• Tidak ada hasil yang ditemukan

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL DRAFT LKPJ 2013 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL DRAFT LKPJ 2013 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a n a m a n M o d a l

4.1.16 URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

4.1.16.1 KONDISI UMUM

Proses pembangunan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat

dan peningkatan perekonomian ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya

adalah faktor penanaman modal. Penanaman modal merupakan salah satu

bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh daerah. Penanaman

modal dilihat dari sumbernya terbagi menjadi dua yaitu penanaman modal

dalam negeri dan penanaman modal asing. Penanaman Modal Asing (PMA)

dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi salah satu sumber

pembiayaan yang penting bagi wilayah yang sedang berkembang dan

mampu memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pembangunan. PMA

sebagai salah satu komponen aliran modal dianggap sebagai aliran modal

yang relatif stabil dibandingkan dengan aliran modal lainnya, misalnya

investasi portofolio maupun utang luar negeri. Berbagai kebijakan telah

dilakukan oleh Pemerintah guna untuk mencapai suatu tujuan yaitu

menjadikan masyarakat Indonesia sejahtera dengan perekonomian yang ada

saat ini.

Penanaman modal sebagai sarana investasi yang melibatkan seluruh

potensi masyarakat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri dengan cara

berinvestasi/penanaman modal dalam negeri dimana dapat berupa modal

sendiri ataupun modal bersama. Salah satunya yaitu dengan investasi

(penanaman modal) baik yang dilakukan oleh investor Domestik maupun

investor Asing. Investasi adalah akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu

harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi

disebut juga sebagai penanaman modal. Berdasarkan teori ekonomi investasi

berarti pembelian dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan

untuk produksi yang akan datang.

Kondisi iklim investasi tahun 2013 menunjukkan kegairahan pelaku

usaha dalam melakukan investasi, baik perluasan usaha yang telah ada

maupun untuk investasi baru. Hal ini dapat ditunjukkan pada perkembangan

Penanaman Modal dari tahun 2012 sampai dengan akhir tahun 2013, dimana

terjadinya peningkatan realisasi jumlah nilai investasi PMDN, tahun 2012

sebanyak 2.741 proyek dengan nilai investasi sebesar

Rp. 1.554.973.560.463,00 dan pada tahun 2013 meningkat sebesar

(2)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a n a m a n M o d a l

Sedangkan laju pertumbuhan investasi tahun 2013 tumbuh berkisar

46,17%, lebih besar daripada laju pertumbuhan investasi tahun 2012 yang

hanya berkisar 28%

Berbagai upaya diperlukan dalam mengatur dan mengarahkan

kegiatan-kegiatan usaha penanaman modal, agar mencapai tujuan yang

diharapkan dan sekaligus juga mencegah akibat negatif yang mungkin timbul.

Di antaranya melalui perbaikan koordinasi antar instansi Pemerintah Pusat

dan daerah, penciptaan birokrasi yang efisien, kepastian hukum di bidang

penanaman modal, biaya ekonomi yang berdaya saing tinggi, iklim usaha

yang kondusif dan keamanan berusaha.

Tujuan penyelenggaraan penanaman modal hanya dapat tercapai

apabila faktor penunjang yang menghambat iklim penanaman modal dapat

diatasi. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi daerah dalam menggali

potensi daerahnya dan menciptakan peluang penanaman modal.

4.1.16.2 KEBIJAKAN PROGRAM

Kebijakan pembangunan dalam Urusan Wajib Penanaman Modal

diarahkan pada peningkatan investasi dalam rangka peningkatan ekonomi

daerah melalui penciptaan iklim yang kondusif, peningkatan investasi /

penanaman modal, pemberdayaan BUMD dan optimalisasi manajemen aset

daerah. Perkembangan penanaman modal suatu daerah selain ditentukan

oleh kebijakan makro ekonomi dibidang keuangan baik kebijakan fiskal

maupun moneter seperti tingkat suku bunga, inflasi maupun nilai tukar rupiah

sehingga berpengaruh pada iklim usaha yang kondusif.

Adapun pada tahun anggaran 2013 program-program yang

dilaksanakan pada Urusan Wajib Penanaman Modal adalah sebagai berikut :

Program-program penunjang, yang meliputi :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, program ini dilaksanakan

untuk meningkatkan serta memperlancar tugas perkantoran sehingga

berjalan dengan tertib dan lancar.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, program ini

dilaksanakan dengan tujuan sebagai penunjang kelancaran kegiatan

perkantoran.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, program ini ditujukan untuk

(3)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a n a m a n M o d a l

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan, program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk

mengetahui capaian dan realisasi kinerja pelaporan keuangan

semesteran dan akhir tahun.

Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi :

1. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan investasi

dan pengembangan potensi daerah serta peningkatan koordinasi

kerjasama dengan instansi pemerintah dan dunia usaha.

2. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Program ini diarahkan untuk meningkatkan nilai investasi dan

perekonomian daerah.

3. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah

Program ini diarahkan untuk menyediakan hasil-hasil kajian potensi yang

terkait dengan investasi di Kota Semarang yang selanjutnya ditawarkan

kepada calon investor yang berminat, serta koordinasi pelaksanaan

penyusunan program terpadu pemanfaatan potensi secara optimal,

efektif dan efisien oleh Pemerintah Daerah.

4.1.16.3 REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

4.1.16.3.1 PENDANAAN

Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan

dalam Urusan Wajib Penanaman Modal pada tahun 2013 sebesar

Rp. 8.183.470.000,- dengan perincian Rp. 1.916.570.000,- untuk program

penunjang dan Rp. 6.266.900.000,- untuk program yang berkaitan dengan

tugas teknis pada Urusan Penanaman Modal.

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan

Wajib Penanaman Modal adalah sebagai berikut :

Anggaran program penunjang Urusan Wajib Penanaman Modal

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.)

REALISASI ANGGARAN

(Rp.)

PERSEN TASE

(%)

SKPD : BPPT

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 17.706.000 16.344.000 92,31 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air

dan Listrik

(4)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a n a m a n M o d a l

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.)

REALISASI ANGGARAN

(Rp.)

PERSEN TASE

(%)

3 Penyediaan Alat Tulis Kantor 467.413.100 462.274.992 98,90

4 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 318.907.000 315.262.800 98,86

5 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

500.000 500.000 100,00

6 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

500.000 485.000 97,00

7 Penyediaan Makanan dan Minuman 70.000.000 70.000.000 100,00 8 Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar

Daerah

420.000.000 306.239.200 72,91

JUMLAH PROGRAM 1.337.046.100 1.197.505.521 89,56

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.)

REALISASI ANGGARAN

(Rp.)

PERSEN TASE

(%) SKPD : BPPT

1 Pengadaan peralatan gedung kantor 103.500.000 88.815.800 85,81 2 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 41.500.000 34.000.000 81,93 3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional

144.732.000 142.663.177 98,57

4 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

100.000.000 44.790.000 44,79

5 Pemeliharaan rutin/berkala mebelair 3.000.000 3.000.000 100,00

JUMLAH PROGRAM 392.732.000 313.268.977 79,77

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Kegiatan yang dilaksanakan Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.)

REALISASI ANGGARAN

(Rp.)

PERSEN TASE

(%) SKPD : BPPT

1 'Pengadaan pakaian khusus hari hari tertentu 100.000.000 92.000.000 92,00

JUMLAH PROGRAM 100.000.000 92.000.000 92,00

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.)

REALISASI ANGGARAN

(Rp.)

PERSEN TASE

(%) SKPD : BPPT

1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

11.590.000 10.515.000 90,72

2 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 3.652.000 3.618.200 99,07 3 Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi

Anggaran

3.260.000 3.061.000 93,90

(5)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a n a m a n M o d a l

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%)

6 Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu

27.000.000 27.000.000 100,00

7 Penyusunan Lakip (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)

6.888.900 6.887.600 99,98

8 Penyusunan Laporan Renja (Rencana Kerja) 9.320.000 8.922.000 95,73 9 Penyusunan LKPJ (Laporan Keterangan

Pertanggung Jawaban)

6.956.000 6.954.750 99,98

JUMLAH PROGRAM 86.791.900 84.220.200 97,04

Anggaran program pelaksanaan Urusan Wajib Penanaman Modal

1. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : BPPT

1 Koordinasi Perencanaan dan Pengembangan Penanaman Modal

130.000.000 124.891.000 96,07

2 Peningkatan Kerjasama di bid ang Penanaman Modal dengan Instansi Pemerintah & Dunia Usaha

115.000.000 114.524.480 99,59

3 Peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal

100.000.000 94.832.400 94,83

4 Penyelenggaraan Promosi Investasi 466.900.000 461.934.340 98,94 JUMLAH SKPD 811.900.000 796.182.220 98,06

SKPD : Setda (Bag. Kerjasama)

5 Pengawasan dan Pengendalian Kerjasama Investasi

250.000.000 165.684.600 66,27

6 Peningkatan Kerjasama Regional,Nasional,Internasional

550.000.000 286.830.400 52,15

7 Pengkoordinasian Kerjasama Dengan Pihak ketiga 250.000.000 185.187.700 74,08 8 Evaluasi Kerjasama dengan Pihak ketiga 150.000.000 120.311.000 80,21 9 Peningkatan Data Base Kerjasama 100.000.000 65.889.900 65,89 10 Peningkatan Koordinasi dan Optimalisasi

Kerjasama Dengan Pihak Ketiga

625.000.000 427.148.550 68,34

11 Monitoring Kerjasama Pemanfaatan Lahan Konservasi Semarang Atas

175.000.000 131.405.500 75,09

12 Fasilitasi Seleksi Kerjasama 200.000.000 0 0 JUMLAH SKPD 2.300.000.000 1.382.457.650 60,11

SKPD : Setda (Bag. Perekonomian)

13 Fasilitas Penunjang Kegiatan Dekranasda Kota Semarang

200.000.000 155.355.500 77,68

14 Semarang Expo 525.000.000 508.542.000 96,87% JUMLAH SKPD 725.000.000 663.897.500 91,57%

JUMLAH PROGRAM 3.836.900.000 3.506.434.870 91,39%

2. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%)

SKPD : BPPT

1 Peningkatan Pelayanan Perijinan & Pelayanan Penanaman Modal (Sertifikasi ISO 9001-2008)

(6)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a n a m a n M o d a l

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.)

REALISASI ANGGARAN

(Rp.)

PERSEN TASE

(%)

2 Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi Investasi dan Pelayanan Perijinan

630.000.000 563.889.250 89,51

3 Peningkatan Koordinasi Pelayanan Perijinan 600.000.000 594.585.900 99,10 4 Evaluasi kinerja aparatur pelayanan perizinan

dalam rangka mendukung pelayanan prima

200.000.000 189.404.750 94,70

5 Pengelolaan data perijinan dan informasi investasi

205.000.000 195.873.250 95,54

6 Pengembangan iklim investasi 85.000.000 82.749.370 97,35

JUMLAH PROGRAM 1.870.000.000 1.772.590.520 94,79

3. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana

Daerah

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.)

REALISASI ANGGARAN

(Rp.)

PERSEN TASE

(%) SKPD : BPPT

1 Penyusunan Pengembangan Potensi Daerah 50.000.000 48.340.800 96,68 2 Peningkatan Infrastruktur Sarana dan Prasarana

Pelayanan

210.000.000 204.433.300 97,35

3 Pengembangan Potensi Daerah 300.000.000 266.964.750 88,99

JUMLAH PROGRAM 560.000.000 519.738.850 92,81

4.1.16.3.2 HASIL YANG DICAPAI

Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan

Urusan Wajib Penanaman Modal selama tahun 2012 dan 2013 dapat dilihat

pada beberapa indikator sebagai berikut :

1. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi dilaksanakan melalui

kegiatan promosi investasi sebanyak 12 kali diantaranya dengan

melakukan ekspo atau pameran, temu bisnis (SEMBIZ dan CJIBF),

serta Forum RKPPMD dan PPTSP.

Kegiatan kegiatan tersebut bertujuan untuk :

1) Tersedianya Data Penanaman Modal di Kota Semarang.

2) Terjalinnya hubungan dan komunikasi timbal balik yang saling

menguntungkan antara Pemerintah Daerah dengan Dunia Usaha.

3) Meningkatnya Penanaman Modal (PMA dan PMDN) di Kota

Semarang.

2. Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Dalam rangka meningkatkan investasi, Pemerintah Kota Semarang

(7)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a n a m a n M o d a l

memberikan kemudahan dalam pelayanan perijinan dan investasi

kepada masyarakat secara online dan mendekatkan masyarakat dan

dunia usaha dalam mengakses pelayanan perijinan di Kota Semarang.

Kemudahan ini memberikan hasil yang baik dimana pada tahun

2013, penanaman modal dalam negeri mengalami trend yang positif,

ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah proyek penanaman modal

dalam negeri sebesar 4,56 %, di mana pada tahun 2012 jumlah proyek

penanaman modal dalam negeri sebanyak 2741 proyek dan pada tahun

2013 meningkat menjadi 2.866proyek.

Peningkatan jumlah proyek tersebut berpengaruh terhadap

peningkatan nilai investasi penanaman modal dalam negeri

dari Rp. 1.554.973.560.463,- pada tahun 2012 menjadi

Rp. 4.129.104.274.907,- di tahun 2013.

Dampak positif lainnya adalah terjadinya peningkatan jumlah

tenaga kerja yang terserap dalam perusahaan yang berinvestasi di Kota

Semarang dari 7.267 orang menjadi 26.337 orang. Pada tahun 2013

juga telah tersedianya pranata investasi berupa dokumen pemetaan

potensi.

3. Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah

Dalam rangka meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan

Potensi Daerah untuk kesejahteraan masyarakat telah disusun Peta

Informasi Potensi Daerah. Tersedianya Peta Informasi tersebut juga

dapat sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan untuk

mengembangkan potensi daerah dan meningkatkan pertumbuhan

investasi daerah.

Secara lengkap capaian Urusan Wajib Penanaman Modal pada tahun 2013

dapat dilihat pada table berikut :

NO INDIKATOR SATUAN KONDISI AWAL

(2012)

KONDISI AKHIR (2013)

1 Jumlah permohonan penanaman modal

 penanaman modal asing (PMA) Permohonan 43 33  penanaman modal dalam negeri

(PMDN)

Permohonan 19 804

 Investasi lainnya (Non PMA/PMDN) Permohonan 3.520 2.722 2 Jumlah proyek penanaman modal asing

(PMA)

Proyek 43 33

3 Nilai investasi penanaman modal asing (PMA)

(8)

B A B I V – U r u s a n W a j i b P e n a n a m a n M o d a l

NO INDIKATOR SATUAN KONDISI AWAL

(2012)

KONDISI AKHIR (2013)

4 Jumlah proyek penanaman modal dalam negeri (PMDN)

Proyek 2.741 2.866

5 Nilai investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN)

Rupiah 1.554.973.560.463 4.129.104.274.907

6 Laju pertumbuhan investasi Persen 28 46,17 7 Jumlah investor berskala nasional

(PMDN/PMA)

Perusahaan 62 67

8 Jumlah dan jenis promosi Kegiatan 9 12 9 Jumlah dan jenis Investasi Obyek 27 14 10 Nilai Potensi investasi Rupiah 3.980.704.579.000 4.589.401.752.000 11 Jumlah tenaga kerja yang terserap

dalam perusahaan yang berinvestasi di Kota Semarang

Orang 7.267 26.337

12 Ketersediaan pranata investasi Dokumen Pemetaan Potensi

Dokumen 0 1

13 Jumlah perijinan yang dilayani, investasi/non investasi

Perijinan 2784 2899

Sumber Data : BPPT Kota Semarang Tahun 2013

4.1.16.4 PERMASALAHAN

Dalam pelaksanaan urusan ini masih ditemukan beberapa kendala

diantaranya adalah :

a. Masih belum sinergisnya pengendalian tata ruang dengan kebutuhan

investor antara lain KKOP.

b. Masih perlunya peningkatan informasi dan pelayanan perijinan

penanaman modal.

4.1.16.5 RENCANA TINDAK LANJUT

Hal-hal yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala pada urusan

ini di antaranya adalah:

a. Konsultasi dan Koordinasi dalam pengaturan tata ruang dan zona

Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) yang lebih

bersinergi dengan rencana pengembangan investasi.

b. Penyediaan Informasi Terpadu berupa peta tematik potensi investasi

Kota Semarang dan Penataan Sistem Pelayanan.

4.1.16.6 PRESTASI/PENGHARGAAN

Pada Tahun 2013, Pemerintah Kota Semarang mempertahankan

Sertifikasi ISO 9001-2008 untuk seluruh proses pelayanan yaitu 30 perijinan

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 3., diatas menunjukkan semua hewan uji selama penelitian memiliki tingkat kelangsungan hidup 100 % yang berarti perlakuan dosis tepung kulit Manggis pada

Hal yang paling dibutuhkan untuk jaringan akses yang baru adalah efisiensi spectral yang tinggi, laju data yang cepat, transmisi dalam waktu singkat yang fleksibel

( Seratus T Rupiah ) etapan ini akan diusulkan kepada Pejaba ) agar dapat segera memulai proses penga.. pan ini diperbuat, apabila dikemudian hari t ali

[r]

Bahasa pemprograman prosedural memiliki mekanisme inferensi, yang memungkinkan komputer ‘menalar’ atau menelusuri berbagai fakta dan aturan yang diberikan untuk

Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam

Seperti yang dikatakan oleh seorang ahli dalam bidang perpustakaan, beliau menyatakan “bagaimana pustakawan dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai garda depan

[r]