vii
ABSTRAK
John Willi*) SintaUli, S.H., M.Hum.**) RabiatulSyahriah, S.H, M.Hum***)
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP.255 Tahun 2007 tentang penetapan lokasi kegiatan anchorage di perairan Nipah ditetapkan bahwa PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) menjalin kerjasama dengan PT. Maxsteer
Dyrynusa Perdana. Ship Transit Anchoarge merupakan salah satu jenis usaha atau kegiatan usaha yang ditawarkan oleh PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) kepada PT. Maxsteer Dyrynusa Perdana. Terbatasnya kemampuan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk melakukan kegiatan pelabuhan tersebut mengharuskan pihaknya menjalin kerjasama dengan PT. Maxsteer Dyrynusa Perdana, untuk menjadikan pelaksanaan kegiatan kerjasama aman dan tentram maka diperlukan suatu perangkat hukum yaitu perjanjian kerjasama. Skripsi ini berjudul
“Perjanjian Kerjasama Pengelolaan dan Pengoperasian Ship Transit Anchorage di
Perairan Nipah Antara PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan PT. Maxsteer
Dyrynusa Perdana”. Permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana
pelaksanaan perjanjian kerjasama pengelolaan dan pengoperasian Ship Transit Anchorage di perairan Nipah, bagaimana tanggung jawab para pihak, serta bentuk penyelesaian apabila terjadi sengketa dalam perjanjian kerjasama pengelolaan dan pengoperasian Ship Transit Anchorage di perairan Nipah antara PT. Pelindo I dengan PT. Maxsteer Dyrynusa Perdana.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian yuridis normatif dan penelitian yuridis empiris. Penelitian yuridis normatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Sedangkan penelitian yuridis empiris merupakan penelitian yang dilakukan oleh penulis secara langsung di lapangan yaitu dengan melakukan wawancara di PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero).
Kesimpulan dari isi perjanjian kerjasama antara PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) dengan PT. Maxsteer Dyrynusa Perdana mengenai hak dan kewajiban diantara para pihak telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah disepakati dalam perjanjian Nomor : B.VIII-121/TPI-US.12 jo. Nomor : 046/MDP-Pelindo I/PKS/XI/2012, baik dari segi mekanisme operasi pengelolaan dan pengoperasian
Ship Transit Anchorage maupun pembagian hasil atau sharing antara kedua belah pihak. Jika terjadi kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh pihak yang terikat dalam perjanjian, maka para pihak sepakat akan bertanggung jawab secara bersama-sama atau tanggung renteng. Apabila terjadi sengketa dalam pelaksanaan perjanjian tersebut maka penyelesaiannya akan diusahakan terlebih dahulu melalui musyawarah, namun jika tidak ditemukan jalan keluar maka diselesaikan secara litigasi dan memilih kedudukan hukum di Pengadilan Negeri Batam.
Kata kunci : Perjanjian, Kerjasama Pengelolaan dan Pengoperasian, Ship Transit Anchorage
*)Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara **)
Dosen Pembimbing I ***)
Dosen Pembimbing II