• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sintaksis Bahasa Inggris dan Bahasa Arab Pada Menu Program Adobe Photoshop CS5 Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sintaksis Bahasa Inggris dan Bahasa Arab Pada Menu Program Adobe Photoshop CS5 Chapter III VI"

Copied!
230
0
0

Teks penuh

(1)

51

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu dengan memberikan gambaran secara sistematis dan akurat tentang konstruksi sintaksis BI dan BA pada menu program APCS5 dengan menggunakan teori transformasi generatif. Teori ini digunakan untuk melihat konstruksi sintaksis yaitu pada frasa dan kalimat, baik dalam BI maupun dalam BA, kemudian kedua bahasa tersebut dibandingkan untuk menemukan bentuk – bentuk pergeseran konstruksi sintaksis dengan menggunakan analisis konstrastif, adapun pergeseran yang diteliti adalah : 1) pergeseran kategori, yaitu pergeseran antar kelas kata, pergeseran antar frasa, pergeseran antar kalimat, 2) pergeseran transposisi, baik itu pergeseran kelas kata menjadi frasa, pergeseran frasa menjadi kelas kata, pergeseran frasa menjadi kalimat, pergeseran kalimat menjadi frasa dan pergeseran kalimat menjadi kelas kata. Di samping penelitian tentang pergeseran juga diteliti faktor – faktor yang menyebabkan pergeseran konstruksi bahasa Inggris dan bahasa Arab yang terdapat pada menu program APCS5.

Penelitian ini adalah suatu upaya untuk membuktikan dan menemukan kebenaran yang diperoleh secara rinci agar dapat menafsirkan fenomena yang terjadi. Hal itu dapat diperoleh dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.

(2)

penting dari apa yang seharusnya diteliti yaitu konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti.

Nida (tt:1) mengatakan :

“The descriptive analyst must be guided by certain very fixed principles if he is to be objective in describing accurately any language or part of any language. It would be excellent if he could adopt a completely man-from-Mars attitude toward any language he analyzes and describes.”

Artinya : Seorang analis deskriptif harus diarahkan oleh nilai tertentu yang tetap jika ingin bersikap objektif dalam menggambarkan setiap bahasa atau bagian dari bahasa apapun secara akurat. Akan sangat baik jika ia bisa mengadopsi sepenuhnya sikap manusia-dari-Mars terhadap bahasa apapun yang dianalisis dan dijelaskan.

Selanjutnya Nida (tt:1-3) mengatakan bahwa seorang analisis deskriptif bahasa harus memiliki 4 kriteria :

a. Descriptive analysis must be based upon what the people say b. The forms are primary, and the usages secondary

c. No part of a language can adequately described without reference to all other parts

d. language are constantly in the process of changes Artinya:

a. Analisis deskriptif harus didasarkan pada apa yang orang katakan b. Bentuk-bentuk adalah primer, sementara penggunaannya adalah

sekunder

c. Tidak ada bagian dari bahasa secara memadai dapat dijelaskan tanpa mengacu pada semua bagian yang lain

d. Bahasa akan terus-menerus dalam proses perubahan

(3)

3.2. Data dan Sumber Data Penelitian

Data dalam penelitian ini merupakan kata, frasa, dan kalimat yang memiliki padanan antara BI dan BA yang berasal dari menu program APCS5, sedangkan sumber data penelitian ini dapat dikelompokkan kepada dua buah program desain grafis, yaitu , 1) Program APCS5 berbahasa Inggris di bawah Windows dan 2). Program APCS5 berbahasa Arab di bawah Windows.

Pemilihan sumber data di atas ini memiliki alasan bahwa data yang ada lebih bersifat spesifik, karena langsung kepada pokok permasalahan, dan program yang sering digunakan oleh para pemakai komputer untuk bidang desain.

3.3 Tehnik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa tehnik dalam pengumpulan data yaitu pertama adalah dengan metode dokumentasi yaitu melakukan penelusuran data – data berupa kata, frasa dan kalimat yang terdapat pada menu program APCS5 baik BI dan BA. Data – data yang ada sangat berguna untuk menemukan bentuk konstruksi sintaksis yang terdapat dalam BI dan BA, sedangkan yang kedua adalah studi kepustakaan yaitu mencari referensi yang dianggap relevan dengan penelitian yang dilakukan.

Selain kedua teknik di atas, yang dilakukan selanjutnya adalah adalah teknik Miles dan Huberman (1984), yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru.

(4)

1. Membaca dan menguraikan secara menyeluruh bentuk kata, frasa dan kalimat pada menu program APCS5 untuk mengetahui kesesuaian dan kesenjangan konstruksi berdasarkan analisis sintaksis.

2. Mencatat data berupa kata, frasa dan kalimat dari menu program APCS5 yang merupakan sumber data primer yang memiliki padanan dan mengalami pergeseran antara BI dan BA untuk dianalisis.

3. Mengklasifikasikan data berupa kata, frasa dan kalimat dari kedua program baik BI dan BA yang menjadi objek penelitian.

4. Mengidentifikasi pergeseran konstruksi sintaksis yang terdapat pada menu program APCS5 baik BI dan BA dengan cara pengelompokkan berdasarkan jenis – jenis pergeseran, dan kemudian menentukan perbedaannya melalui pergeseran konstruksi sintaksis.

5. Menganalisis data yang telah dicatat sebelumnya baik dalam bentuk kata, frasa dan kalimat yang berasal dari program APCS5 baik BI dan BA yang menjadi objek penelitian, dan melihat sedetail mungkin bentuk pergeseran dan padanannya antara BI dan BA yang terdapat dalam pada program APCS5.

3.4. Metode Analisis Data

(5)

berdasarkan klasifikasi data berupa kelas kata, frasa dan kalimat, hal ini dilakukan untuk memudahkan analisis sehingga benar – benar representatif untuk masing – masing jenis data.

Analisis data kualitatif model Miles dan Huberman (1984) terdapat 3 (tiga) tahap: meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) serta Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing / verification).

Tahapan – tahapan di atas diperjelas dengan bagan sebagaimana gambar di bawah ini :

Gambar 3.1 : Komponen-komponen Analisis Data : Model Interaktif (Miles dan Huberman, 1994:20)

3.4.1. Tahap Reduksi Data

Sejumlah langkah analisis selama pengumpulan data berdasarkan Miles dan Huberman (1992) yang dilakukan oleh peneliti adalah :

1. Meringkaskan data berupa kata, frasa dan kalimat, dan memisahkan kategori data yang sejenis dan berulang dalam suatu kartu data yang sejenis. Pada langkah pertama ini termasuk pula memilih dan meringkas dokumen yang relevan.

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Kesimpulan – kesimpulan : Penarikan/Verifikasi Reduksi

(6)

2. Pengkodean. Pengkodean yang dilakukan dalam analisis ini adalah : a. Menggunakan simbol atau ringkasan untuk memudahkan analisis

b. Kode dibangun dalam suatu struktur untuk memilah pergeseran dari kesepadanan dari BI ke dalam BA.

c. Kode dibangun dengan tingkat rincian tingkatan pergeseran kata, frasa dan kalimat, serta kode berupa rincian data yang memiliki persamaan konstruksi antara BI dan BA pada menu program APCS5

d. Keseluruhannya data dibangun dalam suatu sistem yang integratif.

3. Analisis selama pengumpulan data adalah pembuatan catatan obyektif mengenai data penelitian berdasarkan teori konstruksi sintaksis, kemudian dilakukan catatan sekaligus klasifikasi kategori dan jenis – jenis pergeseran dengan memberikan konklusi yang akurat bentuk konstruksi yang sebenarnya, serta obyektif-deskriptif.

4. Membuat catatan reflektif, dan mulai menuliskan temuan yang terfikir dalam sangkut paut dengan catatan obyektif tersebut di atas.

5. Membuat catatan marginal. Miles dan Huberman (1984) memisahkan komentar peneliti mengenai subtansi dan metodologinya. Komentar subtansial merupakan catatan marginal.

6. Penyimpanan data. Untuk menyimpan data, dilakukan 3 hal :

a. Pemberian label pada data berupa bentuk kata, frasa dan kalimat yang mengalami pergeseran atau memiliki padanan yang sama.

(7)

c. Menggunakan angka indeks untuk setiap kata, frasa dan kalimat sesuai dengan urutan dan pada kelompok menú BI dan BA agar terorganisir dengan sistem yang baik.

7. Analisis data selama pengumpulan data merupakan pembuatan memo. Memo yang dimaksud Miles dan Huberman (1984) adalah teoritisasi ide atau konseptualisasi ide, dimulai dengan pengembangan pendapat atau porposisi. Pada tahap ini dilakukan berbagai analisis pendapat para ahli dan diaplikasikan pada data, dan melihat kostruksi yang berkembang untuk diberikan sebuah pendapat yang konstruktif, terutama pada konstruksi kata, frasa dan kalimat BI dan BA.

3.4.2. Tahap Penyajian Data/ Analisis Data Setelah Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti banyak terlibat dalam kegiatan penyajian atau penampilan (display) dari data yang dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya, mengingat bahwa peneliti kualitatif banyak menyusun teks naratif. Display adalah format yang menyajikan informasi secara tematik kepada pembaca. Miles dan Huberman (1984) memperkenalkan dua macam format, yaitu : diagram konteks (context chart) dan matriks.

(8)

matriks dan semacam yang bukan diisi dengan angka-angka melainkan dengan kata atau phase verbal.

Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisir dengan baik, tersusun dalam pola hubungan, sehingga makin mudah dipahami dan merencanakan kerja penelitian selanjutnya. Pada langkah ini peneliti berusaha menyusun data yang yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan dengan cara menampilkan data penelitian berupa grafik, bagan atau tabel yang diperlukan dan dirumuskan dalam bentuk konstruksi dan diagram, serta diklasifikasikan berdasarkan urutan jenis kata, frasa dan kalimat. Klasifikasi yang dimaksud adalah : 1). Klasifikasi konstruksi sintaksis berupa kelas kata, frasa dan kalimat baik BI dan BA. 2). Klasifikasi pergeseran konstruksi sintaksis dari BI ke BA. 3). Klasifikasi persamaan kelas kata, frasa dan kalimat, 4) Klasifikasi sintaksis dari bentuk persamaan BI dan BA, dan kemudian dibandingkan kembali konstruksinya, meskipun kategorinya adalah sama.

3.4.3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi.

(9)

59 4.1.1. Konstruksi Sintaksis Bahasa Inggris

Setelah dilakukan identifikasi terhadap konstruksi sintaksis bahasa Inggris (BI) pada menu program Adobe Photoshop PCS5 (APCS5), terdapat berbagai kategori dan konstruksi sintaksis yang terdiri dari kelas kata, frasa dan kalimat.

4.1.1.1. Kategori Kelas Kata

Kelas kata dalam BI disebut juga dengan word class, yaitu golongan kata yang mempunyai kesamaan dalam perilaku formalnya; klasifikasi atas nomina, ajektiva, dsb. (Kridalaksana, 2008:116)

Kelas kata BI yang terdapat pada menu program APCS5 berdasarkan sumber data penelitian terdiri dari :

1) Nomina : (noun) a word that is the name of a person, place, thing or idea Artinya : nomina adalah kata yaitu berupa nama orang, tempat,

sesuatu atau ide (Oxford Basic American Dictionary, 2011:309

contoh : Background ‘latar’

2) Verba : (verbs) a word that tells you what someone does or what happen. “Go, “sing, “do” and “be” are all verbs.

Artinya : verba adalah kata yang menunjukkan tentang tindakan seseorang atau apa yang sedang terjadi seperti Go, “sing, “do” dan “be” semuanya adalah verba (Oxford Basic American Dictionary, 2011:494)

(10)

3) Ajektiva : (Adjective) a word you use with a noun that tells you more about it : In the phrase “this soup is hot”, “hot” is an adjective.

Artinya : Ajektiva adalah kata yang digunakan bersama dengan nomina yang menunjukkan hal yang lebih tentang nomina pada frasa “this soup is hot”, hot adalah ajektiva (Oxford Basic American Dictionary, 2011:6) contoh : Low ‘rendah’

4) Pronomina : Pronomina adalah kata yang menggantikan nomina dalam frase nominal ; ia dalam wacana anak muda itu menjadi direktur perusahaan ini. Ia sangat kreatif.(Kridalaksana, 2008:200)

contoh : All ‘semua’ termasuk dalam kategori pronomina tak takrif (indefinite pronoun)

5) Adverba : Adverbia adalah kata yang digunakan untuk memerikan verba, ajektiva, proposisi, atau adverbia lain, mis, sangat, lebih, tidak, dsb .(Kridalaksana, 2008:2)

contoh : None ‘tidak sama sekali’

4.1.1.2. Konstruksi Frasa

Frasa menurut Carroll dkk (2001:434) adalah :

A Phrase is a group of words without a subject or verb that functions as one part of speech

Artinya : Frase adalah sekelompok kata-kata tanpa subjek atau kata kerja yang berfungsi sebagai salah satu bagian dari ucapan.

Konstruksi frasa BI yang digunakan sebagai menu pada program APCS5 terdiri dari beberapa jenis frasa, antara lain :

(11)

4.1.1.2.1. Frasa Nomina

Crystal (2008:333-334) mengatakan bahwa frasa nomina adalah kelompok kata yang terdiri dari nomina sebagai head atau konstituen inti dengan modifier berupa nomina, ajektiva, determiner, dll

Frasa nomina BI pada menu Program APCS5 terdiri dari 14 (empatbelas) konstruksi, yaitu :

1. Konstruksi nomina + nomina

contoh : default action ‘tindakan penyetelan yang tetap’ uraian : [FN [N default] [N action]]

N  N

Frasa nomina default action ditinjau dari konstituen inti (head) dan penerang (modifier) termasuk ke dalam kategori urutan progresif atau pre-modifier, karena nomina default adalah terikat kepada nomina action, peran default adalah modifier yang menerangkan action, sedangkan action adalah konsituen inti (head) sebagai sentral atau inti frasa. Adapun urutannya adalah N  N.

2. Konstruksi Nomina + Nomina + Nomina

contoh : lens correction profile ‘profil koreksi lensa’ uraian : [FN[FN[N lens] [FN[N correction]] [N profile]]]

N N  N FN

(12)

memodifikasi nomina profile, pada tahapan ini profile berfungsi sebagai sentral dan menjadi konstituen inti. Adapun pola urutannya adalah FN  N.

3. Konstruksi Nomina + Frasa Preposisi

contoh : total of all slice ‘total semua potongan file’ uraian : [FN[N total] [FP[P of] [FN[PRE-D all]] [N slice]]]

N P Pre-Det N

Frasa nomina total of all slice termasuk ke kategori urutan regresif, karena nomina total adalah konstituen inti yang terletak sebelum post-modifier ‘of all slice’. Uraian yang lebih detail menunjukkan bahwa of all slice adalah frasa preposisi, dimana frasa nomina all slice adalah dependent (terikat) dengan preposisi of, sehingga konstruksinya membentuk of sebagai governor dan all slice sebagai komplemen dari preposisi of. Sedangkan nomina total merupakan sentral atau inti pada konstruksi total of all slice. Adapun pola urutannya adalah N  FP. 4. Konstruksi artikel negatif + Nomina +Nomina

contoh : no color management ‘tanpa manajemen warna’ uraian : [FN[FN[DQ No] [FN[N color]] [N management]]]

Art.neg N  N

(13)

5. Konstruksi Nomina + Nomina + Frasa Preposisi

contoh : video frame to layers ‘frame video ke dalam layar’ uraian : [FN[N Video] [N frame]] [FP[P to] [N layers]]]

N  N P N

Konstruksi frasa nomina video frame to layers termasuk progresif, karena video adalah modifier yang terletak sebelum konstituen inti frame, sedangkan frasa preposisi to layers adalah adalah post-modifier yang berfungsi sebagai adjunct (keterangan) dari video frame, urutannya adalah NN+FP.

6. Konstruksi Nomina + Konjugasi + Nomina

contoh : Film and video ‘filem dan vidio’ uraian : [FN[N Film] [KONJ and] [NVideo]]

N Konj. N

Frasa nomina film and video adalah konstruksi koordinatif, dimana nomina film dan nomina video memiliki kedudukan yang setara dan dapat saling bertukar peran, seperti film and video menjadi video and film. Kontruksi koordinatif ini dihubungkan dengan konjugasi and.

7. Konstruksi Nomina + Konjugasi + Nomina + Nomina

Contoh : copyright and contact info ‘hak cipta dan info kontak’ Uraian : [FN[N Copyright] [KONJ and] [FN[N contact] [N info]]]

N Konj. N N

(14)

8. Konstruksi Ajektiva + Nomina

contoh : white background ‘latar berwarna putih’ uraian : [FN[A White] [N background]]

A  N

Frasa nomina di atas terdiri dari modifier berupa ajektiva dan head berupa nomina, dan termasuk urutan progresif, dimana head adalah nomina background dan modifier adalah ajektiva white, dan dapat diurutkan dengan AN.

9. Konstruksi Ajektiva + Nomina + Nomina

contoh : quick time movie ’filem yang di buat dengan program quick time’ quick time nama program yang diciptakan oleh Apple inc. untuk membuat, mengedit, menerbitkan, dan melihat isi multimedia (Aiken, peter dkk, 2002:434)

uraian : [FN[FN[A quick] [N time]] [N movie]]]

A N N

Konstruksi frasa nomina quick time movie termasuk ke dalam kategori urutan progresif, dimana nomina movie adalah konstituen inti dan quick time adalah modifier, konstruksi quick time sendiri adalah frasa nomina yang terdiri dari ajektiva quick dan nomina time. Adapun pola urutannya adalah FN  N. 10. Konstruksi Ajektiva + Nomina + Frasa Preposisi

contoh : custom RGB to grayscale ‘warna standar RGB ke grayscale’ uraian : [FN[A custom] [N RGB]] [FP[P to] [N grayscale]]

A N P N

(15)

sebagai adjunct (keterangan) dari frasa nomina custom RGB, adapun pola urutannya adalah A  N + FP

11. Konstruksi pre-determiner + Nomina contoh : All frames ‘semua frame’ uraian : [FN[PRE-D All] [N frames]]

Pre-det N

Frasa nomina di atas terdiri dari modifier berupa pre-determiner ‘All’ dan head (inti) berupa nomina frames, dan termasuk urutan progresif. Adapun pola urutannya adalah Pre-detN.

12. Konstruksi Nomina + Ajektiva

contoh : GIF Restrictive ‘pembatasan GIF’ uraian : [FN[N GIF] [A Restrictive]]

N A

Konstruksi frasa nomina GIF Restrictive termasuk urutan regresif, dimana head (inti) adalah nomina GIF yang terletak sebelum modifier ‘restrictive’, dalam hal ini posisi ajektiva ‘restrictive adalah post-modifier, dan dapat diurutkan dengan N  A.

13. Konstruksi Numeral (Q.A) + Nomina contoh : 2 Spaces ‘2 spasi’ uraian : [FN[NUM 2] [N spaces]]

Num N

(16)

14. Konstruksi Frasa Participle + Nomina

Frasa Nomina dengan konstruksi Frasa participle + Nomina pada menu program APCS5 memiliki 4 varian yaitu :

a. Konstruksi V-ing + Nomina contoh : bounding box

‘batasan gambar grafis dalam bentuk boks persegi’ Uraian : [FN[V-ing bounding] [N box]]

V-ing N

Frasa bounding box termasuk ke dalam kategori progresif, dimana head (inti) adalah nomina box yang terletak setelah bounding sebagai modifier, dan dapat diberikan pola dengan urutan V-ing N.

b. Konstruksi V-ed + Nomina

contoh : indexed color ‘indeks (daftar) warna’ uraian : [FN[V-ed indexed ] [N color]]

V-ed N

Frasa indexed color termasuk ke dalam kategori urutan progresif, dimana head (inti) adalah color yang terletak setelah indexed sebagai modifier, dan dapat diberikan pola dengan urutan V-ed N.

c. Konstruksi V-ed + Nomina + Nomina

contoh : desired file size ‘ukuran file yang diinginkan’ uraian : [FN[FN[V-ed Desired] [FN [Nfile] [N size]]]

V-ed N N

(17)

d. Konstruksi V-ed +Nomina+Nomina+Adverba

contoh : selected layer comps only ‘hanya seleksi susunan layar ‘ uraian : [FN[FN[V-ed selected] [FN [N layer] [N comps]]] [Advonly]

V-ed N N Adv

Konstruksi selected layer comps only termasuk urutan progresif, dimana head (inti) adalah frasa nomina layer comps yang terletak setelah selected sebagai modifier, sedangkan only adalah adverba yang berfungsi sebagai adjunct (keterangan), dan dapat diberikan pola dengan urutan V-ed FN + Adv.

4.1.1.2.2. Frasa Ajektiva

Crystal (2008:12) mengatakan bahwa frasa ajektiva adalah ajektiva yang menjadi head dari sebuah frasa (ajektiva atau frasa ajektiva (disingkat dengan AP atau AdjP), seperti that’s very important

Frasa ajektiva BI yang digunakan sebagai menu pada program APCS5 hanya memiliki 1 konstruksi yaitu ajektiva + ajektiva.

Contoh : relative colorimetric ‘ukuran daftar warna relatif’ Uraian [FA[FA[A relative] [A colorimetric]] *

A A

Frasa ajektiva relative colorimetric termasuk urutan progresif, karena relative sebagai modifier terletak sebelum head (inti) colorimetric, dalam hal ini posisi ajektiva relative adalah pre-modifier dan dapat diberikan pola dengan urutan AA.

Konstruksi FA [A+A] menurut Carnie (2000:37) adalah konstruksi yang tidak pernah ada, karena konstruksi yang sebenarnya adalah FA [FA{A}+A]. 4.1.1.2.3. Frasa Verba

(18)

Frasa verba BI pada menu program APCS5 juga memiliki 1 konstruksi yaitu verba + konjugasi + verba.

Contoh : save and close ‘simpan dan tutup’ Uraian : [FV[V save] [KONJ and] [V close]]

V Konj. V

Konstruksi frasa verba save and close adalah konstruksi koordinatif, dimana verba save dan verba close memiliki kedudukan yang setara dan dihubungkan dengan konjugasi and. Adapun konstruksi frasa di atas adalah dengan pola V + konjugasi + V

4.1.1.2.4. Frasa Adverba

Frasa adverba adalah endosentris frasa berinduk satu yang induknya adverba dan modifikatornya adalah adverbia lain atau partikel. (Kridalaksana, 2008:67).

Frasa adverba BI pada menu program APCS5 juga memiliki 1 konstruksi yaitu Numeral + Adverba.

Contoh : 2-up ‘naik 2 tingkat’ Uraian : [FADV[NUM 2] [ADV up]]

Num Adv

Frasa adverba 2-up termasuk ke dalam kategori urutan progresif, dimana konstituen inti adalah Adverba up yang terletak setelah modifier 2, dalam hal ini posisi numeral 2 adalah pre-modifier dan dapat diberikan pola dengan urutan Num  Adv.

4.1.1.3. Konstruksi Kalimat

(19)

4.1.1.3.1. Konstruksi Kalimat Deklaratif

Deklaratif adalah istilah yang digunakan dalam klasifikasi gramatikal tentang jenis-jenis kalimat, kalimat deklaratif mengacu pada bentuk kata kerja atau jenis kalimat yang biasanya digunakan dalam ekspresi pernyataan, misalnya the man is walking (Crystal, 2008:130)

Hasil analisis dan klasifikasi tentang kalimat deklaratif BI yang terdapat pada menu program APCS5 menunjukkan bahwa kalimat deklaratif terbagi kepada beberapa varian konstruksi, antara lain :

4.1.1.3.1.1. Konstruksi Kalimat Aktif Crystal (2008:9) berpendapat bahwa :

Active : A term used in the grammatical analysis of voice, referring to a sentence, clause, or verb form where, from a semantic point of view, the grammatical subject is typically the actor, in relation to the verb, e.g. The boy wrote a letter. ‘Active voice’ (or ‘the active’) is contrasted with passive.

Artinya : Aktif: Sebuah istilah yang digunakan dalam analisis gramatikal tentang suara yang mengacu pada kalimat, klausa, atau bentuk kata kerja, atau dari sudut pandang semantik, di mana biasanya subjek gramatikal adalah aktor yang ada hubungannya dengan kata kerja, misalnya The boy wrote a letter. 'Active voice (atau 'aktif') berbeda dari pasif.

Kalimat Aktif yang terdapat pada menu program APCS5 merupakan konstruksi KFN+FV, dan diklasifikasikan berdasarkan fungsi verba dalam kalimat yaitu terdiri dari transitif dan intransitif.

1. Konstruksi Aktif Transitif

Kalimat aktif transitif BI pada menu Program APCS5 adalah kalimat dengan konstruksi K  FN [N] + FV [V+N].

Contoh : printer manages color ‘alat cetak yang mengatur warna’

(20)

Kalimat printer manages color adalah kalimat aktif transitif yang terdiri dari konstruksi FN yaitu nomina printer yang berfungsi sebagai subjek, dan konstruksi FV yang terdiri dari verba transitif manages dan nomina color yang berfungsi sebagai dO (direct object).

2. Konstruksi Aktif Intransitif

Kalimat aktif intransitif BI pada menu program APCS5 terdiri dari dua konstruksi, yaitu :

a. Konstruksi K  FN [N] + FV [V+FP] Contoh : data sets as files..

Uraian : FN[N data ] + FV [V sets + FP as files]

Data sets as files adalah kalimat aktif intransitif yang terdiri dari konstruksi FN yaitu nomina data yang berfungsi sebagai subjek, dan konstruksi FV yang terdiri dari verba sets, sedangkan frasa preposisi as files merupakan komplemen dari frasa verba sets.

b Konstruksi K  FN [N] + FV [V]

Contoh : document bounds ‘pemerian margin pada dokumen’ Uraian : FN[N document] + FV [V bounds]

Document bounds adalah kalimat aktif intransitif yang terdiri dari konstruksi FN berupa nomina document yang berfungsi sebagai subjek, dan konstruksi FV yang terdiri dari verba intransitif bounds.

4.1.1.3.1.2. Konstruksi Kalimat Pasif

Crystal (2008:353) berpendapat bahwa :

(21)

recipient or ‘goal’ of the action denoted by the verb,e.g. The letter was written by a doctor. It is contrasted with active.

Artinya: Pasif adalah sebuah istilah yang digunakan dalam analisis gramatikal tentang suara yang mengacu pada kalimat, klausa atau bentuk kata kerja dimana biasanya subjek gramatikal adalah penerima atau 'tujuan' dari tindakan suatu kata kerja, misalnya The letter was written by a doctor. Pasif berbeda dengan aktif.

Kalimat pasif yang terdapat pada menu program APCS5 merupakan konstruksi K  FN + FV, adapun variasinya adalah sebagai berikut :

1. Konstruksi K  FN [Det.Q + FN] + FV [V+ FP]. Contoh : No scripts/actions associated with events

‘tidak ada script (bahasa program) yang terasosiasi dengan tindakan Uraian : FN[Det.Q no + FN script/actions] + FV[V associated + FP with

events]

Konstruksi kalimat di atas adalah pasif, yang terdiri dari FN berupa artikel negatif + nomina yaitu no script/action, dan FV berupa verba intransitif associated dengan frasa preposisi with events.

2. Konstruksi K FN [DetQ+N] + FV [gFV {aux+V}]. Contoh : No folder has been selected

‘tidak ada folder yang diseleksi (dipilih}’

Uraian : FN [DetQ no +N folder ] + FV [gFV {AUX has been+V selected}]

Konstruksi kalimat di atas adalah pasif, yang terdiri dari FN no folder dan FV berupa grup frasa verba (gFV) yang terdiri dari kata kerja bantu (auxiliary) has been dan verba intransitif selected. Frasa nomina no folder berfungsi sebagai subjek, sedangkan has been selected berfungsi predikatif.

3. Konstruksi K FN [det.Q+FN] + FV [gFV{aux+V}] + Adv] Contoh : Any scriptable event can be entered here

(22)

Uraian : FN [Det.Q any + FN scriptable event] FV[gFV {AUX can be + V entered}] [Adv here]

Konstruksi kalimat di atas adalah pasif, yang terdiri dari FN berupa determiner quantifier any dan frasa nomina scriptable event, sedangkan konstruksi FV terdiri dari gFV berupa auxiliary can be dan verba intransitif entered serta adverba here. Frasa nomina any scriptable event berfungsi sebagai subjek, verba selected berfungsi sebagai predikat dan here berfungsi sebagai adjunct adverbial. 4.1.1.3.2. Konstruksi Complementizer (Sentence Within Sentences)

Crystal (2008:93) mengatakan bahwa :

Complementizer In generative syntax, a term used to refer to subordinating conjunctions which mark an embedded sentence of a complement type, e.g. that in ‘I said that he was leaving’.

Artinya : complementizer dalam sintaksis generatif, adalah sebuah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada konjugasi subordinatif yang menandai kalimat terikat dalam tipe komplemen, seperti that pada kalimat I said that he was leaving’

Konstruksi Kalimat dengan komplemen Wh-, if, before, that, dan because pada menu program APCS5 adalah konstruksi yang terdiri dari beberapa kalimat kondisional, klausa relatif dari konstruksi deklaratif, Wh-Clause, dan finite adverbial clause.

4.1.1.3.2.1 Konstruksi Kalimat Kondisional Wh- (when)

Kalimat kondisional (bersyarat) adalah kalimat yang menunjukkan yang keadaan kalimat yang peran semantisnya adalah ekspresi dari hipotesis atau kondisi. Dalam bahasa Inggris, ini diperkenalkan dengan if, unless, dan beberapa konjungsi lain (misalnya if John asks, tell him...). Crystal (2008:99) :

(23)

1. Konstruksi A : K wh-+FN [det.D+N] + FV [gFV {AUX+V}] + K  FN [N+N] + FV [gFV {AUX+V}] + FP + FAdv]

Contoh : When this option is on, source files will be opened from the source folder only by open steps in the action.

‘Bila opsi ini aktif, file sumber akan dibuka dari folder sumber dengan langkah-langkah yang terbuka dalam tindakan’

2. Konstruksi B : K FN [ØPro] + FV [FV {V+FN} + K  Wh- + {FN +FV}]

Contoh : Show a simple alert when photoshop start

‘tampilkan sinyal (tanda) ketika photoshop dimulai’

Kalimat (A) dan (B) di atas adalah kalimat kondisional dengan konstruksi kalimat inti dan kalimat subordinat, fungsi konjugasi when adalah sebagai complementizer (comp) yang menghubungkan antara kalimat inti dan kalimat subordinat, kalimat inti pada contoh (A) adalah source files will be opened, yang mengekpresikan hasil dari kalimat subordinat this option is on yang menerangkan kemungkinan dari suatu kondisi. Sedangkan when pada contoh (B) adalah complementizer (comp) yang menghubungkan antara kalimat inti imperatif ‘show a simple alert’ dengan kalimat subordinat ‘photoshop start’, Perbedaan (A) dengan (B) terletak ada posisi kalimat inti yang didahului oleh kalimat subordinat dan kalimat inti yang mendahului kalimat subordinat.

4.1.1.3.2.2. Konstruksi Kalimat Kondisional if

Konstruksi ‘if’ pada menu program APCS5 memiliki dua varian : 1. Konstruksi A : K if + K  FN + FV {aux +FN} + KFN+FV

Contoh : If there are no open steps, no files will be opened

‘jika tidak ada langkah-langkah yang terbuka, maka tidak ada file yang akan dibuka’

(24)

Contoh : Document profile will default to working space if not included in the saved preset.

‘Profil dokumen akan tetap sesuai dengan ruang kerja jika tidak termasuk dalam pengaturan sebelumnya yang disimpan’

Kalimat (A) dan (B) di atas terdiri dari konstruksi kalimat inti dan kalimat subordinat. Pada contoh (A) ‘if’ adalah complementizer yang berada sebelum kalimat subordinat there are no open steps, kalimat inti no files will be opened fungsi adalah ekspresi hasil dari kemungkinan kondisi kalimat subordinat there are no open step. If pada contoh (B) juga complementizer sebelum kalimat subordinat not included in the saved preset, sementara kalimat inti ‘document profile will default to working space’ juga menunjukkan hasil dari keberadaan if pada kalimat subordinat. Perbedaan (A) dengan (B) terletak ada posisi kalimat inti yang didahului oleh kalimat subordinat dan kalimat inti yang mendahului kalimat subordinat.

4.1.1.3.2.3. Konstruksi Konjugasi Subordinat before

Konstruksi subordinat adalah analisis gramatikal yang menyebutkan proses atau hasil yang menghubungkan unit - unit linguistik yang memiliki status sintaksis yang berbeda status, dimana konstituen yang satu tergantung pada konstituen yang lain seperti halnya konjugasi subordinat before yang berfungsi sebagai sebagai subordinator, yang perannya adalah menghubungkan kalimat subordinat dengan kalimat inti (Crystal, 2008:432)

Contoh : documents must be saved before they can be corrected

‘Dokumen harus disimpan terlebih dahulu sebelum dokumen tersebut dapat dikoreksi’

Adapun Konstruksinya adalah :

(25)

Kalimat di atas terdiri dari konstruksi kalimat imperatif sebagai inti kalimat dan kalimat subordinat yang menempatkan before sebagai complementizer dari kalimat inti documents must be saved, sementara kalimat subordinat yaitu ‘they can be corrected’ merupakan kalimat komplemen yang menerangkan konsekuensi imperatif dari kalimat inti. Hubungan antara kedua kalimat ini terletak pada konjugasi subordinat ‘before’ yang terletak setelah kalimat inti.

4.1.1.3.2.4. Konstruksi Konjugasi Subordinat because

Contoh : could not complete the video frames to layers command because quick time version 7.1 or later is required

‘proses transfer frame video ke dalam perintah layar tidak bisa dilengkapi karena membutuhkan program quick time 7.1 atau yg terbaru’

Adapun konstruksinya adalah :

K = FN [Øpro] + FV [gFV {aux+V} + FN] + FP + Kbecause + FN [FN+konj+Adv] + FV [gFV {aux+V}]]

Kalimat di atas terdiri dari konstruksi kalimat deklaratif negatif sebagai kalimat inti dan kalimat subordinat yang menempatkan because sebagai complementizer dari kalimat inti could not complete the video frames to layers command, sementara kalimat subordinat yaitu ‘quick time version 7.1 or later is required merupakan kalimat komplemen yang menerangkan konsekuensi alasan dan penyebab dari kalimat inti. Hubungan antara kedua kalimat ini terletak pada konjugasi subordinat ‘because’ yang terletak setelah kalimat inti could not complete the video frames to layers command.

4.1.1.3.2.5. Konstruksi How pada Klausa Subordinate

(26)

‘manajemen warna/proof (warna CMYK) mencetak dokumen dengan emulating (proses imitasi perangkat) bagaimana hal tersebut dapat dicetak dalam perangkat lainnya seperti mesin cetak’

Adapun konstruksinya adalah :

K = FN + FV [gFV {V + FN} + FP + Khow + FN {pro} + FV {gFV (aux+V) + FP + FN {pre.det+FN}]

Konstruksi how it will output on another device, such as a printing press adalah kalimat subordinat dengan ekspresi interogatif dengan menggunakan how sebagai complementizer untuk memberikan peran interogatif pada aktifitas atau tindakan dari kalimat inti Color management/proof prints the document by emulating. How adalah complementizer pada kalimat subordinat interogatif. 4.1.1.3.2.6. Konstruksi that pada Klausa Relatif

Relative clause is a term used in grammatical description to characterize pronouns which may be used to introduce a postmodifying clause within a noun phrase. Yang berarti klausa relatif adalah istilah yang digunakan dalam deskripsi gramatikal untuk membuat kata ganti dapat digunakan pada klausa sebagai post-modifier dalam frase nomina (Crystal, 2008:411)

Contoh : There were no source files that could be opened by photoshop ‘tidak ada file sumber yang dapat dibuka oleh photoshop’ Adapun konstruksinya adalah :

K  FN [Adv.Loc] + FV [aux+ FN {(detQ+FN) + K  that+ FN [zero] + FV [gFV (aux+V)] + FP}]]

(27)

4.1.1.3.2.7. Konstruksi Which pada Klausa Relatif

Contoh : The name of proof setting which includes the profile and rendering intent used to converts color to the color space are trying to simulate.

Nama pengaturan yang meliputi profil dan rendering intent (gambar dengan model geometric yang tajam) yang digunakan untuk mengkonversi warna ke dalam ruang warna akan dicoba untuk disimulasikan.

Adapun konstruksinya adalah :

K FN [FN+K which + FN {zero}+FV{gFV (V+N+konj+K) + K (FN {zero} + FV {V +to+V inf})] + FV [gFV {aux+V +to+V inf} + FN zero)] Konstruksi which includes the profile and rendering intent used to converts color to the color space adalah klausa relatif yang memodifikasi frasa nomina The name of proof setting, sedangkan which adalah pronomina relatif yang berfungsi menerangkan klausa relatif includes the profile and rendering intent used to converts color to the color space, Konstruksi kalimat ini menerangkan tentang keadaan frasa nomina The name of proof setting yang berfungsi sebagai subjek, sedangkan konstruksi FV adalah are trying to simulate yang berfungsi sebagai predikat.

4.1.1.3.3. Konstruksi Kalimat Imperatif

Kalimat Imperatif adalah penggunaan imperatif mengacu pada bentuk kata kerja atau jenis kalimat/klausa yang biasanya digunakan dalam ekspresi perintah, misalnya Pergi! (Crystal 2008:237)

(28)

4.1.1.3.3.1. Konstruksi K  FN [ØPro] + FV [V+ N]

K FN [ØPro] + FV [V+N] adalah konstruksi dasar, dimana pola kalimat imperatif terdiri dari zero pronomina + verba + nomina.

Contoh : Delete color ‘hapuskan warna’ Konstruksi : FN[ØPro{you}] + FV [V delete +N color]

Konstruksi FN pada kalimat di atas adalah pronomina you, akan tetapi status dari you adalah Ø (zero), karena you terindikasi sebagai subjek pada kalimat imperatif transitif delete color. Sedangkan konstruksi FV terdiri dari verba delete yang mengisi fungsi predikatif transitif dan nomina color sebagai objek.

Konstruksi K  [ØPro]+ FV [V+N] pada menu program APCS5 juga memiliki perluasan konstruksi yaitu : K  FN [ØPro] + FV [V+N] + Adv.

Contoh : Blend image together ‘gabungkan image secara bersamaan’ Konstruksi : FN[ØPro{you}] + FV [V blend +N image] Adv [together] Verba blend berfungsi predikatif transitif dan nomina color adalah objek, sementara together adalah adverba yang berfungsi sebagai adjunct/keterangan/. 4.1.1.3.3.2. Konstruksi K  FN [ØPro] + FV [V+FN]

K FN [ØPro] + FV [V+FN] adalah konstruksi dasar, yang terdiri dari dari zero pronomina + verba + frasa nomina. Konstruksi FN [ØPro] + FV [V+FN] memiliki varian konstruksi, antara lain adalah :

1. Konstruksi FN [ØPro] + FV [V+FN {N+N}]

(29)

Konstruksi FN pada kalimat di atas adalah pronomina you yang berstatus Ø (zero), konstruksi FV terdiri dari verba transitif display yang mengisi fungsi predikatif dan frasa nomina camera maker yang berfungsi sebagai objek.

2. Konstruksi K  FN [ØPro] + FV [V+FN {art. det + FN}] Contoh : Select a javascript file ‘seleksi file javascript’

Konstruksi: FN[ØPro{you}] +FV [V select +FN {art.det a + FN javascript file]

Konstruksi FN pada kalimat di atas adalah pronomina you yang berstatus Ø (zero), konstruksi FV terdiri dari verba transitif select sebagai predikat dan frasa nomina a javascript file yang berfungsi sebagai objek. Konstruksi frasa nomina a javascript file terdiri dari determiner a dan frasa nomina javascript file.

3. Konstruksi K  FN [ØPro] + FV [V+FN {Pre-Det + N}]

Contoh : Deselect all colors ‘lepaskan seleksi semua warna’

Konstruksi : FN[ØPro{you}] +FV[V deselect +FN {pre.det all + N colors] Konstruksi FN pada kalimat di atas adalah pronomina you yang berstatus Ø (zero), konstruksi FV terdiri dari verba transitif deselect yang mengisi fungsi predikatif dan frasa nomina all color yang berfungsi sebagai objek.

4. Konstruksi K  FN FN [ØPro] + FV [V+FN {degree A+ FN}]

Contoh : Use lower case extension ‘gunakan ekstensi huruf kecil (bukan kapital)’

Uraiannya : FN[ØPro{you}] +FV [V use+FN {def.Alower + FN case extension]

(30)

5. Konstruksi K  FN [ØPro] + FV [V+FN {A+N}]

Contoh : create new review ‘buatlah ulasan baru’

Konstruksi : FN[ØPro{you}] +FV [V create+FN {A new+ N review] Konstruksi FN pada kalimat di atas adalah pronomina you yang berstatus Ø (zero), konstruksi FV terdiri dari verba create yang mengisi fungsi predikatif transitif dan frasa nomina new review yang berfungsi sebagai objek.

6. Konstruksi K  FN [ØPro] + FV [V+FN {A+ ØN}] Contoh : Open recent ‘bukalah file terbaru’

Uraiannya : FN[ØPro{you}] +FV [V open +FN {A recent + ØN]

Konstruksi FN pada kalimat di atas adalah pronomina you yang berstatus Ø (zero), konstruksi FV terdiri dari verba open yang mengisi fungsi predikatif transitif dan frasa nomina recent+Ø yang berfungsi sebagai objek. Konstruksi recent+Ø adalah frasa nomina, dimana recent adalah ajektiva sebagai modifier dan Ø merupakan head yangsecara prediktifadalah nomina file yang berstatus zero. 4.1.1.3.3.3. Konstruksi K  FN [ØPro] + FV [V+N+ FP]

Konstruksi K  FN [ØPro] + FV [V+N+ FP] adalah kalimat imperatif transitif yang terdiri dari zero pronomina + verba + frasa nomina+frasa preposisi.

Contoh : Export layers to files ‘pindahkan layar ke dalam file’ Konstruksi : FN[ØPro{you}] +FV [V export + N layer+ FP to files]

(31)

4.1.1.3.3.4. Konstruksi KFN[ØPro] + FV [gFV{V+FN}+{gFV (to+Vinf+N)] Konstruksi KFN [ØPro] + FV [gFV{V+FN}+{gFV (to+Vinf+N)] adalah kalimat imperatif transitif yang terdiri dari zero pronomina + verba + frasa nomina+ to infinitif + verba infinitif.

Contoh : Open first image to apply setting

Bukalah gambar pertama untuk menerapkan pengaturan

Konstruksi : FN[ØPro{you}] +FV [gFV {V open + FN first image + gFV (inf to +Vinf apply +N setting)]

Konstruksi FN pada kalimat di atas adalah pronomina you yang berstatus Ø (zero), konstruksi FV terdiri dari verba open yang berfungsi predikatif dan frasa nomina first image yang berfungsi sebagai objek serta frasa verba to apply setting yang berfungsi sebagai komplemen dari frasa verba.

4.1.1.3.3.5. Konstruksi K  FN [ØPro] + FV [gFV{V + to +Adv + Vinf +FN}] Konstruksi K FN [ØPro] + FV [gFV{V+to+Adv+Vinf+FN}] adalah kalimat imperatif transitif yang terdiri dari Ø pronomina+verba+to inf +adva + verbas inf+frasa nomina.

Contoh : Attempt to automatically align source images

Cobalah untuk menyesuaikan gambar sumber secara otomatis

Konstruksi: FN[ØPro{you}] +FV [gFV {V Attemp + inf to + Adv automatically + Vinf align FN source image]

(32)

4.1.1.3.3.6. Konstruksi K FN [ØPro] + FV [V+Ø {zero N}]

Konstruksi K  FN [ØPro] + FV [V+ Ø {zero N}] pada menu program APCS5 mengalami perluasan konstruksi, antara lain adalah :

1. K  FN [ØPro] + FV [V+ Ø {zero N} + gFV {to.inf.+Vinf+N}]

Contoh : Scale to fit media ‘buatlah skala untuk penyesuaian media’

dapun uraiannya adalah :

Konstruksi : FN[ØPro{you}] +FV [V Scale + Ø {zero N} + gFV inf to + Vinf fit + N media]

Konstruksi FN pada kalimat di atas adalah pronomina you yang berstatus Ø (zero), sedangkan konstruksi FV terdiri dari frasa verba scale dan objek yang berstatus Ø (zero) serta konstruksi infinitif to fit media. Konstruksi to fit adalah komplemen dari frasa verba scale+ Ø yang terdiri, konstruksi to fit merupakan non-finite pada kalimat subordinat.

2. K  FN [ØPro] + FV [V+ Ø {zero N} + gFV {part.inf.+V+Ø}]

Contoh : Resize to fit ‘atur ulang ukuran untuk penyesuaian’ Konstruksi : FN[ØPro{you}] +FV [V resize + Ø {zero N} + gFV inf to +

Vinf fit + Ø {zero N}]

Konstruksi kalimat di atas pada dasarnya sama dengan kalimat nomor (1), perbedaan keduanya hanya terletak pada objek dari verba fit yang berstatus Øzero, dapat dikatakan bahwa kalimat di atas memiliki dua objek yang berstatus Øzero yaitu setelah verba transitif resize dan setelah verba infinitif fit.

3. K  FN [ØPro] + FV [V+ Ø {zero N}] + FP

Contoh : Convert to SRGB ‘konversikanlah ke SRGB’

(33)

Konstruksi FN pada kalimat di atas adalah pronomina you, akan tetapi status dari you adalah Ø (zero), karena you terindikasi sebagai subjek pada kalimat imperatif transitif convert to sRGB, sedangkan konstruksi FV terdiri dari Verba convert dan Ø zero nomina serta frasa preposisi to sRGB yang befungsi sebagai komplemen.

4. K  FN [ØPro] + FV [V+ Ø {zero N}] + FAdv {as+FN}

Contoh : Save as Photoshop PDF ‘simpan sebagai Photoshop PDF’ Konstruksi: FN[ØPro{you}] +FV [V save + Ø {zero N}] + FAdv as

Photoshop PDF

Konstruksi K  FN [ØPro] + FV [V+ Ø {zero N}] + FAdv {as+N} adalah kalimat imperatif transitif, yang terdiri dari konstruksi FN berupa Øzero pronomina you, dan konstruksi FV yang terdiri dari verba save + Ø zero objek serta frasa adverba as Photoshop PDF sebagai adjunct adverbial.

5. K  FN [ØPro] + FV [V+ Ø {zero N}] + FAdv {as+ Ø (zero N)} Contoh : Save as ‘Simpan sebagai’

Konstruksi : FN[ØPro{you}] +FV [V save + Ø {zero N}] + FAdv {as Ø (zero N)}

Konstruksi FN pada kalimat di atas berupa Øzero pronomina you, sedangkan konstruksi FVterdiri dari verba save + Ø (zero) objek + frasa adverba. Konstruksi Ø (zero) pada kalimat di atas selain pada objek setelah verba transitif Save juga pada N/FN setelah adverba as yang berfungsi sebagai adjunct adverbial. 6. K  FN [ØPro] + FV [V+ Ø {zero N}] + konjugasi + FV {V+ FP}

Contoh : Close and Go to Bridge “tutuplah dan tujulah ke bridge’ Konstruksi : FN[ØPro{you}] +FV [V close + Ø {zero N}] + konj. And

(34)

Konstruksi K  FN [ØPro] + FV [V+ Ø {zero N}] + konjugasi + FV {V+ FP} adalah kalimat imperatif transitif, yang terdiri dari konstruksi FN berupa Ø zero pronomina you, sedangkan konstruksi FVterdiri dari frasa verba close + zero objek dan frasa verba intransitif go + frasa preposisi to bridge. Konstruksi FV1 dan FV2 dihubungkan dengan konjugasi and.

4.1.1.3.3.7. Konstruksi K FN[ØPro]+FV[gFV{neg.aux+V}+ Ø(zeroN)+Adv]

Contoh : Don’t show again ‘jangan munculkan kembali’

Konstruksi : FN[ØPro{you}] +FV [gFV {neg.aux don’t + V show} + Ø (zero N)] + Adv Again]

Grup frasa verba don’t show adalah konstruksi imperatif negatif yang ditandai dengan auxiliary don’t sebelum verba transitif show, sedangkan again adalah adverba yang berfungsi sebagai keterangan adverbial.

4.1.1.3.4. Konstruksi Kalimat Interogatif

Menurut Crystal (2008:251) Interrogative :

A term used in the grammatical classification of sentence types, and usually seen in contrast to declarative. It refers to verb forms or sentence/clause types typically used in the expression of questions.

Artinya : Suatu istilah yang digunakan dalam klasifikasi gramatikal tentang jenis-jenis kalimat, dan biasanya terlihat berbeda dengan deklaratif. Kalimat ini mengacu pada bentuk kata kerja atau jenis kalimat/klausa yang biasa digunakan dalam ekspresi pertanyaan

Adapun konstruksinya adalah :

K  FN [ØPro] + FV [gFV {V+FN} + FP {FP+FP}] + Qt

Contoh : Save changes to the Adobe Photoshop Document “untitled-1”before closing ?

(35)

Konstruksi di atas adalah kalimat interogatif, bila diperhatikan, konstruksi kalimat tersebut hampir sama dengan konstruksi imperatif, karena tidak memiliki auxiliary “do” atau wh- question dan pronomina “you” sebelum verba save. Satu faktor yang dapat dijadikan indikator bahwa konstruksi di atas adalah kalimat interogatif adalah penanda interogatif di akhir kalimat yaitu question tag “?”.

Konstruksi kalimat ini adalah kalimat elipsis karena adanya pelepasan do you want to ‘apakah kamu ingin” pada permulaan kalimat interogatif di atas.

Elipsis menurut Kridalaksana (2008:57) adalah peniadaan kata atau satuan lain yang wujud asalnya dapat diramalkan dari konteks bahasa atau konteks luar bahasa.

4.1.1.3.5. Konstruksi Kalimat Kompleks

Kalimat kompleks dalam dua pengertian: baik kalimat yang terdiri lebih dari satu klausa, atau salah satu yang terdiri atas klausa utama dan setidaknya satu klausa bawahan. (Crystal, 2008:94)

Sebagai contoh pada menu program APCS5 adalah konstruksi kalimat deklaratif-imperatif yaitu, dua kalimat yang terdapat dalam satu kesatuan kalimat yang memiliki hubungan dan hanya dipisahkan dengan tanda baca “koma”,

Contoh : Any scriptable event can be entered here, see the Scripting Reference for the full list of Photoshop even names.

‘Setiap tindakan script (bahasa program) dapat dimasukkan di sini, lihatlah referensi script agar daftar nama tindakan photoshop menjadi penuh’

Adapun konstruksi kalimat di atas adalah :

(36)

Konstruksi K di atas adalah kalimat deklaratif pasif di mana frasa nomina dari konstruksi FN diwakili oleh determiner any dan frasa nomina scriptable event, sementara konstruksi FV terdiri atas grup frasa verba pasif can be entered here, sedangkan K2 adalah kalimat imperatif yang terdiri atas konstruksi FN berupa Ø zero berupa pronomina ‘you’ dan konstruksi FV berupa see the scripting reference. Kedua kalimat ini memiliki hubungan dan memiliki kesetaraan walau hanya dipisahkan dengan tanda baca koma (,).

4.1.1.3.6. Konstruksi Kalimat Eksklamasi

Kalimat eksklamatif adalah kalimat yang mengandung adverbial seruan, seperti, alangkah, mudah-mudahan (Kridalaksana, 2008:104)

Kalimat eksklamasi BI pada menu program APCS5 adalah eksklamasi OK’oke’ dan Welcome ‘selamat datang’. OK dan Welcome dapat dikategorikan sebagai kalimat minor, dapat dilihat dari hubungannya dengan kalimat dan command sebelumnya pada menu program APCS5 yang menyebabkan munculnya option OK dan Welcome.

4.1.2. Konstruksi Sintaksis Bahasa Arab 4.1.2.1. Kategori Kelas Kata

Sebagaimana yang dikatakan Al-Khuli (1982:310) bahwa kata adalah unit terkecil dari bahasa yang berhubungan dengan makna, yang terdiri atas satu suara atau lebih, atau terdiri atas satu morfem atau lebih, atau terdiri atas kata dengan penambahan morfem terikat atau tanpa penambahan morfem.

(37)

1) Nomina : Kata- kata yang secara sintaksis dapat berfungsi sebagai subjek, objek, dan objek dari preposisi dalam sebuah kalimat, dan berinfleksi sesuai dengan gender, numeral, definit-indefinit dan kasus sintaksis (Ryding, 2005:119)

contoh :

a. Nomina tak takrif (indefinit) :

ﻢﺠﺣ

/hajmun/ ‘ukuran’ b. Nomina takrif (definit) :

ﻢﺠﳊا

/al-hajmu/ ‘ukuran’ c. Nomina maskulin :

ﺪﻴﻘﻣ

/muqayyadun/ ‘terikat’

d. Nomina feminine :

ﺪﻴﻘﻣ

/muqayyadun/ ‘terikat’ e. Nomina berinfleksi dengan numeral :

1)

ةﺪﺣاو ﺔﻓﺎﺴﻣ

/masafatun wahidatun/ ‘satu spasi’

2)

نﺎﺘﻓﺎﺴﻣ

/masafatani/ ‘dua spasi’

3)

تﺎﻓﺎﺴﻣ ﺔﺛﻼﺛ

/salasatu masafatin/ ‘tiga spasi’ f. Kasus sintaksis :

- nominatif jika sebagai subjek, topik :

ُنﻮﻠﻟا

/al launu/ ‘warna’

- genitif jika sebagai objek preposisi, idhafah, dll :

ِنﻮﻠﻟا

/al launi/ ‘warna’

- akusatif jika sebagai objek dari frasa verba

َنﻮﻠﻟا

/al launa/ ‘warna’

(38)

contoh : - verba perfect :

ﱠَﰎ

/tamma/ ‘telah selesai’ - verba imperfect :

ﺢﻔﺼﺗ

/tasfahu/ ‘kamu berjelajah’ 3) Ajektiva : Kata yang dapat berperan sebagai atribut dari nomina atau

menerangkan keadaan nomina pada frasa nomina, dapat juga berperan sebagai predikatif pada kalimat dan sebagai subtantif (Ryding, 2005:239)

Contoh :

a. atribut dari nomina :

دﻮﺳﻷا نﻮﻟ

/launul aswadi/ ‘warna hitam’ b. predikatif dalam kalimat :

دﻮﺳأ نﻮﻠﻟا

/al-launu aswadun/ ‘warna itu hitam’ c. substantif :

ﻰﻠﻋﻷا نﺎﻨﺛإ

/isnanil `a’la/ ‘naik dua tingkat’ d. infleksi :

1) (gender) feminine :

ءﺎﻀﻴﺑ ﺔﻴﻔﻠﺧ

/khalfiyatu baidha’/ ‘latar berwarna putih’

2) (gender) maskulin :

ﺾﻴﺑأ نﻮﻟ

/launu abyad/ ‘warna putih’

dan lain - lain

4) Adverba : Kata yang menerangkan informasi tentang waktu, keadaan, tempat atau makna dari keseluruhan kalimat, di dalam bahasa Arab, adverba dapat hanya berupa satu kata saja seperti

ﻂﻘﻓ

/faqat/ ‘saja’,

ﺎﻨﻫ

/huna/ ‘disini’,

ルﺎﻴﺣا

/ahyanan/ ‘kadang-kadang’ dan kebanyakannya berkasus akusatif .(Ryding, 2005:276)

contoh : 1.

ﺎﺒﺣﺮﻣ

/marhaban/ ‘selamat datang’

(39)

4.1.2.2. Konstruksi Frasa

Konstruksi frasa BA yang terdapat pada program APCS5 dilihat dari konstituen inti dan modifier terdiri dari beberapa jenis frasa, antara lain :

4.1.2.2.1. Frasa Nomina

Menurut Catford, JC dkk. (1974:111)

Noun phrase are words, or construction made of words functioning like a single word, which perform the following clause function in Arabic : a) Subject,b) object of verb or preposition, c) modifiers

Artinya : frasa nomina adalah kata-kata atau konstruksi yang terdiri dari kata – kata yang berfungsi seperti kata tunggal, adapun fungsinya dalam kalimat bahasa Arab adalah : a) subjek, b) objek dari verba atau preposisi, c) modifier.

Frasa nomina memiliki beberapa konstruksi antara lain :

1. Konstruksi  Konstituen Inti Nomina + Modifier Nomina

Frasa dengan konstituen inti (head) nomina + modifier nomina adalah konstruksi beberapa nomina, dimana nomina pertama adalah inti (head) dari keseluruhan konstruksi frasa, sedangkan nomina kedua terikat dan menerangkan nomina inti, konstruksi seperti ini lazim disebut dengan

ﺔﻓﺎﺿإ

/idhafah/ atau konstruksi genitif, serta beberapa pola lainnya seperti nomina definitif + nomina definitif dan nomina + nomina, dan lain sebagainya.

Konstruksi frasa nomina dalam BA dengan konstituen inti nomina dan modifier nomina serta perluasannya berdasarkan analisis data pada menu program APCS5 terdiri dari :

a. Konstruksi Nomina + Nomina

contoh :

ﺔﺋدヨ ﺔﻓﺎﺴﻣ

/masafatun badi’atun/

(40)

Adapun uraiannya adalah : [FN[N

ﺔﻓﺎﺴﻣ

] [N

ﺔﺋدヨ

]]

N  N

Frasa nomina

ﺔﺋدヨ

ﺔﻓﺎﺴﻣ

/masafatun badi`atun/ ditinjau dari letak konstituen inti dan modifier merupakan urutan regresif, karena nomina

ﺔﺋدヨ

/badi`atun/ sebagai modifier terletak setelah nomina

ﺔﻓﺎﺴﻣ

/masafatun/, sedangkan nomina

ﺔﻓﺎﺴﻣ

/masafatun/ berfungsi sentral dan inti dari konstruksi frasa nomina

ﺔﺋدヨ ﺔﻓﺎﺴﻣ

/masafatun badi’atun/. Adapun pola urutannya adalah N (

ﺔﻓﺎﺴﻣ

)  N

(

ﺔﺋدヨ

)

.

b. Konstruksi Nomina definitif (artikel

لا

+ N) + Nomina definitif (artikel

لا

+ N) contoh 1.

ﻖﺒﺴﳌا

داﺪﻋﻹا

/al-i’dadu al musbiqu/ ‘penetapan sebelumnya’ Adapun uraiannya adalah : [FN[Ndef

داﺪﻋﻹا

] [Ndef

ﻖﺒﺴﳌا

]]

N  N

Konstruksi frasa nomina

ﻖﺒﺴﳌا داﺪﻋﻹا

/al-i’dadu al musbiqu/ merupakan urutan regresif, dimana head (inti) adalah nomina definitif

داﺪﻋﻹا

/ al-i’dadu/ yang terletak sebelum modifier

ﻖﺒﺴﳌا

/al musbiqu/, adapun pola urutannya adalah N def. (

داﺪﻋﻹا

)  N def.

(

ﻖﺒﺴﳌا

)

.

Konstruksi (artikel

لا

+ N) + (artikel

لا

+ N)/(artikel

لا

+ A) dalam BA disebut juga dengan na’at wal man’ut atau kasus atributif, dimana artikel

لا

/al/ digunakan sebagai determiner baik pada konstituen inti maupun pada komplemen (Schulz,dkk, 2000:31)

c. Konstruksi Nomina + Nomina definitif (artikel

لا

+ N)

contoh :

رﻮﺼﻟا

ﺞﻣد

/damju al-suwari/ ‘penyatuan gambar-gambar’ Adapun uraiannya adalah : [FN[N

ﺞﻣد

] [Ndef

رﻮﺼﻟا

]]

(41)

Konstruksi frasa nomina

رﻮﺼﻟا ﺞﻣد

/damju al-suwari/ merupakan urutan regresif, dimana konstituen inti adalah nomina

ﺞﻣد

/damju/ yang terletak sebelum modifier

رﻮﺼﻟا

/al suwari/, adapun pola urutannya adalah N (

ﺞﻣد

)  N

(

رﻮﺼﻟا

)

.

Konstruksi Nomina + Nomina definitif (artikel

لا

+ N) dalam bahasa arab disebut juga dengan idhafa atau genitif atributif, dimana N adalah annexed dan (artikel

لا

+ N) adalah annexer (Abu Chacra, Faruk, 2007:61)

2. Konstruksi  Konstituen Inti Nomina + Modifier Ajektiva

Frasa dengan konstituen inti nomina + modifier ajektiva adalah konstruksi nomina + ajektiva, dimana nomina pertama adalah inti (head), sedangkan ajektiva terikat dan menerangkan nomina inti yang disebut juga dengan ajektiva atributif, beberapa konstruksinya antara lain adalah

ﺔﻓﺎﺿإ

/idhafah/ atau konstruksi genitif, nomina + ajektiva dan nomina definitif + ajektiva defenitif.

Konstruksi frasa nomina dengan head (inti) nomina dan modifier ajektiva serta perluasannya berdasarkan analisis data pada menu program APCS5 terdiri dari :

a. Konstruksi Nomina + Ajektiva

contoh :

ةﲑﺒﻛ فوﺮﺣ

/hurufun kabiratun/ ‘huruf kapital’ Adapun uraiannya adalah : [FN[N

فوﺮﺣ

] [A

ةﲑﺒﻛ

]]

N  A

(42)

b. Konstruksi Nomina + Ajektiva definitif (artikel

لا

+ A) contoh :

يدﺎﻣﺮﻟا تﺎﺟرد

/darajatu al -ramady/

‘separasi warna dari hitam ke putih

Adapun uraiannya adalah : [FN[N

ﺔﺟر

د

] [Adef

يدﺎﻣﺮ

ﻟا

]]

N  Adef

Konstruksi frasa nomina

يدﺎﻣﺮﻟا تﺎﺟرد

/darajatu al -ramady/ merupakan urutan regresif, dimana konstituen inti adalah nomina

تﺎﺟرد

/darajatun/ yang terletak sebelum ajektiva definitif

يدﺎﻣﺮﻟا

/ar-ramady/ sebagai modifier, adapun pola urutannya adalah N (

تﺎﺟرد

)  A def

(

يدﺎﻣﺮﻟا

)

.

c. Konstruksi Nomina definitif (artikel

لا

+N) + Ajektiva definitif (artikel

لا

+A) contoh :

يﺪﻋﺎﻘﻟا ﻂﳋا

/al khattu al-qa’idiyyu/ ‘huruf (font) standar’ Adapun uraiannya adalah : [FN[Ndef

ﻂﳋا

] [Adef

يﺪﻋﺎﻘﻟا

]]

N Adef

Konstruksi frasa nomina

يﺪﻋﺎﻘﻟا ﻂﳋا

/al khattu al-qa’idiyyu/ merupakan urutan regresif, dimana head (inti) adalah nomina definitif

ﻂﳋا

/al khattu/ yang terletak sebelum ajektiva definitif

يﺪﻋﺎﻘﻟا

/al-qa’idiyyu/ dan berperan sebagai modifier. Adapun pola urutannya adalah N def (

ﻂﳋا

)  A def

(

يﺪﻋﺎﻘﻟا

)

.

3. Konstruksi  Konstituen Inti Nomina + Modifier Frasa Nomina

(43)

lazim disebut dengan

ﺔﻓﺎﺿإ

/idhafah/ atau konstruksi genitif, serta beberapa pola lainnya seperti nomina definitif + nomina definitif dan nomina + nomina, nomina + nomina definitif + ajektiva defnitif, nomina + ajektiva + nomina definitif, nomina + nomina definitif + nomina definitif, dan lain sebagainya.

a. Konstruksi Nomina + Frasa Nomina (N+A)

Contoh :

ةﺪﻳﺪﺟ ﺔﻌﺟاﺮﻣ ءﺎﺸﻧإ

/insya’u muraja’atin jadidatin/ ‘Pembuatan ulasan baru’

Adapun uraiannya adalah : [FN[N

ءﺎﺸﻧإ

] [FN[N

ﺔﻌﺟاﺮﻣ

] [A

ةﺪﻳﺪﺟ

]]]

N  N A

Frasa nomina

ةﺪﻳﺪﺟ ﺔﻌﺟاﺮﻣ ءﺎﺸﻧإ

/insya’u muraja’atin jadidatin/ juga merupakan urutan regresif,

ةﺪﻳﺪﺟ ﺔﻌﺟاﺮﻣ

/muraja’atin jadidatin/ adalah post-modifier yang terletak setelah konstituen inti

ءﺎﺸﻧإ

/insya’u/, bila diuraikan lebih detail, konstruksinya adalah, ajektiva

ةﺪﻳﺪﺟ

/jadidatin/ terikat dengan nomina

ﺔﻌﺟاﺮﻣ

/muraja’atin/, pada tahapan ini ‘

ةﺪﻳﺪﺟ

/jadidatin/’ adalah modifier dan

ﺔﻌﺟاﺮﻣ

/muraja’atin/ adalah head (inti) yang membentuk konstruksi frasa nomina,

kemudian

ةﺪﻳﺪﺟ ﺔﻌﺟاﺮﻣ

/muraja’atin jadidatin/ memodifikasi nomina

ءﺎﺸﻧإ

/insya’u/, sehingga

ءﺎﺸﻧإ

/insya’u/ berfungsi sebagai sentral dari keseluruhan frasa. Adapun pola urutannya adalah N (

ءﺎﺸﻧإ

)  FN

(

ةﺪﻳﺪﺟ ﺔﻌﺟاﺮﻣ

)

.

b. Konstruksi Nomina + Frasa Nomina (N definitif + A definitif) contoh :

ﱯﺴﻨﻟا ناﻮﻟﻷا سﺎﻴﻗ

/qiyasu al alwani al nisbiy/

‘ukuran daftar warna relatif’

Adapun uraiannya adalah : : [FN[N

سﺎﻴﻗ

] [FN[Ndef

ناﻮﻟﻷا

] [Adef

ﱯﺴﻨﻟا

]]]

(44)

Konstruksi frasa nomina

ﱯﺴﻨﻟا ناﻮﻟﻷا سﺎﻴﻗ

/qiyasu al alwani al nisbiy/ merupakan urutan regresif, dimana konstituen inti adalah nomina

سﺎﻴﻗ

/qiyasu/ yang terletak sebelum frasa nomina

ﱯﺴﻨﻟا ناﻮﻟﻷا

/alwani al nisbiy/ sebagai modifier, adapun pola urutannya adalah N (

سﺎﻴﻗ

)  FN

(

ﱯﺴﻨﻟا ناﻮﻟﻷا

)

.

c. Konstruksi Nomina + Frasa Nomina (A.deg + N definitif )

Contoh :

ﺺﺋﺎﺼﳋا ﻞﻀﻓأ ﺔﻘﺑﺎﻄﻣ

/mutabaqatu afdhalu al khasa’isi/ ‘Pencocokan karakteristik yang lebih baik’

Adapun uraiannya adalah : : [FN[N

ﺔﻘﺑﺎﻄﻣ

] [FN[A

ﻞﻀﻓأ

] [Adef

ﺺﺋﺎﺼﳋا

]]]

N

 deg. A N

Konstruksi frasa nomina

ﺺﺋﺎﺼﳋا ﻞﻀﻓأ ﺔﻘﺑﺎﻄﻣ

/mutabaqatu afdhalu al khasa’isi/ merupakan urutan regresif, dimana konstituen inti adalah nomina

ﺔﻘﺑﺎﻄﻣ

/mutabaqatu/ yang terletak sebelum modifier

ﺺﺋﺎﺼﳋا ﻞﻀﻓأ

/afdhalu al khasa’isi/, konstruksi

ﺺﺋﺎﺼﳋا ﻞﻀﻓأ

/afdhalu al khasa’isi/ adalah frasa nomina, dimana konstituen inti adalah nomina

ﺺﺋﺎﺼﳋا

/al khasa`isi/ dan modifier adalah ajektiva

ﻞﻀﻓأ

/afdhalu/. Adapun pola urutannya adalah N (

ﺔﻘﺑﺎﻄﻣ

)  FN

(

ﺺﺋﺎﺼﳋا ﻞﻀﻓأ

)

. d. Konstruksi Nomina + Frasa Nomina (N definitif + N definitif )

contoh :

ﻖﻠﻄﳌا ناﻮﻟﻷا سﺎﻴﻗ

/qiyasu al alwani al mutlaqi/ ‘ukuran daftar warna tetap’

Adapun uraiannya adalah : : [FN[N

سﺎﻴﻗ

] [FN[Ndef

ناﻮﻟﻷا

] [Ndef

ﻖﻠﻄﳌا

]]]

(45)

e. Konstruksi Nomina + Frasa Nomina (N+N+N definitif ) Contoh :

ناﻮﻟﻷا ﻞﻛ ﲔﻣ ﺔﻟازإ

/izalatu ta’mini kulli al alwani/

Pembukaan ikatan semua warna

Uraiannya adalah : [FN[FN[N

ﺔﻟازإ

] [FN[N

ﲔﻣ

] [FN[N

ﻞﻛ

] [Ndef

ناﻮﻟﻷا

]]]]

N  N N N def

Konstruksi frasa nomina

ناﻮﻟﻷا ﻞﻛ ﲔﻣ ﺔﻟازإ

/izalatu ta’mini kulli al alwani/ merupakan urutan regresif, dimana Konstituen inti adalah nomina

ﺔﻟازإ

/izalatu/ yang terletak sebelum frasa nomina

ناﻮﻟﻷا ﻞﻛ ﲔﻣ

/ta’mini kulli al alwani/ sebagai modifier, adapun pola urutannya adalah N (

ﺔﻟازإ

)  FN

(

ناﻮﻟﻷا ﻞﻛ ﲔﻣ

)

.

f. Konstruksi Nomina + Frasa Nomina (N+FNum)

contoh : 1

ﻢﻗر ﻞﺴﻠﺴﺗ ﺔﻳاﺪﺑ

/bidayatu tasalsuli raqmi wahid/ Permulaan serial nomor 1

Uraiannya adalah ; [FN[FN[N

ﺔﻳاﺪﺑ

] [FN[N

ﻞﺴﻠﺴﺗ

] [FN[N

ﻢﻗر

] [Num 1 ]]]]

N  N N Num

Konstruksi frasa nomina 1

ﻢﻗر ﻞﺴﻠﺴﺗ ﺔﻳاﺪﺑ

/bidayatu tasalsuli raqmi wahid/ merupakan urutan regresif, dimana konstituen inti adalah nomina

ﺔﻳاﺪﺑ

/bidayatu/ yang terletak sebelum frasa nomina 1

ﻢﻗر ﻞﺴﻠﺴﺗ

/tasalsuli raqmi wahid/ sebagai modifier, frasa nomina 1

ﻢﻗر ﻞﺴﻠﺴﺗ

/ tasalsuli raqmi wahid/ terdiri dari nomina

ﻞﺴﻠﺴﺗ

/tasalsuli/ dan frasa numeral 1

ﻢﻗر

/raqmi wahid/. Adapun pola urutannya adalah N (

ﺔﻳاﺪﺑ

)  FN

(

1

ﻢﻗر ﻞﺴﻠﺴﺗ

)

.

4. Konstruksi  Konstituen Inti Nomina + Post-Modifier FP

(46)

a. Konstruksi Nomina + Frasa Preposisi (P + N)

contoh :

ﺔﻐﺒﺼﻟا ﺐﺴﺣ زﺮﻓ

/farazun hasba al sibgati/ ‘Penyortiran berdasarkan corak’

Uraiannya adalah : [FN[N

زﺮﻓ

] [FP[P

ﺐﺴﺣ

] [Ndef

ﺔﻐﺒﺼﻟا

]]

N  P N def

Konstruksi frasa nomina

ﺔﻐﺒﺼﻟا ﺐﺴﺣ

زﺮﻓ

/farazun hasba al sibgati/ merupakan urutan regresif, dimana konstituen inti adalah nomina

زﺮﻓ

/farazun/ yang terletak sebelum frasa preposisi

ﺔﻐﺒﺼﻟا ﺐﺴﺣ

/hasba al sibgati/ sebagai post-modifier, adapun pola urutannya adalah N (

زﺮﻓ

)  FP

(

ﺔﻐﺒﺼﻟا ﺐﺴﺣ

)

.

b. Konstruksi Nomina + Preposisi

contoh :

...

ـﻛ ﻆﻔﺣ

/hifzun ka…/ ‘simpan sebagai… Uraiannya adalah : [FN[N

ﻆﻔﺣ

] [FP[P

ك

] [Ø]]

N  P ØN

Konstruksi frasa nomina

..

ـﻛ ﻆﻔﺣ

/hifzun ka…/merupakan urutan regresif, dimana head (inti) adalah nomina

ﻆﻔﺣ

/hifzun/ yang terletak sebelum penerang

ـﻛ

..

/ka/ berupa frase preposisi yang terdiri dari preposisi

ـﻛ

/ka/ dan nomina yang berstatus Ø zero, adapun pola urutannya adalah N (

ﻆﻔﺣ

)  FP

(

..

ـﻛ

)

.

(47)

a. Konstruksi nomina genitif negatif + nomina

contoh :

زوﺮﻔﻣ ﲑﻏ

/gairu mafruzin/ ‘tanpa penyortiran’ Adapun uraiannya adalah :[FN[Ngen

ﲑﻏ

] [N

زوﺮﻔﻣ

]]

N.gen  N

Konstruksi frasa nomina

زوﺮﻔﻣ ﲑﻏ

/gairu mafruzin/ merupakan urutan progresif, dimana konstituen inti adalah nomina

زوﺮﻔﻣ

/mafruzin/ yang terletak setelah modifier

ﲑﻏ

/gairu/.

ﲑﻏ

/gairu/ adalah nomina genitif yang berfungsi sebagai penanda negatif yang terletak sebelum nomina

زوﺮﻔﻣ

/mafruzin/. Adapun pola urutannya adalah N (

ﲑﻏ

)  N

(

زوﺮﻔﻣ

)

.

b. Konstruksi nomina genitif negatif + nomina definitif (artikel

لا

+ N) contoh :

ﲑﺒﻜﺘﻟا مﺪﻋ

/adamu al takbir/ ‘tanpa pembesaran’

Adapun uraiannya adalah ::[FN[Ngen

مﺪﻋ

] [Ndef

ﲑﺒﻜﺘﻟا

]]

N.gen  N def

Konstruksi frasa nomina

ﲑﺒﻜﺘﻟا مﺪﻋ

/adamu al takbir/ merupakan urutan progresif, dimana head (inti) adalah nomina

ﲑﺒﻜﺘﻟا

/mafruzin/ yang terletak setelah modifier

مﺪﻋ

/adamu/.

مﺪﻋ

/adamu/ adalah nomina genitif yang berfungsi sebagai penanda negatif yang terletak sebelum nomina. adapun pola urutannya adalah N (

مﺪﻋ

)  N

(

ﲑﺒﻜﺘﻟا

)

.

6. Konstruksi Konstituen Inti Nomina + Modifier Numeral

Frasa dengan konstituen inti nomina + modifier Numeral adalah konstruksi nomina inti (head) dari keseluruhan konstruksi frasa, sementara numeral berfungsi sebagai modifier yang terikat dan menerangkan nomina.

Gambar

Tabel 4.3 Pergeseran verba menjadi nomina
Tabel 4.5
Tabel 4.10
gambar yang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada semester berjalan, dituntaskan melalui pembelajaranremedi sebelum memasuki semester berikutnya. Dinyatakantidak naik kelas bila terdapat

Prinsip dari metode Huffman pada citra digital adalah mengkodekan setiap nilai keabuan dengan rangkaian bit 0 dan 1, di mana simbol yang memiliki frekuensi

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Uji Beban Kerja Alat

Rehabilitasi adalah memperbaiki bangunan yang telah rusak sebagian dengan maksud menggunakan sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap, baik arsitektur maupun

Penelitian ini bertujuan untuk menguji beban kerja alat penggiling tulang sapi dengan parameter kapasitas efektif, rendemen, dan daya, kemudian menganalisis nilai ekonomis alat

Nilai precision menurun sesuai dengan banyak gambar yang ditampilkan berdasarkan perhitungan kemiripan fitur ciri citra uji dengan citra

Proses pengidentifikasi motivasi petani padiyang berusahatani terhadap kearifan lokal ataupun dari luar perlu dilakukan karena belum ada kajian tentang hal ini

Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C, terealisasi sebesar Rp. Terdapat pendapatan dari Obyek Retribusi Laboraturium dikelompokkan pada Jenis Retribusi Jasa Umum