• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Monitoring Kondisi Cuaca Dengan Menggunakan Modul Gsm Secara Real Time Berbasis WEB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Monitoring Kondisi Cuaca Dengan Menggunakan Modul Gsm Secara Real Time Berbasis WEB"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak maraknya kasus pemanasan global di dunia ini, kondisi cuaca menjadi tidak

menentu dan tidak beraturan. Kondisi cuaca di Indonesia sendiri saat ini sudah tidak

sesuai dengan perhitungan iklim yang seharusnya, seperti pada Bulan Oktober sampai

dengan Maret yang biasanya terdapat hujan tetapi sekarang tidak ada lagi terdapat

sedangkan pada bulan April sampai dengan September yang biasanya tidak terdapat

hujan kini bisa saja hujan turun sangat deras. Bahkan sebuah daerah bisa hujan, tetapi

daerah lain yang berdekatan dengan daerah tersebut tidak hujan sedikitpun. Pada

musim pancaroba kerap terjadi cuaca ekstrim seperti hujan badai, hujan es, petir, angin

kencang, angin puting beliung, banjir dan longsor serta gelombang laut yang tinggi (Dian

Kurniawan,2015).

Cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang

dapat menngakibatkan kerugian harta benda maupun keselamatan jiwa. Bencana alam

adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu

kehidupan terutama pada manusia, cuaca ekstrim dapat dapat menimbulkan korban

jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Untuk

mengurangi dampak dari cuaca ekstrim tersebut diperlukan peringatan dini kepada

masyarakat, agar selalu waspada dalam menghadapi kejadian cuaca ekstrim yang

berpeluang menimbulkan bencana, peringatan dini cuaca ekstrim sendiri adalah suatu

rangkaian kegiatan pemberian informasi sesegera mungkin kepada masyarakat, yang

berisi tentang informasi tentang cuaca yang sedang berlangsung (BMKG,2010).

Pada Wilayah Sumatera Utara sendiri telah terjadi beberapa peristiwa seperti

angin kencang, badai disertai petir, suhu yang tinggi dan banjir. Pada tanggal 28

September 2016 BNPB mencatat terjadi angin kencang disertai hujan yang melanda kota

Medan, berdasarkan data yang dihimpun telah terjadi pohon tumbang di 12 titik yang

berbeda, dua diantaranya menimpa mobil dan angkot serta menimpa rumah walaupun

tidak menimbulkan korban jiwa pihak BPBD menghimbau agar masyarakat selalu

(2)

17

waspada terhadap cuaca ekstrim yang kerap terjadi. menurut BMKG daerah Sumatera

Utara untuk kedepannya memang sangat rawan terjadi angin kencang disertai pohon

tumbang yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, sehingga dirasakan pentingnya

dilakukan proses monitoring pada cuaca sebagai peringatan dini cuaca ekstrim untuk

wilayah Sumatera Utara (BNPB,2010).

Proses monitoring cuaca yang konvensional biasanya dilakukan dengan

menggunakan beberapa perangkat sensor yang terpasang pada suatu modul dan

terpasang pada suatu tempat. Proses pengumpulan dari beberapa tempat dilakukan

secara manual dengan datang langsung ke tempat pengambilan data, metode

konvensional ini menyebabkan kesulitan untuk menempatkan beberapa perangkat

sensor yang sulit dijangkau. Sebuah stasiun pemantau kondisi cuaca yang sederhana

dan mampu mengambil data parameter kondisi cuaca dapat dimanfaatkan untuk

mengetahui kondisi cuaca lokal pada suatu titik tempat (Hendhi dkk, 2010).

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi di segala bidang, maka

meningkat pula daya pikir manusia akan teknologi tinggi sebagai kebutuhan. Dari

perkembangan kompleks tersebut, tentu muncul teknologi-teknologi baru.Seperti

sensor, yang kini banyak digunakan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan

tanpa keterbatasan ruang dan waktu dengan mendayagunakan secara maksimal cara

kerja sistem sensor tersebut, yang dalam aplikasinya dibantu dengan mikrokontroler.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat sekali, terutama

hal-hal yang dapat membantu pekerjaan manusia sehingga menjadi lebih mudah dan

efisien. Seperti melakukan pencatatan suhu yang saat ini dilakukan secara manual

membuat pekerjan menjadi tidak efisien, pastinya akan lebih mudah tanpa harus

mencatat secara manual dengan waktu tertentu dengan begitu dapat diketahui berapa

suhu dari ruangan atau daerah tersebut dan secara terus menerus dan dapat disimpan

ke dalam sebuah PC berbentuk file dalam database. Data yang disimpan dapat diakses

kapanpun dan dapat dilihat pada layar monitor dengan bentuk grafik atau tabel secara

online (Noveri dan Edy, 2012). Berkaitan dengan penelitian sebelumnya tentang

sistem monitoring yang dapat mengkoneksikan antara sensor dan komputer secara

langsung maka penulis ingin membuat sistem untuk memantau keadaan cuaca yang

meliputi suhu, kelembaban udara, kecepatan angin dan arah angin dengan arduino

(3)

18

dan dibantu dengan modul GSM sebagai media penghubung ke server secara real

time.

1.2 Rumusan Masalah

Maraknya kasus pemanasan global di dunia ini, kondisi cuaca menjadi tidak menentu

dan tidak beraturan. Kondisi cuaca saat ini sudah tidak sesuai dengan perhitungan

iklim yang seharusnya, untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sebuah perangkat

monitoring cuaca secara real time yang berguna untuk kehidupan sehari-hari sebagai

antisipasi pada kondisi cuaca yang buruk maupun ekstrem untuk meminimalisir

dampak kerugian yang didapat. Dengan berkembangnya teknologi saat ini, khususnya

dibidang teknologi sensor maka pada penelitian ini akan dilakukan sebuah perangkat

sistem monitoring untuk memantau suatu kondisi tertentu pada cuaca disekitar

khususnya pada suhu, kelembaban udara, kecepatan angin dan arah angin

menggunakan arduino dan modul GSM sebagai media penghubung ke internet secara

real time.

1.3 Batasan Masalah

Ada pun batasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Desain dan Implementasi sistem hanya untuk pemantauan pada suhu,

kelembaban udara, kecepatan angin, arah angin.

2. Pembuatan alat hanya terbatas pada pembuatan sensor-sensor serta

pengiriman, penyimpanan data dan monitoring pada web server.

3. Sistem menggunakan tiga alat sensor yaitu, DHT11 untuk suhu dan

kelembaban, Potensiometer untuk arah angin dan Optocoupler untuk arah

angin.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merealisasikan suatu alat untuk memantau

kondisi cuaca yang berpotensi mengalami cuaca ekstrim meliputi, pengukuran suhu,

kelembaban, kecepatan angin, arah angin.

(4)

19

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai :

1. Membantu untuk memudahkan mendapatkan informasi mengenai cuaca.

2. Mengantisipasi dampak kondisi cuaca yang berpotensi ekstrim.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bagian utama antara lain sebagai

berikut:

Bab 1: Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab 2: Landasan Teori

Bab ini merupakan kumpulan referensi yang berkaitan dengan penelitian, baik dari

buku, jurnal, skripsi yang memuat informasi yang berkaitan dalam penulisan ini

maupun informasi yang diperoleh melalui internet.

Bab 3: Analisis dan Perancangan Sistem

Pada tahap ini merupakan perancangan sistem yang sesuai dengan hasil dari analisis

sistem dan dilanjutkan dengan mengimplementasi hasil analisis dan perancangan ke

dalam sistem.

Bab 4: Implementasi dan Pengujian Sistem

Bab ini merupakan pembahasan tentang implementasi dari analisis dan perancangan

sistem yang telah disusun pada Bab sebelumnya dan pengujian untuk mengetahui

hasil yang didapatkan apakah sudah berjalan dengan baik dan juga sesuai dengan apa

yang diharapkan.

Bab 5: Kesimpulan dan Saran

Bab ini terdiri dari kesimpulan yang merupakan uraian dari bab-bab sebelumnya dan saran untuk pengembangan pada penelitian berikutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dapat dilihat Gambar 1 jumlah soal yang termasuk soal pemecahan masalah matematika yang terdapat dalam buku paket siswa kelas XI peminatan dengan judul

Memenuhi  Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.24/Menhut-II/2011 tanggal 18 April 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :

In this section, we investigate the performance of OFDM transceiver with combination circular 8-QAM constellation and MMSE equalizer using USRP as front end and

Perhatikan kembali dosis obat / kekuatan obat / komposisi obat yang telah disiapkan, Perhatikan kembali dosis obat / kekuatan obat / komposisi obat yang telah

Anak: Aries Adhitya Shafitri, Rini Januar AnandaPendidikan: SLTP Muhammadiyah, Pontianak  (1975-1977); SLTA Muhammadiyah, Pontianak (1978-1980); S1 Fakultas Hukum Universitas

Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.9 dapat diketahui nilai probabilitas dari variabel IOS sebesar 0.0016 < 0,05 atau taraf signifikan dengan nilai koefisien

Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f) Ness) dan mimba (Azadirachta indica A.Juss) merupakan contoh dari dua tanaman obat di Indonesia yang berkhasiat dalam

Secara umum proses watermarking pada citra digital dipaparkan pada Gambar II-9 dimana citra digital disisipi dengan watermark menggunakan kunci sebagai sarana kepemilikan untuk