• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KUP 06 13 Slide Pengisian SPT Tahunan Badan dan OP PP No. 46 Tahun 2013 01

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KUP 06 13 Slide Pengisian SPT Tahunan Badan dan OP PP No. 46 Tahun 2013 01"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Direktorat Jenderal Pajak

Pelaporan SPT Tahunan

Wajib Pajak Badan dan

Orang Pribadi

Kategori Wajib Pajak

PP Nomor 46 Tahun 2013

(2)

Agenda

Sekilas PP Nomor 46 Tahun 2013

Studi Kasus

(3)

Sekilas

(4)

Objek Pajak

Penghasilan

dari

usaha

yang

diterima

atau

diperoleh Wajib Pajak dengan

peredaran bruto

tidak melebihi Rp4,8 miliar

dalam 1 tahun.

Tidak termasuk Penghasilan dari usaha adalah

penghasilan

dari

jasa

sehubungan

dengan

pekerjaan bebas

.

Peredaran bruto merupakan peredaran bruto dari

(5)

Subjek Pajak

Orang Pribadi

Badan, tidak termasuk BUT,

(6)

WP

OP

yang

melakukan

kegiatan

usaha

perdagangan dan/atau jasa yang dalam usahanya

menggunakan sarana atau prasarana yang dapat

dibongkar pasang, baik yang menetap maupun tidak

menetap dan menggunakan sebagian atau seluruh

tempat

untuk

kepentingan

umum

yang

tidak

diperuntukkan bagi tempat usaha atau berjualan,

misalnya pedagang makanan keliling, pedagang

asongan,

warung

tenda di trotoar,

dan

sejenisnya.

WP Badan yang belum beroperasi secara komersial

atau yang dalam jangka waktu 1 (satu) tahun setelah

beroperasi secara komersial memperoleh peredaran

bruto melebihi Rp4,8 miliar.

(7)

Atas penghasilan dari usaha yang diterima atau

diperoleh Wajib Pajak dengan peredaran bruto tidak

melebihi Rp4,8 miliar dalam 1 tahun dikenai PPh final

dengan tarif sebesar 1% (satu persen) dari jumlah

peredaran bruto setiap bulan dari setiap tempat usaha

Pajak Penghasilan terutang dihitung berdasarkan tarif

1% (satu persen) dikalikan dengan dasar pengenaan

pajak, yaitu jumlah peredaran bruto setiap bulan dari

setiap tempat usaha

Tarif

(8)

Pengenaan PPh didasarkan pada peredaran bruto dari usaha

dalam 1 (satu) tahun dari Tahun Pajak terakhir sebelum Tahun

Pajak yang bersangkutan yang tidak melebihi Rp4,8 Miliar.

Dasar Penentuan Dikenakan PPh Final

2014

s.d. saat berlaku PP

46 Tahun 2013

PPh final 1% Juli

s.d. Des 2013

meskipun total

omzet tahun berjalan

misalnya Rp5 miliar

Jika omzet 2013

Rp5 miliar maka

tahun 2014

dikenai dengan

Tarif Umum

Ketentuan UU PPh

Dalam hal pada tahun berjalan, penghasilan bruto sudah melebihi Rp4,8

miliar, tetap dikenai PPh final sampai dengan akhir Tahun Pajak dan tahun

(9)

Dasar Penentuan Dikenakan PPh Final (1)

2015

2014

(10)

Dasar Penentuan Untuk Dikenakan PPh Final (2)

Dasar penghasilan bruto Rp4,8 miliar untuk dapat

dikenai PPh final :

penghasilan bruto tahun terakhir (setahun atau

disetahunkan, dalam hal tahun terakhir meliputi kurang

dari 12 bulan).

Dalam hal WP baru terdaftar pada Tahun Pajak yang

sama sebelum PP ini berlaku

dasar Peredaran

Bruto adalah: akumulasi peredaran bruto dari bulan

berdiri s.d. bulan sebelum PP ini berlaku, yang

disetahunkan.

Dalam hal WP baru terdaftar setelah PP ini berlaku

dasar peredaran bruto adalah: penghasilan bruto

(11)

Penghasilan yang Dikenai PPh Final

Tersendiri

Penghasilan yang telah dikenai PPh dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan tersendiri

(a.l. konstruksi), tidak dikenai PPh yang bersifat final

berdasarkan PP ini.

Peredaran bruto usaha Wajib Pajak yang bersangkutan

dalam 1 (satu) tahun tidak melebihi Rp4,8 miliar tidak

dikenai PPh yang bersifat final berdasarkan PP ini,

tetapi

mengikuti

ketentuan

peraturan

perundang-undangan

perpajakan

yang

mengatur

mengenai

(12)

Penghasilan dari Luar Negeri

Pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri atas

penghasilan

dari

luar

negeri

yang

diterima

atau

diperoleh Wajib Pajak dapat dikreditkan terhadap Pajak

Penghasilan yang terutang berdasarkan ketentuan

Undang-Undang Pajak Penghasilan dan peraturan

pelaksanaannya.

(13)

Kompensasi Rugi

WP yang menyelenggarakan pembukuan dapat

melakukan kompensasi kerugian dengan penghasilan

yang tidak dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final.

Ketentuan kompensasi rugi adalah :

o

berturut-turut sampai dengan 5 tahun.

o

tahun dikenai PPh final 1% tetap menjadi bagian dari

periode 5 tahun tsb.

o

kerugian pada tahun dikenai PPh final 1% tidak dapat

(14)

2015

2014

2013

2012

2011

2010

Rugi pada

Tahun Pajak

2010

Jangka Waktu Kompensasi Kerugian

Kompensasi atas

Kerugian Tahun

2010 tidak dapat

dikompensasi di

Tahun Pajak 2014

Dikenai PPh Final

dan mengalami

kerugian

Kerugian dari penghasilan

yang dikenai PPh Final pada

Tahun Pajak 2014 tidak dapat

dikompensasi ke Tahun

Pajak berikutnya

(15)
(16)

Deskripsi Wajib Pajak

PT Murai Batu berdiri sejak Januari 2011 dan telah terdaftar sebagai Wajib

Pajak pada KPP Pratama Subulussalam. PT Murai Batu bergerak dalam bidang

usaha perdagangan alat tulis kantor. PT Murai Batu memiliki peredaran bruto

pada tahun 2012 sebesar Rp. 678.000.000 sehingga memenuhi kriteria untuk

dikenai PPh berdasarkan PP No. 46 Tahun 2013. Data Wajib Pajak selengkapnya

sebagai berikut :

Nama Wajib Pajak

:

PT Murai Batu

NPWP

:

01.234.567.8-107.000

Jenis Usaha

:

Perdagangan

Alamat

:

Jalan Harapan Indah No.9, Subulussalam, Aceh Tenggara

(17)

Laporan Laba Rugi

PT MURAI BATU

Laporan Laba/Rugi

Periode 1 Jan s.d. 31 Des 2013

Peredaran Usaha

Rp

865.000.000

Harga Pokok Penjualan

Saldo Awal

Rp

(125.000.000)

Pembelian

Rp

(675.000.000) +

Tersedia Dijual

Rp

(800.000.000)

Persediaan Akhir

Rp

100.000.000 +

Harga Pokok Penjualan

Rp

(700.000.000) +

Laba Bruto Usaha

Rp

165.000.000

Biaya Administrasi dan Umum

Biaya Gaji

Rp

(25.000.000)

Biaya Penyusutan

Rp

(15.375.000)

Biaya Alat Tulis Kantor

Rp

(2.125.000)

Biaya Perjalanan Dinas

Rp

(3.000.000)

Biaya Bunga

Rp

(5.000.000)

Biaya Sewa Gedung

Rp

(5.500.000)

Biaya Telepon dan Listrik

Rp

(3.000.000) +

Total Biaya

Rp

(59.000.000) +

Laba Neto Usaha

Rp

106.000.000

Pendapatan dan Biaya Lain

Pendapatan Bunga Tabungan

Rp

2.000.000

Pajak Bunga Tabungan

Rp

(400.000) +

Total Pendapatan dan Biaya Lain

Rp

1.600.000 +

LABA NETO

Rp

107.600.000

(18)

Neraca

PT MURAI BATU

NERACA

Per 31 Desember 2013

AKTIVA

KEWAJIBAN

Aktiva Lancar

Kas

Rp

98.225.000

Hutang Bank

Rp 100.000.000

+

Bank

Rp

180.000.000

Jumlah KEWAJIBAN

Rp 100.000.000

Piutang Dagang

Rp

250.000.000

Persediaan

Rp

100.000.000

+

EKUITAS

Jumlah Aset Lancar

Rp

628.225.000

Modal

Rp 500.000.000

Aktiva Tetap

Laba Ditahan

Tahun-Tahun Sebelumnya

Rp (24.000.000)

Aktiva Tetap

Rp

101.500.000

Laba Tahun Berjalan

Rp 107.600.000

+

Akumulasi Penyusutan

Rp

(46.125.000)

+

Jumlah EKUITAS

Rp 583.600.000

Jumlah Aset Tetap

Rp

55.375.000

+

+

Total AKTIVA

Rp

683.600.000

Total KEWAJIBAN dan

EKUITAS

Rp 683.600.000

(19)

Januari

:

Rp.

80.000.000

Februari

:

Rp.

90.000.000

Maret

:

Rp.

70.000.000

April

:

Rp.

40.000.000

Mei

:

Rp.

60.000.000

Juni

:

Rp.

120.000.000

Juli

:

Rp.

95.000.000

Agustus

:

Rp.

50.000.000

September

:

Rp.

60.000.000

Oktober

:

Rp.

70.000.000

Nopember

:

Rp.

80.000.000

Desember

:

Rp.

50.000.000

Jumlah

:

Rp.

865.000.000

Peredaran Bruto Januari – Desember 2013

Laba/Rugi Fiskal Tahun Pajak sebelumnya

Rugi Tahun Pajak

2011

:

Rp.

(75.000.000)

Laba Tahun Pajak

2012

:

Rp.

51.000.000

PPh Pasal 22 Tahun 2013

Pemotong/Pemungut

: Bendahara Instansi X

NPWP Pemotong/Pemungut

: 00.123.456.7-XXX.000

Jenis Transaksi/Penghasilan

: Pengadaan Barang

DPP

: Rp. 40.000.000

PPh Dipotong/ Dipungut

: Rp. 600.000

Tanggal Transaksi

: 2 Juli 2013

PPh Pasal 4 ayat (2) Tahun 2013

Pemotong/Pemungut

: Bank X

NPWP Pemotong/Pemungut

: 21.321.654.7-XXX.000

Jenis Transaksi/Penghasilan

: Bunga Bank

DPP

: Rp. 2.000.000

PPh Dipotong/ Dipungut

: Rp. 400.000

PPh Final sesuai PP 46

Masa Pajak

Peredaran Bruto

PPh (1 %)

Juli

Rp

95.000.000

Rp

950.000

Agustus

Rp

50.000.000

Rp

500.000

September

Rp

60.000.000

Rp

600.000

Oktober

Rp

70.000.000

Rp

700.000

Nopember

Rp

80.000.000

Rp

800.000

Desember

Rp

50.000.000

Rp

500.000

Jumlah

Rp

405.000.000

Rp

4.050.000

(20)

Rincian Biaya

Rincian Aset Tetap dan Biaya Penyusutan

Biaya untuk periode Januari – Juni 2013 :

Harta

Berwujud

Bulan /

Tahun

Perolehan

Harga Perolehan

Akumulasi

Penyusutan Awal

Tahun 2013

Nilai Sisa Buku

Fiskal Awal

Komputer

Januari 2011

Rp. 3.500.000

Rp. 1.750.000

Rp. 1.750.000 Garis Lurus

Rp. 875.000

Mesin Ketik

Januari 2011

Rp. 500.000

Rp. 250.000

Rp. 250.000 Garis Lurus

Rp. 125.000

Meja Kursi

Januari 2011

Rp. 2.000.000

Rp. 1.000.000

Rp. 1.000.000 Garis Lurus

Rp. 500.000

Lemari

Januari 2011

Rp. 1.500.000

Rp. 750.000

Rp. 750.000 Garis Lurus

Rp. 375.000

Motor

Januari 2011

Rp. 14.000.000

Rp. 7.000.000

Rp. 7.000.000 Garis Lurus

Rp. 3.500.000

Mobil

Januari 2011

Rp. 80.000.000

Rp. 20.000.000

Rp. 60.000.000 Garis Lurus

Rp. 10.000.000

Jumlah

Rp. 101.500.000

Rp. 30.750.000

Rp. 70.750.000

Rp. 15.375.000

Peringatan:Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

Harga Pokok Penjualan

Rp

380.000.000

Biaya Gaji

Rp

10.000.000

Biaya Penyusutan

Rp

7.687.500

Biaya Alat Tulis Kantor

Rp

1.000.000

Biaya Perjalanan Dinas

Rp

3.000.000

Biaya Bunga

Rp

2.500.000

Biaya Sewa Gedung

Rp

2.750.000

Biaya Telepon dan Listrik

Rp

1.500.000

(21)
(22)

Pengisian SPT Contoh Kasus 1

Dalam Kasus 1 Formulir yang harus diisi oleh PT Murai Batu sebagai berikut :

A.

Lampiran Khusus :

1) Lampiran Khusus 1A

2) Lampiran Khusus 2A

3) Lampiran Khusus 8A-2

B.

Form Induk dan Lampiran :

1) Form 1771 – VI

2) Form 1771 – V

3) Form 1771 – IV

4) Form 1771 – III

5) Form 1771 – II

6) Form 1771 – I

(23)
(24)

Komputer, Mesin Ketik, Meja

Kursi, Lemari dan Motor

dimasukkan ke Kelompok 1

Peringatan:Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

Mobil dimasukkan ke bagian Kelompok 2

(25)

2. Pengisian Form Lampiran Khusus 2A:

Laba/Rugi Fiskal Tahun Pajak sebelumnya

Rugi Tahun Pajak

2011

:

Rp.

(75.000.000)

Laba Tahun Pajak

2012

:

Rp.

51.000.000

Diambil dari penghitungan

Netto Fiskal Form 1771-I

(26)

3. Pengisian Form Lampiran Khusus 8A-2 (1/2):

Transkrip Elemen dari

Neraca diisi berdasarkan

Neraca Wajib Pajak

(27)

3. Pengisian Form Lampiran Khusus 8A-2 (2/2):

Transkrip Elemen dari

Laporan Laba/Rugi diisi

berdasarkan Laporan

Laba/Rugi Wajib Pajak

(28)

FORM INDUK DAN LAMPIRAN :

FORM 1771 – VI

FORM 1771 – V

FORM 1771 – IV

FORM 1771 – III

FORM 1771 – II

FORM 1771 – I

(29)
(30)

1. Pengisian Form 1771 – VI :

Diisi dengan Daftar Penyertaan

Modal pada Perusahaan Afiliasi

(dalam contoh kasus ini tidak

ada)

Diisi dengan Daftar Utang

dari Pemegang Saham

dan/atau Perusahaan Afiliasi

(dalam contoh kasus ini tidak

ada)

Diisi dengan Daftar Piutang

dari Pemegang Saham

dan/atau Perusahaan Afiliasi

(dalam contoh kasus ini tidak

ada)

(31)

2. Pengisian Form 1771 – V :

Diisi dengan Daftar

Pemilik Modal di PT Murai Batu

meliputi rincian Nama, Alamat,

NPWP dan Jumlah Modal

Disetor serta persentase

kepemilikan modal.

Berdasarkan neraca jumlah

modal PT Murai Batu adalah

500.000.000

Diisi dengan Daftar Susunan

Pengurus dan Komisaris

meliputi Nama, Alamat,

NPWP dan jabatan

(32)

3. Pengisian Form 1771 – IV :

Diisi dengan Perhitungan Penghasilan

Usaha Dengan Peredaran Bruto Tertentu

sesuai dengan PP – 46 dengan tarif 1 %.

Diisi dengan PPh Final atas Bunga Tabungan

dengan tarif 20 %

(33)

4. Pengisian Form 1771 – III :

Diisi dengan Kredit Pajak Dalam Negeri dalam kasus ini

PPh Pasal 22 terkait Pengadaan Barang :

(34)

5. Pengisian Form 1771 – II :

Diisi

berdasarkan

data rincian

HPP dan Biaya

di Laporan

Laba/Rugi PT

Murai Batu.

Dipindahkan ke Form 1771-I

(35)

6. Pengisian Form 1771 – I :

Diisi dengan peredaran usaha dari laporan Laba/Rugi

Diisi dari Form 1771-II

Diisi dengan pendapatan dari luar usaha (i.e : dari Tabungan)

pada Laporan Laba/Rugi

Diisi dengan jumlah seluruh Penghasilan Neto atas Penghasilan

yang dikenai PPh Final, yaitu sebagai berikut :

1. Penghasilan Neto Bunga Tabungan : 2.000.000 – 400.000 =

1.600.000.

2. Penghasilan Neto dari Usaha Januari – Juni :

405.000.000 – 350.562.500 = 54.437.500

Total = 56.037.500

Dipindahkan ke Formulir 1771 Huruf A Angka 1.

(36)

7. Pengisian Form 1771 – Induk (1/2) :

Diisi dengan tahun pajak

Diisi dengan identitas Wajib Pajak (PT Murai Batu)

Diisi dengan status Pembukuan/Laporan Keuangan (dalam hal

ini PT Murai Batu tidak diaudit)

Diisi dari Form 1771-II

Diisi dengan Laba/Rugi Fiskal

Tahun Pajak sebelumnya :

75.000.000 – 51.000.000 =

24.000.000

Dihitung dengan menggunakan Tarif PPh Pasal 31E ayat (1)

Diisi dengan kredit pajak dalam Negeri (dari Form 1771-III)

(37)

7. Pengisian Form 1771 – Induk (2/2) :

Diisi dengan perhitungan Angsuran PPh Pasal 25 Tahun

Berjalan (DIKOSONGKAN KARENA MEKANISME PP 46)

Diisi dengan PPh Final dan Penghasilan Tidak termasuk Objek

Pajak (dari Formulir 1771-IV

Diisi dengan chek list lampiran yang

dilaporkan

Diisi dengan Tanda Tangan dan Nama

Pengurus/Kuasa

(38)
(39)

Deskripsi Wajib Pajak

PT Murai Batu berdiri sejak Januari 2011 dan telah terdaftar sebagai Wajib

Pajak pada KPP Pratama Subulussalam. PT Murai Batu bergerak dalam bidang

usaha perdagangan alat tulis kantor. PT Murai Batu memiliki peredaran bruto

pada tahun 2012 sebesar Rp. 678.000.000 sehingga memenuhi kriteria untuk

dikenai PPh berdasarkan PP No. 46 Tahun 2013. Data Wajib Pajak selengkapnya

sebagai berikut :

Nama Wajib Pajak

:

PT Murai Batu

NPWP

:

01.234.567.8-107.000

Jenis Usaha

:

Perdagangan

Alamat

:

Jalan Harapan Indah No.9, Subulussalam, Aceh Tenggara

Perbedaan dengan Contoh Kasus 1 adalah pada contoh 2

PT Murai Batu

tidak mengalami kerugian

pada

tahun-tahun sebelumnya dan memiliki

PPh Pasal 25

yang telah

dibayar pada Masa Pajak 2013

(40)

Laporan Laba Rugi

PT MURAI BATU

Laporan Laba/Rugi

Periode 1 Jan s.d. 31 Des 2013

Peredaran Usaha

Rp

865.000.000

Harga Pokok Penjualan

Saldo Awal

Rp

(125.000.000)

Pembelian

Rp

(675.000.000) +

Tersedia Dijual

Rp

(800.000.000)

Persediaan Akhir

Rp

100.000.000 +

Harga Pokok Penjualan

Rp

(700.000.000) +

Laba Bruto Usaha

Rp

165.000.000

Biaya Administrasi dan Umum

Biaya Gaji

Rp

(25.000.000)

Biaya Penyusutan

Rp

(15.375.000)

Biaya Alat Tulis Kantor

Rp

(2.125.000)

Biaya Perjalanan Dinas

Rp

(3.000.000)

Biaya Bunga

Rp

(5.000.000)

Biaya Sewa Gedung

Rp

(5.500.000)

Biaya Telepon dan Listrik

Rp

(3.000.000) +

Total Biaya

Rp

(59.000.000) +

Laba Neto Usaha

Rp

106.000.000

Pendapatan dan Biaya Lain

Pendapatan Bunga Tabungan

Rp

2.000.000

Pajak Bunga Tabungan

Rp

(400.000) +

Total Pendapatan dan Biaya Lain

Rp

1.600.000 +

LABA NETO

Rp

107.600.000

(41)

Neraca

PT MURAI BATU

NERACA

Per 31 Desember 2013

AKTIVA

KEWAJIBAN

Aktiva Lancar

Kas

Rp

357.225.000

Hutang Bank

Rp 100.000.000

+

Bank

Rp

180.000.000

Jumlah KEWAJIBAN

Rp 100.000.000

Piutang Dagang

Rp

250.000.000

Persediaan

Rp

100.000.000

+

EKUITAS

Jumlah Aset Lancar

Rp

887.225.000

Modal

Rp 500.000.000

Aktiva Tetap

Laba Ditahan

Tahun-Tahun Sebelumnya

Rp 235.000.000

Aktiva Tetap

Rp

101.500.000

Laba Tahun Berjalan

Rp 107.600.000

+

Akumulasi Penyusutan

Rp

(46.125.000)

+

Jumlah EKUITAS

Rp 842.600.000

Jumlah Aset Tetap

Rp

55.375.000

+

+

Total AKTIVA

Rp

942.600.000

Total KEWAJIBAN dan

EKUITAS

Rp 942.600.000

(42)

Januari

:

Rp.

80.000.000

Februari

:

Rp.

90.000.000

Maret

:

Rp.

70.000.000

April

:

Rp.

40.000.000

Mei

:

Rp.

60.000.000

Juni

:

Rp.

120.000.000

Juli

:

Rp.

95.000.000

Agustus

:

Rp.

50.000.000

September

:

Rp.

60.000.000

Oktober

:

Rp.

70.000.000

Nopember

:

Rp.

80.000.000

Desember

:

Rp.

50.000.000

Jumlah

:

Rp.

865.000.000

Peredaran Bruto Januari – Desember 2013

PPh Pasal 25

Masa Pajak

PPh Pasal 25

Januari 2013

200.000

PPh Pasal 22 Tahun 2013

Pemotong/Pemungut

: Bendahara Instansi X

NPWP Pemotong/Pemungut

: 00.123.456.7-XXX.000

Jenis Transaksi/Penghasilan

: Pengadaan Barang

DPP

: Rp. 40.000.000

PPh Dipotong/ Dipungut

: Rp. 600.000

Tanggal Transaksi

: 2 Juli 2013

PPh Pasal 4 ayat (2) Tahun 2013

Pemotong/Pemungut

: Bank X

NPWP Pemotong/Pemungut

: 21.321.654.7-XXX.000

Jenis Transaksi/Penghasilan

: Bunga Bank

DPP

: Rp. 2.000.000

PPh Dipotong/ Dipungut

: Rp. 400.000

PPh Final sesuai PP 46

Masa Pajak

Peredaran Bruto

PPh (1 %)

Juli

Rp

95.000.000

Rp

950.000

Agustus

Rp

50.000.000

Rp

500.000

September

Rp

60.000.000

Rp

600.000

Oktober

Rp

70.000.000

Rp

700.000

Nopember

Rp

80.000.000

Rp

800.000

Desember

Rp

50.000.000

Rp

500.000

Jumlah

Rp

405.000.000

Rp

4.050.000

(43)

Rincian Biaya

Rincian Aset Tetap dan Biaya Penyusutan

Biaya untuk periode Januari – Juni 2013 :

Harta

Berwujud

Bulan /

Tahun

Perolehan

Harga Perolehan

Akumulasi

Penyusutan Awal

Tahun 2013

Nilai Sisa Buku

Fiskal Awal

Komputer

Januari 2011

Rp. 3.500.000

Rp. 1.750.000

Rp. 1.750.000 Garis Lurus

Rp. 875.000

Mesin Ketik

Januari 2011

Rp. 500.000

Rp. 250.000

Rp. 250.000 Garis Lurus

Rp. 125.000

Meja Kursi

Januari 2011

Rp. 2.000.000

Rp. 1.000.000

Rp. 1.000.000 Garis Lurus

Rp. 500.000

Lemari

Januari 2011

Rp. 1.500.000

Rp. 750.000

Rp. 750.000 Garis Lurus

Rp. 375.000

Motor

Januari 2011

Rp. 14.000.000

Rp. 7.000.000

Rp. 7.000.000 Garis Lurus

Rp. 3.500.000

Mobil

Januari 2011

Rp. 80.000.000

Rp. 20.000.000

Rp. 60.000.000 Garis Lurus

Rp. 10.000.000

Jumlah

Rp. 101.500.000

Rp. 30.750.000

Rp. 70.750.000

Rp. 15.375.000

Peringatan:Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

Harga Pokok Penjualan

Rp

380.000.000

Biaya Gaji

Rp

10.000.000

Biaya Penyusutan

Rp

7.687.500

Biaya Alat Tulis Kantor

Rp

1.000.000

Biaya Perjalanan Dinas

Rp

3.000.000

Biaya Bunga

Rp

2.500.000

Biaya Sewa Gedung

Rp

2.750.000

Biaya Telepon dan Listrik

Rp

1.500.000

(44)
(45)

Pengisian SPT Contoh Kasus 2

Dalam Kasus 2 Formulir yang harus diisi oleh PT Murai Batu sebagai berikut :

A.

Lampiran Khusus :

1) Lampiran Khusus 1A

2) Lampiran Khusus 8A-2

B.

Form Induk dan Lampiran :

1) Form 1771 – VI

2) Form 1771 – V

3) Form 1771 – IV

4) Form 1771 – III

5) Form 1771 – II

6) Form 1771 – I

7) Form 1771 – Induk

Pada contoh kasus

2 tidak perlu

mengisi Lampiran

Khusus 2 A karena

PT Murai Batu

tidak mengalami

(46)
(47)

Komputer, Mesin Ketik, Meja

Kursi, Lemari dan Motor

dimasukkan ke Kelompok 1

Peringatan:Simulasi kasus ini hanya berlaku terbatas untuk contoh kasus yang telah disebutkan dan tidak menggugurkan kewajiban bagi Wajib Pajak untuk mengisi SPT-nya secara benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani sebagaimana telah ditentukan dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

Mobil dimasukkan ke bagian Kelompok 2

(48)

2. Pengisian Form Lampiran Khusus 8A-2 (1/2):

Transkrip Elemen dari

Neraca diisi berdasarkan

Neraca Wajib Pajak

(49)

2. Pengisian Form Lampiran Khusus 8A-2 (2/2):

Transkrip Elemen dari

Laporan Laba/Rugi diisi

berdasarkan Laporan

Laba/Rugi Wajib Pajak

(50)

FORM INDUK DAN LAMPIRAN :

FORM 1771 – VI

FORM 1771 – V

FORM 1771 – IV

FORM 1771 – III

FORM 1771 – II

FORM 1771 – I

(51)
(52)

1. Pengisian Form 1771 – VI :

Diisi dengan Daftar Penyertaan

Modal pada Perusahaan Afiliasi

(dalam contoh kasus ini tidak

ada)

Diisi dengan Daftar Utang

dari Pemegang Saham

dan/atau Perusahaan Afiliasi

(dalam contoh kasus ini tidak

ada)

Diisi dengan Daftar Piutang

dari Pemegang Saham

dan/atau Perusahaan Afiliasi

(dalam contoh kasus ini tidak

ada)

(53)

2. Pengisian Form 1771 – V :

Diisi dengan Daftar

Pemilik Modal di PT Murai Batu

meliputi rincian Nama, Alamat,

NPWP dan Jumlah Modal

Disetor serta persentase

kepemilikan modal.

Berdasarkan neraca jumlah

modal PT Murai Batu adalah

500.000.000

Diisi dengan Daftar Susunan

Pengurus dan Komisaris

meliputi Nama, Alamat,

NPWP dan jabatan

(54)

3. Pengisian Form 1771 – IV :

Diisi dengan Perhitungan Penghasilan

Usaha Dengan Peredaran Bruto Tertentu

sesuai dengan PP – 46 dengan tarif 1 %.

Diisi dengan PPh Final atas Bunga Tabungan

dengan tarif 20 %

(55)

4. Pengisian Form 1771 – III :

Diisi dengan Kredit Pajak Dalam Negeri dalam kasus ini

PPh Pasal 22 terkait Pengadaan Barang :

(56)

5. Pengisian Form 1771 – II :

Diisi

berdasarkan

data rincian

HPP dan Biaya

di Laporan

Laba/Rugi PT

Murai Batu.

Dipindahkan ke Form 1771-I

(57)

6. Pengisian Form 1771 – I :

Diisi dengan peredaran usaha dari laporan Laba/Rugi

Diisi dari Form 1771-II

Diisi dengan pendapatan dari luar usaha (i.e : dari Tabungan)

pada Laporan Laba/Rugi

Diisi dengan jumlah seluruh Penghasilan Neto atas Penghasilan

yang dikenai PPh Final, yaitu sebagai berikut :

1. Penghasilan Neto Bunga Tabungan : 2.000.000 – 400.000 =

1.600.000.

2. Penghasilan Neto dari Usaha Januari – Juni :

405.000.000 – 350.562.500 = 54.437.500

Total = 56.037.500

Dipindahkan ke Formulir 1771 Huruf A Angka 1.

(58)

7. Pengisian Form 1771 – Induk (1/2) :

Diisi dengan tahun pajak

Diisi dengan identitas Wajib Pajak (PT Murai Batu)

Diisi dengan status Pembukuan/Laporan Keuangan (dalam hal

ini PT Murai Batu tidak diaudit)

Diisi dari Form 1771-II

Berbeda dengan Contoh 1, pada contoh kasus 2, ini

dikosongkan karena tidak ada kerugian fiskal tahun

sebelumnya

Dihitung dengan menggunakan Tarif PPh Pasal 31E ayat (1)

Diisi dengan kredit pajak dalam Negeri (dari Form 1771-III)

Diisi dengan PPh Pasal 25

yang telah dibayar

(59)

7. Pengisian Form 1771 – Induk (2/2) :

Diisi dengan perhitungan Angsuran PPh Pasal 25 Tahun

Berjalan (DIKOSONGKAN KARENA MEKANISME PP 46)

Diisi dengan PPh Final dan Penghasilan Tidak termasuk Objek

Pajak (dari Formulir 1771-IV)

Diisi dengan chek list lampiran yang

dilaporkan

Diisi dengan Tanda Tangan dan Nama

Pengurus/Kuasa

(60)
(61)

Deskripsi Studi Kasus

A. I nfor m a si U m um

Dokter Ahmad Rais seorang Wajib Pajak yang berprofesi sebagai

dokter anak dengan status belum menikah bertempat tinggal di

Surabaya dengan NPWP 05.321.616.6-615.000. Penghasilan

yang diterima selama tahun 2013 diperoleh dari beberapa

sumber yaitu penghasilan jasa dokter dari praktek di Rumah

Sakit Medika Utama, penghasilan dari praktek dokter di klinik

pribadinya yang berlokasi di Surabaya, dan penghasilan dari

usaha apotek yang dimilikinya. Ahmad Rais telah mengajukan

ijin menyampaikan surat pemberitahuan penggunaan Norma

Penghitungan Penghasilan Neto untuk perhitungan PPh Tahun

Pajak 2013 ke KPP Pratama Surabaya Rungkut.

(62)

Deskripsi Studi Kasus

B. Dat a -Dat a

Selama tahun pajak 2013 penghasilan yang diterima adalah

sebagai berikut:

No.

Bulan

Penghasilan

jasa dokter di

Rumah Sakit

Medika

Penghasilan dari

praktek dokter di

klinik pribadinya

Jumlah

Peredaran

Bruto Apotek

1

Januari

23.000.000

15.000.000

20.000.000

2

Februari

24.000.000

12.000.000

22.000.000

3

Maret

20.000.000

11.000.000

23.000.000

4

April

21.000.000

13.000.000

20.000.000

5

Mei

25.000.000

15.500.000

21.000.000

6

Juni

20.000.000

14.000.000

25.000.000

7

Juli

25.000.000

12.500.000

22.000.000

8

Agustus

24.000.000

12.750.000

20.000.000

9

September

22.500.000

13.750.000

23.000.000

10

Oktober

23.500.000

14.250.000

26.000.000

11

November

22.000.000

11.150.000

25.250.000

12

Desember

25.000.000

14.000.000

24.000.000

Total

275.000.000

158.900.000

271.250.000

(63)

Deskripsi Studi Kasus

B. Dat a -Dat a

Data pembayaran PPh yang dibayar sendiri dan PPh yang

dipotong/dipungut oleh pihak lain sebagai berikut:

No.

Bulan

PPh Pasal 21 atas

Penghasilan

jasa dokter di Rumah Sakit

Medika

PPh Pasal 25

1

Januari

575.000

1.000.000

2

Februari

600.000

1.000.000

3

Maret

500.000

1.000.000

4

April

525.000

1.500.000

5

Mei

1.275.000

1.500.000

6

Juni

1.500.000

1.500.000

7

Juli

1.875.000

1.500.000

8

Agustus

1.800.000

1.500.000

9

September

1.687.500

1.500.000

10

Oktober

1.762.500

1.500.000

11

November

1.650.000

1.500.000

12

Desember

1.875.000

1.500.000

Total

15.625.000

16.500.000

(64)

Deskripsi Studi Kasus

B. Dat a -Dat a

Peredaran bruto atas usaha apotek selama tahun 2012 adalah

sebesar Rp1.450.000.000,00. Sehingga sejak masa Juli 2013

atas usaha apotek tersebut termasuk dikenai Pajak Penghasilan

yang bersifat final menurut Peraturan Pemerintah nomor 46

Tahun 2013. Pajak Penghasilan yang dibayar adalah sebagai

berikut:

No.

Bulan

PPh Pasal 4 ayat (2)

yang bersifat final

1

Juli

220.000

2

Agustus

200.000

3

September

230.000

4

Oktober

260.000

5

November

252.500

6

Desember

240.000

Total

1.402.500

(65)

Deskripsi Studi Kasus

B. Dat a -Dat a

Data-data lain selama tahun 2013 sebagai berikut:

No

Ura ia n Ase t

Nila i Pe ro le ha n (Rp )

Ta hun Pe ro le ha n

1

Ruma h d i Ja la n Rung kut

M a d ya 10

550.000.000

2005

2

Ta na h d i Siw a la nke rto no .

103 A

300.000.000

2007

3

M o b il

225.000.000

2010

4

Ta b ung a n d i Ba nk Ha ra p a n

C a b a ng Sura b a ya

40.000.000

2009

5

De p o sito d i Ba nk M ulia

C a b a ng Rung kut

175.000.000

2012

Da fta r Ha rta Pa d a a khir Ta hun 2013

membayar zakat melalui Badan Amil Zakat sebesar

Rp16.500.000,00;

Daftar harta dan kewajiban

(66)

Pembahasan Studi Kasus

( 30% x Rp 131.000.000,00)

Jum la h Pe ng ha sila n Ne to

Jum la h PTKP

Jum la h Pe ng ha sila n ne to se te la h za ka t

Za ka t

Menghitung PPh yang terutang untuk tahun pajak 2013

(67)

Pembahasan Studi Kasus

Penghitungan angsuran PPh Pasal 25 untuk Tahun Pajak 2014:

Penghasilan Neto seluruhnya

Rp 234.555. 000,00

Penghasilan Neto Usaha Apotik

Rp 39.300.000,00 (-)

Jumlah Penghasilan Neto setelah pengurangan usaha apotek

Rp 195.255.000,00

Zakat atas Penghasilan

Rp 16.500.000,00 (-)

Jumlah Penghasilan Neto setelah pengurangan zakat

Rp 178.755.000,00

PTKP TK/0

Rp 24.300.000,00 (-)

Penghasilan Kena Pajak

Rp 154.455.000,00

PPh Terutang:

5% x Rp 50.000.000,00

Rp

2.500.000,00

15% x Rp104.455.000,00

Rp 15.668.250,00

---(+)

Rp 18.168.250,00

Kredit Pajak PPh Ps. 21 Tahun Pajak 2013

Rp 15.625.000,00

--- (-)

Rp. 2.543.250,00

Angsuran bulanan PPh Ps.25 Tahun Pajak 2013:

1/12 x Rp2.543.250,00

: Rp

211.937,00

Besarnya angsuran PPh Pasal 25 yang harus dibayar setiap masa pajak pada tahun 2014

setelah bulan disampaikannya SPT Tahunan adalah sebesar Rp 211.937,00.

(68)
(69)

STEP 1

Isi Tahun Pajak , Metode Pembukuan, dan Identitas

MEMPUNYAI PENGHASILAN :

DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA

YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL

x

NORMA

PEMBUKUAN

DARI PENGHASILAN LAIN

SPT PEMBETULAN KE - ……….

ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM

NPWP : 0 5

3 2 1

6 1 6

6

6 1 5

0 0 0

BERI TANDA " X " DALAM

TH

KLU :

DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN RI

SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN

PERHATIAN

NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO

1 3

2

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

1

(70)

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

0 1 1 3 s.d 1 2 1 3

x NORM A PEM BUKUAN

PERHATIAN

SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN

ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM

BERI TANDA " X " DALAM

NPWP : 0 5 3 2 1 6 1 6 6 6 1 5 0 0 0 KEM ENTERIAN KEUANGAN RI

1 Rumah di Jalan Rungkut Madya 10 2 Tanah di Siwalankerto no. 103 A

(1)

8

BL TH

KEWAJIBAN/UTANG PADA AKHIR TAHUN BL TH

TAHUN PEROLEHAN

1770 - IV

2

0

(KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

HARTA PADA AKHIR TAHUN LAMPIRAN - IV

T

AHUN P

AJ

AK

DAFTAR SUSUNAN ANGGOTA KELUARGA

HARTA PADA AKHIR TAHUN

NOP: 62.32.060.033.009.0245.0

5 Deposito di Bank Mulia Cabang Rungkut

KETERANGAN

Tabungan di Bank Harapan Cabang Surabaya

No

Uraian Aset

Harga Perolehan

Tahun Perolehan

1

Rumah di Jalan Rungkut Madya 10

550.000.000

2005

2

Tanah di Siwalankerto No. 103 A

300.000.000

2007

3

Mobil

225.000.000

2010

4

Tabungan di Bank Harapan Cabang Surabaya

40.000.000

2009

5

Deposito di Bank Mulia Cabang Rungkut

175.000.000

2012

STEP 2

Masukkan Harta, Kewajiban, dan Susunan Keluarga

a

(71)

• 0 1 1 3 s. d 1 2 1 3 • PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK

PENGHASILAN ISTERI YANG DIKENAKAN PAJAK SECARA TERPISAH x NORM A PEM BUKUAN

PER H ATI AN : • • ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM •

BAGIAN B : PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK

NO

BAGIAN C : PENGHASILAN ISTERI YANG DIKENAKAN PAJAK SECARA TERPISAH

-

PENGHASILAN NETO ISTERI YANG DIKENAKAN PAJAK SECARA TERPISAH PENGHA SILA N LA IN Y A NG DIKENA KA N PA JA K FINA L

KLAIM ASURANSI KESEHATAN, KECELAKAAN, JIWA, DWIGUNA, BEASISWA

JBB

PENGHASILAN LAIN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK

-BANTUAN / SUMBANGAN / HIBAH

-

BAGIAN LABA ANGGOTA PERSEROAN KOMANDITER TIDAK ATAS SAHAM, PERSEKUTUAN, PERKUMPULAN, FIRMA, KONGSI

140.250.000 -

- PENGHA SILA N ISTRI DA RI SA TU PEMBERI KERJA

SUMBER/JENIS PENGHASILAN PENY A LUR/DEA LER/A GEN PRODUK BBM

BUNGA SIMPA NA N Y A NG DIBA Y A RKA N OLEH KOPERA SI KEPA DA A NGGOTA KOPERA SI

PENGHA SILA N DA RI TRA NSA KSI DERIV A TIF DIV IDEN

(KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

TH

PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PAJAK FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL

(2)

SPT TAHUNAN PPh W AJIB PAJAK ORANG PRIBADI

LAMPIRAN - III

PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PAJAK FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL

BUNGA DEPOSITO, TA BUNGA N, DISKONTO SBI, SURA T BERHA RGA NEGA RA

1 3

BUNGA /DISKONTO OBLIGA SI PENJUA LA N SA HA M DI BURSA EFEK

SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEM ENTERIAN KEUANGAN RI

(4)

Masukkan Peredaran Bruto Dari Usaha Dagang/Jasa

dan PPh Pasal 4 (2) Final Yang Terhutang

Peringatan:

(72)

STEP 4

Masukkan Daftar Bukti Potong PPh Pasal 21/22/23/24/26/DTP

0 1 1 3 s.d 1 2 1 3

x NORM A PEM BUKUAN

• • ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM •

NPWP : 0 5 3 2 1 6 1 6 6 6 1 5 0 0 0

KEM ENTERIAN KEUANGAN RI

DAFTAR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh OLEH PIHAK LAIN, PPh YANG DIBAYAR/DIPOTONG DI LUAR NEGERI DAN

PPh DITANGGUNG PEMERINTAH TAHUN P

AJ

DAFTAR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh OLEH PIHAK LAIN, PPh YANG DIBAYAR / DIPOTONG DI LUAR NEGERI DAN PPh DITANGGUNG PEMERINTAH

(KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

28 MEI 2013 PPH PASAL 21

PPH PASAL 21

LAMPIRAN - II

SPT T AHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

JENIS PAJAK : PPh PASAL 21/ 22/23/24/26/DTP *) NPWP

PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK

RS MEDIKA 02.331.551.5-615.000 20/02//MS/2013

15/06//MS/2013 28 JUNI 2013

04/03//MS/2013

13/04//MS/2013

11/05//MS/2013

30 DESEMBER

2013 PPH PASAL 21

PPH PASAL 21

SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN

(7)

JBA JUMLAH BAGIAN A

Pindahkan Jumlah Bagian A Kolom 7 ke Formulir 1770 Angka 15

BUKTI

10/01//MS/2013 31 JANUARI

2013

No

Bulan

PPh Pasal 21

(73)

STEP 5

Masukkan Penghasilan dari Usaha/Pekerjaan Bebas

/Sehubungan Pekerjaan/Penghasilan Lainnya

0 1 1 3

s.d

1 2 1 3

PENGHASILAN DALAM NEGERI LAINNYA x NORMA PEMBUKUAN

PERHATIAN :

ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM

NPWP : 0 5 3 2 1 6 1 6 6 6 1 5 0 0 0

NAMA WAJIB PAJAK : A H M A D R A I S

BAGIAN B: PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS

Pindahkan Jumlah Bagian B Kolom (5) ke Formulir 1770 Angka 1

1

(BAGI WAJIB PAJAK YANG MENGGUNAKAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO )

3

(2)

(KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN

1770 - I

2

PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI YANG MENGGUNAKAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

BL LAMPIRAN - I

SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN

TH

BERI TANDA " X " DALAM

Jumlah peredaran bruto

dari usaha apotek sejak bulan

Januari 2013 s/d Juni 2013

Jumlah peredaran bruto

dari penghasilan jasa dokter

di RS Medika sejak bulan

Januari 2013 s/d Desember 2013

Jumlah peredaran bruto

dari penghasilan praktek dokter

di klinik pribadinya sejak bulan

Januari 2013 s/d Desember 2013

+

(74)

1.

SIFATNYA WAJIB ( 5- 6)

*) Pengisian kolom-kolom y ang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat buku petunjuk hal. 3)

PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN

[Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian C Kolom 5]

234.555.000

ZAKAT / SUMBANGAN KEAGAMAAN YANG BERSIFAT WAJIB

218.055.000

[Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 1 Jumlah Bagian A atau Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian B Kolom 5]

PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA

[Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian D Kolom 3]

A.

Isi Penghasilan Neto Yang Diambil Dari Lampiran –I,

Halaman 2, Bagian B, C, dan D

Pindahan Dari Lampiran – I,

Halaman 2, Bagian B,

Kolom Penghasilan Neto

(Lihat STEP-5)

Pindahan Dari Lampiran – I,

Halaman 2, Bagian C,

Kolom Penghasilan Neto

(Lihat STEP-5)

Pindahan Dari Lampiran – I,

Halaman 2, Bagian D,

Kolom Jumlah Penghasilan

Neto (Lihat STEP-5)

Peringatan:

(75)

STEP 7

Isi Penghasilan Kena Pajak (Bagian B, Induk)

dan PPh Terhutang (Bagian C, Induk)

1. SIFATNYA WAJIB ( 5- 6)

8.

8

9.

9

10. PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK TK/ 0 K/ K/I/ PH/ HB/

10

[Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian D Kolom 3]

KOMPENSASI KERUGIAN

PENGEMBALIAN/PENGURANGAN PPh PASAL 24 YANG TELAH DIKREDITKAN

C

PPh TERUTANG (TARIF PASAL 17 UU PPh X ANGKA 11)

JUMLAH PPh TERUTANG ( 12 + 13)

PENGHASILAN KENA PAJAK (9 -10)

ZAKAT / SUMBANGAN KEAGAMAAN YANG BERSIFAT WAJIB

24.063.250

[Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 1 Jumlah Bagian A atau Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian B Kolom 5]

JUMLAH PENGHASILAN NETO SETELAH KOMPENSASI KERUGIAN (7 - 8)

*) Pengisian kolom-kolom y ang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat buku petunjuk hal. 3)

24.063.250

PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN

[Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian C Kolom 5]

234.555.000

(76)

STEP 8

Isi Kredit Pajak(Bagian D, Induk)

dan PPh Kurang/Lebih Bayar (Bagian E, Induk)

12.

b.

PPh YANG LEBIH DIPOTONG/DIPUNGUT

17.

a.

a.

PPh YANG KURANG DIBAYAR (PPh PASAL 29)

b.

X

PPh YANG LEBIH DIBAYAR (PPh PASAL 28 A)

20.

PERMOHONAN : PPh Lebih Bayar pada 19.b mohon

DIRESTITUSIKAN

DIPERHITUNGKAN DENGAN UTANG PAJAK

PENGEMBALIAN/PENGURANGAN PPh PASAL 24 YANG TELAH DIKREDITKAN

C

DIKEMBALIKAN DENGAN SKPPKP PASAL 17 C (WP

19

JUMLAH KREDIT PAJAK (17a+17b+17c)

TGL

LUNAS

PPh TERUTANG (TARIF PASAL 17 UU PPh X ANGKA 11)

PATUH)

DIKEMBALIKAN DENGAN SKPPKP PASAL 17 D (WP TERTENTU

d.

X

c.

PPh YANG DIPOTONG / DIPUNGUT OLEH PIHAK LAIN, PPh YANG DIBAYAR / DIPOTONG DI LUAR

NEGERI DAN PPh DITANGGUNG PEMERINTAH

[Diisi dari formulir 1770 -II Jumlah Bagian A Kolom 7]

(14-15)

STP PPh PASAL 25 (HANYA POKOK PAJAK)

FISKAL LUAR NEGERI

PPh YANG DIBAYAR SENDIRI

PPh PASAL 25 BULANAN

JUMLAH PPh TERUTANG ( 12 + 13)

Pindahan dari formulir

1770-II, Bagian Kolom 7

Lakukan perhitungan

berupa pengurangan

atau penjumlahan

seperti biasa. Untuk

PPh Pasal 25, lihat

dalam deskripsi

studi kasus

(77)

STEP 9

Isi Perhitungan Angsuran PPh Pasal 25 (Bagian F, Induk),

Lampiran (Bagian G, Induk), dan Bagian Identitas

DIHITUNG BERDASARKAN :

a.

1/12 X JUMLAH PADA ANGKA 16

c.

X

PERHITUNGAN DALAM LAMPIRAN TERSENDIRI

b.

PERHITUNGAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGUSAHA TERTENTU

SELAIN FORMULIR 1770 - I SAMPAI DENGAN 1770 - IV (BAIK YANG DIISI MAUPUN YANG TIDAK DIISI) HARUS DILAMPIRKAN PULA :

a.

SURAT KUASA KHUSUS (BILA DIKUASAKAN)

g.

x

PERHITUNGAN ANGSURAN PPh PASAL 25 TAHUN PAJAK BERIKUTNYA

b.

SSP LEMBAR KE-3 PPh PASAL 29

h.

FOTOKOPI TANDA BUKTI PEMBAYARAN FISKAL LUAR NEGERI (TBPFLN)

c.

x

i.

d.

PERHITUNGAN KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL

j.

e.

x

k.

f.

FOTOKOPI FORMULIR 1721-A1 DAN/ATAU 1721-A2 (4LEMBAR)

l.

x

WAJIB PAJAK

KUASA

2 0

-

0 3

-

2 0 1 4

DAFTAR JUMLAH PENGHASILAN DAN PEMBAYARAN PPh PASAL 25 (KHUSUS UNTUK ORANG PRIBADI PENGUSAHA TERTENTU)

211.937

ANGSURAN PPh PASAL 25 TAHUN PAJAK BERIKUTNYA DIHITUNG SEBESAR

TANDA TANGAN

NERACA DAN LAP. LABA RUGI / REKAPITULASI BULANAN PEREDARAN BRUTO DAN/ATAU PENGHASILAN LAIN DAN BIAYA

NPWP :

Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.

TANGGAL:

DIBAYAR/DIPOTONG DI LUAR NEGERI

PERHITUNGAN PPh TERUTANG BAGI WAJIB PAJAK KAWIN PISAH HARTA DAN/ATAU MEMPUNYAI NPWP SENDIRI

Perhitungan PPh Pasal 25

menggunakan lampiran

tersendiri

Check out kotak yang

tersedia sesuai dengan

dokumen yang dilampirkan

(78)

Isilah SPT Tahunan

Anda dengan

BENAR,

LENGKAP, dan

(79)

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap inkubasi, siswa ditanya tentang yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal dan siswa bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan benar.. Siswa juga bisa

Selain itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan tepung kulit buah kakao yang telah difermentasi sebagai bahan baku pengganti tepung jagung, dengan harapan

Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat

7.1.4 Tuliskan jumlah judul penelitian* yang sesuai dengan bidang keilmuan PS, yang dilakukan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS dalam tiga tahun

o Memberikan kesempatan kepada satu orang siswa secara bergilir untuk menjawab soal..

Dirgantara Indonesia yaitu menjadi perusahaan berbasis teknologi dirgantara yang unggul terutama dalam rekayasa, rancang bangun, manufactur, dan produksi pesawat

Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner berupa angket yang digunakan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi siswa dalam ekstrakurikuler pencak

(1) Usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diajukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dengan terlebih