• Tidak ada hasil yang ditemukan

S MTK 1204828 Bibliography

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S MTK 1204828 Bibliography"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

51

Maghfiratun Rina, 2016

Meningkatkan Kemampuan Kelancaran Prosedural (Procedural Fluency) Matematis Siswa Melalui Model Eliciting Activities (MEAs)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (2009). Education for indonesian national development. Bandung: PT Imperial Bhakti Utama.

Alberti, S. (2012). Making the shift. Educational Leadership, hlm. 1-4.

Andriani, D. (2014). Pengaruh Pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa. (Skripsi). UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arnyana, I. B. P. (2007). Pengembangan peta pikiran untuk peningkatan

kecakapan berpikir kreatif siswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, 3 (1), hlm. 670-683.

Auliya, R. N. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperative Tipe CRHI Terhadap Kemampuan Pemahaman Matematis dan Kecemasan Matematika Siswa SMP. (Thesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Bahr, D. L. (2007). Creating mathematics performance assessments that address Multiple Student Levels. The Australian Mathematics Teacher. [Online]. Diakses dari http://www.aamt.edu.au/Webshop/Entirecatalogue/Australian-Mathematics-Teacher

Bull, V. (Editor). (2011). Oxford Learner’s Pocket Dictionary. (edisi keempat). New york: Oxford University Press.

Chamberlin, S.A. & S. M. Moon. (2008). How Does the Problem Based Learning Approach Compare to the Model-Eliciting Activity Approach in Mathematics?. International Journal for Mathematics Teaching and Learning. Diakses dari http://www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/default.htm

Chamberlin, Scott A. & Moon, Sidney M. (2005). Model-Eliciting Activities as a Tool to Develop and Identify Creatively Gifted Mathematicians. The Journal of Secondary Gifted Education, 1, hlm. 37-47.

Dahar, R. W. (2006). Teori-teori belajar dan pembelajaran. Bandung: Erlangga.

Depdiknas. (2010). Panduan Analisis Butir Soal. [online]. Diakses dari https://smp3bonang.files.wordpress.com/2010/08/3-panduan-analisis-butir-soal.pdf

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas.

(2)

52

Maghfiratun Rina, 2016

Meningkatkan Kemampuan Kelancaran Prosedural (Procedural Fluency) Matematis Siswa Melalui Model Eliciting Activities (MEAs)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hake, R.R. (1999). Analyzing change/ gain score. [Online]. Diakses dari http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AERA-Hake_11.pdf

Kilpatrick, J. Swafford, J. & Findell, B. (2001). Adding it up: helping children learn mathematics. Washington DC: National Academies Press.

Leavitt, Della R. & Ahn, Cynthia M. (2013). A Middle Grade Teacher’s Guide to Model Eliciting Activities. Dalam Lesh, R. modeling students’ mathematical Modeling competencies, international perspectives on the teaching and learning of mathematical modelling. (hlm. 353-365). Chicago: University of Illinois.

Mardalis. (2003). Metode penelitian suatu pendekatan proposal. Jakarta: Bumi Aksara.

Miftah, R. (2012). Meningkatkan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa melalui pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs). (Thesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

National Council of Teachers of Mathematics. (2014). Procedural Fluency in Mathematics. [online]. Diakses dari http://www.nctm.org/Standards-and-Positions/Position-Statements/Procedural-Fluency-in-Mathematics/

Nurhayati, I. N. (2014). Meningkatkan Literasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama dengan Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Model Eliciting Activities (MEAs). (Thesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan. (2009). Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Permendikbud.

Pranata, M. (2002). Menyoal kecocoktidakan gaya pembelajaran desain. Nirmana, 4 (1), hlm. 13-24.

Rosyana, T. (2013). Strategi Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) untuk Meningkatkan Kemampuan Kelancaran Berprosedur dan Kompetensi Strategis Matematis Siswa SMP. (Thesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Ruseffendi. (1994). Dasar-dasar penelitian pendidikan dan bidang non-eksakta lainnya. Semarang: Semarang Press.

Sloane, P. (2010). How to be a brilliant thinker: exercise your mind and find creative solution. London: Kogan Page Publisher.

(3)

53

Maghfiratun Rina, 2016

Meningkatkan Kemampuan Kelancaran Prosedural (Procedural Fluency) Matematis Siswa Melalui Model Eliciting Activities (MEAs)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suganda, A. T. (2012). Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Brain Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Procedural dan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas X Madrasah Aliyah. (Thesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Suh, J. M. (2007). Tying it All Together. Teaching children mathematics. (hlm. 163-169). Fairfax: George Mason University.

Suherman, E. & Sukjaya, Y. (1990). Evaluasi pendidikan matematika. Bandung: Wijayakusumah.

Suherman, E. & Winataputra, U.S. (1992). Materi pokok strategi belajar mengajar matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suherman, E. (2003). Evaluasi pembelajaran matematika. Bandung: JICA UPI.

Sukmadinata, N. S. (2013). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suratman, D. (2010). Pemahaman Konseptual dan Pengetahuan Prosedural Materi Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Siswa Kelas VII SMP. [Online].

Diakses dari

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=32805&val=2335

Tim KTSP. (2006). Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Pengumuman Pemenang Nomor: 17-JAPER /POKJA.PA-TLW/I/2015, Tanggal 5 Januari 2015 Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor

There is a total of 8 bursts during a frame cycle, which is defined as the information format during 1 time slot on the TDMA channel; that is, with regular time intervals (every

respons time rata-rata yang sama, yakni 0.5 second untuk setiap perintah isolasi atau buka isolasi. Pengujian dilakukan dalam rentang waktu dua bulan, Juli dan

In order to make the current generated by the source relatively immune to the disturbance of power source, the voltage to generate the current is fed from the

Dengan demikian, berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat simpulkan bahwa sampel merupakan bentuk kecil yang mewakili suatu populasi yang sifatnya harus benar-benar representatif

[r]

Rumusan kebijakan secara tepat yang dimaksud adalah rumusan bauran kebijakan yang sinergis/selaras, dalam arti tidak saling bertentangan/menegasikan satu sama lain

Gejolak Politik Di Akhir Kekuasaan Presiden : Kasus Presiden Soekarno (1965-1967) dan Soeharto Dalam Pandangan Surat Kabar Kompas.. Universitas Pendidikan Indonesia |