• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. Objek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III. Objek Penelitian"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

Objek Penelitian

III.1. Objek Penelitian

III.1.1 Sejarah Perusahaan

PT JT didirikan berdasarkan akta pendirian perseroan terbatas No.12 tanggal 8 Juni 1984 yang dibuat dihadapan Soeleman Ardjasasmita,SH, notaris di Jakarta. Anggaran dasarnya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C2-7650.HT.01.01.TH 86 tanggal 31 Oktober 1986, dan telah didaftarkan dan dicatat dalam buku register pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta dibawah No. 2431/1986, tanggal 20 November 1986 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 tanggal 12 Desember 1986, Tambahan Berita Negara No. 1562.

Dengan bisnis utama di bidang ground handling bagi maskapai penerbangan, PT JT didirikan pada tanggal 8 Juni 1984. PT JT memulai kegiatan operasional pada tahun 1985 di bandara Soekarno Hatta Jakarta dengan melayani Cathay pasific, Malaysian Airlines, Lufthansa, dan Singapore Airlines selaku klien pertamanya. Pada tahun 1989, perusahaan memperluas jaringan operasinya ke beberapa bandar udara di Indonesia. Pada tahun 2000, perusahaan mulai menangani layanan kargo dan bisnis pergudangan (warehouse) setelah PT CA menyerahkan bisnisnya untuk PT JT. PT JT telah terdaftar di Bursa Efek Surabaya (BES) sehingga menjadi perusahaan

(2)

Indonesia pertama yang terdaftar di Bursa Efek dalam menangani layanan ground handling.

Pada tahun 2004, PT JT bermitra dengan Singapore Airport Terminal Services (SATS). Kemitraan ini memungkinkan perusahaan dapat memanfaatkan keahliannya sebagai pemain global di industri jasa bandar udara. Sekarang, dengan lebih dari 1.700 karyawan, PT JT tumbuh berkembang dengan pesat dan telah melayani kurang lebih 30 maskapai penerbangan baik internasional maupun domestik yang ada di 10 bandara di Indonesia, yaitu:

1. Bandara International Soekarno Hatta - Cengkareng

2. Bandara Polonia Medan – Sumatera Utara

3. Bandara Hang Nadim Batam – Kepulauan Riau

4. Bandara Adisutjipto – Yogyakarta

5. Bandara Juanda – Surabaya

6. Bandara Ngurah Rai – Denpasar

7. Bandara Sepinggan – Balikpapan

8. Bandara Hasanuddin International – Makassar

9. Bandara Sam Ratulangi – Manado

(3)

Sebagai penyedia jasa ground handling terbaik, PT JT telah banyak menerima penghargaan dari beberapa station, antara lain:

Cengkareng Station

Qatar Airways : Baggage Performance result for June 2007

(Gold Category Station - Far East &Australasia)

Qatar Airways : Platinum Award for 100% OTP on March - October 2008

Etihad Airways : 100% achievement of ULD management KPI, November 2008

EVA Air : Excellent Performance for EDI/PDE

Saudi Arabian Airlines : Station Excellent Performance for 100% OTP

Denpasar Station

Singapore Airlines : CEO TCS Award as The Most Creative Customer Service

Singapore Airlines : Best Station for Group I FY2006/2007Handling

(4)

Singapore Airlines : CEO TCS Award for The best Delay Handling

Cathay Pacific Airways : Top 3 Rank Cathay Pacific Network for Outstanding performance Y2006

Cathay Pacific Airways : The Best Ground Handling Agent for passengers Handling

Cathay Pacific Airways : Best performance for Ramp handling

Eva Air : Excellent Performance Station Award

JetStar : The highest Excess baggage collection

Cathay Pacific Airways : Staff Best Performance Award

Singapore Airlines : Chairman Award for Most Creative Staff

Singapore Airlines : 2nd Position on Station Performance Award

Surabaya Station

Silk Air : The Pride of Silk Air (Operation Best Station reward)

(5)

Silk Air : The Pride SilkAir Award (Best of Service Provider)

Cathay Pacific Airways : Best Performance Achievement of Zero ramp Defect Award

III.1.2 Visi dan Misi

Visi:

Menjadi pilihan yang terbaik dalam solusi layanan Bandar Udara

Misi:

Untuk memberikan keunggulan layanan melalui profesionalisme dan inovasi

III.1.3 Services

III.1.3.1 Ground Service

Layanan darat/lapangan adalah Layanan Penumpang dan Ramp & layanan Operasi. Sebuah layanan yang komprehensif untuk menjamin pengoperasian bandar udara yang menekankan pada keamanan dan ketepatan waktu.

Layanan darat dibedakan menjadi dua produk yaitu Premier dan Silver.

1. Premier Ground Services

Melayani penuh kebutuhan penerbangan layanan internasional. Dikenal untuk melayani maskapai penerbangan yang mapan untuk layanan profesional keunggulan dalam bisnis penerbangan.

(6)

Melayani layanan darat dengan biaya rendah. Penanganannya ke budget maskapai penerbangan regional dan domestik.

III.1.3.2 Cargo Service

PT JT menyediakan layanan kargo masuk dan keluar. Gudang tersebut dilengkapi dengan depot penyimpanan tempat dingin, bagian aman untuk kargo berharga, bagian khusus untuk zat dibatasi dan kawasan lindung untuk item berbahaya dengan x-ray dan sistem CCTV, fasilitas-fasilitas tersebut dapat melindungi kargo dengan aman.

III.1.3.3 Lounge

Penumpang bisa memiliki hak istimewa untuk menggunakan Lounge , Premier dan Esplanade yang berlokasi di Bandar Udara di Jakarta dan Bandar Udara di Bali. Para staff di lounge akan menyambut penumpang dengan ramah dan profesional.

III.1.3.4 Airport Special Assistance (ASA)

ASA (Bantuan Khusus Bandara) adalah layanan baru yang disediakan oleh Layanan PT JT, yang menawarkan bantuan bandara kelas premium. Penumpang bisa memperoleh kenyamanan di bandara dengan layanan ASA terpadu yaitu asisten pribadi, portir, mobil mewah, hiburan, lounge, dan bantuan imigrasi.

Bantuan Khusus Bandara saat ini beroperasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta untuk proses kedatangan dan proses keberangkatan. ASA akan segera beroperasi di Surabaya, Denpasar, dan Balikpapan.

(7)

III.1.4 Struktur Organisasi

Penyusunan struktur organisasi perusahaan harus dapat menjamin kejelasan pembagian kerja antar divisi dan pembagian tugas antar individu. Setiap divisi harus jelas apa tujuan dan sasarannya, dan apa yang harus dilakukan untuk pencapaianya. Penyusunan yang kurang cermat dapat menimbulkan masalah tumpang tindih (overlapping) yaitu tugas atau pencapaian sasaran tertentu dilaksanakan oleh beberapa orang di beberapa divisi. Masalah seperti itu bukan saja mencerminkan pemborosan daya dan waktu, akan tetapi sering menimbulkan gesekan dan konflik antar divisi, yang lebih lanjut menghambat kelancaran pencapaian tujuan perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi perusahaan diharapkan dapat menjamin efektivitas pengawasan.

PT JT membuat struktur organisasi agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Berikut adalah struktur organisasi PT JT Cabang Utama Bandara International Soekarno Hatta Soewarna Bussiness Park.

(8)

GAMBAR III.1.4.1

STRUKTUR ORGANISASI

PT JT

BANDARA INTERNATIONAL SOEKARNO HATTA

Sumber: Human Resources Operation

Berikut ini adalah tugas-tugas atau wewenang-wewenang dari setiap divisi yang ada pada PT JT:

1. Chief Executive officer President director

Bertanggung jawab atas berlangsungnya kegiataan business di PT JT.

(9)

2. Business Development

Bertanggung jawab untuk menganalisa prospek bisnis yang ada di PT JT serta pelaksanaan dan penerapannya.

3. Internal Audit & Risk management

Bertanggung jawab dalam pelaporan berkas dan keuangan di dalam perusahaan.

4. Chief Corporate Affair Officer/Coorporate Secretary

Bertanggung jawab untuk mengelola karyawan dari segi pengembangan.

Bertanggung jawab dalam segi pemberian upah kerja terhadap karyawan.

5. Chief Finance Officer

Bertanggung jawab untuk segala bentuk transaksi keuangan dalam perusahaan.

6. Chief Operation Officer/Vice President director

Bertanggung jawab untuk semua bentuk kegiatan operational yang ada di dalam perusahaan.

7. Coorporate Secretariat legal & Corp Communication

Mengurus surat menyurat atau dokumen serta legalitas yang ada pada perusahaan.

(10)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan penjualan produk dan jasa serta mempertahankan client untuk tetap menjadi client dalam perusahaan.

9. Premier Network Service

Bertanggung jawab atas semua kegiatan di operasional premier business seperti Passanger Handling (check in counter, boarding gate, services, lost and found) dan Lounge.

Menangani penerbangan skala international.

10.Silver Network Service

Bertanggung jawab atas semua kegiataan di operasional silver business seperti Pax Handling (check in counter, boarding gate, services, lost and found).

Menangani penerbangan skala international dan domestik tipe low cost carrier.

11.Information Technology

Bertanggung jawab atas segala aktivitas yag berhubungan dengan system technology dan Informasi di dalam perusahaan.

12.Head of Procurement & GA

Bertanggung jawab pada segala aktifitas yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa serta pengurusan penggunaan barang perusahaan.

(11)

Bertanggung jawab pada segala sesuatu yang berhubungan dengan ketenagakerjaan dan pihak luar.

14.Head of HR Planning and Development

Bertanggung jawab atas segala aktifitas training dan pelaporannya pada perusahaan.

Meningkatkan pengetahuan serta mendistribusikan pengetahuan airlines kepada karyawan.

III.1.5 Mekanisme Perpajakan PPh Pasal 23/26 Pada Perusahaan

PT JT adalah salah satu perusahaan yang melaksanakan kewajiban pajak, dimana PT JT sebagai pemotong pajak penghasilan pasal 23/26 harus melaksanakan kewajiban pajaknya tersebut sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Untuk melaksanakan semua itu PT JT harus mengetahui dengan jelas bagaimana mekanisme dalam melakukan pembayaran sampai pada pelaporan pajak.

Dalam suatu transaksi keuangan, dokumen-dokumen yang telah diterima dari rekanan masuk ke bagian PO (Purchase Order) dan dibuatkan surat jalan. Setelah dibuatkan surat jalan kemudian meminta kepada bagian keuangan untuk mengeluarkan CRV (Cheque Request Verification) atau permintaan pembayaran. Bagian Pajak langsung memverifikasi untuk menentukan terlebih dahulu apakah transaksi tersebut termasuk objek pajak pasal 23/26 atau tidak. Kemudian langsung dibuatkan jurnal oleh bagian Accounting. Setelah diverifikasi langsung dimasukkan ke dalam sistem aplikasi

(12)

(database) pajak untuk dilakukan perhitungan atas jasa-jasa atau sewa yang termasuk dalam PPh pasal 23/26. Setelah perhitungan PPh 23/26 telah selesai dilakukan maka bagian pajak memasukkan hasil perhitungan tersebut satu persatu ke dalam surat bukti pemotongan yang selanjutnya dibuat daftar bukti pemotongan. Selanjutnya apabila dokumen-dokumen atas kewajiban perpajakan telah selesai dibuat, bagian pajak memberikan dokumen-dokumen tersebut ke bagian keuangan untuk melakukan pembayaran atas PPh pasal 23/26 ke Bank yang telah ditunjuk, yaitu Bank Mandiri dengan melampirkan SSP (Surat Setoran Pajak) PPh paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Sedangkan untuk pelaporan PPh pasal 23/26 ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Tangerang dengan melampirkan bukti setor SSP (Surat Setoran Pajak) yang dilakukan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya. Sebagai bukti lapor ke Kantor Pelayanan Pajak, maka tanda terima dari Kantor Pelayanan Pajak harus didapat.

(13)

III.1.6 Laporan Keuangan Perusahaan Tabel III.1.6.1 PT JT Neraca Per 31 Des ASET 2009 2010 ASET LANCAR

Kas dan setara kas 65.921.002.888 67.516.709.385

Piutang usaha:

- Pihak hubungan istimewa Setelah dikurangi penyisihan

piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.279.889.182 tahun 2009

- Pihak hubungan istimewa setelah dikurangi penyisihan

piutang ragu-ragu sebesar

Rp 9.026.442 tahun 2010 17.986.992.061 7.571.016.278

-Pihak ketiga setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp

759.108.261 tahun 2009 -Pihak ketiga setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp

716.570.421 tahun 2010 40.298.476.576 44.878.514.582

Piutang lain-lain 336.567.670 1.364.423.163

-Persediaan suku cadang setelah dikurangi penyisihan

penurunan nilai persediaan sebesar Rp 412.227.269 tahun

2009

-Persediaan suku cadang setelah dikurangi penyisihan

penurunan nilai persediaan sebesar Rp 573.514.490 tahun

2010 5.580.787.269 4.793.628.584

Pajak dibayar dimuka 51.928.704.588 31.815.302.559

Uang muka 5.699.925.090 2.976.829.431

Biaya dibayar dimuka dan aset

lain-lain 8.036.665.759 7.437.806.515

Aset derivatif - 6.993.559.350

(14)

ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak hubungan

istimewa 1.678.047.507 911.460.120

Aset pajak tangguhan – bersih 13.914.969.558 14.924.440.198

- Aset tetap setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 177.886.729.183 tahun 2009

- Aset tetap

setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp

192.502.550.840 tahun 2010 90.316.211.011 112.384.684.345

Aset lain-lain 692.980.781 2.147.108.381

Jumlah Aset Tidak Lancar 106.602.208.857 130.367.693.044

JUMLAH ASET 302.391.330.758 305.715.482.891

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Pihak hubungan istimewa 1.622.883.625 1.807.543.406 Pihak ketiga 18.765.168.890 11.788.877.848 Hutang lain-lain 3.966.823.195 5.413.508.464 Hutang pajak 33.443.705.725 22.557.976.565

Biaya masih harus dibayar 59.264.575.915 56.522.414.019

Hutang dividen 1.409.754 -

Jumlah Kewajiban Lancar 117.064.567.104 98.090.320.302

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Kewajiban imbalan kerja 27.889.401.000 32.521.685.000

EKUITAS

- Modal saham nilai nominal Rp 50 per saham

tahun 2009 -Modal saham nilai nominal Rp 100 per saham

tahun 2010 - Modal dasar 1,6 Miliar saham tahun 2009

- Modal dasar 800 juta saham tahun 2010

- Modal ditempatkan dan disetor 442.144.722 saham tahun 2009 - Modal ditempatkan dan disetor 515.835.509 saham tahun 2010 22.107.236.100 51.583.550.900

(15)

Saldo laba

Ditentukan penggunaannya 4.421.447.220 4.421.447.220

Tidak ditentukan

penggunaannya 68.012.683.102 85.678.798.037

Jumlah Ekuitas 157.437.362.654 175.103.477.589

JUMLAH KEWAJIBAN DAN

EKUITAS 302.391.330.758 305.715.482.891

Tabel III.1.6.2 PT JT

Laporan Laba Rugi Per 31 Des

KETERANGAN 2009 2010

PENDAPATAN USAHA 571.161.756.174 619.759.365.694

BEBAN USAHA (399.487.079.619) (440.725.052.919)

LABA USAHA 171.674.676.555 179.034.312.775

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Keuntungan kurs mata uang asing

atas transaksi derivatif

- 6.993.559.350 Keuntungan (kerugian) kurs

mata uang asing - bersih (10.440.197.659) 5.987.726.144

Penghasilan bunga 2.679.653.546 1.349.910.269

Keuntungan penjualan aset tetap 626.350.000 614.928.334

Beban bunga dan biaya bank (503.370.639) (765.102.526)

Penyisihan PPN masukan dan denda pajak

(21.214.332.014) (3.400.000.000)

Lain-lain - bersih 5.688.686.334 (2.380.889.741)

Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih

(16)

LABA SEBELUM PAJAK 148.511.466.123 187.434.444.605

BEBAN PAJAK (45.958.588.445) (48.841.748.203)

LABA BERSIH 102.552.877.678 138.592.696.402

Gambar

GAMBAR III.1.4.1
Tabel III.1.6.2  PT JT

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai peserta aktif dalam Inisiatif Mineral Bertanggungjawab (RMI), kita juga mula memantau rantaian bekalan kobalt kita pada tahun 2019, kerana kebimbangan telah ditimbulkan

Menurut US Forest Service (1956 dalam Brown dan Davis 1973), kebakaran hutan didefinisikan sebagai suatu proses pembakaran yang menyebar secara bebas yang

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sidoarjo, mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang administrasi kependudukan dan

Bahwa setelah Saksi mengetahui dari pemotongan gaji pada bulan Januari 2010 Terdakwa telah meminjam uang di BRI sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) tersebut,

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data tentang : keterlaksanaan membaca materi pokok oleh mahasiswa, keterlaksanaan membaca materi tambahan/pendukung,

Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya Sentra Tenun Prailiu dalam meningkatkan penjualan kain tenun Sumba Timur adalah dengan melakukan strategi komunikasi pemasaran yang

Sehingga untuk ukuran data yang sangat besar, perhitungan indeks XB tidak perlu dilakukan sampai jumlah kelompok maksimum (sama dengan jumlah objek), namun

Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan