• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askep Diabetic Foot

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Askep Diabetic Foot"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

A

A.. DDeeffiinniissii

Ulkus diabetika adalah salah satu bentuk komplikasi kronik Diabetes mellitus berupa Ulkus diabetika adalah salah satu bentuk komplikasi kronik Diabetes mellitus berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan setempat luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan setempat (Frykberb Robert G, 22!.

(Frykberb Robert G, 22!. Ul

Ulkukus s didiababetetikika a memerurupakpakan an luluka ka teterbrbukuka a papada da pepermrmukukaaaan n kukulit lit kakarenrena a adadananyaya komplikasi makro angiopati sehingga terjadi "askuler insusifiensi dan neuropati, yang lebih komplikasi makro angiopati sehingga terjadi "askuler insusifiensi dan neuropati, yang lebih lan

lanjut jut terdterdapat apat lukluka a padpada a penpenderderita ita yanyang g serisering ng tidtidak ak dirdirasakasakan, an, dan dan dapdapat at berberkemkembanbangg menjadi infeksi disebabkan oleh

menjadi infeksi disebabkan oleh bakteri aerob maupun anaerob (#isbakteri aerob maupun anaerob (#isnadiarlynadiarly, 2$!., 2$!. Dari beberapa pengert

Dari beberapa pengertian yang dikemukakian yang dikemukakan oleh an oleh para ahli para ahli dapat disimpdapat disimpulkanulkan diabeticdiabetic  foot

 foot atau ulkus kaki diabetes adalah suatu bentuk komplikasi kronik dari diabetes melitusatau ulkus kaki diabetes adalah suatu bentuk komplikasi kronik dari diabetes melitus dimana terjadi luka terbuka pada permukaan kulit dan biasanya luka tersebut tidak dirasakan dimana terjadi luka terbuka pada permukaan kulit dan biasanya luka tersebut tidak dirasakan ol

oleh eh pependndererita ita kakarerena na adadananya ya kokompmplilikakasi si mamakrkro o anangigiopopati ati sehsehiningggga a teterjarjadi di "a"askskululer er  insufisiensi.

insufisiensi.

%

%.. &&ttiioollooggii

Faktor penyebab terjadi ulkus diabetika pada penderita Diabetes mellitus menurut 'ipsky Faktor penyebab terjadi ulkus diabetika pada penderita Diabetes mellitus menurut 'ipsky dengan modifikasi dikutip oleh Riyanto dkk. terdiri atas (Riyanto%, 2) Djokomoeljanto, dengan modifikasi dikutip oleh Riyanto dkk. terdiri atas (Riyanto%, 2) Djokomoeljanto, *++) ubekti -, 2$!

*++) ubekti -, 2$! *

*.. FFakaktotor pr penenyyebebab ab yayanng tg tididak ak ddapapat at ddimimododififikikasasii aa!! UUmmuur r / / $$  ttaahhuunn..

U

Umumurr, , memenunururut t pepenenelilititian an di di 0i0iss ss didikkututip ip ololeh eh u0u0oondndoo  bah0a penderita

 bah0a penderita ulkus ulkus diabetika $1 diabetika $1 pada usia pada usia   33 tahun 33 tahun dan 41dan 41  pada usia

 pada usia / / $ $ tahun42. tahun42. 5enelitian 5enelitian kasus kasus oleh oleh Robert Robert menunjukkan bah0amenunjukkan bah0a umur penderita ulkus diabetika pada usia tua / $ tahun 6 kali lebih banyak  umur penderita ulkus diabetika pada usia tua / $ tahun 6 kali lebih banyak  dari usia muda  33 tahun (Frykberb RobertG, 22!.

dari usia muda  33 tahun (Frykberb RobertG, 22!. Um

Umur ur / / $ $ tatahuhun n beberkrkaiaitatan n dedengngan an teterjrjadadininya ya ululkukus s didiababetetikikaa karena pada

karena pada usia tua, usia tua, fungsi fungsi tubuh tubuh se7ara fisiologis se7ara fisiologis menurun menurun karena proseskarena proses aging terjadi penurunan sekresi atau resistensi insulin sehingga kemampuan aging terjadi penurunan sekresi atau resistensi insulin sehingga kemampuan fun

fungsi gsi tubtubuh uh terterhadhadap ap penpengengendalidalian an gluglukoskosa a dardarah ah yanyang g tintinggi ggi kurkurangang op

optitimamal. l. 5e5enenelilititian an di di AmAmererikika a eeririkakat t didikukutitip p ololeh eh RoRo7h7hmamah h 88 menunjukkan bah0a dari tahun *++$9*++ pada lansia umur : $ tahun, menunjukkan bah0a dari tahun *++$9*++ pada lansia umur : $ tahun, didapatkan hanya *21 saja pada usia tua dengan D# yang kadar glukosa didapatkan hanya *21 saja pada usia tua dengan D# yang kadar glukosa

(2)

darah terkendali, ;1 kadar kolesterol normal, hipertensi 41, dan 31 mengalami gangguan pada aterosklerosis, makroangiopati.

 b! 'ama D# / * tahun.

5enelitian di UA oleh %oyko pada 4+ penderita Diabetes mellitus dengan hasil bah0a lama menderita D# / * tahun merupakan faktor  risiko terjadinya ulkus diabetika dengan RR9nya sebesar 6 (+3 1 <- *,29 $,+!. Ulkus diabetika terutama terjadi pada penderita Diabetes #ellitus yang telah menderita * tahun atau lebih, apabila kadar glukosa darah tidak  terkendali, karena akan mun7ul komplikasi yang berhubungan dengan "askuler sehingga mengalami makroangiopati yang akan terjadi "askulopati dan neuropati yang mengakibatkan menurunnya sirkulasi darah dan adanya robekan=luka pada kaki.

2. Faktor penyebab yang dapat diubah atau dimodifikasi  (termasuk kebiasaan dan gaya hidup!

a! >ipertensi

(?D : *6=; mm >g! pada penderita Diabetes mellitus karena adanya "iskositas darah yang tinggi akan berakibat menurunnya aliran darah sehingga terjadi defesiensi "askuler, selain itu hipertensi yang tekanan darah lebih dari *6=; mm >g dapat merusak atau mengakibatkan lesi pada endotel. @erusakan pada endotel akan  berpengaruh terhadap mikroangiopati melalui proses adhesi dan agregasi trombosit yang berakibat "askuler defisiensi sehingga dapat terjadi hipoksia  pada jaringan yang akan mengakibatkan terjadinya ulkus (#isnadiarly, 2$!. 5enelitian studi kasus kontrol oleh Robert di-o0a menghasilkan  bah0a ri0ayat hipertensi akan lebih besar 4  terjadi ulkus diabetika

dengan tanpa hipertensi pada D# (Frykberb Robert G, 22!.

 b! Glikolisasi >emoglobin (>bA*<! dan kadar glukosa darah tidak  terkendali

Glikosilasi >emoglobin adalah terikatnya glukosa yang masuk dalam sirkulasi sistemik dengan protein plasma termasuk hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila Glikosilasi >emoglobin (>bA*7! / $,3 1 akan menurunkan kemampuan pengikatan oksigen oleh sel darah merah yang mengakibatkan hipoksia jaringan yang selanjutnya terjadi  proliferasi pada dinding sel otot polos subendotel (#isnadiarly, 2$!.

@adar glukosa darah tidak terkontrol ( GD5 : *mg=dl dan GD2B55 : *44 mg=dl! akan mengakibatkan komplikasi kronik jangka

(3)

 panjang, baik makro"askuler maupun mikro"askuler salah satunya yaitu ulkus diabetika (8aspadji , 2$!. 5enelitiaan <ase <ontrol di UA oleh 5ra7t, ulkus diabetika terjadi lebih banyak pada kadar glukosa darah yang tidak terkontrol dengan CR sebesar  (+3 1<-  6,$9+,4!.

7! @olesterol ?otal, >D', ?rigliserida tidak terkendali

5ada penderita Diabetes mellitus sering dijumpai adanya  peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol plasma, sedangkan konsentrasi >D' (high9density9lipoprotein! sebagai pembersih plak biasanya rendah ( 43 mg=dl!. @adar trigliserida / *3 mg=dl , kolesterol total / 2 mg=dl dan >D'  43 mg=dl akan mengakibatkan buruknya sirkulasi ke sebagian  besar jaringan dan menyebabkan hipoksia serta 7edera jaringan, merangsang reaksi peradangan dan terjadinya aterosklerosis. @onsekuensi adanya aterosklerosis adalah penyempitan lumen pembuluh darah yang akan menyebabkan gangguan sirkulasi jaringan sehingga suplai darah ke  pembuluh darah menurun ditandai dengan hilang atau berkurangnya denyut nadi pada arteridorsalis pedis, tibialis dan poplitea, kaki menjadi atrofi, dingin dan kuku menebal.

@elainan selanjutnya terjadi nekrosis jaringan sehingga timbul ulkus yang biasanya dimulai dari ujung kaki atau tungkai (#isnadiarly,2$) Djokomoeljanto, *++) Reynold FB, 2!.5enelitian kasus kontrol oleh 5ra7t, pada penderita D# dengan kolesterol, >D', trigliserida tidak  terkontrol mempunyai risiko ulkus diabetika 6 kali lebih tinggi dari pada kadar kolesterol, trigliserida normal (5ra7t, 2!.

5enelitian 7ross se7tional di R Dr. @ariadi oleh Eudha dkk. #enunjukkan bah0a penderita ulkus diabetika ;4,$21 pada penderita D# terdapat dislipidemia, kejadian ulkus diabetika pada penderita D# tipe 2 de ngan dislipidemia lebih tinggi dibandingkan tanpa dislipidemia, dan kadar  kolesterol (p,43! dan trigliserida (p,2! lebih tinggi se7ara  bermakna pada penderita ulkus diabetika dengan dyslipidemia (Eudha,

uhartono ?, 23!. 5enelitian pada tahun 22 oleh 8aspadji menghasilkan bah0a kadar trigliserida merupakan faktor terjadi penyakit  pembuluh darah perifer yang dapat mengakibatkan terjadinya ulkus

diabetika (8aspadji , 2$!. d! @ebiasaan merokok 

5enelitian 7ase 7ontrol di <alifornia oleh <asanno dikutip oleh 8>C  pada penderita Diabetes mellitus yang merokok / *2 batang per hari

(4)

mempunyai risiko 6  untuk menjadi ulkus diabetika dibandingkan dengan  penderita D# yang tidak merokok. @ebiasaan merokok akibat dari nikotin

yang terkandung di dalam rokok akan dapat menyebabkan kerusakan endotel kemudian terjadi penempelan dan agregasi trombosit. elanjutnya akan terjadi kebo7oran sehingga lipoprotein lipase akan memperlambat 7learan7e lemak darah dan mempermudah timbulnya aterosklerosis. Aterosklerosis berakibat insufisiensi "askuler sehinggaaliran darah ke arteri dorsalis pedis, poplitea, dan tibialis juga akan menurun.

e! @urangnya akti"itas Fisik 

Akti"itas fisik (olah raga! sangat bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah, menurunkan berat badan dan memperbaiki sensiti"itas terhadap insulin, sehingga akan memperbaiki kadar glukosa darah. Dengan kadar glukosa darah terkendali maka akan men7egah komplikasi kronik  Diabetes mellitus (Eunir &#, 2$!. Clah raga rutin (lebih 6 kali dalam seminggu selama 6 menit! akan memperbaiki metabolisme karbohidrat,  berpengaruh positif terhadap metabolisme lipid dan sumbangan terhadap  penurunan berat badan. alah satu penelitian tentang efek olah raga pada  penderita D# menunjukkan bah0a olah raga akan menurunkan kadar trigliserida.5enelitian di 0iss oleh Ro7her dikutip oleh 8ibisono  pada penderitaD# dengan neuropati, hasil penelitian olah raga tidak teratur 

akanterjadi Ulkus diabetika lebih tinggi 4 kali dibandingkan dengan olahraga yang teratur.

f! 5engobatan tidak teratur.

5engobatan rutin pada penderita Diabetes mellitus tipe -, menurut hasil penelitian di Amerika erikat dikutip oleh #inadiarly didapatkan  bah0a pengobatan intensif akan dapat men7egah dan menghambat

timbulnya komplikasi kronik, seperti ulkus diabetika (#isnadiarly,2$!. g! 5era0atan kaki tidak teratur 

5era0atan kaki diabetisi yang teratur akan men7egah atau mengurangi terjadinya komplikasi kronik pada kaki (5&R@&-, 2$!. 5enelitian di pain yang dilakukan oleh <alle dkk. pada 6*; diabetis dengan neuropati dilakukan edukasi pera0atan kaki kemudian diikuti selama 69$ tahun dihasilkan pada kelompok - (226 responden! melaksanakan pera0atan kaki teratur dan kelompok -- (+3 responden! tidak  melaksanakan pera0atan kaki, pada kelompok - terjadi ulkus sejumlah  responden dan kelompok -- terjadi ulkus sejumlah 6 responden.

(5)

@elompok - dilakukan tindakan amputasi sejumlah * responden dan kelompok -- sejumlah *+ responden. >asil penelitian pada diabetes dengan neuropati yaitu kelompok yang tidak melakukan pera0atan kaki *6 kali risiko terjadi ulkus diabetika dibandingkan kelompok yang melakukan  pera0atan kaki se7ara teratur.

h! 5enggunaan alas kaki tidak tepat

eseorang yang mengalami diabetes tidak boleh berjalan tanpa alas kaki karena tanpa menggunakan alas kaki yang tepat memudahkan terjadi trauma yang mengakibatkan ulkus diabetika, terutama apabila terjadi neuropati yang mengakibatkan sensasi rasa berkurang atau hilang.

5enelitian eksperimental oleh Gayle tentang tekanan pada kaki karena  penggunaan alas kaki yang tidak tepat dengan kejadian ulkus diabetika, menghasilkan bah0a penggunaan alas kaki tidak tepat menyebabkan tekanan yang tinggi pada kaki sehingga risiko terjadi ulkus diabetika 6 kali dibandingkan dengan penggunaan alas kaki yang tepat

D. @lasifikasi

Dengan klasifikasi 5&D- ( International Working Group on Diabetic Foot 926!, maka akan dapat ditentukan kelainan apa yang lebih dominan, "as7ular, infeksi, atau neuropatik, sehingga arah pengelolaan pun dapat dituju dengan lebih baik. (ar0ono 8aspadji, 2$!

Klasifikasi PEDIS International Consensus on the Diabetic Foot 2003

 Impaired Perfusion * one

2 5ADHbut not 7riti7al 6 <riti7al limb is7hemia

 Size/Extent in mm2 issue !oss/Depth * uperfi7ial fullthi7kness, not deeper than dermis

2 Deep ul7er, belo0 dermis, in"ol"ing sub7utaneous struktur, fas7ia, mus7le=tendon.

6 All subseIuent layers of the foot in"ol"ed in7luding bone and=joint

 Infection * o symptoms=signs of infe7tion

2 -nfe7tion of skin and sub7utaneous tissue only

(6)

6 &rythema :27m = infe7tion in"ol"ing sub7utaneous stru7ture(s!. no systemi7 sign(s! of inflammatory response

4 -nfe7tion 0ith systemi7 manifestation  fe"er, leu7o7ytosis, shift to the left, metaboli7 instability, hypotension, aJotemia

 Impaired Sensation * Absent

2 5resent

uatu klasifikasi lain juga yang sangat praktis dan sangat erat dengan pengelolaan adalah klasifikasi yang berdasar pada perjalanan alamiah kaki diabetes 

tage * ormal Foot tage 2 >igh Risk Foot tage 6 Ul7erated Foot tage 4  -nfe7ted Foot tage 3 e7roti7 Foot tage $  Unsal"able Foot

8agner (*+;6! membagi Diabeti7 Foot menjadi enam tingkatan, yaitu 

Derajat   ?idak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan disertai kelainan bentuk kaki seperti K7la0, 7allusL.

Derajat -  Ulkus superfi7ial terbatas pada kulit.

Derajat --  Ulkus dalam menembus tendon dan tulang. Derajat ---  Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.

Derajat -M  Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selulitis. Derajat M  Gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai.

&. 5atofisiologi

?erjadinya masalah pada kaki dia0ali adanya hiperglikemia pada penyandang D# yang menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan pada pembuluh darah. Diabetes seringkali menyebabkan penyakit "askular perifer yang menghambat sirkulasi darah. Dalam kondisi ini, terjadi penyempitan di sekitar arteri yang sering menyebabkan penurunan sirkulasi yang signifikan di bagian ba0ah tungkai dan kaki. irkulasi yang buruk ikut berperan terhadap timbulnya kaki diabetik dengan menurunkan jumlah oksigen dan nutrisi yang disuplai ke kulit maupun jaringan lain, akibatnya, perfusi jaringan bagian distal dari tungkai menjadi

(7)

kurang baik dan timbul ulkus yang kemudian dapat berkembang menjadi nekrosi=gangren yang sangat sulit diatasi dan tidak jarang memerlukan tindakan amputasi.

Angiopati diabetes disebabkan oleh beberapa faktor yaitu genetik, metabolik dan faktor  risiko yang lain. @adar glukosa yang tinggi (hiperglikemia! ternyata mempunyai dampak  negatif yang luas bukan hanya terhadap metabolisme karbohidrat, tetapi juga terhadap metabolisme protein dan lemak yang dapat menimbulkan pengapuran dan penyempitan  pembuluh darah (aterosklerosis!, akibatnya terjadi gaangguan peredaran pembuluh darah  besar dan ke7il., yang mengakibatkan sirkulasi darah yang kurang baik, pemberian makanan

dan oksigenasi kurang dan mudah terjadi penyumbatan aliran darah terutama derah kaki.

 europati diabetik dapat menyebabkan insensiti"itas atau hilangnya kemampuan untuk  merasakan nyeri, panas, dan dingin. Diabetes yang menderita neuropati dapat berkembang menjadi luka, parut, lepuh, atau luka karena tekanan yang tidak disadari akibat adanya insensiti"itas. Apabila 7edera ke7il ini tidak ditangani, maka akibatnya dapat terjadi komplikasi dan menyebabkan ulserasi dan bahkan amputasi.

%erkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi. e7ara umum penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi. >al ini dikarenakan kemampuan sel darah putih NmemakanO dan membunuh kuman berkurang pada kondisi kadar gula darah (@GD! diatas 2 mg1. @arena kekurangan suplai oksigen, bakteri9bakteri yang akan tumbuh subur terutama bakteri anaerob. >al ini karena plasma darah penderita diabetes yang tidak terkontrol baik mempunyai kekentalan ("iskositas! yang tinggi. ehingga aliran darah menjadi melambat. Akibatnya, nutrisi dan oksigen jaringan tidak 7ukup. -ni menyebabkan luka sukar sembuh dan kuman anaerob berkembang biak. (Djokomoeljanto. *++!

(8)

F. #anifestasi @linis

a. ering kesemutan=gringgingan (asimptomatis!

(9)

7. yeri saat istirahat

d. @erusakan jaringan (ne7rosis, ulkus! e. Adanya kalus di telapak kaki

f. @ulit kaki kering dan pe7ah9pe7ah

G. 5emeriksaan Diagnostik 

a. 5emeriksaan 'aboratorium

5emeriksaan laboratorium dibutuhkan untuk mengetahui status klinis pasien, yaitu  pemeriksaan glukosa darah baik glukosa darah puasa atau se0aktu, gly7ohemoglobin (>bA*7!, <omplete blood <ount (<%<!, urinalisis, dan lain9 lain.  b. 5emeriksaan 5enunjang

9 5emeriksaan 9ray untuk mengetahui ada tidaknya osteomyelitis.

9 @ultur dan resistensi untuk mengetahui jenis mikroorganisme yang menginfeksi luka sehingga dapat memilih obat antibiotik yang tepat.

9 ?es lain yang dapat dilakukan adalah sensasi pada getaran, merasakan sentuhan ringan, kepekaan terhadap suhu.

>. 5enatalaksanaan

*. 5enatalaksanaan #edis

a. ?indakan %edah sesuai @lasifikasi 8agner #enurut 8agner kaki diabetik dibagi menjadi 

Derajat   tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh disertai dengan pembentukan kalus L7la0L

Derajat -  ulkus superfisial terbatas pada kulit

Derajat --  ulkus dalam dan menembus tendon dan tulang Derajat ---  abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis

Derajat -M  gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selullitis Derajat M  gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai ba0ah

?abel 5engelolaan berdasarkan kriteria 8agner 

Derajat 

Derajat

-epatu yang layak  &dukasi

5era0atan 5odiatrik paliatif  %edah profilaksis

5re"ensi

(10)

Derajat --Derajat ---Derajat -M Derajat M 5era0atan luka &"aluasi Radiologi @oreksi tress 5embedahan ?erapi antibioti7 &"aluasi dimensi luka

&"aluasi radiology 5embedahan

Ra0at Rumah akit untuk terapi antibioti7 intra"ena Debribement agresif yang dalam untuk diagnosis osteomielitis

<ontrol metaboli7

%edah plasti7 menutup sebagaimana diperlukan Amputasi lokal sesuai lokasi nekrosis dan "askularitas

Amputasi mayor dikehendaki

%erdasarkan pembagian diatas, maka tindakan pengobatan atau pembedahan dapat ditentukan sebagai berikut 

9 Derajat   pera0atan lokal se7ara khusus tidak ada

9 Derajat -9-M  pengelolaan medik dan tindakan bedah minor 

9 Derajat M  tindakan bedah minor, bila gagal dilanjutkan dengan tindakan bedah mayor seperti amputasi diatas lutut atau amputasi ba0ah lutut.

%eberapa tindakan bedah khusus diperlukan dalam pengelolaan kaki diabetik ini, sesuai indikasi dan derajat lesi yang dijumpai seperti 

9 -nsisi  abses atau selullitis yang luas 9 &ksisi  pada kaki diabetik derajat - dan

--9 Debridement=nekrotomi  pada kaki diabetik derajat --, ---, -M dan M 9 #utilasi  pada kaki diabetik derajat -M dan M

9 Amputasi  pada kaki diabetik derajat M

-. @omplikasi

Ulkus Diabetes jika dibiarkan akan menjadi gangren, kalus, kulit melepuh, kuku kaki yang tumbuh kedalam, pembengkakan ibu jari, plantas 0arts, jari kaki bengkok (Dr. abil RA!.

(11)

B. Asuhan @epera0atan 5ada 5asien dengan Diabeti7 foot *. 5engkajian

a. -dentitas 5asien

-dentitas yang ditanyakan atau di7ari data nya meliputi nama, umur, jenis kelamin,  pendidikan, pekerjaan, status perka0inan, agama, suku bangsa, alamat, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, sumber informasi, dan diagnosa pada saat masuk.

 b. 5enanggung Ba0ab -  ama  tanyakan nama

- >ubungannya dengan pasien  tanyakan penanggung ja0ab hubungannya dengan pasien

7. Ri0ayat @eluarga

- Genogram dan keterangan genogram

Genogram membantu untuk mengetahui asal atau ri0ayat penyakit berasal, karena  bisa saja penyakit bersifat genetik yang berasal dari keluarga

d. tatus @esehatan tatus @esehatan aat -ni

- @eluhan utama (saat #R dan saat ini!

- Alasan masuk Rumah akit dan perjalanan 5enyakit saat ini - Upaya yang dilkakukan untuk mengatasinya

e. tatus @esehatan #asa 'alu - 5enyakit yang pernah dialami

?anyakan kepada pasien atau keluarga penyakit yang pernah dialami yang  berhubungan dengan penyakit yang dialami sekarang

- 5ernah dira0at

?anyakan kepada pasien dan keluarga apakah pernah dira0at sebelumnya, jika  pernah tanyakan dikarenakan oleh apa (diagnosa masuk!, kemudian kapan pasien  pernah dira0at sebelumnya.

- Ri0ayat alergi

?anyakan apakah pasien memiliki ri0ayat alergi baik itu makanan, atau obat9obatan. -  Ri0ayat tranfusi

?anyakan pada pasien dan keluarga apakah pasien pernah melakukan tranfusi, jika  pernah jenis tranfusi apa yang dilakukan

- @ebiasaan

@aji apakah pasien memiliki kebiasaan merokok, minum kopi, mengkonsumsi alkohol atau hal lainnya, jika iya tanyakan sejak kapan memulai kebiasaan tersebut,  jumlah yang dikonsumsi setiap hari nya.

(12)

- Ri0ayat 5enyakit @eluarga

@aji apakah dari pihak keluarga memiliki penyakit yang berkaitan dengan yang dialami pasien sekarang seperti ri0ayat Diabetes #elitus

- Diagnosa #edis dan therapy f. 5engkajian Fisik 

- 5ada pasien dengan gangguan pernapasan seperti diabetik foot atau ulkus kaki  pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan 7ara inspeksi, palpasi, pemeriksaan fisik,  pemeriksaan lab, pemeriksaan penunjang.

2. 5engkajian 5ola Gordon

a. 5emeliharaan dan 5ersepsi ?erhadap @esehatan Data yang ditanyakan 

#enggambarkan 5ersepsi, pemeliharaan dan penanganan kesehatan. 5ersepsi terhadap arti kesehatan,dan penatalaksanaan kesehatan, kemampuan menyusun tujuan, pengetahuan tentang praktek kesehatan.

 b. utrisi dan #etabolik  ?anyakan pada klien 

9 @ebiasaan makan dan minum sebelum sakit (makanan yang disukai dan tidak  disukai, adakah suplemen makanan yang dikonsumsi, jumlah makan yang masuk,  jumlah makanan yang keluar, adakah nyeri telan, alergi makanan!

9 Apakah terjadi perubahan pola makan dan minum setelah sakit 9 Adakah penurunan berat badan

9 @aji penyebab perubahan pola makan dan minum. 7. 5ola &liminasi

Data yang ditanyakan 

9 @aji kebiasaan eliminasi urin dan fekal 9 %erapa kali dalam sehari %A% dan %A@ 

9 Bumlah, konsistensi, bau, 0arna dan karekteristik %A% dan %A@ 

9 @aji apakah ada ada kesulitan=nyeri ketika %A@ serta apakah menggunakan alat bantu untuk %A@.

d. 5ola Akti"itas dan 'atihan Data yang ditanyakan

9 Menggambarkan pola aktvias dan lathan, fungsi pernafasan dan sirkulasi

9 Bagaimana pernapasan pasien, apakah ada kesulian bernapas karena adanya sumbaan aau merasa ada gangguan pada hidung

(13)

9 Bagaimana kegiaan sehari-hari dan olahraga, aktvias apa saja yang dilakukan klien di waku senggang

9 Kaji apakah klien mengalami kesulian dalam bernafas, lemah, bauk, nyeri dada,

9 kaji kekuaan onus oo klien.

e. 5ola ?idur dan -stirahat Data yang ditanyakan

9 ?anyakan durasi tidur di malam hari 9 Apakah tidur efektif 

9 ?anyakan juga apakah klien punya kebiasaan yang dilakukan sebelum tidur. f. 5ola @ognitif dan 5erseptual

Data yang ditanyakan 

9 #enggambarkan pola pendengaran, penglihatan, penge7ap,  pen7iuman, persepsi nyeri, bahasa dan memori, status mental,

9 Apakah klien bisa bi7ara dengan normal=tak jelas=gugup, kemampuan  berkomunikasi dan kemampuan memahami serta keterampilan interaksi

9 @aji juga anPietas klien terkait penyakitnya dan derajatnya, apakah ada nyeri  akut= kronik. ?anyakan lokasi nyeri dan intensitas nyeri, bagaimana  penatalaksaan nyeri, apa yang dilakukan klien untuk mengurangi nyeri saat

nyeri terjadi

9 Apakah klien mengalami insensiti"itas terhadap panas=dingin=nyeri.

9 @aji tingkat kenyamanan klien, pengaruh penyakit yang dialami dengan perasaan nyaman klien.

g. 5ola 5ersepsi Diri=@onsep Diri Data yang ditanyakan 

9 #enggambarkan sikap terhadap diri dan persepsi terhadap kemampuan, harga diri, gambaran diri dan perasaan terhadap diri sendiri

9 @aji bagaimana klien menggambar dirinya sendiri

9 Apakah ada hal yang membuaatnya mengubah gambaran terhadap diri, tanyakan apa hal yang paling sering menjadi pikiran klien,

9 Apakah klien sering merasa marah, 7emas, depresi, takut, anjurkan klien untuk menggambarkannya.

h. 5ola eksual dan Reproduksi Data yang ditanyakan 

9 %agaimana kehidupan seksual klien (hubungan dengan istri=suami atau  jika sudah menikah

9 ?anyakan apakah klien sudah memiliki anak 

9 ?anyakan apakah klien masih mengalami menstruasi atau sudah menopause=andropause

(14)

i. 5ola 5eran dan >ubungan Data yang ditanyakan 

9 #enggambarkan keefektifan hubungan dan peran dengan keluarga lainnya

9 ?anyakan pekerjaan dan status pekerjaan klien

9 ?anyakan juga sistem pendukung misalnya istri, suami, anak maupun 7u7u, tanyakan bagaimana keadaan keuangan sejak klien sakit, bagaimana dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian konflik, tanyakan juga apakah klien aktif dalam kegiatan sosial

 j. 5ola #anajemen @oping tres Data yang ditanyakan 

9 #enggambarkan kemampuan untuk menangani stress dan menggunakan sistem pendukung,

9 ?anyakan apa yang dilakukan klien dalam menghadapi masalah yang dihadapi, apakah efektif.

9 ?anyakan apakah klien termasuk orang yang santai atau mudah panik, 9 ?anyakan juga apakah klien ada menggunakan obat dalam menghadapi stress.

k. 5ola @eyakinan9ilai

#enggambarkan spiritualitas, nilai, sistem keper7ayaan dan tujuan dalam hidup, kaji tujuan, 7ita97ita dan ren7ana klien pada masa yang akan datang, apakah agama ikut berpengaruh, apakah agama merupakan hal penting dalam hidup.

6. Diagnosa @epera0atan

Diagnosa kepera0atan yang mungkin mun7ul pada pasien dengan Diabeti7 Foot sebagai berikut 

*. yeri Akut berhubungan dengan agen 7idera fisik  insisi pembedahan ditandai dengan pasien mengatakan nyeri se7ara "erbal, 0ajah terlihat meringis dan adanya sikap melindungi area nyeri.

2. @erusakan -ntegritas Baringan berhubungan dengan faktor mekanik  (robekan! ditandai dengan adanya luka gangren.

6. Resiko -nfeksi berhubungan dengan faktor risiko prosedur in"asif   post debridement  ulkus Diabetes #elitus

4. Gangguan <itra tubuh berhubungan dengan penyakit ditandai dengan mengungkapkan perasaan yang men7erminkan perubahan pandangan tentang indi"idu, se7ara sengaja menyembunyikan bagian tubuh, dan kehilangan  bagian tubuh.

3. Risiko Batuh berhubungan dengan gangguan mobilitas fisik, kesulitan gaya berjalan, penurunan kekuatan ekstremitas ba0ah

(15)

4. -nter"ensi

a. DP  yeri akut berhubungan dengan agen 7idera fisik  insisi  pembedahan ditandai dengan pasien mengatakan nyeri se7ara "erbal, 0ajah

terlihat meringis dan adanya sikap melindungi area nyeri.

 C< -<

*. #ampu mengontrol nyeri 2. yeri dapat berkurang 6. 5enyembuhan luka 4. tatus kenyamanan

*. Gunakan strategi komunikasi terapeutik, dan ajarkan manajemen nyeri.

2. Ajarkan tekhnik non farmakologi dalam mengurangi nyeri (distraksi, relaksasi, terapi akti"itas, terapi bermain, terapi musik!.

6. 'akukan pera0atan luka dan kaji kondisi dan  proses penyembuhan luka.

4. %erikan posisi dan lingkungan yang nyaman dan aman bagi pasien.

 b. DP  @erusakan -ntegritas @ulit berhubungan dengan faktor mekanik  (robekan! ditandai dengan adanya luka gangren.

 C< -<

*. @eutuhan struktur dan fungsi fisiologis kulit

2. @ontrol resiko infeksi 6. 5enyembuhan luka

*. @aji kondisi integritas kulit.

2. @ontrol adanya tanda tanda infeksi.

6. 'akukan

 pera0atan luka dan kaji kondisi dan proses  penyembuhan luka.

7. DP  Gangguan <itra tubuh berhubungan dengan penyakit ditandai dengan mengungkapkan perasaan yang men7erminkan perubahan pandangan tentang indi"idu, se7ara sengaja menyembunyikan bagian tubuh, dan kehilangan bagian tubuh.

(16)

 C< -< *. #ampu mempersepsikan

tehadap penampilan dan fungsi tubuh sendiri.

2. #ampu beradaptasi terhadap disabilitas fisik.

6. #ampu merasakan identitas diri.

4. >arga diri baik.

*. %erikan dukungan se7ara emosional terhadap kondisi  pasien.

2. 'akukan konseling terhadap pasien.

6. Belaskan kemampuan dari anggota tubuh yang lain.

4. Belaskan kelebihan dari anggota tubuh yang lain yang dapat berfungsi dengan baik.

Daftar 5ustaka

%runner dan suddarth. 22. Buku ajar keperawatan Medikal Bedah edisi 8. Bakarta &G< Do7therman, B.#. and Gloria, .%. 2;.  ursing Inter!enttions "lassification #I"$% Fifth

 &dition.UA  #osby &lse"ier 

Djokomoeljanto. *++. ?injauan Umum tentang @aki Diabetes. Dalam Djokomoeljanto dkk, editor, @aki Diabetik 5atogenesis dan 5enatalaksanaannya, %adan 5enerbit Uni"ersitas Diponegoro emarang.

Frykberg. (2$!. Diabeti7 Foot Disorders a <lini7al 5ra7ti7e Guidelines. 'he (ournal of   Foot and )nkle *urger+ .

>erdman, ?.>. 2*2. Diagnosis ,eperawatan Definisi dan ,lasifikasi #)D)$ -/-0-/1. Bakarta &G<

-nternational 8orking Group on the Diabeti7 Foot, 26. &pidemiology of diabeti7 foot infe7tions in a populationbased 7ohort. 2aper presented at3 International "onsensus on the Diabetic Foot ) #ay 22924, 26) oord0ijkerhout, the etherlands

#oorhead, ue, et.al. 2;.  ursing 4utcomes "lassification #4"$% Fourth &dition. t. 'ouis #issouri  #osby &lse"ier 

#anjoer, A., dkk (2!.  ,apita *elekta ,edokteran &disi ,etiga (ilid 2ertama. Bakarta) #edia Aes7ulpius

F@U-#isnadiarly. (2$!. Diabetes Melitus 3 5lcer% Infeksi% Ganggren. Bakarta  5enerbit 5opuler  Cbor 

(17)

Riyanto %. 2.  Infeksi pada ,aki Diabetik . Dalam  Darmono, dkk, editors. askah 'engkap Diabetes #ellitus Ditinjau dari %erbagai Aspek 5enyakit dalam dalam rangka 5urna ?ugas 5rof Dr.dr.RB Djokomoeljanto. emarang %adan 5enerbit Uni"ersitas Diponegoro,. p.*396.

ubekti -. -6. europati Diabetik -lmu 5enyakit Dalam. Bilid ---. &disi keempat. 5enerbit F@ U-. Bakarta.

8aspadji, . (2$!. @omplikasi @ronik Diabetes  #ekanisme ?erjadinya Diagnosis dan trategi 5engelolaan. -n d. Aru 8, Ilmu 2en+akit Dalam (ilid III &d 1. Bakarta F@U-.

Referensi

Dokumen terkait

pertumbuahn Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot media tanaman serat sawit 120 g menghasilkan tinggi bibit, luas daun, jumlah daun, dan diameter batang lebih

berikut beberapa contoh yang mungkin bisa Anda jadikan referensi dalam membuat surat kuasa.. Contoh Surat

Tujuan yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan ini adalah (1) Mengidentifikasi pesan penyuluhan program Keluarga Berencana Nasional di Puskesmas Pembantu

Dengan adanya sistem informasi penjadwalan ini diharapkan dapat membantu menyusun jadwal mata pelajaran sehingga proses belajar-mengajar dapat dilaksanakan dengan baik..

petugas kesehatan terhadap kepatuhan dalam pengobatan pada pasien. Penelitian lain dari Yenni (2012), menunjukkan

Salah satu faktor penyebab beban kerja di subbagian ini bisa berlebih yaitu satu karyawan Aneka Tanaman dan Hortikultura mengerjakan tugas terkait pengadaan barang

Variabel independen dalam pe- nelitian ini adalah karakteristik Wanita Pasangan Usia Subur ( umur, paritas, pendidikan, pendapatan dan umur pertama kali menikah )

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk memaparkan representasi dari visi dan misi program acara televisi Ini Talk Show Net Tv melalui pemilihan genre setting tata