commit to user
JURNAL SKRIPSI
PERBANDINGAN APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN KONVENSIONAL
TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Oleh :
YOGI SYAHLAM MAULANA K4610095
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2014
commit to user
PERBANDINGAN APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN KONVENSIONAL
TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2014/2015
Yogi Syahlam Maulana K4610095
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Email : yogi.syahlam@yahoo.com
ABSTRAK
Yogi Syahlam Maulana. PERBANDINGAN APLIKASI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN
KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015. Skripsi,Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Desember. 2014
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan untuk membandingkan antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli siswa kelas X SMK Negeri 2 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi (PEK).Penelitian dilaksanakan dengan desain Pretest-Postest Non- Equivalent Control Group.Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Negeri 2 Karanganyar yang berjumlah 71 siswa.Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok control sebanyak 35 siswa dan kelompok eksperimen sebanyak 36 siswa.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan tes awal dan tes akhir.Teknik analisis data meliputi uji reliabilitas, uji prasyarat analisis, uji regresi, dan uji anakova.Analisis statistik deskriptif didasarkan pada analisis observasi kegiatan siswa.
commit to user
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional. Dari hasil analisis, menunjukkan bahwa dengan menggunakan lembar observasi kegiatan siswa, pembelajaran dalam kategori baik sebesar 5,56%, pada kategori cukup sebesar 58,33%, dan pada kategori kurang sebesar 36,11%.Jumlah siswa pada kategori baik adalah 2 siswa dan pada kategori cukup sebanyak 21 siswa, dan pada kategori kurang sebanyak 13 siswa.Dalam pembelajaran konvensional tidak dapat dilaksanakan karena pembelajaran tidak terdesain dengan rinci sebagaimana pada kelompok eksperimen. Dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ketuntasan belajar siswa meningkat dari 4 siswa menjadi 23 siswa, maka dapat dilihat bahwa peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 19 siswa atau bila dipersentase peningkatan jumlah siswa yang tuntas adalah 52,78%, sedangkan untuk pembelajaran konvensional ketuntasan belajar siswa meningkat dari 3 siswa menjadi 13siswa, maka dapat dilihat bahwa peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar adalah10 siswa atau bila dipersentase peningkatan jumlah siswa yang tuntas 28,57%. Dari segi persentase ketuntasan hasil belajar passing bawah bolavoli secara keseluruhan dapat dilihat bahwa untuk kelompok eksperimen adalah 63,89%, sedangkan untuk kelompok kontrol adalah 37,14%. Untuk persentase ketidaktuntasan kelompok eksperimen adalah 36,11%, dan kelompok kontrol adalah 62,86%, maka dapat dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif untuk pembelajaran passing bawah bolavoli.Dari segi produk, perbandingan kemampuan passing bawah bolavoli anatara siswa yang mendapatkan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada siswa yang mendapat perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. Dilihat dari rata-rata tes akhir siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 7,19, sedangkan rata-rata tes akhir siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional adalah 5,91. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar passing bawah bolavoli dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif dibandingkan model pembelajaran konvensional.
Simpulan penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif untuk pembelajaran passing bawah bolavoli dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli daripada model pembelajaran konvensional pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015.
commit to user
ABSTRACT
Yogi Syahlam Maulana. THE COMPARATION APPLICATION OF
COOPERATIVE LEARNING MODEL STAD TYPE WITH THE CONVENTIONAL TO THE RESULT LEARNING OF VOLLYBALL UNDER PASSING FOR THE STUDENTS OF X GRADE IN SMKN 2 KARANGANYAR OF 2014 / 2015 ACADMIC YEAR, Thesis. Surakarta:
Teaching and Education Faculty of SebelasMaret University, December 2014. The purposes of this research are to know the effectiveness of cooperative learning model STAD type and to compare between cooperative learning model STAD type and conventional learning model to the result learning of volleyball under passing for the students of X grade in SMKN 2 Karanganyar of 2014 / 2015 Academic Year.
This research Kuasi experiment research (PEK). The research was done with Pretest-Postest Non-Equivalent Control Group Design. The subject of the research is the students of X Grade in SMKN 2 Karanganyar for 71 students. In this research, there are two groups,those are 35 students of control group and 36 students of experiment group. The technique of data collection in this research is by doing pre- test and post- test. The techniques of analyzing data are reliability test, analysis of prerequisite test, regretion test, and anacova test. Statistic description analysis is based on the analysis of students‟activity.
The result of the research shows that Cooperative Learning Model STAD Type is effective to the result learning of under passing Volleyball and cooperative learning STAD type is more effective than Conventional Learning Model. From the result analysis shows that by using student observation sheet, the learning in good category is 5,56 %, in enough category is 58,33 %, and in lack category is 36,11 %. Total number in good category is 2 students, the total number in enough category is 21 students, and total number of lack category is 13 students. In conventional learning could not be done because the learning is not list designed as in experiment group. We can see from increasing the students learning result by using cooperative learning model STAD type, completeness of students learning increase from 4 students to 23 students, so it can be seen that increasing total students who complete the passing grade 52,78%, whereas, in the conventional learning , the completeness of students learning increase from 3 students to 13 students, so it can be seen that increasing total students who complete in learning is 10 students or 25,71% increasing. From presentation side, the completeness of learning result of under passing volleyball in experimental group is 63,89 %, whereas the control group is 37,14 %. For the un-completeness of experiment group is 36,11%, and the control group is 62,86%, so it can be said that Cooperative Learning Model STAD type is more effective to the under passing volleyball. From the product aspect, the comparation under passing volleyball ability between the students of cooperative learning model STAD type treatment is better than the students of conventional model treatment. It can be seen from the final test rate of the students who learn by using Cooperative Learning Model STAD type is 7,19, whereas the final test rate to the students of Conventional Learning is 5,91. It shows that the result of under passing volleyball
commit to user
by using Cooperative learning Model STAD Type is more effective than Conventional Learning Model.
The result of this research is Cooperative Learning Model STAD Type is effective to under passing volleyball learning and Cooperative Learning Model STAD Type is more effective to the result learning of under passing of volleyball than Conventional Learning to the X Grade students of SMKN 2 Karanganyar in 2014 / 2015 Academic Year.
commit to user
PENDAHULUAN
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktifitas jasmani yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesegaran jasmani, keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat. Artinya pendidikan jasmani tidak hanya pada aspek jasmani semata tetapi juga aspek kognitif, afektif dan juga psikomotor.
Salah satu yang diajarkan dalam pendidikan jasmani adalah cabang olahraga permainan, terdapat banyak macam cabang olahraga permainan, misalnya : sepak bola, bolavoli, bola basket, bulu tangkis dan banyak lainya. Melalui pembelajaran permainan banyak manfaat yang diperolehnya, antara lain untuk mendatangkan kegembiraan, kesenangan, kepuasan bagi pelakunya dan sebagai salah satu alat untuk mendidik manusia untuk meningkatkan kualitas diri. Bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang diajarkan dalam pendidikan jasmani. Permainan bolavoli tersebut diajarkan dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK bahkan Perguruan
Tinggi. Salah satunya yang diajarkan di sekolah SMK Negeri 2 Karanganyar. Dari beberapa teknik dasar dalam permainan bolavoli yaitu servis, passing, smash dan block. Maka setiap siswa harus bisa melakukan teknik dasar khususnya passing bawah yang ada dalam permainan bolavoli tersebut.
Dari hasil observasi dan wawancara di SMK Negeri 2 Karanganyar, mengenai pembelajaran permaianan bolavoli khususnya dalam teknik dasar passing bawah diketahui bahwa pelaksanaannya sudah berjalan sesuai RPP yang telah direncanakan oleh guru. Namun dalam pembelajaran passing bawah bolavoli tersebut belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Hasil belajar bolavoli tersebut khususnya passing bawah masih sangat tidak memuaskan. Dari 36 siswa hanya 8 siswa yang dinyatakan mencapai target, artinya bahwa hanya sekitar 22% siswa yang dinyatakan tuntas dalam pembelajaran. Hal ini bisa dibuktikan pada saat siswa melakukan pembelajaran passing bawah bolavoli masih ada siswa
commit to user yang mengalami kesulitan. Kesulitan
yang dihadapi para siswa yaitu pada saat passing bawah kebanyakan perkenaan bola berada di kepalan tangan dan juga kedua lengan yang diayunkan tidak sejajar serta lengan masih kaku dan masih ditekuk pada siku sehingga pukulan bola arahnya tidak beraturan sehingga hasil pukulan tidak sesaui dengan apa yang dituju atau tidak sesuai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan minimnya kemampuan siswa dalam melakukanpembelajaran passing bawah bolavoli, sehingga berdampak pada hasil belajar bolavoli khususnya materi passing bawah yang kurang memuaskan.
Pembelajaran passing bawah bolavoli yang diajarkan di SMK Negeri 2 Karanganyar, masih menggunakan model pembelajaran konvensional /tradisional. Artinya bahwa pembelajaran tersebut masih berpusat pada guru (Teacher
Centered), kurangnya kebebasan
seorang murid dalam mengeksplorasikan kemampuannya serta pembelajaran yang dilakukan dengan berulang-ulang dan sering kali siswa harus menunggu giliran
untuk melakukan. Sehingga hal ini berdampak pada munculnya emosional siswa yaitu rasa bosan dan disertai dengan ketidakseriusan untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang akhir-akhir ini baru marak diperbincangkan adalah model pembelajaran kooperatif. Inti dari pembelajaran kooperatif itu sendiri adalah dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Sedangkan dalam penerapannya pembelajaran kooperatif itu terdiri dari berbagai macam tipe. Salah satunya adalah tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD). Dalam
pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Divisions
(STAD) ini siswa dituntut untuk saling kerjasama, aktif dan bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri maupun kelompoknya. Selain itu dalam pembelajaran STAD ini siswa dihadapkan pada suatu permasalahan yang harus dipecahkan antar anggota dalam setiap kelompok
commit to user kecil dan mempunyai kemampuan
yang berbeda-beda. Dengan model pembelajaran tersebut diharapkan kebebasan dan keaktifan siswa meningkat, sehingga siswa menjadi senang dalam mengikuti pelajaran.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka diperlukan upaya pengoptimalan hasil belajar melalui penelitian dengan judul “Perbandingan Aplikasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan Konvensional terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bolavoli Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2014/2015”.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk:
1. Mendeskripsikan keefektifan aplikasi model pembelajaran Kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli.
2. Membandingkan hasil belajar passing bawah bolavoli dengan menggunakan model
pembelajaran Kooperatif tipe
STAD dengan model
pembelajaran Konvensional.
PEMBAHASAN A. Permainan Bolavoli
1. Pengertian Bolavoli
Maksud dan tujuan permainan bolavoli adalah memasukkan bola ke daerah lawan melewati suatu rintangan berupa tali atau net dan berusaha memenangkan permainan dengan mematikan bola itu di daerah lawan. Semua bagian tubuh dapat digunakan untuk memainkan bola.
2. Teknik Dasar Bolavoli
Berkaitan dengan teknik dasar bolavoli M. Yunus, menyatakan bahwa,” teknik dalam permainan bolavoli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan-peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal”(1992:68). ”. Berkaitan dengan teknik
commit to user dasar bermain bolavoli,
Sunardi menjelaskan adapun teknik dasar bermain bolavoli adalah sebagai berikut:
1) Passing : a) Passing bawah b) Passing atas 2) Servis : a) Servis tangan bawah b) Servis tangan atas (1) Tennis servis (2) Floating servis (3) Cekis servis 3) Smash : a) Normal smash b) Semi smash c) Push smash 4) Block/ bendungan : a) Block tunggal b) Block berkawan (2011:17). 3. Passing Bawah Passing bawah menurut Nuril Ahmadi (2007: 23) adalah teknik memainkan bola dengan sisi lengan bawah bagian dalam baik dengan menggunakan satu atau pun dua lengan secara bersamaan.
B. Hakikat Pembelajaran 1. Pengertian Belajar
Heinich (2005) menyatakan bahwa „‟belajar merupakan sebuah proses pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terjadi manakala seseorang melakukan interaksi secara intensif dengan sumber – sumber belajar‟‟ (Pribadi, 2011 : 6).
2. Hasil Belajar
Agus Suprijono (2013 : 5) menyatakan bahwa, “Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan”.
3. Pengertian Pembelajaran
Bambang Wijanarka (2008:85) menjelaskan “ Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik”.
C. Pembelajaran Konvensional
Menurut Amung Ma‟mun & Toto Subroto (2001:7)
commit to user menyatakan ” Pendekatan
tradisional adalah cara belajar yang lebih menekankan pada komponen-komponen teknik”. Sedangkan Beltasar Tarigan (2001:15) menjelaskan ” Pendekatan konvensional / tradisional adalah teknik pembelajaran yang menekankan pada penguasaan ketrampilan atau teknik dasar suatu cabang olahraga”.
D. Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin (1985), “pembelajaran kooperatif adalah dalam suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok yang heterogen” (Isjoni, 2012:15).
E. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang bertujuan untuk mendorong partisipasi siswa dalam belajar.
Mendorong respon siswa ketingkat yang lebih tinggi dan dapat membantu siswa dalam memecahkan suatu permasalahan dalam kelompok.
Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Pembelajaran kooperatif tipe
STAD efektif untuk
meningkatkan hasil belajar passing bawah bolavoli.
2. Hasil belajar passing bawah bolavoli siswa yang belajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada siswa yang belajar dengan metode pendekatan konvensional.
METODE PENELITIAN
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi (PEK). Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus – September 2014. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 2 Karanganyar tahun
commit to user ajaran 2014/2015 yang berjumlah 71
siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut :
1. Hasil belajar passing bawah bolavoli diukur dengan tes passing bawah bolavoli ( Strand dan Wilson, 1993 : 136-137)
2. Lembar Observasi Siswa
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah :
1. Uji Reliabilitas data
2. Pengujian Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas
b. Uji Homogenitas c. Uji Linieritas 3. Uji Regresi 4. Uji ANAKOVA
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI DATA
Penelitian Eksperimen Kuasi (PEK) ini berlangsung dari bulan Agustus sampai bulan September 2014. Sebagai subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 2 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015 yang barjumlah 71 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan 4 RPP selama 4 pertemuan. B. RELIABILITAS DATA Pengecekan reliabilitas dimaksudkan untu.k mengetahui kestabilan nilai dari tes yang dilaksanakan.
Hasil Tes Koefisien
Reliabilitas Kategori Kelompok Eksperimen Awal 0,922 Tinggi Akhir 0,932 Tinggi Kelompok Kontrol Awal 0,934 Tinggi Akhir 0,940 Tinggi Kelompok Gabungan Awal 0,928 Tinggi Akhir 0,940 Tinggi C. UJI PRASYARAT ANALISIS 1. UJI NORMALITAS Keseluruhan nilai probabilitas atau asymp. Sig. (2-tailed) > a (0,05), maka dari itu H0 diterima. Jadi semua data sampel pada kelompok eksperimen, kelompok kontrol, dan kelompok gabungan berdistribusi normal. Dengan demikian syarat normalitas data
commit to user kelompok eksperimen,
kelompok kontrol, dan kelompok gabungan dapat terpenuhi.
2. UJI HOMOGENITAS
Dari tabel uji homogenitas tanpa maupun dengan kovariat, ternyata nilai probabilitas atau nilai sig. > a (0,05) yaitu uji homogenitas tanpa kovariat sebesar 0,859 maka > a (0,05) dan uji homogenitas dengan kovariat sebesar 0, 611 maka > a (0,05), sehingga H0 diterima. Ini berarti bahwa varians variabel dependen pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sama atau homogen, baik dengan maupun tanpa memasukkan kovariat
3. UJI LINIERITAS
Pada tabel anova, dari baris deviation from linearity ternyata nilai
probabilitas atau nilai sig. > (0,05), yaitu untuk kelompok eksperimen sebesar 0, 681 nilai sig. > (0,05), untuk kelompok kontrol sebesar 0,618 maka nilai sig. > (0,05), dan untuk kelompok gabungan adalah sebesar 0,847 maka nilai sig. > (0,05), dengan demikian H0 diterima.
D. UJI REGRESI 1. KELOMPOK
EKSPERIMEN
Dari tabel diperoleh t hitung untuk koefisien kemampuan sebelum (X) adalah 9,221, sedangkan untuk konstanta 2,456. Ternyata nilai probabilitas atau nilai sig. < a (0,05) maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien sebelum X dan konstanta adalah signifikan.
commit to user
2. KELOMPOK KONTROL
Dari tabel diperoleh t hitung untuk koefisien kemampuan sebelum (X) adalah 10,129, sedangkan untuk konstanta 8,093. Ternyata nilai probabilitas atau nilai sig. < a (0,05) maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien sebelum X dan konstanta adalah signifikan.
3. KELOMPOK GABUNGAN
Dari tabel diperoleh t hitung untuk koefisien kemampuan sebelum (X) adalah 13,551, sedangkan untuk konstanta 9,241. Ternyata nilai probabilitas atau nilai sig. < a (0,05) maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien sebelum X dan konstanta adalah signifikan.
E. UJI ANAKOVA
Dari tabel test of
between subject effect, amati
pada model, ini berarti menunjukan bahwa ada perbedaan kemampuan passing bawah bolavoli pada siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda dengan melakukan kontrol terhadap tes awal sebagai kovariat kedalam model sebelum perlakuan diberikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi <0,05 sehingga H0 ditolak. Ini mengimplikasikan bahwa variabel kovariat kemampuan awal siswa perlu dikontrol. Perbandingan Adjust R Square pada analisis tanpa
kovariat sebesar 0,111, sedangkan pada analisis dengan kovariat sebesar 0,758. Hal ini menunjukan adanya kenaikan, yaitu dari 11,1% menjadi 75,8%. Bila dikalkulasi kontibusinya dalam persen adalah sebesar
commit to user 581,08%, diperoleh dari: (0,758-0,111)/0,111*100. PENUTUP A. SIMPULAN 1. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli siswa kelas X SMK Negeri 2 Karanganyar tahunajaran 2014/2015 ( Keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ditunjukkan oleh hasil-hasil analisis data. Analisis data dengan lembar observasi terhadap kegiatan siswa dalam proses pembelajaran berada dalam kategori baik sebesar5,56% dengan 2 siswa, pada kategori cukup sebesar 58,33% dengan 21 siswa, dan pada kategori kurang sebesar 36,11% dengan 13 siswa. Dari segi persentase ketuntasan hasil belajar passing bawah bolavoli dapat
dilihat bahwa untuk kelompok eksperimen adalah 63,89%, sedangkan kelompok kontrol adalah 37,14%. Untuk persentase ketidak tuntasan kelompok eksperimen adalah 36,11% dan untuk kelompok kontrol sebesar 62,86%, maka dapat dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif untuk membelajarkan materi passing bawah bolavoli. 2. Hasil belajar passing
bawah bolavoli siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif daripada hasil belajar passing bawah bolavoli dengan menggunakan pembelajaran
konvensional. (Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh rata-rata tes akhir siswa yang belajar passing bawah
commit to user bolavoli dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar 7,19, sedangkan rata-rata tes akhir siswa yang belajar passing bawah bolavoli dengan model pembelajaran konvensional sebesar 5,91) B. IMPLIKASI Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa, keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut berasal dari pihak guru, siswa dn model pembelajaran yang digunakan. Faktor dari guru yaitu kemampuan seorang guru dalam mengembangkan materi, menyampaukan materi, mengelola kelas, model pembelajaran yang digunakan serta teknik yang digunakan dalam menyampaikan materi. Faktor dari siswa yaitu, minat dan
motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, dan dari faktor model pembelajaran yaitu, model pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.
C. SARAN
Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi yang
ditimbulkan, maka kepada pengajar disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Bagi Guru Penjasorkes SMK Negeri 2
Karanganyar
a. Sebaiknya guru terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan materi, menyampaikan
materi, serta dalam mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang
commit to user dilakukan dapat terus
meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya.
b. Sebaiknya guru lebih inovatif dalam menerapkan model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, gaya mengajar, media untuk menyampaikan materi pembelajaran 2. Bagi Siswa Kelas X MA
dan X MC SMK Negeri 2 Karanganyar tahun ajaran 2014/2015 a. Meskipun pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif dapat membuat suasana belajar menjadi lebih santai dan menyenangkan, siswa sebaiknya mengikuti proses pembelajarn dengan tertib agar
makna pembelajaran tetap tercapai.
b. Keaktifan siswa sebaiknya tidak hanya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung melainkan aktif belajar mandiri dengan banyaklatihan diluar jam belajar, untuk menggali kemampuan passing bawah bolavoli.
D
AFTAR PUSTAKAAgus Suprijono. 2013. Cooperative
Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar.
Amung Ma‟mum & Totok Subroto. 2001. Pendekatan Ketrampilan Taktis Dalam Permainan Bola Voli Konsep & Metode Pembelajaran.
Jakarta : Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar & Menengah. Bekerjasama Dengan Direktorat Jenderal Olahraga.
commit to user A. Tabrani Rusyan., Atang
Kusdinar., dan Zainal Arifin. 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung : Remadja Karya CV. A.Sarumpaet dkk. 1992, Permaianan
Bola Besar. Jakarta :
Depdikbud Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kerja Kependidikan
Bambang Warsita. (2008). Teknologi
Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka
Cipta
Barbara L. Viera & Bonnie Jill Ferguson. 1996. Bola Voli
Tingka Pemula. Alih Bahasa.
Monti. Jakarta : Raja Grafindo. Beltasar Tarigan. (2001). Pendekatan
Ketrampilan Taktis Dalam pembelajaran Bola Basket.
Jakarta: Depdiknas. Direktorat
JenderalPendidikan Dasar dan Menengah, bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Olahraga.
Benny A. Pribadi. (2011). Model
Desain Sistem Pembelajaran.
Jakarta : Dian Rakyat.
Daryanto & Muljo Rahardjo. (2012).
Model Pembelajaran Inovatif.
Yogyakarta : Gava Media Depdikbud. (2001). Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Dieter Beutelstahl. 2005. Belajar
Bermain Bola Volley. Bandung
: Pioner Jaya.
Dini Rosdiani. (2013). Perencanaan
Pembelajaran Dalam
Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. Bandung :
Alfabeta
Hudastra & Yudha M. (2013).
Belajar dan Pembelajaran
Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. Bandung :
Alfabeta
Isjoni. (2013). Pembelajaran
Kooperatif Meningkatkan
Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Marta Dinata. (2004). Belajar
Bolavoli. Jakarta: Cerdas
Jaya
M. Yunus. (1992). Olahraga Pilihan
Bola Voli. Jakarta :
commit to user Nuril Ahmadi. (2007). Panduan
Olahraga Bola Voli.
Surakarta : Era Pustaka Utama
Oemar Hamalik. (1980). Media
Pendidikan. Bandung :
Alumni.
Roji. (2007). Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan. Jakarta:
Erlangga.
Rusli Lutan. (1988). Belajar
Ketrampilan Motorik
Pengantar Teori dan Metode.
Jakarta : Depdikbud Dirjendikti
Sanaky, H.A.H. (2011). Media Pembelajaran. Yogyakarta :
Kaukaba Dipantara.
Sanjaya, W. (2010). Perencanaan
dan Desain Sistem
Pembelajaran. Jakarta:
Prenada Media Group
Sarwono. (2008). Aplikasi Model
Pembelajaran Kooperatif
Pada Mata Kuliah
Biomekanika Olahraga Di Program Studi PJKR JPOK
FKIP UNS. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret. Slavin, R.E. (2009).Cooperative
Learning Teori, Riset, dan
Praktik. Bandung : Nusa
Dua.
Sunardi. (2008). Bolavoli I.
Surakarta : UNS Press. Sugiyanto. (1996). Belajar Gerak I.
Surakarta: UNS Press Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung : Alfabeta
Tim Penyusun. 2012. Pedoman
Penulisan Skripsi. Surakarta.
Trianto. (2009). Mendesain Model
Pembelajaran
Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada
Media.