• Tidak ada hasil yang ditemukan

SNI 19-7117.2-2005 (Penentuan Lokasi Dan Titik Lintas)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SNI 19-7117.2-2005 (Penentuan Lokasi Dan Titik Lintas)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Standar Na

Standar Nasion

sion al Indonesia

al Indonesia

E

Emis

misi g

i gas buang – S

as buang – Sumb

umber tid

er tidak berge

ak bergerak –

rak –

Bagian 2

Bagian 2: P

: Pene

enentu

ntuan

an lok

lokasi da

asi dan tit

n titik-tit

ik-titik li

ik li ntas

ntas

penga

pengambil

mbil a

an cont

n contoh uj

oh uji partikel

i partikel

ICS 13.040.40

(2)
(3)

ii

Da

Daftar is

ftar is ii

Daftar

Daftar isi...isi... ... ... ... ... ii Prakata…...

Prakata…... ... ... ... ... ... iiii 1 Ruang

1 Ruang lingkup...lingkup... ... ... ... ... ... 11 2 Acuan

2 Acuan normatif...normatif... ... ... ... ... 11 3

3 Istilah Istilah dan dan definisidefinisi ... ... ... ... ... 11 4

4 Penentuan Penentuan lokasi lokasi dan dan titik titik pengambipengambilan lan contoh contoh uji....uji... ... ... 22 4.1

4.1 Prinsip...Prinsip... ... ... ... ... ... 22 4.2

4.2 Penentuan Penentuan diameter diameter ekivalenekivalen ... ... ... ... 22 4.3

4.3 Persyaratan Persyaratan lubang lubang pengambilapengambilan n contoh contoh uji...uji... ... ... ... 22 4.4

4.4 Persyaratan Persyaratan sarana sarana pendukunpendukung...g... ... ... . . 22 4.5

4.5 Penentuan Penentuan titik-titik titik-titik lintaslintas... ... ... ... ... 33 Lampiran

Lampiran A A Pelaporan...Pelaporan... ... ... ... ... 66 Bibliografi....

(4)

SNI SNI 19-7117.2-2019-7117.2-200505 iiii

Prakata

Prakata

SNI

SNI Emisi gas buang - Sumber tidak bergerak – Bagian 2: Penentuan lokasi dan titik-titikEmisi gas buang - Sumber tidak bergerak – Bagian 2: Penentuan lokasi dan titik-titik lintas pengambilan contoh uji partikel

lintas pengambilan contoh uji partikel   ini telah melalui iuji coba di laboratorium pengujian  ini telah melalui iuji coba di laboratorium pengujian dalam

dalam rangka rangka validasi validasi metode metode serta telaserta telah dikoh dikonsensuskan nsensuskan oleh Soleh Subpanitia ubpanitia TeknisTeknis Parameter Uji Kualita

Parameter Uji Kualitas Udara dari s Udara dari Panitia Teknis Sistem MPanitia Teknis Sistem Manajemen Linganajemen Lingkungan (Panitiakungan (Panitia Teknis 207S).

Teknis 207S).

Standar ini telah disepakati dan disetujui dalam rapat konsensus dengan peserta rapat yang Standar ini telah disepakati dan disetujui dalam rapat konsensus dengan peserta rapat yang mewakili produsen, konsumen, ilmuwan, instansi teknis, pemerintah terkait dari pusat mewakili produsen, konsumen, ilmuwan, instansi teknis, pemerintah terkait dari pusat maupun daerah pada tanggal 5 – 6 Agustus 2004 di Jakarta.

(5)

1 dari 7 1 dari 7

Emisi gas bu

Emisi gas bu ang – S

ang – Sumber ti

umber ti dak bergerak –

dak bergerak –

Bagia

Bagian 2:

n 2: Pe

Penentua

nentuan lokasi dan titik-titik lin

n lokasi dan titik-titik lin tas

tas

penga

pengambilan conto

mbilan conto h uji

h uji partikel

partikel

1

1 RuaRuang ng lingklingk upup

Standar ini digunakan untuk menentukan lokasi dan titik-titik lintas pengambilan contoh uji Standar ini digunakan untuk menentukan lokasi dan titik-titik lintas pengambilan contoh uji partikel dalam emisi gas buang sumber tidak bergerak.

partikel dalam emisi gas buang sumber tidak bergerak.

2

2 Acuan Acuan normatifnormatif

JIS Z

JIS Z 8808-1995,8808-1995, Methods of  Methods of measuring dust concentration in flue gas.measuring dust concentration in flue gas.

3

3 Istilah Istilah dan dan definisidefinisi

3.1 3.1

titik-titik lintas titik-titik lintas

 jumlah minimum titik pengambilan contoh uji

 jumlah minimum titik pengambilan contoh uji yang mewakili dalam suatu yang mewakili dalam suatu penampang lintangpenampang lintang cerobong cerobong 3.2 3.2 diameter ekivalen diameter ekivalen

diameter yang mewakili bentuk cerobong yang tidak bulat dalam penentuan titik diameter yang mewakili bentuk cerobong yang tidak bulat dalam penentuan titik pengambilan contoh uji dan titik–titik

pengambilan contoh uji dan titik–titik lintaslintas

CATATAN

CATATAN Diameter Diameter ekivalen bekivalen biasa diiasa digunakan gunakan untuk muntuk menentukan enentukan lokasi titik lokasi titik pengambpengambilan conilan contoh ujitoh uji pada cerobong yang berbentuk kerucut

pada cerobong yang berbentuk kerucut

3.3 3.3 emisi emisi

zat, energi, dan atau komponen lain yang dihasilkan dari kegiatan yang masuk atau zat, energi, dan atau komponen lain yang dihasilkan dari kegiatan yang masuk atau dimasukkan ke udara ambien

dimasukkan ke udara ambien

3.4 3.4 flange flange

tutup lubang tempat

tutup lubang tempat pengambilpengambilan contoh ujian contoh uji

3.5 3.5

cerobong cerobong

suatu saluran yang berbahan konkrit, besi berlapis insulator yang digunakan untuk suatu saluran yang berbahan konkrit, besi berlapis insulator yang digunakan untuk menyalurkan gas-gas pencemar dan debu ke udara, biasa terletak pada bagian akhir menyalurkan gas-gas pencemar dan debu ke udara, biasa terletak pada bagian akhir pembuangan pembuangan 3.6 3.6 duct duct

suatu saluran yang berbahan konkrit, besi berlapis insulator yang digunakan untuk suatu saluran yang berbahan konkrit, besi berlapis insulator yang digunakan untuk menyalurkan gas-gas pencemar dan debu dari suatu proses kegiatan industri menuju menyalurkan gas-gas pencemar dan debu dari suatu proses kegiatan industri menuju pembuangan akhir yaitu cerobong

(6)

SNI

SNI 19-7117.2-2019-7117.2-200505

2 dari 7 2 dari 7

4

4 PePenentuan nentuan lokasi lokasi dan dan titititi k k pengambilan pengambilan contoconto h ujih uji

4.1 Prinsip 4.1 Prinsip

Pemilihan lokasi

Pemilihan lokasi dilaksanakadilaksanakan n pada pada suatu tempat suatu tempat paling sedikit paling sedikit 8 8 kali diameter kali diameter cerobongcerobong dari aliran bawah (hulu) dan 2 kali diameter dari aliran atas (hilir) dan bebas dari gangguan dari aliran bawah (hulu) dan 2 kali diameter dari aliran atas (hilir) dan bebas dari gangguan aliran seperti belokan, pelebaran atau penyempitan aliran di dalam cerobong. Untuk aliran seperti belokan, pelebaran atau penyempitan aliran di dalam cerobong. Untuk memenuhi kriteria minimum standar yaitu menghindari adanya aliran turbulen, Lokasi memenuhi kriteria minimum standar yaitu menghindari adanya aliran turbulen, Lokasi alternatif dapat dipilih pada posisi 2 kali diameter cerobong dari aliran bawah atau 0,5 kali alternatif dapat dipilih pada posisi 2 kali diameter cerobong dari aliran bawah atau 0,5 kali diameter cerobong dari aliran atas. Apabila kriteria 8 kali diameter di belokan bawah dan 2 diameter cerobong dari aliran atas. Apabila kriteria 8 kali diameter di belokan bawah dan 2 kali diameter di atas tidak

kali diameter di atas tidak bisa dipenuhi, kriteria alternatif ini harus dipenuhi.bisa dipenuhi, kriteria alternatif ini harus dipenuhi.

4.2

4.2 Penentuan Penentuan diameter diameter ekivalenekivalen

4.2

4.2.1 .1 Cerobong berpenampang eCerobong berpenampang empat persegi pampat persegi panjang dengan njang dengan penyempipenyempi tan atan atautau pelebaran luas penampang

pelebaran luas penampang

( (

LL WW

))

2LW 2LW De De + + = = dengan pengertian: dengan pengertian: De

De adalah diameter adalah diameter ekuivalen ekuivalen (m);(m); 2

2 adalah tetapan adalah tetapan matematis matematis untuk untuk penentuan penentuan diameter diameter ekivalen;ekivalen; L

L adalah adalah panjang panjang penampang penampang cerobong cerobong (m);(m); W

W adalah lebar adalah lebar penampang penampang cerobong cerobong (m).(m).

4.2.2 Cerobong berpenampang lingkaran dengan adanya penyempitan atau 4.2.2 Cerobong berpenampang lingkaran dengan adanya penyempitan atau

pelebaran diameter pelebaran diameter

Cerobong pada aliran atas berdiameter dalam lebih kecil (d) dari diameter dalam aliran Cerobong pada aliran atas berdiameter dalam lebih kecil (d) dari diameter dalam aliran bawah (D), maka bawah (D), maka

(

(

DD dd

))

2dD 2dD De De + + = = dengan pengertian: dengan pengertian: De

De adalah diameter adalah diameter ekuivalen ekuivalen (m);(m); 2

2 adalah tetapan adalah tetapan untuk untuk penentuan penentuan diameter diameter ekuivalen;ekuivalen; D

D adalah diametadalah diameter er dalam dalam dari dari cerobong cerobong bawah bawah (m);(m); d

d adalah diamadalah diameter dalam eter dalam dari dari cerobong cerobong atas atas (m).(m).

4.

4.3 3 PePersyaratan rsyaratan lubang lubang pengambilan pengambilan contoconto h h ujiuji

a) Lubang pengambilan contoh uji yang mampu mendapatkan data yang akurat dan a) Lubang pengambilan contoh uji yang mampu mendapatkan data yang akurat dan

mewakili dengan persyaratan diameter lubang pengambilan

mewakili dengan persyaratan diameter lubang pengambilan contoh uji contoh uji minimal 10 minimal 10 cm.cm. b)

b) Lubang pengambilan contoh uji Lubang pengambilan contoh uji harus memakai tutup harus memakai tutup dengan sistem platdengan sistem plat flangeflange  yang  yang dilengkapi dengan baut.

dilengkapi dengan baut. c)

c) Arah lubang Arah lubang pengambilan contoh uji pengambilan contoh uji tegak lurus tegak lurus dengan dinding dengan dinding cerobong.cerobong.

4.4

4.4 Persyaratan Persyaratan sarana sarana pendukpenduk ungung

Sarana pendukung

(7)

3 dari 7 3 dari 7

4.4.1

4.4.1 Tangga Tangga besi besi dan dan selubung selubung pengaman pengaman pelat pelat besi.besi.

4.4.2

4.4.2 Lantai Lantai kerja kerja atau atau landasan landasan pengambilpengambilan coan contoh untoh uji deji dengan ngan ketentuan:ketentuan: a)

a) Dapat Dapat mendukung beban mendukung beban minimal 500 minimal 500 Kg.Kg. b)

b) Keleluasaan kerja Keleluasaan kerja untuk untuk minimal 3 minimal 3 orang.orang. c)

c) Lebar lantai kerja terhadap lubang pengambilan contoh uji 1 m sampai 2 Lebar lantai kerja terhadap lubang pengambilan contoh uji 1 m sampai 2 m danm dan melingkari cerobong

melingkari cerobong

CATATAN

CATATAN DisesuaikaDisesuaikan n dengan dengan kondisi kondisi cerobong.cerobong.

d)

d) Pagar Pagar pengaman pengaman setinggi setinggi satu satu meter.meter. e)

e) Katrol pKatrol pengangkat engangkat alat pealat pengambil ngambil contoh contoh uji.uji. f)

f) Stop kStop kontak ontak aliran aliran listrik listrik sesuai sesuai dengan dengan peralatan peralatan yang yang digunakandigunakan..

4.4.3

4.4.3 Penempatan sumber Penempatan sumber aliran listrik aliran listrik dekat dengan dekat dengan lubang lubang pengambilan contoh pengambilan contoh uji.uji.

4.4.4

4.4.4 Sarana dan prasarana pengangkutan serta perlengkapan keamanan dan keselamatanSarana dan prasarana pengangkutan serta perlengkapan keamanan dan keselamatan pengambilan contoh uji harus tersedia.

pengambilan contoh uji harus tersedia.

4.

4.5 5 PePenentuan nentuan titititi k-titik k-titik lintaslintas

Penentuan titik-titik lintas pengukuran ada 2 (dua) macam, yaitu: Penentuan titik-titik lintas pengukuran ada 2 (dua) macam, yaitu:

a)

a) CeCerobonrobon g g berpenaberpenampang mpang bentuk bentuk lingklingk araarann

Setiap titik-titik lintas pengukuran harus dipilih pada lokasi seperti pada tabel 1, dengan Setiap titik-titik lintas pengukuran harus dipilih pada lokasi seperti pada tabel 1, dengan menyesuaikan diameter cerobong yang diukur. Jumlah titik-titik lintas pengukuran paling menyesuaikan diameter cerobong yang diukur. Jumlah titik-titik lintas pengukuran paling sedikit

sedikit 4 titik untuk dia4 titik untuk diameter cerobong meter cerobong kurang dari 1 m kurang dari 1 m dan paling bdan paling banyak 20 titik untuanyak 20 titik untukk diameter cerobong lebih dari 4,5 m. Masing-masing titik lintas pengukuran mewakili lokasi diameter cerobong lebih dari 4,5 m. Masing-masing titik lintas pengukuran mewakili lokasi dengan luasan yang sama besar (lihat Gambar 1).

dengan luasan yang sama besar (lihat Gambar 1).

Keterangan gambar: Keterangan gambar:

 A

 A adalah lubaadalah lubang pengambing pengambilan contoh uji; lan contoh uji; 1 1 adalah titik linadalah titik lintas 1;tas 1; R

R adalah adalah jari-jari jari-jari cerobong; cerobong; 2 2 adalah adalah titik titik lintas lintas 2;2; r1

r1 adalah adalah jarak jarak titik titik lintas lintas 1 1 dari dari pusat pusat cerobong; cerobong; 3 3 adalah adalah titik titik lintas lintas 3.3. r2

r2 adalah adalah jarak jarak titik titik lintas lintas 2 2 dari dari pusat pusat cerobong;cerobong; r3

r3 adalah adalah jarak jarak titik titik lintas lintas 3 3 dari dari pusat pusat cerobong;cerobong; Ga

Gambar mbar 1 1 Titik-titiTitik-titi k lintas k lintas pengukuran untuk cepengukuran untuk cerobonrobon g ukuran g ukuran diametediameter di r di ataatas 2 s 2 mm dengan irisan melintang berbentuk ling

(8)

SNI

SNI 19-7117.2-2019-7117.2-200505

4 dari 7 4 dari 7

Ta

Tabel bel 1 1 PePedoman doman penentuan penentuan titititi k-titik k-titik lintas lintas pengukuran pengukuran untuk untuk cerobongcerobong dengan

dengan irisan meirisan melintang berbelintang berbentuk ntuk lingklingk araarann

Jarak da

Jarak dari pusat cerobong ke titikri pusat cerobong ke titik -titik lint-titik lint asas pengukuran (m) pengukuran (m) Diamater Diamater cerobong cerobong 2R (m) 2R (m) Jumlah Jumlah pembagian pembagian  jar  jar i-ji-j ariari

Jumlah titik Jumlah titik lintas lintas pengukuran pengukuran r r 1 1 r r 2 2 r r 3 3 r r 4 4 r r 55 <1 <1 >1 s/d 2 >1 s/d 2 >2 s/d 4 >2 s/d 4 >4 s/d 4,5 >4 s/d 4,5 > 4,5 > 4,5 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 4 4 8 8 12 12 16 16 20 20 0,707R 0,707R 0,500R 0,500R 0,408R 0,408R 0,354R 0,354R 0,316R 0,316R --0,866R 0,866R 0,707R 0,707R 0,612R 0,612R 0,548R 0,548R --0,913R 0,913R 0,791R 0,791R 0,707R 0,707R --0,935R 0,935R 0,837R 0,837R --0,949R 0,949R b)

b) CeCerobonrobon g beg berpenampang rpenampang bentuk ebentuk empat pempat persegi parsegi panjang anjang atau bujur satau bujur sangkar ngkar 

Seperti ditunjukkan pada gambar 2. setiap luasan cerobong asap harus dibagi menjadi Seperti ditunjukkan pada gambar 2. setiap luasan cerobong asap harus dibagi menjadi minimal 4 atau lebih bagian luasan berbentuk segi empat atau bujur sangkar dengan luas minimal 4 atau lebih bagian luasan berbentuk segi empat atau bujur sangkar dengan luas sama besarnya sesuai tabel 2.

sama besarnya sesuai tabel 2.

Ketera

Keterangan ngan gambar:gambar:

 A

 A adalah lubaadalah lubang pengambing pengambilan contoh uji;lan contoh uji; B

B adalah adalah titik titik lintas;lintas; I

I adalah adalah cerobong cerobong bentuk bentuk persegi persegi panjang;panjang; II

II adalah adalah cerobong cerobong bentuk bentuk bujur bujur sangkar;sangkar;

ll adalah panjang sisi pembagi (m).adalah panjang sisi pembagi (m).

Ga

Gambar 2 mbar 2 Contoh peContoh penentuan nentuan titititi k-titik lintk-titik lint as as pengukuran papengukuran pada da irisan cerobongirisan cerobong bentuk empat persegi panja

(9)

5 dari 7 5 dari 7

Ta

Tabel bel 2 2 PePedoman doman penepenentuan ntuan titititi k-titik lintas k-titik lintas pengukuran pengukuran pada pada irisiris an an cerobongcerobong bentuk

bentuk empat empat persegi papersegi panjang anjang atau bujur sangkartau bujur sangkar

Luas irisan melintang cerobong A ( m

Luas irisan melintang cerobong A ( m22 ) ) PaPanjang sinjang si si si pembagipembagi ll( m )( m )

< 1 < 1 >1 s/d 4 >1 s/d 4 >4 s/d 20 >4 s/d 20 ll 0,5 0,5 ll   0,667  0,667 ll  1,0  1,0 CATATAN

CATATAN Semakin banyak Semakin banyak titik titik lintas lintas pengukuran pengukuran yang yang ditentukan ditentukan maka maka semakinsemakin representatif untuk pengambilan contoh uji

representatif untuk pengambilan contoh uji ..

(10)

SNI SNI 19-7117.2-2019-7117.2-200505 6 dari 7 6 dari 7

Lampiran A

Lampiran A

((

normatif)normatif)

Pelaporan

Pelaporan

Catat minimal hal-hal sebagai berikut pada

Catat minimal hal-hal sebagai berikut pada lembar kerja.lembar kerja.

1)

1) Nama Nama lokasi.lokasi. 2)

2) Jenis Jenis fasilitas.fasilitas. 3)

3) Tanggal Tanggal pengukuran.pengukuran. 4)

4) Nama Nama petugas.petugas. 5)

5) Denah Denah lokasi.lokasi. 6)

6) Catatan Catatan fasilitas fasilitas cerobong cerobong (fasilitas (fasilitas pengambil pengambil contoh contoh uji, uji, jarak jarak pengambilapengambilan n contoh contoh ujiuji dari

dari belokan, belokan, dan dan lain-lain).lain-lain). 7)

7) Data Data kondisi kondisi proses proses atau atau kegiatan kegiatan industri.industri. 8)

(11)

7 dari 7 7 dari 7

Bibliografi

Bibliografi

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor :

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP-13/MENLHKEP-13/MENLH/3/1995 tentang Baku/3/1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak

Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak

Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No : KEP-Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No : KEP-205/BAPEDAL/07

205/BAPEDAL/07/1996 tentang /1996 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara SumberPedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber tidak Bergerak.

Gambar

Gambar  mbar 1  1  Titik-titi Titik-titi k lintas  k lintas pengukuran untuk ce pengukuran untuk cerobon robon g ukuran  g ukuran diamete diameter di  r di ata atas 2  s 2 m m dengan irisan melintang berbentuk ling
Tabel  bel 1  1  Pe Pedoman  doman penentuan  penentuan titi titi k-titik  k-titik lintas  lintas pengukuran  pengukuran untuk  untuk cerobong cerobong dengan
Tabel  bel 2  2  Pe Pedoman  doman pene penentuan  ntuan titi titi k-titik  lintas  k-titik  lintas pengukuran  pengukuran pada  pada iris iris an  an cerobong cerobong bentuk

Referensi

Dokumen terkait

Untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan yang mempunyai kemampuan analisa pemilihan calon lokasi yang tepat dengan menggunkana