• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Pengelolaan Laboratorium Klinik Rumah Sakit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Pengelolaan Laboratorium Klinik Rumah Sakit"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

PEDO[IAil

PEilGETOLAA}I

LABORATOBIUM

KLIIIIK

RUilIAH

SAKIT

DEPARTEIIEN

KESEHATAN

RI

DIREKTORAT

JENDERAL PEIAYANAN MEDIK

DIREKTORAT

RUMAH SAKIT KHUSUS DAN SWASTA

SUB DIREKTORAT

PENUNJANG

MEDIK

1998

(2)

I

r I

I

4 : I

" 1

'1

. Katalog Dalarn Terbitary Departemen Kesehatan RI

6t5.W5 6 Ind

b Indonesia DePartemen Kesehatan.

Direktorat fenderal Pelayanan Medik Pedoman Pengelolaan Laboratorium Klinik Rumah Sakit,

Jakarta : Departemen Kesehatan, 1998

1. DIAGNOSIS, LABORATORY

2. HOSPTTAL DEPAKTMENTS

I

I

(3)

=

KATA PENGANTAR

Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan antara lain mencantumkan bahwa hak dan kewaiiban setiap orang untuk memperoleh d e r a j a t k e s e h a t a n y a n g o p t i m a l s e r t a w a j i b u n t u k i k u t s e r t a d i d a l a m memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan.

D i c a n t u m k a n p u l a p a d a p a s a l 5 3 b a h w a t e n a g a k e s e h a t a n d a l a m melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan standar pelayanan.

Atas dasar itu demi keseragaman maka pengelolaan penyelenggaraan pelayanan medik maupun penunjang medik perlu sesuai dengan standar.

Disadari bahwa untuk dapat menyelenggarakan pelayanan laboratorium di rumah sangat tergantung dengan berbagai faktor antara sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan dan lain sebagainya. Dengan Cemikian dibutuhkan pedoman dengan menerapkan prinsip-prinsip pelayanan di rumah sakit.

Revisi buku pedornan ini dimaksudkan dapat digunakan pada semua rumah sakit, tidak hanya pada rumah sakit kelas B dan C saja. tetapi bagi semua rumah sakit baik rumah sakit milik Dep.Kes, Pemda maupun rumah sakit khusus lainnya, disamping itu juga pada rumah sakit daerah rawan bencana, daerah endemi wabah dan rumah sakit yang sering menangani kecelakaan lalu lintas.

Penyusunan buku ini memakan waktu cukup lama, dan prosesnya disusun bersama-sama unsur Departemen Kesehatan RI, Direktur Rumah Sakit dan Ketua Perhimpunan Profesi yang terkait.

Kemudian rancangan ini dibagikan pada peserta untuk ditanggapi dan disempurnakan, sebagai tahap akhir penyusunan ini telah di adakan tukar pikiran diantara sesama Tim revisi.

'- Dengan diterbitkannya revisi buku pedoman ini, diharapkan dapat

membantu para pelaksana dilapangan dalam menjalankan tugasnya sehari hari, sehingga upaya pelayanan laboratorium di rumah sakit pada khususnya dan pelayanan rumah sakit pada umumnya dapat lebih ditingkatkan lagr dimasa mendatang.

Selanjutnya bagi semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan hingga selesainya buku ini, karni sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarirya.

l-l

IEDoM N pE{cELotAAN t aBoMToRIUM KITNKRITM H sllf,r i I

(4)

' Menyadari akan adanya kekurangan dan jauh dari sempurna isi buku

pedoman ini, karni mengharapkan.saran dari para peiaksana dilapangan, guna

perbaikan dan penyempurnaan dimasa mendatang.

Harapan kami, mudah-mudahan buku pedoman ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan laboratorium rumah sakit.

Iakarta Nopember 1998

AL PELAYANAN MEDIK Sakit Khusus dan Swasta

lN 029 373

t _ t

I TT IEDOMAN PE.IGE.OLAAN LABOMTORIW KUNIX RI'MAH SAIgr l l t : i t ::; t iJ !'" i , * \ €

(5)

-PRAKATA

Buku Pedoman Pengelolaan Laboratorium Rumah Sakit merupakan buku

revisi dari Buku Pedoman Pengelolaan Laboratorium Patologi Klinik. Patologi Anatomik, Kedokteran Forensik/Kamar Jenazah RS Kelas B & C Cetakan tahun 1988.

Hal-hal yang menjadi dasar pemikiran dalam men)rusun kembali buku pedoman tersebut adalah:

l. Sejalan dengan peningkatan dan perluasan kegiata4 program-program

kesehatan.

2. Adanya perkembangan teknologi.

- Dalam pelayanan laboratorium di RS

- Kebuhrhan tenaga berdasarkan kualifikasi

- Perubahan kebiiaksanaan di Departemen Kesehatan ItI (PR SK dll).

3. Adanya peningkatan permintaan masyarakat akan pelayanan yang lebih bermutu, canggih dan lebih ny:rman.

4. Fungsi pelayanan laboratorium di RS sebagai t6mpat rujukan sesuai dengan kelas RS.

5. Pelayanan laboratorium di RS selain sebagai penunjang pelayanan, juga sebagai penentu diagnosa.

6. Persiapan akreditasi RS 7. Stabilisasi

Kami berharap Buku pedoman ini dapat melancarkan pelaksanaan tugas di laboratorium RS dan. dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai dan m e n g e v a l u a s i p e n a m p i l a n R S k h u s u s n y a p a d a a k h i r n y a p e n d e r i t a / masyarakat dapat rnenikrnati hasilnya secara lebih baik, etis dan profesional.

fakart4 Nopember 1998

Ttd

Tim Perumus

PEDoM^N PEIIGEILL^AN LATMIoRnM KuNKRUMAHSAI0T + iii I

(6)

:.-SAMBUTAN

DIREKTUR IEhIDERAL PELAYANAN MEDIK

Dengan mengucapkan syukur lcehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Buku Pedoman Pengelolaan Laboratorium Klinik Rumah Sakit sudah dapat literbitkan, yang merupakan revisi dari Buku Pedoman Pengelolaan Instalasi Laboratorium Patologi Klinik, Patologi Anatomi dan Patologi Forensik/Kamar Jenazah Rumah Sakit Kelas B dan C, yang disusun tahun 1998, untuk digunakan sebagai pegangan dalam bidang Laboratorium di Rumah Sakit.

Upaya pen)rusunan buku ini memakan waktu yang cukup lama melalui beberapa kali pertemuan dan masukan-masukan dari pihak-pihak yang terkait, serta disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran yang berkembang dengan pesat.

Semuanya dengan tujuan mengkaji bidang pelayanan Laboratorium yang mendekati kebutuhan dan kepentingan, baik ditinjau dari segi pengelola maupun pasien. Walaupun buku pedoman ini disusun oleh SubDirektorat Penunjang Medik, Direktorat Rumah Sakit Khusus dan Swasta berdasarkan hrgas pokok dan fungsiny+ namun dalam kebijakan Direktur |enderal Pelayanan Medik dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 558/Men.Kes /SK/1984, tentang Organisasi dan Thta Kerja Departemen Kesehatan R[, pedoman ini berlaku untuk semua Rumah Sakit, baik rumah sakit Pemerintah, Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit BtIMN maupun Rumah Sakit Haji.

Sehubungan dengan itu kepada para pengelola pelayanan Laboratorium Itumah Sakit khususnya, para pengelola Rumah sakit umumnya, diminta u n t u k m e n j a d i k a n b u k u ini sebagai panduan dan instrumen untuk menerapkan akreditasi serta mengadakan penyesuaian seperlunya terutama dari segi standar Pelayanan Laboratorium Rumah Sakit.

Saya yakin bahwa buku pedoman ini walaupun terdapat kekurangan-kekurangan, akan sangat bermanfaat bagi tercapainya daya guna dan hasil guna untuk pelayanan kesehatan demi meningkatkan mutu pelayanan Laboratorium di Rumah Sakit.

Desember 1998 KESEHATAN RI ANAN MEDIK i S- Suparrranto, lvlSc, PH. . PEMMANPEIIGtr.OI.AANI^A'OIArcM'MXTJI{KTI,UAH'A* t l -;iBii@*iE&*

(7)

KEPUTUSAN DIREKTTJR IEI{DERAL PELAYANAN MEDIK DEPKES. RI NOMOR : HK 00.06.3.3.

T E N T A N G

PEEOMAN PENGELOLAAN LABORATORIUM KLINIK RI'MAH SAKIT

DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN MEDIK

MENIMBANG : a. bahwa upaya peningkatan mutu pelayanan

labora-torium Klinik Rumah Sakit dapat dicapai antara lain dengan pembakuan pedoman pengelolaan laborato-rium sehingga dapat tercapai efektifitas dan efisien-si yang semakin tinggi serta rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang demikian kompleks-bahwa untuk mencapai hal tersebut diperlukan p e d o m a n u n t u k p e n y e l e n g g a r a a n p e l a y a n a n Laboratorium di Rumah Sakit.

bahwa pedoman tersebut merupakz,n revisi dari

Buku Pedoman Pengelolaan Instalasi Laboratorium

Patologi Klinik, Patologi Anatomik dan Patologi Forensik / Kamar |enazah Rumah Sakit Kelas B dan C , y a n g o l e h p a n i t i a p e n y u s u n k e m u d i a n dirangkum meniadi Buku Pedoman Pengelclaan Laboratorium Klinik Rumah Sakit.

bahwa untuk pelaksanaan penggunaannya sesuai dengan apa yang diharapkan dalam kandungan buku tersebut maka perlu ditetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik tentang Pedoman Pengelolaan Iaboratorium Klinik Rumah Sakit.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang

Kesehatan.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 7994 tentang Pedoman Kerja Rumah Sakit Umum di Daerah.

b .

d.

pEoMAN pE{cHoLAAN IrEoMroRrrrM tcwr nrnrri "*

(8)

3.

4 .

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nbmor : 558/ Men.Kes/SK/ 1984 tentang Organisasi dan. Tata Kerja Departemen Kesehatan RI.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 84l Men.Kes/Per/Il/ 1990 tentang Upaya Pelayanan Kesehatan di Bidang Medik.

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 983/Men./ K e s / S K / X l / 1 9 9 2 t e n t a n g Pedoman Organisasi Rumah Sakit.

Keputusan Direktur fenderal Pelayanan Medik

Nomor : HK.00.05.3.5.00788 Tahun 1995 tentang

Pelaksanaan Akreditasi.

Program Akreditasi Rumah Sakit

Pedoman Pelayanan Laboratorium Rumah Sakit Prograrn Akreditasl Laboratorium Rumah Sakit yang akan dilaksanakan oleh Tim Komisi Akreditasi Rumah Sakit dan sarana kesehatan lainnya.

M E M U T U S K A N

KEPUTUSAN DIREKTUR IENDERAL PELAYANAN M E D I K D E P . K E S . R I . T E N T A N G P E D O M A N PENGELOLAAN LABORATORILA4 KLIMK RUMAH SAKIT.

Pedoman Pengelolaan Laboratorium Klinik Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada diktum pertama sebagai pedoman untuk pelakianaan pelayanan Laboratorium Patologi Klinik, Patologi Anatomik, Kedokteran Forensik/Kamar fenazah dan Mikrobiologi Klinik di Rumah Sakit.

Penjelasan tentang pedoman pelayanan laboratorium terlampir. 6. MEMPERHATIKAN : 1. 2. MENETAPKAN PERTAMA KEDUA KETIGA 3 .

trl

I vlu -

I@oMAN PENCELoL AN LABoRAI0RIITM KLINIK nUMAH SAIXT

(9)

KEEMPAT Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

D I T E T A P K A N D I : IAKARTA

:

PEDOMAN PE.IGETOLAAN I,{BORATORJT'M KUNK N,UMA"

'A* l l

: Desember 1998

L PELAYANAN MEDIK

(10)

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTIJR IENDERAL PELAYANAN MEDIK DEPKES. RI NOMOR: HIC 00.(b.3.3.

I E N T A N G

PEDOMAN PENGELOLAAN LABORATORIUM KLINIK RTJMAH SAKIT

Lampiran ini merupakan penjelasan Pedoman Pengelolaan Laboratorium

Klinik RS. Penjelasan ini dibuat dengan latar belakang dan

pengertian-pengertian yang berkaitan dengan kebijaksanaan dan istilah dalam Buku Pedoman Pengelolaan Lab Klinik RS sehingga diperoleh pengertian yang sama.

Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Pada saat ini perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan semakin meningkat dan mengarah kepada spesialistik dan subspesialistik. Semakin pesat lajunya pernbangunan, semakin besar pula tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan yang lebih baik.

Dalam rangka peningkatan kemampuan pelayanan RS berbagai uPaya

telah dilakukan oleh Departemen Kesehatan Ri dimulai dengan penambahan

sarana, prasarana, peralatan kerja, sesuai dengan kemampuan pemerintah

(Depkes), serta peningkatan kesadaran, kemampunan dan minat para tenaga

kerja kesehatan.

Perlu disadari bahwa dengan semakin tinggi tingkat pendidikan dan keseiahteraan masyarakat, tuntutan masyarakat akan suatu pelayanan kesehatanpun semakin meningkat. Dilain pihak pelayanan RS yang memadai, baik dibidang diagnostik maupun pengobatan akan semakin dibutuhkan. Sejalan dengan hal tersebut di atas maka pelayanan diagnostik yang diselenggarakan oleh laboratorium RS akan semakin penting.

Dengan dilaksanakannya akreditasi rumah sakit, kaitannya dengan uPaya peningkatkan mutu pengelolaan laboratorium di rumah sakit, maka kekurangan-kekurangannya pel ayanan tersebut dap at di antisip asi.

Rumah sakit akan terpacu untuk memenuhi dan memberikan pelayanan sesuai dengan pedoman dan standar yang ditetapkan sehingga mutu pelayananpun dapat dipertanggung jawabkan.

t-l

I x # PDOMAN PENGEoLAANLABoMToRTM KUNKRTMAH S XIT

(11)

-Undang-undang No.23 /t992tentane kesehatan menjadi landasan hukum yang kuat untuk pelaksanaan peningkatan mufu pelayanan kesehatan, sebagai

penjabaran dari undang-undang tersebut, salah satunya yaitu Surat Keputusan

Direktur Jenderal. Pelayanan Medik Nomor HK. 006.06.3.5.00788 th 1995

tentang pelaksanaan akreditasi.

Beberapa pengertian daiam pelayanan Laboratorium Rumah Sakit antara lain :

a. Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan kepada Rumah Sakit oleh badan yang berwenang (Komisi Akreditasi Rumah Sakit dan sarana kesehatan lain/KARS) karena telah memenuhi standar yang telah

ditentukan-b. Khusus untuk Akreditasi pelayanan Laboratorium Klinik Rumah Sakit agar memenuhi standar dan kriteria yang telah ditetapkan, perlu adanya petugas pengelola Laboratorium mengikuti pelatihan manajemen dan teknis pelayanan dengan kurikulum, tempat pelatihan serta pelatih vang profesional sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pedoman ini berlaku bagi seluruh Rumah Sakit Umum Pusat, Rumah Sakit Daerah, Rumah Sakit ABRI, Rumah Sakit BUMN, Rumah Sakit Haii, Rumah Sakit Khusus & Rumal.. Sakit Swasta.

D e n g a n d i k e l u a r k a n n y a pedoman ini, diharapkan akan terdapat keseragaman dan kelancaran kerja pada Pelayanan Laboratorium di Rumah Sakit.

Pedoman ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diadakan perbaikan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di Pada Tanggal

: fakarta

: Desemb€r 1998

MSc, PH.

PEDOMAN t6rctu[.A^N r.ABon^loRn M XUNTX n M^H S^* - l ) a l l-ll

(12)

TIM PENIiI,.ISUN BIJKU pEDOIi/tAN PENGELOLAAN LABORATORIUM Iq,trVtr(

RUI\,IAH SAKIT

Penanggung jawab

Penanggung fawab pelaksana :

Tim penyusun

9r, Sri Astuti S. Suparuranto, MSc, pH (Direktur fenderal pelayanan Medik) Dr. H. Bagus Mulyadi, DSM

(Kepala Direktorat RS Khusus & Swasta) 1. Departemen Kesehatan RI

- Direktorat fenderal pelayanan Medik Dr. H. Nazwar Nazar, tntpHtrt (Kepala Subdit penunjang Medik) - Dr. Hi. Embry Netty

(Kasie Laboratorium Rumah Sakit) Pusat Laboratorium Kesehatan Dr. Witono, Sp. pK

2. hofesi

Prof. Dr. Sudarto pringgoutomo. Sp. pA

(rAPr)

- Dr. Rustadi Sasrosumihardjo, MS. Sp.PK (pDS. PATKLTN) - Dr. Amin Soebandrio, MD. pHD (PAMKT) - p1._Nadjwa Zarnalek, D. Sp.pK (pDS. PATKLIN 3. Runah Sakit

- Dr. Budi Sampurno, Sp.F (RSUPN. $nto Mangunkusomo)

- hof. Dr. Siti Budina. K. Sp pK

(RS. Kanker Dharmais)

- Dr. Hardi Gunawan Sp.pK

. (RS. Fatmawati)

a. S&etariat - Khadirin

ITDO}IAN PXNT'O'^AN LArcMIOIII'M rUN'* TUMAHSilXT |-.Tl

TJ

(13)

DAFTAR I5I

Kata Pengantar ... ...

Prakata

Sambutan Dirien.Yanm ed. Depkes.Rl ...

Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Dep.Kes.RI

Nomor: HK.00.06. 3.3. tanggal Desember 1998...,...

Tim Penyusun... Daftar Isi Halaman i iii v XV I Bab I

Bab tr

Bab Itr Bab IV Pendahuluan

Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik : A. Pelayanan Pemeriksaan Patologi KIinik... B. Struktur Organisasi

C. Ketenagaan dan Uraian Tugas

D. Sarana dan Prasarana...---...

E. Kegiatan Ruiukan

Pelayanan Laboratorium Patologi Anatomi : A. Pelayanan Pemeriksaan Patologi Anatomi B. Struktur Organisasi

C. Ketenagaan dan Uraian Tugas

D. Sarana dan Prasarana...

E. Kegiatan Rujukan

Pelayanan Kedokteran Forensik / IGnar lerrrazalr-: A. Pelayanan Pemerilcsaan Kedokteran Forensik/

Kamar fenazah .--...--...:.

B. Struktur Organisasi

C. Ketenagaan dan Uraian Tlrgas

D. Sarana dan Prasarana... ...

E. Indikator Beban Kerja Patologi Forensik

4 7 7 24 38 44 6 49 52 59 6 1 62 66 65 7l 73

PEDOMAN PEI{GEIOLAAN I.^DMTORIIJM KTINK RIJMAH 'A,o'

I:I

(14)

Bab V : Pehfanan Mlcobiologi Klinik:

A. Pelayanan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik ' B. Struktur Organisasi

C. Ketenagaan dan Uraian Tugas

* Rangkuman Standar Pelayanan Patologi di Rumah Sakit...

* Lampiran-Lampiran

Lampiran 1. Standar Peralatan ruang dan tenaga Lampiran 2. Bagan Organisasi Rumah Sakit...

75 79 82 88 93 97

l:l

I xvt -

(15)

B4B I

ptrvrrar{L[uAN

@offeN peVcElotlA,N

t alox,{ ro&IrM

&amr rurarr sA&? _

(16)

Tingkat pelayanan laboratorium di rumah sakit, tentu saja harus sesuai dengan tingkat perkembangan rumah sakit, dan harus sesuai pula dengan pelayanan spesialistik dan sub-spesialistik yang ada. Pada umumnya bila r u m a h s a k i t m a k i n b e r k e m b a n g , pelayanan spesialistik akan makin meningkat, maka tuntutan terhadap pelayanan laboratorium akan makin tinggi, sehingga akan makin besar pula kebutuhan akan adanya Key persons yang mampu mendampingi menjadi anggota tim klinik dalam p e n a t a l a k s a n a a n p e n d e r i t a . D a l a m h a l i n i k e h a d i r a n spesialis-spesialis Patologi Klinik, Patologi Anatomik, Patologi Forensik dan Mikrobiolgi Klinilg makin dirasakan keperluannya.

Bentuk atau pola pelayanan laboratorium rumah sakit disuatu negara, berbeda dengan negara lain, baik dinegara maju maupun negara yang sedang berkembang. Perbedaan ini tampak dalam hal stuktur organisasi, kualifikasi personalia, iumlah dan jenis peralatan dan lain sebagainya. Bahkan di satu negarapun pola pelayanan laboratorium rumah sakitnya berbeda antara satu r u m a h s a k i t d e n g a n rumah sakit yang lain, bergantung pada sifat pelayanannya (umum, spesialis, gawat darurat), ienis kasus yang dirawat dan faktor-faktor lain.

Aclanya berbagai perbedaan dalam pola pelayanan laboratorium rumah sakit itu, akan merugikan program peningkatan pelayanan kesehatan secara nasional, karena akan terjadi kesulitan dalam pengelolaan anggaran untuk sarana fisik, peralatan serta biaya operasional untuk suatu rumah sakit. Oleh karena itu pedoman pengelolaan pelayanan laboratorium rumah sakit untuk berbagai kelas rumah sakit sangat diperlukan.

Pembagian klasifikasi rumah sakit atas rumah sakit kelas A, B Pendidikan,

B Non Pendidikan, C dan D. Pedoman pengelolaan laboratorium rumah sakit

ini dibuat sejalan dengan pedoman umum tersebut Dengan adanya pedoman ini diharapkan tiap rumah sakit dapat direncanakan pelayanan laboratorium sesuai dengan keias rumah sakit itu dengan lebih terarah, efisien dan efektif. Di dalam pedoman ini bila tidak terdapat pedoman untuk RS kelas D maka RS dapat mengacu pada pedoman RS Kelas C. Demikian untuk selanjuhrya secara ' berjenjang. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaan program rumah sakit, maka sistim rujukan antara berbagai kelas rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta rumah sakit khusus, rumah sakit rawan bencana, gawat darurat dan rumah sakit-rumah sakit yang sering terdapat kecelakaan lalu lintas jalan, perlu mendapatkan perhatian khusus.

Rujukan upaya kesehatan yang meliputi ruiukan kesehatan dan mjukan medik, merupakan jaringan hubungan fungsional antara sarana-sarana

I Z + moMAN IEIGE0LAAN LABonAToRItM XuNIKRUM H sAIqI

(17)

kesehatan dengan maksud agar banhran teknologi, bantuan medik bantuan sarana dan bantuan operasional dapat menuniang upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu.

Rujukan kesehatan terutama berkaitan dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, sedangkan ruiukan medik terutama meliputi upaya penyembuhan-penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Keduanya dapat bersifat vertikal atau horizontal serta timbal balik. Dalam kaitan rujukan medik, maka peranan rumah sakit amat besa{, mengingat fungsr utamanya ialah penyelanggaraan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan.

Dari beberapa difinisi rumah sakit, dapat ditarik kesimpulan bahwa rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang tugas pokoknya adalah memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan fungsinya dalam sistim rujukan, maka rumah sakit senantiasa dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, mulai dari gedung peralatan, tenaga dan biaya operasional.

l-1

IEoMANPE |GHDLAANLADIAx)HuMxuNtKRlrllAHs *

(18)

BAB tr

PELAYANAN I-A,BORATORII.JM

PATOLOGI KLINIK

Jenis pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan di suatu rumah saki! tergantung dari banyak faktor, antara lain : jenis kasus yang dirawat,/prevalen, jenis tindakan yang dapat dilakukan dan lain sebagainya Hal-hal itu berbeda sesuai kelas rumah sakitnya, bahkan untuk rumah sakit dengan kelas yang sama dapat pula berbeda.

Laboratorium di rumah sakit yang melaksanakan pelayanan medik spesialistik dan sub-spesialistik serta dipakai untuk pelayanan dokter umum, harus lebih manpu melaksanakan banyak jenis pemeriksaan laboratorium dari pada laboratorium rumah sakit yang hanya memberikan pelayanan medik spesialistik dasar saja. Jenis pemeriksaan atau test diagnostik di rumah sakit kelas C, hendaknya dipilih jenis pemeriksaan yang mampu membedakan kelompok sakit dengan kelompok kasus-kasus yang borderling terutama kasus-kasus prevalen dan kasus yang merupakan masalah kesehatan di daerah itu.

Karena jenis k{sus prevalen dan masalah kesehatan di suatu daerah tidak sama dengan daerah lain. felaslah akan sulit menentukan standarisasi jenis pemeriksaan untuk rumah sakit pada daerah yang berbeda, walaupun demikian standar minimal dapat ditentukan yang kemudian dapat ditambah atau dimodifikasikan sesuai dengan kebutuhan pelayanan di masing-masing daerah.

Untuk pemeriksaan yang sulit dilaksanakan dirumah sakit kelas C, hendaknya diusahakan agar minimal laboratorium rumah sakit itu mampu menampu.ng bahan yang akan diperiksa, untuk kemudian dirujuk ke labora-torium yang telah lebih mampu atau rumah sakit yang kelasnya lebih tinggi. Untuk menunjang gawat darurat, daerah rawan bencana, traffic accident (kecelakaan lalu lintas) dan endemi wabah, perlu ditetapkan jenis-jenis pemenksaan yang harus dapat dilaksanakan selama 24 jam.

A. PELAYANAN PEMERIKSAAN PATOLOGI KLINIK

Pemeriksaan Patologi Klinik yang harus dapat dilakukan di rumah sakit kelas C, ialah : pemeriksaan urine kualitatif / semi kuantitatif, feses rutin dan indikasi, cairan otalg transudat, eksudat dan cairan tubuh lainnya, hematologi klinik nneliputi hematologi rutin, morfologi sumsum tulang, sebagian pemeriksaan hemostasis, petanda infeksi virus tertentu dan beberapa pemeriksaan kimia klinis.

t-r

I E + PEDoMAN PtllcELoL AN IABoR^ToUUM KuNK RUMAH SAITCT l l

(19)

Di laboratorium rumah sakit kelas B Pendidikan dan B Nori Pendidikan, dilakukan pemeriksaan lain, disamping jenis tersebut diatas, namun tidak semua pemeriksaan dapat dilakukan, seperti pemeriksaan methyl malonic acid, hemocystein, deoxyuridine supresion test dan FIGLU, dan ada pemeriksaan terbat4s yang dapat dilakukan seperti pemeriksaan hormon, protein khusus, toksikologi, monitoring obat. Artinya pemeriksaan tersebut disesuaikan dengan kompleksitas pelayanan rumah sakit bersangkutan.

Di laboratorium rumah sakit kelas A, semua pemeriksaan laboratorium dapat dilaksanakan, mulai dari pemeriksaan urine, feses, caitan otak, transudat/ekbudat, cairan tubuh lain, hematologi klinik, imunologi klinik, mikrobiologi klinik kimia klinik, faal klinik, biologi sel/ biomolekuler dan konsultatif laboratorium. TABEL 1 IENI$IENIS PEMERIKSAAN CAIRAN OTAK TRANSTJDAT / EKSIJDAT

t-]

EDoMANPEI.IGEIoLAAN tIrcMIoRlltMxUNKlttMAHsAnr ff 5 | l l

(20)

HEIV{ATOLOGI KLINIK o Rutin + + + + o Anemia + + + + + terbatas o Leukemia + ? + + * * terbatas o Hemostasis + + + o Lainlain + - + f * terbatas o Bank Darah + + i IMUNOLOGI KLiNIK o Konvensional + ? + +

o Petanda infeksi virus + +

o Petanda tumor + +

o Sistem kekebalan + +

MIKROBIOLOGI KLINIK

o Sediaan lanqsung + + + + * * terbatas

o Kultur aerob + + +

o Kultur anaerob + +

o Hitune kuman + + +

o Tes resistensi + + +

KIMIA KLINIK

o Tes faal hati + + +

o Tes faal einial + + +

o Enzim + + +

o Karbohidrat + + +

e Lemak + + +

o Metabolisme intermediate & lon anorganik

t + t * * terbatas

o Elektroforesa protein f +

r Elektrolit + + +

o Analisa gas darah + + +

o Hormon + + * * terbatas

o Protein khusus + + * * terbatas

o Toksikoloei + + * * terbatas

o Monitoring obat + + * * terbatas

t-l

I O # lDoMAN lGx{cu.olll^NtAtotAlonlw Hi^Bi(BU}erHs^Kn l-l

(21)

FAAL KLINIK e Intertilitas + + * * terbatas o G f i + + + o EKG + + + BIOLOGI SEL / BIOMOLEKULER + + t * teibatas

Pelayanan konsultatif labontodk

Rincian kegiatan (ienis-ienis perireriksaan) disesuaikan dengan kompleksitas pelayanan rurnah sakit yang bersangkutan.

RINCIAN IEMS PELAYANAN

1. URIN

- r . " ' f "

PDOMAN PE.IGNOI!{AN I.ABOR^TOruUU XUNK IT'MAH SATCT

Kualitatif / Semi Kuar.titatif

Carik celup + + + + PH + + + + 'Berat imis + + + + Protein + + + + Glukosa + + + + Urobilhosen + + + + Urobilin + + I + Bilirubin + + + + Darah s:rmar + + + +

(22)

Benda keton + + + + Nitrit + + + + Sedimen + + f Tes kehamilan + + + + Titrasi HCG + a a Kuantitatif + + + 2- FESES

.,,,t1.:lii

-NG:irffi unlt<s#$Nr,il.l

: . ::::::::::::::;{::il. i::::!:jj:i:::it:::.r .jj::r:::::::i:i::i:::j:::.:::::::;:j:::::il:::ii::::j::i:r::::::r.::

#$-xt

Nitl i;;( liiB,::tii

Rutin + + + + Indikasi o Benzidin + + + + Tes Konsentrasi a + + i o Sisa pencernaan Karbohidrat + + Lemak + + f Protein + f + 3. CAIRAN OTAK

t-l

(23)

4. TRANSUDAT, EKST'DAT DAN C/JFUIN TWUH LAIAATYA

.i+iiit.iili:iliiii*,*

iSArtr-ti.,.rii.:;::i.:.

ll+l:illsiiixiiiriilliffiIrfi

$li

...irii.l

:+:iix.r

:NS

o |umlah Sel + + -o Hitung ienis 1 + + o Rivalta + + f + Pem. Kuantitatif o Protein + I + o Glukosa i + + o Chlorida + T + 5. HEMATOLOGI KLINIK

HEMATOLOGI RUTIN * Optimalisasi

o Hemoelobin i + f + o Iml. leukosit + + + + o Iml. eritrosit + + + + o Iml. trombosit + + + + o Hitung ienis ? + + + o Hematokrit + + + +

o Laiu Endap Darah (LED) + + + +

ANEMIA / KELAIN'AN ERITROSIT

o MCV + + +

o MCH + + +

o MCHC + + +

o Morfologi Darah Tepi + + +

o Jml. retikulosit f + +

c Tes Coomb + + +

o Elektroforesis FIb + + +

o F e + + +

PDoMANPE{GE LAANL/IEoMToNUMKUNKUIMAHS IIT # 9 |

(24)

o Indeks Saturasi o Ferritin

o Transferin

o Morfologr Sumsum Tulang o Tes DCIP

o Frasilitas osmotik r FIbH Inclusion bodies

r Serum Cobalamin. Assa

r Methvi malonik Acid

o Serum/red cell Folate

FIGI-U LEUKEMIA / KELAINAN LEUKOSIT o Mieloperoksida Se (MPO) r Sudan Black B (SBB o Acid phosphatase Tartarate resistance acid phosphatase (TRAP)

o Non Spesific Esterase (NSE)

Neutrophil Alkaline Phosphatase (NAP)

--_J

=

t-]

|10#PEDoMANPExvGELoLA^NLADoMToRruMl,.,i].].{RW^HsA..'i l l

(25)

r Analisa DIIA + e PCR + HEMOSTASIS o Masa perdarahan + + + o Masa pembekuan + + + o Rumpel Leede + + + + c P T + + r APTT + + o Masa Trombin + + o Agregasi trombosit + + o Retraksi bekuan + + + o Tes Substitusi + + o Trombelastografi + + o TGT + + o Fibrinoeen + +

o Assay faktor pembekuan + +

o Penyarins F )Ctr + +

o Penyaring Inhibitor Koagulasi

+ +

o Assay Inhibitor F VItr + +

o ECLT + + o STT + + o FDP + + o D Dimer .+ + r Thrombo Test + + o Protein C + + r Protein S + + r Lupus antikoasulan + + r Ristocetin cofact + + o AT III + + r Ptasminogen + + . a-2 antiplasmin + + o Complement Cl Esterase Inhibitor + +

(26)

. Heparin + + . PAI + + o Fibrin monomer + + o Hirudin + + LAIN-LAIN o ]ml. eosinofil + + I o Malaria + + + ? o Mikrofilaria + ! + o Ham Test + + + o Viskositas serum + + i o Sel LE l + o Hemiglobin (Hi) + + o Sulfhemoglobin + + o Carboxrhemoslobin (rIbCO) + + 6.IMTiNOLo6iI Ig,fr\IK Konvmsinal + VDRL + + + * TPHA + + +

* w R

+ + * Widal + + + * R A + + + * CRP + + + * ASLO + + + * Coomb Test + + + * Seramoeba + +

Petanda invelcsi vinrs

* Toxoplasma lgG + +

* Toxoplasma lsM + +

* Rubella lgG + +

* Rubella lgM + +

l-l

(27)

o Anti FIbc total . Anti HCV

o Sub set limfosit o Uii funqsi limfosit

7. KIMIA KLINIK

::::|:! iiiiir::.li;i:Iiiiliiiil:.:',i :::::::+::i::-.:::i:j::i;:I:l:::ij::::::ij :i:iii:i!:l::iiiiiri:ri:iiiil::ii:ril#*HtrVlAtI,;:$$I€,.,,,,,,,.,,:,',:,,,,:i:,:,,li,lijljj:liffijljruilfi$jjjjtl

ifffi

i;iiilii'liil.t

.. -",*,*,.-.-.

iiiiii:iii.*i:iii:i'.,'i+lil::l::ii:i:ll:ii:i:::ir::::::i;r.l,l:i iri:rllii,,B,,ii:,,,1,:,1;,, tiiitl

gmR

KIMIA KLIMK Te FaaI Hati o Protein total + + + r Alb/elob + + + o Bilir,rbin total + + + o Bilirubin D/l + + + o SGOT + + + o SGPT + ? + l-l PDoMANPE|GEI.oIAAN LaDMToRIImxuNKlttMAHsAlxt + 13 | t l

(28)

o Gamma GT o Alkali Fosfatase o CPK (CK o GLDH Kreatinin o Klirens Urea o Klirens Kreatinin o Asam urat

--'-?-'+-t-l

I 14 # PEDoMAN PEI'IGH,OIAAN LABoMToRIUM KIINK RUMAH sAl(fi

(29)

ptsr{IErrsAN

IENrs

"rffi*^i^"

pAro,,ocr

KrrNrK

Urin kualitatif /

semi kuantitatif urobilinogen. urobiliry bilirubin, darah samatcarik celup, PH, berat jenis, protein, glukosa, benda keton, nitrit, sedimen, tes kehamilan, titrasi HCG

Feses rutin & indikasi benzidin, tes konsentrasi, karbohidrat, lemak

protein.

Jumlah sel, Nonne, Pandy, Hitung jenis, protein, chlorida, glukosa.

Transudat, eksudaL dan

cairan tubuh lainnya. jumlah sel, hitung jenis, protein, glukosa,chlorida.

Hematologi klinik o Rutin anemia/kelainan eritrosit leukemia/kelainan leukosit

hemoglobin, jumlah leukosit, jumlah eritrosit, fumlah trombosit, hihrng ienis, hematokrit, LED. MCV MCH, MCHC, morfologi darah tepi, jumlah retikulosit, tes Coomb, elektroforesis Flb, Fe, TIBC, indek safurasi, ferritin transferin, frusian blue sumsum tulang, hemosiderin 1ylsum tulang, morfologi sumsum tulang, test DCIP, HbF, fragilitas osmolitik HbH incl,ution bodies, eritrosit phorphirin, serum kobalzrmin

assay, methyl malonic aci4 homosistein, deoxy

uridine test, serum/red cell folat, FIGLU. Mieloperoksidase, Se(MPO), Sudan Black B (SBB), acid phosphatase, tartarate resistensi Acid Posphatase (TRAP), non spesifik esterase (NSE), spesifik esterase, priodik acid schiff (PA), pewarna.aR besi, neutrofil alkaline Posphatase (NAP), imunophend typing, karyot12ing, analisa DNA pCR.

}DOMAN PE{CUDII,AN I.Arc&ITORIUX TCINK IIN'AH

(30)

o fainlain

lmunologi Klinik : c Konvensional

o Petanda inveksi vims

o Petanda tumor e Sistem kekebalan Kimia Klinik: o Tes faal hati

o Tes faal ginjal

r Enzimologi r Karbohidrat o Lemak

o Metabolisrneinterme-diate dan ion organik o Elektroferesa Protein o Elektrolit

o Analisa $as darah r Hormon

o Protein khusus r Toksikologi o Monitoring

Gfut, "orinophil, malaria mikrofilaria' Ham

test, viskositas serum, sel-LE' Hemi4t$ gl

ffi ffi;;*i",

.utu'*Ynemoglobin

(FIB

co)

VDI{L, TPFIA, IAIR, Widal' RA' CRP' ASLO'

Coombtest, seramoeba'

Toxoplasma IgG, Toxoplasma IgM' rubella

i;a;'J;i;

r"gr"t,

t'"tp"s Igc' hcrp'es-

IgM'

3;;";;i;riE,

cYt"i'*guio

rgtn't'

Hrv isM

;;i;ft'

H6sag,-lsm

inti Hbc' Anti FIbc

total, HBeAg, Anti HCV' CEA, Iain-lain'

IgE, PST

-protein total, alb/glob' bilirubin total' bilirubin

ilil;;i;"scpr,"cHg'

g?rrrrna

GT alkali

fos-il;",6H,

cPK(cK), c"lG4B'

HBDH' GLDH'

ureum, kreatinin, klirens urea' klirens kreatinin' asam urat

t-l

(31)

-B. STRI'KTUR ORGANISASI LABORATORruM PATOLOGI KLINIK RUMAH SAKIT KELAS A DAN RTJMAH SAKIT KELAS B PENDIDIKAN 1. KEPALA LABORATORIIIM

Seorang Sp. PK-K + Pendidikan Manajemen + 53, dan dipilih secara terbuka

(bukan penunjukan). Dibantu oleh Sekretaris/Sekretariat dan mempunyai

8 bawahan langsung yaitu :

. Tim Mutu

o Koordinatorpelayanan

r Koordinatorpendidikan

. Koordinatorpenelitian

r Koordinator perencanaan dan pengembangan

. Koordinator pengabdian kepada masyarakat

. Keuangan

. Informasi dan pemasaran

2. SEKRETARIS

Seorang_Sp. PK

Membawahi satu tim sekretariat dan bertugas melaksanakan urusan kerumah tanggaan laboratorium.

TIM MUTU

Diketuai olelr Sp. PK-K senior dan bertugas mengawasi mutu pelayanan

secara langsung, serta memberi masukan pada Kepala Laboratorium maupun koordinator pelayanan.

KOORDINATOR PELAYANAN

Seorang Sp. PK senior

Bertanggi-rng jawab atas kelancaran pelayanan laboratorium secara

administratif maupun teknis medis.

Dibantu oleh 2 orang Sub Koordinator (Sp. PK) untuk urusan :

o Adninistrafl, yang bertanggung iawab atas kelancaran administratif/

sistem pelaporan kegiatan. yang di'bantu seorang sekretaris untuk pelaporan kegiatan, dan mempunyai 3 orang bawahan langsung yaitu : 1. Untuk mengurus reagensia (Sp. PK)

2. Untuk mengurus sarana/prasarana/alat (Sp. PK) dan SDM (lenaga Sekretariat/TU Rumah Sakit), masing-masing orang ini dapat mempunyai bawahan langsung lagr, yang jumlah dan kualifikasi-nya tergantung kompleksitas ienis laboratorium tersebut.

l-1

t@oM^N PEI{GErc[AANLAmRAIoRIuMrc.s{KtuMAHsAxn + 17 |

3.

(32)

5.

o Telols Medi+ yang bertanggung jawab atas mutu pelayanan secara

medis. selain dibantu seorang sekretaris juga mempunyai 3 bawahan

langsung, yaitu :

1. Yang mengurus pasien Rawat |alan (Sp. pK), 2. Yang mengurus pasien Rawat Inap (Sp. pK) dan

3. Yang mengurus layanan 24 jam (Lab.Cito, Lab.Gawat Darurat serta Bank Darah).

o subkoordinator administratif dan teknis medis harus selalu

berkoor-dinasi, baik intra maupun ekstra lab. PK.

. Di bawah koordinator pelayanan terdapat 7 Sub Bagian, yaitu : Sub

Bagtan Klinik Rutin (menyelenggarakan pemeriksaan urin, feses, cairan otak, transudat/eksudat, serta cairan tubuh lainnya yang bukan darah), Sub Bagian Hematologi lOinik Sub Bagian Imrnologi

ry"e Sub Bagian Mikrobiologi Klinib Sub Bagian Kimia KIiniIe Sub

Bagian FaaI Klinik dan sub Bagian Biologi sel/Biomolekuler. Masing-masing Sub Bagian ini dipimpin oleh seorang DSpK-K yang bertanggung jawab atas seluruh pemeriksaan laboratorium yang adi dalam Sub Bagiannya masing-masing.

KOORDINATOR PENDIDIKAN

Seorang Sp. PK senior atau Sp. PK + 53

Bertanggung jawab atas kegiatan pendidikan, yang meliputi jadwal, bahan,

kurikulum, pelaksanaan, perkuliahan, ujian, sampai pembuatan tugas akhir.

D i b a n t u o l e h seorang sekretaris, d a n m e m p u n y a i Z orang bawahan langsung (Sub Koordinator), yaitu :

1. Untuk pendidikan non profesi, bagi peserta S0 (akademi, DIII) serta 51 (Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan), dan

z. Untuk pendidikan profesi bagi peserta PPDS 1, program Doktor, dlt). KOORDINATOR PENELITIAN

Seorang Sp. PK + 53

Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan penelitian yang

melibatkan Laboratorium Rumah sakit, baik oleh peserta so, st, ppDS, dll. KOORDINATOR PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN

Seorang Sp. PK

Bertanggung jawab dalam perencanaan Lab PK baik yang sifatnya rutin, maupun pengembangary dan berkoordinasi dengan pimpinan RS agar program pengembangan Lab sejalan dengan program pengembangan Rumah Sakit.

f-]

I T8 # PEDOMAN PENGETOLAAN LABONATORIIJM KLINIK RUMAH SAICT l-t

6.

(33)

9.

10.

8. . KOORDINATOR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Seorang Sp. PK

Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang berhubungan dengan program laboratorium dalam rangka pengabdian kepada masyalakat. KEUANGAN

Seorang Sp. PK + Pendidikan Manajemen

Dibantu tenaga administrasi umum, maupun akuntansi.

Bertanggung jawab atas seluruh aspek keuangan pelayanan laboratorium,

baik penerimaan, pengeluaran, penghitungan insentif, dan penetapan pola

tarif pelayanan.

INFORMASI DAN PEMASARAN Seorang Sp. PK

Bertanggung jawab atas penyampaian informasi kegiatan pelayanan laboratoriurn (baik yang rutin/lama maupun yang baru) kepada seluruh pelanggan laboratorium, baik intem Rumah Sakit maupun ekstern Rumah Sakit.

PEDoM^N PE.I;;UAN I,.ADoMToIIT,M xuNlx IUM^H sA*

(34)

STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK RS KELAS A DAN RS KELAS B PENDIDIKAN

.g H z

E

o r o F z F

E

r

d ,, e x z x F ,x =l KOORDINATOR PERENCANMN DAN PENGEMEANGAN

(35)

E

I

z ,€ 9. o d b r z F 6 7 d

-F

'l z x 7 = 6 -l

' STRI.]KTTJR ORGANISASI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK

RS KELAS B NON PENDIDIKAN

KOORDINATOR PERENCANAAN

DAN PENGEMEANGAN

(36)

STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK R S K E I , A S C / D XOOBDINATOR PELAYANAN ADMINISTFATIF

f-"-.* I

I

LrirH I

KEPAI.-A LABARATORIUM KOORDINATOR PELAYANAN T E K N I S M E D I S

KLINIK BUTIN & HEMATOLOGI KLINIK F x z !i z E r z F

-x

F c A r z x F E A =

(37)

C. KETENAGAAN T'NT['K LABORATORITJM PATOLOGI KLINIK Kepala lnstalasi/ Irenanggung |awab Dr. Sp. PK ** Dr. Sp. PK ** Dr. Sp. PK ** Dr. Peng. Lab. Dr. Peng. Lab.

Staf : Jumlah minimal Dr. Spesialis PK Sarjana Kes. Lain *

4 2 2 2 Pelaksana Tehnis Analis Medis/AM DIII Analis Kesehatan & Lab, SMAK Perawat Kes. ATEM/STM 2 24 t 6 4 3 1 8 1 2 4 a 6 4 2 4 2 2 Administrasi

Pekarya Kes/Pembantu Lab.

8 8!r.. 6 6 4 4 2 //

(38)

KETENAGAAN DAN URAIAN TUGAS

IJRAIAN TUGAS TENAGA DI LABOMTORII'M PATOLOGI KLINIK RI.TMAH SAKIT KELAS C / D

T F

8

= z, { E tr b F z F g o F = ,( z x F c d I

ffi+++ffi*ffiffi

=tf

iil;[HRffi

:i

:':.:':'':' :|:.:r':':.::':'.:.:l::;.:':::.:'::::i:;::.:':j:':.::::i::::::j:' :.j:i.:.:..: :. .::i:::.:.:_:i::::r:::::r:::r::ir::lr::ti::::: i.::::::li:.:::l

::' .::, KETEHf;NiGfiNll

'ii!:l:!:i' i i.!:ii!:r.r::::ii1:ili::ii!iiiiliii:ii.!ii:l:iiil;!li

l. Dokler Pengelole Laboratorium RS Kelas C.

. Lab. Patdogi Klinll(

a. Jumlah dan jenis spesmen b. Jumlah jenis

pemenxsaan c. .lumlah jenis alat

yang dipergunakan d, Cakupan rujukan e. Cakupan pembinaan Pelayanan Laboratorium : o Patologi Klinik b. Rujukan Laboratorium c. Memberikan Konsultasi kepada Tim Medik d. Penrbinaan Pgngambangan Laboratodum dalam bidang : r Hematologi r Kimia Klinik r Mikrcbiologi Klinik . Serologi/lmunologi r Toksikologi & Drug Monitoring 1. Merencanakan pembangunan laboratorir.rm me{ik : 1 . 1 . M e n e n t u k a n j € n i s pemsfrKsaan yang harus dilakukan. 1.2. Menenlukan jenis dan jumlah . komponen laboratc,rium (p6rsonalia, sarana, prasaraija, peralat-an, logislik dll). 2. Mengkoordinasi, mengawasr, dan mengendalikan kegiatan laboratorium. 2.1. Pengambilan,

peng-. umpulan dan penge-ldaan sp€sirs (nuk pemeriksaan PK rnaLp$ jairEil (l,l[jk pemeriksaan PA. 2.2. Pemilihan dan penentuan metode pemeriksaan. 2.3. Pelaksanaan pemgflKsaan Sesuai yang diperlukan untuk menunjang pelayanan inedik di RS Kelas C.

(39)

E

d z E

2

& 5 F z F E 7 d E c F 2 x a = ^ e 2.4. Pembuatan, pSmanfaatan, p6mbakuan reagen, m€dia b*a,r standai bahan konlrol. 2.5. Pemilihan, penentuan, pomanhalan, porawalan dan pengecekan/ psngontrolan peralalan. 2.6. Pemanlapenhivalilas laboratorium 2.7. Ponontuan dan penyajian hadl pemeriksaan laboratotium. 2.E. Pelaksanaan pencalatan dan pslaporan hasil pomoriksaan lab, serta kegiatan gdminislrasi l.b lainnya (PK,PA dan PF). 2.9. Pemdiharaan kasehatan dan keselamatan lingkungan kotia M6laksanakan p€meriksaan 3,1. Pemeriksaan laboratorium kklinik yang memorlukan keahliannya.

(40)

E

g

-z

E

d) r h

s

z

F

E

,, d ,

F

E

a

,t q

g

3.2. Pemeriksaan sediaan sitologi sediaan apus v a g i n a . 3.3. Pemeriksaan PA

jenis kasus yang sering dijumpai termasuk potong beku payu dara. 3.4. Melaksanakan otopsi

klinik dan forensik 3.5. Melakukan

pemeriksaan lab. alas benda bukti. b. Rujukan :

1 , P e n e n t u a n . i e n i s pemenxsaan yang dirujuk 2. Memilih jaringan

/spesimen yang harus diruluk.

3. Mengkoordinasi cara dan prosedur rujukan ( P K , P A , P F ) d. Pombinaan dan

pongsmbangan 1. Melaksanakan

pembinaan bagi staf dan pelaksana teknis laboratorium dengan cara pen-didikan berkelanjutan. ' 2. Menyesuaikan sarana

& prasarana serta ' pelayanan lab.

(41)

E E| ' d = z 2 F' b

tr

z 6

r

d *t x F z

x

F = x t1

1. Polayanan Lab. Klinik

menurut perl(embangan kebutuhan klinik khususnya maupun masyarakat umumnya. 1. Pelayanan Lab. Klinik

1.1. Mengkoordinasi dan melaksanakan pengambilan, pengumpulan, pngddam, dsfihtti, spesimen. 1.2. Melaksanakan pemeriksaan sesuai kemampuan dan ketrampilan dan mempertanggung jawabkan hasil pemeriksaan kepada pimpinan. ,|.3. Melaksanakan pombuatan pemanfaatan raagen, media bahan standar, bahan kontrol. 1.4. Melaksanakan uji

coba alat dan metode baru. 1.5. Mengawasi dan mslaksanakan perawatan dan pengecskal pe|zllatal. 1.6. Melaksanakan pemanlapan mulu L Analis modi3 lulusan

(42)

H

8

3 z It 2 6) d 5 z F x x d *t e i x F z x ,t x il P€rawat kesohatan 1.7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasll pemeriksaan lab. 1.8, Melaksanakan kesehatan dan keselamatan lingkungan keria. . 1 . 9 . M e l a k s a n a k a n pengiriman bahan rujukan, 2. Rujukan 2.1, Melaksanakan pengiriman bahan rujukan sesu3i persyaratan 3. Perencanaan dan pembinaan dalam merencana-kan kebutuhan bahan-bahan unluk pemeriksaan PA dan silologi. 3.2, Membantu pelak-sanaan pemDinaan ke laboratorium Puskesmas di wilayahnya o Mempersiapkan pasien o Mengambil spesimen/ sediaan

(43)

! E I = z E E o F o z F x v d ,t = x F z x I x il Perawat kesehaten 1.7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan lab. 1.8. Melaksanakan usaha kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. 1.9, Melaksanakan p€ngiriman bahan rujukan, 2. Rujukan 2.1. Melaksanakan pengiriman bahan rujukan sesuai persyaratan 3. Perencanaan dan pembinaan 3.1. Membantu pimpinan dalam merencana-kan kebutuhan bahan-bahan untuk pemeriksaan PA dan sitologi. 3.2. Membantu pelak-sanaan pemDtnaan ke laboratorium Puskesmas di wilayahnya r Mempersiapkan pasien o Mengambil spesimen/ sediaan rl ri -,

(44)

g

z ! 2 c| F'

F

z F E ,t d 4 -^tr z

x

u. c = 3

a

Analis kosrhatan r. Untuk pomorikarn Palologl Xlinik. b, Untuk pemeriksaan Toksikologi SLTAFMA.IPA !. Sebagai pelaksrnt lrhnl!. Tambahan pendidikan khusus dibidang ybs, Pomeriksaan Patologi Analomil

r Jumlah dan jenis

r Jumlah /jenis alat yang dipErgunakan r Cakupan rujukan r Jumlah spesimen

Jumlah/jonis alal yang dipergunakan

. Jumlah sediaan

r Jumlah{enis alat yang dipergunakan o Jumlah sp€simon dan

olopsi . r Pemeriksaan spesimen r Pemeriksasn 3pesimen . Pertbualan ptgparal 'I r Adminisltasi o Membanlu pemeriksaan spesimgn, tugas-tugas analis

M€mbantu dalam pem. berian informasi yang menyangkut kepentingan pemeriksaan laboratodum Menangani, msmproses dan melaksanakan pomeriksaan laboratorium Melaksanakan p€ngiriman spesimen unluk diruiuk Moncatat hasil-hasil p€meraksaan Menangani, memprosos dan ri€msdksa spesimen pada kasus keracunan. Molaksanakan p€ngiriman spos&nen kass k€racunan yang akan dirujuk. Moncalat hasil-hasil pomoilksaan

Monangani, momproses Esdiaan mulai dati pangrimlan sampai dsngan siap unluk dioeriksa. Membantu pimpinan dalam mslaksanakan oloosi. Untuk pem€aiksaan : - Hemalologi - Kimia Klinik - Sorologi - Mikrobiolo$

(45)

b. Sobagai pelaksana administrasi c. Sebagai pembrnlu

polaks!n. Pllologi Klinik (lrboran)

S M T P

a. Sobagai iuru seksi pendidikan khusus tambahan b. Pembanlu

c. Pembanlu Lab, Kllnik

. Jumlah/j€nis pem€riksaan r Cakupan rujukan o Cakupan rujukan

r Jumlah kasus bedah mayat dilaksanakan o Jumlah sposimon olopsi r Jumlah/jenis alat yang

dipergunakan . Jumlah sposim€n r Jumlah/jenrs pom€riksaan Mombanlu pembedahan mayat I Msmbantu tugas-tugaE tshnis dan non tohnis Mgmbantu lugas-tugas non tohnis

Menyusun dan msnyampaikan laporan. Bortanggung iawab atas penyimpanan arsip Bertanggung jawab atas pgngiriman hasil saan lab. ru,ukan

. Metawal mayat r Membantu pimpinan

dalam membedah mayat r Melaksanakan tugas

pembersihan/pencucian pombuangan sisa/sampah dan lain.lain,

. M6mbanlu m€laksanakan lugas dalam psngiriman hasil

r Melaksanakan pencucian pemb€rsihan alat-alat laboratorium/ tuangan dan lain-lain. . Mgmbanlu tugas-tugas rulukan.

I

F

I

= z E o r r F z r o F d F c x r z x F c = E

(46)

E

z '! d

e

E b z

E

E

F d ,t = x

e

,t

E

iE g ^ e

URAIAN TUGAS DI LABORATORIIJM PATOLOGI KLINIK RUt\dAH SAKIT KELAS A / B

Sarjana Kesehatan 52 1. Doklor Sposialb Patologi

Klinik

a. Jumlah spssimen b. Jumlah dan isnis

psm€riksaan c. Jumlah dan j€nis

peralatan yang digunakan d. Calupan ruiukan. e . C a k u p a n p 6 m b i n a a n f. Cakupan konsultasi. a. b. Pelayanan laboratorium Fluiukan laboratorium Memberikan konsultasi k€pada Tim Msdik, dll. P6mbinaan dan Pongom. bangan laboralorium dalam bidang-bidang : i Hsmatologi ' Kimia Klinik ' Mikrobiologi Klinik ' Serologi/lmunologi . Toksikologi Kliniu Drug Monitoring a d E n b 't. Moroncanakan jenis pomgriksaan Lab. M€dik : 1 . 1 , M e n o n l u k a n j o n i s

petn€riksaan yang harus dilakukan. 1 . 2 . r M e n e n t u k a n i e n i s

dan jumlah komponen Lab; (personalia . sarana, prasarana,

peralatan, logistik, dll) 2, Menanggung jawab,

koordinalor, supglvisor kogiatan pelayanan Lab. yang mencakup : 2.1. P€ngambilan, pengumPulan, pEngelolaan sPesimen termasuk distribusirrya 2.2. Pemilihan dan psnonluan meloda pomeriks8an. 2.3. Palaksanaan psmoriksaan 2.4. Pembuatan, pemanfaatan, pgmbakuan reag6n, media, bahan standal bahan kontlol 2.5. Pemilihan, Psnentusn

p€manlaatan, Psr!-watan, Peng€celan peralatan.

Pomantapan mulu intra mauoun gkstra laboratodum

(47)

! d 5 z H z o E r r z 6 v d F = 7 z x v = x F'

ruu,1fi+*ivX11ffi",,m1,ffi

2.6. Psmantapan kwalita{ Lab 2.7. Penentuan dan psnyaiian hasil Lab. 2.8. PemEliharaan kgsghatan dan lesolamalan lingkungan kerja. 2 . 9 . P e n e n t u a n j e n i s Pement(san yang diruiuk dan cara m € r u j u k . 2.10. Pelaksanaan psocatatan dan pelaporan hasil pemsrikEaan Lab. ssrta kegialan administrasi Lab. lainnya. 2 . 1 1 . P g n g a d a a n s a r a n a dan material lainnya sgsuai kebutuhan.

] 3. Melaksanakan pemerit- I saan laboratorium yang I canggih dan memerlulan I keahlhnnya4rewenangannya.

I I 4. Memb€rikan konsultasi I kepada Tim Medik ; I 4 , 1 . M e n g a n a l i s a & | mongintsrprotasi I hssil pemeriksaan I laboratorium dan I menogakkan diagnosal laboratorium. I

Rulukan verlikal maupun horisontal M€ncakup bidang : . H€matologi o Kimia Klinik r M i k r o b i o l o g i k l i n i k r Serologi/ lmunologi

(48)

6 z E 9 E 5 F z I E 3 d u c = x 2

x

, q -9

x Psmbinaan kgluar dapal

dilakukan sesuat terutama bagi Lab. Yang lobih kecil

T€rutama unluk peng€mbangan t€hnih

dan metodologi dalail bidangnya.

4 . 2 . M € r u m u s k a n d a n m e m e c a h k a n m a s a ' lah Yang berkaitan dgngan Penegakkan diagnosis, ovaluasi t€raPi, Pencegahan dan Prognosisi Penyakit dari segi laboratofium dan msnyarankan pem9" riksaan lanjutan. 5. Momberikan intormasi &

toknik p€meriksaan dan pongelolaan laboralorium 6. Molalsanakan P€mbinaan

bagi stat & Pelaksana laknis Lab. dengan cara pondidikan barkelaniutan, 7. Menyesuaikan sarana dan

prasatana sgrta Pelayanan Lab. berdasarlan hasil analisa data, gvaluasi sgrla Pgd(embangan kebutuhan masyarakat.

1.-l sda. dalam bidang : 2. I Totsirotogi dan drug 3 . I monitorlng. 4 . 1

3 l

7 . J sda. dalam bidan0 :

Toksikologi dan drug monitoring. s d a . d a l a m b i d a n g :

Toksikologi dan dtug moniloring, Ahli Farmakologi klinik

(49)

FEi*FF

; E s E * . E e "

p ; *E€

ggEFFE€gg$eEEffgiE

3 :

:

:

:

- o . i c i = r i c i x ; o i a i s r t < t r J

fF

. E p ' E " 6 > o = o € , d € 3 5 t l c i t j d - t 3 9 .

E F

s €

n

d t < i d

s E _

9 a E g FE g b e 6 r o g E E 6 0 c E C 6

l-t

d r i d - i o

* : E

6 a r---l I I r l c i -d cj !i e+ e-'6 N a/, ,, .1

-E F € g

€ E i 6 i 5

**Ess

. E X s € E

d g g = , P

E -.g 6 E ; E

5e

s

ssE

!;E

gi;ssg

F:E

t-]

| 3+ # PEDoMAN pE\rcELoL AN LABoMToRTM KUNK RUMAH s txr I I

(50)

it 6 -z \, z 6) Irl b F z F E 7 d E c F z i,l m =

E

lv. Analis kesohalan

(lulusan Sekolah Monengah Analis Kosshalan)

sda

1 , 5 . M s l a k s a n a k a n p€mantapan mulu inlra, inler dan skslra Lab. 1.6. Melaksanakan Pe-nenluan Psnghitungan hasil pem€riksaan. 1 . 7 . M o l a k s a n a k a n pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan Lab, dan lugas adminislrasi Lab. lainnya 1,8. Melaksanakan pengkiman bahan r u j u k a n s e s u a i pgrsyaratan. '1.9. Melaksanakan usaha kesehatan dan keselamatan lin9. kungan ke.ia, ' 1 . 1 0 . M e m b a n l u menyusun rencana pongadaan sarana/ matorial lain sosuai k s b u t u h a n , Msmbantu tsrlaksananya pemeriksaan lab, yang c a n 9 g r n Msmbantu pslaksanaan pgnbinaan potugas laboratorium sssuai bidangnya. Melakukan pengambilan & p6ngolahan sposimen tsrmasuk dislribusinya

S€suai dongan wgwenang dan tanggung iawab

(51)

r

I

3 z ! z c) r r z F x 7 d -x z x u = x v. Pembanlu Lab. (lulusan SMPISO) Jumlah sDssimen

Jumlah{enis p€msriksaan Msmbanlu non lohnislugas-lugas

Melakulan pemeriksaan lab. / analisa sederhana/ tutin. Melaksanakan pembuatar/ p9m bakuan/psm anfaatan pong€c€kan reager/mgdia/ Dahan standar/bahan kontrol, dlt. Melaksanakan perawalan/ p€moliharaan pengecokan p9ralatan. Melaksanakan program p 6 m a n t a P a n m u t u , b a i k inl€rnal maupun eksternai. Melaksanakan penentuan/ penghitungan hasil pemeriksaan, Menyajikan data bahan- ] bahan unluk ksporluan ] peroncanaan pengadaan I sarana,/ material lainnya I d i b i d a n g n y a , I MElaksanakan lugas-tugas I rujukan yang menyangkut I bidangnya, I Melaksanakan tugas.tugas I psncalatan dan pelaporan I hasil pomoriksaan dan I lugas-tugas administrasi I laboratorium dibidang . I lainnya. I I Msmbantu melaksanakan I tugas-lugas rujukan. I Melaksanakan tugas-tugas I pombersihan/p€mbuangan I sisa/ sarnpah. I S e s u a i d e n g a n tingkat kemampuan/ kot€rampilan. Sesuai dsngan k e m a m p u a n kstsrampilannya.

(52)

t . '

g

-z

E

g b

s

z F E 7 d F = ' x F

v

,t

F

3

e

Polaksanaan Tohnik Eleklronika :

luluran STM Lisrrik/ ATEM. (sebagai fungsi tambahon brgi tenaga aejenir yrng !sd!h ada di rumrh ilkit).

Pelrksanrrn Tohnil Listrik

L!Po'!n.

(SMA.IPA + latihan di Lab, ybEl.

Parawrl korohatrn

Jumlah alal el€ktronik y a n g d i p e r g u n a k a n .

r Macam/banyaknyr instalasi lisrik

Jumlrh speslmsn sedlaan

r Perawalan/penang. gulangan masalah kslistrikan. v[l & rx. i MsmbEnlu pemeriksaan sp€3imon o Pengambilan spesimen/ sediaan . Membantu msnangani pasisn. I Mslaksanaksn Tsta Usaha . Tuoas.lugas administrasi ringan.

. Tugas{lgas oon iehnig hinnyr. o Menyusun jadwal/molak. Eanakan maintenancg/ check peralatan. r Melakukan reparasi ringan. r Melakulan msint8nanco dan chock l€rhadEp inslalasi listrik Lab, . Membanlu lugas-tugas

analis

. Mompersiapkan palirn . Mombanlu dalam

pemberian inlormasi yang menyangkut kspenlingsn pemoriksaan Lab.

. Moncalal jumlah dan jgnis spesimen serla isnis pem€riksaan yang dilakukan. Sesuai kemampuan dan k€torampilanny!. Sesual kemampuan dan ketoranpilannyr.

(53)

D. SAR.ANA DAN PRASARANA 1. GEDTING

A. Lokasi

Instalasi rumah sakit merupakan salah satir instalasi rumah sakit yang bukan saja memberikan pelayanan untuk penderita rawat nginap, tetapi juga penderita rawat jalan dan rujukan. Karena itu laboratorium rumah sakit sebaiknya terletak di daerah yang mudah dicapai dari dalam maupun luar rumah sakit.

Secara khusus bagian dari laboratorium yang melayani gawat darurat (lab cito) dan bank darah hendaknya terletak tidak jauh dari unit gawat darurat dan laboratorium induk, jadi merupakan satu kelompok laboratorium. Sedang ruang autopsi sebaiknya berdampingan dengan kamar jenasah.

B. Ruangan

Semua ruangan terutama yang dipakai untuk pemeriksaan spesimen perlu mempunyai ventilasi yang baik dan mendapat sinar matahari yang cukup. Ruang penerimaan spesimen atau pengambilan spesimen sebaiknya telpisah dari ruang pemeriksaan unJuk mencegah kontaminasi, terutama ruang pemeriksaan mikrobiologi dan pengolahan darah untuk transfusi.

Menurut fungsinya, dalam garis besar ruangan-ruangan dibagi dalam :

o Ruang penerimaan

o Ruang pemeriksaan

. Ruang administrasi/pengolahan hasil.

Untuk memudahkan pengawasan, ruang pemeriksaan dapat dibagi lagi menurut teknik pemeriksaan atau sesuai dengan disiplin ilmu Patologr, yaitq sebagai berikut :

Ruang Patologi Klitnk 1. Ruang Klinik Rutin Z. Ruang Hematologi Klinik 3. Ruang Imunologi Klinik 4. Ruang Mikrobilogi Klinik 5. Ruang Kimia Klinik 6. Ruang Faal Klinik

7. Ruang Biologi sel/Bio molekuler

]-t

(54)

4

Ruangan Fng tidak kalah penting adalah ruangan penunjang seperti : ruang penyimpanan bahan kimia/reagensia yang memenuhi persyaratan keselamatan kerja dan persyaratan penyimpanan reagensia itu sendiri a.l ruangan dingin atau lemari pendingain untuk penyimpanan reagensia tertentu, WC serta ruangan cuci tempat pembuangan sisa-sisa bahan pemeriksaan

(wastedisposal) dan atau incinerator yang memenuhi persyaratan

kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja, perlu disediakan mengingat bahan-bahan yang diperiksa harus dianggap sebagai bahan yang dapat menularkan penyakit berbahaya. Kamar mandi dengan douche perlu untuk pertolongan pertama pada kecelakaan

yang disebabkan oleh bahan kimia. Besar dan jumlah ruangan tenhr

saja disesuaikan dengan kegiatan pelayanan yang diperlukan-SI.'MBER USTRIK

Untuk dapat memberikan pelayanan laboratorium yang baik diperlukan aliran listrik yang cukup, dengan tegangan yang konstan dan tidak ada giliran listrik telputus. Hal ini perlu bukan saja supaya pemeriksaan tidak terhenti, tetapi mengingat beberapa jenis alat, reagensia dan spesimen memerlukan perawatan dan peny"impanan pada suhu tertentu dan tetap. Idealnya, selain sumber listrik PLN, juga disediakan cadangan sumber listrik dari generator, mengingat laboratorium rumah sakit harus dapat memberikan pelayanan selarna 24 iam.

SI'MBER AIR

Pengadaan air bersih yang mmgalir secara terus menems merupakan hal yang mutlak bagi sebuah laboratorium, karena itu

disamping air dari PAM sebaiknya disediakan pula sumur pompa

sebagai cadangan.

SI,JMBER GAS

Beberapa jenis pemeriksaan laboratorium memerlukan penggu-naan nyala api yang baik, misalnya untuk pemeriksaan fotometri api (flame photometri) untuk pemeriksaan elektrolit dan lain-lain. Karena itu pengadaan sumber gas disebuah laboratorium sangat diperlukan. Dalam hal ini penyediaan LPG tanpa terputus, sudah memadai.

PERALATAN

Perkembangan teknologi dalam dunia kedokteran umumnya

2.

3.

4.

5.

t-t

PDoMAN PAncHoIAAN |ATMIOTUMXUNKIITMAHSAIII # 39 |

(55)

dan bidang laboratorium klinik khususnya akhir-akhir ini makin pesat. Produsen peralatan laboratorium berlomba meningkatkan kwalitas serta kecanggihan alat untuk memenuhi kebutuhan keinginan masyarakat serta kecanggihan dan pemberi jasa labora-torium. Namun demikian, penerapan teknologi tanpa penapisan dan penyesuaian dengan situasi, kondisi serta kebutlrhan masing-masing negara akan membawa akibat yang tidak diinginkan,

diantaranya membubungnya biaya pemeriksaan laboratorium.'

Unfuk memberikan pelayanan laboratorium yang berhasil g u n a d a n b e r d a y a g u n a , pemilihan jenis dan jumlah alat laboratorium harus disesuaikan dengan pelayanan medik yang dibutuhkan, yfrrg tentunya berbeda antara berbagai kelas rumah sakit yang ada. Untuk pemeriksaan rutin dan banyak iumlahnya dalam satu hari, harus dilakukan otomatisasi pekerjaan misalnya :

o Skrining urin

o Hematologi rutin

o Kimia klinik tertentu seperti : glukosa

dll-Disamping penyesuaian dengan pelayanan di berbagai kelas rumah sakit, dalam memilih alat laboratorium. faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan adalah :

Kemampuan alat

Kemudahan penyediaan reagens yang dipakai dengan alat itu.

Kemudahan operasional Ketelitian dan ketepatan alat Kemudahan pemeliharaan

Mengabaikan salah satu faktor diatas dapat mengakibatkan pelayanan dengan menggunakan alat tersebut tidak memberikan h a s i l y a n g d i h a r a p k a n . A p a b i l a d i k e h e n d a k i standarisasi peralatan laboratorium untuk rumah sakit kelas C, B dan A yung dimaksud bukanlah standarisasi merek alat, tetapi standarisasi berdasarkan faktor-faktor tersebut diatas.

Otomatisasi

Otomatisasi dan elektronik data processing merupakan teknologi mutahir dalam bidang laboratorium yang telah diterapkan secara luas di negara-negara yang sudah maju. Walaupun alat otomatisasi dan elektronik demikian canggih dan besar kemampuannya, ketelitian dan kecepatari yang handal,

t. 2. 3 . 4 . 5.

t-]

| 40 # IEDoI,IANIEIGEoLAAN LAEoR^ToRIUMXUNIKRI,MAH sAKr

(56)

a)

serta dapat memberikan jaminan inutu pelayanao akan tetapi dampak negatif yang harus dipertimbangkan adalah :

. Harga alat yang terlalu mahal/sulit dijangkau

. Pemehharain dan penyediaan reagen yang biasanya tidak

mudah.

. Pengadaan sumber energi/listrik yang cukup besar.

. Serti peningkatan biaya pemeriksaan laboratcrium sebagai

akibatnya

' Oto^utisasi yang disertai pengolahan data elektronik dalam

bidang hematologi, kimia klinik mikrobiologi mauPun imunologi biak digunakan di rumah sakit, dengan jumlah tempat tidur 800 -1000 atau beban kerja lebih dari 500.000 test pertahun- Hal ini terutama untuk rumah sakit kelas A atau kelas B Pendidikan, yaitu rumah sakit yang dipakai untuk pendidikan calon dokter/ ialon dokter spesialis. Di rumah sakit ini penyediaan komputer mini untuk 6ling processing dan pelaporan hasil dapat

dipikirkan-Otomatisasi yang lebih sederhana/semiotomatisasi, dapat

digunakan di rumah sakit dengan fumlah tempat tidur 600 - 800

atau beban keria lebih dari 100.000 test pertahun. Untuk rumah

sakit kelas C cukup digunakan alat-alat yang dapat ditangani secara manual.

|enis alat

Jenis dan iumlah alat yang diperlukan tergantung dari ieris pelayanan laboratorium yang diharapkan dan beban keria yang dipikul. Namun demikian, agar dapat menuniang pelayanan spesialistik dasar mmah sakit tersebut, laboratorium harus dilengkapi dengan peralatan minimal (lihat lampiran)- Daiam perkembangan rumah sakit kelas C saat ini, maka daftar jumlah dan jenis peralatan yang minimal tersebut telah seuai dengan mmah sakit

ini-Untuk rumah sakit kelas B diperlukan peralatan tambahan. Rumah Sakit Kelas B Pendidikan dan rumah sakit kelas A, disamping pelayanan dan demi peningkatan mutu/pengem-bangan pelayanan itu sendiri, pada umumnya merupakan pula pusat pendidikan dan penelitian. Karena itu selayaknya laboratorium rumah sakit kelas B Pendidikan dan rumah sakit kelas A dilengkapi dengar. peralatan yirng canggih dan otomatik t e r u t a m a d a l a m b i d a n g h e m a t o l o g i , k i m i a k l i n i k , iuga mikrobiologi dan imunologi.

(57)

D. PRASARANA / SAMNA LABORATORII'M PATOLOGI KLINIK

GEDUNG

R. Hematolos & Bank Darah R. Kimia Klinik R. Mikrobiologi R. Serologi / Imunologi R. Lab. Cito R. Pengambilan bahan R. Penyimpanan / Gudang R. Penyimpanan dingin R. Tata Usaha R. Tunggu R. jaga / fidur R. Cuci & WC R. Perpustakaan R. Makan

I(amar mandi dengan douche

Ternpat pembuangan/ incinerator

Listrik I Minimal Watt

Air : PAM atau Sumur Gas : kota/LPG

Mebel Meja keria Lab.

Meja tulis

Lemari bahan kimia Lemari arsip + + + + + + , + . + + + + + + + + 50.000 + + + + + + + + + + + + + + + + ? + + + 40.000 + + + + + + + + + + + + + + + + + : + + 30.000 + + + + + + + +

t

+ - r$tf + + + + + + + 10.000 + + + + + + + + + + _ t - t * + + + + + + + + + 10.000 + + t + + +

t-]

(58)

,i

Keterangan :

* bersama kimia klinik

** menggunakan fasilitas sama-dengan Lab- induk. PERALATAN KANTOR : Mesin Tik Alat Tulis Formulir Pemeriksaan/ Hasil Lab Telepon / lntercom Komputer Mikro AVA t-l t l

PEDOMANPEX\IGEIOI,{AN IJiEOMTORIUM XUNKRT,MAH STM fr A3 I t-l

(59)

E. KEGIATAN RITTJKAN

Kegiatan rujukan laboratorium Patologi Ktinik, Patologi Anatomilg Kedokteran Forensik/Kamar fenazah dan Mikrobiologi Rumah Sakit dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan kemampuan pelayanan laboratorium di masing-masing ienjang dalam memenuhi kebutuhan pasien di masing-masing kelas rumah sakit. Untuk itu laboratorium 'rujukan

harus dapat melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar

minimal yang telah ditentukan sesuai dengan ieniangnya. :

Kegiatan ruiukan laboratorium yang telah berjalan saat ini masih sangat terbatas, untuk itu perlu dilakuitan berbagai upaya peningkatan, meliputi peningkatan rujukan pemeriksaan, rujukan sarana serta ruiukan pengetahuan dan teknologi.

Rujukan pemeriksaan berupa ruiukan spesimen pasien dilengkapi .dengan formulir rujukan yang nantinya akan dijadikan file data rujukan

dan disertai dengan data yang bailc

Rujukan pemeriksaan adalah unhrk ienis pemeriksaan yang belum mampu-diiaksanakan oleh laboratorium yang meruiuk, untuk uii silang (cross check) dan untuk konfirmasi.

Rujukan sarana dalam bentukbanhran penyediaan reagen dan media serta bantuan penyediaan peralatan oleh laboratorium yang lebih mampu kepada yang kurang mampu.

Ruiukan pengetahuan dan tehnologi dilaksanakan dalam berbagai bentuk antara lain dengar. penyelenggaraan pelatihan teknis, pemberian bimbingan teknis ditempat, pemberian petunjuk dan informasi teknis,

penyelenggaraan dan bimbingan pemantapan mutu ( Quality Assurance),

Laboratorium Klinik RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo ]akarta yang ditunjuk sebagai laboratorium rujukan nasional melaksanakan kegiatan rujukan pemeriksaan uji coba metoda dan reagen, pelatihan teknis kepada

. tenaga laboratorium rujukan dibawahnya dan laboratorium lain,

membanfu penyelenggruaan pemantapan mutu lingkup nasional, dan pemeriksaan penyakit OPURTUMSTIK

PS)OIIAN TEiIGE.CILAAN I.ADOTATORITIM KUNIK RI'XAH SAKTI l l

(60)

-JARINGAN RTIJTJKAN

LABORATORIUM

o

(61)

BAB Itr

PELAYANAN LABORATORIT,'M PATOLOGI ANATOMI

A. PELAYANAN PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOM

Pemeriksaan Patologi Anatomik yang sudah harus dapat dilakukan

dirumah sakit kelas c, meliputi pemeriksaan histopatologik dan sitologik.

sesuai dengan kualifikasi tenagi yang ditempatkin di rirmah sakit kJlas C, yaitu dokter pengelola laboratorium yang pengetahuannya di bidang Patologi Anatomik masih sangat terbatas.

Pemeriksaan histopatologik meliputi kelainan yang ditemukan pada

struktur jaringan/organoid yang dihadapi ke empat spesialis dasar dan inipun hanya meliputi kelainan dengan gambaran yang klasik/spesifik. W a l a u p u n demikian otopsi klinik tetap harus dapat dilakukan.

Pemeriksaan potong beku suatu pemeriksaan cepat untuk menentukan

keganasan selama penderita masih dalam kamar operasi, hanya dapat dilakukan untuk payudara, kulit ataupun ovarium.

Pemeriksaan sitologik terutama untuk mendeteksi secara dini keganasan dalam kandungan bagi penderita. Bila dalam hal diagnosis tidak dapat ditegakkan, laboratorium hendaknya mampu membuat preparat untuk kemudian dirujuk ke rumah sakit atau laboratorium yang telah mempunyai ahli Patologi Anatomik.

P e l a y a n a n P a t o l o g i Anatomik di Rumah Sakit Kelas B Non Pendidikan dilaksanakan oleh Instalasi Laboratorium Patologi Anatomik. Selain pemeriksaan histopatologik dan sitologik dilengkapi pula dengan pemeriksaan histokimia untuk menunjang pemeriksaan

histopatologik-Jenis kelainan yang dapat ditangani menjadi lebih lengkap (meliputi semua organ tubuh), demikian pula derajat kesukaran kelainan tersebut, karena disini telah ada dokter ahli Patologi Anatomik. Di rumah sakit kelas B Non Pendidikan diharapkan dokter ahli Patologi Anatomik tersebut telah mempunyai pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun. Otopsi klinik telah dapat diselesaikan seluruhnya sampai tahap diagnostik histopatologilc demikian pula pemeriksaan potong beku sudah dapat meliputi berbagai jenis kelainan.

Kemampuan pemeriksaan sitologik unhrk rumah sakit kelas B Non Pendidikan masih terbatas pada sitologi alat kelamin wanita, mengingat jumlah dokter ahli Patologi Anatomik yang ad4 sedangkan rumah sakit

t-]

| 46 # PEDoMAN IEI{GELoU\AN LABot K)RIIm rx,INIK rUM H sAnr l l

(62)

s

kelas B Pendidikan sudah dapat melayani pemeriksaan dahak, urine, cairan tubuh dan aspirasi biopsi.

Pelayanan patologi anatomik di rumah sakit kelas B Pendidikan diharapkan sudah lengkap, baik dalam histopatologik, histokimia yang menuniang histopatologi maupun pemeriksaan sitologik. Demikian pula pemeriksaan imunopatologik sudah dapat ditangung, walaupun tidak selengkap yang ada di rumah sakit kelas A. Tentu saja sistim rujukan masih tetap harus dijamin untuk semua jenis pemeriksaan Patologi Anatomik.

Dokter Ahli Patologi Anatomik rumah sakit kelas B Non Pendidikan d a p a t m e n g i r i m s e d i a a n k e d o k t e r a h l i P a t o l o g i A n a t o m i k y a n g berpengalaman di rumah sakit kelas B Pendidikan dan terakhir ke rumah sakit kelas A.

Secara lebih terperinci -jenis-jenis pemeriksaan Patologi Anatomik dapat dilihat pada tabel di bawah ini dan penjelasannya.

TABEL 3

-IEMS IENIS PELAYANAN

SENTRA DTAGNOSTIK PATOLOGT ( SDP )

n

t-]

PDoM^N PB|GEI0LAAN urmnrronrUUn^WXnUMAHSAKT I a7 | t l

IEMS PELAYANAN

RUMAH SAKIT KELAS

A B (P) B (NP) C D

Histopatologi lengkap lengkap lengkap lengkap makros

kopis

Vries coop / potong beku lengkap lengkap lengkap lengkap

Sitopatologi lengkap lengkap lengkap lengkap terbatas

.Sitologi lengkap lengkap lengkap lengkap terbatas

Histokimia lengkap terbatas terbatas

Imunopatologi lengkap terbatas

Gambar

TABEL  3  - -IEMS IENIS PELAYANAN
Tabel 1 : Ringkasan Jenis Pelayanan Mikrobiologi  di  Rumah Sakit
Tabel 2 : Struktur Organisasi Instalasi Mikrobiologi Klinik

Referensi

Dokumen terkait

Dengan dibuatnya buku Pedoman ini, diharapkan dapat tercapainya pelaksanaan sistem Surveilans Kela in an Bawaan Berbasis Rumah Sakit dalam menyedi aka n data yang

Buku ini disusun dalam rangka revisi buku Pedoman Pelayanan Rumah Sakit kelas B1, B2, C1, C2 dan D yang diterbitkan tahun 1986 dan buku Standar Peralatan, Ruang

Daftar Rumah Sakit dan Laboratorium Klinik Rekanan PT Asuransi Jiwa Sequis Life.. Alamat Telp / Fax

Kebutuhan tenaga ahli teknologi laboratorium medik di Unit Laboratorium Klinik Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru berdasarkan Metode Ilyas adalah 18 orang, Metode WISN 21

b. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran c. Pola mikroba dan kepekaan antibiotik setempat A. Kebijakan penggunaan antibiotik di rumah sakit, berisi hal berikut ini.

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang melakukan pemeriksaan serum anti dengue IgM dan IgG di laboratorium Rumah Sakit Surya Husadha Denpasar

kan untuk membantu bagian laboratorium di rumah sakit untuk menyediakan pelayanan dan informasi kesehatan bagi pasien sehingga dapat mendukung kelancaran

Persyaratan Teknis Bangunan Ruang Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Kelas D mengacu pada “Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Gawat Darurat” yang telah diterbitkan oleh Direktorat