LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
Peningkatan Kesadaran Pemakaian Jas Laboratorium
Pada Laboratorium Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Muna Barat
OLEH
DEWI ASTUTI SADAKI, AMAK NIP.199402182019032019
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) GOLONGAN II ANGKATAN XVI TAHUN 2020
BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI, 2020
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha ESA karena atas curahan rahmat dan nikmat-Nya, sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS tahun 2020 dapat menyelesaikan “Laporan Aktualisasi” yang merupakan salah satu persyaratan yang diwajibkan selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS.
Laporan Aktualisasi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan Latihan Dasar CPNS Tahun 2020 yang diselenggarakan di UPTD BPSDM Distanak Prov. Sultra. Rancangan ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Ahmad Lamani selaku Bupati Muna Barat yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun anggaran 2020,
2. Bapak Syahruddin Nurdin, SE, selaku Kepala BPSDM Prov. Sultra beserta jajarannya selaku penyelenggara Latihan Dasar CPNS,
3. Bapak La Ode Mahajaya, M.Kes, selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Muna Barat beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II.
4. Bapak Andi Makawwaru Isa Zarny Jassin, ST., MM dan Bapak Drs. Sahabuddin, M.Si, selaku penguji,
5. Bapak Kafarudin, SE., MM, selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan bimbingannya,
6. Bapak dr. H. M. Syahril Fitrah sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Muna Barat sekaligus mentor,
7. Keluarga besar RSUD Kabupaten Muna Barat atas dukungan dan kerjasamanya, 8. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan
pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
9. Bapak As.Ad Djunaide selaku wali kelas yang selalu ramah dalam memfasilitasi segala keperluan selama Latsar
10. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar.
11. Keluarga besar peserta Latsar Kabupaten Muna dan Muna Barat
12. Seluruh keluarga besar saya, terutama kepada kedua orang tua, Suami, dan anak, serta Saudara (i) yang selalu mendukung dan mendoakan sepenuh hati demi terciptanya Laporan aktualisasi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekeliruan dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lain yang membutuhkan referensi.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Tujuan... 2
a. Umum ... 2
b. Khusus... 2
C. Manfaat... 2
a. Manfaat Bagi Penulis ... 2
b. Manfaat Untuk Organisasi ... 2
c. Manfaat untuk masyarakat ... 3
D. Ruang Lingkup ... 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI- NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN ... 4
A. Dasar Hukum ... 4
B. Visi Misi Organisasi... 4
C. Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi Dan Tugas Pokok Dan Fungsi Aparatur Sipil Negara ... 5
D. Struktur Organisasi... 7
E. Data-Data Pendukung Isu yang Diangkat... 8
F. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN... 13
G. Konsepsi Kedudukan Dan Peran ASN Dalam NKRI ... 20
H. Identifikasi Isu ... 22
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ... 23
A. Pemilihan Isu Perioritas atau Core Isu ... 23
B. Isu perioritas atau isu terpilih ... 24
C. Analisis Dampak Isu... 24
D. Gagasan Pemecah Isu... 24
E. Kegiatan Dan Tahapan Untuk Memecahkan Isu... 24
F. Analisis Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Kegiatan ... 25
G. Perkiraan Hambatan Dan Solusi ... 38
H. Indikator Keberhasilan... 38
I. Rencana Habituasi... 38
J. Time Schedule ... 38
BAB IV HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI……… .. 39
A. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Kegiatan ... 39
B. Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan dan Tahapan Kegiatan yang dilaksanakan………. 42
C. Nilai Dasar Yang Diterapkan Dalam Kegiatan Rutin Sehari-Hari……... 59
D. Analisis Capaian Aktualisasi……… 60
E. Faktor Kunci Keberhasilan……….. 62
BAB V PENUTUP ... 63
A. Kesimpulan ... 63
B. Saran ... 63
C. Rencana Tindak Lanjut ... 63 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. SDM RSUD Muna Barat... 8
Tabel 2.2. Sarana Dan Prasarana RSUD Muna Barat ... 12
Tabel 2.3. Nilai Dan Indikator Akuntabilitas ... 14
Tabel 2.4. Nilai Dan Indikator Nasionalisme ... 15
Tabel 2.5 Nilai Dan Indikator Etika Publik ... 16
Tabel 2.6. Nilai Dan Indikator Komitmen Mutu ... 18
Tabel 2.7. Nilai Dan Indikator Anti Korupsi... 19
Tabel 2.8. Prinsip Pelayanan Publik... 21
Tabel 3.1. Tehnik APKL ... 23
Tabel 3.2.Analisis Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Kegiatan ... 25
Tabel 3.3. Time Schedule ... 39
Tabel 4.1. Analisis Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Kegiatan dan Tahapan Kegiatan yang Dilaksanakan ... 42
Tabel 4.2. nilai evaluasi peningkatan kesadaran petugas laboratorium dalam menggunakan jas laboratorium ... 60
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.Struktur Organisasi ...1
Gambar 4.1. Konsultasi Dengan Pimpinan Sekaligus Mentor ... 42
Gambar 4.2. Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi ... 42
Gambar 4.3. Lembar Konsultasi Mentor ... 43
Gambar 4.4. Konsultasi Dengan Teman Sejawat ... 43
Gambar 4.5 Lembar Konsultasi Teman Sejawat ... 43
Gambar 4.6. Koordinasi Dengan Pihak K3 ... 44
Gambar 4.7. Lembar Konsultasi Dengan Pihak K3 ... 44
Gambar 4.8.Kebutuhan Sosialisasi ... 46
Gambar 4.9. Undangan Sosialisasi ... 47
Gambar 4.10. Daftar Hadir Sosialisasi Petugas Laboratorium ... 48
Gambar 4.11. Penyerahan Jas Laboratorium Kepada Petugas Laboratorium ... 48
Gambar 4.12. Penjelasan Pentingnya Pemakaian Jas Laboratorium Dan Form Pemantauan Pemakaian Jas Laboratorium... 48
Gambar 4.13. Alat Dan Bahan Pembuatan Rambu Peringatan Dan Form Pemantauan Penggunaan Jas Laboratorium ... 49
Gambar 4.14. Membuat Rambu Peringatan Dan Form Pemantauan ... 52
Gambar 4.15. Menempel Rambu Peringatan Pemakaian Jas Laboratorium ... 53
Gambar 4.16. Menempel Form Pemantauan Pemakaian Jas Laboratorium ... 53
Gambar 4.17. Petugas Menggunakan Jas Laboratorium Pada Saat Pelayanan ... 55
Gambar 4.18. Bukti Penggunaan Jas Laboratorium Oleh Petugas Laboratorium Pada Saat Pelayanan... 57
Gambar 4.18. Melaporkan Perkembangan Kepatuhan Petugas ... 58
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat.
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang- Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintah yang berfungsi sebagai Pelaksana Kebijakan Publik, Pelayan Publik serta Perekat dan Pemersatu Bangsa. Oleh karena itu penting agar ASN tersebut memiliki sifat profesionalisme dan kompetensi yang memadai dalam menjalankan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab sesuai cita-cita Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Undang-undang No.5 Tahun 2014 mengamanatkan pula pada instansi pemerintah untuk wajib memberikan pendidikan dan pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi calon Pegawai Negeri Sipil selama satu tahun masa percobaan. Sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan prajabatan pola baru ini, menuntut setiap peserta diklat prajabatan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, EtikaPublik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang disingkat menjadi ANEKA.
Peserta diklat prajabatan Calon Pegawai Negeri SipilTahun 2020ditugaskan untuk merancang aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA, dengan membahas satu isu yang terjadi di tempat kerja yang akan dilaksanakan di tempat kerja sebagai bentuk penerapan ilmu yang sudah didapatkan selama mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar CPNS dalam kurun waktu 19hari belajar/onclass dan via zoom.
Rumah sakit memiki peran yang sangat penting karena merupakan sarana kesehatan sebagai tempat menyelenggarakan upaya kesehatan. Rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan dituntut dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dengan memberikan pelayanan yang bermutu. Instalasi
laboratorium adalah salah satu instalasi di rumah sakit yang merupakan pelayanan penunjang.
Tingginya resiko terhadap bahaya gangguan kesehatan yang ditimbulkan di laboratorium, maka perlu dilakukannya upaya-upaya pencegahan terhadap kejadian atau traumatik akibat lingkungan kerja dan factor manusia. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Jas laboratorium adalah salah satu alat pelindung dir i(APD) yang penting bagi petugas laboratorium, untuk melindungi diri dari percikan atau tumpahan zat berbahaya, dan menghindarkan diri kontaminasi dari penyakit.
Namun, dilihat dari kenyataan yang ada, petugas laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat, masih menganggap sepele pentingnya penggunaan jas laboratorium,
Dengan demikian, maka saya tertarik untuk mengangkat topic
“Peningkatan Kesadaran Pemakaian Jas Laboratorium Pada Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat”.
B. Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakan aktualisasi ini, selain sebagai salah satu persyaratan kelulusan bagi peserta Pelatihan Dasar CPNS, juga bertujuan untuk:
a. Tujuan Umum
Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara,yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA)dalam pelaksanaan tugas sebagai Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil pada laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat.
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan kesadaran pemakaian jas laboratorium pada Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat
C. Manfaat
a. Bagi Individu
Menambah pengetahuan, dan wawasan tentang nilai-nilai dasar ASN yakni nilai ANEKA.
b. Bagi Unit Kerja
1. Mengurangi terjadinya Penyebaran Penyakit Infeksi (PPI)
2. Meningkatkan kedisiplinan bagi staf
c. Bagi masyarakat
Terciptanya rasa aman dan percaya yang tinggi terhadap pelayanan kesehatan pada Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Muna Barat.
D. Ruang lingkup
Jas laboratorium atau sering disingkat jas lab adalah salah satu alat pelindung diri(APD) yang wajib digunakan oleh para petugas lingkungan laboratorium.
Jas laboratorium memiliki panjang hingga menyentuh lutut dari orang yang mengenakannya.
Jas laboratorium bukan sekedar seragam, melainkan juga menjadi alat proteksi bagi yang menggunakannya. Fungsi dari jas laboratorium sebagai pelindung agar para pemakainya terhindar dari paparan atau percikan bahan kimia maupun zat kontaminan berbahaya lainnya. Selain itu, untuk melindungi pakaian dari noda.
Umumnya jas laboratorium berwarna putih. Berdasarkan informasi yang dilansir dari theblobeandmail.com, jas laboratorium merupakan simbol penyembuhan dan harapan.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI DASARASN DAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI
A. Dasar Hukum
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat merupakan salah satu Rumah Sakit Umum daerah yang dibangun pada tanggal 21 Juli 2015yang beralamat di jalan Poros Lagadi-Tondasi KM 25 Kelurahan Waumere, Kecamatan Tikep, Kabupaten Muna Barat dan kemudiandibangunlah gedung baru RSUD Kab. Muna Barat yang bertempat di Kompleks Perkantoran Bumi Praja Laworo Desa Lombu Jaya Kec. Sawerigadi Kab. Muna Barat yang diresmikan pada tanggal 21 Maret 2019oleh Bapak Bupati Kabupaten Muna Barat La Ode M. Rajiun Tumada dengan klasifikasi Type D. Kemudian keluarlah SK Izin Operasional RSUD Kab. Muna Barat pada tanggal 15 April 2019 melalui Surat Keputusan Bupati Muna Barat Nomor : 161 Tahun 2015 tentang Pelimpahan Kewenangan Bupati Muna Barat tentang Pelayanan Perizinanan dan Non Perizinan Kepada Dinas PTSP Kab. Muna Barat
Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia adalah suatu standar bagi profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan di Indonesia dalam menjalankan tugas profesinya untuk berperan secara aktif terarah dan terpadu bagi pembangunan nasional Indonesia. Hal ini diatur dalam PERMENKES Nomor 370/Menkes/SK/III/2007.
B. Visi Misi Organisasi 1. Visi
Menjadi Rumah Sakit yang mandiri dan profesional dalam upaya mewujudkan masyarakat Muna Barat sehat sejahtera.
2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan rujukan Rawat Inap Kelas III gratis bagi seluruh masyarakat Kabupaten Muna Barat .
b. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada semua lapisan masyarakat secara cepat, bermutu namun terjangkau dengan dilandasi etika profesi dan ketulusan hati.
c. Membangun Sumber Daya Manusia dan meningkatkan fasilitas Rumah Sakit guna mendukung upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang profesional kepada masyarakat.
d. Melaksanakan proses pendidikan yang menunjang pelayanan kesehatan prima.
e. Mewujudkan kesejahteraan karyawan Rumah Sakit.
Tata nilai Rumah Sakit Umum Daerah Muna Barat adalah : “BERPIKIR CERDAS”
a. Bersih Lingkunganku b. Elok Pandanganku c. Rapi Ruanganku
d. Profesionalisme Orientasiku e. Iman Dasarku
f. Komprehensif Sifatku g. Ikhlas Hatiku
h. Responsif Tindakanku i. Cepat Pelayananku j. Efisien Biayaku k. Ramah Sikapku l. Disiplin Kerjaku m. Akurat Dianogsaku n. Sehat Tujuanku
Motto :
“Kami tumbuh dan berkembang melayani masyarakat
C. Tugas pokok dan fungsi Organisasi dan Tugas pokok dan fungsi Aparatur Sipil Negara
a. Tugas pokok dan fungsi Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan mencegah serta melaksanakan upaya rujukan sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat adalah memberikan pelayanan yakni:
1. Pelayanan Medis
2. Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis 3. Pelayanan Asuhan Keperawatan
4. Pelayanan Rujukan
5. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan 6. Pengelolaan Administrasi dan Keuangan 2. Tugas Pokok dan Fungsi Aparatur Sipil Negara
Pranata Laboratorium Kesehatan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan, pada laboratorium kesehatan.
Berdasarkan surat keputusan menteri Kesehatan RI Nomor 370/Menkes/SK/2007, tugas pokok Analis Kesehatan Indonesia adalah melaksanakan pelayanan Laboratorium Kesehatan, meliputi bidang Hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imuno-serologi, toksikologi, kimia lingkungan, patologi anatomi.
Selain tugas pokok, ahli tehnologi Laboratorium kesehatan mempunyai Fungsi/Kewajiban sebagai berikut :
1. Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses specimen 2. Melaksanakan uji analitik terhadap reagent dan spesimen
3. Mengoperasi dan memelihara peralatan laboratorium
4. Mengevaluasi data laboratorium untuk mematikan akurasi dan prosedur pengendalian mutu dan pengembangan pemecahan masalah yang berkaitan dengnan data hasil Uji
5. Mengevaluasi tehnik, instrument dan prosedur baru utnuk menentukan manfaat kepraktisannya
6. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan efisien untuk menginterpretasikan hasil uji laboratorium
7. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan laboratorium
8. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik ke laboratorium
9. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan D. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Muna Barat Nomor 23 Tahun 2017 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Muna Barat :
Gambar1.1.Struktur Organisasi
E. Data-Data Pendukung Isu Yang Diangkat
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat sekarang ini telah cukup memiliki SDM (Personal) yang memadai untuk memberikan pelayanan di rumah sakit dan telah ada standarisasi pelayanan kesehatan yang meningkatkan kinerja rumah sakit.
Adapun sumber daya manusia yang dimiliki RSUD Kabupaten Muna Barat yang lebih jelasnya seperti pada tabel berikut.
Tabel 1.1. sumber daya manusia
SUMBER DAYA MANUSIA JUMLAH
1. Dokter Umum
PNS 1 Orang
CPNS 4 Orang
Non PNS 0 Orang
2. Dokter Gigi
CPNS 2 Orang
Sukarela 0 Orang
3. Dokter Ahli / Spesialis
1. Bedah Umum 0 Orang
2. Anak 1 Orang
3. Penyakit Dalam 1 Orang
4. Obsgyn 1 Orang
4. S1Kesehatan Masyarakat
PNS 4 Orang
CPNS 0 Orang
Sukarela 1 Orang
5. S1. Keperawatan
PNS 3 Orang
CPNS 0 Orang
Sukarela 1 Orang
6. S1. Keperawatan + Profesi Ners
PNS 0 Orang
CPNS 9 Orang
Sukarela 13 Orang
7. D4 Keperawatan
PNS 0 Orang
CPNS 0 Orang
Sukarela 1 Orang
8. D3 Keperawatan
PNS 4 Orang
CPNS 4 Orang
Sukarela 21 Orang
9. SPK
PNS 1 Orang
CPNS 0 Orang
Sukarela 0 Orang
10. D3 Kebidanan
PNS 1 Orang
CPNS 0 Orang
Sukarela 25 Orang
11. D4 Kebidanan
PNS 2 Orang
CPNS 0 Orang
Sukarela 3 Orang
12. Apoteker
PNS 1 Orang
CPNS 3 Orang
Sukarela 0 Orang
13. S1. Farmasi
PNS 0 Orang
CPNS 0 Orang
Sukarela 2 Orang
14. Asisten Apoteker
PNS 0 Orang
CPNS 3 Orang
Sukarela 1 Orang
15. D3 Fisioterapi
PNS 0 Orang
CPNS 1
Sukarela 0 Orang
16. D3 Analis Kesehatan
PNS 0 Orang
CPNS 2 Orang
Sukarela 0 Orang
17. S-1 Kesehatan Lingkungan
PNS 0 Orang
CPNS 2 Orang
Sukarela 0 Orang
18. D-3 Kesehatan Lingkungan
PNS 1 Orang
CPNS 0 Orang
Sukarela 0 Orang
19. D4 Perekam Medis
PNS 0 Orang
CPNS 1 Orang
Sukarela 0 Orang
20. D3 Perekam Medis
PNS 1 Orang
CPNS 2 Orang
Sukarela 0 Orang
21. D3 GIGI
CPNS 3 Orang
Sukarela 3 Orang
22. D4. Gizi
PNS 0 Orang
CPNS 2 Orang
Sukarela 0 Orang
23. D3. Elektromedik
CPNS 0 Orang
PNS 1 Orang
Sukarela 1 Orang
24. D3 Radiologi
PNS 0 Orang
CPNS 3 Orang
Sukarela 0 Orang
25. S-1 Ekonomi
PNS 0 Orang
Sukarela 3 Orang
26.SMP/ SMA
PNS 0 Orang
Sukarela 31 Orang
Jumlah : 169 Orang Sumber : Data Kepegawaian RSUD Kab. Muna Barat
Sedangkan Sarana dan Prasarana yang dimiliki RSUD Kabupaten Muna Barat dapat dilihat dalam Tabel Berikut.
Tabel 1.2. Sarana dan Prasarana
SARANA & PRASARANA JUMLAH
Gedung Kantor 1 Unit
Gedung Bedah 1 Unit
Gedung ICU 0 Unit
Gudang Farmasi 1 Unit
Gedung Unit Gawat Darurat 1 Unit
Gedung Poliklinik Meliputi :
Poli Umum 1 Unit
Poli Interna 1 Unit
Poli Bedah 0 Unit
Poli Kebidanan & Kandungan 1 Unit
Poli Anak 1 Unit
Poli Gigi 1 Unit
Poli Akupuntur 1 Unit
Unit Fisiotherapi 0 Unit
Gedung Perawatan Umum 1 Unit
Gedung Perawatan Kebidanan 1 Unit
Gedung Perawatan VIP 0 Unit
Instalasi Gizi (Dapur) 1 Unit
Asrama Perawat 0 Unit
Kamar Jenazah 0 Unit
Rumah Kepala RS 0 Unit
Rumah Dinas Dokter Spesialis 4 Dasar 0 Unit
Gedung ISPRS 0 Unit
Mushallah 0 Unit
Gedung Pembakaran Limbah Medik 0 Unit
Mobil Ambulance 2 Unit
Tempat Tidur 40 Unit
Sumber : Data Bagian Tata Usaha RSUD Muna Barat Pelayanan Kesehatan Meliputi :
b. Pelayanan Medik Umum 1. Poliklinik Umum 2. Poliklinik Gigi & Mulut 3. Unit Gawat Darurat 4. Bedah
5. Non Bedah
6. Kebidanan & Kandungan c. Pelayanan Medik Spesialistik
1. Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan 2. Poliklinik Kesehatan anak
d. Pelayanan Penunjang Medik : 3. Instalasi Laboratorium 4. Instalasi Gizi
5. Instalasi Farmasi
6. Instalasi Kendaraan Medik( Ambulance ) F. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN
Pada agenda pembelajaran Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara membahas tentang nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas
jabatan PNS secara professional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi kemampuan berakuntabilitas, mengedepankan kepentingan nasional, menjunjung tinggi standar etika publik, berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, dan tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.
Tujuan Kurikulum pembelajaran agenda Nilai-nilai Dasar PNS, dengan memberi penekanan pada kemampuan dalam memaknai dan menginternalisasi nilai- nilai dasar PNS.
Adapun Nilai-nilai Dasar PNS yang dimaksud terdapat dalam mata pelatihan sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusiuntuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Tabel 1.3 : Tabel Nilai Dan Indikator Akuntabilitas
Nilai Indikator
1) Tanggung Jawab
Menyelesaikan pekerjaan dan tugas secara
Tuntas dan dengan hasil terbaik serta mampu mempertanggungjawabkan
2)Jujur Memberikan laporan kinerja dengan memberikan Bukti nyata dari hasil dan proses yang dilakukan 3).KejelasanTarget Melakukan perencanaan atas apa yang perlu
Dilakukan untuk mencapai tujuan dengan melalui identifikasi program atas kebijakan yang perlu dilakukan, siapa yang bertanggungjawab, kapan akan dilaksanakan, dan biaya yang dibutuhkan
4)Netral Menunjukkan sikap netralitas PNS dan kepentingan tertentu 5)Orientasi Publik MengutamakankepentinganMasyarakatdiatas
Kepentinganpribadidangolongan
6)Adil Melayani masyarakat tanpa diskriminasi dan ketidakjujuran 7)Transparan Keterbukaan dalam melakukan kegiatan organisasi
8)Konsisten Melakukan Tindakan yang telah disepakati dan
sesuai peraturan perundangan yang berlaku dari waktu ke waktu
9)Partisipatif Terlibat secara mental dan emosi kepada
Pencapaian tujuan dan ikut bertanggungjawab didalamnya
2. Nasionalisme
ASN dituntut untuk memiliki nasionalisme pancasila yaitu pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Tabel 1.4 : Tabel Nilai Dan Indikator Nasionalisme
Nilai – nilai Indikator
1. Ketuhanan 1) Menghadirkan Tuhan pada setiap
aktivitas
2) Menghormati kemerdekaan beragama 3) Membina kerukunan hidup antar umat
beragama
2. Kemanusiaan 1) Mencintai sesama manusia
2) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan 3) Mengakui dan memperlakukan manusia
sesuai harkat martabat
4) Membela kebenaran dan keadilan
3. Persatuan 1) Mengutamakan keutuhan bangsa
2) Rela Berkorban
3) Mengembangkan rasa bangga berbangsa dan bernegara tanah air Indonesia baik dalam pikiran,ucapan dan perbuatan 4) Memajukan pergaulan antar sesama
manusia
5) Menjaga persatuan dan keberagaman
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.Adapun nilai-nilai indikatornya adalah sebagai berikut :
Tabel 1.5. Nilai dan indikator etika publik
Nilai – nilai Indikator
1. Jujur 1) Tidak berbohong, dapat dipercaya dalam memberikan pelayanan
2) Tidak membebani masyarakat
3) Menjalankan tugas sesuai hati nurani yang bersih
4. Kerakyatan 1) Menghormati kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama
2) Mendahulukan kepentingan bersama 3) Tidak memaksakan kehendak
4) Melaksakan hasil musyawarah mufakat 5) Bertanggungjawab atas keputusan
bersama
6) Membangun rasa persaudaraan dengan berbagai suku dan budaya
5. Keadilan Sosial 1) Membangun semangat kekeluargaan dan kegotong-royongan.
2) Mendahulukan kewajiban daripada hak 3) Gemar menolong orang lain
4) Menghormati hak orang lain dalam pelayanan publik
5) Mengembangkan pola hidup sederhana 6) Mengakui dan menghargai kesempatan
berkarya
2. Terbuka 1) Menyampaikan sesuatu sesuai peraturan yang berlaku
2) Siap menerima masukan dari pihak lain 3) Tidak ada yang ditutup-tutupi dalam
menjalankan tugas dan fungsinya
3. Tulus 1) Ikhlas dalam memberikan pelayanan
2) Memberikan pelayanan tanpa pamrih
4. Sopan 1) Membiasakan atau membudayakan senyum,
sapa, santun dan ramah dalam memberikan pelayanan
2) Saling menghargai dan berkomunikasi baik 3) Menempatkan diri sebagai pelayan
masyarakat
5. Transparansi 1) Memberikan Informasi secara benar dan tidak menyesatkan
2) Tidak menyalahgunakan informasi untuk mencari keuntungan pribadi atau golongan 6. Bersikap hormat 1) Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang
lain
2) Mengindahkan nasehat orang lain
3) Membantu / meringankan setiap urusan orang lain
4) Menjunjung tinggi harga diri dan martabat sesama manusia
7. Bertanggung jawab terhadap barang milik Negara
1) Menggunakan barang milik negara sesuai peruntukannya
2) Tidak menjual barang milik negara
3) Memelihara dan tidak merusak barang milik Negara
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publicdengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai indikatornya adalah sebagai berikut:
Tabel 1.6. Nilai dan IndikatorKomitmen Mutu
Nilai – nilai Indikator
1. Efektif 1) Memenuhi kebutuhan masyarakat 2) Mencapai target
3) Berhasil guna
2. Efisien 1) Menjalankan tugas dengan tepat dan cermat 2) Bekerja berdaya guna dan bertepat guna
3) Bekerja tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan 3. Inovatif 1) Menghasilkan sesuatu yang baru dan bermanfaat 4. Orientasi Mutu 1) Bekerja dengan komitmen bagi kepuasan masyarakat
2) Bekerja cepat, tepat ramah 3) Melayani dengan hati 4) Melindungi dan mengayomi 5) Melakukan perbaikan kelanjutan 5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
8. Tidak diskriminatif dan adil 1) Tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan
2) Tidak membeda-bedakan ras dan suku dan agama dalam membrikan pelayanan.
3) Berperilaku adil/ proporsional dalam menjalankan tugas
Adapun nilai - nilai indikatornya adalah sebagai berikut : Tabel 1.7. Nilai dan Indikator Anti Korupsi
Nilai – nilai Indikator
1. Jujur 1) Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan pengadaan
2) Tidka melakukan perbuatan curang pada saat pengawasan proyek
Tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan inventarisasi aset milik Negara
3) Melaporkan penggunaan uang dan asset kantor sesuai fakta dan peruntukanya
2.Peduli 1) Tidak membiarkan orang lain merusak atau menghilangkan barang inventaris dan kekayaan instansi
2) Bersedia memberi keterangan atas kasus penyalahgunaan wewenang dan kerugian negara yang sednga dilakukan penanganan berwajib
3. Mandiri 1) Tidak melakukan penyuapan untuk melancarkan urusannya
2) Tidak memberikan hadiah atau imbalan berupa apaun pada petugas/ pejabat yang telah melaksanakan tuga dan tanggung jawabnya
3) Tidak tergantung dengan orang lain dalam melaksanakan tugas pokoknya
4. Disiplin 1) Tidak melakukan tindakan melawan hokum
2) Taat menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku
5.Tanggung Jawab 1) Tidak menyalahgunakan wewenang untuk menguntungkan diri sendiri/ orang lain dan korporasi dan dapat merugikan keuangan negara
2) Tidak menerima imbalan apapun atas pelaksaan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya
6. Kerja keras 1) Bekerja dengan hasil terbaik dan tidak meminta imbalan apapun atas pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya
2) Memilik kemampuan dan kemauan bekerja sesuai aturan
3) Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk mendapatkan hasil terbaik
7. Sederhana 1) Efisien dalam menggunakan sumber daya untuk mendapatkan hasil terbaik
2) Mensyukuri apapun hasil yang dicapainya setelah melakukan upaya maksimal.
3) Memiliki gaya hidup sederhana yang akan mempengaruhi pelaksaan tugas pokoknya
4) Menggunakan dan memelihara aset Negara
8 Berani 1) Berani menolak perintah yang berlawanan dengan hukum dana dapat merugikan negara
2) Berani memberikan informasi sesuai dengan fakta 9. Adil 1) Memberikan layanan sesuai dengan aturan yang
berlaku secara konsisten pada semua orang
2) Memberikan sesuai dengan apa yang menjadi haknya
G. Konsepsi Kedudukan Dan Peran ASN Dalam NKRI
Pada pembelajaran ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS untuk menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan permersatu bangsa sehingga mampu mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial-kultural dengan menggunaan perspektif Whole of Government dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya.
Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI adalah sebagai berikut:
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Ruang lingkup Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, polakarier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan.
b. Pelayanan Publik
Pelayanan public adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintahan di Pusat Daerah dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan atau jasa, dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Prinsip pelayanan publik adalah sebagai berikut : Tabel 1. 8. Prinsip Pelayanan Publik
Prinsip Keterangan
1) Partisipasif Melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasilnya
2) Transparan Menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal terkait pelayanan publik yang di selenggarakan
3) Responsif Wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
4) Tidak
Diskriminatif
Tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga Negara
5) Mudah dan Murah
Memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan dan masuk akal dan mudah untuk dipenuhi
6) Efektif dan Efisien
Mampu mewujudkan tujuan – tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut
dilakukan dengan prosedur yang sederhana
7) Aksesibel Dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaran publik, mudah dilihat, gampang ditemukan) dan dapat dijangkau dalam arti non fisik yang terkait dengan biaya yang harus dipenuhi masyarakat.
8) Akuntabel Harus dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka kepada masyarakat
9) Berkeadilan Dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
c. Whole of Government
Wholeof Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya–upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sector dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
H. Identifikasi Isu
Dari pengalaman saya selama bekerja pada Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat, ada beberapa isu yang ditemukan yakni:
1. Masih rendahnya kesadaran petugas laboratorium dalam pemakaian jas laboratorium pada ruangan Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat
2. Masih minimnya pengetahuan pasien suspek TB mengenai pentingnya ketepatan waktu mengantar spesimen pada laboratoriumRumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat
3. Belum optimalnya pemantapan mutu internal laboratoriumpada ruangan Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Pemilihan Isu Perioritas Atau Core Isu
Dari identifikasi isu pada BAB II, maka untuk menentukan isu perioritas digunakan tehnik APKL yakni sebagai berikut:
N o
Rumusan Isu A P K L jm
lh
Prn gkt 1. Masih
rendahnyaKesadaranPetugasLaboratoriumdalamPen ggunaanJasLaboratorium pada ruangan Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat
4 5 5 5 19 1
2. Masih minimnya pengetahuan pasien suspek TB mengenai pentingnya ketepatan waktu mengantar spesimen pada laboratoriumRumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat
4 4 4 5 17 2
3. Belum optimalnya pemantapan mutu internal laboratorium pada ruangan Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat
4 4 4 4 16 3
Ket:
1: sangat kurang 4: APKL 2: kurang 5: sangat layak 3: cukup
Dari analis isu menggunakan tehnik APKL, maka diperoleh isu perioritas yakni
“Masih rendahnya Kesadaran Petugas Laboratorium Pada Pemakaian Jas Laboratorium pada ruangan Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat”.
B. Isu Perioritas Atau Isu Terpilih
Isu perioritas yang terpilih berdasarkan metode matrik APKL yaitu
“Masih rendahnya Kesadaran Petugas Laboratorium Pada Pemakaian Jas Laboratorium pada ruangan Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat”.
C. Analisis Dampak Isu
Yang terjadi bila core isu tidak segera dipecahkan maka akan kemungkinan besar petugas laboratorium terinfeksi bahan berbahaya maupun yang bersifat infeksius, khususnya berbagai jenis virus dan bakteri.
D. Gagasan Pemecah Isu
Gagasan pemecah isu berdasarkan isu perioritas di atas adalah peningkatan kesadaran pemakaian jas laboratorium pada Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Barat.
E. Kegiatan Dan Tahapan Untuk Memecahkan Isu
Untuk memecahkan isu tersebut di atas, kegiatan dan tahapan kegiatan yang penulis rencanakan adalah sebagai berikut:
1. Persiapan, dengan tahapan sebagai berikut:
1.1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan sekaligus mentor 1.2. Melakukan konsultasi dengan teman sejawat
1.3. Melakukan koordinasi dengan pihak K3 2. MelakukanSosialisasi
2.1. Menyiapkan Kebutuhan Sosialialisasi
2.2. Menentukan Waktu, danTempat Kegiatan Sosialisasi
2.3. Melakukan sosialisasi tentang pentingnya pemakaian jas laboratorium
3. Pembuatan Dan Penempelan Rambu Peringatan Dan Form Pemantauan Pemakaian Jas Laboratorium
3.1. Menyiapkan alat dan bahan pembuatan rambu peringatan dan form pemantauan pemakaian jas laboratorium
3.2. Membuat rambu peringatan dan form pemantauan pemakaian jas laboratorium
3.3. Menempel rambu dan form pemantauan pada ruangan pemeriksaan
4. Mengevaluasi hasil perkembangan penggunaan jas laboratorium 4.1. Memantau pemakaian jas laboratorium pada setiap petugas
4.2. Mendokumentasikan pemakaian jas laboratorium oleh setiap petugas laboratorium
4.3. Konsultasi perkembangan pada pimpinan
Kegiatan inti yang akan saya lakukan berdasarkan uraian di atas adalah pembuatan dan penempelan rambu peringatan dan form pemantauan pemakaian jas laboratorium.
F. Analisi Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Kegiatan Tabel 3.1. Kegiatan 1 : Persiapan
No Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Dasar 1. Melakukan konsultasi
dengan pimpinan sekaligus mentor
Mendapat
persetujuan dan arahan
Akuntabilitas:
Dalam melakukan tahapan konsultasi dengan pimpinan, saya akan melakukan dengan tanggung jawab.
Nasionalisme:
Dalam melakukan tahapan konsultasi dengan pimpinan, saya akan menggunakan bahasa yang Indonesia yang baik dan benar Etika Publik:
Dalam melakukan tahapan konsultasi dengan pimpinan, saya akan bersikap hormat dan sopan Komitmen Mutu:
Dalam melakukan tahapan konsultasi dengan pimpinan, saya akan menjalankan tugas dengan tepat dan cermat
Anti korupsi:
Dalam melakukan tahapan konsultasi dengan pimpinan, saya akan bersikap mandiri
2. Melakukan konsultasi dengan teman sejawat
Terciptanya kerja sama dengan teman sejawat
Akuntabilitas:
Dalam melakukan tahapan konsultasi dengan teman sejawat, saya akanbersikap transparan.
Nasionalisme:
Dalam melakukan tahapan konsultasi dengan teman sejawat, saya akan menggunakan bahasa yang Indonesia yang baik dan benar
Etika Publik:
Dalam melakukan tahapan konsultasi dengan teman sejawat, saya akan bersikap sopan dan hormat
Komitmen Mutu:
Dalam melakukan tahapan konsultasi dengan teman sejawat, saya akan bekerja dengan orientasi mutu.
Anti Korupsi:
Dalam melakukan tahapan konsultasi dengan teman sejawat, saya akan bekerja dengan penuh tanggung jawab
3. Melakukan koordinasi dengan pihak K3
Terciptanya kerja sama dengan petugas K3
Akuntabilitas:
Dalam melakukan tahapan koordinasi dengan pihak K3, saya akan bersikap transparan
Nasionalisme:
Dalam melakukan tahapan koordinasi dengan pihak K3, saya akan menggunakan bahasa yang Indonesia yang baik dan benar dan Etika Publik:
Dalam melakukan tahapan koordinasi dengan pihak K3, saya akan bersikap terbuka
Komitmen Mutu:
Dalam melakukan tahapan koordinasi dengan pihak K3, saya akan nenerapkan efisiensi
Anti Korupsi:
Dalam melakukan tahapan koordinasi dengan pihak K3, saya akan bersikap mandiri
Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi adalah
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada semua lapisan masyarakat secara cepat, bermutu namun terjangkau dengan dilandasi etika profesi dan ketulusan hati.
2. Membangun Sumber Daya Manusia dan meningkatkan fasilitas Rumah Sakit guna mendukung upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang profesional kepada masyarakat.
Keterkaitan dengan nilai organisasi yaitu mencerminkan nilai Rumah Sakit Umum Daerah Muna Barat yaitu pada tata nilai “Disiplin Kerjaku”.
Dampak bila tidak terlaksana: tidak terlaksananya aktualisasi sesuai yang hal yang ingin dicapai.
Tabel 3.2. Kegiatan 2: MelakukanSosialisasi
No Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Dasar
1. Menyiapkan Kebutuhan Sosialisasi
Kebutuhan
Sosialisasi sudah lengkap
Akuntabilitas:
Dalam melakukan tahapan menyiapkan kebutuhan sosialisasi, saya akan melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan
Nasionalisme:
Dalam melakukan tahapan menyiapkan kebutuhan sosialisasi, saya akan mengembangkan pola hidup sederhana
Etika Publik:
Dalam melakukan tahapan menyiapkan kebutuhan sosialisasi, saya akan bersikap jujur dan bertanggung jawab Komitmen Mutu:
Dalam melakukan tahapan menyiapkan kebutuhan sosialisasi, saya akan menjalankan tugas dengan tepat dan cermat
Anti korupsi:
Dalam melakukan tahapan menyiapkan kebutuhan sosialisasi, saya akan bersikap jujur
2. Menentukan Waktu, dan Tempat Kegiatan Sosialisasi
Waktu danTempat Sosilisasi tersedia
Akuntabilitas:
Dalam melakukan tahapan menentukan waktu, dan tempat kegiatan sosialisasi, saya akan bersikap transparan Nasionalisme:
Dalam melakukan tahapan Dalam melakukan tahapan menentukan waktu, dan tempat kegiatan sosialisasi, saya akan melaksanakan sikap kerakyatan
Etika Publik:
Dalam melakukan tahapan menentukan waktu, dan tempat kegiatan sosialisasi, saya akan bersikap terbuka Komitmen Mutu:
Dalam melakukan tahapan menentukan waktu, dan tempat kegiatan sosialisasi, saya akan bersikap sesuai nilai efisiensi
Anti Korupsi:
Dalam melakukan tahapan menentukan waktu, dan tempat kegiatan sosialisasi, saya akan bersikap sederhana.
3. Melakukan sosialisasi tentang pentingnya pemakaian jas laboratorium
Petugas memahami pentingnya
pemakaian jas laboratorium
Akuntabilitas:
Dalam melakukan tahapan sosialisasi tentang pentingnya pemakaian jas laboratorium,
saya akan bersikap konsisten dan partisipatif
Nasionalisme:
Dalam melakukan tahapan sosialisasi tentang pentingnya pemakaian jas laboratorium, saya akan berkeadilan sosial dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar Etika Publik:
Dalam melakukan tahapan sosialisasi tentang pentingnya pemakaian jas laboratorium, saya akan bersikap terbuka, dan transparansi
Komitmen Mutu:
Dalam melakukan tahapan sosialisasi tentang pentingnya pemakaian jas laboratorium, saya akan menjalankan tugas dengan efisien
Anti Korupsi:
Dalam melakukan tahapan sosialisasi tentang pentingnya pemakaian jas laboratorium, saya akan bekerja keras, sederhana
Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi adalah
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada semua lapisan masyarakat secara cepat, bermutu namun terjangkau dengan dilandasi etika profesi dan ketulusan hati.
2. Membangun Sumber Daya Manusia dan meningkatkan fasilitas Rumah Sakit guna mendukung upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang profesional kepada masyarakat
Keterkaitan dengan nilai organisasi yaitu mencerminkan nilai Rumah Sakit Umum Daerah Muna Barat yaitu pada tata nilai “Disiplin Kerjaku”.
Dampak bila tidak terlaksana: tidak terlaksananya aktualisasi sesuai yang hal yang ingin dicapai.
Tabel 3.3. Kegiatan 3: Pembuatan Dan Penempelan Rambu Peringatan Dan Form Pemantauan Penggunaan Jas Laboratorium
No Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Dasar 1. Menyiapkan alat dan
bahan pembuatan rambu peringatan dan form pemantauan pemakaian jas laboratorium
Alat dan bahan Lengkap
Akuntabilitas:
Dalam melakukan tahapan menyiapkan alat dan bahan pembuatan rambu peringatan dan form pemantauan pemakaian jas laboratorium, saya akan melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan
Nasionalisme:
Dalam melakukan tahapan alat dan bahan pembuatan rambu peringatan dan form pemantauan pemakaian jas laboratorium, saya akan mengembangkan pola hidup sederhana
Etika Publik:
Dalam melakukan tahapan menyiapkan alat dan bahan pembuatan rambu peringatan dan form pemantauan pemakaian jas laboratorium, saya akan bersikap