• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

IMPLEMENTASI KAHOOT! SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL GAME BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI KELAS

X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN (TKJ) SMKN 3 TANAH PUTIH

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN III KELOMPOK I GELOMBANG III DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU

OLEH :

NOVIA PRADARISTI, S.Pd.

NIP : 19951113 202012 2 011

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA JALAN RONGGOWARSITO NO.14 PEKANBARU

2021

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

Nama : Novia Pradaristi, S.Pd.

NIP : 19951113 202012 2 011

Pangkat/Golongan : Penata Muda / (III/A)

Jabatan : Ahli Pertama – Guru Kimia SMKN 3 Tanah Putih

Isu : Belum optimalnya penerapan media pembelajaran digital pada mata pelajaran Kimia di kelas X TKJ SMKN 3 Tanah Putih

Disetujui pada:

Pekanbaru, November 2021

Penguji

Dr. H. Dianto Mampanini, SE.,MT.

NIP. 19651018 199703 1 001

Coach

H. Said Syarifuddin, SE, MP, M.Sn.

NIP. 19631211 198903 1 011

Mentor

Zulfikar, SE., MM.

NIP. 19770606 200701 1 029

(3)

iii

BIODATA PENULIS

Nama : Novia Pradaristi, S.Pd.

NIP : 19951113 202012 2 011

Jabatan : Ahli Pertama Guru Kimia

OPD : SMKN 3 Tanah Putih Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Riau

Tempat, Tanggal Lahir : Purworejo, 13 November 1995

Agama : Islam

Alamat : Dusun I Aursati, RT 002/ RW 001, Kel. Aur Sati, Kec.

Tambang, Kampar.

E-mail : [email protected] Riwayat Pendidikan :

Tahun 2001 – 2007 : SDN Pondok Terong 3 Depok Tahun 2007 – 2010 : SMPN 1 Bagan Sinembah Tahun 2010 – 2013 : SMAN 1 Bagan Sinembah

Tahun 2013 – 2018 : S1 – Pendidikan Kimia Universitas Riau

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji dan syukur penulis ucapkan kehadhirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil, dengan Judul Rancangan Aktualisasi “Implementasi Kahoot! Sebagai Media Pembelajaran Berbasis Digital Game Based Learning pada Mata Pelajaran Kimia di Kelas X Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) SMKN 3 Tanah Putih”.

Penulisan rancangan aktualisasi ini disusun sebagai salah satu penerapan nilai nilai dasar ASN yang dilaksanakan pada unit kerja. Laporan rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan III dengan pola baru yang dilaksanakan oleh Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia tahun 2021. Penulis menyadari dalam penyusunan Rancangan aktualisasi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Lembaga Administrasi Negara Republik Indnesia (LAN RI), sebagai penyelenggara pelatihan dasar

2. Bapak H.Joni Irwan selaku kepala BPSDM Propinsi Riau yang telah memberikan dukungan, fasilitas, sarana dan prasarana selama pelatihan dasar

3. Bapak Zul Ikram, M.Pd. selaku. Kepala Dinas Pendidikan Pemerintahan Provinsi Riau, yang telah memberikan dukungan dan fasilitas selama pelatihan dasar 4. Bapak H. Said Syarifuddin, SE., MP., M.Sn. selaku coach, yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan arahan, petunjuk, motivasi dan bimbingannya dalam penyusunan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil.

5. Bapak Dr. H. Dianto Mampanini, SE.,MT.. Selaku penguji seminar rancangan aktualiasi yang telah memberikan arahan dan masukan demi terlaksananya rancangan aktualisasi yang lebih baik

6. Bapak Zulfikar, SE., MM. selaku kepala sekolah sekaligus mentor, yang berkenan membimbing saya dan telah memberikan dukungan untuk setiap kegiatan yang penulis lakukan

7. Seluruh Widyaiswara selaku fasilitator dan coach yang telah memberikan

(5)

v

motivasi, dorongan dan membimbing serta memberikan materi pelatihan dasar (ANEKA) dan DukPran ASN dalam pelaksanaan pelatihan dasar

8. Seluruh PIC selaku panitia penyelenggara pelatihan dasar CPNS terimakasih atas dukungan dan kerjasamanya.

9. Keluarga tersayang, kedua orang tua, suami dan anak yang selalu menjadi motivasi dan penyemangat penulis dalam melaksanakan Latsar.

10. Peserta Latsar Provinsi Riau kelas G Golongan III Angkatan III Tahun 2021 11. Keluarga Besar SMKN 3 Tanah Putih yang telah mendukung dan menerima saya

dengan tangan terbuka untuk menjadi bagian dari majelis guru.

Semoga dengan terselesainya laporan aktualisasi ini, penulis dapat mengaktualisasikan seluruh nilai-nilai yang terkandung pada Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi ditempat tugas serta di lingkungan masyarakat. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan serta jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan rancanggan aktualisasi ini. Penulis juga berharap semoga dengan terselesaikannya rancangan ini dapat menambah pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi penulis pribadi serta seluruh pembaca.

Tanah Putih, November 2021 Penulis,

Novia Pradaristi, S.Pd.

(6)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

BIODATA PENULIS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. MAKSUD DAN TUJUAN ... 4

C. GAMBARAN UMUM INSTANSI ... 5

1. Profil Sekolah ... 5

2. Struktur Organisasi Sekolah ... 9

3. Visi dan Misi Sekolah ... 9

4. Tugas Pokok dan Fungsi Guru ... 10

5. Nilai – Nilai Organisasi ... 11

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ... 12

A. KONSEP AKTUALISASI ... 12

1. Nilai – Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) ... 12

2. Kedudukan dan Peran ASN ... 16

B. IDENTIFIKASI ISU AKTUAL ... 20

C. ANALISIS ISU ... 21

1. Analisis APKL ... 21

2. Analisis USG ... 22

D. ANALISIS SWOT ... 23

E. GAGASAN KREATIF PEMECAHAN ISU ... 26

F. RANCANGAN AKTUALISASI ... 28

1. Matriks Rancangan Kegiatan 1 ... 28

2. Matriks Rancangan Kegiatan 2 ... 31

3. Matriks Rancangan Kegiatan 3 ... 35

(7)

vii

4. Matriks Rancangan Kegiatan 4 ... 39

5. Matriks Rancangan Kegiatan 5 ... 43

6. Matriks Rancangan Kegiatan 6 ... 47

G. JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI ... 52

BAB IV PENUTUP ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data PTK SMKN 3 Tanah Putih ... 8

Tabel 1.2 Rombongan Belajar SMKN 3 Tanah Putih T.A. 2021/2022 ... 9

Tabel 2.1 Teknik Tapisan Isu APKL ... 21

Tabel 2.2 Teknik Tapisan Isu USG ... 22

Tabel 2.3 Matriks Strategi Pemecahan Isu dengan Analisis SWOT ... 25

Tabel 2.4 Matriks Gagasan Pemecahan Isu ... 27

Tabel 2.5 Matriks Rancangan Kegiatan 1 ... 28

Tabel 2.6 Matriks Rancangan Kegiatan 2 ... 31

Tabel 2.7 Matriks Rancangan Kegiatan 3 ... 35

Tabel 2.8 Matriks Rancangan Kegiatan 4 ... 39

Tabel 2.9 Matriks Rancangan Kegiatan 5 ... 43

Tabel 2.10 Matriks Rancangan Kegiatan 6 ... 47

Tabel 2.11 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ... 52

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Plang SMKN 3 Tanah Putih ... 5

Gambar 1.2. Gedung Laboratorium SMKN 3 Tanah Putih ... 6

Gambar 1.3. Ruang Kelas dan Lapangan SMKN 3 Tanah Putih ... 6

Gambar 1.4. Letak SMKN 3 Tanah Putih pada Peta ... 7

Gambar 1.5 Struktur Organisasi SMKN 3 Tanah Putih ... 9

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Tujuan berdirinya bangsa Indonesia sesuai dengan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 yaitu terciptanya masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkanlah peran penting Aparatur Sipil Negara (ASN) di dalam penyelenggaraannya. Fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Untuk mendukung fungsi tersebut, dibutuhkan pengelolaan ASN menggunakan sistem merit untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Salah satu wujud penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN adalah penyelenggaraan Latihan Dasar Calon PNS yang dilakukan dengan menerapkan mekanisme whole of government antara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Badan Kepegawaian Negara (BKN), Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan instansi terkait. Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Latihan Dasar Calon PNS pasal 5, disebutkan bahwa pelatihan dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara integrasi. Kompetensi tersebut diukur berdasarkan kemampuan (1) menunjukkan sikap dan perilaku bela negara, (2) mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, (3) mengaktualisasikan kedudukan dan peran ASN dalam kerangka NKRI, dan (4) menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.

Di bidang pendidikan, guru berperan sebagai ujung tombak pelaksanaan dan merupakan profesi yang sangat mulia. Guru berkedudukan sebagai ASN bertanggung jawab menciptakan proses pembelajaran yang bermakna. Dengan berpegang pada

(11)

2 nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dalam kesehariannya sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat, pendidikan yang berkualitas akan terwujud sehingga tujuan mencetak generasi muda yang berkarakter serta cerdas secara intelektual, emosional dan spiritual akan tercapai.

Untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran harus didukung oleh komponen pembelajaran, yaitu subjek belajar, tujuan, strategi, materi, media dan penunjang pembelajaran (Hamdani, 2011). Salah satu komponen yang berperan penting di dalam proses pembelajaran adalah media. Munadi (2013) mengatakan bahwa dalam mewujudkan kegiatan belajar yang efektif dan efisien serta kondusif diperlukan media pembelajaran agar guru dapat menyampaikan pesan secara terencana mengenai materi pelajaran. Media juga dapat digunakan sebagai sarana evaluasi penilaian di akhir pembelajaran.

Di era digital, guru harus mampu mengoptimalkan peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai media pembelajaran. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, Kemendikbudristek melalui SE No. 4 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka T.A. 2021/2022 memutuskan pembelajaran dilakukan secara terbatas dengan model pembelajaran campuran atau blended learning, sehingga penggunaan media digital menjadi keharusan. Media pembelajaran digital ini disajikan dengan menggunakan layar monitor, baik PC, laptop, ataupun smartphone dan dapat diakses secara mandiri di dalam kelas maupun di luar kelas. Contoh media pembelajaran digital yang populer digunakan antara lain Bahan Tayang Power Point, Video Pembelajaran, Digital Games, Digital Books, dan sebagainya.

Berdasarkan pengamatan penulis selama bertugas di SMKN 3 Tanah Putih dan diskusi yang dilakukan dengan mentor (Kepala Sekolah) ditemukan beberapa isu yang sedang terjadi di lingkungan sekolah, yaitu :

1. Belum optimalnya penerapan media pembelajaran digital pada mata pelajaran Kimia di kelas X TKJ SMKN 3 Tanah Putih;

2. Belum optimalnya pembinaan guru dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMKN 3 Tanah Putih;

(12)

3 3. Masih rendahnya pembinaan guru dalam mendukung peserta didik untuk

berkunjung ke perpustakaan di SMKN 3 Tanah Putih;

4. Masih rendahnya pembinaan guru terhadap peserta didik yang menggunakan Bahasa Daerah di lingkungan SMKN 3 Tanah Putih.

Setelah dilakukan analisis terhadap isu, maka disimpulkan bahwa isu yang menjadi prioritas untuk diselesaikan adalah belum optimalnya penerapan media pembelajaran digital pada mata pelajaran Kimia di kelas X TKJ SMKN 3 Tanah Putih.

Penyebab terjadinya isu ini adalah kecenderungan guru menggunakan metode pembelajaran konvensional (teacher center) yang mengakibatkan rendahnya motivasi belajar peserta didik yang berdampak pada rendahnya tingkat ketercapaian hasil belajar peserta didik. Selain itu, minimnya penggunaan media pembelajaran digital oleh guru dalam proses pembelajaran mengakibatkan peserta didik tidak dapat menyerap materi secara optimal dan kegiatan belajar mengajar menjadi kurang bermakna. Hal ini menjadi salah satu alasan peserta didik untuk tidak mengerjakan setiap tugas yang diberikan. Diperoleh persentase rata-rata peserta didik yang mengumpulkan tugas pada mata pelajaran Kimia di kelas X TKJ semester genap T.A.

2020/2021 hanya 39,8%. Angka ini menunjukkan bahwa tidak lebih dari setengah jumlah peserta didik yang mampu mengaplikasikan materi yang dipelajari ke dalam tugas yang diberikan.

Media pembelajaran dengan teknologi aplikasi game base learning dapat menciptakan iklim belajar yang efektif bagi peserta didik yang lamban dalam pembelajaran, merangsang peserta didik dalam mengerjakan latihan dan dapat menyesuaikan kecepatan belajar dengan kemampuan peserta didik. Kahoot! adalah salah satu platform online yang dapat digunakan untuk membuat permainan berbasis pembelajaran yang mampu menghadirkan suasana kuis dengan tampilan yang menarik. Dengan bermain Kahoot! ini pembelajaran menjadi sangat menyenangkan dan membuat para peserta didik tidak bosan mengikuti pembelajaran yang sulit dimengerti. Selain itu, penggunaan Kahoot! dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan motorik peserta didik, seperti menggerakan kursor atau panah ke pilihan jawaban yang diinginkan sambil berpikir mencari jawaban dengan batas waktu yang telah ditentukan. Hal tersebut perlahan akan melatih perkembangan motorik di dalam

(13)

4 diri peserta didik. Jadi mereka akan terbiasa ketika mendapatkan sebuah soal atau kuis dan secara spontan menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Dengan demikian guru lebih sebagai pendamping, lalu peserta didiknya yang aktif beraksi.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nur Hafidhotul Ilmiyah dan Meini Sondang Sumbawati, 2019 menyatakan bahwa meskipun tidak memberikan perbedaan hasil belajar yang signifikan, namun media Kahoot! terbukti mambuat suasana belajar lebih menyenangkan dan peserta didik lebih aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang ternyata berpengaruh terhadap fokus peserta didik terhadap materi. Di sisi lain, pada penelitian yang dilakukan oleh Irwan, dkk (2019) menunjukkan bahwa Kahoot dapat menjadi alternatif media pembelajaran interaktif di perguruan tinggi karena terbukti secara signifikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan nilai F (1,58) =0.001, p<0.05 yang artinya terdapat perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dimana rata rata kelas eksperimen (M=13.33, SD=3.30) lebih tinggi dari pada kelas kontrol (M=10.50, SD=2.81). Rafika Andari (2020) dalam penelitiannya juga menyimpulkan hasil belajar kelompok siswa yang memanfaatkan media game edukasi kahoot! lebih baik (34,6%) dibandingkan dengan kelompok siswa yang menggunakan media power point pada mata pelajaran Fisika.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengangkat tema implementasi aplikasi game based learning dalam kegiatan aktualisasi sebagai media pembelajaran digital untuk menjawab masalah-masalah yang muncul ketika proses belajar mengajar secara blended learning dilakukan, dengan judul “Implementasi Kahoot! sebagai Media Pembelajaran Berbasis Digital Game Based Learning pada Mata Pelajaran Kimia di Kelas X Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) SMKN 3 Tanah Putih”.

.

MAKSUD DAN TUJUAN AKTUALISASI 1. Maksud

Adapun maksud aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara ini adalah untuk membiasakan (habituasi) nilai-nilai dasar ANEKA, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI di dalam menyelesaikan isu/masalah yang ditemukan, sehingga menjadi PNS profesional yang berkarakter sebagai pelayan masyarakat.

(14)

5 2. Tujuan

Adapun tujuan penyusunan rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara ini adalah:

a. Memahami lebih dalam mengenai nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mencakup ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).

b. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA di dalam kegiatan aktualisasi berdasarkan tugas dan fungsi guru sebagai ASN

c. Mampu menerapkan nilai-nilai di dalam manajemen PNS sehingga bisa mewujudkan PNS yang profesional.

d. Mampu menerapkan nilai-nilai pelayanan publik didalam keseharian sehingga bisa mewujudkan kepuasan masyarakat.

e. Mampu menerapkan nilai-nilai Whole of Government (WoG) didalam keseharian sehingga bisa mewujudkan kemudahan dalam pelayanan masyarakat

GAMBARAN UMUM INSTANSI 1. Profil Sekolah

Berdasarkan SK pendirian sekolah nomor 421/TU/2005/3060, SMKN 3 Tanah Putih adalah sekolah yang berdiri pada tanggal 6 Juni 2005 dan berada di Jalan Pemda No. 6 Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir, dengan kepala sekolah yang bernama Zulfikar,SE.,MM. Pada saat ini guru yang ada di SMKN 3 Tanah Putih adalah PNS, pegawai kontrak dan honorer. Jumlah peserta didik pada Tahun Ajaran 2021/2022 mencapai 91 orang. Di SMKN 3 Tanah Putih terdapat 2 jurusan kompetensi keahlian yaitu Teknik Komputer dan Jaringan, dan Akuntansi.

(15)

6 Gambar 1.1 Plang SMKN 3 Tanah Putih

Gambar 1.2. Gedung Laboratorium SMKN 3 Tanah Putih

(16)

7 Gambar 1.3. Ruang Kelas dan Lapangan SMKN 3 Tanah Putih

Gambar 1.4. Letak SMKN 3 Tanah Putih pada Peta

(17)

8 a. Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)

SMKN 3 Tanah Putih memiliki total 22 Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) dengan perincian sebagai berikut

Tabel 1.1 Data PTK SMKN 3 Tanah Putih

No Nama NIP Jenis PTK

1 Zulfikar, SE,MM 197706062007011029 Kepala Sekolah 2 Fara Lestari, S.Pd.i 198610302011022001 Guru Mapel 3 Nadia Fitri Yanti, S.Si 198706232019032001 Guru Mapel 4 Arina, S.Pd 198705032019032001 Guru Mapel 5 Novia Pradaristi, S.Pd 199511132020122011 Guru Mapel 6 Yulvitasari, S.Si 198504272020122004 Guru Mapel

7 Maiza Yeni, S.Pd - Guru Mapel

8 Fahrudin, S.Hi - Guru Mapel

9 Afriyal, S.Pd - Guru Mapel

10 Adrian Saputra, S.Kom - Guru Mapel

11 Jerna, S.Pd - Guru Mapel

12 Siska, S. Hi - Guru Mapel

13 Yusmaniar, S.Pd - Guru Mapel

14 Wildayani, S.Pd - Guru Mapel

15 Siti Maryam, S.Pd - Guru Mapel

16 Zafri Putra, SH - Guru Mapel

17 Sri Wahyuni, S.Pd - Guru Mapel

18 Desvira Rahayu, S.Pd. - Guru Mapel

19 Nina Wahyuni - Tenaga Administrasi

20 Maila Juhernita, S.Pd - Tenaga Administrasi

21 Indra Hatari, S.Pd. - Operator Sekolah

22 Budi Setiawan - Penjaga Sekolah

(18)

9 b. Peserta Didik

Tabel 1.2 Rombongan Belajar SMKN 3 Tanah Putih T.A. 2021/2022

No Nama

Rombel

Tingkat Kelas

Jumlah Siswa

Wali Kelas L P Total

1 X AKL 10 7 2 9 Siti Mariam

2 X TKJ 10 5 7 12 Jerna

3 XI AKL 11 10 12 22 Zafri Putra

4 XI TKJ 11 9 6 15 Desvira Rahayu

5 XII AKL 12 9 9 18 Yulvitasari

6 XII TKJ 12 6 9 15 Arina

2. Struktur Organisasi Sekolah

Gambar 1.5 Struktur Organisasi SMKN 3 Tanah Putih 3. Visi dan Misi Sekolah

Berdasarkan SK Kepala Sekolah nomor 422/SMKN3/VIII/2018/057, maka visi dan misi SMKN 3 Tanah Putih sebagai berikut.

Kepala Sekolah Zulfikar, SE., MM.

Wa. Kurikulum Maiza Yeni, S.Pd

Wa. Kesiswaan Afriyal, S.Pd

Wa. Sarpras Fahrudin, S.HI Bendahara

Fara Lestari, S.Pd.I

Ka. Tenaga Administrasi Maila Juhernita, S.Pd

Ka. Program TKJ Arina, S.Pd.

Ka. Program AKL Wildayani, S.Pd

(19)

10 a. Visi Organisasi

Terwujudnya sekolah unggul yang peduli dan berbudaya lingkungan b. Misi Organisasi

1) Meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut.

2) Menciptakan suasana akademik yang kondusif

3) Menyiapkan sumber daya pendidikan yang berkualitas dan bermanfaat bagi pengembangan.

4) Meningkatkan penghayatan dan pengamalan kompetensi yang dipersyaratkan dunia usaha/ dunia industri.

5) Mempersiapkan perserta didik yang berprestasi dibidang akademik dan nonakademik.

6) Meningkatkan kerja sama dengan asosiasi profesi serta memberikan pelayanan prima.

7) Membekali siswa dengan pengetahuan tentang integritas dan budaya bersih sehat di lingkungan.

4. Tugas Pokok dan Fungsi Guru

Berdasarkan Undang- undang No.14 Tahun 2005, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Selain itu juga memiliki tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan pembelajaran,

b. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu c. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran d. Membimbing dan melatih peserta didik

e. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

f. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat dikegiatan pokok yang sesuai g. Meningkatan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi

secara berkelanjutan.

(20)

11 Fungsi guru berdasarkan Undang- undang No.14 Tahun 2005 adalah sebagai berikut:

a. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa

b. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik guru peserta nilai-nilai agama dan etika.

c. Menciptakan suasana Pendidikan yang bermakna. Menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis

d. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu Pendidikan

e. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

5. Nilai – Nilai Organisasi

Nilai-nilai organisasi menjelaskan bagaimana kita seharusnya bersikap dalam menjalankan tugas dalam rangka mencapai visi organisasi. Adapun nilai- nilai dari organisasi menurut kemendikbud adalah:

a. Integritas. Menjunjung tinggi nilai-nilai dasar luhur dari keyakinan terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam tindakan memiliki integritas bersikap jujur dan mampu mengemban kepercayaan.

b. Kreatif dan Inovatif. Memilki pola pikir, cara pandang dan pendekatan yang variatif terhadap setiap permasalahan serta mampu menghasilkan karya baru.

c. Inisiatif. Kemampuan bertindak melebihi yang dibuatkan atau yang dituntut dari pekerjaan.

d. Pembelajar. Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan pengetahuan dan pengalaman serta mampu mengambil hikmah dan menjadikan pelajaran atas setiap kejadiannya.

e. Terlibat aktif. Memberikan dorongan agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya.

f. Tanpa pamrih. Tidak memiliki maksud yang tersembunyi untuk memenuhi keinginan dan memperoleh keuntungan pribadi.

(21)

12 BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI KONSEP AKTUALISASI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) aktualisasi adalah perihal mengaktualisasi; pengaktualan: kasus ini sudah sampai pada suatu diri. Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah pada manusia untuk melakukan yang terbaik dari yang dia bisa. Maslow dalam (Arianto, 2009), menyatakan aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat – sifat dan potensi psikologis yang unik.

Aktualisasi diri akan dibantu atau dihalangi oleh pengalaman dan oleh belajar khususunya dalam masa anak – anak. aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang. Ketika mencapai usia tertentu (adolensi) seseorang akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari fisiologis ke psikologis. (Arianto, 2009).

1. Nilai – Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)

Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan III bertujuan membentuk kemampuan seorang ASN dalam menganalisa alternatif pemecahan terkait isu/masalah yang ditemukan serta menjadikan kebiasaan (habituasi) untuk selalu mengaktualisasikan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta kedudukan dan peran Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan public dan pemersatu bangsa. Dalam melaksanakan tugas ASN harus memberikan pelayanan publik prima kepada masyarakat, secara khususnya kepada peserta didik. Penjelasan nilai dasar ASN yang meliputi:

a) Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar, namun seringkali kita sulit untuk membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

(22)

13 Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:

1) Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptkan hal tersebut.

2) Transparansi

Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/institusi.

3) Integritas

Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.

4) Tanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan kesadarab manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

5) Keadilan

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.

6) Kepercayaan

Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.

7) Keseimbangan

Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.

8) Kejelasan

Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi

(23)

14 9) Konsistensi

Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.

b) Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa serta menghormati bangsa lain.

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;

mengembangkan sikap tenggang rasa.

c) Etika Publik

Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang- Undang ASN, yaitu sebagai berikut:

a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideology Pancasila b) Setia dalam mempertahankan UUD 1945

c) Menjalankan tugas secara professional dan tidak memihak

(24)

15 d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

e) Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur g) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik h) Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan permerintah

i) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun

j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi k) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama

l) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

n) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem akhir.

d) Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:

a) Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;

b) Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;

c) Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;

d) Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu terhadap produk atau jasa.

e) Anti Korupsi

Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan Negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.

Indicator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:

(25)

16 a) Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;

b) Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;

c) Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;

d) Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undang yang mengatur;

e) Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;

f) Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran;

g) Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;

h) Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;

i) Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

2. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan- tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil Negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil Negara yang bertujuan untuk membangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, professional dan netrall serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.

(26)

17 a. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:

1) Kepastian hukum;

2) Profesionalitas;

3) Proporsionalitas;

4) Keterpaduan;

5) Delegasi 6) Netralitas;

7) Akuntabilitas;

8) Efektif dan efisien;

9) Keterbukaan;

10) Non diskriminatif;

11) Persatuan;

12) Kesetaraan;

13) Keadilan;

14) Kesejahteraan.

b. Pelayanan Publik

Pelayanan publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:

a. Partisipatif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasilnya.

b. Transparan

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga Negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.

(27)

18 c. Responsive

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk daan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur dan biaya penyelenggaraan pelayanan.

d. Tidak Diskriminatif

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga Negara dengan warga Negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga Negara.

e. Mudah dan Murah

Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.

f. Efektif dan Efisien

Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan- tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.

g. Aksesibel

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga Negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.

h. Akuntabel

Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka kepada masyarakat.

(28)

19 Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.

i. Berkeadilan

Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.

c. Whole of Government

Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sector dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.

WoG menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.

Beberapa alasan mengapa whole of government (WOG) sangat penting dan harus mendapat perhatian dari pemerintah, diantaranya adalah:

 Faktor Eksternal

Adanya dorongan publik dalam mewujudkan integritas kebijakan, progran pembangunan dan pelayanan sehingga penyelenggaraan pemerintah yang lebih baik dapat tercipta.Selain itu, perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong penting WOG dalam menyatukan intitusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik.

 Faktor Internal

Terdapat fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antars ektor dalam pembangunan. Satu sektor bisa menjadi superior terhadap sektor lain atau masing-masing sektor dapat tumbuh namun tidak dapat berjalan beriringan, melainkan justru kontra produktif atau saling membunuh. Masing-masing sektor

(29)

20 menganggap bahwa sektornya lebih penting dari sektor lainnya.

Beberapa cara yang dapat dilakukan melalui pendekatan WoG, baik dari isi penataan institusi formal maupun informal.

1) Penguatan koordinasi antar lembaga 2) Menciptakan lembaga / institusi koordinasi 3) Membentuk koalisi sosial

4) Membentuk gugus tugas dalam koordinasi.

IDENTIFIKASI ISU AKTUAL

Kamus besar Bahasa indonesia mendefinisikan isu sebagai sebuah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya). Kemudian Regester dan Larkin (2003) menjelaskan bahwa sebuah isu mempresentasikan sebuah kesenjangan antara praktek organisasi dengan harapan-harapan para stakeholder.

Dijelaskan kemudian bahwa apabila isu tidak ditangani dengan baik akan memberi efek negatif terhadap organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap krisis. Setelah melakukan pengamatan dan diskusi dengan kepala sekolah analisis dengan cara melihat beberapa keadaan dilapangan mengenai isu yang diangkat, maka disini dijabarkan penyebab isu tersebut.

Identifikasi isu merupakan tahapan awal dalam mengetahui isu aktual.

Indentifikasi isu meliputi menentukan apa saja permasalahan yang ada di lingkungan instansi. Setelah berdiskusi dengan mentor dan teman sejawat di sekolah, maka dirumuskanlah isu yang dianggap aktual terjadi saat ini di SMKN 3 Tanah Putih, yaitu:

1. Belum optimalnya penerapan media pembelajaran digital pada mata pelajaran Kimia di kelas X TKJ SMKN 3 Tanah Putih; (Manajemen ASN)

2. Belum optimalnya pembinaan guru dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMKN 3 Tanah Putih; (Pelayanan Publik)

3. Masih rendahnya pembinaan guru dalam mendukung peserta didik untuk berkunjung ke perpustakaan di SMKN 3 Tanah Putih; (WoG)

4. Masih rendahnya pembinaan guru terhadap peserta didik yang menggunakan Bahasa Daerah di lingkungan SMKN 3 Tanah Putih (Pelayanan Publik)

(30)

21 ANALISIS ISU

1. Analisis APKL

Analisis APKL merupakan salah satu metode yanag digunakan untuk menguji kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya dalam kegiatan aktualisasi. Metode ini merupakan teknik scoring dalam penetapan prioritas isu.

Penetapan nilai untuk setiap isu didasarkan pada diskusi yang melibatkan atasan.

Pada teknik APKL ini menggunakan kriteria

a. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.

b. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif.

c. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.

d. Layak artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahannya

Tabel 2.1 Teknik Tapisan Isu APKL

No Isu Aktual Kriteria

Keterangan

A P K L

1.

Belum optimalnya penerapan media pembelajaran digital pada mata pelajaran Kimia di kelas X TKJ SMKN 3 Tanah Putih

√ √ √ √ Memenuhi

syarat

2. Belum optimalnya pembinaan guru dalam

kegiatan ekstrakurikuler di SMKN 3 Tanah Putih √ √ √ √ Memenuhi syarat

3.

Masih rendahnya pembinaan guru dalam mendukung peserta didik untuk berkunjung ke perpustakaan di SMKN 3 Tanah Putih

√ √ √ √ Memenuhi

syarat

4.

Masih rendahnya pembinaan guru terhadap peserta didik yang menggunakan Bahasa Daerah di lingkungan SMKN 3 Tanah Putih

√ - √ √

Tidak memenuhi

syarat

(31)

22 2. Analisis USG

Setelah dianalisis menggunakan teknik APKL diperoleh tiga isu yang memenuhi syarat dari kriteria tersebut selanjutnya dianalis menggunakan kriteria USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring demi menjaga keobjektifan pemilihan isu. Pada teknik USG ini menggunakan rentang penilaian (1-5) dan mempertimbangkan komponen USG yaitu:

a. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisi, dan ditindaklanjuti.

b. Seriousness artinya seberapa serius suati isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.

c. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Tabel 2.2 Teknik Tapisan Isu USG

No Isu Aktual Kriteria

Total Rank U S G

1.

Belum optimalnya penerapan media pembelajaran digital pada mata pelajaran Kimia di kelas X TKJ SMKN 3 Tanah Putih

5 5 4 14 I

2.

Belum optimalnya pembinaan guru dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMKN 3 Tanah Putih

4 4 4 12 II

3.

Masih rendahnya pembinaan guru dalam mendukung peserta didik untuk berkunjung ke perpustakaan di SMKN 3 Tanah Putih

4 3 3 10 III

Berdasarkan hasil analisis isu dengan menggunakan teknik tapisan APKL dan USG, maka diperoleh isu utama (core issue) adalah Belum optimalnya penerapan media pembelajaran digital pada mata pelajaran Kimia di kelas X TKJ SMKN 3 Tanah Putih.

(32)

23 Keterangan Tabel :

U = Urgency S = Seriousness G = Growth

Keterangan Skor (Skala Likert) : 5 = Sangat Mendesak;

4 = Mendesak;

3 = Cukup Mendesak;

2 = Kurang Mendesak;

1 = Tidak Mendesak

Apabila isu tersebut tidak diselesaikan maka akan memberikan dampak pada:

1. Kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan optimal serta keberhasilan pembelajaran akan sulit untuk dicapai;

2. Kesulitan peserta didik dalam memahami materi dalam mata pelajaran kimia tidak teratasi;

3. Peserta didik akan merasa kurang bersemangat karena proses pembelajaran dilakukan dengan metode yang kurang interaktif;

4. Pemberian tugas di rumah yang banyak dan monoton membuat kejenuhan peserta didik sehingga malas mengerjakan tugas tersebut.

ANALISIS SWOT

Analisis SWOT bertujuan untuk mengidenifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan suatu strategi. Analisis ini didasarkan pada pada aspek kekuatan (strengths), dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses), dan ancaman (threats). Dengan mengetahui empat aspek tersebut, diharapkan dapat memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, membangun peluang- peluang di masa depan dan mengurangi kemungkinan ancaman yang terjadi, Berikut analisa nya:

S (Strength)

1. Adanya dukungan dari Kepala Sekolah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran digital;

2. Fasilitas sekolah yang memadai untuk mengembangkan media pembelajaran

(33)

24 digital, seperti Komputer dan wifi.

W (Weakness)

1. Kurangnya kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis digital;

2. Kecenderungan guru menggunakan metode pembelajaran konvensional (teacher center) yang mengakibatkan rendahnya motivasi belajar peserta didik.

O (Opportunity)

1. Banyaknya Platform Digital yang dapat diakses secara gratis untuk mengembangkan media pembelajaran yang menarik.

2. Kualitas jaringan internet yang baik di lingkungan sekolah.

T (Threat)

1. Terjadi Pandemi Covid – 19 yang mengakibatkan proses pembelajaran dilakukan secara terbatas / PTM Terbatas.

2. Tidak semua peserta didik memiliki laptop / smartphone pribadi untuk mendukung proses pembelajaran digital.

Adapun setelah menganalisis penyebab terbentuknya isu utama, maka dianalisis strategi pemecahan isu secara lebih mendalam dengan menggunakan lanjutan Analisa SWOT sebagai berikut.

(34)

25 Tabel 2.3. Matriks Strategi Pemecahan Isu dengan Analisis SWOT

Eksternal

Internal

(Opportunity)

1. Banyaknya Platform Digital yang dapat diakses secara gratis untuk

mengembangkan media pembelajaran yang menarik

2. Kualitas jaringan internet yang baik di lingkungan sekolah

(Threat)

1. Terjadi Pandemi Covid – 19 yang mengakibatkan proses pembelajaran dilakukan secara

terbatas / PTM Terbatas.

2. Tidak semua peserta didik memiliki laptop / smartphone pribadi untuk mendukung proses pembelajaran digital.

(Strength)

1. Adanya dukungan dari Kepala Sekolah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam

mengembangkan media pembelajaran digital;

2. Fasilitas sekolah yang memadai untuk

mengembangkan media pembelajaran digital, seperti Komputer dan wifi.

Strategi S – O

Mengembangkan media pembelajaran berbasis digital yang menarik dan interaktif dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah;

Strategi S – T

Memanfaatkan fasilitas sekolah, seperti computer dan wifi untuk mendukung proses pembelajaran digital bagi peserta didik yang tidak memiliki laptop / smartphone pribadi.

(Weakness)

1. Kurangnya kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis digital;

2. Kecenderungan guru menggunakan metode pembelajaran konvensional (teacher center) yang mengakibatkan rendahnya motivasi belajar peserta didik.

Strategi W – O

Mengimplementasikan atau menerapkan media

pembelajaran digital yang menarik dan interaktif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Strategi W – T

Menggunakan metode pembelajaran yang variatif dan berpusat pada peserta didik (student center) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

(35)

26 GAGASAN KREATIF PEMECAHAN ISU

Sebagai seorang ASN yang berfungsi sebagai pelayan publik, wajib untuk turut berperan dalam menyelesaikan berbagai kendala dalam pelayanan publik. Bentuk pelayanan publik yang belum terselesaikan di SMKN 3 Tanah Putih adalah “Belum optimalnya penerapan media pembelajaran digital pada mata pelajaran Kimia di kelas X TKJ SMKN 3 Tanah Putih”.

Secara umum permasalahan ini dapat mengakibatkan tidak tercapainya keberhasilan proses pembelajaran pada mata pelajaran kimia. Hal ini terjadi disebabkan oleh Kecenderungan guru menggunakan metode pembelajaran konvensional (teacher center) yang mengakibatkan rendahnya motivasi belajar peserta didik. Hal ini tentu akan berimbas pula pada proses pembelajaran, seperti menurunnya tingkat partisipasi peserta didik dalam mengumpulkan tugas.

Mempertimbangkan hasil uraian di atas, maka perlu adanya pembaharuan proses pembelajaran dengan menerapkan sebuah media berbasis digital yang dapat digunakan guru untuk mengelola pembelajaran, menarik perhatian dan minat peserta didik, membuat tugas yang kreatif dan interaktif serta relevan untuk digunakan pada pembelajaran campuran atau blended learning.

Setelah melalui proses analisis, maka ditentukanlah gagasan inovatif pemecahan isu yaitu “Implementasi Kahoot! sebagai Media Pembelajaran Berbasis Digital Game Based Learning pada Mata Pelajaran Kimia di Kelas X TKJ SMKN 3 Tanah Putih” Pada kegiatan aktualisasi, peserta disyaratkan untuk merancang kegiatan yang sarat akan nilai - nilai ANEKA dalam proses pelaksanaannya.

(36)

27 Tabel 2.4 Matriks Gagasan Pemecahan Isu

Unit Kerja SMKN 3 Tanah Putih

Isu yang diangkat

Belum optimalnya penerapan media pembelajaran digital pada mata pelajaran Kimia di kelas X TKJ SMKN 3 Tanah Putih

Gagasan pemecahan isu

“Implementasi Kahoot! sebagai Media Pembelajaran Berbasis Digital Game Based Learning pada Mata Pelajaran Kimia di Kelas X TKJ SMKN 3 Tanah Putih.”

Kegiatan yang di usulkan untuk menyelesaikan isu

1. Mengumpulkan Bahan dan Referensi untuk Persiapan Aktualisasi

2. Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3. Membuat Soal pre-test dan post-test 4. Membuat Media Pembelajaran Digital

menggunakan Kahoot!

5. Implementasi Media Kahoot! Dalam Proses Pembelajaran

6. Melaksanakan Evaluasi Pembelajaran

(37)

28

F. RANCANGAN AKTUALISASI

Tabel 2.5 Matriks Rancangan Kegiatan 1 Kegiatan 1

1. Kegiatan Mengumpulkan Bahan dan Referensi sebagai Persiapan Aktualisasi

2. Tahapan Kegiatan

1. Mencari informasi dan panduan mengenai penggunaan media pembelajaran digital Kahoot!

2. Melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah selaku mentor mengenai Rancangan Aktualisasi dan media pembelajaran digital Kahoot!

3. Menyampaikan konsep rancangan aktualisasi secara transparan;

4. Melakukan diskusi serta meminta saran dan perbaikan terhadap rancangan aktualisasi yang telah dibuat

5. Meminta izin kepada kepala sekolah untuk melaksanakan aktualisasi.

3. Output/ Hasil Dokumen Persiapan Aktualisasi

4. Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar PNS

Akuntabilitas

Dalam mengumpulkan referensi saya akan menerapkan nilai Tanggung Jawab dan Konsisten menggunakan teknik Crosscheck dengan langkah- langkah sebagai berikut:

 Mencari referensi dengan sungguh – sungguh

 Mengkonsultasikan rancangan aktualisasi dan referensi mengenai media Kahoot! kepada mentor

 Mencatat saran dan masukan dari mentor Nasionalisme

Dalam mengumpulkan referensi, saya akan lakukan dengan Musyawarah mufakat (Sila ke – 4) dan Kerja

(38)

29 Kegiatan 1

Keras (Sila ke -5) dengan menggunakan teknik Diskusi dengan langkah-langkah :

 Mendiskusikan rancangan aktualisasi dan referensi mengenai media Kahoot! dengan mentor

 Menghargai saran dan masukan dari mentor

Etika Publik

Dalam mengumpulkan referensi saya akan lakukan dengan Sopan Santun menggunakan teknik Komunikasi Efektif dengan langkah-langkah:

 Mengetuk pintu dan mengucapkan salam saat memasuki ruangan mentor.

 Konsultasi bersama mentor dengan ramah dan sopan

Komitmen Mutu

Dalam mengumpulkan referensi saya akan melakukan secara Efektif dan Efisien.

Anti Korupsi

Dalam mengumpulkan referensi saya akan melakukannya dengan Jujur dengan teknik Transparansi dengan langkah-langkah:

 Menyampaikan sumber data kepada mentor secara terbuka

 Menjelaskan kepada mentor mengenai hambatan dalam mencari referensi

(39)

30 Kegiatan 1

5. Peran dan Kedudukan ASN

Manajemen ASN

Sebagai ASN, yaitu guru saya harus mampu melaksanakan peran sebagai ASN secara professional dan bertanggung jawab dimana setiap melaksanakan tugas sebelum memulai aktualisasi dengan cara mencari bahan dan referensi.

Pelayanan Publik

Agar proses aktualisasi berjalan dengan maksimal, saya mengumpulkan referensi dan berkonsultasi dengan mentor dengan jelas dan transparan.

Whole of Government

Dalam menyusun referensi saya akan Berkoordinasi dan Berkolaborasi dengan kepala sekolah sehingga mendapatkan banyak masukan untuk persiapan aktualisasi.

6.

Kontribusi

Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dengan akan dilaksanakan nya kegiatan ini, maka telah berkontribusi terhadap visi organisasi yaitu Terwujudnya Sekolah Unggul yang Peduli dan Berbudaya Lingkungan dan misi organisasi yaitu Menyiapkan Sumber Daya Berpendidikan yang Berkualitas dan Bermanfaat Bagi Pengembangan

7. Penguatan Nilai Organisasi

Nilai organisasi yang terkandung dalam kegiatan ini yaitu:

Inisiatif. Kemampuan bertindak melebihi yang dibuatkan atau yang dituntut dari pekerjaan.

Pembelajar. Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan pengetahuan dan pengalaman serta mampu mengambil hikmah dan

(40)

31 Kegiatan 1

menjadikan pelajaran atas setiaap kejadian

8. Analisis Dampak

Jika kegiatan ini terlaksana, maka bahan dan referensi mengenai media pembelajaran Kahoot! akan tersusun dengan baik yang berdampak pada matangnya persiapan aktualisasi.

Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka penulis tidak memiliki cukup bahan untuk mengembangkan media pembelajaran Kahoot! dan kegiatan aktualisasi tidak akan berjalan dengan baik.

Tabel 2.6 Matriks Rancangan Kegiatan 2 Kegiatan 2

1. Kegiatan Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2. Tahapan Kegiatan

1. Menyiapkan silabus mata pelajaran Kimia;

2. Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);

3. Melakukan diskusi dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum terkait RPP yang dirancang;

4. Menyampaikan RPP yang telah dibuat dan meminta saran perbaikan kepada mentor;

5. Meminta persetujuan dan tandatangan mentor pada RPP yang telah direvisi.

3. Output/ Hasil Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang siap digunakan.

4. Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar PNS

Akuntabilitas

Dalam membuat RPP saya akan menerapkan nilai Integritas dan Tanggung Jawab menggunakan

(41)

32 Kegiatan 2

teknik Crosscheck dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Mempelajari dengan sungguh-sunguh aturan pembuatan RPP kurikulum 2013

 Mengkonsultasikan rancangan RPP dengan kepala sekolah

 Meminta saran dan masukan dari kepala sekolah

Nasionalisme

Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), saya akan lakukan dengan Tanggung Jawab (Sila ke-1) dan Musyawarah Mufakat (Sila ke-4) dengan menggunakan teknik Diskusi dengan langkah-langkah :

 Diskusi dengan mentor dan wakil kurikulum mengenai penyusunan RPP

 Menghargai saran dan masukan dari mentor

Etika Publik

Dalam penyusunan rencana pembelajaran saya akan lakukan dengan Sopan Santun menggunakan teknik Komunikasi Efektif dengan langkah-langkah:

 Mengetuk pintu dan mengucapkan salam saat memasuki ruangan mentor.

 Konsultasi bersama mentor dan wakil kurikulum tentang RPP dengan ramah dan sopan

 Menyimak dengan baik saat diberikan saran dan masukan

 Mencatat saran dan masukan yang diberikan

(42)

33 Kegiatan 2

Komitmen Mutu

Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) saya akan melakukan secara Efektif menggunakan teknik PDCA dengan langkah langkah :

Plan : Menyiapkan bahan materi pembuatan RPP Do : Membuat RPP

Check : Apakah rancangan saya sudah efektif atau belum

Action : jika efektif akan diadopsi, jika kurang efektif akan diadaptasi dan jika tidak efektif akan dihilangkan.

Anti Korupsi

Dalam penyusunan Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP), saya akan melakukannya dengan Mandiri dan Jujur dengan teknik Transparansi dengan langkah-langkah:

 Menyampaikan sumber data penyusunan RPP kepada mentor dan rekan kerja secara terbuka

 Menjelaskan kepada mentor dan rekan kerja mengenai hambatan dalam penyusunan RPP

5. Peran dan Kedudukan ASN

Manajemen ASN

Sebagai ASN, yaitu guru saya harus mampu melaksanakan peran sebagai ASN secara profesional dimana setiap melaksanakan tugas sebelum mengajar saya menyiapkan bahan-bahan seperti RPP.

Pelayanan Publik

Agar proses pembelajaran menarik, bagi peserta didik saya membuat RPP untuk mempersiapkan proses

(43)

34 Kegiatan 2

belajar mengajar yang terarah dan terstruktur. (Asas Parsipatif)

Whole of Government

Dalam membuat RPP saya akan Berkoordinasi dan Berkolaborasi dengan kepala sekolah dan wakil kurikulum sehingga mendapatkan banyak masukan untuk pembuatan RPP tersebut.

6.

Kontribusi

Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dengan akan dilaksanakan nya kegiatan ini, maka telah berkontribusi terhadap visi organisasi yaitu Terwujudnya Sekolah Unggul yang Peduli dan Berbudaya Lingkungan dan misi organisasi yaitu Menyiapkan Sumber Daya Berpendidikan yang Berkualitas dan Bermanfaat Bagi Pengembangan

7. Penguatan Nilai Organisasi

Nilai organisasi yang terkandung dalam kegiatan ini yaitu:

Inisiatif. Kemampuan bertindak melebihi yang dibuatkan atau yang dituntut dari pekerjaan.

Pembelajar. Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan pengetahuan dan pengalaman serta mampu mengambil hikmah dan menjadikan pelajaran atas setiaap kejadian

8. Analisis Dampak

Jika kegiatan ini terlaksana, maka RPP akan tersusun dengan tepat sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan target.

Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka RPP tidak akan tersusun serta proses pembelajaran tidak akan terarah dengan baik dan tidak berjalan sesuai target

(44)

35 Tabel 2.7 Matriks Rancangan Kegiatan 3

Kegiatan 3

1. Kegiatan Membuat Soal pre-test dan post-test

2. Tahapan Kegiatan

1. Membuat kisi-kisi soal pre-test dan post-test;

2. Berdiskusi dengan rekan sejawat mengenai pre- test dan post-test yang sedang dibuat;

3. Mencetak soal pre-test dan post-test;

4. Berkonsultasi dan meminta persetujuan dengan kepala sekolah terkait soal pre test dan post test 3. Output/ Hasil Soal pre test dan post test yang siap diujikan di kelas X

TKJ SMKN 3 Tanah Putih

4. Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar PNS

Akuntabilitas

Dalam membuat soal pre-test dan post-test saya akan menerapkan nilai Integritas dan Tanggung Jawab menggunakan teknik Crosscheck dengan langkah- langkah sebagai berikut:

 Menyusun kisi – kisi soal secara sungguh-sungguh dengan memperhitungkan jumlah soal dan tingkat kesulitan soal

 Mengkonsultasikan soal pre-test dan post-test dengan kepala sekolah

 Meminta saran dan masukan dari kepala sekolah

 Mencatat saran dan masukan dari kepala sekolah

Nasionalisme

Dalam penyusunan soal pre-test dan post-test, saya akan lakukan dengan Saling Menghargai (Sila ke-3) dan Musyawarah Mufakat (Sila ke-4) dan dengan

(45)

36 Kegiatan 3

menggunakan teknik Diskusi dengan langkah- langkah :

 Diskusi dengan mentor dan teman sejawat mengenai soal pre-test dan post-test

 Menghargai setiap saran dan masukan yang diberikan

Etika Publik

Dalam penyusunan soal pre-test dan post-test saya akan lakukan dengan Sopan Santun menggunakan teknik Komunikasi Efektif dengan langkah-langkah:

 Mengetuk pintu dan mengucapkan salam saat memasuki ruangan mentor.

 Konsultasi bersama mentor dan teman sejawat tentang soal dengan ramah dan sopan

 Menyimak dengan baik saat diberikan saran dan masukan

 Mencatat saran dan masukan yang diberikan

Komitmen Mutu

Dalam penyusunan soal pre-test dan post-test saya akan melakukan secara Efektif dan Bermutu menggunakan teknik PDCA dengan langkah langkah:

Plan : Menyiapkan bank soal untuk menyusun soal pre-test dan post-test

Do : Membuat soal pre-test dan post-test

Check : Apakah rancangan saya sudah efektif dan bermutu atau belum

(46)

37 Kegiatan 3

Action : jika efektif akan diadopsi, jika kurang efektif akan diadaptasi dan jika tidak efektif akan dihilangkan.

Anti Korupsi

Dalam penyusunan soal pre-test dan post-test saya akan melakukannya dengan Mandiri dan Jujur dengan teknik Transparansi dengan langkah- langkah:

 Menyampaikan sumber data soal pre-test dan post-test kepada mentor dan rekan kerja secara terbuka

 Menjelaskan kepada mentor dan rekan kerja mengenai hambatan dalam pembuatan soal.

5. Peran dan Kedudukan ASN

Manajemen ASN

Sebagai ASN, yaitu guru saya harus mampu melaksanakan peran sebagai ASN secara profesional dimana setiap melaksanakan tugas sebelum mengajar saya menyiapkan bahan-bahan seperti soal pre-test dan post-test.

Pelayanan Publik

Agar proses pembelajaran mendapatkan hasil yang optimal, maka saya menyusun soal – soal pre test dan post test yang berkualitas dan sesuai dengan capaian pembelajaran. (Nilai Partisipatif)

Whole of Government

Dalam membuat soal saya akan Berkoordinasi dan Berkolaborasi dengan kepala sekolah, dan rekan

(47)

38 Kegiatan 3

sejawat sehingga mendapatkan banyak masukan untuk pembuatan soal pre-test dan post-test tersebut.

6.

Kontribusi

Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dengan akan dilaksanakan nya kegiatan ini, maka telah berkontribusi terhadap visi organisasi yaitu Terwujudnya Sekolah Unggul yang Peduli dan Berbudaya Lingkungan dan misi organisasi yaitu Menyiapkan Sumber Daya Berpendidikan yang Berkualitas dan Bermanfaat Bagi Pengembangan

7. Penguatan Nilai Organisasi

Nilai organisasi yang terkandung dalam kegiatan ini yaitu:

Inisiatif. Kemampuan bertindak melebihi yang dibuatkan atau yang dituntut dari pekerjaan.

Pembelajar. Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan pengetahuan dan pengalaman serta mampu mengambil hikmah dan menjadikan pelajaran atas setiaap kejadian

8. Analisis Dampak

Jika kegiatan ini terlaksana, maka soal pre test dan post test tersusun dengan baik sesuai dengan kisi – kisi dan dapat dijadikan alat evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran.

Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka tidak akan ada soal pre test dan post test untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan proses pembelajaran

(48)

39 Tabel 2.8 Matriks Rancangan Kegiatan 4

Kegiatan 4

1. Kegiatan Membuat Media Pembelajaran Digital menggunakan Kahoot!

2. Tahapan Kegiatan

1. Membuat digital game dan post-test dengan media Kahoot!;

2. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah tentang media pembelajaran yang telah dibuat 3. Melakukan uji coba penggunaan media

pembelajaran dengan rekan sejawat

3. Output/ Hasil Kahoot! digital game dan post-test yang dapat diakses melalui sebuah link

4. Keterkaitan Nilai – Nilai Dasar PNS

Akuntabilitas

Dalam membuat media pembelajaran digital menggunakan Kahoot! saya akan menerapkan nilai Tanggung Jawab dan Konsisten menggunakan teknik Crosscheck dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Mengkonsultasikan media yang telah dibuat dengan kepala sekolah

 Meminta saran dan masukan dari kepala sekolah

 Mencatat saran dan masukan dari kepala sekolah

 Melakukan uji coba media dengan rekan sejawat

Nasionalisme

Dalam membuat media pembelajaran digital menggunakan Kahoot!, saya akan lakukan dengan Musyawarah Mufakat (Sila ke-4) dan kerja keras (Sila ke 5) dengan menggunakan teknik Diskusi dengan langkah-langkah :

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kurang optimalnya penanaman karakter cinta tanah air siswa di antaranya dengan cara memainkan permainan tradisional,

Namun untuk saat ini, proses monitoring dan evaluasi terhadap Peraturan Menteri Sosial yang telah berusia di atas 5 (lima) tahun di Biro Hukum sendiri belum dilaksanakan,

Kegiatan aktualisasi ini terdiri dari 4 kegiatan kreatif, yaitu (1) membuat media pembelajaran dengan software microsoft office excel; (2) mempersiapkan kelas sebelum

Penulisan laporan kegiatan aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan upaya mensosialisasikan prosedur pelayanan yakni alur dan syarat pelayanan dan segala informasi

Gagasan Konseptual, yakni dengan mengadakan atau memberikan pelatihan berbasis Ilmu Komunikasi dan Teknologi kepada para guru mengenai pembuatan bahan ajar dan media

Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode APKL, yang juga telah dikonsultasikan dengan mentor dan coach, Penulis mengangkat isu: “kurangnya pelayanan masyarakat yaitu

Kepala Dinas adalah unsur pimpinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Kapuas

Bahan berita dan survei kepuasan mahasiswa Etika Publik: Cermat Komitmen Mutu: Berorientasi mutu Dengan adanya Suplemen Bahan Ajar Statistika I yang baik dan berkualitas,