• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

0

Pelaksanaan Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial melalui Penerapan Standar Operasional Prosedur Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial di Biro Hukum

Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Disusun Oleh:

Nama : Anita Wahyu Rakasiwi, S.H.

NIP : 199503232020122018

Jabatan : Ahli Pertama Perancang Peraturan Perundang-undangan

Unit Kerja : Biro Hukum Angkatan : II

Nomor Presensi : 3

Mentor : Tria Juniati, SH.MH Coach : Dr. Siti Redjeki, M.Si

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BADAN PENDIDIKAN PENELITIAN DAN PENYULUHAN SOSIAL

KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

2021

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

Judul : Pelaksanaan Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial melalui Penerapan Standar Operasional Prosedur Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial di Biro Hukum

Nama : Anita Wahyu Rakasiwi, S.H.

NIP : 199503232020122018

Jabatan : Perancang Peraturan Perundang-undangan Ahli Pertama

Unit Kerja : Biro Hukum

Telah diuji di depan Tim Penguji Pada hari Senin, tanggal 25 Oktober 2021 Coach,

Dr. Siti Redjeki, M.Si NIP. 196708191993032003

Mentor,

Tria Juniati, S.H., M.H.

NIP. 198201152006042001 Mengetahui,

Penguji,

Nuryadi, S.Pd, M.Si NIP. 197511211999031002

(3)

2

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT, penulis memulai penulisan laporan aktualisasi ini dengan antusias sebagai bentuk kontribusi/

sumbangsih pemikiran untuk Kementerian Sosial, terkhusus pada Biro Hukum. Laporan aktualisasi ini disusun sebagai salah satu tugas dalam rangka Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Sosial Tahun 2021 berdasarkan pada pelaksanaan dari rancangan aktualisasi yang telah dibuat sebelumnya, dengan mempertimbangkan berbagai aspek di Biro Hukum Kementerian Sosial yang merupakan lingkungan kerja penulis, dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi yang sedang berjalan di Biro Hukum Kementerian Sosial.

Tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada para pihak yang telah memberikan masukan serta bimbingan dalam pengerjaan rancangan aktualisasi ini. Oleh karenanya, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

- Plt. Kepala Biro Hukum Kementerian Sosial, Ibu Evy Flamboyan, S.H., M.H.

- Kepala Bagian Penyusunan Naskah Hukum, Ibu Evy Flamboyan, S.H., M.H.

- Subkoordinator Bidang Penyusunan Naskah Hukum II, Ibu Tria Juniati, S.H., M.H.

- Coach Kelompok I Angkatan II Latsar CPNS Kementerian Sosial Tahun 2021, Ibu Dr. Siti Redjeki, M.Si.

- Panitia penyelenggara Latsar CPNS Kementerian Sosial Tahun 2021, serta

- Rekan-rekan peserta Latsar CPNS Kementerian Sosial Tahun 2021.

Laporan aktualisasi ini disusun penulis atas pelaksanaan aktualisasi yang dilaksanakan dalam waktu singkat. Dengan demikian, apabila dalam penulisan ini ditemukan hal-hal yang masih jauh dari kata sempurna, penulis bersedia menerima kritikan serta masukan yang membangun agar

(4)

3

laporan aktualisasi ini nantinya dapat dilakukan perbaikan sehingga program yang dilaksanakan dapat diterapkan pada lingkungan kerja penulis di kemudian hari.

Penulis juga berharap agar rancangan aktualisasi ini dapat menjadi salah satu rekomendasi penerapan kajian ulang atas peraturan-peraturan Menteri Sosial yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan hukum yang ada di lingkungan Kementerian Sosial.

Jakarta, 15 Oktober 2021

Penulis

(5)

4 DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... 1

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 5

DAFTAR TABEL ... 6

DAFTAR GAMBAR ... 7

BAB I PENDAHULUAN ... 8

A. Latar Belakang ... 8

B. Visi, Misi, Tujuan dan Nilai-nilai serta Struktur Organisasi ... 11

1. Visi ... 11

2. Misi ... 11

3. Tujuan ... 12

4. Nilai-nilai Organisasi ... 12

5. Struktur Organisasi ... 13

C. Tugas dan Fungsi Unit Kerja ... 14

1. Tugas ... 14

2. Fungsi Unit Organisasi ... 14

D. Jabatan dan Uraian Tugas ... 15

BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI ... 16

A. Analisis Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan ... 16

B. Rancangan Aktualisasi ... 18

1. Matriks Pelaksanaan Aktualisasi ... 18

2. Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor ... 26

C. Kendala dan Strategi Mengatasi ... 36

D. Pelaksanaan Kegiatan ... 38

1. Rencana Kegiatan Semula ... 38

2. Realisasi Kegiatan ... 40

(6)

5

BAB III PELAKSANAAN PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG

TUGAS ... 42

A. Nama Kegiatan ... 42

B. Narasumber/ Pengajar/ Fasilitator ... 42

C. Hasil yang Dicapai ... 42

BAB IV PENUTUP ... 47

A. Simpulan ... 47

B. Lesson Learned ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN ... 50

(7)

6

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Matriks Pelaksanaan Aktualisasi ... 18

Tabel 2. Kegiatan Aktualisasi 1 ... 26

Tabel 3. Kegiatan Aktualisasi 2 ... 28

Tabel 4. Kegiatan Aktualisasi 3 ... 30

Tabel 5. Kegiatan Aktualisasi 4 ... 32

Tabel 6. Kegiatan Aktualisasi 5 ... 34

Tabel 7. Rencana Kegiatan Semula ... 38

Tabel 8. Realisasi Kegiatan ... 40

(8)

7

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Biro Hukum Kementerian Sosial ... 14

(9)

8 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan landasan dalam manajemen penyelenggaraan dan pembangunan yang memiliki integritas, profesionalitas, netralitas dan bebas dari intervensi politik, bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa.1

Perkembangan zaman, teknologi hingga globalisasi menuntut ASN untuk memiliki karakter dan kualitas kemampuan yang mumpuni untuk memenuhi tuntutan tersebut sekaligus untuk mewujudkan konsep good governance yang mendukung tercapainya tujuan Negara melalui peran dan kedudukan ASN yang mampu menerapkan nilai- nilai dasar ASN.

Guna mewujudkan hal tersebut, setiap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan dasar terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme serta kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Oleh karenanya, Kementerian Sosial mengadakan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Kementerian Sosial tahun 2021.

Pendidikan dan pelatihan dasar ini merupakan wadah yang diharapkan secara efektif dapat menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagaimana amanat Undang-Undang

1 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

(10)

9

ASN. Internalisasi nilai-nilai dasar ini dapat diwujudkan salah satunya dalam pelaksanaan aktualisasi/ habituasi yang merupakan bagian dari proses pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Kementerian Sosial tahun 2021. Aktualisasi dilaksanakan dengan menjalankan program kegiatan yang merupakan solusi atas isu di lingkungan satuan kerja yang memerlukan perbaikan atau perubahan yang lebih baik.

Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial, Kementerian Sosial mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan penanganan fakir miskin untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.2

Tugas tersebut menunjukkan bahwa Kementerian Sosial memiliki peran penting dalam mewujudkan kesejahteraan sosial bagi rakyat Indonesia. Mengingat peran penting Kementerian Sosial dalam mewujudkan kesejahteraan sosial, maka perlu didukung dengan instrumen di bidang hukum yang baik dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Bidang hukum merupakan salah satu subsistem dari instrumen pembangunan nasional yang di dalamnya terdapat bagian sangat penting untuk menjalankan suatu program pemerintahan yaitu peraturan perundang-undangan. Dengan dijalankannya suatu peraturan perundangan-undangan, maka berjalanlah pula roda implementasi program-program pemerintah. Oleh karenanya penting untuk tetap menjaga siklus peraturan perundang-undangan tetap berjalan dengan baik.

Peraturan perundang-undangan dalam lingkup kementerian masuk dalam kategori peraturan pelaksana atau teknis dari peraturan di atasnya yaitu Undang-Undang ataupun Peraturan Pemerintah.

Dalam menyusun peraturan teknis tentunya memerlukan riset

2Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial.

(11)

10

mengenai kebutuhan pemerintah dalam menjalankan suatu programnya untuk jangka waktu yang lama agar suatu peraturan yang akan diterapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membuat produk- produk hukum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta mampu mengikuti dinamika dan perubahan di masyarakat maka diperlukan suatu monitoring dan evaluasi atas berjalannya peraturan tersebut. Monitoring dan evaluasi dapat dilakukan terhadap peraturan teknis yang telah berlaku di atas 5 (lima) tahun atau berdasarkan kebutuhan kondisi masyarakat dan kenegaraan.

Monitoring dan evaluasi peraturan teknis merupakan kebutuhan untuk instansi yang menjalankan secara teknis kebijakan pemerintah, termasuk Kementerian Sosial. Misalnya saja, di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi tanpa diduga-duga di Indonesia saat ini, tentunya berdampak langsung kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Pemerintah, melalui Kementerian Sosial mengantisipasinya dengan memberikan bantuan sosial untuk masyarakat yang terdampak Covid- 19. Tentunya sejak pandemi ini terjadi, diperlukan monitoring dan evaluasi terhadap Peraturan Menteri Sosial yang berkaitan dengan pelaksanaan program bantuan sosial pemerintah yang disalurkan melalui Kementerian Sosial tersebut.

Oleh karenanya urgensi pelaksanaan monitoring dan evaluasi Peraturan Menteri Sosial perlu dijalankan di lingkungan Biro Hukum Kementerian Sosial. Mengingat Kementerian Sosial mengambil peranan penting dalam menjalankan program pemerintah di tengah situasi pengendalian pandemi Covid-19. Lebih cepat ditemukan peraturan-peraturan teknis yang harus disesuaikan dengan keadaan saat ini, maka lebih cepat pula pemerintah dapat mengendalikan serta membantu masyarakat menghadapi pandemi Covid-19.

(12)

11

B. Visi, Misi, Tujuan dan Nilai-nilai serta Struktur Organisasi

Memperhatikan Pasal 63 Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial, Biro Hukum memiliki tugas untuk menyelenggarakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta advokasi hukum.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka Visi, Misi, Tujuan dan Nilai- nilai serta Struktur Organisasi adalah sebagai berikut:

1. Visi

Biro Hukum dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang- undangan serta advokasi hukum menetapkan visi:

“Tersedianya peraturan perundang-undangan bidang kesejahteraan sosial yang sinkron dan harmonis serta tertanganinya kasus/ perkara hukum baik litigasi maupun nonlitigasi di lingkungan Kementerian Sosial”3

Visi yang telah ditetapkan tersebut, sebagai upaya memberikan dukungan dalam penyusunan peraturan perundang- undangan dan penanganan perkara hukum dengan memperhatikan kerangka regulasi dalam Program Legislasi Nasional, Rencana Strategis Kementerian Sosial dan Rencana Strategis Sekretariat Jenderal.

2. Misi

Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, misi yang ditetapkan oleh Biro Hukum Kementerian Sosial adalah:4

1. Meningkatkan kualitas dan koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang kesejahteraan sosial agar sinkron dan harmonis.

3Rencana Strategis (RENSTRA) Biro Hukum Kementerian Sosial Tahun 2020-2024, hlm.

10 4

Ibid, hlm. 10

(13)

12

2. Meningkatkan kualitas dan koordinasi dalam penanganan kasus/perkara dan permasalahan hukum.

3. Menyelenggarakan pelayanan dokumentasi dan informasi hukum yang mudah diakses.

Melalui upaya tersebut di atas, diharapkan Biro Hukum dapat mendukung Sekretariat Jenderal dalam pemberian dukungan penyusunan peraturan perundang-undnagan di bidang kesejahteraan sosial pelaksanaan pertimbangan dan advokasi hukum kepada seluruh unit organisas di Kementerian Sosial, serta pelayanan dokumentasi dan informasi hukum yang mudah diakses oleh pegawai Kementerian Sosial, Kementerian/Lembaga lain, Pemerintah Daerah, dan masyarakat pada umumnya.

3. Tujuan

Tujuan dalam rangka mewujudkan misi Biro Hukum Kementerian Sosial adalah:

1. Terwujudnya peraturan perundang-undangan di bidang kesejahteraan sosial yang tepat waktu dan harmonis.

2. Tertanganinya kasus/perkara hukum di lingkungan Kementerian Sosial.

3. Terselenggaranya pelayanan dokumentasi dan informasi hukum yang mudah diakses.5

4. Nilai-nilai Organisasi

Biro Hukum Kementerian Sosial dalam melaksanakan visi, misi, dan tujuan organisasi berlandaskan pada nilai-nilai organisasi Kementerian Sosial. Bahwa beradasarkan Keputusan Menteri Sosial Nomor 30/HUK/2020 tentang Nilai-Nilai Kementerian Sosial, nilai-nilai Kementerian Sosial bagi seluruh aparatur sipil negara atau tenaga lainnya yang bekerja di

5Ibid, hlm. 11

(14)

13

lingkungan Kementerian Sosial meliputi humanis, adaptif, dedikatif, inklusif, dan responsif.6Nilai-nilai tersebut sering disebut dengan slogan “Kemensos HADIR”.

Adapun makna dari slogan “Kemensos HADIR” adalah sebagai berikut7:

-

“H” sebagai “humanis” yang berarti dalam bekerja harus selalu menekankan pendekatan kemanusiaan.

-

“A” sebagai “adaptif” yang berarti program-program yang dirancang Kementerian Sosial harus selalu beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada.

-

“D” sebagai “dedikatif” yang berarti setiap insan Kementerian Sosial harus senantiasa bekerja dengan penuh dedikasi

-

“I” sebagai “inklusif” yang berarti dalam setiap bekerja harus menerapkan konsep untuk melibatkan semua pihak.

-

“R” sebagai “responsif” yang berarti program kerja dan SDM di Kementerian Sosial harus punya sense of urgency.

5. Struktur Organisasi

Dalam menjalankan visi, misi, tujuan dan nilai-nilai organisasi, Biro Hukum didukung oleh tiga bagian, yaitu:

1. Bagian Penyusunan Naskah Hukum (PNH)

2. Bagian Pertimbangan dan Advokasi Hukum (PAH) 3. Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum (DIH)

Adapun bagan struktur organisasi Biro Hukum Kementerian Sosial adalah sebagai berikut:

6Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial.

7https://kemensos.go.id/logo-kemensos-hadir

(15)

14

Gambar 1 Struktur Organisasi Biro Hukum Kementerian Sosial

C. Tugas dan Fungsi Unit Kerja 1. Tugas

Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial, tugas Biro Hukum adalah melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta advokasi hukum.8

2. Fungsi Unit Organisasi

Dalam melaksanakan tugasnya, Biro Hukum memiliki fungsi:

1. Penyiapan koordinasi dan penelaahan, penyusunan, pengharmonisasian naskah hukum, serta evaluasi peraturan perundang-undangan;

2. Pelaksanaan pertimbangan dan advokasi hukum;

3. Urusan dokumentasi, informasi dan jaringan hukum serta pengadministrasian peraturan perundan-undangan; dan

8 Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial

(16)

15

4. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.9

D. Jabatan dan Uraian Tugas

Berdasarkan Pasal 1 angka Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 5 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Perancang Peraturan Perundang-undangan, jabatan fungsional Perancang Peraturan Perundang-undangan adalah jabatan yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pembentukan peraturan perundang-undangan dan penyusunan instrumen hukum lainnya pada Instansi Pemerintah Pusat dan Instansi Pemerintah Daerah.10

Dalam menjalankan jabatan sesuai dengan Pasal 4 Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 41/KEP/M.PAN/12/2000 tentang Jabatan Fungsional Perancang Peraturan Perundang-undangan dan Angka Kreditnya, sebagai Perancang Peraturan Perundang-undangan memiliki tugas pokok yaitu menyiapkan, mengolah, dan merumuskan rancangan peraturan perundang-undangan dan instrumen hukum lainnya.11

9Ibid, hlm. 6

10Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 5 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Perancang Peraturan Perundang-undangan

11Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

41/KEP/M.PAN/12/2000 tentang Jabatan Fungsional Perancang Peraturan Perundang- undangan dan Angka Kreditnya.

(17)

16 BAB II

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Analisis Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan

Dalam menjalankan aktualisasi, penulis mengangkat isu “Belum dilaksanakan secara rutin monitoring dan evaluasi atas Peraturan Menteri Sosial yang telah diundangkan di atas 5 (lima) tahun”. Isu tersebut dipilih dengan mempertimbangkan beberapa aspek, serta dipilih dengan menggunakan beberapa analisa, seperti penggunaan teknik analisa urgency, seriousness, dan growth (USG) dan analisa fishbone.

Salah satu faktor peraturan perundang-undangan dikatakan baik adalah peraturan yang relevan dan sesuai dengan kondisi terkini.

Sehingga, perlu dilakukan review terhadap peraturan perundang- undangan dimaksud, salah satunya adalah Peraturan Menteri Sosial.

Untuk saat ini, proses review terhadap Peraturan Menteri Sosial yang telah berusia di atas 5 (lima) tahun di Biro Hukum sendiri belum dilakukan, karena lebih cenderung melakukan pembuatan Peraturan Menteri Sosial atas permohonan dari unit kerja lain, arahan dari Sekretaris Jenderal maupun Menteri Sosial.

Padahal manfaat serta pentingnya monitoring dan evaluasi atas suatu kebijakan pemerintah sangatlah besar. Kegiatan monitoring atas peraturan bertujuan untuk menjaga agar kebijakan yang sedang diimplementasikan oleh suatu kementerian dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan sasarannya. Dengan dilakukannya monitoring dapat berdampak pada minimnya kesalahan implementasi atas peraturan yang telah dibuat. Dengan demikian, produk peraturan tersebut dapat dijalankan atau berjalan sesuai dengan tujuan pemerintah.

Selain monitoring, perlu juga dilakukan evaluasi atas peraturan yang dikeluarkan oleh suatu kementerian. Evaluasi ini lebih spesifik

(18)

17

terhadap peraturan kementerian yang berusia lebih dari 5 (lima) tahun atau didasarkan atas kebutuhan kondisi masyarakat dan kenegaraan.

Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas suatu kebijakan yang dikeluarkan dengan tujuan yang hendak dicapai.

Sehingga para stakeholder dapat mengetahui manfaat dari suatu kebijakan yang dikeluarkan tersebut akan berdampak baik bagi seluruh masyarakat.

Berdasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas, dapat diketahui bahwa atas isu “belum dilaksanakan secara rutin monitoring dan evaluasi atas Peraturan Menteri Sosial yang telah diundangkan di atas 5 (lima) tahun” perlu untuk dilakukan perubahan ke arah yang lebih baik. berdasarkan teknik analisa tapisan, terhadap isu di atas, solusi yang dapat dilakukan adalah dengan Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial.

Program ini perlu untuk dilaksanakan karena apabila isu tersebut tidak dilakukan, maka akan susah dilakukan pemetaan dalam melihat efektivitas dari suatu produk hukum yang dikeluarkan oleh Kementerian Sosial. Monitoring dan evaluasi akan membantu dalam menyisir serta menemukan peraturan-peraturan di Kementerian Sosial yang sudah usang atau perlu dilakukan perubahan mengikuti perkembangan zaman. Selain itu, kegiatan monitoring dan evaluasi ini dapat melihat angka keefektifan berlakunya suatu peraturan di tengah masyarakat.

Sehingga dengan adanya program monitoring dan evaluasi peraturan-peraturan di Kementerian Sosial, pemerintah dapat dengan mudah mengikuti perkembangan-perkembangan aspek kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan bantuan dan kehidupan sosial.

Kementerian Sosial pun dapat cepat megidentifikasi peraturan- peraturan yang sudah usang yang diperkirakan dapat menghambat kelancaran kerja-kerja bantuan sosial di masyarakat.

Sarana dan Prasarana (Machine) Belum optimalnya pengelolaan sistem produk hukum yang mudah diakses

 Pengelolaandatabase E- Law yang terkategorisasi

Metode (Methods)

Kurangnya variasi yang digunakan dalam sosialisasi produk hukum yang

dikeluarkan

 Melakukaninovasiterkaitsosia lisasiprodukhukum yang dikeluarkan

Sumber Daya Manusia (Man Power)

Kurangnya kesadaran untuk paham substansi aturan hukum yang berlaku

 Menginternalisasikan slogan-slogan saratnilaisadarhukum di lingkungankerja

Lingkungan(Environment) Belum

adanyapemahamansecarasadaruntukmeningkatk anbudayakerjaberbasispengetahuanhukum

 Membuatsistemkerja yang sesuaidengannilai-nilaisadarhukum Dana (Money)

Anggarankhusustidakmempengaruhid alamkonteksanalisisini

 Memberikanmasukankepa dapihakterkaitterkaitangga ran

Belum

optimalnyapemahamanp egawaiterkaitprodukhuk

um di lingkungan Kementerian Sosial

Material (Materials)

Kurangnya bobot materi yang sifatnya lebih informatif, komunikatif, dan eye catching atas suatu produk hukum

 Pengembanganmateriinfo grafis

yangsaratinformasiterkait peraturan

(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)

36 C. Kendala dan Strategi Mengatasi

1. Kegiatan 1 : Konsultasi dengan Subkoordinator Penyusunan Naskah Hukum (PNH) II perihal rancangan aktualisasi pembuatan SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial

Kendala:

Kegiatan lebih sering dilaksanakan secara online melalui Whatsapp karena terbentur dengan jadwal Work From Office (WFO) dan Work From Home (WFH).

Strategi Mengatasi:

Komunikasi dilakukan secara intens dan mengirimkan data-data serta dokumen aktualisasi kepada Mentor agar tidak terjadi miss-communication dalam pelaksanaan program aktualisasi.

2. Kegiatan 2 : Persiapan pembuatan SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial Kendala:

Tidak terdapat kendala dalam proses persiapan pembuatan SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial, karena kegiatan dilakukan dengan cara mencari referensi SOP dari kementerian/lembaga/instansi lain secara online.

Strategi Mengatasi:

-

3. Kegiatan 3 : Pembuatan SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial Kendala:

- Menyesuaikan konsep SOP Program Monitoring dan Evaluasi Permensos yang akan dijalankan dengan konsep Standar Operasional dan Prosedur yang ada di Kementerian Sosial.

- Materi dan data yang perlu dimasukkan dalam google form (Gform).

(38)

37 Strategi Mengatasi:

- Mengkaji serta menyusun SOP yang sesuai dengan konsep SOP di Kementerian Sosial dengan merujuk pada referensi SOP Mentoring dan Evaluasi Peraturan yang ada pada kementerian/lembaga/instansi lain.

- Berdiskusi dengan Subkoordinator PNH II mengenai materi dan data apa saja yang perlu dimasukkan dalam google form (Gform).

4. Kegiatan 4 : Percobaan pelaksanaan (trial) SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial.

Kendala:

- Terdapat beberapa perancang peraturan perundang-undangan yang tidak mengisi google form yang telah disediakan.

Strategi Mengatasi:

- Melakukan follow-up kepada perancang peraturan perundang-undangan untuk melakukan pengisian google form yang telah disediakan.

- Membantu perancang peraturan perundang-undangan untuk melakukan pengisian google form yang telah disediakan.

5. Kegiatan 5 : Sosialisasi SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial.

Kendala:

- Sosialisasi tidak dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan perancang peraturan perundang-undangan di lingkungan Kementerian Sosial karena terbenturnya dengan jadwal dan kesibukan masing-masing.

Strategi Mengatasi:

- Sosialisasi dilaksanakan dengan membagikan dokumen terkait dengan SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial.

(39)

38 D. Pelaksanaan Kegiatan

1. Rencana Kegiatan Semula

No Nama Kegiatan

September Oktober Target

I 6 s.d 10

II 13 s.d 17

III 20 s.d 24

IV 27 s.d 30

I 1 s.d 8

II 11 s.d 14

1

Konsultasi dengan Subkoordinator Penyusunan Naskah Hukum (PNH) II perihal rancangan aktualisasi pembuatan SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial.

Peserta latsar mendapatkan arahan dan izin melaksanakan kegiatan rancangan aktualisasi

2

Persiapan pembuatan SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial.

Peserta latsar mendapatkan referensi sebagai bahan pembuatan SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial

3 Pembuatan SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial.

Peserta latsar dapat membuat rancangan

SOP Program

Monitoring dan Evaluasi Peraturan

(40)

39

No Nama Kegiatan

September Oktober Target

I 6 s.d 10

II 13 s.d 17

III 20 s.d 24

IV 27 s.d 30

I 1 s.d 8

II 11 s.d 14

Menteri Sosial dan google form pengisian data monitoring dan evaluasi Peraturan Menteri Sosial

4

Percobaan pelaksanaan (trial) SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial.

Peserta latsar mendapatkan masukan dan saran dari Perancang Peraturan Perundang-undangan

5

Sosialisasi atas konsep SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial.

Peserta dapat menyajikan SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial.

Tabel 7. Rencana Kegiatan Semula

(41)

40 2. Realisasi Kegiatan

No Nama Kegiatan

September Oktober Target yang Dicapai

I 6 s.d 10

II 13 s.d 17

III 20 s.d 24

IV 27 s.d 30

I 1 s.d 8

II 11 s.d 14

1

Konsultasi dengan Subkoordinator Penyusunan Naskah Hukum (PNH) II perihal rancangan aktualisasi pembuatan SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial.

Peserta latsar mendapatkan arahan dan izin melaksanakan kegiatan rancangan aktualisasi

2

Persiapan pembuatan SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial.

Peserta latsar mendapatkan referensi sebagai bahan pembuatan SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial

3 Pembuatan SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial.

Peserta latsar dapat membuat rancangan

SOP Program

Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial dan

(42)

41

No Nama Kegiatan

September Oktober Target yang Dicapai

I 6 s.d 10

II 13 s.d 17

III 20 s.d 24

IV 27 s.d 30

I 1 s.d 8

II 11 s.d 14

google form pengisian data monitoring dan evaluasi Peraturan Menteri Sosial

4

Percobaan pelaksanaan (trial) SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial.

Peserta latsar mendapatkan masukan dan saran dari Perancang Peraturan Perundang-undangan

5

Sosialisasi atas konsep SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial.

Peserta dapat menyajikan SOP Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial.

Tabel 8. Realisasi Kegiatan

(43)

BAB III

PELAKSANAAN PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS

1. Nama Kegiatan

Peserta Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Sosial Tahun 2021 wajib mengikuti kegiatan “Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas” sebagai bagian dalam Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Sosial Tahun 2021.

2. Narasumber/ Pengajar/ Fasilitator

1. Ibu Emy Chotimah, S.Psi., M.Si – Materi Biro Organisasi dan Kepegawaian

2. Bapak Cecep Sulaeman – Materi Biro Perencanaan 3. Ibu Maemunah, S.Pd – Materi Biro Umum

4. Ibu Valeriana Gloria, SE, M.Ak – Materi Biro Keuangan

3. Hasil yang Dicapai

1. Materi Biro Organisasi dan Kepegawaian Pemateri menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

a. Hak dan Kewajiban PNS

- Dasar hukum, yaitu UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

- Jenis, Status dan Kedudukan ASN - Fungsi dan Peran ASN

- Hak PNS

- Kewajiban PNS.

b. Disiplin PNS mulai dari

- Dasar hukum, yaitu UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, PP Nomor 17 Tahun 2017 tentang Manajemen ASN;

- Larangan terhadap PNS;

- Trend indisipliner ASN di lingkungan Kementerian Sosial;

- Mekanisme penangangan pelanggaran disiplin PNS, dan tips self discipline.

(44)

c. Sistem Manajemen Kinerja PNS mulai dari

- Dasar hukum, yaitu PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS, Perka BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS, PP Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Prestasi Kinerja PNS, Permenpan Nomor 8 Tahun 2021 tentang Sistem Manajemen Kinerja PNS;

- Sistem pelaporan kinerja individu yang ada di lingkungan Kementerian Sosial;

- Manajemen Kinerja.

d. Reformasi Birokrasi - Pengertian :

- Latar belakang adanya reformasi birokrasi, - Pelaksanaan reformasi birokrasi,

- Area perubahan yang meliputi organisasi, tata laksana, peraturan perundang-undangan, SDM, pengawasan, akuntabilitas, pelayanan publik, pola piker dan budaya kerja;

- Isu strategis reformasi birokrasi Kementerian Sosial tahun 2020-2024.

2. Materi Biro Perencanaan

Pemateri menyampaikan materi mengenai Program Prioritas Kementerian Sosial Tahun 2022, yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Dasar hukum, yaitu

- Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial

- Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin

b. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial yang meliputi:

- Jaminan Sosial, Rehabilitasi Sosial, - Pemberdayaan Sosial,

- Perlindungan Sosial, dan - Penanganan Fakir Miskin.

c. Tema RPJMN Tahun 2020 – 2024, yaitu Indonesia Berpenghasilan Menengah Tinggi yang Sejahtera, Adil dan Berkesinambungan

d. Arah Kebijakan dan Startegi Nasional yang berkaitan dengan Kementerian Sosial, yaitu:

- Memperkuat pelaksanaan perlindungan sosial;

- Mengentaskan kemiskinan

e. Arah Kebijakan dan Startegi Kementerian Sosial

- Meningkatkan kemampuan keluarga miskin dan rentan dalam pemenuhan kebutuhan dasar

(45)

- Meningkatkan keberfungsian sosial penyamdang masalah kesejahteraan sosial

- Meningkatkan layanan sosial terpadu dan partisipatif - Meningkatkan kualitas SDM dan lembaga penyelenggara

kesejahteraan sosial

- Memperkuat skema pemutakhiran data dan sistem informasi kesejahteraan sosial

- Meningkatkan kualitas good governance dan pengawasan internal berbasis risiko

- Membangun sistem perlindungan sosial yang adaptif - Meningkatkan partisipasi dan kesadaran pemerintah

daerah serta masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

f. Sasaran Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, antara lain:

- kemiskinan, - ketelantaran, - kecacatan, - keterpencilan,

- ketunaan sosial dan perilaku, - korban bencana,

- korban tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi g. Program perlindungan sosial

h. Program unggulan Kementerian Sosial, yang meliputi:

- Program Keluarga Harapan dengan sasaran 10 Juta KPM

- Kartu sembako/ BNPT dengan sasaran 18,8 Juta KPM - Pemberdayaan KAT dengan sasaran 3.500 KPM

- Program kewirausahaan sosial dengan sasarn 8.000 KPM

- Program Atensi i. Target Prioritas Nasional 3. Materi Biro Umum

Pemateri menyampaikan materi terkait dengan tata naskah dinas di lingkungan Kementerian Sosial, sebagai berikut:

a. Dasar hukum, yaitu Peraturan Menteri Sosial Nomor 14 Tahun 2019 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian Sosial

b. Format pedoman yang ditandatangani oleh Menteri Sosial c. Format pedoman yang ditandatangani oleh pejabat pimpinan

tinggi madya atau pejabat tinggi pratama

d. Format petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis yang ditandatangani oleh pejabat pimpinan tinggi madya atau pejabat tinggi pratama

e. Format instruksi yang ditandatangani oleh Menteri Sosial

(46)

f. Format Surat Edaran yang ditandatangani oleh Menteri Sosial, pejabat pimpinan tinggi madya, pejabat tinggi pratama, atau kepala unit pelaksana teknis

g. Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Menteri Sosial atau pejabat yang mengatasnamakan Menteri Sosial, pejabat pimpinan tinggi madya, pejabat pimpinan tinggi pratama, kepala unit pelaksana teknis

h. Format surat tugas i. Format nota dinas j. Format disposisi

k. Format surat undangan intern/ekstern l. Format memorandum

m. Tahapan penggunaan SIKD 4. Materi Biro Keuangan

Pemateri menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

a. Dasar hukum terkait, yaitu Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa Keuangan Negara harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang- undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan

b. Elemen yang mempengaruhi kinerja keuangan, antara lain:

- Akuntabilitas penggunaan anggaran - SDM yang kompeten

- Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undagan - SPI yang baik

- Pemeriksaan berkala

- Tindak lanjut atas temuan hasil pemeriksaan - Dukungan teknologi dan informasi

c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan keuangan negara

- Tertib administrasi

- Tertib pertanggungjawaban kinerja

- Tertib pengawasan dan pengendalian (SPIP) - Tertib pengelolaan kas

- Tertib pengelolaan BMN - Tertib pengelolaan persediaan - Tertib pelaporan

d. Struktur pengelola keuangan negara

e. Pejabat perbendaharaan negara, antara lain:

- Pengguna Anggaran

- Kuasa Pengguna Anggaran - Pejabat Pembuat Komitmen

- Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar - Bendahara Pengeluaran

(47)

f. Tugas dan wewenang pejabat perbendaharaan negara g. Proses bisnis pengelolaan keuangan melalui UP/TUP dan

Pembayaran Langsung (LS)

h. Laporan keuangan yang terdiri dari

- tahapan pelaksanaan penyusunan laporan keuangan, - dokumen sumber atas laporan keuangan,

- laporan keuangan yang diharapkan

i. Siklus akuntansi, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan

j. Siklus akuntansi pemerintahan, yang meliputi anaisis dokumen, pencatatan dokumen sumber, posting, pengikhtisaran, dan penyusunan LK

k. Sistematika laporan keuangan, antara lain:

- Pernyataan telah direviu - Pernyataan tanggung jawab - Ringkasan laporan keuangan - Laporan realisasi anggaran - Neraca

- Laporan operasional

- Laporan perubahan ekuitas - Catatan atas laporan keuangan

l. Potensi permasalahan yang mungkin terjadi, seperti:

- Kesalahan penggunaan akun atas transaksi - Pengungkapan dalam CaLK kurang memadai - Penyajian saldo dalam LK kurang akurat - Dokumen sumber sulit untuk ditelusuri

(48)

BAB IV PENUTUP

a. Simpulan

Kementerian Sosial memiliki peran penting dalam mewujudkan kesejahteraan sosial bagi rakyat Indonesia. Dalam mewujudkan hal tersebut, Kementerian Sosial perlu didukung dengan instrumen di bidang hukum yang baik dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membuat produk-produk hukum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta mampu mengikuti dinamika dan perubahan di masyarakat maka diperlukan suatu monitoring dan evaluasi atas berjalannya peraturan tersebut.

Monitoring dan evaluasi dapat dilakukan terhadap peraturan teknis yang telah berlaku di atas 5 (lima) tahun atau berdasarkan kebutuhan kondisi masyarakat dan kenegaraan. Namun untuk saat ini, proses monitoring dan evaluasi terhadap Peraturan Menteri Sosial yang telah berusia di atas 5 (lima) tahun di Biro Hukum sendiri belum dilaksanakan, karena lebih cenderung melakukan pembuatan Peraturan Menteri Sosial atas permohonan dari unit kerja lain, arahan dari Sekretaris Jenderal maupun Menteri Sosial.

Kegiatan monitoring atas Peraturan Menteri Sosial bertujuan untuk menjaga agar kebijakan yang sedang diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan sasarannya, serta dapat berdampak pada minimnya kesalahan implementasi atas Peraturan Menteri Sosial yang telah dibuat. Begitu pula dengan evaluasi terhadap Peraturan Menteri Sosial yang berusia lebih dari 5 (lima) tahun atau didasarkan atas kebutuhan kondisi masyarakat dan kenegaraan, perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas suatu kebijakan yang dikeluarkan dengan tujuan yang hendak dicapai. Sehingga para stakeholder dapat mengetahui manfaat dari suatu kebijakan yang dikeluarkan tersebut akan berdampak baik bagi seluruh masyarakat.

(49)

Melihat kondisi tersebut di atas, maka perlu “Pelaksanaan Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial melalui Penerapan Standar Operasional Prosedur Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial di Biro Hukum”. Hal tersebut perlu dilaksanakan dengan harapan kedepannya dapat terlihat keefektifan serta kemanfaatan dari suatu Peraturan Menteri Sosial yang telah dibuat. Selain itu, Biro Hukum dapat melakukan pemetaan terhadap Peraturan Menteri Sosial yang dinilai sudah tidak dapat diberlakukan lagi sesuai dengan perkembangan kehidupan bernegara di masyarakat.

Dalam pelaksanaan aktualisasi ini pula menjadi sarana untuk penerapan nilai-nilai dasar ASN antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagaimana amanat Undang-Undang ASN wajib untuk dipegang dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai ASN. Tidak hanya itu, ASN menjadi lebih mengenal nilai-nilai Kementerian Sosial serta visi-misi daripada setiap satuan kerja yang juga merupakan dasar bagi ASN menjalankan tugas dan fungsinya.

b. Lesson Learned

Dalam pelaksanaan aktualisasi ini, terdapat banyak nilai yang dapat dipelajari antara lain:

• Sopan dan santun dalam berbicara dan berperilaku;

• Melakukan koordinasi dengan atasan maupun rekan kerja dalam menjalankan tugas secara baik;

• Bertanggungjawab, disiplin, dan profesional dalam menjalankan tugas; serta

• Inovatif dan dapat menyampaikan pemikiran dengan baik untuk kemajuan organisasi.

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Buku, Jurnal, dan Bahan Ajar

Bahan Mata Pelatihan Aktualisasi, Pusat Pendidikan dan Latihan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Sosial, Tahun 2021.

Bahan Mata Pelatihan Coaching Pembulatan Agenda, Pusat Pendidikan dan Latihan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Sosial, Tahun 2021.

Rencana Strategis (RENSTRA) Biro Hukum Kementerian Sosial Tahun 2020-2024.

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial.

Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial.

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 5 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Perancang Peraturan Perundang-undangan.

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 41/KEP/M.PAN/12/2000 tentang Jabatan Fungsional Perancang Peraturan Perundang-undangan dan Angka Kreditnya.

Keputusan Menteri Sosial Nomor 30/HUK/2020 tentang Nilai-Nilai Kementerian Sosial.

Website

https://kemensos.go.id/logo-kemensos-hadir

https://setkab.go.id/pengertian-monitoring-dan-evaluasi-kebijakan- pemerintah/

(51)

LAMPIRAN

Mengikuti kegiatan “Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas” hari pertama.

(Senin, 6 September 2021)

Mengikuti kegiatan “Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas”

hari kedua.

(Selasa, 7 September 2021)

Koordinasi dengan Kepala Bagian Penyusunan Naskah Hukum terkait dengan Rancangan Aktualisasi

(Rabu, 8 September 2021)

Koordinasi dan penyampaian draf flowchart SOP Program Monitoring dan Evaluasi Permensos kepada Subkoordinator Bagian Penyusunan Naskah Hukum II

(Senin, 13 September 2021)

Pembuatan daftar referensi sebagai bahan persiapan pembuatan SOP Monitoring dan Evaluasi Permensos (Rabu, 15 September 2021)

Koordinasi dengan Subkoordinator Bagian Penyusunan Naskah Hukum II terkait pembuatan SOP Monitoring dan Evaluasi Permensos

(Rabu, 22 September 2021)

(52)

Pembuatan SOP Monitoring dan Evaluasi Permensos

(Kamis, 23 September 2021)

Pembuatan SOP Monitoring Permensos

(Jum’at, 24 September 2021)

Pembuatan SOP Evaluasi Permensos (Jum’at, 24 September 2021)

(53)

Pembuatan Google Form sebagai masukan dari unit teknis dalam Program Monitoring dan Evaluasi Permensos

(Rabu, 29 September 2021)

Penyampaian dan permohonan pengisian Google Form sebagai masukan dari unit teknis dalam Program Monitoring dan Evaluasi Permensos

(Kamis, 30 September 2021)

Sosialisasi SOP Program Monitoring dan Evaluasi Permensos

(11-14 Oktober 2021)

(54)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PROGRAM MONITORING DAN EVALUASI PERATURAN MENTERI SOSIAL

No. KEGIATAN

PELAKSANAAN MUTU BAKU

KETERANGAN Kepala Biro Kepala Bagian

Penyusunan Naskah Hukum

Subkoordinator Bidang Penyusunan Naskah Hukum II

Perancang Peraturan Perundang- undangan

Monitoring Tim Evaluasidan

Waktu Output

1 Memerintahkan Kepala Bagian Penyusunan Naskah Hukum untuk melaksanakan Monitoring

dan Evaluasi pada Biro Hukum. 10 Menit

2

Memerintahkan Subkoordinator Bidang Penyusunan Naskah Hukum II untuk menyusun bahan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi, membuat Surat Perintah dan SK Tim Monitoring dan Evaluasi untuk persiapan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi di Biro Hukum.

10 Menit

3 Memerintahkan Perancang Peraturan Perundang-undangan di Biro Hukum untuk

menyusun bahan Monitoring dan Evaluasi. 10 Menit

4

Menyusun konsep bahan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi, membuat Surat Perintah, dan SK Tim Monitoring dan Evaluasi guna persiapan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi pada Biro Hukum, sekaligus menyerahkan bahan-bahan tersebut kepada Subkoordinator Bidang Penyusunan Naskah Hukum II

2 hari

Konsep pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi, Surat Perintah dan SK Tim Monitoring dan Evaluasi.

5

Menyerahkan bahan dan administratif kepada Tim Monitoring dan Evaluasi, memberi arahan dan memerintahkan untuk melaksanakan Monitoring dan Evaluasi di Biro Hukum.

30 Menit Bahan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi.

6

Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi sekaligus menyampaikan hasil Monitoring dan Evaluasi kepada Subkoordinator Bidang Penyusunan Naskah Hukum II

Mengikuti Pelaksanaa

Monitoring n Evaluasi dan

Hasil Monitoring dan Evaluasi.

7 Menganalisa dan mengoreksi hasil Monitoring dan Evaluasi untuk kemudian dilaporkan kepada

Kepala Bagian Penyusunan Naskah Hukum 1 hari Hasil Monitoring dan

Evaluasi setelah dikoreksi.

8

Menerima dan memeriksa hasil Monitoring dan Evaluasi sebagai dasar dalam penyusunan Laporan Akhir Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi.

30 Menit Hasil Monitoring dan Evaluasi fix.

MULAI

SELESAI

(55)

Standar Operasional Prosedur Program Monitoring Peraturan Menteri Sosial

No. KEGIATAN

PELAKSANA MUTU BAKU

KETERANGAN Kepala Biro Tim

Monitoring

Perancang Peraturan Perundang- undangan

koordinator Sub- Penyusunan

Naskah Hukum II

Kepala Bagian Penyusunan

Naskah Hukum

Waktu Output

1 Penunjukkan Tim Monitoring. 10 Menit SK Tim Monev Tim Monev

dibentuk.

2 Rencana Pelaksanaan Monitoring. 1-2 hari Konsep

pelaksanaan Monitoring

Tim Monev melakukan sosialiasi konsep monitoring kepada Direktorat di lingkungan Kementerian Sosial.

3 Melaksanakan program monitoring di Direktorat Jenderal di Lingkungan

Kementerian Sosial. 20 Menit

Perancang dari unit pemrakarsa Permensos mulai mengumpulkan data-data.

4 Mengisi google form (gform) yang sudah disediakan oleh Tim Monev. 20 menit Status data sudah diterima

Perancang mulai melakukan peng- inputan informasi dan data.

5 Mengolah data yang sudah masuk dari gform. 30 Menit

Data dan informasi yang diinput oleh Perancang.

Data yang masuk dipilah menjadi 3 (tiga) yaitu 1. perlu dibahas segera (urgent ), 2. perlu dibahas kemudian, 3. ridak perlu dibahas karena masih sesuai.

6

Menyampaikan hasil pemilahan data yang akan disebut Rekomendasi

Monitoring. 10 Menit Rekomendasi Monitoring.

7 Menganalisa,mengoreksi serta menyampaikan Rekomendasi

Monitoring 1 hari Rekomendasi

setelah dikoreksi.

8

Menerima dan memeriksa Rekomendasi Monitoring sebagai dasar dalam penentuan lanjut ke tahap Evaluasi.

1 hari Rekomendasi Monitoring fix.

Rekomendasi Monitoring yang bersifat perlu dibahas segera dan perlu dibahas kemudian, akan masuk ke tahapan selanjutnya yaitu evaluasi.

MULAI

SELESAI

(56)

Standar Operasional Prosedur Program Evaluasi Peraturan Menteri Sosial

Pembahasan Rekomendasi

Monitoring

Pokok-pokok Pembahasan

Indikator tidak berjalannya Peraturan Menteri Sosial dengan

baik

Formulasi yang bisa dilakukan

Usulan perbaikan terhadap Peraturan Menteri Sosial

Hasil Evaluasi

Merekomendasikan untuk mengganti atau

mencabut Peraturan Membuat revisi Peraturan Menteri

Penyampaian Hasil Evaluasi Ke Sekretariat

Jenderal Kementerian

(57)

Link Google Form Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial

Dalam pelaksanaan Program Monitoring dan Evaluasi Peraturan Menteri Sosial, turut melibatkan perancang peraturan perundang-undangan pada unit teknis di lingkungan Kementerian Sosial. Oleh karena itu dibutuhkan partisipasi para perancang peraturan perundang-undangan dalam melakukan monitoring dan evaluasi peraturan Menteri Sosial. Guna memudahkan proses monitoring dan evaluasi para perancang diharapkan mengisi daftar pertanyaan terkait dengan peraturan Menteri Sosial yang perlu dilakukan perubahan melalui link di bawah ini.

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeRRlcXhAsd3OMVTAMNhM6- A9dNNnbUjRvTRIn566OO3tNFHA/viewform?usp=sf_link

Daftar Pertanyaan dalam Google Form.

(58)
(59)

Daftar Perubahan Peraturan Menteri Sosial Tahun 2021 No Peraturan Menteri Sosial

Lama Peraturan Menteri Sosial

Baru Keterangan

1 Peraturan Menteri Sosial Nomor 21 Tahun 2017 tentang Penerbitan Kartu Penyandang Disabilitas karena sudah tidak sesuai dengan kebutuhan hukum bagi masyarakat dan para penyandang disabilitas

Peraturan Menteri Sosial Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penerbitan Kartu Penyandang Disabilitas

Mencabut Peraturan Menteri Sosial Lama

2 Peraturan Menteri Sosial Nomor 5 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Sosial Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Sosial Nomor 5 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial

Peraturan Menteri Sosial Nomor 2 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial

Mencabut Peraturan Menteri Sosial Lama

3 Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2017 tentang Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dan Sarana Prasarana Lingkungan

Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Perubahan Atas Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2017 tentang Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dan Sarana Prasarana Lingkungan

Mengubah Peraturan Menteri Sosial Lama

4 - Keputusan Menteri Sosial Nomor 1/HUK/1995 tentang Pengumpulan Sumbangan untuk Korban Bencana; dan - Keputusan Menteri Sosial

Nomor 56/HUK/ 1996 tentang Pelaksanaan Pengumpulan Sumbangan Oleh Masyarakat

Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan

Pengumpulan Uang dan Barang

Mengubah Keputusan Menteri Sosial Lama

(60)

5 Peraturan Menteri Sosial Nomor 22 Tahun 2019 tentang Prosedur dan Mekanisme Penyaluran Cadangan Beras

Pemerintah untuk

Penanggulangan Keadaan Darurat Bencana dan Kerawanan Pangan Pasca Bencana

Peraturan Menteri Sosial tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Sosial Nomor 22 Tahun 2019 tentang Prosedur dan Mekanisme Penyaluran Cadangan Beras

Pemerintah untuk

Penanggulangan Keadaan Darurat Bencana dan Kerawanan Pangan Pasca Bencana

Proses Perubahan

6 Peraturan Menteri Sosial Nomor 21 Tahun 2019 tentang Persyaratan dan Tata Cara Perubahan Data Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan

Peraturan Menteri Sosial tentang Persyaratan dan Tata Cara Perubahan Data Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan

Proses Perubahan

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas PNS di BLUD RSU Bombana dengan sikap perilaku

1) Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya. 2) Transparansi :

Dari penyusunan rancangan aktualisasi di atas, ditemukan isu yang menjadi masalah dalam lingkungan kerja Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga

Mencermati pemasalahan yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu serta berdasarkan hasil diskusi dan konsultasi dengan

Dalam hal ini penyusun merupakan peserta pelatihan dasar yang akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Rumah Sakit Pratama Batu

Dalam penyusunan soal-soal evaluasi pembelajaran menggunakan Quizizz, saya akan menerapkan nilai-nilai akuntabilitas tansparansi dan konsistensi terhadap kompetensi dasar,

Mempertimbangkan hasil uraian di atas, maka perlu adanya pembaharuan proses pembelajaran dengan menerapkan sebuah media berbasis digital yang dapat digunakan guru

 Dengan melakukan proses evaluasi secara jujur, transparan dan bertanggung jawab dapat dilihat apakah ada dampak positif dari kegiatan aktualisasi yang dilakukan