• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL CALON DOSEN DESAIN KOMUNIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL CALON DOSEN DESAIN KOMUNIKASI"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL CALON DOSEN DESAIN KOMUNIKASI

DESIMINASI KARYA ILMIAH DAN KREATIF

CIVITAS AKADEMI PRODI KPI MELALUI MEDIA PODCAST KPI PADA PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

OLEH

DIAN EKA PERMANASARI, S.DS., M.A.

NIP : 199103222020122011

PESERTA LATIHAN DASAR CPNS GOL. III ANGKATAN X

KEMENTERIAN REPUBLIK INDONESIA

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2021

(2)

ii LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS CALON DOSEN DESAIN KOMUNIKASI

DESIMINASI KARYA ILMIAH DAN KREATIF

CIVITAS AKADEMI PRODI KPI MELALUI MEDIA PODCAST KPI PADA PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Nama : Dian Eka Permanasari, S.Ds., M.A.

NIP : 199103222020122011

Telah Disetujui

Pada Hari Selasa, Tanggal 26 Oktober 2021

Coach/Pembimbing Mentor,

Drs. H. Sholihin, M.Si. Nanang Mizwar Hasyim, S.Sos., M.Si.

NIP. 195905251985031004 NIP. 198403072011011013

Mengetahui

Kepala Balai Pendidkan dan Pelatihan Keagamaan Semarang

Drs. H. Anshori NIP. 196605191993031002

(3)

iii RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

CALON DOSEN DESAIN KOMUNIKASI

DESIMINASI KARYA ILMIAH DAN KREATIF

CIVITAS AKADEMI PRODI KPI MELALUI MEDIA PODCAST KPI PADA PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Nama : Dian Eka Permanasari, S.Ds., M.A.

NIP : 199103222020122011

Telah diuji di depan Penguji

Pada hari ………... tanggal ...

Penguji,

………

NIP.……….

Mengetahui

Kepala Balai Pendidkan dan Pelatihan Keagamaan Semarang

Drs. H. Anshori NIP. 196605191993031002

(4)

iv DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 7

1.1. Latar Belakang ... 7

1.2. Tujuan dan Manfaat ... 9

1.2.1. Tujuan ... 9

1.2.2. Manfaat ... 9

1.3. Ruang Lingkup ... 10

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ... 11

2.1. DESKRIPSI ORGANISASI ... 11

2.1.1. PROFIL ORGANISASI... 11

2.1.2. VISI, MISI, NILAI-NILAI ORGANISASI ... 12

2.2. DESKRIPSI ISU ... 13

2.3. ANALISIS ISU ... 13

2.3.1. Analisis APKL ... 13

2.3.2. Analisis Teknik USG ... 14

2.4. ARGUMENTASI TERHADAP CORE ISSUE TERPILIH ... 16

2.5. NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS ... 17

2.6. MATRIX RANCANGAN... 19

2.7. JADWAL KEGIATAN ... 25

BAB III PENUTUP ... 26

3.1. KESIMPULAN ... 26

(5)

v DAFTAR TABEL

Tabel 1 Analisis AKPL ... 14

Tabel 2 Analisis USG ... 15

Tabel 3 Matrix Rancangan ... 19

Tabel 4 Jadwal Kegiatan ... 25

(6)

vi DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Diagram Fishbone ... 16

(7)

7 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan dan perwujudan cita-cita bangsa serta tujuan negara sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 Tentang ASN, menjelaskan bahwa ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan pegawai tetap yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK merupakan Pegawai yang diangkat dengan perjanjian kerja oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintahan dan ketentuan undang-undang.

ASN memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, netral, bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Selain itu ASN wajib memiliki integritas dan harus bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Maka dari itu dalam menjalankan perannya, ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Berdasarkan fungsi tersebut, ASN mempunyai tugas untuk melaksanakan kebijakan publik dengan mengutamakan kepentingan publik serta pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik. Dalam memberikan pelayanan publik harus profesional dan memberikan pelayanan berkualitas yang bertujuan pada kepuasan pelanggan. Dan ASN harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan senantiasa mengutamakan kepentingan negara dan publik di atas kepentingan pribadi maupun golongan.

Namun tak dapat dipungkiri bahwa dalam prakteknya di lapangan, masih terdapat banyak ASN yang tidak menjalankan kedudukan, peran, fungsi dan tugasnya sesuai undang-undang.

Hal ini ditunjukkan dengan masih banyaknya pelanggaran terhadap peraturan dan hukum yang berlaku yang dilakukan oleh ASN. Berdasarkan data dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), sepanjang kampanye Pilkada 2020 terdapat 604 PNS yang melanggar aturan netralitas dan direkomendasikan dikenai sanksi oleh kepala daerah. Pelanggaran netralitas tersebut banyak disebabkan oleh keinginan ASN tersebut untuk mendapatkan atau mempertahankan jabatan atau proyek. Ketidaknetralan tersebut sangat berdampak pada adanya

(8)

8 diskriminasi layanan, kesenjangan dalam lingkup ASN, konflik kepentingan, dan menciptakan ASN yang tidak profesional. Selain itu pelanggaran yang dilakukan oleh ASN adalah korupsi.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Menpan RB), Tjahjo Kumolo, menyatakan bahwa banyak ASN yang terjerat korupsi, bahkan setiap bulan Kemenpan RB harus melakukan tindakan pemberhentian ASN yang korup secara tidak hormat. Dampak dari perilaku korupsi tersebut berpengaruh terhadap pembangunan nasional dimana Indonesia masih tertinggal dalam laju pembangunan global saat ini.

Maka dari itu diperlukan langkah serta kebijakan yang tepat dari hulu sampai ke hilir untuk dapat mewujudkan ASN yang dapat menjalan peran, fungsi, tugas dan kewajibannya.

Proses rekrutmen ASN pun dilakukan dengan rangkaian seleksi yang ketat, netral, transparan dan obyektif. Pasca seleksi, pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi masih menyandang status Calon ASN, sebelum nantinya diangkat menjadi ASN setelah menempuh masa percobaan selama satu tahun serta mengikuti dan dinyatakan lulus dalam pelatihan dasar CPNS.

Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (PerLAN RI) No. 1 tahun 2021, bahwa Pelatihan Dasar CPNS (Latsar CPNS) merupakan pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Latsar CPNS dilakukan secara blended learning dimana dilaksanakan melalui tiga bagian pembelajaran yaitu: pelatihan mandiri; distance learning; dan pembelajaran klasikal di tempat penyelenggaraan Latsar CPNS. Distance learning terdiri atas e-learning; dan aktualisasi.

Materi pembelajaran terdiri dari nilai dasar ASN, nasionalisme, bela negara dan kedudukan, peran serta fungsi ASN. Lima nilai dasar yang harus dipegang teguh serta diaktualisasikan oleh setiap Aparatur Sipil Negara (ASN), yaitu: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). ANEKA juga menjadi modal awal ASN dalam menjalankan tugasnya.

Sedangkan aktualisasi yang dimaksud di atas adalah suatu proses untuk menjadikan kelima nilai dasar tersebut terjadi dan dilaksanakan dalam lingkungan kerja sesuai permasalahan yang terjadi. Selain itu juga sebagai bekal ASN agar mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA, serta mengamalkan Whole Of Government, Pelayanan Publik dan peran Manajemen ASN dalam menjalankan tugas ketika melakukan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu juga terdapat agenda pembelajaran habituasi untuk menghasilkan suatu penciptaan situasi dan kondisi yang diinginkan, dimana memungkinkan munculnya proses

(9)

9 pembiasaan untuk dapat berperilaku sesuai situasi dan kondisi yang diinginkan. Penciptaan tersebut dilakukan dengan pembentukan karakter diri ideal yang melewati proses internalisasi dan pembiasaan diri melalui stimulus tertentu yang akan dilakukan pada tugas serta jabatan pada instansi yang akan ditempati untuk bekerja.

Dalam proses perancangan aktualisasi, dilakukan observasi terlebih dahulu di tempat kerja untuk mengetahui isu serta permasalahan apa yang terjadi di lingkungan kerja. Lalu menawarkan solusi pemecahan isu atau permasalahan tersebut dengan menyusunnya dalam daftar rencana, tahapan, dan hasil kegiatan. Kemudian menjelaskan hubungan antara isu dan pemecahan isu yang diusulkan dengan esensi sudut pandang mata pelatihan Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government, baik secara terpisah maupun satu kesatuan mata pelatihan, dan secara langsung maupun tidak langsung. Setelah itu menjelaskan rancangan eksekusi kegiatan dan peran hasil kegiatan berdasarkan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS.

Terakhir, memaparkan perkiraan hasil kegiatan berdasarkan isi mata pelatihan nilai-nilai dasar PNS, untuk mencapai visi, misi, tujuan organisasi, serta konsolidasi nilai-nilai organisasi.

1.2. Tujuan dan Manfaat 1.2.1. Tujuan

a. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA), ke dalam kehidupan sehari-hari khususnya saat pelaksanaan peran, fungsi dan tugas pekerjaan di instansi tempat ASN bekerja. Selain itu sebagai solusi pemecahan masalah yang didapatkan selama proses habituasi.

b. Menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari isu maupun permasalahan yang terjadi sesuai aplikasi nilai-nilai dasar ANEKA.

1.2.2. Manfaat

a. Sebagai sarana penerapan, habituasi dan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA dalam pelaksanaan peran, fungsi serta tugas ASN.

b. Sebagai solusi atas isu dan permasalahan yang terjadi di unit kerja untuk mencapai tujuan dari penerapan nilai-nilai dasar ANEKA.

c. Sebagai bahan evaluasi serta inspirasi dalam penerapan dan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA pada unit kerja lainnya dalam organisasi.

d. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan yang sesuai dengan penerapan nilai-nilai dasar ANEKA.

(10)

10 1.3. Ruang Lingkup

Rancangan aktualisasi ini mempunyai cakupan pada kegiatan yang menjadi implementasi nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA. Aktualisasi dilaksanakan untuk civitas akademika di lingkungan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

(11)

11 BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

2.1. DESKRIPSI ORGANISASI 2.1.1. PROFIL ORGANISASI

Berdasarkan pada keputusan presiden nomor 50 tahun 2004 tanggal 21 Juni 2004 UIN Sunan Kalijaga mendeklarasikan transformasi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga.

Perubahan institut menjadi universitas dilakukan untuk mencanangkan sebuah paradigma baru dalam melihat dan melakukan studi terhadap ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum, yaitu paradigma Integrasi interkoneksi. Dengan paradigma ini, UIN Sunan Kalijaga semakin menegaskan kepeduliannya terhadap perkembangan masyarakat muslim khususnya dan masyarakat umum pada umumnya. Pemaduan dan pengaitan kedua bidang studi yang sebelumnya dipandang secara dimatral berbeda memungkinkan lahirnya pemahaman Islam yang ramah, demokratis, dan menjadi rahmatan lil 'alamin.

Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berdiri pada tanggal 30 September 1970 dengan nama Fakultas Dakwah. Seiring dengan terbitnya Organisasi Tata Kerja (Ortaker) UIN Sunan Kalijaga yang diterbit kan oleh Kementerian Agama Nomor 26 Tahun 2013 tertanggal 28 Maret 2013, nama fakultas ini bertambah nama dibelakangnya menjadi Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, jika ditinjau secara historis tidak lepas dari asal muasal berdirinya Jurusan Dakwah (sebelum menjadi Fakultas Dakwah), di salah satu Perguruan Tinggi tertua di Indonesia di bawah Kementrian Agama Indonesia, yakni IAIN Sunan Kalijaga. Saat ini sudah menjadi Fakultas Dakwah dan Komunikasi di UIN (Universitas Islam Negeri) Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Fakultas Dakwah dan Komunikasi awalnya merupakan salah satu jurusan di Fakultas Ushuluddin berdasarkan SK Menteri Agama No. 43 Tahun 1960 tentang Penyelenggaraan IAIN. Kemudian ditegaskan melalui Keputusan Menteri Agama No.

118 Tahun 1969 disahkanlah pendirian menjadi Fakultas Dakwah. Setelah itu pada tahun 1970 dilaksanakan Musyawarah Kerja Ditperta tanggal 10 s/d 15 Agustus di Ciloto. Yang memutuskan fakultas dakwah terdiri dari dua jurusan yaitu Jurusan Al- Tabligh Wa-Al-Nashr (Tabligh dan Penyiaran). Jurusan pertama ini adalah cikal bakal

(12)

12 KPI (Komunikasi Penyiaran ISlam), dengan visi dan misi utamanya menyiapkan tenaga da’i yang cukup dan cakap dalam berdakwah di kalangan masyarakat dengan menggunakan berbagai alat-alat dakwah modern.

Kemudian pada tahun akademik 1982/1983 ditetapkam nama dua Jurusan yakni Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat (BPM) dan Penerangan dan Penyiaran Agama Islam (PPAI). Tim Penyusun Kurikulum dan Sillabus Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga merumuskan bahwa jurusan BPM (Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat) diproyeksikan untuk mencetak sarjana IAIN yang mempunyai profesi di bidang dakwah Islam terhadap masyarakat Islam sendiri. Rumusan ini dibuat atas dasar paradigma, bahwa dakwah Islam itu aktivitas untuk hidayatul kafirin dan untuk islahu ahwalil muslimin., selain itu dakwah dapat dilangsungkan secara massal dan secara personal.

Penerangan dan Penyiaran Agama Islam (PPAI) dimaksudkan sebagai kepanjangan fungsi hidayatul kafirin dengan pendekatan yang lebih bersifat massal. Dan dari Jurusan PPAI inilah yang kemudian berubah menjadi KPI.

2.1.2. VISI, MISI, NILAI-NILAI ORGANISASI 2.1.1.1 Visi

Visi Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) adalah terdepan dalam pengkajian dan pengembangan ilmu-ilmu komunikasi dan penyiaran Islam yang berparadigma Islam.

2.1.1.2 Misi

• Menyelenggarakan Pendidikan dibidang Ilmu Komunikasi dan ilmu-ilmu agama islam dan integrasi diantara keduanya

• Mengembangkan penelitian dibidang komunikasi dan penyiaran

• Meningkatkan peran serta pada pengabdian masyarakat dalam aktivitas dakwah

• Memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan tridharma perguruan tinggi

2.1.1.3 Tujuan Jurusan

• Menguasai, mengembangkan, dan mengamalkan ilmu komunikasi dan penyiaran Islam yang dijiwai oleh nilai-nilai Islam yang relevan dengan kebutuhan pembangunan bangsa.

• Melahirkan sarjana yang profesional dalam bidang komunikasi dan penyiaran Islam.

(13)

13

• Melahirkan sarjana yang memiliki wawasan dan ketrampilan dalam bidang pers, penyiaran, dan retorika.

• Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan Tridharma Perguruan Tinggi.

2.2. DESKRIPSI ISU

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), isu adalah masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi. Agar dapat menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN pada pelaksanaan tugas sebagai ASN, maka seorang CPNS diwajibkan untuk melakukan habituasi berupa aktualisasi berdasarkan pada nilai-nilai dasar ASN pada pelaksanaan kegiatan pemecahan isu terkait dengan permasalahan di instansi kerja.

Pada program studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dalam naungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Kalijaga menawarkan studi ilmu komunikasi yang terintegrasi dengan penyiaran dan dakwah islam. Program studi KPI berorientasi pada dua konsentrasi yaitu broadcasting dan jurnalistik yang nantinya mengarahkan para mahaiswanya menjadi seorang praktisi media, jurnalis, dan analis media massa.

Sebagai seorang dosen selama menjadi CPNS di jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, isu mengenai publikasi karya Ilmiah tengah menjadi sorotan bagi civitas akademi. Kurangnya karya ilmiah dari para dosen berupa jurnal karya ilmiah dari target prodi dapat membuat menghambat proses akreditasi prodi. Maka dari itu, perlu adanya solusi yang dapat meningkatkan produktivitas penulisan karya ilmiah bagi dosen dan juga mahasiswa.

2.3. ANALISIS ISU

Isu Menurut Barry Jones & Chase, adalah suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis. Berdasarkan pada isu yang telah dipaparkan, maka proses selanjutnya adalah menentukan isu yang menjadi prioritas dan dapat dicarikan sosulsinya menggunakan analisis AKPL dan analisisi USG.

2.3.1. Analisis APKL

Identifikasi pada isu yang sedang dihadapi oleh satuan kerja perlu dilakukan sebelum dilaksanakan kegiatan aktualisasi. Isu-isu tersebut kemudian dikumpulkan dan dianalisis menggunakan APKL untuk menentukan isu utama yang akan dijadikan fokus kegiatan aktualisasi. Adapun parameter AKPL yaitu;

(14)

14 a. Aktual: Benar- benar terjadi di lingkungan masyarakat

b. Problematik: Permasalahan kompleks, sehingga perlu segera dicarikan solusinya c. Kekhalayakan: isu yang bersangkutan menyangkut permasalahan bersama, bukan

untuk kepentingan seseorang atau kelompok

d. Layak: Isu yang masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan pemecahan masalahnya

Berikut ini beberapa analisis isu yang ditemukan pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakutas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang akan ditentukan kelayakannya menggunakan analisis AKPL.

Tabel 1 Analisis AKPL

No. Pokok Bahasan Isu Identifikasi Isu Pemilihan Isu

Keterangan A K P L

1. Pengabdian Dosen Pengabdian yang dilakukan hanya sebatas khutbah jum’at

V X V V Tidak

memenuhi syarat 2. Kolaborasi penelitian

dosen dan mahasiswa

Penelitian dosen masih dilakukan secara individu

V X V V Tidak

memenuhi syarat 3. Angka kelulusan Angka kelulusan mahasiswa

masih rendah

V V V V Memenuhi

syarat 4. Karya Dosen yang

tidak ber-HAKI

Minimnya karya publikasi dosen yang di HAKI-kan

V V V V Memenuhi

syarat 5. Publikasi Karya Ilmiah Publikasi hasil karya ilmiah

dosen/mahasiswa belum optimal

V V V V Memenuhi

syarat

Dari hasil analisis tersebut terpilih tiga isu yang memiliki kriteria untuk dilakukan analisis lebih lanjut yaitu;

1. Angka Kelulusan mahasiswa yang masih rendah 2. Karya dosen yang tidak ber-HAKI

3. Publikasi hasil Karya Ilmiah bagi dosen/mahasiswa yang belum optimal 2.3.2. Analisis Teknik USG

Untuk menentukan skala prioritas masalah, selanjutnya diperlukan analisis lanjutan pada isu-isu tersebut. Analisis dilakukan untuk menetapkan dan mendapatkan kualitas

(15)

15 isu yang tepat untuk dijadikan bahasan rancangan aktualisasi. Instrumen analisis isu menggunakan teknik USG dengan kriteria:

• Urgency : Seberapa mendesak isu tersebut untuk dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti.

• Seriousness : Seberapa serius isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang ditimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan.

• Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut menjadi berkembang jika dibiarkan.

Untuk mendapat skor dari masing-masing analisis digunakan sekala likert, dengan rentang skor 1 sampai 5. Penjelasannya sebagi berikut:

1 = sangat kecil/rendah pengaruhnya 2 = kecil pengaruhnya

3 = sedang/cukup pengaruhnya 4 = besar/tinggi pengaruhnya

5 = sangat besar/tinggi pengaruhnya

Selanjutnya isu yang memenuhi syarat hasil analisis APKL di atas dilakukan analisis dengan USG sebagai berikut:

Tabel 2 Analisis USG

No. Pokok Bahasan Isu Identifikasi Isu Pemilihan Isu

Total U S G

1. Angka kelulusan Angka kelulusan mahasiswa masih rendah

5 4 5 14

2. Karya Dosen yang tidak ber-HAKI

Minimnya karya publikasi dosen yang di HAKI-kan

4 4 5 13

3. Publikasi Karya Ilmiah Publikasi hasil karya ilmiah dosen/mahasiswa belum optimal

5 5 5 15

Berdasarkan range penilaian dalam analsis USG diatas maka diperoleh satu isu yang merupakan isu utama (core issu) yaitu “Publikasi Karya Ilmiah”. Karya ilmiah yang dihasilkan oleh para dosen dan mahasiswa belum optimal.

(16)

16 2.4. ARGUMENTASI TERHADAP CORE ISSUE TERPILIH

Isu utama (core issue) terpilih yaitu “Publikasi Karya Ilmiah” menjadi penting dan harus segera diselesaikan. Setelah menemukan isu yang terpilih,, maka Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi penyebab munculnya isu tersebut menggunakan alat analisis berupa fishbone untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dengan menekankan pada hubungan sebab-akibat. Berikut adalah hasil analisis isu Publikasi Karya Ilmiah dengan menggunakan diagram fishbone

Gambar 1 Diagram Fishbone

Berdasarkan pada analisis menggunakan teknik diagram fishbone untuk mengidentifikasi penyebab belum optimalnya publikasi karya Ilmiah pada dosen dan mahasiswa, maka diperoleh hasil yaitu;

pada bagian Environment

1. Kurangnya informasi dan pengetahuan tentang karya ilmiah 2. Kurangnya inspirasi tentang karya ilmiah yang baik dan benar Pada bagian Skill

1. Kurangnya kemampuan untuk membuat karya ilmiah Pada bagian Man

1. Kurangnya motivasi dalam pembuatan karya ilmiah 2. Bingung bagaimana memulai membuat karya ilmiah 3. Kurangnya literasi mengenai karya ilmiah

(17)

17 2.5. NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

Agar dapat menjalankan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki peran sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN yang memiliki nilai-nilai dasar sebagai seorang ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalsme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.

Nilai akuntabilitas pada ASN yaitu dapat mempertanggungjawabkan apa yang harus dicapai. Dalam praktiknya, yaitu memastikan tindakan dan keputusan yang dibuat berimbang dan tidak bias; adil; transparan; melakukan pekerjaan secara penuh efektif dan efisien; dan mendeklarasikan secara terbuka jika terjadi konflik kepentingan dalam suatu masalah.

Nilai nasionalisme bagi ASN yaitu memiliki pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.

Seorang ASN dituntut untuk memiliki perilaku cinta tanah air dan mengedepankan kepentingan nasional. Hal ini merupakan salah satu perwujudan dari fungsi ASN yaitu sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, ASN harus memiliki prinsip adil dan netral yang mana tidak boleh berperilaku diskriminatif, mengedepankan obyektifitas, jujur, transparan dan tidak memihak pada salah satu kelompok ataupun golongan yang ada. Dengan begitu, seorang ASN dapat menciptakan kondisi yang aman, damai, dan tentram di lingkungan kerja dan masyarakat sekitar.

Nilai etika publik bagi ASN merupakan refleksi standar/nirma yang dapat menentukan baik atau buruk, benar atau salah pada perilaku seseorang, serta Tindakan dan keputusan agar dapat mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Setiap jenjang pemerintahan memiliki lingkup kekuasaan masing-masing. Semakin tinggi dan luas kekuasaan seorang pejabat, maka semakin besar pula implikasi pada penggunaan kekuasaan bagi masyarakat. Maka dari itu, asas etika publik perlu diterapkan agar segala bentuk kekuasaan pejabat publik dibatasi dengan norma etika dan norma hukum.

Nilai komitmen mutu pada ASN merupakan emahaman konsep efektivitas, efisenesi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan pemerintah. Efektivitas berarti sejauh mana organisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, efisien merupakan jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi, inovasi merupakan dorongan pada kebutuhan dari suatu organisasi untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya, sedangkan mutu adalah kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai bahakan melebihi harapan dari konsumen.

Nilai anti korupsi yang perlu ditanamkan pada pribadi ASN yaitu tidak melakukan suatu Tindakan yang melawan hukum dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Kasus tindakan

(18)

18 korupsi yang ada pada instansi pemerintahan terjadi karena adanya perilaku atau perbuatan yang tidak jujur oleh individu maupun kelompok didasarkan pada unsur-unsur seperti adanya monopoli, kekuasaan jabatan dan kurangnya nilai accountable sebagai pegawai negeri. Selain dapat merugikan perekonomian negara, Tindakan korupsi dapat menurunkan investasi negara, meningkatnya angka kemiskinan, adanya ketimpangan pendapatan. Dalam hal ini yang kaya akan tetap semakin kaya, dan yang miskin akan tetap menjadi lebih miskin atau lebih miskin lagi karena hak-hak yang seharusnya mereka terima malah disalahgunakan oleh pejabat terkait.

Merujuk pada pasal 12 UU nomor 5 tahun 2014 menyebutkan bahwa pegawai ASN meliputi PNS dan PPPK memiliki peran dalam NKRI sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintah dan pembangunan nasonal melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Maka dari itu, sudah sepatutnya sebagai ASN memiliki peran penting dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(19)

19 2.6. MATRIX RANCANGAN

Tabel 3 Matrix Rancangan

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (ANEKA)

Kontribusi terhadap Visi- Misi Organisasi

Kontribusi Pencapaian Penguatan Nilai- nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Kosultasi dan Penyusunan Konsep Awal Rancangan Aktualisasi

1. Melakukan kosultasi dan diskusi dengan mentor selaku Kaprodi 2. Membuat draft awal konsep prosedur 3. Mencatat hasil diskusi

1. Mendapatkan saran dan masukan terkait pelaksanaan aktualisasi.

2. Mendapat persetujuan tentang kegiatan aktualisasi.

3. Draft Konsep awal prosedur dan notulensi hasil diskusi

Komitmen Mutu:

Efektif dan Efisien Akuntabilitas:

Integritas,

responsibilitas, dan kejelasan

Etika Publik:

Professional, menjunjung etika,dan komunikasi

Mengembangkan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam yang berparadigma Islam

Integritas, Profesional, Visioner

(20)

20 2 Rekrutmen

mahasiswa sebagai pengelola Podcast KPI

1. Sosialisasi kegiatan kepada mahasiswa melalui media publikasi prodi KPI

1. Poster

2. Mendapatkan SDM untuk sustainable kegiatan

Akuntabilitas:

Transparansi, keadilan dan kejelasan dalam penyampaian informasi

Komitmen Mutu:

Menghasilkan Produk SDM yang memiliki

kompetensi dibidangnya Etika Publik:

Tidak diskriminatif, bentuk Kerjasama Anti Korupsi:

Jujur dan adil

Mengembangkan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam yang berparadigma Islam

Integritas, Profesional, Visioner

3 Pembentukan struktur pelaksana Podcast KPI

1. Menentukan Struktur Pelaksana Podcast 2. Konsultasi dan diskusi dengan mentor terkait tim pelaksana yang terpilih

1. Lembar Struktur

Pelaksana Podcast

Akuntabel:

Keadilan,

kepercayaan, dan responsibilitas Manajemen ASN:

Professional dan bebas dari intervensi Etika Publik:

Proffesional dan tidak berpihak

Mengembangkan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam yang berparadigma Islam

Integritas, Profesional, Visioner

(21)

21 4 Pelatihan Dasar

Penyiaran bagi pengelola Podcast KPI

1.membuat pelatihan dasar penyiaran yang terdiri dari Divisi Kreatif, Editor, dan Announcer

1. Lembar materi

pelatihan Akuntabel:

Perbaikan kinerja dan meberi contoh Komitmen Mutu:

Menghasilkan Produk SDM yang memiliki

kompetensi dibidangnya Etika Publik:

Mendorong kinerja dan meningkatkan efektivitas

Mengembangkan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam yang berparadigma Islam

Integritas, Profesional, Visioner

5 Rapat pelaksanaan Podcast KPI

1. Merancang judul program

2. Mempersiapkan kegiatan produksi

1. Akuntabel:

Keadilan,

kepercayaan, dan responsibilitas Komitmen Mutu:

Menghasilkan Produk jasa yang berkualitas Etika Publik:

Profesional dan tidak berpihak

Mengembangkan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam yang berparadigma Islam

Integritas, Profesional, Visioner

(22)

22 6 Pengumpulan

Data dan

Schedule Program Acara

1. Mengumpulkan data- data jurnal yang telah dipublish oleh dosen ataupun mahasiswa pada OJS

2. Membuat jadwal produksi program acara

1. List data jurnal yang telah

dipublikasi oleh dosen dan mahasiswa

2. Rundown acara

Akuntabel:

Keadilan,

kepercayaan, dan responsibilitas Komitmen Mutu:

Menghasilkan Produk jasa yang berkualitas Etika Publik:

Pertanggungjawaban kinerja

Mengembangkan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam yang berparadigma Islam

Integritas, Profesional, Visioner

7 Tapping Program

Acara 1. Shooting Program

Acara 1. Hasil rekaman

program acara Akuntabel:

Keadilan,

kepercayaan, dan responsibilitas Komitmen Mutu:

Menghasilkan Produk jasa yang berkualitas Etika Publik:

Pertanggungjawaban kinerja

Mengembangkan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam yang berparadigma Islam

Integritas, Profesional, Visioner

(23)

23 8 Editing dan

Approval Program Acara

1. Editing 2. Review

1. Hasil Editing

Program Acara Akuntabel:

Keadilan,

kepercayaan, dan responsibilitas Komitmen Mutu:

Menghasilkan Produk jasa yang berkualitas Etika Publik:

Pertanggungjawaban kinerja

Mengembangkan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam yang berparadigma Islam

Integritas, Profesional, Visioner

9 Publikasi dan mengunggah video Program Acara

1. Mengunggah video yang sudah di edit ke laman youtube KPI dan beberapa akun sosial media seperti Instagram dan Facebook

1. Link Publikasi Akuntabel:

Keadilan,

kepercayaan, dan responsibilitas Komitmen Mutu:

Menghasilkan Produk jasa yang berkualitas Etika Publik:

Pertanggungjawaban kinerja

Mengembangkan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam yang berparadigma Islam

Integritas, Profesional, Visioner

(24)

24 10 Membuat

Laporan Akhir Pelaksanaan Habituasi

1. menuliskan laporan kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan

1. Laporan

Aktualisasi Akuntabilitas:

Bertanggung jawab dalam

menyelesaikan laporan aktuliasasi Komitmen Mutu:

Tercapainya pemahaman materi yang efektif

Mengembangkan Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam yang berparadigma Islam

Integritas, Profesional, Visioner

(25)

25 2.7. JADWAL KEGIATAN

Tabel 4 Jadwal Kegiatan

28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 1 Penyusunan Konsep Awal Prosedur

2 Rekrutmen mahasiswa sebagai pengelola Podcast KPI

3 Pembentukan struktur pelaksana Podcast KPI 4 Pelatihan Dasar Penyiaran bagi pengelola Podcast

KPI

5 Rapat pelaksana Podcast KPI

6 Pengumpulan Data dan Schedule Program Acara 7 Tapping Program Acara

8 Editing dan Approval Program Acara

9 Publikasi dan mengunggah video Program Acara 10 Membuat Laporan Akhir Pelaksanaan Habituasi

Rancangan Jadwal Kegiatan Hari Libur

NO KEGIATAN

Keterangan

BULAN

NOVEMBER OKTOBER

I II III IV

(26)

26 BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Penyusunan rancangan aktualisasi merupakan bagian dari proses aktualisasi yang bertujuan untuk mewujudkan lima nilai dasar ASN yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA), yang menjadi pedoman dalam menjalankan peran, fungsi dan tugasnya. Aktualisasi dilaksanakan dalam lingkungan kerja sesuai isu dan permasalahan yang terjadi. Selain itu juga terdapat agenda habituasi untuk menghasilkan suatu penciptaan situasi dan kondisi yang diinginkan, dimana memungkinkan munculnya proses pembiasaan untuk dapat berperilaku sesuai situasi dan kondisi yang diinginkan. Dari penyusunan rancangan aktualisasi di atas, ditemukan isu yang menjadi masalah dalam lingkungan kerja Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yaitu publikasi karya ilmiah dosen dan mahasiswa yang belum optimal.

Total terdapat sepuluh kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan sebagai bentuk pemecahan masalah terhitung mulai 28 Oktober sampai 27 November 2021. Kegiatan- kegiatan tersebut antara lain: Konsultasi dan penyusunan konsep awal rancangan aktualisasi;

Rekrutmen mahasiswa sebagai pengelola Podcast KPI; Pembentukan struktur pelaksana Podcast KPI; Pelatihan dasar penyiaran bagi pengelola Podcast KPI; Rapat pelaksana Podcast KPI; Pengumpulan data dan schedule program acara; Tapping program acara; Editing dan approval; Publikasi dan mengunggah video program acara; Terakhir, membuat laporan akhir pelaksanaan habituasi.

Penyusunan rancangan aktualisasi ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan aktualisasi agar dapat berjalan sesuai rencana dan mendapatkan hasil sesuai harapan. Selain itu juga diharapkan isu permasalahan yang terjadi di unit kerja dapat segera teratasi dan terselesaikan, sehingga dampak yang ditimbulkan apabila aktualisasi ini tidak segera dilakukan dapat dicegah.

Gambar

Tabel 1 Analisis AKPL
Tabel 2 Analisis USG
Gambar 1 Diagram Fishbone
Tabel 3 Matrix Rancangan
+2

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRAKSI Arif Wicaksono mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi menulis skripsi yang berjudul Pemaknaan

Mempertimbangkan hasil uraian di atas, maka perlu adanya pembaharuan proses pembelajaran dengan menerapkan sebuah media berbasis digital yang dapat digunakan guru

 Dengan melakukan proses evaluasi secara jujur, transparan dan bertanggung jawab dapat dilihat apakah ada dampak positif dari kegiatan aktualisasi yang dilakukan

Kegiatan aktualisasi ini terdiri dari 4 kegiatan kreatif, yaitu (1) membuat media pembelajaran dengan software microsoft office excel; (2) mempersiapkan kelas sebelum

Identifikasi Isu Dalam penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi, saya sebagai staf Umum dan Kepegawaian di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulawesi Tenggara,

Penerapan komitmen mutu dalam aktualisasi ini berupa menjaga efektivitas dan efisiensi dalam ketercapaian target sesuai dengan rencana, aktualisasi diselesaikan

Pada akhirnya dengan upaya untuk terus mempertajam fokus kajian, maka Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

1) Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya. 2) Transparansi :