• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

1

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN PEMBIBITAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN PERKEBUNAN PADA PEMBELAJARAN

TATAP MUKA TERBATAS KELAS XI ATP DI SMKN 1 RIMBA MELINTANG KECAMATAN RIMBA MELINTANG

KABUPATEN ROKAN HILIR

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN VII GELOMBANG III

PROVINSI RIAU

OLEH :

NOVAWATI SILALAHI, S.P., Gr NIP. 19950925 202012 2 019

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TAHUN 2021

(2)

i Rancangan Aktualisasi

Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil

Nama : Novawati Silalahi, S.P., Gr

NIP : 19950925 202012 2 019

Pangkat/Golongan : Penata Muda / (III/a)

Jabatan : Ahli Pertama – Guru Agribisnis Tanaman Perkebunan Instansi : SMKN 1 Rimba Melintang Kabupaten Rokan Hilir

Judul : Optimalisasi Pembelajaran Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan pada Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Kelas XI ATP di SMKN 1 Rimba Melintang

Rokan Hilir, 6 November 2021

Penguji Coach Mentor

Hj. Yuniarti, SE., M.Si Mohamad Zanuri, S.ST., M.P. Dewi Sartika, S.Si

NIP. 19630612 198803 2 002 NIP. 19690104 199203 1 008 NIP. 19831113 201001 2 004

(3)

ii BIODATA PENULIS

DATA PRIBADI :

 Nama : Novawati Silalahi, S.P., Gr

 Tempat/Tanggal Lahir : Paneitongah/ 25 September 1995

 Alamat Sekarang :Tanah Merah, Jl. Lintas Bagan Siapi-api, Kec.Rimba Melintang, Rokan Hilir, Riau

 Jenis Kelamin : Perempuan

 Status : Belum Kawin

 Agama : Kristen Protestan

 No. Hp : 0823 7079 8939

 Email : novawatisilalahi@gmail.com PENDIDIKAN :

 2018-2019 : Pendidikan Profesi Guru Universitas Lampung

 2013-2017 : Agribisnis – Universitas Sumatera Utara

 2010-2013 : SMA Negeri 4 Pematangsiantar

 2007-2010 : SMP Negeri 1 Panei

 2001-2007 : SD Negeri 091285 Paneitongah

(4)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya, penulis dapat menyusun rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi), dan kedudukan peran ASN dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole of Goverment, Pelayanan Publik) di SMK Negeri 1 Rimba Melintang sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Riau tahun 2021.

Dalam penyusunan Rancangan Kegiatan Aktualisasi ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan rancangan kegiatan aktualisasi ini. Sehingga, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua saya, kakak-kakak dan abang saya yang selalu mendoakan dan mendukung saya dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.

2. Bapak H. Joni Irwan, SH., MH selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemerintah Provinsi Riau.

3. Bapak Zul Ikram, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau.

4. Ibu Dewi Sartika, S.Si selaku Kepala SMKN 1 Rimba Melintang sekaligus mentor.

5. Bapak Mohamad Zainuri, S.ST., M.P. selaku pembimbing/coach dalam penyusunan rancangan ini.

6. Ibu Hj. Yuniarti, S.E., M.Si selaku penguji.

7. Seluruh Widiyaiswara yang telah memberikan pengetahuan dari agenda 1 sampai agenda 4.

8. Bapak/Ibu PIC dari BPSDM, selaku Panitia Penyelenggara Pendidikan dan Latihan Dasar untuk CPNS 2019.

9. Rekan-rekan Majelis Guru dan Pegawai Tata Usaha SMKN 1 Rimba Melintang.

(5)

iv 10. Rekan-rekan Latsar CPNS Golongan III Angkatan VII Kelas G Provinsi

Riau

Penulis menyadari bahwa rancangan kegiatan aktualisasi ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikan rancangan kegiatan aktualisasi ini sehingga nantinya dapat memberi manfaat bagi bidang pekerjaan dan penerapan di lapangan. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Rokan Hilir, November 2021 Penulis,

Novawati Silalahi, S.P., Gr NIP. 19950925 202012 2 019

(6)

v DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

BIODATA PENULIS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud ... 4

2. Tujuan ... 4

C. Deskripsi Umum ... 4

1. Gambaran Umum Instansi ... 4

2. Sumber Daya ... 5

3. Visi Misi ... 6

4. Struktur Organisasi ... 8

5. Tugas Pokok Guru ... 9

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI DAN NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL A. Konsep Aktualisasi ... 11

1. Nilai-Nilai Dasar PNS ... 11

a. Akuntabilitas ... 12

b. Nasionalisme ... 13

c. Etika Publik ... 14

d. Komitmen Mutu ... 15

e. Anti Korupsi ... 16

2. Peran dan Kedudukan PNS Dalam NKRI ... 17

a. Manajemen ASN ... 17

b. Whole of Goverment ... 18

(7)

vi

c. Pelayanan Publik ... 19

B. Isu Aktual ... 21

1. Identifikasi dan Deskripsi Isu ... 21

2. Penetapan Isu ... 23

3. Analisis Penyebab Isu ... 24

C. Gagasan / Kegiatan Penyelesaian Isu ... 27

D. Rancangan Aktualisasi ... 28

1. Kegiatan 1: Melaksanakan konsultasi kegiatan dan tahapan aktualisasi kepada Kepala Sekolah (Mentor) ... 28

2. Kegiatan 2: Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penyesuaian pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi ... 30

3. Membuat Bahan Ajar Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan ... 32

4. Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang menarik dan kontekstual sesuai Kompetensi Dasar ... 33

5. Menggunakan aplikasi Canva dalam pembelajaran ... 35

6. Melakukan pembelajaran melalui Youtube dengan materi yang relevan ... 37

7. Melaksanakan evaluasi pembelajaran menggunakan aplikasi Quizizz ... 39

E. Analisis Dampak Isu ... 41

F. Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi... 42

BAB III PENUTUP ... 43

DAFTAR PUSTAKA

(8)

vii DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rincian Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK N 1 Rimba Melintang

6

Tabel 2.1 Identifikasi Isu Melalui USG 23

Tabel 2.2 Gagasan Penyelesaian Isu 27

Tabel 2.3 Melaksanakan konsultasi kegiatan dan tahapan aktualisasi kepada Kepala Sekolah (Mentor)

28

Tabel 2.4 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penyesuaian pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi

30

Tabel 2.5 Membuat Bahan Ajar Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan

32

Tabel 2.6 Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang menarik dan kontekstual sesuai Kompetensi Dasar

33

Tabel 2.7 Menggunakan aplikasi Canva dalam pembelajaran 35 Tabel 2.8 Melakukan pembelajaran melalui Youtube dengan

materi yang relevan

37

Tabel 2.9 Melaksanakan evaluasi pembelajaran menggunakan Quizizz

39

Tabel 2.10 Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi 42

(9)

viii DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1

Struktur Organisasi SMK N 1 Rimba Melintang 8

Gambar 2.1

Diagram Fishbone 25

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Berdasarkan pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), Pemerintah Negara Indonesia bertanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. UUD 1945 mengamanatkan pemerintah Indonesia untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional. Dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal I ayat (1) dikemukakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Jadi Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Dunia pendidikan tidak pernah terlepas dari peranan seorang guru dalam proses pembelajaran. Guru merupakan orang yang berperan dalam membimbing, mengarahkan dan membatu peserta didik untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi yang dimilikinya. Dalam hal ini, guru merupakan salah satu profesi yang disebut sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 Tentang ASN dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah yang memiliki tugas pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik serta perekat dan pemersatu bangsa dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan. Aparatur Sipil Negara (ASN) juga berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintah dan pembangunan nasinal melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, serta bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

(11)

2 Salah satu cara untuk mengembangkan kinerja ASN menurut Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara ( LAN ) No. 01 Tahun 2021 adalah dengan melakukan proses pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS ) yang bertujuan untuk membentuk pegawai yang profesional yaitu berkarakter dengan nilai-nilai dasar profesi PNS, sehingga mampu melaksanakan tugas secara profesional sebagai pelayan masyarakat.

Guru merupakan salah satu profesi yang juga disebut sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di bidang pendidikan. Dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), guru wajib menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA dan bersikap profesional dalam melaksanakan jabatannya. Namun, fakta yang ditemukan dilapangan masih ada guru sebagai ASN yang belum menerapkan nilai-nilai dasar ASN ketika menjalankan tugasnya. Apalagi dalam masa pandemi Covid-19, banyak guru yang terkendala melakukan proses belajar mengajar karena belum siap terhadap perubahan yang ada. Hal ini jelas menimbulkan masalah yang dampaknya dapat dirasakan oleh guru, peserta didik, sekolah, bahkan dunia pendidikaan secara nasional karena tujuan pendidikan nasional tidak dapat tercapai.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan di masa pandemi Corona Virus Disease (Covid- 19) bahwa Penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi dilakukan dengan pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan; dan/ atau pembelajaran jarak jauh. Kegiatan Pembelajaran tatap muka terbatas dilakukan dengan pembatasan jumlah hari dan jam pembelajaran dimana diberlakukan pembagian shift (rombongan belajar) dengan siswa berjumlah maksimal 18 orang per shift nya dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Pembelajaran tatap muka terbatas ini masih mengalami banyak kendala, salah satu nya penyampaian materi yang belum optimal dikarenakan durasi waktu pada saat pembelajaran sangat terbatas yang

(12)

3 mengakibatkan pembelajaran berjalan dengan kurang optimal. Perubahan cara penyelenggaraan pendidikan yang disebabkan pandemi covid-19 ini telah membawa dampak besar bagi dunia pendidikan. Beberapa dampak yang dirasakan dengan adanya pandemi dan berbagai kebijakan dan aturan yang menyertainya menuntut adanya perubahan metode pembelajaran, media pembelajaran sehingga dapat mempertahankan capaian kompetensi di tengah kondisi yang belum stabil ini. Disinilah peran guru sebagai tenaga pendidik yang dituntut untuk melakukan inovasi pembelajaran dengan penggunaan media, metode, atau bahan ajar yang efektif dan efisien sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

SMK N 1 Rimba Melintang merupakan sekolah menengah kejuruan yang memiliki3 bidang kompetensi keahlian, yaitu (1) Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), (2) Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP), dan (3) Multimedia. Salah satu mata pelajaran yang terdapat pada jurusan Agribisnis Tanaman Perkebunan adalah Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan.

Perkembangan ilmu di bidang bioteknologi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Gejala perkembangan ini ditandai dengan semakin banyaknya hasil - hasil penelitian yang berbasis bioteknologi dan berdirinya perusahaan - perusahaan agribisnis yang bergerak di bidang bioteknologi. okulasi. Salah satu usaha agribisnis yang bergerak di bidang bioteknologi adalah perbanyakan tanaman dengan sistem kultur jaringan (Tissue culture). Menurut Gunawan (1992), Kultur jaringan adalah suatu metode mengisolasi bagian - bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, jaringan, serta menumbuhkannya secara aseptic (bebas dari hama), sehingga bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan berregenerasi secara utuh. Dengan mempergunakan metode ini diharapkan mampu menghasilkan tanaman unggul dalam jumlah besar dan membutuhkan waktu yang singkat.

(13)

4 Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMK N 1 Rimba Melintang dan diskusi dengan mentor (kepala sekolah), ditemukan beberapa isu yang sedang terjadi di lingkungan sekolah selama pembelajaran tatap muka terbatas, yaitu (1) Belum optimalnya pembelajaran pada mata pelajaran Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan di SMKN 1 Rimba Melintang (2) Belum optimalnya minat siswa dalam mengembangkan budaya literasi di SMK N 1 Rimba Melintang dan (3) Kurang optimalnya penggunaan majalah dinding (mading) di SMKN 1 Rimba Melintang.

Setelah dilakukan analisis terhadap isu, maka disimpulkan bahwa isu yang menjadi prioritas untuk diselesaikan adalah Belum optimalnya pembelajaran pada mata pelajaran Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan di SMKN 1 Rimba Melintang. Penyebab terjadinya isu ini adalah tidak tersampaikannya materi pembelajaran dengan tepat kepada peserta didik karena pembelajaran yang bersifat monoton dan waktu yang terbatas. Dalam hal ini sangat dibutuhkan keterampilan guru dalam melakukan inovasi pembelajaran baik inovasi pada metode, media, maupun lembar kerja peserta didik. Dengan latar belakang isu tersebut maka ditentukan judul rancangan aktualisasi yaitu

“Optimalisasi pembelajaran Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan pada Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Kelas XI ATP di SMKN 1 Rimba Melintang”. Pelaksanaan rancangan aktualisasi tersebut akan menerapkan nilai-nilai ANEKA yang didapat selama mengikuti pelatihan dasar.

B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud

Adapun Maksud dari Aktualisasi ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi kepada ASN. Nilai-nilai dasar ANEKA tersebut harus diaktualisasikan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai guru guna menghasilkan guru yang bekerja secara

(14)

5 profesional, berjiwa nasionalisme serta memiliki etika dalam mendidik dan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.

2. Tujuan

Adapun tujuan penyusunan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara ini adalah

a. Untuk mengoptimalkan pembelajaran Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan pada Pembelajaran Tatap Muka terbatas di SMKN 1 Rimba Melintang

b. Untuk memenuhi sarana dan prasarana pembelajaran yang efektif dan efisien.

c. Untuk meningkatkan profesionalitas dan kualitas guru yang produktif dan inovatif.

B. Deskripsi Umum

1. Gambaran Umum Instansi

SMK N 1 Rimba Melintang berdiri pada tahun 2004 dengan nama SPP-SPMP YAKAPURI dengan kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, kemudian berganti menjadi SMKS-SPMP YAKAPURI dan pada tahun 2009 sekolah ini resmi menjadi SMK YAKAPURI yang merupakan arahan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hilir. Namun karena beberapa kendala operasional yang terjadi, dan mengingat akan pentingnya keberadaan dan eksistensi sekolah ini maka pemerintah Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2013 telah mengubah status sekolah ini menjadi sekolah negeri yaitu SMK Negeri 1 Rimba Melintang, dengan Surat Keputusan BUPATI Rokan Hilir Nomor : 691 Tahun 2013. SMK N 1 Rimba Melintang ini terletak di jalan Lintas Bagan Siapi-api, Teluk Pulau Hilir, Kecamatan Rimba Melintang, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, dengan kepala sekolah yang bernama Dewi Sartika, S. Si. Pada saat ini guru yang terdapat di SMK N 1 Rimba Melintang adalah PNS dan honorer, sedangkan jumlah peserta didik

(15)

6 sudah mencapai 415 orang dengan jumlah ruang belajar sebanyak 12 ruang kelas. SMK N 1 Rimba Melintang sudah memiliki 3 kompetensi keahlian yaitu (1) Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, (2) Agribisnis Tanaman Perkebunan, dan (3) Multimedia.

2. Sumber Daya

a. Sumber Daya Manusia

SMK N 1 Rimba Melintang memiliki 33 orang guru dan tenaga kependidikan dengan rincian yang terdapat pada tabel 1. Dari tabel dapat diuraikan bahwa guru dan tenaga kependidikan masih didominasi oleh tenaga honorer baik honor daerah maupun honor komite, lalu selebihnya adalah guru PNS.

Tabel 1.1 Rincian Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK N 1 Rimba Melintang

Guru dan Tenaga Kependidikan

Jumlah Keterangan PNS Honorer

Guru Normatif 7 1 6

Guru Adaptif 6 3 3

Guru Produktif 14 2 12

Guru BK 1 - 1

Pegawai 5 - 5

Jumlah 33 6 27

b. Sarana dan Prasarana

SMK N 1 Rimba Melintang terdiri dari bagunan teori atau ruangan kelas, laboratorium, dan lahan praktek dengan rincian sebagai berikut:

1) Ruang Kelas : 12 unit 2) Laboratorium Komputer : 1 unit 3) Laboratorium Pertanian : 2 unit 4) Perpustakaan : 1 unit 5) Ruang Praktek : 2 unit

(16)

7

6) Mushalla : 1 unit

7) Ruang Guru : 1 unit

8) UKS : 1 unit

9) Kamar Mandi : 3 unit 10) Rumah Kaca : 1 unit 11) Lahan Praktek : 5 Ha 12) Lapangan volly : 1 unit 3. Visi Misi

a. Visi

Adapun Visi dari SMKN 1 Rimba Melintang adalah

“Menjadikan SMK Adiwiyata, Menghasilkan Lulusan Yang Beriman dan Bertaqwa, Mandiri, Profesional, Berjiwa Entrepreneur dan Kompetitif di Dunia Kerja”.

b. Misi

Adapun misi dari SMKN 1 Rimba Melintang adalah:

1. Menyediakan Fasilitas Belajar Mengajar untuk Memenuhi Standar Kompetensi

2. Menyediakan Tenaga Kerja Profesional Dengan Berbagai Keterampilan dan Keahlian

3. Menyiapkan SDM Yang Produktif (Profesional, Ramah Lingkungan, Orientasi Kedepan, Dedikasi Tinggi, Unggul, Kreatif, Tangguh Dan Inovatif)

4. Membekali Warga Sekolah Untuk Membudayakan Peduli Dan Melestarikan Lingkungan Hidup.

5. Menciptakan Suasana Yang Beriman (Bersih, Empati, Rukun, Indah, Menyenangkan, Aman, dan Nyaman).

(17)

8 4. Struktur Organisasi

Adapun struktur Organisasi dari SMKN 1 Rimba Melintang adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Struktur Organisasi SMK N 1 Rimba Melintang Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada 7 tata nilai kerja yaitu:

a. Integritas

Adanya keselarasan antara pikiran, perkataan dan perbuatan.

Kepala Sekolah Dewi Sartika, S.Si

Bendahara Marianna, S.Pd

WaKa Kurikulum Abdi Sukma, S.Pd

WaKa Kesiswaan Shafwatul Maimanah, S.Pd

Kajur ATP dan ATPH Nurdiatul Hasnah, S.P., Gr Kajur Multimedia

Hafizul F., S.Kom

Kepala Lab. Komputer Kepala Lab. ATP dan ATPH

Wali Kelas

Majelis Guru

(18)

9 b. Kreatif dan Inovatif

Memiliki daya cipta dimana memiliki kemampuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya seperti gagasan, metode atau alat.

c. Inisiatif

Adanya kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan.

d. Pembelajar

Selalu berusaha mengembangkan kompetensi dan profesionalisme.

e. Menjunjung meritrokasi

Menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan bagi karyawan yang kompeten.

f. Terlibat Aktif

Senantiasa berpartisipasi dalam kegiatan.

g. Tanpa Pamrih

Bekerja dengan tulus ikhlas dan berdedikasi.

5. Tugas pokok Guru

Tugas guru ini dijelaskan dalam (1)Pasal 39 Ayat (2) Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2)Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta; 3)Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru,yakni :

1) Merencanakan pembelajaran;

2) Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;

3) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;

4) Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;

5) Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

6) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai; dan

(19)

10 7) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan

kompetensi secara berkelanjutan.

Fungsi guru terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang- Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :

1) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;

2) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;

3) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis;

4) Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan

5) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

(20)

11 BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI DAN NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

A. Konsep Aktualisasi

Aktualisasi berasal dari kata dasar ‘aktual’ yang berarti nyata/

benar- benar terjadi/ sesungguhnya ada. Aktualisasi diri merupakan puncak kedewasaan dan kematangan diri seseorang. Hal ini ditandai dengan bagaimana seseorang bisa menyadari dan memanfaatkan berbagai potensi yang ada dalam dirinya untuk mencapai suatu tujuan dalam hidup (LAN RI, 2015).

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) aktualisasi adalah perihal mengaktualisasi; pengaktualan : kasus ini sudah sampai pada suatu diri. Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah pada manusia untuk melakukan yang terbaik dari yang dia bisa. Dengan mengacu pengertian aktualisasi tersebut maka dapat diketahui arti aktualisasi pada Rancangan Aktualisasi ini memiliki pengertian sebagai suatu proses untuk menjadikan pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki terkait substansi mata pelatihan yang telah dipelajari dapat menjadi aktual / nyata / terjadi / sesungguhnya ada. Proses yang perlu dilakukan berdasarkan pengertian aktualisasi dalam suatu proses pembelajaran atau pelatihan adalah bentuk kemampuan Peserta dalam menerjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, menjadikan gagasan sebagai kegiatan (realita) memperhatikan tuntutan pembelajaran yang telah dipelajari.

1. Nilai-Nilai Dasar PNS

PNS adalah profesi berlandaskan pada prinsip nilai dasar, oleh karena itu rencana-rencana kerja yang akan dilaksanakan pada tahap aktualisasi PNS di lingkungan kerja tidak terlepas nilai-nilai dasar ANEKA yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat ANEKA, disusun berdasarkan landasan teori sebagai berikut:

(21)

12 a. Akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk kepada kewajiban individu, kelompok atau organisasi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya yaitu menjalankan nilai-nilai publik. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:

1) Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);

2) Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);

3) untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);

4) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

Aspek - aspek dalam akuntabilitas mencakup beberapa hal, yaitu akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja. Ada 9 nilai dasar akuntanbilitas yang dapat diterapkan dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel yaitu :

1) Kepemimpinan dalam menciptakan linkungan yang akuntabel dapat dilakukan dengan memberikan contoh pada orang lain (lead by example), adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen pula.

2) Transparansi, berarti mengungkapkan bentuk pertanggung jawaban kepada publik secara terbuka tanpa harus ditutupi.

3) Integritas berarti adanya kesesuaian antara perkataan dan tindakan.

4) Tanggung jawab adalah kewajiban dari individu atau lembaga terhadap setiap tindakan yang telah dilakukan.

5) Keadilan berarti melakukan pertanggungjawaban secara adil.

6) Kepercayaan adalah upaya pertanggungjawaban yang dilakukan harus memuat hal-hal yang dapat dipercaya.

(22)

13 7) Keseimbangan antar kapasitas sumber daya dan keahlian yang

dimiliki.

8) Kejelasan, mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi.

9) Konsistensi dalam menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel (LAN RI, 2015).

b. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai nasionalisme harus dimiliki oleh setiap PNS dalam menjalankan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa. Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara fungsi ASN adalah sebagai berikut:

1) ASN Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik

ASN sebagai pelaksana kebijakan publik merupakan bagian dari pemerintah atau aparatur sipil negara yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan kebijakan publik. Dengan kata lain ASN adalah pelaksana atau eksekutor yang melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang menajdi landasan kebijakan publik di berbagai bidang dan sektor pemerintahan.

2) ASN Sebagai Pelayan Publik

Sebagai pelayan publik, ASN harus memberikan pelayanan prima baik dalam bentuk barang dan jasa sesuia dengan keutuhan masyarakat dan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. ASN harus menyadari bahwa tugas pelayanan merupakan suatu kewajiban yang objek pelayanannya adalah masyarakat.

3) ASN Sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa

ASN sebagai perekat pemersatu bangsa, ASN harus ikut terlibat dalam menjaga kedamaian dan menciptakan persatuan bangsa, menjalankan tugas dengan setia dan taat terhadap

(23)

14 pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai pancasila, UUD 1945 dan pemerintah yang sah.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pelayann publik, ASN juga harus menerapkan Nilai-nilai nasionalisme yang sesuai lima sila dalam Pancasila, yaitu sebagai berikut :

a) KeTuhanan Yang Maha Esa : Religius, toleran, amanah, terpercaya, percaya diri.

b) Kemanusiaan yang adil dan beradab : humanis, tenggang rasa, persamaan derajat, saling menghormati, tidak diskriminatif.

c) Persatuan Indonesia : cinta tanah air, rela berkorban, menjaga ketertiban, mengutamakan kepentingan publik, gotong royong.

d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan perwakilan : musyawarah mufakat, kekeluargaan, menghargai pendapat, bijaksana.

e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia : Adil, tidak serakah, tolong menolong, kerja keras, sederhana (LAN RI, 2015).

c. Etika Publik

Etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah, perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika publik dapat diwujudkan dengan adanya kode etik yaitu aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, yang sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (Haryatmoko. 2011).

Dengan diterapkan kode etik Aparatur Sipil Negara, perilaku pejabat publik harus berubah, yaitu :

(24)

15 1) Berubah dari penguasa menjadi pelayan

2) Berubah dari wewenang menjadi peranan

3) Menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat (LAN RI, 2015).

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-undang ASN, yakni sebagai berikut:

1) Memegang teguh nilai-nilai Ideologi Negara Pancasila

2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945

3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak 4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif 6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur

7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada public 8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan

program pemerintah

9) Memberi pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun

10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi 11) Menghargai komunikasi, Konsultasi dan kerjasama

12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai

13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

14) Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.

d. Komitmen Mutu

Komitmen Mutu dapat diartikan sebagai pemahaman konsep mengenai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah. Efektivitas merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara efisien merupakan jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai

(25)

16 tujuan organisasi. Sedangkan inovasi, muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi pada mutu.

Dalam rangka perbaikan mutu, ada beberapa metode yang dapat dilakukan. Salah satu contonya adalah metode Plan, Do, Check, dan Action (PDCA).

1) Plan atau Prencanaan, yaitu melakukan identifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi, penyebabnya dan solusinya.

2) Do atau Melaksanakan, yaitu melaksanakan rencana aksi yang telah disusun secara konsisten oleh semua orang.

3) Check atau Pemeriksaan, yaitu apakah rencana aksi yang sebelumnya telah berjalan semestinya dan apakah target sudah tercapai atau tidak.

4) Action atau Melakukan Tindakan, yaitu tindakan pengambilan keputusan tidaklanjut terhadap hasil pemerikasaan (LAN RI, 2015).

e. Anti Korupsi

Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001, perilaku korupsi dapat dikelompokkan dalam 7 (tujuh) kelompok, sebagai berikut :

1) Kerugian Keuangan Negara 2) Suap Menyuap

3) Penggelapan dalam jabatan 4) Pemerasan

5) Perbuatan curang

6) Benturan kepentingan dalam pengadaan

(26)

17 7) Gratifikasi

KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi dan terdapat 9 nilai anti korupsi, yaitu : 1) Jujur, 2) Peduli, 3) Mandiri, 4) Disiplin, 5) Tanggung Jawab, 6) Kerja Keras, 7) Sederhana, 8) Berani, 9) Adil (LAN RI, 2015).

2. Peran Dan Kedudukan PNS Dalam NKRI

Kedudukan dan peranan dari Pegawai Negeri dalam setiap organisasi pemerintah sangatlah penting, sebab Pegawai Negeri Sipil merupakan tulang punggung pemerintahan dalam melakukan pembangunan nasional. Sebagai aparatur Negara, Pegawai Negeri Sipil juga sebagai abdi Negara serta abdi masyarakat yang harus mengabdi kepada tugasnya, dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat.

Dalam melaksanakan kedudukan, peran dan tugasnya dalam NKRI, Pegawai Negeri Sipil harus menerapkan pemahaman tentang Manajemen ASN, Whole of Goverment, dan Pelayanan Publik ketika menjalankan tugas negara.

a. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

Aparatur Sipil Negara harus mampu menggunakan kemampuannya untuk dapat melakukan manajemen terhadap dirinya dalam upaya untuk mencipatkan pembaharuan yang dapat dirasakan di instansi tempatnya bertugas dan juga pada masyarakat luas (LAN RI, 2015).

(27)

18 b. Whole of Goverment (WoG)

Whole of Government (WoG) didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan di atasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik.

Jenis pelayanan publik yang dapat dilakukan dengan pendekatan WoG adalah Pelayanan Administrasi, Pelayanan Jasa dan Pelayanan Barang.

Berdasarkan polanya, pelayanan publik dibedakan menjadi 5, yaitu:

1) Pola Pelayanan Teknik Fungsional adalah suatu pola pelayanan publik yang diberikan oleh suatu instansi pemerintah sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan kewenangannya.

2) Pola Pelayanan Satu Atap adalah pelayanan yang dilakukan secara terpadu oleh suatu instansi pemerintah yang bersangkutan sesuai dengan kewenangan masing-masing.

3) Pola Pelayanan Satu Pintu adalah pelayanan masyarakat yang diberikan secara tunggal oleh suatu unit kerja pemerintah berdasarkan pelimpahan wewenang dari unit pemerintah yang terkait.

4) Pola Pelayanan Terpusat adalah pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh suatu unit pemerintah yang bertindak selaku koordinator terhadap pelayanan instansi.

5) Pola Pelayanan Elektronik adalah pelayanan menggunakan teknologi dan informasi yang otomatis dalam pemberian layanan (LAN RI, 2015).

(28)

19 c. Pelayanan Publik

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pe layan publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.

Dalam memberikan pelayanan kepada publik, ASN sebagai profesi harus berlandaskan pada prinsip-prinsip dannilai dasar, nilai kode etik, dan kode perilaku serta menghindari tindakan yang berpotensi menyebabkan terjadinya patologi birokrasi dalam menjalankan tugasnya karena budaya pelayanan akan sangat menentukan kualitas pemberian pelayanan kepada masyarakat.

Hal-hal fundamental dalam pelayanan publik harus dipegang teguh oleh ASN, yaitu pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi, pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga negara, pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang strategisbagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang, pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia akan tetapi juga untuk memberikan perlindungan bagi warga Negara (LAN RI, 2015).

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor 63 Tahun 2003 yang mengemukakan tentang prinsip-prinsip pelayanan publik sebagai berikut :

1) Kesederhanaan

Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan.

2) Kejelasan

Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik.

(29)

20 3) Kepastian Waktu.

Pelaksanaan pelayanan Publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

4) Akurasi Produk

Pelayanan Publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.

5) Keamanan

Proses dan produk pelayanan Publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum.

6) Tanggung jawab

Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggungjawab atas penyelengaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.

7) Kelengkapan Sarana dan prasarana.

Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika).

8) Kemudahan Akses

Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat me manfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika.

9) Kedisiplinan

Kesopanan dan Keramahan. Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas.

10) Kenyamanan

Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lain-lain.

(30)

21 B. Isu Aktual

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) secara sederhana isu dapat diartikan sebagai sebuah persoalan, atau isu dapat juga dikatakan sebagai sebuah masalah, sesuatu yang sedang menjadi perhatian atau pokok persoalan. Isu Aktual adalah benar terjadi atau akan terjadi, sedang menjadi perhatian orang banyak dan merupakan berita hangat serta pelu diselesaikan untuk meminimalkan dampakyang ditimbulkan oleh isu tersebut.

Isu saat ini yang terjadi dalam dunia pendidikan adalah sulitnya melaksanakan proses pembelajaran dikarenakan pandemi Covid-19. Guru atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama Aparatur Negara memegang peranan penting dalam rangka memberikan kelancaran dan pelayanan terbaik dalam menyelesaikan isu yang saat ini menjadi permasalahan. Sebagai guru dan juga PNS tentunya harus menjadi pelayan terbaik bagi siswa dan masyarakat dengan memiliki kompetensi, pengetahuan, sikap dan perilaku patut dan memadai, sadar akan tanggung jawab dalam menjalankan jabatannya sebagai pelayan publik. Guru dan PNS juga harus wawasan yang luas, peka dan dapat menangkap persoalan serta mampu menguasai teknologi yang sedang berkembang. Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki pemahaman (internalisasi) dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN. Setiap ASN yang professional harus memiliki integritas untuk menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas dan kewajibanya sehari-hari.

1. Identifikasi Isu

Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi isu atau masalah yang terjadi di lingkungan kerja, yaitu SMK N 1 Rimba Melintang. Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan mentor di lapangan diketahui ada beberapa isu yang terjadi terutama pada pembelajaran tatap muka terbatas. Saya selaku guru mata pelajaran Pembibitan dan Kultur Jaringan di SMKN 1 Rimba Melintang menemukan beberapa isu-isu yang terjadi. Isu-isu yang sedang terjadi di lingkungan kerja saya adalah sebagai berikut:

(31)

22 a. Belum optimalnya pembelajaran Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan pada Pembelajaran Tatap Muka terbatas di SMKN 1 Rimba Melintang

b. Belum optimalnya pengembangan budaya literasi di SMK N 1 Rimba Melintang

c. Kurang optimalnya penggunaan majalah dinding (mading) di SMKN 1 Rimba Melintang

Isu-isu di atas terjadi karena beberapa faktor yang saling berkaitan. Dengan berubahnya sistem pembelajaran selama masa pandemi membuat siswa harus lebih mandiri dalam belajar. Perubahan cara penyelenggaraan pendidikan yang disebabkan pandemi covid- 19 ini telah membawa dampak besar bagi dunia pendidikan. Beberapa dampak yang dirasakan dengan adanya pandemi dan berbagai kebijakan dan aturan yang menyertainya menuntut adanya perubahan metode pembelajaran, media pembelajaran sehingga dapat mempertahankan capaian kompetensi di tengah kondisi yang belum stabil ini.

Disinilah peran guru sebagai tenaga pendidik yang dituntut untuk melakukan inovasi pembelajaran dengan penggunaan media, metode, atau bahan ajar yang efektif dan efisien sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Jadi sangat perlu dilakukan peningkatan hasil belajar siswa selama masa pandemi dengan membuat inovasi pembelajaran menggunakan sarana dan prasarana yang ada, melakukan kerja sama dan komunikasi yang baik antar guru, siswa, BK dan juga orang tua siswa sehingga proses belajar mengajar tetap terlaksana dengan baik dan hasil belajar siswa yang optimal juga.

Setelah melakukan identifikasi isu dengan menginternalisasikan kedalam nilai – nilai dasar ASN yaitu Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) dan Kedudukan dan peran ASN dalam NKRI. Langkah selanjutnya saya mengkonsultasikan

(32)

23 isu yang telah teridentifikasi kepada Mentor untuk kemudian di analisis sehingga terpilih sebuah isu utama.

2. Penetapan Isu

Penentuan isu yang akan dianalisis menggunakan analisis Urgency, Seriousnes, Growth (USG) dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG. Proses identifikasi isu tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu berupa tabel USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).

a. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindak lanjuti.

b. Seriousness artinya merujuk pada seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.

c. Growth artinya menekankan pada seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Rentang penilaian yang digunakan pada matriks USG adalah dengan memberikan skor 1-5, semakin tinggi skor menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgent dan sangat serius untuk segera diselesaikan.

Tabel 2.1 Identifikasi Isu Melalui USG

No IdentifikasiIsu Pemilihan Isu Total Isu Berdasarkan USG U S G Jumlah Peringkat 1 Belum optimalnya

pembelajaran

Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman

Perkebunan pada Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SMKN 1 Rimba Melintang

4 4 5 13 I

2 Belum optimalnya pengembangan budaya literasi di

4 3 3 10 II

(33)

24 SMK N 1 Rimba

Melintang

3 Kurang optimalnya penggunaan majalah dinding (mading) di SMKN 1 Rimba Melintang

3 3 3 9 III

Keterangan: U= Urgency; S=Seriousness;G=Growth

Dari hasil analisis tabel USG maka dapat disimpulkan isu yang paling urgent untuk segera diselesaikan adalah “Belum optimalnya pembelajaran Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan pada Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SMKN 1 Rimba Melintang”.Karena apabila tidak segera diselesaikan akan menimbulkan dampak bagi guru mata pelajaran, bagi peserta didik, bagi sekolah, dan bagi masyarakat.

3. Analisis Penyebab Isu

Penyebab isu belum optimalnya pembelajaran Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan pada pembelajaran tatap muka terbatas di SMKN 1 Rimba Melintang disebabkan oleh beberapa faktor seperti sumberdaya manusia, sistem, material/sarana prasarana dan lingkungan. Faktor-faktor penyebab isu tersebut dianalisis dengan menggunakan diagram fishbone, yaitu dengan melihat hubungan sebab-akibat yang salin berkaitan sehingga isu tersebut terjadi. Analisis fishbone dapat dilihat pada diagram berikut:

Keterangan USG (Skala Likert): Keterangan Peringkat:

5: Sangat Mendesak/Berpengaruh/Berdampak 1: Sangat tinggi 4: Mendesak/Berpengaruh/Berdampak 2: Tinggi

3: Cukup Mendesak/Berpengaruh/Berdampak 3: Sedang 2: Tidak mendesak/Berpengaruh/Berdampak 4: Rendah

1: Sangat tidak mendesak/Berpengaruh/Berdampak 5: Sangat Rendah

(34)

25

Penyebab Akibat

Gambar 2.1 Diagram Fishbone

Berdasarkan teknik analisis menggunakan diagram fishbone, dapat diperoleh informasi bahwa akar permasalahan isu yang dipilih adalah:

a. Sumber Daya Manusia (SDM)

Kurangnya keinginan guru untuk mencoba melakukan inovasi pembelajaran pada Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan guru untuk belajar tentang teknologi masih rendah dan masih mengandalkan pembelajaran konvensional yang dianggap umum dan mudah digunakan. Siswa beranggapan bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas ini kurang menarik dan menjadi beban bagi mereka karena pembeljaran dilakukan dengan waktu yang sangat terbatas yang mengakibatkan kurang interaktifnya antara guru dengan siswa.

SDM

Sistem

Lingkungan Material

Kurangnya inovasi guru dalam pembelajaran

Kurangnya minat siswa

Terbatasnya waktu pembelajaran

Adanya tuntutan untuk inovatif

Adanya Pandemi Covid-19

Kurangnya peran aktif orangtua Tidak tersedianya

alat pembelajaran

Kurang optimalnya penggunaan media

pembelajaran

Belum optimalnya pembelajaran Pembibitan dan

Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan pada Pembelajaran Tatap Muka terbatas di SMKN 1 Rimba

Melintang

(35)

26 b. Sistem

Pada masa pandemi Covid-19 ini, pembelajaran dilakukan secara terbatas sehingga waktu pembelajaran interaktif menjadi sangat berkurang, hal itu menyebabkan pembelajaran kurang efektif dan pada mata pelajaran yang mengharuskan adanya pelaksanaan praktikum juga tidak dapat dilakukan dengan efektif. Selain itu adanya tuntutan untuk melakukan pembelajaran secara inovatif, dimana pendidikan juga harus tanggap terhadap perubahan zaman dan penyelenggaraan pendidikan yang bertujuan untuk membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran.

c. Material

Tidak tersedianya semua alat pembelajaran disekolah secara khusus pada mata pelajaran Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan untuk menunjang pembelajaran. Selain itu, pemanfaatan media pembelajaran belum dilakukan secara optimal.

d. Lingkungan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Satuan pendidikan dalam kondisi khusus dapat menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Kurikulum nasional untuk pendidikan menengah yang berbentuk sekolah menengah kejuruan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang disederhanakan untuk Kondisi Khusus. Pembagiannya (jadwal masuk siswa) diatur sekolah per shift merujuk pada protokol kesehatan yang ada. Hal tersebut membuat tidak semua materi pelajaran dan praktikum dapat terlaksana secara maksimal.

Selain itu, kurangnya peran aktif orang tua dalam mengawasi siswa dalam melakukan pembelajaran dan pengerjaan tugas.

(36)

27 C. Gagasan/ Kegiatan Penyelesaian Isu

Berdasarkan hasil analisis penilaian dengan menggunakan USG pada beberapa isu yang telah didiskusikan dengan mentor, berikut adalah beberapa gagasan penyelesaian isu yang akan dilakukan selama aktualisasi di unit kerja.

Tabel 2.2 Gagasan Penyelesaian Isu

UNIT KERJA SMK N 1 RIMBA MELINTANG Isu Yang

Diangkat

Belum optimalnya pembelajaran dan Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan pada Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SMKN 1 Rimba Melintang

Gagasan Pemecah Isu

Optimalisasi pembelajaran Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan pada Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Kelas XI ATP di SMKN 1 Rimba Melintang

Kegiatan Penyelesaian Isu

Beberapa gagasan penyelesaian isu yang dapat diusulkan untuk pemecah isu adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan konsultasi kegiatan dan tahapan aktualisasi Kepada Kepala Sekolah (Mentor)

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penyesuaian pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi.

3. Membuat Bahan Ajar Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan

4. Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang menarik dan kontekstual sesuai Kompetensi Dasar

5. Menggunakan aplikasi Canva dalam pembelajaran.

6. Melakukan pembelajaran melalui Youtube dengan materi yang relevan

7. Melaksanakan evaluasi pembelajaran menggunakan Quizizz

(37)

28 D. Rancangan Aktualisasi

Rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan dalam setiap kegiatan gagasan penyelesaian yang diusulkan sebagai berikut:

1. Kegiatan 1: Melaksanakan Konsultasi Kegiatan Dan Tahapan Aktualisasi Kepada Kepala Sekolah (Mentor)

Tabel 2.3 Melaksanakan konsultasi kegiatan dan tahapan aktualisasi kepada Kepala Sekolah (Mentor)

Uraian Keterangan

Kegiatan Melaksanakan konsultasi kegiatan dan tahapan aktualisasi kepada Kepala Sekolah (Mentor)

Dengan melaksanakan konsultasi bersama kepala sekolah memberikan gambaran pada penerapan ANEKA, Whole Of Government, dan Pelayanan Publik.

Tahapan Kegiatan 1. Menyampaikan Judul aktualisasi dan alasan pengambilan judul tersebut kepada kepala sekolah (Etika Publik, Akuntabilitas)

2. Menjelaskan secara singkat rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam aktualisasi.

(Nasionalisme, Anti Korupsi, etika publik) 3. Meminta masukan kepala sekolah tentang

rencana aktualisasi yang akan dilakukan (Nasionalisme, Etika Publik, Anti Korupsi) 4. Mencatat masukan dan saran yang

disampaikan oleh kepala sekolah (Komitmen Mutu)

Output/Hasil Terlaksananya diskusi dengan mentor Keterkaitan

Substansi Mata Pelatihan

1. Pelaksanaan konsultasi penyampaian Judul aktualisasi dan alasan pengambilan judul aktualisasi kepada kepala sekolah merupakan tanggung jawab (akuntabilitas) saya

sebagai guru untuk melaporkan perencanaan saya kepada kepala sekolah selaku pimpinan tertinggi sebagai bentuk penerapan saya dalam menjalankan tugas secara profesional (etika publik).

2. Menjelaskan rencana kegiatan aktualisasi kepada sekolah dengan jelas (akuntabilitas), dan tidak menambah kegiatan yang tidak terdapat dalam rencana kegiatan yang tujuannya hanya mendapat pengakuan dari kepala sekolah saja yang akan dilakukan

(38)

29 dalam aktualisasi (nilai kebenaran:

Nasionalisme, jujur: Anti Korupsi) serta sebagai bentuk pertanggungjawaban saya terhadap kinerja (etika publik) yang saya lakukan.

3. Dalam meminta masukan dan saran yang diberikan oleh mentor terkait kegiatan yang akan dilaksanakan, saya akan

mendengarkan pendapat orang lain (Nasionalisme) dan menghargai

komunikasi serta konsultasi (Etika Publik) yang dilakukan. Selain itu saya juga akan menerapkan nilai anti korupsi yaitu bekerja secara jujur dan mandiri.

4. Mencatat masukan dan saran yang disampaikan oleh kepala sekolah dengan responsif (Komitmen Mutu)

Pelaksanaan konsultasi dengan kepala sekolah merupakan bentuk koordinasi yang merupakan penerapan WoG yang terjalin antara guru dan kepala sekolah dalam memberikan pelayanan publik yang baik kepada peserta didik.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi

Sekolah

Dengan melakukan koordinasi dengan kepala sekolah saya ikut berkontribusi dalam

mendukung visi sekolah yaitu Profesional dan misi sekolah dalam Menyediakan Fasilitas Belajar Mengajar untuk Memenuhi Standar Kompetensi Penguatan Nilai-

nilai Organisasi

Pelaksanaan konsultasi dengan kepala sekolah memberikan penguatan terhadap nilai organisasi, yaitu :

1. Integritas

Terdapat keselarasan antara perkataan dan perbuatan dengan kepala sekolah

2. Inisiatif

Terdapat keinginan untuk mencoba sesuatu yang melebihi kebutuhan

3. Terlibat Aktif

Terlibat langsung dalam kegiatan konsultasi 4. Tanpa Pamrih

Melakukan segalanya dengan tulus ikhlas guna untuk meningkatkan kreativitas dalam penggunaan media belajar yang baru

(39)

30 2. Kegiatan 2: Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penyesuaian pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi

Tabel 2.4 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penyesuaian pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi

Uraian Keterangan

Kegiatan Menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan penyesuaian pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi

Dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penyesuaian pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi merupakan bentuk penerapan saya terhadap nilai-nilai ANEKA, Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan WoG

Tahapan Kegiatan 1. Menyusun Silabus Pembibitan dan kultur jaringan tanaman perkebunan dengan penyesuaian pembelajaran pada masa pandemi (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik)

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan penyesuaian pembelajaran pada masa pandemi

(akuntabilitas, nasionalisme, Komitmen mutu, etika publik)

3. Meminta persetujuan dan pengesahan RPP oleh Kepala sekolah (Mentor) (Nasionalisme, Etika Publik)

Output/Hasil Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

1. Dalam penyusunan silabus, saya akan menerapkan nilai-nilai akuntabilitas yaitu bertanggung jawab dengan mengisi identitas sekolah pada silabus dan berintegritas

dalam membuat silabus dengan

menyesuaikan kurikulum yang ada dan sesuai dengan kompetensi dasar pada mata

pelajaran tersebut. Selain itu saya juga akan menerapkan nilai nasionalisme yaitu

membuat silabus sesuai dengan aturan yang

(40)

31 berlaku (Nilai Kebenaran). Selain itu saya juga menerapkan nilai etika publik yaitu menyusun silabus berdasarkan bidang keahlian saya.

2. Dalam melaksanakan kegiatan pembuatan RPP dengan penyesuaian pelaksanaan

pembelajaran pada masa pandemi, saya akan menerapkan nilai-nilai akuntabilitas yaitu transparansi dan berintegritas sehingga diperoleh RPP yang sesuai dengan standar kompetensi. Selain itu saya juga akan

menerapkan nilai nasionalisme sila ke empat yaitu membuat RPP sesuai dengan aturan yang berlaku, nilai etika publik yaitu membuat RPP sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki, mengutamakan pencapaian hasil sehingga setiap kegiatan dalam RPP dipertanggungjawabkan , serta nilai komitmen mutu yaitu berpikir kreatif dan Adaptif untuk menghasilkan RPP yang sesuai standar kompetensi.

3. Untuk memperoleh persetujuan dan pengesahan RPP yang telah dibuat oleh kepala sekolah, saya akan menerapkan nilai nasionalisme dan etika publik yaitu

kerjasama dengan menggunakan

komunikasi yang baik dan berkonsultasi menggunakan bahasa yang sopan santun.

Penyusunan RPP dengan penyesuaian masa pandemi merupakan bentuk penerapan saya dalam Manajemen ASN dan pelayanan publik dimana dengan tersusunnya RPP pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan saya juga menerapkan WoG yaitu meminta persetujuan dan pengesahan dari Kepala Sekolah

Kontribusi terhadap Visi dan Misi

Sekolah

Pembuatan RPP yang saya lakukan sejalan dengan visi sekolah yaitu Profesional serta mendukung terwujudnya misi sekolah dalam Menyediakan Tenaga Kerja Profesional Dengan Berbagai Keterampilan dan Keahlian

Penguatan Nilai- nilai Organisasi

Dengan dilaksanakannya kegiatan inovasi RPP dengan penyesuaian masa pandemi d dapat mewujudkan nilai-nilai organisasi yaitu inovatif

(41)

32 dan kreatif dalam melaksanakan tugas sebagai ASN.

3. Kegiatan 3: Membuat Bahan Ajar Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan

Tabel 2.5 Membuat Bahan Ajar Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan

Uraian Keterangan

Kegiatan Membuat Bahan Ajar Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman Perkebunan

Dengan membuat bahan ajar pembibtan dan kultur jaringan tanaman perkebunan yang sesuai dengan Kompetensi Dasar merupakan bentuk penerapan saya terhadap nilai-nilai ANEKA, Manajemen ASN dan Pelayanan Publik Tahapan Kegiatan 1. Mencari dan mengumpulkan berbagai

referensi untuk pembuatan bahan ajar pembibitan dan kultur jaringan tanaman perkebunan (Akuntabilitas, Anti Korupsi) 2. Membuat bahan ajar yang menarik dan

mencantumkan sumber referensi yang diambil (Akuntabilitas, Etika Publik, Komitmen Mutu, Nasionalisme)

3. Menyerahkan bahan ajar yang telah dibuat kepada Mentor (Nasionalisme, Etika Publik, Anti Korupsi)

Output/Hasil Tersedianya bahan ajar pembibitan dan kultur jaringan tanaman perkebunan

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

1. Melakukan pencarian dan mengumpulkan referensi melalui buku dan internet

merupakan tanggung jawab (akuntabilitas) saya sebagai guru dalam memperluas

pengetahuan dan wawasan serta menerapkan nilai anti korupsi yaitu kerja keras agar bahan ajar yang dibuat sesuai dengan kompetensi dasar.

2. Dalam pembuatan bahan ajar, saya akan menerapkan nilai-nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dalam membuat bahan ajar selain itu saya juga akan menerapkan nilai etika

(42)

33 publik yaitu bekerja secara professional dengan menerapkan prinsip keahlian, dan membuat bahan ajar dengan menerapkan nilai komitmen mutu yaitu menghasilkan bahan ajar inovatif dan menyesuaikan

dengan kondis yang ada (adaptif). Saya juga menerapkan nilai nasionalisme dengan mencantumkan sumber/referensi bahan ajar sesuai dengan kebenaran yang ada dan sebagai bentuk penerapan saya dalam menghargai karya orang lain.

3. Dalam penyerahan bahan ajar yang telah dibuat kepada mentor, saya menerapkan nilai- nilai nasionalisme yaitu berkomunikasi dengan sopan santun (Etika Publik) dan nilai anti korupsi yaitu disiplin atau tepat waktu menyerahkan hasil kegiatan kepada mentor.

Pembuatan bahan ajar merupakan bentuk penerapan saya dalam manajemen ASN dan Pelayanan Publik dimana saya bertanggung jawab dalam tersedianya bahan ajar agar

pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan siswa dapat lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi

Sekolah

Dengan tersedianya bahan ajar yang menarik dan inovatif maka diharapkan akan mewujudkan misi yaitu menyediakan fasilitas belajar mengajar untuk memenuhi standar kompetensi.

Penguatan Nilai- nilai Organisasi

Dengan dilaksanakannya kegiatan membuat bahan ajar yang menarik dan inovatif diharapkan dapat meningkatkan nilai peduli dan kreatif ASN dalam melaksanakan tugas sebagai guru dan juga terlibat aktif dalam pembuatan bahan ajar.

(43)

34 4. Kegiatan 4: Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang

menarik dan kontekstual sesuai Kompetensi Dasar

Tabel 2.6 Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang menarik dan kontekstual sesuai Kompetensi Dasar

Uraian Keterangan

Kegiatan Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang menarik dan kontekstual sesuai Kompetensi Dasar

Dengan Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang menarik dan kontekstual sesuai Kompetensi Dasar merupakan bentuk penerapan saya terhadap nilai-nilai ANEKA, Manajemen ASN dan Pelayanan Publik

Tahapan Kegiatan 1. Mencari dan mengumpulkan berbagai

informasi dan gambar untuk pembuatan LKPD yang menarik dan kontekstual (Anti Korupsi) 2. Meminta saran dan masukan dari rekan

sejawat dalam pembuatan LKPD (Nasionalisme, etika publik) 3. Membuat LKPD yang menarik dan

kontekstual sesuai kompetensi dasar (Akuntabilitas, Etika Publik, Komitmen Mutu)

4. Menyerahkan bahan ajar yang telah dibuat kepada Mentor (Nasionalisme, Anti Korupsi)

Output/Hasil Tersedianya LKPD yang sesuai dengan Kompetensi Dasar

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

1. Dalam melakukan pencarian dan

mengumpulkan berbagai informasi saya menerapkan nilai anti korupsi yaitu kerja keras agar LKPD yang dibuat menarik dan kontekstual sesuai dengan kompetensi dasar.

2. Dalam meminta saran dan masukan dari rekan sejawat, saya akan menerapkan nilai-nilai nasionalisme dan etika publik yaitu diskusi dan komunikasi dengan menggunakan bahasa yang sopan santun.

3. Dalam pembuatan LKPD, saya akan menerapkan nilai-nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dan konsisten dalam membuat LKPD selain itu saya juga akan menerapkan nilai etika publik yaitu bekerja secara

(44)

35 profesional, dan membuat LKPD dengan menerapkan nilai komitmen mutu yaitu menghasilkan LKPD yang menarik dan inovatif.

4. Dalam penyerahan LKPD yang telah dibuat kepada mentor, saya menerapkan nilai-nilai nasionalisme yaitu berkomunikasi dengan sopan santun dan nilai anti korupsi yaitu disiplin atau tepat waktu menyerahkan hasil kegiatan kepada mentor.

Pembuatan LKPD merupakan bentuk penerapan saya dalam manajemen ASN dan Pelayanan Publik dimana saya bertanggung jawab dalam tersedianya LKPD agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran

Kontribusi terhadap Visi dan Misi

Sekolah

Dengan tersedianya LKPD yang menarik dan inovatif maka diharapkan akan mewujudkan misi yaitu menyediakan fasilitas belajar mengajar untuk memenuhi standar kompetensi.

Penguatan Nilai- nilai Organisasi

Dengan dilaksanakannya kegiatan membuat LKPD yang menarik dan inovatif diharapkan dapat meningkatkan nilai peduli dan kreatif ASN dalam melaksanakan tugas sebagai guru dan juga terlibat aktif dalam pembuatan LKPD.

5. Kegiatan 5: Menggunakan aplikasi Canva dalam pembelajaran Tabel 2.7 Menggunakan aplikasi Canva dalam pembelajaran

Uraian Keterangan

Kegiatan Menggunakan aplikasi Canva dalam pembelajaran

Dengan menggunakan aplikasi Canva dalam pembelajaran merupakan bentuk penerapan saya terhadap nilai-nilai ANEKA, Manajemen ASN dan Pelayanan Publik

Tahapan Kegiatan 1. Mengumpulkan dan mencatat poin penting materi dalam pembuatan slide presentasi yang sesuai dengan kompetensi Dasar (Anti Korupsi, akuntabilitas)

(45)

36 2. Meminta saran dan masukan dari rekan

sejawat dalam pembuatan Slide Presentasi (Nasionalisme, Etika Publik)

3. Pembuatan Slide Presentasi pada aplikasi Canva (Akuntabilitas, Etika Publik, Komitmen Mutu)

4. Melakukan pembelajaran dengan

menggunakan Slide Prsentasi pada aplikasi Canva (Akuntabilitas, Etika Publik, Anti Korupsi)

5. Pemberian LKPD kepada siswa pada pelaksanaan pembelajaran (Akuntabilitas, Etika Publik, Nasionalisme)

Output/Hasil Pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Canva

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

1. Dalam mengumpulkan dan mencatat poin penting materi saya menerapkan nilai anti korupsi yaitu kerja keras (Anti Korupsi) agar slide presentasi yang dibuat sesuai dengan kompetensi dasar dan menerapkan nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dalam pengumpulan materi..

2. Dalam meminta saran dan masukan dari rekan sejawat, saya akan menerapkan nilai- nilai nasionalisme yaitu diskusi dan komunikasi dan menerapkan nilai etika publik yaitu tidak memihak pada guru tertentu (menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif).

3. Dalam pembuatan slide presentasi pada aplikasi Canva, saya akan menerapkan nilai- nilai akuntabilitas yaitu kejelasan, konsisten dalam membuat slide presentasi, selain itu saya juga akan menerapkan nilai etika publik yaitu bekerja secara profesional, dan

membuat Slide dengan menerapkan nilai komitmen mutu yaitu menghasilkan Slide yang menarik dan inovatif.

4. Dalam melakukan pembelajaran

menggunakan aplikasi Canva, saya akan menerapkan nilai-nilai akuntabilitas kejelasan dan tanggungjawab sehingga peserta didik memahami materi yang disampaikan. Saya juga akan menerapkan nilai etika publik yaitu tidak memihak pada siswa tertentu (menciptakan lingkungan

(46)

37 kerja yang non diskriminatif) dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat (demokrastis)serta menerapkan aturan pemerintah dengan mematuhi protokol kesehatan selama pembelajaran dan menjunjung nilai anti korupsi untuk sederhana dalam

menyampaikan media pembelajaran 5. Dalam memberikan LKPD kepada peserta

didik selama pembelajaran, saya akan menerapkan nilai akuntabilitas kejelasan dalam mejelaskan prosedur penyelesaian LKPD, menerapkan nilai etika publik yaitu menjalin kerja sama, dan komunikasi yang baik dengan peserta didik, dan menerapakan nilai nasionalisme yaitu LKPD kepada

peserta didik sesuai dengan aturan yang berlaku.

Terlaksananya proses pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Canva merupakan bentuk Manajemen ASN dan Pelayanan Publik terhadap peserta didik yang menjadikan peserta didik lebih tertarik dan mudah dalam memahami materi yang diajarkan, selain itu juga untuk mendukungterlaksananya tujuan pemerintah.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi

Sekolah

Terlaksananya proses pembelajaran

menggunakan aplikasi Canva yang saya lakukan termasuk wujud kontribusi saya dalam

melaksanakan visi sekolah Profesional dan turut melaksanakan misi sekolah yaitu Menyiapkan SDM Yang Produktif serta Menyediakan Fasilitas Belajar Mengajar untuk Memenuhi Standar Kompetensi

Penguatan Nilai- nilai Organisasi

Dengan terlaksananya pembelajaran melalui aplikasi Canva diharapkan dapat meningkatkan nilai peduli dan kreatif ASN dalam melaksanakan tugas sebagai guru.

Gambar

Tabel  1.1  Rincian Tenaga  Pendidik  dan Tenaga  Kependidikan  SMK N 1 Rimba Melintang
Gambar 1.1 Struktur Organisasi SMK N 1 Rimba Melintang  Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada 7  tata nilai kerja yaitu:
Tabel 2.1 Identifikasi Isu Melalui USG
Gambar 2.1 Diagram Fishbone
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa yang terdapat pada lirik lagu dalam album Kamar Gelap karya band Efek Rumah Kaca. Data yang diolah adalah lirik lagu

[r]

Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode APKL, yang juga telah dikonsultasikan dengan mentor dan coach, Penulis mengangkat isu: “kurangnya pelayanan masyarakat yaitu

Melalui analisis AKPK dan USG di atas, maka core isu yang dipih adalah : “Belum optimalnya pengadministrasian kelengkapan dokumen bahan laporan”. Dari core issu ini, penulis

1) Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya. 2) Transparansi :

Dari penyusunan rancangan aktualisasi di atas, ditemukan isu yang menjadi masalah dalam lingkungan kerja Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga