PENDAHULUAN
Tujuan
Manfaat
Ruang Lingkup
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR
Visi Misi Organisasi
Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
- Kepala Sekolah’
- Komite Sekolah
- Bendahara Sekolah
- Pustakawan
- Tugas Pokok dan Fungsi Guru
- Nilai – Nilai Organisasi
Kepala sekolah bermitra untuk memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam peningkatan mutu pendidikan, pemerataan, pendidikan, memberikan masukan, pertimbangan, rekomendasi mengenai kebijakan dan program pendidikan, RAPBS, dukungan finansial dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pendidikan. Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang guru menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional yang tugas guru pada pasal 52 ayat (1) meliputi kegiatan utama dalam pembelajaran yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi hasil pembelajaran, kepemimpinan dan pembinaan peserta didik, serta serta melaksanakan tugas-tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas pokok. Dalam penjelasan pasal 52 ayat (1) huruf (e) yang dimaksud dengan tugas tambahan, misalnya menjadi pemimpin pramuka, pengawas kegiatan karya ilmiah remaja, dan guru tonggak.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2012, tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, memimpin, mengarahkan dan melatih, serta menilai dan mengevaluasi peserta didik. Untuk memahami kompleksitas pengajaran, guru harus memiliki pengetahuan tentang dirinya sendiri, siswanya, dan bahan ajarnya. Untuk mempersiapkan siswa agar siap menghadapi kehidupan di masyarakat, guru bertugas membekali dan membimbing siswa dengan keterampilan dasar yang sesuai dengan tingkat perkembangannya, dengan penerapan teknologi dan keterampilan.
Program bimbingan di sekolah dasar bertujuan untuk memperoleh keterampilan siswa dalam melaksanakan seluruh tugas perkembangannya secara efektif. Fungsi penilaian guru adalah membantu siswa belajar, mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa, serta menilai keefektifan pembelajaran.
Struktur Organisasi
Data – data Pendukung
Nilai – Nilai Dasar ASN
Nasionalisme Pancasila merupakan suatu persepsi atau pemahaman terhadap rasa cinta masyarakat Indonesia terhadap bangsa dan tanah air yang dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila. Setiap pegawai ASN yang memiliki nasionalisme kuat diharapkan memiliki orientasi berpikir yang mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Pegawai ASN tidak lagi berpikir sektoral dengan mental blocknya, namun akan selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara yang lebih besar.
Perwujudan sikap yang terkandung dalam nilai-nilai nasionalisme tidak lain adalah nilai-nilai Pancasila yang meliputi; Kerja Keras, Disiplin, Non Diskriminasi, Taqwa, Gotong Royong, Demokrasi, Cinta Tanah Air, Pengorbanan. Etika dapat dipahami sebagai suatu sistem evaluasi perilaku dan keyakinan untuk menentukan tindakan yang tepat guna menjamin perlindungan hak-hak individu, termasuk cara mengambil keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengatur apa yang sebaiknya dilakukan sesuai dengan nilai-nilai. ke. Etika publik merupakan cerminan kritis yang mengatur bagaimana nilai-nilai (kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan sebagainya) dipraktikkan dalam kaitannya dengan kepedulian dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat atau kebaikan orang lain.
Inovasi dapat terjadi dalam banyak aspek, misalnya perubahan produk/jasa yang dihasilkan, proses produksi, nilai-nilai kelembagaan, perubahan metode kerja, teknologi yang diterapkan, sistem manajemen pelayanan dan pola pikir orang-orang dalam organisasi. KPK bersama para ahli telah mengidentifikasi nilai-nilai dasar antikorupsi dan menghasilkan 9 nilai antikorupsi, yaitu kejujuran, kepedulian, kemandirian, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, dan keadilan.
Peran dan Kedudukan ASN
Korupsi bukan lagi merupakan kejahatan biasa, dalam perkembangannya korupsi telah terjadi secara sistematis dan meluas. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah yang mempunyai perjanjian kerja. Jadi dapat dikatakan pelayanan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk membantu mempersiapkan atau mengurus apa yang dibutuhkan oleh orang lain.
Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa pelayanan adalah suatu kegiatan yang dapat dirasakan melalui hubungan antara penerima dan pemberi layanan dengan menggunakan peralatan yang berbentuk organisasi atau lembaga perusahaan. Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik diatur bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau administrasi. pelayanan yang diberikan oleh penyedia layanan publik. penyelenggaraan pelayanan publik didasarkan pada kepentingan umum; kepastian hukum; persamaan hak; keseimbangan hak dan kewajiban; profesionalisme; partisipatif; kesetaraan perlakuan/non-diskriminasi; keterbukaan; beban; fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; ketepatan waktu; dan kecepatan, kenyamanan dan keterjangkauan.
Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas mengenai hak, tanggung jawab, kewajiban dan wewenang semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pelayanan publik; Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang baik sesuai dengan prinsip umum tata kelola perusahaan yang baik;
Identifikasi Isu
Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilaksanakan secara rutin untuk menciptakan siswa yang mahir dalam kegiatan di luar pembelajaran.
Pemilihan Isu Prioritas atau Core Isu
1: bukan tentang kehidupan banyak orang 2: tentang kehidupan banyak orang 3: tentang kehidupan banyak orang 4: tentang kehidupan banyak orang.
Penetapan Isu Prioritas
Analisis Dampak Isu
Gagasan Kreatif/Terpilih sebagai Pemecah Isu
Definisi Masalah : 1. Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar siswa di SD Negeri 1 Lamoare Kabupaten Kolaka Timur belum optimal. Pertanyaan yang diajukan: Siswa kelas V masih kurang kesadarannya dalam menjaga dan menjaga kebersihan lingkungan di SD Negeri 1 Lamoare Kabupaten Kolaka Timur. Menumbuhkan kesadaran siswa Kelas V dalam menjaga dan menjaga kebersihan lingkungan di SD Negeri 1 Lamoare Kabupaten Kolaka Timur. Rencana kegiatan 1.
Kegiatan dan Tahapan Untuk Memecahkan Isu
TSP", saya akan membuat yel-yel tentang "TSP" dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan menjelaskan apa itu gerakan "TSP" kepada pelajar, saya akan menjelaskan apa itu gerakan "TSP" kepada pelajar dengan penuh tanggung jawab nasionalisme. Dalam menjelaskan apa itu gerakan "TSP" Gerakan “TSP” itu kepada pelajar, saya akan menjelaskan apa itu gerakan “TSP” kepada pelajar.
Dengan menjelaskan apa itu gerakan “TSP” kepada siswa, saya akan menciptakan sesuatu yang baru untuk merangsang semangat inovatif siswa. Dalam menjelaskan apa itu gerakan TSP kepada mahasiswa, saya akan menjelaskan apa itu gerakan TSP kepada mahasiswa dengan penuh tanggung jawab. 3. Saat saya ikut menyanyikan lagu "TSP", saya akan ikut menyanyikan lagu "TSP". dengan penuh tanggung jawab.balas.
Jika saya bernyanyi bersama dengan lantunan "TSP", saya akan bernyanyi bersama dengan lantunan "TSP" dengan penuh tanggung jawab. TSP”, saya membuat lantunan tentang “TSP” dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan menjelaskan apa itu gerakan “TSP” kepada siswa, saya menjelaskan apa itu gerakan “TSP” kepada siswa.
Dengan menjelaskan apa itu gerakan “TSP” kepada siswa, saya telah menciptakan sesuatu yang baru untuk merangsang semangat inovatif siswa. Dengan menjelaskan apa itu gerakan “TSP” kepada mahasiswa, saya sudah menjelaskan apa itu gerakan “TSP” kepada mahasiswa dengan penuh tanggung jawab DOKUMENTASI. Bernyanyi bersama lagu "TSP", saya menyanyikan bersama lagu "TSP" dengan penuh tanggung jawab.
Dengan menyanyi diiringi lantunan “TSP”, saya berbuat adil kepada seluruh siswa yang menyanyi mengiringi lantunan “TSP”. Dengan bernyanyi bersama lantunan “TSP”, saya ikut bernyanyi bersama lantunan “TSP” dengan penuh tanggung jawab. Dengan menerapkan gerakan “TSP” (menjaga, menyimpan, mengumpulkan), siswa meningkatkan kemampuannya dalam menjaga kebersihan lingkungan dari sampah.
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi “Meningkatkan kesadaran siswa tentang menjaga kebersihan melalui gerakan “TSP” (menjaga, menabung, mengumpulkan) dan pembuatan batu bata di SD Negeri 1 Lamoare Kabupaten Kolaka Timur.” Setelah dilaksanakannya kegiatan aktualisasi mengalami peningkatan kesadaran siswa tentang menjaga kebersihan lingkungan sekolah melalui gerakan “TSP” (Tahan, Simpan, Kumpulkan) di SD Negeri 1 Lamoare Kabupaten Kolaka Timur.”
Analisis Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan (Form-1) sekaligus
Perkiraan Hambatan dan Solusi
- Rencana Habituasi bersisi nilai dasar yang akan diterapkan dalam
Memperbaiki surat persetujuan tersebut sesuai petunjuk Kepala Sekolah kemudian menemuinya di kediamannya (rumah Kepala Sekolah).
Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Konsultasi dengan kepala sekolah tentang pembuatan sampah organik-anorganik dan penentuan lokasinya bersama-sama. Persiapan bahan sampah dari cat bekas. Penjelasan siswa tentang jenis-jenis sampah organik-anorganik.
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan dan Tahapan
Dalam penyusunan materi konsultasi, saya telah menyiapkan materi konsultasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang benar. Dalam menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, saya menjelaskan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berkoordinasi dengan kepala sekolah untuk pembuatan tempat sampah organik-anorganik dan penentuan lokasinya bersama-sama, saya melakukannya dengan penuh tanggung jawab.
Dalam berkoordinasi dengan kepala sekolah mengenai pembuatan tempat sampah organik – anorganik dan penentuan lokasinya bersama-sama, saya: menghormati hasil keputusan yang diambil dan menggunakan bahasa yang sopan. Dengan berkoordinasi dengan kepala sekolah tentang realisasi tempat sampah organik - anorganik dan bersama-sama menentukan lokasinya, saya bertanggung jawab atas hasil yang telah ditetapkan. Saat menjelaskan kepada siswa tentang jenis-jenis sampah organik – anorganik, saya menjelaskan kepada siswa bagaimana menggunakan bahasa Indonesia (cinta tanah air) yang baik dan benar.
Saat menjelaskan kepada siswa tentang jenis-jenis sampah organik – anorganik, saya menjelaskan kepada siswa dengan menggunakan bahasa yang sopan. Saya bertugas membimbing siswa untuk berpartisipasi dalam pembuatan tempat sampah organik dan anorganik. Saat membuat wadah sampah organik dan anorganik, saya berkomunikasi dengan siswa menggunakan bahasa sopan Komitmen Mutu.
Dengan membuat tempat sampah organik dan anorganik, saya mengajarkan siswa sifat produktif (kerja keras). Bernyanyi mengiringi lantunan “TSP”, saya bernyanyi mengiringi lantunan “TSP”, siswa mengapresiasi karya orang lain. Saat berkonsultasi dengan kepala sekolah tentang pembuatan ecobrick, saya berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Saat berkonsultasi dengan direktur produksi batu bata ekologis, saya berbicara dengan bahasa yang sopan. Berkonsultasi dengan direktur produksi batu bata ekologis, saya menyampaikan inovasi yang akan dilakukan. Untuk menyuruh siswa membawa botol bekas bahan ecobrick, saya sudah berbicara menggunakan bahasa.
Saat saya menyuruh siswa membawa botol bekas bahan ecostone, saya berbicara dengan bahasa yang sopan. Dalam membimbing siswa membuat ecobrick, saya membimbing siswa dengan menggunakan bahasa yang sopan. Komitmen kualitas.
Nilai-nilai Dasar Yang Diterapkan…
Analisisis Dan Gambaran Capaian Aktualisasi
Kunci sukses dalam pelaksanaan
Yang sangat berkesan bagi penulis adalah perhatian dan antusiasme para siswa pada saat aktualisasi, mulai dari kegiatan pembuatan keranjang sampah organik dan anorganik hingga kegiatan pembuatan eco-wall. Dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Meningkatkan kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan dengan bantuan gerakan “TSP” (menjaga, menabung, mengumpulkan) dan pembuatan eco-brick di SD Negeri 1 Lamoare Kabupaten Kolaka Timur” . Dengan menggunakan nilai-nilai dasar ASN berupa tanggung jawab, nasionalisme, etika publik, komitmen kualitas, pemberantasan korupsi (ANEKA), peserta dapat mengambil kesimpulan antara lain.
Peningkatan kemampuan siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan dari sampah telah memberikan dampak positif bagi sekolah yaitu sekolah yang bersih dan lingkungan yang bersih dan menyenangkan. Dengan meningkatkan kemampuan siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan dari sampah dapat membantu dewan pengajar dalam menangani sampah di sekolah. Dengan menerapkan nilai-nilai inti ASN maka peningkatan kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan harus dilaksanakan dan dilakukan secara berkesinambungan agar siswa mengetahui dan sadar akan pentingnya kebersihan khususnya mengenai sampah.
PENUTUP
Saran
Rencana Tidak Lanjut