• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN DI PROPINSI BALI PERIODE TAHUN I Nyoman Widhi Astawa Universitas Tabanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN DI PROPINSI BALI PERIODE TAHUN I Nyoman Widhi Astawa Universitas Tabanan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

P a r i w i s a t a s e k a r a n g b a n y a k dipandang sebagai suatu sistem. Oleh sebab itu dalam pengembangannya banyak berkaitan dan bergantung pada beberapa sebagai subsistem itu sendiri. Dengan kata lain pariwisata bukan merupakan aktivitas tunggal, melainkan suatu gabungan dari berbagai macam aktivitas, fasilitas, dan jasa. Semua ini saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya yang membangun sistem pariwisata secara utuh.

Dalam GBHN telah dicantumkan bahwa tujuan sektor pembangunan p a r i w i s a t a a d a l a h m e n i n g k a t k a n p e n e r i m a a n d e v i s a m e n i n g k a t k a n pendapatan negara maupun mendapatan

masyarakat, memeperkenalkan alam dan budaya nusantara serta mempererat pergaualan antar bangsa. Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan y a n g m e l i p u t i k e g i a t a n y a n g berhubungan dengan wisata, pengusaha obyek dan daya tarik wisatawan yang dapat menggalakan kegiatan ekonomi s e h i n g g a m a m p u m e n i n g k a t k a n p e r l u a s a n k e s e m p a t a n k e r j a , kesempatan berusaha, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah dan negara serta meningkatkan penerimaan devisa. Pada hakekatnya pembangunan pariwisata merupakan upaya untuk mengembangkan dan memanfaatkan o b y e k d a n d a y a t a r i k w i s a t a . Pengembangan obyek daya tarik wisata t e r s e b u t a p a b i l a d i i k u t i d e n g a n pengembangan usaha pariwisata, serta FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN

DI PROPINSI BALI PERIODE TAHUN 2010 – 2014 I Nyoman Widhi Astawa

Universitas Tabanan ABSTRACT

The Indonesian archipelago known as of Nusantara, each region has a tourism product that is not the same. The product diversity makes each region has its own attraction. The whole of the product that is now called Tourism Product Knowledge Nusantara (Domestic Product Knowledge). Tourism Product Knowledge archipelago in question is regarding the general knowledge of all regions in Indonesia which includes the location of the region / geography, climate, history, politics, culture, and particularly object - attractions and facilities and attractions which support it. In this study, entitled Factors Affecting Total tourist arrivals in Bali Province Year Period 2010 -2014

The purpose of this study was to determine the number of rooms and the dollar exchange rate partially and simultaneously inuence the number of tourist arrivals in Bali, in order to obtain a result the number of hotel rooms inuential not evident partially on the number of tourists visiting the province of Bali, because t smaller than t table or -1.651 <1.761 while the dollar exchange rate has a signicant effect on the number of tourists visiting the province of Bali, because t is greater than t table or 2.236> 1.740 and Total Room and the US dollar exchange rate simultaneously or together of the number of tourists visiting Bali Province since F count> F table or 13.288> 3.59. The magnitude of the effect of independent variables on the dependent variable simultaneously can be known from the value of the coefcient of determination (R2) is equal to 0.639. This means that both variables jointly contribute to or inuence amounted to 63.9 percent of the number of tourists visiting the province of Bali, while the remaining 36.1 percent is inuenced by other variables that are not described in the model, such as safety, service, facilities

Keywords: The number of rooms, the dollar exchange rate and the amount of tourist arrivals

(2)

sarana dan prasarana pariwisata akan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan sangat mempengaruhi pengembangan obyek dan daya tarik usaha dan wisatawan baru.

Berdasarkan kondisi tersebut strategi pembangunan seharusnya tidak saja diarahkan kepada peningkatan pembangunan dan pertumbuhan di bidang ekonomi tetapi aspek pemerataan j u g a h a r u s d i p e r h a t i k a n u n t u k mewujudkan stabilitas di berbagai b i d a n g . U n t u k P r o v i n s i B a l i pengembangan fasilitas pariwisata p e l a y a n a n j a s a p e r h o t e l a n p e r l u mendapat prioritas dalam penangannya. Fasilitas maupun service (pelayanan) yang ditawarkan tentu berbeda dengan hotel non bintang. Perbedaan ini akan mempengaruhi jumlah kelas kamar hotel.

1.2 Rumusan Masalah

1. A p a k a h j u m l a h k a m a r h o t e l berbintang berpengaruh secara parsial terhadap jumlah kunjungan wisatawan di Provinsi Bali ?

2. A p a k a h k u r s d o l l a r A m e r i k a berpengaruh secara parsial terhadap jumlah kunjungan wisatawan di Provinsi Bali ?

3. A p a k a h j u m l a h k a m a r h o t e l berbintang dan kurs dollar Amerika b e r p e n g a r u h s e c a r a s e r e m p a k t e r h a d a p j u m l a h k u n j u n g a n wisatawan di Provinsi Bali ?

II. METODE PENELITIAN

2.1. L o k a s i P e n e l i t i a n d a n O b y e k Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Provinsi Bali. Hal ini dikarenakan Provinsi Bali merupakan salah satu sentral pariwisata yang dimiliki oleh Negara Indonesia. Obyek penelitian ini adalah tarif kamar hotel berbintang, kurs dollar Amerika dan jumlah kunjungan wisatawan di Provinsi Bali periode tahun 2010 - 2014.

2.2. Identikasi Variabel

Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas dan satu variabel terikat,

dimana dua variabel bebas tersebut adalah jumlah kamar hotel berbintang, kurs dollar Amerika Serikat, sedangkan variabel terikatnya adalah jumlah kunjungan wisatawan.

2.3. Denisi Operasional Variabel

Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, maka setiap variabel perlu diberi ukuran dan didenisikan dengan jelas terlebih dahulu. Adapun denisi dari variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

a) Jumlah kamar hotel berbintang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah kamar hotel yang di tempati wisatawan untuk m e n g i n a p , d i m a n a s e l a m a m e n g i n a p w i s a t a w a n d a p a t menikmati fasilitas dan pelayanan yang diberikan. Satuannya dalam unit.

b) K u r s d o l l a r A m e r i k a y a n g dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai tukar rata – rata mata uang dollar Amerika apabila dibandingkan dengan nilai / harga mata uang Indonesia. Satuannya dalam rupiah.

c) Jumlah kunjungan wisatawan adalah banyaknya wisatawan y a n g d a t a n g k e B a l i b a i k wisatawan domestik maupun mancanegara dalam kurun satu tahun yang diukur dengan satuan orang.

2.4. Teknik dan Analisis Data :

Untuk menguji hipotesa diatas akan dipergunakan statistik yang mencakup :

a. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh jumlah kamar hotel dan kurs dollar Amerika terhadap jumlah kunjungan wisatawan di Provinsi Bali. Perhitungan dapat dicari d e n g a n p e r s a m a a n m e n u r u t Gujarati (1997:63 ) :

Y = a + b X + b X + e i 1 1 2 2

(3)

Keterangan : Y = J u m l a h k u n j u n g a n wisatawan a = Konstanta X 1 = J u m l a h k a m a r h o t e l berbintang

X 2 = Kurs dollar Amerika b .b = Koesien Regresi 1 2

ei = Tingkat kesalahan

b. Koesien Determinasi Berganda Untuk lebih lengkap hasil perhitungan diatas, maka perlu

2

dicari koesien determinasi (R ) dari variabel jumlah kamar hotel dan kurs dollar Amerika terhadap jumlah kunjungan wisatawan di P r o v i n s i B a l i . K o e  s i e n determinasi ini mengukur kuat lemahnya pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat yang d i u k u r d e n g a n p r o s e n t a s e . Adapun perumusan koesien determinasi menurut Sujana (1997: 46) adalah sebagai berkut :

2 R = ...(2) Keterangan : 2 R = Koesien Determinasi Y = J u m l a h k u n j u n g a n wisatawan

X = Jumlah kamar hotel1

X = Kurs dollar Amerika2

c. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji :

1. Uji F, yaitu dipergunakan untuk pengujian variabel– v a r i a b e l b e b a s s e c a r a serempak atau simltan

terhadap variabel terikat yang terdapat dalam model Menurut Gujarati (1998 :120), nilai F d a p a t d i p e r o l e h d e n g a n m e n g g u n a k a n f o r m u l a s i sebagai berikut : a) Formula hipotesis : 1. Ho : β = β = 0 ; berarti 1 2 t i d a k a d a p e n g a r u h n y a t a d a r i j u m l a h kamar hotel dan Kurs dollar Amerika secara s e r e m p a k t e r h a d a p j u m l a h k u n j u n g a n wisatawan di Provinsi Bali

2. Hi : βi ≠ β ≠ 0 ; minimal 2

satu atau lebih variabel dari jumlah kamar hotel dan Kurs dollar Amerika b e r p e n g a r u h s e c a r a s e r e m p a k t e r h a d a p j u m l a h k u n j u n g a n wisatawan di Provinsi Bali

b) Menentukan titik kritis dengan tingkat signikan (level of signicant) yang d i g u n a k a n d a l a m penelitian ini adalah () : 5 % , d e n g a n d e r a j a t kebebasan DF (k-1) (n-k) atau F9k-1)(n-k)

c) Kriteria pengujian

Ho diterima jika = Fhitung≤ Ftabel

Ho ditolak jika = Fhitung > Ftabel

R²/(k−1) (1−R²)/(N−k)

F = ...(3)

Gambar 2.1

Daerah Pengujian Penerimaan dan Penolakan Ho dengan Uji F

F

0 Daerah penerimaan Ho F(α: df) Daerah penolakan Ho

(4)

c) Menentukan nilai thitung dengan formulasi sebagai berikut :

d) Kriteria pengujian Ho diterima jika

= -t α ; (n-k) ≤ t2 hitung ≤ t α ; (n-k) 2

Ho ditolak jika

= -t α ; (n-k) > t2 hitung > t α ; (n-k)2

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda, yaitu untuk mengetahui pengaruh jumlah kamar Hotel dan nilai tukar terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali. Pembuktian hipotesis digunakan uji statistik yaitu uji t dan uji F.

M e m p e r h a t i k a n u r a i a n d a r i variabel-variabel yang digunakan dalam m o d e l t e r s e b u t d a n b e r d a s a r k a n p e n g u k u r a n t e r h a d a p v a r i a b e l -variabelnya, maka dapat diperoleh hasil estimasi terhadap pengaruh jumlah kamar Hotel dan nilai tukar terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali.

Model analisis linear berganda, yang digunakan sebagai variabel terikat adalah Jumlah Kunjungan Wisatawan (Y). Sedangkan variabel bebasnya adalah jumlah Kamar Hotel (X ), dan Nilai Tukar 1

Rupiah (X ).2

3.1 Analisis regresi linear berganda

A n a l i s i s i n i d i o l a h d e n g a n menggunakan program SPSS. Adapun rangkuman dari hasil pengolahan data tersebut terlihat pada Tabel 3. berikut ini :

d. Mencari nilai F dengan formula :

Keterangan :

K = banyaknya variabel N = banyaknya sampel

2. Uji t, yang dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel bebas lain dianggap konstan. Untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas lain dianggap konstan. Untuk melihat seberapa besar pengaruh v a r i a b e l b e b a s s e c a r a p a r s i a l terhadap variabel terikat, dapat d i k e t a h u i d a r i b e s a r n y a n i l a i koesien regresi masing-masing variabel bebas. Pada pengujian h i p o t e s i s , n i l a i th i t u n g h a r u s dibandingkan dengan tt a b e l pada derajat keyakinan tertentu. Nilai t hitung

diperoleh dengan formulasi (Aglifari, 2000 : 32) :

Keterangan :

ti = Besarnya nilai t-hitung β = Koesien variabel bebas Se (β ) = Standar error βii

a) Formulasi Hipotesis

H o : b = 0 , b e r a r t i t i d a k a d a 1

pengaruh nyata dari jumlah k a m a r h o t e l s e c a r a p a r s i a l terhadap jumlah kunjungan wisatawan di Provinsi Bali

Hi : b ≠ 0, berarti ada pengaruh 1

nyata antara jumlah kamar hotel secara parsial terhadap jumlah kunjungan wisatawan di Provinsi Bali.

b) Menentukan nilai kritis pengujian dengan memperhatikan derajat kebebasan (degree of freedom), dan tingkat signikansi (level of signicant). Taraf nyata yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 % maka nilai kritis pengujian adalah : t tabel = t α ; (n-k)2 R²/(k−1) (1−R²)/(N−k) Fhitung = ...(4) βi Se(β )i t =i ...(5) b-βi Sb thitung= ...(6)

(5)

kunjungan wisatawan di Provinsi Bali sebesar -8,456 orang dengan asumsi variabel lain konstan. Jadi peningkatan atau penurunan jumlah kamar hotel setiap satu rupiah akan mempengaruhi p e r u b a h a a n j u m l a h k u n j u n g a n wisatawan ke Provinsi Bali sebesar -8,456 orang.

Kurs dollar Amerika

Koesien regresi X sebesar 0,379 2

berarti bahwa peningkatan atas Kurs dollar Amerika sebesar satu rupiah akan m e n i n g k a t k a n j u m l a h k u n j u n g a n wisatawan ke Provinsi Bali sebesar 0,379 o r a n g , d a l a m a r t i m e n i n g k a t k a n kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali sebesar 0,379 rupiah dengan asumsi variabel lain konstan. Jadi peningkatan atau penurunan Kurs dollar Amerika setiap satu rupiah terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali akan mempengaruhi perubahaan jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali sebesar 0,379 orang.

3.2 Uji hipotesis pertama (Uji t)

Uji parsial atau uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel tergantung (Y). Dengan melakukan pengujian secara parsial maka dapat diketahui signikan tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali. Dari pengujian ini sekaligus dapat Tabel 3

Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda Metode Full Regression

Sumber : lampiran 1

Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat dibuat satu persamaan model regresi linear berganda sebagai berikut :

Y = 97,555 - 8,456 X + 0,379 X 1 2

Hasil dari persamaan regresi linear berganda di atas menunjukkan arah pengaruh masing-masing variabel bebas t e r h a d a p v a r i a b e l t e r i k a t y a n g ditunjukkan oleh koesien masing-masing variabel bebasnya. Koesien regresi b1, bertanda negatif berarti variabel jumlah kamar hotel mempunyai p e n g a r u h y a n g b e r l a w a n a n a r a h terhadap jumlah kunjungan wisatawan di Povinsi Bali. Sedangkan koesien b2 bertanda positif berarti variabel nilai tukar rupiah tehadap Dollar Amerika mempunyai pengaruh yang searah terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali. Untuk melihat bermakna tidaknya pengaruh masing-masing tersebut, maka perlu dilakukan pengujian baik secara parsial maupun simultan pengaruh - tersebut terhadap tingkat konsumsi Pemerintah Daerah Provinsi Bali dapat diuraikan sebagai berikut :

Jumlah Kamar Hotel

Koesien regresi X sebesar -8,456 1

berarti bahwa peningkatan atas jumlah Kamar Hotel sebesar satu unit akan m e n u r u n k a n j u m l a h k u n j u n g a n wisatawan ke Provinsi Bali sebesar -8,456 orang, dalam arti menurunnya jumlah

(6)

dibuktikan apakah hipotesis pertama yang menyatakan bahwa variabel jumlah kamar hotel mempunyai pengaruh signikan secara parsial terhadap jumlah kunjungan wisatawan Provinsi Bali diterima atau ditolak.

Pengujian dengan menggunakan uji t dilakukan dengan cara membandingkan nilai t tabel dengan t hitung atau membandingan signikansinya pada tahap nyata 5 %. Nilai t tabel pada taraf nyata 5 % adalah sebesar 1,740. Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui besarnya nilai t hitung, dan tingkat signikansinya.

1. Pengaruh jumlah kamar hotel (X ) 1

t e r h a d a p j u m l a h k u n j u n g a n wisatawan ke Provinsi Bali

B e r d a s a r k a n t a b e l 5 d a p a t diketahui bahwa nilai t hitung sebesar -1,651 dan signikasinya adalah sebesar 0,117 Angka-angka ini memberikan arti b a h w a j u m l a h k a m a r h o t e l ( X ) 1

mempunyai pengaruh tidak nyata terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali, karena t hitung lebih kecil dari t tabel atau -1,651 < 1,740 dan signikansi lebih besar dari pada 5%. Secara teori apabila jumlah kamar hotel t u r u n m a k a j u m l a h k u n j u n g a n w i s a t a w a n a k a n m e n i n g k a t , t a p i kenyataanya tidak demikian, hal ini disebabkan karena kondisi keamanan d a l a m w i l a y a h I n d o n e s i a b e l u m sepenuhnya pulih akibat bom Bali. Sehingga wisatawan mengalihkan tujuan wisatanya ke daerah lain.

2. Pengaruh Kurs dollar Amerika (X ) 2

t e r h a d a p j u m l a h k u n j u n g a n wisatawan ke Provinsi Bali

B e r d a s a r k a n T a b e l 5 d a p a t diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 2,235 dan signikasinya adalah sebesar 0,039. Angka-angka ini memberikan arti k u r s d o l l a r A m e r i k a m e m p u n y a i pengaruh yang nyata terhadap jumlah kunjungan wisatawan di Provinsi Bali, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,235 > 1,740. dan signikansi lebih kecil dari pada 5%.

3.3 Uji hipotesis kedua (uji F)

B e r d a s a r k a n t a b e l 5 m a k a diketahui bahwa nilai F tabel dengan taraf nyata 5% adalah sebesar 3,59 ternyata Fratio lebih besar dari F tabel , atau 13,288 > 3,59. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel-variabel jumlah kamar hotel, dan Kurs dollar Amerika secara s e r e m p a k a t a u b e r s a m a - s a m a mempunyai pengaruh yang signikan terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali.

Besarnya pengaruh kedua variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat secara serempak dapat diketahui dari besarnya nilai koesien determinasinya

2 2

(R ). Pada tabel 6 diketahui R adalah sebesar 0,639. Ini berarti bahwa kedua variabel tersebut secara bersama-sama memberikan kontribusi atau pengaruh sebesar 63,9 persen terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali, sedangkan sisanya sebesar 36,1 persen di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model, misalnya keamanan, pelayanan, fasilitas.

Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini dengan menyatakan bahwa variabel-variabel jumlah kamar hotel dan Kurs dollar Amerika berpengaruh secara serempak/ bersama-sama terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali adalah terbukti.

IV. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah ditemukan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. jumlah kamar hotel berpengaruh tidak nyata secara parsial terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali, karena t hitung lebih kecil dari t tabel atau -1,651 < 1,761. Jadi hipotesis pertama yang menyatakan bahwa jumlah kamar hotel berpengaruh n e g a t i f t i d a k n y a t a t e r h a d a p kunjungan wisatawan Provinsi Bali, adalah tidak terbukti. Karena wisatawan lebih mementingkan keamanan dan pelayanan.

(7)

2. Kurs dollar mempunyai pengaruh y a n g n y a t a t e r h a d a p j u m l a h kunjungan wisatawan Provinsi Bali, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 2,236 > 1,740. Jadi hipotesis kedua yang menyatakan b a h w a k u r s d o l l a r A m e r i k a berpengaruh positif dan nyata t e r h a d a p j u m l a h k u n j u n g a n wisatawan ke Provinsi Bali, adalah terbukti.

3. Jumlah Kamar Hotel dan Kurs dollar Amerika berpengaruh secara serempak/bersama-sama terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali. Karena nilai Fhitung > Ftable atau 13,288>3,59 jadi hipotesis yang menyatakan bahwa jumlah kamar hotel dan Kurs dolar A m e r i k a b e r p e n g a r u h s e c a r a s e r e m p a k t e r h a d a p j u m l a h kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali

4.2 Saran - Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dikemukan saran antara lain sebagai berikut :

1. Pihak pengelola hotel hendaknya m e m p e r h a t i k a n k e a m a n a n , kenyamanan dan service atau pelayanan yang memuaskan kepada para wisatawan yang bermalam di hotel tersebut.

2. Jumlah kamar hotel disesuaikan d e n g a n p e r k e m b a n g a n d a n permintaan wisatawan dengan harapan tingkat hunian hotel pada le v e l y a n g d a p a t m e m b e r ik a n keuntungan.

DAFTAR PUSTAKA

Aglifari, 2000, Kasus dan Analisis Regresi, Kanisius, Yogyakarta. BPS Provinsi Bali, 2006, Bali Dalam

Angka, Denpasar.

Didi Atmadilaga Provinsi Bali, 2006, Pariwisata Indonesia, PT. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2006, Data Kepariwisataan, Denpasar.

Erawan, 1994, Pengetahuan Produk Pariwisata Nusantara, Pusat P e n g e m b a n g a n P e n d i d i k a n Politeknik, Badung.

Gujarati, Damodar, 1997, Ekonometrika Dasar (Terjemahan Sumarnojain), Jakarta, Erlangga.

Mega, 2000, Ekonomi Pariwisata, PT. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Nopirin, 1999, Ekonomi Internasional,

Erlangga, Jakarta.

Republik Indonesia, 1969, Instruksi Presiden Nomor 22 Tahun 1969 tentang Pariwisata, Jakarta.

Spillane, James J, 1993, Pariwisata I n d o n e s i a S e j a r a h d a n Prospeknya, Kanisius, Yogyakarta. Sujana, 1999, Dasar-dasar Statistik,

Parsia Bandung.

Yoeti, Oka, 1983, Pengantar Ilmu Pariwisata, Bandung, Angkasa. ---, 1996, Pemasaran Pariwisata,

Badung, Angkasa.

---, 2000, Strategi Pemasaran Hotel, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Pengamat Budaya dan Pariwisata, bekerja di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Republik Indonesia, http://www.sinarharapan.co.id/

Referensi

Dokumen terkait

Sebenarnya Narkoba itu obat legal yang digukan dalam dunia kedokteran, namun dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan.Bahkan kalangan muda tidak sedikit yang

Dalam penelitian Muis (2007), tingkat pendapatan masyarakat Lambara yang lebih tinggi telah memposisikan mereka pada kedudukan sosial yang lebih tinggi dan terhormat. i)

budaya organisasi terhadap employee engagement Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Bupati Bagian Umum Setda Kabupaten Siak, 2) Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap

Pada penelitian ini ditampilkan hasil pemahaman kebutuhan asupan gizi atlet lari jarak jauh berdasarkan faktor pengertian lari jarak jauh berada pada kategori

Tabel 2 juga menunjukkan bahwa tingkat kesulitan yang dapat diukur oleh instrumen ada pada jangkuan -2 sampai dengan +2 yaitu 0.00 ± 0.24 sehingga instrumen baik

Berdasarkan asumsi bahwa kernel penundaan terdistribusi adalah besar dan rata-rata penundaanya kecil, pertama diinvestigasi eksistensi solusi gelombang soliter

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Pada proses evaporasi, jus buah naga merah dimasukan ke dalam evaporator yang telah dialiri uap panas dari.