• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS KINERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AKUNTABILITAS KINERJA"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.1 Bab 3 Berisi:

A. Pengukuran Kinerja B. Capaian Kinerja Sasaran

Strategis Tahun 2015

C. Evaluasi dan Analisis Kinerja D. Akuntabilitas Anggaran 3.1. PENGUKURAN KINERJA

AKUNTABILITAS KINERJA

Komitmen pemerintah pusat terhadap kinerja dirumuskan dalam bentuk penerapan anggaran dan sekaligus manajemen berbasis kinerja. Hal ini mengandung makna bahwa capaian kinerja pemerintahan diukur dengan indikator dan

target yang sudah ditetapkan sebelumnya dan disetujui bersama antara pemerintah dan DPRD, yaitu target kinerja yang ada di dalam RPJMD. Dalam konteks perencanaan pembangunan dan penganggaran tahunan, maka manajemen kinerja yang dimaksud adalah membandingkan antara capaian kinerja dengan perencanaan kinerja yang sudah dilaksanakan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, secara tegas dinyatakan bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah membandingkan antara indikator dan target strategis yang sudah dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) dengan realisasi kinerja yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah.

Pengukuran Kinerja merupakan proses penting dalam menentukan keberhasilan antara perencanaan yang diukur dari setiap sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Teknis pengukuran kinerja menggunakan format berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014. Dalam regulasi ini, juga diatur tentang bagaimana kriteria yang

BAB

(2)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.2

dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Adapun format pengukuran kinerja adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Format Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis

SASARAN DAN

INDIKATOR KINERJA STN TAHUN 2014 REALISASI

CAPAIAN KINERJA 2015 TAHUN 2015 REALISASI DIBANDING TAHUN 2014

TARGET RPJMD TAHUN 2019 TARGET REALISASI CAPAIAN

a b c d e f = (e/d) x 100% g = (e/c)

Sasaran Strategis 2

1. Jumlah koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah eks 2. Jumlah pengunjung di perpustakaan daerah Org Capaian Kinerja Anggaran Th 2015 Rp Realisasi Th 2015 Rp Capaian Anggaran % Tingkat Efisiensi %

Sumber: Permenpan & RB Nomor 53 Tahun 2014

Berdasarkan teknik dan format Pengukuran Kinerja tersebut di atas, Pemerintah Kabupaten Lumajang melakukan pengukuran kinerja terhadap 33 Sasaran Strategis yang sudah ditetapkan dari Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Hasil Pengukuran Kinerja seluruh sasaran strategis tersebut tersaji dalam Lampiran 3 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang di bawah ini.

No Prosentase Efisiensi Kategori

1. 85% s/d 100% Sangat Efisien

2. 70% s/d < 85% Efisien

3. 55% s.d <70% Cukup Efisien

(3)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.3

3.2. CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS

Secara umum Pemerintah Kabupaten Lumajang telah melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2019 sebagaimana juga telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2019. Berdasarkan dokumen tersebut maka disusunlah Rencana Kerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja tahun 2015 sebanyak 33 sasaran dan 61 indikator kinerja dengan memasukkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Lumajang yang sudah ditetapkan melalui Peraturan Bupati Lumajang Nomor 30 Tahun 2015. Berdasarkan Perjanjian Kinerja tersebut, maka diperoleh hasil rekapitulasi capaian kinerja setiap sasaran strategis tahun 2015 sebagai hasil pengukuran sebagaimana tercantum dalam lampiran 3, adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2:

Capaian Kinerja Indikator Sasaran Tahun 2015

No Sasaran Strategis Capaian

Kinerja

Serapan Anggaran

Tingkat Efisiensi

Misi 1: Meningkatkan Kualitas SDM yang Agamis, Cerdas, Kreatif, Inovatif dan

Bermoral melalui Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Pembinaan Keagamaan

1

Sasaran 1

Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan

100 71,28 140

2

Sasaran 2

Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat

191 79,3 240

3

Sasaran 3

Meningkatnya pelayanan keluarga berencana

111,09 47,48 233

4

Sasaran 4

Meningkatnya perlindungan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan

(4)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.4

No Sasaran Strategis Capaian

Kinerja Serapan Anggaran Tingkat Efisiensi 5 Sasaran 5

Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga daerah

140 98,02 142

Misi 2:Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat secara

Merata Berbasis Pertanian, Pemberdayaan UMKM dan Jasa Pariwisata serta Usaha Pendukungnya

1 Sasaran 6

Meningkatnya usaha perdagangan 511 90,12 567

2 Sasaran 7

Meningkatnya sektor industry 182 39,48 462

3

Sasaran 8

Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

63,33 95,93 66

4 Sasaran 9

Meningkatnya investasi di daerah 118 99,6 119

5

Sasaran 10

Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah yang Aman, Lancar, dan Terjangkau

51,36 94,22 54

6

Sasaran 11

Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan kesempatan kerja

141 80,95 174

7

Sasaran 12

Meningkatnya perlindungan terhadap tenaga kerja

204,60 99,18 206

8

Sasaran 13

Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura

125 9,45 132

9

Sasaran 14

Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Perkebunan

104 90,12 115

10

Sasaran 15

Meningkatnya produksi dan populasi peternakan

106 86,75 122

11

Sasaran 16

Meningkatnya rehabilitasi dan konservasi lingkungan

79,24 95,97 82

12

Sasaran 17

Meningkatnya Produksi dan produktivitas perikanan

155 94,27 164

13

Sasaran 18

Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

121 76,20 158

14

Sasaran 19

Meningkatnya penanganan persampahan 93,42 89,75 104

15 Sasaran 20

(5)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.5

No Sasaran Strategis Capaian

Kinerja Serapan Anggaran Tingkat Efisiensi 16 Sasaran 21

Meningkatnya sarana infrastruktur daerah 73,50 79,37 92,61 17

Sasaran 22

Meningkatnya pemenuhan kebutuhan pelayanan irigasi

133 78,07 170

18

Sasaran 23

Meningkatnya ketersediaan pangan utama masyarakat

89,60 70,61 126

19

Sasaran 24

Meningkatnya kualitas sarana dasar permukiman

100,06 77,19 129

20

Sasaran 25

Meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai RTRW

99,07 56,15 176

Misi 3:Mewujudkan Pemerintahan yang Efektif, Bersih, dan Demokratis melalui

Penyelenggaraan Pemerintahan yang Profesional, Aspiratif, Partisipatif dan Transparan serta Mendorong Terciptanya Ketentraman dan Ketertiban dalam Kehidupan Bernegara, Berbangsa dan Bermasyarakat

1

Sasaran 26

Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan

71,33 59,02 120

2

Sasaran 27

Meningkatnya efektifitas perencanaan Pembangunan

125 91,9 136

3

Sasaran 28

Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial

90,65 84,22 107

4

Sasaran 29

Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan

87,23 90,41 96

5

Sasaran 30

Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah

102 84,1 121

6

Sasaran 31

Meningkatnya suasana yang santun dan saling menghormati dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara

105 99,58 106

7

Sasaran 32

Meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap Peraturan Perundangan

102,42 93,52 109

8

Sasaran 33

Meningkatnya pencegahan,

kesiapsiagaan dan penanggualangan bencana

(6)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.6

3.3. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Sasaran 1 : Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan

Indikator Realisasi 2014 Capaian 2015 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target Akhir RPJMD 2019 Tingkat Kemajuan Target Realisasi Capaian

(%) 1. Penduduk yang berusia < 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) 97,90% 97,82% 98,74% 100,94 0,84 98% 101 2. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 99,86% 98% 99,92% 101,96 0,6 99,12 % 101 3. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTS/Pa ket B 99,56% 98,95% 99,73% 100,79 0,17 99,39 % 100 4. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA /Paket C 55,03% 58,53% 59,66% 101,93 4,63 66,01 % 90 5. Angka Kelulusan (AL) SD/MI 100% 100% 100% 100 0 100% 100 6. Angka Kelulusan (AL) SMP/MTS 99,93% 99,97% 99,99% 100,02 0,06 100% 100 7. Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 99,79% 99,96% 99,90% 99,94 0,11 100% 100

Capaian Rata-rata Sasaran 1 100

Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program dan dukungan anggaran sebagai berikut:

Program

Anggaran

Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1. Program pendidikan anak usia dini 673.700.000 639.643.850 94,94 2. Wajib belajar pendidikan dasar sembilan

tahun 32.879.766.500 23.592.948.750 71,76 3. Program pendidikan menengah 32.807.001.010 13.411.662.601 40,88

(7)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.7

4. Program pendidikan non formal 352.500.000 347.638.300 98,62 5. Program peningkatan mutu pendidik dan

tenaga kependidikan 1.331.887.350 1.129.138.900 84,78 6. Program manajemen pelayanan

pendidikan 175.000.000 165.571.400 94,61 7. Program peningkatan & pengembangan

pengelolaan barang daerah 85.910.000 85.910.000 100 8. Program bosda 62.780.750.000 54.070.024.752 86,13

Jumlah 131.086.514.860 93.442.538.553 71,28

Dengan perbandingan capaian kinerja dan realisasi penyerapan anggaran selama tahun 2015, maka diperoleh tingkat efisiensi kinerja sasaran 1 pada tahun 2015 sebagai berikut:

Sasaran Capaian Kinerja (%) Penyerapan Anggaran (%) Tingkat Efisiensi (%) Kategori Meningkatnya aksesibilitas dan

kualitas pendidikan 100 71,28 140 Sangat efisien

Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah :

Dari sejumlah program dan kegiatan yang telah dilaksanakan Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang masih memiliki kendala dan hambatan sebagai berikut: 1. Masih tingginya anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau MTs

yang tidak melanjutkan pendidikan ke SLTA hal ini disebabkan karena faktor ekonomi dan tuntutan untuk bekerja;

2. Secara umum, kualitas guru dan kompetensi guru di Lumajang masih belum sesuai dengan yang diharapkan.Dari segi lain yang segera diatasi adalah distribusi dan penyebaran guru yang tidak merata. Adanya kekurangan guru untuk sekolah di pedesaan. Belum lagi pada tahun 2014-2015 guru di semua jenjang pendidikan yang akan pensiun sehingga harus segera dicari pengganti untuk menjamin kelancaran proses belajar mengajar;

3. Kurikulum pendidikan juga menjadi masalah yang harus diperbaiki. Pasalnya kurikulum (K13) di Indonesia hampir setiap dekade mengalami perombakan dan belum adanya standar kurikulum yang digunakan. Mengingat sering adanya perubahan kurikulum pendidikan akan membuat proses belajar mengajar terganggu. Karena fokus pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan berganti mengikuti adanya kurikulum yang baru.

(8)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.8

4. Masih terjadi keterlambatan dan ketidakakuratan data berbasis peserta didik dan satuan pendidikan yang dilaporkan dari satuan PAUD(KB, TK), SD/SDLB/PaketA, SMP/SMPLB/Paket B, SMA/SMK/Paket C, sehingga berdampak pula pada keterlambatan dan ketidakakuratan di SKPD Dinas Pendidikan;

5. Untuk menunjang pelayanan pendidikan yang bermutu, masih banyak sekolah (TK/PAUD, SD, SMP, SMA, SMK) yang belum memiliki perpustakaan;

6. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam kontribusi peningkatan mutu pendidikan.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah:

1. Untuk membatu mengatasi masalah tingginya anak usia SLTP yang tidak melanjutkan ke SLTA dibutuhkan adanya lembaga yang membantu pemerintah untuk bekerjasama menjaring anak usia SLTP kemudian melakukan motivasi sekaligus memfasilitasi berupa penggalangan dukungan dana bagi anak yang akan dijamin untuk kelanjutan pendidikan di SLTA. Lembaga perantara tersebut bekerjasama dengan pemerintah, dapat berupa lembaga swadaya masyarakat, dan kelompok masyarakat lain untuk bersama-sama meningkatkan angka partisipasi sekolah di Lumajang mengingat tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama;

2. Dalam meningkatkan mutu pendidik, berbagai lembaga seperti penjaminan mutu pendidik (LPMP, kelompok profesi MKKS, MGMP dll) melakukan pendampingan kepada guru-guru di Lumajang dan pemberian apresiasi lebih kepada guru-guru kreatif. Pendampingan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan profesionalitas, kreatifitas, dan kompetensi guru dengan model pendampingan berupa seminar, lokakarya, konsultasi, pelatihan dan praktek. Pendampingan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan yang didukung oleh pemerintah dan pihak terkait.

3. Selain itu lembaga tersebut juga memediasi masyarakat, pendidik, dan pihak terkait lainnya untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah

(9)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.9

dalam memperbaiki kurikulum pendidikan. Diharapkan dengan adanya lembaga ini, ide-ide kreatif untuk memperbaiki kurikulum pendidikan dapat tertampung dan pemerintah dapat mempertimbangkan ide masyarakat untuk kebijakan yang dibuat.

4. Untuk menekan dan meminimalisir terjadinya keterlambatan dan ketidakakuratan data berbasis peserta didik dan satuan pendidikan yang dilaporkan dari satuan PAUD (KB, TK), SD/SDLB/PaketA, SMP/SMPLB/Paket B, SMA/SMK/Paket C, Dinas Pendidikan menugaskan kepada UPT Pendidikan Kecamatan untuk menunjuk 1 (satu) kontak person di UPT Pendidikan Kecamatan yang menangani data pada PAUD (KB, TK), SD/SDLB/PaketA, dan menunjuk 1 (satu) kontak person untuk masing-masing sekolah (SMP, SMA, SMK);

5. Untuk sekolah (TK/PAUD, SD, SMP, SMA, SMK) yang belum memiliki perpustakaan, dapat diberikan bantuan pembangunan ruang perpustakaan bagi sekolah yang memenuhi kriteria penerima pembangunan perpustakaan, terutama yang masih memiliki lahan dan status tanah yang tidak bermasalah;

6. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam kontribusi peningkatan mutu pendidikan. Solusi yang dilakukan adalah melakukan kerjasama kemitraan melalui pembinaan dan pemberdayaan lembaga Dewan pendidikan dan Komite Sekolah agar mampu berkontribusi peningkatan aksesibilitas dan mutu pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.

Sasaran 2 : Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat

Indikator Realisasi 2014 Capaian 2015 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target Akhir RPJMD 2019 Tingkat Kemajuan Target Realisasi Capaian

(%) 1. Cakupan Dsa Siaga Aktif 96,59% 69% 96,59% 139 27,59 77 100 2. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 29,03% <25% 32% 128 1,10 <5 128 3. Cakupan Penemuan 45,23% 31% 95,53% 308 2,1 35 273

(10)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.10

dan

penanganan Pneumonia Balita

Capaian Rata-rata Sasaran 2 191

Berbagai kebijakan program yang telah kami lakukan untuk mencapai kinerja sasaran tersebut diatas dan dukungan anggaran Pemerintah Daerah selama tahun 2015 antara lain:

Program

Anggaran

Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1. Program Peningkatan Mutu Pelayanan

Kesehatan BLUD 84.755.565.416 65.449.051.929 77,2 2. Program Pembinaan Lingkungan

Sosial 16.100.000.000 12.799.361.860 79,5 3. Program Upaya Kesehatan

Masyarakat 6.000.000.000 4.642.949.800 77,4 4. Program Pengadaan, Peningkatan

dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/RSJ/RS Paru paru/RS Mata

1.866.748.000 1.581.631.600 84,7 5. Program peningkatan keselamatan ibu

melahirkan dan anak 419.537.000 401.553.000 95,71 6. Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit 329.647.500 256.504.500 77,81 7. Program Perbaikan gizi masyarakat 478.369.900 430.453.336 89,98 8. Program Promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat 271.405.000 252.330.000 92,97 9. Program Upaya peningkatan

kesehatan Lansia 48.475.000 48.475.000 100 10. Program peningkatan keselamatan ibu

melahirkan dan anak 38.526.000 32.951.000 85,53 11. Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit 231.706.500 191.111.500 82,48 12. Program Promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat 656.857.000 635.542.000 96,76 13. Perbaikan gizi masyarakat 104.052.000 101.017.000 97,08 14. Pencegahan dan Penanggulangan

Penyakit 209.313.000 146.180.500 69,84 15. Program upaya kesehatan masyarakat 831.845.000 687.102.600 82,60 16. Program Pengadaan, Peningkatan

Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata

15.514.982.000 13.709.009.699 88,36

Jumlah 127.857.029.316 101.365.225.324 79,30

Dengan perbandingan capaian kinerja dan realisasi penyerapan anggaran selama tahun 2015, maka diperoleh tingkat efisiensi kinerja sasaran 2 pada tahun 2015 sebagai berikut:

(11)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.11 Sasaran Capaian Kinerja (%) Penyerapan Anggaran (%) Tingkat Efisiensi (%) Kategori Meningkatnya Derajat Kesehatan

Masyarakat 191 79,3 240 Sangat efisien

Kendala/hambatan yang dihadapi dalam pencapaian sasaran ini antara lain: 1. Kualitas SDM yang secara umum masih terbatas;

2. Sarana dan prasarana pendukung masih terbatas;

3. Ratio seluruh tenaga kesehatan di Kabupaten Lumajang yang masih di cukup rendah dan bahkan di bawah target Indonesia Sehat 2010 dan WHO;

4. Anggaran DBHCHT masih belum diijinkan untuk diserap;

5. Masih adanya beberapa ketidakesepakatan lokasi yang tepat dengan masyarakat terkait pembangunan puskesmas;

6. Implementasi perawatan sarana dan prasarana di RSD. Haryoto masih belum optimal;

7. Masih belum maksimalnya peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan rumah sakitsalah satunya karena kebijakan program BPJS kesehatan yang terus berubah dan sulit dipenuhi masyarakat;

8. Pelaksanaan sistem informasi manajemen untuk PPK-BLUD rumah sakit masih belum dapat dilaksanakan secara optimal ;

9. Masih terbatasnya tenaga terutama di pelayanan yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas ketrampilan dalam pelayanan kepada pasien.

Berbagai upaya yang telah kami lakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi tersebut dan dalam rangka mewujudkan capaian kinerja dan efisiensi kinerja ke depan antara lain:

1. Mengoptimalkan kompetensi dan profesionalita SDM tenaga kesehatan dan pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui berbagai bentuk diklat-diklat, bintek, pembinaan, sosialisasi baik formal maupun non formal, serta menambah jumlah SDM apabila terdapat formasi;

(12)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.12

2. Terus melakukan peningkatan sarana dan prasarana teknologi pelayanan kesehatan untuk memenuhi standar dan kualitas kesehatan; 3. Juknis yang belum ada dan aturan penyerapan yang belum ada, setelah

adanya juknis, diharapkan kedepannya dapat terserap;

4. Melakukan advokasi kembali dengan masyarakat dan mencari lokasi yang tepat, dimana pembangunan puskesmas tidak mengganggu kegiatan masyarakat;

5. Mendorong partisipasi masyarakat dalam menyusun standar pelayanan kesehatan, sehingga meningkatkan kesadaran mereka terhadap arti pentingnya kesehatan;

6. Melakukan sosialisasi secara berkelanjutan terhadap pola hidup sehat masyarakat Lumajang

Berbagai kebijakan gerakan kesehatan masyarakat oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang ini berhasil menghantarkannya meraih prestasi Top 25 inovasi pelayanan publik tahun 2015. Program tersebut adalah Gerakan Suami Siaga (SUSI) yang berhasil menekan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan secara signifikan.

Sasaran 3 : Meningkatnya pelayanan keluarga berencana

Indikator Realisasi 2014 Capaian 2015 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target Akhir RPJMD 2019 Tingkat Kemajuan Target Realisasi Capaian

(%) 1. Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif 76,65% 69% 76,65% 111,09 0 80% 100

Capaian Rata-rata Sasaran 3 111,09

Berbagai kebijakan program yang telah kami lakukan untuk mencapai kinerja sasaran tersebut diatas dan dukungan anggaran Pemerintah Daerah selama tahun 2015 antara lain:

(13)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.13

Program

Anggaran

Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) Program Pendukung Operasional Keluarga

Berencana 80.090.000 74.422.500 92,92 Program Kesehatan Reproduksi

Remaja(KRR) 25.021.750 25.021.750 100 Program Pelayanan Kontrasepsi 1.507.604.500 128.467.000 85,2 Program Pembinaan Peran Serta

Masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri

990.551.000 944.068.000 95,31 Program Pengembangan Pusat Pelayanan

Informasi &Konseling KRR 25.520.000 24.509.000 96,04 Program Pengembangan Model Operasional

BKB – Posyandu – PADU 50.555.000 50.545.000 99,98 Program Pengelolaan Data & Informasi

KB/KS 49.141.500 48.184.000 98,05

Jumlah 2.728.484.650 1.295.217.250 47,48

Dengan perbandingan capaian kinerja dan realisasi penyerapan anggaran selama tahun 2015, maka diperoleh tingkat efisiensi kinerja sasaran 3 pada tahun 2015 sebagai berikut:

Sasaran Capaian Kinerja (%) Penyerapan Anggaran (%) Tingkat Efisiensi (%) Kategori Meningkatnya pelayanan

keluarga berencana 111,09 47,48 233 Sangat Efisien

Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah:

1. SDM yang ada saat ini secara umum masih terbatas jumlahnya khususnya yang memiliki kualitas atau skill sesuai kebutuhan.

2. Kurangnya tenaga fungsional di Kecamatan/lini lapangan rata-rata cuma 2 orang di setiap Kecamatan, sedangkan ideal nya 2 desa 1 petugas PLKB sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) KB-KS Peraturan Kepala BKKBN Nomor 55/HK-010/B5/2010.

3. Sarana dan prasarana untuk pencapaian target kinerja yang kurang memadai baik kualitas maupun kuantitasnya.

4. Kurangnya pemahaman dan kesadaran dari masyarakat utamanya keluarga Pra KS dan KS 1 untuk ber KB.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah:

(14)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.14

1. Mengoptimalkan SDM yang ada dengan jalan meningkatkan kemampuannya dengan mengikut sertakan setiap diselenggarakan diklat, bimtek, sosialisasi dll. Memanfaatkan tenaga yang ada dengan membagi habis tugas-tugas yang ada dan menambah tenaga administrasi maupun petugas jaga malam dengan upah bulanan.

2. Mengoptimalkan tenaga PLKB yang ada dengan jumlah desa binaan yang ada di Kecamatan masing-masing.

3. Melakukan penambahan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan secara bertahap mengingat kemampuan anggaran yang tersedia terbatas, serta melakukan pemeliharaan secara rutin/berkala agar sarana dan prasarana tetap dapat dimanfaatkan sesuai fungsinya guna mendukung pencapaian kinerja secara efektif dan efesien.

4. Melakukan KIE ( Komunikasi,Informasi,Edukasi ) tentang pelayanan KB pada calon akseptor/masyarakat sehingga PPM dapat terpenuhi.

Kepesertaan program KB di Kabupaten Lumajang sejak tahun 2013 sangat tinggi dan bahkan mencapai 113 persen, angka tersebut melampaui dari yang ditargetkan pemerintah. Program KB di Kabupaten Lumajang mampu menekan angka kelahiran total (Total Fertility Rate) dan laju pertumbuhan penduduk, sehingga Kabupaten Lumajang pernah meraih penghargaan Manggala Karya Kencana sebagai peringkat ke-5 secara nasional dari Pemerintah Pusat. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Lumajang selama 4 tahun terakhir rata-rata hanya 0,47%, angka ini jauh di bawah standar nasional sebesar 1,49 persen dan Provinsi Jatim sebesar 0,76 persen. Indikator keberhasilan KB lainnya adalah peningkatan angka pelayanan bagi peserta KB baru dengan target akseptor baru di Lumajang mencapai 36.000 dan kini telah tercapai sebanyak 50 persen lebih dan belum lagi pembinaan yang dilakukan oleh petugas KB terhadap akseptor KB aktif yang menggunakan berbagai alat kontrasepsi.

(15)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.15 Sasaran 4 : Meningkatnya perlindungan dan partisipasi perempuan

dalam pembangunan Indikator Realisasi 2014 Capaian 2015 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target Akhir RPJMD 2019 Tingkat Kemajuan Target Realisasi Capaian

(%) 1. Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang Mendapatkan Penanganan Pengaduan oleh Petugas Terlatih di dalam Unit Pelayan Terpadu 100% 100% 100% 100 0 100 100

Capaian Rata-rata Sasaran 4 100

BPM : jumlah pengaduan sebanyak 10 kasus pada tahun 2015 dan pada tahun 2014 jumlah kasus ada 12 kasus

Berbagai kebijakan program yang telah kami lakukan untuk mencapai kinerja sasaran tersebut diatas dan dukungan anggaran Pemerintah Daerah selama tahun 2015 antara lain:

Program

Anggaran

Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1. Program keserasian kebijakan

peningkatan kualitas anak dan perempuan

96.500.000 94.173.000 97,59 2. Program penguatan kelembagaan

pengarusutamaan gender dan anak 150.000.000 70.552.700 47,04 3. Program peningkatan kualitas hidup dan

perlindungan perempuan 85.000.000 79.210.000 93,19 4. Program peningkatan peran serta dan

kesetaraan gender dalam pembangunan 150.000.000 138.247.000 92,16

Jumlah 481.500.000 382.182.700 79,4

Dengan perbandingan capaian kinerja dan realisasi penyerapan anggaran selama tahun 2015, maka diperoleh tingkat efisiensi kinerja sasaran 4 pada tahun 2015 sebagai berikut:

Sasaran Capaian Kinerja (%) Penyerapan Anggaran (%) Tingkat Efisiensi (%) Kategori Meningkatnya perlindungan dan

partisipasi perempuan dalam pembangunan

(16)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.16

Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah:

1. Masih banyak pola pikir masyarakat terhadap bentuk kekerasan rumah tangga yang sebenarnya telah merampas hak hidup perempuan, sebab masih adanya anggapan tabu untuk membawa masalah domestik (rumah tangga) ke ranah publik (pengaduan);

2. Tidak terjaringnya kegiatan sosial keagamaan yang lain karena terbatasnya dana anggaran;

3. Koordinasi dengan lintas sektoral dan instansi vertikal yang sangat sulit, dalam penyelesaian masalah hukum kekerasan rumah tangga ini, sehingga memerlukan kerja keras dan saling memahami.

Berbagai upaya yang telah kami lakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi tersebut dan dalam rangka mewujudkan capaian kinerja dan efisiensi kinerja ke depan antara lain:

1. Memantapkan peran serta masyarakat dan lembaga sosial keagamaan dalam program kegiatan Bagian Kesra;

2. Memberdayakan dan meningkatkan SDM utk mewujudkan

mensejahterakan lahir dan bathin;

3. Koordinasi lintas sektoral dan instansi vertikal secara intensif dalam mencapai penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2010 tentang SPM Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan.

Sasaran 5 : Meningkatnya peran pemuda dan prestasi prestasi olahraga daerah Indikator Realisasi 2014 Capaian 2015 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target Akhir RPJMD 2019 Tingkat Kemajuan Target Realisasi Capaian

(%) 1. Jumlah cabang olahraga berprestasi : - POPDA 4 cabor - - 7 0 - PORPROV 5 cabor 7 cabor 140 7 100

Capaian Rata-rata Sasaran 5 140

(17)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.17

Pada tahun anggaran 2015 ini, Pemerintah Kabupaten Lumajang tidak mengadakan pekan olah raga daerah Kabupaten Lumajang, kegiatan POPDA dilakukan 2 tahun sekali sesuai dengan jadwal 2 tahunan PORPROV di Provinsi Jawa Timur.

Berbagai kebijakan program yang telah kami lakukan untuk mencapai kinerja sasaran tersebut diatas dan dukungan anggaran Pemerintah Daerah selama tahun 2015 antara lain:

Program

Anggaran

Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1. Program Pengembangan dan

Keserasian Kebijakan Pemuda 20.000.000 18.200.000 91 2. Program Peningkatan Peran Serta

Kepemudaan 484.950.000 483.143.000 99,63 3. Program Peningkatan Upaya

Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda

30.050.000 28.450.000 94,68 4. Program Pembinaan dan

Pemasyarakatan Olah Raga 1.363.200.000 1.318.534.750 96,72 5. Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Olah Raga 750.000.000 747.525.000 99,67

Jumlah 2.648.200.000 2.595.852.750 98,02

Dengan perbandingan capaian kinerja dan realisasi penyerapan anggaran selama tahun 2015, maka diperoleh tingkat efisiensi kinerja kinerja sasaran 5 pada tahun 2015 sebagai berikut:

Sasaran Capaian Kinerja (%) Penyerapan Anggaran (%) Tingkat Efisiensi (%) Kategori Meningkatnya prestasi olah raga

daerah 140 98,02 142 Sangat Efisien

Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah:

1. Rendahnya Keterlibatan Pemuda dalam Pembangunan

2. Belum adanya Tempat Penginapan Atlet (Mess) dalam rangka Pemusatan Latihan (Training Center).

3. Rendahnya alokasi Anggaran untuk Pengiriman Kontingen di Tingkat Provinsi.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah:

(18)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.18

1. Melibatkan seluruh Komponen Pemuda dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Kanpora, Dispora Jatim dan Kemenpora;

2. Merencanakan Pembangunan Tempat Penginapan (Mess) bagi atlet dalam rangka melaksanakan Pemusatan Latihan (Training Center);

Sasaran 6 : Meningkatnya usaha perdagangan

Indikator Realisasi 2014 Capaian 2015 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target Akhir RPJMD 2019 Tingkat Kemajuan Target Realisasi Capaian

(%) 1. Kontribusi sektor perdagangan terhadap total PDRB 12,90% 2518 12830 511 -0,07 2900 0,44

Capaian Rata-rata Sasaran 6 511

Pertumbuhan 1.170 dibandingkan dengan data tahun 2014 (879)

Sektor perdagangan menempati urutan ke-3 dalam kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Lumajang, setelah sektor pertanian dan industri pengolahan. Tahun 2015 kontribusi sektor ini sebesar 12,99% atau sebesar Rp. 2,616 miliar. Nilai ini naik dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp. 2,445 miliar atau sebesar 12,90% dari PDRB atas dasar harga konstan. Selain itu, berbagai stimulasi kebijakan untuk pendorong ekspor juga diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui kemudahan perijinan usaha dan fasilitasi sosialisasi peluang eskpor. Nilai Ekspor Kabupaten Lumajang pada tahun 2014 sebesar Rp. 520 miliar dan naik 7,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

Berbagai kebijakan program yang telah kami lakukan untuk mencapai kinerja sasaran tersebut diatas dan dukungan anggaran Pemerintah Daerah selama tahun 2015 antara lain:

Program

Anggaran

Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1. Program perlindungan konsumen dan

pengamanan perdagangan

675.130.000 620.998.100 91,98 2. Program peningkatan efisiensi

perdagangan dalam negeri

610.000.000 536.025.716 87,87 3. Program pembinaan pedagang kaki lima

dan asongan

13.000.000 12.847.000 98,82

(19)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.19

Dengan perbandingan capaian kinerja dan realisasi penyerapan anggaran selama tahun 2015, maka diperoleh tingkat efisiensi kinerja kinerja sasaran 6 pada tahun 2015 sebagai berikut:

Sasaran Capaian Kinerja (%) Penyerapan Anggaran (%) Tingkat Efisiensi (%) Kategori Meningkatnya usaha

perdagangan 511 90,12 567 Sangat efisien

Pencapaian sasaran di atas, ada beberapa hambatan dan permasalahan, baik dari sistem dan Sumber Daya Manusaia. Beberapa permasalahan dan hambatan yang dihadapi bagi bahan evaluasi ke depan adalah:

a. Untuk bahan-bahan baku tertentu masih kekurangan;

b. Menguatnya nilai tukar dolar terhadap rupiah, membuat harga bahan impor menjadi naik;

c. Laporan aktifitas usaha dari para pengusaha, baik ekspor maupun perdagangan daerah sering mengalami keterlambatan;

d. Kesadaran pengusaha untuk melaporkan nilai transaksi (hasil penjualan) masih kurang, hal tersebut dikarenakan kemungkinan ada ketakutan dari para pengusaha dikaitkan dengan pajak;

e. Komunikasi antara pengusaha dengan Stakeholder kurang intensif.

Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan untuk mewujudkan keinginan yang diharapkan adalah:

a. Memberikan pemahaman dan teguran kepada pengusaha akan kewjibannya melaporkan aktifitas usahanya, minimla 6 bulan sekali ; b. Memberikan pemahaman, bahwa laporan aktifitas transaksi tidak

berkaitan dengan pajak;

c. Dibentuk wadah komunikasi antara pengusaha dengan dinas instansi terkait;

d. Memberikan kemudahan bagi Usaha Kecil dan Menengah dalam pengurusan SIUP melalui pelayanan perizinan terpadu.

(20)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.20 Sasaran 7 : Meningkatnya sektor industri

Indikator Realisasi 2014 Capaian 2015 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target Akhir RPJMD 2019 Tingkat Kemajuan Target Realisasi Capaian

(%) 1. Kontribusi

sektor Industri terhadap PDRB

18,87% 10,40% 18,99% 182,60 0,12 11 172,64

Capaian Rata-rata Sasaran 7 182,60

Sektor Industri Pengolahan menempati urutan ke-2 dalam kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Lumajang, setelah sektor pertanian. Tahun 2015 kontribusi sektor ini sebesar 18,87% atau sebesar Rp. 3,687 miliar. Nilai ini naik dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp. 3,454 miliar atau sebesar 18,57% dari PDRB atas dasar harga konstan. Berbagai stimulasi kebijakan untuk proses peningkatan kapasitas kualitas dan produksi dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui berbagai bentuk pelatihan dan penguatan kapasitas pemilik industri kecil. Jumlah industri kecil di Kabupaten Lumajang tahun 2015 berjumlah 4.677 usaha dan menyerap tenaga kerja sebesar 14.025 orang, dengan nilai investasi sebesar Rp.11,4 miliar dan nilai produksi sebesar Rp. 315,5 miliar. Nilai ini terus naik pada 3 tahun terakhir.

Berbagai kebijakan program yang telah kami lakukan untuk mencapai kinerja sasaran tersebut diatas dan dukungan anggaran Pemerintah Daerah selama tahun 2015 antara lain:

Program

Anggaran

Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1. Program peningkatan dan pengembangan

pengelolaan keuangan daerah

3.000.000 2.859.950 95,33 2. Program pembinaan lingkungan sosial 443.017.000 344.971.150 77,87 3. Program pengembangan industri kecil dan

menengah

200.000.000 179.593.000 89,80 4. Program peningkatan kemampuan

teknologi industri

1.247.900.000 100.258.500 8,03 5. Program pembinaan industri 196.983.000 192.638.000 97,79 6. Program pemberantaasan barang kena

cukai ilegal

60.000.000 28.910.000 48,18

Jumlah 2.150.900.000 849.230.600 39,48

Dengan perbandingan capaian kinerja dan realisasi penyerapan anggaran selama tahun 2015, maka diperoleh tingkat efisiensi kinerja kinerja sasaran 7 pada tahun 2015 sebagai berikut:

(21)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.21 Sasaran Capaian Kinerja (%) Penyerapan Anggaran (%) Tingkat Efisiensi (%) Kategori Meningkatnya sektor industri 182,60 39,48 462 Sangat efisien

Kendala/hambatan yang terjadi dalam pencapaian sasaran adalah:

- Masih rendahnya Pengetahuan dan ketrampilan usaha sebagian perajin; - Masih terbatasnya penggunaan dan pemanfaatan serta peralatan teknologi

tepat guna yang dimiliki sebagian perajin.

Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah:

- Peningkatan SDM melalui program pembinaan dan pelatihan secara kontinyu;

- Modernisasi peralatan produksi IKM, melalui program pendampingan dan bantuan peralatan produksi, guna meningkatan mutu produksi dan daya saing produk.

Sasaran 8 : Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indikator Realisasi 2014 Capaian 2015 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target Akhir RPJMD 2019 Tingkat Kemajuan Target Realisasi Capaian

(%) 1. Peningkatan Kualitas Koperasi 321 1,07% 1,07 100 2,1 50,95  Cukup Sehat 90 123 unit 24 19,51 66 139 17,27  Sehat 0 3 unit 1 33,33 1 8 12,50 2. Peningkatan UMKM 25.681 25.681 unit 25.813 unit 100,51 -132 26.188 98,57

Capaian Rata-rata Sasaran 8 63,33

Indicator 2 :Focus di pembenahan operasional koperasi yang tidak aktif agar menjadi aktif kembali

Berbagai kebijakan program yang telah kami lakukan untuk mencapai kinerja sasaran tersebut diatas dan dukungan anggaran Pemerintah Daerah selama tahun 2015 antara lain:

(22)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.22

Program

Anggaran

Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1. Program Pengembangan kewirausahaan

dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah

133.723.500 126.526.000 94,62 2. Program program pengembangan sistem

pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah

20.930.000 20.925.000 99,98 3. Program peningkatan kualitas

kelembagaan koperasi 98.905.500 95.800.500 96,86

Jumlah 253.559.000 243.251.500 95,93

Dengan perbandingan capaian kinerja dan realisasi penyerapan anggaran selama tahun 2015, maka diperoleh tingkat efisiensi kinerja kinerja sasaran 8 pada tahun 2015 sebagai berikut:

Sasaran Capaian Kinerja (%) Penyerapan Anggaran (%) Tingkat Efisiensi (%) Kategori Meningkatnya Kualitas

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

63,33 95,93 66 Cukup Efisien

Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah :

1. Personil Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lumajang jumlahnya belum mamadai di bandingkan besaran kegiatan dan luas wilayah kerja;

2. Fasilatas pendukung pencapaian sasaran program belum memadai, khususnya berkaitan dengan Teknologi Informasi.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalahmengoptimalisasikan sumberdaya yang ada dengan meningkatkan kualitas SDM yang ada.

Sasaran 9 : Meningkatnya investasi di daerah

Indikator Realisasi 2014 Capaian 2015 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target Akhir RPJMD 2019 Tingkat Kemajuan Target Realisasi Capaian

(%) 1. Kenaikan

Nilai Realisasi PMDN

1.310.806.103.353 9,60% 1.557.912.882.853 118,85

(23)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.23

Jumlah industri kecil di Kabupaten Lumajang tahun 2015 berjumlah 4.677 usaha dan menyerap tenaga kerja sebesar 14.025 orang, dengan nilai investasi sebesar Rp.11,4 miliar dan nilai produksi sebesar Rp. 315,5 miliar. Nilai ini terus naik pada 3 tahun terakhir.

Berbagai kebijakan program yang telah kami lakukan untuk mencapai kinerja sasaran tersebut diatas dan dukungan anggaran Pemerintah Daerah selama tahun 2015 antara lain:

Program

Anggaran

Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1. Program peningkatan promosi dan kerja

sama investasi

100.000.000 99.683.000 99,68 2. Program peningkatan iklim investasi dan

realisasi investasi 15.000.000 14.912.500 99,42

Jumlah 115.000.000 114.595.500 99,60

Dengan perbandingan capaian kinerja dan realisasi penyerapan anggaran selama tahun 2015, maka diperoleh tingkat efisiensi kinerja sasaran 9 pada tahun 2015 sebagai berikut:

Sasaran Capaian Kinerja (%) Penyerapan Anggaran (%) Tingkat Efisiensi (%) Kategori Meningkatnya investasi di

daerah 118,85 99,6 119 Sangat Efisien

Kendala/hambatan yang terjadi dalam pencapaian sasaran adalah:

- Masih rendahnya Pengetahuan dan ketrampilan usaha sebagian perajin; - Masih terbatasnya penggunaan dan pemanfaatan serta peralatan teknologi

tepat guna yang dimiliki sebagian perajin.

Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah:

- Peningkatan SDM melalui program pembinaan dan pelatihan secara kontinyu;

- Modernisasi peralatan produksi IKM, melalui program pendampingan dan bantuan peralatan produksi, guna meningkatan mutu produksi dan daya saing produk.

(24)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.24 Sasaran 10 : Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah yang Aman,

Lancar, dan Terjangkau

Indikator Realisasi 2014 Capaian 2015 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target Akhir RPJMD 2019 Tingkat Kemajuan Target Realisasi Capaian

(%) 1. Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kabupaten 135.000 80% 135.000 45,90 0 100% 100 2. Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten 55 110 80% 50 110 45 0 100% 100

Capaian Rata-rata Sasaran 10 51,36

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 81 Tahun 2011 tentang SPM Bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, secara tegas menyatakan bahwa setiap ruas jalan yang dimiliki oleh Daerah wajib dilalui oleh Angkutan Publik. Jumlah panjang jalan Kabupaten Lumajang 1.051.987 km, merupakan jalan kelas III yang terbagi menjadi jalan aspal, kerikil dan tanah. Tahun 2015 ditargetkan sebanyak 80% seluruh ruas jalan dilalui oleh angkutan umum, akan tetapi hanya mampu dipenuhi 45,9% nya. Sedangkan, untuk keperluan Uji Kir, dengan tempat uji kir yang tersedia, sudah mampu melayani seluruh kendaraan wajib uji di Kabupaten Lumajang. Capaian kinerja ini diharapkan akan meningkatkan keselamatan pengguna jalan raya. Berbagai kebijakan program yang telah kami lakukan untuk mencapai kinerja sasaran tersebut diatas dan dukungan anggaran Pemerintah Daerah selama tahun 2015 antara lain:

(25)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.25

Program

Anggaran

Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1. Program Pengendalian Dan Pengamanan

Lalu Lintas 1.735.475.000 1.567.841.500 90,34 2. Program Peningkatan Pelayanan

Angkutan 334.561.000 323.227.500 96,61 3. Program Rehabilitasi Dan Pemeliharaan

Prasarana Dan Fasilitas LLAJ 1.375.000.000 1.354.831.300 98,53

Jumlah 3.445.036.000 3.245.900.300 94,22

Dengan perbandingan capaian kinerja dan realisasi penyerapan anggaran selama tahun 2015, maka diperoleh tingkat efisiensi kinerja kinerja sasaran 10 pada tahun 2015 sebagai berikut:

Sasaran Capaian Kinerja (%) Penyerapan Anggaran (%) Tingkat Efisiensi (%) Kategori Meningkatnya Pelayanan

Transportasi Daerah yang Aman, Lancar, dan Terjangkau

51,36 94,22 54 Tidak Efisien

Kendala/hambatan yang terjadi dalam pencapaian sasaran adalah:

1. Kompetensi sumber daya aparatur Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang dalam bidang jalan dan perhubungan yang masih belum memadai;

2. Menciptakan antar dan intra moda jaringan transportasi yang dapat meningkatkan kemampuan angkutan umum di dalam penyediaan jasa dan prasarana transportasi dengan menggerakkan interaksi masyarakat secara terpadu, tertib, lancar dan efisien;

3. Masih banyak ruas-ruas jalan yang belum sepenuhnya dipasang rambu-rambu jalan raya secara lengkap untuk membantu pengguna jalan dan sekaligus meningkatkan disiplin masyarakat pengguna jalan;

Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah:

1. Meningkatkan sarana dan prasarana rambu jalan raya dan perhubungan secara berkelanjutan.

2. Meningkatkan pelaksanaan pengawasan, pengamanan, penertiban dan pengendalian lalu lintas.

(26)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.26

3. Meningkatkan SDM agar bisa berkompetensi dengan permasalahan transportasi yang sedang dihadapi.

4. Memantapkan komitmen Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang melaksanakan wewenang yang ada serta mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai visi dan misi.

5. Pengembangan strategis pelayanan transportasi yang handal berkemampuan tinggi ,terpadu, tertib dan efisien.

6. Tingkatkan sosialisasi tertib lalu lintas, program-program Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang dan memfungsikan organisasi jasa angkutan, pos dan telekomunikasi sebagai mitra kerja.

Sasaran 11 Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan kesempatan kerja

Indikator Realisasi 2014 Capaian 2015 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target Akhir RPJMD 2019 Tingkat Kemajuan Target Realisasi Capaian

(%) 1. Tingkat partisipasi angkatan kerja 69% 97,40% 141,16 71 137,18

Capaian Rata-rata Sasaran 11 141,16

Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Lumajang tahun 2015 berjumlah 531.831 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 509.107 orang sudah bekerja atau sekitar 95,73%. Pada tahun yang sama, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Lumajang sebanyak 2,83% jauh di bawah tingkat pengagguran Provinsi Jawa Timur. Angka ini terus naik secara normal pada 3 tahun terakhir. Dilihat dari struktur pencari kerja yang ada, sebagian besar adalah lulusan universitas (S1 dan S2). Sebanyak 1.936 pencari kerja tahun 2015, masih didominasi oleh lulsuan SMU yaitu sebanyak 866 orang atau 44,73% dan disusul berikutnya adalah lulusan sarjana perguruan tinggi sebanyak 546 orang atau 28,31%. Struktur pencari kerja ini menunjukkan adanya tren kenaikan pencari kerja lulusan sarjana dan sebaliknya lulusan SD makin sedikit. Hal ini menjadi indikator kualitas pencari kerja semakin meningkat.

(27)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.27

Berbagai kebijakan program yang telah kami lakukan untuk mencapai kinerja sasaran tersebut diatas dan dukungan anggaran Pemerintah Daerah selama tahun 2015 antara lain:

Program

Anggaran

Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1. Program Peningkatan Kesempatan Kerja 745.477.400 740.468.800 99,33 2. Program Pembinaan Lingkungan Sosial 800.000.000 510.529.000 63,82

Jumlah 1.545.477.400 1.250.997.800 80,95

Dengan perbandingan capaian kinerja dan realisasi penyerapan anggaran selama tahun 2015, maka diperoleh tingkat efisiensi kinerja sasaran 11 pada tahun 2015 sebagai berikut:

Sasaran Capaian Kinerja (%) Penyerapan Anggaran (%) Tingkat Efisiensi (%) Kategori Meningkatnya kualitas tenaga

kerja dan kesempatan kerja 141,16 80,95 174 Sangat Efisien

Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah :

- Masih banyaknya para tenaga kerja ilegal sehingga sulit di pantau;

- Kerjasama penempatan tenaga kerja dilakukan melalui Antar Kerja Antar Daerah masih optimal, terkendala anggaran yang belum mencukupi kegiatan;

- Lokal (AKL) yakni penempatan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan di daerah.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah: - Langkah yang diambil berupa pemberian pelatihan ketampilan tenaga

kerja;

- Meningkatkan penempatan tenaga kerja dilakukan melalui Antar Kerja Lokal (AKL) yakni penempatan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan di daerah.

- Penempatan tenaga kerja untuk tahun 2015 Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN) yaitu penempatan TKI ke Luar Negeri (Malaysia, Hongkong, Taiwan,Singapura dll.) menunjukkan tren yang makin meningkat.

(28)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.28 Sasaran 12 : Meningkatnya perlindungan terhadap tenaga kerja

Indikator Realisasi 2014 Capaian 2015 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target Akhir RPJMD 2019 Tingkat Kemajuan Target Realisasi Capaian

(%) 1. Kepesertaan tenaga kerja terhadap program Jamsostek 49% 39,59% 81% 204,60 32,0% 55 147,27

Capaian Rata-rata Sasaran 12 204,60

Berbagai kebijakan program yang telah kami lakukan untuk mencapai kinerja sasaran tersebut diatas dan dukungan anggaran Pemerintah Daerah selama tahun 2015 antara lain:

Program

Anggaran

Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1. Program Perlindungan dan

Pengembangan lembaga ketenagakerjaan

160.000.000 158.687.500 99,18

Jumlah 160.000.000 158.687.500 99,18

Dengan perbandingan capaian kinerja dan realisasi penyerapan anggaran selama tahun 2015, maka diperoleh tingkat efisiensi kinerja kinerja sasaran 12 pada tahun 2015 sebagai berikut:

Sasaran Capaian Kinerja (%) Penyerapan Anggaran (%) Tingkat Efisiensi (%) Kategori Meningkatnya perlindungan

terhadap tenaga kerja 204,60 99,18 206 Sangat efisien

Sasaran 13 : Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura Indikator Realisasi 2014 Capaian 2015 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target Akhir RPJMD 2019 Tingkat Kemajuan Target Realisasi Capaian

(%) 1. Produksi Tanaman Pangan :

- Padi 4.603.321 Kw 4.296.433 Kw 4.844.272 Kw 112,75 1,05 5.048.341 95,96 - Jagung 1.518.310 Kw 1.515.560 Kw 1.631.072 Kw 107,62 1,06 1.980.739 81,44 - Kedelai 38.688 Kw 17.945 Kw 37.977Kw 211,63 0,98 22.586 168,14 - Kacang Tanah 44.265 Kw 45.415 Kw 26.400 Kw 58,13 0,60 48.402 54,54 - Kacang Hijau 331 Kw 397 Kw 176 Kw 44,34 0,53 1.022 17,22 - Ubi 571.396 Kw 588.033 Kw 558.421 94,96 0,98 742.545 75,20

(29)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.29 Kayu Kw - Ubi Jalar 121.495 KW 86.270 Kw 113.864 Kw 131,99 0,94 101.582 112,09 2. Produksi Tanaman Buah :

- Pisang 1.102.888 Kw 1.180.868 Kw 1.104.753 Kw 93,55 1 1.240.411 89,06 - Manggis 16.926 Kw 24.502 Kw 12.486 Kw 50,96 0,74 25.875 48,26 - Durian 34.013 Kw 14.098 Kw 30.006 Kw 212,84 0,88 15.051 199,36 - Rambut an 54.423 Kw 20.272 Kw 71.592 Kw 353,16 1,32 20.272 353,16 - Alpukad 21.682 Kw 19.782 Kw 32.374 Kw 163,65 1,49 27.435 118 - Nangka 38.821 Kw 24.595 Kw 28.983 Kw 117,84 0,75 25.969 111,61 - Jeruk Keprok 189.697 Kw 124.54Kw 190.550 Kw 153 1 127.321 149,66 - Salak 187.402 Kw 83.64Kw 281.251 Kw 336,26 1,50 112.674 249,61 - Pepaya 510.683 Kw 404.613 Kw 485.106 Kw 119,89 0,95 481.888 100,67 - Petai 29.398 Kw 18.087 Kw 23.209 Kw 128,32 0,79 19.147 121,21 - Buah Naga 5.180 Kw 7.131 Kw 4.730 Kw 66.33 0,91 9.742 48,55 3. Produksi Tanaman Sayur & buah semusim .

- Kentang 81.500 Kw 93.513 kw 88.000 Kw 94,10 1,08 101.007 87,12 - Kubis 116.930 Kw 109.450 kw 116.148 Kw 106,12 0,99 110.983 104,65 - Cabe Rawit 234.040 Kw 246.859 kw 206.603 Kw 83,69 0,88 260.637 79,27 - Cabe Besar 86.178 Kw 64.548 kw 42.109 Kw 65,24 0,49 64.845 64,94 - Bawang Daun 152.640 Kw 159.649 kw 152.640 Kw 95,61 1 183.249 83,30 - Semang ka 133.620 Kw 50.650 kw 154.670 Kw 305,37 1,16 64.474 239,90 4. Produktivitas Tanaman Pangan :

- Padi 60,94 kw/Ha 56,63 kw/Ha 61,40 kw/Ha 108,41 1,01 66 93,03 - Jagung 50,12 kw/Ha 44,31 kw/Ha 51,74 kw/Ha 116,78 1,03 47,32 109,34 - Kedelai 15,83 kw/Ha 14,69 kw/Ha 17,25 kw/Ha 117,42 1,09 14,89 115,85 - Kacang

Tanah 13,15 kw/Ha 13,33 kw/Ha

13,54

kw/Ha 101,61 1,03 13,76 98,40 - Kacang

Hijau 9,19 kw/Ha 7,69 kw/Ha

9,78

kw/Ha 127,12 1,06 7,7 127,01 - Ubi

Kayu 238,24 kw/Ha 240,36 kw/Ha

239,69

kw/Ha 99,72 1,01 246,75 97,14 - Ubi

Jalar 218,91 kw/Ha 194,16 kw/Ha

225,03

kw/Ha 115,90 1,03 195,73 114,97 5. Produktivitas Tanaman Buah :

(30)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.30 kw/Ha - Manggis 73,51 kw/Ha 59,46 kw/Ha 66,22 kw/Ha 111,38 0,90 62,35 106,21 - Durian 101,97 kw/Ha 84,79 kw/Ha 81,35 kw/Ha 95,94 0,80 88,53 91,89 - Rmbutan 55,23 kw/Ha 58,41 kw/Ha 61,07 kw/Ha 104,55 1,11 58,41 104,55 - Alpukad 71,32 kw/Ha 57,90 kw/Ha 65,30 kw/Ha 112,79 0,92 76,21 85,68 - Nangka 73,71 kw/Ha 59,68 kw/Ha 66,14 kw/Ha 110,82 0,90 62,58 105,69 - Jeruk

Keprok 342,24 kw/Ha 238,88 kw/Ha

312,09

kw/Ha 130,65 0,91 242,52 128,69 - Salak 474,77 kw/Ha 172,66 kw/Ha 502,61

kw/Ha 291,11 1,06 214,21 234,63 - Pepaya 349,23 kw/Ha 277,79 kw/Ha 351,47 kw/Ha 126,52 0,01 321,26 109,40 - Petai 55,11 kw/Ha 47,28 kw/Ha 42,05 kw/Ha 88,94 0,76 49,73 84,56 - Buah

Naga 145,08 kw/Ha 125,83 kw/Ha

145,83

kw/Ha 115,89 1,01 19,17 104,79 6. Produktivitas Tanaman Sayur & buah semusim

- Kentang 126,00 kw/Ha 132,33 kw/Ha 125,00 kw/Ha 94,46 0,99 142,26 87,87 - Kubis 253,00 kw/Ha 262,71 kw/Ha 252,50 kw/Ha 96,11 1 265,61 95,06 - Cabe

Rawit 109,00 kw/Ha 133,29 kw/Ha

100,15

kw/Ha 75,14 0,92 137,03 73,09 - Cabe

Besar 155,00 kw/Ha 111,61 kw/Ha

82,24

kw/Ha 73,69 0,53 111,61 73,69 - Bawang

Daun 120,00 kw/Ha 125,41 kw/Ha

120,00 kw/Ha 95,68 1 143,73 83,49 - Semang ka 199,14 kw/Ha 245,08 Kw/Ha 169,78 kw/Ha 69,28 0,85 247,98 68,47

Capaian Rata-rata Sasaran 13 125

Target produksi tanaman pangan selama tahun 2015 hampir seluruhnya dapat dicapai Pemerintah Kabupaten Lumajang. Beberapa tanaman yang masih jauh dari target produksi adalah kacangan-kacangan untuk kelompok tanaman pangan. Pada kelompok buah, produksi buah salak masih rendah dan tanaman sayur, produksi cabe masih belum mencapai produksi. Produktivitas hasil pertanian tanaman ini sangat dipengaruhi oleh musim, curah hujan dan proses ketersediaan infrastruktur pertanian antara lain ketersediaan pupuk dan saluran irigasi yang sangat vital.

Berbagai kebijakan program yang telah kami lakukan untuk mencapai kinerja sasaran tersebut diatas dan dukungan anggaran Pemerintah Daerah selama tahun 2015 antara lain:

(31)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.31

Program

Anggaran

Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

(Pertanian/Perkebunan) 5.693.391.500 697.972.000 12,26 2. Program Peningkatan Kesejahteraan

Petani 737.500.000 703.767.500 95,43 3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil

Produksi Pertanian/Perkebunan 121.765.250 99.765.250 81,93 4. Program Peningkatan Penerapan

Teknologi Pertanian/Perkebunan 472.250.000 215.739.900 45,68 5. Program Peningkatan Produksi

Pertanian/Perkebunan 21.619.164.050 675.560.250 3,12 6. Program Pemberdayaan Penyuluh

Pertanian/Perkebunan 295.300.000 276.881.000 93,76 7. Program Pengembangan Agribisnis 87.465.000 74.495.000 85,17

Jumlah 29.026.835.800 2.744.180.900 9,45

Dengan perbandingan capaian kinerja dan realisasi penyerapan anggaran selama tahun 2015, maka diperoleh tingkat efisiensi kinerja sasaran 13 pada tahun 2015 sebagai berikut:

Sasaran Capaian Kinerja (%) Penyerapan Anggaran (%) Tingkat Efisiensi (%) Kategori Meningkatnya Produksi dan

Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura

125 9,45 132 Sangat Efisien

Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah:

Produksi dan produktivitas pertanian secara umum mengalami peningkatan, namun demikian untuk mencapai sasaran yang lebih optimal perlu adanya peningkatan penerapan teknologi spesifik lokasi. Selain itu, adanya perubahan iklim yang tidak menentu dan banyaknya infrastruktur pertanian yang belum memadai juga dapat mengakibatkan menurunnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura. Problematika lain yang sering membebani petani adalah ketidakstabilan harga produk pertanian yang mengakibatkan menurunnya gairah petani untuk melakukan penanaman pada komoditi tanaman pangan dan hortikultura, sehingga petani cenderung melakukan alih fungsi lahan maupun alih komoditi yang dapat menguntungkan petani.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah:

(32)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.32

a. Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu, Budidaya Ramah Lingkungan dan Gerakan Penggunaan Pupuk Organik dan Benih Unggul Bersertifikat (Sigarpun Bulat).

b. Meningkatkan infrastruktur pertanian yang meliputi perbaikan jaringan irigasi, pembangunan/perbaikan jalan usaha tani, dan pembangunan disektor lain yang dapat meningkatkan produksi maupun produktivitas dibidang pertanian.

c. Mekanisme penghitungan statistik produksi dan produktivitas tidak bersifat sampling yang dihitung ditingkat kabupaten, tetapi penghitungan riil ditingkat desa/kelurahan.

d. Koordinasi intensif dengan berbagai SKPD terkait dan instansi vertikal dalam rangka meningkatkan stabilitas harga sarana dan prasarana produksi dan alat pertanian.

Sasaran 14 : Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Perkebunan

Indikator Realisasi 2014 Capaian 2015 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target Akhir RPJMD 2019 Tingkat Kemajuan Target Realisasi Capaian

(%) 1. Produksi Tanaman Tahunan :

- Kopi 1.881.900 kg 2.199.075 Kg 1.922.400 kg 87,42 40.500 kg 2.361.555 87,50 - Kelapa 8.096.000 kg 7.250.400 Kg 8.221.100 kg 113,39 125.100 kg 8.233.500 113,40 - Cengkeh 242.300 kg 227.360 Kg 250.300 kg 110,09 8.000 kg 375.000 120 - Kakao 75.500 kg 137.605 Kg 105.000 kg 76,31 29.500 kg 235.000 77 - Pinang 281.600 kg 217.890 Kg 321.100 kg 147,37 39.500 kg 291.875 148 2. Produksi Tanaman Semusim :

- Tebu 1.036.663.000 kg 988.000.000 Kg 1.026.026.300 kg 103,85 -10.636.700 kg 1.595.000.000 103,90 - Tembakau 1.304.700 kg 2.909.250 Kg 846.500 kg 29,10 -458.200 kg 4.112.500 30 3. Produktivitas Tanaman Tahunan :

- Kopi 538 kg/ha Kg/Ha 545 540 kg/ha 99,08 2 kg 567 99,99 - Kelapa 1.145 kg/ha Kg/Ha 912 1.145 kg/ha 125,55 1 kg 998 0 - Cengkeh 285 kg/ha Kg/Ha 232 290 kg/ha 125 5 kg 300 128 - Kakao 524 kg/ha 377Kg/Ha 525 kg/ha 139,26 1 kg 470 139,30 - Pinang 800 kg/ha Kg/Ha 538 810 kg/ha 150,56 10 kg 625 160

(33)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.33

4. Produktivitas Tanaman Semusim : - Tebu 82.600 kg/ha 80.000 Kg/Ha 82.650 kg/ha 103,31 50 kg/ha 110.000 104 - Tembakau 807 kg/ha 1.350

Kg/Ha 810 kg/ha 60,00 3 kg/ha 1.750 70 5. Persentase Peningkatan Prod. Tanaman Tahunan :

- Kopi 1,70 % 1,36 % 2.15 % 158,09 0,45% 3,38% 158,10 - Kelapa (1,58) % 2,85 % 1,54 % 54,04 -0,04% 4,05% 55 - Cengkeh 3,01 % 10,90 % 3,29 % 30,18 0,28% 17,57% 30,20 - Kakao 44,37 % 10,52 % 39,07 % 371,39 -5,3% 17,72% 371,40 - Pinang (11,93) % 6,34 % 13,33 % 210,25 1,4% 9,29% 6. Persentase Peningkatan Prod. Tanaman Semusim :

- Tebu (1,74) % 10,98 % (0,94) % 8,56 -0,8% 14,36& 9,00 - Tembaka

u (40,11) % 7,14 % (35,12) % 491,88

-4,99% 12,46%

491,88 7. Persentase Peningkatan Produktivitas Tanaman Tahunan :

- Kopi (1,30) % 0,73 % 0,37% 50,68 -0,93% 2,65% 50,70 - Kelapa (1,31) % 2,08 % 0,004 % 0,19 -1,306% 2,81% 0,20 - Cengkeh 3,51 % 6,03 % 1,75 % 29,02 -1,76% 7,67% 30,02 - Kakao 2,67 % 4,77 % 0,19 % 3,98 -2,48% 7,02% 4,00 - Pinang (6,13) % 2,79 % 1,25 % 44,80 -4,88% 4,80% 44,80 8. Persentase Peningkatan Produktivitas Tanaman Semusim :

- Tebu 2,12% 7,50% 0,06% 0,80 -2,06% 9,09% 1,80 - Tembakau 6,44% 5,19% 0,37% 7,13 -6,07% 9,43% 7,15

Capaian Rata-rata Sasaran 14 104

Berbagai kebijakan program yang telah kami lakukan untuk mencapai kinerja sasaran tersebut diatas dan dukungan anggaran Pemerintah Daerah selama tahun 2015 antara lain:

Program

Anggaran

Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/

Perkebunan 220.670.000 193.074.750 87,49 2. Program Pemberdayaan Penyuluh

Pertanian/Perkebunan 16.785.000 16.579.000 98,77 3. Program Pengembangan Agribisnis 30.000.000 27.720.000 92,40 4. Program Pengendalian Distribusi Pupuk 20.000.000 15.465.000 77,33 5. Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku 1.390.000.000 1.258.874.000 90,53

Jumlah 1.677.455.000 1.511.712.750 90,12

Dengan perbandingan capaian kinerja dan realisasi penyerapan anggaran selama tahun 2015, maka diperoleh tingkat efisiensi kinerja kinerja sasaran 14 pada tahun 2015 sebagai berikut:

(34)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.34 Sasaran Capaian Kinerja (%) Penyerapan Anggaran (%) Tingkat Efisiensi (%) Kategori Meningkatnya Produksi dan

Produktivitas Hasil Perkebunan 104 90,12 115 Sangat Efisien

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah: 1. Pelaksanaan bongkar ratoon dan rawat ratoon tebu dalam upaya

peningkatan produksi dan produktifitas tanaman dan lahan ;

2. Perencanaan areal tanaman khususnya tembakau yang lebih intensif disesuaikan dengan prediksi permintaan produksi;

3. Intensifikasi tanaman untuk peningkatan produksi dan produktifitas serta mengantisipasi kendala teknis berupa OPT maupun kaena anomali iklim; 4. Rehabilitasi dan peremajaan tanaman yang sudah tua maupun rusak

untuk mempertahankan kesinambungan produksi.

Sasaran 15 : Meningkatnya produksi dan populasi peternakan

Indikator Realisasi 2014 Capaian 2015 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target Akhir RPJMD 2019 Tingkat Kemajuan Target Realisasi Capaian

(%) 1. Produksi Peternakan - Daging 17.358.458 Kg 16.837.069 Kg 18.080.205 Kg 107,38 1,04 17.499.852 103,32 - Telur 7.920.880 Kg 7.978.904 Kg 8.083.142 Kg 101,31 1,02 8.220.829 98,33 - Susu 7.327.569 Kg 6.993.922 Kg 8.726.094 Kg 124,77 1,19 7.064.124 123,53 2. Populasi Ternak - Sapi potong 172.920 Ekor 170.211 Ekor 182.993 Ekor 107,51 1,06 181.368 100,90 - Sapi Perah 4.243 Ekor 4.100 Ekor 4.576 Ekor 111,61 1,08 4.142 110,48 - Kerbau 4.694 Ekor 4.686 Ekor 4.748 Ekor 101,32 1,01 4.723 100,53 - Kuda 944 Ekor 943 Ekor 967 Ekor 102,55 1,02 945 102,33 - Kambing 93.585 Ekor 96.207 Ekor 97.225 Ekor 101,06 1,05 107.443 90,49 - Domba 36.721 Ekor 37.712 Ekor 38.393 Ekor 101,81 -1.672 41.953 91,51 - Babi 2.203 Ekor 2.174 Ekor 2.394 Ekor 110,12 1,09 2.263 105,79 - Ayam Buras 1.012.812 Ekor 1.022.940 Ekor 1.023.943 Ekor 100,10 1,01 1.064.475 96,19 - Ayam Petelur 509.144 Ekor 511.691 Ekor 520.877 Ekor 101,80 1,02 522.002 99,78

(35)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.35 - Ayam Pedaging 1.888.273 Ekor 1.773.595 Ekor 1.962.208 Ekor 110,63 1,04 1.845.610 106,32 - Itik 303.641 Ekor 305.157 Ekor 309.782 Ekor 101,52 1,02 311.306 99,51

Capaian Rata-rata Sasaran 15 106

Capaian kinerja sasaran tersebut diatas didukung oleh program/kegiatan dan dukungan anggaran Pemerintah Daerah selama tahun 2015 sebagai berikut :

Program

Anggaran

Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1. Program Pencegahan dan Penanggulangan

Penyakit Ternak 442.000.150 400.663.550 90,65 2. Program Peningkatan Produksi Hasil

Peternakan 2.154.682.900 1.817.879.500 84.37 3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil

Produksi Peternakan 287.446.700 276.227.000 96,10 4. Pogram Peningkatan Penerapan Teknologi

Peternakan 83.282.050 79.586.100 95,56

Jumlah 2.967.411.800 2.574.356.150 86,75

Dengan perbandingan capaian kinerja dan realisasi penyerapan anggaran selama tahun 2015, maka diperoleh tingkat efisiensi kinerja kinerja sasaran 15 pada tahun 2015 sebagai berikut:

Sasaran Capaian Kinerja (%) Penyerapan Anggaran (%) Tingkat Efisiensi (%) Kategori Meningkatnya produksi dan

populasi peternakan 106 86,75 122 Sangat efisien

Kendala/hambatan yang terjadi dalam pencapaian sasaran adalah :

a. Tingkat pengetahuan dan keterampilan peternak yang masih kurang sehingga petani cenderung melakukan kegiatan budidaya ternak secara konvensional dan belum sepenuhnya mengikuti anjuran teknologi;

b. Rendahnya kemampuan peternak untuk meningkatkan skala usaha/ kepemilikan ternak, sehingga pertumbuhan usaha peternakan masih rendah dan belum mencukupi kebutuhan keluarga peternak;

c. Adanya fluktuasi harga produk peternakan yang mempengaruhi pendapatan peternak dan animo masyarakat untuk berusaha di bidang peternakan;

(36)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.36

peternakan tidak terjamin , sehingga animo masyarakat khususnya untuk memelihara ternak sapi menurun;

e. Terjadinya penurunan produksi susu dibandingkan tahun 2013, dikarenakan adanya pengeluaran tenak sapi perah yang cukup tinggi ke daerah lain dengan tawaran harga yang Tinggi;

f. Ketersediaan tenaga teknis peternakan masih kurang memadai terutama dalam kuantitas untuk transfer teknologi kepada petani peternak.

Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja kedepan agar lebih baik adalah:

a. Melakukan penyuluhan secara terus menerus kepada petani peternak tentang budidaya ternak sesuai dengan tehnologi anjuran; b. Memfasilitas kelompok dan peternak untuk dapat mendapatkan

akses permodalan dari perbankan dengan bunga rendah;

c. Penyebar luasan informasi haga pasar dan peluang usaha di bidang peternakan secara terus menerus;

d. Meningkatkan pembinaan kelompok agar melaksanakan sistim pengamanan ternak secara berkelompok (siskamling) dan sosialisasi tentang kandang kolektif;

e. Mengupayakan penambahan populasi ternak sapi perah dari bantuan dana Kabupaten, Provinsi maupun Pemerintah Pusat;

f. Mengadakan pelatihan – pelatihan kepada tenaga tehnis peternak serta mengusulkan penambahan tenaga tehnis peternakan. Sekurang-kurangnya Tenaga Harian Lepas dari Kementerian Pertanian.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian tugas dalam pembelajaran generatif pada kelas eksperimen dan pembelajaran generatif pada kelas kontrol, variabel

Namun demikian walaupun telah sering dipakai, sebenarnya perjanjian pengikatan jual beli, tidak pernah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berkaitan

Pesan yang disampaikan oleh pihak Pemerintah Pusat adalah bahwa Pemerintah Daerah tidak dibenarkan dalam mengambil kebijakan lockdown daerah, kebijakan tentang penanganan

Kajian tentang sifat dan perilaku gas; kinetika gas, energi, kalor dan kerja; energi dalam dan entalpi; arah proses dan konsep entropi; energi bebas dan hubungannya dengan

Lintas Sumatera Dusun V Desa Karang Raja - Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim Prov.. Lintas Sumatera Dusun IV Desa Karang Raja - Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara

Uji Duncan menunjukkan bahwa P3 berbeda nyata (P&lt;0,05) dengan P0, P1 dan P2, namun P0 tidak berbeda nyata (P&gt;0,05) dengan P1 dan P2 pada perlakuan P3 lebih tinggi yaitu

Dari ketiga jenis bahan bakar ini, minyak tanah adalah jenis bahan bakar yang mendapat subsidi terbesar (lebih dari 50% anggaran subsidi BBM digunakan untuk subsidi minyak