• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Kredensial Non Medis Dan Penunjang Medis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Kredensial Non Medis Dan Penunjang Medis"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

PEDOMAN

KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL

KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL

TENAGA KESEHATAN PERAWAT, BIDAN DAN

TENAGA KESEHATAN PERAWAT, BIDAN DAN

PENUNJANG MEDIS

PENUNJANG MEDIS

RSU.WILLIAM BOOTH

RSU.WILLIAM BOOTH

RSU.WILLIAM BOOTH

RSU.WILLIAM BOOTH

JL. S. PARMAN NO.5

JL. S. PARMAN NO.5

SEMARANG

SEMARANG

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB.I DEFINISI BAB.I DEFINISI a) a) DEFINISIDEFINISI  b)  b) TUJUANTUJUAN BAB.

BAB. II II RUANG RUANG LINGKUPLINGKUP BAB. III

BAB. III TATA TATA LAKSANALAKSANA BAB. IV DOKUMENTASI BAB. IV DOKUMENTASI BAB.

BAB. V V PENUTUPPENUTUP

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ;

LAMPIRAN ; a)

a) KEBIJAKAN PENGELOLAAN SDMKEBIJAKAN PENGELOLAAN SDM  b)

(3)

BAB I D E F I N I S I

1. DEFINISI

1. TENAGA KESEHATAN

Dalam Panduan Kredensial dan Rekredensial yang dimaksud tenaga kesehatan adalah tenaga Keperawatan Perawat, Bidan dan Penunjang Medis yaituApoteker, Asisten Apoteker, Analis Kesehatan, Fisioterapis, Radiografer dan Ahli Gizi.

2. KREDENSIAL :

Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan dan penunjang medis untuk menentukan kelayakan pemberian Kewenangan Klinis.

3. VERIFIKASI KREDENSIAL

Adalah proses mencocokkan antara dokumen berupa ijazah, sertifikat pelatihan, Surat Tanda Registrasi (STR) ke tempat /instansi yang mengeluarkan ijazah atau surat-surat tersebut.

4. REKREDENSIAL

Rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap tenaga keperawatan dan penunjang medisyang telah memiliki Kewenangan Klinis untuk menentukan kelayakan pemberian Kewenangan Klinis tersebut.

5. VERIFIKASI REKREDENSIAL

Adalah proses mereview kembali Surat Tanda Registrasi (STR), Surat Ijin Kerja (SIK) yang dimiliki oleh karyawan untuk memastikan apakah surat-surat tersebut masih berlaku atau tidak.

B. TUJUAN

1. Umum

1) Sebagai dasar untuk melakukan kredensial dan rekredensial sampai dengan diberikannya surat penugasan kerja klinis oleh Direktur terhadap tenaga kesehatan meliputi perawat, bidan dan penunjang medis yaitu radiografer, fisioterapis, apoteker, asisten apoteker, analis kesehatan dan ahli gizi di RSU.William Booth

2) Untuk memastikan semua tenaga perawat, bidan dan penunjang medis di RSU.William Booth telah mempunyai surat penugasan kerja klinis dalam bentuk

(4)

3) Agar semua tenaga kesehatan yaitu perawat, bidan, radiografer, apoteker, asisten apoteker, analis kesehatan, fisioterapis dan ahli gizi bekerja sesuai Uraian Tugas yang di milikinya.

2. Khusus

1) Dapat mengetahui seberapa kemampuan kerja klinis yang dimiliki setiap tenaga kesehatan.

2) Setiap tenaga kesehatan mempunyai kesempatan untuk mengembangkan diri meningkatkan kompetensi yang dimilikinya.

(5)

BAB II

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Panduan kredensial dan rekredensial tenaga kesehatan paramedis yaitu  perawat, bidan dan penunjang medis RSU.William Booth, meliputi :

1. Proses Verifikasi Kredensial yang dilakukan oleh bidang Personalia/SDM yaitu verifikasi dari sumber primer ke instansi pendidikan yang mengeluarkan ijazah dari karyawan yang di proses kredensial

2. Kredensial yaitu proses evaluasi terhadap tenaga kesehatan paramedik dan penunjang medik untuk menentukan kelayakan pemberian Kewenangan Klinis.

3. Rekredensial yaitu proses re-evaluasi terhadap tenaga kesehatan paramedis keperawatan dan penunjang medis yang telah memiliki Kewenangan Klinis untuk menentukan kelayakan pemberian Kewenangan Klinis ulang.

4. Masa berlakunya Surat Penugasan Kerja Klinis. 5. Pemulihan Kewenangan Klinis.

(6)

BAB III TATA LAKSANA

Setiap tenaga kesehatan yaitu Perawat, Bidan, Radiografer, Analis kesehatan, Apoteker, Asisiten Apoteker, Ahli Gizi dan Fisioterapis yang melakukan tindakan perawatan kepada pasien di RSU.William Booth Semarang harus dilakukan proses kredensial (Credensialing)  untuk memastikan keaslian ijazah yang dimilki kemudian dilanjutkan proses penentuan kelayakan kerja klinis dengan  pengujian kompetensi tenaga kesehatan.Proses Kredensial diawali dengan melakukan verifikasi

kredensial.

1. VERIFIKASI KREDENSIAL

Kegiatan Verifikasi Kredensial dilakukan oleh Bidang Personalia/SDM. Tata laksana dalam melakukan verifikasi ijazah dilakukan sebagai berikut :

a. Karyawan baru yang masih dalam masa Orientasi dan akan diproses kredensial dibuatkan data yang memuat :

a)  Nama karyawan

 b)  Nama institusi pendidikan c) Tahun kelulusan

 b. Bidang Personalia/SDM membuat surat ke instansi pendidikan tersebut untuk memastikan apakah benar karyawan baru tersebut benar-benar lulusan dari institusi  pendidikan tersebut.

c. Apabila surat pertama belum ada jawaban maka dikirim surat kedua.

d. Setiap tenaga kesehatan dalam 60 hari sekurang-kurangnya telah dilakukan  pengiriman surat untuk verifikasi kredensial sebanyak 2 kali.

e. Apabila telah selesai proses verifikasi kredensial maka Rumah Sakit memberikan Stempel yang bertuliskan “SELESAI VERIFIKASI KREDENSIAL TANGGAL...” pada Ijazah karyawan yang bersangkutan.

f. Rumah Sakit telah menetapkan proses verifikasi kredensial ke sumber primer sampai 3 kali pengiriman surat. Jika sampai 3 kali tidak ada jawaban dari instansi yang diverifikasi maka ijasah karyawan tersebut dianggap asli dan proses verifikasi kredensial telah selesai.

g. Seluruh proses verifikasi ini didokumentasikan dalam arsip kepegawaian karyawan yang bersangkutan.

(7)

2. KREDENSIAL :

Tata laksana dalam melakukan proses kredensial tenaga kesehatan akan dibahas per profesi sesuai profesi yang ada di RS yaitu untuk profesi Paramedis (Perawat, Bidan) dan Penunjang Medis (Apoteker, Asisten Apoteker, Analis Kesehatan, Radiografer, Fisioterapi dan Ahli Gizi). a. Perawat

a. Bidang Personalia/SDM mendata Perawat yang akan diangkat sebagai karyawan tetap.

 b. Kredensial dilakukan kepada Perawat paling lambat 3 bulan sebelum masa kontrak  berakhir.

c. Bidang Personalia/SDM mengecek persyaratan administrasi untuk dapat dilakukan  proses kredensial meliputi:

a) Sertifikat Lulus Uji Kompetensi dari MTKP  b) Surat Tanda Registrasi (STR)

c) Ijasah D III Keperawatan / S1 Keperawatan yang telah selesai diveririfikasi kredensial oleh Bidang Personalia/SDM

d)  Nilai DP3 minimal 70 dan direkomendasikan oleh atasan langsungnya untuk diangkat menjadi karyawan tetap.

d. Bidang Personalia/SDM membuat surat penugasan dari Direktur ke Komite Keperawatan untuk melakukan kredensial pada Perawat yang akan diproses  pengangkatannya.

e. Ketua Komite keperawatan menetapkan jadwal pelaksanaan kredensial dan menugaskan sub komite kredensial keperawatan untuk melakukan kredensial. f. Sub Komite Kredensial menugaskan tim asessor dan diberikan surat penugasan

 bagi tim asessor yang akan melakukan uji kompetensi kepada perawat.

g. Tim asessor adalah sekelompok perawat dan bidan yang memiliki sertifikat asessor dengan reputasi dan kompetensi yang baik.Tim asessor keperawatan terdiri dari tim asessor keperawatan dan tim asessor kebidanan.

h. Penilaian kompetensi berpedoman pada uraian tugas dan standar kompetensi keperawatan dan kebidanan yang telah disusun oleh Bidang Keperawatan dan disahkan oleh Direktur.

i. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditentukan kewenangan klinis yang dapat diberikan.

 j. Hasil kredensial dari sub komite kredensial keperawatan dilaporkan kepada Ketua Komite Keperawatan.

(8)

k. Komite Keperawatan melaporkan hasil kredensial dan rekomendasi kewenangan klinis.

l. Hasil dari proses kredensial ada 2 (dua) macam yaitu Kompeten dan Belum Kompeten.

m. Jika rekomendasi yang diberikan Kompeten dan memenuhi standar kompetensi  perawat yunior maka yang bersangkutan dapat diproses menjadi karyawan tetap.Surat Penugasan Kerja Klinis (SPKK) sebagai perawat yunior akan dituangkan dalam bentuk uraian tugas.

n. Jika tidak memenuhi standar kompetensi perawat yunior maka yang bersangkutan diberi kesempatan dalam jangka waktu selama 6 bulan untuk dilakukan uji kompetensi ulang. Uji kompetensi ulang maksimal dilakukan 2 (dua) kali. Jika sudah mengulang dua kali dinyatakan tidak lolos maka yang bersangkutan dinyatakan tidak kompeten dan tidak dapat diangkat menjadi karyawan tetap.

b. Bidan

a. Bidang Personalia/SDM mendata Bidan yang akan diangkat sebagai karyawan tetap.

 b. Bidang Personalia/SDM mengecek persyaratan administrasi untuk dapat dilakukan  proses kredensial meliputi:

a) Sertifikat Lulus Uji Kompetensi dari MTKP  b) Surat Tanda Registrasi (STR)

c) Ijasah D III Keperawatan/S1 profesi keperawatan / Nersyang telah selesai diveririfikasi kredensial oleh Bidang Personalia/SDM

d)  Nilai DP3 minimal 70 dan direkomendasikan oleh atasan langsungnya untuk diangkat menjadi karyawan tetap.

c. Kredensial dilakukan kepada Bidan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa kontrak berakhir.

d. Bidang Personalia/SDM membuat surat penugasan yang di tanda tangani oleh Direktur ke Komite Keperawatan untuk melakukan kredensial pada Bidan yang akan diproses pengangkatannya.

e. Proses Kredensial bidang Keperawatan dilakukan oleh sub Kredensial Komite Keperawatan.

f. Pelaksanaan kredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen dan mekanisme yang telah diatur oleh Komite Keperawatan.

(9)

g. Penentuan kelayakan kewenangan klinis yang akan diberikan kepada perawat yang akan menjalani kredensial berpedoman pada Assesmen Uji Kompetensi Perawat RSU. William Booth.

h. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditentukan kewenangan klinis yang dapat diberikan.

i. Komite Keperawatan memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang dimiliki  perawat kepada Direktur agar diterbitkan Surat Penugasan Kerja Klinis dalam  bentuk Uraian Tugas.

 j. Hasil dari proses kredensial ada 2 (dua) macam yaitu Kompeten dan Belum Kompeten.

k. Bidan yang kompeten direkomendasikan kepada Direktur untuk mendapatkan Surat Penugasan kerja klinis sebagai Bidan Yunior.

l. Jika tidak memenuhi standart kompetensi Bidan yunior maka yang bersangkutan akan diberi kesempatan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan untuk dilakukan uji kompetensi ulang. Uji kompetensi ulang maksimal dilakukan 2 (dua) kali. Jika sudah mengulang dua kali dinyatakan tidak lolos maka yang bersangkutan dinyatakan tidak kompeten dan tidak dapat diangkat menjadi karyawan tetap

c. Apoteker

a. Bidang Personalia/SDM mendata Apoteker yang akan diangkat sebagai karyawan tetap.

 b. Bidang Personalia/SDM mengecek persyaratan administrasi untuk dapat dilakukan  proses kredensial meliputi:

a) Sertifikat Lulus Uji Kompetensi dari MTKP  b) Surat Tanda Registrasi (STR)

c) Ijasah S1 Profesi Apoteker yang telah selesai diveririfikasi kredensial oleh Bidang Personalia/SDM

d)  Nilai DP3 minimal 70 dan direkomendasikan oleh atasan langsungnya untuk diangkat menjadi karyawan tetap.

c. Kredensial dilakukan kepada Apoteker paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa kontrak berakhir.

d. Bidang Personalia/SDM membuat surat penugasan dari Direktur kepada Kepala Instalasi Farmasi untuk melakukan kredensial pada Apoteker yang akan diproses  pengangkatannya.

(10)

e. Kepala Instalasi Farmasi menetapkan jadwal pelaksanaan kredensial dan menentukan Mitra Bestari. Mitra Bestari adalah peer group yang terdiri dari Apoteker senior dan medior yang mempunyai Kompetensi dan reputasi yang baik. f. Mitra Bestari yang dapat dilibatkan dalam proses kredensial adalah Apoteker

senior atau medior dengan catatan minimal ada satu Apoteker senior. Dalam hal Mitra Bestari dari internal Rumah Sakit tidak mencukupi dapat melibatkan Apoteker Senior RSU.William Booth lain.

g. Kepala Instalasi Farmasi mengusulkan Mitra Bestari kepada Direktur melalui Bidang Personalia/SDM yang akan dilibatkan dalam proses kredensial untuk dibuatkan surat tugas.

h. Mitra Bestari melakukan kredensial.Pelaksanaan kredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen yang mengacu pada standar kompetensi profesi Apotekerdan ditetapkan oleh Direktur.

i. Hasil kredensial dari Mitra Bestari dilaporkan kepada Kepala Instalasi Farmasi.  j. Kepala Instalasi Farmasi melaporkan hasil kredensial dan rekomendasi

kewenangan klinis Apoteker yunior kepada Direktur.

k. Jika rekomendasi memenuhi standart kompetensi apoteker yunior maka yang  bersangkutan dapat diproses menjadi karyawan tetap.Surat penugasan kerja klinis

sebagai apoteker yunior akan dituangkan dalam bentuk uraian tugas.

l. Jika tidak memenuhi standar kompetensi Apoteker yunior maka yang  bersangkutan akan diberi kesempatan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan untuk

dilakukan uji kompetensi ulang. Uji kompetensi ulang maksimal dilakukan 2 (dua) kali. Jika sudah mengulang dua kali dinyatakan tidak lolos maka yang  bersangkutandinyatakan tidak kompeten dan tidak dapat diangkat menjadi

karyawan tetap

d. Asisten Apoteker

a. Bidang Personalia/SDM mendata Asisten Apoteker yang akan diangkat sebagai karyawan tetap.

 b. Bidang Personalia/SDM mengecek persyaratan administrasi untuk dapat dilakukan  proses kredensial meliputi:

a) Sertifikat Lulus Uji Kompetensi dari MTKP  b) Surat Tanda Registrasi (STR)

(11)

d)  Nilai DP3 minimal 70 dan direkomendasikan oleh atasan langsungnya untuk diangkat menjadi karyawan tetap.

c. Kredensial dilakukan kepada Asisten Apoteker paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa kontrak berakhir.

d. Bidang Personalia/SDM membuat surat penugasan dari Direktur kepada Kepala Instalasi Farmasi untuk melakukan kredensial pada Asisten Apoteker yang akan diproses pengangkatannya.

e. Kepala Instalasi Farmasi menetapkan jadwal pelaksanaan kredensial dan menentukan Apoteker dan Mitra Bestari. Mitra Bestari adalah peer group yang terdiri dari Asisten Apoteker senior yang mempunyai Kompetensi dan reputasi yang baik.

f. Mitra Bestari yang dapat dilibatkan dalam proses kredensial adalah Asisten Apoteker senior. Dalam hal Mitra Bestari dari internal Rumah Sakit tidak mencukupi dapat melibatkan Apoteker Senior Rumah Sakit YPKBK lain.

g. Kepala Instalasi Farmasi mengusulkan Mitra Bestari kepada Direktur melalui Bidang Personalia/SDM yang akan dilibatkan dalam proses kredensial untuk dibuatkan surat tugas.

h. Mitra Bestari melakukan kredensial. Pelaksanaan kredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen yang mengacu pada standar kompetensi Asisten Apoteker dan ditetapkan oleh Direktur.

i. Hasil kredensial dari Mitra Bestari dilaporkan kepada Kepala Instalasi Farmasi  j. Kepala Instalasi Radiologi melaporkan hasil kredensial dan rekomendasi

kewenangan klinis Asisten Apoteker yunior kepada Direktur.

k. Jika rekomendasi memenuhi standar kompetensi Asisten Apoteker yunior maka yang bersangkutan dapat diproses menjadi karyawan tetap. Surat penugasan kerja klinis (SPKK) sebagai Asisten Apoteker yunior akan dituangkan dalam bentuk uraian tugas.

l. Jika tidak memenuhi standar kompetensi Asisiten Apoteker yunior maka yang  bersangkutan akan diberi kesempatan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan untuk

dilakukan uji kompetensi ulang. Uji kompetensi ulang maksimal dilakukan 2 (dua) kali. Jika sudah mengulang dua kali dinyatakan tidak lolos maka yang  bersangkutan dinyatakan tidak kompeten dan tidak dapat diangkat menjadi

(12)

e. Analis Kesehatan

a. Bidang Personalia/SDM mendata Analis Kesehatan yang akan diangkat sebagai karyawan tetap.

 b. Bidang Personalia/SDM mengecek persyaratan administrasi untuk dapat dilakukan  proses kredensial meliputi:

a) Sertifikat Lulus Uji Kompetensi dari MTKP  b) Surat Tanda Registrasi (STR)

c) Ijasah D III Analias Kesehatan yang telah selesai diveririfikasi kredensial oleh Bidang Personalia/SDM

d)  Nilai DP3 minimal 70 dan direkomendasikan oleh atasan langsungnya untuk diangkat menjadi karyawan tetap.

c. Kredensial dilakukan kepada Analis Kesehatan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa kontrak berakhir.

d. Bidang Personalia/SDM membuat surat penugasan dari Direktur kepada Kepala Instalasi Laboratorium untuk melakukan kredensial pada Analis Kesehatan yang akan diproses pengangkatannya.

e. Kepala Instalasi Laboratorium menetapkan jadwal pelaksanaan kredensial dan menentukan Mitra Bestari. Mitra Bestari adalah peer group yang t erdiri dari Analis Kesehatan senior yang mempunyai Kompetensi dan reputasi yang baik.

f. Mitra Bestari yang dapat dilibatkan dalam proses kredensial adalah Analis Kesehatan senior. Dalam hal Mitra Bestari dari internal Rumah Sakit tidak mencukupi dapat melibatkan Analis Kesehatan Senior Rumah Sakit YPKBK lain. g. Kepala Instalasi Laboratorium mengusulkan Mitra Bestari kepada Direktur melalui

Bidang Personalia/SDM yang akan dilibatkan dalam proses kredensial untuk dibuatkan surat tugas.

h. Mitra Bestari melakukan kredensial. Pelaksanaan kredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen yang mengacu pada standarkompetensi Analis Kesehatandan ditetapkan oleh Direktur.

i. Hasil kredensial dari Mitra Bestari dilaporkan kepada Kepala Instalasi Laboratorium.

 j. Kepala Instalasi Laboratorium melaporkan hasil kredensial dan rekomendasi kewenangan klinis Analis Kesehatan yunior kepada Direktur.

k. Jika rekomendasi memenuhi standar kompetensi Analis Kesehatan yunior maka yang bersangkutan dapat diproses menjadi karyawan tetap. Surat penugasan kerja

(13)

klinis (SPKK) sebagai Asisten Apoteker yunior akan dituangkan dalam bentuk uraian tugas.

l. Jika tidak memenuhi standar kompetensi Analis Kesehatan yunior maka yang  bersangkutan akan diberi kesempatan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan untuk

dilakukan uji kompetensi ulang. Uji kompetensi ulang maksimal dilakukan 2 (dua) kali. Jika sudah mengulang dua kali dinyatakan tidak lolos maka yang  bersangkutan dinyatakan tidak kompeten dan tidak dapat diangkat menjadi

karyawan tetap

f. Radiografer

a. Bidang Personalia/SDM mendata Radiografer yang akan diangkat sebagai karyawan tetap.

 b. Bidang Personalia/SDM mengecek persyaratan administrasi untuk dapat dilakukan  proses kredensial meliputi:

a) Sertifikat Lulus Uji Kompetensi dari MTKP  b) Surat Tanda Registrasi (STR)

c) Ijasah D III Radiodiagnostik dan Radioterapi yang telah selesai diveririfikasi kredensial oleh Bidang Personalia/SDM

d)  Nilai DP3 minimal 70 dan direkomendasikan oleh atasan langsungnya untuk diangkat menjadi karyawan tetap.

c. Kredensial dilakukan kepada Radiografer paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa kontrak berakhir.

d. Bidang Personalia/SDM membuat surat penugasan dari Direktur kepada Kepala Instalasi Radiologi untuk melakukan kredensial pada Radiografer yang akan diproses pengangkatannya.

e. Kepala Instalasi Radiologi menetapkan jadwal pelaksanaan kredensial dan menentukan Radiolog dan Mitra Bestari. Mitra Bestari adalah peer group yang terdiri dari Radiografer senior yang mempunyai Kompetensi dan reputasi yang  baik.

f. Mitra Bestari yang dapat dilibatkan dalam proses kredensial adalah Radiografer senior. Dalam hal Mitra Bestari dari internal Rumah Sakit tidak mencukupi dapat melibatkan Radiografer Senior Rumah Sakit YPKBK lain.

g. Kepala Instalasi Radiologi mengusulkan Mitra Bestari kepada Direktur melalui Bidang Personalia/SDM yang akan dilibatkan dalam proses kredensial untuk

(14)

h. Radiolog dan Mitra Bestari melakukan kredensial. Pelaksanaan kredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen yang mengacu pada standar kompetensi Radiografer dan ditetapkan oleh Direktur.

i. Hasil kredensial dari Mitra Bestari dilaporkan kepada Kepala Instalasi Radiologi.  j. Kepala Instalasi Radiologi melaporkan hasil kredensial dan rekomendasi

kewenangan klinis Radiografer yunior kepada Direktur.

k. Jika rekomendasi memenuhi standar kompetensi Radiografer yunior maka yang  bersangkutan dapat diproses menjadi karyawan tetap. Surat penugasan kerja klinis

(SPKK) sebagaiRadiografer yunior akan dituangkan dalam bentuk uraian tugas. l. Jika tidak memenuhi standar kompetensi Radiografer yunior maka yang

 bersangkutan akan diberi kesempatan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan untuk dilakukan uji kompetensi ulang. Uji kompetensi ulang maksimal dilakukan 2 (dua) kali. Jika sudah mengulang dua kali dinyatakan tidak lolos maka yang  bersangkutan dinyatakan tidak kompeten dan tidak dapat diangkat menjadi

karyawan tetap

g. Fisioterapi

a. Bidang Personalia/SDM mendata Fisioterapis yang akan diangkat sebagai karyawan tetap.

 b. Bidang Personalia/SDM mengecek persyaratan administrasi untuk dapat dilakukan  proses kredensial meliputi:

a) Sertifikat Lulus Uji Kompetensi dari MTKP  b) Surat Tanda Registrasi (STR)

c) Ijasah D III Fisioterapi yang telah selesai diveririfikasi kredensial oleh Bidang Personalia/ SDM

d)  Nilai DP3 minimal 70 dan direkomendasikan oleh atasan langsungnya untuk diangkat menjadi karyawan tetap.

c. Kredensial dilakukan kepada Fisioterapis paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa kontrak berakhir.

d. Bidang Personalia/SDM membuat surat penugasan dari Direktur kepada Koordinator Rehabilitasi Medik untuk melakukan kredensial pada Fisioterapis yang akan diproses pengangkatannya.

e. Koordinator Rehabilitasi Medik menetapkan jadwal pelaksanaan kredensial dan menentukan Mitra Bestari. Mitra Bestari adalah peer group yang terdiri dari

(15)

f. Mitra Bestari yang dapat dilibatkan dalam proses kredensial adalah Fisioterapis senior. Dalam hal Mitra Bestari dari internal Rumah Sakit tidak mencukupi dapat melibatkan Fisioterapis Senior Rumah Sakit YPKBK lain.

g. Koordinator Rehabilitasi Medik mengusulkan Mitra Bestari kepada Direktur melalui Bidang Personalia/SDM yang akan dilibatkan dalam proses kredensial untuk dibuatkan surat tugas.

h. Mitra Bestari melakukan kredensial. Pelaksanaan kredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen yang mengacu pada standar kompetensi Fisioterapisdan ditetapkan oleh Direktur.

i. Hasil kredensial dari Mitra Bestari dilaporkan kepadaKoordinator Rehabilitasi Medik.

 j. Koordinator Rehabilitasi Medik melaporkan hasil kredensial dan rekomendasi kewenangan klinis Fisioterapi yunior kepada Direktur.

k. Jika rekomendasi memenuhi standar kompetensi Fisioterapis yunior maka yang  bersangkutan dapat diproses menjadi karyawan tetap. Surat penugasan kerja klinis

(SPKK) sebagai Fisioterapis yunior akan dituangkan dalam bentuk uraian tugas. l. Jika tidak memenuhi standar kompetensi Fisioterapis yunior maka yang

 bersangkutan akan diberi kesempatan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan untuk dilakukan uji kompetensi ulang. Uji kompetensi ulang maksimal dilakukan 2 (dua) kali. Jika sudah mengulang dua kali dinyatakan tidak lolos maka yang  bersangkutan dinyatakan tidak kompeten dan tidak dapat diangkat menjadi

karyawan tetap

h. Ahli Gizi

a. Bidang Personalia/SDM mendata Ahli Gizi yang akan diangkat sebagai karyawan tetap.

 b. Bidang Personalia/SDM mengecek persyaratan administrasi untuk dapat dilakukan  proses kredensial meliputi:

a) Sertifikat Lulus Uji Kompetensi dari MTKP  b) Surat Tanda Registrasi (STR)

c) Ijasah D III Ahli Gizi yang telah selesai diveririfikasi kredensial oleh Bidang Personalia/SDM

d)  Nilai DP3 minimal 70 dan direkomendasikan oleh atasan langsungnya untuk diangkat menjadi karyawan tetap.

(16)

c. Kredensial dilakukan kepada Ahli Gizi paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa kontrak berakhir.

d. Bidang Personalia/SDM membuat surat penugasan dari Direktur kepada Kepala Instalasi Gizi untuk melakukan kredensial pada Ahli Gizi yang akan diproses  pengangkatannya.

e. Kepala Instalasi Gizi menetapkan jadwal pelaksanaan kredensial dan menentukan Mitra Bestari. Mitra Bestari adalah peer group yang terdiri dari Ahli Gizi senior yang mempunyai Kompetensi dan reputasi yang baik.

f. Mitra Bestari yang dapat dilibatkan dalam proses kredensial adalah Ahli Gizi senior. Dalam hal Mitra Bestari dari internal Rumah Sakit tidak mencukupi dapat melibatkan Ahli Gizi Senior Rumah Sakit YPKBK lain.

g. Kepala Instalasi Gizi mengusulkan Mitra Bestari kepada Direktur melalui Bidang Personalia/SDM yang akan dilibatkan dalam proses kredensial untuk dibuatkan surat tugas.

h. Mitra Bestari melakukan kredensial. Pelaksanaan kredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen yang mengacu pada standar kompetensi Ahli Gizi dan ditetapkan oleh Direktur.

i. Hasil kredensial dari Mitra Bestari dilaporkan kepada Kepala Instalasi Gizi.

 j. Kepala Instalasi Gizi melaporkan hasil kredensial dan rekomendasi kewenangan klinis Ahli Gizi yunior kepada Direktur.

k. Jika rekomendasi memenuhi standar kompetensi Ahli Gizi yunior maka yang  bersangkutan dapat diproses menjadi karyawan tetap. Surat penugasan kerja klinis

(SPKK) sebagai Ahli Gizi yunior akan dituangkan dalam bentuk uraian tugas. l. Jika tidak memenuhi standar kompetensi Ahli Gizi yunior maka yang

 bersangkutan akan diberi kesempatan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan untuk dilakukan uji kompetensi ulang. Uji kompetensi ulang maksimal dilakukan 2 (dua) kali. Jika sudah mengulang dua kali dinyatakan tidak lolos maka yang  bersangkutan dinyatakan tidak kompeten dan tidak dapat diangkat menjadi

karyawan tetap

.3. REKREDENSIAL

Proses rekredensial tenaga kesehatan dilakukan setelah 3 (tiga) tahun darisejak dilakukan kredensial. Jadwal pelaksanaan rekredensial dilakukan pada bulan Februari, Mei, Agustus,  November.

(17)

1. Bidang Personalia/SDM mendata Tenaga Kesehatan Perawat, Bidan Dan Penunjang Medis yang menurut jadwal harus melakukan proses rekredensial (3 bulan sebelum  jangka waktu SPKK mencapai 3 tahun dari tanggal terbit)

2. Bidang Personalia/SDM menginformasikan kepada karyawan yang bersangkutan melalui kepala instalasi/ bidang masing-masing.

3. Karyawan mengajukan permohonan rekredensial kepada Direktur melalui Kepala Instalasi/ bidang masing-masing.

4. Bidang Personalia/SDM melakukan verifikasi masa berlaku STR dan SIK.Jika STR dan SIK masih berlaku maka dilakukan rekredensial, dan jika STR dan / SIK masa  berlakunya sudah habis / hampir habis yang bersangkutan harus mengurus perpanjangan

STR dan / SIK.

1. Perawat

a. Rekredensial dilakukan pada Perawat untuk kelayakan kewenangan klinis yang sudah diberikan.

 b. Proses rekredensial Perawat dilakukan oleh sub komite kredensial Keperawatan. c. Persyaratan untuk dapat dilakukan rekredensial meliputi :

a) Adanya surat permohonan dari perawat yang bersangkutan untuk dilakukan rekredensial dengan mengisi Formulir Pengajuan Asesmen Uji Kompetensi Perawat.

 b)  Nilai penilaian kinerja pemohon minimal 70

c) SIK / STR telah selesai diverifikasi kredensial oleh Bidang Personalia/SDM. d. Pelaksanaan rekredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen

dan mekanisme yang telah diatur oleh Sub Komite Kredensial Keperawatan.

e. Re-evaluasi / Pengecekan ulang kelayakan kewenangan klinis yang akan diberikan kepada perawat yang akan menjalani rekredensial berpedoman pada Materi Uji Kompetensi Perawat RSU. William Booth

f. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditetapkan kewenangan klinis selanjutnya yang dapat diberikan.

g. Komite Keperawatan memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang dimiliki  perawat kepada Direktur agar diterbitkan Surat Penugasan Kerja Klinis dalam  bentuk Uraian Tugas sesuai Level yang yang akan ditempati selanjutnya

h. Dari hasil rekredensial tersebut maka rekomendasi yang diberikan adalah : a) Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan.

(18)

c) Kewenangan klinis yang bersangkutan diturunkan.

d) Kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk sementara waktu e) Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri

2. Bidan

a. Rekredensial dilakukan pada Bidan untuk kelayakan kewenangan klinis yang sudah diberikan.

 b. Proses rekredensial Perawat dilakukan oleh sub komite kredensial Keperawatan. c. Persyaratan untuk dapat dilakukan rekredensial meliputi :

a) Adanya surat permohonan dari Bidan yang berangkutan untuk dilakukan rekredensial dengan mengisi Formulir Pengajuan Asesmen Uji Kompetensi Bidan.

 b)  Nilai penilaian kinerja pemohon minimal 70

c) SIK / STR telah selesai diverifikasi kredensial oleh Bidang Personalia/SDM. d. Pelaksanaan rekredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen

dan mekanisme yang telah diatur oleh Sub Komite Kredensial Keperawatan.

e. Re-evaluasi / Pengecekan ulang kelayakan kewenangan klinis yang akan diberikan kepada perawat yang akan menjalani rekredensial berpedoman pada Materi Uji Kompetensi Bidan RSU.William Booth.

f. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditetapkan kewenangan klinis selanjutnya yang dapat diberikan.

g. Komite Keperawatan memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang dimiliki  perawat kepada Direktur agar diterbitkan Surat Penugasan Kerja Klinis dalam  bentuk Uraian Tugas sesuai Level yang yang akan ditempati selanjutnya

h. Dari hasil rekredensial tersebut maka rekomendasi yang diberikan adalah : a) Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan.

 b) Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah. c) Kewenangan klinis yang bersangkutan diturunkan.

d) Kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk sementara waktu e) Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri

2. Apoteker

a. Rekredensial dilakukan pada Apoteker untuk meninjau kelayakan kewenangan klinis yang sudah diberikan.

(19)

 b. Proses rekredensial Apoteker dilakukan oleh Mitra Bestari.Mitra Bestari adalah  peer group yang terdiri dari Apoteker senior yang mempunyai Kompetensi dan

reputasi yang baik.

c. Persyaratan untuk dapat dilakukan rekredensial meliputi :

a) Adanya surat permohonan dari Apoteker yang berangkutan untuk dilakukan rekredensial dengan mengisi Formulir Pengajuan Asesmen Uji Kompetensi Apoteker.

 b)  Nilai penilaian kinerja (DP3) pemohon minimal 70

c) SIK / STR pemohon telah selesai diverifikasi kredensial oleh Bidang Personalia/SDM.

d. Pelaksanaan rekredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen dan mekanisme yang telah diatur oleh Mitra Bestari.

e. Re-evaluasi / Pengecekan ulang kelayakan kewenangan klinis yang akan diberikan kepadaApoteker yang akan menjalani rekredensial berpedoman pada Materi Uji Kompetensi Apoteker RSU. William Booth.

f. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditetapkan kewenangan klinis selanjutnya yang dapat diberikan.

g. Kepala Instalasi Farmasi memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang dimiliki Apoteker kepada Direktur agar diterbitkan Surat Penugasan Kerja Klinis dalam bentuk Uraian Tugas sesuai Level yang yang akan ditempati selanjutnya h. Dari hasil rekredensial maka rekomendasi yang diberikan adalah :

a) Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan.  b) Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah.

c) Kewenangan klinis yang bersangkutan diturunkan.

d) Kewenanganklinis yang bersangkutan dibekukan untuk sementara waktu e) Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri

3. Asisten Apoteker

a. Rekredensial dilakukan pada Asisten Apoteker untuk meninjau kelayakan kewenangan klinis yang sudah diberikan.

 b. Proses rekredensial Asisten Apoteker dilakukan oleh Apoteker dan Mitra Bestari.Mitra Bestari adalah peer group yang terdiri dari Asisten Apoteker senior yang mempunyai Kompetensi dan reputasi yang baik.

(20)

a) Adanya surat permohonan dari Asisten Apoteker yang berangkutan untuk dilakukan rekredensial dengan mengisi Formulir Pengajuan Asesmen Uji Kompetensi Apoteker.

 b)  Nilai penilaian kinerja (DP3) pemohon minimal 70

c) SIK / STR pemohon telah selesai diverifikasi kredensial oleh Bidang Personalia/SDM.

d. Pelaksanaan rekredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen dan mekanisme yang telah diatur oleh Mitra Bestari.

e. Re-evaluasi / Pengecekan ulang kelayakan kewenangan klinis yang akan diberikan kepadaAsisten Apoteker yang akan menjalani rekredensial berpedoman pada Materi Uji Kompetensi Asisten Apoteker RSU. William Booth.

f. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditetapkan kewenangan klinis selanjutnya yang dapat diberikan.

g. Kepala Instalasi Farmasi memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang dimiliki Asisten Apoteker kepada Direktur agar diterbitkan Surat Penugasan Kerja Klinis dalam bentuk Uraian Tugas sesuai Level yang yang akan ditempati selanjutnya

h. Dari hasil rekredensial maka rekomendasi yang diberikan adalah : a) Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan.

 b) Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah. c) Kewenangan klinis yang bersangkutan diturunkan.

d) Kewenanganklinis yang bersangkutan dibekukan untuk sementara waktu e) Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri

4. Analis Kesehatan

a. Rekredensial dilakukan pada Analis Kesehatan untuk meninjau kelayakan kewenangan klinis yang sudah diberikan.

 b. Proses rekredensial Analis Kesehatan dilakukan oleh Mitra Bestari.Mitra Bestari adalah peer group yang terdiri dari Analis Kesehatan senior yang mempunyai Kompetensi dan reputasi yang baik.

c. Persyaratan untuk dapat dilakukan rekredensial meliputi :

a) Adanya surat permohonan dari Analis Kesehatan yang berangkutan untuk dilakukan rekredensial dengan mengisi Formulir Pengajuan Asesmen Uji Kompetensi Analis Kesehatan.

(21)

c) SIK / STR pemohon telah selesai diverifikasi kredensial oleh Bidang Personalia/SDM.

d. Pelaksanaan rekredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen dan mekanisme yang telah diatur oleh Mitra Bestari.

e. Re-evaluasi / Pengecekan ulang kelayakan kewenangan klinis yang akan diberikan kepadaApoteker yang akan menjalani rekredensial berpedoman pada Materi Uji Kompetensi Analis Kesehatan RSU.William Booth.

f. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditetapkan kewenangan klinis selanjutnya yang dapat diberikan.

g. Kepala Instalasi Laboratorium memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang dimiliki Analis Kesehatan kepada Direktur agar diterbitkan Surat Penugasan Kerja Klinis dalam bentuk Uraian Tugas sesuai Level yang yang akan ditempati selanjutnya

h. Dari hasil rekredensial maka rekomendasi yang diberikan adalah : a) Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan.

 b) Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah. c) Kewenangan klinis yang bersangkutan diturunkan.

d) Kewenanganklinis yang bersangkutan dibekukan untuk sementara waktu e) Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri

5. Radiografer

a. Rekredensial dilakukan pada Radiografer untuk meninjau kelayakan kewenangan klinis yang sudah diberikan.

 b. Proses rekredensial Radiografer dilakukan oleh Dokter Radiolog dan Mitra Bestari.Mitra Bestari adalah peer group yang terdiri dari Radiografer senior yang mempunyai Kompetensi dan reputasi yang baik.

c. Persyaratan untuk dapat dilakukan rekredensial meliputi :

a) Adanya surat permohonan dari Radiografer yang berangkutan untuk dilakukan rekredensial dengan mengisi Formulir Pengajuan Asesmen Uji Kompetensi Radiografer..

 b)  Nilai penilaian kinerja (DP3) pemohon minimal 70

c) SIK / STR pemohon telah selesai diverifikasi kredensial oleh Bidang Personalia/SDM.

(22)

e. Re-evaluasi / Pengecekan ulang kelayakan kewenangan klinis yang akan diberikan kepadaApoteker yang akan menjalani rekredensial berpedoman pada Materi Uji Kompetensi Radiografer RSU. William Booth.

f. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditetapkan kewenangan klinis selanjutnya yang dapat diberikan.

g. Kepala Instalasi Radiologi memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang dimiliki Radiografer kepada Direktur agar diterbitkan Surat Penugasan Kerja Klinis dalam bentuk Uraian Tugas sesuai Level yang yang akan ditempati selanjutnya

h. Dari hasil rekredensial maka rekomendasi yang diberikan adalah : a) Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan.

 b) Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah. c) Kewenangan klinis yang bersangkutan diturunkan.

d) Kewenanganklinis yang bersangkutan dibekukan untuk sementara waktu e) Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri

6. Fisioterapi

a. Rekredensial dilakukan pada Fisioterapi yang akan meningkatkan jenjang karier Fisioterapi pada tahap / level selanjutnya.

 b. Proses rekredensial Fisioterapi dilakukan oleh Mitra Bestari.Mitra Bestari adalah  peer group yang terdiri dari Fisioterapi Senior yang mempunyai Kompetensi dan

reputasi yang baik.

c. Persyaratan untuk dapat dilakukan rekredensial meliputi :

a) Adanya surat permohonan dari Fisioterapis yang berangkutan untuk dilakukan rekredensial dengan mengisi Formulir Pengajuan Asesmen Uji Kompetensi Fisioterapi.

 b)  Nilai penilaian kinerja (DP3) pemohon minimal 70

c) SIK / STR pemohon telah selesai diverifikasi kredensial oleh Bidang Personalia/SDM.

d. Pelaksanaan rekredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen dan mekanisme yang telah diatur oleh Mitra Bestari.

e. Re-evaluasi / Pengecekan ulang kelayakan kewenangan klinis yang akan diberikan kepadaFisioterapi yang akan menjalani rekredensial berpedoman pada Materi Uji Kompetensi Fisioterapi RSU. William Booth.

(23)

f. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditetapkan kewenangan klinis selanjutnya yang dapat diberikan.

g. Mitra Bestari memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang dimiliki Fisioterapi kepada Direktur agar diterbitkan Surat Penugasan Kerja Klinis dalam  bentuk Uraian Tugas sesuai Level yang yang akan ditempati selanjutnya

h. Dari hasil pengecekan ulang tersebut maka rekomendasi yang diberikan adalah : a) Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan.

 b) Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah. c) Kewenangan klinis yang bersangkutan diturunkan.

d) Kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk sementara waktu e) Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri

7. Ahli Gizi

a. Rekredensial dilakukan pada Ahli Gizi yang akan meningkatkan jenjang karier Ahli Gizi pada tahap / level selanjutnya.

 b. Proses rekredensial Ahli Gizi dilakukan oleh Mitra Bestari.Mitra Bestari adalah  peer group yang terdiri dari Ahli Gizi Senior yang mempunyai Kompetensi dan

reputasi yang baik.

c. Persyaratan untuk dapat dilakukan rekredensial meliputi :

a) Adanya surat permohonan dari Ahli Gizi yang berangkutan untuk dilakukan rekredensial dengan mengisi Formulir Pengajuan Asesmen Uji Kompetensi Ahli Gizi.

 b)  Nilai penilaian kinerja (DP3) pemohon minimal 70

c) SIK / STR pemohon telah selesai diverifikasi kredensial oleh Bidang SDM. d. Pelaksanaan rekredensial dilakukan dengan menggunakan perangkat/instrumen

dan mekanisme yang telah diatur oleh Mitra Bestari.

e. Re-evaluasi / Pengecekan ulang kelayakan kewenangan klinis yang akan diberikan kepadaAhli Gizi yang akan menjalani rekredensial berpedoman pada Materi Uji Kompetensi Ahli Gizi RSU.William Booth.

f. Setelah pengujian kompetensi dilakukan maka dapat ditetapkan kewenangan klinis selanjutnya yang dapat diberikan.

g. Mitra Bestari memberikan rekomendasi kewenangan klinis yang dimiliki Ahli Gizi kepada Direktur agar diterbitkan Surat Penugasan Kerja Klinis dalam bentuk Uraian Tugas sesuai Level yang yang akan ditempati selanjutnya

(24)

a) Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan.  b) Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah.

c) Kewenangan klinis yang bersangkutan diturunkan.

d) Kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk sementara waktu e) Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri

4. MASA BERLAKU SURAT PENUGASAN KERJA KLINIS

Surat Penugasan Kerja Klinis berlaku selama 3 (tiga) tahun atau sampai ada keputusan lain yang mengubah atau mencabutnya.

5. PEMULIHAN KEWENANGAN KLINIS

Bagi tenaga kesehatan yang ingin memulihkan kewenangan klinis yang diturunkan atau dibekukan kewenangan klinis yang dimilikinya dapat mengajukan permohonan kepada Direktur setelah pembekuan berjalan minimal 6 bulan melalui :

1. Komite Keperawatan untuk Perawat dan Bidan 2. Wakainst laboratorium untuk Analis Kesehatan 3. Kainst.Radiologi untuk Radiografer

4. Koordinator Fisioterapi untuk Fisioterapis 5. Kainst Gizi untuk Ahli Gizi

(25)

BAB IV DOKUMENTASI

1. Hasil pelaksanaan Kredensial dan rekredensial sampai pemberian penugasan kerja klinis wajib didokumentasikan dan diserahkan ke bidang Personalia/SDM krena harus disimpan di file karyawan yang bersangkutan.

2. Bidang Personalia/SDM mendokumentasikan semua hasil proses kredensial dan rekredensial untuk dilaporkan ke Direktur supaya dapat diterbitkan Surat Penugasan kerja klinis bagi tenaga kesehatan yang bersangkutan shingga tiga tahun berikutnya dapat dilakukan rekredensial lagi.

(26)

BAB V PENUTUP

Pedoman Kredensial dan Rekredensial Tenaga Kesehatan Perawat, Bidan dan Penunjang Medis ini dibuat dan ditetapkan sebagai Pedoman dalam melakukan kredensial dan rekredensial sampai pemberian penugasan kerja klinis . Pedoman ini masih perlu dievaluasi sesuai dengan  perkembangan situasi dan peraturan yang berlaku. Pedoman Kredensial dan Rekredensial Tenaga kesehatan Perawat Bidan dan Penunjang medis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala bentuk kritik yang membangun serta saran-saran yang bermanfaat untuk menyempurnakannya kami terima dengan senang hati.

Semarang, 02 Juni 2014

Dr. Sri Kadarsih, MM Direktur

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Menyusun jenis-jenis kewenangan kerja klinis bagi setiap penunjang medis yang melakukan pelayanan medis di rumah sakit sesuai dengan cabang ilmu yang ditetapkan

Namun demikian, kewenangan klinis yang dicabut tersebut dapat diberikan kembali bila staf medis tersebut dianggap telah pulih kompetensinya, Dalarn hal