• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PElMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV. HASIL DAN PElMBAHASAN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

IV.

HASIL

DAN PElMBAHASAN

4.1. Kandungan Klorida

Berdasarkan hasil pengukuran klorida air tanah dangkal DKI Jakarta (tabel 2) dapat digambarkan peta kontur sebaran tingkat keasinan air tanah dengan klasifikasi StuiErand (gambar 8) dan kontur sebaran DHL (gambar 9). Air tanah dangkal dengan tingkat keasinan payau sampai payau-asin dengan kadar klorida diatas 300 mg/l dijurnpai sepanjang pantai laut Jawa. Di bagian barat sekitar Cengkareng dengan lebar sebaran air payau sekitar 5 krn, di sekitar muara S. Cisadane melebar sampai 6,6 km ke arah timur menyusur garis pantai hingga

Tanjung Priok l e , k sebaran air tanafi payau sampai asin sekitar 3 km. Dari Tanjung Priok ke arah tirnur sampai daerah Bekasi barat sebaran air tanah payau melebar sampai sekitar 10 km dari garis pantai. Daerah yang tercemar air payau sampai asin

meliputi seluruh kecamatan yang berada di Jakarta Utara kecuali Kelapa Gading,

seluruh Jakarta Barat kecuali Palmerah, Grog01 dan Tamansari, sebagian Jakarta

Tirnur yakni meIiputi kecamatan Cakung dan Pulau Gadung, serta seluruh Jakarta Pusat kecuali kecamatan Menteng. Sedangkan di Jakarta Sehtan tidak diketemukan adanya air tanah yang terintrusi air asin. Berdasarkan kepada kontur sebaran klorida dapat diietahui bahwa wilayah yang tercemar air asin meliputi Cakung, Sunter,

Kemayoran, Padernangan, Tamansari, Tarnbora, Jelambar

,

dan Kapuk. Kadar klorida tertinggi terdapat di daerah Tanjung Priok dan Penjaringan, masing-masing dengan kandungan 8362 mg/l dan 8237 mg/l. Di Jakarta Utara kandungan klorida

(2)

terendafi di Kelapa Gading dengan kandungan klorida 109 mgfl. Sebagian besar kecamatan di wilayah Jakarta Barat air tanahnya tercemar dengan air payau dengan kandungan klorida tertmggi di Cengkareng yang mencapai 2066 mg/l dan paling rendah di Palmerah dengan kandungan klorida 28 mg/l. Dua kecamatan di Jakarta

Timur tercernar air asin dengan konsentrasi cukup tinggi, yaitu Kecamatan Cakung dan Pulau Gadung dengar! konsentrasi masing-masing 2673 dan 1441 mg/l.

Kandungan Morida terkecil untuk Jakarta Timur adalah kecamatan Jatinegara dengan kandungan klorida 29 mg/l. Di wilayah Jakarta Pusat kadar klorida tertinggi di

kecamatan Kemayoran dengan konsentrasi klorida sebesar 1435 mg/l, dan terendah

di kecamatan Menteng dengan kandungan klorida 59 mg/l. Seluruh wilayah Jakarta Selatan air tanahnya tawar dengan kandungan klorida berkisar antara 51 mg/l sampai

1 5 0 mg/l.

Daerah yang air tanahnya mempunyai kandungan klorida antara 150 - 300 mg/l merupakan transski antara air tawar clan payau. Daerah ini membatasi lokasi wilayah yang air tanahnya payau dan daerah yang air tanahnya tawar. Daerah transisi ini terdapat di sekitar Kalideres, Cempaka Putih, dan Pulo Mas. Dari peta Geologi (Gambar 5) diketahui bahwa daerah tersebut merupakan batas garis panmi yang tersusun dengan endapan laut. Tipe batuannya adalah jenis lempung endapan rawa dengan tingkat kelulusan sangat rendah sehingga proses pencucian oleh air tawar

daf-i

air hujan terhadap air payau sangat lambat. Hal ini menunjukkan bahwa

air payau di derrrh tersebut merupakan air fosil yang terdapat di lapisan lempung dan bukan merupakan intrusi air laut.

(3)

Tabel 2. Hasil pengukuran elevasi muka

air

tanah, klorida, daya h a m listrik (DHL)

(4)

Secara umum sebaran kadar klorida dari utara sekitar garis pantai ke arah selatan menurun. Kadar klorida di sekitar garis pantai Pademangan sebesar 8362

mdl, sedangkan di ujung selatan Jakarta sekitar Jagakarsa dan Ciracas air tanah dangkalnya mempunyai kandungan klorida sebesar 42 mg/l. Untuk lebih jelasnya grafik hubungan antara konsentrasi kandungan klorida dan daya hantar listrik (DHL) &pat d i l i i t pada sub bahasan jarak dari garis pantai.

Pada daerah Jakarta bagian selatan, air t-ya tidak terdapat kontarninasi pencemaran air laut, tetapi terlihat adanya beberapa lokasi yang mempunyai anomali konsentrasi kandungan klorida clan DHL diatas rata-rata sekitamya, ha1 tersebut kemungkinan merupakan air limbah domistik dari kegiatan rumah tangga dan industri yang padat penduduknya dan air tanahnya tercemar dengan limbah tersebut, karena lokasi tersebut terletak di daerah pemukirnan dan kegiatan perdagangan yang

padat seperti : Kebayoran Baru, Tebet, Setiabudi, Matraman, Kampung Makasar dan Kramatjati. Daerah Palmerah, Menteng dan Jatinegam merupakan derah yang air tanahnya m e m p ~ y a i kandungan klorida yang relatif sangat kecil dibandingkan dengan daerah lain di DKI Jakarta.

Terdapat korelasi yang signifidcan antara elevasi muka air tanah dengan kandungan klorida dalam air tanah dangkal di lokasi penelitian. Pada daerah yang elevasi air tanah dangkalnya di bawah nol, m e q u n y a i kandungan klorida dan DHL

yang cukup tinggi. Namun di beberapa lokasi terdapat anomali kand,ungan klorida yang tinggi walaupun permukaan air tanah dangkalnya di atas permukaan hut, diantaranya adalah daerah Kemayoran, Garnbir dan Tanah Abang.

(5)

Gambar 8. Kontur sebaran klorida (tingkat keasinan) air tanah dangkal DKI

Jakarta dan sekitarnya

(6)
(7)

4.2. Elevasi Permukaan Air Tanah

Kontur permukaan air tanah dangkal untuk wilayah DKI Jakarta pada saat dilakukan penelitian dapat dilihat pada gambar 10. Elevasi muka air tanah di Jakarta

Utara seiuruhnya di bawah muka air hut berkisar antara 0,l - 1,2 rn dibawah muka air laut dengan elevasi terdalam di Pademangan sekitar -1.2 m dibawah permukaan air hut. Untuk Jakarta Barat seluruhnya permukaan air tanahnya dibawah muka laut kecuali Pal Merah. Kedalamannya bervariasi antara

-

0,9 m dibawah muka laut sampai 5,9 m di atas permukaan air laut. Dua wilayah di Jalcarta Timur yang muka air tanah dangkalnya dibawah permukaan laut adalah kecamatan Cakung clan Pulau Gadung yakni sekitar -0,9 m dibawah permukaan air laut. Di Jakarta Pusat kecamatan Johar Earu dan Sawah Besar permukaan air tanahnya -0,l m dibawah air laut. Kecamatan Senin, Cempaka Putih dan Gambir muka air tanahnya sama dengan

air hut yaitu sekitar no]. Sebagian besar Jakarta Timur kecuali Cakung clan Pulau Gadung permukaan air tanahnya diatas air hut. Pasir Rebo merupakan kecamatan

yang permukaan air tanahnya tertinggi di wilayah DKI Jakarta yakni 51 m diatas air laut. Untuk Jakarta Selatan seluruh permukaan air tanahnya di atas muka air laut dengan elevasi tertinggi di Jagakarsa yaitu 45 m dan daerah Tebet muka air tanahnya yang terendah di Jakarta Selatan yakni 8 m diatas air hut.

(8)
(9)

Seluruh wilayah yang air tanah dangkalnya di bawah permukaan air laut mempunyai tipe payau dan asin Namun belum tentu disebabkan oleh intrusi air laut, karena dapat juga disebabkan oleh fosil pada lapisan lempung yang sangat lambat meloloskan air seperti di daerah Kembangan, Cilincing dan Pademangan yang Ine~pakaII conservative miring dengan prosesflwing oleh air hujan lokal.

4.3. Diagram Piper

Berdasarkan pada hasil analiiis k i i a (tabel 3) dapat dibuat diagram Piper (Gambar 1 1). Sampel dengan kode JU6 yaitu daerah Cilincing merupakan air tanah pada daerah miring antara air tawar dan air hut. Sedangkan sampel dengan kode JU5 yang berlokasi di Kelapa Gading pada diagram Piper terletak pada daerah air tawar. Kode sampel JU2 yang berlokasi di Pademangan merupakan air tanah yang tercampur dengan air asin, lokasi sumur yang hanya beberapa puluh meter dari garis pantai, merupakan indikasi adanya intrusi air laut. Air

tanah

dengan kode JP3 yang berlokasi di Senen dan 584 air tanah dari Grog01 Petamburan merupakan air tawar yang terletak di kanan bawah diagram Piper yang m e ~ p a k a n air tanah tua. Air tanah

yang berlokasi di Menteng dengan kode JP2 serta Palmerah dengan kode lokasi JB3 dalarn diagram Piper terletak di bagian tengah kiri yang merupakan air tanah tawar yang masih muda. Air tanah dengan kode JU1 berlokasi di Penjaringan dalam

diagram Piper terletak pada air h u t yang berarti m e ~ p a k a n intrusi air laut. Air

tanah

di daerah Cengkareng dengan kode JB7 terletak di bagian kanan tengah diagram Piper menandakan air tanah yang tercampur dengan air asin. Air tanah dari

(10)

Tamansari JB6 dalam diagram Piper terletak di bagian tengah sebelah kiri

menandakan air tawar muda yang merupakan resapan langsung dari air hujan lokal. Air

tanah

dangkal lain yang diambil dari sebagian besar Jakarta Pusat dengan kode JP, Jakarta T i dengan kode JT, Jakarta Selatan dengan kode JS ditambah beberapa sampel dari Bogor dengan kode BG, Bekasi dengan kode BK dan

Tangerang dengan kode TG sebagian besar dalam diagram Piper terletak pada bagian kiri tengab dan bawah yang merupakan air tawar muda

dan

tua.

(11)
(12)

Tabel 3a. Hasil analisis klorida, DHL dan oksigen- 18 Zona 1

Tabel 3b. Hasil analisis klorida, DHL dan oksigen-18 Zona 2

(13)

Diagram Piper

I CATIONS A N l O N S

I

1 JS4 A JB3 J JUS S J U I I 2 JS5 B JS3 K JBI T JB71 3 BG'I C J S 6 L J U Z 4 JS2 D JU2 M JP3 5 JSI E TG1 N JP2 6 BG2 F TG2 0 JUlO 7 BG3 G JU21 P JB70 8 BK1 H JTB 0 JB31 B BK2 I JU6 R J B 4

(14)

4.4. Diagram Stiff

Analisis dengan menggunakan d i iStiff dapat menentukan tipe air tanah,

serta menentukan proses evolusi air tanah yang berasal dari air hujan sarnpai ke laut, melalui proses pemzkaran kation Dari bentuk diagram Stiff (Garnbar 12) dapat diketahui masing-masing tipe air tanah Jakarta dan sekitarnya (Tabel 4 ). Tipe air

tanah dangkal Jakarta terdiri atas kalsium bikarbonat Ca(HCOs)z, natrium b i b o n a t Na HCOs, natrium klorida NaCl, dan magnesium biarbonat Mg(HCOs)2.

Air tanah sebagian be= Jakarta utara mempunyai tipe natrium klorida yang berarti telah terjadi intrusi air laut, diduga mekanisrne terjadiiya pence-an air laut pada air tanah dangkal disebabkan oleh adanya air laut yang pasang mencernari sungai dan badan air terbuka dan meresap rnasuk ke dalam air tanah dangkal. Hal ini t e r l i i t di JU6 dengan tipe air tanah natrium klorida dengan klasifikasi payau-asin menandakan adanya proses mixing antara air Iaut dengan air tawar. Air tanah

dengan kode JB1 Kernbangan mempunyai tipe natrium bikarbonat dengan klasifikasi payau-asin yang menandakan adanya proses mixing, pada proses pencucian air asin

oleh air hujan. Pa& lokasi JU2 di Pademangan air tanah dangkalnya mempunyai tipe natrium klorida dengan klasifikasi payau-asin yang rnerupakan proses pencemaran oleh adanya intrusi air hut. Di daerah Penjaringan JUI tipe air tanah dangkalnya adalah natrium klorida dengan klasifikasi payau sampai payau-asin rnerupakan

tanda adanya intrusi air laut. Di daerah Cengkareng JB7 air tanahnya mempunyai

(15)

penyebabnya adalaf fosil karena lokasi pengambilan sampelnya di lembah antar pernatang pantai

Untuk sebagian daerah Jakarta Pusat bagian selatan, Jakarta Tirnur bagian selatan, Jakarta Barat bagian selatan, dan seluruh Jakarta Selatan Icebanyakan air

tanahnya adalah bertipe natrium bikarbonat dan kalsium bikarbonat dengan khsifikasi tawar dan oligohaline yang mash layak untuk sumber air bersih.

Tabel 4. Tipe air tanah dangkal DKI Jakarta 2001, hasil analisis dengan menggunakan diagram Stiff.

(16)

MiUiequivalents per liter

5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5

Garnbar 12. Diagram Stiff air tanah dangkal DKI Jakarta dan sekitarnya.

Ca

Mg

Na+K

F e

Milliequivalents per liter XK) 1% 100 50 0 HCq+CO,

so.

CI N 4 Ca Mg Na+K Fe 50 100 150 200 .?LC?: nsb*mkbrldr L H C 4 + C 0 3

so.

c1 N 4

(17)

4.5. Deuterium dan Oksigen-18 (Hidmisotop)

Data curah hujan selama pengamatan tahun 2001 dan hasil analiiis komposisi isotop air hujan &pat dilihat pada tabel 5. Komposisi kandungan deuterium

dan

oksigen-18 mengalami d q l e s i terhadap bertambahnya elevasi dari lokasi jatuhnya

air hujan.

Tabel 5 . Data hasii analis deuterium dan oksigen-18 air hujan DKI Jakarta dan sekitarnya.

Data air hujan bulanan dihitung dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang terhadap jumlah curah hujan. Metode ini digunakan untuk menghindari pengaruh j d a h curah (amount eflec) terhadap nilai kandungan isotop. Data rata-rata

(18)

Tabel 6. Data rata-rata tertirnbang deuterium dan oksigen-18 air hujan Jakarta dan sekitarnya, 2001

Berdasarkan pada data pengukuran kandungan isotop air hujan di daerah Jakarta dan sekiiarnya didapatkan persarnaan garis regresi linear yang disebut garis

meteorik lokal (local meteoric water line) L M W L adalah 6 D = 7,9 6 1 8 0

+

14.1 dengan R = 0,97 d i m D adalah deuterium dalam satuan o/oo.

Dengan mengetahui komposisi isotop air hujan rnaka dapat dietahui kandungan isotop air tanah yang meresap masuk ke dalam bumi. Nilai kandungan

isotop air hujan yang meresap ke dalarn bumi tidak mengalami perubahan, kecuali

m a s k ke dalam batuan dengan suhu tinggi sehingga terjadi pergeseran nilai oksigen- 18 (oxygen s h i f t . Tetapi untuk kasus Jakarta sangat kecil kemungkinannya, mengingat di Jakarta tidak terdapat sumber panas burni.

Apabila air tanah suatu tempat terintrusi oleh air laut yang mempunyai nilai kandungan oksigen-18 dan deuterium sebesar noI, maka kandungan isotopnya air tanah tersebut akan berubah menjadi lebih kaya (enriched) mendekati nol. Dengan grafik hubungan deuterium dan oksigen-18 dari air tanah (Gambar 13, 14, dan 15) dapat diketahui bahwa air tanah tersebut tercemar oleh air laut atau tidak. Air tanah

Lokasi Pademangan Cilandak p-g

1

Bogor Altitude (m aml) 10 45 140 2 1 0 Rata-rata 6 "0 (O/OO) -5.68 -5.83 -6.21 -6.30 Rata-rata 6 D (O/OO) -32.5 -33.1 -34.0 -3 5 .O

(19)

yang tidak tercemar dan tidak mengalami evaporasi akan berhimpit dengan air meteorik 10- (Local Meteoric Water Line) LMWL, atau terdapat pada garis evaporasi yang mempunyai slope lebih besar dari garis intrusi. Aii tanah yang terintrusi air laut akan terletak pada garis antara titik air hujan lokal pada LMWL dan

air laut yang mempunyai nilai nol, mengikuti garis regresi linear. Dengan

mengetahui titik tersebut dapat dihitung rasio h d u n g a n air tanah clan air laut pada air tanah yang terintrusi air laut. Gambar 16 menunjukkan hubungan antara kandungan klorida dengan oksigen- 18 dari air tanah dangkal DKI Jakarta.

Air tanah Jakarta dan sekitarnya pada umumnya mempunyai kandungan isotop yang semakin deplesi ke arah selatan, mengikuti kaidah pengaruh elevasi (altitude eBct). Kandungan oksigen-18 berkisar antara 4 , 5 o/oo di daerah garis pantai sarnpai -6,l 0100 di daerah Jagakarsa. Sedangkan untuk deuterium berkisar

antara -25,O o/oo sampai dengan -34,6 o/oo.

Berdasarkan grafik hubungan antara deuterium dan oksigen-18 air tanah

dangkal yang terintrusi air laut (Gambar 15), Sarnpel air yang berhimpit dengan garis intrusi antara lain sampel dengan kandungan oksigen-18 bernilai -4,5 sarnpai - 5,O o/oo dan kandungan deuterium -25,O sampai -27,6 o/oo. Sampel air yang

berhimpit dengan garis intrusi antara lain JUl, JU3, JU4, JU6, JB8, JU2, JB5, JP6,

ST8 dan JT9. Berdasarkan kepada rasio proses percampuran antara air Iaut dan air hujan (oxygen shift) dari air laut sampai titik perpotongan antara garis intrusi dengan garis meteorik lokal yang merupakan air hujan yang masuk ke air tanah dangkal,

(20)

terdapat pada kelompok -4,5 sampai 4 , 6 o/oo yaitu JUl Penjaringan, JU3 Tanjung Wok, JU4 Koja, JU6 Cilincing dan JB8 Kalideres. Air tanah yang mempunyai kandungan oksigen antara 4 , 7 o/oo dan - 4 , 8 o/oo mempunyai rasio campuran air laut sekitar 15 % pada lokasi JB6 Kernayoran. Dua lokasi masing-masing JT8 Cakung dan JT9 Pulau Gadung mempunyai nilai oksigen -18 berkisar antara -4,9 o/oo dan -5,O o/oo berarti kandungan air hut pada kedua lokasi tersebut sekitar 10

%. Tidak dijwnpai air tanah dari bkasi lain yang berimpit pada garis intrusi air laut

yang mempunyai indikasi kandungan isotop lebii rendah dari 10 %.

Graflk Deuterium Vs Oksigen-18 A% Tanah Da-l DKI Jakarta tahun 2001

t - L M W L

& lntrusi

-8 -7 -6 5 4 3 -2

oksigen-18 (o/oo)

Gambar 13. Hubungan Deuterium Vs Oksigen- 18 Air Tanah Dangkal

(21)

Gambar 14. Hubungan antara Deuterium dan Oksigen-18 air hujan DKI Jakarta clan sekitamya dan garis intrusi air laut. Grafik Deuterium Vs Oksigen-18 Air Hujan Jakarta dan sekitamya tahun

2000 20 0 8

a

-20

5

.- ZJ -40

7

n -60 I 80

Gambar 15 : Hubungan deuterium dan oksigen-18 air tanah dangkal DKI Jakarta yang terintrusi air asin.

Air Tanah Dangkal DKI Jakarta yang Terintrusi Air Asin -10 -9 -8 -7 -6 5 4 3 -2 -1 0 I Oksiien-18 (o/oo)

-,

-20

-

8

.3 -30 4 0 L M W C I GMWL -- .- ,w -LMWL L i n e a r (GMWL)

0 .

-

-6 -5 -4 Oksigen-l 8 (dm)

(22)

Gambar 16. Hubungan antara klorida dan oksigen- 1 8 air

tanah

dangkal

DKI Jakarta, tahun 200 1

78

Grafik Klonda Vs Oks~gen-18 alr tanah dangkal DKI Jakarta. Nopernber 2001

4.6. Kondisi Lingkungan. 4.6.1. Jenis Tanah dan Batuan.

Berdasarkan peta geologi Jakarta dan sekitarnya ( Gambar 5), keadaan

geologi dan geohidrologi endapan permukaan daerah penelitian meliputi tiga satuan endapan yaitu aluvium, endapan pematang pantai dan batu pasir t u h dan konglomeratanlkipas aluvium.

Sepanjang garis pantai Jakarta bagian utara dari barat ke timur merupakan

endapan aluvium, yang terdui atas lempung, kerikil, koral d m bongkahan. Endapan pada daerah pantai, rawa dan sungai pada saat ini merupakan endapan aluvium Dikaitkan dengan pernbahasan tingkat keasinan pada sub bab sebelurnnya, dapat diketahui bahwa daerah yang air tanahnya tercemar oleh air payau dan asin, apabila

x J S loo00

-

loo0

f

-

3

8

1 0 0 10 -7 4 -5 4 -3 Oksigen- 18 (o/oo) * t x x

'3:

::

.+

X X ~ ~ v x x * X x

*

X x

(23)

dianalisis dengan cara penampalan peta (map overlay) ternyata seluruhnya terdapat pada endapan aluvium (gambar 17). Endapan ini berbatasan dengan endapan sat- batu pasir tufkan dan konglomeratankipas aluvium di sebelah selatan membentuk morfologi kipas. Perbatasan antara endapan aluvium dan batu pasir tufsan meliputi

daerah sekitar Pulau Gadung, Gambir, Tanah Tinggi, dan Pork Gaga. Perbatasan ini

sarna dengan batas daerah air tanah tawar dan payitu hasil penelitian ini.

Sejarah geologi rnenyebutkan bahwa garis pantai Jakarta pada 4500 tahun yang lalu adalah sepanjang garis yang melewati Pulau Gadung, Cempaka putih, Senen, Monas, Grogol, Jelambar dan Kalideres. Sebelah utara garis tersebut tersusun

oleh lempung endapan banjir dengan ketebalan sekitar 5 meter d m dibawahnya dialasi oleh lempung endapan laut clan rawa. Pada lokasi ini sebagian besar mempunyai air tanah dangkal yang bersifat tawar-payau.

Endapan Pematang Pantai terdapat di sebelah barat dan tirnur bagian utara Jakarta. Pada bagian tirnur membujur arah barat daya dan timur laut tersusun atas beberapa pematang saling sejajar satu s a m a lain dan sejajar dengan garis pantai sekarang. Endapan Pematang bagian tirnur ini terletak di sekitar daerah Cilincing. Endapan pematang bagian barat terletak di daerah Cengkareng dan Kapuk dengan

arah sebaran tenggara

-

barat laut saling sejajar satu sarna laii swta sejajar dengan garis pantai. Air tanah yang berada pada pematang ini umumnya bersifat tawar meskipun Iokasinya dekat dengan garis pantai. Tetapi air tanah yang diambil pada lokasi di antara pematang umumnya bersifat payau.

(24)
(25)

4.6.2. Jamk Air Tanah yang Tercemar Air Asin dari Garis Pantai

Untuk memudahkan analisis data sebaran air payau terhadap jarak dari garis pantai, lokasi penelitian dibagi menjadi tiga wna, yaitu w n a bagian barat (zona 1) ditarik garis dari Penjaringan ke selatan sampai Kebayoran Lama yang berjarak sek &...Ian. Zona tengan (wna 2) adalah garis antara Padernangan sampai Jagakarsa. Sedangkan zona timur (wna 3) -&xi Koja sampai Cipayung. Hubungan antara kandungan klorida dan DHL dengan lokasi pada w n a 1 , 2

dan

3 dapat dilihat pada gambar 18, 19 dan 20.

Lokasi air tanah dangkal yang terintrusi oleh air asin pada umumnya

terlertak berdekatan dengan garis pantai. Di bagian k t sekitar Cengkareng jarak

sebaran air tawar-payau sejauh sekitar 5 krn dari garis pantai Lebih ke timur di daerah sekitar muara Sungai Cisadane daerah sebaran air t a w - p a y a u melebar sampai sejauh 6,6 km. Di daerah Pademangan sebarang air t a w - p a y a u menyempit menjadi sekitar 2,9 km. Di bagian timur daerah sekitar Cilincing dan Cakung, sebaran air tanah tam-payau melebar mencapai 10 km dari garis pantai.

Terdapat dua lokasi anornali sebaran air tawar-payau ditengah-tengah air tawar yaitu sekitar Cempaka Putih clan Kembangan bagian utara. Pada bahasan

sebelurnnya dua Iokasi tersebut diperkirakan merupakan air tanah payau dari fosil dan endapan

du

laut purba yang karena sifat batuannya yang sangat lamban meluluskan air rnaka memerlukan waktu yang sangat lama untuk] dapat berubah menjadi air tawar melalui proses pencucian ylmhing).

(26)

Hubungan antara klorida dan lokasi zona 1

Penjaringan C e q k a m w KebonJeruk Cnngol Pahmmh Kebayoran Lama

Ldiasi

Gambar 1 8

.

Hubungan antara klorida serta daya hantar listrik (DHL) dan lokasi pada wna 1, daerah Penjaringan ke arah selatan sampai Kebayoran Lama.

Hubungan antara klorida dan lokasi zona 2

I

Gambar 19. Hubungan antara klori& serta daya hantar listrik (DHL) dan lokasi

(27)

Hubungan antara Morida dan lokasi zona 3

Gambar 20. Hubungan antara klorida serta daya hantar listrik (DHL) dan bkasi

pada zona 3, daerah Koja ke arah selatan sampai Cipayung.

4.6.3. Jurnlah Penggunaan S u m u r Bor

Dilihat pada tabel 7 dan 8, jumlah pemakakin air tanah dangkal untuk

keperluan surnber air bersih oleh masarakat di daerah Jakarta Utara yang seluruhnya terkontaminasi air payau dan asin adalah sangat sediikit. Penggunaan air bersih yang diambil dari air tanah dangkal di Jakarta Utara untuk keperluan rumah tangga tidak termasuk Pulau Seribu hanya 20 % dari rata-rata Jakarta 70,l %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa intrusi air laut di Jakarta Utara bukan disebabkan oleh eksploitasi air tanah dangkal oleh penduduk. Di daerah Jakarta Pusat penggunaan air tanah oleh penduduk mencapai 38,6 %. Lokasi

ini

mendapatkan instalasi air bersih dari PAM Jaya cukup besar yetkni 59,l %, bahkan untuk keperluan air &urn dari

(28)

PAM Jaya mencapai 88,6 %. Narnun masih ada sebagian kecil penduduk yang

menggunakan air sungai untuk keperluan rumah tangga cuci dan rnandi sekitar 2,3 % di daerah Johar Baru.

Penggunaan sumur pompa untuk keperluan rumah tangga terksar terdapat di Jakarta T imencapai 98,4 % kebanyakan terdistribusi di wilayah Jakarta Timur

bagian selatan Di Jakarta Timur jangkauan

P A M

Jaya masih sangat sedikit yakni 1,6 %. Pengambilan yang sangat besar ini kemungkinan menyebabkan aliran air tanah dangkal ke utara sangat h b a t atau bahkan tidak ada a l i i sama sekali, sehingga daerah utara tidak mendapatkan pasokan yang cukup untuk mendorong air payau dari

arah

selatan tetapi hanya mengadallcan air tanah lokal untuk melakukan

proses pencucian air payau di daerah ini. Untuk Jakarta Barat penggunaan sumur pompa mencapai 69,6 % d m kontribusi

P A M

Jaya seksar 30,4 %. Kondisi ini sama

dengan Jakarta Tirnur yang sebagian besar air tanahnya diekspoitasi di bagian selatan maka tidak ada tambahan tekanan pizometrik yang cukup untuk melalcukan dorongan air tanah dangkal ke arah hut. HaI h i menyebabkan proses pencucian

Vlushing) di daerah Kembangan bagian utara sangat lambat karena hanya tejadi dengan adanya intensitas hujan lokal.

Di Jakarta Selatan penggunaan sumur pompa mencapai 84,6 % dan

P A M

Jaya sebesar 15,4 %. Muka air tanah daerah Jakaarta Selatan mencapai 45 m diatas muka air laut dan intensitas hujan yang l e b i banyak dibandingkan dengan Jakarta Utara diharapkan dapat rnemasok air

tanah

dangkal Jakarta di bagian utara dengan

(29)

air hujan terjadi dengan l e b i cepat. Namun penggunaan air tanah yang cukup besar ini menyebabkan aliran air tanah ke arah utara menjadi lambat, sehingga pencemaran

air asin pada lapisan air tanah dangkal mash tetap terjadi di Jakarta bagian utara.

Tabel 7. Sumber air basih penduduk Jakarta untuk mandi, cuci, minum tahun 2000

Tabel 8. Sumber air minurn penduduk DKI Jakarta tahun 2000

Sungai ("A) 0 0 2.3 0 0 0,s Kotamadya Jakarta Selatan Jakarta T i JakartaPusat Jakarta Barat Jakarta Utara tidak tamasukPulauseribu Rata-rata

tmasukpulauseribu

1

I

I

Rata-rata 39,6 512 9.1

1

Sumber : BPS DKI Jakarta 2000 (diolah) Sumber : BPS DKI Jakarfa 2000 (diolah)

4.6.4. Luas Wilayah Terbangun

PAM Jaya

("/.I

159 1-6 59,l 30,4 65,7 29,l Beli

("/.I

1 3 0 2 2 3 12,5 42,9

Berdasarkan pada tabel 9, luas wilayah terbangun di seluruh wilayah Jakarta

Sumur Pompa ("/oI &4,6 98,4 38,6 69,6 20 70,s Sumur Pompa ("/a) 80 95,s 9-1 25 0 Kotamadya Jakarta Selatan Jakarta Tim Jakarta Pusat Jakarta Barat Jakarta Utara tidak

selain Jakarta Utara merata berkisar antara 81 % sampai 83 %, dengan daerah

PAM Jaya ("A) 18,5 4,5 88-6 62,5 45,7

resapan antara 17 %- 19 %. Di Jakarta Utara terrnasuk daerah Kepulauan Seribu luas daerah terbangun mencapai 75 %

dan

resapan sekitar 25 %. Kondisi ini tidak

(30)

menyebabkan air tanah dangkal daerah Jakarta Utara mendapatkan resapan air hujan

yang cukup untuk menghentikan atau me-angi pencemaran air asin Hal ini disebabkan daerah Jakarta Utara tanahnya merupakan endapan duvium yang sangat lambat meloloskan air hujan masuk ke dalam air tanah dangkal. Sebagian besar air hujan yang jatuh ke bumi menjadi air limpasan (run off) dan langsung mas& ke laut

.

Tabel 9. Luas wilayah terbangun di DKI Jakarta tahun 2000

4.6.5. Curah Hujan

Dari data curah hujan DKI Jakarta dan sekitarnya (Tabel 10) selama kurun waktu Nopember 1999 sampai dengan Februari 2001 dapat diketahui bahwa jumlah

curah hujan dari garis pantai laut Jawa ke arah Bogor menunjukkan jumlah curah

Luas TerLrangm <Yo) 8 1 82 83 82 75 80,22 K W a d y a J mSelatan Jakarta T i m JakartaPusat Jakarta Barat Jakarta Uma DKI Jakarta

hujan yang semakin tinggi. Daerah Pademangan dengan elevasi 10 rn dpl di Jakarta Utara mempunyai jumlah curah hujan sebanyak 1360,3 mm. Daerah Cilandak dengan elevasi 45 m dpl rnempunyai curah hujan sebanyak 2994 mm. Daerah Parung Sumber : BPS

Dm

Jakarta 2000 (diolah)

elevasi 140 m dpl jumlah curah hujannya sebanyak 2775 mm. Daerah Bogor pada

Luas

w2>

145,73 187,73 4 7 9 126,15 154,Ol 661.52

elevasi 200 m mempunyai jumlah curah hujan sebanyak 38 12 mm.

Luas Terbangm

om2)

118,04 153-94 39,76 103.44 115,51 - 530.69

(31)

87

Tabel 10. Data curah hujan dari Nopember 1999 sampai dengan Maret 200 1

Di daerah s e k i i Jakarta Utara jumlah curah hujannya jauh l e b i sedikit bila dibandingkan dengan daerah lain di Jakarta Selatan

d m

Bogor. Jumlah curah hujan

di Jakarta Utara hanya sekitar 45 % dari Jakarta Selatan

dan

hanya 35 % dari jumlah curah hujan di Bogor. Dengan kondisi tersebut berarti terdapat korelasi yang

signifikan antara intrusi air asin di Jakarta bagian utara dengan jumlah curah hujan di

daerah tersebut.

Dikaitkan dengan infiltrasi air hujan yang masuk ke dalam lapisan air tanah dangkal maka kecilnya jurnlah curah hujan tersebut akan menarnbah parahnya pencemaran air Iaut di Jakarta Utara, dengan jumlah curah hujan yang sedikit maka

(32)

i n f i k i air hujan yang rnasuk ke dalam air tanah dangkal sebagai pasokan lokal air tanah dangkal juga sedikit. Infiltrasi air

tanah

yang sangat sedikit tidak dapat menaikkan elevasi muka air tanah yang dapat menaikkan tekanan pizometrik air tanah untuk menekan air payau ke arah laut. Dengan demikian kecilnya jumlah curah hujan di kawasan Jakarta bagian utara dapat mernberikan kontribusi terjadinya

intrusi air laut atau larnbatnya proses pencucian air payau oleh air tawar di sepanjang pantai utara Jakarta.

Gambar

Tabel  2.  Hasil  pengukuran  elevasi  muka  air  tanah,  klorida,  daya  h a m  listrik  (DHL)  dan  isotop  alarn  air tanah  dangkal DKI  Jakarta,  Nopember  2001
Gambar 8. Kontur sebaran klorida (tingkat keasinan) air tanah dangkal DKI  Jakarta dan sekitarnya
Gambar 10. Kontur elevai muka air tanah dangkal DKI Jakarta dan sekitarnya
Tabel 3. Hasil analisis kimia air tanah dangkal daerah Jakarta,  Nopember 2001
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah membuat sistem pakar yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk memberikan informasi mengenai hama dan penyakit pada

MINIT MESYUARAT JAWATANKUASA PENGURUSAN ASRAMA KALI KE 1 / 2014 Tindakan / Makluman Semua Semua Penyelia Asrama... Semua Semua Semua Semua

Salah satu cara untuk mempertahankan karyawan yang berprestasi agar mau bekerja sama sampai pensiun adalah dengan memberikan kesejahteraan atau kopensasi pelengkap

Sedangkan tujuan dari iklan standar untuk memasarkan produk, sebuah PSA dimaksudkan untuk mengubah kepentingan umum, dengan menaikan kesadaran akan masalah,

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan dukungan yang sangat berarti dari berbagai pihak, khususnya Bapak Taufik Akbar, SE, M.Si, AK, CA, selaku

Deskripsi : Akan dilakukan pembangunan jalan dan jembatan, normalisasi saluran bawah tol, pembangunan tanggul serta pembangunan tendon untuk air hujan.. Waktu : Tahun 2017

Menurut Piaget perkembangan intelektual anak terdiri dari : kedewasaan (maturation), pengalaman fisik (physical experience), penyalaman logika matematika (logical

Dari proses observasi dan analisis sistem mengenai sistem lama yang diterapkan diruang gudang grocery dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan adanya rancangan sistem