• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Antrean Dengan Pemanggilan Nama Pada Pemungutan Suara Menggunakan Rfid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Antrean Dengan Pemanggilan Nama Pada Pemungutan Suara Menggunakan Rfid"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM ANTREAN DENGAN PEMANGGILAN NAMA PADA

PEMUNGUTAN SUARA MENGGUNAKAN RFID

   

Publikasi Jurnal Skripsi

Disusun Oleh :

ASHRI LINTANG ALDI SAFITRI

NIM : 0910630005 - 63

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

MALANG

(2)

   

KODE

 

PJ

01

Jalan MT Haryono 167 Telp & Fax. 0341 554166 Malang 65145

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PENGESAHAN PENGESAHAN

PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

NAMA : ASHRI LINTANG ALDI SAFITRI

NAMA : ASHRI LINTANG ALDI SAFITRI

NIM : 0910630005 - 63

NIM : 0910630005 - 63

PROGRAM STUDI : TEKNIK ELEKTRONIKA PROGRAM STUDI : TEKNIK ELEKTRONIKA

JUDUL SKRIPSI :

SISTEM ANTREAN DENGAN PEMANGGILAN NAMA PADA

PEMUNGUTAN SUARA MENGGUNAKAN RFID

JUDUL SKRIPSI :

SISTEM ANTREAN DENGAN PEMANGGILAN NAMA PADA

PEMUNGUTAN SUARA MENGGUNAKAN RFID

TELAH DI-REVIEW DAN DISETUJUI ISINYA OLEH: TELAH DI-REVIEW DAN DISETUJUI ISINYA OLEH:

Pembimbing 1

Mochammad Rif’an, ST., MT.

NIP. 19710301 200012 1 001

Pembimbing 2

Zainul Abidin, ST., MT., M.Eng.

NIK. 86012306110279

(3)

Ashri Lintang Aldi Safitri adalah mahasiswa program sarjana Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia (penulis dapat dihubungi melalui email: ashrilintang_as@ymail.com).

Mochammad Rif’an, ST., MT. Dan Zainul Abidin, ST., MT., M. Eng. adalah staf pengajar program sarjana Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia (email : rifan@ub.ac.id; zainulabidin@ub.ac.id.

Abstrak – Sistem antrean otomatis berbasis teknologi dengan pemanggilan nomor antrean telah dimanfaatkan oleh beberapa fasilitas layanan publik. Sistem otomatis ini memiliki kelemahan yakni adanya kewajiban bagi pengantre untuk mengingat nomor antrean agar tidak harus mengantre kembali dari awal ketika antreannya terlewati. Jurnal ini menjelaskan tentang sistem antrean dengan pemanggilan nama yang ditujukan untuk kegiatan pemungutan suara. Peserta pemungutan suara (voter) diidentifikasi melalui tag RFID (Radio Frequency Identification) pasif TK4100 yang dibaca oleh RFID

Starter Kit berbasis ID-12. Pemanggilan antrean voter

dilakukan secara visual dan audio dengan mengkonversi data tulisan menjadi data suara melalui software Borland Delphi 7 dengan sumber data berasal dari database yang dibuat menggunakan MySQL. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa jarak baca maksimal RFID Starter Kit

adalah 4,5 cm. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa sistem mampu melakukan pencarian data voter, penyimpanan urutan antrean, pemanggilan antrean serta pengubahan status voter yang telah melakukan pemungutan suara dengan tingkat keberhasilan 100%.

Abstrak – Sistem antrean otomatis berbasis teknologi dengan pemanggilan nomor antrean telah dimanfaatkan oleh beberapa fasilitas layanan publik. Sistem otomatis ini memiliki kelemahan yakni adanya kewajiban bagi pengantre untuk mengingat nomor antrean agar tidak harus mengantre kembali dari awal ketika antreannya terlewati. Jurnal ini menjelaskan tentang sistem antrean dengan pemanggilan nama yang ditujukan untuk kegiatan pemungutan suara. Peserta pemungutan suara (voter) diidentifikasi melalui tag RFID (Radio Frequency Identification) pasif TK4100 yang dibaca oleh RFID

Starter Kit berbasis ID-12. Pemanggilan antrean voter

dilakukan secara visual dan audio dengan mengkonversi data tulisan menjadi data suara melalui software Borland Delphi 7 dengan sumber data berasal dari database yang dibuat menggunakan MySQL. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa jarak baca maksimal RFID Starter Kit

adalah 4,5 cm. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa sistem mampu melakukan pencarian data voter, penyimpanan urutan antrean, pemanggilan antrean serta pengubahan status voter yang telah melakukan pemungutan suara dengan tingkat keberhasilan 100%.

Kata Kunci : Sistem Antrean Pemungutan Suara, Tag RFID TK4100, RFID Starter Kit, text to speech.

Kata Kunci : Sistem Antrean Pemungutan Suara, Tag RFID TK4100, RFID Starter Kit, text to speech.

I. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN

emungutan suara merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh negara – negara penganut sistem demokrasi untuk suatu periode tertentu. Kegiatan ini melibatkan seluruh kalangan masyarakat yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Indonesia tahun 2009, tercatat bahwa terdapat 170 juta orang yang telah memiliki hak untuk melakukan pemungutan suara (voter)[1]. Jumlah tersebut tentunya sangat besar apabila dibandingkan dengan jumlah fasilitas TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang hanya berjumlah 500 ribu TPS[1]. Oleh karena itu, pada saat pelaksanaan pemungutan suara akan terjadi antrean

voter.

emungutan suara merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh negara – negara penganut sistem demokrasi untuk suatu periode tertentu. Kegiatan ini melibatkan seluruh kalangan masyarakat yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Indonesia tahun 2009, tercatat bahwa terdapat 170 juta orang yang telah memiliki hak untuk melakukan pemungutan suara (voter)[1]. Jumlah tersebut tentunya sangat besar apabila dibandingkan dengan jumlah fasilitas TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang hanya berjumlah 500 ribu TPS[1]. Oleh karena itu, pada saat pelaksanaan pemungutan suara akan terjadi antrean

voter.

Metode antrean yang digunakan pada pemungutan suara saat ini sangat manual apabila dibandingkan dengan sistem antrean otomatis berbasis teknologi yang telah diterapkan pada beberapa fasilitas layanan publik[2]. Sistem antrean berbasis teknologi yang ada saat ini adalah antrean dengan pemanggilan nomor urut

antrean secara otomatis. Kelemahan dari sistem ini adalah pengantre diharuskan untuk mengingat nomor urut antreannya. Ketika pengantre lupa akan nomor antreannya dan gilirannya telah terlewati, maka pengantre harus mengambil nomor antrean ulang. Inilah hal penting yang perlu diperbaiki apabila akan menerapkan sistem otomatis ini untuk kegiatan pemungutan suara.

Metode antrean yang digunakan pada pemungutan suara saat ini sangat manual apabila dibandingkan dengan sistem antrean otomatis berbasis teknologi yang telah diterapkan pada beberapa fasilitas layanan publik[2]. Sistem antrean berbasis teknologi yang ada saat ini adalah antrean dengan pemanggilan nomor urut

antrean secara otomatis. Kelemahan dari sistem ini adalah pengantre diharuskan untuk mengingat nomor urut antreannya. Ketika pengantre lupa akan nomor antreannya dan gilirannya telah terlewati, maka pengantre harus mengambil nomor antrean ulang. Inilah hal penting yang perlu diperbaiki apabila akan menerapkan sistem otomatis ini untuk kegiatan pemungutan suara.

Untuk mengatasi kelemahan tersebut, dirancanglah sebuah sistem pengatur antrean menggunakan

pemanggilan nama voter pada pemungutan suara

dengan identifikasi RFID yang dapat memberikan

kemudahan bagi voter dalam melakukan antrean.

Pemanggilan nama voter dilakukan dengan

pengubahan tulisan menjadi suara (text to speech)

dengan ejaan Inggris [3].

Untuk mengatasi kelemahan tersebut, dirancanglah sebuah sistem pengatur antrean menggunakan

pemanggilan nama voter pada pemungutan suara

dengan identifikasi RFID yang dapat memberikan

kemudahan bagi voter dalam melakukan antrean.

Pemanggilan nama voter dilakukan dengan

pengubahan tulisan menjadi suara (text to speech)

dengan ejaan Inggris [3].

Sistem antrean yang dirancang memiliki kapasitas antrean sejumlah 999 nomor antrean dengan fasilitas

bilik suara sebanyak 3 buah. Voter yang dapat masuk

ke dalam antrean dianggap telah memiliki tag RFID sebagai alat identifikasi yang telah didaftarkan pada tabel databasevoter.

Sistem antrean yang dirancang memiliki kapasitas antrean sejumlah 999 nomor antrean dengan fasilitas

bilik suara sebanyak 3 buah. Voter yang dapat masuk

ke dalam antrean dianggap telah memiliki tag RFID sebagai alat identifikasi yang telah didaftarkan pada tabel databasevoter.

II. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

II. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

A. Penentuan Spesifikasi Alat

A. Penentuan Spesifikasi Alat

Spesifikasi alat secara keseluruhan ditentukan terlebih dahulu sebagai acuan dalam perancangan selanjutnya. Spesifikasi alat yang direncanakan adalah sebagai berikut :

Spesifikasi alat secara keseluruhan ditentukan terlebih dahulu sebagai acuan dalam perancangan selanjutnya. Spesifikasi alat yang direncanakan adalah sebagai berikut :

ƒ Identifikasi voter dilakukan dengan

menggunakan tag RFID dan RFID Starter Kit.

ƒ Identifikasi voter dilakukan dengan

menggunakan tag RFID dan RFID Starter Kit.

ƒ Tag RFID yang digunakan adalah tipe tag RFID

pasif TK4100.

ƒ Tag RFID yang digunakan adalah tipe tag RFID

pasif TK4100.

ƒ RFID Starter Kit yang menggunakan reader

ID-12 dapat membaca dengan radius kurang lebih 12 cm.

ƒ RFID Starter Kit yang menggunakan reader

ID-12 dapat membaca dengan radius kurang lebih 12 cm.

ƒ RS232 to USB converter digunakan untuk

menghubungkan antara RFID Starter Kit dengan

Personal Computer (PC).

ƒ RS232 to USB converter digunakan untuk

menghubungkan antara RFID Starter Kit dengan

Personal Computer (PC).

ƒ Kapasitas bilik suara sebanyak 3 buah.

ƒ Kapasitas bilik suara sebanyak 3 buah.

ƒ PC yang digunakan menggunakan Operating

System Windows 7 64 bit yang berfungsi sebagai pengolah data, penampil data serta

menyimpan informasi dalam database.

ƒ PC yang digunakan menggunakan Operating

System Windows 7 64 bit yang berfungsi sebagai pengolah data, penampil data serta

menyimpan informasi dalam database.

ƒ Jumlah antrean voter/jumlah user yang

disediakan maksimal 999 orang.

ƒ Jumlah antrean voter/jumlah user yang

disediakan maksimal 999 orang.

ƒ Pemanggilan antrean akan dilakukan dengan

pemanggilan nomor antrean, nama voter dan

nomor bilik suara melalui speaker serta monitor

yang disediakan.

ƒ Pemanggilan antrean akan dilakukan dengan

pemanggilan nomor antrean, nama voter dan

nomor bilik suara melalui speaker serta monitor

yang disediakan.

ƒ Pemanggilan nama dilakukan dengan

mengonversi tulisan menjadi suara melalui

software Borland Delphi 7 menggunakan fungsi

ƒ Pemanggilan nama dilakukan dengan

mengonversi tulisan menjadi suara melalui

software Borland Delphi 7 menggunakan fungsi

P

P

SISTEM ANTREAN DENGAN PEMANGGILAN NAMA PADA

PEMUNGUTAN SUARA MENGGUNAKAN RFID

(4)

text to speech dan database bahasa Inggris buatan Microsoft (Microsoft SAPI).

ƒ Sistem dapat melakukan pemanggilan ulang

untuk voter yang belum hadir.

ƒ Program tampilan pada layar monitor dirancang

dengan menggunakan software Borland Delphi

7.

ƒ Media penyimpan data (database) dibuat

menggunakan MySQL.

B. Perancangan Alat

Perancangan ini didasarkan pada diagram blok yang ditunjukkan dalam Gambar 1.

Gambar 1. Diagram blok sistem secara keseluruhan

Cara kerja sistem antrean ini dimulai dengan

identifikasi voter menggunakan RFID Starter Kit.

Kartu tanda pengenal voter yang berupa tag RFID telah

menyimpan nomor ID voter yang nantinya akan dibaca

oleh RFID Starter Kit. Nomor ID itulah yang dijadikan

sebagai kunci untuk mencari data voter di dalam

database. Apabila data voter ditemukan, data tersebut ditampilkan pada monitor petugas TPS dan akan disimpan dalam urutan antrean pemungutan suara.

Ketika sistem pemanggilan antrean diaktifkan oleh operator (petugas TPS), petugas dapat memilih nomor

bilik yang akan digunakan oleh voter untuk melakukan

pemungutan suara. Setelah operator memilih nomor bilik, sistem secara otomatis akan mengambil data urutan antrean yang telah tersimpan dan melakukan pemanggilan antrean secara audio dan visual. Pemanggilan secara audio merupakan gabungan dari hasil konversi data tertulis berupa nomor antrean, nama

voter serta nomor bilik suara menjadi data suara

melalui software Borland Delphi 7. Pemanggilan secara

visual menampilkan data voter berupa nomor antrean,

nama voter, foto serta nomor bilik yang digunakan.

Kinerja sistem yang dijelaskan tersebut akan dikendalikan oleh perangkat lunak yang dirancang

berdasarkan pada flowchart dalam Gambar 2.

Ketika perangkat lunak sistem dimulai, operator

diminta untuk mengisikan nama TPS serta password

dari sistem. Apabila password tepat, selanjutnya

program meminta operator untuk memasukkan nama kegiatan pemungutan suara yang dilakukan untuk

penamaan tabel database penyimpanan antrean.

Program tampilan kemudian akan memanggil subrutin pembacaan tag RFID yang dilanjutkan dengan

subrutin pengambilan data voter. Jika operator akan

memulai proses pemanggilan antrean, maka program

akan memanggil subrutin panggil antrean voter. Selama

program tidak dinon-aktifkan oleh operator, maka proses pemanggilan subrutin akan dapat terus dilaksanakan.

Gambar 2. Flowchart perancangan perangkat lunak sistem secara keseluruhan

1) Perancangan Subrutin Pembacaan Tag RFID oleh

RFID Starter Kit

Perancangan ini bertujuan untuk membaca informasi yang ada dalam tag RFID dan

menampilkannya pada program penampil. Flowchart

dari subrutin ini ditunjukkan dalam Gambar 3.

MULAI

RFID Starter Kit terhubung ? Buka port RFID Starter Kit Tutup port RFID Starter Kit Buffer = buffer + data Data = #3 ? ID = copy(buffer,pos (buffer,#2)+4,8) Konversi ID hexadesimal ke dalam tipe integer Tampilkan data ID SELESAI Input data dari RFID Starter Kit T Y T Y

Gambar 3. Flowchart perancangan subrutin pembacaan tag RFID oleh RFID Starter Kit

2) Perancangan Subrutin Pencarian Data Voter

dalam Database

Perancangan ini bertujuan untuk melakukan

pencarian data dalam database voter yang telah

dibuat sebelumnya dan menyimpan data tersebut

dalam suatu urutan antrean. Flowchart dari subrutin

ini ditunjukkan dalam Gambar 4.

3) Perancangan Subrutin Pemanggilan Antrean Voter

Perancangan ini bertujuan untuk melakukan

pemanggilan kepada voter yang mendapatkan giliran

antrean untuk melakukan pemungutan suara. Pemanggilan secara audio dilakukan dengan urutan

panggilan berupa nomor antrean, nama voter serta

nomor bilik yang digunakan. Flowchart dari subrutin

ini diperlihatkan dalam Gambar 5.

4) Perancangan Database

Perancangan ini berfungsi untuk membuat suatu tempat penyimpanan segala macam data yang diperlukan dalam sistem antrean pemungutan suara

ini. Database yang dirancang dalam sistem ini terdiri

atas 2 tabel, yakni tabel utama database voter dan

RFID Starter Kit Monitor Speaker Serial to USB converter Database MySQL Personal Computer Tag RFID TK4100

(5)

tabel database antrean. Atribut untuk masing – masing tabel ditunjukkan dalam Tabel I dan Tabel II.

Gambar 4. Flowchart perancangan subrutin pencarian data voter

dalam database

Gambar 5. Flowchart perancangan subrutin pemanggilan antrean voter

Tabel I. Atribut tabel utama databasevoter

Tabel II. Atribut tabel database antrean

C. Pembuatan Alat

1) Pengaturan RFID Starter Kit

Pengaturan ini dilakukan untuk memilih mode

kerja dari RFID Starter Kit dan format data output

yang diinginkan. Untuk menghasilkan format data

UART RS-232 (ASCII) dengan mode kerja reader

only, setting jumper yang digunakan adalah seperti dalam Gambar 6.

Gambar 6. Setting jumper RFID mode reader only dengan format data UART RS-232(ASCII) [4]

2) Pembuatan Software

Pembuatan software dilakukan sesuai dengan

perancangan yang telah dilakukan, yakni terdiri atas

program tampilan dan database. Hasil pembuatan

seluruh software ditunjukkan dalam Gambar 7,8,9,10,

11,12 dan 13.

Gambar 7. Hasil pembuatan program tampilan utama.

Gambar 8. Hasil pembuatan tampilan program pengisian nama kegiatan.

Gambar 9. Hasil pembuatan tampilan program identifikasi voter

Gambar 10. Hasil pembuatan tampilan identifikasi voter dengan kartu tag hilang

No Nama Kolom Data Tipe Field Size Keterangan

1 ID Integer 10 Primary key

2 Nama Varchar 50

3 Jenis Kelamin Tinyint 1

4 Alamat Varchar 100

5 Foto Varchar 100

6 Status Tinyint 1

7 Bilik Integer 1

8 No. Antrean Integer 2

9 TPS Varchar 20

No Nama Kolom Tipe Data

Field

Size Keterangan

1 No. Antrean Integer 2 Primary key

2 ID Integer 10

3 Nama Varchar 50

4 Bilik Integer 1

(6)

Gambar 11. Hasil pembuatan tampilan pengontrol panggilan

Gambar 12. Hasil pembuatan tabel database utama data voter

Gambar 13. Hasil pembuatan tabel database antrean voter

III. PENGUJIAN DAN ANALISIS

Pengujian dilakukan untuk menganalisis hasil pembuatan alat yang dirancang dalam mencapai tujuan yang direncanakan. Pengujian dilakukan per blok sistem kemudian secara keseluruhan sistem.

A. Pengujian Jarak Pembacaan Tag RFID oleh RFID

Starter Kit

Pengujian ini bertujuan untuk menganalisis jarak

baca dari RFID Starter Kit dalam membaca informasi

yang tersimpan dalam tag RFID. Flowchart pengujian

ini sama seperti flowchart subrutin pembacaan tag

dalam Gambar 3. Hasil pengujian ini secara keseluruhan ditampilkan dalam Tabel III.

Tabel III. Hasil Pengujian Jarak Pembacaan Tag

Jarak

(cm) 4565141 4565150 5931108 4374549 5927687

1 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil 2 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil 3 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil 4 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil 4,5 Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil 5 Berhasil Berhasil Gagal Berhasil Gagal 5,5 Gagal Berhasil Gagal Gagal Gagal

6 Gagal Berhasil Gagal Gagal Gagal

6,5 Gagal Gagal Gagal Gagal Gagal 7 Gagal Gagal Gagal Gagal Gagal

8 Gagal Berhasil Gagal Gagal Gagal

10 Gagal Gagal Gagal Gagal Gagal 12 Gagal Gagal Gagal Gagal Gagal

Catatan : Keterangan ‘berhasil’ berarti nomor ID tag yang terbaca sesuai dengan nomor ID yang tercetak pada tag. ‘Gagal’ berarti nomor ID tidak sesuai dengan nomor yang tercetak atau tidak dapat terbaca sama sekali.

Dari hasil keseluruhan pengujian ini terlihat bahwa pada jarak 5 cm tidak semua nomor ID tag dapat

terbaca oleh RFID Starter Kit. Ini berarti bahwa jarak

baca maksimal dari RFID Starter Kit yang digunakan

adalah 4,5 cm.

B. Pengujian Pencarian Data Voter dalam Database

dan Menyimpan Data dalam Urutan Antrean

Pengujian ini bertujuan untuk menganalisis

ketepatan software yang dibuat dalam mencari data

voter yang ada dalam database serta menyimpan data

voter dalam urutan antrean. Flowchart pengujian ini ditunjukkan dalam Gambar 14, sedangkan hasil pengujian secara keseluruhan ditampilkan dalam Tabel

IV. Parameter keberhasilan dari pencarian data voter

adalah ketepatan data yang ditampilkan setelah

dibandingkan dengan data pada database.

Dari hasil pengujian dalam Tabel IV terlihat bahwa

program telah mampu menemukan data voter di dalam

database secara tepat dengan tingkat keberhasilan 100%. Selain itu, program juga mampu menyimpan

urutan antrean voter dengan tepat seperti ditunjukkan

dalam Gambar 15.

  Gambar 14. Flowchart pengujian pencarian data dan

penyimpanan data dalam antrean

Tabel IV. Hasil Pengujian Pencarian Data Voter dalam Database

Catatan : JK : Jenis Kelamin ; L : Laki – laki ; P : Perempuan ; BM : Belum Memilih ; Ket. : Keterangan

Gambar 15. Tabel database antrean hasil penyimpanan urutan antrean voter

Tag Input Nomor

ID

Nama JK Alamat Status Ket. 1 4374549 Pierre Tendean L Jl. Jakarta 1 BM Berhasil 2 5931891 Kartini P Jl. Bandung 33 BM Berhasil 3 4374560 Cut Nyak Dhien P Jl. Veteran A2 BM Berhasil 4 4565141 Adam Malik L Jl. D. Kerinci 3 BM Berhasil 5 4374555 Ahmad Yani L Jl. Ananas 25 BM Berhasil 6 4565150 Dewi Sartika P Jl. Bukittinggi 5D BM Berhasil 7 5931085 Soedirman L Jl. Kedondong B1 BM Berhasil 8 5927691 Cut Nyak Meutia P Jl. Sumbersari 3 BM Berhasil 9 4565151 Soekarno L Jl. Bumi Indah 8 BM Berhasil 10 4565156 Nyi Ageng Serang P Jl. Nusa Indah 9 BM Berhasil

(7)

C. Pengujian Pemanggilan Urutan Antrean Voter

Menurut Nomor Bilik

Pengujian ini bertujuan untuk menganalisis

ketepatan pemanggilan data voter secara audio dan

visual sesuai dengan urutan antrean dan nomor bilik.

Flowchart pengujian ditunjukkan dalam Gambar 16, sedangkan hasil pengujian secara keseluruhan ditampilkan dalam Tabel V.

Gambar 16. Flowchart pengujian pemanggilan urutan antrean

voter menurut nomor bilik

Setelah dilakukan pengecekan dengan urutan antrean yang dibuat sebelumnya, data keseluruhan hasil pengujian telah sesuai dengan tingkat keberhasilan

100%. Ini berarti sistem telah mampu memanggil voter

secara audio visual sesuai dengan urutan antrean yang dibuat.

Tabel V. Hasil Pengujian Pemanggilan Urutan Antrean Voter

D. Pengujian Perubahan Status Pemungutan Suara

Voter

Pengujian ini bertujuan untuk menganalisis

kemampuan sistem dalam menyimpan data voter yang

telah melakukan pemungutan suara. Flowchart

pengujian ini ditunjukkan dalam Gambar 17, sedangkan hasil pengujian secara keseluruhan ditampilkan dalam Tabel VI.

Gambar 17. Flowchart pengujian perubahan status pemungutan suara

voter

Dari keseluruhan hasil pengujian, baik yang ditampilkan dalam program maupuan yang disimpan

dalam database telah berhasil diubah dengan tingkat

keberhasilan 100%. Ini berarti bahwa sistem telah

mampu menyimpan hasil perubahan status voter yang

telah melakukan pemungutan suara.

Tabel VI. Hasil Pengujian Perubahan Status Voter

Catatan : Angka 1 pada data status pemungutan suara menunjukkan voter telah melakukan pemungutan suara

E.Pengujian Sistem secara Keseluruhan

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keandalan kinerja sistem secara keseluruhan. Urutan hasil pengujian keseluruhan sistem untuk pengisian

nama TPS, password sistem dan pengisian nama

kegiatan pemungutan suara ditunjukkan dalam Gambar 18(a) dan (b). Pengujian dilanjutkan dengan

pengidentifikasian voter yang hasilnya ditampilkan

dalam Tabel VII, pemanggilan antrean voter serta

perlakuan vote atau pembatalan. Tabel VIII

menampilkan data hasil pemanggilan voter secara

audio visual dan perlakuan yang diberikan.

Keseluruhan pengujian pengidentifikasian voter

memberikan hasil yang sesuai dengan tabel database

voter yang ada. Begitu juga dalam pemanggilan antrean

voter yang telah sesuai dengan urutan penyimpanan antrean, di mana urutan tersebut sama dengan urutan

pengidentifikasian voter. Hasil dari perlakuan

yangdiberikan kepada masing – masing voter

Panggilan

ke Pemanggilan visual Pemanggilan audio

1 No. antrean Nama Bilik 4 Adam Malik 2

“Nomor empat Adam Malik menuju bilik 2”

2 No. antrean Nama Bilik 10 Soekarno 3 “Nomor sepuluh Soekarno menuju bilik

3” 3 No. antrean Nama Bilik 11

Nyi Ageng Serang 2

“Nomor sebelas Nyi Ageng Serang menuju

bilik 2” 4 No. antrean Nama Bilik 70 Kartini 1

“Nomor tujuh puluh Kartini menuju bilik 1”

5 No. antrean Nama Bilik 85 Ahmad Yani 3

“Nomor delapan puluh lima Ahmad Yani

menuju bilik 3” 6 No. antrean Nama Bilik 99 Dewi Sartika 2

Nomor sembilan puluh sembilan Dewi Sartika

menuju bilik 2” 7 No. antrean Nama Bilik 100 Martha Christina 1 “Nomor seratus Martha Christina menuju bilik 1” 8 No. antrean Nama Bilik 191

Cut Nyak Meutia 2

“Nomor seratus sembilan puluh satu

Cut Nyak Meutia menuju bilik 2” 9 No. antrean Nama Bilik 333 Mohammad Hatta 3

“Nomor tiga ratus tiga puluh tiga Mohammad Hatta menuju bilik 3”

10 No. antrean Nama Bilik 851 Soedirman 1

“Nomor delapan ratus lima puluh satu menuju

bilik 1” Voter ke Nomor ID Nomor Urut Antrean

Status pemungutan suara Pada Program Pada

Database 1 4565141 4 Telah melakukan pemungutan suara 1 2 4565151 10 Telah melakukan pemungutan suara 1 3 4565156 11 Telah melakukan pemungutan suara 1 4 4374560 17 Telah melakukan pemungutan suara 1 5 5931891 70 Telah melakukan pemungutan suara 1 6 4374555 85 Telah melakukan pemungutan suara 1 7 4565150 99 Telah melakukan pemungutan suara 1 8 5927687 100 Telah melakukan pemungutan suara 1 9 5931108 333 Telah melakukan pemungutan suara 1 10 5931085 851 Telah melakukan pemungutan suara 1

(8)

ditunjukkan dengan perubahan status voter yang

tersimpan di dalam tabel database seperti ditunjukkan

dalam Gambar 19.

(a)

(b)

Gambar 18(a) Tampilan pengujian pengisian nama TPS dan pengecekan password sistem

(b) Tampilan pengujian pengisian nama kegiatan pemungutan suara yang dilakukan

Tabel VII. Hasil pengidentifikasian dan penyimpanan urutan antrean

Tabel VIII. Hasil pemanggilan voter secara audio visual dan perlakuan yang diberikan

Dari keseluruhan pengujian sistem secara keseluruhan ini menunjukkan bahwa sistem telah

mampu mengidentifikasi voter melalui tag RFID,

menampilkan data voter yang ada dalam tabel database

voter sesuai dengan nomor ID tag RFID, memanggil

urutan antrean voter sesuai dengan data urutan antrean

dan data voter yang tersimpan serta mampu mengubah

status pemungutan suara voter setelah voter melakukan

pemungutan suara.

Gambar 19. Tabel database setelah dilakukan pemanggilan antrean dan perlakuan kepada setiap voter

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan pengujian dan analisis sistem antrean dengan pemanggilan nama pada pemungutan suara menggunakan RFID, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

ƒ Software antarmuka PC dengan RFID Starter

Kit dibuat menggunakan komponen XcomDrv

pada Delphi 7 dengan jarak baca maksimal sebesar 4,5 cm.

ƒ Software PC penampil dan penyimpan data

voter dalam antrean mampu menampilkan dan menyimpan data sesuai dengan data utama yang

tersimpan di dalam tabel databasevoter.

No Nomor ID

Nama JK Alamat Status Nomor

Antrean 1 4565141 Adam Malik L Jl. D. Kerinci 3 BM 1 2 5927687 Martha Christina P Jl. Ranu Pani 67 BM 2 3 4374549 Pierre Tendean L Jl Jakarta 1 BM 3 4 5931891 Kartini P Jl. Bandung 33 BM 4 5 5931108 Mohammad Hatta L Jl. Kawi 1C BM 5 6 4565150 Dewi Sartika P Jl. Bukittinggi 5D BM 6

ƒ Software PC pemanggil antrean voter mampu melakukan pemanggilan secara audio dengan mengkonversi data tulisan menjadi suara (text to speech) dan pemanggilan visual sesuai urutan antrean dan sesuai dengan data yang ada dalam tabel databasevoter.

ƒ Penanda status pemungutan suara voter mampu

membatasi voter dalam melakukan pemungutan

suara sebanyak satu kali saja.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Komisi Pemilihan Umum. 2009. Buku Saku Pemilu 2009. Jakarta Pusat.

Panggilan ke

Pemanggilan visual Pemanggilan

audio Perlakuan 1 No. antrean Nama Bilik 1 Adam Malik 2 “Nomor satu Adam Malik menuju bilik 2” Vote 2 No. antrean Nama Bilik 2 Martha Christina 1 “Nomor dua Martha Christina menuju bilik 1” Batal 3 No. antrean Nama Bilik 3 Pierre Tendean 3 “Nomor tiga Pierre Tendean menuju bilik 3” Vote 4 No. antrean Nama Bilik 4 Kartini 2 “Nomor empat Kartini menuju bilik 2” Vote 5 No. antrean Nama Bilik 5 Mohammad Hatta 1 “Nomor lima Mohammad Hatta menuju bilik 1” Vote 6 No. antrean Nama Bilik 6 Dewi Sartika 2 Nomor enam Dewi Sartika menuju bilik 2” Vote 7 No. antrean Nama Bilik 7 Martha Christina 3 “Nomor tujuh Martha Christina menuju bilik 3” Vote

[2] Wulandari, Maulina. 2011. Sistem Antrean pada Apotek Menggunakan Barcode dengan Output Audio – Visual. Skripsi. Malang : Program Sarjana Strata Satu Universitas Brawijaya.

[3] Mukhlasin, S. Kom, Hafid. 2008. Cara Mudah Membuat Aplikasi Text To Speech Bahasa Inggris (TTS English) Menggunakan Delphi. http://delphiscript. blogspot.com/2008/02/cara-mudah-membuat-aplikasi-text-to.html. Diakses pada tanggal 18 Maret 2013 pada pukul 07:30.

(9)

Gambar

Gambar 1. Diagram blok sistem secara keseluruhan
Gambar 16. Flowchart pengujian pemanggilan urutan antrean  voter menurut nomor bilik
Tabel VII. Hasil pengidentifikasian dan penyimpanan urutan antrean

Referensi

Dokumen terkait

Dari pemeriksaan yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa dari sampel bakso daging I, II, III, IV, V, VI, VII, dan VIII yang diuji secara kualitatif menggunakan uji nyala

Tahapan tahapan waktu penelitian sebagai berikut: (1) melakukan Ujicoba Instrumen (2) menganaliis data dan ujicoba instrumen, (3) melakukan penelitian dengan melakukan

Teniendo en cuenta las investigaciones precedentes, este estudio tiene como finalidad analizar la relación entre el apoyo social percibido, de la familia, de los pares y del

Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode inokulasi langsung pada media Plate Count Agar yang telah diinokulasi bakteri uji dan menunjukkan adanya aktivitas

Analisis efisiensi terhadap pasar modal Indonesia ini membatasi pada tingkatan efisiensi bentuk semi kuat (semi strong form efficiency), karena pada pasar yang efisien dalam

Aktivitas pembelian merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk dikelola secara sungguh-sungguh oleh sebuah perusahaan, karena ruang lingkup proses ini

Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan-dorongan dalam diri individu baik itu dari dalam diri dan dari luar diri individu yang mampu

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa terapi perilaku adalah teknik khusus yang digunakan untuk mengubah perilaku seseorang yang kurang tepat (maladaptif)