• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas penggunaan musik barok sebagai pengiring kegiatan pembelajaran matematika pada materi persamaan garis lurus siswa kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Efektivitas penggunaan musik barok sebagai pengiring kegiatan pembelajaran matematika pada materi persamaan garis lurus siswa kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta"

Copied!
208
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MUSIK BAROK SEBAGAI PENGIRING KEGIATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS SISWA KELAS VIII B SMP KANISIUS GAYAM YOGYAKARTA. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh : Agnes Pratiwi Yordan NIM : 101414066. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. SKRIPSI. EFEI(TTVTTAS PENGGT'NAAII MUSIK BAROK SEBAGAI PENGIRING. KEGIATAI\I PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LT]RUS SISWA KELAS VIII B SMP KANISIUS GAYAM YOGYAKARTA. f r 1. a s. $' '*:,*. !.414A66. fb,. d-+. &il. iru a4l. !r:- :l. s. f'. ;. F*u. pcl. I. &'f, h!. i. #H ,.J. .ir. J. "E-F -'G'. utxgi.E.eu#r..,rta*g.*.."*r,..i : F;. -.8d.. ';;. +i. io=,. il,{E.l "",,-". ^.,1.*rr,.{rltt.trr! 4 *tt:1i{r,.?. _#. 14. \'*. n. i-. 'i'. q*:i. $ ,Her. rr.. ""at:.. i#'. r'. ",.-:- i' ,* ** \tfl' t d ffi ,-r.s !dE s Telah $isetujui oleh .-,i jS ia. H w. "#. ,. {}u*---. ***'. * *-p''t". H'ttr {., {&. :46. ' :f. +-.r! l.ni-. -li.. **rersll-* ,*"*...,*rlsta.'. ..,*..,. "*. .,* "-. S. .!'',. ,:H. J -,s, i.i d. i'..+*ras#. Dosen Pembimbing. .--')*r/ Drs. A. Sardana, M.Pd. 07 Januari 2015.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. SKRIPSI. EFEIffTVITAS PENGGTJNAAI\I MUSIK BAROK SEBAGAI PENGIRING KEGIATANI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LT]RUS SISWA KELAS VIII B SMP KAIVSIUS GAYAM YOGYAKARTA. Dipersiapkan dan ditulis oleh. :. Ketua Sekretaris. Murwani. M. Si.. Anggota Anggota Anggota. Yogyakarta 29 Jawaari 2A$ Fakultas Keguruan dan Ilrnu Pendidikan. m.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. “Pergilah dan lihatlah pekerjaan-pekerjaan Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia” Mazmur 66 : 5. Jangan habiskan hidup dengan melihat yang kurang dalam hidup. Fokus, jaga dan bersyukur atas apa yang Anda miliki.. Skripsi ini penulis persembahkan untuk Kedua orangtua penulis : Bapak Yordanus, SH. dan Ibu Maria Veneranda Itu Lado atas doa, kasih sayang, didikan dan pengorbanannya kepada penulis. Kedua adik penulis : Magdalena Virnanda Yordan dan Agustines Putri Yordan atas doa, dorongan semangat dan segala keceriaan yang diberikan. Semua keluarga penulis : Alm. Opa dan Alm. Oma, nenek Agnes, Om dan Tanta.. iv.

(5) [,,, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERI\TYATAAIT KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini. tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakart4 29 J anuan 2015 Penulis,. M. Agnes Pratiwi Yordan.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK Agnes Pratiwi Yordan, 101414066. 2015. Efektivitas Penggunaan Musik Barok sebagai Pengiring Kegiatan Pembelajaran Matematika pada Materi Persamaan Garis Lurus Siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan musik barok sebagai pengiring kegiatan pembelajaran matematika ditinjau dari konsentrasi dan hasil belajar siswa pada materi persamaan garis lurus siswa kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta berjumlah 33 siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif-kuantitatif. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah : (1) Kuesioner konsentrasi belajar siswa, (2) Panduan wawancara siswa, (3) Tes akhir hasil belajar siswa, (4) Alat dokumentasi. Data kuesioner siswa akan dianalisis secara kuantitatif dengan menentukan skor total, persentase dan kriteria konsentrasi dari masing-masing siswa kemudian dapat ditentukan kriteria konsentrasi siswa secara keseluruhan. Data hasil wawancara dan dokumentasi dianalisis secara deskriptif kualitatif dan digunakan untuk memperkuat hasil kuesioner konsentrasi belajar siswa. Data tes akhir belajar siswa yang berupa ulangan harian dianalisis dari presentase ketuntasan siswa satu kelas dibandingkan dengan presentase rata-rata ketuntasan siswa dua tahun sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Penggunaan musik barok kurang efektif untuk meningkatkan konsentrasi siswa karena tidak adanya peningkatan konsentrasi yang diperoleh dari data kuesioner yaitu sama-sama berada pada kategori tinggi, (2) Penggunaan musik barok tidak efektif ditinjau dari ketuntasan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan persentase ketuntasan hanya sebesar 18,75% dengan penggunaan iringan musik barok dibandingkan rata-rata ketuntasan dua tahun lalu sebesar 60%. Selain kesimpulan di atas, dapat disimpulkan juga hal-hal yang diduga mempengaruhi keefektifan dari penggunaan musik barok sebagai pengiring dalam pembelajaran matematika yaitu cara belajar siswa, penguasaan materi prasyarat, speaker yang digunakan, fasilitas kelas seperti spidol yang tidak terang dan papan tulis yang kotor, kondisi di luar kelas yang ribut dan kurikulum yang digunakan. Kata Kunci : Efektivitas, Hasil Belajar Siswa, Konsentrasi Belajar Siswa, Musik Barok, Persamaan Garis Lurus.. vi.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT. Agnes Pratiwi Yordan, 101414066. 2015. The effectiveness of using Baroque music as counterpoint in the learning of mathematics on the subject equations a straight line for students in the class VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta. Thesis. Mathematics Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. The purpose of this research is to find out the effectiveness of using Baroque music as counterpoint in the learning of mathematics that is reviewed from the student’s concentration and their learning outcomes on the subject equations a straight line for students in the class VIII B SMP Kanisius Yogyakarta 2014/2015. The subject for this research is the student of class VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta totaled are 33 students. The type of research that is used in this research is descriptive kualitatif-kuantitatif. The instrument which used to collecting the data in this research are : (1) The concentration questionnaires of student learning, (2) The final test result of student learning, (3) The documentation equipment. The data from student’s questionnaire will be analyzed quantitatively to determine the total score, the percentage and the concentration criterion of each student then can be determined the students’ concentration criterion for overall. The data from the results of interview and documentation are analyzed in descriptive qualitative and used to strengthen the results from questioner of the students’ learning concentration. The student’s final test result data is analyzed from the percentage of the student’s completeness in two years earlier. The result showed that : (1) The use of baroque music is less effective to increase the concentration of students because the absence of an increased concentration of data obtained from the questionnaire that is equally be high in the same criteria, (2) The use of baroque music ineffective in terms of completeness the final test result of student learning. Based on percentage of the result of student’s learning completeness that is 18,75 % with the use of a musical accompaniment baroque compared with the average of completeness in two years ago of 60 %. Besides from the conclusion above, can be conclude too the things which are predicted to affecting the effectiveness of the using Baroque music as the counterpoint on the mathematics learning that is how the student learning, mastery of the material prerequisites, speaker that is used, class utility such as the lack of marker ink and the dirty white-board, the condition outside the class that is noisy and the used of curriculum. Keywords: Effectiveness, Learning Outcomes Students, Concentration of Students, Baroque Music, Equation a Straight Line.. vii.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAFI PERSETUJUAT{ PT'BLIKASI KARYA ILMIAH TINTUK KBPENTINGAI{ AKADEMIS. Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Nama. :. : Agnes Pratiwi Yordan. No. Mahasiswa : 101414066. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang beriudul. 66BFEKTIVITAS PENGGLINAAN. :. MUSIK BAROK. SEBAGAI. PENGIRING KEGIATAI{ PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS SISWA KELAS \TII B SMP KAI\ISIUS GAYAM YOGYAKAR'TA'. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak. untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam. bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,. dan. di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya mempublikasikannya. selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.. Dengan demikian, pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 29 Januai. 2Al5. Yang menyatakan. M. Agnes Pratiwi Yordan. vllt.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGAT{TAR Segala ucapan syukur dan terimakasih atas penyertaan dan berkat yang berlimpah dari Tuhan Yesus Kristus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Efehivitas Penggunaan Musik Barok sebagai Pengiring Kegiatan Pembelajaran Matematikn pada Materi Persamaan Garis Lurus Siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogtakarta".. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematik4 Jurusan Pendidikan. Matematika dan. Ilmu. Pengetahuan. Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu. Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Skripsi ini dapat tersusun. berkat adanya bimbingan, dorongan dan bantuan dari beberapa pihak kepada penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada. :. 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan.. 2.. Bapak Dr.. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan. Matematikaa. J.. Bapak Drs.. A.. Sardjana, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah. membimbing dan memberikan dorongan semangat kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. Dosen penguji atas masukan berharga yang telah diberikan. 5.. Ibu Maria Hartini, S.Pd. selaku Kepala SMP Kanisius Gayam Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dan izin untuk melakukan penelitian.. lx.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Ibu Ir. Margaretha A D N selaku guru pengampu matapelajaran matematika kelas. VIII B SMP Kanisius. Gayam Yogyakarta yang telah memberikan. bantuan selama peneliti melaksanakan penelitian.. 7.. Segenap dosen dan karyawan Jurusan Pendidikan Matematika dan llmu. Pengetahuan. Alam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang. telah. membimbing, membantu dan memberikan ilmu kepada penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma.. 8.. Orangtua tercinta : Bapak Yordanus, SH. dan Ibu Maria Veneranda Itu Lado atas segenap kasih sayang, semangat dan doa yang diberikan kepada penulis.. 9.. Adik-adik terkasih : Magdalena Virnanda Yordan dan Agustines Putri Yordan atas dorongan semangat bagi penulis untuk cepat menyelesaikan skripsi.. 10. Seluruh keluarg4 Oma Agnes, Pater, Romo, Om dan Tanta atas bantuan dan doa yang diberikan. 11. Teman-teman terbaikku dan adik-adik Kos. Aulia : Tere, Elvir4 M"tty, B"tty,. Tes4 Irma, Unny, Visky, Gerly dan seluruh mahasiswa angkatan 2010 Program studi Pendidikan Matematika atas dukungan dan semangat yang diberikan serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Saran dan masukan sangat penulis harapkan. Semoga skripsi. ini. dapat. bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.. Yogyakarta, 29 J anuari Penulis. 201 5.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …………………………………………………………. i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………... ii. HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….. iii. HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………... iv. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………... v. ABSTRAK ………………………………………………………………….... vi. ABSTRACT …………………………………………………………………... vii. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ………………………………. viii. KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. ix. DAFTAR ISI …………………………………………………………………. xi. DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. xiv. DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….... xvi. DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………. xviii. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………. 1. B. Identifikasi Masalah ………………………………………………... 4. C. Pembatasan Masalah ……………………………………………….. 5. D. Rumusan Masalah ………………………………………………….. 5. E. Batasan Istilah …………………………………………………….... 6. xi.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. F. Tujuan Penelitian …………………………………………………... 7. G. Manfaat Penelitian …………………………………………………. 8. H. Sistematika Penulisan …………………………………………….... 9. BAB II LANDASAN TEORI A. Musik Barok ………………………………………………………... 10. B. Hubungan Musik Barok dengan Otak …………………………….... 10. C. Teori Pembelajaran dengan Musik ……………………………….... 14. D. Konsentrasi Belajar ……………………………………………….... 22. E. Hasil Belajar ……………………………………………………….. 26. F. Persamaan Garis Lurus …………………………………………….. 28. G. Kerangka Berpikir ………………………………………………….. 31. H. Hipotesis Penelitian ………………………………………………... 33. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……………………………………………………... 34. B. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………….... 34. C. Subjek dan Objek Penelitian ……………………………………….. 35. D. Variabel Penelitian …………………………………………………. 35. E. Bentuk Data ……………………………………………………….... 36. F. Metode Pengumpulan Data ……………………………………….... 37. G. Instrumen Penelitian ……………………………………………….. 40. H. Metode Analisis Data ………………………………………………. 43. xii.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ………………………………….... 50. BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian …………………... 53. B. Hasil dan Pembahasan Penelitian ………………………………….. 66. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………………….... 96. B. Kelebihan dan Keterbatasan Penelitian ……………………………. 97. C. Saran ……………………………………………………………….. 98. DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………... 100. LAMPIRAN. xiii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Perbedaan Melakukan Pekerjaan Mental yang Melelahkan Pikiran dengan dan tanpa Musik ………………………………………….. 15. Tabel 2.2. Rumusan Indikator Konsentrasi Belajar Siswa …………………... 25. Tabel 3.1. Kisi-kisi. Kuesioner. Pembelajaran. Konsentrasi. menggunakan. Belajar Iringan. Siswa. sebelum. Musik. Barok. …………………………………………………………………….. Tabel 3.2. Kisi-kisi. Kuesioner. Pembelajaran. Konsentrasi. menggunakan. Belajar Iringan. Siswa Musik. 41. setelah Barok. …………………………………………………….......................... 42. Tabel 3.3. Penskoran Pernyataan Positif dan Pernyataan Negatif ………….. 44. Tabel 3.4. Kriteria Konsentrasi Berdasarkan Total Skor (TX) untuk Analisis Kuesioner. sebelum. Pembelajaran. dengan. Iringan. Musik. Barok………………………………………………………............ Tabel 3.5. Kriteria Konsentrasi Berdasarkan Skala 100 untuk Analisis Kuesioner. sebelum. Pembelajaran. dengan. Iringan. Musik. Barok……………………………………………………………… Tabel 3.6. 46. 47. Kriteria Konsentrasi Berdasarkan Total Skor (TX) untuk Analisis Kuesioner. setelah. Pembelajaran. dengan. Iringan. Musik. Barok………………………………………………………............. xiv. 48.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 3.7. Kriteria Konsentrasi Berdasarkan Skala 100 untuk Analisis Kuesioner. setelah. Pembelajaran. dengan. Iringan. Musik. Barok……………………………………………………………… Tabel 4.1. 49. Data Hasil Rata-rata Kuesioner Sebelum dan Sesudah Pemutaran Musik Barok …………………………………………………….... 66. Tabel 4.2. Hasil Tes Akhir Kelas VIII B …………………………………….. 91. Tabel 4.3. Analisis Kuesioner Awal …………………………………………. 177. Tabel 4.4. Analisis Kuesioner Akhir ……………………………………….... 180. xv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR …………………. Gambar 1.1. Bentuk persamaan garis y = 2 dan y=. Gambar 1.2. Siswa kelas VIII B mengisi kuesioner konsentrasi sebelum. 30. pembelajaran dengan musik barok ………………………….. 186. Gambar 1.3. Siswa bertanya kepada guru ……………………………….... 186. Gambar 1.4. Presentasi hasil diskusi dari kelompok Jujur 1 ……………... 186. Gambar 1.5. Guru memantau diskusi siswa dalam kelompok ……………. 186. Gambar 1.6. Guru memberikan contoh soal dan mengerjakan bersamasama siswa …………………………………………………... 186. Gambar 1.7. Siswa bertanya kepada guru dan guru menjelaskan ………... 186. Gambar 1.8. Siswa membaca komik saat guru meninggalkan kelas ……... 187. Gambar 1.9. Siswa melakukan hompimpa untuk menentukan kelompok yang akan presentasi ……………………………………….... Gambar 1.10. 187. Kelompok yang kalah mempresentasikan hasil diskusi kelompok ………………………………………………......... 187. Gambar 1.11. Siswa melakukan tepuk Kanisius bersama guru …………... 187. Gambar 1.12. Siswa mengerjakan kuis …………………………………...... 187. Gambar 1.13. Guru menasehati siswa yang membaca komik di kelas ….…. 187. Gambar 1.14. Siswa menyampaikan pendapatnya mengenai materi yang. Gambar 1.15. dipelajari …………………………………………………….. 188. Siswa mengerjakan latihan ………………………………….. 188. xvi.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gambar 1.16. Salah satu siswa mengerjakan soal latihan …………………. Gambar 1.17. Siswa berpindah tempat duduk dan diurutkan sesuai dengan pengerjaan PR ……………………………………………….. Gambar 1.18. 188. 188. Siswa yang belum memahami materi diminta guru untuk mengangkat tangan ………………………………………….. 188. Gambar 1.19. Siswa mengerjakan tugas dalam kelompok ………………... 188. Gambar 1.20. Siswa. kelas. VIII. B. mengerjakan. soal. ulangan. persamaan garis lurus ………………………………………. Gambar 1.21. 189. Siswa kelas VIII B mengisi kuesioner konsentrasi setelah pembelajaran dengan musik barok ………………………….. xvii. 189.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN A A.1. Silabus untuk Materi Pokok Persamaan Garis Lurus ………………….. 103. A.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ………………………………….... 109. A.3. Pedoman Wawancara …………………………………………………... 128. A.4. Hasil Uji Pakar oleh Guru untuk Instrumen Penelitian berupa Kuesioner ………………………………………………………………. 129. A.5. Kuesioner Sebelum Pembelajaran dengan Iringan Musik Barok …….... 130. A.6. Kuesioner Sesudah Pembelajaran dengan Iringan Musik Barok …….... 132. A.7. Jadwal Pelajaran SMP Kanisius Gayam Yogyakarta ………………….. 135. LAMPIRAN B B.1. Soal Ulangan Harian Persamaan Garis Lurus ………………………….. 136. B.2. Hasil Ulangan Harian Siswa ………………………………………….... 137. B.3. Hasil Kuesioner Belajar Siswa Sebelum Pemutaran Musik Barok ……. 147. B.4. Hasil Kuesioner Belajar Siswa Setelah Pemutaran Musik Barok ..……. 159. B.5. Analisis Kuesioner Awal ………………………………………………. 177. B.6. Analisis Kuesioner Akhir ………………………………………………. 180. B.7. Surat Ijin Penelitian dari Program Studi ……………………………….. 183. xviii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. B.8. Surat Keterangan telah melakukan Penelitian …………………………. B.9. Gambar-gambar Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran Matematika. 185. di Kelas VIII B menggunakan Iringan Musik Barok ……………………………………………………………………. xix. 186.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Matematika memiliki banyak manfaat yang telah diaplikasikan dalam hal-hal sederhana di kehidupan sehari-hari seperti membeli ikan di pasar dan membuat kue. Matematika pun merupakan hal mendasar yang dibutuhkan dalam menunjang pekerjaan seseorang seperti animator, arsitek, ekonom, komputer saintis, astronot, geolog dan masih banyak lainnya. Mengetahui pentingnya matematika dalam kehidupan, maka matematika telah mulai dikenalkan dan dipelajari dari bangku pendidikan taman kanak-kanak. Matematika identik dengan simbol-simbol dan perhitungan. Seiring bertambahnya jenjang pendidikan terdapat materi dengan simbol-simbol baru yang dipelajari dan perhitungan yang memiliki tingkat kesulitan semakin tinggi, sehingga konsentrasi belajar sangat dibutuhkan dalam mempelajari matematika agar dapat memahami materi yang diajarkan. Kurangnya konsentrasi siswa dalam matematika akan menghambat pembelajaran dan hasil dari pembelajaran menjadi tidak optimal. Berdasarkan penelaahan para ahli pendidikan, penyebab rendahnya kualitas dan prestasi belajar seseorang, sebagian besar disebabkan oleh lemahnya kemampuan orang tersebut untuk dapat melakukan konsentrasi belajar (Hendra Surya, 2011:110).. 1.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2 Penyebab dari tidak konsentrasinya siswa bisa berasal dari siswa tersebut dan bisa juga berasal dari luar seperti pengaruh lingkungan dimana siswa belajar. Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sosial atau suasana kelas adalah penentu psikologis utama yang mempengaruhi belajar akademis (Walberg dan Greenberg, 1997:45). Pentingnya suasana kelas menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran matematika. Tidak bisa dipungkiri bahwa musik telah berada di sekeliling kehidupan manusia sejak manusia itu sendiri berada dalam kandungan ibunya (Imam Musbikin, 2009:72). Musik yang paling dekat dengan bayi yang berada didalam kandungan adalah detak jantung dari ibunya yang membuat rasa aman dan nyaman bagi si bayi. Anak-anak dari kecil telah diperkenalkan dengan musik melalui permainan-permainan tradisional yang menggunakan musik dan juga dari lagu-lagu yang mereka dengar. Musik dapat membuat seseorang merasa sedih, senang, bersemangat, dan perasaan emosi lain karena efek dari musik yang begitu menyentuh. Musik mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kemampuan matematika dan ilmu sains seorang anak. Siswa di suatu sekolah vokal, yang mayoritas kurikulumnya adalah tentang seni dan suara ternyata menunjukkan kemampuan yang tinggi dalam bidang matematika (Adi W. Gunawan, 2003:236). Banyak peneliti yang percaya bahwa kemampuan di bidang matematika dan ilmu sains ini berkembang karena siswa sejak kecil telah dilatih memanipulasi nada suara, tempo, ritme, dan mengerti hubungan di antara simbol atau notasi musik (Adi W. Gunawan, 2003:236). Penggunaan.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3 musik, khususnya musik-musik klasik telah banyak diteliti oleh para peneliti dan mendatangkan banyak manfaat di berbagai bidang. Musik klasik sering digunakan pada saat olahraga seperti yoga dan relaksasi untuk menenangkan pikiran atau otot-otot yang tegang. Di bidang kedokteran, musik klasik yang diperdengarkan. dapat. memberikan. pengaruh. yang. positif. terhadap. perkembangan otak bayi yang masih berada dalam kandungan. Musik Barok yang merupakan musik klasik di era Barok (1600-1750) telah diteliti oleh Georgi Lozanov seorang pendidik dan psikiater asal Bulgaria. Lozanov menemukan bahwa musik Barok yang ritmis dan menenangkan mempunyai dampak yang hebat terhadap kemampuan kita untuk menerima informasi dan mengingatnya (Tony Setiabudi, 2002 : 61). Dengan musik klasik tertentu seperti musik Barok, terjadi harmoni antara pikiran, badan dan roh sehingga dapat membuat siswa menjadi lebih berkonsentrasi. Berdasarkan observasi di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta dengan mengambil subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII B, peneliti menemukan permasalahan kurangnya konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Peneliti mengamati bahwa di awal kegiatan pembelajaran sebagian besar siswa masih antusias dan memperhatikan penjelasan guru namun ketika pertengahan hingga akhir pelajaran terdapat banyak siswa yang sudah tidak berkonsentrasi mengikuti pelajaran di kelas. Terdapat beberapa siswa yang menguap, melamun dan tidak lagi memperhatikan penjelasan guru. Ada juga siswa. yang mulai. mengalihkan perhatiannya dengan bercerita. dan.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4 mengganggu temannya ketika ia sudah mulai merasa bosan. Kebanyakan siswa perlu diminta berkali-kali untuk maju mengerjakan tugas yang diberikan. Kurangnya konsentrasi siswa ini menyebabkan penjelasan materi perlu dilakukan berulang-ulang dan cukup memakan waktu. Peneliti juga menemukan bahwa siswa pun masih kurang percaya diri untuk tampil di depan kelas misalnya untuk memimpin doa dan masih kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Dari hasil diskusi dengan guru matapelajaran dan observasi di kelas, diketahui bahwa proses pembelajaran sudah mulai menggunakan kurikulum 2013. Dan guru menyatakan bahwa dari tahun ke tahun untuk materi persamaan garis lurus, rata-rata nilai ketuntasan siswa selalu di bawah ratarata. Untuk dua tahun terakhir, tahun ajaran 2013/2014 dan 2012/2013 persentase ketuntasannya masih di bawah rata-rata yaitu sebesar 60% dari KKM siswa sebesar 73. Sehingga dibutuhkan cara yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar para siswa. Untuk itu, peneliti ingin meneliti sejauh mana efektivitas penggunaan musik Barok dalam pembelajaran matematika sebagai pengiring pembelajaran untuk meningkatkan konsentrasi belajar dan hasil belajar siswa untuk materi persamaan garis lurus.. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti melihat beberapa permasalahan, antara lain :.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5 1. Siswa kurang percaya diri untuk tampil di depan kelas 2. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran 3. Siswa kurang berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran 4. Rata-rata ketuntasan siswa dari dua tahun terakhir yang masih di bawah rata-rata untuk materi persamaan garis lurus yaitu sebesar 60%.. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, peneliti menentukan beberapa batasan masalah. Berikut batasan masalah tersebut, antara lain : 1. Pokok bahasan materi ajar dalam penelitian adalah persamaan garis lurus. 2. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015. 3. Penelitian ini hanya membahas mengenai efektivitas penggunaan musik Barok sebagai pengiring kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan konsentrasi belajar dan ketuntasan hasil belajar siswa.. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah ditentukan, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6 1. Bagaimana efektivitas penggunaan musik Barok sebagai pengiring kegiatan pembelajaran matematika ditinjau dari konsentrasi belajar siswa? 2. Bagaimana efektivitas penggunaan musik Barok sebagai pengiring kegiatan pembelajaran matematika ditinjau dari hasil belajar siswa?. E. Batasan Istilah Untuk menghindari adanya penafsiran yang berbeda serta mewujudkan persatuan pandangan dan pengertian yang berkaitan dengan judul dari skripsi yang peneliti ajukan, maka perlu ditegaskan beberapa istilah sebagai berikut : 1. Efektivitas Efektivitas adalah tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran atau suatu keadaan yang menunjukkan sejauh mana rencana tersebut dapat tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya (Hidayat, 1986). 2. Pembelajaran matematika Pembelajaran matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan belajar mengajar matematika di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan menggunakan musik Barok sebagai pengiring pembelajaran untuk siswa kelas VIII B di SMP Kanisius Gayam Yogyakarta. 3. Konsentrasi belajar Konsentrasi belajar adalah pemusatan pikiran, perhatian dan kesadaran sepenuhnya terhadap bahan pelajaran yang sedang dipelajari.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7 dengan menghalau atau menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang dipelajari. 4. Hasil belajar Hasil belajar dalam penelitian ini adalah perubahan yang diperoleh siswa setelah mengalami aktifitas dan proses belajar mengajar dengan menggunakan musik Barok sebagai pengiring pembelajaran matematika siswa kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta pada materi persamaan garis lurus. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang dimaksud dalam ranah kognitif. Berdasarkan batasan istilah di atas, maka penelitian yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Musik Barok sebagai Pengiring Kegiatan Pembelajaran Matematika pada Materi Persamaan Garis Lurus Siswa Kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta” akan meneliti tingkat keberhasilan dalam proses kegiatan belajar mengajar matematika dengan menggunakan musik Barok sebagai pengiring untuk pokok bahasan persamaan garis lurus siswa kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta ditinjau dari konsentrasi belajar dan hasil belajar siswa.. F. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui seberapa tinggi konsentrasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan musik Barok sebagai pengiring kegiatan.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8 pembelajaran pada materi persamaan garis lurus untuk siswa kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta. 2. Mengetahui seberapa tinggi hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan musik Barok sebagai pengiring kegiatan pembelajaran pada materi persamaan garis lurus untuk siswa kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta.. G. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain adalah sebagai berikut : 1. Bagi siswa a. Mendapatkan situasi pembelajaran yang baru dalam pembelajaran matematika b. Meningkatkan konsentrasi belajar dan semangat dalam belajar matematika c. Meningkatkan hasil belajar dan menjadi alternatif cara atau metode belajar yang dapat diterapkan untuk masing-masing siswa 2. Bagi Guru Menjadi alternatif cara yang dapat digunakan untuk membangun konsentrasi belajar siswa di dalam kelas. Membuat suasana yang berbeda dan nyaman bagi siswa..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9 3. Bagi Peneliti Peneliti dapat menggunakan metode iringan lagu ini sebagai variasi dalam pembelajaran matematika di kelas ketika peneliti menjadi seorang guru guna meningkatkan konsentrasi belajar dan hasil belajar siswa.. H. Sistematika Penulisan Dalam skripsi ini terdiri dari 5 bab, yaitu : 1. Bab I yaitu pendahuluan, mengulas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, batasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. 2. Bab II yaitu landasan teori, mengulas tentang musik Barok, hubungan musik Barok dengan otak, teori pembelajaran dengan musik, konsentrasi belajar, hasil belajar, persamaan garis lurus, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian. 3. Bab III yaitu metode penelitian, mengulas tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, metode analisis data, dan prosedur pelaksanaan penelitian. 4. Bab IV mengulas tentang deskripsi persiapan dan pelaksanaan penelitian, hasil dan pembahasan penelitian. 5. Bab V yaitu penutup yang mengulas tentang kesimpulan, kelebihan dan keterbatasan penelitian serta saran..

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. A. Musik Barok Barok bermakna mutiara yang tidak berbentuk (Imam Musbikin, 2009:22). Menurut Adi W. Gunawan (2003:252), istilah Baroque sebenarnya merujuk pada suatu zaman sekitar tahun 1600-1750. Dalam kamus musik, Barok adalah nama periode zaman di dalam sejarah musik yang dekat sebelum masa Klasik (M. Soeharto, 1992:9). Terdapat beberapa komposer musik yang sangat terkenal pada masa ini. Salah satu yang paling hebat adalah komposer Jerman, Johan Sebastian Bach (1685-1750). Komposer Jerman lainnya yang juga terkenal untuk zaman Barok adalah George Friedrich Handel (1685-1759) dan seorang komposer Italia, Antonio Vivaldi (1678-1741). Musik Barok merupakan bagian dari musik klasik. Lagu-lagu instrumental yang sekiranya berasal dari era ini adalah Concerto Grosso, Fugue, Suite, Sonata, Partita, Canzone, Simfonia, Fantasia, Ricercar, Toccata, Prelude, Chaconne, Passacaglia, Chorale Prelude, dan Stylus Fantasticus.. B. Hubungan Musik Barok dengan Otak 1. Hubungan Musik Barok dengan Hemisfer Otak. 10.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11. Otak manusia terbagi menjadi dua belahan atau hemisfer, yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan (Adi W. Gunawan, 2003:25). Setiap hemisfer mempunyai fungsi yang berbeda tetapi saling mendukung. Proses berpikir otak kiri bersifat logis, sekuensial, linear, dan rasional. Cara berpikirnya sesuai untuk tugas-tugas teratur ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi auditorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta simbolisme (Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, 1992:36). Cara berpikir otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik. Cara berpikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan dan emosi, kesadaran yang berkenaan dengan perasaan (merasakan kehadiran suatu benda atau orang), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreativitas dan visualisasi (Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, 1992:38). Musik dapat mendukung proses pembelajaran dengan cara kerjanya menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan. Hal tersebut dikemukakan oleh DePorter dan Mike Hernacki (1992:74) bahwa dalam situasi otak kiri sedang. bekerja,. seperti. mempelajari. materi. baru,. musik. akan. membangkitkan reaksi otak kanan yang intuitif dan kreatif sehingga dapat dipadukan dengan keseluruhan proses. Adalah otak kanan yang cenderung terganggu selama rapat, kuliah dan semacamnya, yang merupakan penyebab. mengapa. kadang-kadang. melamun. dan. memperhatikan. pemandangan ketika berniat untuk berkonsentrasi. Memasang musik adalah cara efektif untuk menyibukkan otak kanan ketika sedang.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12. berkonsentrasi pada aktivitas-aktivitas otak kiri. Musik yang dipandang cocok untuk belajar dan berkonsentrasi adalah musik Barok, sebagaimana pendapat dari Bobbi DePorter dkk (2000:116) yang menyatakan bahwa Barok adalah musik paling cocok untuk belajar, mengulang, dan saat berkonsentrasi. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan musik Barok mempunyai tempo enam puluh ketukan per menit sesuai dengan detak jantung yang santai dalam kondisi belajar optimal. 2. Hubungan Musik Barok dengan Gelombang Otak Penelitian menunjukkan bahwa belajar lebih mudah dan cepat jika pelajar berada dalam kondisi santai dan reseptif. Detak jantung orang dalam keadaan ini adalah 60 sampai 80 kali per menit (Bobbi DePorter dkk, 2000:111). Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan alat EEG (Electro Encephalo Graph), kita mengenal ada 4 jenis gelombang otak yaitu : a. Gelombang Beta Frekuensi gelombang Beta berada pada kisaran 12-25 Hz. Kita berada pada kondisi ini saat kita sadar, melakukan aktivitas sehari-hari, melakukan aktivitas yang menuntut konsentrasi tinggi, melakukan debat, berolahraga, atau melakukan proyek yang rumit. b. Gelombang Alfa Frekuensi gelombang Alfa berada pada kisaran 8-12 Hz, dengan Alfa optimum berada pada frekuensi 10,5 Hz. Kondisi Alfa terjadi saat kita.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13. berada dalam keadaan yang rileks tetapi waspada, misalnya membaca, menulis, melihat, dan memikirkan jalan keluar dari suatu masalah. c. Gelombang Theta Frekuensi gelombang Theta berada pada kisaran 4-8 Hz. Saat kita berada dalam kondisi Theta, kita berada dalam keadaan yang sangat rileks, masuk ke kondisi meditatif, dan ide-ide kreatif muncul. Dan bila kita tidak dapat mengendalikan diri kita, kita akan masuk ke kondisi Delta alias tertidur. d. Gelombang Delta Frekuensi gelombang Delta berada pada kisaran 0,5-4 Hz. Kondisi ini adalah kondisi tidur tanpa mimpi dan kita menjadi “tidak sadar” akan keadaan sekeliling kita. Kondisi Alfa adalah kondisi yang paling baik untuk belajar. Kondisi Alfa digunakan untuk mencapai hasil pembelajaran yang sangat maksimal (A.W Gunawan, 2003:34). Hal ini juga didukung oleh Femi Olivia (2007:40) dalam bukunya “Membantu Anak Punya Ingatan Super” menyatakan bahwa konsentrasi yang baik adalah ketika seorang siswa berada dalam kondisi alfa (rileks tanpa stress ditandai dengan terbukanya 88% pikiran bawah sadar). Ada beberapa cara untuk bisa masuk ke dalam kondisi ini dan kita dapat melakukannya secara sadar. Beberapa cara yang biasa digunakan adalah : a. Meditasi b. Teknik pernapasan.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14. c. Relaksasi d. Visualisasi e. Mendengarkan musik Musik Baroque berhubungan dengan gelombang alfa (Iwan Sugiarto, 2011:118). Belajar atau bekerja sambil mendengarkan musik klasik Baroque dapat meningkatkan konsentrasi dan membuat tubuh lebih relaks. Musik tersebut merangsang otak dalam gelombang otak alfa yang santai seperti dalam keadaan meditasi. Situasi relaks ini yang membuat belajar dan bekerja dapat mencapai prestasi puncak tanpa merasa lelah. Hal yang serupa juga dikemukan oleh Lozanov seorang pendidik dan psikiater asal Bulgaria. Musik yang menurut Lozanov paling membantu adalah musik Barok seperti Bach, Handel, Pachelbel, dan Vivaldi (Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, 1992:72). Para komposer ini menggunakan ketukan yang sangat khas dan pola-pola yang secara otomatis menyinkronkan tubuh dan pikiran kita. Menurut Schuster dan Gritton (1986) (dalam DePorter, Bobbi dkk. 2000:111), struktur kord melodis dan instrumentasi Barok membantu tubuh mencapai keadaan waspada tetapi relaks.. C. Teori Pembelajaran dengan Musik 1. Pembelajaran dengan Musik Mempelajari matematika memerlukan konsentrasi dan berpikir menggunakan logika. Kegiatan berpikir merupakan kegiatan mental yang dapat melelahkan pikiran dan menghilangkan konsentrasi. Terdapat.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15. perbedaan kondisi tubuh saat menggunakan dan tidak menggunakan musik, ditunjukkan dalam tabel di bawah ini :. Tabel 2.1 Perbedaan Melakukan Pekerjaan Mental yang Melelahkan Pikiran dengan dan tanpa Musik Tanpa musik. Dengan musik yang tepat. Denyut nadi dan tekanan darah. Denyut nadi dan tekanan darah. meningkat. menurun. Gelombang otak semakin cepat. Gelombang otak melambat. Otot-otot menegang. Otot-otot relaks. (Bobbi Deporter dan Mike Hernacki, 1999:73) Banyak. manfaat. atau. keuntungan. yang. diperoleh. dengan. memutarkan musik sebagai pengiring kegiatan pembelajaran dikelas. Keuntungan musik dalam proses pembelajaran (Adi W. Gunawan, 2003:259) : a. Membuat siswa rileks dan mengurangi stres (stres sangat menghambat proses pembelajaran). b. Mengurangi masalah disiplin. c. Merangsang kreativitas dan kemampuan berpikir. d. Membantu kreativitas dengan membawa otak pada gelombang tertentu. e. Merangsang minat baca, keterampilan motorik dan perbendaharaan kata..

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16. f. Sangat efektif untuk proses pembelajaran yang melibatkan pikiran sadar maupun pikiran bawah sadar. Bobbi dePorter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie (2000:115), berpendapat bahwa musik mendapatkan tempat untuk mendukung pembelajaran. Musik dapat digunakan untuk : a. Meningkatkan semangat b. Merangsang pengalaman c. Menumbuhkan relaksasi d. Meningkatkan fokus e. Membina hubungan f. Menentukan tema untuk hari ini g. Memberi inspirasi h. Bersenang-senang Adi W. Gunawan (2003:261-268) menyatakan manfaat musik sebenarnya sangat tergantung pada cara kita menggunakannya, kapan dan apa jenis musiknya. Berikut adalah 13 cara bisa menggunakan musik, dalam hubungannya dengan proses pembelajaran : a. Musik sebagai pembukaan Musik yang tepat bila digunakan pada waktu yang sesuai akan sangat membantu mempengaruhi mood dan atmosfir belajar. Contoh musik adalah Sonata for Two Pianos in D (Wolfgang Amadeus Mozart), Paganini for Two (Nicolo Paganini), The Universal (Blur). b. Musik sebagai pembatas waktu.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17. Guru dapat menggunakan musik untuk menetapkan waktu bagi siswa. Misalnya guru memberikan tugas, dengan batas waktu bila musik selesai, maka tugas tersebut harus dikumpul. Contoh musik : Fight of the Bumble Bee (Nicholas Rimsky-Korkof), Theme tune from Mission Impossible, Everyday is a Winding Road (Sheryl Crow). c. Musik untuk memperbaiki dan meningkatkan mood Musik dapat digunakan untuk membuat perubahan mood dan suasana di kelas. Misalnya, musik dimainkan pada saat kelas merayakan suatu keberhasilan, maka yang terjadi adalah perasaan, emosi, sukses, kegembiraan, mood dan atmosfir positif yang saat itu sedang berlangsung di kelas dijangkarkan pada musik. Contoh musik: The Hallelujah Chorus (George Friedrick Handel), Tubhumping (Chumbawamba), Greatest Hits (Gipsy Kings). d. Musik untuk membangkitkan semangat dan energi Saat guru melihat suasana kelas yang agak menurun, siswa sudah terlihat agak mengantuk, bosan dan letih, mainkan musik dengan tempo tinggi sambil melakukan gerak badan. Lakukan selama 1-2 menit saja. Yang penting selain musiknya semangat, siswa juga diminta untuk bergerak dengan semangat dan antusias. Ini akan memperlancar sirkulasi darah ke otak sehingga badan akan terasa lebih segar. Contoh musik: Sonata in C Major (Wolfgang Amadeus Mozart), Walking in the Sun (Usura/Datura), The Final Count Down (Europe). e. Musik untuk relaksasi.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18. Bila guru ingin siswa rileks setelah mengerjakan tugas yang membutuhkan pemikiran yang dalam dan berat, atau sebelum guru memberikan tugas kepada kelas untuk mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan kreativitas, mainkan musik dengan tempo lambat. Guru bisa memainkan musik dengan tempo sekitar 40-55 bit per menit atau 55-70 bit per menit. Contoh musik : Nocturne in E Flat Major (Frederich Chopin), Pachelbel’s Canon in D, Symphony no 6 (Ludwig Van Beethoven) The Four Seasons (Antonio Vivaldi), Water Music (George Friederick Handel). f. Musik untuk membantu dan mengarahkan visualisasi Musik yang tepat dapat sangat membantu melakukan visualisasi. Musik ini akan menjadi musik latar belakang untuk membantu proses relaksasi dan membantu anak dalam melakukan visualisasi. Contoh musik: Air (Johan Sebastian Bach), Symphonies no 94, 100 dan 101 (Franz Joseph Haydn), Clarinet Quintet in A (Wolfgang Amadeus Mozart). g. Musik untuk membantu diskusi Saat melakukan diskusi, mainkan musik sebagai latar belakang. Peran musik disini adalah untuk menciptakan atmosfer yang mndukung proses diskusi itu. Saat diskusi baru dimulai, mainkan musik dengan volume agak keras. Hal ini memaksa peserta diskusi untuk berbicara dengan suara keras. Ini akan sangat berguna untuk menyiasati mereka yang pemalu dan tidak berani berbicara dengan.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19. suara keras. Setelah diskusi berlangsung pada level suara yang guru inginkan, turunkan volume musik. Contoh musik : Galaxia (Gypsy Kings), Allegria (Gypsy Kings), Life is a Rollercoaster (Ronan Keating). h. Musik untuk memperkuat tema Bila materi pembelajaran dikemas dalam satu tema, musik dengan tema yang sama atau serupa akan sangat membantu memperkuat tema tersebut. Yang paling mudah digunakan adalah musik yang berasal dari tema film. Contoh musik : The Whole New World (Theme Songs from Alladin) We Are the Champions (Queen), We Are the World, What a Wonderful World (Louis Armstrong). i. Musik untuk konser aktif Konser aktif adalah suatu aplikasi khusus musik dalam membantu pembelajaran dalam metode accelerated learning. Dalam teknik ini guru membacakan informasi kepada siswa dengan cara yang dramatis dan penuh emosi sambil memainkan musik yang aktif. Saat membacakan materi tersebut guru mengikuti irama musik, cepat atau lambat, keras atau lembut, tinggi atau rendah. Saat yang paling baik menggunakan konser aktif adalah saat guru telah memberikan gambaran besar dan menetapkan tujuan pembelajaran. Setelah guru melakukan konser aktif, barulah guru masuk ke proses selanjutnya dari lingkaran sukses Genius Learning. Pada teknik ini, musik berperan sebagai faktor yang menciptakan sinkronisasi antara otak kiri.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20. dan otak kanan dengan memasukkan faktor emosi positif ke dalam prose situ. Secara umum musik karya komposer seperti Brahms, Rachmaninoff, Beethoven, Tchaikovsky dan Haydn sangat cocok untuk kegiatan ini. Contoh musik : Eine Kleine Nacthmusic (Wolfgang Amadeus Mozart), Symphonies No 1 dan 2 (Ludwig Van Beethoven), Symphonies No 42, 45 dan 46 (Frans Joseph Hadyn), Tocatta and Fugue in D Minor (Johan Sebastian Bach). j. Musik untuk konser pasif Konser pasif adalah salah satu teknik yang sangat ampuh dalam membantu memasukkan informasi ke dalam memori jangka panjang. Konser pasif yang digunakan bersama dengan konser aktif akan memberikan hasil yang sangat bagus. Berbeda dengan konser aktif, dimana guru membacakan informasi mengikuti musik yang aktif, pada konser pasif sebelum guru membacakan informasi, siswa harus berada pada kondisi rileks namun waspada atau kondisi alfa. Pada saat melakukan konser pasif, siswa diminta untuk mencurahkan konsentrasi dan fokus mereka pada musik yang dimainkan, bukan pada informasi yang dibacakan. Konser pasif dilakukan pada saat akhir sesi, pada saat guru melakukan pengulangan dan menjangkarkan informasi yang telah dipelajari. Pada saat ini guru membaca secara normal, agak lirih, volume suara sedikit di bawah volume musik. Contoh musik : Canon in D (Johann Pachelbel), Adagio in G Minor (Tomaso Albioni), Symphony No. 38 (Wolfgang Amadeus Mozart)..

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21. k. Musik untuk konser kombinasi Selain konser aktif dan konser pasif, saat ini telah dikembangkan satu teknik baru yaitu konser kombinasi. Konser kombinasi ini sangat baik digunakan untuk mendukung proses pembelajaran kolaborasi. Jenis musik yang digunakan untuk konser kombinasi adalah jenis musik Flamenco. Contoh musik : Mediterrano (GOVI), Rising in Love (GOVI), Walking on clouds (GOVI). l. Musik untuk menemami kegiatan fisik untuk membantu sinkronisasi otak Musik disini digunakan untuk menemani aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan sinkronisasi otak. Contoh musik : Let’s Twist again (Chubby Checker), Dancing Queen (ABBA), La Bamba (Los Lobos), Asereje (Las Ketchup). m. Musik untuk penutup Kalau ada musik untuk pembukaan, maka ada musik untuk penutup. Musik ini dimainkan saat siswa telah selesai belajar dan bersiap untuk pulang. Contoh musik : We are the Champions (Queen), Theme tune to the Lion King, Celebration (Fun Factory). 2. Pembelajaran dengan Musik Barok Menurut Adi W. Gunawan (2003:179) jenis musik yang boleh digunakan dalam pembelajaran adalah : a. Gunakan musik instrumen dengan tempo 55-70 bit per menit..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22. b. Musik instrumennya sebaiknya murni dari lagu instrumental. Jangan menggunakan musik instrumen yang berasal dari lagu “My Way” yang dijadikan musik instrumen. c. Untuk mudahnya gunakan musik klasik dari zaman Baroque. Musik instrumen berupa musik Barok baik digunakan dalam pembelajaran karena tidak mengandung kata-kata. Jika menggunakan kata-kata maka akan menyulitkan proses pemasukan informasi karena didalam otak akan terjadi interferensi antara materi yang dipelajari dengan kata-kata dari lagu sehingga mengakibatkan terganggunya konsentrasi (Adi W. Gunawan, 2003). Untuk tujuan pembelajaran, gunakan musik Baroque dengan 2 kategori : a. Quick Baroque (antara 100-140 bit per menit) b. Slow Baroque (antara 55-70 bit per menit) Untuk proses pemasukan informasi, gunakan musik dengan tempo 55-70 bit per menit. Untuk brain-storming, diskusi atau tugas yang menuntut output kreatif, gunakan musik yang lebih aktif dengan tempo 100-140 bit per menit.. D. Konsentrasi Belajar 1. Pengertian Konsentrasi Belajar Menurut Femi Olivia (2007:40), konsentrasi adalah pemusatan pikiran, atau terpusatnya perhatian terhadap informasi yang diperoleh.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23. seorang siswa selama periode belajar. Dalam bukunya “Mendampingi Anak Belajar”, Femi Olivia (2010:106) menyatakan konsentrasi adalah pemusatan perhatian dan kesadaran sepenuhnya kepada bahan pelajaran yang sedang dipelajari. Konsentrasi belajar itu maksudnya adalah pemusatan daya pikiran dan perbuatan pada suatu objek yang dipelajari dengan menghalau atau menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang dipelajari (Hendra Surya, 2011:111). Proses pemusatan yang dimaksudkan adalah aktivitas berpikir dan tindakan untuk memberi tanggapantanggapan yang lebih intensif terhadap fokus atau objek tertentu. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Belajar Siswa Faktor-faktor penyebab gangguan konsentrasi menurut Femi Olivia (2010:107) adalah : a. Faktor internal Dari dalam diri sendiri, misalnya minat belajar rendah (mata pelajaran dianggap tidak menarik), perencanaan jadwal belajar yang buruk dan kesehatan yang sedang menurun. b. Faktor eksternal Berupa suasana, perlengkapan, penerangan ruangan, sara dan adanya gambar-gambar yang mengganggu perhatian. Faktor penyebab gangguan konsentrasi belajar menurut Hendra Surya (2011:112) adalah :.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24. a. Gangguan eksternal, yaitu gangguan belajar dari luar yang berkaitan dengan indra, seperti penglihatan, pendengaran dan penciuman. Faktor penyebab gangguan dari luar ini berkaitan dengan kondisi suasana lingkungan tempat belajar. Seperti suara hiruk-pikuk kendaraan, suara musik yang keras, suara TV, suara orang yang sedang bertengkar, hilir mudiknya orang disekitar tempat belajar, dan lain-lain dapat mempegaruhi perhatian dan kemampuan seseorang untuk konsentrasi belajar. Hal lainnya, kondisi tempat belajar yang berantakan, tata ruang yang sumpek, kurang penerangan, aksesori ruangan yang menyolok dapat mempengaruhi perhatian dan menimbulkan rasa tak nyaman untuk belajar. Begitu juga, adanya bau yang menyengat dan mendatangkan. cita. rasa. yang tak. mengenakkan. juga. dapat. menyebabkan gangguan konsentrasi belajar. b. Gangguan internal, yaitu gangguan belajar dari dalam diri sendiri yang berkaitan dengan gangguan fisik dan psikis. Gangguan tersebut antara lain : 1) Gangguan kesehatan jasmani 2) Timbulnya perasaan negatif, seperti gelisah, tertekan, marah, khawatir, takut, benci, dan dendam. 3) Lemahnya minat dan motivasi pada pelajaran. 4) Bersifat pasif dalam belajar. 5) Tidak memiliki kecakapan dalam cara-cara belajar yang baik..

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25. Hambatan konsentrasi pada umumnya terjadi karena perhatian bercabang, terjadi pertentangan antara keinginan belajar dengan dorongan untuk melakukan pekerjaan lain (Femi Olivia, 2010:107). Dengan menekan semua keinginan yang tidak berhubungan dengan belajar, seseorang bisa berkonsentrasi dengan optimal. Kemampuan konsentrasi ini dapat ditingkatkan melalui latihan relaksasi, musik yang lembut, ruangan yang tenang dan menyadari pentingnya kegiatan belajar tersebut sebagai bekal masa depan (Femi Olivia, 2010:107). Berdasarkan. pengertian-pengertian. dari. konsentrasi,. maka. dirumuskan indikator-indikator konsentrasi belajar sebagai berikut : Tabel 2.2 Rumusan Indikator Konsentrasi Belajar Siswa Pengertian Konsentrasi 1. Menurut. Femi. Olivia. Indikator konsentrasi (2007:40),. konsentrasi adalah pemusatan pikiran, atau terpusatnya perhatian terhadap informasi yang diperoleh seorang siswa selama. bukunya. Belajar”,. Femi. “Mendampingi Olivia. Anak. (2010:106). menyatakan konsentrasi adalah pemusatan perhatian. dan. kesadaran. sepenuhnya. kepada bahan pelajaran yang sedang dipelajari.. belajar 2. Terpusatnya terhadap. perhatian. informasi. yang. diperoleh selama belajar. periode belajar. 2. Dalam. 1. Pemusatan pikiran dalam. 3. Kesadaran. sepenuhnya. terhadap bahan pelajaran yang dipelajari.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26. 3. (Hendra Surya, 2011:111) Konsentrasi belajar itu maksudnya adalah pemusatan daya pikiran dan perbuatan pada suatu objek yang dipelajari dengan menghalau atau menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang dipelajari.. 4. Pemusatan perbuatan pada objek yang dipelajari 5. Menyisihkan yang. segala. tidak. hal ada. hubungannya dengan materi yang dipelajari. E. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Howard Kingsley (dalam Nana Sudjana, 1989 : 22) membagi tiga macam hasil belajar, yakni : 1. Ketrampilan dan kebiasaan, 2. Pengetahuan dan pengertian, 3. Sikap dan cita-cita. Sedangkan Gagne (dalam Nana Sudjana, 1989:22) membagi lima kategori hasil belajar, yakni : 1. Informasi verbal, 2. Ketrampilan intelektual, 3. Strategi kognitif, 4. Sikap, dan 5. Ketrampilan motoris Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27. belajar dari Benyamin Bloom (dalam Nana Sudjana, 1989:22) yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni : 1. Ranah kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. 2. Ranah afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian organisasi, dan internalisasi. 3. Ranah psikomotoris Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni : a. Gerakan refleks, b. Ketrampilan gerakan dasar, c. Kemampuan perseptual, d. Keharmonisan atau ketepatan, e. Gerakan ketrampilan kompleks, dan f. Gerakan ekspresif dan interpretatif Yang merupakan indikator ketuntasan hasil belajar siswa adalah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan oleh sekolah. KKM untuk matapelajaran matematika kelas VIII di SMP Kanisius Gayam adalah.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28. 73. Sehingga siswa dikatakan hasil belajarnya tuntas jika siswa memenuhi nilai KKM tersebut.. F. Persamaan Garis Lurus Dalam materi Persamaaan Garis Lurus mempelajari tentang sifat-sifat persamaan garis lurus, gradien dan persamaan garis (Marsigit, 2002:56). 1. Sifat-sifat Persamaan Garis Lurus a. Bentuk umum persamaan garis lurus Bentuk umum persamaan garis lurus adalah dan. dengan. .. b. Menggambar Garis Lurus pada Koordinat Cartesius Langkah-langkah menggambar garis lurus pada koordinat Cartesius adalah sebagai berikut : 1) Mencari 2 titik yang dilalui oleh suatu persamaan garis lurus, yaitu titik potong antara garis dengan kedua sumbu koordinat. 2) Membuat tabel pasangan berurutan. 3) Menentukan posisi kedua titik tersebut pada koordinat Cartesius, kemudian hubungkan kedua titik tersebut. 2. Gradien a. Pengertian Gradien Gradien adalah perbandingan antara jarak tegak terhadap jarak mendatar. Adapun sifat-sifat dari gradien garis pada sistem koordinat Cartesius adalah sebagai berikut :.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29. 1) Gradien garis tidak bergantung pada panjang atau pendeknya garis. 2) Gradien suatu garis dapat ditentukan dengan memilih sebagian ruas garis. 3) Gradien garis OA atau. =. 4) Gradien positif menyatakan bahwa garis tersebut naik jika diikuti dari kiri ke kanan. 5) Gradien negatif menyatakan bahwa garis tersebut turun jika diikuti dari kiri ke kanan. 6) Gradien garis yang melalui titik O(0,0) dan titik m=. adalah. =. b. Gradien Garis yang Melalui Dua Titik Dari sifat gradien garis pada koordinat Cartesius didapatkan : Jika sebuah garis melalui titik tersebut adalah. dan. , maka gradien garis. =. c. Gradien Garis-garis Sejajar Sifat yang dimiliki oleh gradien garis-garis sejajar adalah sebagai berikut : 1) Garis-garis yang sejajar akan memiliki gradien yang sama 2) Jika diketahui garis-garis dengan gradien yang sama maka pastilah garis-garis tersebut saling sejajar. d. Gradien Garis-garis yang Saling Tegak Lurus.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30. Sifat garis-garis yang saling tegak lurus adalah hasil kali gradien garisgaris yang saling tegak lurus adalah -1. 3. Persamaan Garis a. Persamaan Garis dalam Bentuk. dan. 1) Persamaan garis Perhatikan gambar 2.1 di bawah. Gambar tersebut menunjukkan dua contoh persamaan garis dalam bentuk. . Pada gambar. tersebut, terlihat bahwa persamaan garis dalam bentuk selalu melalui titik O(0,0).. Gambar 1.1 Bentuk persamaan garis. dan. Perhatikan definisi berikut : Persamaan garis. adalah suatu. persamaan garis dengan gradien m dan melalui titik O(0,0). 2) Persamaan Garis Sifat-sifat persamaan garis. adalah sebagai berikut :.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31. a) Koefisien x dari persamaan garis. merupakan. gradien garis tersebut. b) Ordinat titik potong antara garis. dan sumbu Y. merupakan nilai c persamaan garis tersebut. Dengan kata lain, persamaan garis. merupakan suatu. persamaan garis dengan gradien m dan memotong sumbu Y di titik (0, c). b. Menentukan Persamaan Garis Lurus 1) Persamaan Garis dengan Gradien m yang Melalui Sebuah Titik Persamaan garis yang melalui titik. dan bergradien m. adalah 2) Persamaan Garis yang Melalui Dua Titik Persamaan garis yang melalui dua titik =. atau. =m. dan. adalah. dengan m =. G. Kerangka Berpikir Ketercapaian tujuan pembelajaran dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Dari berbagai faktor tersebut, faktor yang mempengaruhi ketercapaian tujuan pembelajaran diantaranya adalah konsentrasi siswa dan suasana lingkungan di dalam kelas. Salah satu cara untuk meningkatkan konsentrasi siswa dan membuat suasana kelas menjadi nyaman adalah pembelajaran dengan iringan musik..

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32. Belajar matematika sebagian besar menggunakan otak bagian kiri yang berpikir secara logis, sekuensial, linear dan rasional. Siswa menjadi melamun dan stres saat mengikuti pelajaran dikarenakan terjadinya ketidakseimbangan antara otak kiri dan otak kanannya. Belajar menggunakan otak kiri dan otak kanan mampu menghasilkan kemampuan yang lebih baik dibandingkan hanya menggunakan salah satunya. Menurut DePorter dan Hernacki (2006:74), memasang musik adalah cara efektif untuk menyibukkan otak kanan ketika sedang berkonsentrasi pada aktivitas-aktivitas otak kiri. Musik Barok yang merupakan musik instrumen dapat mendukung proses pembelajaran karena tidak mempunyai lirik atau kata-kata. Hal ini dapat membuat suasana kelas menjadi nyaman dan membuat siswa tidak terganggu atau hilang konsentrasinya saat belajar. Selain itu, cara belajar yang baik adalah ketika siswa berada pada kondisi alfa yaitu kondisi rileks namun waspada. Kondisi ini dapat diciptakan dengan berbagai cara, salah satu caranya adalah dengan mendengarkan musik. Kondisi Alfa digunakan untuk mencapai hasil pembelajaran yang sangat maksimal (A.W. Gunawan, 2003:34). Musik Baroque berhubungan dengan gelombang alfa (Iwan Sugiarto, 2011:118). Pemutaran musik Barok saat pembelajaran dapat membantu siswa berkonsentrasi dengan pelajaran karena menurut Bobbi DePorter dkk (2000:116) Barok adalah musik paling cocok untuk belajar, mengulang, dan saat berkonsentrasi..

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33. Dengan adanya pemutaran musik Barok sebagai musik pengiring dalam proses pembelajaran matematika di kelas, diharapkan akan berdampak pada peningkatan konsentrasi dan hasil belajar siswa.. H. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian ini yaitu : 1. Ditinjau dari konsentrasi belajar siswa, pembelajaran matematika dengan menggunakan musik Barok sebagai pengiring kegiatan pembelajaran pada materi persamaan garis lurus untuk siswa kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta efektif. 2. Ditinjau dari hasil belajar siswa, pembelajaran matematika dengan menggunakan musik Barok sebagai pengiring kegiatan pembelajaran pada materi persamaan garis lurus untuk siswa kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta efektif..

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif-kuantitatif. Data hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes akan dianalisis secara kuantitatif, begitu juga dengan data kuesioner konsentrasi belajar siswa akan dikuantifikasi. Sedangkan data dari hasil wawancara siswa dan dokumentasi kegiatan pembelajaran akan di deskripsikan dan dianalisis secara kualitatif.. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta dengan alamat. Jalan Dr. Sutomo 16, Demangan, Gondokusuman,. Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September - November semester ganjil tahun ajaran 2014/2015.. 34.

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta berjumlah 33 siswa. 2. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah konsentrasi belajar dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan iringan musik Barok.. D. Variabel Penelitian Sugiyono (2010:60) mengemukakan variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Ronny Kountur (2003 : 117) membedakan variabel menjadi 2 kategori, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel perlakuan atau segala yang dilakukan peneliti terhadap responden. Dalam penelitian ini, variabel bebas adalah pembelajaran matematika dengan menggunakan iringan musik Barok. 2. Variabel terikat.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36. Variabel terikat adalah variabel yang perubahannya dipengaruhi oleh variabel bebas atau respon dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah konsentrasi belajar dan hasil belajar siswa.. E. Bentuk Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data konsentrasi belajar siswa dan data hasil belajar siswa. 1. Data konsentrasi belajar siswa Konsentrasi belajar siswa diperoleh dari observasi secara langsung proses pembelajaran di kelas yang didukung dengan dokumentasi berupa foto-foto dan rekaman video. Data juga diperoleh dari kuesioner konsentrasi belajar siswa. Untuk memperkuat data dari observasi dan kuesioner konsentrasi belajar siswa maka dilakukan wawancara dengan beberapa siswa. 2. Data hasil belajar siswa Data hasil belajar siswa diperoleh dari ulangan harian siswa untuk KD 3.4 yaitu menentukan persamaan garis lurus dan grafiknya. Siswa akan diberikan post-test berupa ulangan harian untuk mengetahui hasil belajar siswa dan membandingkan dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk matapelajaran matematika yaitu sebesar 73. Pemberian pretest dipandang tidak efektif karena siswa belum menerima materi yang akan diujikan sehingga jika hasilnya rendah, hal tersebut wajar saja terjadi..

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37. F. Metode Pengumpulan Data Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Ada beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain : 1. Metode Observasi Observasi adalah suatu metode pengukuran data untuk mendapatkan data primer, yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung secara seksama dan sistematis, dengan menggunakan alat indra (Zainal Mustafa, 2009:94). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rekaman video pembelajaran. sebagai. mendeskripsikan. sarana. hasil. untuk. observasi.. membantu. Observasi. peneliti. dilakukan. dalam selama. pembelajaran dengan menggunakan musik Barok berlangsung yaitu sebanyak 5 kali pertemuan. 2. Metode Kuesioner (Angket) Metode kuesioner adalah suatu cara untuk mengumpulkan data primer dengan menggunakan seperangkat daftar pertanyaan mengenai variabel yang diukur melalui perencanaan yang matang, disusun dan dikemas sedemikian rupa, sehingga jawaban dari semua pertanyaan benarbenar dapat menggambarkan keadaan variabel yang sebenarnya (Zainal Mustafa, 2009:99). Angket merupakan seperangkat daftar pertanyaan yang telah disusun sesuai dengan kaidah-kaidah pengukuran yang digunakan.

Gambar

Tabel 2.1    Perbedaan Melakukan Pekerjaan Mental yang Melelahkan Pikiran  dengan dan tanpa Musik  …………………………………………
Gambar 1.16  Salah satu siswa mengerjakan soal latihan  …………………  188 Gambar 1.17  Siswa  berpindah  tempat  duduk  dan  diurutkan  sesuai  dengan
Tabel 2.1 Perbedaan Melakukan Pekerjaan Mental yang  Melelahkan Pikiran dengan dan tanpa Musik
Tabel 2.2 Rumusan Indikator Konsentrasi Belajar Siswa  Pengertian Konsentrasi  Indikator konsentrasi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Kemenkes RI (2014), klasifikasi hipertensi dibedakan menjadi sebagai berikut. Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibedakan menjadi hipertensi primer dan sekunder.

melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dalam sistem koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh

Dalam teori diagnosa yang keperawatan yang dapat diambil pada pasien dengan kanker usus adalah Nyeri kronik berhubungan dengan agens cedera biologis, ketidakseimbangan

Sebagai contoh, sekiranya ahli keluarga telah sengaja menyebabkan kecederaan fizikal kepada seorang warga tua yang tinggal bersama, maka ia telah memenuhi definisi

Evaluasi bagi mahasiswa yang sudah mulai menulis usulan disertasi dan bagi Promovendus yang sudah mulai menulis disertasi adalah setiap akhir semester, dan HARUS menyerahkan

Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian, kewajiban keuangan yang dicatat

pertzepzioari dagokionez beste faktore batzuk adierazten dutena baino pisu gehiago dutela, errealitatetik ihes egiteko adibidez. Kontuan hartu beharreko beste faktore garrantzitsu

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN SEMESTER GENAP