• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan keterampilan menyimak berita untuk menentukan pokok-pokok berita dengan media auidovisual dan teknik mencari pasangan siswa kelas VIII C SMP Bopkri 3 Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peningkatan keterampilan menyimak berita untuk menentukan pokok-pokok berita dengan media auidovisual dan teknik mencari pasangan siswa kelas VIII C SMP Bopkri 3 Yogyakarta"

Copied!
171
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA UNTUK MENENTUKAN POKOK-POKOK BERITA DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN TEKNIK MENCARI PASANGAN SISWA KELAS VIII C SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Oleh Antonia Ismu Ratih Wuri Utami 111224052. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA UNTUK MENENTUKAN POKOK-POKOK BERITA DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN TEKNIK MENCARI PASANGAN SISWA KELAS VIII C SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Oleh Antonia Ismu Ratih Wuri Utami 111224052. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Karya ini kupersembahkan kepada orang yang kusayangi dan senantiasa mendukungku, diantaranya: 1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu mengajarkanku cinta kasih. 2. Bunda Maria yang senantiasa melindungi dan menjagaku. 3. Kedua orang tuaku, Y. M. Miskamto dan M. Mugiyati. 4. Kakakku tersayang, Maria Valentina Retno Nugraheni. 5. Semua orang yang pernah ada dalam ruang hidupku, teman, sahabat yang menemani perjalanan hidupku. Terimakasih atas dukungan, semangat, kritik, saran dan motivasi yang dapat membangun sehingga penulis dapat sampai pada tahap ini.. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. M OT O “WONG NANDUR BAKAL NGUNDHUH (ORANG MENANAM PASTI AKAN MENUAI)” “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” Matius 7:7. v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 7 Desember 2015 Penulis. Antonia Ismu Ratih Wuri Utami. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Antonia Ismu Ratih Wuri Utami. Nim. : 111224052. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENINGKATAN. KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA. UNTUK MENENTUKAN POKOK-POKOK BERITA DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN TEKNIK MENCARI PASANGAN SISWA KELAS VIII C SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA” Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta pada tanggal 7 Desember 2015 yang menyatakan,. Antonia Ismu Ratih Wuri Utami. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK Utami, Antonia Ismu Ratih Wuri. 2015. “Peningkatan Menyimak Berita untuk Menentukan Pokok-pokok Berita dengan Media Audiovisual dan Teknik Mencari Pasangan Siswa Kelas VIII C SMP BOPKRI 3 Yogyakarta”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dengan menggunakan media audiovisual dan teknik mencari pasangan dalam pembelajaran menyimak pada Kompetensi Dasar menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana). Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 3. Yogyakarta yang berjumlah 29 siswa. Objek penelitian adalah hasil belajar dan keaktifan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan nontes. Instrumen tes berupa LKS dan tes akhir. Instrumen nontes berupa angket, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data kuantitaif-kualitaif. Data kuantitatif diperoleh dari LKS, tes akhir, keaktifan dan uji hipotesis (uji t). Data kualitatif diperoleh dari hasil angket, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan (1) hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Siswa yang tuntas dengan nilai di atas 75 pada siklus I sebanyak 16 siswa atau 55,20%, dengan rata-rata kelas sebesar 66,92. Siswa yang tuntas pada siklus II dengan nilai di atas 75 sebanyak 27 siswa atau 93,1%, dengan rata-rata kelas sebesar 86,72. Jadi ada peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 19,79 (2) keaktifan dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Rata-rata kelas keafektifan siswa pada siklus I sebesar 61,00, sedangkan rata-rata kelas keafektifan siswa pada siklus II sebesar 76,83. Jadi ada peningkatan keafektifan siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 15,83. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menyimak pada kompetensi dasar menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) dengan menggunakan media audiovisual dan teknik mencari pasangan dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. Kata kunci: keterampilan menyimak berita, media audiovisual dan teknik mencari pasangan.. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT Utami, Antonia Ismu Ratih Wuri Utami. 2015. The Improvement of News Listening Skill with Audiovisual and Make a Match of Students in Class VIII C of BOPKRI 3 Yogyakarta Junior High School. Thesis. Major of Laguage Education and Indonesia Literature, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta. The porpuse of this research is to describe the development of class VIII C SMP BOPKRI 3 Yogyakarta in learning outcomes and affective with audiovisual media and make a match listening the Basic Competence of to find main idea of the news (what, when, who, where, why, how). Type of research is Classroom Action Research (CAR) which consists of two cycle. Every cycle has four steps which is planning implementation, observation and reflection. The research seizes on student of class VIII C of BOPKRI 3 Yogyakarta junior high school, as subject which 29 students. The object of the research is student learning and affective. The instruments used for the research are test and non-test. Test instrument is made in a final test and form worksheets. Instrument non-test is made of questionnaire, interview and documentation. The technique of data analysis is qualitative-quantitative. Quantitative data is obtained by final test and worksheets, affective and hypothesis test (t-test). Qualitative data is obtained by questionnaires, interview and documentation. The result of research showed that(1) the result of student learning from cycle I to cycle II is increasing. The result could be seen by the increasing of quanty of students who gets score more then 75, in the first cycle 16 student or 55,20 % with average class score is 66,92. The amount of students is increasing in sceond cycle with 27 or 93,1% student get score more than 75 with average class score 86,72. The increasing result of students learning from the first cycle to second cycle is 19,79 (2) the affevtive from the first cycle to second cycle increasing into 15,83. For the first cycle the average of effective in class 61,00 while in second cycle the average becomes 76,83. Based on the result, it can be concluded that learning of listening on the basic find main idea of the news (what, when, who, where, why, how) with audiovisual and and seeking partner technique of Student in Class VIII C of BOPKRI 3 Yogyakarta Junior High School. Keywords: News listening skill, audiovisual media and and make a match.. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari kelancaran dan keberhasilan penulisan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, nasihat, dukungan, dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku dekan FKIP Universitas Sanata Dharma. 2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, dan selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sehingga skripsi dapat diselesaikan dengan baik. 3. Drs. P. Hariyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sehingga skripsi dapat diselesaikan dengan baik. 4. Dosen PBSI yang penuh dengan kesabaran mendidik dan mendapingi penulis selama belajar di PBSI. 5. R. Marsidiq, karyawan sekretariat PBSI yang sabar dan memberi kemudahan. serta. kelancaran. penulis. selama. berproses. dalam. menyelesaikan skripsi di PBSI. 6. Atun Pratiwi, M.Pd.K., selaku Kepala SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. 7. Lusia Sri Handayani, S.Pd., selaku guru pamong pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini. 8. Siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang mendukung pelaksanaan penelitian ini. 9. Bapak dan Ibu tercinta, Y. M. Miskamto dan M. Mugiyati yang telah memberikan dukungan, doa, memberikan semangat, baik secara moral maupun material dalam menjalani perkuliahan. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. Kakak Maria Valentina Retno Nugraheni, yang selalu memberikan arahan dan motivasi. 11. Semua teman-teman bapak, yang telah membantu dalam segala hal. 12. Teman kos yang selalu memberi semangat dan bantuan, Amelia Asih dan Citra Septiyana. 13. Teman paling konyol dan selalu ada buatku, Arum Kristanti dan Maria Puji Rahayu. 14. Semua orang yang pernah hadir dan selalu ada dalam hidupku. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Meskipun demikian, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Terima kasih.. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL .................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii. HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv. M OT O . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... vii. ABSTRAK................................................................................................... viiii ABSTRACT................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR .................................................................................. x. DAFTAR ISI ................................................................................................ xi. DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi. DAFTAR GAMBAR................................................................................... xvii LAMPIRAN ................................................................................................ xviii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1. A. Latar Belakang ..................................................................................... 1. B. Rumusan Masalah................................................................................. 3. C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4. D. Batasan Istilah ...................................................................................... 4. E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5. F. Sistematika Penulisan ........................................................................... 6. BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 8. A. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 8. B. Teori ..................................................................................................... 10. 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Bahasa Indonesia .................... 10. 1.1 Belajar ...................................................................................... 10. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.2 Pembelajaran Bahasa Indonesia ................................................ 11. 2. Hasil Belajar ..................................................................................... 12. 2.1 Pengertian Hasil Belajar ........................................................... 12. 2.2 Macam-Macam Hasil Belajar ................................................... 13. 3. Keaktifan .......................................................................................... 14. 4. Keterampilan Menyimak................................................................... 15. 4.1 Pengertian Menyimak................................................................ 15. 4.2 Tujuan Menyimak .................................................................... 16. 4.3 Proses Menyimak ..................................................................... 18. 4.4 Jenis-Jenis Menyimak .............................................................. 19. 5. Berita ................................................................................................ 22. 5.1 Pengertian ................................................................................. 22. 5.2 Unsur-Unsur Berita ................................................................... 23. 6. Media Audiovisual............................................................................ 25. 6.1 Pengertian Media....................................................................... 25. 6.2 Media Audiovisual .................................................................... 27. 7. Metode Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 30. 7.1 Pengertian ................................................................................. 30. 7.2 Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif ............................................. 30. 7.3 Teknik Mencari Pasangan.......................................................... 31. C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 33. D. Hipotesis .............................................................................................. 35. BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 36. A. Desain Penelitian .................................................................................. 36. B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................. 37. C. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................. 37. D. Variabel Penelitian................................................................................ 37. E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 38. 1.. Siklus I .......................................................................................... 38. 1.1 Perencanaan ............................................................................. 38. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.2 Pelaksanaan ............................................................................... 39. 1.3 Pengamatan ................................................................................ 40. 1.4 Refleksi ...................................................................................... 40. 2. Siklus II .......................................................................................... 40. 2.1 Perencanaan .............................................................................. 41. 2.2 Pelaksanaan ................................................................................ 41. 2.3 Pengamatan ................................................................................ 42. 2.4 Refleksi ...................................................................................... 42. F. Target Keberhasilan Penelitian ............................................................. 43. G. Instrumen Peneltian .............................................................................. 43. 1. Instrumen Tes ................................................................................. 43. 1.1 LKS .......................................................................................... 43. 1.2 Tes ........................................................................................... 44. 2. Instrumen Nontes ............................................................................ 46. 2.1 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa ....................................... 46. 2.2 Lembar Angket ......................................................................... 48. 2.3 Lembar Wawancara................................................................... 49. 2.4 Dokumentasi ............................................................................ 50. H. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 50. 1. Wawancara ..................................................................................... 50. 2. Angket ........................................................................................... 50. 3. Dokumentasi ................................................................................... 51. 4. Hasil belajar dan LKS ..................................................................... 51. 5. Keaktifan Siswa .............................................................................. 52. I. Analisis Data ........................................................................................ 52. 1. Teknik Kuantitatif ............................................................................ 52. 1.1 Hasil belajar .............................................................................. 53. 1.2 Keaktifan siswa ........................................................................ 54. 1.3 Uji Normalitas ............................................................................ 55. 1.4 Uji Hipotesis ............................................................................. 55. 2. Teknik Kualitatif ............................................................................. 56. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 57. A. Deskripsi Hasil Pengamatan Pembelajaran............................................ 58. B. Deskripsi Hasil Pengamatan Pembelajaran............................................ 58. 1. Deskripsi Data Hasil Belajar Individu ............................................ 58. 1.1 Siklus I .................................................................................... 58. 1.1.1 Hasil Belajar .................................................................... 58. 1.1.2 Nilai Kelompok ............................................................... 59. 1.2 Siklus II ............................................................................ 61. 1.2.1 Hasil Belajar ..................................................................... 61. 1.2.2 Nilai Kelompok ............................................................... 62. 2. Deskripsi Data Keaktifan ............................................................... 64. 2.1 Siklus I..................................................................................... 64. 2.2 Siklus II ................................................................................... 67. C. Uji Asumsi .............................................................................................. 70. 1. Uji Normalitas ............................................................................... 70. 2. Uji Hipotesis .................................................................................. 71. 2.1 Uji Hipotesis Secara Statistik Hasil Belajar Siswa .................... 71. 2.2 Uji Hipotesis Secara Statistik Peningkatan Keaktifan Siswa ..... 72. D. Pembahasan .......................................................................................... 73. BAB V PENUTUP ...................................................................................... 78. A. Simpulan .............................................................................................. 78. B. Saran .................................................................................................... 79. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 81. LAMPIRAN ................................................................................................. 84. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Target Keberhasilan Penelitian ....................................................... 43. Tabel 3.2 Pedoman Penilaian LKS dan Hasil Belajar .................................... 44. Tabel 3.3 Kriteria Penilaian LKS dan Hasil Belajar........................................ 46. Tabel 3.4 Pedomana Penilaian LKS dan Hasil Belajar.................................... 53. Tabel 3.5 Kriteria Persentase Hasil Belajar .................................................... 54. Tabel 3.6 Kriteria Persentase Keaktifan Siswa ............................................... 55. Tabel 4.1 Nilai Hasil Belajar Individu Siklus I .............................................. 58. Tabel 4.2 Distribusi Hasil Belajar Kelompok Siklus I .................................... 60. Tabel 4.3 Nilai Hasil Belajar Individu Siklus II ............................................. 61. Tabel 4.4 Distribusi Hasil Belajar Kelompok Siklus II ................................... 63. Tabel 4.5 Kriteria Keaktifan Tiap Indikator Siklus I ....................................... 64. Tabel 4.6 Distribusi Keaktifan Siklus I........................................................... 67. Tabel 4.7 Kriteria Keaktifan Tiap Indikator Siklus II ..................................... 67. Tabel 4.8 Distribusi Keaktifan Siklus II ......................................................... 69. Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas....................................................................... 70. Tabel 4.10 Rata-Rata Siklus I dan II............................................................... 71. Tabel 4.11 Hasil Uji Paired Sample t-Test ..................................................... 71. Tabel 4.12 Rata-Rata Siklus I dan II............................................................... 72. Tabel 4.13 Hasil Uji Paired Sample t-Test ..................................................... 72. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR DIAGRAM Diagram 4.1 Persentase Jumlah Ketuntasan Siswa Siklus I ............................ 59. Diagram 4.2 Nilai Kelompok Siklus I ............................................................ 60. Diagram 4.3 Persentase Jumlah Ketuntasan Siswa Siklus II ........................... 62. Diagram 4.4 Nilai Kelompok Siklus II ........................................................... 63. xvii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 ................................................................................................... 84. 1.1 Surat Izin Penelitian...................................................................... 85. 1.2 Surat Keterangan .......................................................................... 86. Lampiran 2 ................................................................................................... 87. 2.1 RPP Siklus 1 ................................................................................. 88. 2.2 Transkrip Berita Siklus 1 .............................................................. 94. 2.3 Teknik Mencari Pasangan ............................................................ 96. 2.4 RPP Siklus II ................................................................................ 98. 2.5 Transkrip Berita Siklus II............................................................. 104 2.6 Teknik Mencari Pasangan ............................................................ 106 Lampiran 3 .................................................................................................. 107 3.1 Nilai Kelompok Tertinggi Siklus 1 .............................................. 108 3.2 Nilai Kelompok Terendah Siklus 1 ............................................. 109 3.3 Nilai Individu Tertinggi Siklus I .................................................. 110 3.4 Nilai Individu Terendah Siklus I ................................................. 111 3.5 Nilai Kelompok Tertinggi Siklus 1I ............................................. 112 3.6 Nilai Kelompok Tertinggi Siklus 1I ............................................ 113 3.7 Nilai Individu Tertinggi Siklus II ................................................ 114 3.8 Nilai Individu Terendah Siklus II ............................................... 115 Lampiran 4 .................................................................................................. 116 4.1 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Individu ................................ 117 4.2 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Kelompok ............................. 118 4.3 Hasil Uji Normalitas Keaktifan .................................................. 119 4.4 Frekuensi Hasil Belajar Individu ................................................. 120 4.5 Frekuensi Hasil Belajar Kelompok .............................................. 122 4.6 Frekuensi Keaktifan .................................................................... 124 4.7 t-Test Hasil Belajar Individu ....................................................... 125 4.8 t-Test Keaktifan .......................................................................... 126 4.9 Nilai Hasil Belajar Siklus I ......................................................... 127 xviii.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4.10 Nilai Kelompok Siklus I ........................................................... 128 4.11 Nilai Keaktifan Siklus I ............................................................. 129 4.12 Nilai Hasil Belajar Siklus II ...................................................... 130 4.13 Nilai Kelompok Siklus II .......................................................... 131 4.14 Nilai Keaktifan Siklus II ........................................................... 132 Lampiran 5 .................................................................................................. 133 5.1 Transkrip Wawancara Guru Sebelum Penelitian ......................... 134 5.2 Transkrip Wawancara Guru Akhir Siklus I ................................. 135 5.3 Transkrip Wawancara Guru Akhir Siklus II ................................ 136 5.4 Transkrip Wawancara Siswa Nilai Tertinggi Siklus I ................. 137 5.5 Transkrip Wawancara Siswa Nilai Terendah Siklus I .................. 138 5.6 Transkrip Wawancara Siswa Nilai Tertinggi Siklus II ................. 139 5.7 Transkrip Wawancara Siswa Nilai Terendah Siklus II ................. 140 5.8 Hasil Angket Siswa Siklus I ........................................................ 141 5.9 Hasil Angket Siswa Siklus II ...................................................... 143 5.10 Angket Respons Siswa Siklus I ................................................. 145 5.11 Angket Respons Siswa Siklus II ................................................ 147 Lampiran 6 .................................................................................................. 148 6.1 Dokumentasi Siklus I .................................................................. 150 6.2 Dokumentasi Siklus II ................................................................ 151. xix.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan unsur terpenting dalam proses komunikasi. Bahasa juga sebagai sarana utama untuk berkomunikasi dengan sesama. Bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi sehari-hari. Menurut Tarigan (2008: 2), keterampilan berbahasa (language arts, language skills) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills) dan keterampilan menulis (writing skills). Menurut Tarigan (2008: 2), setiap keterampilan itu erat sekali hubungannya dengan ketiga keterampilan lainnya dengan cara beraneka ragam. Seseorang dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya melalui suatu hubungan urutan yang terakhir: mula-mula pada masa kecil. belajar menyimak bahasa. kemudian berbicara; sesudah itu belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara dipelajari sebelum memasuki sekolah, sedangkan membaca dan menulis dipelajari di sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan yang disebut caturtunggal. Menyimak merupakan salah satu kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara.. 1.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. Keterampilan menyimak berita kurang mendapat perhatian siswa kelas VIII C. Siswa memperoleh nilai tes kurang memuaskan dan kurang aktif dalam aspek afektif pada standar kompetensi 9. Standar kompetensi tersebut yaitu memahami isi berita dari radio/televisi dan kompetensi dasar menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) yang didengar dan atau ditonton melalui radio/televisi. Peneliti melakukan wawancara dengan guru pamong Ibu Lusia Sri Handayani, S.Pd. yang mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP BOPKRI 3 Yogyakarta pada tanggal 17 Februari 2015. Guru pamong menerangkan dengan cara ceramah dan membacakan berita dari media cetak di kelas. Siswa sering kurang mendapatkan informasi atau materi yang diajarkan, karena siswa lebih senang jika pembelajaran menggunakan media power poin dan video. Siswa juga berbicara sendiri saat kegiatan menyimak. KKM yang ditentukan sekolah adalah 75, tetapi siswa yang mencapai nilai KKM hanya 50%. Guru mengadakan perbaikan atau remidi untuk siswa yang mendapatkan kurang dari 75. Peneliti melakukan wawancara dengan guru pamong pada tanggal 17 Februari 2015. Guru pamong menjelaskan siswa kelas VIII C kurang memahami materi menyimak berita. Siswa juga kurang aktif saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Guru pamong menyebutkan perlu adanya peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa kelas VIII C. Guru. menggunakan alat bantu proses kegiatan belajar mengajar dengan. media. Media juga merupakan sumber belajar yang dapat menunjang prestasi siswa. Salah satu media untuk menunjang. penelitian. ini adalah media.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. audiovisual. Peneliti berharap dengan media audiovisual ini daya ingat siswa dapat disimpan lebih lama. Alasan yang diambil peneliti menggunakan media ini adalah mempermudah dan menciptakan suasana senang pada siswa, karena penyajian tidak hanya berupa suara tetapi juga berupa gambar. Perasaan senang yang tumbuh saat kegiatan belajar mengajar semakin efektif dan efisien. Tujuan peneliti menggunakan metode kooperatif dengan teknik mencari pasangan agar siswa bekerja sama, bertanggung jawab, mencari solusi dalam memecahkan masalah, melatih kecepatan dalam menemukan kelompok. Teknik. yang. diterapkan. peneliti. diharapkan. mampu. meningkatkan. kecermatan dan hasil belajar siswa. Siswa juga diharapkan mampu mengikuti proses kegiatan belajar mengajar dengan baik dan aktif. Siswa untuk bekerja sama dalam proses belajar mengajar harus aktif dan cermat. Peneliti menerapkan teknik mencari pasangan agar siswa saling bertukar pikiran secara aktif dan mendapat pengalaman. Dengan teknik ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menyimak. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah penggunaan media audiovisual dan teknik mencari pasangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. dalam. pembelajaran. menemukan pokok-pokok berita?. keterampilan. menyimak. untuk.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. 2. Bagaimana keaktifan siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam pembelajaran keterampilan menyimak untuk menemukan pokokpokok berita menggunakan media audiovisual dan teknik mencari pasangan. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan pengingkatan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam pembelajaran keterampilan menyimak pada pokok bahasan menemukan pokok-pokok berita menggunakan media audiovisual dan teknik mencari pasangan. 2. Mendeskripsikan peningkatan keaktifan siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam pembelajaran keterampilan untuk menemukan pokok-pokok berita menggunakan media audiovisual dan teknik mencari pasangan. D. Batasan Istilah 1.. Keterampilan Menyimak Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang. lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 2008: 31)..

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.. 5. Media Media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang. membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap (Arsyad, 2011: 3). 3.. Media Audiovisual Media audiovisual adalah media yang menunjukkan unsur auditif (pendengar). dan visual (pengelihatan) (Anitah, 2010). 4.. Berita Berita adalah suatu penuturan secara benar atau tidak memihak dari fakta-. fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi yang dapat menarik perhatian para pembaca surat kabar yang memuat berita (Barus, 2010). 5.. Pokok-Pokok Berita Pokok berita terdiri dari 5W+1H yaitu who (siapa), what (apa), where (di. mana), when (kapan), why (mengapa), how (bagaimana) (Barus (2010: 36). 6.. Teknik Mencari Pasangan Keunggulan pada teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar. mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan (Sugiyanto 2009: 49). E. Manfaat Penelitian 1.. Bagi Guru Penelitian ini akan memberikan masukan kepada guru, media audiovisual dan. teknik mencari pasangan dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran keterampilan menyimak pada KD.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) yang didengar dan atau ditonton melalui radio/televisi. 2.. Bagi Siswa Sebagai sarana bagi siswa untuk semakin berkembang dalam proses. pembelajaran. Siswa dapat memanfaatkan proses diskusi dan bertukar pikiran, dilatih untuk saling menghargai dan bertanggung jawab dalam pembelajaran keterampilan menyimak pada KD menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) yang didengar dan atau ditonton melalui radio/televisi. 3.. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti lain, penelitian ini bermanfaat sebagai acuan dan refrensi. tambahan untuk mengembangkan penelitian sejenis, sehingga tercipta penelitian yang bermanfaat untuk pembelajaran dalam pembelajaran keterampilan menyimak lebih menarik pada KD menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) yang didengar dan atau ditonton melalui radio/televisi. F. Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab. Kelima bab tersebut adalah pendahuluan, landasan teori, metodologi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan serta simpulan dan saran. Bab pertama adalah pendahuluan, yang menguraikan latar belakang masalah penelitian ini, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab kedua adalah landasan teori, berisi memaparkan mengenai penelitian relevan, teori, kerangka berpikir.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. dan hipotesis. Bab ketiga adalah metodologi penelitian, berkaitan dengan desain penelitian, subjek dan objek penelitian, lokasi dan waktu penelitian, variabel penelitian, prosedur pelaksanaan penelitian, target keberhasilan penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data. Bab keempat adalah hasil penelitian dan pembahasan. Bab kelima adalah penutup, berisi simpulan dan saran..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. A. Penelitian Relevan Penelitian yang dapat dijadikan penelitian sejenis adalah penelitian Antonius Aris Wibowo (2013) dan Poligon Sugiro (2011). Kedua penelitian tersebut akan diuraikan lebih lengkap sebagai berikut. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Antonius Aris Wibowo (2013) berjudul ”Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Media Audiovisual Siswa Kelas VIII B SEMESTER 2 SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang Kulonprogo Tahun Ajaran 2012/2013”. Hasil penelitian tindakan kelas adalah adanya peningkatan hasil belajar siswa keaktifan siswa dari awal ke siklus I, aspek afektif mengalami peningkatan sebesar 135 atau 47,5% dan aspek psikomotorik mengalami peningkatan sebsar 39 atau 59,4%. Keaktifan siswa siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 33 atau 65,3% (aspek afektif) dan 193 atau 66,6% (aspek psikomotorik). Selain terjadi peningkatan pada keaktifan siswa, hasil penelitian ini juga meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai tes. Kondisi awal ke siklus I sebesar 4,8 dan siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 20,4. Selain itu, persentase jumlah ketuntasan belajar siswa (KKM=75) juga terjadi peningktan dari kondisi awal siklus I terjadi peningkatan sebesar 17,2% dan siklus I ke siklus II sebesar 48,3%.. 8.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. Relevansi penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan media audiovisual. Persamaan dari penelitian di atas yaitu keterampilan menyimak dengan Standar Kompertensi: 9 memahami isi berita dari radio/televisi dan menggunakan media audiovisual. Penelitian Wibowo terlihat bahwa dengan media audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP pada keterampilan menyimak. Ada beberapa perbedaan dari penelitian Wibowo dengan penelitian ini adalah kompetensi dasar (KD) menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) yang didengar dan atau ditonton melalui radio/televisi, dan penelitian ini menggunakan metode pembelajaran kooperatif tetapi dengan teknik mencari pasangan. Perbedaan selanjutnya adalah subjek penelitian menggunakan adalah siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. Penelitian Wibowo menjadi acuan dan refensi yang tepat untuk mengingkatkan hsil belajar dan keaktifan siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Poligon Sugiro (2011) berjudul Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika Materi Pokok Perkalian dan Pembagian Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Teknik Mencari Pasangan Kelas III Semester 1 SD Kanisius Kintelan 1 Tahun Pelajaran 2011/2012. Menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan prestasi belajar matematika kelas III semester 1 tahun pelajaran 2011/2012 meningkat. Siswa mendapat nilai mencapai kriteria ketuntasan minimal pada siklus II sebanyak 32 siswa atau mencapai 83,79 dari 37 siswa. Sebanyak lima siswa masih memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10. minimal 16,17%. Peningkatan prestasi belajar siswa yang tuntas dari siklus I ke siklus II mencapai 49,95%. Relevansi penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan menggunakan metode pembelajaran kooperatif. Persamaan penelitian ini adalah menggunakan teknik mencari pasangan merupakan. salah. satu. jenis. metode. pembelajaran. kooperatif. berhasil. meningkatkan prestasi belajar siswa. Perbedaan pada penelitian ini adalah mata peajaran. Mata pelajaran yang digunakan Sugiro adalah Matematika, sedangkan penelitian ini adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian Sugiro dapat menjadi acuan dalam pembelajaran menyimak berita dengan teknik mencari pasangan. B. Teori 1.. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Bahasa Indonesia.. 1.1 Belajar Di dalam dunia pendidikan kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling penting. Belajar tugas atau kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia sejak lahir sudah mempunyai potensi atau kemampuan yang harus dikembangkan untuk hidup beradaptasi demi kehidupannya. Belajar menurut Sadiman (2008: 3) adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. Perubahan ketika orang telah belajar adalah dengan adanya perubahan lingkah laku dalam dirinya. Perubahan.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11. tersebut menyangkut perubahan baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Belajar yang dilakukan siswa di sekolah adalah sebuah perilaku. Belajar dilakukan oleh siswa sendiri, penentu terjadinya proses belajar. Jadi, bisa disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan sejak kecil dari pengalaman untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan yang dilakukannya dari kegiatan belajar yang menyangkut nilai dan sikap dari siswa. 1.2 Pembelajaran Bahasa Indonesia Proses kegiatan belajar mengajar merupakan proses terpenting dalam pembelajaran formal di sekolah. Agar kegiatan belajar mengajar bisa berhasil sesuai tujuan atau keinginan yang dicapai, maka guru harus pintar memilih berbagai kegiatan dalam belajar Bahasa Indonesia menggunakan metode dan media pembelajaran. Menurut Mulyasa (2006: Kurikulum. Tingkat. Satuan. 245), proses pembelajaran menurut Pendidikan. (KTSP). adalah. kurikulum. operasional yang disusun da dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Proses pendidikan pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis..

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Disusun dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompotensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Belajar bahasa merupakan belajar untuk berkomunikasi. Kurikulum yang digunakan di SMP BOPKRI 3 Yogyakarta menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kurikulum Bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan yang harus dikuasai siswa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut mempunyai standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kelas VIII SMP ada 16 SK, pada SK yang ke-9 untuk aspek menyimak. Kompetensi Dasar 9.1 adalah menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) yang didengar dan atau ditonton melalui radio/televisi. 2.. Hasil Belajar. 2.1 Pengertian Hasil Belajar Menurut Sudjana (2004:. 22). hasil belajar adalah kemampuan-. kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Masing-masing hasil belalar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Saat mengajar, kita sudah mengetahui tujuan yang harus kita capai dalam mengajarkan suatu pokok bahasan. Hasil.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13. belajar yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindakan belajar dan biasanya dengan nilai tes yang diberikan. 2.2 Macam-macam Hasil Belajar Benyamin Bloom (dalam Nana Sudjana, 2010: 22) membagi macammacam hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris. Ketiga ranah itu dipaparankan sebagai berikut. 1) Ranah kognitif berhubungan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri enam aspek yaitu ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Aspek ingatan disebut dengan tingkat kognitif rendah, sedangkan aspek, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi termasuk tingkat kognitif tinggi. 2) Ranah afektif berhubungan dengan sikap yang terdiri lima aspek yaitu penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi dan internalisasi. Ranah afektif juga menekankan aspek perasaaan dan emosi, seperti minat, apresiasi dan cara penyesuaian diri. Sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap benda, kejadian-kejadian, atau makhluk hidup lainnya. 3) Ranah. psikomotoris. berhubungan. dengan. keterampilan. da n. kemampuan bertindak. Enam aspek pada ranah ini yaitu gerakan refleks, gerak dasar, perseptual, keharmonisan, kompleks, serta ekspresif dan interpreatatif. Tidak hanya mencakup fisik tetapi juga mencakup dengan ranah kognitif..

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14. Hasil belajar ranah kognitif dinilai dari dengan instrumen tes yang dilihat dari LKS (Lembar Kerja Siswa) untuk mengukur pemahaman masing-masing siswa. Ranah afektif yang dinilai dari instrumen nontes berupa pengamatan keaktifan siswa di kelas. Pengamatan untuk ranah afektif peneliti meminta bantuan teman sejawat. 3.. Keaktifan Keaktifan berasal dari kata “aktif” yang artinya selalu berusaha, bekerja dan belajar dengan sungguh-sungguh supaya mendapat kemajuan atau prestasi yang gemilang. Menurut KBBI (2008:. 26) aktif diartikan giat. (bekerja, berusaha). Keaktifan siswa berarti suatu usaha atau kerja yang dilakukan dengan giat oleh siswa yang menghasilkan perubahan dari tidak melakukan apa-apa terjadi melakukan sesuatu. Keaktifan yang pada penelitian adalah keafektifan afektif dan keaktifan psikomotorik. Bentuk keaktifan siswa dalam belajar salah satunya pemusatan terhadap apa yang dijelaskan guru. Hasil belajar afektif dan psikomotorik digolongkan sebagai keaktifan siswa. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menurut Gagne dan Briggs (dalam Yamin, 2007: 84) adalah: a.. Memberikan dorongan atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.. b.. Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar kepada siswa).. c.. Mengingatkan kompetensi belajar kepada siswa..

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15. d.. Memberikan stimulus (masalah, topik dan konsep yang akan dipelajari).. e.. Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.. f.. Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.. g.. Memberi umpan balik (feed back).. h.. Melakukan tagihan-tagihan kepada siswa berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur.. i.. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pelajaran. Dalam penelitian ini, tingkat keaktifan siswa ditentukan dengan. pemberian skor keaktifan berdasarkan pengamatan pada saat proses pembelajaran di kelas. Observer menggunakan lembar pengamatan keaktifan siswa. 4.. Keterampilan Menyimak Bagian keterampilan menyimak akan membahas mengenai pengertian menyimak, tujuan menyimak, proses menyimak, dan jenis-jenis menyimak. Semua akan dijelaskan sebagai berikut. 4.1 Pengertian Menyimak Hermawan (2012: 32) mengungkapkan menyimak merupakan sebuah proses pengalihan rangsangan secara konstan. Kita memusatkan pada satu objek oleh antena radar, indera manusia secara kontan melihat sepintas kepada rangsanagan yang datang untuk mendapatkan informasi yang menurut kita penting (Kelter dalam Hermawan). Tarigan (2008:. 31). mengatakan bahwa, menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi,.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16. serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Ketiga pakar di atas, disimpulkan bahwa keterampilan menyimak merupakan suatu keterampilan yang bisa merangsang otak secara konstan agar memperoleh informasi yang disampaikan atau didengar dari pembicara untuk mengerti apa maksud informasi yang telah disampaikan melalui ujaran atau bahasa lisan. 4.2 Tujuan Menyimak Menyimak merupakan kegiatan yang disadari untuk mencapai tujuan tertentu. Ada kesadaran untuk mencapai tujuan mengakibatkan aktivitas berpikir dalam menyimak. Logan dan Shrope (dalam Tarigan, 2008: 60), berpendapat bahwa tujuan menyimak ada delapan. Kedelapan tujuan menyimak dijelaskan sebagai berikut. 1) Menyimak dengan tujuan utama agar dapat memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicaraan. Menyimak untuk belajar memperoleh pengetahuan baru. 2) Menyimak menyimak dengan penekanan pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau yang diperdengarkan atau dipagelarkan. Biasanya yang dipagelarkan dalam bidang seni misalnya teater dan pantomim..

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17. 3) Menyimak agar dapat menilai sesuatu yang disimak. Mencari kelebihan dan kekurangan bahan yang telah disimak. Tujuan menyimak tersebut biasa disebut untuk mengevaluasi. 4) Menyimak agar dapat menikmati serta menghargai sesuatu yang disimaknya, misalnya pembicaraan cerita, pembacaan puisi, musik dan lagu, dialog, diskusi panel, dan perdebatan. Tujuan menyimak untuk mengapresiasi materi simakan. 5) Menyimak agar dapat mengkomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan, ataupun perasaan-perasaanya kepada orang lain dengan lancar dan tepat. Contoh dan ide yang dapat diperoleh dari sang pembicara dan semua ini merupakan bahan penting dan sangat menunjang dalam mengkomunikasikan ide-idenya sendiri. 6) Menyimak agar dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat; mana bunyi yang membedakan arti (distingtif), mana bunyi yang tidak membedakan arti. Seseorang yang sedang belajar bahasa asing asik mendengarkan ujaran pembicara asli (native speaker). 7) Menyimak agar dapat memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, sebab dari pembicara. Penyimak dimungkinkan memperoleh banyak masukan berharga. 8) Menyimak untuk meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini dia ragukan. Menyimak secara perkataan lain, dia menyimak secara persuasif.. dengan.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18. Dengan demikian, dapat disimpulkan menyimak dapat dipandang dari berbagai segi. Segi sarana, sebagai suatu keterampilan berkomunikasi, sebagai seni, sebagi proses, sebagi responsi, dan sebagai pengalaman kreatif. 4.3 Proses Menyimak Menurut Logan (dalam Tarigan, 2008: 63), menyimak adalah suata kegiatan yang merupakan suatu proses. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan,. yaitu. tahap. mendengar,. tahap. memahami,. tahap. menginterpretasi, tahap mengevaluasi dan tahap menanggapi Tahap pertama adalah mendengar, dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara dalam pembicaraannya atau ujuaran. Tahap pertama ini penyimak masih berada pada hearing. Tahap kedua adalah memahami, sesudah setelah kita mendengarkan maka ada keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara. Tahap kedua penyimak sampai pada understanding. Tahap ketiga adalah menginterpretasi, sebagai penyimak yang baik, yang cermat dan teliti, belum puas jika hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan atau menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran. Tahap ketiga penyimak sudah sampai pada interpreting. Tahap keempat adalah mengevaluasi, dalam tahap ini memahami serta dapat menafsirkan atau menginterpretasi isi pembicaraan, si penyimak pun.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19. mulailah menilai atau mengevaluasi pendapat atau gagasan si pembicaraan mengenai keunggulan dan kelemahan serta kebaikan dan kekurangan pembicara. Tahap keempat penyimak sudah sampai pada evaluating. Tahap kelima adalah menanggapi, tahap menanggapi merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak. Penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerap serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya. Tahap kelima atau tahap terakhir dalam proses menyimak yaitu menanggapi (responding). Berdasarkan penjelasan dapat disimpulkan ada lima tahap untuk menyimak yang mempunyai tujuan agar siswa belajar mendengarkan dengan seksama, memahami apa yang disampaikan oleh pembicara, menginterpretasi isi yang terkandung dalam ujaran, mengevaluasi dengan menilai. kelebihan. dan. kekurangan,. dan. menanggapi. menerapkan. menanggapi gagasan yang telah didengar. Semua tahap itu harus urut tidak boleh dibolak-balik, harus runtut sesuai aturan yang ada. 4.4 Jenis-Jenis Menyimak Menurut Tarigan (2008: 37), menyimak dibagi menjadi dua jenis yaitu, menyimak ekstensif dan menyimak intensif. Menyimak ekstensif (extensive listening) adalah sejenis kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu di bawah bimbingan langsung dari seorang guru. Penggunaan yang paling dasar ialah menangkap atau mengingat kembali bahan yang telah sikenal atau diketahui dalam suatu lingkungan baru dengan cara yang baru pula. Menyimak.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20. ekstensif ini dapat memberikan kesempatan dan kebebasan bagi para siswa mendengar dan menyimak butir-butir kosakata. Jenis-jenis menyimak ekstensif meliputi menyimak sosial (social learning), menyimak sekunder (secondary listening), menyimak estetis (aesthetic listening), menyiamak pasif (passive listening). Menyimak intensif suatu kegiatan yang diarahkan kepada suatu kegiatan yang jauh lebih diawasi, dikontrol terhadap suatu hal tertentu. Berikut ini jenis-jenis menyimak intensif: a) Menyimak kritis (critical listening) adalah kegiatan menyimak berupa pencarian kesalahan atau kekeliruan dari ujaran seorang pembicara dengan alasan yang kuat yang dapat diterima oleh akal sehat. Penyimak dapat menyimak. secara. objektif,. menentukan. keaslian,. kebenaran. dan. kekurangan. b) Menyimak konsentratif (concentrative listening) sering disebut a studytype listening atau menyimak telaah. Menyimak yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap informasi yang didengarkan, menghayati ide yang disimak, mencari dan mencatat fakta-fakta penting. c) Menyimak kreatif (creative listening) adalah kegiatan menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap bunyi dan perasaan kinestetik para penyimak. Mencapai penyelesaian masalah dan menguji hasil permasalahan..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21. d) Menyimak. eksplorasif. (exploratory. listening). adalah. kegiatan. menyimak yang bersifat menyelidik dan tujuan menyelidiki sesuatu lebih terarah dan lebih sempit. Untuk menemukan hal-hal baru yang menarik, informasi tambahan mengenai suatu permasalahan. e) Menyimak. interogatif. (interrogative. listening). adalah. kegiatan. menyimak yang bertujuan untuk memperoleh informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pemeroleh informasi. Penyimak mengharapkan dapat memperoleh informasi atau pengetahuan sebanyak mungkin. f). Menyimak selektif adalah kegiatan menyimak yang menuntut lebih. banyak konsentasi dan seleksi, pemusatan perhatian. dilakukan secara selektif dan terfokus pada nada suara, bunyi-bunyi asing, bunyi-bunyi yang bersamaan, kata-kata dan frase, bentuk ketatabahasaan. Penelitian ini memfokuskan pada jenis menyimak introgatif, karena kegiatan menyimak mengarah pada tujuan agar siswa dapat lebih berkonsentrasi dan memusatkan perhatian terhadap proses kegiatan belajar mengajar. Manfaat yang diperoleh siswa adalah untuk memperoleh suatu informasi saat menjawab pertanyaam yang diajukan oleh peneliti. Setelah kegiatan menyimak, siswa diharapkan mampu memahami materi yang telah diajarkan untuk mencapai KD menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) yang didengar dan atau ditonton melalui radio/televisi. Sebelum menyimak siswa diberi.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22. tugas mencari pasangan untuk mendapatkan kelompok, untuk membahas bersama mengenai video berita yang disimak. 5.. Berita 5.1 Pengertian Menurut Romli berita (2005: 3) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini). Berita adalah laporan tentang suatu kejadian yang dapat menarik perhatian pembaca. Berita juga didefinisikan sebagai laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka. William S. Maulsby (dalam Barus, 2010: 26), mengungkapkan berita adalah suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari faktafakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi yang dapat menarik perhatian para pembaca surat kabar. Nilai-nilai berita menjadi empat yaitu:. cepat, nyata, penting dan. menarik. Cepat yang berarti aktual atau ketepan waktu, nyata yang berarti bahwa informasi sebuah fakta (fact), bukan fiksi atau karangan. Penting yang berarti menyangkut kepentingan orang banyak. Menarik yang berarti mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis. Jenis berita yang dipaparkan oleh Syaefurrahman Al-Banjary adalah lingkungan, konflik, hukum dan kriminal, politik, ekonomi, pendidikan, tend, hari besar/festival, cuaca, kesehatan, olahraga, dan pariwisata. Lingkungan menjadi perhatian banyak orang, misalnya bencana alam..

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23. Konflik mengandung pertentangan baik secara fisik maupun nonfisik. Hukum peristiwa persidangan, pemeriksaan tersangka di kepolisian. Politik dibagi menjad 2 yaitu lokal dan nasional. Ekonomi berkaitan dengan aspek ekonomi, eskpor dan inpor. Pendidikan berkaitan dengan sekolah-sekolah bahkan perguruan tinggi. Trend dari pola hidup masyarakat luas, misalnya fashion. Hari besar/festival ini perayaan hari raya dan aksi kesenian daerah untu memperingati hari jadi. Cuaca mengenai informasi musim, perkiraan cuaca dan suhu udara. Kesehatan memberikan tips-tips hidup sehat. Berdasarlan pemaparan menurut ahli dapat disimpulkan bahwa berita adalah laporan yang berisi tentang kejadian yang menarik dan penting. Berita berisi fakta bukan fiktif yang diterbitkan melalui media cetak maupun elektronik. Ada beberapa jenis berita lingkungan, konflik, hukum dan kriminal, politik, ekonomi, pendidikan, tend, hari besar/festival, cuaca, kesehatan, olahraga, dan pariwisata. Penelitian ini mengunakan sumber berita dari media elektronik berasal dari rekaman video berita. 5. 2. Unsur-Unsur berita Barus (2010: 36) menungkapkan unsur atau pokok berita yaitu 5W+1H. yaitu who (siapa), what (apa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), how (bagaimana). Berikut ini penjelasan secara singkat keenam unsur berita tersebut. 1) Who (Siapa): menulis berita harus mengandung unsur “siapa”. Berita harus mempunyai sumber yang jelas. Sumber berita yang tidak jelas.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24. sumbernya akan diragukan kebenaran, kecermatan, dan ketelitian. Siapa bisa mengacu pada kelompok, lembaga bahkan individu. 2) What (Apa):. setelah mengetahui sumber data, selanjutnya untuk. mengetahui “apa” yang dikatakan. Mencari tahu hal yang terjadi pada topik berita. Menyangkut suatu peristiwa atau kejadian. 3) Where (Di mana):. berita juga harus menjunjuk pada tempat. kejadian;”di mana” terjadinya peristiwa atau fakta itu. Menyangkut tentang masalah jauh dekatnya masalah jarak peristiwa dalam arti geografis atupun batin. 4) When (Kapan): unsur penting berikutnya yang terkandung dalam berita adalah kapan peristiwa itu terjadi. 5) Why (Mengapa): kelengkapan suatu berita harus dapat menjelaskan “mengapa" hal itu terjadi”. Bertujuan untuk memenuhi rasa ingin tahu mengenai penyebat terjadinya kejadian atau peristiwa. 6) How (Bagaimana): keinginan mengenai “bagaiman terjadinya” ini bisa mencakup. gabungan. 5W. seperti. daya. tarik,. akibat. yang. ditimbulkannya, kedekatan emosi, dan bahkan kehangatan dengan pengalaman pribadi atau keompok. Unsur berita 5W+1H itu adalah sebuah langkah untuk menentukan pokok-pokok berita. Untuk mengetahui unsur-unsur berita harus menyimak secara teliti dan konsentrasi yang tinggi. Manfaat 5W+1H adalah untuk memperoleh informasi secara menyeluruh bahkan mendalam. Mengetahui.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25. peristiwa yang terjadi, misalnya tema, kejadian, orang yang beritakan, tempat kejadia, waktu kejadian, proses terjadinya. 6.. Media Audiovisual 6.2 Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harafiah berarti ‘tengah’,’perantara’, atau ‘pengantar’. Menurut Gerlach, dkk (dalam Arsyad, 2011: 3), mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Media membawa pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mendukung. maksud. pengajaran. maka. media. itu. disebut. media. pembelajaran. Menurut Gagne dan Briggs (dalam Arsyad, 2011: 4) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video kamera, video rekorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dampak positif penggunaan media dalam pembelajaran di kelas, dan sebagai cara utama pembelajaran berlangsung sebagai berikut. 1) Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku. Setiap siswa yang melihat atau mendengar penyajian melalui medai menerima pesan atau informasi yang sama..

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26. 2) Pembelajaran bisa lebih menarik. Membuat siswa menarik dan memperhatikan. Pesan yang disampaikan dalam pembelajaran bisa menyebabkan siswa memiliki motivasi dan meningkatkan minat. 3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapaknnya teori belajar dan prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan. Siswa menjadi lebih aktif dalam proses belajar. 4) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat. Alasannya untuk mengantarkan pesan dan isi pembalajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa. 5) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen pengetahuan dengan cara terorganisasikan dengan baik, spesifik dan jelas. Hasil belajar bisa meningkat jika media sebagai sarana yang digunakan itu jelas. 6) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran. 7) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan. 8) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif. Kegunaan media dalam dalam proses belajar mengajar adalah memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalisti, mengatasi.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27. keterbatasan ruang, waktu dan daya indera (objek terlalu besar, objek yang terlalu kecil, gerak yang terlalu lambat atau cepat, kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu, objek yang terlalu kompleks, konsep yang terlalu luas), penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi, memberi perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman, menimbulkan persepsi yang sama. Media pembelajaran adalah alat yang dipergunakan untuk menerima informasi atau pesan dalam pembelajaran. Media pembelajaran juga dapat memperjelas penyampaian pesan, mengatasi sikap siswa yang pasif dan menumbuhkan motivasi. 6.2 Media Audiovisual Menurut Ronal Aderson (1994:. 99) media audiovisual sering juga. disebut dengan media video. Video merupakan. media yang digunakan. untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Video terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan siswa agar dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptaan pesan belajar melalui bentuk visualisasi. Video dua arah memungkinkan diselenggarakan konferensi antara penyelenggaraan pendidikan atau staf pengajar dengan siswanya. Dengan perlengkapan kamera, monitor, dan mikrofon, hubungan banyak titik memungkinkan staf pengajar dan warga belajar bisa melihat dan mendengar satu sama lain..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28. Media audiovisual merupakan perpaduan antara gambar dan suara yang saling mendukung, yang mampu menggugah perasaan, perhatian dan pemikiran bagi yang melihat atau menonton. Media audiovisual terdiri dari software dan hardware. Software adalah bahan-bahan informasi yang terdapat dalam sound slide, kaset, TV dan sebagainya. Sedangkan hardware adalah segenap peralatan teknis yang memungkinkan software bisa dinikmati, misalnya: tape, proyektor, film, slide dan sebagainya. Menurut Yadisetya (2007), media audiovisual adalah alat bantu mengajar yang mempunyai bentuk gambar dan mengeluarkan suara secara simultan. Dengan media ini seseorang tiak hanya dapat melihat tetapi sekaligus dapat mendengar. Termasuk dalam cerita, video, televisi, laser disc, compact disk video, dan komputer multimedia. Menurut Rinanto (1982:. 53) ada kepraktisan menggunakan media. audiovisual. Kepraktisan-kepraktisan dijelaskan sebagai berikut: pertama media audiovisual dapat mengatasi keterbatasan yang dimiliki setiap anak didik, karena pengalaman anak didik berbeda-beda. Kedua dapat melampaui batasan ruang dan waktu. Ketiga sangat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara anak didik dengan lingkungannya. Keempat. dapat. menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan realitas. Kelima membangkitkan keinginan dan minat baru. Menggunakan media ini menambah pengalaman anak. Sadiman (2008:. 29) mengungkapkan. beberapa kelebihan dan. kekurangan media. Ada 8 kelebihan media video dan ada 4 kekurangan.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29. medi video. Kelebihan media video adalah a) dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan lainnya; b) dengan alat perekaman pita video sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis; c) demonstrasi yang sulit bisa disiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga dalam waktu mengajar guru dapat memusatkan perhatian dan penyajiannya; d) menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang; e) kamera TV bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang bergerak atau objek yang berbahaya seperti harimau; f) keras lemah suara yang ada bisa diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan didengar; g) gambar proyeksi biasa di-“beku”-kan untuk diamati dengan seksama. Guru bisa mengatur di mana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut; kontrol sepenuhnya di tangan guru; dan h)ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya. Kekurangan media video adalah a) Perhatian penonton sulit dikuasi, partisipasi mereka jarang dipraktekkan; b) sifat komunikasinya yang bersifat satu arah dan harus diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain; c) kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna; dan d) memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks. Berdasarkan pendapat para ahli, penulis berpendapat mengenai pengertian media audiovisual adalah media yang peran memberikan informasi, disajikan secara menarik dan lebih jelas. Penelitian ini menggunakan media audiovisual berperan untuk menyajikan materi berupa.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30. power point dan menampilkan rekaman video berita kepada siswa agar dapat memahami materi dan mendapatkan nilai yang bagus. 7.. Metode Pembelajaran Kooperatif 7.1 Pengertian Metode pembelajaran kooperatif melibatkan kelompok dan siswa untuk bekerjasama untuk menemukan masalah yang dicari. Pembelajaran itu bersifat. prosedural. tentang. tahapan-tahapan. tertentu.. Pembelajaran. kooperatif suatu pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjsama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Falsafah yang menjadi dasar dalam pembelajaran kooperatif adalah manusia sebagai makhluk sosial, gotong royong, dan kerja sama merupakan keutuhan penting bagi kehidupan manusia. Pembelajaran kooperatif juga menuntut siswa untuk saling menghargai dengan mendengarkan penjelasan dari teman kelompoknya, selain dituntut untuk menghargai juga harus mampu bekerja sama. 7.2 Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif Menurut Lie (dalam Sugiyanto, 2009: 40) menyebutkan ada 4 ciri pembelajaran kooperatif yaitu saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka, akuntabilitas individual, dan keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif dijelaskan sebagai berikut. Ciri pertama adalah saling ketergantungan positif, guru dituntut untuk menciptakan suasana yang mendorong siswa agar merasa saling.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31. membutukan.. Saling. ketergantungan. bisa. dicpai. melalui. saling. ketergantungan mencapai tujuan, ketergantungan menyelesaikan tugas, ketergantungan bahan, ketergantungan peran, ketergantungan hadiah. Ciri kedua adalah interaksi tatap muka, akan memaksa siswa menatap mata teman sekelompoknya ketika berdiskusi. Ciri ketiga adalah akuntabilitas individual, penilaian ditunjukkan untuk mengetahui penguasaan materi secara individual. Ciri keempat adalah keterampilan menjadi hubungan antar pribadi, seperti rasa tegang, mengkritik ide bukan mengkritik teman, mempertahankan pikiran yang logis. Disimpulkan bahwa ciri pembelajaran kooperatif siswa harus saling membutuhkan. unt uk. mendapatkan. hasil. yang. positif,. mengetahui. penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan. Selain itu juga untuk bersikap tenggang rasa, sikap sopan, dan menjalin kerja sama dalam kelompok. 7.3 Teknik Mencari Pasangan Teknik belajar mengajar mencari pasangan dikembangkan oleh Larana Curran (dalam, Sugiyanto 2009: 49). Keunggulan pada teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Teknik mencari pasangan ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran untuk semua tingkatan usia anak didik. Model pembelajaran mencari pasangan. cara yang menyenangkan, siswa bisa mengingat. pengetahuan yanhg sudah didapat..

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32. Penerapan metode ini dimulai dengan teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Langkah teknik pembelajaran mencari pasangan. a.. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang mungkin cocok untuk sesi review (persiapan menjelang tes atau ujian). b.. Setiap siswa mendapat satu buah kartu. c.. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya, pemegang kartu yang bertulisan Lima berpasangan dengan pemegang kartu PERU. Atau pemegang kartu yang berisi nama KOFI ANNAN akan berpasangan dengan kartu SEKRETARIS JENDRAL PBB. d.. Siswa bisa juga bergabung dengan dua atau tiga siswa lain yang memegang kartu yang cocok. Misalnya, pemegang kartu 3+9 akan membentuk kelompok dengan pemegang kartu 4x4 dan 6x2. e.. Setiap pasangan siswa mendiskusikan menyelesaikan tugas. secara. bersama-sama f.. Presentasi hasil kelompok atau kuis. Teknik mencari pasangan ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.. Kelebihan mencari pasangan ada 3 dan kekurangan mencari pasangan ada 6. Kelebihan pembelajaran model kooperatif dengan teknik mencari pasangan yaitu siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau.

Referensi

Dokumen terkait

This study was aimed at investigating the English Department students' perceptions in Satya Wacana Christian University towards the use of multiple choice questions.. The

yaitu sekelompok orang dalam suatu wilayah yang tunduk pada.. serangkaian peraturan yang dijadikan pedoman bertingkah laku

Berdasarkan latar belakang tersebut maka akan dilakukan penelitian untuk mengetahui efek infusa bunga rosella terhadap penurunan kadar Serum Glutamate Piruvat

Wulan Margiana, M.Kes selaku penguji I yang telah memberikan banyak ilmu, dan masukan yang sangat berarti bagi sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

at school, teachers need to be given knowledge on now to select a good textbook1. However, they do not seem to use the correct criteria to decide which of the

Pada aplikasinya sebagai pelat bipolar, grafit mampu memberikan konduktivitas listrik yang baik dan juga meningkatkan sifat mekanis dari komposit tersebut. Selain

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mencari dan membandingkan besar tegangan torsi, geser,dan lentur yang terjadi pada struktur balok

Lansia (lanjut usia) adalah periode penutup rentang kehidupan seseorang ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis seperti perubahan pada sel-sel tubuh, sikap