• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS INDONESIA SKRIPSI DIAS SYEH TARMIDZI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI SARJANA DEPOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS INDONESIA SKRIPSI DIAS SYEH TARMIDZI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI SARJANA DEPOK"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS INDONESIA

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN: EKSTROVERT

DAN INTROVERT DENGAN PRESTASI AKADEMIK

MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

PROGRAM S1 REGULER

SKRIPSI

DIAS SYEH TARMIDZI 0806333796

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI SARJANA

DEPOK JULI 2012

(2)

UNIVERSITAS INDONESIA

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN: EKSTROVERT

DAN INTROVERT DENGAN PRESTASI AKADEMIK

MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

PROGRAM S1 REGULER

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan

DIAS SYEH TARMIDZI 0806333796

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI SARJANA

DEPOK JULI 2012

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbil a’lamin.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kenikmatan berupa kesehatan dan kesempatan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas akhir ini mempunyai judul “hubungan antara tipe kepribadian: ekstrovert & introvert dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia”. Penulisan tugas akhir ini dilakukan dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Keperawatan dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Tidak terasa sudah hampir satu tahun saya mengerjakan tugas akhir ini. Banyak hal yang tidak dapat diungkapkan dari awal hingga akhir penyusunan tugas akhir ini mulai dari pro kontra bahwa angkatan kami yang akan mengemban tugas akhir berupa skripsi. Ini merupakan skripsi pertama di FIK UI yang akan menjadi history bagi kami FIK UI 2008. Hingga saat pengumaman bahwa skripsi akan disidangkan atau tidak. Dan ternyata kami mendapat kejutan lagi bahwa kami juga yang akan menjadi angkatan pertama di FIK UI yang akan menjalankan sidang atau uji skripsi. It’s amazing. Namun semua itu ajan menjadi kenangan yang manis yang mungkin akan menjadi cerita kami di masa-masa mendatang.

Banyak cerita dari penulis mulai dari kebingungan untuk memulai skripsi pertama ini. Beruntung bagi kami karena kami FIK UI 2008 saling menguatkan satu sama lainnnya terlebih kami mempunyai dosen pembimbing yang selalu ada untuk kami. Saya menyadari bahwa penulisan skripsi ini juga merupakan hasil dari dukungan berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

(1) Ibu Dewi Irawaty, MA., PhD, selaku Dekan FIK UI yang telah memberikan ijin terkait penyusunan skripsi ini;

(2) Ibu Kuntarti, SKp., M.Biomed, selaku Ketua Program Studi S1 FIK UI yang telah membrikan pengarahan dan perijinan bagi saya dalam penysusunan skripsi ini;

(6)

(3) Ibu Enie Novieastari, SKp., MSN, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini;

(4) Orang tua saya Bpk H Kasdu Wiyanto dan Ny Titi Lestari dan adik-adik saya Oti Nurhuda Dewi, Alm Desti Tentri Andyani yang saya rasa selalu ada, Aditya Agnia Abadi dan Fathul barri yang telah memberikan dukungan material dan doa yang selalu dipanjatkan kepada saya. I always love you. (5) Sahabat yang telah membantu saya dalam memberikan masukan dalam

penyusunan skripsi ini: Mirda, Nanda, Zume, Taufik, dan Irfan. Dan sahabat yang selalu tak akan tergantikan “Gankgonk” Teh Usi, Kak Tya, dan Kakak-kakak yang tidak dapat saya sebutkan disini dan teman-teman FIK UI 2008 “peduli!!!” yang saya sayangi.

(6) Keluarga besar dan kerabat kerja yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Terima kasih banyak.

Terakhir, semoga skripsi ini bermanfaat dapat menjadi rujukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya baik civitas akademika Universitas Indonesia atau institusi lain.

Depok, 4 Juli 2012 Penulis

(7)
(8)

ABSTRAK

Nama : Dias Syeh Tarmidzi Program studi : Ilmu keperawatan

Judul : Hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert dan introvert dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Prestasi akademik dipengaruhi faktor internal dan eksternal mahasiswa termasuk variabel kepribadian. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif yang bertujuan mengidentifikasi hubungan antara tipe kepribadian ektrovert dan introvert dengan prestasi akademik mahasiswa. Sampel pada penelitian ini berjumlah 107 mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia dari setiap program studi. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random

sampling. Hasil uji kolomogorov-smirnov menunjukkan faktor tidak adanya

hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert dan introvert dengan prestasi akademik (p value 0,885; α= 0,1). Saran bagi penelitian selanjutnya adalah

menyertakan faktor lain yang mempengaruhi prestasi pencapaian belajar sehingga terlihat pengaruh dari setiap faktor lain tersebut.

Kata kunci: kepribadian, ekstrovert, introvert, prestasi akademik, mahasiswa FT UI

(9)

ABSTRACT

Name : Dias Syeh Tarmidzi Study Program : Nursing Science

Title : The relationship between extroverted and introverted

personality type with academic achievement of students of Faculty of Engineering, University of Indonesia

Accademic achievement influence by internal and external factors include personality. This study uses descriptive correlative design that aims to identify the relationship between personality types and introvert ektrovert with student academic achievement. Samples in this study amounted to 107 students from the Faculty of Engineering, University of Indonesia study program. Sampling technique used was stratified random sampling. The results of kolmogorov-smirnov test showed no relationship between the factors of personality types extrovert and introvert with academic achievement (p value 0.885; α= 0.1).

Suggestions for future research is to include other factors that influence the achievement of learning achievement so that the visible effects of each factor.

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR………... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ………... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

1. PENDAHULUAN ………... 1 1.1 Latar Belakang ………... 1 1.2 Rumusan Masalah ………... 5 1.3 Tujuan Penelitian ………... 6 1.4 Manfaat Penelitian ……... 7 2. STUDI KEPUSTAKAAN ………... 8 2.1 Konsep Belajar...………... 8

2.1.1 Definisi Belajar dan Proses Belajar ... 8

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 9

2.2 Prestasi Akademik ... 11

2.2.1 Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ... 12

2.3 Tipe Kepribadian ...………... 14 2.4 Penelitian Terkait ...………... 17 2.5 Kerangka Teori ... 19 3. KERANGKA PENELITIAN ………... 20 3.1 Kerangka konsep ... 20 3.2 Hipotesa penelitian ... 21 3.3 Variabel penelitian ... 22 4. METODE PENELITIAN ... 25 4.1 Desain penelitian ... 25

4.2 Lokasi dan waktu penelitian ... 25

4.3 Populasi dan sampel ... 25

4.4 Etika penelitian ... 27

4.5 Instrumen penelitian ... 28

4.6 Prosedur pengambilan data ... 29

4.7 Pengolahan dan analisa data ... 30

4.8 Jadwal Kegiatan ... 32

5. HASIL PENELITIAN ... 33

5.1 Analisis univariat ... 33

(11)

6. PEMBAHASAN ... 38

6.1 Tipe kepribadian mahasiswa (ekstrovert dan introvert) ... 38

6.2 Tingkat prestasi akademik mahasiswa ... 41

6.3 Hubungan tipe kepribadian dengan prestasi akademik mahasiswa ... 43

6.4 Keterbatasan penelitian ... 46 6.5 Implikasi keperawatan ... 47 7. PENUTUP ... 48 7.1 Kesimpulan ... 48 7.2 Saran ... 49 DAFTAR PUSTAKA ... 51

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informed Consent

Lampiran 2 Lembar kuesioner

Lampiran 3 Distribusi Skor Kepribadian Lampiran 4 Hasil uji univariat dan bivariat Lampiran 5 Surat ijin penelitian

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Distribusi Program Studi ... 33

Gambar 5.2 Distribusi Jenis Kelamin ... 34

Gambar 5.3 Distribusi Usia ... 34

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 22

Tabel 4.1 Distribusi Besaran Sampel Per Prodi ... 26

Tabel 4.2 Dekomposisi Pertanyaan Kuesioner... 29

Tabel 4.3 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 32

Tabel 5.1 Distribusi IPK ... 35

Tabel 5.2 Distribusi Kegiatan Selain Kuliah ... 36

Tabel 5.3 Distribusi Tipe Kepribadian ... 36

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Universitas Indonesia merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang terus berkomitmen dalam peningkatan prestasi akademik maupun non akademik. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan sarana dan prasarana belajar yang semakin bertambah di kawasan Universitas Indonesia. Pembangunan seperti perpustakaan baru Universitas Indonesia merupakan salah satu contohnya. Universitas Indonesia telah menjadi universitas unggulan di dunia, hal ini seperti yang dikemukakan oleh lembaga pemeringkat perguruan tinggi prestisius Times Higher Education – QS World

University Ranking (THE- QS World) mengumumkan bahwa pada tahun 2007

Universitas Indonesia menempati peringkat 395, selanjutnya peringkat 287 pada tahun 2008, dan peringkat 201 pada tahun 2009. Namun pada tahun 2010 peringkat UI turun menjadi 236, selanjutnya pada tahun 2011 peringkat UI naik kembali menjadi 217.

Adapun indikator dan bobot penilaian THE QS adalah: 1) Kualitas akademik (Academic reputation) lewat survei di kalangan akademik dengan pembobotan senilai (40%); 2) Kesiapan lulusan masuk dunia kerja (Employer reputation) sebuah survei untuk menguak informasi tentang kesiapan kerja lulusan serta tingkat kepuasannya (bobot 10%); 3) Hasil penelitian yang dikutip per dosen

(citations per faculty), yaitu seberapa banyak penelitian universitas terkait

dikutip tiap dosen yang tertangkap di Scopus, ISI Web of Science, dan Google Scholar (bobot 20%); 4) Rasio mahasiswa terhadap staf pengajarnya (student

to faculty ratio) dengan (bobot 20%); 5) Jumlah Mahasiswa Asing (international students) yaitu jumlah mahasiswa internasional (bobot 5%); 6)

Jumlah Dosen Asing (international faculty) yaitu jumlah dosen yang berasal dari luar negeri yang mengajar di suatu perguruan tinggi (bobot 5%).

(16)

(http://www.anakui.com/2011/01/14/ui-turun-peringkat-ke-236-dunia-saatnya-kontribusi-riset-mahasiswa-s1-diakui/). Berdasarkan bobot diatas, kualitas akademik mahasiswa merupakan point tertinggi penentu peringkat universitas. Bagan input, proses, dan output dapat memberikan gambaran bahwa prestasi akademik mahasiswa dapat menjadi output kualitas akademik.

Prestasi akademik mahasiswa merupakan hasil yang dicapai mahasiswa dalam proses belajar mengajar di kampus. Salah satu tujuan proses belajar mengajar adalah adanya perubahan tingkah laku baik aspek pengetahuan (kognitif), aspek sikap (afektif), dan aspek psikomotorik maka salah satu hasil belajar adalah adanya perubahan aspek kognitif mahasiswa yang dapat dilihat dari indeks prestasi akademik yang diperoleh. Dengan kata lain, indeks prestasi akademik dapat dijadikan tolak ukur penguasaan akademik mahasiswa. Indeks prestasi mahasiswa Universitas Indonesia dapat dilihat di masing-masing

account Sistem Informasi AKademik - Next Generation (SIAK-NG) yang

dimilikinya. SIAK-NG merupakan software khusus bagi mahasiswa Universitas Indonesia yang salah satunya meliputi peraihan indeks prestasi dan indeks prestasi kumulatif tiap semester.

Indeks Prestasi (IP) merupakan evaluasi terhadap prestasi studi mahasiswa dilakukan pada setiap akhir semester, sedangkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester pertama sampai dengan semester paling akhir yang telah ditempuh. IPK digunakan sebagai kriteria untuk memberi sanksi akademik dan evaluasi studi pada akhir program. Mahasiswa diperbolehkan mengambil beban studi semesteran yang kurang dari jumlah minimal yang diperkenankan, tetapi tidak diperbolehkan mengambil beban studi semesteran yang lebih besar dari jumlah maksimal yang diperkenankan. Artinya IPK menentukan dalam penentuan beban studi mahasiswa di semester berikutnya. Sebagai contoh IPK mahasiswa A kurang dari 3,00 maka mahasiswa tersebut tidak dapat mengambil SKS penuh (24 SKS).

(17)

Berdasarkan penelitian-penelitian terkait prestasi belajar, pencapaian prestasi akademik mahasiswa dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri mahasiswa (faktor internal) dan dari luar diri mahasiswa (faktor eksternal). Menurut Slameto (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi dalam belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar yang terdiri dari faktor jasmani, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi dalam belajar yang ada diluar individu yang terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

Penelitian yang dilakukan Andri dkk (2010) menunjukkan bahwa pola asuh orang tua yang otoriter berhubungan dengan prestasi akademik mahasiswa reguler angkatan 2009 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Penelitian-penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa motivasi dan pola dalam belajar sangat mempengaruhi prestasi belajar. Dengan motivasi untuk belajar yang rendah mahasiswa akan kesulitan menerima dan menguasai mata kuliah dalam proses belajar mengajar. Begitu pula dengan pola belajar yang tidak teratur seperti sering membolos dan tidak memperhatikan isi pembelajaran dari dosen ketika perkuliahan maka mahasiswa hanya dapat menyerap sedikit materi pembelajaran yang diajarkan. Dengan kurangnya ilmu pengetahuan yang didapat akan berdampak pada pencapaian hasil belajar yang dilihat dari nilai indeks prestasi maupun indeks prestasi kumulatif.

Setiap mahasiswa memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri dalam berperilaku maupun dalam proses belajar. Dari sekian banyak mahasiswa ternyata mempunyai keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor genotip dan faktor fenotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, yaitu faktor keturunan, sedangkan faktor fenotip adalah karakter atau sifat yang tampak yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik adalah lingkungan yang ada disekitarnya. Lingkungan

(18)

sosial adalah lingkungan dimana individu melakukan interaksi sosial. Contohnya saat seorang mahasiswa melakukan interaksi dengan keluarga, teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.

Karakteristik yang khas dari seseorang dapat kita sebut kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor genotip dan faktor fenotip yang saling berinteraksi terus menerus. Menurut Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan.

Fenomena yang terjadi dalam masyarakat pada umumnya berpendapat bahwa mahasiswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dinilai lebih unggul dalam prestasi dibanding mahasiswa yang berkepribadian introvert. Hasil wawancara peneliti dengan 10 mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan UI didapatkan bahwa 7 orang (70%) mengaku memiliki kepribadian ekstrovert dan 3 orang (30%) memiliki kepribadian introvert.

Dalam dunia psikologi dikenal ada dua tipe kepribadian yaitu introvert dan ekstrovert. Menurut Jung dalam Hall dan Lindzey (1999), individu yang bertipe kepribadian introvert orientasi jiwanya terarah ke dalam dirinya, suka menyendiri, menjaga jarak terhaap orang lain, cenderung pemalu, membutuhkan waktu yang lama dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan, tidak mudah percaya pada impuls seketika, tidak menyukai perangsangan, suka hidup teratur, perasaannya dibawah kontrol yang ketat, agak pesimis, dan menjunjung nilai etis. Menurut Alwisol (2004) tipe kepribadian ektrovert cenderung aktif, berinteraksi dengan orang lain dan dunia sekitarnya.

Banyak studi atau penelitian sebelumnya yang membahas hubungan antara kepribadian (personality) dan perilaku (behavior). Houkoos dan Penick dalam

(19)

Chan dan Caropreso (2004) menemukan bahwa hubungan kepribadian (personality) dan prestasi (achievement) dalam kelas menunjukkan hubungan dinamis dan mempengaruhi prestasi. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tri Widiatmi (2007) diketahui bahwa ada perbedaan yang bermakna antara prestasi belajar dengan tipe kepribadian (ekstrovert dan introvert) pada mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI). Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh Tri Widiatmi, penelitian ini ingin melihat hubungan antara tipe kepribadian (ekstrovert dan introvert) dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia sehingga peneliti dapat mengeneralisasi penelitian yang sudah ada tersebut. Populasi pada penelitian ini yaitu mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 Reguler yang memiliki mahasiswa dalam jumlah besar (terbesar ketiga) dan 12 program studi sehingga akan teridentifikasi tipe kepribadian mahasiswa juga dapat digeneralisasi hubungannya dengan prestasi akademik mahasiswa pada masing-masing program studi di Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

1.2Rumusan Masalah

Terjadinya peningkatan maupun penurunan prestasi kampus sangat dipengaruhi oleh prestasi akademik mahasiswa didalamnya. Prestasi akademik yang dimaksud dinilai dalam indeks prestasi kumulatif yang dicapai setiap mahasiswa. Mahasiswa Universitas Indonesia merupakan individu yang memiliki kepribadian yang berbeda satu dan yang lainnya. Perbedaan tipe kepribadian mahasiswa yang ekstrovert dan introvert akan mempengaruhi mahasiswa dalam berinteraksi dengan orang lain termasuk dosen dan mahasiswa lainnya. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara tipe kepribadian dengan prestasi belajar mahasiswa namun penelitian tersebut belum dapat mengeneralisasi seluruh mahasiswa UI. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana hubungan antara tipe kepribadian (introvert dan ekstrovert) dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

(20)

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara tipe kepribadian (introvert dan ekstrovert) terhadap pencapaian prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Teridentifikasinya program studi mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler.

b. Teridentifikasinya jenis kelamin mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler.

c. Teridentifikasinya usia mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler.

d. Teridentifikasinya angkatan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler.

e. Teridentifikasinya prestasi akademik (IPK) mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler.

f. Teridentifikasinya tipe kepribadian mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler.

g. Teridentifikasinya prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler.

h. Teridentifikasinya hubungan tipe kepribadian introvert dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler.

i. Teridentifikasinya hubungan tipe kepribadian ekstrovert dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler.

(21)

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Universitas Indonesia dan institusi pendidikan

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan saran dalam mengambil suatu kebijakan dalam mengoptimalisasi potensi akademik mahasiswa dari sudut pandang kepribadian yang dimilikinya.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai saran untuk mengembangkan softskill mahasiswa Universitas Indonesia dalam bidang akademik maupun non akademik.

1.4.2 Bagi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Fakultas Teknik Universitas Indonesia

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan atau materi dalam praktik kegiatan belajar mengajar seperti diskusi dalam kelompok di kampus FIK UI dan FT UI.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pertimbangan dalam mengakomodasi potensi mahasiswa di lingkungan FIK UI dan FT UI khususnya dan mahasiswa UI pada umumnya.

c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi penelitian terkait hubungan antara tipe kepribadian dengan prestasi akademik.

1.4.3 Bagi mahasiswa dan masyarakat

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi bagi masyarakat luas mengenai hubungan tipe kepribadian dengan hasil belajar atau prestasi akademik mahasiswa.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam penambahan wawasan mengenai cara tingkah laku mahasiswa ekstrovert atau introvert dalam belajar dan juga sebagai sumber penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan tipe kepribadian.

(22)

BAB 2

STUDI KEPUSTAKAAN

2.1 Konsep Belajar

2.1.1 Definisi Belajar dan Proses Belajar

Belajar merupakan kegiatan dari jiwa dan raga seseorang untuk membentuk praktek yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku pada aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif yang didapatkan dari proses belajar mengajar yang didapat dari pengalaman hidup ataupun dari pendidikan formal maupun informal. Menurut Syah (2006), belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor (Djamarah, 1999). Segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang melibatkan psikis dan fisik dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya disebut belajar (Adrian, 2004 dalam Masulili & Sulistyati, 2005). Belajar juga terdapat dalam lingkungan pendidikan formal seperti di sekolah karena di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan yang terencana dan terorganisir, termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar mengajar di dalam kelas (Winkel, 1991 dalam Casdari, 2005).

Dengan terjadinya proses belajar mengajar maka akan didapat hasil belajar yang berupa praktek atau aktivitas- aktivitas pengalaman belajar yang berupa perubahan perilaku yang bersifat positif yang berorientasi

(23)

pada aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). Mahasiswa dalam konteks sebagai pembelajar atau pelajar merupakan penentu terjadinya proses belajar. Proses belajar mengajar melibatkan komponen-komponen belajar mengajar meliputi: siswa, pendidik, tujuan pembelajaran, isi pelajaran, metode mengajar, media dan evaluasi (Adrian, 2004 dalam Masulili & Sulistyati, 2005). Oleh karena itu, Proses belajar sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor baik yang ada dalam diri mahasiswa (faktor internal) maupun faktor yang ada diluar diri mahasiswa (faktor eksternal).

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Syah (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta didik di sekolah, secara garis besar dapat dibagi kepada tiga bagian, yaitu :

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri peserta didik), yakni keadaan/kondisi jasmani atau rohani peserta didik. Yang termasuk faktor-faktor internal antara lain adalah: 1) Faktor fisiologis, yaitu keadaan fisik yang sehat dan segar serta kuat akan menguntungkan dan memberikan hasil belajar yang baik. Tetapi keadaan fisik yang kurang baik akan berpengaruh pada siswa dalam keadaan belajarnya; 2) Faktor psikologis, yang termasuk dalam faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar adalah antara lain: a) Intelegensi, faktor ini berkaitan dengan Intellegency Question (IQ) seseorang; b) Perhatian, perhatian yang terarah dengan baik akan menghasilkan pemahaman dan kemampuan yang mantap; c) Minat, Kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu; d) Motivasi, merupakan keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu; e) Bakat, kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

(24)

2. Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yakni kondisi lingkungan sekitar peserta didik. Adapun yang termasuk faktor-faktor ini antara lain yaitu : 1) Faktor sosial, yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat; 2) Faktor non sosial, yang meliputi keadaan dan letak gedung sekolah, keadaan dan letak rumah tempat tinggal keluarga, alat-alat dan sumber belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor tersebut dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar peserta didik di sekolah.

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan seorang peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Menurut Azwar (2004) ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi antara lain faktor fisik dan faktor psikologis. Faktor fisik berhubungan dengan kondisi fisik umum seperti penglihatan dan pendengaran. Faktor psikologis menyangkut faktor-faktor non fisik, seperti minat, motivasi, bakat, intelegensi, sikap dan kesehatan mental. Faktor eksternal meliputi faktor fisik dan faktor sosial. Faktor fisik menyangkut kondisi tempat belajar, sarana dan perlengkapan belajar, materi pelajaran dan kondisi lingkungan belajar. Faktor sosial menyangkut dukungan sosial dan pengaruh budaya. Variabel kepribadian juga ikut serta dalam mempengaruhi pencapaian prestasi belajar seperti yang diungkapkan Azwar (2004) bahwa faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar salah satunya adalah variabel kepribadian.

Prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor-faktor eksternal pelajar (mahasiswa) seperti yang diungkapkan oleh Slameto (1988) bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Slameto (1988) berpendapat bahwa ada dua faktor

(25)

yang mempengaruhi belajar siswa yaitu: 1. Faktor internal, merupakan faktor di dalam diri siswa yang meliputi faktor fisik misalnya kesehatan dan faktor psikologis, misalnya motivasi, kemampuan awal, kesiapan, bakat, minat dan lain-lain; dan 2. Faktor eksternal, merupakan faktor yang ada di luar diri siswa, misalnya keluarga, masyarakat, sekolah dan lain-lain.

2.2 Prestasi Akademik

Pengertian prestasi akademik menurut Bloom dalam Azwar (1996) adalah mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar. Suryabrata (1993) menyatakan bahwa prestasi akademik adalah seluruh hasil yang telah dicapai (achievement) yang diperoleh melalui proses belajar akademik (academic

achievement) maka menurut penulis istilah yang dapat disimpulkan bahwa

seluruh hasil yang telah dicapai (achievement) atau diperoleh melalui proses belajar akademik (academic achievement) yang dapat dipakai sebagai ukuran untuk mengetahui sejauh mana para siswa menguasai bahan pelajaran yang diajarkan dan dipelajari. Dari beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa prestasi akademik adalah hasil dari kegiatan belajar untuk mengetahui sejauh mana seseorang menguasai bahan pelajaran yang diajarkan serta mengungkapkan keberhasilan yang dicapai oleh orang tersebut.

Prestasi belajar merupakan tingkatan yang diperoleh seseorang dalam kegiatan belajar mengajar yang berupa hasil belajar atau perubahan dalam aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Hasil belajar adalah perolehan siswa setelah mengikuti proses belajar dan perolehan tersebut meliputi tiga bidang kemampuan, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor (Bloom, 1974). Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya (Winkel, 1991 dalam Casdari, 2005). Hasil belajar memiliki ciri (1) tingkah laku baru berupa kemampuan yang aktual, (2) kemampuan baru tersebut berlaku dalam waktu yang lama, dan (3) kemampuan baru

(26)

tersebut diperoleh melalui suatu peristiwa belajar (Snelbecker, 1974). Perbuatan dan hasil belajar itu dapat dimanifestasikan dalam wujud (1) pertambahan materi pengetahuan yang berupa fakta; informasi, prinsip atau hukum atau kaidah prosedur atau pola kerja atau teori sistem nilai-nilai dan sebagainya, (2) penguasaan pola-pola perilaku kognitif (pengamatan) proses berpikir; mengingat atau mengenal kembali, perilaku afektif (sikap-sikap apresiasi, penghayatan, dan sebagainya); perilaku psikomotorik (keterampilan-keterampilan psikomotorik termasuk yang bersifat ekspresif), dan (3) perubahan dalam sifat-sifat kepribadian baik yang tangible maupun

intangible (Syamsudin, 2001).

Seseorang dapat mengetahui hasil belajar yang dicapai dan kemajuan-kemajuan yang diperoleh selama proses belajar di pendidikan akademik melalui prestasi belajar. Istilah prestasi juga digunakan untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat keberhasilan dari usaha yang dilakukan. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Prestasi belajar diperlukan untuk mengetahui perkembangan siswa dalam belajar dan penguasaannya terhadap hal-hal yang pernah diajarkan (Yustiana, 2001). Jadi dapat disimpulkan prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang yang dicapai melalui proses belajar. Untuk memahami tingkat dan penguasaan prestasi belajar lazimnya ditunjukkan dengan nilai test atau angka yang diberikan oleh guru. Jadi dapat disimpulkan pula bahwa prestasi akademik merupakan prestasi belajar yang didapat siswa dalam pendidikan akademik di sebuah institusi.

2.2.1 Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Hasil evaluasi belajar dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka yang merupakan total dari keseluruhan nilai dan juga pengamatan pengajar selama proses pembelajaran siswa. Hasil evaluasi belajar dapat dinyatakan dengan (1) nilai atau tes atau (2) angka yang diberikan berdasarkan hasil pengamatan pengajar pada waktu siswa melakukan

(27)

diskusi kelompok atau (3) kombinasi keduanya yaitu total nilai hasil tes serta nilai hasil pengamatan pengajar pada waktu siswa melakukan diskusi kelompok (Sari, 2004 dalam Masulili & Sulistyati, 2005). Hasil belajar mahasiswa di Universitas Indonesia dinyatakan dalam bentuk angka dan huruf . Misalnya mata kuliah keperawatan gawat darurat mendapatkan nilai angka 87,0 yang dapat dinyatakan pula dengan nilai huruf A.

Universitas Indonesia sebagai tempat berlangsungnya pendidikan akademik yang bertujuan menyiapkan peserta didik yang memiliki kemampuan akademik dalam menerapkan, mengembangkan, dan/atau memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni, serta mengupayakan penggnaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat telah menetapkan predikat kelulusan bagi mahasiswa pada jenjang sarjana, magister, maupun doktoral, sebagai berikut: 1) Memuaskan dengan IPK 2,00 s.d 2, 75; 2) Sangat memuaskan dengan IPK 2,76 s.d 3,50; 3) Cumlaude dengan IPK 3,51 s.d 4,00. (diambil dari buku himpunan peraturan akademik UI, 2008)

Indeks prestasi merupakan alat ukur terhadap hasil studi mahasiswa dalam suatu perkuliahan. Hasil belajar berupa IPS atau IPK ini dapat menjadi pencapaian prestasi akademik setiap mahasiswa universitas indonesia. IPS merupakan kependekan dari indeks prestasi semester sedangkan IPK merupakan kependekan dari indeks prestasi kumulatif. Setiap mahasiswa akan memperoleh evaluasi belajar atau hasil belajar atau prestasi belajar setiap semester perkuliahan sedangkan IPK adalah jumlah IPS yang telah didapatkan selama perkuliahan dan dirata-ratakan. Misalnya saja seorang mahasiswa FIK UI memiliki IPS semester 1 sebesar 3,60 dan IP pada semester 2 sebesar 3,80 maka IPK yang didapatkan adalah ( 3,60+ 3,80)/ 2= 3,70.

(28)

2.3 Tipe Kepribadian

Setiap individu itu mempunyai kepribadian yang khas yang tidak identik dengan orang lain dan tidak dapat diganti atau disubstitusikan oleh orang lain. Jadi ada ciri-ciri atau sifat-sifat individu pada aspek-aspek psikisnya yang bisa membedakan dirinya dengan orang lain. Kepribadian adalah kesatuan organisasi yang dinamis sifatnya dari sistem psikofisis individu yang menentukan kemampuan penyesuaian diri yang unik sifatnya terhadap lingkungannya (Allport dalam Kartono, 1980). Kepribadian mencakup struktur dan proses yang mencerminkan sifat-sifat bawaan dan pengalaman. Kepribadian dipengaruhi oleh masa lalu dan saat ini (Pervin, 1996).

Ada beberapa tipe kepribadian yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Littauer (2007), sifat dan watak manusia itu ada empat macam, yaitu: 1) Sanguin, sanguin adalah orang yang gembira, yang senang hatinya, mudah untuk membuat orang tertawa, dan bisa memberi semangat pada orang lain. Tapi kelemahannya adalah dia cenderung impulsive, yaitu orang yang bertindak sesuai emosi atau keinginannya; 2) Plegmatik, tipe plegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung tidak beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik turun emosinya itu tidak nampak dengan jelas. Orang ini memang cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik, sangat introspektif, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan orang plegmatik adalah cenderung mengambil hal yang mudah, tidak mau sulit untuk berpikir, sehingga sering mengambil jalan pintas yang paling mudah; 3) Melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling baik, yang paling sempurna dan mereka adalah seseorang yang mengerti estetika keindahan hidup ini. Perasaannya sangat kuat, sangat sensitif maka kita bisa menyimpulkan bahwa cukup banyak seniman yang memang berdarah melankolik. Kelemahan orang melankolik, ia mudah sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan murung; 4) Kolerik yaitu seseorang yang

(29)

dikatakan berorientasi pada pekerjaan dan tugas, mereka adalah orang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah mereka dapat melaksanakan tugas dengan setia dan akan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang yang berciri kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain (empati), belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasaannya kurang bermain.

Teori kepribadian mendata dan mengartikan karakteristik seseorang setepat dan sesederhana mungkin. Berbeda dengan teori kepribadian psikoanalitis lain, psikologi Jung (1989) tidak menekankan peran alam bawah sadar dan fokus pada aspek kesadaran dari kepribadian, pembuatan keputusan, dan dampak kepribadian terhadap pemahaman. Karena orientasi ini, teori Jung terus memberikan pengaruh yang penting dalam ilmu psikologi (Geyer, 1998 dalam Wheeler, 2001). Teori Jung menekankan kepribadian individual secara keseluruhan (tipe), bukan karakteristik yang terpisah (sifat). Menurut teori, tipe terdiri dari bermacam sifat yang berinteraksi membentuk kepribadian. Karena dampak interaksi ini, sifat pada satu tipe akan memiliki dampak yang berbeda pada kepribadian tipe lain yang memiliki sifat yang sama. Teori Jung mendalilkan delapan sifat kepribadian utama yang terdiri dari empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis), yakni : (1) Extravert (E) vs.

Introvert (I), (2) Sensing (S) vs. Intuitive (N), (3) Thinking (T) vs. Feeling

(F), dan (4) Judging (J) vs. Perceiving (P). Kedelapan sifat ini muncul dalam setiap individu dengan derajat yang berbeda-beda. Setiap individu memiliki kecenderungan pembawaan terhadap satu dari dua sifat dalam tiap dikotomi. Empat sifat utama (preferen) berinteraksi membentuk tipe kepribadian. Namun, empat sifat lainnya tetap ada dalam kepribadian, dan individu dapat menggunakannya dengan cukup baik.

Tipe kepribadian yang akan diuraikan dalam penelitian ini hanya dua tipe yaitu ekstrovert dan introvert dikarenakan dua tipe kepribadian ini memiliki

(30)

pola interaksi yang bertolak belakang sehingga setiap individu hanya dapat memiliki satu dari dua tipe kepribadian ini.

1) Ekstrovert, seorang ekstrovert memiliki kecenderungan yang mengarahkan kepribadian lebih banyak keluar daripada kedalam dirinya. Karakteristik ekstrovert adalah banyak bicara, ramah, suka bertemu dengan orang-orang, suka mengunjungi tempat baru, aktif, menuruti kata hati, suka berpetualang, mudah bosan, dan tidak suka hal-hal yang rutin dan monoton (Larsen, 2002). Tipe kepribadian yang tindakannya dipengaruhi dunia luar, bersifat terbuka, lincah dalam pergaulan, riang, ramah, mudah berhubungan dengan orang lain, melihat realistis dan keharusan, kebal terhadap kritik, ekspresi emosinya spontan, tidak begitu merasakan kegagalan, serta tidak banyak mengadakan analisis dan kritik diri sendiri.

Menurut Hall dan Lindzey (1998), orang ekstrover itu mudah bersosialisasi, senang hura-hura, mempunyai banyak teman, membutuhkan orang untuk diajak bicara, tidak suka membaca atau belajar sendiri, butuh kegembiraan, berani ambil risiko, selalu mempertahankan pendapatnya, bertindak tanpa dipikir dulu, menurutkan kata hati (impulsif), suka melawak, selalu mempunyai jawaban yang segar dan umumnya menyukai perubahan, periang, supel, optimis,dan senang tertawa. Mereka lebih suka bergerak dan melakukan kegiatan, cenderung agresif, mudah kehilangan kesabaran. Secara keseluruhan, perasaanya sulit untuk dijaga dan dia tidak selalu dapat dipercaya.

2) Introvert, seorang introvert memiliki kecenderungan jarang berkontak dengan peristiwa diluar, berorientasi pada diri sendiri, dan lebih pendiam. Menurut Jung dalam Naisaban, perilaku introvert sebagai orang yang pendiam, menjauhkan diri dari kejadian-kejadian luar, tidak mau terlibat dengan dunia objektif, tidak senang berada di tengah kerumunan banyak orang (Naisaban, 2003). Hall dan Lindzey (1998) menambahkan bahwa karakteristik introver adalah pemalu, introspektif, menyukai buku-buku daripada manusia, suka menyendiri dan tidak ramah kecuali pada teman

(31)

dekatnya. Mereka cenderung merencanakan segala sesuatu dengan berhati-hati sebelum melangkah dan tidak mudah percaya kata berhati-hati. Mereka tidak menyukai kegembiraan/keramaian, menanggapi semua masalah dalam hidup dengan serius, dan menyukai kehidupan yang teratur. Mereka selalu menyembunyikan perasaannya, jarang bertingkah agresif dan tidak mudah kehilangan kesabaran. Mereka orang yang dapat dipercaya, agak pesimis. Baik individu yang ekstrovert maupun orang introvert tidak berbeda dalam tingkat aktivitas intelektualnya.

Seseorang dengan tipe kepribadian tertentu akan tercermin dalam tingkah laku berupa perilaku, ucapan, cara bertindak dalam aktivitas sehari-hari. Tipe kepribadian ekstrovert dan introvert merupakan dua kelompok sikap yang berbeda, yang dimiliki individu sehingga menjadi ciri khas individu tersebut yang tampak dalam aktivitas (activity), kesukaan bergaul (sociability), keberanian mengambil risiko (risk taking), penurutan dorongan hati (impulsiveness), pernyataan perasaan (expressiveness), kedalaman berpikir (reflectiveness), dan tanggung jawab (responsibitliy) (Eysensk & Wilson, 1980).

2.4 Penelitian- Penelitian Terkait

Pada penelitian Heni Mularsih pada tahun 2010 untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran (kooperatif dan individual) dan tipe kepribadian (ekstrovert dan introvert) terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental dengan desain faktorial 2 x 2 dengan sampel 48 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota Tangerang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil belajar siswa yang mengikuti strategi pembelajaran kooperatif lebih tinggi daripada yang mengikuti pembelajaran individual, (2) tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang berkepribadian ekstrovert dan introvert, (3) terdapat interaksi yang positif antara strategi pembelajaran dan tipe kepribadian siswa pada hasil belajar bahasa Indonesia, (4) hasil belajar siswa yang ekstrovert,

(32)

yang mengikuti strategi pembelajaran kooperatif lebih tinggi daripada mengikuti strategi pembelajaran individual, (5) hasil belajar siswa yang introvert, yang mengikuti strategi pembelajaran individual lebih tinggi daripada mengikuti strategi pembelajaran kooperatif. Simpulannya, strategi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa dengan mempertimbangkan tipe kepribadian siswa.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tri Widiatmi (2007) diketahui bahwa ada perbedaan hasil belajar pada mahasiswa FIK UI yang berkepribadian ekstrovert dan introvert. Penelitian tersebut menggunakan desain deskriptif komparatif dengan jumlah sampel 97 mahasiswa reguler S1 yang diperoleh melalui metode simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna terhadap prestasi belajar pada mahasiswa ekstrovert dan introvert.

(33)

2.5 Kerangka Teori

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Faktor internal

Mahasiswa Proses belajar mengajar

Faktor pendekatan belajar

Strategi pembelajaran Metode pembelajaran Faktor eksternal Fisik Kognitif Psikologis (Kepribadian) Fisik Sosial Teori Jung Teori Littauer - Ekstravert vs Introvert - Sensing vs Intuitive - Thinking vs Feeling - Judging vs Perceiving - Korelis - Sanguin - Melankolis - Plegmatis

(34)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka konsep

Halaman ini berisi kerangka konsep yang merupakan hasil uraian landasan teori yang terdapat pada studi kepustakaan. Kerangka konsep pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Variabel independen Variabel dependen

Keterangan: Variabel yang diteliti

Penggambaran kerangka konsep memakai sistem input, proses, dan output. Input yang dipakai adalah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Peneliti menempatkan tipe kepribadian mahasiswa sebagai variabel independen dan prestasi akademik sebagai

Prestasi Akademik a. Memuaskan dengan

IPK 2,00-2, 75 b. Sangat memuaskan

dengan IPK 2,76-3,50 c. Cumlaude dengan IPK

3,51- 4,00

Input Proses Output

Mahasiswa Proses belajar

Kepribadian Mahasiswa: Ekstrovert Introvert

(35)

variabel dependen. Variabel independen (tipe kepribadian) dibagi ke dalam dua tipe yaitu ektrovert dan introvert. Sedangkan variabel dependen (prestasi akademik) dibagi dalam kategori memuaskan, sangat memuaskan, dan cumlaude. Pengkategorian ini berdasarkan buku himpunan peraturan akademik Universitas Indonesia yang diterbitkan oleh Direktorat Pendidikan Universitas Indonesia pada tahun 2008.

3.2 Hipotesa penelitian

Hipotesa pada penelitian ini terdiri dari:

Ha= Ada hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler

Ha= Ada hubungan antara tipe kepribadian introvert dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler

(36)

3.3 Variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah tipe kepribadian sebagai variabel bebas/independen dan prestasi akademik sebagai variabel terikat/dependen.

Tabel 3.1 Definisi operasional

Variabel Definisi

operasiona l

Cara ukur dan Alat ukur

Hasil ukur Skala

ukur Independen : Tipe kepribadian Suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas.

Alat ukur berupa kuesioner berisi 30 buah pertanyaan untuk sifat kepribadian ekstrovert dan pertanyaan untuk sifat kepribadian introvert. Yang diukur dengan skala likert: 1. Selalu 2. Sering 3. Jarang 4. Tidak Pernah 1. Ekstrovert bila skor <68,93 2. Introvert bila skor >68,93 Karena distribusi normal maka untuk pengkategorian tipe kepribadian ekstrovert dan introvert digunakan mean sebagai cut of point Skala nomina l Variabel Definisi operasional

Cara ukur dan Alat ukur

Hasil ukur Skala

(37)

Dependen: Prestasi akademik Tingkatan hasil belajar yang berupa IP semester terakhir yang diperoleh seseorang mahasiswa dalam pendidikan akademik Kuesioner yang berisi pertanyaan pilihan rentang IP yang didapat pada semester terakhir. 1. Memuaskan dengan IPK 2,00 s.d 2, 75 2. Sangat memuaskan dengan IPK 2,76 s.d 3,50 3. Cumlaude dengan IPK 3,51 s.d 4,00 Skala Ordinal Variabel Definisi operasional

Cara ukur dan Alat ukur

Hasil ukur Skala

ukur Usia Umur seseorang yang dihitung dari tanggal kelahiran sampai dengan tanggal saat ini atau tanggal terakhir hidup Kuesioner yang berisi pilihan usia responden saat ini 1. Usia 18 tahun 2. Usia 19 tahun 3. Usia 20 tahun 4. Usia 21 tahun 5. Usia 22 tahun 6. Usia 23 tahun 7. Usia 24 tahun Skala nomina l

(38)

Jenis kelamin Klasifikasi gender pada manusia yang dapat dilihat dari ciri-ciri seks primer dan sekunder Kuesioner yang berisi pilihan jenis kelamin responden 1. Laki-laki 2. Perempuan Skala nomina l

(39)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antar variabel yang berasal dari satu grup sampel yaitu mengetahui hubungan tipe kepribadian ektrovert dan introvert dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler.

4.2 Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di kampus Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang berada di kampus UI Depok. Lokasi penelitian ditentukan dengan alasan bahwa mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia memiliki mahasiswa dengan populasi yang besar sehingga dapat memberikan gambaran hasil yang signifikan terhadap hasil penelitian ini. Alasan lain adalah Fakultas Teknik Universitas Indonesia memiliki program studi terbanyak di Universitas Indonesia sehingga distribusi penyebaran sampel di tiap-tiap program studi dapat terlihat dengan jelas. Pengambilan data dan pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai dengan bulan Mei 2012.

4.3 Populasi dan sampel

Peneliti menggunakan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program S1 reguler sebagai populasi dalam penelitian tentang hubungan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert terhadap prestasi akademik. Metode penghitungan besar sample yang digunakan oleh peneliti adalah metode stratifikasi random sampling karena populasi yang diteliti bersifat homogen,

(40)

populasi berjumlah besar, dan hasil dari penelitian dapat digeneralisasi. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus slovin:

S = N (1+ (N. (a2)) Keterangan : S = jumlah sampel N = jumlah populasi

a = nilai tabel pada df = 1, CI=90%

Rumus diatas dapat diaplikasikan terhadap penelitian ini, sehingga : S = N

(1+ (N. (a2)) S = 2888 ( 1+ ( 2888. (0,1)2) S = 96,65328 97 orang

Agar dapat menghindari responden yang tidak valid untuk dilakukan penelitian, maka penulis menambahkan jumlah responden sebanyak 10% dari jumlah responden diteliti, maka hasil yang didapatkan yaitu 107 responden. Distribusi pengambilan sampel setiap program studi di Fakultas Teknik Universitas Indonesia adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi pengambilan sampel setiap program studi FT UI

No. Program Studi ( mahasiswa per prodi/

mahasiswa FT UI) X total sampel

Sampel Tiap Program Studi

1 Teknik Sipil 287/2888 X 107= 10,63 11 orang

2 Teknik Mesin 296/2888 X 107= 10,97 11 orang

3 Teknik Elektro 306/2888 X 107= 11,34 11 orang

4 Teknik Metalurgi dan Material

261/2888 X 107= 9,67 10 orang

(41)

No. Program Studi ( mahasiswa per prodi/ mahasiswa FT UI) X total sampel

Sampel Tiap Program Studi 6 Arsitektur Interior 171/2888 X 107= 6,43 6 orang 7 Teknik Kimia/TGP 284/2888 X 107= 10,52 11 orang 8 Teknik Industri 287/2888 X 107= 10,63 11 orang 9 Teknik Lingkungan 223/2888 X 107= 8,26 8 orang 10 Teknik Perkapalan 161/2888 X 107= 5,97 6 orang

11 Teknik Komputer 185/2888 X 107= 6,85 7 orang

12 Teknologi Bioproses 175/2888 X 107= 6,48 6 orang

Penelitian ini menggunakan metode stratified random sampling sehingga populasi dibagi strata (sub populasi) selanjutnya sampel diambil dari setiap strata baik secara simple atau sistematik random sampling. Penelitian ini akan menstratifikasi sampai pada tingkat program studi selanjutnya melakukan simple random sampling pada tiap-tiap program studi dengan menggunakan tabel random yang dipilih komputer secara acak.

4.4 Etika penelitian

Peneliti menggunakan mahasiswa Universitas Indonesia sebagai subjek penelitian, sehingga peneliti harus memahami hak dasar manusia. Polit, Beck dan Hungler (2001) menjelaskan bahwa ada tiga acuan utama etika, yaitu prinsip keadilan (Justice), prinsip manfaat (Beneficience), dan prinsip menghormati orang lain (Respect of human dignity).

a. Justice, setiap mahasiswa mendapatkan kesempatan yang sama.

b. Beneficiency, penelitian yang dilakukan harus memiliki manfaat yang

lebih besar daripada resiko yang ditimbulkannya.

c. Respect of human dignity, responden memiliki hak untuk menolak atau

(42)

Peneliti menguraikan masalah etika yang harus diperhatikan dalam penelitian ini berdasarkan ketiga prinsip etik tersebut, diantaranya:

a. Informed consent, merupakan informasi lengkap mengenai prosedur,

tujuan, dan manfaat penelitian sehingga responden mendapatkan kejelasan maksud dari penelitian. Peneliti menjelaskan segala sesuatu yang menyangkut penelitian kepada responden dengan jelas dan mudah dipahami. (Lampiran 1)

b. Anonimity, merupakan kerahasiaan identitas responden. Responden tidak

mencantumkan nama pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan inisial nama pada lembar alat ukur.

c. Confidentiality, merupakan usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk

menjaga kerahasiaan informasi dari responden. Peneliti hanya menyajikan kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.

4.5 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner yang merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Alimul (2003) menjelaskan bahwa angket merupakan alat ukur dengan cara memberikan pertanyaan kepada responden. Angket atau kuesioner digunakan bila responden berjumlah besar dan dapat membaca dengan baik. Penelitian ini menggunakan kuesioner penelitian yang dilakukan oleh Tri Widiatmi pada tahun 2007 dan Kuesioner ini telah dilakukan uji reliabilitas dan validitas dengan nilai r = 0,729. Peneliti melakukan modifikasi pada kuesioner ini. Modifikasi yang dilakukan adalah membatasi pertanyaan dalam kuesioner menjadi 30 pertanyaan hal ini didapat dari mengurangi pertanyaan yang memiliki konteks pertanyaan yang sama dan melihat nilai validitasnya. Peneliti melakukan uji relialitas dan validitas sebanyak tiga kali terhadap 30 responden secara acak pada mahasiswa FKM UI, FASILKOM UI, dan FIK UI untuk menganalisis tipe kepribadian seseorang dengan melihat kebiasaan/ pola

(43)

tingkah laku sehari-hari yang sesuai atau terdapat pada kuesioner. Setelah dilakukan uji reliabilitas dan validitas didapatkan nilai r = 0,852.(Lampiran 2)

Tabel 4.2 Dekomposisi pertanyaan dalam kuesioner

Variabel Pertanyaan Dimensi Item pertanyaan

Prestasi akademik Penggambaran prestasi

belajar mahasiswa

Pertanyaan no.4 (data demografi)

Tipe kepribadian Model/ tata cara

berkomunikasi (lisan/tertulis) 2,15,18, 29,30 Cara berekspresi 21, 22, 24, Keterbukaan 1, 4, 8, 9,11,19, 20, 12, 23, 28 Ciri Aktivitas (individu/kelompok) 5, 6, 7, 14, 16,17,26, 27

Berfokus (dunia dalam diri/ luar diri)

3, 10, 13, 25,

4.6 Prosedur pengumpulan data

Penelitian ini memerlukan metode pengumpulan data dengan melewati beberapa tahap dibawah ini:

1. Peneliti mengajukan surat permohonan persetujuan mengadakan penelitian dari Dekanat FIK Universitas Indonesia.

2. Setelah mendapat surat permohonan ijin dari dekanat FIK UI, peneliti mengajukan surat tersebut ke dekanat FT UI untuk persetujuan tempat penelitian.

3. Setelah mendapat persetujuan, peneliti menemui responden dan menjelaskan maksud dan tujuan peneliti serta meminta responden untuk membaca dan menandatangani surat persetujuan.

(44)

4. Menjelaskan kepada calon responden tentang cara pengisian kuesioner sampai responden mengerti kemudian responden diberikan kesempatan untuk mengisi kuesioner.

5. Setelah pengisian kuesioner, peneliti mengumpulkan kuesioner tersebut serta memeriksa kelengkapan isi kuesioner yang telah dijawab oleh responden. Jika masih ada jawaban yang belum terisi, maka peneliti menjelaskan kembali maksud pertanyaan tersebut kepada responden. Lembar jawaban yang tidak terisi dengan lengkap diabaikan dan tidak dihitung.

4.7 Pengolahan dan analisa data

Pengolahan data merupakan proses yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data darivariabel yang akan dianalisis. Pengolahan data terdiri dari beberapa tahapan meliputi pengeditan data (editing), transformasi data (coding), prosesing, dan cleaning.

a. Editing

Pada proses ini peneliti melakukan pengecekan kuesioner meliputi kelengkapan, kejelasan, dan konsistensi jawaban yang telah ditetapkan.

b. Coding

Koding merupakan proses mentransformasikan informasi kedalam bentuk simbol menggunakan analisa komputer. Data berbentuk huruf diubah menjadi bentuk bilangan untuk mempermudah analisa data dan mempercepat saat memasukkan data.

c. Procesing

Kegiatan memasukkan data yang telah terkumpul ke dalam program komputer.

d. Cleaning

Kegiatan mengecek data yang telah masuk apakah ada terdapat kesalahan atau tidak.

(45)

Analisa data bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan analisa data univariat dan bivariat.

a. Analisa Univariat

Analisa univariat merupakan prosedur statistik untuk menganalisa satu variabel (Polit, Beck, & Hungler, 2001). Analisa univariat akan menunjukkan distribusi dan persentase dari data program studi, jenis kelamin, usia, angkatan, perolehan IPK, dan kegiatan selain kuliah. Data yang diperoleh akan ditampilkan dalam bentuk tabel, diagram pie dan diagram batang.

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat merupakan prosedur statistik untuk membandingkan dua kelompok dalam satu variabel atau dua variabel dalam satu kelompok (Burns & Grove, 2001). Penelitian ini menggunakan analisa bivariat untuk melihat hubungan antara variabel independent yaitu tipe kepribadian (ekstrovert dan introvert) dan variabel dependent yaitu prestasi akademik mahasiswa S1 Reguler UI. Peneliti akan mengkategorikan tipe kepribadian kedalam dua kategori yaitu ekstrovert dan introvert. Peneliti juga akan mengkategorikan prestasi akademik mahasiswa kedalam tiga kategori yaitu cumlaude, sangat memuaskan, dan memuaskan. Peneliti akan menganalisis data menggunakan uji Chi-square selanjutnya uji kolmogorov-smirnov dapat digunakan untuk alternatif uji chi-square jika syarat tidak terpenuhi.

(46)

4.8 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.3 Jadwal kegiatan penelitian

Bulan Maret April Mei Juni Juli

Revisi Proposal Skripsi Perijinan Penelitian Pengambilan sampel dan pengolahan data Analisa data dan kesimpulan

Revisi akhir dan sidang skripsi

(47)

BAB 5

HASIL PENELITIAN

5.1 Analisis Univariat

Analisis univariat pertama dilakukan dengan menganalisis bagian data demografi mahasiswa (program studi,usia, angkatan, jenis kelamin, IPK, dan kegiatan selain kuliah). Kuesioner yang disebar terdiri dari data demografi dan pernyataan sikap terkait kepribadian, diisi oleh responden yang berjumlah 107 mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Gambar 5.1 Disribusi responden berdasarkan program studi pada mahasiswa FT UI , tahun 2012 (n=107)

Distribusi program studi responden merupakan hasil perhitungan dari metode pengumpulan data yaitu stratified random sampling sehingga setiap program studi memiliki jumlah responden yang berbeda-beda sesuai dengan besarnya total mahasiswa pada program studi tersebut. Jumlah responden terbesar (11 orang) terdapat pada pogram studi teknik sipil, teknik mesin, teknik elektro,

(48)

teknik kimia, dan teknik industri. Sedangkan jumlah responden terendah (6 orang) ada pada program studi arsitektur interior, teknik perkapalan, dan teknologi bioproses. 59,80% 40,20%

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

Gambar 5.2 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin pada mahasiswa FT UI , tahun 2012 (n=107)

Distribusi jenis kelamin responden lebih banyak laki-laki dengan jumlah 64 orang dengan persentase 59.8%.

Gambar 5.3 Distribusi responden berdasarkan usia pada mahasiswa FT UI , tahun 2012 (n=107)

(49)

Distribusi usia responden terbanyak ada pada usia 21 tahun yaitu 30 responden dengan 28.0 %, kemudian usia 20 tahun sebanyak 23 responden dengan persentase 21.5, pada urutan ketiga usia 19 tahun yaitu sebanyak 21 responden dengan persentase 19.6.

Gambar 5.4 Distribusi responden berdasarkan angkatan pada mahasiswa FT UI , tahun 2012 (n=107)

Angkatan 2008 mendominasi distribusi angkatan responden dengan 35.5 % dengan jumlah responden 38 orang.

Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan IPK pada mahasiswa FT UI , tahun 2012 (n=107)

IPK Jumlah Persentase (%)

2,00-2,75 memuaskan 2 1.9 2,76-3,50 sangat memuaskan 79 73.8 3,51-4,00 cumlaude 26 24.3 Total 107 100.0

Distribusi rentang nilai IPK responden terbanyak berada pada klasifikasi sangat memuaskan (2,76-3,50) yaitu dengan 79 responden dengan persentase 73.8%. Rentang 3,51-4,00 berada pada urutan selanjutnya dengan 26 orang

(50)

dengan persentase 24.3%. Dan hanya 1.9% yang memiliki nilai IPK dengan rentang 2,00-2,75.

Tabel 5.2 Distribusi respoden berdasarkan kegiatan selain kuliah pada mahasiswa FT UI , tahun 2012 (n=107)

Kegiatan Lain Jumlah Persentase (%)

Ada 79 73.8

Tidak Ada 28 26.2

Total 107 100.0

Distribusi kegiatan selain kuliah responden didominasi oleh responden yang memilih ada kegiatan lain yaitu sebesar 73.8% dengan jumlah mahasiswa 79 orang. Sedangkan sisanya (28 orang) tidak memiliki kegiatan lain.

Tabel 5.3 Distribusi respoden berdasarkan tipe kepribadian pada mahasiswa FT UI , tahun 2012 (n=107) Tipe Kepribadian Jumlah Persentase (%) Ekstrovert 47 43.9 Introvert 60 56.1 Total 107 100.0

Mahasiswa dengan tipe kepribadian ekstrovert adalah 47 orang dengan persentase 43.9% dan jumlah mahasiswa dengan tipe kepribadian introvert berjumlah 60 orang dengan persentase 56.1%.

5.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan sesuai dengan tujuan peneliti yaitu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert dengan prestasi akademik mahasiswa fakultas teknik universitas indonesia yang ditunjukkan dari nilai indeks prestasi kumulatifnya. Dan juga untuk

(51)

mengetahui ada tidaknya hubungan antara tipe kepribadian introvert dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Tabel 5.4 Hubungan Antara Tipe Kepribadian dengan Prestasi Akademik pada mahasiswa FT UI , tahun 2012 (n=107) Tipe

Kepribadian

Indeks Prestasi Kumulatif

Total P value 2,00-2,75 2,76-3,50 3,51-4,00 n % n % n % n % Ekstrovert 0 0 33 70,2 14 29,8 47 100 0,885 Introvert 2 3,3 46 76,7 12 20,0 60 100 Total 2 1,9 79 73,8 26 24,3 107 100

Hasil analisis hubungan tipe kepribadian dan prestasi akademik mahasiswa diperoleh 33 responden (70.2%) berkepribadian ekstrovert dengan IPK 2,76-3,50 dan 14 responden (29.8%) dengan IPK 3,51-4,00 dan tidak ada responden 0% yang memiliki IPK 2,00-2,75. Sedangkan 2 responden (3.3%) yang berkepribadian introvert dengan IPK 2,00-2,75 dan 46 responden (76.7%) dengan IPK 2,76-3,50 dan 12 responden (20.0%) dengan IPK 3,51-4,00.

Dikarenakan syarat uji chi-square tidak terpenuhi (ada cells expected count yang bernilai kurang dari 5) maka Peneliti melakukan Uji Kolmogorov- Smirnov dan didapatkan nilai significancy sebesar 0,885 dengan α=0,1.

Karena p value > 0,1 maka dapat diambil kesimpulan bahwa “tidak ada hubungan antara tipe kepribadian: ekstrovert dan introvert dengan pestasi akademik”. (Lampiran 4)

(52)

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1Interpretasi dan Diskusi Hasil

Interpretasi dan diskusi hasil pada bab ini akan menguraikan variabel penelitian yang meliputi tipe kepribadian mahasiswa yang terbagi dalam dua tipe (ekstrovert dan introvert) dan tingkat prestasi akademik yang dilihat dari indeks prestasi kumulatif. Selain itu, bagian ini juga akan menjelaskan tentang hubungan antara variabel tersebut.

6.1.1 Tipe kepribadian mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang terbagi dalam dua tipe (ekstrovert dan introvert)

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya sedikit perbedaan antara jumlah responden yang berkepribadian ektrovert dan introvert. Hal ini dibuktikan dengan jumlah responden yang berkepribadian ekstrovert berjumlah 47 responden (43.9%). Sedangkan responden yang berkepribadian introvert berjumlah 60 responden (56.1%).

Mahasiswa diklasifikasikan ke dalam dua tipe kepribadian. Penentuan tersebut diambil dari mean sebagai cut of point. Mahasiswa yang memiliki nilai dibawah mean (68.93) merupakan mahasiswa dengan tipe kepribadian ekstrovert sedangkan mahasiswa yang memiliki skor diatas 68.93 merupakan mahasiswa dengan tipe kepribadian introvert.

Setiap individu itu mempunyai kepribadian yang khas yang tidak identik dengan orang lain dan tidak dapat diganti atau disubstitusikan oleh orang lain. Jadi ada ciri-ciri atau sifat-sifat individu pada aspek-aspek psikisnya yang bisa membedakan dirinya dengan orang lain. Kepribadian adalah kesatuan organisasi yang dinamis sifatnya dari sistem psikofisis individu yang menentukan kemampuan penyesuaian

(53)

diri yang unik sifatnya terhadap lingkungannya (Allport dalam Kartono, 1980). Kepribadian mencakup struktur dan proses yang mencerminkan sifat-sifat bawaan dan pengalaman. Kepribadian dipengaruhi oleh masa lalu dan saat ini (Pervin, 1996).

Kepribadian setiap mahasiswa dapat dilihat dari gaya komunikasi. Gaya komunikasi adalah suatu ciri khas yang dimiliki setiap individu dan hal inilah yang membedakan antara orang yang satu dengan orang lain. Perbedaan gaya komunikasi antar individu dapat terlihat dari tipe kepribadiannya, yaitu tipe ekstrovet dan tipe introvert yang pada dasarnya mempunyai perbedaan model dalam berkomunikasi, tata cara berkomunikasi, cara berekspresi dalam berkomunikasi serta tanggapan yang diberikan atau ditunjukkan pada saat berkomunikasi (Soemirat, Ardianto, &Suminar dalam Aprilia, 2006).

Responden penelitian ini merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Pada pengumpulan data terlihat sangat banyak mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang berkelompok mengerjakan tugas, berbincang dengan temannya, ada yang bermain

game melalui laptop dan sebagainya. Terlihat dengan jelas pada hasil

penelitian didapatkan tipe kepribadian responden yang berbeda-beda.

Tipe kepribadian ekstrovert cenderung menggunakan model komunikasi secara lisan, artinya lebih menyukai dan merasa lebih nyaman untuk mengkomunikasikan segala hal yang ingin disampaikan melalui kata-kata yang lengsung diucapkan pada saat bertemu langsung atau bertatap muka dengan lawan bicaranya dibandingkan komunikasi secara tertulis melalui media atau alat komunikasi. Dari tata cara dan ekspresi dalam berkomunikasi, individu dengan tipe kepribadian ekstrovert lebih terlihat ekspresif dan komunikasi bersifat terbuka karena cenderung tidak ada yang dirahasiakan. Dalam memberikan respon terhadap suatu proses

Gambar

Tabel 3.1 Definisi operasional  Variabel  Definisi
Tabel 4.1 Distribusi pengambilan sampel setiap program studi FT UI  No.  Program Studi  ( mahasiswa per prodi/
Tabel 4.2 Dekomposisi pertanyaan dalam kuesioner  Variabel Pertanyaan  Dimensi  Item pertanyaan  Prestasi akademik   Penggambaran prestasi
Tabel 4.3 Jadwal kegiatan penelitian
+6

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan perawat tentang standar pelayanan keperawatan dengan pelaksanaan SOP pasien baru, dalam penelitian ini

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sam Ratulangi Manado, dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa yang memiliki kategori

“ ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. HASAN SADIKIN BANDUNG”. Karya tulis ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan

Seluruh Dosen Progam Studi S1 Keperawatan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember, yang telah memberikan ilmu kepada penulis sebagai bekal dalam pembuatan Skripsi

Terapi keluarga berupa pendidikan keluarga penting dilakukan agar keluarga mengenal tentang masalah yang dialami klien dan bagaimana menangani masalah yang terjadi

Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, terima kasih atas semua ilmu yang telah diberikan dan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pemberian video dan simulasi tentang dapat berpengaruh terhadap praktik balut bidai fraktur terbuka yang dipengaruhi

Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada keluarga pasangan baru dalam pemberian pendidikan kesehatan tentang KB yang dilakukan tindakan keperawatan