• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH TERHADAP PENGGUNAAN E-CHANNEL PERBANKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH TERHADAP PENGGUNAAN E-CHANNEL PERBANKAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

34

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT

NASABAH TERHADAP PENGGUNAAN E-CHANNEL

PERBANKAN

Agus Kurniawan akoer6@gmail.com

Abstrak

Pertumbuhan era ekonomi digital bisa dibilang sangat cepat, semua transaksi akan

menggunakan basis teknologi, dan semakin banyaknya variasi model bisnis ekonomi digital yang berkembang untuk mendorong terciptanya pembagian ekonomi diantara pelaku bisnis. Tidak semua perbankan dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Bilamana bank tidak ikut memperbaiki diri untuk dapat mengembangkan sistem layanan melalui tekhnologi, maka kemungkinan bank tersebut

akan mulai tergerusi oleh perusahaan-perusahaan start up.

Tujuan penelitian ini untuk menjawab layanan e-channel banking mampu menjadi

salah satu strategi pemasaran dalam menambah jumlah nasabah di bank. Metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif. Populasi penelitian terhadap 35 responden sebagai pengguna sistem digital. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan teknik analisis data untuk mengetahui

hubungan korelatif dalam penelitian ini menggunakan Partial Least Square. Hasil

penelitian menunjukkan persepsi manfaat, kemudahan, dan kepercayaan serta minat

nasabah untuk menggunakan e-channel banking hampir seluruhnya memberikan respons

yang baik, namun hanya variabel kepercayaan yang berpengaruh secara signifikan.

Kata Kunci : E-Channel Banking, Persepsi Manfaat, Kemudahan, Kepercayaan, Minat

Nasabah

I. Pendahuluan

Era industri 4.0 dan digitalisasi tidak bisa dihindari lagi. Perkembangan teknologi

informasi tumbuh dengan pesatnya,

mendorong terhadap suatu perubahan, diantaranya perubahan model bisnis yang dijalankan dengan berbasis pada digital atau aplikasi sesuai jenis usaha dan

kebutuhan jangka panjang. Tanpa

perubahan model bisnis, maka tidak akan

menolong banyak, malah akan

menciptakan problem baru yang akan selalu muncul.

Data statistik masyarakat Indonesia

yang disampaikan Yupiter Gulo dalam

berita web Kompasiana.com tanggal 10 Juli 2019 memperlihatkan bahwa 80 juta orang atau sekitar 1/3 populasi Indonesia adalah milenial yang usianya sekitar 22

sampai dengan 37 tahun. Bahkan

diperkirakan ada sekitar 50% pemilih ketika Pilpres 2019 berlangsung pada April yang lalu. Jumlah generasi milenial ini akan terus meningkat secara signifikan. Itulah

sesungguhnya mengapa Indonesia

dianggap sangat beruntung dengan "bonus

demografi" yang dimilikinya dan

diperkirakan mulai tahun 2030 hingga 2045 populasi Indonesia akan menjadi sekitar 90% di dominasi generasi usia muda produktif. Tentunya kalau dimanfaatkan menjadi salah satu potensi market yang cukup besar bagi perusahaan yang menggunakan sistem teknologi handal, sebaliknya bilamana tidak ada dukungan terhadap sistem teknologi, maka akan berdampak fatal dan bahkan akan mulai gulung tikar. Oleh karenanya dalam setiap

(2)

35

peningkatan bisnis harus selalu

memperhatikan perilaku konsumen.

Menurut J.Paul Peter Jerry C Olson

(2013:06), perilaku konsumen (customer

behavior) adalah sebagai dinamika

interaksi antara pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia

melakukan pertukaran aspek-aspek

kehidupan. Bagaimana individu, kelompok, dan organisasi menyeleksi, membeli,

menggunakan, dan mendisposisikan

barang, jasa, gagasan, atau pengalaman

untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan mereka.

Berita ekonomi dari alamat website Republika.co.id (tanggal 8 Oktober, 2019)

menyampaikan, data tahun 2018

menunjukkan jumlah penduduk Indonesia

sebanyak 265,4 juta jiwa dengan

pengguna internet sebanyak 132,7 juta, pengguna sosial media aktif sebanyak 130 juta, pengguna ponsel sebanyak 177.9 juta dan pengguna sosial ponsel aktif sebanyak 120 juta. Tentunya ini menjadi peluang dalam perkembangan ekonomi digital. Apabila terlambat mengambil peluang tersebut akan mengancam ke perbankan itu sendiri. Beberapa bank besar sudah menyiapkan strategi agar tidak tergerus di era digital. Strategi ini utamanya terkait dengan pengembangan dan peningkatan fitur mobile dan internet banking melalui

fitur e-channel banking yang sudah ada

agar lebih ramah ke nasabah.

II. Landasan Teori

Dalam mendukung layanan transaksi berbasis teknologi informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merilis buku bijak

ber-e-banking. Harapan dari OJK, bahwa

masyarakat akan lebih paham dan

memaksimalkan fitur e-banking yang

dimiliki perbankan.

Perkembangan pesat bidang teknologi terhadap layanan transaksi perbankan

dapat dinikmati melalui fitur ATM, Internet

Banking, Mobile Banking, Phone Banking,

SMS banking, EDC, E-Commerce, hingga

Video Banking, yang memberikan

kemudahan bagi nasabah dalam

mengakses transaksi bank. Budi Rahadjo

menyampaikan e-channel banking

memberikan beberapa keuntungan yang

lebih besar dibandingkan resikonya,

diantaranya berupa Bussiness Expansion,

Customer loyalit, Revenue and Cost

Improvement, Competitive Advantage dan

New Bussiness Model. Sementara, bagi

bank penyelenggara secara umum

terdapat empat resiko manajement yang

terkait dengan penggunaan e-channel

banking, diantaranya technology risk,

reputation risk, outsourcing risk dan legal risk.

E-channel banking merupakan suatu

bentuk pemanfaatan media teknologi oleh bank untuk mempromosikan sekaligus melakukan transaksi perbankan secara

online. Kehadiran layanan e-channel

banking ternyata telah mengubah pola

interaksi antara bank dengan nasabahnya.

Penelitian mengenai pengaruh

penggunaan layanan berbasis tekhnologi terhadap kepuasan nasabah telah banyak dilakukan, salah satunya penelitian oleh Adinoto Nursiana (2006) tentang Pengaruh

Internet Banking, Kualitas Layanan,

Reputasi Produk, Lokasi, terhadap

Loyalitas Nasabah dengan Intermediasi Kepuasan Nasabah dan hasil penelitian menyampaikan semuanya memberikan pengaruh terhadap loyalitas nasabah.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ternyata penggunaan internet banking

mampu menjadi salah satu strategi

pemasaran dalam menambah jumlah nasabah. Menurut Kotler dan Keller (2016) pengertian dari pemasaran atau marketing

itu sendiri, “Marketing is about identifying

and meeting human and social needs. One of the shortest good definitions of

marketing is meeting needs profitably”.

Sedangkan Hasan (2013) menyampaikan

Pemasaran adalah proses

mengidentifikasi, menciptakan dan

mengkomunikasikan nilai, serta

memelihara hubungan yang memuaskan pelanggan (minat) untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan.

Minat sebagai aspek kejiwaan yang

(3)

36

menyebabkan seseorang merasa tertarik kepada sesuatu. Sedangkan nasabah merupakan konsumen- konsumen sebagai penyedia dana dalam proses transaksi barang ataupun jasa. Dengan demikian, minat nasabah adalah Pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli konsumen, pengaruh eksternal ini terdiri dari usaha pemasaran dan faktor sosial

budaya melalui persepsi manfaat,

kemudahan dan kepercayaan.

Persepsi manfaat adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,

mengorganisasi dan menginterpretasi

masukan informasi guna menciptakan

gambaran dunia yang memiliki arti.

Manfaat ini harus dapat memberikan kemudahan bagi penggunanya.

Penggunaan sebagai tingkat keyakinan seseorang bahwa dalam menggunakan sistem tertentu tidak diperlukan usaha yang keras. Kondisi ini semua tentunya kembali kepada nasabah supaya lebih dapat mempercayai penyedia layanan dimaksud.

Menurut Kotler dan Keller (2012)

kepercayaan adalah kesediaan

perusahaan untuk bergantung pada mitra bisnis. Kepercayaan tergantung pada beberapa faktor antar pribadi dan antar organisasi seperti kompetensi, integritas, kejujuran dan kebaikan hati. Membangun kepercayaan bisa menjadi hal yang sulit

dalam situasi online, perusahaan

menerapkan peraturan ketat kepada mitra bisnis online mereka dibanding mitra lainnya. Pembeli bisnis khawatir bahwa mereka tidak akan mendapatkan produk atau jasa dengan kualitas yang tepat dan dihantarkan ke tempat yang tepat pada waktu yang tepat, begitupun sebaliknya.

Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya dan mengacu pada penelitian terdahulu, hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

H1 = Apakah persepsi manfaat (X1)

memiliki pengaruh terhadap minat

nasabah dalam menggunakan e-

channel banking (Y).

H2 = Apakah kemudahan (X2) memiliki

pengaruh terhadap minat nasabah

dalam menggunakan e-channel

banking (Y).

H3 = Apakah variabel kepercayaan (X3)

memiliki pengaruh terhadap minat

nasabah dalam menggunakan

e-channel banking (Y).

III. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang dirumuskan adalah dengan metode kuantitatif dari sumber data primer tentang informasi gambaran umum perbankan

dalam memberikan layanan e-channel

banking. Adapun obyek penelitian ini

adalah calon nasabah atau nasabah bank

yang berminat menggunakan layanan

e-channel banking.

Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan angket tertutup, terdiri dari

pertanyaan atau pernyataan dengan

sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan.

Responden mengecek jawaban yang

paling sesuai dengan pendiriannya.

Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini dengan menggunakan Skala

Semantik Diferensial. Pengambilan sampel

diperoleh berdasarkan rumus solvin.

=

(1 + . 2)

dimana : n = jumlah sampel, N = jumlah populasi dan e = Kelonggaran (10%)

(ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang dapat ditolerir) dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan kelonggaran 10% sehingga didapat :

53.834

=

(1 + 53.834 x 0,102)

= 34.995

Maka didapatkan jumlah responden untuk memudahkan penelitian peneliti

membulatkan menjadi sebanyak 35

(4)

37

responden.

Berdasarkan objek penelitian dan

metode penelitian yang digunakan, maka diungkapkan variabel penelitian adalah sebagai berikut:

- Variabel independen (X) merupakan

variabel bebas yang nantinya akan

mempengaruhi variabel dependen.

Variabel independen terdiri dari persepsi

manfaat (X1), Kemudahan (X2),

Kepercayaan (X3).

- Variabel dependen (Y) adalah variabel

terikat yang keberadaannya dipengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini

variabel dependen adalah minat

nasabah dalam menggunakan

e-channel banking.

Agar konsep tersebut dapat diteliti secara empiric perlu dioperasionalkan

dengan cara mengubah dan

menjabarkannya menjadi suatu variabel atau sub variabel.

Untuk mengadakan pengujian terhadap hipotesis ini dan menjawab rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka peneliti menggunakan analisis data sebagai berikut :

- Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yaitu dengan

menganalisis data kualitatif yang telah diperoleh melalui wawancara, kuesioner dan dokumentasi.

- Analisis Regresi Berganda.

Analisis regresi berganda dipakai untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y). Persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut:

Y = Minat nasabah

α = Konstansa interception

b = Koefesien Regresi (nilai

peningkatan ataupun penurunan) x1 = Persepsi manfaat

x2 = Kemudahan x3 = Kepercayaan e = Standar error

Untuk melakukan analisis regresi

berganda dibutuhkan uji t (parsial). Uji t bertujuan untuk membuktikan apakah variabel x berpengaruh signifikan dengan variabel y, dengan membandingkan nilai t hitung > t tabel dan nilai signifikan < 0,05.

- Uji F (simultan)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara

bersama-sama (simultan) dapat

berpengaruh terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini menunjukkan apakah varibel independen yang terdiri dari variabel persepsi manfaat, kemudahan dan

kepercayaan secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependen, yaitu minat nasabah. Dengan membandingkan nilai signifikan < 0,05.

- Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien Determinasi (R²) merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau

ketepatan hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen

dalam suatu persamaan regresi.

Bagaimana kemampuan variabel X

(variabel independen) mempengaruhi

variabel Y (variabel dependen). Semakin besar koefisien determinasi menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y. Nilai akan berkisar 0 sampai 1. Jika nilai R² mendekati 0 maka kemampuan variabel X dalam mejelaskan variabel Y sangat terbatas, dan jika nilai R² mendekati 1 maka kemampuan variabel X dalam menjelaskan variabel Y baik.

IV. Hasil Penelitian

Guna meningkatkan minat nasabah tetap menggunakan layanan bank, maka

bank perlu meningkatkan fungsi

layanannya secara mumpuni di bidang tekhnologi infromasi yang memadai. Oleh karenanya untuk mengukur keberadaan nasabah bank tetap memiliki minat di bank dengan sistem layanan yang lebih mudah, bersama ini kami buatkan responden yang menjadi sasaran bank terhadap mini riset ini.

(5)

38

- Profil Responden

Responden sebagai sample dari

populasi diambil dari Google Form yang terdiri dari 15 pertanyaan dan yang telah

memberikan tanggapan sebanyak 35

responden, diantaranya sebanyak 62,9% berjenis kelamin laki-laki dan sisanya

sebanya 37,1% berjenis kelamin

perempuan. Adapun usia yang

memberikan responden diatas 21 tahun, diantaranya sebanyak 40% dengan range usia 31 sampai dengan 40 tahun, sebanyak 28,6% dengan range usia 41 sampai dengan 50 tahun, sebanyak 22,9% dengan range usia 21 sampai dengan 30 tahun dan sisanya sebanyak 8,6% dengan usia di atas 51 tahun. Dalam penelitian ini lokus penelitian difokuskan hanya pada responden yang memiliki penghasilan perbulan minimal Rp. 3 Juta dan hak akses per tanggal 30 November 2019.

- Uji Validitas

Item Koefisien

Variabel Validitas r tabel Keterangan Pertanyaan (r hitung) 1 0,699 > 0,334 Valid Persepsi 2 0,626 > 0,334 Valid Manfaat (X1) 3 0,824 > 0,334 Valid 4 0,747 > 0,334 Valid 5 0,643 > 0,334 Valid Persepsi 6 0,863 > 0,334 Valid Kemudahan 7 0,713 > 0,334 Valid (X2) 8 0,712 > 0,334 Valid 9 0,666 > 0,334 Valid Persepsi 10 0,583 > 0,334 Valid Kepercayaan 11 0,677 > 0,334 Valid (X3) 12 0,811 > 0,334 Valid Minat 13 0,686 > 0,334 Valid 14 0,788 > 0,334 Valid Nasabah (Y) 15 0,732 > 0,334 Valid

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing pertanyaan mempunyai r

hitung yang berbeda.Untuk butir

pernyataan yang memiliki r hitung > r tabel (0,334) dan bernilai positif maka but ir pernyataan tersebut dianggap valid.

- Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk

mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel. Untuk

mengukur reliabilitas dengan

menggunakan uji statistik adalah cronbach

Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable

jika memiliki cronbach Alpha lebih dari 0,60

(>0,60). Untuk menguji reliabilitas maka menggunakan SPSS.

Jumlah Koefisien Koefisien Variabel Alpha Keterangan

Pertanyaan Minimal

Cronbach's

Persepsi Manfaat (X1) 4 Pertanyaan 0.783 > 0.600 Reliabel Persepsi Kemudahan (X2) 5 Pertanyaan 0.818 > 0.600 Reliabel Persepsi Kepercayaan (X3) 3 Pertanyaan 0.806 > 0.600 Reliabel Minat Nasabah (Y) 3 Pertanyaan 0.823 > 0.600 Reliabel

Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel memiliki

Cronbach Alpha > 0,60. Dengan demikian

Variabel (Persepsi Manfaat, Kemudahan, Kepercayaan, dan Minat Nasabah) dapat dikatakan Reliabel.

- Analisis Regresi Berganda

Hasil analisis data dengan

menggunakan alat bantu SPSS diperoleh hasil perhitungan analisis regresi berganda (uji T parsial) sebagai berikut:

Berdasarkan data hasil olahan pada tabel yang disajikan, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 6,869 + 0,128 X1 + 0,108 X2 + 0,337 X3

Adapun hasil dari persamaan regresi linier berganda tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Nilai konstanta (α) = 6,869 merupakan

nilai konstanta, yang diartikan bahwa jika variabel Persepsi manfaat, kemudahan, dan Kepercayaan tidak ada kenaikan

maka nilai Minat nasabah adalah

sebesar 6,869

b.Koefisien regresi (X1) = 0,128 hal ini

menunjukan bahwa variabel persepsi manfaat berpengaruh terhadap minat nasabah, yaitu meningkat sebesar 0,128. Walaupun pengaruhnya tidak secara signifikan karena nilai signifikansi 0,143 > 0,05, kemungkinan nasabah tidak

(6)

39

mengoptimalkan pemanfaatan Internet

Banking walaupun mereka tahu manfaat

dalam menggunakannya. Selain itu,

kemungkinan terjadi karena para

nasabah menggunakan Internet Banking

hanya sekedar mengikuti trend tanpa

melihat kemanfaatan sistem tersebut.

c. Koefisien regresi (X2) = 0,108

menunjukan bahwa variabel kemudahan berpengaruh terhadap minat nasabah,

yaitu meningkat sebesar 0,108.

Walaupun tidak secara signifikan karena nilai signifikansi sebesar 0,234 > 0,05, kemungkinan nasabah belum terbiasa

menggunakan layanan internet banking

jadi untuk menggunakan layanan

tersebut masih bingung.

d. Koefisien regresi (X3) = 0,337

menunjukkan bahwa variabel

kepercayaan berpengaruh secara

signifikan, yaitu meningkat sebesar 0,337 dengan nilai signifikansi 0,005 < 0,05. Hal tersebut terjadi karena nasabah percaya bahwa bank mampu menjamin keamanan dan kerahasiaan nasabah.

- UJI F (Simultan)

Dari tabel diatas diperoleh nilai F sebesar 19,075 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari pada 0,05 maka dapat diinterprestasikan bahwa variabel persepsi manfaat, kemudahan, dan kepercayaan secara bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap minat

nasabah dalam penggunaan internet

banking.

- Uji Koefisien Determinasi (R²)

Dari hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah pada tabel yang disajikan, menunjukkan bahwa nilai R

Square (R2) adalah sebesar 0,649, yang

berarti seluruh variabel bebas yakni Persepsi manfaat (X1), kemudahan (X2), Kepercayaan(X3) mempunyai kontribusi secara bersama- sama sebesar 64,9% terhadap variabel terikat yaitu minat

nasabah (Y), sedangkan 35,1%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

Dengan demikian, hubungan kedua

variabel antara variabel dependen dan independen dapat dikatakan berpengaruh cukup kuat karena nilai koefisien

determinasi (R2) mendekati angka 1 (satu).

V. Kesimpulan

Hasildaripenelitianinidapat

disimpulkan sebagai berikut :

- Persepsi manfaat, kemudahan, dan

kepercayaan serta minat nasabah untuk

menggunakane-channelbanking

hampir seluruhnya memberikan respons yang baik.

- Secara simultan, persepsi manfaat,

kemudahan, dan kepercayaan

berpengaruh secara signifikan terhadap

minat nasabah untuk menggunakan

e-channel banking.

- Secara parsial, dari tiga variabel bebas

yang diteliti hanya variabel kepercayaan yang berpengaruh secara signifikan dengan nilai signifikansi 0,005 < 0,05.

Mengingat unsur kepercayaan

masyarakat kepada perbankan paling dominan, maka pemanfaatan kepercayaan dari masyarakat agar lebih dioptimalkan, diantaranya melalui :

- Peningkatan layanan berbasis teknologi

dan selalu memberikan edukasi kepada

masyarakat berupa fasilitas-fasilitas

yang dapat dinikmati dari jasa layanan transaksinya.

Hal lainnya bank harus mampu

menciptakan kreasi dalam mengembangkan variasi produk

(7)

40 VI. Daftar Pusataka

1) Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri, Manajemen Pemasaran, Jakarta; PT Raja

Grafindo Persada, 2012.

2) Fauzi, Muchamad, Metode Penelitian Kuantitatif sebuah pengantar, Semarang;

Walisongo Press, 2009.

3) Isgiyanto, Awal, Teknik Pengambilan Sampel, Jogjakarta, Mitra Cendikia, 2009

4) J. Paul Peter dan Jerry C. Olson, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.

Jakarta, Salemba Empat, 2013.

5) Kompasiana.com, tanggal 10 Juli 2019.

6) Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. Marketing Management. Edisi ke 15. Penerbit

Pearson Education Limited, 2016.

7) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 38 /POJK.03/2016, Tanggal 1 Desember

2016. Tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum.

8) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12 /POJK.03/2018, Tanggal 8 Agustus

2018. Tentang Penyelenggaraan Layanan Perbankan Digital Oleh Bank Umum.

9) Nur, Meilina Indah Susanti, Statistik Deskriptif dan Induktif, Yogyakarta; grahaIlmu,

2010.

10) Rahardjo, Budi, Aspek Teknologi Dan Keamanan Dalam Internet Banking, Indocisc,

2001.

11) Republika.co.id, tanggal 8 Oktober, 2019.

12) Sarwono, Jonathan, Analisis Data Penelitian Dengan Menggunakan SPSS,

Yogyakarta : CV.Andi Offset, 2006.

13) Suliyanto, Metode Riset Bisnis, Yogyakarta: CV Andi Offset, 2006.

Referensi

Dokumen terkait

penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara loneliness pada lansia yang telah menjanda dengan kecenderungan bunuh diri. Subjek yang diperoleh melalui total

&amp;pa yang akan terjadi jika nomor telepon pelanggan atau saldo rekening nasabah tidak  dicatat dengan benar( &amp;pakah dampaknya jika database memiliki harga

(2008) yang menyatakan bahwa karyawan yang berkomitmen pada perusahaan cenderung akan menunjukkan keterlibatan yang tinggi dan diwujudkan dalam bentuk sikap dan

Dalam rangka memeriahkan HUT Paroki SanMaRe yang ke-3, akan diadakan bazar pada hari Minggu, 25 Agustus 2013, bazar terbuka bagi seluruh umat. Bagi yang berminat membuka

Asumsi yang digunakan menyatakan bahwa pola permintaan ayam pedaging untuk wilayah Kabupaten Kuantan Singingi sama dengan pola permintaan Propinsi Riau, se-

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) meyakini pembangunan jalan tol ruas tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan target yakni pada 2018 kendati pembebasan lahan baru mencapai 40%

NEPAL/Photo oleh   Brent  S rton  VIETNAM/Photo oleh   Michael  Bisceglie   Bercerit a un tuk berbagi  peng etahuan  dan  kebuda yaan