• Tidak ada hasil yang ditemukan

Roni Suhendar 1), Hendrik 2), Hamdi Hamid 2) ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Roni Suhendar 1), Hendrik 2), Hamdi Hamid 2) ABSTRACT"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

THE IMPACT OF PERMEN-KP NO.2 TAHUN 2015 POLICY ABOUT PROHIBITION ON OPERATING CANTRANG (CATCHING TOOL) TO THE

ECONOMIC CONDITION OF FISHERMEN IN RAJA BEJAMU VILLAGE,SINABOI DISTRICT, ROHIL, RIAU PROVINCE

Roni Suhendar1), Hendrik2), Hamdi Hamid2)

Email :[email protected]

ABSTRACT

PERMEN-KP No.2 Tahun 2015 Policy has caused the pros and cons in the society. This study aims to determine how big the impact of these policies on the economy of Fishers as well as the right solution to minimize negative impacts. The research was conducted in February 2016 by 14 Fishermen as respondents in the village of Raja Bejamu, Sinaboi District Riau Province. This study use field survey by interviewing fishermen and their responses before and after the policy. Data shows 21% of fishermen pro and 79% cons with the policy as well as 3 of the 14 fishers claim there is a decrease in their income as a result of the implementation of this rule. The grants to switch catching tool and the grace period is considered to be one of the appropriate solutions to minimize the negative impact. From the results of this study concluded that this policy does not impact to the economy significantly,but there are some obstacles such as the high cost of switching the catching tool and the societies that have been so dependent on the use of cantrang.So it takes a proper solution that the policy should not be a clash between the interests of the government and fishermen.

Keywords : Economic Impact, PERMEN-KP No.2 Tahun 2015, Responses of Fishers, Solutions

1)

Student in faculty of Fisheries and Marine Science , University of Riau

2)

Lecture in faculty ofFisheries and Marine Science , University of Riau

Pendahuluan 1. Latar belakang

Kabupaten Rokan Hilir merupakan

wilayah pemekaran Kabupaten

Bengkalis. Dibentuk pada tanggal 4 Oktober 1999 berdasarkan undang-undang Republik Indonesia, nomor 53 tahun 1999. Kabupaten Rokan Hilir

melingkupi wilayah seluas 888.159 hektar atau 8.881,59 km2, terletak pada koordinat 1014’ – 2045’ LU dan 100017’ – 101021 BT. Rokan Hilir terbagi atas 13 kecamatan dan 83 desa. Wilayah Rokan Hilir sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka dan Provinsi Sumatera Utara, sebelah

(2)

selatan berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hulu, sebelah timur berbatasan dengan Kota Dumai, sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara (BAPPEDA ROHIL, 2010).

Kecamatan Sinaboi merupakan bagian dari Kabupaten Rokan Hilir.

Masyarakat yang bermukim di

Kecamatan Sinaboi tersebar di empat desa, yaitu : Desa Sinaboi, Sungai Bakau, Raja Bejamu, dan Sungai

Nyamuk. Kecamatan Sinaboi

memiliki pontensi yang sangat besar, baik itu di tinjau dari sektor perikanan maupun non perikanan. Dilihat dari sektor usaha yang dilakukan oleh penduduk setempat pada umumnya bergerak pada sektor perikanan laut dan perikanan umum yang masih menggunakan peralatan yang bersifat tradisional (Briston 2010).Namun

tidak menutup kemungkinan

masyarakat kecamatan sinaboi dalam menggunakan alat yang lebih modern seperti Cantrang.Pada tahun 2012 produksi perikanan laut di Kecamatan Sinaboi mencapai 7.304,15 ton (Dinas Perikanan dan Kelautan Rokan Hilir, 2010).

Desa Raja Bejamu merupakan salah satu desa yang ada dikecamatan Sinaboi desa yang memiliki hasil tangkapan perikanan yang cukup tinggi.Hal ini tidak lepas dari sebagian besar masyarakat mata pencahariannya adalah nelayan.

Cantrang merupakan alat

tangkap yang digunakan untuk

menangkap sumberdaya perikanan

domersal terutama ikan dan udang yang dilengkapi tali penarik yang cukup panjang yang dikaitankan pada kedua ujung sayap jaring.Menurut

beberapa penelitian, Cantrang

diindikasikan sebagai alat yang kurang ramah lingkungan karena hampir mirip trawl.

pelarangan penggunaan

cantrang ini secara tidak langsung memberikan dampak negatif seperti dampak sosial salah satunya adalah pengangguran.

Apabila kondisi ini terus terjadi tanpa ada tindakan dari pemerintah maka masyarakat nelayan Cantrang

akan terus berada pada garis

kemiskinan. Oleh sebab itu, Peraturan menteri No. 2 tahun 2015 bila secara tegas berlaku maka pemerintah perlu

memberikan sosialisasi dan

rekomendasi kepada masyarakat

nelayan cantrang agar peraturan tersebut dapat berjalan sesuai dengan harapan masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah

Cantarang merupakan alat tangkap yang sudah sejak lama digunakan di desa raja bejamu. Maka diperlukan untuk mengetahui dampak yang diberikan dari peraturan menteri

no.2 tahun 2015 terhadap

perekonomian nelayan di desa raja bejamu, sinaboi.disamping itu untuk mengetahui tanggapan masyarakat terkait kebijakan tersebut dan solusi apa yang tepat yang diberikan agar

(3)

peraturan ini dapat dijalankan dengan baik.

1.3. Tujuan dan Manfaat penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar dampak dan tanggapan masyarakat mengenai penerapan permrn kp no.2 tahun 2015 serta solusi yang dianggap tepat dalam mengatasi masalah yang ditimbulkan.

Penelitian ini juga dapat memberikan manfaat kepada penulis

sebagai wawasan dan ilmu

pengetahuan.Selain itu, diharapkan memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat khususnya nelayan di desa raja bejamu serta sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan selanjutnya.

III. METODE PENELITIAN 3.1. waktu dan lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2016 yang bertempat di Desa Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rohil Provinsi Riau.

3.3.1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian adalah metode survei yaitu pengamatan langsung

terhadap dampak –dampak yang

terjadi akibat Kebijakan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

No.2/Permen-Kp/2015 tentang

larangan penggunaan Cantrang dengan

pembagian kuisioner untuk

mengetahuitanggapan masyarakat

nelayan tentang kebijakan

tersebutserta pengamatan langsung alat tangkap Cantrang dan hasil tangkapan.

Penentuan responden dilakukan

dengan metode Simple Random

Sampling (sampel acak sederhana).Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto yang menyatakan apabila populasi kurang dari 100 maka diambil semua tetapi bila populasi lebih besar maka dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih.

3.2.3. Pengumpulan data

1.Data primer, yaitu data yang diperoleh meliputi metode survei dan wawancara langsung kepada masyarakat berupa jenis alat tangkap yang digunakan, hasil tangkapan, pendapatan, serta

tanggapan nelayan terkait

kebijakan Peraturan Menteri

Kelautan dan Perikanan

No.2/Permen-Kp/2015 .

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari kantor kepala desa atau kantor dinas perikanan dan kelautan, sebagai data pendukung

yaitu data mengenai letak

geografis dan perkembangannya yang mencakup mengenai data sosial,ekonomi nelayan,dan lainnya.

Analisis data

3.6.1. Analisa Data Dampak

Kebijakan Permen No.2 Tahun 2015

Data yang dikumpulkan

(4)

dengan cara wawancara langsung ke individu atau masyarakat secara

langsung baik dampak sosial,

lingkungan maupun ekonomi.

3.6.2. Analisa data perekonomian nelayan Desa Raja Bejamu

Data perekonomian

dikumpulkan berdasarkan wawancara dengan nelayan secara langsung mengenai perekonomian nelayan di desa raja bejamu baik sebelum

maupun sesudah diterapkannya

kebijakan permen kp no.2 tahun 2016 tersebut. Data ditabulasikan dan dianalisis secara deskriptif.

3.6.3. Analisa data pendapatan nelayan Desa Raja Bejamu

Data pendapatan nelayan

didapatkan berdasarkan hasil turun langsung ke lokasi dan wawancara secara langsung untuk mengetahui serta hasil tangkapan mereka dalam melaut , baik itu hasil tangkapan perhari, perbukan bahkan pertahun.

3.6.4. Analisi data solusi yang Permen KP No. 2 Tahun 2016

Data sulusi dikumpulkan

berdasarkan hasil dari penelitian dilapangan dengan melihat secara langsung dampak yang diberikan, perekonomian di desa raja bejamu serta pendapatan nelayan setempat, lalu penulis menganalisis peraturan menteri tersebut serta menyimpulkan apa solusi yang tepat yang bisa penulis berikan dalam penelitian tersebut.

Analisis dibuat dalam bentuk

deskriptif.

IV. PEMBAHASAN

4.1. Keadaan Umum Daerah Penelitian

Kecamatan Sinaboi

merupakan kecamatan di kabupaten Rokan Hilir yang memiliki empat desa, yaitu : Desa Sinaboi, Sungai Bakau, Raja Bejamu, dan Sungai Nyamuk.Jika dilihat dari batas wilayah Rokan hilir sebagai berikut.

Tabel3 :Batas-batas wilayah Desa Raja Bejamu

Batas wilayah Daerah

Sebelah utara Selat malaka Sebelah selatan Bukit Kapur

Sebelah timur Desa Sei Bakau

Sebelah barat Desa Sei Nyamuk

Sumber: (Bappeda Rohil, 2010).

Demografi dan Kependudukan 4.2.1. Penduduk

Desa Raja Bejamu sendiri memiliki jumlah penduduk sebanyak 4.926 orang dengan mayoritas bekerja sebagai nelayan, hampir 65% bekerja sebagai nelayan.

Tabel 4: Jumlah populasi Penduduk Desa Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi No Jenis kelamin Jumla h (jiwa) Persenta se (%) 1 Laki-laki 2.497 51% 2 Perempuan 2.429 49% Jlh 4.926 100%

Sumber: Monografi desa Raja Bejamu .

(5)

4.2.2. Mata pencaharian

Mata pencaharian yang ada di Desa Raja Bejamu cukup beragam yaitu: pedagang, petani, sektor pemerintahan, nelayan, dan lain-lain. Berikut akan dijelaskan pada gambar

4.2 mengenai mata pencaharian

masyarakat di desa Raja Bejamu.

Gambar 1 :Data pekerjaan masyarakat di desa Raja Bejamu kecamatan Sinaboi

Sumber :kantor Desa Raja Bejamu

pelarangan penggunaan alat tangkap Cantrang cukup membuat masyarakat resah karena cantrang merupakan alat tangkap utama yang mereka gunakan untuk melaut. Secara tidak langsung memberikan dampak

yang signifikan bagi ekonomi

masyarakat nelayan.

Desa Raja Bejamu merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Sinaboi, dimana desa ini memiliki hasil tangkapan perikanan yang cukup tinggi.Hal ini tidak lepas dari sebagian besar masyarakat mata pencahariannya adalah nelayan dan terdapat berbagai alat tangkap perikanan yang ada di Desa Raja Bejamu. Ada pun alat tangkap yang ada di Desa Raja Bejamu dapat dilihat dari tabel 4.3 dibawah ini.

Tabel 5: Jenis alat tangkap di Desa Raja Bejamu kecamatan Sinaboi No Nama Alat Tangkap Jlh Keterangan 1. Cantrang 145 Pribadi/swasta 2. Sondong 20 Pribadi

3. Gill Nett 15 Pribadi

4. Bubu Tiang 30 Swasta 5. Pukat Tuamang 3 Pribadi

Sumber : Kantor Desa Raja Bejamu Berdasarkan tabel 5 diatas, Alat tangkap yang paling mendominasi sektor perikanan disana adalah Cantrang sebanyak 145 alat tangkap, itu bearti masyarakat kecamatan Sinaboi khususnya desa Raja Bejamu mengunakan Cantrang dikarenakan mendatangkan keuntungan lebih besar dari alat tangkap lain, selain itu kondisi fisik perairan laut Desa Raja Bejamu berwarna jernih dan keruh.

Profil alat tangkap Cantrang 4.3.1 Alat tangkap Cantrang

Cantrang merupakan

modifikasi dari alat tangkap Trawl,

dimana jaring ini berbentuk

kerucut.Jaring dilengkapi sepasang (2 buah) papan pembuka mulut jaring (otter board) Cantrang ini

dioperasikan dengan ditarik

menelusuri dasar perairan oleh kapal berukuran 10 GT atau lebih dengan anak buah kapal (ABK) 4 orang. 14%

5% 65%

13% 3%

data pekerjaan di desa raja bejamu

(6)

Lama penarikan antara 2-3 jam

bergantung keadaan daerah

penangkapan (fishing ground).

4.3.2. Armada penangkapan

Berdasarkan data yang

diperoleh dari Kantor Kepala Desa Raja Bejamu kapal Cantrang yang ada di Desa Raja Bejamu berjumlah 140 kapal Cantrang dalam kondisi baik.

4.3.3. Kontruksi Kapal Cantrang Tabel 7: Spesifikasi ukuran kapal Cantrang

Bagian cantrang Spesifikasi

Kapal Cantrang Panjang Lebar Dalam Teras dek Tinggi tot al Tinggi La m bu ng 12 Meter 3 Meter 1,5 Meter 1 Meter 2 Meter 3 Meter

Sumber : Nelayan cantrang

4.3.4. Operasi penangkapan

Pengoperasian alat tangkap Cantrang di Desa Raja Bejamu dilakukan pada siang hari.Tujuan dari penangkapan dengan menggunakan alat tangkap cantrang adalah ikan-kan dasar ataupun ikan demersal, dalam 1 trip dilakukan 3 kali operasi penangkapan hingga sore hari, setiap menaikkan alat tangkap (Hauling)

menunggu hingga 2-3 jam sekali baru

mulai menaikkan alat tangkap

Cantrang (Hauling) untuk diambil hasil tangkapannya.

Karakteristik nelayan Cantrang

Karakteristik responden

merupakan gambaran secara umum dan latar belakang yang memperkuat dan memperjelas mengenai profil nelayan cantrang. Karakteristik responden yang akan di tinjau meliputi

umur responden, pendidikan,

tangungan keluarga, tenaga kerja/ ABK, pendapatan, hasil tangkapan dan pemasaran.

4.4.1. Umur responden

Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalam upaya melakukan operasi penangkapan ikan dilaut agar dapat bekerja optimal serta produktif. Seiring dengan perkembangan waktu, usia manusia akan mengalami perubahan Dalam hal ini, penambahan usia yang dapat

mengakibatkan turunnya tingkat

produktifitas seseorang dalam bekerja.

4.2.3. Pendidikan

Tingkat pendidikan sangat

menentukan seseorang dalam peluang masuk pasar tenaga kerja, semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka semakin besar pula peluang tersebut. Desa Raja Bejamu yang termasuk salah satu desa termiskin di kabupaten Rokan Hilir, tidak bisa dipungkiri hal tersebut berdampak terhadap pendidikan nelayan yang ada

(7)

di desa tersebut.Berikut dapat dilihat tabel 9.

Tabel 9: Tingkat pendidikan nelayan Cantrang di desa Raja Bejamu No Tingkat pendidikan Kategori Jlh (jiwa) Persentase (%) 1 SD/Sederaj at Sangat rendah 7 50 % 2 SMP/Seder ajat Rendah 5 35,7 % 3 SMA/Seder ajat Sedang 2 14,3 % Jumlah 14 100%

Sumber : data primer

Dari tabel 9 di atas dapat

disimpulkan bahwa tingkat

pendidikan terendah yaitu pada perguruan tinggi hanya 0 jiwa ( 0%)

sedangkan tingkat pendidikan

tertinggi yaitu pada SD/Sederajat 7 jiwa (50%) . Artinya tingkat pendidikan nelayan tertinggi di desa

Raja Bejamu yaitu

SD/Sederajat.Kemiskinan menjadi faktor utama para nelayan di Raja

Bejamu tidak melanjutkan

pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

4.4.3. Tenaga kerja

Pada Setiap kapal Cantrang memiliki 4 orang tenaga kerja termasuk pemilik kapal. Sementara pembagian hasil tangkapan berbeda antara pemilik kapal dan anak buah kapal yang dipekerjakanya dengan pembagian 40% untuk anak buah kapal dan 60% pemilik kapal, upah diberikan setelah ikan terjual. akan tetapi sebelum pembagian hasil semua keperluan kapal seperti perbaikan kapal, bahan

bakar solar, perbaikan alat tangkap yang rusak, perbekalan sebelum melaut harus di selesaikan.

Tabel 10: jumlah tenaga kerja

No. Pemilik kapal Jumlah kapal tenaga kerja 1. 5 GT 84 252 2. 10 GT 56 224 jumlah 476

Sumber: Data Primer, 2016

4.5.Hasil tangkapan

Hasil tangkapan adalah jumlah ikan yang tertangkap pada suatu alat tangkap yang sekali dioperasikan pada

daerah penangkapan yang telah

ditentukan oleh nelayan. Untuk lebih jelas nya hasil penangkapan di Desa Raja bejamu dapat dilihat dari tabel 9

Tabel 9: Hasil Tangkapan Cantrang per bulan N o Jenis hasil tang kapa n Hasil tang kapa n (kg) H ar ga ik an (R p) Jumla h Pers enta se (%) 1 Udan g mera h Penae us Merg uensis 3060 Rp . 17. 00 0 Rp.52. 020.00 0 44.4 % 2 Udan g swall ow Pnida e Sp 2520 Rp . 15. 00 0 Rp.37. 800.00 0 32.2 %

(8)

3 Ikan gula mah Pseuo scien a sp 1290 Rp . 13. 00 0 Rp.16. 700.00 0 14,2 % 4 Ikan sebel ah Psetto des erume i 930 Rp . 70 00 Rp.6.5 10.000 5.56 % 5 Kepit ing Portu nus sexda ntalus 360 Rp . 10. 00 0 Rp.360 0.000 2.56 % 6 Udan g lipan Manti s shrim p 180 Rp . 50 00 Rp.900 .000 0.76 % Total 8340 Rp.1.1 7530.0 00 100 %

Sumber :data survey 2016

Tabel 9 di atas menunjukan bahwa hasil tangkapan alat tangkap Cantrang per bulan dimana Udang merah (Penaeus Merguensis) memproduksi 3060 dengan harga ikan Rp.17.000, sedangkan Udang swallow (Pnidae Sp) 2520 dengan harga Rp.15.000 , ikan Gulamah (Pseuosciena sp ) 1290 dengan harga Rp.13.000, ikan Sebelah (Psettodes erumei) 930 dengan harga Rp.7000 sementara Kepiting 360 dengan harga Rp.10.000 dan yang paling sedikit Udang lipan 180 dengan

harga Rp.5000. data diatas merupakan hasil tangkapan satu bulan, jadi total produksi dalam satu bulan nelayan cantrang baik kapal 5 GT 98 kg/hari dan kapal 10 GT 180 kg/hari berjumlah 8340 kg atau 8,3 ton. Hasil tangkapan di atas di dapat dari hasil survey ke kapal-kapal nelayan yang kembali dari melaut, dikarenakan tidak

adanya pembukuan khusus hasil

tangkapan baik dikantor desa maupu nelayan

Dampak Permen Kp No. 2 tahun 2015

Penelitian ini akan melihat

dampak-dampak yang ditimbulkan

dengan dikeluarkanya peraturan

menteri kelautan dan perikanan no 2

tahun 2015 tentang larangan

pengunaan alat tangkap Cantrang., sementara itu apabila peraturan ini

diterapkan bukan hanya dampak

terhadap alat tangkap melainkan dampak ekonomi/produksi, dampak

sosial, dampak lingkungan dan

dampak terhadap tenaga kerja.

4.6.1 Perubahan alat tangkap

Perubahan alat tangkap tentu

berhubungan dengan jumlah alat tangkap itu sendiri dalam jangka pendek alat tangkap cantrang otomatis akan berkurang, dan nelayan mencari alat tangkap jenis lain sebagai penganti, ada nelayan yang beralih ke alat tangkap jenis lain seperti jarring dan pukat tuamang.

(9)

Gambar 2: Data nelayan yang beralih alat tangkap

Sumber: Data survei 2016

Dari gambar 2 diatas dapat dipaparkan

bahwa setelah dikeluarkannya

Peraturan Menteri No. 2 Tahun 2015 tentang pelarangan penggunaan alat tangkap Cantrang masyarakat di desa bejamu hanya sekitar 21% nelayan yang beralih ke alat tangkap lain. Besarnya masyarakat yang tidak berpartisipasi dalam peralihan alat tangkap dikarenakan biaya yang cukup mahal.

Tabel 11 : Alat tangkap pengganti cantrang No Responden Alat tangkap sebelim permen no2 Alat tangkap pengganti

1. Khairul Cantrang Pukat

tuamang

2 Belly Cantrang Jaring

3 Darwin Cantrang Jaring

Sumber: Data survei 2016

Dalam proses penelitian

dilapangan, penulis mendapati 3

responden yang dipilih melakukan peralihan alat tangkap dari penggunaan alat tangkap cantrang ke alat tangkap lain seperti alat tangkap pukat tuamang dan jarring.Alasan yang diberikan mereka takut berurusan dengan polisi air jika terjadi razia kapal di laut.

4.6.2Dampak Ekonomi

Dampak dari pelarangan cantrang ini tentu akan berimbas terhadap produksi hasil tangkapan nelayan selain itu ditinjau dari sektor pendapatan nelayan cantrang akan menurun dengan

pelarangan pengoperasian cantrang ini. Adapun produksi hasil tangkapan nelayan dalam satu bulan berjumlah 8340 kg atau 8,3 ton setiap bulanya. Sedangkan total kerugian pendapatan seluruh nelayan perbulan berdasarkan hasil tangkapan perhari berjumlah Rp.1.17530.000 .jika peraturan ini diberlakukan tanpa di revisi ulang maka sektor produksi maupun pendapatan nelayan akan menurun.

penulis mengambil sampel 3 responden nelayan 10 gt yang beralih alat tangkap dari cantrang ke jenis alat tangkap lain serta perbandingan pendapatan .

Tabel 12 : Perbandingan pendapatan 3 responden yang beralih alat tangkap

No . Nama Pendapat an sebelum Pendapat an sesudah 79% 21%

Kondisi Penggunaan Alat Tangkap Cantrang Setelah Permen No 2

Tahun 2015

Cantrang

Alat tangkap selain cantrang

(10)

kebijakan kebijakan 1. Khair ul 4.800.000 4.500.000 2. Belly 5.200.000 4.800.000 3. Darwi n 5.500.000 4.500.000

Sumber :Data survey, 2016

Tabel 12 menjelaskan Pendapatan dari

3 responden diatas merupakan

pendapatan bersih dimana sebelumnya biaya keperluan kapal dan makanan sudah terselesaikan terlebih dahulu oleh pemilik kapal.

4.6.3 Dampak lingkungan

Dampak lingkungan juga

menjadi bagian terpenting dalam peraturan ini.Latar belakang peraturan ini dibuat adalah karena masalah

lingkungan yang sangat

memperihatinkan.Dampak lingkungan juga menjadi bagian terpenting dalam peraturan ini.Latar belakang peraturan ini dibuat adalah karena masalah

lingkungan yang sangat

memperihatinkan. Dampak yang

pertama yang akan terjadi yaitu pemulihan lingkungan perairan pasca

pemberhentian pengoperasian

cantrang, selanjutnya peningkatan kualitas perairan jika kualitas perairan

telah meningkat tentu akan

menimbulkan potensi perikanan

ataupun hasil laut lainya akan melimpah, kemudian akan terjaganya kelestarian lingkungan perairan.

4.6.4 Dampak sosial

Kembalinya potensi perikanan pasca pelarangan pengoperasian maka nelayan cantrang akan merasakan produksi atau pendapatan mereka

menurun ini akan menimbulkan

keresahan kepada para nelayan

cantrang .karena kehilangan mata

pencaharian masyarakat nelayan

cantrang tidak mempunyai pekerjaan

dan akhirnya menambah angka

penganguran di desa tersebut, gejolak sosial pun akan mudah terjadi antar nelayan untuk mencari pekerjaan ini

akan berdampak terhadap

berkurangnya kesejahteraan nelayan.. Bagi nelayan non cantrang tidak ada lagi

4.6.4 Dampak terhadap tenaga kerja

dampak paling nyata jika peraturan ini diterapkan cukup berimbas kepada tenaga kerja yang mengantungkan hidup ke alat tangkap Cantrang ini, dalam survei yang dilakukan di desa raja bejamu terdapat 140 kapal cantrang, dimana kapal berukuran 5 GT berjumlah 84 unit dengan 252

tenaga kerja, sedangkan kapal

berukuran 10 GT berjumlah 56 unit dengan 224 tenaga kerja Sementara tenaga kerja untuk mengoperasikan kapal cantrang 5 GT diperlukan 3 orang dan 4 orang kapal 10 GT termasuk pemilik didalamnya bearti ada sebanyak 476 nelayan cantrang

yang akan kehilangan mata

pencaharian apabila peraturan ini secara tegas diterapkan.

(11)

4.6. Tanggapan nelayan desa Raja Bejamu

Masyarakat nelayan desa bejamu pada umumnya telah mengetahui tentang permen-kp no 2 tahun 2015 tentang pelarangan penggunaan alat tangkap cantrang melalui media televisi.Berikut persentasi tanggapan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat gambar 4.5

Gambar 4: Tanggapan Masyarakat Desa Raja Bejamu

Sumber : hasil wawancara masyarakat nelaayan di desa raja bejamu

Berdasarkan penyajian gambar 4 diatas dapat dijelaskan bahwa hanya terdapat 20 % masyarakat yang pro terhadap peraturan ini.Hasil penelitian dilapangan menunjukan sebanyak 20 % masyarakat yang pro. Pelarangan cantrang ini bagi nelyan bukanlah hal yang baru mereka dengar, di media massa sudah banyak berita yang menyebutkan bahwa penggunaan alat

tangkap ini dilarang karena

ketidakramah lingkungan. Pada

umunya masyarakat nelayan sudah

mengetahui resiko jika tetap

mengunakan alat tangkap cantrang untuk melaut, meskipun belum ada sanksi tegas dari pemerintah setempat tentang larangan pengunaan cantrang

namun nelayan merasa khawatir

dikarenakan pada tahun tahun

sebelumya sekelompok nelayan desa Raja Bejamu dan nelayan sinaboi terjaring razia dilaut oleh polisi air yang sedang patroli penyebabnya yaitu nelayan tidak memiliki surat izin usaha penangkapan (SIUP). Berdasarkan informasi yang didapat dari nelayan sejauh ini belum ada nelayan terjaring razia .

Solusi dan rekomendasi dari Permen Kp No 2 Tahun 2016

Berdasarkan penelitian

dilapangan penulis memberikan sedikit solusi untuk meminimalisir dampak

yang diberikan dari penerapan

peraturan tersebut berikut uraiannya: 1. Sosialisasi alat tangkap ramah

lingkungan

2. Memberikan kelonggaran waktu dalam proses peralihan

3. Adanya bantuan dana peralihan alat tangkap

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Raja Bejamu Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan 20%

80%

Tanggapan Masyarakat Desa Raja Bejamu Terkait Permen No. 2 Tahun 2015 Pelarangan

Penggunaan cantrang

pro kontra

(12)

Hilir mengenai dampak Kebijakan No.2 Tahun 2015 tentang pelarangan penggunaan alat tangkap cantrang terhadap ekonomi masyarakat nelayan di desa raja bejamu. Maka penulis memberikan kesimpulan dan saran sebagai berikut:

1. Kebijakan pelarangan kapal

Cantrang untuk melaut di beri waktu sampai dua atau tiga tahun lagi untuk bisa memiliki waktu untuk konversi ke alat tangkap yang diijinkan.

2. Konversi alat tangkap Cantrang ke

alat tangkap yang ramah

lingkungan membutuhkan waktu yang lama dan dana yang banyak, sedangkan nelayan memiliki kapal cantrang itu mayoritas dengan jalan berhutang Harusnya nelayan diberi kelonggaran waktu untuk bisa menyesuaikan dengan peraturan tersebut.

3. Jika peraturan ini secara tegas dilarang dampak terhadap produksi nelayan perbulan mencapai 8,3 ton dan menelantarkan tenaga kerja sebanyak 476 nelayan cantrang.

4.2. Saran

Adapun saran yang diberikan penulis adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah harus mensosialisasikan dan menyelenggarakan pelatihan penggunaan alat tangkap ramah

lingkungan; juga menyiapkan

skema pembiayaan untuk

membantu peralihan ke alat tangkap

ramah lingkungan melalui

organisasi nelayan atau

kelembagaan koperasi nelayan; dan menyelesaikan tuntas pengukuran ulang gross akte kapal ikan dan memfasilitasi proses penerbitan izin baru.

2. Meminta kepada pemerintah pusat untuk melakukan beberapa hal seperti menganggarkan penggantian

alat penangkapan ikan yang

dilarang dan pelatihan penggunaan alat penangkapan pengganti.

DAFTAR PUSTAKA

Ardidja,S (2005). Metode Penangkapn Ikan Jl.1. Cianjur : CV. Baruna Ilmu Indonesia

Arikunto, 2002. Prosedur Suatu

Penelitian Pendekatan

Praktek. Rineka Cipta.

Jakarta.

Arisman. 1982. Perikanan Laut. Angkasa Bandung: Bandung.

Ayodhyoa, A.U. 1983. Metode

Penangkapan Ikan. Cetakan

pertama.Faperika : IPB

Bogor.

BAPPEDA Kabupaten Rokan

Hilir,2010. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2010-2011.Bagansiapiapi.

Bagir, Manan. 1995. Dasar-dasar Perundang-undangan di Indonesia. Jakarta :Ind. Hillco

(13)

Briston Jisman. 2010. Keadaan Umum Perikanan Desa Sungai Bakau Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Laporan

Praktek Umum Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Riau.Pekanbaru.54 hal.

Cahyani, TR. 2013.Kajian

Penggunaan Cantrang Terhadap Kelestarian Sumberdaya Ikan Demersal.

Universitas Diponegoro. Semarang Dahuri, D., 2003. Membangun Kembali Perekonomian Indonesia Melalui SektorPerikanan dan

Kelautan. LISPI. Jakarta.

Dinas Perikanan dan Kelautan

Kabupaten Rokan Hilir

Provinsi Riau.2010.Laporan Akhir Tahun Dinas Perikanan

dan Kelautan Kabupaten

Rokan Hilir Provinsi Riau.

Direktorat Jenderal Perikanan

Tangkap. 2011. Keragaan perikanan tangkap di setiap

wilayah pengelolaan

perikanan Republik

Indonesia (WPP-RI).

Kementerian Kelautan dan

Perikanan Republik

Indonesia.

DKP Kabupaten Rokan Hiliri, 2012.

Laporan Tahunan 2011,

Rokan Hilir

Dunn, William. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik.

Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Eka, A Rendra. 2013. Analisis

kebijakan tentang

penggunaan alat penangkap ikan jenis cantrang ( pukat tarik ) di Indonesia.

Universitas Brawijaya.

Malang.

Hamid S. Attamimi, Ilmu

Perundang-undangan

(Dasar- dasarPembentukannya-kumpulan

kuliah).1996.Jakarta

:Sekretariat Konsorsium Ilmu

Hukum Universitas

Indonesia.

Herlambang dkk. 2001. Ekonomi

Makro: Teori Analisis dan Kebijakan, Jakarta: Gramedia. http://www.nakertrans.go.id/hasil_pen elitiantrans/kebijakan.php-64k. memahami proses pengambilan kebijakan. Di akses pada 23 Oktober 2015 Peraturan Menteri Kelautan dan

Peikanan Republik Indonesia No.2/PERMEN-KP/2015

Gambar

Gambar 1 :Data pekerjaan  masyarakat di desa Raja Bejamu  kecamatan Sinaboi
Tabel 10: jumlah tenaga kerja
Tabel  9  di  atas  menunjukan  bahwa  hasil  tangkapan  alat  tangkap  Cantrang  per  bulan  dimana  Udang  merah  (Penaeus  Merguensis)  memproduksi  3060  dengan  harga  ikan  Rp.17.000,  sedangkan Udang swallow (Pnidae Sp)  2520  dengan  harga  Rp.15.0
Tabel    11  :  Alat  tangkap  pengganti  cantrang  No  Responden  Alat  tangkap  sebelim  permen  no2   Alat  tangkap  pengganti
+3

Referensi

Dokumen terkait

Ini berarti bahwa semakin tinggi daya tarik tugas karyawan maka semakin meningkat pula kinerja pegawai Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Bireuen, dimana

Puskesmas Kuta Utara Badung yang tidak menerapkan gerakan satu rumah satu jumantik cukup tinggi karena kondisi rumah sebagian besar keluarga ini masuk

Kestabilan komunitas ikan karang Famili Pomacentridae dalam kawasan terumbu karang Desa Poopoh Kecamatan Tombariri cukup tinggi dengan melihat nilai indeks

Prospek penjual produk dari kelompok pengrajin asoka ini cukup tinggi mengingat tingginya kunjungan wisatawan ke kota Batam dimana Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara

Ini membuktikan bahwa peranan pemberian gelar Adat (Sasomba Nasi) Kepada Mempelai Laki-laki dalam tradisi pernikahan Di Desa Tebing Tinggi Kecamatan Benai

dfLAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PKM) Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PDGK 4209) S1 PGSD Universitas Terbuka DISUSUN OLEH : NAMA : .....................NIM : .....................SEMESTER: IV (EMPAT) UPBJJ : UT PANGKAL PINANG POKJAR : MUNTOK MASA REGISTRASI : 2015.1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA PANGKAL PINANG TAHUN 2015 2 / 9 ii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PELAKSNAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PDGK 4209) Oleh ..................... telah diketahui dan disahkan oleh Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok sebagai salah satu tugas akhir semester IV (Empat). Tempat : Muntok Hari : Minggu Tanggal : Mei 2015 Pembimbing Mahasiswa Sarbudiono, S.Pd ..................... NIP. 19680528 199103 1 005 NIM. ..................... 3 / 9 iii KATA PENGANTAR Alhamdullilah, segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan atas berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini dengan baik. Melalui mata kuliah ini, penulis berlatih untuk menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dipelajari dalam kegiatan merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran, sehingga penulis dapat mengoreksi diri agar menjadi seorang guru yang profesional. Penyusunan laporan tugas akhir semester IV ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya : 1.Bapak Drs. Syarif Fadillah, M.Si, selaku kepala UPBJJ UT Pangkal Pinang; 2.Bapak Hermansyah selaku pengelolah UT pangkal Pinang Pokjar Muntok; 3.Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok; 4.Bapak Mulkan selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 4 Jebus; 5.Bapak Sarmin selaku Kepala sekolah Dasar Negeri 5 Simpang Teritip; 6.Bapak Jhoni Darma Putra, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 6 Parittiga; 7.Bapak Parjana, S.Pd.SD selaku Supervisor 2 yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar; 8.Kedua orang tua dan teman Mahasiswa yang telah memberi bantuan baik moral, maupun materi dan juga semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis telah bekerja dengan maksimal. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan, selanjutnya penulis berharap Laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini akan memberi manfaat bagi pembaca, dan semua pihak yang berkepentingan. Muntok, Mei 2015 Penulis, 4 / 9 iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ........................................................................................ iv BAB I. PENDAHULUAN......................................................................1 A.Latar Belakang ...........................................................................1 B.Deskripsi Profil Mahasiswa .............................................................2 BAB II. PELAKSANAAN PKM.......................................................................... 3 A.Manfaat Mengikuti PKM ...............................................................3 B.Tempat Pelaksanaan PKM ..............................................................3 C.Waktu Pelaksanaan PKM ...............................................................3 BAB III. ULASAN PROSES SELAMA PELAKSANAAN PKM .....................5 A.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Eksakta ........................5 B.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Non Eksakta ..................5 BAB IV. PENUTUP.............................................................................6 A.Kesimpulan ................................................................................. 6 B.Saran ......................................................................................... LAMPIRAN ............................................................................................. oLembar Kelengkapan Berkas Laporan Praktek PKM ...............................oSurat Rekomendasi Kepaka Sekolah ...................................................oSurat Kesediaan Teman Sejawat .......................................................o10 (Sepuluh) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... o3 (Tiga) APKG 1 dan APKG 2 .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Refleksi .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Observasi .......................................................oJurnal Pembimbingan .................................................................... 5 / 9 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Mengajar pada hakekatnya ialah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong dan membimbing siswa belajar. Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru berupaya mengaktifkan siswa belajar. Dengan demikian, di dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai strategi dan media semata-mata supaya siswa belajar (Sri Anitah W, dkk, 2009:1.3). Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ketegasan di atas menjelaskan bahwa guru harus memiliki sikap keprofesionalisme yang harus dimiliki. Profesional sendiri adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang telah dilaksanakan, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dan untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemammpuan Mengajar (PKM) maka perlu disusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut guna dijadikan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran lebih baik. Kegiatan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar dilaksanakan di SD Negeri 4 Jebus yang beralamat di Desa Limbung, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. SD Negeri 4 Jebus dikepalai oleh bapak Mulkan memiliki 7 tenaga pendidik dan 2 tenaga kependidikan. Sekolah ini memiliki 6 rombel dengan jumlah siswa 108 orang yang kebanyakan merupakan penduduk setempat.

ABSTRAK ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DENGAN KOMPLEMENTER PADA NY “D” DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY “A” DESA NGUMPUL KECAMATAN JOGOROTO KABUPATEN JOMBANG Jauharotudz Dzakiriyah1,Fifi Ratna Aminati2,Siti Nur Farida3 Program studi Diploma Tiga Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang Email : [email protected] Kehamilan, Persalinan,Nifas,Bayi Baru lahir, dan KB adalah suatu keadaan fisiologis dimana siklus kehidupan Wanita terjadi. Namun pada prosesnya terdapat beberapa kemungkinan atau suatu keadaan dimana dapat mengancam jiwa ibu dan bayi baru lahir bahkan bisa menyebabkan terjadinya suatu kematian yang terjadi pada ibu dan bayi merupakan salah satu indicator perkembangan derajat Kesehatan dimana untuk menilai keberhasilan pelayanan Kesehatan dan program pembangunan Kesehatan dengan metode Asuhan Kebidanan Komprehensif dengan komplementer pada ibu hamil,bersalin,nifas,neonatus dan kb. Jenis metode penelitian ini menggunakan studi kasus dengan cara mengkaji suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari satu unit tunggal. Subjek peneliti yaitu ibu hamil dengan usia kehamilan trimester III. Dilakukan analisis secara mendalam menggunakan beberapa aspek menggunakan metode trianggulasi data dan catatan perkembangan SOAP. Hasil yang didapatkan dari asuhan kebidanan pada Ny “D” yaitu tidak ada kesenjangan antara asuhan yang dilapangan sesuai dengan apa yang ada di dalam teori. Penulis sudah melakukan Tindakan sesuai dengan prosedur. Kesimpulan dan saran pada penulis laporan tugas akhir ini yaitu diharapkan mampu meningkatkan mutu pelayanan kebidanan yang diberikan sesuai standar pelayanan kebidanan terbaru sesuai kompetensi bidan. Kata Kunci : Asuhan Kebidanan Komprehensif Dengan

HP. +62 819 3171 8989 PROGRAM ILMU MAHKOTA RAJA PROGRAM ILMU MAHKOTA RAJA dikhususkan untuk yang suka tirakat, dzikir dan wirid. PROGRAM ILMU MAHKOTA RAJA merupakan rajanya Ilmu Hikmah, Rajanya Ilmu-ilmu gaib, Rajanya ilmu Khodam, Rajanya Ilmu Pengasihan, Rajanya Ilmu Penghusada, Rajanya ilmu Tabib. Melalui media yang sudah dirancang secara khusus untuk pengijazahan Program Ilmu Mahkota Raja maka anda akan menjadi manusia Linuwih, Digdaya, Paranormal mumpuni, Spiritualis Tangguh, Pendekar sakti, Penyembuh yang handal. Ketangguhan Program Ilmu Mahkota Raja dimiliki tanpa melalui bertapa. PROGRAM ILMU MAHKOTA RAJA adalah gabungan ilmu-ilmu kesaktian , gabungan ilmu-ilmu pengasihan, gabungan ilmu-ilmu penyembuhan tingkat tinggi yang sangat luar biasa dahsyat, lnagka warisan para ulama ahli hikmah dan pendekar- pendekar sakti jaman dahulu. program ilmu mahkota raja PROGRAM ILMU MAHKOTA RAJA dapat dimanfaatkan kapan saja, dimana saja, untuk dapat dipergunakan selamanya tanpa efek samping. PROGRAM ILMU MAHKOTA RAJA akan membawa pengaruh baik luar biasa, dapat menuntaskan masalah - masalah kehidupan seperti masalah dengan suami / istri, masalah kehidupan yang berhubungan dengan ekonomi, AURA, PENGASIHAN, PENGOBATAN, PENGLARISAN, KESAKTIAN/KEJADUGAN, dll sehingga cepat tercapai segala hajat / cita - cita, keinginan, dll. PROGRAM ILMU MAHKOTA RAJA mencakup keilmuan antara lain : - ILMU PANGLIMUNAN Ilmu untuk menghilang dari pandangan orang-orang yang berniat jahat/mencelakakan. - ILMU MELACAK PENCURI - ILMU HAJAT AGUNG INSYA ALLOH UNTUK SEGALA HAJAT, PENGASIHAN, PISAHKAN PIL/WIL, MENYATUKAN DUA HATI MENUNDUKKAN ORANG LAIN, PENGARUHI ORANG LAIN - ILMU MENDATANGKAN REZEKI HALAL DARI ALAM NYATA INSYA ALLOH AKAN DIBERI REZEKI YANG BERLIMPAH DAN BERKAH, JIKA SEDANG MEMBUTUHKAN MODAL ATAU BANYAK HUTANG INSYA ALLOH SEGERA MENDAPAT JALAN KELUAR. - ILMU TRAWANGAN Menembus dimensi alam ghaib - ILMU PENGASIHAN PANCER SUKMO - ILMU MEDIUMISASI Dialog dengan JIN yang merasuki tubuh manusia - ILMU MENGUNDANG DAN DIALOG DENGAN PENUNGGU KHODAM ASMAK - ILMU MENARIK PUSAKA-PUSAKA - ILMU DIALOG DENGAN KHODAM PENUNGGU PUSAKA - ILMU MERAGA SUKMA Melalang jagad kealam gaib, wisata alam gaib - MEDAR SUKMO Mengeluarkan kembaran diri untuk niat kebaikan - ILMU KOMUNIKASI DENGAN JIN PENUNGGU TEMPAT-TEMPAT ANGKER/KERAMAT - ILMU MENDATANGKAN DAN KOMUNIKASI DENGAN MAKLUK HALUS - ILMU MENJUMPAI DAN BERGURU KEPADA NABI KHIDIR - ILMU MENJUMPAI DAN BERGURU KEPADA KANJENG SUNAN KALIJOGO - ILMU PENCAK SILAT GOIB -ILMU MELIHAT AURA - ILMU PUTER GILING - ILMU KANURAGAN PAMUNGKAS Insya Alloh selamat dari serangan senjata tajam - ILMU KLONTONG WESI sejenis ilmu kebal setara dengan ilmu baju besi - ILMU TENAGA DALAM HIKMAH NUR ILLAHI Untuk meningkatkan Power diri, keselamatan, proteksi badan, kosongkan tenaga lawan, pukulan jarak jauh, tolak santet, tenung, guna-guna, untuk kharisma dan wibawa. - ILMU TENAGA DALAM BIOLISTRIK Insya Alloh berguna untuk meningkatkan seluruh daya metafisik, bangkitkan kekuatan jati diri, dan segala niat tenaga dalam. - ILMU TENAGA DALAM ASMAK GATOT KACA Untuk keselamatan, kekebalan, beladiri, pagar badan - ILMU TENAGA DALAM ASMAK JOKO TINGKIR UNTUK KESELAMATAN, KEKEBALAN, BELADIRI, PAGAR BADAN - ILMU PAWANG HUJAN/ HALAU MENDUNG - ILMU PENGHUSADA PANCAR ENERGI HOLISTIK - ILMU MEMBAKAR JIN/ MENGUSIR JIN - ILMU PENGOBATAN VERSI KHODAM UNTUK PENYEMBUHAN PENYAKIT MEDIS DAN NON MEDIS. - ILMU PUKULAN HAEBAH NABI MUSA HATI-HATI MENGGUNAKAN PUKULAN ANDA, KARENA ORANG YANG KENA PUKULAN ANDA BISA PINGSAN ATAU REMUK TULANGNYA - ILMU MEMINJAM KESAKTIAN TOKOH-TOKOH SAKTI JAMAN DULU - ILMU MENYERAP ENERGI AIR - ILMU MENYERAP ENERGI MATAHARI - ILMU MENYERAP ENERGI BUMI - ILMU MENYERAP ENERGI BINTANG - ILMU GETARAN TANGAN UNTUK MENINGKATKAN GETARAN, KEPEKAAN, INDRA KEENAM/ MATA BATHIN - ILMU TOLAK SANTET, TENUNG - ILMU PREDIKSI - ILMU MEMINDAH KHODAM PENUNGGU PUSAKA - ILMU INTI PUKULAN JARAK JAUH UNTUK DEMO TENAGA DALAM, DAN LATIHAN TENAGA DALAM PANTUL - ILMU ASMAK PENGASIHAN MEDIA ROKOK. - ILMU PEMAGARAN GHAIB MULTI FUNGSI - ILMU RAHASIA SURAT AR-ROKHMAN ILMU BERGUNA UNTUK MELUNAKAN HATI ORANG-ORANG YANG KERAS DAN HOBI BERBUAT MAKSIAT AGAR INSYAF KEMBALI KEJALAN YANG BENAR - ILMU MERUKUNKAN KELUARGA DAN MENYATUKAN DUA HATI - ILMUPENYEMBUHAN BEDAH METAFISIKA. - ILMU ASMAK PENGASIHAN JANUR KAROMAH - ILMU PENGSIHAN SEMAR MESEM - ILMU PENGASIHAN MAHKOTA SHOLAWAT - ILMU PENGASIHAN ISMOYO - ILMU PENGASIHAN NABI YUSUF - ILMU MEMBUAT AIR PENYEMBUHAN - ILMU PENGASIHAN JARAN GOYANG - ILMU PENGASIHAN SEMAR KUNING - ILMU PENGASIHAN MEDIA MINYAK RAMBUT - ILMU THORIQOH SAPU JAGAD INSYA ALLOH KAYA HARTA, KAYA HATI, KAYA ILMU, CUKUP SANDANG PANGAN, MUDAH REZEKINYA, HATI TENANG, IMAN KUAT, HILANG RASA GELISAH DLL. - ILMU PENARIK TAMU/ PEMBELI/PELANGGAN/RELASI BISNIS - ILMU PENGHUSADA NUR SYIFA - ILMU RUWATAN/ BUANG SIAL - RESEP-RESEP PENGOBATAN DENGAN MEDIA RAMUAN. DIANTARANYA UNTUK PENYAKIT: JANTUNG,LIVER, ASAM URAT, AMANDEL, KANKER, KENCING BATU, PARU-PARU, DARAH TINGGI,SUSAH MELAHIRKAN, MEMAR-MEMAR,SALAH URAT/TERKILIR, BENGKAK-BENGKAK/BERI-BERI, IMPOTENSI/ LEMAH SAHWAT, KENCING MANIS, TELINGA TULI, TELINGA BERNANAH SAKIT KEPALA, GATAL-GATAL, GONDONG, BATUK, BATUK BERDARAH, SAKIT MATA (KATARAK, PLUS, MINUS, SILINDRIS DLL) - ILMU PENGHUSADA MEMBUAT PIL-PIL PENYEMBUHAN - ILMU RAHASIA MEMBUAT UANG ASMAK - ILMU MAHABBAH PEMIKAT SUKMA - ILMU MELEBUR PELET BERGUNA UNTUK MENGOBATI ORANG YANG KENA ILMU PELET - dll PERTANYAAN KONSULTASI DAN PEMESANAN HUBUNGI BAPAK USTADZ HABIB CALL/WA : 0819 3171 8989 SARANA PENGIJAZAHAN DAN PETUNJUK LENGKAP KAMI KIRIM VIA Jasa pengiriman khusus TERCATAT/ RAHASIA tercepat sampai alamat saudara. Program Ilmu Mahkota Raja sudah pernah diajarkan ke wilayah berikut ini : Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Palembang, Pangkal Pinang, Bengkulu, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, Serang, Semarang, Pekalongan, Batang, Kendal, Yogyakarta, Surabaya, Madiun, Denpasar, Mataram, Kupang, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Samarinda, Manado, Mamuju, Palu, Kendari, Makassar, Gorontalo, Ambon, Ternate, Kota Manokwari, Jayapura, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Gorontalo, Maluku Utara, Papua Barat, Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Singapura,Thailand, Timor Leste,Kamboja, Laos,Vietnam,India, Bangladesh, Pakistan, Jepang, Taiwan, RRC, Korea, Mongolia, Amerika Serikat, Kanada, Panama, Puerto Rico , Brasil, Peru, Suriname, Nigeria, Togo, Zimbabwe, Botswana, Afrika Selatan, Ethiopia, Malawi, Kongo, Gabon, Kamerun, Belanda, Inggris, Jerman, Perancis, Irlandia, Swis, Austria, Italia, Portugal, Monaco, Spanyol, Romania, Denmark, New South Wales, Tasmania,Dakar, dll SEKARANG GILIRAN ANDA UNTUK MEMILIKINYA. Rasakan manfaatnya sendiri secara langsung Hubungi kami melalui Kontak resmi WA : +62 819 3171 8989 PERMOHONAN Program Ilmu Mahkota Raja Hubungi : Ustadz Habib Alamat: Wates, Kulon Progo, Yogyakarta, Indonesia Kontak Resmi WA: +62 819 3171 8989 Merasa jauh bisa jarak jauh. (TIDAK BUKA CABANG) Bisa dalam negeri dan luar negeri . Kami memberikan garansi keaslian, bimbingan, pembinaan, memberi pengarahan, pendampingan, petunjuk dan memberikan solusi terbaik secepat mungkin, juga konsultasi. PERHATIAN : Hati - hati !!! terhadap oknum yang mengatasnanamakan Guru Ilmu Mahkota Raja . Kontak Resmi hanya yang tertera di laman ini. Hati - hati !!! mempelajari keilmuan tanpa adanya pengijazahan dari guru atau praktisi yang tepat karena akan berakibat buruk terhadap kejiwaan Anda.