• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PRODUKSI PROGRAM DAHSYAT WEEKEND (STUDI KASUS TIM KREATIF)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PRODUKSI PROGRAM DAHSYAT WEEKEND (STUDI KASUS TIM KREATIF)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PRODUKSI PROGRAM

DAHSYAT WEEKEND (STUDI KASUS TIM

KREATIF)

Adhimas Putra Dewangga

Jurusan Komunikasi Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Universitas Bina Nusantara Jln. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530

Telp. (62-21) 5350660 Fax. (62-21) 5350644 Adhimas15@gmail.com

(Adhimas Putra Dewangga; Heribetus Sunu Budihardjo)

Abstract

Research purpose is to know about the strategy of dahsyat weekend’s creative team at RCTI in order to increase the interest of audience. Reasearch Method is qualitative descriptive, because this research isn’t using any mstatistic calculation. The research result is written in descriptive naration. Analysis is done by direct observation in the field of study, and an indepth interview with three reliable sources about the research topic. Then the information gathered were filtered with coding category, check the reliability and validity of data, and analyze it so it can be presented as a thesis paper. Using some theory as a factor of analyisis, such as program television theory, production team, strategy of television program format, creative strategy for television production, strategic, rating and share. The Achivement of research Dahsyat Weekend program always keep their contents interesting for the sake of pulling audience interest. And with that they can compete with their competitor program. Dahsyat Weekend program is improving Indonesia’s music quality. The Conclusion Dahsyat Weekend is able to compete against it’s competitor with count on their contents and host.

Keywords : Creative Team, Creative, Strategy

Abstrak

Tujuan penelitian mengetahui tentang Strategi Proses Produksi Program Dahsyat Weekend (Studi Kasus Tim Kreatif). Metode penelitian dengan penelitian kualitatif deskriptif karena merupakan penelitian yang tidak adanya perhitungan didalam penelitian kualitatif dan menjabarkan temuan berupa uraian deskriptif. Analisis dilakukan dengan pengamatan langsung, wawancara mendalam dengan tiga narasumber terkait dan informasi narasumber diseleksi dengan kategori coding, memeriksa keabsahan data, menganalisa dan menyajikan data. Kategori teori yang diaplikasian sebagai faktor analisis adalah teori program acara televisi, tim produksi, strategi format program televisi, strategi kreatif produksi televisi, rating dan share . Hasil yang dicapai program Dahsyat Weekend selalu mempertahankan konten – konten yang menarik supaya menarik minat penonton dan bersaing dengan kompetitor program lainnya dan Dahsyat Weekend selalu memajukan kualitas musik Indonesia kesimpulannnya adalah program Dahsyat Weekend mampu bersaing dengan program lainnya dengan mengandalkan konten dan host yang terlibat didalam Dahsyat Weekend.

(2)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Program televisi sudah tidak asing lagi bagi seluruh masyarakat. Seluruh stasiun televisi berusaha menghadirkan program-program yang baik sehingga program tersebut mendapatkan nilai Rating yang baik dan dapat menjadi program terbaik.

Televisi merupakan salah satu media massa yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Kelebihan yang dimiliki oleh televisi adalah fungsi audio visual yang digabungkan serta perwujudan warna yang realistis, membuat media ini digemari oleh penonton dari berbagai kalangan tanpa adanya batasan usia, ekonomi ataupun pendidikan. Ditambah dengan kebebasan penonton dalam memilih saluran yang diinginkan serta berbagai program acara yang disajikan, mulai dari program berita yang bersifat informasi, program hiburan, dan program yang bersifat mendidik, menjadikan media televisi menungguli media-media massa lainnya.

Sebagai media yang digemari, televisi memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarkan informasi yang aktual dan faktual, hiburan, serta pendidikan yang semuanya haruslah sesuai dengan norma-norma yang ada, karena apa-apa yang disajikan oleh televisi sangatlah mudah untuk difahami. Bahkan tidak jarang tayangan televisi menjadi inspirasi dan acuan para pemirsa televisi. Menyadari akan hal itu, stasiun-stasiun televisi pun berlomba-lomba dalam menyajikan tayangan yang bermanfaat dengan berbagai macam program acara.

Salah satu program acara yang disiarkan televisi adalah program Variety Show. Program jenis ini ditayangkan di berbagai macam stasiun televisi diantaranya SCTV, RCTI, dan NET. Program Variety Show yang ditayangkan di berbagai stasiun televisi ini memiliki perbedaan masing-masing. Pandangan tentang pentingnya program ini juga berbeda di tiap-tiap stasiun televisi. Namun pada hakikatnya program Variety Show memiliki fungsi atau kepentingan sebagai media penyebaran, pembelajaraan serta pengetahuan tentang realita sosial,budaya,bahkan sebagai media propaganda yang bisa mengarahkan atau membentuk pendapat masyarakat.

Program Variety Show merupakan program acara televisi yang menyatukan berbagai acara jenis hiburan,panggung televisi seperti lawak, lagu, dan drama. Variety Show adalah format acara televisi yang mengkombinasikan berbagai format lainnya, seperti talkshow, quiz, game show, musik concert , dan drama. Variasi acara tersebut dipadukan dalam sebuah pertunjukan dalam bentuk siaran langsung maupun siaran rekaman (Naratama, 2006:109)

Dahsyat Weekend adalah sebuah acara televisi yang ditayangkan oleh RCTI pada hari Sabtu dan Minggu pukul 09.00–11.00 WIB. Dahsyat Weekend adalah program yang berasalkan dari program Dahsyat yang tayang di hari Senin sampai Jum’at pukul 07.30–08.30 WIB.

Acara ini pertama kali tayang pada tanggal 24 Maret 2008. Berisi acara yang berhubungan dengan musik dan variety show selama 2–4 jam. Program Dahsyat dan Dahsyat Weekend dibawakan oleh beberapa host yang atraktif, seperti Raffi Ahmad, Denny Cagur, Ayu Dewi, Lolita Agustin, Dede Sunandar, Nagita Slavina, dan Luna Maya.

Program Dahsyat Weekend sempat memenangkan penghargaan dari Panasonic Awards untuk kategori Music and Variety Show terbaik selama lima tahun berturut-turut yaitu tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014. Tanpa adanya kerja sama dari orang-orang yang berada dibalik layar tersebut maka program Dahsyat Weekend tak akan memiliki arti apa-apa.

Sebuah ide dan kreatif adalah faktor utama yang harus dilakukan dalam melakukan proses produksi program Dahsyat Weekend. Sebuah ide dan kreatif muncul dari kapan saja dan siapa saja namun ide dan kreatif tersebut harus disepakati bersama-sama untuk program Dahsyat Weekend.

(3)

Dengan adanya kerja sama antara tim untuk mencari sebuah ide dan kreatif maka proses produksi program Dahsyat Weekend dapat berjalan dengan baik sehingga dapat digemari oleh penonton Dahsyat Weekend.

Landasan Teori

Program Acara Televisi

Penayangan sebuah program acara televisi bukan hanya bergantung pada konsep penyutradaraan atau kreativitas penulisan naskah, melainkan sangat bergantung pada kemampuan profesionalisme dari seluruh kelompok kerja di dunia broadcast dengan seluruh mata rantau divisinya. Acara yang bagus bisa ambruk karena kurang promosi dan juga bisa jatuh bila kualitas gambar on air-nya mengalami gangguan frekuensi seperti suaranya bergema atau gambarnya rusak. Namun, semuanya masih bisa diantisipasi. Kuncinya ada pada penentuan Format Acara Televisi (Naratama, 2006:62).

Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikandengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut (Naratama, 2006 : 63).

Jenis Program Televisi

(Soenarto, 2007: 62-63) membagi program menjadi dua jenis, yaitu Drama dan non-drama, yang pembagiannya sebagai berikut :

a. Program Drama

Program siaran drama berisi cerita fiksi. Istilah ini juga disebut sinetron cerita. Untuk membedakannya dengan sinetron noncerita adalah: format sinetron yang terdiri dari beberapa jenis, yaitu: sinetron drama modern, sinetron drama legenda, sinetron drama komedi, sinetron drama saduran dan sinetron yang yang dikembangkan dari cerita atau buku novel, cerita pendek dan sejarah (Soenarto, 2007: 62-63).

b. Program non Drama

Format program nondrama yang terdiri dari hal-hal yang realistits dibagi dalam beberapa kategori, diantaranya musik, permainan, reality show, talk show, dan pertunjukan. Program nondrama adalah program format program yang sangat fleksibel, karena terdiri dari unsur drama dan jurnalistik yang dikombinasikan menjadikan satu program. (Rusman Latief, 2015 : 7)

.

Menurut Morissan (2008:297-218) dalam dunia televisi program acara tersebut terdiri dari:

1)Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audience. Program informasi tidak harus program berita dimanapresenter membacakan berita , tapi jug termasuk di dalamnya acara talk show (perbincangan). Program ini dibagi 2, yakni berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). a.Hard News

Hard News adalah segala informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran, karena sifatnya terikat waktu agar diketahui oleh pemirsa. (Rusman Latief, 2015 : 33) b. Soft News

Soft News atau berita lunak adalah segala informasi penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (in-depth), namun tidak bersifat harus segera tayang (timeless) (Rusman Latief, 2015 : 38)

2)Program Hiburan, segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), musik, dan pertunjukan.

3)Permainan atau Game Show

Bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu, menjawab pertanyaan dan memenangkan permainan.

(4)

Strategi Produksi Televisi

Menurut zettl (2012:4) dalam bukunya television production handbook sebuah program dari stasiun televisi memiliki tiga tahapan dalam memproduksi sebuah program televisi agar program tersebut menjadi baik, yaitu:

1.Strategi Praproduksi

Kegiatan yang di mulai dari pembahasan ide gagasan atau konsep suatu program televisi, konten acara yang akan dibahas, sampai dengan penentuan pengambilan gambar. Dalam perencanaan ini terjadi suatu proses interaksi antara kreativitas manusia degan peraltan pendukung yang tersedia. Baik buruknya suatu proses produksi akan amat sangat bergantung dengan tahap perencanaan atau praproduksi.

Tahapan ini juga neliputi tiga bagian sebagai berikut: (Wibowo, 2007:39) a.Penemuan Ide

Menemukan ide dan gagasan, membuat riset dan menulis naskah atau mengembangkan gagasan menjadi naskah sebuah riset.

b.Planning

Perencanaan mencakup kegiatan penentuan tujuan (objectives) serta mempersiapkan rencana dan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut (Morissan,2008:130).

c.Persiapan

Latihan para artis, pembuatan setting, dan meneliti dan melengkapi peralatan yang digunakan.

Program Dahsyat Weekend dalam menentukan strategi produksi, memulai sesuatu dari tahapan praproduksi. Pada tahapan ini program Music & Variety Show Dahsyat Weekend melakukan suatu brainstorming dalam merencanakan segala sesuatu yang dibutuhkan pada saat produksi dilapangan nantinya.

Banyak strategi yang direncanakan agar bejalan menjadi baik, yang dimulai dari pencarian tema yang unik, ide yang menarik, dan bintang tamu yang heboh, penetapan konten acara yang akan disuguhkan pada saat dilapangan merupakan strategi yang dibutuhkan oleh program Dahsyat Weekend, karena dalam penentuan tema akan berpengaruh dalam produksi program Dahsyat Weekend.

Industri penyiaran merupakan industri kreatif, sehingga strategi yang digunakan pun, harus strategi yang kreatif. Menurut Fred Wibowo, kunci sukses dari setiap program televisi sebagian berkat perencanaan dan sikap kreatif menjadi faktor yang paling penting dalam memproduksi program televisi. (Wibowo, 2009: 21)

Menurut Naratama, ada elemen elemen dalam pencarian ide yang menarik dalam produksi acara, yaitu (Naratama, 2006: 111 – 118) :

a. Target Penonton

Sebelum merencanakan suatu program, seorang produser perlu mengkaji secara teliti tentang target penonton, yaitu segmen penonton yang menjadi sasaran program. Klasifikasi target penonton menurut Naratama dibedakan menjadi 3, yaitu : (Naratama, 2006 : 111) 1) Usia, penggolongan segmentasi penonton berdasarkan usia, menurut Keputusan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Nomor 009/SK/KPI/8/2004 tentang pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran KPI, pasal 65 yaitu : (Askurifai, 2006: 235)

a) Klasifikasi A : tayangan untuk Anak, yaitu penonton berusia di bawah 12 tahun b) Klasifikasi R : tayangan untuk Remaja, yaitu penonton berusia 12 – 18 tahun c) Klasifikasi D : tayangan untuk Dewasa, yaitu penonton berusia > 18 tahun. d) Klasifikasi SU : tayangan untuk Semua Umur.

2) Jenis Kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

3) Status Sosial, menurut Lloyd Warner, kelas sosial dapat dibagi menjadi enam bagian, yaitu : (Morissan, 2008: 174)

(5)

b) Kelas atas bagian bawah (A) c) Kelas menengah atas (B+) d) Kelas menengah bawah (B) e) Kelas bawah bagian atas (C+) f) Kelas bawah bagian bawah (C)

b. Bahasa Naskah

Bahasa naskah yang ditulis oleh penulis naskah perlu menjadi perhatian khusus, karena bahasa naskah yang tidak sesuai dengan target penonton bisa menjadi faktor kegagalan suatu program, sebagai contoh, penggunaan istilah asing yang terlalu banyak pada program dengan target penonton kelas C (kelas bawah bagian bawah). (Morrisan, 2011: 174)

c. Punching Line

Punching line adalah kejutan-kejutan dalam dialog naskah yang dimainkan oleh para pemain yang sengaja dituliskan untuk menghentak perhatian penonton yang mulai jenuh dan bosan. Kejutan naskah dapat berupa komedi, pertanyaan, tangisan, dan ungkapan peribahasa.

d. Gimmick and Funfare

Gimmick adalah trik-trik yang digunakan untuk mendapatkan perhatian penonton dalam bentuk sound effects , musik ilustrasi, adegan suspense (tegang), mimic, ekspresi dan acting pemain, jokes (kelucuan), teknik editing dan penggerakan kamera. Sedangkan Funfare adalah puncak acara yang dimeriahkan dengan kegembiraan, kemewahan, keindahan, dan kebersamaan. Biasanya funfare diletakkan di akhir acara di mana seluruh pendukung acara naik ke panggung dan bernyanyi bersama, namun bisa juga dipakai sebagai kemeriahan pembukaan acara.

e. Clip Hanger

Clip hanger adalah sebuah scene atau shot yang diambangkan karena adegan terpaksa dihentikan oleh commercial break (iklan). Clip Hanger digunakan untuk membuai penonton dengan membuat penonton penasaran pada apa yang akan terjadi selanjutnya sehingga penonton tidak berpindah ke lain channel. (Narratama, 2006: 63 – 64).

Pada program Dahsyat Weekend sering menggunakan Clip Hanger pada akhir segmen dengan tujuan untuk menahan penonton Dahsyat Weekend tidak pergi meninggalkan televisi dan penonton mempunyai rasa penasaran dengan tayangan program Dahsyat Weekend selanjutnya seletalh commercial break.

Pada tahapan praproduksi ini penentuan ide juga merupakan strategi yang dibutuhkan untuk dapat meningkatkan rating dan share.

2.Strategi Produksi

Hal yang berhubungan dengan kegiatan praproduksi seperti penentuan konsep acara, konten acara, penentuan tema yang akan digunakan, penentuan peserta yang akan diundang, serta penentuan lokasi yang akan digunakan untuk shooting, semua itu merupakan segala sesuatu yang mendukung strategi produksi dan paskaproduksi.

Namun, segala sesuatunya harus diingat, apa yang sudah direncakan pada kegiatan praproduksi akan berbeda dengan keadaan yang akan dihadapi dilapangan nantinya, seperti talent yang berhalangan hadir, pada program Dahsyat Weekend jika talent berhalangan hadir maka tim harus bekerja keras mengisi talent yang tidak hadir dengan cara lain.

a.Organizing

Proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya (Morissan, 2008:142)

b.Actuating

Memberikan pengaruh (penggerak) mencakup usaha untuk mempengaruhi (influencing) tertuju pada upaya untuk merangsang antusiasme karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif (Morissan,2008:154).

(6)

Suatu proses untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan sudah tercapai atau belum (Morissan,2008:159), dan dapat mengetahui apakah prosesnya berjalan dengan baik dan tidak ada penyimpangan-penyimpangan dari rancangan semula yang telah di tetapkan.

3.Strategi Paskaproduksi

Kegiatan setelah pengambilan gambar atau tahap produksi sudah selesai dilakukan maka hasil yang sudah di dapat bisa langsung diputar atau materi hasil produksi tersebut akan diberikan kepada editor yang nantinya akan melewati tahap editing baik online maupun offline.

Selain editing pada tahapan ini juga dilakukanya evaluasi yang dilakukan oleh crew-crew yang terlibat dalam pengambilan gambar. Strategi yang digunakan pada tahapan paskaproduksi ini terutama dalam evaluasi yaitu dengan dilakukannya evaluasi maka segala sesuatu yang terjadi pada saat pengambilan gambar dapat dibahas pada evaluasi ini, seperti kesalahan yang terjadi, dan apa yang harus dirubah.

Program Dahsyat Weekend pada tahapan paskaproduksi ini lebih kepada evaluasi yang dilakukan oleh para crew yang terlibat dalam kegiatan pengambilan gambar atau produksi. Strategi yang digunakan yaitu melihat dari antusias para penonton yang ada dilokasi, jika penonton terlihat heboh maka konten yang sudah dilakukan sudah baik, sebaliknya jika penonton tidak heboh maka konten dan tema acara harus segara diperbaiki.

Jadi tahap paskaproduksi terutama dalam melakukan evaluasi merupakan strategi yang baik untuk dapat memulai kegiatan selanjutnya dengan baik.

Strategi Kreatif Terhadap Penayangan Program

Head-Sterling (1982), menyatakan bahwa stasiun televisi memiliki sejumlah strategi dalam upaya menarik audien masuk ke stasiun sendiri (inflow) dan menahan audien yang sudah ada untuk tidak pindah saluran atau mencegah tidak terjadi aliran audien keluar (outflow), yaitu (Morissan, 2008:306-308) :

1. Head to Head

Suatu program yang menarik audien yang sama sebagaimana audien yang dimiliki satu atau beberapa stasiun televisi saingan. Dalam hal ini, stasiun televisi mencoba menarik audien yang tengah menonton program televisi saingan untuk pindah ke stasiun sendiri dengan menyajikan program yang sama dengan televisi saingan itu.

Dengan melihat program kompetitor dengan jenis yang sama, maka tim kreatif dapat melihat konten-konten yang dapat digunakan di dalam program Dahsyat Weekend.

2. Program Tandingan

Strategi penayangan program tandingan (counterprogramming) adalah strategi untuk merebut audien yang berada di stasiun saingan untuk pindah ke stasiun sendiri dengan cara menjadwalkan suatu program yang memiliki daya tarik berbeda untuk menarik audien yang belum terpenuhi kebutuhannya.

Dengan melihat program kompetitor yang berlawanan jenis, maka tim kreatif dapat mengembangkan unsur-unsur tambahan ke dalam program Dahsyat Weekend.

3. Bloking Program

Strategi bloking program (block programming) adalah sama dengan konsep flow through Nielsen dimana audien dipertahankan untuk tidak pindah saluran dengan menyajikan acara yang sejenis selama waktu siaran tertentu.

4. Pendahuluan Kuat

Strategi penayangan yang dinamakan dengan “pendahuluan kuat” (strong lead-in) adalah strategi untuk mendapatkan sebanyak mungkin audien dengan menyajikan program yang kuat pada pemulaan segmen waktu siaran, misalnya menyajikan program berita lokal atau kriminalitas yang kuat pada awal waktu siaran day time (sekitar jam 10.00 atau 11.00) sebagai pengantar menuju program berita nasional.

(7)

5. Strategi Buaian

Disebut strategi membuat buaian (creating hammock) karena hammock berarti buaian yang diikat pada dua batang pohon. Ini merupakan strategi untuk membangun audien atas suatu program yang mulai mengalami penurunan popularitas.

6. Penghalang (Stunting)

Strategi untuk merebut perhatian audien dengan cara melakukan perubahan jadwal program secara cepat. Misalnya, menyajikan suatu seri film baru yang memiliki durasi waktu yang panjang. Cara lain adalah menginterupsi suatu program yang kuat dengan cara lain yang lemah atau sebaliknya menginterupsi program regular dengan acara khusus yang kuat.

7. Strategi Lainnya

Beberapa strategi lainnya adalah dengan tetap mempertahankan program-program yang berhasil pada posisinya yang sekarang. Audien umumnya sudah terbiasa dengan jadwal program yang menjadi kegemarannya. Perubahan jadwal akan membingungkan audien dan bahkan program itu dapat kehilangan audiennya.

METODOLOGI PENELITIAN

Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma interpretif (pandangan/ pendapat) dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Dalam paradigma interpretif, realitas sosial pada hakekatnya tidak pasti namun nisbi atau relatif. Karena kerelatifannya, maka pemaknaan setiap orang tergantung bagaimana ia terlibat dalam peristiwa sosial tertentu. Seseorang hanya dapat mengerti dari sisi dalam, bukan dari luar realitas sosial. (Moleong,2010). Dalam penelitian ini karena paradigma ini menyatakan bahwa pengetahuan dan pemikiran awam berisikan arti atau makna yang diberikan individu terhadap pengalaman dan kehidupannya sehari- hari. Sehingga melalui paradigma interpretif, dalam penelitian ini peneliti dapat memahami bagaimana Strategi Proses Produksi Program Dahsyat Weekend (Studi Kasus Tim Kreatif).

Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana dalam proses penelitian yang digunakan berdasarkan teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti untuk menemukan solusi dalam permasalahan tersebut.

Penelitian kualitatif berfokus pada fenomenal sosial dan pada pemberian suara pada perasaan dan persepsi dari partisipan dibawah studi. Hal ini didasarkan pada kepercayaan bahwa pengetahuian dihasilkan dari seting sosial dan bahwa pemahaman pengetahuan sosial adalah suatu proses ilmiah yang sah (legitimate). (Emzir,2012:2)

Objek Penelitian

Objek peneliti yang akan diteliti adalah salah satu program yang tayang di RCTI, yaitu Dahsyat Weekend yang tayang setiap hari sabtu dan minggu.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di stasiun televisi RCTI yang beralamatkan di Jalan Raya Pejuangan Nomor 1, Kebun Jeruk. 11530 Jakarta Barat.

Jangka Waktu Penelitian

Maret – Mei 2015

Teknik Pengumpulan Data

Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan dari metode yang ada tergantung masalah yang dihadapi (Kriyantono, 2009: 93). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:

(8)

a. Data Primer

Wawancara mendalam adalah wawancara secara intensif untuk mendapatkan data kualitatif yang mendalam. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi atau pengamatan secara langsung ke objek penelitian yaitu program Dahsyat Weekend RCTI.

Observasi; diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung, tanpa mediator, subjek penelitian untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan subjek tersebut. Observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan pada riset kualitatif. Yang diobservasi adalah interaksi (perilaku) dan percakapan yang terjadi antara subjek yang diteliti (Kriyantono, 2009:108). Sedangkan observasi yang digunakan adalah observasi nonpartisipan, yang merupakan metode observasi tanpa ikut terjun melakukan aktivitas seperti yang dilakukan kelompok yang diteliti, baik kehadirannya diketahui atau tidak (Kriyantono, 2009: 110).

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data ini juga dapat diperoleh dari data primer penelitian terdahulu yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya sehingga menjadi informatif bagi pihak lain (Kriyantono, 2010:42). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan studi kepustakaan (literature) seperti data-data yang terdapat pada RCTI yang sekiranya dapat dipergunakan sebagai penelitian, seperti data persaingan kompetitor, data rating dan share, dan tentang konten-konten yang terdapat pada program Dahsyat Weekend yang dilihat melalui MBM (Minute by Minute).

Analisis Data

Maleong (dalam Kriyantono, 2009:165) mendefinisikan analisis data sebagai proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola. Bodgan & Biklen mengemukakan analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Pada penelitian Strategi Proses Produksi Program Dahsyat Weekend (Studi Kasus Tim Kreatif) mengambil data dengan cara mencari, mengidentifikasi, dan mencatat yang ada dilapangan lalu mengklafikasi data yang benar dan membuang data yang kurang serta melakukan kategori.

Kriteria Keabsahan Data

Pada penelitian mengenai Strategi Proses Produksi Program Dahsyat Weekend (Studi Kasus Tim Kreatif) menggunakan Teknik Keabsahan Data. (Moleong, 2011: 324-325).

a)Credibility: data yang diperoleh harus kredibel, hasil penelitian bisa diterima dan dapat dipercaya kebenarannya sebagai sesuatu yang akurat, valid dan dapat dipertanggung jawabkan dari segala sisi. Kredibelitas dapat dicapai dengan menggunakan teknik keabsahan seperti trigulasi, tekun dan serius dalam melakukan pengamatan, serta dari kajian pustaka atau referensi.

b)Transferability: generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sempel yang secara representative mewakili populasi itu. Penelitian ini hatus bisa diterapkan pada situasi yang lain dan pada penelitian yang lain sebagai bahan referensi, khususnya untuk penelitian mengenai proses produksi program acara televisi.

c)Dependability: hasil penelitian harus bergantung dengan teori-teori yang digunakan. Hasil penelitian tidak berdiri sendiri, tetapi memiliki dasar teori yang digunakan, dengan cara mengaitkan penelitian yang dilakukan dengan dasar teori-teori yang digunakan. Misalnya pada penelitian ini teori yang dapat digunakan dan berhubungan dengan proses produksi program televisi dan analisis SWOT adalah teori komunikasi massa, media massa, televisi, berita, teori proses produksi televisi, broadcasting management, dan analisis SWOT. Dari patokan dan dasar teori ini lah, suatu hasil penelitian dapat dipercaya, valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

d)Confirmability: suatu hasil penelitian seperti hasil wawancara, bukti telah melakukan observasi dapat dikonfirmasi secara resmi oleh instansi atau perusahaan ditempat si peneliti melakukan observasi. Untuk bisa mendapatkan bukti kebenarannya harus adanya kesepakatan dengan beberapa key informan. Bukti-bukti tersebut seperti, surat pernyataan yang sudah disetujui dan ditanda tangani oleh informan (surat bukti telah melakukan wawancara dengan informan, surat bukti bahwa peneliti benar telah melakukan observasi di

(9)

tempat yang terkait, dan hasil wawancara yang telah ditranskrip telah disetujui dan diparaf oleh informan).

Triangulasi

Triangulasi sendiri terdiri dari empat macam teknik pemeriksaan, keempat teknik pemeriksaan tersebut diantaranya(Moleong, 2009):

a. Triagulasi Sumber: menguji kredibilitas data dengan cara mengecek kebenaran hasil pengamatan di lapangan melalui beberapa sumber yang berkaitan langsung dengan proses produksi program Dahsyat Weekend melalui wawancara. Teori yang pernah didapatkan, komentar dari orang-orang, melihat langsung di lapangan, dicocokan atau dibandingkan dengan hasil dari wawancara dengan beberapa informan. Peneliti membandingkan jawaban-jawaban informan. Dan jika jawaban antara para informan sama dan cocok, maka penelitian ini akan semakin dipercaya dan kredibel. b. Triagulasi Metode: menguji kredibilitas hasil penemuan dalam penelitian dengan beberapa teknik

pengumpulan data. Dengan cara melakukan wawancara dengan lengkap, melakukan observasi terus menerus dan sungguh-sungguh, mencatat hal-hal kecil yang dilihat dilapangan, dan dengan dukungan berbagai dokumen yang dapat dijadikan referensi oleh peneliti.

c. Triagulasi Teori: menguji kredibilitas data dengan teori-teori yang dapat dipercaya sumbernya. Teori-teori tersebut harus berkaitan atau berhubungan dengan kasus atau fenomena yang sedang diteliti. Teori tersebut yang akan menjadi dasar untuk memperkuat hasil penelitian dan dapat dipercaya. Teori itu seperti teori komunikasi massa, media massa, televisi, berita, broadcasting management, dan analisis SWOT.

HASIL DAN BAHASAN

1. Title : Dahsyat Weekend 2. Format : Music & Variety Show 3. Duration : ±120 Minutes

4. Target Audience : Age : All (Adult, teenage, kid) S.E.S : MF ABC 5+ S.E.C : Upper+Middle 1 5. Host : a. Host : − Ayu Dewi, − Denny “Cagur”, − Raffi Ahmad b. Co-Host : − Dede Sunandar, − Nagita Slavina, − Syahnaz Sadiqah, − Lolita Agustin, − Julia Perez, − Billy Syahputra, − Marcell Chandrawinata, − Tina Toon.

LATAR BELAKANG DAHSYAT WEEKEND

Dahsyat Weekend merupakan program pengembangan dari program Dahsyat Weekdays, yang tayang pada hari Sabtu dan Minggu pukul 09.00-10.00 WIB. Perbedaan antara Dahsyat Weekend dengan Dahsyat Weekdays yaitu yang pertama adalah Dahsyat Weekend tayang pada pukul 09.00 sampai 11.00 WIB dan Dahsyat Weekdays tayang pada pukul 07.00 sampai 09.00, kedua Dahsyat Weekend mempunyai unsur keluarga dan anak-anak karena pada hari libur, anak-anak dan keluarga lebih sering untuk menonton televise sehingga program Dahsyat Weekend memasukan konten anak-anak atau liburan sehingga keluarga dan anak-anak akan menyukai. HEAD TO HEAD

Untuk mencari ide, tim kreatif juga harus melihat program kompetitor yang ada di stasiun televisi lainnya agar dapat mengantisipasi adanya serangan dari televisi lain dan dapat mengembangkan ide yang lebih dalam dari program lain untuk program Dahsyat Weekend.

(10)

Dengan adanya persaingan didalam dunia pertelevisian, program Dahsyat Weekend juga memiliki program kompetitor yang sejenis dengan Dahsyat Weekend yaitu adalah Inbox yang tayang di SCTV, Inbox Weekend yang diberi nama dengan Inbox Karnaval lebih mengutamakan penontonnya

PROGRAM TANDINGAN

Selain program kompetitor yang sejenis, Dahsyat Weekend juga memiliki saingan kompetitor di slotnya dengan jenis yang berbeda, yaitu adalah program Anak-anak. Program anak-anak menjadi program kompetitor dengan jenis yang berbeda karena pada hari Weekend, Anak-anak lebih sering menonton televisi acara program anak daripada Variety Show

BLOKING PROGRAM

Dahsyat Weekend merupakan program yang sudah regular di RCTI dan program Dahsyat Weekend termasuk program in-house terpanjang yang dimiliki oleh RCTI selain program Infotainment seperti Silet dan Intens. Seperti yang diungkapkan Produser Dahsyat.

STRONG LEAD IN

Doraemon dan Bima X adalah program yang tayang sebelum Dahsyat Weekend tayang, karena pada program Doraemon dan Bima X memiliki minat penonton yang cukup tinggi sehingga jika program Dahsyat Weekend tayang setelah program Doraemon dan Bima X, dimungkinankan penonton Doraemon dan Bima X akan terus melanjutkan program Dahsyat Weekend, walaupun pengaruhnya hanya menit-menit diawal. Namun yang mempengaruhi orang-orang untuk menonton program Dahsyat Weekend tetap berdasarkan konten yang ada di Dahsyat Weekend.

HAMMOCKING

Jika dilihat dari data MBM (Minute by Minute), program Dahsyat Weekend dapat membantu mengangkat program Infotainmet setelah program Dahsyat Weekend selesai serta program Dahsyat Weekend dapat dibantu program sinema anak-anak untuk membantu menarik penonton program Dahsyat Weekend.

Gambar 1 Sinema Anak mampu membantu Dahsyat Weekend

(11)

PENGHALANGAN

Program Dahsyat Weekdays maupun Dahsyat Weekend pernah mengadakan Dahsyat untuk moment khusus yang sesuai dengan permintaan, seperti Dahsyat spesial Preman Pensiun 2 yang di Bandung. Pada saat itu Dahsyat Weekend mampu menginterupsi program selanjutnya

STRATEGI LAINNYA

Suatu program yang baik jika tidak dapat penonton program tersebut dapat disebut program gagal meskipun didukung dengan artis terkenal (Rusman Latief, 2015 :65) namun Tim Dahsyat Weekend yakin, jika program Dahsyat Weekend yang tayang pada pukul 09.00 WIB – 11.00 WIB banyak orang yang menonton program tersebut yang sudah terbukti dengan adanya data Rating dan Sharenya. Seperti apa yang diungkapkan Team Creative Dahsyat Weekend.

MINAT PENONTON

Untuk mendapatkan penonton Dahsyat Weekend, hal-hal yang dilakukan adalah memasarkan program Dahsyat Weekend melalui sosial media dan platform RCTI yaitu RCTI Mobile. Hal-hal yang dilakukan melalui sosial media supaya program Dahsyat Weekend dapat mendekatkan diri dengan pemirsa. Seperti apa yang diungkapkan Team Creative Dahsyat Weekend.

Dengan adanya mempromosikan melalui sosial media, seperti twitter @dahSyatMusik dan platform RCTI Mobile, maka masyarakat akan semakin mengetahui tentang program – program RCTI termasuk program Dahsyat Weekend.

Sedangkan untuk menahan penonton setia Dahsyat Weekend, tim kreatif dapat memberikan Clip Hanger yang artinya adegan yang dibiarkan menggantung supaya penonton-penonton setia Dahsyat Weekend penasaran dengan adegan selanjutnya supaya ketika commercial break, penonton tidak mengganti channel yang lainnya.

KREATIF

Dalam mencari ide dan kreatif setiap harinya, Dahsyat Weekend selalu mencari trend yang ada disetiap harinya dan dapat diangkat kedalam program Dahsyat Weekend. Dahsyat Weekend juga tidak menutup kemungkinan untuk melihat konten-konten yang ada pada episode sebelumnya untuk dikembangkan kembali pada episode selanjutnya.

Pada saat pencarian ide dan kreatif setiap harinya, tim kreatif bekerja dengan seluruh tim produksi lainnya untuk mencari ide dan kreatif setiap harinya. Dahsyat dibagi menjadi dua team untuk memproduksi Dahsyat Weekdays maupun Dahsyat Weekend. Ketika team yang sedang tidak memproduksi program Dahsyat Weekend maupun Dahsyat Weekdays maka team tersebut mengembangkan ide dan kreatifnya melalui meeting regular disetiap minggunya. Pada ditahap pra produksi akan diadakan meeting regular akan membahas tentang pola host, bintang tamu, serta gimmick yang akan dilakukan lalu pada hari berikutnya didalam meeting regular akan membahas secara lebih detail ide-ide untuk program Dahsyat setiap harinya. Setelah meeting regular dilakukan maka hasil dari meeting regular dapat diserahkan kepada Executive Producer untuk memberikan izin tayang pada program Dahsyat Weekdays maupun Dahsyat Weekend. Tidak menutup kemungkinan semua orang dapat turun serta menuangkan ide dan kreatifnya didalam Dahsyat Weekend maupun Dahsyat Weekdays, termasuk host Dahsyat Weekend maupun Dahsyat Weekdays yang ingin memberikan saran-saran dalam pengembangan ide dan kreatifnya, semua dilakukan untuk mencari trend yang menarik di masyarakat luas agar dapat menarik penonton.

(12)

RATING

Dalam melakukan usaha Dahsyat Weekend dalam menaikan Ratingnya, maka hal yang terpenting untuk dilakukan adalah selalu memikirkan konten yang berkualitas namun tidak melupakan edukasinya dan penonton tidak bosan, karena orang-orang yang bermain didalam Dahsyat Weekend adalah orang-orang yang menjadi trendsetter dimasyarakat luas. Dengan adanya orang-orang yang menjadi trendsetter didalamnya maka tim kreatif dapat mengembangkan tentang karakter tersebut yang telah menjadi trendsetter

Rating dapat mempengaruhi nilai program Dahsyat Weekend. Dampak yang terjadi jika rating program Dahsyat Weekend naik dan turun adalah dari sisi marketingnya dalam menjual iklan didalam program Dahsyat Weekend serta dampak dari team produksi program Dahsyat Weekend adalah bonus atau insentif yang dapat dijadikan motivasi team produksi jika rating program Dahsyat Weekend tinggi. Maka dari itu sebuah program wajib adanya Pengawasan harus dilakukan berdasarkan hasil kerja atau kinerja yang dapat diukur agar fungsi pengawasan dapat berjalan secara efektif. Misalnya,jumlah dua komposisi penonton yang menonton atau mendengarkan stasiun penyiaran bersangkutan dapat diukur dan diketahui melalui laporan riset rating.Jika jumlah penonton yang tertarik dan mengikuti program stasiun penyiaran lebih rendah dari yang ditargetkan, maka prosess pengawasan mencakup kegiatan pengenalan terhadap masalah dan memberikan pengarahan untuk dilakukan diskusi agar mendapatkan solusi. Hasil diskusi dapat berupa perubahan rencana misalnya revisi yang lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya atau tindakan lain yang akan dilakukan untuk dapat mencari target semula. (Morissan, 2008: 314-315).

SIMPULAN DAN SARAN

peneliti akan menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Peneliti telah melakukan penelitian mengenai Strategi Proses Produksi Program Dahsyat Weekend (Studi Kasus Tim Kreatif) periode Maret – Mei 2015.

Pada penelitian yang dilakukan terhadap program Dahsyat Weekend yang tayang di RCTI, maka dapat disimpulkan jika program Dahsyat Weekend adalah program yang menjadi salah satu program unggulan dan kebanggaan pada RCTI yang tayang pada setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 09.00-10.00 WIB.

Dalam proses produksi program Dahsyat Weekend, tim dibedakan menjadi dua kelompok yang bergiliran dalam produksi program Dahsyat Weekend selama seminggu sekali, dengan tujuan tim yang lain dapat memikirkan praproduksi yang akan dilakukan ketika akan mendapatkan jadwal produksi selanjutnya.

Tim kreatif sangat berperan penting dalam mencari suatu ide dan kreatif yang dapat digunakan pada program Dahsyat Weekend setiap harinya, namun ide dan kreatif muncul tak hanya dari tim kreatif, melainkan ide dan kreatif muncul dari siapa saja dan kapan saja yang dapat disumbangkan untuk program Dahsyat Weekend lalu disepakati bersama-sama melalui meeting regular setiap minggunya.

Unsur-unsur untuk mencari suatu ide dan kreatif yang akan digunakan pada program Dahsyat Weekend adalah sesuatu yang sedang menjadi trendsetter atau perbincangan di masyarakat luas lalu dapat dikembangkan menjadi sebuah konten pada program Dahsyat Weekend, mengembangkan konten-konten yang lama menjadi lebih baik, serta melihat adanya persaingan ide dan kreatif dengan program lainnya.

Dengan adanya konten-konten yang menarik setiap harinya, maka semakin banyak penontonnya yang dapat dilihat dari rating yang tinggi.

Peneliti memiliki saran mengenai penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai Strategi Proses Produksi Program Dahsyat Weekend (Studi Kasus Tim Kreatif).

(13)

Saran Akademis

1. Melihat dari luasnya ilmu pertelevisian, peneliti berharap agar dalam penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan lebih dalam dan lebih luas lagi, tidak hanya terbatas dengan strategi proses produksi yang fokus pada tim kreatif saja.

Saran Praktis

1. Tim produksi program Dahsyat Weekend mampu memikirkan konten-konten yang menarik lagi dan tim produksi program Dahsyat Weekend mampu menghindari konten-konten yang tidak menarik bagi penonton.

2. Tim produksi program Dahsyat Weekend terus mengawasi pekerjaan host Dahsyat Weekend supaya tidak mendapatkan teguran dari KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) dari lisan maupun surat teguran.

3. Program Dahsyat Weekend dapat menambahkan dan lebih mengembangkan unsur musik Indonesia didalamnya agar sesuai dengan tujuan utamanya yaitu memajukan musik Indonesia

Saran Sosial

1. Dengan adanya program Dahsyat Weekend, masyarakat khususnya keluarga dapat terhibur dengan tayangan-tayangan program Dahsyat Weekend.

(14)
(15)

Gambar

Gambar 1 Sinema Anak mampu membantu Dahsyat Weekend

Referensi

Dokumen terkait

Tahap terakhir dalam proses pengambilan keputusan adalah mempersiapkan diri menghadapi umpan balik dari setiap keputusan yang telah diambil oleh subjek penelitian, temuan

Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk mengembangkan multimedia presentasi yang sebelumnya masih menggunakan software microsoft powerpoint

Mengapa institusi pendidikan harus ikut serta dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi?... Resiko infeksi

Studi kelayakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah studi kelayakan penggunaan mesin diesel pada PLTD Ampenan dengan metode Break Even Point.. dan

Jadi sejarah dapat diartikan kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan sebagai peristiwa.. Abadi : Sejarah peristiwa yang tidak dapat diubah

Dengan adanya sumber energi yang melimpah dan murah ini memungkinkan Irian Jaya, khususnya DAS Mamberamo, untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah KTI dengan

Tulisan yang dibuat Ustadz Felix pada buku ini terinspirasi dari kawan-kawannya yaitu: seorang pengemban dakwah bukan pustakawan yang kecanduan buku-buku sejarah dan

minimal 30% dari keseluruhan mahasiswa yang diterima. Jalur mandiri dan sejenisnya dapat diselenggarakan bagi Poltekkes yang akan melaksanakan dengan menggunakan Panduan