• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2011"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Tanggal 29 Nopember 2006 DIISI OLEH KEPALA SKPD/KEPALA BAPPEDA/MENTERI/KEPALA LEMBAGA

DEPARTEMEN/LEMBAGA/PROVINSI/KABUPATEN/KOTA/SKPD : 019 [DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN]

No. Loan PHLN Rupiah Murni Total S R Narasi Satuan (Unit) S (%) R (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 1. 0218/019-01.1.01/00/2011 2. 0219/019-01.1.01/00/2011 3. 0197/019-01.1.01/00/2011

(01.01.01)

Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perindustrian

0 157.519.256 157.519.256 41,16 28,39 Terkoordinasinya pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian; Terbinanya pelaksanaan tugas Kementerian yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan ketatalaksanaan, pendayagunaan sumber daya serta penghubung antar lembaga dan masyarakat,sosialisasi informasi dan layanan publik; Terlaksananya pemberian dukungan administrasi dan teknis kepada unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian. 46,25 44,14 1 (1824)

Pelayanan Hukum Dan Penataan Organisasi

0 9.300.000 9.300.000 33,85 21,79 1. Pelayanan Hukum Dan Penataan Organisasi

36,08

31,23 1. Sekretariat Jenderal 1. DKI JAKARTA

2 (1825)

Pelaksanaan Ketatausahaan Pimpinan, Pelaksanaan Urusan Keprotokolan Dan Keamanan Dalam, Tata Persuratan Dan Kearsipan, Dan Kerumahtanggaan

0 26.068.775 26.068.775 50,68 38,06 1. Pelaksanaan Ketatausahaan Pimpinan, Pelaksanaan Urusan Keprotokolan Dan Keamanan Dalam, Tata Persuratan Dan Kearsipan, Dan Kerumahtanggaan

50,62

50,99 1. Sekretariat Jenderal 1. DKI JAKARTA LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM

DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2011

No. Nomor SP DIPA Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan

Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Keluaran (Outputs) *) Instansi Penanggung

(2)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 3 (1826) Pengembangan Sdm Industri 0 8.377.993 8.377.993 34,38 28,50 1. Pengembangan Sdm Industri 46,10

39,59 1. Sekretariat Jenderal 1. DKI JAKARTA

4 (1827)

Peningkatan Sistem Tata Kelola Keungan Dan Barang Milik Negara Yang Profesional

0 42.914.000 42.914.000 36,58 31,97 1. Peningkatan Sistem Tata Kelola Keungan Dan Barang Milik Negara Yang Profesional

40,63

45,76 1. Sekretariat Jenderal 1. DKI JAKARTA 2. EROPA BARAT 3. ASIA TENGAH DAN TIMUR

5 (1828)

Peningkatan Kualitas Perencanaan Dan Pelaporan

0 21.652.481 21.652.481 31,94 21,79 1. Peningkatan Kualitas Perencanaan Dan Pelaporan

50,00

41,32 1. Sekretariat Jenderal 1. DKI JAKARTA

6 (1829)

Pembangunan Sistem Informasi Industri Yang Terintegrasi Dan Handal

0 31.206.007 31.206.007 42,00 21,45 1. Pembangunan Sistem Informasi Industri Yang Terintegrasi Dan Handal

42,00

42,00 1. Sekretariat Jenderal 1. DKI JAKARTA

7 (1831) Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Publik 0 18.000.000 18.000.000 53,60 30,13 1. Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Publik 60,00

46,68 1. Sekretariat Jenderal 1. DKI JAKARTA

2 1. 0218/019-01.1.01/00/2011 (01.01.02)

Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Kementerian Perindustrian

0 20.001.835 20.001.835 49,87 31,28 Tersedianya sarana dan prasarana kerja sesuai kebutuhan.

52,48 52,48

1 (1832)

Pembangunan, Pengadaan, Perbaikan Dan Peningkatan Sarana Dan Prasarana Kerja

0 20.001.835 20.001.835 49,87 31,28 1. Pembangunan, Pengadaan, Perbaikan Dan Peningkatan Sarana Dan Prasarana Kerja

52,48

52,48 1. Sekretariat Jenderal 1. DKI JAKARTA

3 1. 0223/019-06.1.01/00/2011 (04.07.03)

Program Pengawasan Dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Perindustrian

0 45.491.750 45.491.750 40,06 39,38 Tersusunnya kriteria pengawasan yang efektif; Tersedianya hasil asesmen aparat pengawas berkualifikasi; Tersedianya jumlah dan kualifikasi aparat pengawas; Tercapainya peningkatan akuntabilitas pelaksanaan program. 40,06 39,44 1 (1841)

Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat I 0 6.155.400 6.155.400 31,61 31,12 1. Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat I 31,61

(3)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

2 (1842)

Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Ii 0 7.626.225 7.626.225 26,53 26,22 1. Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Ii 26,53

26,25 1. Inspektorat Jenderal 1. DKI JAKARTA

3 (1843)

Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Iii 0 6.560.000 6.560.000 33,55 33,33 1. Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Iii

33,55

33,37 1. Inspektorat Jenderal 1. DKI JAKARTA

4 (1844)

Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Iv 0 3.814.305 3.814.305 55,92 55,74 1. Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Iv 55,92

55,77 1. Inspektorat Jenderal 1. DKI JAKARTA

5 (1845)

Dukungan Manajemen, Pembinaan, Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Serta Dukungan Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal

0 21.335.820 21.335.820 46,50 45,41 1. Dukungan Manajemen, Pembinaan, Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Serta Dukungan Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal

46,50

45,49 1. Inspektorat Jenderal 1. DKI JAKARTA

4 1. 0221/019-03.1.01/00/2011 (04.07.06)

Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Basis Industri Manufaktur

0 387.500.000 387.500.000 10,32 5,75 Pulihnya utilisasi kapasitas produksi dalam industri dengan target pencapaian sebesar 70 persen; Jumlah industri yang berhasil pulih dengan target 100 industri.

19,01 16,38

1 (1875)

Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Tekstil Dan Aneka

0 217.000.000 217.000.000 1,95 1,97 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Tekstil Dan Aneka

16,62 16,62 1. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur 1. DKI JAKARTA 2 (1876)

Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kimia Hilir

0 28.000.000 28.000.000 9,02 7,05 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kimia Hilir 11,33 9,60 1. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur 1. DKI JAKARTA 2. SUMATERA UTARA 3. SUMATERA BARAT 4. KALIMANTAN BARAT

(4)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

3 (1877)

Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kimia Dasar

0 54.700.000 54.700.000 2,09 2,10 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kimia Dasar 2,27 2,27 1. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur 1. DKI JAKARTA 4 (1878)

Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Material Dasar Logam

0 19.700.000 19.700.000 39,13 8,23 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Material Dasar Logam

38,30 28,50 1. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur 1. DKI JAKARTA 5 (1879)

Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Basis Industri Manufaktur 0 68.100.000 68.100.000 35,75 19,54 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Basis Industri Manufaktur 37,43 26,01 1. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur 1. DKI JAKARTA 5 1. 0220/019-02.1.01/00/2011 (04.07.07)

Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro

0 422.575.867 422.575.867 27,14 6,58 Jumlah persentase industri yang berhasil pulih dengan target 100 persen industri yang terkena dampak krisis; Besarnya persentase utilisasi kapasitas produksi dalam industri dengan target pencapaian sebesar 80 persen. 33,41 28,27 1 (1833)

Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan Dan Perkebunan

0 40.750.000 40.750.000 37,76 23,58 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan Dan Perkebunan

47,72 37,76 1. Direktorat Jenderal Industri Agro 1. DKI JAKARTA 2. JAWA BARAT 3. JAWA TENGAH 4. SUMATERA UTARA 5. RIAU 6. KALIMANTAN TIMUR 2 (1834)

Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Minuman Dan Tembakau

0 30.300.000 30.300.000 32,07 21,09 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Minuman Dan Tembakau

51,62 47,24 1. Direktorat Jenderal Industri Agro 1. DKI JAKARTA 2. JAWA BARAT 3. JAWA TENGAH 4. LAMPUNG 5. NUSA TENGGARA BARAT 3 (1835)

Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Makanan, Hasil Laut Dan Perikanan

0 304.250.000 304.250.000 25,25 1,34 1. Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Makanan, Hasil Laut Dan Perikanan 29,31 25,28 1. Direktorat Jenderal Industri Agro 1. DKI JAKARTA 2. JAWA TIMUR 3. SULAWESI UTARA 4. SULAWESI SELATAN 5. MALUKU

(5)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

4 (1836)

Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro

0 47.275.867 47.275.867 27,91 17,96 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro

37,49

28,59 1. Direktorat Jenderal Industri Agro

1. DKI JAKARTA

6 1. 0227/019-04.1.01/00/2011 (04.07.08)

Program Penumbuhan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi

0 108.449.186 108.449.186 32,03 22,55 Pencapaian Meningkatnya Ekspor hasil Produk Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi; Besarnya persentase utilisasi kapasitas produksi dalam industri; dengan target pencapaian sebesar 80 persen. 41,61 33,27 1 (1846)

Penumbuhan Industri Alat Transportasi Darat

0 18.065.185 18.065.185 37,19 19,35 1. Penumbuhan Industri Alat Transportasi Darat

45,02 24,82 1. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi 1. DKI JAKARTA 2 (1847)

Penumbuhan Industri Maritim Dan Kedirgantaraan Dan Alat Pertahanan

0 18.670.000 18.670.000 33,30 20,46 1. Penumbuhan Industri Maritim Dan

Kedirgantaraan Dan Alat Pertahanan 42,13 31,36 1. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi 1. DKI JAKARTA 3 (1848)

Penumbuhan Industri Elektronika Dan Telematika

0 18.700.000 18.700.000 29,36 20,96 1. Penumbuhan Industri Elektronika Dan Telematika

32,57 26,33 1. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi 1. DKI JAKARTA 4 (1849)

Penyusunan Dan Evaluasi Program Penumbuhan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi 0 31.214.001 31.214.001 40,26 31,48 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Penumbuhan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi 58,03 51,99 1. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi 1. DKI JAKARTA 5 (1850)

Penumbuhan Industri Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian

0 21.800.000 21.800.000 17,17 15,58 1. Penumbuhan Industri Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian 22,59 21,05 1. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi 1. DKI JAKARTA 7 1. 0222/019-05.1.01/00/2011 2. 0194/019-05.2.01/15/2011 (04.07.09)

Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Ikm

0 370.999.940 370.999.940 21,50 11,44 Rasio Industri Jawa dan luar Jawa dengan target rasio industri di pulau Jawa dan luar Jawa mencapai posisi 60:40; Kontribusi PDB IKM sebesar 34 % pada tahun 2014.

36,09 30,74

(6)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 (1837)

Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah I

0 70.211.872 70.211.872 14,03 9,95 1. Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah I

16,46

11,98 1. Direktorat Jenderal Industri Kecil Dan Menengah 1. DKI JAKARTA 2. ACEH 3. SUMATERA UTARA 4. SUMATERA BARAT 5. RIAU 6. JAMBI 7. SUMATERA SELATAN 8. LAMPUNG 9. KALIMANTAN BARAT 10. KALIMANTAN TENGAH 11. KALIMANTAN SELATAN 12. KALIMANTAN TIMUR 13. BENGKULU 14. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 15. KEPULAUAN RIAU 2 (1838)

Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah Ii

0 96.710.357 96.710.357 24,22 9,03 1. Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah Ii

32,92

32,52 1. Direktorat Jenderal Industri Kecil Dan Menengah 1. DKI JAKARTA 2. JAWA BARAT 3. JAWA TENGAH 4. DI YOGYAKARTA 5. JAWA TIMUR 6. BALI 7. BANTEN

(7)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

3 (1839)

Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah Iii

0 96.594.336 96.594.336 30,67 3,27 1. Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah Iii

38,29

17,71 1. Direktorat Jenderal Industri Kecil Dan Menengah 1. DKI JAKARTA 2. SULAWESI UTARA 3. SULAWESI TENGAH 4. SULAWESI SELATAN 5. SULAWESI TENGGARA 6. MALUKU 7. NUSA TENGGARA BARAT 8. NUSA TENGGARA TIMUR 9. PAPUA 10. MALUKU UTARA 11. GORONTALO 12. PAPUA BARAT 13. SULAWESI BARAT 4 (1840)

Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kecil Menengah

0 107.483.375 107.483.375 16,75 18,36 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kecil Menengah

43,41

43,55 1. Direktorat Jenderal Industri Kecil Dan Menengah 1. DKI JAKARTA 8 1. 0195/019-08.1.01/00/2011 (04.07.10) Program Pengembangan Perwilayahan Industri 0 55.000.000 55.000.000 37,49 22,42 Meningkatnya jumlah investasi industri didaerah melalui pembangunan kawasan industri dengan target pertumbuhan sebesar 10 % pertahun; Tersusunnya kebijakan operasional pengembangan industri didaerah melalui pendekatan pengembangan kompetensi inti industri daerah.

41,31 36,60

1 (1851)

Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah I

0 9.191.800 9.191.800 48,37 21,74 1. Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah I

48,37

29,34 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri

(8)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

2 (1852)

Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah Ii

0 7.391.800 7.391.800 22,01 4,43 1. Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah Ii

20,85 24,04 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri 1. DKI JAKARTA 3 (1853)

Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah Iii

0 9.241.800 9.241.800 35,12 13,34 1. Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah Iii 35,12 34,20 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri 1. DKI JAKARTA 4 (1854)

Penyusunan Dan Evaluasi Program Pengembangan Perwilayahan Industri 0 29.174.600 29.174.600 38,73 30,08 1. Penyusunan Dan Evaluasi Program Pengembangan Perwilayahan Industri 46,23 42,83 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri 1. DKI JAKARTA 9 1. 0196/019-09.1.01/00/2011 (04.07.11)

Program Kerja Sama Industri Internasional

0 48.557.397 48.557.397 35,70 26,06 Meningkatnya Akses Pasar, Akses terhadap Sumber Investasi, Akses Sumber Daya Industri serta Kerjasama Industri Internasional

44,94 42,47

1 (1855)

Peningkatan Ketahanan Industri

0 6.763.349 6.763.349 45,17 1,54 1. Peningkatan Ketahanan Industri 45,17 45,17 1. Direktorat Jenderal Kerjasama Industri International 1. DKI JAKARTA 2 (1856)

Pengembangan Kerjasama Industri Internasional Wilayah I Dan Multilateral

0 10.149.858 10.149.858 33,93 25,71 1. Pengembangan Kerjasama Industri Internasional Wilayah I Dan Multilateral 39,14 29,63 1. Direktorat Jenderal Kerjasama Industri International 1. DKI JAKARTA 3 (1857)

Pengembangan Kerjasama Industri Internasional Wilayah Ii Dan Regional 0 10.035.272 10.035.272 25,64 26,72 1. Pengembangan Kerjasama Industri Internasional Wilayah Ii Dan Regional 52,88 48,95 1. Direktorat Jenderal Kerjasama Industri International 1. DKI JAKARTA 4 (1858)

Peningkatan Dukungan Fasilitasi Dan Koordinasi Kerjasama Industri Internasional

0 21.608.918 21.608.918 38,25 33,58 1. Peningkatan Dukungan Fasilitasi Dan Koordinasi Kerjasama Industri Internasional 43,90 44,65 1. Direktorat Jenderal Kerjasama Industri International 1. DKI JAKARTA

(9)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 10 1. 0224/019-07.1.01/00/2011 2. 0231/019-07.2.01/11/2011 3. 0238/019-07.2.01/12/2011 4. 0263/019-07.2.01/14/2011 5. 0250/019-07.KD.16/12/2011 6. 0236/019-07.2.01/12/2011 7. 0354/019-07.2.01/23/2011 8. 0239/019-07.2.0/12/2011 9. 0237/019-07.2.01/12/2011 10. 0249/019-07.2.16/12/2010 11. 0259/019-07.2.16/13/2011 12. 0264/019-07.2.01/14/2011 13. 0367/019-07.2.01/29/2011 14. 0309/019-07.2.01/06/2011 15. 0289/019-07.2.01/02/2011 16. 0340/019-07.2.01/27/2011 17. 0296/019-07.2.01/03/2011 18. 0268/019-07.2.01/15/2011 19. 0318/019-07.2.01/16/2011 20. 0331/019/-07.2.01/18/2011 21. 0336/019-07.2.01/19/2011 22. 0283/019-07.2.01/01/2011 23. 0314/019-07.2.01/07/2011 (04.07.12)

Program Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri

0 360.600.000 360.600.000 41,30 33,12 Tersusunnya rumusan dan analisis kebijakan dari iklim di sektor industri serta analisa, standar, dan prosedur di bidang industri serta terhasilkannya kuantitas, kualitas hasil litbang dan kebijakan pendukungnya yang mampu diaplikasikan hingga skala pabrik 46,31 43,57 1 (1859)

Pengkajian Kebijakan Dan Iklim Usaha Industri

0 4.613.001 4.613.001 45,38 36,44 1. Pengkajian Kebijakan Dan Iklim Usaha Industri

56,61

42,74 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri 1. DKI JAKARTA 2 (1860) Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri 0 11.494.953 11.494.953 36,48 28,68 1. Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri 51,00 41,14 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri

1. DKI JAKARTA

3 (1861)

Pengkajian Industri Hijau Dan Lingkungan Hidup

0 4.524.841 4.524.841 30,00 9,91 1. Pengkajian Industri Hijau Dan Lingkungan Hidup

35,00

21,62 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri

1. DKI JAKARTA

4 (1862)

Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri

0 35.221.615 35.221.615 29,82 9,80 1. Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri

35,00

37,75 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri

1. DKI JAKARTA

5 (1863)

Pengkajian Teknologi Dan Hak Kekayaan Intelektual

0 13.514.473 13.514.473 29,97 24,02 1. Pengkajian Teknologi Dan Hak Kekayaan Intelektual

30,78

25,15 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri

1. DKI JAKARTA

6 (1864)

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kimia Dan Kemasan

0 20.732.414 20.732.414 47,20 32,02 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kimia Dan Kemasan

47,51

45,60 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri

(10)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

7 (1865)

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Tekstil 0 18.552.613 18.552.613 33,86 30,96 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Tekstil 37,26 37,28 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri

1. JAWA BARAT

8 (1866)

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kulit, Karet Dan Plastik

0 16.341.579 16.341.579 48,89 39,29 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kulit, Karet Dan Plastik

50,00

45,74 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri

1. DI YOGYAKARTA

9 (1867)

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Agro

0 27.947.682 27.947.682 48,12 36,51 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri Agro

51,15

49,32 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri

1. JAWA BARAT

10 (1868)

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pulp Dan Kertas

0 15.189.052 15.189.052 41,57 43,80 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pulp Dan Kertas

64,79

54,72 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri

1. JAWA BARAT

11 (1869)

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan

0 9.350.465 9.350.465 38,84 36,17 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan

38,84

39,78 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri

1. SULAWESI SELATAN

12 (1870)

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Logam Dan Mesin

0 25.894.405 25.894.405 40,62 23,40 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Logam Dan Mesin

53,83

38,74 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri

1. JAWA BARAT

13 (1871)

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Keramik 0 17.441.731 17.441.731 45,31 36,84 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Keramik 49,24 46,54 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri

1. JAWA BARAT

14 (1872)

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Bahan Dan Barang Teknik

0 25.290.035 25.290.035 50,00 40,57 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Bahan Dan Barang Teknik

50,00

48,78 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri

1. JAWA BARAT

15 (1873)

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri 0 15.209.647 15.209.647 49,29 39,57 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri 45,94 45,97 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri

1. JAWA TENGAH

16 (1874)

Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kerajinan Dan Batik

0 14.275.704 14.275.704 40,32 36,18 1. Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kerajinan Dan Batik

40,32

40,30 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri

1. DI YOGYAKARTA

(11)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

17 (3986)

Riset Dan Standardisasi Bidang Industri

0 85.005.790 85.005.790 41,13 40,40 1. Riset Dan Standardisasi Bidang Industri

46,85

46,86 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri 1. JAWA TIMUR 2. ACEH 3. SUMATERA UTARA 4. SUMATERA BARAT 5. SUMATERA SELATAN 6. LAMPUNG 7. KALIMANTAN BARAT 8. KALIMANTAN SELATAN 9. KALIMANTAN TIMUR 10. SULAWESI UTARA 11. MALUKU 11 1. 0353/019-01.2.01/23/2011 2. 0373/019-01.2.01/20/2011 3. 0297/019-01.2.01/03/2011 4. 0225/019-01.1.01/11/2011 5. 00295/019-01.2.01/03/2011 6. 0294/019-01.2.01/03/2011 7. 0293/019-01.2.01/03/2011 8. 0267/019-01.2.01/15/2011 9. 0261/019-01.2.01/14/2011 10. 0232/019-01.2.01/11/2011 11. 0352/019-01.2.01/23/2011 12. 0229/019-01.2.01/11/2011 13. 0230/019-01.2.01/11/2011 14. 0234/019-01.2.01/12/2011 15. 0288/019-01.2.01/02/2011 16. 0282/019-01.2.02/I/2011 17. 0313/019-01.2.01/07/2011 18. 287/019-01.2.01/02/2011 19. 0351/019-01.2.01/23/2011 20. 0262/019-01.2.01/14/2011 21. 0317/019-01.2.01/16/2011 22. 0350/019-01.2.01/23/2011 23. 0260/019-01.2.01/14/2011 24. 0235/019.01.2.01/12/2011 25. 0248/019-01.2.16/12/2011 (10.90.01)

Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perindustrian

0 250.558.811 250.558.811 27,50 24,44 Terkoordinasinya pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian; Terbinanya pelaksanaan tugas Kementerian yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan ketatalaksanaan, pendayagunaan sumber daya serta penghubung antar lembaga dan masyarakat,sosialisasi informasi dan layanan publik; Terlaksananya pemberian dukungan administrasi dan teknis kepada unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian.

27,77 22,88

(12)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 (1830)

Peningkatan Kualitas Sdm Industri

0 250.558.811 250.558.811 27,50 24,44 1. Peningkatan Kualitas Sdm Industri

27,77

22,88 1. Sekretariat Jenderal 1. DKI JAKARTA 2. JAWA BARAT 3. DI YOGYAKARTA 4. JAWA TIMUR 5. ACEH 6. SUMATERA UTARA 7. SUMATERA BARAT 8. LAMPUNG 9. KALIMANTAN BARAT 10. SULAWESI SELATAN 11. BALI 0 2.227.254.042 2.227.254.042 30,05 20,04 36,55 32,14 Keterangan S : Sasaran; R : Realisasi

*) Untuk Sasaran dan Realisasi Fisik dihitung dengan menggunakan rumus tertimbang

ttd Mohamad S. Hidayat JUMLAH Jakarta, 13 Juli 2011 Penanggung Jawab Menteri Perindustrian

(13)

T R (%) (%)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

(01) 0 177.521.091 177.521.091 42,17 28,73 46,97 45,11

(01.01) 0 177.521.091 177.521.091 42,17 28,73 46,97 45,11

(01.01.01) 0 157.519.256 157.519.256 41,16 28,39 Terkoordinasinya pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian; Terbinanya pelaksanaan tugas Kementerian yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan ketatalaksanaan, pendayagunaan sumber daya serta penghubung antar lembaga dan

masyarakat,sosialisasi informasi dan layanan publik; Terlaksananya pemberian dukungan administrasi dan teknis kepada unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian.

46,25 44,14 1. Sekretariat Jenderal

(01.01.02) 0 20.001.835 20.001.835 49,87 31,28 Tersedianya sarana dan prasarana kerja sesuai kebutuhan.

52,48 52,48 1. Sekretariat Jenderal

(04) 0 1.799.174.140 1.799.174.140 26,64 15,81 34,61 30,52

(04.07) 0 1.799.174.140 1.799.174.140 26,64 15,81 34,61 30,52

LAPORAN KONSOLIDASI MENURUT FUNGSI, SUB, FUNGSI DAN PROGRAM

TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2011

Kode Fungsi/Sub Fungsi/Program

Anggaran (Rp. 000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Hasil *)

Instansi Penanggung Jawab

PHLN Rupiah Murni TOTAL T R Narasi Satuan

(Unit) 2

PELAYANAN UMUM

LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perindustrian

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Perindustrian

EKONOMI

(14)

T R (%) (%)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Penanggung Jawab

PHLN Rupiah Murni TOTAL T R Narasi Satuan

(Unit) 2

(04.07.03) 0 45.491.750 45.491.750 40,06 39,38 Tersusunnya kriteria pengawasan yang efektif; Tersedianya hasil asesmen aparat pengawas berkualifikasi; Tersedianya jumlah dan kualifikasi aparat pengawas; Tercapainya peningkatan akuntabilitas pelaksanaan program.

40,06 39,44 1. Inspektorat Jenderal

(04.07.06) 0 387.500.000 387.500.000 10,32 5,75 Pulihnya utilisasi kapasitas produksi dalam industri dengan target pencapaian sebesar 70 persen; Jumlah industri yang berhasil pulih dengan target 100 industri.

19,01 16,38 1. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur

(04.07.07) 0 422.575.867 422.575.867 27,14 6,58 Jumlah persentase industri yang berhasil pulih dengan target 100 persen industri yang terkena dampak krisis; Besarnya persentase utilisasi kapasitas produksi dalam industri dengan target pencapaian sebesar 80 persen.

33,41 28,27 1. Direktorat Jenderal Industri Agro

(04.07.08) 0 108.449.186 108.449.186 32,03 22,55 Pencapaian Meningkatnya Ekspor hasil Produk Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi; Besarnya persentase utilisasi kapasitas produksi dalam industri; dengan target pencapaian sebesar 80 persen.

41,61 33,27 1. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi

(04.07.09) 0 370.999.940 370.999.940 21,50 11,44 Rasio Industri Jawa dan luar Jawa dengan target rasio industri di pulau Jawa dan luar Jawa mencapai posisi 60:40; Kontribusi PDB IKM sebesar 34 % pada tahun 2014.

36,09 30,74 1. Direktorat Jenderal Industri Kecil Dan Menengah Program Pengawasan dan Peningkatan

Akuntabilitas Aparatur Kementerian Perindustrian

Program Revitalisasi dan Penumbuhan Basis Industri Manufaktur

Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Agro

Program Penumbuhan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi

(15)

T R (%) (%)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Penanggung Jawab

PHLN Rupiah Murni TOTAL T R Narasi Satuan

(Unit) 2

(04.07.10) 0 55.000.000 55.000.000 37,49 22,42 Meningkatnya jumlah investasi industri didaerah melalui pembangunan kawasan industri dengan target pertumbuhan sebesar 10 % pertahun; Tersusunnya kebijakan operasional

pengembangan industri didaerah melalui pendekatan pengembangan kompetensi inti industri daerah.

41,31 36,60 1. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri

(04.07.11) 0 48.557.397 48.557.397 35,70 26,06 Meningkatnya Akses Pasar, Akses terhadap Sumber Investasi, Akses Sumber Daya Industri serta Kerjasama Industri Internasional

44,94 42,47 1. Direktorat Jenderal Kerjasama Industri International

(04.07.12) 0 360.600.000 360.600.000 41,30 33,12 Tersusunnya rumusan dan analisis kebijakan dari iklim di sektor industri serta analisa, standar, dan prosedur di bidang industri serta

terhasilkannya kuantitas, kualitas hasil litbang dan kebijakan pendukungnya yang mampu diaplikasikan hingga skala pabrik

46,31 43,57 1. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim Dan Mutu Industri

(10) 0 250.558.811 250.558.811 27,50 24,44 27,77 22,88

(10.90) 0 250.558.811 250.558.811 27,50 24,44 27,77 22,88

Program Pengembangan Perwilayahan Industri

Program Kerja Sama Industri Internasional

Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri

PENDIDIKAN

(16)

T R (%) (%)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Penanggung Jawab

PHLN Rupiah Murni TOTAL T R Narasi Satuan

(Unit) 2

(10.90.01) 0 250.558.811 250.558.811 27,50 24,44 Terkoordinasinya pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian; Terbinanya pelaksanaan tugas Kementerian yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan ketatalaksanaan, pendayagunaan sumber daya serta penghubung antar lembaga dan

masyarakat,sosialisasi informasi dan layanan publik; Terlaksananya pemberian dukungan administrasi dan teknis kepada unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian.

27,77 22,88 1. Sekretariat Jenderal

0 2.227.254.042 2.227.254.042 30,05 20,04 36,55 32,14 J U M L A H

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perindustrian

(17)

1 2 3 4 5 6 1 1825 Pelaksanaan Ketatausahaan

Pimpinan, Pelaksanaan Urusan Keprotokolan Dan Keamanan Dalam, Tata Persuratan Dan Kearsipan, Dan

Kerumahtanggaan

Terdapat revisi beberapa kegiatan dan masih terdapat kesalahan administrasi dalam pertanggungjawaban kegiatan

Meningkatkan koordinasi internal Biro Umum dan koordinasi eksternal dengan Biro Perencanaan dan Biro Keuangan serta membakukan dan menerapkan Standard Operating

Procedure (SOP) dalam melaksanakan administrasi pertanggungjawaban kegiatan

Biro Perencanaan dan Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian

2 1827 Peningkatan Sistem Tata Kelola Keungan Dan Barang Milik Negara Yang Profesional

Adanya kebijakan pemerintah dalam penghematan anggaran sebesar 10% sehingga berdampak pada penjadwalan ulang kegiatan

Tergantung kebijakan pemerintah Keputusan Pemerintah

3 1827 Peningkatan Sistem Tata Kelola Keungan Dan Barang Milik Negara Yang Profesional

Banyak terdapat revisi baik revisi DIPA maupun POK Meningkatkan koordinasi internal, agar kegiatan dan anggaran dapat direalisasikan dengan tepat, efisien dan efektif.

Kabag Pelaksanaan Anggaran

4 1828 Peningkatan Kualitas Perencanaan Dan Pelaporan

Adanya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2011 tentang Penghematan Belanja Kementerian / Lembaga Tahun 2011 menyebabkan beebrapa perjalanan dinas dikurangi serta pengalihan lokasi rapat-rapat yang seharusnya diadakan di luar kota

Mereviu kembali kegiatan-kegiatan yang akan, sedang dan akan dillaksanakan selanjutnya

Biro Keuangan, Kementerian Keuangan

5 1829 Pembangunan Sistem Informasi Industri Yang Terintegrasi Dan Handal

Adanya beberapa realisasi komponen kegiatan yang pertanggungjawabannya belum selesai sampai akhir juni sehingga belum dapat diinput dan masuk sebagai perhitungan

Melakukan koordinasi dan mendorong segera diselesaikannya pertanggungjawaban terhadap kegiatan yang telah terealisasi.

6 1830 Peningkatan Kualitas Sdm Industri

Beberapa kegiatan pelatihan yang terlambat pelaksanaannya sehingga saat ini seluruh pertanggungjawaban keuangan belum dapat dilaporkan, Kegiatan Pengembangan Kompetensi Inti masih berstatus dibintang (blokir).

Apabila kegiatan pelatihan yang saat ini sedang berlangsung, sudah selesai maka akan segera dipertanggungjawabka, Proses administrasi pencairan tanda bintang sudah dilaksanakan.

Koordinator Kegiatan, PUM dan Pihak III

KENDALA DAN LANGKAH TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN

No Kode Kegiatan Kendala Tindak Lanjut yang Diperlukan

Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah

(18)

1 2 3 4 5 6

Penyelesaian Masalah

7 1830 Peningkatan Kualitas Sdm Industri

kendala yang terjadi pada penyelarasan aplikasi keuangan SAI, SPM dengan e-monitoring dikarenakannya pergantian operator untuk indput data yang disebabkan adanya rolling pegawai sebagai bentuk pendayagunaan pegawai agar lebih maksimal

Masa 1 tahun ini adalah masa orientasi dimana operator lama bertindak sebagai supervisor dalam mendidik operator yang baru

Kasi Program, Kasi Evalap, Kasubbag TU dan Bendahara

8 1830 Peningkatan Kualitas Sdm Industri

Setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) belum terpenuhi sehingga belum bisa dilaksanakan pengajuan penggantian Uang Persediaan (GU) dan pengajuan pembayaran langsung (LS) ke KPPN serta ada beberapa kegiatan yang harus menunggu siswa libur sehingga belum dapat dilaksanakan pada saat ini.

Akan berusaha agar setoran PNBP bisa terpenuhi agar bisa mengajukan penggantian Uang Persediaan (GU) dan pembayaran Langsung (LS) ke KPPN.

Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Waka Akademik, Waka Kesiswaan, Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran.

9 1831 Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Publik

Banyaknya kegiatan Pusat Komunikasi Publik yang terkait dengan para Pimpinan sehingga sering terjadi penundaan kegiatan yang disebabkan oleh agenda Pimpinan yang sering berubah

Meningkatkan koordinasi yang intensif agar kegiatan dapat direalisasikan secara tepat waktu sesuai yang telah diagendakan.

Pimpinan Pusat Komunikasi Publik

10 1831 Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Publik

Pusat Komunikasi Publik merupakan salah satu Satuan Kerja (Satker) yang baru terbentuk sehingga dalam pengajuan dan penyelesaian administrasi ke KPPN membutuhkan waktu yang cukup lama.

Meningkatkan koordinasi internal, agar kegiatan dan anggaran dapat direalisasikan dengan tepat, efisien dan efektif

Biro Perencanaan, Biro Keuangan, Ditjen Anggaran dan Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan 11 1842 Peningkatan Pengawasan Dan

Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Ii

Pencairan dana terhambat disebabkan adanya kendala teknis update aplikasi

Telah dikoordinasikan dengan Ditjen Perbendaharaan Tenaga teknis Ditjen Perbendaharaan

12 1842 Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Ii

Realisasi anggaran untuk kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan masih rendah karena kegiatan monitoring dan evaluasi P3DN masih dalam proses penilaian untuk pemberian penghargaan P3DN

Penetapan waktu untuk pemberian penghargaan P3DN Sekretariat Jenderal

Kementerian Perindustrian dan Auditan

13 1841 Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat I

Realisasi anggaran untuk kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan masih rendah dikarenakan terdapat kegiatan yang baru dilaksanakan pada bulan Juli 2011, yaitu kegiatan workshop dan diklat SPIP.

Kegiatan workshop dan diklat SPIP dilaksanakan pada bulan Juli 2011

BPKP selaku pembina Diklat SPIP

(19)

1 2 3 4 5 6

Penyelesaian Masalah

14 1843 Peningkatan Pengawasan Dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program Pengembangan Industri Inspektorat Iii

Untuk kegiatan monitoring dan evaluasi kebijakan industri terjadi pergeseran pelaksanaan kegiatan pada bulan Agustus 2011

Memaksimalkan kegiatan monitoring dan evaluasi kebijakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2011

Auditor Inspektorat III dan Auditan

15 1845 Dukungan Manajemen, Pembinaan, Pemantauan Tindak Lanjut Hasil

Pengawasan Serta Dukungan Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal

Pencairan dana terhambat disebabkan adanya kendala teknis update aplikasi

Telah dilaksanakan koordinasi dengan Ditjen Perbendaharaan Tenaga teknis Ditjen Perbendaharaan

16 1878 Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Material Dasar Logam

Tertundanya jadwal pelelangan beberapa kegiatan yang akan dilakukan oleh pihak ketiga dikarenakan revisi DIPA 2011 untuk pending pembayaran kegiatan 2010 baru keluar tanggal 21 Juni 2011

Pelelangan telah diajukan ke Unit Layanan Pengadaan pada akhir Juni 2011 dan memerlukan waktu 45 hari kerja untuk menyelesaikan proses tersebut

Unit Layanan Pengadaan serta internal direktorat

17 1879 Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Basis Industri Manufaktur

Proses pelepasan bintang kegiatan Setditjen BIM selesai pada bulan Mei dan beberapa pekerjaan pihak ketiga Setditjen BIM saat ini masih dalam proses lelang di ULP. Selain itu, terdapat kegiatan yang masih dalam proses pencairan.

Mempercepat proses pencairan untuk kegiatan yang sudah terlaksana dan mempercepat proses lelang pekerjaan pihak ketiga.

Koorgiat dan pihak terkait, pejabat pengelola DIPA, PPK, Bendahara Ditjen BIM, ULP.

18 1833 Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan Dan Perkebunan

Event promosi investasi yang diselenggarakan di luar negeri tidak spesifik sebagai event untuk mempromosikan produk hilir kelapa sawit serta minimnya pelaku usaha dalam mengikuti program promosi investasi

Merubah konsep promosi investasi menjadi pro bisnis KSII untuk mencari event-event promosi investasi produk hilir kelapa sawit yang bertaraf internasional

19 1833 Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan Dan Perkebunan

Masih terkendala pencairan tahap pertama kegiatan Pihak ke-III yang telah menyelesaikan laporan pendahuluan

Mempersiapkan adminstrasi penarikan tahap pertama kegiatan Pihak ke III

Bagian keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro

20 1833 Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan Dan Perkebunan

Terjadi perubahan judul RSNI furniture yang sudah diusulakan pada Rakon 2010, terkait dengan pelaksanaan CAFTA yang mencakup 24 judul ISO yang harus di SNI kan untuk melindungi industri furniture di dalam negeri sehingga menunda pelaksanaan Rapat Teknis penyusunan RSNI Furniture

Proses penarikan judul lama dan pengajuan judul baru ke BSN serta menyusun draf RSNI oleh konseptor

Pusatan (BPKMI) dan Balai Semarang sebagai konseptor

(20)

1 2 3 4 5 6

Penyelesaian Masalah

21 1835 Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Makanan, Hasil Laut Dan Perikanan

Pelaksanaan kegiatan Revitalisasi Industri Gula dalam rangka Pemberian Keringanan Pembiayaan Pembelian Mesin / Peralatan Pabrik Gula masih dalam tahap pengajuan permohonan dari 7 (tujuh) PG yaitu PT. Pabrik Gula Candi Baru, Pabrik Gula Gorontalo, PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero), PT. Perkebunan Nusantara X (Persero), PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero), PT. PG Rajawali I dan PT. PG Rajawali II dengan total jumlah PG sebanyak 45 pabrik.

Memperpanjang periode Pengajuan Permohonan Pemberian Keringanan Pembiayaan Pembelian Mesin / Peralatan Pabrik Gula

PT. Pabrik Gula Candi Baru, Pabrik Gula Gorontalo, PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero), PT. Perkebunan Nusantara X (Persero), PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero), PT. PG Rajawali I dan PT. PG Rajawali II.

22 1836 Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro

Beberapa kegiatan dilaksanakan pada akhir tahun terutama kegiatan monitoring dan evaluasi.

Mempersiapkan terselenggaranya kegiatan tepat pada waktunya sehingga target realisasi anggaran tercapai.

Koordinator kegiatan dan Bagian Keuangan DJIA.

23 1836 Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro

Kegiatan menggunakan pihak III, sebagian besar sudah kontrak, namun belum ada yang mengajukan penagihan. Terlambatnya kontrak pengadaan disebabkan karena terjadinya lelang ulang di ULP.

Mempercepat terlaksananya penagihan dari pihak III untuk pekerjaan yang sudah kontrak dan mempersiapkan draft kontrak untuk pekerjaan yang masih dalam proses lelang ulang di ULP.

ULP Kemenperin; Penyedia Barang/Jasa.

24 1846 Penumbuhan Industri Alat Transportasi Darat

Kondisi Jepang yang masih belum pulih terkait dengan kejadian tsunami sehingga pertemuan MIDEC belum bisa terlaksana

Reschudeled

25 1846 Penumbuhan Industri Alat Transportasi Darat

Working Group Klaster Jawa Timur belum bisa dilaksanakan karena belum mencapai kesepakatan dengan pihak-pihak yang terkait - Penundaan jadwal pelaksanaan Working Group Klaster Jawa Tengah sehubungan dengan belum diterimanya bahan/materi untuk pelatihan.

Melakukan koordinasi lebih intens dengan working group

26 1847 Penumbuhan Industri Maritim Dan Kedirgantaraan Dan Alat Pertahanan

Panitia teknis untuk produk alat pertahan belum terbentuk di BSN sehingga masih harus dikoordinasikan lebih lanjut.Dan standar acuan yang berlaku secara internasional untuk produk alat pertahanan masih belum ada.

Koordinasi antar instansi perlu ditingkatkan

27 1849 Penyusunan Dan Evaluasi Program Penumbuhan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi

Proses pengelolaan keuangan terhambat karena kurangnya koordinasi dengan KPPN Jakarta IV sehingga waktu penyelesaiaan masalah administrasi keuangan menjadi lama

Melakukan koordinasi dengan KPPN Jakarta IV sehingga proses penyelesaian masalah administrasi keuangan dapat lebih cepat

(21)

1 2 3 4 5 6

Penyelesaian Masalah

28 1849 Penyusunan Dan Evaluasi Program Penumbuhan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi

Beberapa kegiatan terkait dengan unit/instansi lain, sehingga harus melakukan penyesuaian jadwal

Melakukan koordinasi lebih intensif dengan pihak-pihak terkait Pihak terkait

29 1837 Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah I

Angaran perjalanan dinas khususnya dalam rangka koordinasi kegiatan masih diblokir (tanda bintang) sehingga persiapan pelaksanaan kegiatan tidak optimal. Persetujuan Ditjen Anggaran atas pencairan tanda bintang baru turun pada minggu pertama bulan Juni 2011.

Melakukan koordinasi dengan daerah via telepon dan korespondensi.

Ditjen Anggaran, Kementerian Keuangan

30 1850 Penumbuhan Industri Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian

Masih diperlukannya koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk beberapa kegiatan

Koordinasi pelaksanaan survey, identifikasi, sosialisasi dll dengan pihak terkait

Asosiasi industri, Pemda, Industri, instansi terkait

31 1838 Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah Ii

Terbatasnya SDM pengelola pada kegiatan tertentu, misalnya jumlah instruktur yang terbatas, terhambatnya pembuatan prototipe desain sepatu karena banyaknya kegiatan yang dilaksanakan, Masih belum berjalannya proses pengadaan sarana dan prasarana serta revitalisasi mesin dan peralatan di ULP.

Berkoordinasi dengan Sekretariat Direktorat IKM terkait proses, rencana dan pelaksanaan implementasi Program BPIPI, Berkoordinasi dengan pihak ULP agar proses lelang sarana dan prasarana serta revitalisasi mesin dan peralatan di ULP.

Direktorat Jendral IKM dan ULP.

32 1839 Penyebaran Dan Penumbuhan Industri Kecil Dan Menengah Wilayah Iii

Masih ada kegiatan yang dipihak ketigakan masih dalam proses lelang, Revisi POK masih dalam proses

Menyelesaikan administrasi yang dibutuhkan untuk proses pelelangan, Meminta data-data yang dibutuhkan untuk proses revisi POK ke masing-masing Subdit

1. ULP 2. Koorgiat dari masing-masing Subdit

33 1840 Penyusunan Dan Evaluasi Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Kecil Menengah

Kegiatan Diseminasi Penerapan e-Monitoring: Rencananya Diklat e-Monitoring ini dilaksanakan pada awal Juni. Namun, dibutuhkan penyesuaian aplikasi e-Monitoring untuk Satker dekonsentrasi yang diperkirakan memakan waktu 2 (dua) bulan.

Kegiatan Diseminasi Penerapan e-Monitoring: melakukan penyesuaian aplikasi sesuai dengan kebutuhan Satker dekonsentrasi.

Pusat Data dan Informasi (Pusdatin)

34 1851 Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah I

a.Penetapan Roadmap Pengembangan KII Kab/Kota dan Industri Unggulan Provinsi Melalui SK Menperin: Membentuk Tim Sekretariat penetapan Roadmap, Mengumpulkan data roadmap dan contact person tiap daerah, Melaksanakan survey-survey di beberapa daerah b.Penyusunan Master Plan Pengembangan Pusat Inovasi Industri Berbasis Kelapa Sawit: Survey, Penyusunan laporan pendahuluan

Langkah tindak lanjut yang sedang/akan dilaksanakan dalam Penetapan Roadmap Pengembangan KII Kab/Kota dan Industri Unggulan Provinsi Melalui SK Menperin adalah membentuk TIM Sekretariat yang bertugas memfasilitasi dan membantu menggumpulkan data roadmap/hasil kajian IUP/KIID dan contact person daerah. Selain itu, Tim Sekretariat menyurati daerah terkait untuk menyiapkan roadmap dan mengadakan rapat teknis/koordinasi.

Ditjen terkait yang telah melaksanakan Roadmap/Kajian IUP/KIID, Biro Perencanaan.

(22)

1 2 3 4 5 6

Penyelesaian Masalah

35 1851 Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah I

Kegiatan KEK Sei Mangke yang telah dilakukan: - Survey, - Penyusunan riset disain, Penyusunan laporan pendahuluan, -Dalam progress pelaksanaan laporan semi rampung; Kegiatan Fasilitasi Promosi Kawasan Industri Di Daerah Wilayah I: sedang direncanakan pengambilan gambar untuk PSA.

Langkah tindak lanjut yang sedang/akan dilaksanakan dalam Dokumen Perencanaan/Fasilitasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Wilayah I adalah bekerjasama dengan instansi terkait seperti PU, Kehutanan, dan Pemda Simalungun dalam upaya percepatan RTRW.

Kementerian PU, Kementerian Kehutanan, Pemda

Simalungun.

36 1852 Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah Ii

Masih belum sinerginya draft Masterplan dengan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Industri Jombang. - Konsep media promosi belum ditentukan - Belum ada kesepakatan mengenai status pelabuhan Cilamaya - Belum ada kesepakatan mengenai lokasi Kawasan Industri antara Kementerian Perindustrian dengan Pemda Karawang - Tenaga Ahli belum ditunjuk untuk kegiatan Renstra Pengembangan KEK Kendal - Belum ada kepastian jadwal dan jumlah penayangan PSA untuk kegiatan Fasilitasi Promosi - Konsep brosur dan leaflet untuk kegiatan Fasilitasi Promosi masih belum jelas

Rapat koordinasi pembahasan sinkronisasi draft masterplan dengan Rencana Detail Tata Ruang Kabupatan Jombang - Koordinasi dalam rangka pembuatan Media Promosi - Survey dan Pengukuran Lokasi untuk Media Promosi - Rapat koordinasi dengan instansi terkait dan Pemda mengenai status pelabuhan Cilamaya dan lokasi Kawasan Industri - Survey dan Pengukuran Lokasi dalam rangka Renstra Cilamaya - Penunjukkan tenaga ahli untuk Penyusunan Renstra KEK Kendal - Survey dan Rapat Koordinasi dalam rangka KEK Kendal - Rapat koordinasi membahas kepastian jadwal penayangan PSA - Penyusunan konsep brosur dan leaflet wilayah II untuk Fasilitasi Promosi - Pembuatan Instituion Kits - Pembuatan PSA - Survey Awal dalam rangka pembuatan PSA dan instituion Kits - Penyelenggaraan Forum Bisnis

Pemerintah Daerah, Timnas KI, Direktorat Jenderal Terkait, Instansi Terkait, Konsultan dan Tenaga Ahli

37 1852 Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah Ii

Masih banyak daerah yang kiid nya tidak tepat dan tidak memiliki pengaruh yang kuat terhadap perekonomian di daerah - Survey belum dilaksanakan dalam rangka Sistem Informasi Peluang Potensi Sumber Daya Perwilayahan Industri dan Jenis data dan besarannya belum ditentukan

Survey dalam rangka penetapan roadmap KIID - Rapat Koordinasi - Rapat penilaian dan evaluasi Roadmap KIID Kabupaten/Kota sehingga KIID yang dipilih adalah yang memiliki multiplier efek yang besar bagi perekonomian daerah - Konsinyering dan rapat Koordinasi dalam rangka kegiatan Peluang Potensi Sumber Daya Perwilayahan Industri - Pengadaan peta dan data - Survey bersama tenaga ahli untuk menentukan jenis data yang dibutuhkan dan besarannya

Pemerintah Daerah, Timnas KI, Direktorat Jenderal Terkait, Instansi Terkait, Konsultan dan Tenaga Ahli

(23)

1 2 3 4 5 6

Penyelesaian Masalah

38 1853 Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah Iii

Penetapan roadmap pengembangan KIID dan IUP melalui SK Menteri: Masih banyak terdapat roadmap yang dikirim dari daerah belum sesuai dengan draft SK Menteri; Penyusunan Masterplan pengembangan Pusat Inovasi Industri berbasis kakao di Luwu: Masih menungggu tenaga ahli dalam melakukan survey lapangan dalam menyusun data lapangan; Penyusunan Masterplan pengembangan Kawasan IKM di Kendari: Kelengkapan data untuk penyusunan master plan yang belum tersedia di daerah, secara umum keuangan: Proses pengajuan anggaran utk pelaksanaan kegiatan berlangsung lambat

Penetapan roadmap pengembangan KIID dan IUP melalui SK Menteri: Menyiapkan contoh roadmap yang sesuai dengan draft SK Menteri untuk dikirim ke daerah ; melaksanakan rapat koordinasi; Penyusunan Masterplan pengembangan Pusat Inovasi Industri berbasis kakao di Luwu: Survey lapangan; Rapat koordinasi di daerah; Penyusunan

Masterplan pengembangan Kawasan IKM di Kendari:Mencari sumber data pada berbagai instansi di daerah, secara umum keuangan: proses pengajuan keuangan lebih dipercepat

Ditjen PPI, Tenaga Ahli, Stakeholder PEMDA terkait

39 1853 Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah Iii

Pengembangan KIID Wil III: Pengambilan beberapa data yang belum dilengkapai pihak daerah ; Koordinasi Penanganan Kawasan Industri di wil. III : secara fisik tidak ada kendala; Sekretariat Tim Nasional: Pembahasan beberapa masalah Kawasan Industri yang belum selesai ; secara umum keuangan: Proses pengajuan anggaran utk pelaksanaan kegiatan berlangsung lambat

Pengembangan KIID Wil III: Koordinasi yang lebih insentif dengan daerah; Koordinasi Penanganan Kawasan Industri di wil. III : secara fisik tidak ada kendala; Sekretariat Tim Nasional: Koordinasi yang lebih insentif dengan stakeholder terkait, untuk keuangan : proses pengajuan keuangan lebih dipercepat

Tenaga Ahli , stakeholder PEMDA terkait, Ditjen PPI

40 1854 Penyusunan Dan Evaluasi Program Pengembangan Perwilayahan Industri

Kurangnya SDM pelaksana, Lambatnya proses pencairan dana kegiatan

Meningkatkan kemampuan SDM pelaksana, Mempercepat proses pencairan dana kegiatan

1. Ditjen PPI Kemenperin

41 1855 Peningkatan Ketahanan Industri

Pelaksanaan pekerjaan menghadapi berbagai kendala, diantaranya: - Sulitnya mendapatkan kesesuain waktu dengan unit lain sebagai stakeholder - Adanya perubahan beberapa jadwal pekerjaan yang mempengaruhi awal pelaksanaan pekerjaan - Pertanggungjawaban pekerjaan yang terlambat untuk disampaikan

Mereview dan menjadwal ulang pekerjaan agar tidak terjadi tumpang tindih pelaksanaan pekerjaan

42 1856 Pengembangan Kerjasama Industri Internasional Wilayah I Dan Multilateral

Memerlukan koordinasi yang intens dengan pihak eksternal sehingga perencanaan yang sudah ditetapkan tidak sesuai dengan jadwal pelaksanaan promosi atau pameran di luar negeri pada tahun 2011

Perlu dilakukan identifikasi promosi dan pemeran luar negeri yang lebih akurat sehingga persiapan menjadi lebih matang

Kementerian LN; Ditjen PEN, Kementerian Perdagangan; BKPM; Setkab

43 1856 Pengembangan Kerjasama Industri Internasional Wilayah I Dan Multilateral

Sebagai unit kerja baru, perencanaan kegiatan belum maksimal, sehingga pada pelaksanaannya perlu banyak dilakukan penyesuaian dan perubahan bahkan revisi anggaran sehingga terjadi penundaan pelaksanaan kegiatan

Perbaikan perencanaan kegiatan sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan maksimal

Kementerian LN; Ditjen PEN, Kementerian Perdagangan; BKPM; Setkab.

(24)

1 2 3 4 5 6

Penyelesaian Masalah

44 1857 Pengembangan Kerjasama Industri Internasional Wilayah Ii Dan Regional

Ketidaklancaran Fasilitasi Pembiayaan bagian Keuangan pada pelaksanaan setiap kegiatan Perlu adanya SOP ataupun Petunjuk teknis yang disepakati untuk memproses pertanggungjawaban keuangan;

Peningkatan Kemampuan SDM; Koordinasi

berkesinambungan dan menyeluruh dengan instansi tekait, pihak - pihak yang berkepentingan, stakeholder dan industri

Bagian Keuangan, Ditjen KII; Biro Keuangan; Biro Kepegawaian;

45 1858 Peningkatan Dukungan Fasilitasi Dan Koordinasi Kerjasama Industri Internasional

Lambatnya proses pertanggungjawaban keuangan;

Kurangnya sumber daya aparatur bagian keuangan; Terdapat hambatan proses pencairan dana di KPPN dikarenakan kurangnya komunikasi KPPN dengan Satker terkait

Menambah sumber daya aparatur bagian keuangan; Perlu ada koordinasi lebih lanjut antara satker dan KPPN terkait; Bagian Keuangan, Setditjen KII

Bagian Program dan Evalap, Setditjen KII KPPN Jakarta IV

46 1859 Pengkajian Kebijakan Dan Iklim Usaha Industri

Pengelolaan TUP kurang mendukung pelaksanaan kegiatan, Kurangnya koordinasi antar unit satuan kerja dan

pengawasan pelaksanaan untuk mengidentifikasi kendala dan mencari solusi, Belum serasi antara program dan renstra.

Administrasi TUP perlu dibuat SOP yang tegas, Perlu dibentuk forum koordinasi dan pengawasan yang langsung dipimpin oleh eselon I, Harus dilakukan harmonisasi penetapan program dengan renstra.

Sekretariat BPKIMI

47 1860 Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri

kurangnya dukungan dana kegiatan sehingga daya serap anggaran tidak sesuai dengan target realisasi

Berkoordinasi dengan bagian keuangan BPKIMI Bagian Keuangan BPKIMI

48 1861 Pengkajian Industri Hijau Dan Lingkungan Hidup

Menunggu finalisasi dan kriteria pedoman penilaian

penganugerahan industri hijau, Menunggu waktu pelaksanaan penganugerahan industri hijau, direncanakan dilaksanakan pada Bulan Nopember dan Desember 2011 bersamaan dengan pelaksanaan Penganugerahan Rintisan Teknologi (Pustek) dan Penghargaan Upakarti, Innovation Good Design (IGD) oleh IKM; 3) Tidak sikronisasi data RKA-KL yang ada di KPPN dengan Ditjen Anggaran terkait pelepasan bintang.

Dilakukan koordinasi dan persiapan pelaksanaan penganugerahan dengan pihak Pustek dan IKM, dan Melakukan Koordinasi dengan pihak KPPN dan Ditjen Anggaran

Menteri, Dirjen IKM dan BPKIMI serta KPPN dan Ditjen Anggaran

49 1861 Pengkajian Industri Hijau Dan Lingkungan Hidup

Pelatihan audit energi untuk industri baja, pulp & kertas terkendala perekrutan peserta terkait ijin dari pimpinan perusahaan, Masalah prosedur ijin masuk ke industri harus melalui administrasi yang panjang; Masukan dari industri dan Pemda terhadap konsep Pedoman Teknis yang disusun sangat lambat sehingga menghambat finalisasi Pedoman Teknis; Dalam penyusunan Pedoman Teknis masih menunggu komen dan review dari asosiasi semen dan industri semen; Tidak konsisten penulisan pada POK sehingga perlu dilakukan revisi intern.

Melakukan koordinasi secara kontinyu dengan pihak perusahaan dan instansi terkait di daerah

Pimpinan Perusahaan, Instansi Terkait di Daerah, Unit Pembina di Kementerian Perindustrian

(25)

1 2 3 4 5 6

Penyelesaian Masalah

50 1862 Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri

Komponen Program Rintisan Gelar S3 untuk pemenuhan kebutuhan dana Peserta program S3 sering tidak dapat dipenuhi tepat waktu karena adanya pembatasan TUP yang disetujui oleh KPKN

Akan menjajaki kerjasama dengan Universitas terkait dalam penyelesaian pembayaran SPP dan dana riset

Universitas terkait

51 1862 Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri

Pada komponen Pembinaan Evaluasi Hasil-Hasil Pemeriksanaan dan Tindak Lanjut (LHPTL) untuk pemeriksaan Inspektorat Jenderal ke Balai Besar dan Baristand Industri tahun 2010, masih terdapat saldo sebanyak 29 temuan. Saldo temuan terbanyak berada pada BBLM, yaitu 10 temuan. Sebagian temuan merupakan piutang tahun-tahun sebelumnya yang belum tertagih. Selain temuan lainnya, yang berupa temuan pencatatan keuangan, Barang Milik Negara, maupun Persediaan

Sudah dilakukan monitoring ke balai-balai tersebut dan beberapa saldo temuan telah ditindaklanjuti dan disetorkan ke Inspektorat Jenderal.

Balai Besar dan Baristand Industri dan Inspektorat Jenderal-Kementerian Perindustrian

52 1862 Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri

Untuk komponen Konversi BMN terdapat data hasil konversi yang tidak sesuai dengan data sebelum konversi akibat penggunaan aplikasi MAYA pada saat revaluasi dengan Ditjen kekayaan Negara (DJKN)

Perbedaan tersebut akan dituangkan dalam kertas kerja konversi dan disajikan saat Laporan Keuangan Semester I 2011

Balai Besar dan Baristand Industri

53 1863 Pengkajian Teknologi Dan Hak Kekayaan Intelektual

Pendanaan untuk membiayai kegiatan terlambat Perlu pembagian alokasi keuangan secara proporsional sesuai dengan pagu anggaran dan kemampuan pertanggung jawaban keuangan masing-masing sub satker.

SubSatker (Unit Eselon II) BPKIMI dan Bagian Keuangan

54 1864 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kimia Dan Kemasan

Realisasi keuangan dan fisik masih kurang dari sasaran dikarenakan : - Kerjasama penelitian pengembangan dan penerapan CRB dengan menggunakan PCMs untuk mempertahankan kesegaran produk masih dalam taraf ujicoba penerapan di industri dan invoice kerjasama Litbang dengan KiTech telah dikirimkan pada 4 Juli 2011 sehingga invoice tersebut masih dalam proses , - Pelayananan jasa Kalibrasi terhambat dikarenakan dicabutnya sertifikasi Laboratorium Kalibrasi BBKK oleh KAN.

Menindaklanjuti invoice kerjasama penelitian yang telah dikirimkan dan segera menindaklanjuti masalah pencabutan sertifikasi laboratorium kalibrasi dan menambah konsumen layanan jasa teknis BBKK

Kepala Bidang PASKAL, Kepala Bidang PJT , Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang Saristand dan Kepala Bidang PKAT BBKK

55 1865 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Tekstil

Untuk rehabilitasi Gedung PDDC pembayaran lelang direncanakan dilaksanakan bulan Juli, untuk kegiatan lainnya sudah dalam proses pelaksanaan namun secara keuangan belum optimal.

(26)

1 2 3 4 5 6

Penyelesaian Masalah

56 1866 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kulit, Karet Dan Plastik

Pada output Pelatihan, Konsultasi Teknis, Inkubasi dan Alih Teknologi Bidang Kulit, Karet dan Plastik ini, sebenarnya kegiatan pelatihan dan Alih Teknologi sudah mulai tetapi Subbag Keuangan baru melakukan proses SPM dan sebagian sudah di SPM-kan sehingga realisasi keuangan sebagian belum masuk pada Sistem Akuntansi

Subbag keuangan segera menyelesaikan proses SPM pada kegiatan output Pelatihan, Konsultasi Teknis, Inkubasi dan Alih Teknologi Bidang Kulit, Karet dan Plastik yang sudah dilaksanakan.

Subbag Keuangan dan PPK

57 1868 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pulp Dan Kertas

Tidak tersedianya workshop / bengkel kerja sehingga uji coba / pembuatan unit-unit mesin mengandalkan pihak ketiga

Memperbanyak kerjasama dengan workshop / bengkel kerja di luar.

Kabid SRS

58 1869 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan

Realisasi keuangan tidak mencapai target sasaran karena masih ada beberapa pembelanjaan modal peralatan litbang yang belum direalisasikan, tetapi target fisik tercapai

dikarenakan tahapan proses litbang masih bisa terselenggara.

Belanja modal peralatan segera direalisasikan Pengelola DIPA, Pejabat Pengadaan dan Koordinator Tim Litbang

59 1870 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Logam Dan Mesin

Sub Komponen - Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan - Kurangnya permintaan dari dunia industri untuk pelayanan pendidikan dan pelatihan dan kurangnya tenaga pengajar internal yang memadai.

Sub Komponen - Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan - Pemasaran lebih lanjut mengenai kompetensi pendidikan dan pelatihan BBLM; peningkatan kemampuan SDM BBLM.

Sub Komponen -

Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan - Bidang KPJT BBLM; Bagian Tata Usaha BBLM.

60 1871 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Keramik

Bertambahnya jasa pelayanan sertifikasi SMM dan produk yang menyebabkan komposisi pengeluaran anggaran belanja honorarium menjadi kurang, sementara itu anggaran belanja lainnya tidak dapat dialihkan ke belanja honorarium (PMK No. 49/PMK.02/2011).

Konsultasi dengan Kanwil Perbendaharaan dan DJA. Dirjen anggaran.

61 1872 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Bahan Dan Barang Teknik

Belum ada studi kasus pembanding sebagai bahan penerapan One Gate Information System, belum dilakukan sosialisasi draft spesifikasi teknis dan analisa kebutuhan secara mendalam, belum adanya proedur standar akuntansi keuangan BLU yang manual (non elektronika)

Perlu dilakukan studi banding ke beberapa institusi yang telah menerapkan One Gate Information System, perlu dilakukan sosialisasi draft spesifikasi teknis dan analisa kebutuhan secara mendalam kepada stakeholder internal B4T, perlu dibuatkan sebuah prosedur SAK BLU B4T

DJ BLU, BPKIMI

62 1872 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Bahan Dan Barang Teknik

Tahap Metode kegiatan penelitian sudah dilakukan sesuai jadwal. Akan tetapi pengadaan bahan kegiatan penelitian yang sulit didapat, sehingga mengakibatkan realisasi keuangan rendah.

Koordinasi dengan pihak supplier dalam pengadaan bahan kegiatan penelitian

(27)

1 2 3 4 5 6

Penyelesaian Masalah

63 1873 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri

Adanya penghematan penggunaan anggarn RM sebesar Rp. 243.090.000,- dapat menyebabkan realisasi terhambat, karena alokasi dana yang sudah dialokasikan tidak dapat direalisasi sesuai kegiatan yang sudah direncanakan. Adanya Revisi RBA pada akun BLU juga dapat menyebabkan realisasi anggaran terhambat. Memaksimalkan anggaran yang ada sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Adanya penghematan penggunaan anggarn RM sebesar Rp. 243.090.000,- dapat menyebabkan realisasi terhambat, karena alokasi dana yang sudah dialokasikan tidak dapat direalisasi sesuai kegiatan yang sudah direncanakan. Adanya Revisi RBA pada akun BLU juga dapat menyebabkan realisasi anggaran terhambat.

Memaksimalkan anggaran yang ada sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kanwil DJPB Provnsi Jawa tengah

64 1874 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Kerajinan Dan Batik

Belum adanya sistem informasi laboratorium Membuat aplikasi sistem informasi laboratorium yang dapat memenuhi kebutuhan layanan satu pintu laboratorium

Bidang Pelayanan Jasa Teknik dan Bidang Paskal

65 3986 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri

Belum adanya pihak industri yang akan mengikuti diklat keterampilan tenaga kerja dan MOU kerja sama riset masih dalam proses pengkajian

Segera menginformasikan kegiatan diklat kepada pihak industri dan mempercepat penandatanganan MOU

Sie. PJT dan Industri

66 3986 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri

Kegiatan pada Promosi Teknologi Industri Bidang Riset dan Standarisasi belum semuanya dilaksanakan mengingat pelaksanaannya harus menunggu kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat

Segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat tentang pelaksanaan kegiatan Promosi Teknologi Industri dan segera melakukan koordinasi antara tim-tim yang terkait dengan kegiatan tersebut

Tim Kegiatan dan BPKIMI

67 3986 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri

Penerbitan Majalah/Jurnal Baristand Industri Medan dilaksanakan pada Triwulan II dan IV, tetapi pada triwulan II masih belum dilaksanakan, karena materi yang akan dituangkan ke dalam majalah/jurnal masih sedang di dikerjakan

Diharapkan Majalah/Jurnal Baristand Industri Medan akan terbit 2 kali setahun, yaitu pada akhir Triwulan II dan Triwulan IV

Panitia Penerbitan

Majalah/Jurnal yang terdiri dari para pejabat fungsional peneliti dan perekayasa

68 3986 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri

Penerimaan (PNBP) atas Kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka pengujian dan pengawasan produk serta pengendalian lingkungan, umumnya penagihan termyn pertama mulai pada bulan Juli 2011, sehingga penerimaan PNBP semester II masih rendah

Akan ditingkatkan penjajakan sumber penerimaan PNBP Industri menengah,dan besar sera masyarakat yang bergerak disektor industri

(28)

1 2 3 4 5 6 Penyelesaian Masalah ttd Jakarta, 13 Juli 2011 Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat

Referensi

Dokumen terkait

Saat proses pemahaman konsep, siswa yang belajar secara aktif, baik aktif dalam berpikir ( minds-on ) dan aktif dalam berbuat ( hands- on ), bersama kelompok belajarnya akan

Adat dan budaya yang diamalkan oleh etnik Brunei di Sabah, khasnya di Kampung Weston dan Kampung Lubuk merupakan warisan turun temurun sejak dahulu lagi. Kalupis dan wajit yang

(2013), menyatakan bahwa shift kerja adalah praktek kerja bagi perusahaan untuk memberikan jasa atau mempertahankan hasil produksi dalam waktu 24 jam sehari

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia kemandirian diartikan sebagai keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung kepada orang lain dan kata kemandirian sebagai kata siswa

- diet Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada pasien hepatitis akut (Hepatitis Infeksiosa/A dan Hepatitis Serum/B) dan

Counter-Strike merupakan salah satu game terpopuler dan seri game ini telah terjual lebih dari 25 juta pada tahun 2011, dan mendapat penghargaan game eSport terbaik tahun 2015

Dari pandangan tersebut peneliti berpendapat bahwa interpretasi menggabungkan pengalaman masa lalu informan yakni sebelum menyukai K-POP dengan pengalaman yang

Kondisi ini juga terjadi di sekolah yang berpartisipasi, laporan evaluasi diri sekolah menyebutkan bahwa hanya 23 guru (24% dari total), termasuk delapan guru bahasa