• Tidak ada hasil yang ditemukan

Design Transporter of Waste in Waterways

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Design Transporter of Waste in Waterways"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

olume 1, Nomor 1, Maret 2015 Pages: xx-xx

Rancang Bangun Alat Pengangkat Sampah pada

Saluran Air

Design Transporter of Waste in Waterways

I PUTU ANGGA KRISTYAWAN*, MANIS YULIANI, IKBAL, RUDI NUGROHO

Pusat Teknologi Lingkungan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Puspiptek Area, Gedung 820 Geostek, Tangerang Selatan, Banten 15314

Telp. 021-75791381 Fax. 021-75791403 *e-mail : putu.angga@bppt..go.id.

PENDAHULUAN

Indonesia diestimasi membuang sampah plastik ke laut sebesar 0,48 – 1,29 metric

million tons pertahunnya (Janbeck et al 2015). Nilai ini diperoleh dengan

mempertimbangkan tingkat ekonomi, populasi, sampah yang dihasilkan perorang dan persentase kesalahan dalam pengelolaan sampah. Dengan nilai tersebut, Indonesia mampu meraih posisi kedua dalam kumpulan negara – negara penyumbang polusi sampah plastik di laut. Keberadaan sampah plastik dan juga sampah lainnya di laut menimbulkan permasalahan. Sampah plastik di laut dapat ditemui pada badan air maupun di dasar air laut. Sampah plastik di dalam laut dikategorikan menjadi macroplastic dan microplastic. Sampah plastik tersebut yang akan menumpuk di beberapa organisme seperti ikan, burung laut atau singa laut (Li, 2016).

Tercemarnya laut akibat sampah plastik dapat dicegah dengan menerapkan tindakan pencegahan berupa peraturan, pendidikan dan teknologi (Derraik, 2002). Pengelolaan yang tepat dapat mengurangi jumlah sampah plastik di laut. Sampah plastik memiliki potensi untuk digunakan kembali. Sampah plastik dapat digunakan menjadi bahan pembuatan beton (Dutta et al., 2016) dan juga sebagai bahan campuran pembuat jalan (Appiah et.al., 2017). Selain dilakukan daur ulang, plastik juga telah dibuat dengan lebih ramah lingkungan. Selain mengembangkan teknologi tersebut, perlu diaplikasikan teknologi yang menanggulangi sumber sampah di laut. Sampah yang terbuang di laut tidak hanya plastik. Sampah yang terbuang di laut bersumber dari sampah yang dibuang di sungai. Perilaku membuang sampah sembarang memang masih menjadi masalah di Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, seharusnya perhatian lebih diberikan kepada hal yang menyangkut pengumpulan sampah serta perilaku sosial budaya di Indonesia (Mac Rae et.al., 2015). Apalagi masyarakat masih menggunakan cara tradisional yaitu membuang sampah di sungai untuk membersihkan sampah di pemukiman (Nurhidayat,2013).

Telah ada beberapa teknologi yang diciptakan untuk mengatasi permasalahan sungai yang ditimbulkan oleh sampah. Salah satunya adalah Trash Wheel (Lindquist,2016) yang mampu mengangkat sampah di sungai sebesar 19,09 ton perbulan. Teknologi ini dimanfaatkan di sungai Baltimore, Amerika Serikat. Teknologi lain yang telah ada adalah pengumpul sampah sungai bergerak. Terdapat banyak jenis dari teknologi ini. Kontur sungai

(2)

I PUTU ANGGA KRISTYAWAN et al. – Rancang Bangun Alat Pengangkut…

atau drainase. Saluran air yang dimaksud adalah saluran air primer, saluran air tersier maupun saluran air sekunder. Walaupun tidak diketahui jumlah pastinya, saluran air tersebut ada yang dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah oleh penduduk. Terutama saluran air yang berdekatan dengan pemukiman penduduk. Menyesuaikan dengan kondisi Indonesia tersebut maka kegiatan ini bertujuan untuk merancang alat pengangkat sampah yang sesuai dengan kondisi saluran air di Indonesia.

BAHAN DAN METODE Skema Pengujian

Perancangan alat pengangkat sampah dikhususkan untuk saluran air. Alat pengangkat sampah terdiri atas : satu set conveyor pengangkut sampah, satu set conveyor pemindah sampah dan satu set bak penampung. Alat pengangkat sampah menggunakan chain

conveyor. Conveyor disusun oleh spigot L dengan jarak antar spigot hanya 1 cm. Design conveyor yang difungsikan sebagai pengangkut sampah dan pemindah sampah adalah sama. Conveyor pengangkut sampah berfungsi untuk memindahkan sampah dari saluran air ke conveyor pemindah sampah. Conveyor pemindah sampah berfungsi untuk memindahkan

sampah ke bak pengumpul. Conveyor digerakkan oleh motor dengan kecepatan 1200 RPM. Alat pengangkut sampah ini kemudian diletakkan diaatas sebuah simulator saluran air. Simulator saluran air merupakan sebuah kolam seperti pada Gambar 1. Kolam air berupa saluran tertutup dengan pedal untuk menimbulkan arus. Lebar saluran adalah 60 cm dengan kedalaman 40 cm. Pedal untuk saluran air digerakkan oleh sebuah motor dengan kecepatan 1400 RPM dihubungkan dengan speed reducer (ratio 1:60). Pengujian akan dilakukan untuk dua tahapan. Tahapan yang pertama adalah mengetahui jenis sampah yang bisa diangkut oleh alat. Tahapan kedua adalah mengetahui kapasitas alat pengangkut sampah.

Bahan Pengujian Alat Pengangkat Sampah

Bahan pengujian untuk alat pengangkat sampah merupakan sampah yang memiliki potensi mengapung pada saluran air. Sampah yang dijadikan bahan pengujian adalah : Kertas, Sachet Kopi, Styrofoam, Kayu, Plastik kresek, Botol air 250 ml utuh, botol air 250 ml remuk, daun, kaleng aluminium 110 ml utuh, dan kaleng aluminium 110 ml remuk. Untuk simulator air sungai, menggunakan air yang berasal dari PDAM dengan ketinggian 30 cm.

(3)

Gambar 1. Pemasangan alat pengangkut sampah pada simulator saluran air

Cara Kerja Pengujian Alat Pengangkat Sampah

a. Jenis Sampah yang dapat diangkat oleh alat

Cara kerja yang dilakukan dalam pengujian tahap pertama, yaitu untuk mengetahui jenis sampah yang dapat diangkut oleh alat adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Cara kerja pengujian jenis sampah yang dapat diangkat oleh alat

Bahan pengujian dipilah berdasarkan jenisnya. Jenis sampah yang dikelompokkan secara spesifik dimana sampah dikelompokkan menjadi sampah kertas, sachet kopi,

Styrofoam, kayu, plastik kresek, botol air, daun dan kaleng aluminium. Satu persatu

kelompok sampah kemudian dimasukkan ke dalam simulator saluran air, dimulai dari sampah sachet kopi. Sampah sachet kopi yang masuk kemudian diamati. Data

(4)

I PUTU ANGGA KRISTYAWAN et al. – Rancang Bangun Alat Pengangkut…

dinaikkan. Pengujian berhenti pada saat seluruh jenis sampah telah diujikan satu persatu.

b. Kapasitas alat pengangkat sampah

Kapasitas pengangkatan sampah diukur berdasarkan sampah tercampur. Pengujiannya dilakukan dengan cara kerja sebagai berikut :

Gambar 3. Cara kerja kapasitas alat pengangkut sampah

Sampah campuran diukur berat dan volumenya. Berat diukur menggunakan timbangan duduk. Volume sampah diukur melalui volume bak penampung yang dipenuhi oleh sampah. Panjang, lebar dan tinggi bak penampung merepresentasikan volume sampah campuran yang digunakan dalam pengujian. Sampah campuran kemudian dimasukkan kedalam simulator saluran air. Waktu pengangkutan seluruh sampah campuran diukur menggunakan stopwatch. Berat sampah campuran yang terangkat diukur menggunakan timbangan. Pengukuran volume sampah campuran yang terangkat juga dihitung lewat volume bak penampung.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengujian dibagi atas dua sub berdasarkan pengujian yang dilakukan. Pengujian yang pertama adalah untuk mengetahui jenis sampah yang dapat diangkat, lama waktu pengangkutan dan perilaku sampah yang diangkat. Hasil pengujian pertama disajikan melalui ilustrasi jenis sampah diurutkan berdasarkan waktu pengangkatan. Hasil pengujian kedua merupakan kapasitas pengangkatan sampah. Dalam pengujian kedua dilakukan tiga kali pengulangan, hasil pengujian disajikan lewat table.

Hasil Pengujian Jenis Sampah yang dapat diangkat Alat Pengangkat Sampah

Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua jenis sampah yang diujikan dapat diangkat oleh alat pengangkat sampah (Gambar 2). Waktu yang diperlukan untuk mengangkat sampah oleh alat pengangkut sampah bervariasi. Sampah seperti sachet kopi, kayu, plastik kresek, botol air, daun dan kaleng aluminium dapat diangkat dengan waktu antara 15 – 17 detik. Sampah styrofoam baru bisa diangkat setelah 41 detik.

Hasil Pengujian Kapasitas Alat Pengangkat Sampah

Pengujian kapasitas alat pengangkat sampah dilakukan sebanyak tiga kali dan diambil rata – rata untuk menentukan kapasitas pengangkatan (Tabel 1). Rata – rata volume sampah yang dapat diangkat adalah 0.02431 m3/jam dan berat sampah yang dapat diangkut 2,89 kg/menit.

(5)

Gambar 4. Perbandingan waktu antara jenis sampah yang diangkut alat pengangkut sampah

Tabel 1. Kapasitas alat pengangkut sampah

Percobaan Volume (m3) Berat (kg) Waktu (menit) Kapasitas Volume (m3/ menit) Berat (kg/menit) I 0.04 5.14 1.53 0.02609 3.35 II 0.04 4.69 1.67 0.024 2.81 III 0.04 4.36 1.75 0.02286 2.49 Rata-rata 0.04 4.73 1.65 0.02431 2.89 Pembahasan

Sampah sachet kopi berbentuk persegi, tipis, dan tekstur yang keras. Sampah jenis ini bisa terangkat tetapi ada beberapa yang lolos dari conveyor pengangkat sampah. Sampah kayu memiliki ukuran 22 cm x 7 cm x 3 cm. Permukaan sampah kayu kasar dan bisa terangkat dari posisi horizontal maupun vertical. Sampah botol plastik yang masih utuh hanya bisa terangkat dalam posisi horizontal. Sampah botol plastik yang sudah remuk mudah terangkat baik pada posisi horizontal maupun vertical. Sampah plastik kresek tidak

(6)

I PUTU ANGGA KRISTYAWAN et al. – Rancang Bangun Alat Pengangkut…

horizontal. Sampah kaleng lebih mudah terangkat pada kondisi telah remuk. Sampah jenis styrofoam memerlukan waktu yang lebih lama untuk diangkat hingga 41 detik. Hal ini

disebabkan karena permukaan Styrofoam yang licin. Permukaan licin styrofoam menyebabkan sampah styrofoam sering kembali ke permukaan air. Hal lain yang memepengaruhi lama pengangkatan sampah styrofoam adalah ukuran. Ukuran styrofoam yang digunakan melebih tinggi tiang conveyor pemindah sampah. Ukuran styrofoam 48 cm x 22 cm x 7 cm, sedangkan tinggi rangka hanya 13 cm. Sampah styrofoam akhirnya bisa dipindahkan karena rangka mampu menghancurkan sampah styrofoam. Setelah dicoba dengan ukuran yang lebih kecil yaitu 7 cm x 4 cm x 1 cm, sampah styrofoam dapat diangkat dengan waktu 15 detik. Prototipe alat pengangkut sampah memiliki rata – rata kapasitas pengangkutan 2,89 kg/menit. Jika beroperasi terus menerus selama satu bulan, maka alat ini dapat mengangkut 126,582 ton. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan dengan kapasitas

Mr. Trash Wheels yang mencapai 19,09 ton perbulan (Lindquist,2016).

KESIMPULAN

Kegiatan ini telah berhasil merancang alat pengangkat sampah untuk saluran air. Sampah yang dapat diangkat adalah sampah styrofoam, sachet kopi, kayu, plastik kresek, botol air, daun dan kaleng aluminium. Rata – rata sampah dapat diangkat dengan waktu antara 15 – 17 detik. Kapasitas pengangkatan sampah mencapai 0.02431 m3/menit atau 2,89 kg/menit.

Ucapan Terima Kasih

Terimakasih kepada Pusat Teknologi Lingkungan, TPSA, BPPT yang telah mendukung pendanaan kegiatan ini dan juga dukungan dari berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu - persatu.

DAFTAR PUSTAKA

Appiah, Johnson Kwabena. Berko-Boateng, Victor Nana. Tagbor, Trinity Ama. 2017. Use of waste plastic materials for road construction in Ghana. Case Studies in Construction Materials,6, 1 – 7

Concord Consulting. 2015. No time to waste: Indonesia’s Garbage Problem. INA MAGAZINE. 29-35

Derraik, Jose G.B. 2002. The pollution of the marine environment by plastic debris: a review. Marine Pollution Bulletin, 44, 842-852

Dutta, Sushovan. Nadaf, M.B. Mandal, J.N. 2016. An Overview on the Use of Waste Plastic Bottles and Fly Ash in Civil Engineering Applications. Procedia Environmental Sciences, 35, 681 – 691

Jambeck, Jenna R. Geyer, Roland. Wilcox, Chris. Siegler, Theodore R. Perryman, Miriam. Andrady, Anthony. Narayan, Ramani. Law, Kara Lavender. 201. Plastic waste inputs from land into the ocean. Science, 347, 768-772

Li, W.C. Tse, H. F. and Fok, L. 2016. Plastic waste in the marine environment: A review of sources, occurrence and effects. Science of the Total Environment, 566-567, 333-349 Lindquist, Adam. 2016. Baltimore’s Mr. Trash Wheel. The Journal of Ocean

(7)

MacRae, Graeme. 2015. The weak link in waste management in tropical Asia? Solid waste collection in Bali. Habitat International, 150, 310-316

Nurhidayat, Ade. 2013. Komposisi timbulan limbah padat dan kualitas air sungai sugutamu pada sub-das sugutamu. FT UI

Singh, P. and Sharma, V.P. 2016. Integrated Plastic Waste Management : Environmental and Improved Health Approaches. Procedia Environmental Sciences, 35, 692-700

PROFIL PENULIS

I Putu Angga Kristyawan, lahir di Buleleng 6 Agustus 1991.

Menyelesaikan studi S1 di Jurusan Teknik Fisika ITS di tahun 2013. Sejak tahun 2015 bekerja di unit Pusat Teknologi Lingkungan, Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Selama bekerja aktif mengikuti kegiatan kerekayasaan terutama dalam bidang pengolahan sampah dan limbah cair. Penulis dapat dihubungi melalui email : putu.angga@bppt.go.id

Manis Yuliani, lahir di Sragen pada tanggal 12 Juli 1988. Merupakan

anak kedua dari dua bersaudara. Penulis menyelesaikan masa sekolah TK sampai SMA di kota Klaten. Tahun 2006, penulis lulus SMA dan masuk ke jenjang perkuliahan S1 Jurusan Teknik Kimia di Universitas Sebelas Maret (UNS). Tahun 2011, penulis menamatkan jenjang S1-nya, kemudian bekerja sebagai Tester and Trainer di PT. Astra Graphia

Information Technology (AGIT) sampai tahun 2012. Dari tahun 2013

sampai sekarang, penulis bekerja sebagai staf Perekayasa Pertama di Pusat Teknologi Lingkungan – Kedeputian Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam, BPPT.

Ikbal, lahir di Lintau, Sumatera Barat pada tanggal 9 April 1959.

Menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Teknik Kimia, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Menamatkan S2 tahun 1992, S3 tahun 1995 di Graduate School of Engineering, Kumamoto University, Jepang. Judul Tesis S3 “Development of Anaerobic Precess for the

Treatment of Organic Waste and Wastewater”. Tahun 2001 sampai

2004, mengikuti program Post Doctoral di Kumamoto University, Jepang. Bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dari tahun 1986 sampai sekarang. Tahun 2010 sampai 2013

Gambar

Gambar 1. Pemasangan alat pengangkut sampah pada simulator saluran air
Gambar 4. Perbandingan waktu antara jenis sampah yang diangkut alat pengangkut sampah

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Proximat, Antioksidan, dan Kesukaan Sereal Makanan dari Bahan Dasar Tepung Jagung ( Zea mays L.) dan Tepung Labu Kuning ( Cucurbita moschata Durch).. Buletin Anatomi

Difteri adalah salah satu penyakit yang sangat menular, dapat dicegah dengan imunisasi, dan disebabkan oleh bakteri gram positif Corynebacterium diptheriae strain toksin.Penyakit

Dibandingkan dengan perlakuan donor PGC- sirkulasi segar, donor PGC-sirkulasi beku mendapatkan hasil yang kurang memuaskan karena Sampai dengan pengamatan

Dalam rangka kegiatan Sertifikasi Guru dalam Jabatan untuk guru-guru di lingkungan Departemen Agama (Depag), Panitia Sertifikasi Guru Rayon 15 telah melaksanakan Pendidikan dan

Sedangkan penentuan karakter morfologi dan pewarnaan gram bakteri simbion, dilakukan berdasarkan Microbiology Laboratory Manual dan menunjukkan bahwa morfologi sel bakteri

Hal ini berarti besarnya kontribusi pesan dan endorser pada iklan televisi dalam mempengaruhi keputusan pembelian minuman You C 1000 Vitamin di wilayah Surabaya Selatan secara

Kebiasaan-kebiasaan pulang bersama itu pada akhirnya mengubah aku, kami, mereka, yang awalnya tak begitu akrab menjadi teman satu geng.. Di awal pulang bersama, aku

Kepadatan koloni bakteri pelarut fosfat pada tiap kematangan tanah gambut yang terdapat di Kawasan Hutan Lindung Gunung Ambawang Kecamatan Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya