• Tidak ada hasil yang ditemukan

Volume : Vol: 2 No: 1 Tahun:2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Volume : Vol: 2 No: 1 Tahun:2014"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS VIII A1 SMP

NEGERI 3 SAWAN (KAJIAN TERHADAP STRATEGI

PEMBELAJARAN MERINGKAS, MERANGKUM, DAN

MENYIMPULKAN)

Agus Hari Wahyudi, I Nyoman Yasa, S.Pd.,M.A., Drs. Gede Gunatama, M. Hum

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail:

{[email protected], [email protected],

[email protected]}@undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan strategi guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan, (2) mendeskripsikan kendala pelaksanaan strategi guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan, dan (3) mengetahui respons siswa terhadap strategi guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif-kualitatif dengan subjek penelitian adalah guru dan siswa di kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan angket/kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif-kualitatif yang meliputi tiga tahapan, yaitu (1) reduksi, (2) penyajian data, dan (3) penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang digunakan dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan menggunakan dua strategi yaitu strategi berpusat pada guru dan siswa. Teknik yang digunakan pada dua strategi tersebut adalah diskusi, tanya jawab, penemuan, demonstrasi, inkuiri, penugasan, dan ceramah. Kendala-kendala yang dihadapi guru pada saat penerapan strategi pembelajaran adalah bersumber dari siswa dan manajemen waktu. Penerapan strategi pada pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan mendapatkan respons yang positif dari siswa.

Kata Kunci : Pembelajaran membaca pemahaman, strategi guru

Abstract

This study aims to (1) describe the teachers strategy in precis learning, summarize, and conclude their reading, (2) to describe the constraint in the implementation of teachers strategy in precis learning, summarize, and conclude their reading , and (3) to know students response to teachers strategy in precis learning, summarize, and conclude their reading. This study used a descriptive qualitative design with the research subject is the teacher and students in class VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan.

Data was collected through observations, interviews, and questionnaires. Data were analyzed by descriptive - qualitative which includes three phases, namely (1) reduction, (2) the presentation of the data, and (3) withdrawal of conclusion. The results of this study indicate that the strategy used in precis learning, summarize, and conclude is using two strategies, namely the strategy centered on teacher and students. Techniques used in these two strategies are discussion, question and answer, discovery, demonstration, inquiry, assignments, and lectures. The constraints faced by the teacher at the application of learning strategy is rooted from students and the allocation of time. The response of students to the application of precis learning, summarize, and conclude their reading is positive.

(2)

PENDAHULUAN

Membaca merupakan suatu proses yang kompleks guna mendapatkan berbagai informasi. Menurut Sudiana (2007: 9), kegiatan inti dari membaca yakni pemahaman. Membaca pemahaman ialah suatu perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa kemampuan, yaitu mengamati, memahami, dan sekaligus memikirkan isi bacaan (Burhan, 1971: 19). Pemahaman terkait dengan pesan informasi yang diperoleh melalui yang tersurat dan tersirat di dalam isi sebuah bacaan. Tingkat pemahaman siswa terhadap teks bacaan tentu bervariasi tergantung pada materi yang dibaca. Dalam hal ini, pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki pembaca (siswa) akan sangat berpengaruh terhadap pemahaman membacanya.

Keterampilan meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan merupakan cara untuk mengukur tingkat pemahaman bacaan seseorang. Siswa dapat dikatakan memahami suatu bacaan apabila siswa tersebut mampu memproduksi suatu keterampilan, yaitu meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan. Ketiga aspek tersebut membutuhkan tingkat pemahaman yang baik karena pembaca dituntut bisa mengungkapkan kembali apa yang telah dibaca dengan menggunakan kalimat sendiri tanpa menghilangkan ide-ide pokok dalam bacaan.

Keraf (2004: 299) menyatakan bahwa meringkas adalah suatu kegiatan yang efektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam sajian yang singkat. Karena suatu ringkasan bertolak dari penyajian suatu karya asli secara singkat, maka ia merupakan suatu keterampilan untuk mengadakan reproduksi dari hasil karya-karya yang sudah ada. Menurut (Soeseno,

1989: 31), merangkum adalah

mengemukakan kembali kumpulan pernyataan atau informasi dan mencakup berbagai pokok pernyataan dengan kata-kata lain dan kalimat baru secara singkat dengan diikuti proporsi atau perimbangan dan penekanan yang diberikan oleh penulis asli. Merangkum merupakan salah satu bentuk reproduksi. Reproduksi adalah menyusun kembali suatu karangan

berdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana yang dicatat dengan menyusun kalimat-kalimat baru, merangkaikan sebuah gagasan ke dalam suatu wacana yang jelas dan dapat diterima oleh akal sehat, dan sekaligus menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya (Keraf, 1994: 263). Hal yang perlu diingat dalam menulis rangkuman adalah rangkuman isinya mencakup keseluruhan teks atau buku yang dirangkum secara utuh dan lengkap, meski dalam penyajiaannya lebih padat dan ringkas. Dalam merangkum jangan sampai hal penting dari bacaan atau buku yang tidak terambil dan terangkum. Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia

(2005), menyimpulkan berarti

mengikhtisarkan (menetapkan, menyarikan, dan pendapat) berdasarkan apa yang diuraikan dalam karangan, dan pidato. Simpulan juga berarti kesudahan pendapat (pendapat terakhir yang berdasarkan uraian sebelumnya) atau keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif dan deduktif. Dalam simpulan, terdapat penilaian atau pendapat pembuat simpulan. Oleh sebab itu, simpulan dapat dinyatakan benar, kurang benar, atau salah. Untuk dapat menarik simpulan yang benar, kita harus menggunakan data, fakta, atau asumsi yang benar. Jika data, fakta, atau asumsinya tidak akurat, hasil simpulannya juga tidak akan akurat.

Dalam dunia pendidikan,

kemampuan meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan relatif sulit dilakukan karena harus memahami betul isi bacaan dan juga mempunyai kemampuan menata pikiran secara runtut. Siswa akan mempunyai kemampuan seperti itu apabila guru dapat mengajarkannya dengan strategi yang tepat. Tugas utama seorang guru, menurut Rohani (2004: 1) adalah mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif, yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek pengajaran, guru sebagai penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing, sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran. Dengan demikian, seorang guru dalam melaksanakan tugas profesionalitasnya, diperlukan wawasan

(3)

yang mantap dan salah satunya harus mempunyai kemungkinan-kemungkinan strategi pengajaran yang sesuai dengan tujuan-tujuan pengajaran. Berbekal kemampuan seperti itu, seorang guru diharapkan mempunyai strategi yang tepat dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan.

Secara umum, strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan (Syaiful dkk., 1995: 5). Konsep dasar strategi belajar mengajar menurut Rusyan dkk (dalam Syaiful dkk, 2006: 8) meliputi hal-hal: (a) menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku, (b) menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, (c) memilih prosedur, metode, dan teknik belajar, dan (d) menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik mengkaji strategi yang berkaitan dengan metode dan teknik mengajar yang digunakan guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan di kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan. Dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, strategi yang berkaitan dengan metode dan teknik mengajar guru memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut. oleh karena itu, dari empat konsep dasar strategi belajar mengajar, peneliti membatasai ruang lingkup penelitian ini hanya pada memilih prosedur, metode, dan teknik mengajar.

Peneliti memilih SMP Negeri 3 Sawan sebagai tempat penelitian karena sekolah tersebut merupakan SMP yang siswanya mempunyai prestasi yang cukup

membanggakan walaupun mereka

bersekolah berada pada lokasi yang cukup terpencil. SMP Negeri 3 Sawan tentunya guru dan siswanya memiliki kinerja intelektual yang dapat dijadikan pegangan oleh kaum akademis lainnya. Hal itu dapat dilihat dari prestasi yang pernah diraih oleh siswa dan guru SMP Negeri 3 Sawan, baik prestasi dalam bidang akademik maupun nonakademik. Ada beberapa pertimbangan peneliti memilih kelas VIII A1 sebagai objek

penelitian ini adalah kelas VIII A1 merupakan kelas unggulan baik dari segi keaktifan, cara belajar, kekreatifan, maupun cara bersosialisasi dengan guru. Karena merupakan kelas unggulan, dalam pembelajaran yang berkaitan dengan membaca pemahaman, guru sering menggunakan strategi yang lebih menantang. Strategi yang digunakan tentunya berbeda dengan strategi yang digunakan guru pada kelas yang lainnya yang bukan kelas unggulan.

Membaca pemahaman dalam

pembelajaran apapun memiliki pengaruh yang sangat besar untuk dapat menangkap isi bacaan. Siswa akan mampu memahami teks bacaan apabila siswa dapat menangkap atau memahami pikiran atau perasaan penulis yang tertuang dalam teks. Apapun wujud teks bacaan, membaca pemahaman akan terus dibutuhkan sebagai sebuah keterampilan untuk menguasai berbagai bidang ilmu. Berdasarkan pengamatan awal peneliti, kualitas hasil belajar siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman sudah baik. Kualitas hasil belajar siswa tersebut sudah tentu didukung oleh strategi yang digunakan guru. Pringgawidagda (2002: 88) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu cara, teknik, taktik, atau siasat yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang guna mencapai tujuan pembelajaran. Wena (2009: 2) mengatakan bahwa penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangat perlu karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai. Roestiyah (2001: 5) membagi macam-macam strategi pembelajaran berdasarkan penyajiannya, yaitu, diskusi, kerja kelompok, penemuan, simulasi, unit

teaching, sumbang saran, inkuiri,

eksprimen, demonstrasi, karya wisata atau kunjungan objek, penyajian karya lapangan, sosiodrama, penyajian secara khusus, penyajian secara sistem regu, latihan, penyajian dengan tanya jawab, pemberian tugas, ceramah, dan penyajian dengan interaksi masa. Sedangkan (Sudjana, 2005:

(4)

37) membagi strategi pembelajaran berdasarkan kegiatan yang ditimibulkannya, yaitu strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan strategi pembelajaran yang berpusat pada pendidik. Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pembelajaran. Strategi ini menekankan bahwa peserta didik adalah pemegang peran dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran, sedangkan pendidik berfungsi untuk memfasilitasi peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang berpusat pada guru adalah kegiatan pembelajaran yang menekankan terhadap pentingnya aktivitas pendidik dalam mengajar atau

membelajarkan peserta didik.

Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses serta hasil pembelajaran dilakukan dan dikendalikan oleh guru, sedangkan peserta didik berperan sebagai pengikut kegiatan yang ditampilkan oleh guru.

Banyak strategi pembelajaran yang

dapat digunakan guru agar

pembelajarannya berjalan dengan efektif. Namun, hal itu sangat bergantung pada kemampuan guru memilih strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan pelajaran yang akan dilaksanakan.

Tugas utama seorang guru adalah mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran. Sebagai pendidik, tentunya seorang guru dibekali dengan keahlian memilih strategi yang tepat dalam pembelajaran. Berbekal kemampuan seperti itu, seorang guru diharapkan mempunyai strategi yang tepat dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan.

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui (1) strategi guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan, (2) kendala pelaksanaan strategi guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan, dan (3) respons siswa terhadap strategi guru dalam

pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif, yang terdiri atas reduksi, penyajian data, dan verifikasi atau simpulan data. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan menggambarkan data secara sistematis berdasarkan fakta di lapangan.

Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan. Objek penelitian ini adalah strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan; kendala yang dihadapi guru dalam penerapan strategi; dan respons siswa terhadap strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan.

Metode dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan kuesioner. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (dalam Suandi, 2008: 39) yang menyatakan bahwa metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data.

Metode observasi digunakan untuk memperoleh data mengenai strategi yang digunakan guru dan kendala-kendala yang ditemui dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan. Metode observasi yang digunakan adalah observasi nonpartisipan. Dalam hal ini, peneliti tidak aktif dalam pembelajaran dan hanya bertugas untuk mengamati jalannya pembelajaran.

Metode Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai strategi guru dan kendala yang dihadapi dalam pembelajaran meringkas,

merangkum, dan menyimpulkan.

Wawancara ini lebih lanjut berupa pengajuan pertanyaan secara tidak terstruktur.

Metode angket digunakan untuk mendapatkan data tentang respons siswa terhadap strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan.

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian tentang strategi guru

dalam pembelajaran membaca

pemahaman yang berkaitan dengan strategi pembelajaran dalam meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan di kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan diperoleh berdasarkan data hasil observasi, wawancara, dan angket.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan angket, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut, yaitu: (1) strategi yang digunakan guru (2) kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi pembelajaran, dan (3) respons siswa terhadap strategi yang diterapkan guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan di kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan. Berikut merupakan data hasil observasi, wawancara, dan kesioner.

Observasi dilakukan pada tanggal 04 sampai tanggal 16 November. Berikut pemaparan hasil observasinya. Pada pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan menggunakan strategi pembelajaran yang berpusat pada guru dan peserta didik. Teknik yang digunakan dalam kedua strategi pembelajaran tersebut adalah teknik ceramah, tanya jawab, pembagian kelompok, ceramah, demonstrasi, dan diskusi.

Dalam pembelajaran meringkas strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi yang berpusat pada guru dan peserta didik. Teknik yang digunakan dalam kedua strategi tersebut adalah tanya jawab, ceramah, penugasan, diskusi, dan

penemuan. Dalam pembelajaran

meringkas materi pembelajaran yang berlangsung adalah meringkas cerpen. Pada saat guru mengawali pembelajaran, guru menggunakan teknik tanya jawab. Untuk menjelaskan materi, guru menggunakan teknik ceramah. Memasuki inti pembelajaran, guru menyuruh siswa membuat kelompok dengan teman sebangkunya. Siswa dengan teman sebangkunya berdiskusi menemukan ide-ide pokok dalam cerpen. Ide-ide-ide pokok tersebut digunakan sebagai landasan dalam membuat ringkasan.

Dalam pembelajaran merangkum, strategi pembelajaran yang terapkan guru adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada guru dan peserta didik. Teknik yang digunakan dalam strategi berpusat pada guru adalah tanya jawab dan ceramah. Sedangkan, strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah diskusi dan penemuan. Materi pembelajaran diajarkan pada saat pembelajaran merangkum adalah membuat rangkuman isi buku ilmu pengetahuan populer. Pada saat mengawali pelajaran, guru menggunakan teknik tanya jawab untuk mengetahui pemahaman awal peserta didik. Agar siswa memahami materi, guru menggunakan teknik ceramah. Memasuki inti pembelejaran, guru membagikan kelompok kepada peserta didik. Siswa dengan kelompoknya berdiskusi mencari ide-ide pokok buku ilmu pengetahuan populer. Ide-ide pokok tersebut digunakan sebagai dasar untuk membuat rangkuman.

Dalam pembelajaran menyimpulkan, strategi pembelajaran yang diterapkan adalah strategi yang berpusat pada guru dan peserta didik. Teknik yang digunakan dalam strategi pembelajaran yang berpusat pada guru adalah tanya jawab dan ceramah. Sedangkan, teknik yang digunakan dalam strategi yang berpusat pada peserta didik adalah diskusi, demonstrasi, dan inkuiri. Pada saat mengawali pelajaran, guru menggunakan teknik tanya jawab. Guru juga menggunakan teknik ceramah untuk menjelaskan materi. Memasuki inti pembelajaran, guru membagikan kelompok kepada siswa. Mereka mendemonstrasikan kecepatan membacanya. Mereka secara bergiliran menemukan kemampuan membaca mereka. setelah itu, masing-masing kelompok berdiskusi dalam menjawab soal di buku LKS untuk

mengukur pemahaman terhadap

bacaannya. Selain itu, siswa juga membuat simpulan dari teks yang sudah dibacanya.

Teknik-teknik yang muncul selain teknik dalam strategi pembelajaran yang berpusat pada guru dan peserta didik adalah penugasan.

Wawancara dilakukan ketika jam pembelajaran tidak berlangsung atau ketika jam istirahat. Wawancara dilakukan

(6)

berdasarkan atas pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya yang berisi tentang kendala-kendala guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan pada siswa kelas VIII A1 di SMP Negeri 3 Sawan. Berikut hasil wawancara yang peneliti peroleh.

Berdasarkan wawancara kendala-kendala yang dihadapi guru dalam penerapan strategi pembelajaran berasal dari aktivitas siswa dan alokasi waktu

Ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru, siswa juga cenderung ribut dan pasif, siswa juga asyik mengobrol. Dari segi alokasi waktu juga merupakan kendala dalam penerapan strategi pembelajaran tersebut dalam

pembelajaran meringkas dan merangkum. Pembelajaran meringkas dan merangkum alokasi waktu yang diberikan seharusnya empat jam. Akan terasa evektif dalam pembelajaran tersebut bila waktu yang disediakan cukup banyak.

Data respons siswa terhadap strategi pembelajaran yang diterapkan guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan di kelas VIII A1 SMP negeri 3 Sawan diperoleh dengan memberikan angket kepada siswa. Data mengenai respons siswa terhadap pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan adalah sebagai berikut.

0.1 Respons Siswa Terhadap Strategi yang Digunakan Guru dalam Pembelajaran Meringkas.

NO Pilihan Jawaban SS Orang/per sen S Orang/per sen KS Orang/pe rsen TS Orang/p ersen STS Orang/p ersen 1. 4/16 % 19/ 76% 2/ 8% 0 0 2. 9/36% 14/56% 2/8% 0 0 3. 8/32% 13/52% 4/16% 0 0 4. 1/4% 23/92% 1/4% 0 0 5. 10/40% 6/24% 9/36% 0 0 6. 4/16% 18/72% 3/12% 0 0 7. 5/8% 16/64% 4/16% 0 0 8. 12/48% 13/52% 0 0 0 9. 8/32% 14/56% 3/12% 0 0 10. 6/24% 14/56% 5/8% 0 0

0.2 Respons Siswa Terhadap Strategi yang Digunakan Guru dalam Pembelajaran Merangkum. NO Pilihan Jawaban SS Orang/pe rsen S Orang/per sen KS Orang/pe rsen TS Orang/p ersen STS Orang/p ersen 1. 4/16 % 19/ 76% 2/ 8% 0 0 2. 9/36% 14/56% 2/8% 0 0 3. 8/32% 13/52% 4/16% 0 0 4. 1/4% 23/92% 1/4% 0 0 5. 10/40% 6/24% 9/36% 0 0 6. 4/16% 18/72% 3/12% 0 0 7. 5/8% 16/64% 4/16% 0 0 8. 12/48% 13/52% 0 0 0

(7)

9. 8/32% 14/56% 3/12% 0 0

10. 6/24% 14/56% 5/8% 0 0

0.3 Respons Siswa Terhadap Strategi yang Digunakan Guru dalam Pembelajaran Menyimpulkan.

Keterangan:

1. Dengan diterapkannya strategi

ini, saya dapat belajar lebih

bermakna.

2. Dengan strategi ini, pemahaman

saya

terhadap

materi

lebih

meningkat.

3. Dengan strategi ini, saya menjadi

lebih aktif dan kreatif dalam

menemukan

konsep-konsep

materi.

4. Dengan strategi ini, ingatan saya

tentang meteri menjadi tahan

lama.

5. Dengan strategi ini, saya bebas

berekspresi dalam kelompok.

6. Dengan strategi ini, saya merasa

senang dan termotivasi untuk

mengikuti pembelajaran seperti

ini.

7. Saya merasa lebih tertarik untuk

belajar

setelah

mengikuti

pembelajaran ini.

8. Setelah mengikuti pembelajaran

ini, saya merasa tugas yang

diberikan bukanlah suatu beban.

9. Dengan strategi ini, saya merasa

suasana

kelas

menjadi

menyenangkan.

10. Strategi seperti ini, membuat

saya lebih tertantang agar bisa

tampil lebih baik.

Siswa merespons positif yang strategi pembelajaran yang diterapkan guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan. Berdasarkan dua puluh lima buah format angket respons siswa, sebagian besar siswa merespons positif. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran

yang diterapkan guru dapat membantu siswa dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan di kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan menuai respons positif.

Pembahasan

Dalam pembahasan ini diuraikan temuan-temuan penting dari hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian

mengenai strategi dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Sawan dibagi menjadi tiga komponen pembahasan, yaitu (1) strategi NO Pilihan Jawaban SS Orang/per sen S Orang/per sen KS Orang/pe rsen TS Orang/pe rsen STS Orang/pe rsen 1. 7/28% 16/64% 2/8% 0 0 2. 5/20% 15/60% 5/20% 0 0 3. 6/24% 16/64% 3/12% 0 0 4. 3/12% 20/80% 2/8% 0 0 5. 9/36% 11/44% 5/20% 0 0 6. 12/48% 9/36% 4/16% 0 0 7. 8/32% 15/60% 2/8% 0 0 8. 9/36% 15/60% 1/4% 0 0 9. 9/36% 14/56% 2/8% 0 0 10. 7/28% 16/64% 2/8% 0 0

(8)

yang digunakan guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan; (2) kendala yang dihadapi guru dalam menggunakan strategi tersebut dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan; dan (3) respons siswa terhadap penerapan strategi tersebut dalam pembelajaran meringkas, merangkum dan menyimpulkan isi bacaan.

Dalam pembelajaran meringkas, dalam hal ini pembelajaran menulis sinopsis cerpen, guru menggunakan strategi pembelajaran yang berpusat pada guru dan peserta didik dengan teknik pembelajaran inkuiri, penugasan. Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik merupakan strategi pembelajaran yang dominan digunakan dalam pembelajaran meringkas dalam hal ini membuat sinopsis cerpen. Sudjana (2005: 37) menyatakan bahwa strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pembelajaran. Pada saat memasuki inti pembelajaran, guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok. Masing-masing kelompok berdiskusi dalam menemukan ide-ide pokok dalam cerpen. Ide-ide pokok tersebut digunakan sebagai kerangka dasar dalam membuat ringkasan. Dalam hal ini, sudah jelas bahwa strategi yang digunakan adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Guru hanya mengawasi jalannya diskusi dan yang terlibat aktif dalam pembelajaran tersebut adalah siswa.

Penggunaan strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik menggunakan teknik diskusi. Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar-mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah (Roestiyah, 2001: 3). Di dalam diskusi, proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, dapat terjadi juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja. Guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok. Masing-masing kelompok berdiskusi dalam menemukan ide-ide pokok dalam cerpen. Selain itu, teknik diskusi juga terlihat pada

saat guru menyuruh siswa

mempresentasikan tugasnya di depan kelas dan ditanggapi oleh siswa yang lain. Dalam proses diskusi tersebut, guru mengawasi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila terdapat siswa yang kurang memahami materi tersebut. Guru hanya mengawasi jalannya diskusi tersebut dan memberikan pencerahan terhadap materi yang kurang dipahami.

Dalam pembelajaran merangkum isi buku ilmu pengetahuan populer, strategi pembelajaran yang digunakan meliputi strategi pembelajaran yang berpusat pada guru, strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dan teknik pembelajaran penugasan. Pada saat memasuki inti pembelajaran, guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok. Masing-masing kelompok berdiskusi dalam menemukan ide-ide pokok dalam buku ilmu pengetahuan populer. Ide-ide pokok tersebut digunakan sebagai kerangka dasar dalam membuat rangkuman. Dalam hal ini, sudah jelas bahwa strategi yang digunakan adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Guru hanya mengawasi jalannya diskusi dan yang terlibat aktif dalam pembelajaran tersebut adalah siswa.

Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik merupakan strategi pembelajaran yang paling dominan diterapkan dalam pembelajaran merangkum isi buku ilmu pengetahuan populer. Strategi ini menekankan bahwa peserta didik adalah pemegang peran dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran, sedangkan pendidik berfungsi untuk memfasilitasi peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok. Masing-masing kelompok berdiskusi dalam menemukan ide-ide pokok dalam buku ilmu pengetahuan populer. Selain itu, teknik diskusi juga terlihat pada

saat guru menyuruh siswa

mempresentasikan tugasnya di depan kelas dan ditanggapi oleh siswa yang lain. Dalam proses diskusi tersebut, guru mengawasi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila terdapat siswa yang kurang memahami materi tersebut. Guru hanya mengawasi jalannya diskusi tersebut

(9)

dan memberikan pencerahan terhadap materi yang kurang dipahami.

Dalam pembelajaran menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca cepat 250 kata per menit, guru membagikan teks bacaan kepada masing-masing siswa dan menyuruh siswa-siswa tersebut membaca. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan teknik diskusi dan demonstrasi. Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik merupakan strategi pembelajaran yang dominan digunakan selain strategi pembelajaran yang berpusat pada guru. Adapun teknik lain yang juga digunakan dalam pembelajaran menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca 250 kata per menit yaitu teknik inkuiri. Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik menekankan bahwa peserta didik

adalah pemegang peran dalam

keseluruhan kegiatan pembelajaran, sedangkan pendidik berfungsi untuk memfasilitasi peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Guru pada saat itu hanya mengawasi kegiatan pembelajaran yang berlangsung dan memberikan kesempatan kepada siswa apabila ada pertanyaan dari tugas yang diberikan.

Selain menggunakan teknik diskusi, teknik yang digunakan yang berkaitan dengan strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yaitu teknik demonstrasi. Teknik demonstrasi merupakan cara seorang instruktur, guru, ataupun siswa memperlihatkan suatu proses sehingga siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar mungkin meraba-raba, dan merasakan proses yang ditujukan (Roestiyah (2001:7). Siswa

dengan teman kelompoknya

mendemonstrasikan kecepatan

membacanya. Mereka menemukan sendiri kecepatan membaca mereka. Untuk mengukur pemahaman mereka terhadap teks bacaan, mereka mengerjakan LKS dan membuat kesimpulan dari bacaan tersebut.

Kendala-kendala guru dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan pada siswa kelas VIII A1 di SMP Negeri 3 Sawan berdasarkan wawancara yang dilakukan

berasal dari aktivitas siswa dan alokasi waktu

Ada beberapa siswa yang kurang memerhatikan penjelasan guru, siswa juga cenderung ribut dan pasif, siswa juga asyik mengobrol. Dari segi alokasi waktu juga merupakan kendala dalam penerapan strategi pembelajaran tersebut dalam pembelajaran meringkas dan merangkum. Pembelajaran meringkas, dan merangkum alokasi waktu yang diberikan seharusnya empat jam. Akan terasa evektif dalam pembelajaran tersebut bila waktu yang disediakan cukup banyak.

Usaha yang dilakukan pada saat siswa ribut dan tidak memerhatikan pembelajaran adalah guru meningkatkan volume suaranya dan berkeliling kelas menghampiri siswa yang ribut tersebut. Untuk sejenak anak yang ribut tersebut memerhatikan guru namun ada juga yang mengulangi berbicara dengan teman sebangkunya. Usaha yang dilakukan untuk mengatasinya, yaitu dengan menegurnya, tapi menegur dengan cara yang positif. Misalnya, salah satu siswa ribut sehingga mengganggu konsentrasi belajar siswa lainnya, guru akan memanggilnya dan memberikan dia pertanyaan terkait materi yang dibahas. Jadi, tidak ada tindakan lain yang diberikan guru kepada siswa. Selain itu, guru juga mengubah strategi pembelajaran yang diterapkan. Kemungkinan siswa akan jenuh dengan strategi pembelajaran yang monoton sehingga bagi guru perlu mengetahui hal tersebut. Misalnya dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan di kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan. Strategi yang digunakan mengawali pembelajaran yaitu strategi yang berpusat pada guru dengan teknik tanya jawab dan ceramah diganti dengan strategi yang berpusat pada peserta didik. Penggunaan strategi yang berpusat pada guru membuat siswa cepat merasa bosan sehingga hal ini mengurangi motivasi, perhatian, dan konsentrasi peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, perlu adanya perubahan dalam strategi yang digunakan. Peserta didik yang pasif dalam pembelajaran di kelas menjadi termotivasi dengan adanya strategi yang berpusat pada siswa. Mereka merasa bahwa

(10)

pembelajaran menjadi miliknya sendiri dan memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Sedangkan, usaha untuk mengatasi kendala dari segi alokasi waktu yaitu mengubah cara pembelajaran tersebut dengan memberikan tugas kepada peserta didik. Dalam pembelajaran meringkas dan merangkum, peserta didik diberikan tugas oleh guru untuk membuat ringkasan dan rangkuman di rumah. Dengan demikian, siswa mempunyai waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.

Alasan guru bahasa Indonesia kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan menggunakan strategi pembelajaran yang berpusat pada pendidik, strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dan teknik pembelajaran inkuiri dan penugasan adalah karena guru merasakan tidak mungkin hanya menggunakan satu strategi dalam pembelajaran tersebut. Pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan merupakan hal yang tidak mudah dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat. Tepat bukan berarti hanya satu strategi, melainkan bisa saja mengolaborasikan strategi-strategi yang relevan. Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik merupakan strategi pembelajaran yang dominan digunakan dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan di kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan. Alasan diterapkannya strategi tersebut adalah karena strategi tersebut cocok digunakan dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan. Strategi pembelajaran ini mudah dan sangat praktis digunakan.

Respons yang diberikan siswa terhadap strategi pembelajaran ketika guru mengajar membuat rangkuman sangat positif. Dari 10 pernyataan yang diajukan kepada siswa, dominan jawaban yang diterima atau tanggapan siswa merujuk pada pernyataan setuju diiukuti oleh tanggapan sangat setuju, dan sebagian kecil merespons dengan kurang setuju. Berdasarkan perhitungan persentase yang muncul pada tanggapan atas pernyataan yang diajukan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa penerapan strategi pembelajaran yang diterapkan guru

pada pembelajaran meringkas,

merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan di kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan menuai respons yang positif. Hal tersebut di karenakan dalam ketiga pembelajaran tersebut, guru menggunakan strategi pembelajaran yang relevan. Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik merupakan strategi pembelajaran yang sangat relevan diterapkan dalam pembelajaran meringkas, merangkum, dan menyimpulkan isi bacaan di kelas VIII A1 SMP Negeri 3 Sawan. Kunandar (2007: 99) menyatakan dalam KTSP, aspek yang ditekankan adalah aspek kompetensi yang diharapkan akan menghasilkan lulusan yang baik dan siap menghadapi kehidupan masyarakat. Untuk itu, siswalah yang dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran. Guru hanya berperan sebagai fasilitator.

Simpulan dan Saran

Simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Strategi guru dalam pembelajaran

meringkas, merangkum, dan

menyimpulkan isi bacaan adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

2. Kendala-kendala yang dihadapi guru

dalam menerapkan strategi

pembelajaran tersebut bersumber dari aktivitas siswa dan alokasi waktu

3. Rata-rata respons siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran sudah baik.

Saran penelitian ini sebagai berikut. 1. Hendaknya guru bahasa Indonesia

lebih aktif dalam menerapkan strategi dan teknik pembelajaran yang tepat agar berimplikasi pada meningkatnya respons siswa.

2. Peneliti lain hendaknya lebih intens dalam melakukan penelitian tentang penerapan strategi dan teknik dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Burhan, Yassir. 1971. Problema Bahasa dan Pnegajaran Bahasa. Bandung: NV Ganaco.

(11)

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hoetomo. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya: Mitra Pelajar. Keraf, Gorys. 2004. Komposisi. Flores:

Nusa indah.

---. 1993. Komposisi. Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi.

Kunandar. 2007. Guru Profesional

Implementasi Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) dan

Persiapan Menghadapi Sertifikasi

Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Pringgawidagda, Suwarna. 2002. Strategi

Penguasaan Bahasa. Yogyakarta:

Adicita Karya Nusa.

Roestiyah, N. K. 2001. Strtaegi Belajar

Mengajar: Salah Satu Unsur

Pelaksanaan Strategi Belajar

Mengajar; Teknik Penyajian. Jakarta: Rineka Cipta.

Suandi, I Nengah. 2008. Pengantar

Metodelogi Penelitian Bahasa.

Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Sudiana, I Nyoman. 2007. Membaca. Malang: Umpress.

Sudjana, H. D. 2005. Metode Teknik &

Teknik Pembelajaran Partisipatif.

Bandung: Falah Production.

Soeseno, Slamet. 1995. Teknis Penulisan Ilmiah Populer (Kiat Menulis Nonfiksi untuk Majalah). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan Konseptual Operasional).Jakarta: PT Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Kinerja keuangan koperasi konvensional dan koperasi syariah diketahui dengan cara menganalisis data yang bersumber dari laporan keuangan tahun 2015 dan tahun

a. Meningkatkan kwalitas kelembagaan sehingga misi madrasah bisa terlaksana dengan baik. Meningkatkan mutu pendidikan melalui ikhtiar program pengembangan baik fisik maupun

Untuk lebih mempermudah pembahasan ini, ada beberapa rumusan masalah yang dikembangkan dalam penelitian ini : Sejarah berdirinya Masjid Jami PITI Muhammad Cheng Ho

Pemasalahan yang akan dibahas adalah pembuatan aplikasi mobile dengan sistem operasi Android untuk aplikasi pengenal adat, budaya dan wisata di pulau

pengembangan produk, dan joint venture merupakan strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini. 3) Sapi perah (Cash Cow) Divisi yang berposisi di kuadran III

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas media kartu bergambar dan leaflet pada promosi kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap siswa sekolah dasar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parasitisasi dan kapasitas reproduksi Cotesia flavipes (Hymenoptera: Braconidae) pada n beberapa n jumlah dan ukuran larva

Alur penelitian yang dilakukan ditunjukkan pada Gambar 4. Secara garis besar penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahapan segmentasi, tahapan pengukuran fitur dan