• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PENGENDALIAN KESEIMBANGAN PASOKAN PERMINTAAN KOMODITAS GULA PASIR DENGAN MEMPERHATIKAN INTER REGIONAL TRADE FLOWS TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL PENGENDALIAN KESEIMBANGAN PASOKAN PERMINTAAN KOMODITAS GULA PASIR DENGAN MEMPERHATIKAN INTER REGIONAL TRADE FLOWS TESIS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PENGENDALIAN KESEIMBANGAN PASOKAN–

PERMINTAAN KOMODITAS GULA PASIR DENGAN

MEMPERHATIKAN INTER REGIONAL TRADE FLOWS

TESIS

Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari

Institut Teknologi Bandung

Oleh

BURHAN

NIM : 234 06 028

(Program Studi Magister Teknik dan Manajemen Industri)

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2009

(2)

ABSTRAK

MODEL PENGENDALIAN KESEIMBANGAN PASOKAN–

PERMINTAAN KOMODITAS GULA PASIR DENGAN

MEMPERHATIKAN INTER REGIONAL TRADE FLOWS

oleh

Burhan

NIM : 234 06 028

(Program Studi Magister Teknik dan Manajemen Industri)

Gula pasir merupakan salah satu komoditas penting untuk banyak orang. Karena kepentingannya, pemerintah harus mengendalikan keseimbangan pasokan-permintaan. Pada kenyataannya, kuantitas pasokan dan permintaan tidak selalu dalam kondisi keseimbangan (dalam satu wilayah atau antarwilayah). Sebagai hasilnya, akan terjadi suatu volatilitas harga di beberapa wilayah. Ada dua program pemerintah untuk mengatasi masalah volatilitas harga dan ketidakseimbangan pasokan-permintaan komoditas, yaitu program dukungan harga dan stabilisasi harga. Pada program pertama, pemerintah membeli sejumlah komoditas dari wilayah surplus (sehingga tercapai keseimbangan pasokan-permintaan dan peningkatan harga) dan menetapkan suatu harga minimum (price band). Program ini dapat melindungi produsen dari jatuhnya harga. Pada program kedua, pemerintah menjual sejumlah komoditas ke wilayah defisit (sehingga tercapai keseimbangan pasokan-permintaan dan penurunan harga) dan menetapkan suatu harga maksimum (price band). Program ini dapat melindungi konsumen dari naiknya harga.

Penelitian ini mengembangkan Model Spatial Price Equilibrium Nolte (2007) dan Buffer Stocks Sutopo, et al. (2008). Konsep Spatial Price Equilibrium digunakan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan aliran komoditas (inter regional trade flows) dari wilayah surplus ke wilayah defisit dan atau ke pemerintah, juga dari pemerintah ke wilayah defisit, serta dari impor pemerintah. Model Sutopo, et al. (2008) memberikan konsep penentuan price band sebagai bentuk intervensi harga pemerintah. Fungsi tujuan dari penelitian ini adalah maksimisasi total benefit produsen, konsumen, dan pemerintah. Sedangkan fungsi pembatas yang digunakan dalam penelitian ini adalah: permintaan, pasokan, harga, dan stok pemerintah. Empat perioda (1 = awal musim panen, 2 = akhir musim panen, 3 = awal musim tanam, dan 4 = akhir musim tanam), dua wilayah (wilayah 1 dan 2), dan tiga elastisitas harga pasokan (0,20; 0,25; dan 0,30) digunakan dalam penelitian ini.

Pemerintah menetapkan harga minimum di wilayah 2 perioda 2, dan membeli sejumlah komoditas dari wilayah ini, kemudian menjualnya sebagian ke wilayah 1 pada perioda yang sama. Pada perioda 1 sampai 4 di wilayah 1, dan perioda 1, 3, dan 4 di wilayah 2, pemerintah menetapkan harga maksimum dan menjual sejumlah komoditas di kedua wilayah. Semakin besar elastisitas harga pasokan, semakin besar volatilitas harga, dan semakin besar benefit produsen dan konsumen, tetapi benefit pemerintah semakin kecil.

Kata kunci: model keseimbangan pasokan-permintaan, price band, inter regional trade flows, harga minimum, harga maksimum, konsep spatial price equilibrium, volatilitas harga

(3)

ABSTRACT

MODEL OF CONTROLLING SUPPLY–DEMAND

EQUILIBRIUM OF WHITE SUGAR COMMODITY BY TAKING

ACCOUNT OF INTER REGIONAL TRADE FLOW

by

Burhan

NIM : 234 06 028

(Master Program of Industrial Engineering and Management)

White sugar is an important commodity for many people. Due to its importance, government has to control its availability in an equilibrium condition. However, the quantity of supply and demand is not always in this condition (in one region or inter regions). As a result, price will be volatile in some regions caused by an unbalancing of supply-demand quantity. There are two programs implemented by the government to overcome price volatile and unbalancing of the commodity, through price support and price stabilization programs. In the first program, the government buys commodities from the surplus region (so that equilibrium of supply-demand is reached and the price will rise) and sets a price band (minimum price). This can protect producers from a falling price. In the second case, the government sells commodities to the deficit region (so that equilibrium of supply-demand is reached and the price will fall down) and sets a price band (maximum price). It can protect consumers from a rising price.

This research developes Spatial Price Equilibrium (SPE) Model of Nolte (2007) and Buffer Stocks of Sutopo, et al. (2008). The concept of SPE is used to solve the excess supply and excess demand of the sugar commodity for the case of a single product in the two regions, namely region 1 and region 2. Sutopo, et al. (2008) model gives a concept of how to determine price band on a government’s price intervention. The objective function of this research is to maximize total benefit for the producers, the consumers, and the government. The constraints used are demand, supply, price, and government stock. In this research, there will be 4 periods (the beginning of harvesting, the end of harvesting, the begining of planting, and the end of the planting season) and 2 regions mentioned above that can show the condition of supply and demand in each region. There will also be three supply price elasticities (0,20; 0,25; and 0,30) which can show the influence of supply and equilibrium price changes.

The results of this research are: the government sets a minimum price in region 2 and in period 2, and buys sugar commodity from this region, then sells part of them to region 1 in the same period. In period 1 through 4 in region 1 and period 1, 3, and 4 in region 2, government sets a maximum price and sells sugar commodity to both regions. The bigger the supply price elasticity, the bigger the price volatile, and the bigger benefit gained for the producers, consumers, except government’s benefit.

Keywords: supply-demand equilibrium model, price band, inter regional trade flows, minimum price, maximum price, spatial price equilibrium concept, price volatile

(4)

MODEL PENGENDALIAN KESEIMBANGAN PASOKAN–

PERMINTAAN KOMODITAS GULA PASIR DENGAN

MEMPERHATIKAN INTER REGIONAL TRADE FLOWS

Oleh

BURHAN

NIM : 234 06 028

(Program Studi Magister Teknik dan Manajemen Industri)

Institut Teknologi Bandung

Menyetujui Pembimbing

___________________________ (Dr. Andi Cakravastia Raja, ST. MT.)

(5)

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS

Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Alloh SWT yang telah memberikan rahmat, bantuan, serta jalan sehingga terselesaikannya penulisan tesis ini. Penulisan tugas akhir ini tidak akan lepas dari bantuan dan dukungan banyak pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1 Dr. Andi Cakravastia Raja, ST, MT sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan dari tahap awal penulisan tesis sampai bimbingan revisi pasca sidang. Terima kasih Pak atas kesabaran dan ketelatenan dalam membimbing penulis.

2 Dr. TMA Ari Samadhi sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan selama seminar dan sidang.

3 Dr. Suprayogi, ST, MT sebagai dosen penguji yang juga telah memberikan masukan dan saran selama seminar dan sidang. Terima kasih Pak atas penciptaan suasana seminar dan sidang yang menjadi lebih rileks.

4 Titah Yudhistira, ST, MT. Terima kasih Pak atas bimbingannya selama menjadi dosen wali akademik selama ini.

5 Wahyudi Sutopo sebagai penasihat spiritual dalam penulisan tesis. Terima kasih Pak atas ide, paper, dan bimbingan-bimbingannya selama ini. Sukses selalu untuk lawatan-lawatan seminar internacional selanjutnya ya.

6 Amelia Santoso. Terima kasih Bu atas bantuan dan dukungannya selama ini. Terima kasih juga atas pasokan logistik (kue-kue, kopi, dan lain-lain) yang selama ini sangat membantu dalam memenuhi asupan gizi selama penulis bermarkas di POSI.

7 Teman-teman POSI: Asri, buNanik, Sita, masBony, masDedih, musTang, masHuri. Thanks guys to make me keep fighting during thesis.

8 TI’06: Sigit n gank Cisitu, Rani, Imron, Natalia, Elty, Sinty, dewiYuss, Oki, merrySetyanta, herrySisca, Inda, dan lain-lain. Thanks atas suasana keceriaan yang kalian ciptakan selama masa perkuliahan.

(7)

9 Abet mania: denLebang, ndukEsty, sariBilbince, mrBambs, Heri, Adil. Terima kasih telah menemani saya memeras keringat di lapangan. Abet harus tetap hidup ya…hidup Abet!!!

10 Teman-teman d’Center: Farid, Nathan, Steve, Alexis, buJane, ade, Erry, Dian, DheAndhika, Ellen, Arsan, lae’ Nell, lae’ besar Leon, dan lain-lain. Thanks for ur support given to me. Thanks for everything done with u all: hang out, karaoke, bowling, exercise. U r my second family here, a place for running away from...lol.. Keep in touch forever.

11 buSusy, Dina, omDikie, Anggoro, Roland. Akhirnya…..bikin gank yuuuk 12 pakEntis, pakNandi, pakAtok, masTatang, pakTeten, dan segenap kru Tuti

lanilla. Terima kasih telah membantu selama proses kuliah sampai akhir masa kuliah.

13 Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan dan membutuhkan perbaikan-perbaikan. Oleh karena itu, penulis menerima segala bentuk kritik dan saran dari berbagai pihak. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Bandung, Oktober 2009

(8)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Abstrak ... ii

Abstract ... iii

Lembar Pengesahan ... iv

Pedoman Penggunaan Tesis ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ... viii

Daftar Lampiran ... x

Daftar Gambar ... xi

Daftar Tabel ... xii

I Pendahuluan ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Perumusan Masalah ... 4

I.3 Tujuan Penelitian ... 4

I.4 Batasan dan Asumsi Penelitian ... 4

I.5 Posisi (Kontribusi Penelitian) ... 5

II Tinjauan Pustaka ... 6

II.1 Keseimbangan Pasokan-Permintaan ... 6

II.2 Surplus Konsumen(Consumer’s Surplus) dan Social Payoff ……... 7

II.3 Inventori Penyangga(Buffer Stocks) ……... 10

II.4 Price Band ……... 10

II.5 Spatial Equilibrium, Inter Regional Trade Flows, dan Stabilisasi Harga ……... 11

II.6 Model Referensi ……... 11

II.6.1 Model Spatial Price Equilibrium Samuelson (1952) ……... 11

II.6.2 Model Buffer Stocks Athanasiou, et al. (2007) ……... 12

II.6.3 Model Spatial Price Equilibrium (SPE) Nolte (2007) ……... 14

II.6.4 Model Buffer Stocks Sutopo, et all (2008) ……... 16

III Metodologi Penelitian ……... 21

(9)

III.2 Perumusan Masalah ……... 23

III.3 Tujuan Penelitian ……... 23

III.4 Studi Literatur ……... 23

III.5 Pengumpulan Data ……... 23

III.6 Pengolahan Data ……... 23

III.7 Analisis dan Interpretasi ……... 24

III.8 Kesimpulan dan Saran ……... 24

IV Pengembangan Model ……... 25

IV.1 Sistem Obyek Kajian ……... 25

IV.1.1 Komoditas Obyek Kajian ……... 25

IV.1.2 Aliran Komoditas dan Keseimbangan Pasokan-Permintaan ……... 27 IV.1.3 Harga Keseimbangan dan Kebijakan Harga Pemerintah ……... 28

IV.1.4 Stakeholder dan Ukuran Kinerja ……... 29

IV.2 Influence Diagram ……... 32

IV.3 Formulasi Model Usulan ……... 33

IV.3.1 Parameter Harga Pasokan, Keseimbangan, dan Penentuan Price Band

……... 34

IV.3.2 Formulasi Fungsi Obyektif ……... 35

IV.3.3 Formulasi Fungsi Pembatas ……... 36

IV.4 Contoh Numerik ……... 37

V Hasil dan Interpretasi ……... 39

V.1 Hasil Penelitian ……... 39

V.2 Interpretasi Hasil Penelitian ……... 46

VI Kesimpulan dan Saran ……... 52

VI.1 Kesimpulan ……... 52

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Output Model Nolte (2007) ... 57 Lampiran 2 : Solusi Model dari running software

Lingo 9.0 untuk skenario elastisitas harga pasokan (b = 0,20)

... 58

Lampiran 3 Solusi Model dari running software Lingo 9.0 untuk skenario elastisitas harga pasokan (b = 0,25)

... 62

Lampiran 4 : Solusi Model dari running software Lingo 9.0 untuk skenario elastisitas harga pasokan (b = 0,30)

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kuantitas dan Harga dalam Kurva Keseimbangan

Pasokan–Permintaan (Baye, 2006) ... 7

Gambar II.2 Kurva Permintaan dan Consumer’s Surplus (Baye, 2006) ... 7

Gambar II.3 Social Payoff Komoditas Tunggal Dua Wilayah (Samuelson, 1952) ... 9

Gambar III.1 Tahapan-Tahapan Penelitian ... 21

Gambar III.2 Roadmap Penelitian ... 22

Gambar IV.1 Fluktuasi Pasokan Gula Pasir dan Program Intervensi Pemerintah (Sutopo, et al., 2008) ... 26

Gambar IV.2 Aliran Komoditas dan Keseimbangan Pasokan-Permintaan ... 28

Gambar IV.3 Gambaran Sistem Obyek Kajian ... 32

Gambar IV.4 Simbol-Simbol dalam Influence Diagram ... 32

Gambar IV.5 Influence Diagram Model Usulan ... 33

Gambar IV.6 Mekanisme Penentuan Price Band ... 35

Gambar V.1 Volatilitas Harga Komoditas Gula Pasir di Wilayah 1 dan 2 (b = 0,20) ... 44

Gambar V.2 Volatilitas Harga Komoditas Gula Pasir di Wilayah 1 dan 2 (b = 0,25) ... 44

Gambar V.3 Volatilitas Harga Komoditas Gula Pasir di Wilayah 1 dan 2 (b = 0,30) ... 45

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Posisi Penelitian ... 5 Tabel IV.1 Gambaran Kondisi Pasokan-Permintaan Wilayah 1

dan 2 (Sutopo, et al. (2008)

... 26

Tabel IV.2 Benefit dan Kerugian Produsen, Konsumen, dan Pemerintah

... 31

Tabel IV.3 Notasi Model ... 33 Tabel IV.4 Parameter dan Indeks Model ... 38 Tabel IV.5 Kuantitas Pasokan dan Permintaan Selama 4 Perioda

(dalam unit) ... 38 Tabel V.1 Harga dan Kuantitas Komoditas ... 40 Tabel V.2 Benefit Produsen, Konsumen, dan Pemerintah (dalam

IDR)

... 43

Tabel V.3 Perubahan Harga Keseimbangan pada Program Dukungan Harga Pemerintah (dalam IDR per unit)

... 46

Tabel V.4 Perubahan Harga Keseimbangan pada Program Stabilisasi Harga Pemerintah (dalam IDR per unit)

... 46

Tabel V.5 Stok dan Alokasi Stok Pemerintah (dalam unit untuk b = 0,20; 0,25; 0,30)

Referensi

Dokumen terkait

Kwitansi Penjualan Nota Surat Jalan 1 Membuat Tanda Terima dan ditandatangani Tanda Terima Kwitansi Nota Penjualan Surat Jalan 1 Pemasok Mencetak Rekap Stationery Rekap

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas dan dampak volunteering dalam meningkatkan interpersonal skill mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah

Penelitian ini bertujuan membandingkan efektivitas dan efek samping hidroklortiazid, kaptopril, dan amlodipin terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi

Penelitian yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan bahan tambahan berupa matos pada tanah lunak yang

Menurut Bloom, Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktifitas otak adalah termasuk dalam

• Berbeda halnya untuk keputusan Pengadilan Asing yg hanya bersifat Declaratoir, PN Indonesia pada umumnya bersedia melaksanakannya, sepanjang tidak bertentangan dg Ketertiban Umum.

"Pembinaan dan Pengawasan bagi Peningkatan Manajemen Pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) sebagai Upaya Peningkatan Mutu dalam Kerangka Otonomi Pendidikan Di Era

Merancang dan merealisasikan sistem otentikasi berbasis zero knowledge protocol dengan menggunakan metode identifikasi Guillou – Quisquater dibandingkan dengan