PARADIGMA SEHAT :
UPAYA PREVENTIF DAN PROMOTIF
DALAM
PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
SIDANG KOMISI II
RAKERKESNAS REGIONAL TIMUR
MAKASSAR, 09 – 12 MARET 2015
www.themegallery.com
1. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000
penduduk (persen) dari 297 (2013)
menjadi 245 (2019)
2. Prevalensi HIV (persen) <0,5
3. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen)
dari 25,8 (2013) menjadi 23,4(2019)
4. Prevalensi obesitas penduduk usia 18+
tahun (persen) dari 15,4 (2013) menjadi
15,4( 2019)
5. Persentase merokok penduduk usia ≤18
tahun dari 7,2 (2013) menjadi 5,4 (2019)
6. Persentase kabupaten/kota yang mencapai
80 persen imunisasi dasar lengkap pada
bayi dari 71,2 (2013) menjadi 95 (2019)
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN NASIONAL BUKU IRPJMN
1. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk (persen) dari 297 (2013) menjadi 245 (2019)
2. Prevalensi HIV (persen) <0,5
3. Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi malaria DARI 212 (2013) menjadi 300 (2019)
4. Jumlah provinsi dengan eliminasi kusta dari 20 (2013) menjadi 34 (2019)
5. Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi Filariasis dari dari 0 (2013) menjadi 35 (2019)
6. Persentase kabupaten/kota yang memenuhi syarat kualitas kesehatan lingkungan dari 15,3 (2013) menjadi 40 (2019) 7. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) dari 25,8 (2013)
menjadi 23,4(2019)
8. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen) dari 15,4 (2013) menjadi 15,4 (2019)
9. Prevalensi merokok pada penduduk usia ≤ 18 tahun dari 7,2 (2013) menjadi 5,4 (2019)
10. Persentase penurunan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) 40 % pada tahun 2019
11. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen
imunisasi dasar lengkap pada bayi dari 71,2 (2013) menjadi 95 (2019)
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN SUB BIDANG KESEHATAN& GIZI MASYARAKAT BUKU II RPJMN R P J M N 2 0 1 5 - 2 0 1 9 B I D A N G P P & P L
www.themegallery.com
KATA KUNCI DISKUSI
PARADIGMA SEHAT : UPAYA PREVENTIF DAN PROMOTIF DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN
MENCAKUP :
(3) IKK
Promotif & Preventif
(2) IKK
(3) IKK
(2) IKK
PTM P2ML SIMAKARKESMA P2B2LINGKUP
PL Promotif & PreventifPromotif & Preventif
Promotif & Preventif
Promotif & Preventif
(3) IKK
IKK 1
: Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
TARGET 2015
: 91
ISSUE/MASALAH SOLUSI
RENCANA AKSI 2015 KAB/
KOTA PROV PUSAT 1. Perilaku dan budaya setempat yang masih
menolak imunisasi (kampanye gelap)
1. Pemberdayaan lintas program lintas sektor/pemberdayaan masyarakat + + + 2. Akses ke layanan imunisasi masih sulit 2. Adv. pemerintah daerah, Bappeda, DPRD & komisi membidangi kesehatan + + + 3. Logistik (cold chain), cold room masih terbatas
shg rantai dingin tidak terjamin
3. Melaksanakan pelayanan kesehatan bergerak per 3 bulan +
4. Dukungan APBD terbatas 4. Memberdayakan tenaga Posyandu + + +
5. Media Promosi (KIE) terbatas 5. Strategi Sustainable Outreach Services (4x kunjungan mencapai target) + 6. Ketersediaan data sasaran yang belum
akurat/manipulasi data sasaran
6. Pengadaan logistik melalui APBN & DAK tahun 2016 + + + 7. Perencanaan logistik yang belum maksimal 7. Cold chain dengan tenaga surya untuk mendukung proses rantai dingin sampai
di daerah sulit
+ + + 8. Rendahnya cakupan imunisasi/UCI desa 8. Promosi berkelanjutan + + + 9. Sistem pencatatan & pelaporan belum optimal 9. Distribusi media KIE sampai di level Puskesmas dan jaringannya + + +
10 Tenaga Jurim masih kurang 10 Pendekatan KIE (Icon artis) + + +
11 Stock out vaksin di daerah 11 Penggunaan data penduduk wilayah setempat + +
12 Imunisasi lengkap sebagai syarat masuk PAUD + + + 13 Pemberdayaan tenaga yang sudah dilatih + + + 14 Pemberian sertifikat berskala nasional dari Kementerian untuk Juru Imunisasi
IKK 2
: Persentase Kab/Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
TARGET 2015: 29
ISSUE/MASALAH
SOLUSI
RENCANA AKSI 2015
KAB/
KOTA
PROV PUSAT
1.
Belum semua kab/kota memiliki regulasi
terkait penanggulangan kedaruratan wabah
1.
•
Advokasi kepada pengambil kebijakan
•
Keterlibatan/sinergitas lintas wilayah
+
+
+
+
+
2.
Belum terbangunnya sistem perencanaan
kontijensi
2. Ketersediaan dukungan pemerintah daerah dalam
hal aturan dan kebijakan
+
+
3.
Belum semua kab/kota yang menyediakan
dana kedaruratan yang melekat pada
SKPDnya
3. Memasukkan dana penanggulangan kedaruratan
wabah dalam APBD
+
+
4.
Belum terbentuk tim terpadu disetiap
kab/kota dalam hal penangganan
kedaruratan wabah
4. Pembantukan Tim Gerak Cepat (TGC) di tingkat
kab/kota yang belum memiliki dengan SK Kab/Kota
+
+
5.
Tim yang terbentuk tidak maksimal
Pergeseran tenaga terlatih sehingga tim
tidak berfungsi
5. Revitalisasi dan optimalisasi TGC yang sudah
terbentuk
IKK 3
: Persentase kab/kota yang melakukan pengendalian vektor terpadu
TARGET 2015
: 40
ISSUE/MASALAH SOLUSI
RENCANA AKSI 2015 KAB/
KOTA PROV PUSAT 1. Best practices kegiatan tidak ada
replikasi dengan baik
1. • Exit strategi setelah proyek selesai
• Penguatan program menuju eliminasi melalui dana APBD
+ + + + + + 2. Kurangnya tenaga terlatih
pengendalian vektor
2. Pelatihan tenaga pengendalian vektor + + +
3. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengendalian vektor
3. • Revitalisasi Posmaldes
• Jambore PLA Malaria (Participatory Learning Action) terintegrasi Malaria, imunisasi & KIA (pembelajaran di Prov. Malut)
• Melibatkan PKK sebagai penggerak masyarakat
• Memberdayaan anak SD sebagai jumantik cilik (telah ada MoU antara Diknas & Dinkes di Kab. Sinjai)
• Melibatkan saka bakti husada (SBH) pramuka sebagai pendamping jumantik
• Melibatkan pemerintah desa, kelurahan, kecamatan dan stake holder terkait (organisasi profesi dan kemasyarakatan lainnya)
+ + + + + + + + + + + 4. Surveilance vektor belum dilakukan
secara maksimal
4. • Optimalisasi kegiatan surveilance vektor
• Membangun sistem pelaporan
• Deseminasi informasi kegiatan surveilance vektor
+ + + + + + + + +
IKK 4
: Jumlah kabupaten/kota dengan API <1/1.000 penduduk
TARGET 2015
: 340
ISSUE/MASALAH
SOLUSI
RENCANA AKSI 2015
KAB/
KOTA
PROV PUSAT
1. Pemeriksaan laboratorium
belum berjalan secara optimal
1.
•
Peningkatan dan penyediaan tenaga mikroskopis terlatih
•
Penyediaan genset bagi puskesmas yang belum terakses listrik
•
Penyediaan sarana laboratorium malaria
•
Pemeriksaan malaria menggunakan RDT (untuk daerah terpencil
dan tidak memiliki laboratorium dengan error rate tinggi)
•
Meningkatkan kinerja Cross checker Kab/Kota
+
+
+
+
+
+
+
+
2. Tidak semua Puskesmas
memiliki RDT mencukupi
2.
•
Advokasi dukungan pembiayaan untuk penyediaan RDT
•
Pemenuhan kebutuhan RDT melalui APBD
+
+
+
+
+
3. Penggunaan kelambu
berinsektisida belum
tersosialisasikan
3. Gerakan pemanfaatan kelambu berinsektisida dengan melibatkan
anak sekolah, PKK, LSM, SBH dan stake holder terkait lainnya
+
+
4. Obat hanya di layanan
kesehatan pemerintah
4. Distribusi obat sampai dilayanan swasta dengan dukungan regulasi
pemerintah pusat dan daerah
+
+
+
5. Pelaporan malaria yang belum
optimal
5. Laporan malaria konfirmasi dapat diambil melalui surveilans
(Pelaporan SKDR)
IKK 5 : Jumlah kab/kota endemis yang melakukan pemberian obat pencegahan massal (POPM) Filariasis TARGET 2015 : 140
ISSUE/MASALAH
SOLUSI
RENCANA AKSI 2015
KAB/
KOTA
PROV PUSAT
1.
Cakupan POPM tidak mencapai 80% karena
Masyarakat tidak mau minum obat
1.
•
Sosialisasi melalui media dan KIE
•
Komitment pemda dalam penyelenggaraan
POPM minimal selama 5 tahun (masa
pemberian POPM)
+
+
+
2.
Tidak ada dana dukungan kab/kota dalam
sosialisasi POPM
2.
•
Advokasi Pemerintah daerah dalam penyediaan
dana APBD
•
Pemanfaatan dana otsus terutama untuk
program prioritas termasuk penyakit neglected
+
+
3.
Manajemen pengelolaan obat POPM yang
belum optimal
3. Penguatan manajemen pengelolaan obat POMP
+
+
+
4.
Belum semua kab/kota endemis filaria
melakukan pelaksanaan POPM
4. Segera melaksanaan POPM dimulai dari Oktober
2015 dengan target 2025 eliminasi filariasis
+
5.
Sistem pelaporan yang belum akurat
5. Penguatan sistem pelaporan
+
+
IKK 6
: Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat
TARGET 2015
: 82
ISSUE/MASALAH
SOLUSI
RENCANA AKSI 2015
KAB/
KOTA
PROV PUSAT
1.
Program kusta tidak lagi menjadi program
priortias di daerah
1. Penguatan program kusta
+
+
+
2.
Kasus cacat kusta tinggi karena self stigma
dan diskriminasi oleh keluarga dan
masyarkat
2.
•
Reduksi stigma kusta melalui Edukasi,
sosialisasi kepada penderita, keluarga dan
masyarakat
•
Dukungan dan perhatian dari pemerintah
daerah dan tokoh masyarakat
•
Sosialisasi penyakit kusta melalui media KIE
kepada masyarakat
•
Pendekatan melalui tokoh agama dan kepala
suku
+
+
3.
Keterlambatan penemuan kasus kusta
(ditemukan pada saat sudah cacat)
3.
•
Meningkatkan penemuan kasus kusta secara
dini
•
Pemanfaatan dana BOK dalam penemuan
kasus kusta dini
IKK 7 : Persentase kab/kota dengan angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif (SR) min 85% TARGET 2015 : 75
ISSUE/MASALAH SOLUSI
RENCANA AKSI 2015 KAB/
KOTA PROV PUSAT 1. Tenaga laboratorium di puskesmas bukan analis 1. SK kepala dinas tentang jejaring laboratorium agar
labkesda bisa turut membina lab kab/kota
+ + +
2. Pengetahuan penderita dalam mengidentifikasi penyakitnya masih rendah
2. Saat ini peran penguatan laboratorium dikerjakan oleh BUK dan PPPL
+ + +
3. Jejaring laboratorium kurang optimal 3. Konseling terhadap pendamping minum obat TB + + + 4. Kualitas pelayanan (strategi DOTS) belum optimal
dilaksanakan
4. Kerjasama dengan organisasi profesi (dokter praktek swasta) dlm pelaksanaan strategi DOTS
+ +
5. Masih banyak masyarakat yang belum percaya pada obat yang ada di Puskesmas
5. Pembentukan regulasi agar penderita putus obat dapat kembali dirujuk di puskesmas
+ + +
6. Kemampuan nakes terlatih rendah 6. Memberikan obat TB beserta PMOnya + +
7. Randahnya pengetahuan pendamping minum obat 7. Peningkatan kapasitas dan kualitas petugas di puskesmas + + +
8. Rendahnya kepatuhan minum obat 8. Penggunaan Mix Combination Drug + + +
9. Kasus putus obat masih terjadi 9. Evaluasi pengobatan untuk tahap lanjutan + + + 10 Dukungan dana untuk tenaga laboratorium kurang 10 Regulasi Pemda yang mengatur tindakan medis diluar
aturan
+ +
11 Meningkatnya TB MDR 11 Pelaksanaan strategi DOTS sebagai salah satu syarat sertifikasi untuk mendapat klaim BPJS bagi DPS dan DPM
IKK 8
: Persentase kasus HIV yang diobati
TARGET 2015
: 45
ISSUE/MASALAH
SOLUSI
RENCANA AKSI 2015
KAB/
KOTA
PROV PUSAT
1. Akses terhadap ARV masih rendah karena belum
semua RS terlatih dalam pemberian ARV, pelatihan
CST
1. Memperluas jangkauan dengan mengupayakan
Puskesmas akses terhadap ARV
+
+
+
2. Penderita masih malu melakukan VCT
2. Menghilangkan self stigma
+
+
3. Kurangnya dukungan Kab dan Prov di beberapa
wilayah
3. Meningkatkan PITC di RS
+
+
+
4. Konselor terlatih dan KPA tidak aktif lagi karena mutasi
& pemberhentian dana donor
4. Meningkatkan kualitas pendamping ODHA
+
+
+
5. Konsep sakit dimana sakit adalah kondisi tidak mampu
melakukan aktifitas lagi
5. VCT mobile pada populasi berisiko
+
+
+
6. Perbedaan dalam menilai syarat standar dalam
pemberian pengobatan ARV (manajemen pengobatan)
6. Pelatihan CST dasar dan advance pada dokter di
puskesmas
+
+
7. Perbaikan SOP
7. Sosialisasi manajement pengobatan ARV
+
+
+
8. Pemetaan wilayah risiko
+
+
IKK 9
: Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu
TARGET 2015
: 10
ISSUE/MASALAH SOLUSI
RENCANA AKSI 2015 KAB/
KOTA PROV PUSAT 1. Terbatasnya dukungan dana APBD Prov maupun
kab
1. Pelatihan tenaga PTM bersumber dana Dekon + + + 2. Media KIE di Puskesmas tidak ada 2. Pelaksanaan pelayanan deteksi dini PTM + +
3. Keterbatasan tenaga PTM 3. Penyediaan anggaran dari APBD untuk deteksi dini PTM + + + 4. Terbatasnya bahan pendukung (reagent) alat PTM 4. Advokasi program PTM pada pimpinan daerah + +
5. Belum semua Puskesmas mendapatkan pelatihan tenaga PTM
5. Penguatan program PTM di UPT vertikal + + 6. Pencatatan pelaporan belum optimal
(kesulitan dalam akses internet)
6. Pelaporan secara manual (tersedianya sistem pelaporan offline)
+ + +
7. Program PTM belum menjadi prioritas di beberapa wilayah
7. Kab/Kota mendistribusikan obat ke Puskesmas dengan sistem pengawasan
+ 8. Ketersediaan obat yang belum memadai dan efek
samping menggunaan obat PKD
8. Puskesmas melaksanakan Program penanggulangan penyakit kronis (Prolanis) utk DM dan hipertensi sebagai pelayanan dasar yang di cover BPJS (UKP)
+
9. Perubahan pembayaran kapitasi BPJS di Puskesmas
IKK 10 : Persentase kab/kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) minimal 50% sekolah
TARGET 2015 : 10
ISSUE/MASALAH SOLUSI
RENCANA AKSI 2015 KAB/
KOTA PROV PUSAT
1. Tingginya angka merokok pada anak (usia dini)
1. Optimalisasi PP No. 109/2012 tentang Pengamanan Bahan yang mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan
+ + +
2. Kesulitan dalam penetapan Perda 2. Penetapan Perda, Pergub dalam rangka Penggerakan lintas program dan lintas sektor terkait
+ +
3. Beberapa peraturan tidak efektif dan tidak dipatuhi
3. Membentuk tim pendamping kampung yang terdiri dari tokoh masyarakat untuk mengajak masyarakat menerapkan PHBS
+ 4. Rendahnya kesadaran individu terhadap
bahaya rokok
4. Perda kab/kota untuk memperluas wilayah dilarang merokok untuk umum (KTR) + + 5. Penetapan target 50% dirasa kurang
optimis harusnya 100%
5. Membentuk tim pembina, pengawas dan penyidik lintas SKPD daerah (penegakan hukum)
+ + 6. Pajak rokok digunakan sebagai promosi pelarangan merokok + + 7. Pembagian proporsi pajak rokok Prov/Kab/Kota masuk kedalam APBD + + 8. Peraturan Bupati tentang Larangan merokok di hari Jumat di instansi pemerintah
(uji coba) selanjutnya semua hari
+
9. Sosialisasi KTR & dampak merokok melalui media KIE + + + 10 Pendekatan persuasif dalam pembatasan kawasan merokok dan PHBS (mengubah
pemadat menjadi kader)
+
11 Promosi dan kampanye bebas rokok + + +
12 Melakukan advokasi kepada pemegang kebijakan dengan menampilkan economic loss dari kerugian merokok
IKK 11
: Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan STBM
TARGET 2015
: 25.000
ISSUE/MASALAH SOLUSI
RENCANA AKSI 2015 KAB/
KOTA PROV PUSAT 1. Petugas belum optimal dalam melakukan
pemicuan
1. Kesinambungan dalam melakukan pemicuan + +
2. Kesulitan Akses Air Bersih 2. Pelatihan petugas dalam pemberdayaan masyarakat (lintas program dan lintas sektor)
+ + +
3. Tidak semua Kab/kota merupakan lokasi Pamsimas II
3. Pemberian penghargaan kepada wilayah yang berhasil dalam penyediaan akses sanitasi (jamban murah dengan desain yang menarik)
+ +
4. Permenkes No 853 tahun 2008, diperbaharui menjadi No 3 tahun 2014, setiap Puskesmas mewajibkan minimal 1 Desa ODF/tahun
4. Pemberian penghargaan kepada Nakes dan Kepala Desa + + 5. Arisan Jamban Keluarga dan merupakan kegiatan
pemberdayaan
+ 6. Total Jamban Kabupaten (1000 jamban) peran sektor yang
optimal
+ 7. Diperlukan stimulan untuk pemicuan
Replikasi daerah pasca Pamsimas
+ + +
8. Enabling enviroment dalam rangka keterlibatan peran serta semua pihak
+ +