i
TESIS
PENGARUH PAPARAN BISING GAMELAN JEGOG
TERHADAP GANGGUAN PENDENGARAN PADA
PENABUH DI DESA SANGKARAGUNG
KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA
NI MADE RISKA MARYATI
NIM 1114078202
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
ii
PENGARUH PAPARAN BISING GAMELAN
JEGOG
TERHADAP GANGGUAN PENDENGARAN PADA PENABUH
DI DESA SANGKARAGUNG KECAMATAN NEGARA
KABUPATEN JEMBRANA
Tesis ini diajukan sebagai karya akhir untuk memperoleh gelar Magister Biomedik dan dokter spesialis dalam bidang Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok-Bedah Kepala Leher
NI MADE RISKA MARYATI
NIM 1114078202
PROGRAM MAGISTER ILMU BIOMEDIK PPDS I ILMU KESEHATAN THT-KL
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA – RSUP SANGLAH DENPASAR
iii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL ……….
Pembimbing I,
dr. Eka Putra Setiawan, Sp.T.H.T.K.L (K) NIP 19570923 1983 012 001
Pembimbing II,
Prof.Dr.dr. N. Adiputra, PFK, MOH, Sp.Erg NIP 19471211 1976 021 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Biomedik Program Pascasarjana
Universitas Udayana
Dr.dr.Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK NIP. 195805211985031002
Direktur Program Pascasarjana
Universitas Udayana
Prof.Dr.dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) NIP. 195902151985102001
iv
Tesis Ini Telah Diuji pada
Tanggal ………..
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan
SK Rektor Universitas Udayana No: ……… Tanggal ……September 2016
Ketua: dr. Eka Putra Setiawan, Sp.T.H.T.K.L (K)
Anggota:
1. Prof.Dr.dr. N. Adiputra, PFK, MOH, Sp.Erg
2. Prof. dr. Wayan Suardana, Sp.T.H.T.K.L (K)
3. dr. I Gede Ardika Nuaba, Sp.T.H.T.K.L (K), FICS
v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Nama : NIM : Program studi : Judul :
dr. Ni Made Riska Maryati 1114078202
Magister Ilmu Biomedik
Pengaruh Paparan Bising Gamelan Jegog terhadap Gangguan Pendengaran pada Penabuh di Desa Sangkaragung Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Mendiknas RI No. 17 tahun 2010 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, ………. Yang membuat pernyataan
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Atas anugerah Tuhan yang Maha Esa akhirnya tersusunlah karya tulis ini untuk memperoleh gelar keahlian di bidang THT-KL. Karya tulis ini dapat diselesaikan berkat motivasi, bimbingan dan peran serta berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang yang tidak terhingga dengan segala ketulusan hati kepada yang terhormat:
1. Rektor Universitas Udayana, Prof.DR.Dr. I Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD dan
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof.DR.Dr. Putu Astawa, Sp.OT(K) yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan Program Pasca Sarjana Kekhususan Kedokteran Klinik (combined degree) dan PPDS-1 Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher.
2. Direktur Utama RSUP Sanglah Denpasar dr. I Wayan Sudana, M.Kes, atas segala fasilitas yang disediakan dan diberikan selama penulis mengikuti pendidikan spesialis.
3. Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. DR. dr Raka Sudewi, SpS(K), atas kesempatan yang telah diberikan pada penulis untuk menjadi mahasiswa program pasca sarjana, program studi kekhususan kedokteran klinik (Combined degree).
4. dr. Eka Putra Setiawan, Sp.T.H.T.K.L(K), sebagai Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar dan sebagai
vii
pembimbing saya dalam penulisan karya tulis ini. Terima kasih atas segala dorongan dan bimbingan selama penulis mengikuti pendidikan spesialis.
5. Prof. Dr.dr.N.Adiputra,PFK,MOH,Sp.Erg yang telah membimbing penulis
dalam penyelesaian karya tulis ini.
6. dr. I Dewa Gede Arta Eka Putra, Sp.T.H.T.K.L(K) sebagai Ketua Program Studi PPDS-1 Ilmu Kesehatan THT-KL dan dr. I Gde Ardika Nuaba, Sp.KL(K), FICS sebagai Sekretaris Program Studi PPDS-1 Ilmu Kesehatan THT-KL atas segala kesempatan, bimbingan dan motivasinya.
7. Seluruh konsulen dan staf Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok-Bedah
Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar yang telah membimbing selama pendidikan.
8. Ketua Program Pasca Sarjana Kekhususan Kedokteran Klinik (combined
degree) Dr.dr.Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK, yang telah
memberikan kesempatan penulis untuk menjadi mahasiswa Program Pasca Sarjana Kekhususan Kedokteran Klinik (combined degree).
9. dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra, M. Epid atas bimbingan dan arahan statistik yang diberikan kepada penulis.
10.Harmoni Hearing Center yang telah berpartisipasi menyediakan sarana bagi
penelitian ini.
11.Para Senior, rekan residen, mahasiswa kedokteran, paramedis atas bantuan dan kerjasamanya selama mengikuti pendidikan dan selama penelitian ini berlangsung.
viii
12.Suami tercinta Darma Sudiarta yang selalu mendukung serta memberikan motivasi dalam penyelesaian karya tulis ini serta anak tersayang Putu Aila Jyotika Sudiarta yang telah menemani dan menghibur penulis selama masa pendidikan.
13.Ayahanda, ibunda, bapak/ibu mertua, adik-adik terkasih atas doa restu, motivasi, pengertian dan kasih sayangnya.
14.Semua pihak yang telah membantu karya akhir ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa melimpahkan karunia dan rahmatNya atas kebaikan yang telah dilakukan.
Denpasar, September 2016
Ni Made Riska Maryati
ix
ABSTRAK
Pengaruh Paparan Bising Gamelan Jegog Terhadap Gangguan Pendengaran pada Penabuh di Desa Sangkaragung Kecamatan Negara Kabupaten
Jembrana
Kesenian Jegog merupakan kesenian khas dari Kabupaten Jembrana. Instrumen Gamelan Jegog terbuat dari bilah bambu besar yang jika dimainkan bersama-sama dapat menghasilkan bunyi dengan intensitas yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai bagaimana pengaruh paparan bising Gamelan
Jegog terhadap gangguan pendengaran pada penabuh di Desa Sangkaragung,
Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.
Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dilaksanakan di Desa Sangkaragung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana pada bulan Mei-Juni 2016. Populasi target peneltian adalah semua penabuh Gamelan Jegog. Populasi terjangkau adalah penabuh Gamelan Jegog di Desa Sangkaragung. Sampel penelitian adalah penduduk Desa Sangkaragung yang terpapar bising Gamelan Jegog yaitu para penabuh Gamelan Jegog. Sedangkan kelompok kontrol adalah penduduk Desa Sangkaragung yang tidak berprofesi sebagai penabuh Gamelan Jegog dan tidak terpapar oleh bising. Sampel penelitian dipilih secara
total random sampling, sedangkan untuk kelompok kontrol dipilih secara simple
random sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang telah
ditentukan.
Gamelan Jegog menghasilkan intensitas bising sebesar 86-105 dB. Penabuh rata-rata menabuh gamelan selama 2 jam per hari atau 10 jam per minggu. Dari 37 penabuh Gamelan Jegog yang diteliti, terdapat 13 orang (35,1%) hasil audiogramnya menunjukkan adanya gangguan pendengaran akibat bising. Sedangkan pada kelompok kontrol hanya 2 orang (5,4%) yang mengalami gangguan pendengaran akibat bising. Didapatkan nilai adjusted prevalence ratio sebesar 7 yang artinya penabuh Gamelan Jegog memiliki risiko mengalami gangguan pendengaran akibat bising 7 kali lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Hasil uji statistik didapatkan interval kepercayaan 95% sebesar 1,6-31,1 dan nilai p= 0,011 (p<0,05). Secara statistik terdapat hubungan yang bermakna
antara bising Gamelan Jegog dengan gangguan pendengaran pada para
penabuhnya.
Kata kunci: Bising Gamelan Jegog, Gangguan pendengaran akibat bising, Audiometri
x
ABSTRACT
Noise Effect of Gamelan Jegog to the Risk of Hearing Loss among Jegog Players in Sangkaragung Village, Negara, Jembrana
Jegog is a traditional Balinese music from the region of Jembrana. It consists of several sets of instruments made of big size bamboo tubes. When being played together, the instrument produce high intensity noise. This study examine the effect of this noise to the risk of hearing loss among the players. This study was conducted in the village of Sangkaragung, Negara, Jembrana.
This study use a cross sectional method, being conducted in May-June 2016. The target population is all players of Jegog. The reachable target is Jegog players in the village of Sangkaragung. The sample group is the Jegog Players, who are residents of the Sangkaragung village those have been exposed to the noise of Jegog. The control group is Sangkaragung villagers who are not Jegog players and those have not been exposed to the noise of Jegog. Samples were chosen by total random sampling, while controls were taken by simple random sampling according to predetermined inclusion and exclusion rules.
Jegog produces noise in the range of 86 – 105 dB. The players have been exposed to the Jegog noise for an average of 2 hours per day or 10 hours per week. Among the 37 players in the sample group, there were 13 (35.1%) players found to have noise induced hearing loss seen in their audiogram. In the control group consisting of 37 villagers, there were only 2 (5,4%) persons found to have noise induced hearing loss. This resulted in a 7 adjusted prevalence ratio, which means that Jegog players have risk of having noise induced hearing loss 7 times higher than the control group. Statistic test gives a confidence interval 95% (1.6-31.1) with p= 0.011 (p<5). Statistically, there is a significant correlation between the noise of Jegog with the hearing loss among the players.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ... i
PRASYARAT GELAR ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN... iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... v
UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
DAFTAR SINGKATAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 5
1.3Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan umum penelitian ... 6
1.3.2 Tujuan khusus penelitian ... 6
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
2.1 Anatomi Organ Pendengaran ... 8
2.2 Fisiologi Pendengaran ... 12
2.3 Kebisingan ... 14
2.3.1 Intensitas dan durasi bising... 16
2.3.2 Frekuensi bising ... 18
2.4 Gamelan Jegog ... 20
2.5 Pengaruh Bising pada Auditorial ... 23
2.5.1 Temporary Threshold Shifts atau TTS ... 23
2.5.2 Permanent Threshold Shifts atau PTS... 23
2.6 Patologi dan Lokasi kerusakan Akibat Bising ... 25
2.7 Diagnosis Gangguan Pendengaran Akibat Bising ... 28
2.8 Derajat Gangguan pendengaran ... 30
2.9 Gangguan Pendengaran pada Musisi ... 32
2.10Program Konservasi Pendengaran pada Musisi ... 35
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 37
3.1 Kerangka Berpikir ... 37
3.2 Konsep Penelitian... 38
3.3 Hipotesis Penelitian ... 38
BAB IV METODE PENELITIAN ... 39
4.1 Rancangan Penelitian ... 39
xiii
4.3 Penentuan Sumber Data ... 40
4.3.1 Populasi penelitian ... 40
4.3.2 Sampel penelitian ... 40
4.3.2.1 Kriteria Inklusi ... 40
4.3.2.2 Kriteria Eksklusi... 41
4.3.3 Besar sampel penelitian ... 41
4.4 Variabel Penelitian ... 43
4.5 Hubungan Antar Variabel ... 43
4.6 Definisi Operasional Variabel ... 43
4.7 Bahan dan Alat Penelitian ... 45
4.8 Prosedur Penelitian ... 46
4.9 Alur Penelitian ... 48
4.10Analisis Data... 49
4.11Etika Penelitian ... 50
BAB V HASIL PENELITIAN ... 51
5.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 51
5.2 Prevalensi Gangguan Pendengaran Akibat Bising pada Kelompok Penabuh Gamelan Jegog dan Kontrol ... 53
5.3 Nilai Ambang Dengar Penabuh Gamelan Jegog ... 53
5.4 Nilai Ambang Dengar pada Kelompok Kontrol ... 54
5.5 Distribusi Penabuh Gamelan Jegog Berdasarkan Masa Kerja dan Hasil Audiogram ... 55
xiv
Penabuh ... 55
BAB VI PEMBAHASAN ... 58
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ... 66
7.1 Simpulan ... 66
7.2 Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 68 LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Anatomi koklea pada potongan axial ... 10
Gambar 2.2 Anatomi organon Corti... 11
Gambar 2.3 Instrumen Gamelan Jegog ... 22
Gambar 3.1 Bagan kerangka konsep ... 38
Gambar 4.1 Bagan rancangan penelitian ... 39
Gambar 4.2 Bagan hubungan antar variabel ... 43
xvi DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 5.4 Tabel 5.5 Tabel 5.6 Tabel 5.7
Hubungan antara intensitas dan durasi bising yang
diperkenankan menurut OSHA ……….. Batas pajanan bising yang diperkenankan sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja 1999 ………... Ambang dengar telinga manusia pada beberapa frekuensi …. Derajat gangguan pendengaran berdasarkan
klasifikasi WHO ……….. Derajat gangguan pendengaran berdasarkan klasifikasi ASHA ……….. Derajat gangguan pendengaran berdasarkan
klasifikasi ISO ... Karakteristik subjek penelitian berdasarkan umur, jenis kelamin dan masa kerja ………... Prevalensi gangguan pendengaran akibat bising pada
Kelompok Penabuh Gamelan Jegog dan Kontrol …………...
Nilai ambang dengar penabuh Gamelan Jegog... Nilai ambang dengar pada kelompok kontrol... Distribusi Penabuh Gamelan Jegog berdasarkan masa kerja dan hasil audiogram ……….
Hubungan bising Gamelan Jegog terhadap gangguan
pendengaran penabuh ……….. Analisis multivariat pengaruh bising Gamelan Jegog
terhadap gangguan pendengaran penabuh……… 17 18 19 31 31 32 52 53 53 54 55 56 57
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Informed Consent
Lampiran 2. Surat Pernyataan Persetujuan Lampiran 3. Kuesioner Penelitian
Lampiran 4. Kerangan Kelaikan Etik
Lampiran 5. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Lampiran 6. Hasil Audiometri
Lampiran 7. Karakteristik Subjek Penelitian Lampiran 8. Analisis Data
xviii
DAFTAR SINGKATAN
WHO : The World Health Organization
OSHA : Occupational Safety and Health Administration
dB : Desibel
ACOEM : American College of Occupational and Environmental Medicine
Hz : Hertz
KHz : Kilo Hertz
TTS : Temporary Threshold Shifts
PTS : Permanent Threshold Shifts
SPL : Sound Pressure Level
NIPTS : Noise-Induced Permanent Threshold Shift
ASHA : American Speech Language Hearing Association
ISO : International Standard Organization
THT : Telinga Hidung Tenggorok
PR : Prevalence Ratio
NIHL : Noise Induced Hearing Loss
ROS : Reactive Oxygen Species
DNA : Deoxyribo Nucleic Acid