Tangga Darurat/Tangga Kebakaran
Tangga Darurat/Tangga Kebakaran
Bangunan gedung harus disediakan sarana vertikal selain lift, seperti tangga darurat. Dalam Bab Bangunan gedung harus disediakan sarana vertikal selain lift, seperti tangga darurat. Dalam Bab 1 butir 69 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
1 butir 69 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nmr! "6#P$%Nmr! "6#P$%#M#"&&', tangga kebakaran#M#"&&', tangga kebakaran adalah tangga (ang diren)anakan khusus untuk pen(elamatan bila terjadi kebakaran.
adalah tangga (ang diren)anakan khusus untuk pen(elamatan bila terjadi kebakaran.
%a
%angga darurat di ngga darurat di luar gedungluar gedung
%a
%angga darurat di ngga darurat di dalam gedungdalam gedung
Dalam peren)anaan tangga darurat#tangga kebakaran ada beberapa kriteria (ang dis(aratkan Dalam peren)anaan tangga darurat#tangga kebakaran ada beberapa kriteria (ang dis(aratkan untuk digunakan dalam peran)angan menurut *u+ana "&&-!19/ dan dalam Bab butir .'.1.1 untuk digunakan dalam peran)angan menurut *u+ana "&&-!19/ dan dalam Bab butir .'.1.1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nmr! "6#P$%#M#"&&' bah+a semua tangga darurat, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nmr! "6#P$%#M#"&&' bah+a semua tangga darurat, terutama pada bangunan tinggi harus aman dan terlindung dari api dan gas panas (ang bera)un. terutama pada bangunan tinggi harus aman dan terlindung dari api dan gas panas (ang bera)un. Pada 0N &213462"&&& butir -." kriteria tangga darurat, antara lain!
Pada 0N &213462"&&& butir -." kriteria tangga darurat, antara lain! Konstruksi
Konstruksi
•
• 0emua tangga (ang digunakan sebagai sarana jalan ke luar sesuai pers(aratan, harus dari0emua tangga (ang digunakan sebagai sarana jalan ke luar sesuai pers(aratan, harus dari knstruksi tetap (ang permanen.
• 0etiap tangga, panggung platfrm/ dan brdes tangga dalam bangunan (ang
dipers(aratkan dalam standar ini untuk knstruksi kelas 5 atau kelas B harus dari bahan (ang tidak mudah terbakar.
Bordes tangga
• %angga dan brdes antar tangga harus sama lebar dengan tanpa pengurangan lebar sepanjang arah lintasan jalan ke luar. Dalam bangunan baru, setiap brdes tangga harus mempun(ai dimensi (ang diukur dalam arah lintasan sama dengan lebar tangga.
Penge)ualian! Brdes tangga harus diijinkan untuk tidak lebih dari 1"& )m 4 ft/ dalam arah lintasan, asalkan tangga mempun(ai jalan lurus.
Permukaan anak tangga dan bordes tangga
• 5nak tangga dan brdes tangga harus padat, tahanan gelin)irn(a seragam, dan bebas dari tnjlan atau bibir (ang dapat men(ebabkan pengguna tangga jatuh. *ika tidak tegak vertikal/, ketinggian anak tangga harus diijinkan dengan kemiringan di ba+ah anak tangga pada sudut tidak lebih dari & derajat dari vertikal, bagaimanapun, tnjlan (ang diijinkan dari pingulan harus tidak lebih dari 4 )m 1 in)i/.
• 7emiringan anak tangga harus tidak lebih dari " )m per m 8 in)i per ft / kemiringan 1 ! 4'/.
• 7etinggian anak tangga harus diukur sebagai jarak vertikal antar pingulan anak tangga.
• 7edalaman anak tangga harus diukur hrisntal antara bidang vertikal dari tnjlan terdepan dari anak tangga (ang bersebelahan dan pada sudut (ang betul terhadap ujung terdepan anak tangga, tetapi tidak termasuk permukaan anak tangga (ang dimiringkan atau dibulatkan terhadap kemiringan lebih dari "& derajat kemiringan 1 ! ",3-/
Pengukuran tinggi anak tangga dengan kemiringan ke belakang
7edalaman anak tangga
Pengukuran anak tangga dengan tumpuan (ang stabil
• Pada pingulan anak tangga, pemiringan atau pembulatan harus tidak lebih dari 1, )m in)i/ dalam dimensi hrisntal
• arus tidak ada variasi lebih dari 1 )m #16 in)i/ di dalam kedalaman anak tangga (ang bersebelahan atau di dalam ketinggian dari tinggi anak tangga (ang bersebelahan, dan
tleransi antara tinggi terbesar dan terke)il atau antara anak tangga terbesar dan terke)il harus tidak lebih dari 1 )m #' in)i/ dalam sederetan anak tangga. Penge)ualian! 5pabila anak tangga terba+ah (ang berhubungan dengan kemiringan jalan umum, jalur pejalan kaki, jalur lalu lintas, mempun(ai tingkat ditentukan dan mela(ani suatu brdes,
perbedaan ketinggian anak tangga terba+ah tidak bleh lebih dari 3,6 )m in)i/ dalam setiap 91 )m ft/ lebar jalur tangga harus diijinkan.
Pagar pengaman dan rel pegangan tangan
• 0arana jalan ke luar (ang lebih dari 3- )m & in)i/ diatas lantai atau di ba+ah tanah harus dilengkapi dengan pagar pengaman untuk men)egah jatuh dari sisi (ang terbuka. • %angga dan ram harus mempun(ai rel pegangan tangan pada kedua sisin(a. Di dalam
penambahan, rel pegangan tangan harus disediakan di dalam jarak 3- )m & in)i/ dari semua bagian lebar jalan ke luar (ang dipers(aratkan leh tangga. :ebar jalan ke luar (ang dipers(aratkan harus sepanjang jalur dasar dari lintasan.
1/ Dianggap jalur lintasan biasa pada tangga mnumental dengan lkasi rel pegangan tangan (ang beragam
"/ Dianggap jalur lintasan biasa pada tangga mnumental dengan lkasi rel pegangan tangan (ang beragam
/ Dianggap jalur lintasan biasa pada tangga mnumental dengan lkasi rel pegangan tangan (ang beragam
Penge)ualian 1!
Pada tangga (ang sudah ada, pegangan tangga harus disediakan di dalam jarak 11& )m 44 in)i / dari semua bagian lebar jalan ke luar (ang dis(aratkan leh tangga.
Penge)ualian "!
*ika bagian dari batu penahan pinggiran trtir memisahkan sisi pejalan kaki dari jalan kendaraan, sebuah langkah tunggal atau sebuah ram tidak harus dis(aratkan untuk mempun(ai
rel pegangan tangan. Penge)ualian !
%angga (ang sudah ada, ram (ang sudah ada, tangga di dalam unit rumah tinggal dan di dalam +ismar tamu, dan ram di dalam unit rumah tinggal dan di dalam +isma tamu, harus mempun (ai
sebuah rel pegangan tangan tidak kurang pada satu sisi.
• Pagar pengaman dan rel pegangan tangan (ang dis(aratkan harus menerus sepanjang tangga. Pada belkan tangga, rel pegangan tangan bagian dalam harus menerus antara
deretan tangga pada brdes tangga. Penge)ualian! Pada tangga (ang sudah ada, rel
pegangan tangan harus tidak dipers(aratkan menerus antara deretan tangga pada brdes. • $an)angan dari pagar pelindung dan rel pegangan tangan dan perangkat keras untuk
memasangkan rel pegangan tangan ke pagar pelindung, balustrade atau dinding2dinding harus sedemikian sehingga tidak ada tnjlan (ang mungkin men(angkut pakaian. • Bukaan pagar pelindung harus diran)ang untuk men)egah pakaian (ang men(angkut
menjadi terjepit pada bukaan seperti itu.
Detail rel pegangan tangan
• $el pegangan tangan pada tangga harus paling sedikit '6 )m 4 in)i/ dan tidak lebih dari 96 )m ' in)i/ di atas permukaan anak tangga, diukur vertikal dari atas rel sampai ke ujung anak tangga. Penge)ualian 1! 7etinggian dari rel pegangan tangan (ang diperlukan
(ang membentuk bagian dari pagar pelindung harus diijinkan tidak lebih dari 1&3 )m 4" in)i/ diukur vertikal ke bagian atas rel dari ujung anak tangga. Penge)ualian "! $el
pegangan tangan (ang sudah ada harus paling sedikit 36 )m & in)i/ dan tidak lebih dari 96 )m ' in)i/ di atas permukaan atas anak tangga, diukur vertikal ke bagian atas rel dari ujung anak tangga. Penge)ualian ! $el pegangan tangan tambahan (ang lebih rendah atau lebih tinggi dari pada rel pegangan tangan utama harus diijinkan.
• $el pegangan tangan (ang baru harus men(ediakan suatu jarak bebas paling sedikit ,' )m 1 in)i/ antara rel pegangan tangan dan dinding pada mana rel itu dipasangkan. • $el pegangan tangan (ang baru harus memiliki luas penampang lingkaran dengan
diameter luar paling sedikit ," )m 18 in)i/ dan tidak lebih dari - )m " in)i/. $el pegangan tangan (ang baru harus dengan mudah d ipegang terus menerus sepanjang
seluruh panjangn(a. Penge)ualian 1! 0etiap bentuk lain dengan satu dimensi keliling paling sedikit 1& )m 4 in)i/ tetapi tidak lebih dari 16 )m 68 in)i/, dan dengan dimensi penampang terbesar tidak lebih dari -,3 )m "8 in)i/ harus diijinkan, asalkan ujungn(a
dibulatkan sampai satu jarak radius minimum &, )m 1#' in)i/. Penge)ualian "! Pengikat rel pegangan tangan atau balustrade dipasang ke bagian ba+ah permukaan dari rel
pegangan tangan, (ang mana tnjlan hrisntaln(a tidak mele+ati sisi sisi dari rel pegangan tangan dalam jarak ",- )m 1 in)i/ dari bagian ba+ah rel pegangan tangan dan
(ang memiliki ujung dengan radius minimum &, )m 1#' in)i/, harus tidak dipertimbangkan sebagai penghalang pada pegangan tangan.
• Ujung rel pegangan tangan (ang baru harus dikembalikan ke dinding atau lantai atau berhenti pada tempat terbaru.
• $el pegangan tangan (ang baru (ang tidak menerus diantara sederetan anak tangga harus melebar hrisntal, pada ketinggian (ang diperlukan, paling sedikit & )m 1" in)i / tidak melebihi tiang tegak teratas dan menerus miring pada kedalaman satu anak tangga di atas tiang tegak paling ba+ah. Penge)ualian! 5pabila disetujui leh instansi (ang ber+enang karena keterbatasan tempat dan di dalam unit hunian, kepanjangan hrisntal
di atas anak tangga teratas tidak diperlukan asalkan rel pegangan tangan memanjang pada ketinggian (ang diperlukan sampai pada satu titik langsung di atas tiang tegak teratas. • 7etinggian pagar pengaman (ang dipers(aratkan harus diukur vertikal ke bagian atas
pagar pengaman dari permukaan (ang dekat dimaksud.
• Pagar pengaman paling sedikit harus 1&& )m 4" in)i/ tinggin(a. Penge)ualian 1! Pagar pengaman (ang sudah ada (ang di dalam unit hunian harus sedikitn(a 9& )m 6 in)i/
tinggin(a. Penge)ualian "! 0eperti (ang ada pada bangunan kumpulan. Penge)ualian ! Pagar pengaman (ang sudah ada pada tangga (ang sudah ada harus paling sedikit
tinggin(a '& )m & in)i/.
• Pagar pengaman terbuka harus mempun(ai rel atau pla rnamen sehingga bla
)m 4 in)i /. Penge)ualian 1! Bukaan segitiga (ang dibentuk leh tiang tegak, anak tangga, dan elemen ba+ah rel pagar pengaman pada sisi terbuka dari sebuah tangga harus ukurann(a sedemikian rupa sehingga sebuah bla dengan diameter 1- )m 6 in)i/ harus tidak dapat lls melalui bukaan segitiga itu. Penge)ualian "! Dalam rumah tahanan, dalam hunian industri, dan di dalam gudang, jarak bebas antara rel terdekat diukur tegak lurus pada rel harus tidak lebih dari -& )m "1 in)i/. Penge)ualian ! Pagar pengaman (ang sudah ada (ang disetujui.
Ruangan tertutup dan proteksi dari tangga
• 0emua tangga di dalam, (ang mela(ani sebuah eksit atau kmpnen eksit harus tertutup harus aman dan terlindung dari api dan gas panas (ang bera)un/.
• 0emua tangga lain di dalam harus diprteksi sesuai dengan bukaan vertikaln(a.
Penge)ualian! Dalam bangunan gedung (ang sudah ada, apabila sebuah ruangan eksit dua lantai menghubungkan lantai eksit pelepasan dengan lantai berdekatan, eksit tersebut harus dipers(aratkan untuk ditutup pada lantai eksit pelepasan dan paling sedikit -&; dari jumlah dan kapasitas eksit pada lantai eksit pelepasan harus tersendiri ditutupn(a.
*alur tangga dengan dinding luar tidak tahan api dalam bidang (ang sama dengan dinding luar
*alur tangga dengan keliling (ang mennjl ke luar pada dinding luar bangunan
*alur tangga dengan dinding luar tidak diprteksi berhadapan dengan dinding luar (ang bersebelahan dari bangunan
• 5pabila dinding (ang bukan tahan terhadap api atau bukan tidak terprteksi menutup bagian luar jalur tangga dan dinding serta bukaan itu di eksps pada bagian lain dari bangunan pada satu sudut tidak lebih dari 1'& derajat, dinding penutup bangunan dalam jarak m 1& ft/ hrisntal dari dinding (ang bukan tahan api atau bukan (ang
terprteksi harus diknstruksikan seperti dipers(aratkan untuk ruang jalur tangga tertutup termasuk prteksi untuk bukaann(a. 7nstruksi harus menjulur vertikal dari dasar ke suatu titik m 1& ft/ di atas brdes tangga di pun)ak paling tinggi atau pada garis atap, (ang mana (ang lebih rendah.
Untuk peren)anaan tangga darurat#tangga kebakaran, perlu mempertimbangkan jumlah rang N/ (ang dapat terakmdasi, lebar tangga darurat, dan jumlah lantai. Perhitungan ini dilakukan sesuai dengan persamaan berikut!
P < "&&+ = >-&+ ? &,/@ n ? 1/ Dimana!
P < jumlah rang (ang direkmendasi + < lebar tangga dalam meter
n < jumlah lantai bangunan
Berikut ini )nth perhitungan lebar minimum tangga (ang diperlukan untuk menghindari penumpukan penghuni pada tiap lantai!
P < ""6 rang bisa di dapat dari perhitungan *umlah Arang < :uas bangunan#Beban Akupansi/ n < 1&
P < "&&+ = >-& + ? &,/@ n ? 1/ ""6 < "&&+ = >-& + ? &,/@ 1& ? 1/ ""6 < "&&+ = -&+ ? 1-/ 9
""6 < "&&+ = 4-&+ ? 1-""6 = 1- < "&&+ = 4-&+ 61 < 6-&+
+ < 1,'& m
Pada tangga darurat harus diadakan penandaan jalur tangga. Dalam peren)anaan penandaan tangga darurat#kebakaran ada beberapa kriteria (ang dis(aratkan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nmr! "6#P$%#M#"&&' Bab butir .'.4, antara lain!
1. Menunjukkan tingkat lantai,
". Menunjukkan akhir teratas dan terba+ah dari ruang tangga terlindung, . Menunjukkan tingkat lantai dari, dan ke arah eksit pelepasan,
4. Diletakkan di dalam ruang terlindung di tempat mendekati 1,- m di atas brdes lantai dalam suatu psisi (ang mudah terlihat bila pintu dalam psisi terbuka atau tertutup, -. Di)at atau dituliskan pada dinding atau pada penandaan terpisah (ang terpasang kuat
pada dinding,
6. uruf identifikasi jalur tangga harus ditempatkan pada bagian atas dari penandaan dengan tinggi minimum huruf ",- )m dan harus memenuhi ketentuan tentang karakter hurufC,dan
3. 5ngka level lantai harus ditempatkan di tengah2tengah penandaan dengan tinggi angka minimum 1",- )m.
Penempatan tanda arah tangga
BARU
0N %angga 7ebakaran Mnda(, 1" Ma( "&&'
Berikut ini adalah kutipan mengenai panduan mengenai standar peren)anaan tangga kebakaran di bangunan (ang dikutip dari 0N.
%5%5 5$5 PE$EN5N55N D5N PEM505NF5N 05$5N5 *5:5N 7E :U5$ UN%U7 PENGE:5M5%5N %E$5D5P B55G5 7EB575$5N P5D5 B5NFUN5N FEDUNF 0N &213462"&&& $evisi 0N &213462199&/
$U5NF :NF7UP !
0tandar ini menetapkan pedman untuk keselamatan ji+a dari baha(a kebakaran. 7etentuan2 ketentuann(a juga akan membantu keselamatan ji+a dari keadaan darurat (ang serupa.
0tandar ini men)akup aspek knstruksi, prteksi dan penghunian, untuk meminimalkan baha(a kebakaran terhadap ji+a, termasuk asap, gas dan kepanikan. 0tandar ini menetapkan kriteria minimal untuk peran)angan fasilitas jalan keluar (ang aman, sehingga memungkinkan penghuni men(elamatkan diri dengan )epat dari dalam bangunan, atau bila dikehendaki ke dalam daerah aman di dalam bangunan.
$NF7505N !
7ridr (ang digunakan sebagai akses eksit dan mela(ani suatu daerah (ang memiliki beban hunian lebih dari & perlu dipisahkan dari bagian lain dari bangunan dengan dinding (ang mempun(ai tingkat ketahanan api 6&# 6&# 6& atau sesuai 0N &21362"&&& tentang tata )ara peren)anaan sistem prteksi pasif untuk pen)egahan baha(a kebakaran pada bangunan gedung.
5pabila eksit dis(aratkan terpisah dari bagian lain bangunan , knstruksi pemisah harus memenuhi ketentuan (aitu pemisah mempun(ai tingkat ketahanan api sedikitn(a 6&# 6&# 6& atau sesuai 0N &21362"&&& pada eksit (ang menghubungkan tiga lantai atau kurang,
sedangkan (ang menghubungkan empat lantai atau lebih pemisah mempun(ai tingkat ketahanan api sedikitn(a 1"&# 1"&# 1"& atau sesuai 0N &21362"&&&.
Di dalam bangunan tidak bertingkat (ang sudah ada, ruang tertutup untuk tangga eksit harus mempun(ai tingkat ketahanan api paling sedikit 6&# 6&# 6& atau sesuai 0N &21362"&&&. Bangunan (ang sudah ada terprteksi men(eluruh leh satu sistem sprinkler tmatis (ang tera+asi dan disetujui serta dipasang sesuai 0N &29'92"&&&, ruang tertutup untuk tangga (ang ada harus memiliki tingkat ketahanan api tidak kurang dari 6&# 6&# 6& atau sesuai 0N &21362"&&&.
$uangan tertutup untuk eksit tidak bleh digunakan untuk maks ud di luar kegunaann(a
sebagai eksit, dan bila diran)ang demikian dapat digunakan sebagai daerah tempat berlindung. *alan terusan eksit (ang mela(ani pelepasan dari satu ruang tertutup untuk tangga harus
mempun(ai tingkat ketahanan api (ang sama dan prteksi bukaan mempun(ai tingkat prteks i kebakaran seperti dipers(aratkan untuk ruang tertutup untuk tangga dan harus
*endela kebakaran sesuai ketentuan (ang berlaku tentang perlindungan terhadap bukaan, dipasang pada satu pemisah di dalam bangunan (ang diprteksi men(eluruh leh suatu sistem sprinkler tmatis (ang tera+asi dan disetujui serta dipasang sesuai 0N &29'92 "&&&.
Pen(ebaran api untuk bahan finis interir pada dinding, langit2langit dan lantai harus dibatasi sampai kelas 5 atau kelas B dalam ruang tertutup untuk eksit sesuai ketentuan (ang berlaku untuk bahan finis interir dinding, lantai, dan langit2langit.
0arana jalan ke luar harus diran)ang dan dijaga untuk mendapatkan tinggi ruangan seperti (ang ditentuk an di dalam standar ini dan harus sedikitn(a ", m dengan bagian tnjlan dari langit2langit sedikitn(a " m tinggi nminal di atas lantai finis. %inggi ruangan di atas tangga minimal " m dan diukur vertikal dari ujung anak tangga ke bidang sejajar dengan
kemiringan tangga.
Pada bangunan (ang sudah ada tinggin(a langit2langit tidak kurang dari ",1 m dari lantai dengan tanpa pennjlan di ba+ah " m tinggi nminal dari lantai.
>0umber! Nvrik@
222222222222222222222222222222222222222222222 Perda D7 *akarta n 3#1991
Pasal 11
0etiap tangga kebakaran tertutup pada bangunan - lantai atau lebih, harus dapat mela(ani semua lantai mulai dari lantai ba+ah, ke)uali ruang ba+ah tanah basement/ sampai lantai teratas harus dibuat tanpa bukaan pening/ ke)uali pintu masuk tunggal pada tiap lantai dan pintu keluar pada lantai (ang berhubungan langsung dengan jalan, pekarangan atau tempat terbuka.
Pasal
11-1/ Dilarang menggunakan tangga melingkar tangga spiral/ sebagai tangga kebakaran.
"/ %angga kebakaran dan brdes harus memiliki lebar minimal 1,"& m dan tidak bleh menjepit ke arah ba+ah.
/ %angga kebakaran harus dilengkapi pegangan hand rail/ (ang kuat setinggi 1,1& m dan mempun(ai lebar injakan anak tangga minimal "' )m dan tinggi maksimal anak tangga "& )m.
4/ %angga kebakaran terbuka (ang terletak diluar bangunan harus berjarak minimal 1 m dari bukaan dinding (ang berdekatan dengan tangga k ebakaran tersebut.
-/ *arak pen)apaian ke tangga kebakaran dari setiap titik dalam ruang efektif, maksimal "- m apabila tidak dilengkapi dengan spinkler dan maksimal 4& m apabila dilengkapi dengan spinkler.
22222222222222222 Pasal 169
1/ 0etiap bangunan sedang dan tinggi harus dilengkapi tangga kebakaran. "/ 7etentuan teknis mengenai tangga kebakaran ditetapkan leh Fubernur 7epala Daerah.
222222222222222222
7eputusan Menteri PU N.1P%0#"&&& tentang 7etentuan %eknis Pengamanan %erhadap Baha(a7ebakaran Pada Bangunan Fedung dan :ingkungan,
7eputusan Menteri PU N.11#7P%0#"&&& tentang 7etentuan %eknis Manajemen Penanggulangan 7ebakaran di Perktaan
7eputusan Dirjen PE$7M N.-'#7P%0#DM#"&&" tentang Petunjuk %eknis $en)ana %indakan Darurat 7ebakaran Pada Bangunan Fedung