• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN, KEMENTERIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN, KEMENTERIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

REPUBLIK INDONESIA DAN

NATIONAL UNIVERSITY OF SINGAPORE MENGENAI

KUNJUNGAN AHLI DALAM URUSAN AKADEMIK

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN, KEMENTERIAN

RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA ("KEMENRISTEKDIKTI"), yang beralamat di Kompleks Kemendikbud gedung D, Lantai 7, Jalan Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta 10270, Indonesia;

Dan

NATIONAL UNIVERSITY OF SINGAPORE (NUS), sebuah perseroan terbatas dengan penjamin yang tergabung di Singapura di bawah Undang-undang Perusahaan (Cap. 50) dan terdaftar di alamat 21 Lower Kent Ridge Road, Singapura 119077, bertindak diwakiH School of Computing ('NUS') ;

(selanjutnya bersama-sama disebut sebagai "Para Pihak" dan masing-masing sebagai

"Pihak".);

BAHWA Para Pihak berkeinginan untuk terlibat dalam pembahasan yang didasari dengan

itikad baik untuk meningkatkan kolaborasi terkait kunjungan ahli bidang akademik, pertukaran dosen untuk penelitian, serta konsultasi dan bertukar pandangan di bidang kurikulum antara School of Computing National University of Singapore dan universitas/politeknik yang ditunjuk oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia;

BERDASARKAN kebutuhan dan tujuan dari kedua Pihak untuk mengembangkan lebih lanjut ekonomi digital, Para Pihak wajib, dengan kesepakatan bersama, menetapkan bidang dan subyek kerja sama tersebut, berdasarkan pemahaman bersama;

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing Negara;

PARA PIHAK TELAH MENYEPAKATI hal-hal sebagai berikut:

PASAL1

TUJUAN KERJA SAMA

1. Memorandum Saling Pengertian (MSP) ini akan memfasilitasi kunjungan dan pertukaran dosen untuk konsultasi pandangan terkait bidang kurikulum dan untuk

(2)

penelitian antara NUS dan universitas mitra di Indonesia yang ditunjuk oleh Kemenristekdikti.

2. Para Pihak bermaksud untuk meningkatkan bidang akademik serta kompetensi penelitian dan pengajaran, yang merupakan pilar penting dalam mendukung

pengembangan ekonomi digital.

PASAL 2 AREA KERJA SAMA

Para Pihak sepakat untuk berkolaborasi di area yang relevan sebagai berikut:

konsultasi dan pertukaran pandangan dalam bidang kurikulum, materi akademik yang sesuai, publikasi dan informasi lain yang menjadi kepentingan bersama dimana masing-masing Pihak memegang hak kekayaan intelektual;

2 identifikasi peluang untuk berkolaborasi dan pertukaran dosen untuk penelitian, paling

banyak 4 kunjungan ahli untuk setiap tahun akademik (dan tidak lebih dari 2 dalam

satu waktu) dan masing-masing dengan durasi kunjungan tidak lebih dari 6 bulan, antara NUS dan universitas mitra di Indonesia yang ditunjuk oleh Kemenristekdikti. 3 kerja sama yang dinyatakan dalam Pasal 2.1 dan 2.2 di atas akan dilaksanakan oleh

kedua belah Pihak.

PASAL 3

KOMITE MANAJEMEN

1. Para Pihak akan menunjuk perwakilan untuk mengelola dan mengawasi kegiatan kolaborasi yang dimaksud berdasarkan MSP ini.

2. Perwakilan dari Para Pihak akan bertemu jika diperlukan untuk:

(a) mengkaji kemajuan pelaksanaan kegiatan yang terkait bidang kolaborasi; (b) menetapkan bidang-bidang baru dan program kolaborasi; dan

(c) membahas hal-hal terkait MSP ini.

PASAL 4

PENGATURAN DAN PENDANAAN

1. Untuk melaksanakan kegiatan kolaborasi yang dimaksud dalam MSP ini, perwakilan dari Para Pihak dapat bertemu secara berkala untuk membahas dan menyusun perjanjian proyek khusus dan program-program kerja sama, termasuk pengaturan pendanaannya, antara kedua belah pihak dan dengan pihak-pihak lain dimana tidak ada satupun Pihak yang memiliki kewenangan untuk mengikat Pihak lainnya tanpa persetujuan tertulis Pihak

lainnya tersebut.

2. Pengaturan keuangan terkait setiap kegiatan kolaborasi berdasarkan perjanjian proyek khusus dan program kerja sama yang mencakup setiap kegiatan kolaborasi.

(3)

3. Para Pihak sepakat bahwa jika tidak terdapat perjanjian khusus yang bertentangan, semua biaya, termasuk tapi tidak terbatas pada, gaji, biaya perjalanan, biaya hidup terkait setiap kegiatan kolaborasi akan ditanggung oleh Pihak yang menyebabkan timbulnya biaya tersebut.

PASAL 5

KEKAYAAN INTELEKTUAL, PENEMUAN DAN INOVASI

Para Pihak akan berunding berdasarkan proyek per proyek dalam perjanjian proyek khusus dan program-program kerja sama yang dimaksud dalam Pasal 2 untuk setiap hak atas kekayaan intelektual, penemuan dan inovasi (termasuk tapi tidak terbatas pada merek dagang dan merek jasa, hak cipta, paten, penguasaan, rancangan, dan informasi

rahasia terkait kekayaan intelektual, penemuan dan inovasi tersebut) yang timbul dari pelaksanaan MSP ini.

2 Terlepas dari yang disampaikan di atas, tidak ada apapun dalam MSP ini yang ditafsirkan sebagai pengalihan lisensi atau pengalihan atau kewajiban untuk terlibat dalam perjanjian lebih lanjut terkait dengan kekayaan intelektual yang saat ini berlisensi pada atau milik masing-masing Pihak.

3 Semua kekayaan intelektual yang dimiliki oleh suatu Pihak sebelum terlibat dalam MSP ini atau diungkapkan atau diajukan sehubungan dengan MSP ini dan semua materi dimana kekayaan intelektual tersebut dimiliki, diungkapkan atau diajukan akan tetap menjadi milik Pihak yang mengajukan atau mengungkapkannya.

PASAL 6 PUBLIKASI ARTIKEL

1. Masing-masing Pihak, dengan persetujuan tertulis dari Pihak lain, dimana persetujuan tersebut tidak boleh ditahan tanpa alasan, dapat mempublikasikan penemuan dari kegiatan kolaborasi Para Pihak dalam bentuk artikel pada sebuah jurnal, surat kabar atau majalah lain.

2. Jika sebuah aplikasi untuk pendaftaran merek dagang, merek jasa atau rancangan, atau

sebuah aplikasi untuk paten akan dibuat, artikel tersebut yang dinyatakan dalam paragraf 1 Pasal ini tidak akan dipublikasikan selama kurun waktu hingga sembilan puluh (90) hari untuk pembuatan aplikasi tersebut.

3. Sebuah salinan artikel yang akan dipublikasikan harus diberikan kepada Pihak yang

persetujuan tertulisnya diperlukan sebelum publikasi artikel tersebut agar Pihak tersebut mempelajari dan memberikan persetujuan tertulisnya.

PASAL 7

PERNYATAAN KE PUBLIK DAN KERAHASIAAN

1 Tidak ada Pihak yang akan menggunakan nama atau logo Pihak lain untuk tujuan apapun baik terkait dengan pengiklanan atau bentuk publisitas lain tanpa memperoleh persetujuan tertulis dari Pihak lain tersebut.

(4)

2 Terlepas dari keumuman hal di atas, Para Pihak dapat memberitahukan kepada pihak ketiga mengenai fakta bahwa MSP ini masih berlaku.

3 Semua informasi yang disediakan terkait dengan MSP ini oleh satu Pihak kepada Pihak

lainnya, yang dengan jelas diidentifikasi sebagai hak milik atau rahasia pada saat pengungkapan, akan dijaga kerahasiaannya oleh Pihak penerima, dan tidak akan diungkapkan kepada pihak ketiga lainnya selain yang berkaitan dengan ketentuan MSP ini, kecuali disepakati secara tertulis antara Para Pihak.

4 Ketentuan pada paragraf 3 Pasal ini tidak akan berlaku pada informasi di wilayah publik;

informasi yang dimiliki oleh Pihak penerima sebelum pengungkapan informasi; informasi yang secara independen dikembangkan oleh Pihak penerima; informasi yang diharuskan diberikan menurut undang-undang; dan informasi yang sepenuhnya diterima haknya oleh Pihak penerima dari pihak ketiga tanpa pelanggaran apapun atas kewajiban kerahasiaan.

5 Ayat 3,4, dan 5 dari Pasal ini akan tetap berlaku pada saat berakhirnya MSP ini selama satu (1) tahun sejak tanggal berakhirnya MSP ini.

PASAL 8 PERU BAHAN

MSP ini dapat diubah dan ditambah secara tertulis setiap saat dengan persetujuan bersama para Pihak secara tertulis.

PASAL 9 JANGKA WAKTU MSP

1. MSP ini akan mulai berlaku pada saat penandatangan dan akan tetap berlaku selama jangka waktu tiga (3) tahun. Setelahnya, MSP ini dapat diperpanjang untuk jangka waktu selama tiga (3) tahun berikutnya setelah diterimanya pemberitahuan dari salah satu Pihak kepada Pihak lainnya, secara tertulis, selambat-lambatnya enam (6) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu permulaan MSP ini.

2. Masing-masing Pihak dapat mengakhiri MSP ini melalui pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya mengenai keinginannya untuk mengakhiri MSP ini sembilan (9) bulan sebelum tanggal pengakhiran yang diinginkan. Pengakhiran MSP ini tidak akan mempengaruhi pelaksanaan proyek-proyek atau program-program yang diadakan berdasarkan MSP ini sebelum pengakhiran tersebut.

PASAL10

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Setiap perselisihan yang timbul dari penafsiran dan/atau pelaksanaan MSP ini akan diselesaikan secara damai melalui konsultasi dan/atau negosiasi antara Para Pihak.

(5)

PASAL11

HAL-HAL YANG TIDAK MENGIKAT DALAM MSP

Meskipun pernyataan dan kewajiban yang disebutkan dalam pasal 5, 6, 7 dan 9, MSP ini

merupakan ungkapan dari keinginan Para Pihak yang tidak mengikat, dan tidak satupun Pihak

akan dikenakan dan terikat pada kewajiban hukum atau biaya kepada Pihak lain sampai dan

setidaknya ada kesepakatan definitif yang telah dinegosiasikan, disetujui oleh tingkat

manajemen terkait dari setiap Pihak dan dilaksanakan dan disampaikan oleh perwakilan resmi dari kedua Pihak. Pasal 5, 6, 7 dan 9 akan tetap berlaku pada saat berakhirnya MSP ini.

PASAL12

UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR

MSP ini akan diatur dan ditafsirkan sesuai dengan undang-undang Republik Singapura dan

Republik Indonesia.

DIBUAT di Singapura pada tanggal 7 September 2017, dalam dua salinan asli,

masing-masing dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa lnggris. Kedua versi sama keasliannya. Jika

terdapat perbedaan dalam penafsiran MSP ini, versi Bahasa lnggris akan berlaku.

Atas nama

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN

~ENDIDIKAN TINGGI

REPUBLIK IND NESIA ;

Atas nama

NATIONAL UNIVERSITY OF SINGAPO

(6)

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN

DIRECTORATE GENERAL OF LEARNING AND STUDENT AFFAIRS OF THE MINISTRY OF RESEARCH, TECHNOLOGY, AND HIGHER

EDUCATION

OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND

NATIONAL UNIVERSITY OF SINGAPORE

. ON VISITING SCHOLARS IN ACADEMIC AFFAIRS

DIRECTORATE GENERAL OF LEARNING AND STUDENT AFFAIRS OF

THE MINISTRY OF RESEARCH, TECHNOLOGY AND HIGHER

EDUCATION OF THE REPUBLIC OF INDONESIA ("MORTHE"), having its

principal address at Kompleks Kemendikbud building D, 7th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan, Jakarta 10270, Indonesia;

And

NATIONAL UNIVERSITY OF SINGAPORE, a company limited by guarantee

incorporated in Singapore under the Companies Act (Cap. 50) and having its registered address at 21 Lower Kent Ridge Road, Singapore 119077, acting through its School of Computing ("NUS")

(hereinafter jointly referred to as the "Parties" and singularly as a "Party".);

WHEREAS the Parties wish to enter into good faith discussions to promote the

collaboration on visiting scholars in academic affairs, exchange of faculty members for research, as well as the consultation and exchange of views on curriculum matters between the National University of Singapore's School of Computing and the designated universities/polytechnics by Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia;

IN ACCORDANCE WITH both Parties respective needs and objectives to

further develop the digital economy, both Parties shall, by joint agreement, determine the areas and subject of such collaboration, on the basis of mutual understanding;

PURSUANT to the prevailing laws and regulations· in the respective Countries;

(7)

ARTICLE 1

OBJECTIVE OF COOPERATION

1. This MOU will facilitate the visits and exchanges of faculty members for consultation of views on curriculum matters and for research between NUS and partner universities in Indonesia appointed by MORTHE.

2. The Parties aim to enhance their academic affairs as well as research and teaching competencies, which is a crucial pillar in supporting the development of a digital economy.

ARTICLE 2

AREAS OF COOPERATION

The Parties agree to collaborate in the following relevant areas:

1. the consultation and exchange of views on curriculum matters, appropriate academic materials, publications and other information of mutual interest for which each Party holds intellectual property rights; 2. the identification of opportunities for collaboration and exchange of faculty

members for research, with up to 4 visiting scholars per academic year (and not more than 2 at any one time) and each with a visiting duration of not more than 6 months, between NUS and partner universities in Indonesia appointed by MORTHE.

3. the above collaborations stated in Article 2.1 and 2.2 shall be undertaken by both Parties.

ARTICLE 3

MANAGEMENT COMMITTEE

1 . The Parties will appoint representatives to manage and oversee the collaborative activities contemplated under this MOU.

2. The representatives of the Parties will meet as and when necessary to: (a) review progress in the implementation of activities related to the

areas of collaboration;

(b) define new areas and programmes of collaboration; and (c) discuss matters related to this MOU.

ARTICLE 4

ARRANGEMENTS AND FUNDING

1. To implement the collaborative activities envisaged under this MOU, representatives of the Parties may meet periodically to negotiate and

(8)

conclude specific project agreements and programmes of cooperation, including the terms for their financing, with each other and with other parties provided that neither Party shall have the power to bind the other Party without the other Party's consent in writing.

2. The financial arrangement relating to each collaborative activity will be in accordance with the specific project agreement and programme of cooperation covering each collaborative activity.

3. The Parties agree that in the absence of any specific agreement to the contrary, all expenses, including but not limited to, salary, travel, living and allied costs relating to each collaborative activity shall be borne by the Party who incurs such expenses.

ARTICLE 5

INTELLECTUAL PROPERTY, INVENTIONS AND INNOVATIONS

1. The Parties shall negotiate on a project-by-project basis in the specific project agreements and programmes of cooperation referred to in Article 2 for title to intellectual property, inventions and innovations (including but not limited to trademarks and service marks, copyright, patents, know-how, designs and confidential information on the subject of such intellectual property, inventions and innovations) which arises from the implementation of this MoU.

2. Save as aforesaid, nothing in this MOU shall be construed as a license or transfer or an obligation to enter into any further agreement with respect to any intellectual property currently licensed to or belonging to either Party.

3. All intellectual property held by a Party prior to entering into this MOU or disclosed or introduced in connection with this MOU and all materials in which such intellectual property is held, disclosed or introduced shall

remain the property of the Party introducing or disclosing it.

ARTICLE 6

PUBLICATION OF ARTICLES

1. Each Party may, with the written consent of the other Party, such consent not to be unreasonably withheld, publish the findings of the collaborative activities of the Parties in the form of an article in a journal, newspaper or other magazine.

2. In case of an application for registration of a trademark, service mark or design, or an application for a patent, will be made, such an article as stated in paragraph 1 of this Article shall not be published for a period of up to ninety (90) days for the said application to be made.

(9)

3. A copy of the article to be published shall be provided to the Party whose written consent is required hereunder prior to publication of the same for that Party's perusal and written consent.

ARTICLE 7

REPRESENTATION TO THE PUBLIC AND CONFIDENTIALITY

1. Neither Party shall use the name or logo of the other Party for any purpose

whether in relation to any advertisement or other form of publicity without

obtaining the prior written consent of the other Party.

2. Notwithstanding the generality of the above, the Parties may notify third

parties of the fact that this MOU is in effect.

3. All information furnished in relation to this MOU by one Party to the other, which is clearly identified as proprietary or confidential at the time of disclosure, will be kept confidential by the receiving Party, and will not be

disclosed to any third party otherwise than to carry out the provisions of this

MOU, unless agreed in writing between the Parties.

4. The provisions of paragraph 3 of this Article will not apply to information in

the public domain; information in the possession of the receiving Party prior

to the disclosure of the information; information which is independently

developed by the receiving Party; information required to be released by

law; and information which is rightfully received by the receiving Party from

third parties without any breach of confidentiality obligations.

5. Paragraphs 3, 4 and 5 of this Article will survive the expiry or termination of

this MOU for one (1) year from the date of expiry or termination of this

MOU.

ARTICLE 8 AMENDMENTS

This MOU may be amended and supplemented in writing at any time by the

mutual consent of the Parties in writing. ARTICLE 9 TERM OF MOU

1. This MOU shall commence on the Effective Date and shall remain in force

for a period of three (3) years. Thereafter, this MOU may be extended for

another period of three (3) years upon notice of either Party to the other

Party, in writing, at least six (6) months before the expiry of the initial

period.

2. Either Party may terminate this MOU through written notification to the

other Party of its desire to terminate the MOU nine (9) months prior to the

(10)

implementation of the projects or programmes established under it prior to such termination.

ARTICLE 10 DISPUTE RESOLUTION

Any differences arising out of the interpretation or implementation of this MOU

shall be resolved amicably through consultation and/or negotiation between the Parties.

ARTICLE 11

NON-BINDING NATURE OF THIS MOU

Despite the statements and obligations expressed herein and save for Articles 5, 6, 7 and 9, this MOU is a non-binding expression of the current intentions of the Parties, and neither Party will incur nor be bound to any legal obligations or expense hereunder to the other Party until and unless definitive agreements have been negotiated, approved by the necessary management levels of each Party and executed and delivered by authorised representatives of both Parties. Articles 5, 6, 7 and 9 shall survive the expiry or termination of this MOU.

ARTICLE 12 GOVERNING LAW

This MOU shall be governed by and construed in accordance with the laws of the Republic of Singapore and the Republic of Indonesia.

DONE in Singapore on 7th September 2017, in two original copies, each in

Bahasa Indonesia and English. Both versions being equally authentic. In case of any difference of interpretation of this MOU, the English version shall prevail.

On behalf of

!RECTORATE GENERAL OF LEARNING AND STUDENT AFFAIRS OF THE

MINISTRY OF RESEARCH,

ECHNOLOGY, AND HIGHER EDUCATION OF THE EPUBLIC OF I DONESIA

PARISTIYAN \NURWARDANI

DIRECT~ 0\._ LEARNING

On behalf of

NATIONAL UNIVERSITY OF SINGAPORE

TAN ENG HYE PROVOST &

Referensi

Dokumen terkait

Pentingnya Pengetahuan Fungsi Matematika untuk Ekonomi  

“ Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Kurs, Dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan”. Nabila, Faras Dan Khairunnisa.,

1. Tanggapan informan tentang penanaman pendidikan karakter melalui penukaran mata uang rupiah dengan uang muhita. Tanggapan informan tentang pendidikan karakter terhadap

Konsumen yang sudah login akan menjadi Customer dan dapat melakukan pembelian barang dan mengisi testimoni di website Butik Pc Computer Bandung, untuk melakukan pembelian

Akumulasi ini ditata dalam bentuk pangkalan data, informasi maupun pengetahuan (data-base, information-base dan knowledge- base). Selain itu juga akan terjadi

Nilai constraint yang diberikan adalah berkisar lima centimeter (~5 cm) atau bila ditulis pada file sittbl. file sestbl merupakan file skenario yang digunakan untuk

Since shortest path trees are easily built and modified using the underlying unicast routing and they never deteriorate in terms of delay, but simply vary in their inefficiency in

SSL ini adalah enkripsi halaman website dengan metode kunci asimetris, yang mana sertifikat SSL yang diterima browser berisi public key untuk mengenkripsi halaman yang akan dikirim