• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.Dokumen Laporan Dan Pertanggungjawaban Keuangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1.Dokumen Laporan Dan Pertanggungjawaban Keuangan"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan keuangan

Laporan keuangan Puskesmas Margoyoso ini disusun untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan sebagai dasar dalam membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan : 1. Menyediakan informasi mengenai kecukupan

penerimaan Puskesmas Margoyoso periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran, serta memberikan informasi realisasi pendapatan fungsional Puskesmas Margoyoso

2. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan. 3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya

ekonomi Puskesmas Margoyoso yang digunakan dalam kegiatan serta hasil-hasil yang telah dicapai.

4. Menyediakan informasi mengenai upaya Puskesmas Margoyoso dalam mendanai seluruh kegiatan dan mencukupi kebutuhan kas.

5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi Pemerintah Daerah berkaitan dengan sumber-sumber 6. penerimaan, baik jangka pendek maupun jangka

panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman.

7. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Puskesmas Margoyoso mengenai kenaikan atau

(2)

Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan Puskesmas Margoyoso ini menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, aset, dan kewajiban.

2Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Landasan hukum penyusunan laporan keuangan Puskesmas Margoyoso ini adalah:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 47, Tambahan Lambaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004

tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004

tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

(3)

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun

2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun

2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

3Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

Sistematika penulisan Catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan

(4)

3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan

Bab II. Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja APBD

1 Ekonomi Makro 2 Kebijakan Keuangan

Bab III. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan

1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan

2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target kinerja

Bab IV. Kebijakan Akuntansi

1 Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan

2 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Bab V. Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 1 Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi APBD

1 Pendapatan

2 Belanja

3 Aset

4 Kewajiban

2 Penjelasan atas Pos-pos Neraca

1 Aset 2 Kewajiban 3 Ekuitas Dana

3 Penjelasan Pos-pos Arus Kas

1 Aliran Kas dari Aktivitas Operasi

2 Aliran Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan 3 Aliran Kas dari Aktivitas Non Keuangan

(5)

BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN

DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

1 Ekonomi Makro

Jumlah Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Margoyoso sebanyak 16.893 jiwa terdiri dari laki-laki 8.882 jiwa dan perempuan 8.011 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 4.184 KK, Mata pencaharian sebagian besar penduduk adalah pedagang, petani dan nelayan.

Bahwa kondisi ekonomi yang terus membaik ini, tidak diikuti oleh penurunan inflasi, sehingga dimungkinkan adanya kenaikan harga-harga dasar, serta adanya kebutuhan masyarakat secara nasional semisal kebutuhan pendidikan, sandang, pangan dan perumahan yang semakin meningkat, maka dimungkinkan alokasi konsumsi kesehatan penduduk menurun, dan harga-harga yang semakin naik akan menyebabkan meningkatya unit cost layanan kesehatan.

Dalam Konvensi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO,1948), UUD 1945 dan Undang-Undang No 23 tahun 1992 tentang kesehatan, menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental setiap warga. Adapun upaya yang wajib dilakukan Pemerintah yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang merata, adil dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu Puskesmas dan jaringannya sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan, mempunyai tugas menjangkau dan dijangkau oleh masyarakat diwilayah kerjanya, sehingga Puskesmas harus bertanggungjawab untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara proaktif dan responsif.

(6)

Data kunjungan Puskesmas Margoyoso tahun 2014 Total kunjungan termasuk kunjungan gratis, UKS, JPKM, Jamkesos, ASKIN ada 19.354 pasien.

2.2. Kebijakan Keuangan.

 Untuk mendukung peningkatan derajad kesehatan masyarakat, anggaran belanja APBD tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp 1.241.179.600,00 (27,3% ) dari anggaran tahun 2013. Dan anggaran belanja APBN (BOK) tahun 2014 mengalami Penurunan sebesar Rp 97.090.000,00 (11,7% ) dari anggaran tahun 2013 Adapun kenaikan masing-masing jenis belanja tercantum dalam tabel di bawah ini :

APBD Uraian Tahun 2014 (Rp) Tahun 2013 (Rp) Kenaikan/ Penurunan (%) Belanja Pegawai 19.566.900,00 21.480.700,00 8,9 Belanja Barang dan Jasa 1.217.112,700,00 879.749.300,00 27,7 Belanja Modal 4.500.000,00 0,00 Jumlah 1.241.179.600.00 901.230.000,00 27,3 Dari tabel di atas belanja pegawai tahun 2013 sebesar Rp 21.480.700,00. Dan Untuk belanja TA 2014 mengalami penurunan sebesar Rp 19.566.000,00 atau 8,9%

(7)

APBN (BOK)

Uraian Tahun 2014(Rp) Tahun 2013(Rp)

Kenaikan/ Penurunan (%) Belanja Pegawai 0,00 0,00 0 Belanja Barang dan Jasa 97.090.000,00 110.000.000,00 12.910.000,00 Belanja Modal 0,00 0,00 0 Jumlah 97.090.000,00 110.000.000,00 12.910.000,00 Tarif pelayanan (retribusi) sampai dengan tahun 2014 ditetapkan sebesar Rp 1.500,00 (seribu lima ratus rupiah), dan bagi masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara mendapat subsidi penuh dari pemerintah, sehingga memperoleh pelayanan gratis sesuai dengan jumlah penduduk yang terdaftar di wilayah kerja masing-masing Puskesmas .

(8)

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

DAN

NERACA KEUANGAN PUSKESMAS MARGOYOSO

3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan 3.1.1. Pendapatan

Dalam tahun anggaran 2014 UPTD Puskesmas Margoyoso mendapat transfer dana dari APBD dengan target sebesar Rp 1.241.179.600,00 dan terealisasi sebesar Rp1.189.781.497,00 atau sebesar 96%, dan transfer dana dari APBN (BOK) dengan target sebesar Rp 97.090.000,00, terealisasi sebesar Rp 31.874.500,00 atau sebesar 33%. Untuk transfer dana dari JKN nilainya masih Rp 0,00 karena belum adanya Regulasi (PERBUP) yang mengatur mengenai Pengelolaan Keuangan Dana Kapitasi JKN tersebut, yang dapat dirincikan pada tabel berikut :

No. Uraian Target 2014 (Rp) Realisasi 2014 (Rp) Realisasi 2013 (Rp) 1. Transfer APBD 1.241.179.600,00 1.189.781.497,00 867.591.700,00 2. Transfer APBN (BOK) 97.090.000,00 31.874.500,00 39.600.000,00 3. Transfer Dana JKN 0,00 0,00 0,00 3.1.2. Belanja

Belanja Puskesmas Margoyoso Tahun Anggaran 2014, untuk dana APBD ditetapkan sebesar Rp 1.241.179.600,00, realisasi sampai dengan bulan Desember 2014 adalah Rp 1.189.781.497,00 atau baru 96%. Sedangkan untuk dana APBN sendiri sebesar Rp 97.090.000,00, terealisasi sebesar Rp 31.874.500,00 (33%). Berasal dari:

(9)

a. Belanja Operasi

Anggaran Belanja Operasi terdiri dari belanja pegawai dan belanja barang dan jasa dalam belanja langsung dan belanja tidak langsung, dalam TA 2014 untuk dana APBD berupa Belanja langsung belanja pegawai sebesar Rp 19.566.900,00 dan realisasi sampai dengan bulan Desember 2014 sebesar Rp 19.566.900,00 atau 100%, sedangkan untuk Belanja langsung belanja barang dan jasa sebesar Rp 1.217.112.700,00 dan realisasi sampai dengan bulan Desember 2014 sebesar Rp 1.170.214.597,00 atau (96%). untuk dana APBN (BOK) Belanja langsung barang dan jasa Rp 97.090.000,00, terealisasi sebesar Rp 31.874.500,00 atau sebesar 33%.

b. Belanja Modal

Anggaran Belanja modal dalam anggaran tahun 2014 untuk dana APBD ditetapkan sebesar Rp 4.500.000,00 dan realisasi sampai dengan bulan Desember 2014 sebesar Rp 00,00 atau 0%.

3.2. Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target Kinerja

Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target kinerja dapat dikelompokkan ada 2 faktor yaitu faktor internal, dan faktor eksternal.

3.2.1. Faktor Internal

Kendala faktor internal dalam pencapaian target kinerja keuangan adalah

 Kurangnya pemahaman pelaksana kegiatan terhadap proses pengadaan barang dan jasa, serta penetapan dasar hukum untuk bertindak yang terlambat menyebabkan beberapa kegiatan tidak terlaksana karena sempitnya waktu, sementara kalau mendahului, ada rasa ketakutan bila salah atau menyimpang dan tidak taat asas.

(10)

 Ketenagaan medis masih kurang jumlahnya sehingga pemberian pelayanan terhadap pasien kurang maximal.

 Ketersediaan sumberdaya puskesmas, seperti belum adanya petugas administrasi (akuntan), yang secara langsung berakibat pada beban kerja petugas langsung pelayanan.

3.2.2. Faktor Eksternal

Kendala dari faktor eksternal dalam pencapaian target kinerja keuangan berasal dari antara lain :

 Pihak kedua yaitu pasien dan keluarganya kurang mempercayakan pelayanan kepada Puskesmas Margoyoso karena adanya berita-berita yang tidak benar sedikit banyak menurunkan kredibilitas Puskesmas dan kepercayaan pelanggan, yang berakibat pada penurunan jumlah kunjungan.

BAB IV

(11)

4.1 Entitas Akuntansi Entitas Pelaporan Keuangan Daerah.

Entitas pelaporan adalah unit pemerintah daerah yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntasi yang menurut ketentuan perundang – undangan wajib menyampaikan laporan keuangan UPTD Puskesmas Margoyoso merupakan entitas pelaporan.

4.1.1 Basis pengeluaran yang mendasari penyusunan laporan keuangan

1. Laporan Realisasi anggaran.

a. Pendapatan dan penerimaan pembiayaan menggunakan asas bruto yaitu membukukan penerimaan bruto & tidak mencatat jumlah nettonya ( setelah dikompensasi dengan pengeluaran ).

b. Belanja menggunakan asas nilai nominal yaitu membukukan nilai yang tertera dalam bukti, yang telah dipertanggungjawabkan dan disahkan.

c. Surplus ( Defisit ) dicatat sebesar selisih lebih/kurang, antara realisasi pendapatan dan Belanja selama satu periode pelaporan.

2. Neraca. a. K a s.

Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintah Daerah. Kas di Bendahara dinyatakan dalam nilai rupiah.

1) Kas di Bendahara Penerimaan : Mencakup seluruh Kas baik saldo rekening di Bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan. Kas tersebut berasal dari pungutan yang sudah diterima Bendahara Penerimaan yang belum disetorkan ke Kas Daerah.

2) Kas di Bendahara Pengeluaran : merupakan kas yang masih dikelola Bendahara Pengeluaran yang

(12)

berasal dari sisa UYHD yang belum disetorkan ke Kas Daerah per tanggal Neraca.

b. Piutang.

Piutang merupakan hak Pemerintah untuk menerima pembayaran dari entitas lain termasuk wajib pajak, wajib bayar atas kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Daerah. Piutang dinilai sebesar nilai nominal dan diakui pada saat timbulnmya hak atas piutang tersebut.

c. Persediaan.

Persediaan adalah asset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat.

Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventaris fisik persediaan pada akhir periode pelaporan, Persediaan dinilai dalam neraca dengan cara :

1) Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian.

2) Harga Standar bila diperoleh dengan memproduksi sendiri. 3) Harga/nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila

diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi. *) ditulis bila ada.

d. Aset Tetap.

Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset Tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya.

Aset Tetap terdiri dari : 1) Tanah.

2) Peralatan dan Mesin. 3) Gedung dan Bangunan. 4) Jalan,Irigasi dan jaringan. 5) Asset Tetap Lainnya.

(13)

Aset tetap dinyatakan dalam neraca dengan nilai historis, yaitu harga perolehan. Apabila asset tetap dengan menggunakan nilai historis tidak memungkinkan, maka nilai asset tetap didasarkan pada harga perolehan yang diestimasikan. Dalam hal penilaian asep tetap dengan ini histories maupun harga perolehan yang diestimasikan tidak memungkinkan, maka asep tetap yang bersangkutan dinyatakan dalam neraca dengan nilai Rp. 1,00 untuk tiap satuan barang.

Dalam rangka penyusunan neraca awal, khusus tanah dan bangunan dapat dinilai berdasarkan Nilai Jual Obyek Pajak ( NJOP) pada saat neraca disusun. Mengingat penyusutan dalam kebijakan akuntansi belum ditetapkan dan penetapan umur manfaat untuk tiap-tiap kelompok aset belum diputuskan, dalam periode masa transisi penerapan Permendagri no. 13 tahun 2006 belum dilakukan penyusunan asset tetap.

e. Aset Lainnya.

Aset Lainnya adalah asset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam asset lancar dan asset tetap.

Aset Lainnya terdiri dari :

1) Tagihan Penjualan Angsuran.

2) Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah. 3) Kemitraan Dengan Pihak Ketiga.

4) Aset tak berwujud. 5) Aset Lain – lain.

Aset Lainya yang diperoleh melalui pembelian dinilai dengan harga perolehan. Dalam hal Tagihan Penjualan Angsuran dari hasil penjualan asset pemerintah, harga perolehan merupakan harga nominal dari kontrak.

f. Kewajiban Jangka Pendek.

Kewajiban Jangka Pendek merupakan Kewajiban yang harus dibayarkan kembali atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi.

Kewajiban Jangka Pendek terdiri – dari : 1) Utang Perhitungan Fihak Ketiga.

(14)

2) Pendapatan Diterima dimuka/Pendapatan yang ditangguhkan.

3) Utang Jangka Pendek Lainnya.

Kewajiban Jangka Pendek dibutuhkan sebesar nilai nominal. g. Ekuitas Dana.

Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih SKPD yang merupakan selisih antara asset dan Kewajiban pemerintah. Ekuitas Dana terdiri dari Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi dan Ekuitas Dana untuk dikonsolidasikan.

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

1 Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi APBD

5.1.1 Pendapatan

Pendapatan Puskesmas Margoyoso meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, dengan anggaran dan realisasi dalam Tahun Anggaran (TA) 2014 sebagai berikut:

No Pendapatan Rp Anggaran 2014 Rp Realisasi 2014 Rp Lebih / (Kurang) Rp. Realisasi 2013 Rp. 1. Pendapatan Asli Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 2. Pendapatan Transfer: - APBD 1.241.179.600,00 1.189.781.497,00 51.398.103,00 867.591.700,00 - APBN (BOK) 97.090.000,00 31.874.500,00 65.215.500,00 39.600.000,00 3. Lain-lain 0,00 0,00 0,00 0,00

(15)

Pendapatan yang Sah.

Jumlah : 1.338.269.600,00 1.221.655.997,00 116.613.603,00 907.191.700,00 5.1.1.1 Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah (Rp 0,00)

Jumlah tersebut merupakan realisasi Pendapatan Asli Daerah Puskesmas Margoyoso Kabupaten Kutai Kartanegara dengan jumlah kunjungan 19.354 dari Bulan Januari s/d Bulan Desember 2014 yang diakui secara kas, yaitu dari pendapatan retribusi pelayanan kesehatan dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Anggaran Realisasi

Lebih/(Kurang) dari anggaran Rp % Retribusi Daerah 1. Karcis 0,00 0,00 0,00 0,00 2. Tindakan 0,00 0,00 0,00 0,00 3. Rawat Jalan 0,00 0,00 0,00 0,00 4. Obat 0,00 0,00 0,00 0,00 5. Askes PNS 0,00 0,00 0,00 0,00 6. Askeskin 0,00 0,00 0,00 0,00 7. Laboratorium 0,00 0,00 0,00 0,00 9. Ambulance 0,00 0,00 0,00 0,00 10. Jasa Konsultasi Medik 0,00 0,00 0,00 0,00 Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00 5.1.1.2 Pendapatan Transfer

Pendapatan Transfer berasal dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara No . Uraian Target 2014 (Rp) Realisasi 2014 (Rp) (Kurang)Lebih/ (Rp) Realisasi 2013 (Rp) 1. Transfer 1.241.179.600,00 1.189.781.497,00 51.398.103,00 867.591.700,00

(16)

APBD 2. Transfer APBN (BOK) 97.090.000,00 31.874.500,00 65.215.500,00 39.600.000,00 3. Transfer Dana JKN 0 0 0 0 JUMLAH 1.338.269.600,00 1.221.655.997,00 116.613.603,00 907.191.700,00 2 Belanja

Belanja Puskesmas Margoyoso pada Tahun Anggaran 2014 dari dana APBD di anggarkan sebesar Rp 1.241.179.600,00 dengan realisasi sebesar Rp 1.189.781.497,00 atau 96 %. Rincian realisasi belanja terdiri dari :

Belanja Daerah Anggaran 2014 Rp Realisasi 2014 Rp Lebih/ (Kurang) Rp Realisasi 2013 Rp Belanja Pegawai 19.566.900,00 19.566.900,00 0,00 20.780.700,00 Belanja Barang Dan Jasa 1.217.112.700,00 1.170.214.597,00 46.898.103,00 846.811.000,00 Belanja Modal 4.500.000,00 0,00 4.500.000,00 0,00 Jumlah 1.241.179.600,00 1.189.781.497,00 51.398.103,00 867.591.700,00

Rincian belanja diatas dapat dirangkum dalam 2 jenis belanja yaitu belanja operasional TA 2014 sebesar Rp 1.241.179.600,00 dengan realisasi sebesar Rp. 1.189.781.497,00 dan belanja modal sebesar Rp 4.500.000,00 dengan realisasi sebesar Rp.0,00

Rincian belanja (belanja tidak langsung dan belanja langsung) sebagai berikut :

(17)

a. Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai), Berupa Gaji dan tunjangan untuk PNS dan Gaji untuk Non PNS (Non PNS Fungsional Tertentu dan THL) dari total anggaran sebesar Rp,00

sampai dengan bulan Desember 2014 teralisasikan sebesar Rp,00

atau (%) dengan rincian :

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) LEBIH (KURANG) dari Anggaran Rp % BELANJA TIDAK LANGSUNG ,00 ,00 0,00 0 BELANJA PEGAWAI ,00 ,00 0,00 0 GAJI dan TUNJANGAN PNS ,00 ,00 0,00 0 GAJI NON PNS ,00 ,00 0,00 0

b. Belanja Langsung (Belanja Pegawai, Belanja Barang Dan Jasa) total anggaran sebesar Rp 1.241.179.600,00 sampai dengan bulan Desember 2014 terealisasikan sebesar Rp

(18)

Penjelasan masing-masing rekening belanja Langsung a Belanja Pegawai (Honorarium PNS)

Anggaran belanja Honorarium PNS sebesar Rp 19.566.900.00 dengan realisasi sebesar Rp 19.566.900.00 terdiri dari :

KODE REKENING

URAIAN REALISASI

5 . 2 . 1 . 01 Honorarium PNS 19.566.900.00

5 . 2 . 1 . 01 . 3 Honorarium Bulanan 19.566.900.00

b Belanja Bahan Habis Pakai

Anggaran belanja bahan habis pakai sebesar Rp 125.135.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 124.030.000,00 terdiri dari :

(19)

KODE

REKENING URAIAN REALISASI

5 . 2 . 2 . 01 Belanja Bahan Pakai Habis 124.030.000.00 5 . 2 . 2 . 01 .

01

Belanja Alat Tulis Kantor

48.000.000.00 5 . 2 . 2 . 01 .

03 Belanja Alat Listrik dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering) 675.000.00 5 . 2 . 2 . 01.

04 Belanja Perangko, Materai dan BendaPos Lainnya 1.230.000.00 5 . 2 . 2 . 01 .

11

Belanja Dekorasi, Dokumentasi dan

Publikasi (Iklan, spanduk, dll) 7.250.000.00 5 . 2 . 2 . 01 .

14

Belanja Bahan Pakai Habis Non

Medis 66.875.000,00

c Belanja Bahan/Material

Anggaran belanja Bahan/Material sebesar Rp 69.125.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 69.100.000.00 terdiri dari :

KODE REKENING URAIAN REALISASI 5 . 2 . 2 . 02 Belanja Bahan/Material 69.100.000.0 0 5 . 2 . 2 . 02 . 04

Belanja Bahan Obat-obatan 49.100.000.0 0

5. 2. 2. 02. 10 Belanja Bahan Percontohan/Alat Peraga

20.000.000.0 0

d Belanja Jasa Kantor

Anggaran Belanja Jasa Kantor sebesar Rp 496.734.400,00 dengan realisasi sebesar Rp 460.223.797.00 terdiri dari :

KODE

REKENING URAIAN REALISASI

5 . 2 . 2 . 03 Belanja Jasa Kantor 496.734.400.00

5 . 2 . 2 . 03 . 01

Belanja Telepon

(20)

5 . 2 . 2 . 03 . 02 Belanja Air 4.751.000.00 5 . 2 . 2 . 03 . 03 Belanja Listrik 17.876.617.00 5 . 2 . 2 . 03 . 05

Belanja Surat Kabar/Majalah 1.440.000.00 5 . 2 . 2 . 03 .

12

Belanja Pihak Ketiga 44.970.700.00

5 . 2 . 2 . 03 . 18

Belanja Jasa Service dan

Penggantian Komponen 26.800.000.00

5 . 2 . 2 . 03 . 19

Belanja Transportasi dan Akomodasi

362.850.000.00 e Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor

Anggaran Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor sebesar Rp 44.437.500,00 dengan realisasi sebesar Rp 41.557.500.00 terdiri dari :

KODE REKENING

URAIAN REALISASI

5 . 2 . 2 . 05 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 41.557.500.0 0 5 . 2 . 2 . 05 .

02 Belanja Penggantian Suku Cadang 17.557.500.00 5 . 2 . 2 . 05 .

03

Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas Dan Pelumas

24.000.000.0 0

f Belanja Cetak dan Penggandaan

Anggaran Belanja Cetak dan Penggandaan sebesar Rp 38.740.800,00 dengan realisasi sebesar Rp 38.740.800.00 terdiri dari : KODE REKENING URAIAN REALISASI 5 . 2 . 2 . 06 . Belanja Cetak 38.740.800.0 0 5 . 2 . 2 . 06 . 02 Belanja Penggandaan 38.740.800.0 0 g Belanja Makanan Dan Minuman

(21)

Anggaran Belanja Makanan Dan Minuman sebesar Rp 118.297.500,00 dengan realisasi sebesar Rp 116.607.500.00 terdiri dari :

KODE

REKENING URAIAN REALISASI

5 . 2 . 2 . 11 Belanja Makanan Dan Minuman 116.607.500.00 5 . 2 . 2 . 11 .

02 Belanja Makanan Dan Minuman Rapat 34.010.000.00 5 . 2 . 2 . 11 .

03 Belanja Makanan Dan Minuman Tamu 2.375.000.00

5 . 2 . 2 . 11 . 04

Belanja Makanan Dan Minuman

Peserta 80.222.500.00

h Belanja Perjalanan Dinas

Anggaran Belanja Perjalanan Dinas sebesar Rp 313.642.500,00 dengan realisasi sebesar Rp 308.955,000.00 terdiri dari

KODE REKENING

URAIAN REALISASI

5 . 2 . 2 . 15 Belanja Perjalanan Dinas 308.955,000.00 5 . 2 . 2 . 15 .

01

Belanja Perjalanan Dinas Dalam

Daerah 308.955,000.00

i Belanja Penghargaan / Hadiah

Anggaran Belanja Penghargaan / hadiah sebesar Rp 11.000.000.00 dengan realisasi sebesar Rp 11.000.000.00 terdiri dari

KODE REKENING

URAIAN REALISASI

5 . 2 . 2 . 28 Belanja Penghargaan / Hadiah 11.000.000.0 0 5 . 2 . 2 . 28 .

02

Belanja Penghargaan/hadiah untuk diberikan kepada masyarakat

11.000.000.0 0

j HonorariumTenaga Ahli/ Instruktur/ Narasumber

Anggaran Honorarium Tenaga Ahli/ Instruktur/ Narasumber sebesar Rp 0.00 dengan realisasi sebesar Rp 0.00 terdiri dari

(22)

KODE

REKENING URAIAN REALISASI

5 . 2 . 2 . 29 HonorariumTenaga Ahli/ Instruktur/

Narasumber 0.00

5 . 2 . 2 . 29 . 02

Honorarium Tenaga Ahli/ Instruktur/

Narasumber Non PNS 0.00

2 Belanja Modal

Belanja Modal (Belanja Langsung), dengan total anggaran sebesar Rp 4.500.000,00 sampai dengan bulan Desember 2014 terealisasikan sebesar Rp 0,00 atau (0%) dengan rincian :

Uraian Anggaran Dalam DPA (Rp) Realisasi (Rp) LEBIH (KURANG) dari Anggaran Rp % BELANJA MODAL 4.500.000,00 0,00 4.500.000,00 100 Belanja Modal Pengadaan Instalasi

Listrik Dan Telepon 4.500.000,00 0,00 4.500.000,00 100

a. Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik Dan Telepon

Anggaran Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik Dan Telepon sebesar 4.500.000.00 dengan realisasi sebesar Rp 0.00 terdiri dari

KODE

REKENING URAIAN REALISASI

5 . 2 . 3 . 25 Belanja Modal Pengadaan Instalasi

Listrik Dan Telepon 0.00

5 . 2 . 3 . 25 . 01

Belanja Modal Pengadaan Instalasi

(23)

5.2. PenjelasanAtas Pos-Pos Neraca 5.2.1. Aset

5.2.1.1. Aset Lancar

Kas 2014 (Rp) 2013 (Rp)

Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00 Kas di Bendahara

Pengeluaran 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00

Kas di Bendahara Penerimaan

Jumlah tersebut merupakan saldo kas di Bendahara Penerimaan yang belum disetor ke Kas Daerah per tanggal 31 Desember 2014. Saldo kas penerimaan sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp 00,00 yang berupa saldo kas tunai di Bendahara Penerimaan sebesar Rp 00,00 yang merupakan pendapatan tanggal 29 dan 31 Desember 2014.

a. Persediaan

Saldo akun ini menggambarkan jumlah persediaan barang yang mempunyai sifat habis pakai dan diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional UPTD Puskesmas. Rincian saldo persediaan per 31 Desember 2014, sebagai berikut:

Persediaan : 2014 (Rp) 2013 (Rp) 1) Alat Tulis Kantor

(ATK) 936.500,00 0,00

2) Barang Cetakan 0,00 0,00

3) Obat dan alat

kesehatan 56.551.378,15 0,00

4) Lainnya 0,00 0,00

(24)

5.2.1.2. ASET TETAP

Akun ini menggambarkan saldo aset tetap berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun dan digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum per 31 Desember 2014 dengan rincian sebagai beri

Aset Tetap : 2014 (Rp) 2013 (Rp)

a. Tanah 887.000.000,00 0,00

b. Peralatan dan Mesin 2.861.613.359,00 0,00 c. Gedung dan

Bangunan 8.715.000.000,00 0,00

d. Jalan, Irigasi dan

Jaringan 0,00 0,00

e. Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00

Jumlah : 12.463.613.359,0

0 00,00

Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014 yang tersaji dalam Neraca merupakan nilai aset dalam catatan intrakomtabel dengan penjelasan rincian per jenis aset tetap sebagai berikut:

a. Tanah

Saldo tanah per 31 Desember 2014 Rp 887.000.000,00

Tanah 2014 (Rp) 2013 (Rp) 1) Tanah 887.000.000,0 0 0,00 Jumlah : 887.000.000,0 0 0,00

Tanah yang dipergunakan merupaka tanah hibah dari masyarakat milik Pemda Kab Kutai Kartanegara dan hanya sebagai hak guna.

b. Peralatan dan Mesin

Saldo peralatan dan mesin per 31 Desember 2014 Rp 2.861.613.359,00 dengan rincian sebagai berikut.

(25)

Peralatan dan Mesin 2014 (Rp) 2013 (Rp) 1) Alat Kesehatan,

Alat Kantor dan Rumah Tangga

2.032.957.259,0

0 0,00

2) Alat Berat/Besar 0,00 0,00

3) Alat Angkutan 828.656.000,00 0,00

4) Alat Bengkel dan

Ukur 0,00 0,00

5) Alat Pertanian dan

Perkebunan 0,00 0,00

Jumlah : 2.861.613.359,0

0 0,00

c. Gedung dan Bangunan

Saldo gedung dan bangunan per 31 Desember 2014 Rp 8.715.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut.

Gedung dan Bangunan 2014 (Rp) 2013 (Rp) 1

) Gedung/Bangunan Tempat Kerja 8.715.000.000,00 0,00 2 ) Gedung/Bangunan Lainnya 0,00 0,00 Jumlah : 8.715.000.000,0 0 0,00 5.2.1.3. ASET LAINNYA.

Merupakan saldo per 31 Desember 2014 terdiri dari :

1 Aset tak berwujud Rp. 0,00

(26)

5.2.2. KEWAJIBAN.

5.2.2.1 Kewajiban Jangka Pendek

Akun ini menggambarkan jumlah kewajiban daerah yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun sejak tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, yang meliputi Utang PFK, dan Utang Jangka Pendek lainnya sebagai berikut.

Kewajiban Jangka Pendek :

2014 (Rp) 2013 (Rp) a

. Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 0,00 0,00 b

. Utang Jangka Pendek Lainnya 0,00 0,00

Jumlah : 0,00 0,00

5.2.3 EKUITAS DANA.

Akun ini menggambarkan jumlah kekayaan bersih UPTD Puskesmas Margoyoso meliputi Ekuitas Dana Lancar (EDL) dan Ekuitas Dana Investasi (EDI). Saldo per 31 Desember 2014 dan 2013 dapat dirinci sebagai berikut.

Ekuitas Dana : 2014 (Rp) 2013 (Rp) a

. Ekuitas Dana Lancar (EDL) 57.487.878,15 0,00 b

. Ekuitas Dana Investasi (EDI) 12.463.613.359,00 0,00 Jumlah : 12.521.101.237,1

5 0,00

Saldo-saldo akun ekuitas dana per 31 Desember 2014 dan 2013 tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

(27)

5.2.3.1 Ekuitas Dana Lancar (EDL) Ekuitas Dana lancar tersebut terdiri dari :

Ekuitas Dana Lancar (EDL) :

2014 (Rp) 2013 (Rp)

Sisa Lebih Pembiayaan

Anggaran (SiLPA) 0,00 0,00

Cadangan Piutang 0,00 0,00

Cadangan Persediaan 57.487.878,1

5 0,00

Dana yang harus disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek 0,00 0,00 Pendapatan Ditangguhkan 0,00 0,00 Jumlah : 57.487.878,1 5 0,00

Pendapatan ditangguhkan sebesar Rp. 0,00 5.2.3.2 Ekuitas Dana Investasi (EDI)

Ekuitas Dana Investasi (EDI) : 2014 (Rp) 2013 (Rp) 1) Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 0,00 2) Diinvestasikan dalam Aset Tetap

12.463.613.3

59,00 0,00

(28)

dalam Aset Lainnya 4) Dana yang harus disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang

0,00

Jumlah : 12.463.613.359,00 0,00

5.3 Penjelasan Pos - Pos Arus Kas

Laporan Arus Kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama Tahun Anggaran 2014 dan 2013 yang diklasifikasikan berdasarkan Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi Aset Non keuangan, dan Aktivitas Non Anggaran dengan anggaran dan realisasi untuk Tahun Anggaran 2014 dan 2013, sebagai berikut.

Aliran Kas dari : 2014 2013

Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

1. Aktivitas Operasi 0,00 0,00

2. Investasi Aset Non keuangan 0,00 0,00

3. Aktivitas Pembiayaan 0,00 0,00

4. Aktivitas Non Anggaran 0.00 0,00

Kenaikan/Penurunan Kas 0,00 0,00

Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan

0,00 0,00

Saldo Akhir Kas di Bendahara

Pengeluaran 0,00 0,00

Saldo Akhir Kas 0,00 0,00

Saldo awal kas di UPTD Puskesmas Margoyoso per 1 Januari 2014 sebesar Rp 0,00 sedangkan saldo akhir kas per 31 Desember 2014 sebesar Rp 0,00

5.3.1 Aliran Kas dari Aktivitas Operasi

Aliran kas bersih aktivitas operasi surplus sebesar Rp 0,00 merupakan indikator yang menunjukan kemampuan UPTD Puskesmas Margoyoso dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya.

(29)

Aliran kas bersih aktivitas operasi merupakan selisih dari aliran kas masuk dengan aliran kas keluar yang terdiri dari:

Aliran Kas dari Aktivitas Operasi : 2014 2013 Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) 5.3.1.1 Aliran Masuk Kas : a. Pajak Daerah 0,00 0,00 b. Retribusi Daerah 0,00 0,00 c. Transfer : - APBD 1.189.781.497,00 867.591.700,00 - APBN (BOK) 31.874.500,00 ,00 Jumlah 1.221.655.997,00 ,00 5.3.1.2 Aliran Keluar Kas: Belanja Pegawai 19.566.900,00 20.780.700,00 b. Belanja Barang dan

Jasa 1.170.214.597,00 846.811.000,00

Belanja Modal 0,00 0,00

Jumlah 1.189.781.497,00 867.591.700.000 Aliran Kas Bersih dari

Aktivitas Operasi ,00 ,00

5.3.2 Aliran Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non keuangan

Aliran kas bersih aktivitas investasi aset non keuangan merupakan selisih dari aliran kas masuk dengan aliran kas keluar atas aktivitas investasi non keuangan yang terdiri dari:

(30)

Aliran Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non keuangan :

2014 2013

Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Aliran Masuk Kas:

Pendapatan penjualan atas peralatan dan mesin

0,00 0,00

a. Pendapatan penjualan gedung dan bangunan

0,00 0,00

b. Pendapatan dari penjualan aset tetap lainnya

0,00 0,00

c. Pendapatan dari penjualan aset lainnya

0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00

5.3.2.1 Aliran Keluar Kas : 0,00 0,00

Belanja tanah 0,00 0,00

Belanja peralatan dan mesin

0,00 0,00

Belanja gedung dan bangunan

0,00 0,00

Belanja jalan, irigasi dan jaringan

0,00 0,00

Belanja aset tetap lainnya 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan

0,00 0,00

Arus kas dari aktivitas investasi aset non keuangan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang.

(31)

5.3.3 Aliran Kas dari Aktivitas Non Anggaran

Aliran kas bersih dari aktivitas non anggaran mencerminkan saldo penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas non anggaran yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan pemerintah. Realisasi Tahun Anggaran 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :

Aliran Kas dari Aktivitas Non Anggaran :

2014 2013

Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

5.3.3.1 Aliran Masuk

Kas:

a. Penerimaan perhitungan pihak ketiga 0,00 0,00 Jumlah 0,00 0,00 5.3.3.2 Aliran Keluar Kas: a. Pengeluaran perhitungan pihak ketiga 0,00 0,00 Jumlah 0,00 0,00

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas

(32)

BAB VI PENUTUP

Dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dari UPTD Puskesmas Margoyoso mutlak diperlukan akuntabilitas kinerja sebagai wujud dari pertanggungjawaban kepada publik. Hal ini menuntut komitmen seluruh komponen jajaran dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan.

Dari seluruh pencapaian kinerja yang telah kami sampaikan pada Tahun Anggaran 2014 dapat kami nyatakan bahwa selama Tahun Anggaran 2014 meskipun dengan anggaran yang terbatas, secara keseluruhan program kerja yang ada di UPTD Puskesmas Margoyoso berjalan lancar dan telah dapat dilaksanakan dengan mengacu pada rencana.

Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan tersebut tidak lepas dari dukungan dan partisipasi dari segenap potensi dan komponen masyarakat, kerja keras dan komitmen segenap karyawan UPTD Puskesmas Margoyoso yang kesemuanya diarahkan untuk menaikkan taraf kesehatan mayarakat di wilayah UPTD Puskesmas Margoyoso khusunya, dan msyarakat Kutai Kartanegara pada umumnya..

Berbagai permasalahan dan hambatan yang terjadi selama Tahun 2014 baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal telah diupayakan pemecahannya melalui koordinasi dengan Dinas Kesehatan

(33)

Kutai Kartanegara serta instansi, agar program yang digariskan itu dapat berjalan sesuai dengan rencana.

Namun, kami menyadari belum sepenuhnya permasalahan yang timbul selama Tahun 2014 dapat terselesaikan, untuk itu akan kami upayakan perbaikan-perbaikan sehingga diperoleh solusi sebaik-baiknya.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan penulis mencoba untuk membuat alat yang mampu membaca suhu tubuh seseorang dalam waktu yang lebih cepat dari yang telah ada saat ini, waktu yang dapat dilakukan oleh

Meminta dua orang siswa untuk maju ke depan kelas secara bergantian untuk menceritakan cara yang dapat mereka lakukan guna menunjukkan rasa sayang kepada kakek dan neneke.

Saya berharap dengan inovasi rainbow cake mengkudu ini akan meningkatkan minat masyarakat untuk lebih banyak mengonsumsi bauh mengkudu agar potensi buah tersebut

Namun dalam beberapa pembahasan, periodesasi ini tidak secara tegas memisahkan antar zaman, melainkan terintegrasi dengan temuan data secara keseluruhan yang tercermin

Masalah disebut sebagai isu publik manakala masalah itu menjadi keprihatinan (Concern) masyarakat luas dan mempengaruhi hajat hidup masyarakat luas. 2)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya eksplisit yang dikeluarkan dalam usaha minuman instan berbasis biofarmaka di Kelompok Wanita Tani Subur Lestari Kabupaten Klaten

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Mala Yulan Pratiwi, menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja

petanda inflamasi non spesifik, yang konsentrasinya meningkat pada PJK. Dengan mengetahui kadar hs-CRP pada DM tipe 2 yang dislipidemi, dapat2. diketahui keparahan plak