• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CAR, AR DAN FP TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH CAR, AR DAN FP TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENGARUH CAR, AR DAN FP TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

THALITA RAHMA DJUKO 1, LAODE RASULI2, VALENTINA MONOARFA3

Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo

Thalita Rahma Djuko. 921 411 027. 2015. Pengaruh CAR, AR dan FP Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Skripsi. Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing La Ode Rasuli, S.Pd., SE., MSA dan Ibu Valentina Monoarfa, SE., MM.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh CAR, AR dan FP terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari website resmi masing-masing bank syariah. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 11 Bank Umum Syariah Indonesia.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (Return On Asset), AR berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap profitabilitas (Return On Asset), dan FP berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap profitabilitas (Return On Asset) pada Bank Umum Syariah Indonesia tahun 2011-2013. Secara simultan variabel CAR, AR, dan FP berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Return On Asset) Bank Umum Syariah Indonesia tahun 2011-2013. Dapat pula dilihat bahwa kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel-variabel terikat cukup baik dengan nilai koefisien determinasi 34,8%.

Kata Kunci: Permodalan, CAR, AR, FP, Profitabilitas, ROA

1

Thalita Rahma Djuko, Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo

2

Laode Rasuli, S.Pd., SE., M.SA, Dosen Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo

3

Hj. Valentina Monoarfa, SE., MM, Dosen Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo

(3)

PENDAHULUAN

Setiap lembaga keuangan khususnya perbankan berusaha memperbaiki kinerja operasionalnya dan berusaha memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba atau keuntungan yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasionalnya dan pengembangan usaha. Salah satu indikator yang menggambarkan kemampuan bank untuk menghasilkan laba adalah profitabilitas. Profitabilitas digunakan untuk melihat sejauh mana kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan atau lembaga adalah dengan menggunakan Rasio Return On Assets (ROA).

ROA digunakan BI untuk mengukur profitabilitas bank karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya 2009: 118).

Dalam menilai tingkat kemampuan perusahaan khususnya bank dalam menghasilkan laba atau dikenal dengan istilah profitabilitas, bisa dinilai dari beberapa aspek diantaranya tingkat likuiditas bank, aspek permodalan bank, kualitas aktiva dan lain-lain. Namun dalam penelitian ini, peneliti ingin mengukur sejauh mana aspek permodalan berpengaruh terhadap profitabilitas bank, khususnya di perbankan syariah.

Berbeda dengan penelitian terdahulu, yang mengukur aspek permodalan hanya berdasarkan rasio utamanya dalam menilai profitabilitas bank. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur aspek permodalan yang dilihat dari Kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPPM/CAR), Intensitas fungsi agency bank syariah (AR), dan Modal Inti dibandingkan dengan dana mudharabah (FP). Berikut adalah data perkembangan CAR, AR dan FP terhadap ROA pada Bank-bank Syariah yang ada di Indonesia dalam kurun waktu 3 tahun terakhir (2011-2013):

(4)

Tabel 1: Perkembangan CAR, AR dan FP terhadap ROA Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013

Rasio 2011 (%) 2012 (%) 2013 (%) CAR 31,46 23,53 20,47 AR 81 83,59 84,81 FP 72,93 31,50 24,45 ROA 1.97 1.71 1.34

Sumber: Annual Report Bank Syariah Indonesia yang diolah, 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa tingkat ROA pada Bank Umum Syariah di Indonesia mengalami penurunan dalam 3 tahun terakhir, menurunnya ROA dibarengi dengan menurunnya CAR tiap tahunnya ini mengindikasikan bahwa bank syariah secara umum belum mampu untuk mengelola modal untuk dijadikan sebagai penyerap kerugian apabila terjadi, yang berakibat menurunnya tingkat ROA pada bank syariah. Selanjutnya dilihat dari peningkatan AR terhadap menurunnya ROA menunjukkan bahwa bank memiliki financial safety net yang kurang cukup. Artinya bank kurang memiliki modal yang bisa digunakan sebagai dana untuk jaga-jaga apabila terjadi penarikan jumlah uang oleh nasabah. Ini dikarenakan besarnya dana pihak ketiga yang berdasarkan bagi hasil yang dimiliki bank tidak seimbang dengan dana pihak ketiga yang dimiliki bank dari para pemegang saham, yang berdampak pada menurunnya tingkat kemampuan bank dalam menghasilkan laba yang diproyeksikan dengan ROA. Dan jika dilihat dari menurunnya rasio FP ini mengindikasikan bahwa modal inti pada bank syariah belum dapat memberikan peningkatan terhadap dana pihak ketiga yang berbasis bagi hasil. Artinya, dengan modal yang ada pihak bank belum mampu untuk meningkatkan jumlah dana yang disalurkan masyarakat untuk menggunakan dana berbasis bagi hasil yang berdampak pada menurunnya tingkat ROA pada bank syariah.

Berdasarkan data dan pemikiran yang telah dilakukan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh CAR, AR dan FP Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui/menguji pengaruh CAR terhadap ROA, untuk

(5)

mengetahui/menguji pengaruh AR terhadap ROA, dan untuk mengetahui/menguji pengaruh FP terhadap ROA.

KAJIAN PUSTAKA

Dalam shari’ah enterprise theory sangat menekankan bahwa penerima amanah harus menjalankan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya, hal ini mengindikasikan bahwa pihak bank akan mengelola modal yang diberikan baik itu yang bersumber dari modal inti maupun kuasi ekuitas dengan baik dan efektif untuk dialokasikan pada penggunaan dana yang terdapat pada bank syariah. Sehingga tidak hanya perusahaan atau pihak yang terkait langsung saja yang mendapatkan nilai tambah dari hasil penggunaan dana tersebut, tetapi pihak yang tidak terkait secara langsung pun berhak untuk memperolehnya.

Berdasarkan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Perbankan syariah dalam melakukan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah, demokrasi ekonomi dan prinsip kehati-hatian. Perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.

Modal merupakan faktor yang amat penting bagi perkembangan dan kemajuan bank sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat. Setiap penciptaan aktiva, di samping berpotensi menghasilkan keuntungan juga berpotensi menimbulkan terjadinya risiko. Oleh karena itu modal juga harus dapat digunakan untuk menjaga kemungkinan terjadinya risiko kerugian atas investasi pada aktiva, terutama yang berasal dari dana-dana pihak ketiga atau masyarakat. Peningkatan peran aktiva sebagai penghasil keuntungan harus secara simultan dibarengi dengan pertimbangan risiko yang mungkin timbul guna melindungi kepentingan para pemilik dana (Muhammad, 2011: 248).

Penilaian terhadap bank salah satunya dilihat dari segi permodalan (capital). Berdasarkan Pasal 3 9/1/PBI/2007, penilaian permodalan merupakan

(6)

penilaian terhadap kecukupan modal bank dan UUS untuk mengcover eksposur risiko saat ini dan mengantisipasi eksposur risiko di masa datang. Penilaian faktor permodalan dapat dilihat dari beberapa faktor diantara kecukupan modal, intensitaf fungsi agency dan modal inti dibandingkan dengan dana mudharabah.

Dendawijaya (2009) menyatakan bahwa analisis rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efesiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Selain itu rasio-rasio dalam kategori ini dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank. Dendawijaya (2009: 118) mengemukakan ada empat (4) rasio-rasio untuk menganalisis dan mengukur tingkat profitabilitas suatu bank yaitu return on assets (ROA), return on equity (ROE), rasio biaya operasional dan net profit margin. Dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya return on assets (ROA) dan tidak memasukkan unsur return on equity (ROE). Hal ini dikarenakan Bank Indonesia sebagai Pembina dan Pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat (Dendawijaya, 2009: 119).

ROA adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan total aktiva. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampunan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya, 2009: 118-119).

Tingkat ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:

METODE PENELIIAN

Objek dari penelitian ini terdiri dari empat variabel yakni tiga variabel bebas (independent variable) dan satu variabel terikat (dependen variable).

(7)

Adapun Populasi merupakan objek atau subjek yang memenuhi kriteria tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti. Populasi yang digunakan adalah data laporan keuangan tahunan seluruh Bank Umum Syariah Indonesia dari tahun 2011-2013.

Penarikan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan teknik sampling yang digunakan, maka sampel dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan tahunan seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia dari tahun 2011-2013.

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Berikut adalah persamaan regresi panel:

ROA = α + β1CAR + β2AR + β3FP + ε

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas. Untuk menguji hipotesis, digunakan pengujian yakni Uji F, Uji T dan Koefisien Determinasi.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia dengan menggunakan data kecukupan modal, dana syirkah temporer dan data Return On Assets. Data dalam penelitian ini dalam bentuk data tahunan dan diolah dengan bantuan eviews6. Berdasarkan hasil pengujian normalitas, diperoleh bahwa probabilitas pengujian normalitas data (Jarque Bera) 4 variabel dari 11 perusahaan tidak satupun yang memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Artinya signifikansinya lebih besar dari 0,05 sehingga dengan demikian Ho diterima, data dalam penelitian ini memenuhi uji Normalitas (Data berdistribusi normal).

Berdasarkan hasil pada tabel pengujian multikolinearitas menunjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki VIF di bawah 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel bebasnya. Pengujian autokorelasi menggunakan Durbin Watson. Hasilnya dapat dilihat

(8)

bahwa nilai Durbin Watson pengujian sebesar 1,843. Selanjutnya berdasarkan Durbin Watson tabel dengan ketentuan k=3 dan n=33 didapatkan nilai du sebesar 1,6511 dan nilai 4-du sebesar 2,3489. Sehingga dengan berdasarkan teori Widarjono (2013: 141), dapat disimpulkan bahwa model dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala autokorelasi. Hal tersebut dikarenakan nilai Durbin Watson statistik berada diantara nilai du dan 4-du (1,6511 < 1,843 < 2,3489). Kemudian pengujian heterokedastisitas menggunakan metode uji Glejser. Berdasarkan hasil pengujian heterokedastisitas dengan metode Glejser di atas didapat nilai signifikansi dari thitung sebesar 0,0977 untuk Capital Adequacy Ratio (CAR), sebesar 0,7234 untuk Agency Ratio (AR) dan sebesar 0,1380 untuk Rasio Modal Inti (FP). Nilai signifikansi ketiga variabel bebas lebih besar dari nilai alpha (0,05) sehingga H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan secara keseluruhan, tidak terjadi gejala heterokedastisitas dalam model regresi.

Analisis regresi data panel digunakan untuk melihat pengaruh dua atau lebih variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen).

Berdasarkan hasil analisis di atas, model regresi data panel yang dibangun adalah:

ROA = 4,861+0,042(CAR)-0,050(AR)-0,003(FP)+e Dependent Variable: ROA?

Method: Pooled EGLS (Period SUR) Date: 02/17/15 Time: 07:26

Sample: 1 3

Included observations: 3 Cross-sections included: 11

Total pool (balanced) observations: 33

Linear estimation after one-step weighting matrix

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 4.861671 2.150372 2.260852 0.0314 CAR? 0.042763 0.017942 2.383442 0.0239 AGENCY_RATIO? -0.050901 0.025319 -2.010375 0.0538 FP? -0.003952 0.005268 -0.750234 0.4592

Weighted Statistics

R-squared 0.409212 Mean dependent var 1.749980 Adjusted R-squared 0.348096 S.D. dependent var 1.360460 S.E. of regression 1.019270 Sum squared resid 30.12840 F-statistic 6.695662 Durbin-Watson stat 1.843811 Prob(F-statistic) 0.001428

(9)

Hasil pengujian parsial dengan menggunakan eviews6 adalah sebagai berikut: Model Nilai Koefisien (t-Hitung)

Signifikansi tTabel Keterangan

(Constant) 2.260852 0.0314

CAR 2.383442 0.0239 2,045 Berpengaruh Signifikan

AR -2.010375 0.0538 2,045 Tidak Signifikan Berpengaruh

FP -0.750234 0.4592 2,045 Tidak Signifikan Berpengaruh

Sumber: Pengolahan Data Eviews 6, 2015

Nilai t-tabel ini bergantung pada besarnya df (degree of freedom) atau db (derajat kebebasan) serta tingkat signifikansi yang digunakan. Dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% dan nilai df sebesar n-k-1 = 33-3-1 = 29 diperoleh nilai t-tabel sebesar 2,045. Nilai thitung variabel CAR, AR dan FP masing-masing sebesar 2.383, -2.010, dan -0.750. Nilai thitung CAR lebih besar dari t-tabel sehingga variabel CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan variabel AR dan FP lebih kecil dari t-tabel tapi karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0.00 sehingga kedua variabel berpengaruh namun negatif, karena tanda (-) pada nilai koefisien. Sehingga kedua variabel berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap ROA.

Pengujian hipotesis simultan dilakukan dengan menggunakan uji F berikut:

F-Hitung Probabilitas F-Tabel Ketentuan

Alpha

Keterangan

6,695662 0,001428 2,93 0,05 Berpengaruh Signifikan

Sumber: Pengolahan Data Eviews 6, 2015

Berdasarkan tabel di atas didapat nilai F-hitung penelitian ini sebesar 6,695662. Sedangkan nila F-tabel pada tingkat signifikansi 5% dan df1 sebesar k = 3 dan df2 sebesar N-k-1 = 33-3-1 = 29 adalah sebesar 2,93. Jika kedua nilai F ini dibandingkan, maka nilai F-hitung yang diperoleh jauh lebih besar F-tabel sehingga

(10)

Ho ditolak dan H1 diterima. Hal yang sama pula dapat dilihat pada tingkat signifikansi, yakni nilai probabilitas yang diperoleh dari pengujian lebih kecil dari nilai alpha 0,05. Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (Capital Adequacy Ratio (CAR), Agency Ratio (AR), Rasio Modal Inti (FP)) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Profitabilitas (Return On Asset) Bank Umum Syariah tahun 2011-2013.

Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi, nilai koefisien determinasi adjusted R2 sebesar 0,348. Nilai ini berarti bahwa sebesar 34,8% besarnya Return On Asset Bank Umum Syariah dipengaruhi oleh Capital Adequacy Ratio (CAR), Agency Ratio (AR) dan Rasio Modal Inti (FP). Dapat pula disimpulkan bahwa variabel-variabel bebas cukup mampu menjelaskan atau memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat. Adapun pengaruh dari variabel lain terhadap Return On Asset sebesar hanya 65,2% (100%-34,8%)

PEMBAHASAN

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Profitabilitas (Return On

Asset) Bank Umum Syariah tahun 2011-2013

Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Umum Syariah yang menjadi objek penelitian memiliki rata-rata sebesar 25,15%. Nilai ini merupakan nilai yang sangat baik karena lebih besar dari 8% yang berarti bahwa bank syariah di Indonesia termasuk sebagai bank yang sehat karena memiliki CAR yang lebih dari 8% yang merupakan kriteria minimal dari ketentuan bank sehat sesuai ketetapan BIS (Bank for International Settlements) (Dendawijaya, 2009: 144). Hal ini pula yang membuat Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank umum syariah tahun 2011-2013 akan mengakibatkan perubahan pada profitabilitas bank umum Syariah.

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas (Return On Asset) Bank Umum Syariah Indonesia. Hal ini dikarenakan nilai thitung dari pengujian lebih besar dari nilai ttabel. Pengaruh positif dari Capital Adequacy Ratio (CAR) berarti bahwa apabila

(11)

terjadi kenaikan pada Capital Adequacy Ratio (CAR) maka akan terjadi kenaikan juga pada Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah, begitu pula sebaliknya. Adanya pengaruh positif dari rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), bukanlah hal yang mudah, hal tersebut karena pihak Bank Umum Syariah dalam menentukan nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) terus memperhatikan likuiditas dari perbankan sebagaimana yang diungkapkan oleh Veithzal dkk (2007: 724) bahwa apabila rasio likuiditas perbankan semakin meningkat maka rasio profitabilitas juga akan meningkat.

Pengaruh Agency Ratio (AR) Terhadap Profitabilitas (Return On Asset) Bank Umum Syariah tahun 2011-2013

Bank Indonesia (2007) mengungkapkan bahwa semakin besar AR maka biaya sistemik saat likuidasi semakin kecil. Apabila biaya sistemik likuidasi menurun maka kebutuhan financial safety net turun. Dan ini akan memperkuat sistem perbankan, keuangan dan perekonomian secara keseluruhan. Hubungan antara Intensitas Fungsi Agency dengan profitabilitas mengacu pada teori hubungan antara permodalan dengan profitabilitas. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Myers dan Majluf (1984) yang menyatakan bahwa perusahaan cenderung lebih suka menggunakan modal yang berasal dana internal, khususnya perusahaan yang profitable. Turut pula diperkuat oleh Kuncoro dan Suharjono (2002) yang menyatakan bahwa rasio permodalan (CAR) semakin meningkat dan dengan modal yang besar maka kesempatan untuk memperoleh laba perusahaan juga semakin besar.

Rasio intensitas fungsi agency (AR) Bank Umum Syariah dalam penelitian ini memiliki nilai rata-rata dari tahun 2011-2013 sebesar 83,42%. Nilai ini terletak pada peringkat 2. Peringkat 2 berarti bahwa kontribusi Bank umum syariah dalam mendorong masyarakat untuk berinvestasi sangat baik. Namun, walaupun demikian, nilai yang terletak pada kriteria yang baik ini masih harus dibenahi dan perlu perhatian dari para manajemen perbankan karena hasil pengujian hipotesis kedua dalam penelitian menemukan bahwa secara parsial dengan tingkat kepercayaan 95%, Agency Ratio (AR) berpengaruh negatif namun tidak signifikan

(12)

terhadap Profitabilitas (Return On Asset) Bank Umum Syariah Indonesia tahun 2011-2013. Hal ini karena nilai thitung dari pengujian lebih kecil dari nilai ttabel.

Hasil pengujian yang bernotasi negatif ini karena rasio ini ketika mengalami kenaikan namun Return On Asset (ROA) perusahaan semakin menurun. Hal ini perlu dianalisis lebih lanjut karena mengindikasikan bahwa banyaknya faktor lain yang mempengaruhi Profitabilitas. Terutama kredit macet yang selama ini yang menjadi masalah krusial bagi Bank Umum Syariah. Faktor lainnya yakni adanya nasabah pasif, yang menggunakan tabungan mudharabah untuk kegiatan pengiriman dana saja.

Pengaruh Rasio Modal Inti (FP) Terhadap Profitabilitas (Return On Asset) Bank Umum Syariah tahun 2011-2013

Tujuan pengukuran rasio ini untuk mengukur besarnya partisipasi modal bank terhadap dana berbasis bagi hasil. Adapun hubungan antara Rasio Modal Inti (FP) dengan tingkat keuntungan yakni positif sebagaimana yang diungkapkan oleh Kuncoro dan Suharjono (2002). Karena Rasio Modal Inti (FP) akan memberikan dampak yang baik berupa keuntungan atas bagi hasil. Namun dalam hal hasil penelitian ini ditemukan hasil yang tidak sesuai karena nilai pengarunya yakni negatif.

Berdasarkan pengujian hipotesis ketiga yang ditemukan bahwa Rasio Modal Inti (FP) berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap Profitabilitas (Return On Asset) Bank Umum Syariah. Hal ini karena nilai thitung pengujian lebih kecil dari nilai ttabel. Pengaruh negatif ini karena Bank menempatkan bahwa partisipasi kepada masyarakat baik dalam bentuk bagi hasil maupun zakat merupakan hal yang membebani perbankan. Sebagaimana diketahui bahwa pembiayaan bagi hasil dalam Bank umum Syariah merupakan pembiayaan yang beresiko tinggi. Begitu pula mengenai zakat yang merupakan kewajiban yang dianggap beban bagi Bank sehingga akan mengurangi besaran kas dari laba perusahaan.

(13)

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Agency Ratio (AR), Rasio Modal Inti (FP) Terhadap Profitabilitas (Return On Asset) Bank Umum Syariah tahun 2011-2013

Return On Asset Bank Umum Syariah dalam penelitian ini dalam keadaan yang cukup baik dengan nilai rata-rata 1,67%. Perusahaan perbankan dengan tingkat pengembalian atas aset yang dimiliki yang baik, akan menarik pihak ekstern (investor) untuk berinvestasi. Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank diukur dengan asset yang dananya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat sehingga ROA lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas bank (Sartono 2001: 115). Apabila ROA meningkat berarti profitabilitas perusahaan meningkat sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan nilai perusahaan (Kasmir, 2010: 89).

Berdasarkan pengujian hipotesis keempat (simultan) ditemukan bahwa Nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Agency Ratio (AR) dan Rasio Modal Inti (FP) berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (Return On Asset) Bank Umum Syariah tahun 2011-2013. Namun, pengujian pengaruh signifikan tersebut tidak begitu besar karena nilai koefisien determinasi hanya sebesar 34,8%. Pengaruh terhadap Profitabilitas masih terdapat pengaruh faktor lain yang cukup besar seperti pembiayaan, dana pihak ketiga, bagi hasil, NPF, FDR dan BOPO.

Pengaruh yang tidak begitu besar menunjukan bahwa Return On Asset (ROA) Bank umum syariah dipengaruhi oleh faktor lain. Hal itu menunjukan bahwa permodalan merupakan hal yang relatif bagi setiap Bank dan disesuaikan dengan likuiditas Bank. Sebagaimana yang diketahui apabila perbankan mencadangkan permodalan yang begitu besar maka akan mengakibatkan kurang lancarnya modal kerja bagi perbankan.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka dapat ditarik beberapa simpulan bahwaCapital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan

(14)

signifikan terhadap Profitabilitas (Return On Asset) Bank Umum Syariah Indonesia tahun 2011-2013, Agency Ratio (AR) berpengaruh negatif namun tidak signifikan dari terhadap Profitabilitas (Return On Asset) Bank Umum Syariah Indonesia tahun 2011-2013 tahun 2004-2013, Rasio Modal Inti (FP) berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap Profitabilitas (Return On Asset) Bank Umum Syariah Indonesia tahun 2011-2013 dan terdapat pengaruh yang signifikan dari Capital Adequacy Ratio, Agency Ratio (AR) dan Rasio Modal Inti (FP) secara bersama-sama terhadap Profitabilitas (Return On Asset) Bank Umum Syariah Indonesia tahun 2011-2013

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah diuraikan di atas, maka saran penelitian ini adalah sebaiknya pihak Bank Umum Syariah harus memperhatikan dan menilai likuiditas perbankan dalam menetapkan Capital Adequacy ratio (CAR) agar tidak terjadi masalah likuiditas dalam operasional perbankan; dalam hal menjalankan fungsi Agency perbankan sebaiknya pihak perbankan memperhatikan gejala-gejala ekonomi yang berkembang seperti kepercayaan perbankan atas Bank Syariah maupun Suku bunga BI yang implikasinya pada kemampuan bank dalam mengumpulkan dana pihak ketiga termasuk dana pihak ketiga bagi hasil, sebaiknya pihak perbankan dalam melakukan partisipasi modal bank terhadap dana berbasis bagi hasil harus memperhatikan modal inti yang dimiliki, dalam hal ini peneliti menekankan kepada manajemen bank umum syariah untuk terus mengembangkan inovasi produk yang membuat nasabah terus loyal dalam menabung pada Bank Umum Syariah; dan terkait hasil koefisien determinasi dalam penelitian ini tidak begitu besar, untuk itu sebaiknya bagi peneliti terdahulu untuk merekonstruksi penelitian ini dengan menambah variabel-variabel lain yang secara teoritis memiliki pengaruh terhadap Profitabilitas Bank diluar variabel permodalan.

DAFTAR PUSTAKA

Bank Central Asia Syariah. Laporan Keuangan Tahunan BCA Syariah. Jakarta : BCA Syariah. (www.bcasyariah.co.id), diakses 26 Januari 2015).

(15)

Bank Jabar Banten Syariah. Laporan Keuangan Tahunan BJB Syariah. Bandung : BJB Syariah. (www.bjbsyariah.co.id), diakses 26 Januari 2015).

Bank Muamalat Indonesia. Laporan Keuangan Tahunan BMI. Jakarta : BMI. (www.bankmuamalat.co.id), diakses 26 Januari 2015).

Bank Negara Indonesia Syariah. Laporan Keuangan Tahunan BNI Syariah. Jakarta : BNI Syariah. (www.bnisyariah.co.id), diakses 26 Januari 2015). Bank Rakyat Indonesia Syariah. Laporan Keuangan Tahunan BRI Syariah.

Jakarta : BNI Syariah. (www.brisyariah.co.id), diakses 26 Januari 2015). Bank Syariah Mandiri. Laporan Keuangan Tahunan BSM. Jakarta : BSM.

(www.syariahmandiri.co.id), diakses 26 Januari 2015).

Bank Syariah Bukopin. Laporan Keuangan Tahunan BSP. Jakarta : BSP. (www.syariahbukopin.co.id), diakses 26 Januari 2015).

Bank Mega Syariah. Laporan Keuangan Tahunan BMS. Jakarta : BMS. (www.megasyariah.co.id), diakses 26 Januari 2015).

Bank Panin Syariah. Laporan Keuangan Tahunan BPS. Jakarta : BPS. (www.paninbanksyariah.co.id), diakses 26 Januari 2015).

Bank Victoria Syariah. Laporan Keuangan Tahunan BVS. Jakarta : BVS. (www.bankvictoriasyariah.co.id), diakses 26 Januari 2015).

Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Kuncoro, Mudrajad, dan Suharjono. 2002. Manajemen Perbankan: Teori dan. Aplikasi. Yogyakarta : BPFE

Maybank Syariah. Laporan Keuangan Tahunan MBS. Jakarta : MBS. (www.maybanksyariah.co.id), diakses 26 Januari 2015).

Muhammad. 2011. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN

Myers, Stewart C dan Nicholas S. Majluf. 1984. Corporate Financing and Investment Decisions When Firms Have Information That Investors Do Not Have. National Bureau of Economic Research.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

Surat Edaran Bank Indonesia. 2007. No. 9/24/DPbS tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank. www.bi.go.id

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

Veithzal Rivai. 2007. Bank and Financial Institute Management. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Widarjono, Agus. 2013. Ekonometrika (Pengantar dan Aplikasinya disertai Panduan E-Views) cetakan ke empat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Referensi

Dokumen terkait

Arahan Kebijakan &amp; Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya|3- 13  pengembangan penyediaan perumahan untuk semua lapisan masyarakat; dan  pengembangan kawasan

Sewaktu anak menderita diare, sering terjadi gangguan gizi akibat terjadinya penurunan berat badan dalam waktu yang sangat singkat. Hal ini disebabkan karena makanan sering

PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menyiapkan dana belanja modal (capex) senilai Rp 3.5 Tn tahun 2020 dan mayoritas dana akan dialokasikan pada pengembangan

Aspek sosial budaya dan ekonomi tidak mempengaruhi para petani dalam mengembangkan hutan rakyat berbasis tanaman karet, dinilai dari umur petani yang tergolong

Anggota FGD Tanggapan Dinkes Batang Tanggapan IAI Batang Arti pentingnya adanya organisasi IAI Sebagai urusan administrasi terkait praktik kefarmasian Sebagai administrasi

Semua proses pengolahan air kolam yang akan dibuat media hidup ikan gabus dilakukan di dalam tandon air misalnya proses klorinisasi dengan menggunakan kaporit dan proses

Let’s start with the following Person class, the properties FirstName and LastName using auto- implemented properties, and an override of the ToString() method from the

The Announcements module displays a list of items, each consisting of a text title, the date the item was published, a rich text description, and an optional link to read more about