Psikologi Komunitas
Psikologi Komunitas
•
• Linda Dwi Purnama Linda Dwi Purnama
•
• Oktavyora Sarasakti W Oktavyora Sarasakti W
•
Sejarah Psikologi Komunitas...
Sejarah Psikologi Komunitas...
Psikologi komunitas di Amerika mulai berkembang sejak Psikologi komunitas di Amerika mulai berkembang sejak 1955, ketika diumumkan
1955, ketika diumumkan undang-undang tentangundang-undang tentang pengembangan konsep
pengembangan konsep kesehatan mental komunita kesehatan mental komunita s untuks untuk mengurangi jumlah rumah sakit jiwa. Pada tahun 1963,
mengurangi jumlah rumah sakit jiwa. Pada tahun 1963,
layanan kesehatan mental, melakukan deteksi dini dar gangguan layanan kesehatan mental, melakukan deteksi dini dar gangguan kesehatan mental yang dapat menurunkan jumlah penderita
kesehatan mental yang dapat menurunkan jumlah penderita yang dimasukk
yang dimasukkan ke RSJ. Tahun 1965 dianan ke RSJ. Tahun 1965 dianggap sebagaiggap sebagai kelahiran Psikologi Komunitas pada saat itu diadakan kelahiran Psikologi Komunitas pada saat itu diadakan konferensi di Massachusetts dimana para psikolog
konferensi di Massachusetts dimana para psikolog membahasmembahas masa depan dan peran kesehatan mental, dan tak lama
masa depan dan peran kesehatan mental, dan tak lama berselang terbentuk
berselang terbentuk Community Psychology Community Psychology dalam dalam American American Psychological Association
Psychological Association (APA). (APA). Kennedy Bill
Sejarah Psikologi Komunitas...
Sejarah Psikologi Komunitas...
Psikologi komunitas di Amerika mulai berkembang sejak Psikologi komunitas di Amerika mulai berkembang sejak 1955, ketika diumumkan
1955, ketika diumumkan undang-undang tentangundang-undang tentang pengembangan konsep
pengembangan konsep kesehatan mental komunita kesehatan mental komunita s untuks untuk mengurangi jumlah rumah sakit jiwa. Pada tahun 1963,
mengurangi jumlah rumah sakit jiwa. Pada tahun 1963,
layanan kesehatan mental, melakukan deteksi dini dar gangguan layanan kesehatan mental, melakukan deteksi dini dar gangguan kesehatan mental yang dapat menurunkan jumlah penderita
kesehatan mental yang dapat menurunkan jumlah penderita yang dimasukk
yang dimasukkan ke RSJ. Tahun 1965 dianan ke RSJ. Tahun 1965 dianggap sebagaiggap sebagai kelahiran Psikologi Komunitas pada saat itu diadakan kelahiran Psikologi Komunitas pada saat itu diadakan konferensi di Massachusetts dimana para psikolog
konferensi di Massachusetts dimana para psikolog membahasmembahas masa depan dan peran kesehatan mental, dan tak lama
masa depan dan peran kesehatan mental, dan tak lama berselang terbentuk
berselang terbentuk Community Psychology Community Psychology dalam dalam American American Psychological Association
Psychological Association (APA). (APA). Kennedy Bill
Definisi Psikologi Komunitas...
Definisi Psikologi Komunitas...
Di sini kami mendefinisikan komunitas sebagai
Di sini kami mendefinisikan komunitas sebagai
tempat
tempat
yang diakui memiliki identitas terpisah
yang diakui memiliki identitas terpisah
oleh orang-orang
oleh orang-orang
yang ada didalamnya dan yang ada didekat
yang ada didalamnya dan yang ada didekat
nya, yang
nya, yang
memiliki berbagai pelayanan dan persediaan yang
memiliki berbagai pelayanan dan persediaan yang
komprehensif untuk melayani sebagian besar kebutuhan
komprehensif untuk melayani sebagian besar kebutuhan
dasar manusia, dan terdiri atas kelompok-kelompok dan
dasar manusia, dan terdiri atas kelompok-kelompok dan
organisasi-organisasi yang terorganisasi secara longgar.
Bagaimana seorang psikolog
Psikologi memiliki cara-cara untuk mengobservasi,
mengases, dan mengevaluasi berbagai kebutuhan dan masalah manusia di wilayah tertentu.
Sebagai contoh, salah seorang penulis buku Psikologi
Klinis Norman D. Sandberg, dkk mengembangkan pendekatan awal ke pemahaman tentang komunitas pedesaan, termasuk
dengan menggunakan checklists dan rating scales (Nettekoven dan Sundberg, 1985).
Pendekatan ini didasarkan pada sebuah “windshield
survey” yang dilaksanakan dengan menjelajahi berbagai wilayah komunitas itu, melihat karakteristik-karakteristik fisik yang
merefleksikan atau mempengaruhi perilaku, dan kemudian melakukan observasi di berbagai setting interaksi komunitas, wawancara dengan para informan, dan mencari informasi dari
Psikologi komunitas fokus pada relasi antara individu dengan
masyarakat. Melalui kolaborasi riset dan tindakan aksi, psikolog komunitas mencoba memahami dan meningkatkan kualitas
hidup individu, komunitas dan masyarakat (Dalton, Elias, & Wandersman, 2001 dalam Istiqomah, Dicky, & Erita, 2013).
Psikologi komunitas adalah sebuah usaha pencarian alternatif
bagi kasus penyimpangan perilaku manusia dari norma-norma sosial masyarakat. Psikologi komunitas dilihat sebagai upaya untuk mendukung hak setiap manusia untuk berbeda, tanpa harus mengalami sanksi psikologi dan risiko mengalami
kerugian material (Rapaport, 1977 dalam Istiqomah, Dicky, & Erita, 2013).
Tujuan Psikologi Komunitas
Mengembangkan sumber daya yang terdapat dalam suatu
masyarakat.
Mendesain dan mengarahkan program pelayanan
masyarakat sejalan dengan proses perubahan sosial yang
direncanakan agar mampu mengatur dan mengendalikan
kekuatan yang ada pada diri mereka untuk mencapai
kesejahteraan bersama.
Merencanakan suatu perubahan sosial menuju kehidupan
bermasyarakat yang lebih baik.
Mengorganisasikan dan mengimplementasikan
perubahan-perubahan yang telah direncanakan.
Psikologi komunitas menitikberatkan perhatiannya pada isu-isu
yang terdapat dalam masyarakat, khususnya komunitas di dalam masyarakat itu sendiri.
Kebanyakan orang sering mengartikan “masyarakat ” dan
“komunitas” sebagai dua hal yang sama, padahal sebenarnya tidak demikian. Pada tahun 1957, sosiolog Ferdinand Tonnies menggolongkan masyarakat menjadi dua golongan, yaitu (1) gemeinschaft , dan (2) gesellschaft .
adalah masyarakat yang didasarkan pada tradisi dan adat
istiadat, di mana tiap anggota merasa memiliki kewajiban dan berpartisipasi didalamnya, contoh adanya solidaritas komunal dalam masyrakat di pedesaan.
Batasan dan Pendekatan Psikologi Komunitas
Next...
Dalam suatu komunitas, masing-masing anggota memiliki ikatan hubungan emosional yang disebut sense of community . Sense of community adalah suatu ikatan emosional di antara
anggota komunitas untuk saling berbagi, dan kebutuhan mereka dapat terpenuhi karena adanya ikatan ini. Sarason (1974)
mendefinisikan sense of community sebagai persepsi tentang adanya: kesamaan atau kemiripan dengan anggota lain, pengakuan atas interdependensi pada anggota lain, dan
kesediaan anggota untuk menjaga perasaan interdependensi tadi dengan memberikan atau melakukan sesuatu yang diharapkan oleh anggota komunitas tersebut. Sense of community
merupakan perasaan individu bahwa dirinya merupakan bagian dari suatu struktur kelompok yang lebih besar, yaitu
Sense Of Community...
Menurut Dalton (2001)
o o o o connection ). Keanggotaan (membership ). Pengaruh (influence ).Integrasi (integration ) dan pemenuhan kebutuhan (fulfillment of needs ).
Asumsi Dasar Psikologi Komunitas...
Levine (dalam Mann, 1978 dalam Istiqomah, Dicky, & Erita, 2013) mengajukan beberapa asumsi dasar Psikologi komunitas dalam melihat permasalahan, fokus perhatian dalam memberi pelayanan/bantuan, dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan pribadi penghuninya, yaitu:
Masalah-masalah sosial-psikologis muncul dalam situasi atau lingkungan tertentu.
Beberapa faktor dalam situasi lingkungan bisa menyebabkan, memicu, dan memperburuk sebuah masalah atau malah mempertahankannya.
Masalah-masalah sosial-psikologis muncul karena beberapa elemen di lingkungan
sosial menghambat usaha-usaha penyelesaian yang efektif.
Pelayanan/bantuan yang diberikan harus bersifat strategis. Pusat pelayanan
masyarakat sebaiknya berada di tempat di mana masalah tersebut muncul.
Tujuan pelayanan/bantuan harus mengindahkan nilai-nilai yang dianut masyarakat
setempat.
Bentuk pelayanan/bantuan yang digunakan sebaiknya diberikan dengan
memanfaatkan sumber daya yang berasal dari lingkungan setempat, misalnya
support group . Hal ini dapat pula diberikan dengan menggunakan sumber daya-sumber daya dari luar lingkungan (misalnya para profesional dengan keahlian yang relevan, seperti psikolog) yang kelak dapat menjadi bagian dari lingkungan tersebut.
Sebagai ilustrasi, bisa diambil contoh masalah “ gepeng ” (gelandangan dan pengemis) yang banyak terdapat di kota Jakarta. Mereka dianggap
berasal dari desa, miskin, malas, dan mengganggu ketertiban dengan
berkeliaran di jalan. Untuk itu, pemerintah kota membuat kebijakan razia, dengan menangkap dan memulangkan mereka ke daerah asalnya untuk menjaga ketertiban lingkungan.
Meskipun mereka sering dirazia, ditangkap dan dipulangkan ke desa asalnya, dalam waktu tidak lama mereka tampak berkeliaran kembali.
Perlakuan atau tindakan merazia mereka, menangkap, memulangkan kedaerah asalnya, menghasilkan perubahan tetapi tidak bertahan lama
ataupun menyelesaikan masalah. Perubahan seperti ini disebut perubahan turunan pertama (first-order change ). Gelandangan dan pengemis bukan semata-mata orang melainkan kelompok orang yang terorganisir dan terkait dengan berbagai kepentingan seperti ketersediaan lapangan kerja,
pendidikan dan ketersediaan lahan dan pekerjaan di sektor pertanian (untuk mereka yang berasal dari desa tani) atau kebijakan publik.
Untuk menyelesaikan masalah seperti ini, pembuat
keputusan perlu meninjau masalah dengan
mempertimbangkan berbagai kepentingan yang saling
berkait, dan berbagai alternatif tindakan yang akan
dilakukan untuk mengatasi suatu masalah. Penyelesaian
masalah dengan pendekatan sistem seperti ini lebih
menjadi pilihan psikologi komunitas. Dengan pendekatan
seperti ini, diharapkan penanganan masalah mengarah ke
perubahan yang lebih mendasar, yang dikenal dengan
Pada intinya pendekatan komunitas tidak
meletakkan gangguan di dalam individu yang terganggu
dan juga tidak secara totalitas menyalahkan lingkungan
akan tetapi fokusnya kepada interaksi orang dengan
lingkungan-mengidentifikasikan peran dan daya
lingkungan yang dapat menciptakan/mengurangi masalah
individu dan kemudian memusatkan diri pada
pemberdayaan individu dan kelompok individu untuk
lebih dapat dapat menyesuaikan diri dengan keadaan
yang dihadapinya
Beberapa pertimbangan-pertimbangan dalam psikologi
komunitas :
serentak yakni kondisi masyarakat sebagai dasar teori dan riset pada proses lingkungan sosial.
psikologis individu, akan tetapi atas berbagai tingkatan analisa yang bergerak dari individu kemudian mengkelompokkannya ke dalam organisasi dan akhirnya kepada struktur yang terbesar yakni
kelompok masyarakt secara utuh dimana individu berada.
. Psikologi Komunitas meliputi atau cakupan jangkauan luas
berupa seting dan substansi dari suatu area/daerah komunitas. Dari ketiga dasar tersebut di atas psikologi komunitas dalam
menganalisis permasalahan individu memiliki keunikan tersendiri dimulai dari kondisi individu itu sendiri kemudian mengarah kepada suatu pergerakan sosial masyarakat atau sebaliknya atau juga dimulai secara bersama-sama.
Pertama. Psikologi Komunitas menekankan kepada dua aspek secara Kedua. Memusatkan, tidak hanya bertitik tolak pada kondisi
Pada dasarnya Psikologi komunitas orientasi kerjanya hampir sama dengan psikologi klinis dan kesehatan mental masyarakat
dengan tujuan untuk mengenalkan kesejahteraan manusia. Tetapi psikologi komunitas tidak hanya puas denan kencenderungan klinis yang hanya menempatkan permasalahan kesehatan mental yang
berfokus di dalam diri individu. Psikologi komunitas lebih melihat ancaman terhadap kesehatan mental dari lingkungan sosial atau konflik/ ketidakcocokan antara individu dengan
lingkungannya. Penekanan secara spesifik lebih kepada dukungan sosial bukan kepada perubahan individu. Psikologi komunitas lebih memusatkan perhatian pada kesehatan bukan kepada penyakit, dan kepada peningkaan kemampuan individu dan komunitasnya.
Hal inilah yang mungkin merupakan simbol dari psikologi komunitas dan yang membedakannya dengan psikologi klinis dan kesehatan
Mengutamakan prinsip pencegahan. Jika kemampuan individu untuk
menyelesaikan masalah ditingkatkan di masa awal kehidupan,
masalah di masa depan akan dapat dihindari dengan lebih mudah.
Menghargai keberagaman.
Mendesain program pelayanan dengan mengutamakan cocok atau
tidaknya desain tersebut dengan lingkungan kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Program juga didesain sedemikian rupa sehingga
masyarakat bisa menjalaninya secara swadaya.
Berkolaborasi dengan disiplin ilmu lain untuk memberikan
pandangan baru tentang suatu gejala sehingga dapat memperkaya bahkan mengembangkan perspektif sebelumnya.
Sense of community (SOC). Psikolog komunitas perlu memiliki SOC
yaitu suatu penghayatan perasaan seseorang menjadi bagian dari sebuah kelompok yang ditandai berupa adanya komitmen
antaraanggotanya.
Dalam menganalisis kedudukan individu dalam komunitasnya, psikologi komunitas menggunakan 2 titik tolak :
1. Individu sebagai agen (tokoh;pelaku) didalam kehidupan
komunitasnya. Dalam hal ini komunitas berfungsi sebagai :
Arena/tempat munculnya tingkah laku.
Tempat individu berinteraksi dan merupakan lingkungan yang
dapat mendukung/menghambat individu..
Contoh : Individu yang cerdas, tidak akan berkembang pada
lingkungan sosial yang tidak mendukungnya, dan tidak memiliki fasilitas pendukung. Tapi individu ini akan berkembag jika
berada pada lingkugan sosial yang mendukung dan memiliki fasilitas yang cukup.
2. Individu dipandang sebagai objek dari kehidupan
komunitasnya. Disini fungsi komunitas sebagai
sarana/media untuk terjadinya perubahan-perubahan
kualitas dari individu.
Contoh : suatu daerah yang terpencil, mengalami
perubahan yang radikal seiring dengan perkembangan
zaman, menjadi daerah yang ramai dan pesat. Secara
langsung akan mengubah perilaku individu-individu yang
ada di dalamnya.
Proses psikologi komunitas dalam konteks (ruang lingkup)
Proses psikologi komunitas merupakan konteks (ruang
lingkup) untuk menerapkan model-model psikologi
komunitas.
Dalam masalah-masalah komunitas, psikologi komunitas
menerapkan model :
Model Kesehatan Mental ( The Mental Health Model)..
Model Organisasi (The Organization Model).
Model Tindakan Sosial (The Social Action Model).
Model ekologi (The Ecological Model).
Bentuk peran nyata dari psikologi komunitas :
Melakukan penelitian untuk mengidentifikasi masalah dan
menganalisa masalah-masalah komunitas, melakukan penelitian mengenai sikap-sikap masyarakat, mengevaluasi
program-program sosial tertentu.
Berpartisipasi dalam merancang/membuat pola-pola pelayanan
sosial serta memberikan evaluasi terhadap program tersebut.
Secara profesional berpartisipasi aktif dalam program
gerakan-gerakan, sosial bagi pengembangan masyarakat, termasuk juga merancang lingkungan sosial yang dapat memperkecil kesulitan-kesulitan penyesuaian dan memperluas kesempatan
Penelitian teknis
Penelitian dilakukan bermula dengan mengidentifikasi
atau membuat batasan tentang suatu isu/masalah,
kemudian mencari faktor-faktor penyebabnya.
Selanjutnya, peneliti merancang dan melaksanakan suatu
program intervensi sosial berdasarkan faktor-faktor yang
ditemukan di lapangan. Program intervensi ini perlu
dievaluasi: apakah efektif atau tidak dan apakah perlu
direvisi guna mendapatkan hasil yang bermanfaat bagi
masyarakat.
Penelitian dialektis
Ada tiga hal yang penting dalam penelitian dialektis,
yaitu:
Penjabaran masalah yang rinci.
Posisi peneliti adalah setara dengan masyarakat yang hendak diteliti.
Peneliti juga diharap mampu memahami penghayatan dan perasaan anggota masyarakat, terutama mereka yang terpinggirkan.
Peneliti mampu mengutamakan dan menggali potensi-potensi yang ada
dalam masyarakat, agar program mereka dapat memfasilitasi
pengembangan diri guna tercapainya kesejahteraan dan kebahagiaan yang diinginkan masyarakat. Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai
konsultasi sekaligus partisipan. Asesmen dilakukan untuk mengetahui hasil intervennsi yang telah dijalankan, baik setelah maupun saat intervensi
Penelitian yang biasa dilakukan Psikologi Komunitas...
Korelasional
Metode termasuk kategori desain dan prosedur pengukuran untuk mengamati hubungan antara dua atau lebih variabel. Contoh: hubungan antara berapa sering menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif pada anak.
Eksperimental
Metode ini termasuk kategori desain dan prosedur pengukuran dimana peneliti dapat memanipulasi IV (Independent Variable ) dan DV (Dependent Variable ). Salah satunya pretest-posttest control group design , yaitu mengukur pengaruh sebelum dan sesudah treatment. Contohnya penelitian tingkat kesiapan sekolah
pada kelompok anak yang mengikuti playgroup dan kelompok yang tidak mengikuti
playgroup .
Kuasi-eksperimental
Banyak variabel dalam psikologi komunitas tidak dapat dimanipulasi baik karena alasan praktis maupun etis. Subjek tidak selalu dapat dipilih secara random.
Termasuk dalam penelitian Quasi-experimental Research adalah Nonequivalent Pretest and Posttest Control Design , desain ini membandingkan antara kelompok yang belum diberikan treatment dan kelompok yang sudah diberikan treatment .
Contohnya penelitian tentang harga diri (Self-Esteem ) pada remaja pemakai narkoba dengan yang bukan pemakai.
Next...
Etnografi
Adalah penelitian yang didesain menggunakan interview, pengamatan, dan teknik pengukuran skala sikap yang memungkinkan peneliti dapat
berinteraksi langsung dengan komunitas yang ditelitinya.
Epidemologi
Penelitian tentang kejadian-kejadian dan penyebaran dari berbagai penyakit atau kondisi-kondisi yang buruk dalam suatu populasi. Ada dua hal yang diukur, yaitu jumlah orang dalam populasi yang bermasalah dan jumlah orang yang bermasalah dalam hitungan tahunan.
Need assessment
Metode pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan dan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan atau kepentingan, yang harus
dipenuhi, dari masyarakat yang sedang diteliti.
Evaluasi program
Penelitian yang didesain untuk mengukur/menilai program-program sosial dan kebijakan pemerintah untuk mengukur efektivitas dari program.
Prevensi
Intervensi dan
Assessment
Prevensi....
Prevensi mencegah timbulnya masalah, sedang promosi adalah pengembangan kompetensi sosial. Prevensi merupakan sebuah
konsep yang berasal dari bahasa Latin yang memiliki arti
“mengantisipasi sesuatu sebelum hal tersebut terjadi”. Prevensi
menitikberatkan pada faktor-faktor yang dapat diubah sebelum keadaan yang tidak diinginkan berkembang lebih jauh.
Psikologi komunitas lebih menekankan pada upaya pencegahan, bukan pada praktik perawatan (treatment ) yang
merupakan ranak psikologi klinis. Setelah ada masalah, treatment biasanya baru dimulai dan kadang-kadang bisa dikatakan terlambat sehingga menjadi kurang efektif. Kita biasanya menyadari beratnya kerusakan dan penderitaan psikologis yang dialami setelah berbagai usaha serta kegagalan mengatasi masalah dilakukan dan untuk
memulihkan kembali keadaan memerlukan biaya perbaikan yang mahal disertai dengan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat luas. Pencegahan dapat menolong sebelum masalah terjadi.
Next...
Pendukung konsep prevensi terhadap suatu gangguan
menganggap bahwa mencegah gangguan kelainan seperti
depresi, schizophrenia, bunuh diri atau kelainan lainnya
merupakan suatu hal yang penting untuk dipelajari.
Penelitian dalam hal ini harus ditujukan untuk
menghambat dan mengurangi faktor-faktor risiko yang
muncul dari adanya kelainan tersebut. Sudut pandang ini
lebih mengutamakan pilihan intervensi yang sifatnya khusus
dan ada indikator yang jelas.
Peran psikolog komunitas dalam hal ini adalah
mempertahankan kedua perspektif tersebut untuk saling
mengisi dan menjembatani fungsi keduanya.
Melaksanakan program pencegahan dan pengembangan
kompetensi sosial di lapangan perlu mempertimbangkan
banyak hal. Elias (1994, dalam Dalton 2001, dalam
Istiqomah, Dicky, & Erita, 2013) membuat suatu
persamaan yang menggambarkan hal-hal yang perlu
ditingkatkan dalam pelaksanaan program intervensi.
Upaya Pencegahan ...
Key Integrated Social System (KISS)
Merupakan setting formal maupun informal di mulai sejak dalam
kandungan ibu sampai pada masa kanak-kanak. Sistem yang pertama adalah sistem perawatan kesehatan anak yang dimulai dari masa
pranatal, proses kelahiran, dan perawatan pasca kelahiran. Sistem
yang kedua adalah keluarga yang dapat membentuk nilai dan harapan hidup serta memberikan kesempatan bagi perkembangan kognitif, afektif, kemampuan interpersonal dan keterampilan akademik anak. Sistem yang ketiga adalah sekolah sebagai tempat mengenal dan
pembentukan nilai-nilai dalam masyarakat pada anak. Sistem
informal dalam KISS lebih menitikberatkan pada hubungan anak dengan lingkungan sosialnya, seperti lingkungan teman-teman dekat ( peers ). KISS merupakan integrasi dari sistem-sistem sosial yang
hidup dalam masyarakat yang berinteraksi secara langsung dan intens untuk menanamkan nilai-nilai masyarakat itu sendiri.
Ailing-In-Difficulty (AID) atau AID Institution
Orang-orang yang kurang memiliki kesempatan untuk memfungsikan
dirinya berinteraksi secara langsung dan intens seperti dalam model KISS dapat mengambil alternatif prevensi dalam institusi AID atau Ailing-In- Difficulty . Sebagai contoh, dapat berupa pelayanan, pengarahan dan
konseling di sekolah, pemberian fasilitas perawatan kesehatan mental bagi para pasien yang tidak dirawat di rumah sakit, dan pelayanan perawatan bagi pasien yang berada dalam ruangan gawat darurat rumah sakit.
Illness Correctional Endeavor (ICE)
Illness Correctional Endeavor (ICE) merupaka usaha-usaha untuk
memperbaiki keadaan orang yang sakit atau yang membutuhkan dukungan mental. Biasanya sistem ICE ini terdapat di rumah sakit (psikiater), penjara, dan fasilitas perawatan kesehatan jangka panjang lainnya. Kutipan berikut ini menggambarkan petingnya prevensi:
“with a good loving KISS early in life people will need less AID and fewer will have to be treated with ICE”
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pendekatan prevensi dan promosi:
Risiko (
risk
)
Proteksi (protection)
Daya juang (
resilience
)
Kekuatan (
strength
)
Peningkatan kualitas
Asesmen merupakan pengumpulan informasi unuk
digunakan sebagai dasa bagi keputusan-keptusan yang akan
disampaikan oleh asesor. Asesmen ialah seperangkat
proses yang dipergunakan oleh seseorang/kelompok/tim
untuk membentuk citra, membuat keputusan, mengecek
statement tentang sesuatu pola karakteristik yang dapat
menentukan perilaku dalam interaksi dengan lingkungan.
Tingkah laku = Fungsi dari
a. Lingkungan (interpsikis), melalui asesmen situasi.
b. Individu (intrapsikis), melalui asesmen biopsikologik. Konsep Relasi Individu-Lingkungan dapat berupa :
Merupakan hubungan lingkungan terhadap tingkah laku daat
berupa tekanan lingkungan terhadap need, atau juga pemaknaan individu terhadap tekanan lingkungan.
Pola aktivitas (hasil belajar dan interaksi dgn lingkungan) yang dipengaruhi oleh
inner life dan memodifikasi perilaku. Konteks Asesmen
Kebutuhan Asesmen...
Kebutuhan Asesmen dalam psikologi komunitas dapat dilakukan denan metode wawancara etnografi, melakukan teknik survey dan bentuk teknik deskriptif lainnya. Masing-masing memiliki kekuranan dan kelebihan. Sebagai contoh misalnya: wawancara etnografi dilakukan pada individu yang
terkena HIV positif, bisa jadi individu jadi tidak mau atau segan untuk mengungkapkan keadaan dirinya, apakah ia sudah
menkah atau kalau pada wanita dia dalam keadaan hamil. Individu ini mungkin akan mau menyingkap kondisi dirinya dengan suatu prosedur survey yang tidak mencantumkan identitas. Pada sisi lain juga prosedur wawancara dapat lebih efisien, karena pewawancara dapat berubah arah pada saat ia tidak mendapatkan informasi yang jelas, hal in yang
membedakannya dengan teknik survey tertulis yang tidak bisa dimodifikasi dengan segera.