• Tidak ada hasil yang ditemukan

Psikologi Komunitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Psikologi Komunitas"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Psikologi Komunitas

Psikologi Komunitas

• Linda Dwi Purnama Linda Dwi Purnama

• Oktavyora Sarasakti W Oktavyora Sarasakti W

(2)

Sejarah Psikologi Komunitas...

Sejarah Psikologi Komunitas...

Psikologi komunitas di Amerika mulai berkembang sejak Psikologi komunitas di Amerika mulai berkembang sejak 1955, ketika diumumkan

1955, ketika diumumkan undang-undang tentangundang-undang tentang pengembangan konsep

pengembangan konsep kesehatan mental komunita kesehatan mental komunita s untuks untuk mengurangi jumlah rumah sakit jiwa. Pada tahun 1963,

mengurangi jumlah rumah sakit jiwa. Pada tahun 1963,

layanan kesehatan mental, melakukan deteksi dini dar gangguan layanan kesehatan mental, melakukan deteksi dini dar gangguan kesehatan mental yang dapat menurunkan jumlah penderita

kesehatan mental yang dapat menurunkan jumlah penderita  yang dimasukk

 yang dimasukkan ke RSJ. Tahun 1965 dianan ke RSJ. Tahun 1965 dianggap sebagaiggap sebagai kelahiran Psikologi Komunitas pada saat itu diadakan kelahiran Psikologi Komunitas pada saat itu diadakan konferensi di Massachusetts dimana para psikolog

konferensi di Massachusetts dimana para psikolog membahasmembahas masa depan dan peran kesehatan mental, dan tak lama

masa depan dan peran kesehatan mental, dan tak lama berselang terbentuk

berselang terbentuk Community Psychology Community Psychology  dalam dalam American American Psychological Association 

Psychological Association  (APA). (APA). Kennedy Bill

(3)

Sejarah Psikologi Komunitas...

Sejarah Psikologi Komunitas...

Psikologi komunitas di Amerika mulai berkembang sejak Psikologi komunitas di Amerika mulai berkembang sejak 1955, ketika diumumkan

1955, ketika diumumkan undang-undang tentangundang-undang tentang pengembangan konsep

pengembangan konsep kesehatan mental komunita kesehatan mental komunita s untuks untuk mengurangi jumlah rumah sakit jiwa. Pada tahun 1963,

mengurangi jumlah rumah sakit jiwa. Pada tahun 1963,

layanan kesehatan mental, melakukan deteksi dini dar gangguan layanan kesehatan mental, melakukan deteksi dini dar gangguan kesehatan mental yang dapat menurunkan jumlah penderita

kesehatan mental yang dapat menurunkan jumlah penderita  yang dimasukk

 yang dimasukkan ke RSJ. Tahun 1965 dianan ke RSJ. Tahun 1965 dianggap sebagaiggap sebagai kelahiran Psikologi Komunitas pada saat itu diadakan kelahiran Psikologi Komunitas pada saat itu diadakan konferensi di Massachusetts dimana para psikolog

konferensi di Massachusetts dimana para psikolog membahasmembahas masa depan dan peran kesehatan mental, dan tak lama

masa depan dan peran kesehatan mental, dan tak lama berselang terbentuk

berselang terbentuk Community Psychology Community Psychology  dalam dalam American American Psychological Association 

Psychological Association  (APA). (APA). Kennedy Bill

(4)

Definisi Psikologi Komunitas...

Definisi Psikologi Komunitas...

Di sini kami mendefinisikan komunitas sebagai

Di sini kami mendefinisikan komunitas sebagai

tempat

tempat

 yang diakui memiliki identitas terpisah

 yang diakui memiliki identitas terpisah

oleh orang-orang

oleh orang-orang

 yang ada didalamnya dan yang ada didekat

 yang ada didalamnya dan yang ada didekat

nya, yang

nya, yang

memiliki berbagai pelayanan dan persediaan yang

memiliki berbagai pelayanan dan persediaan yang

komprehensif untuk melayani sebagian besar kebutuhan

komprehensif untuk melayani sebagian besar kebutuhan

dasar manusia, dan terdiri atas kelompok-kelompok dan

dasar manusia, dan terdiri atas kelompok-kelompok dan

organisasi-organisasi yang terorganisasi secara longgar.

(5)

Bagaimana seorang psikolog

(6)

Psikologi memiliki cara-cara untuk mengobservasi,

mengases, dan mengevaluasi berbagai kebutuhan dan masalah manusia di wilayah tertentu.

Sebagai contoh, salah seorang penulis buku Psikologi

Klinis Norman D. Sandberg, dkk mengembangkan pendekatan awal ke pemahaman tentang komunitas pedesaan, termasuk

dengan menggunakan checklists dan rating scales (Nettekoven dan Sundberg, 1985).

Pendekatan ini didasarkan pada sebuah “windshield

survey”  yang dilaksanakan dengan menjelajahi berbagai wilayah komunitas itu, melihat karakteristik-karakteristik fisik yang

merefleksikan atau mempengaruhi perilaku, dan kemudian melakukan observasi di berbagai setting  interaksi komunitas,  wawancara dengan para informan, dan mencari informasi dari

(7)

 Psikologi komunitas fokus pada relasi antara individu dengan

masyarakat. Melalui kolaborasi riset dan tindakan aksi, psikolog komunitas mencoba memahami dan meningkatkan kualitas

hidup individu, komunitas dan masyarakat (Dalton, Elias, &  Wandersman, 2001 dalam Istiqomah, Dicky, & Erita, 2013).

 Psikologi komunitas adalah sebuah usaha pencarian alternatif

bagi kasus penyimpangan perilaku manusia dari norma-norma sosial masyarakat. Psikologi komunitas dilihat sebagai upaya untuk mendukung hak setiap manusia untuk berbeda, tanpa harus mengalami sanksi psikologi dan risiko mengalami

kerugian material (Rapaport, 1977 dalam Istiqomah, Dicky, & Erita, 2013).

(8)

Tujuan Psikologi Komunitas

Mengembangkan sumber daya yang terdapat dalam suatu

masyarakat.

Mendesain dan mengarahkan program pelayanan

masyarakat sejalan dengan proses perubahan sosial yang

direncanakan agar mampu mengatur dan mengendalikan

kekuatan yang ada pada diri mereka untuk mencapai

kesejahteraan bersama.

Merencanakan suatu perubahan sosial menuju kehidupan

bermasyarakat yang lebih baik.

Mengorganisasikan dan mengimplementasikan

perubahan-perubahan yang telah direncanakan.

(9)

 Psikologi komunitas menitikberatkan perhatiannya pada isu-isu

 yang terdapat dalam masyarakat, khususnya komunitas di dalam masyarakat itu sendiri.

 Kebanyakan orang sering mengartikan “masyarakat ” dan

“komunitas” sebagai dua hal yang sama, padahal sebenarnya tidak demikian. Pada tahun 1957, sosiolog Ferdinand Tonnies menggolongkan masyarakat menjadi dua golongan, yaitu (1)  gemeinschaft , dan (2) gesellschaft .

adalah masyarakat yang didasarkan pada tradisi dan adat

istiadat, di mana tiap anggota merasa memiliki kewajiban dan berpartisipasi didalamnya, contoh adanya solidaritas komunal dalam masyrakat di pedesaan.

Batasan dan Pendekatan Psikologi Komunitas

(10)

Next...

Dalam suatu komunitas, masing-masing anggota memiliki ikatan hubungan emosional yang disebut sense of community . Sense of community adalah suatu ikatan emosional di antara

anggota komunitas untuk saling berbagi, dan kebutuhan mereka dapat terpenuhi karena adanya ikatan ini. Sarason (1974)

mendefinisikan sense of community sebagai persepsi tentang adanya: kesamaan atau kemiripan dengan anggota lain, pengakuan atas interdependensi pada anggota lain, dan

kesediaan anggota untuk menjaga perasaan interdependensi tadi dengan memberikan atau melakukan sesuatu yang diharapkan oleh anggota komunitas tersebut. Sense of community

merupakan perasaan individu bahwa dirinya merupakan bagian dari suatu struktur kelompok yang lebih besar, yaitu

(11)

Sense Of Community...

Menurut Dalton (2001)

o o o o connection ). Keanggotaan (membership ). Pengaruh (influence ).

Integrasi (integration ) dan pemenuhan kebutuhan (fulfillment of needs ).

(12)

 Asumsi Dasar Psikologi Komunitas...

Levine (dalam Mann, 1978 dalam Istiqomah, Dicky, & Erita, 2013) mengajukan beberapa asumsi dasar Psikologi komunitas dalam melihat permasalahan, fokus perhatian dalam memberi pelayanan/bantuan, dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan pribadi penghuninya, yaitu:

 Masalah-masalah sosial-psikologis muncul dalam situasi atau lingkungan tertentu.

Beberapa faktor dalam situasi lingkungan bisa menyebabkan, memicu, dan memperburuk sebuah masalah atau malah mempertahankannya.

 Masalah-masalah sosial-psikologis muncul karena beberapa elemen di lingkungan

sosial menghambat usaha-usaha penyelesaian yang efektif.

 Pelayanan/bantuan yang diberikan harus bersifat strategis. Pusat pelayanan

masyarakat sebaiknya berada di tempat di mana masalah tersebut muncul.

 Tujuan pelayanan/bantuan harus mengindahkan nilai-nilai yang dianut masyarakat

setempat.

 Bentuk pelayanan/bantuan yang digunakan sebaiknya diberikan dengan

memanfaatkan sumber daya yang berasal dari lingkungan setempat, misalnya

support group . Hal ini dapat pula diberikan dengan menggunakan sumber daya-sumber daya dari luar lingkungan (misalnya para profesional dengan keahlian yang relevan, seperti psikolog) yang kelak dapat menjadi bagian dari lingkungan tersebut.

(13)

Sebagai ilustrasi, bisa diambil contoh masalah “ gepeng ” (gelandangan dan pengemis) yang banyak terdapat di kota Jakarta. Mereka dianggap

berasal dari desa, miskin, malas, dan mengganggu ketertiban dengan

berkeliaran di jalan. Untuk itu, pemerintah kota membuat kebijakan razia, dengan menangkap dan memulangkan mereka ke daerah asalnya untuk menjaga ketertiban lingkungan.

Meskipun mereka sering dirazia, ditangkap dan dipulangkan ke desa asalnya, dalam waktu tidak lama mereka tampak berkeliaran kembali.

Perlakuan atau tindakan merazia mereka, menangkap, memulangkan kedaerah asalnya, menghasilkan perubahan tetapi tidak bertahan lama

ataupun menyelesaikan masalah. Perubahan seperti ini disebut perubahan turunan pertama (first-order change ). Gelandangan dan pengemis bukan semata-mata orang melainkan kelompok orang yang terorganisir dan terkait dengan berbagai kepentingan seperti ketersediaan lapangan kerja,

pendidikan dan ketersediaan lahan dan pekerjaan di sektor pertanian (untuk mereka yang berasal dari desa tani) atau kebijakan publik.

(14)

Untuk menyelesaikan masalah seperti ini, pembuat

keputusan perlu meninjau masalah dengan

mempertimbangkan berbagai kepentingan yang saling

berkait, dan berbagai alternatif tindakan yang akan

dilakukan untuk mengatasi suatu masalah. Penyelesaian

masalah dengan pendekatan sistem seperti ini lebih

menjadi pilihan psikologi komunitas. Dengan pendekatan

seperti ini, diharapkan penanganan masalah mengarah ke

perubahan yang lebih mendasar, yang dikenal dengan

(15)

Pada intinya pendekatan komunitas tidak

meletakkan gangguan di dalam individu yang terganggu

dan juga tidak secara totalitas menyalahkan lingkungan

akan tetapi fokusnya kepada interaksi orang dengan

lingkungan-mengidentifikasikan peran dan daya

lingkungan yang dapat menciptakan/mengurangi masalah

individu dan kemudian memusatkan diri pada

pemberdayaan individu dan kelompok individu untuk

lebih dapat dapat menyesuaikan diri dengan keadaan

 yang dihadapinya

(16)

Beberapa pertimbangan-pertimbangan dalam psikologi

komunitas :

serentak yakni kondisi masyarakat sebagai dasar teori dan riset pada proses lingkungan sosial.

psikologis individu, akan tetapi atas berbagai tingkatan analisa yang bergerak dari individu kemudian mengkelompokkannya ke dalam organisasi dan akhirnya kepada struktur yang terbesar yakni

kelompok masyarakt secara utuh dimana individu berada.

 . Psikologi Komunitas meliputi atau cakupan jangkauan luas

berupa seting dan substansi dari suatu area/daerah komunitas. Dari ketiga dasar tersebut di atas psikologi komunitas dalam

menganalisis permasalahan individu memiliki keunikan tersendiri dimulai dari kondisi individu itu sendiri kemudian mengarah kepada suatu pergerakan sosial masyarakat atau sebaliknya atau juga dimulai secara bersama-sama.

Pertama. Psikologi Komunitas menekankan kepada dua aspek secara Kedua. Memusatkan, tidak hanya bertitik tolak pada kondisi

(17)

Pada dasarnya Psikologi komunitas orientasi kerjanya hampir sama dengan psikologi klinis dan kesehatan mental masyarakat

dengan tujuan untuk mengenalkan kesejahteraan manusia. Tetapi psikologi komunitas tidak hanya puas denan kencenderungan klinis  yang hanya menempatkan permasalahan kesehatan mental yang

berfokus di dalam diri individu. Psikologi komunitas lebih melihat ancaman terhadap kesehatan mental dari lingkungan sosial atau konflik/ ketidakcocokan antara individu dengan

lingkungannya. Penekanan secara spesifik lebih kepada dukungan sosial bukan kepada perubahan individu. Psikologi komunitas lebih memusatkan perhatian pada kesehatan bukan kepada penyakit, dan kepada peningkaan kemampuan individu dan komunitasnya.

Hal inilah yang mungkin merupakan simbol dari psikologi komunitas dan yang membedakannya dengan psikologi klinis dan kesehatan

(18)

 Mengutamakan prinsip pencegahan. Jika kemampuan individu untuk

menyelesaikan masalah ditingkatkan di masa awal kehidupan,

masalah di masa depan akan dapat dihindari dengan lebih mudah.

 Menghargai keberagaman.

 Mendesain program pelayanan dengan mengutamakan cocok atau

tidaknya desain tersebut dengan lingkungan kehidupan masyarakat  yang bersangkutan. Program juga didesain sedemikian rupa sehingga

masyarakat bisa menjalaninya secara swadaya.

 Berkolaborasi dengan disiplin ilmu lain untuk memberikan

pandangan baru tentang suatu gejala sehingga dapat memperkaya bahkan mengembangkan perspektif sebelumnya.

 Sense of community (SOC). Psikolog komunitas perlu memiliki SOC 

 yaitu suatu penghayatan perasaan seseorang menjadi bagian dari sebuah kelompok yang ditandai berupa adanya komitmen

antaraanggotanya.

(19)

Dalam menganalisis kedudukan individu dalam komunitasnya, psikologi komunitas menggunakan 2 titik tolak :

 1. Individu sebagai agen (tokoh;pelaku) didalam kehidupan

komunitasnya. Dalam hal ini komunitas berfungsi sebagai :

 Arena/tempat munculnya tingkah laku.

 Tempat individu berinteraksi dan merupakan lingkungan yang

dapat mendukung/menghambat individu..

Contoh : Individu yang cerdas, tidak akan berkembang pada

lingkungan sosial yang tidak mendukungnya, dan tidak memiliki fasilitas pendukung. Tapi individu ini akan berkembag jika

berada pada lingkugan sosial yang mendukung dan memiliki fasilitas yang cukup.

(20)

2. Individu dipandang sebagai objek dari kehidupan

komunitasnya. Disini fungsi komunitas sebagai

sarana/media untuk terjadinya perubahan-perubahan

kualitas dari individu.

Contoh : suatu daerah yang terpencil, mengalami

perubahan yang radikal seiring dengan perkembangan

zaman, menjadi daerah yang ramai dan pesat. Secara

langsung akan mengubah perilaku individu-individu yang

ada di dalamnya.

(21)

Proses psikologi komunitas dalam konteks (ruang lingkup)

Proses psikologi komunitas merupakan konteks (ruang

lingkup) untuk menerapkan model-model psikologi

komunitas.

Dalam masalah-masalah komunitas, psikologi komunitas

menerapkan model :

Model Kesehatan Mental ( The Mental Health Model)..

Model Organisasi (The Organization Model).

Model Tindakan Sosial (The Social Action Model).

Model ekologi (The Ecological Model).

(22)

Bentuk peran nyata dari psikologi komunitas :

 Melakukan penelitian untuk mengidentifikasi masalah dan

menganalisa masalah-masalah komunitas, melakukan penelitian mengenai sikap-sikap masyarakat, mengevaluasi

program-program sosial tertentu.

 Berpartisipasi dalam merancang/membuat pola-pola pelayanan

sosial serta memberikan evaluasi terhadap program tersebut.

 Secara profesional berpartisipasi aktif dalam program

gerakan-gerakan, sosial bagi pengembangan masyarakat, termasuk juga merancang lingkungan sosial yang dapat memperkecil kesulitan-kesulitan penyesuaian dan memperluas kesempatan

(23)

 Penelitian teknis

Penelitian dilakukan bermula dengan mengidentifikasi

atau membuat batasan tentang suatu isu/masalah,

kemudian mencari faktor-faktor penyebabnya.

Selanjutnya, peneliti merancang dan melaksanakan suatu

program intervensi sosial berdasarkan faktor-faktor yang

ditemukan di lapangan. Program intervensi ini perlu

dievaluasi: apakah efektif atau tidak dan apakah perlu

direvisi guna mendapatkan hasil yang bermanfaat bagi

masyarakat.

(24)

 Penelitian dialektis

 Ada tiga hal yang penting dalam penelitian dialektis,

 yaitu:

 Penjabaran masalah yang rinci.

 Posisi peneliti adalah setara dengan masyarakat yang hendak diteliti.

Peneliti juga diharap mampu memahami penghayatan dan perasaan anggota masyarakat, terutama mereka yang terpinggirkan.

 Peneliti mampu mengutamakan dan menggali potensi-potensi yang ada

dalam masyarakat, agar program mereka dapat memfasilitasi

pengembangan diri guna tercapainya kesejahteraan dan kebahagiaan yang diinginkan masyarakat. Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai

konsultasi sekaligus partisipan. Asesmen dilakukan untuk mengetahui hasil intervennsi yang telah dijalankan, baik setelah maupun saat intervensi

(25)

Penelitian yang biasa dilakukan Psikologi Komunitas...

 Korelasional

Metode termasuk kategori desain dan prosedur pengukuran untuk mengamati hubungan antara dua atau lebih variabel. Contoh: hubungan antara berapa sering menonton tayangan kekerasan pada televisi dengan perilaku agresif pada anak.

 Eksperimental

Metode ini termasuk kategori desain dan prosedur pengukuran dimana peneliti dapat memanipulasi IV (Independent Variable ) dan DV (Dependent Variable ). Salah satunya pretest-posttest control group design , yaitu mengukur pengaruh sebelum dan sesudah treatment. Contohnya penelitian tingkat kesiapan sekolah

pada kelompok anak yang mengikuti playgroup  dan kelompok yang tidak mengikuti

 playgroup .

 Kuasi-eksperimental

Banyak variabel dalam psikologi komunitas tidak dapat dimanipulasi baik karena alasan praktis maupun etis. Subjek tidak selalu dapat dipilih secara random.

Termasuk dalam penelitian Quasi-experimental Research adalah Nonequivalent Pretest and Posttest Control Design , desain ini membandingkan antara kelompok  yang belum diberikan treatment  dan kelompok yang sudah diberikan treatment .

Contohnya penelitian tentang harga diri (Self-Esteem ) pada remaja pemakai narkoba dengan yang bukan pemakai.

(26)

Next...

 Etnografi

 Adalah penelitian yang didesain menggunakan interview, pengamatan, dan teknik pengukuran skala sikap yang memungkinkan peneliti dapat

berinteraksi langsung dengan komunitas yang ditelitinya.

 Epidemologi

Penelitian tentang kejadian-kejadian dan penyebaran dari berbagai penyakit atau kondisi-kondisi yang buruk dalam suatu populasi. Ada dua hal yang diukur, yaitu jumlah orang dalam populasi yang bermasalah dan jumlah orang yang bermasalah dalam hitungan tahunan.

 Need assessment 

Metode pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan dan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan atau kepentingan, yang harus

dipenuhi, dari masyarakat yang sedang diteliti.

 Evaluasi program

Penelitian yang didesain untuk mengukur/menilai program-program sosial dan kebijakan pemerintah untuk mengukur efektivitas dari program.

(27)

Prevensi

Intervensi dan

Assessment

(28)

Prevensi....

Prevensi mencegah timbulnya masalah, sedang promosi adalah pengembangan kompetensi sosial. Prevensi merupakan sebuah

konsep yang berasal dari bahasa Latin yang memiliki arti

mengantisipasi sesuatu sebelum hal tersebut terjadi”. Prevensi

menitikberatkan pada faktor-faktor yang dapat diubah sebelum keadaan yang tidak diinginkan berkembang lebih jauh.

Psikologi komunitas lebih menekankan pada upaya pencegahan, bukan pada praktik perawatan (treatment ) yang

merupakan ranak psikologi klinis. Setelah ada masalah, treatment  biasanya baru dimulai dan kadang-kadang bisa dikatakan terlambat sehingga menjadi kurang efektif. Kita biasanya menyadari beratnya kerusakan dan penderitaan psikologis yang dialami setelah berbagai usaha serta kegagalan mengatasi masalah dilakukan dan untuk

memulihkan kembali keadaan memerlukan biaya perbaikan yang mahal disertai dengan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat luas. Pencegahan dapat menolong sebelum masalah terjadi.

(29)

Next...

Pendukung konsep prevensi terhadap suatu gangguan

menganggap bahwa mencegah gangguan kelainan seperti

depresi, schizophrenia, bunuh diri atau kelainan lainnya

merupakan suatu hal yang penting untuk dipelajari.

Penelitian dalam hal ini harus ditujukan untuk

menghambat dan mengurangi faktor-faktor risiko yang

muncul dari adanya kelainan tersebut. Sudut pandang ini

lebih mengutamakan pilihan intervensi yang sifatnya khusus

dan ada indikator yang jelas.

(30)

Peran psikolog komunitas dalam hal ini adalah

mempertahankan kedua perspektif tersebut untuk saling

mengisi dan menjembatani fungsi keduanya.

Melaksanakan program pencegahan dan pengembangan

kompetensi sosial di lapangan perlu mempertimbangkan

banyak hal. Elias (1994, dalam Dalton 2001, dalam

Istiqomah, Dicky, & Erita, 2013) membuat suatu

persamaan yang menggambarkan hal-hal yang perlu

ditingkatkan dalam pelaksanaan program intervensi.

(31)

Upaya Pencegahan ...

 Key Integrated Social System  (KISS)

Merupakan setting formal maupun informal di mulai sejak dalam

kandungan ibu sampai pada masa kanak-kanak. Sistem yang pertama adalah sistem perawatan kesehatan anak yang dimulai dari masa

pranatal, proses kelahiran, dan perawatan pasca kelahiran. Sistem

 yang kedua adalah keluarga yang dapat membentuk nilai dan harapan hidup serta memberikan kesempatan bagi perkembangan kognitif, afektif, kemampuan interpersonal dan keterampilan akademik anak. Sistem yang ketiga adalah sekolah sebagai tempat mengenal dan

pembentukan nilai-nilai dalam masyarakat pada anak. Sistem

informal dalam KISS lebih menitikberatkan pada hubungan anak dengan lingkungan sosialnya, seperti lingkungan teman-teman dekat ( peers ). KISS merupakan integrasi dari sistem-sistem sosial yang

hidup dalam masyarakat yang berinteraksi secara langsung dan intens untuk menanamkan nilai-nilai masyarakat itu sendiri.

(32)

  Ailing-In-Difficulty  (AID) atau AID Institution

Orang-orang yang kurang memiliki kesempatan untuk memfungsikan

dirinya berinteraksi secara langsung dan intens seperti dalam model KISS dapat mengambil alternatif prevensi dalam institusi AID atau Ailing-In-  Difficulty . Sebagai contoh, dapat berupa pelayanan, pengarahan dan

konseling di sekolah, pemberian fasilitas perawatan kesehatan mental bagi para pasien yang tidak dirawat di rumah sakit, dan pelayanan perawatan bagi pasien yang berada dalam ruangan gawat darurat rumah sakit.

 Illness Correctional Endeavor  (ICE)

Illness Correctional Endeavor  (ICE) merupaka usaha-usaha untuk

memperbaiki keadaan orang yang sakit atau yang membutuhkan dukungan mental. Biasanya sistem ICE ini terdapat di rumah sakit (psikiater), penjara, dan fasilitas perawatan kesehatan jangka panjang lainnya. Kutipan berikut ini menggambarkan petingnya prevensi:

“with a good loving KISS early in life people will need less AID and fewer will have to be treated with ICE”

(33)

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pendekatan prevensi dan promosi:

Risiko (

risk 

)

Proteksi (protection)

Daya juang (

resilience

)

Kekuatan (

strength

)

Peningkatan kualitas

(34)

 Asesmen merupakan pengumpulan informasi unuk

digunakan sebagai dasa bagi keputusan-keptusan yang akan

disampaikan oleh asesor. Asesmen ialah seperangkat

proses yang dipergunakan oleh seseorang/kelompok/tim

untuk membentuk citra, membuat keputusan, mengecek

statement tentang sesuatu pola karakteristik yang dapat

menentukan perilaku dalam interaksi dengan lingkungan.

(35)
(36)

 Tingkah laku = Fungsi dari

a. Lingkungan (interpsikis), melalui asesmen situasi.

b. Individu (intrapsikis), melalui asesmen biopsikologik. Konsep Relasi Individu-Lingkungan dapat berupa :

 Merupakan hubungan lingkungan terhadap tingkah laku daat

berupa tekanan lingkungan terhadap need, atau juga pemaknaan individu terhadap tekanan lingkungan.

Pola aktivitas (hasil belajar dan interaksi dgn lingkungan) yang dipengaruhi oleh

inner life  dan memodifikasi perilaku. Konteks Asesmen

(37)

Kebutuhan Asesmen...

Kebutuhan Asesmen dalam psikologi komunitas dapat dilakukan denan metode wawancara etnografi, melakukan teknik survey dan bentuk teknik deskriptif lainnya. Masing-masing memiliki kekuranan dan kelebihan. Sebagai contoh misalnya: wawancara etnografi dilakukan pada individu yang

terkena HIV positif, bisa jadi individu jadi tidak mau atau segan untuk mengungkapkan keadaan dirinya, apakah ia sudah

menkah atau kalau pada wanita dia dalam keadaan hamil. Individu ini mungkin akan mau menyingkap kondisi dirinya dengan suatu prosedur survey yang tidak mencantumkan identitas. Pada sisi lain juga prosedur wawancara dapat lebih efisien, karena pewawancara dapat berubah arah pada saat ia tidak mendapatkan informasi yang jelas, hal in yang

membedakannya dengan teknik survey tertulis yang tidak bisa dimodifikasi dengan segera.

(38)

Dalam penanganan kesehatan mental kedaduratan

seperti : bencana alam dan lain-lain sebuah Intervensi

psikologik harus didahului dengan perencanaan yang teliti

dan asesmen terhadap konteks setempat (keadaan, budaya,

sejarah dan sifat permasalahan, persepsi setempat terhadap

distres dan penyakit , cara menghadapi/ 

coping 

, sumber

daya masyarakat dan sebaginya. Jika asesmen

mengungkapkan kebutuhan yang luas yang tidak mungkin

dipenuhi, laporan asesmen harus menyebutkan secara

spesif ik mendesaknya kebutuhan, sumber daya setempat

dan potensi sumber daya eksternal.

Referensi

Dokumen terkait

(1) Nama Retribusi Terminal dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang, bis umum, tempat kegiatan usaha

Dengan demikian class action menggambarkan suatu pengertian di mana sekelompok besar orang berkepentingan dalam suatu perkara, satu atau lebih dapat menuntut atau dituntut

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan terhadap sikap personal hygiene pada murid sekolah dasar yang mengalami kecacingan di kelurahan pampang kota Makassar dengan

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pelaksanaannya penerbitan sertifkat tersebut dimulai dengan pembuatan akta pemisahan dan kemudian disahkan oleh walikota lalu

Laporan hasil pelaksanaan kegiatan sosialisasi publik kontrak konsultasi publik program hibah jalan daerah (PHJD) wilayah unit pelaksana teknis pengelola jalan

Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas varian terhadap motivasi belajar siswa pada tabel levene’s test diperoleh nilai F = 0,002 (Sig. 0,603), karena

 Makalah ini untuk menilai kemungkinan dampak perubahan struktural faktor permanen dan faktor sementara di dinamika neraca berjalan Indonesia saat ini pada nilai tukar riil sebelum

)nggris. Kata ini diserap dalam perbendaharaan bahasa )ndonesia dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaian pelafalan menjadi evaluasi. Arti