• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Komunikasi Dalam Pembangunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peranan Komunikasi Dalam Pembangunan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN KOMUNIKASI DALAM PEMBANGUNAN PERANAN KOMUNIKASI DALAM PEMBANGUNAN

Oleh Gumgum Gumilar Oleh Gumgum Gumilar

I. KOMUNIKASI PEMBANGUNAN I. KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

Konsep komunikasi pembangunan dapat dilihat dalam arti luas dan arti Konsep komunikasi pembangunan dapat dilihat dalam arti luas dan arti sempit.

sempit.

  Dalam arti luas

  Dalam arti luas, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi (sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik) di antara komunikasi (sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik) di antara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan; terutama antara masyarakat semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan; terutama antara masyarakat dengan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, kemudian pelaksanaan, dan dengan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, kemudian pelaksanaan, dan  penilaian terhadap pembangunan.

 penilaian terhadap pembangunan.   Dalam arti sempit 

  Dalam arti sempit , komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan, komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan keterampilan-keterampilan cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan keterampilan-keterampilan   pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan   pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat luas. Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat luas. Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat yang dituju dapat memahami, menerima, dan berpartisipasi dalam melaksanakan dituju dapat memahami, menerima, dan berpartisipasi dalam melaksanakan gagasan-gagasan yang disampaikan.

gagasan yang disampaikan.

Dalam karyanya, Schramm (1964) merumuskan tugas pokok komunikasi Dalam karyanya, Schramm (1964) merumuskan tugas pokok komunikasi dalam suatu perubahan sosial dalam rangka pembangunan nasional, yaitu :

dalam suatu perubahan sosial dalam rangka pembangunan nasional, yaitu : 1.

1. menyampaikan kepada masyarakat, informasi tentang pembangunan nasional,menyampaikan kepada masyarakat, informasi tentang pembangunan nasional, agar mereka memusatkan perhatian pada kebutuhan akan perubahan, agar mereka memusatkan perhatian pada kebutuhan akan perubahan, kesempatan dan cara mengadakan perubahan, sarana-sarana perubahan, dan kesempatan dan cara mengadakan perubahan, sarana-sarana perubahan, dan membangkitkan aspirasi nasional.

membangkitkan aspirasi nasional. 2.

2. memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengambil bagian secaramemberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengambil bagian secara aktif dalam proses pembuatan keputusan, memperluas dialog agar melibatkan aktif dalam proses pembuatan keputusan, memperluas dialog agar melibatkan semua pihak yang membuat keputusan mengenai perubahan, memberi semua pihak yang membuat keputusan mengenai perubahan, memberi kesempatan kepada para pemimpin masyarakat untuk memimpin dan kesempatan kepada para pemimpin masyarakat untuk memimpin dan mendengarkan pendapat rakyat kecil, dan menciptakan arus informasi yang mendengarkan pendapat rakyat kecil, dan menciptakan arus informasi yang  berjalan lancar dari bawah ke atas.

(2)

3.

3. mendidik tenaga kerja yang diperlukan pembangunan, sejak orang dewasa,mendidik tenaga kerja yang diperlukan pembangunan, sejak orang dewasa, hingga anak-anak, sejak pelajaran baca tulis, hingga keterampilan teknis yang hingga anak-anak, sejak pelajaran baca tulis, hingga keterampilan teknis yang mengubah hidup masyarakat.

mengubah hidup masyarakat.

Media massa menurut Schramm secara sendirian atau bersama lembaga lain dapat Media massa menurut Schramm secara sendirian atau bersama lembaga lain dapat melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut :

melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut : 1.

1. Sebagai pemberi informasi. Tanpa media massa sangatlah sulit untuk Sebagai pemberi informasi. Tanpa media massa sangatlah sulit untuk  menyampaikan informasi secara cepat dan tepat waktu seperti yang menyampaikan informasi secara cepat dan tepat waktu seperti yang diharapkan oleh suatu negara yang

diharapkan oleh suatu negara yang sedang membangun.sedang membangun. 2.

2. Pembuatan Keputusan. Dalam hal ini media massa berperan sebagaiPembuatan Keputusan. Dalam hal ini media massa berperan sebagai   penunjang karena fungsi ini menuntut adanya kelompok-kelompok diskusi   penunjang karena fungsi ini menuntut adanya kelompok-kelompok diskusi yang akan membuat keputusan, dan media massa menyampaikan bahan yang akan membuat keputusan, dan media massa menyampaikan bahan untuk didiskusikan serta memperjelas masalah yang

untuk didiskusikan serta memperjelas masalah yang sedang diperbincangkan.sedang diperbincangkan. 3.

3. Sebagai Pendidik. Sebagian dapat dilaksanakan sendiri oleh media massa,Sebagai Pendidik. Sebagian dapat dilaksanakan sendiri oleh media massa, sedangkan bagian yang lainnya dikombinasikan dengan komunikasi sedangkan bagian yang lainnya dikombinasikan dengan komunikasi antarpribadi. Misalkan program-program pendidikan luar sekolah, atau siaran antarpribadi. Misalkan program-program pendidikan luar sekolah, atau siaran  pendidikan.

 pendidikan.

Peran lain bagia media massa menurut S

Peran lain bagia media massa menurut S chramm, antara lain :chramm, antara lain : 1.

1. Meluaskan wawasan masyarakatMeluaskan wawasan masyarakat 2.

2. Memfokuskan perhatian masyarakat kepada pembangunanMemfokuskan perhatian masyarakat kepada pembangunan 3.

3. Meningkatkan aspirasiMeningkatkan aspirasi 4.

4. Membantu mengubah sikap dan praktek yang dianutMembantu mengubah sikap dan praktek yang dianut 5.

5. Memberi masukan untuk saluran komunikasi antar Memberi masukan untuk saluran komunikasi antar pribadipribadi 6.

6. Memberi status.Memberi status. 7.

7. Memperlebar dialog kebijakanMemperlebar dialog kebijakan 8.

8. Menegakkan norma-norma soaialMenegakkan norma-norma soaial 9.

9. Membantu membentuk seleraMembantu membentuk selera 10.

10. Mempengaruhi nilai-nilai yang kurang teguh dianut dan menyalurkan sikapMempengaruhi nilai-nilai yang kurang teguh dianut dan menyalurkan sikap yang lebih kuat.

(3)

Gambaran pemikiran Schramm mengenai peranan komunikasi dalam pembangunan Gambaran pemikiran Schramm mengenai peranan komunikasi dalam pembangunan sebagai berikut :

sebagai berikut :

Hedebro (1979) mendaftar 12 peran yang dapat dilakukan komunikasi dalam Hedebro (1979) mendaftar 12 peran yang dapat dilakukan komunikasi dalam  pembangunan, antara lain:

 pembangunan, antara lain: 1.

1. Komunikasi dapat menciptakan iklim bagi perubahan dengan membujukkanKomunikasi dapat menciptakan iklim bagi perubahan dengan membujukkan nilai-nilai, sikap mental, dan bentuk perilku yang menunjang modernisasi. nilai-nilai, sikap mental, dan bentuk perilku yang menunjang modernisasi. 2.

2. Komunikasi dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan baru, mulai dariKomunikasi dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan baru, mulai dari   baca-tulis ke pertanian, hingga ke keberhasilan lingkungan, hingga reparasi   baca-tulis ke pertanian, hingga ke keberhasilan lingkungan, hingga reparasi

mobil. mobil. 3.

3. Media massa dapat bertindak sebagai pengganda sumber-sumber dayaMedia massa dapat bertindak sebagai pengganda sumber-sumber daya  pengetahuan.

 pengetahuan. 4.

4. Media massa dapat mengantarkan pengalaman-pengalaman yang seolah-olahMedia massa dapat mengantarkan pengalaman-pengalaman yang seolah-olah dialami sendiri, sehingga mengurangi biaya psikis yang ekonomis untuk  dialami sendiri, sehingga mengurangi biaya psikis yang ekonomis untuk  menciptakan kepribadian yang mobile.

menciptakan kepribadian yang mobile. 5.

5. Komunikasi dapat meningkatkan aspirasi yang merupakan perangsang untuk Komunikasi dapat meningkatkan aspirasi yang merupakan perangsang untuk   bertindak nyata.

 bertindak nyata. 6.

6. Komunikasi dapat membantu masyarakat menemukan norma-norma baru danKomunikasi dapat membantu masyarakat menemukan norma-norma baru dan keharmonisan dari masa transisi.

keharmonisan dari masa transisi. Untuk  Untuk  meningkatkan meningkatkan kehidupan kehidupan masyarakat perlu masyarakat perlu  pembangunan  pembangunan Pembangunan Pembangunan memerlukan memerlukan keaktifan keaktifan masyarakat masyarakat Supaya Supaya Masyarakat Masyarakat  berpartisipasi  berpartisipasi Pembangunan di Pembangunan di informasikan informasikan Perlu Sarana Perlu Sarana Informasi Informasi Perlu Perlu  pembangunan  pembangunan komunikasi komunikasi

(4)

7.

7. Komunikasi dapat membuat orang lebih condong untuk berpartisipasi dalamKomunikasi dapat membuat orang lebih condong untuk berpartisipasi dalam  pembuatan keputusan di tengah kehidupan bermasyarakat.

 pembuatan keputusan di tengah kehidupan bermasyarakat. 8.

8. Komunikasi dapat mengubah struktur kekuasaan pada masyarakat yangKomunikasi dapat mengubah struktur kekuasaan pada masyarakat yang   bercirikan tradisional, dengan membawakan pengetahuan kepada massa.   bercirikan tradisional, dengan membawakan pengetahuan kepada massa. Mereka yang beroleh informasi, akan menjadi orang yang berarti, dan para Mereka yang beroleh informasi, akan menjadi orang yang berarti, dan para  pemimpin tradisional akan tertantang oleh kenyataan bahwa ada orang-orang  pemimpin tradisional akan tertantang oleh kenyataan bahwa ada orang-orang

lain yang juga mempunyai kelebihan dalam hal

lain yang juga mempunyai kelebihan dalam hal memiliki informasi.memiliki informasi. 9.

9. Komunikasi dapat menciptakan rasa kebangsaan sebagai seuatu yangKomunikasi dapat menciptakan rasa kebangsaan sebagai seuatu yang mengatasi kesetiaan-kesetiaan lokal.

mengatasi kesetiaan-kesetiaan lokal. 10.

10. Komunikasi dapat membantu mayoritas populasi menyadari pentingnya artiKomunikasi dapat membantu mayoritas populasi menyadari pentingnya arti mereka sebagai warga negara, sehingga dapat membantu meningkatkan mereka sebagai warga negara, sehingga dapat membantu meningkatkan aktivitas politik.

aktivitas politik. 11.

11. Komunikasi memudahkan perencanaan dan implementasi program-programKomunikasi memudahkan perencanaan dan implementasi program-program  pembangunan yang berkaitan dengan kebutuhan penduduk.

 pembangunan yang berkaitan dengan kebutuhan penduduk. 12.

12. Komunikasi dapat membuat pembangunan ekonomi, sosial, dan politik Komunikasi dapat membuat pembangunan ekonomi, sosial, dan politik  menjadi suatu proses yang

menjadi suatu proses yang berlangsung sendiri (self-perpetuating).berlangsung sendiri (self-perpetuating).

II. PARTISIPASI DAN KOMUNIKASI II. PARTISIPASI DAN KOMUNIKASI A. Partisipasi Masyarakat

A. Partisipasi Masyarakat

Proses pembangunan saat ini harus berakar dari bawah (grassroots), Proses pembangunan saat ini harus berakar dari bawah (grassroots), memelihara keberagaman budaya, serta menjunjung tinggi martabat serta kebebasan memelihara keberagaman budaya, serta menjunjung tinggi martabat serta kebebasan   bagi manusia dan masyarakat. Dengan kata lain pembangunan harus menganut   bagi manusia dan masyarakat. Dengan kata lain pembangunan harus menganut  paradigma pembangunan yang berpusat pada rakyat.

 paradigma pembangunan yang berpusat pada rakyat.

Dengan demikian, perlu adanya partisipasi secara aktif, penuh inisiatif dan Dengan demikian, perlu adanya partisipasi secara aktif, penuh inisiatif dan inovatif dari masyarakat itu sendiri. Sehingga partisipasi masyarakat dalam konteks inovatif dari masyarakat itu sendiri. Sehingga partisipasi masyarakat dalam konteks ini mengandung makna untuk meneggakan demokrasi local yang selama ini ini mengandung makna untuk meneggakan demokrasi local yang selama ini “terpendam” yang sebenarnya telah dimiliki oleh masyarakat. Sedangkan proses “terpendam” yang sebenarnya telah dimiliki oleh masyarakat. Sedangkan proses   pemberdayaan masyarakat harus mengandung makna yang dinamis untuk    pemberdayaan masyarakat harus mengandung makna yang dinamis untuk 

mengembangkan diri dalam mencapai kemajuan. mengembangkan diri dalam mencapai kemajuan.

Pemerintah dengan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 telah memulai Pemerintah dengan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 telah memulai adanya pengembangan otonomi pemerintah desa dari rakyat, oleh rakyat dan untuk  adanya pengembangan otonomi pemerintah desa dari rakyat, oleh rakyat dan untuk 

(5)

rakyat. Secara tegas hal ini tersurat dalam Pasal 95 mengenai Pemerintahan Desa. rakyat. Secara tegas hal ini tersurat dalam Pasal 95 mengenai Pemerintahan Desa. Dari sini pemerintah telah membuka peluang tumbuhnya partisipasi dalam kerangka Dari sini pemerintah telah membuka peluang tumbuhnya partisipasi dalam kerangka  pemberdayaan masyarakat. Sedangkan pasal 102, terlihat bahwa

 pemberdayaan masyarakat. Sedangkan pasal 102, terlihat bahwa penduduk desa telahpenduduk desa telah diletakkan pada porsi yang sebebarnya sebagai titik sentral pemerintahan desa, diletakkan pada porsi yang sebebarnya sebagai titik sentral pemerintahan desa, sebagai wujud pemerintahan yang berpusat pada masyarakat, serta menghargai sebagai wujud pemerintahan yang berpusat pada masyarakat, serta menghargai   prakarsa masyarakat beserta adapt istiadatnya. Orientasi pembangunan seperti ini   prakarsa masyarakat beserta adapt istiadatnya. Orientasi pembangunan seperti ini tentu akan lebih berhasil guna dan berdaya guna, karena masyarakat diberi tentu akan lebih berhasil guna dan berdaya guna, karena masyarakat diberi kesempatan yang sama untuk berperan serta dalam proses pembangunan dan kesempatan yang sama untuk berperan serta dalam proses pembangunan dan menikmati hasil pembangunan tersebut sesuai dengan

menikmati hasil pembangunan tersebut sesuai dengan kemampuannya.kemampuannya. Joseph

Joseph Stiglitz (2002) menStiglitz (2002) menyatakan bahwa partisipasi yatakan bahwa partisipasi warga negara tidak sawarga negara tidak sajaja dalam hal ikut serta dalam pemilu, namun juga berperan serta dalam pengambilan dalam hal ikut serta dalam pemilu, namun juga berperan serta dalam pengambilan keputusan kepada masalah-masalah yang menjadi hajat hidup orang banyak.

keputusan kepada masalah-masalah yang menjadi hajat hidup orang banyak.

Gavenda dan Valderrama (1999) mencatat adanya pergeseran perkembangan dan Gavenda dan Valderrama (1999) mencatat adanya pergeseran perkembangan dan makna partisipasi. Secara tradisional, pada periode 60-an dan 70-an, partisipasi makna partisipasi. Secara tradisional, pada periode 60-an dan 70-an, partisipasi dalam pembangunan dipahami sebagai partisipasi di tingkat proyek dan mikro, dalam pembangunan dipahami sebagai partisipasi di tingkat proyek dan mikro, ditujukan kepada penerima manfaat (beneficiaries) lebih kepada modus konsultasi ditujukan kepada penerima manfaat (beneficiaries) lebih kepada modus konsultasi dan berlangsung pada tataran penaksiran (appraisal). Sementara, makna partisipasi dan berlangsung pada tataran penaksiran (appraisal). Sementara, makna partisipasi yang sedang berkembang adalah partisipasi pada tingkat kebijakan dan makro, yang sedang berkembang adalah partisipasi pada tingkat kebijakan dan makro, ditujukan kepada warga Negara (citizen) dan melalui modus pengambilan keputusan ditujukan kepada warga Negara (citizen) dan melalui modus pengambilan keputusan (bukan konsultasi) dan bergerak pada tataran implementasi.

(bukan konsultasi) dan bergerak pada tataran implementasi.

 Pergeseran makna partisipasi   Pergeseran makna partisipasi 

Dari Ke Dari Ke Beneficiries Citizen Beneficiries Citizen Project Policy Project Policy Consultation

Consultation Decision MakingDecision Making

Appraisal Implementation

Appraisal Implementation

Micro Macro

Micro Macro

Sumber : Gaventa dan Valderrama (1999), dalam Cornwall dan

Sumber : Gaventa dan Valderrama (1999), dalam Cornwall dan Gaventa (2001)Gaventa (2001)

Di Indonesia, partisipasi seringkali dipahami sebagai “mobilisasi” atau Di Indonesia, partisipasi seringkali dipahami sebagai “mobilisasi” atau “sosialisasi.” Mobilisasi merupakan praktek yang lazim pada era orde baru. “sosialisasi.” Mobilisasi merupakan praktek yang lazim pada era orde baru. Sementara istilah sosialisasi lebih merupakan penyebaran informasi atau semacam Sementara istilah sosialisasi lebih merupakan penyebaran informasi atau semacam  penyuluhan telah dianggap partisipasi.

(6)

Partisipasi dapat berupa : Partisipasi dapat berupa :

1.

1. Pengawasan dan pematauan dari luar oleh Pengawasan dan pematauan dari luar oleh kelompok-kelompok warga Negarakelompok-kelompok warga Negara ((citizen based initiativescitizen based initiatives) terhadap kinerja dari kebijakan social dan layanan-) terhadap kinerja dari kebijakan social dan layanan-layanan dasar pemerintah dan badan-badan swasta.

layanan dasar pemerintah dan badan-badan swasta. 2.

2. Peningkatan kinerja dan ketanggapan lembaga pemerintah dengan berbagaiPeningkatan kinerja dan ketanggapan lembaga pemerintah dengan berbagai langkah (

langkah ( public sector initiatives public sector initiatives) dan.) dan. 3.

3. sinergi antara pemerintah yang terbuka dan sinergi antara pemerintah yang terbuka dan responsives dengan warga Negararesponsives dengan warga Negara dan kelompok warga Negara yang aktif (

dan kelompok warga Negara yang aktif (active citizenshipactive citizenship) dan) dan well- well-informed 

informed ..

B. Fungsi Komunikasi Baru - Partisipasi Media B. Fungsi Komunikasi Baru - Partisipasi Media

Pembangunan yang lain mempertimbangakan peran sertanya sendiri sebagai Pembangunan yang lain mempertimbangakan peran sertanya sendiri sebagai  pusat dari proses p

 pusat dari proses pembangunan. Partisipasi yang membangunan. Partisipasi yang meningkat dari masyarakat eningkat dari masyarakat terbukaterbuka melalui hubungan antar pribadi dan komunikasi kelompok, Saluran Komunikasi atau melalui hubungan antar pribadi dan komunikasi kelompok, Saluran Komunikasi atau mass media dilihat

mass media dilihat bersinonim dengan pembangunabersinonim dengan pembangunan sosial dan individu ( Jacobson,n sosial dan individu ( Jacobson, 1989). Semua ini menandai adanya fungsi baru untuk komunikasi di dalam 1989). Semua ini menandai adanya fungsi baru untuk komunikasi di dalam   pembangunan. Menudtip Diaz-Bordenave, sebagian dari fungsi yang baru untuk    pembangunan. Menudtip Diaz-Bordenave, sebagian dari fungsi yang baru untuk 

media komunikasi

media komunikasi yang lebih sigyang lebih signifikan pada suatu nifikan pada suatu partisipasi masyarakapartisipasi masyarakat t adalahadalah (1989,11):

(1989,11):

1. Membantu dalam pembangunan suatu identitas budaya masyarakat 1. Membantu dalam pembangunan suatu identitas budaya masyarakat 2. Tindakan sebagai suatu sarana ekspresi diri warga negara

2. Tindakan sebagai suatu sarana ekspresi diri warga negara 3. Memfasilitasi penyelasaian masalah

3. Memfasilitasi penyelasaian masalah 4. Sebagai alat

4. Sebagai alat untuk mendiagnosa permasalahan-permasalahan masyarakat.untuk mendiagnosa permasalahan-permasalahan masyarakat.

Hingga sekarang, mass media sebagian besar sebagai sarana untuk melayani Hingga sekarang, mass media sebagian besar sebagai sarana untuk melayani   persuasi dari atas ke bawah (top-down) atau sebagai saluran untuk menyampaikan   persuasi dari atas ke bawah (top-down) atau sebagai saluran untuk menyampaikan informasi dari pemilik otoritas kepada masyarakat. Untuk memperbaiki situasi ini, informasi dari pemilik otoritas kepada masyarakat. Untuk memperbaiki situasi ini,   banyak pemerintah di Asia, Afrika, dan Amerika Latin sudah menyatukan media   banyak pemerintah di Asia, Afrika, dan Amerika Latin sudah menyatukan media komunikasi berasal dari pribumi (yaitu. media rakyat) untuk meningkatkan komunikasi berasal dari pribumi (yaitu. media rakyat) untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dan untuk menyempurnakan keikutsertaan yang lebih besar  efektivitas komunikasi dan untuk menyempurnakan keikutsertaan yang lebih besar  dari

dari kaum miskkaum miskin pedesaan in pedesaan di dalam di dalam proses proses pengembangan pengembangan ( Wang ( Wang dandan Dissanayake, 1984b). Bagaimanapun, penggunaan media alternatif seperti saluran Dissanayake, 1984b). Bagaimanapun, penggunaan media alternatif seperti saluran

(7)

komunikasi yang berasal dari pribumi belum menghasilkan suatu perbedaan penting komunikasi yang berasal dari pribumi belum menghasilkan suatu perbedaan penting di dalam peranan das

di dalam peranan dasar komunikasi. Ketika pengguar komunikasi. Ketika penggunaan mass media mnaan mass media maupun aupun mediamedia rakyat untuk pembangunan, suatu isu yang harus mendapat perhatian kritis adalah: rakyat untuk pembangunan, suatu isu yang harus mendapat perhatian kritis adalah: Komunikasi dilakukan untuk tujuan apa? Seperti di mass media, saluran komunikasi Komunikasi dilakukan untuk tujuan apa? Seperti di mass media, saluran komunikasi tradisional mungkin juga digunakan untuk mendikte preskripsi dan pandangan dari tradisional mungkin juga digunakan untuk mendikte preskripsi dan pandangan dari kelas dominan, mengesahkan suatu sistem sosial-ekonomi yang tidak adil, dan kelas dominan, mengesahkan suatu sistem sosial-ekonomi yang tidak adil, dan memelihara suatu keadaan tetap (status quo) pada suatu saat tertentu di dalam suatu memelihara suatu keadaan tetap (status quo) pada suatu saat tertentu di dalam suatu masyarakat sama. Atau, media rakyat bisa dipekerjakan ke

masyarakat sama. Atau, media rakyat bisa dipekerjakan ke conscientize rakyat jelata;conscientize rakyat jelata; orang banyak pada struktur yang tak adil di dalam masyarakat mereka dan orang banyak pada struktur yang tak adil di dalam masyarakat mereka dan mendorong mereka untuk mencari perubahan bentuk sosial. Begitu, dengan mendorong mereka untuk mencari perubahan bentuk sosial. Begitu, dengan mengabaikan m

mengabaikan media mempekerjakan, edia mempekerjakan, keseluruhan keseluruhan disain dari disain dari strategi komunikstrategi komunikasiasi akan mempunyai suatu dampak

akan mempunyai suatu dampak pada tujuannya. Ross Kidd ( 1984pada tujuannya. Ross Kidd ( 1984) dan Van Hoosen) dan Van Hoosen (1984), Mereka membandingkan analisa organisasi menggunakan media rakyat (1984), Mereka membandingkan analisa organisasi menggunakan media rakyat untuk mempromosikan pembangunan di Asia dan Afrika, menyoroti isu rumit yang untuk mempromosikan pembangunan di Asia dan Afrika, menyoroti isu rumit yang menyertakan perancangan strategi komunikasi. Mereka mengusulkan sebagai fakta menyertakan perancangan strategi komunikasi. Mereka mengusulkan sebagai fakta saluran media rakyat itu bisa satu arah, top-down, dan digunakan untuk menguasai saluran media rakyat itu bisa satu arah, top-down, dan digunakan untuk menguasai  preskripsi masyarakat dari atas.

 preskripsi masyarakat dari atas. Pembangunan

Pembangunan komunikasi komunikasi dan dan informasi informasi bertujuan bertujuan meningkatkan meningkatkan peranperan komunikasi dan informasi dalam proses pencerdasan warga Negara, sehingga komunikasi dan informasi dalam proses pencerdasan warga Negara, sehingga mampu meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat.

mampu meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat.

Program pembangunan komunikasi dan informasi diwujudkan melalui Program pembangunan komunikasi dan informasi diwujudkan melalui program- program pengembangan pers dan media

 program pengembangan pers dan media massa, peningkatan prasarana penyiaran danmassa, peningkatan prasarana penyiaran dan  jaringan informasi; serta peningkatan kualitas pelayanan informasi publik.

 jaringan informasi; serta peningkatan kualitas pelayanan informasi publik.

• Pengembangan Pers dan Media Massa, bertujuan meningkatkan peran pers danPengembangan Pers dan Media Massa, bertujuan meningkatkan peran pers dan

media massa dalam memenuhi hak masyarakat untuk memeproleh arus informasi media massa dalam memenuhi hak masyarakat untuk memeproleh arus informasi secara bebas dan transparan. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah :

secara bebas dan transparan. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah : a.

a. Memfasilitasi review atas aspek-aspek politik terhadap peraturanMemfasilitasi review atas aspek-aspek politik terhadap peraturan   perundangan yang berkaitan dengan pers dan media massa, terutama yang   perundangan yang berkaitan dengan pers dan media massa, terutama yang   berkenaan dengan rumusan-rumusan yang dianggap controversial bagi   berkenaan dengan rumusan-rumusan yang dianggap controversial bagi kebebasan pers dan proses demokrasi; Pers adalah lembaga yang sangat kebebasan pers dan proses demokrasi; Pers adalah lembaga yang sangat   penting dalam menjada transparansi politik dan menjaga hak masyarakat   penting dalam menjada transparansi politik dan menjaga hak masyarakat memperoleh informasi yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. memperoleh informasi yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.

(8)

Oleh karena itu kebebasan dan independensinya perlu dipelihara secara Oleh karena itu kebebasan dan independensinya perlu dipelihara secara  bersama-sama.

 bersama-sama.  b.

 b. Melakukan pengkajian dan penelitian yang relevan dalam rangkaMelakukan pengkajian dan penelitian yang relevan dalam rangka   pengembangan informasi dan komunikasi; Pers yang baik bercirikan antara   pengembangan informasi dan komunikasi; Pers yang baik bercirikan antara lain kemampuan menciptakan tradisi pers yang menganut prinsip precision lain kemampuan menciptakan tradisi pers yang menganut prinsip precision  journalism

 journalism(berdasarkan(berdasarkaninvestigative reporting investigative reporting ).).

• Peningkatan prasarana penyiaran dan jaringan komunikasi, bertujuanPeningkatan prasarana penyiaran dan jaringan komunikasi, bertujuan

meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana komunikasi dan informasi bagi meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana komunikasi dan informasi bagi terselenggaranya proses sosialisasi, artikulasi, komunikasi social politik secara terselenggaranya proses sosialisasi, artikulasi, komunikasi social politik secara lebih baik. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah :

lebih baik. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah : a.

a. Memperluas jaringan informasi dan penyiaran public, khususnya di daerah-Memperluas jaringan informasi dan penyiaran public, khususnya di daerah-daerah yang masih terpencil; Informasi adalah modal yang sangat penting daerah yang masih terpencil; Informasi adalah modal yang sangat penting dalam upaya pemberdayaan masyarakat, membangun persepsi yang tepat dalam upaya pemberdayaan masyarakat, membangun persepsi yang tepat terhadap diri dan lingkungannya, serta meletakkan hak dan kewajibannya terhadap diri dan lingkungannya, serta meletakkan hak dan kewajibannya secara tepat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;

secara tepat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;  b.

 b. Memanfaatkan jaringan teknologi informasi dan komunikasi secara lebiuhMemanfaatkan jaringan teknologi informasi dan komunikasi secara lebiuh luas untuk membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan dan luas untuk membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan dan  pendayagunaan informasi dalam volume yang luas secara cepat dan akurat;  pendayagunaan informasi dalam volume yang luas secara cepat dan akurat; c.

c. Menciptakan kemudahan yang lebih besar bagi pengembangan lembagaMenciptakan kemudahan yang lebih besar bagi pengembangan lembaga   penyiaran, jika mengacu kepada UU No. 32 tahun 2002 tentang penyiaran,   penyiaran, jika mengacu kepada UU No. 32 tahun 2002 tentang penyiaran, maka dapat dikembangkan mengenai lembaga penyiaran komunitas yang maka dapat dikembangkan mengenai lembaga penyiaran komunitas yang dapat secara langsung menyentuh lapisan-lapisan tertentu dari masyarakat, dapat secara langsung menyentuh lapisan-lapisan tertentu dari masyarakat, terutama lapisan yang selama ini terpinggirkan dan sulit

terutama lapisan yang selama ini terpinggirkan dan sulit terterpa informasi.terterpa informasi.

• Peningkatan Kualitas pelayanan informasi publik, bertujuan meningkatkan mutuPeningkatan Kualitas pelayanan informasi publik, bertujuan meningkatkan mutu

  pelayanan arus informasi kepada dan dari masyarakat untuk mendukung proses   pelayanan arus informasi kepada dan dari masyarakat untuk mendukung proses

sosialisasi dan partisipasi rakyat. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah : sosialisasi dan partisipasi rakyat. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah : a.

a. Mewujudkan pelayanan informasi multi media yang lebih berkualitas, dalamMewujudkan pelayanan informasi multi media yang lebih berkualitas, dalam   proses pelayanan public pemerintah (melalui fasilitas e-Government) baik    proses pelayanan public pemerintah (melalui fasilitas e-Government) baik  dari segi peningkatan efisiensi, objektivitas, transparansi maupun dari segi peningkatan efisiensi, objektivitas, transparansi maupun akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan, menuju pemenuhan standar  akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan, menuju pemenuhan standar  good governance yang tinggi.

(9)

9 9  b.

 b. Mewujudkan masyarakat Indonesia yang melek media (media literacy),Mewujudkan masyarakat Indonesia yang melek media (media literacy), melalui pelayanan informasi yang menyeluruh kepada seluruh lapisan melalui pelayanan informasi yang menyeluruh kepada seluruh lapisan masyarakat.

masyarakat.

C. Model

C. Model Pembagian-PengetaPembagian-Pengetahuanhuan

 Nair dan White ( 1987) mengusulkan suatu model komunikasi transaksional  Nair dan White ( 1987) mengusulkan suatu model komunikasi transaksional yang akan melengkapi gagasan mengenai Pembagian-Pengetahuan yang seimbang. yang akan melengkapi gagasan mengenai Pembagian-Pengetahuan yang seimbang. Dalam typology matrik: ‘komunikasi transaksional adalah suatu dialog, dimana Dalam typology matrik: ‘komunikasi transaksional adalah suatu dialog, dimana   penerima dan pengirim pesan saling berhubungan setelah jangka waktu tertentu,   penerima dan pengirim pesan saling berhubungan setelah jangka waktu tertentu, untuk untuk sampai pada kesaam makna. Proses Transaksional adalah proses untuk untuk sampai pada kesaam makna. Proses Transaksional adalah proses   persuasi dua arah dimana komunikastor pembangunan dan kelompok sasaran   persuasi dua arah dimana komunikastor pembangunan dan kelompok sasaran diharapkan untuk membicarakan bersama perbedaan mereka, memberi dan diharapkan untuk membicarakan bersama perbedaan mereka, memberi dan menerima, dan akhirnya sampai pada suatu suatu kesepakatan‘ ( White dan Patel. menerima, dan akhirnya sampai pada suatu suatu kesepakatan‘ ( White dan Patel. 1998: 7).

1998: 7).

  Nair dan White ( 1987) mengembang;kan suatu bentuk pastisipasi ( tinggi,   Nair dan White ( 1987) mengembang;kan suatu bentuk pastisipasi ( tinggi, sedang, rendah) antara penerima dan sumber komunikasi pembangunan yang sedang, rendah) antara penerima dan sumber komunikasi pembangunan yang selanjutnya dibagi ke dalam sembilan bentuk peran ditandai oleh sembilan

selanjutnya dibagi ke dalam sembilan bentuk peran ditandai oleh sembilan sel:sel: 1.

1. Keikutsertaan tinggi (Keikutsertaan tinggi (  High Participation  High Participation) adalah dilibatkan, aktip, kreatif ) adalah dilibatkan, aktip, kreatif  dengan interaksi berlanjut dan dialog. Kekuasaan dibagi antara sumber dan dengan interaksi berlanjut dan dialog. Kekuasaan dibagi antara sumber dan  penerima.

 penerima. 2.

2. Keikutsertaan sedang (Keikutsertaan sedang (Quasi ParticipationQuasi Participation) adalah lebih sedikit intens, lebih) adalah lebih sedikit intens, lebih sedikit kreatif dan menggunakan lebih sedikit dialog.

sedikit kreatif dan menggunakan lebih sedikit dialog. 3.

3. Keikutsertaan rendah (Keikutsertaan rendah ( Low Participation Low Participation) menyarankan sedikit dialog, tidak ) menyarankan sedikit dialog, tidak  ada keterlibatan penuh dan tidak ada consciusness menyangkut kebutuhan ada keterlibatan penuh dan tidak ada consciusness menyangkut kebutuhan akan perubahan.

akan perubahan.

Sifat alami keikutsertaan diuraikan oleh sel individu di dalam matriks. ( Nair dan Sifat alami keikutsertaan diuraikan oleh sel individu di dalam matriks. ( Nair dan Putih, 1987: 37):

(10)

10 10 High

High quasi quasi lowlow

IDEAL IDEAL (1) (1) ACTIVE ACTIVE (2) (2) BOTTOM-UP BOTTOM-UP (3) (3) PASSIVE PASSIVE (4) (4) TRANSACTIONAL TRANSACTIONAL (5) (5) ELECTIVE ELECTIVE (6) (6) TOP-DOWN TOP-DOWN (7) (7) SELECTIVE SELECTIVE (8) (8) HAPHAZARD HAPHAZARD (9) (9) Gambar

Gambar : Perception Matrix (R: Perception Matrix (Receiver Perspective)eceiver Perspective)

1.

1. Ideal ( TG Tinggi / DC Tinggi): penerima dan Sumber aktip dan kontak Ideal ( TG Tinggi / DC Tinggi): penerima dan Sumber aktip dan kontak  secasra berkelanjutan dengan seimbang sebagai mitra yang seimbang dalam secasra berkelanjutan dengan seimbang sebagai mitra yang seimbang dalam   pembangunan, membuat keputusan mengenai implementasi, bersama-sama   pembangunan, membuat keputusan mengenai implementasi, bersama-sama

menaksir hasil,

menaksir hasil, dan lain-lain. dan lain-lain. Bagaimanapun, ini Bagaimanapun, ini adalah suatu adalah suatu situasi idealsituasi ideal dan kenyataannya jarang terjadi dalam suatu struktur kekuasaan yang tidak  dan kenyataannya jarang terjadi dalam suatu struktur kekuasaan yang tidak  sama serta sumber daya yang tidak seimbang di banyak dunia ketiga.

sama serta sumber daya yang tidak seimbang di banyak dunia ketiga. 2.

2. Aktip ( TG Tinggi / DC Sedang): Di sini penerima adalah sedikit lebih aktipAktip ( TG Tinggi / DC Sedang): Di sini penerima adalah sedikit lebih aktip dibanding komunikator.

dibanding komunikator. 3.

3. Bottom-Up ( TG Tinggi / DC Rendah): Keterlibatan sangat rendah dariBottom-Up ( TG Tinggi / DC Rendah): Keterlibatan sangat rendah dari komunikator, penerima mungkin kekurangan akses ke sumber informasi dari komunikator, penerima mungkin kekurangan akses ke sumber informasi dari luar. Juga, aktivitas yang tinggi bisa kacau dalam kaitan dengan suatu luar. Juga, aktivitas yang tinggi bisa kacau dalam kaitan dengan suatu ketiadaan koordinasi dengan sumber.

ketiadaan koordinasi dengan sumber. 4.

4. Pasif ( TG Sedang / DC Tinggi): Di sini sumber menjadi mitra yang dominantPasif ( TG Sedang / DC Tinggi): Di sini sumber menjadi mitra yang dominant dalam interaksi. Peran penerima pasif.

dalam interaksi. Peran penerima pasif. 5.

5. Transaksional ( TG Sedang / DC Sedang): Ini merupakan sel yang sangatTransaksional ( TG Sedang / DC Sedang): Ini merupakan sel yang sangat   penting. Interaksi akan melibatkan proses penerimaan da pemberian secara   penting. Interaksi akan melibatkan proses penerimaan da pemberian secara

seimbang antara penerima dan sumber. seimbang antara penerima dan sumber.

H H II g g h h Development

Development CommunicatCommunicator or 

Q Q u u aa S S ii L L o o w w

(11)

6.

6. Elective ( TG Sedang / DC Rendah): Di dalam Sel ini, para pemakai akanElective ( TG Sedang / DC Rendah): Di dalam Sel ini, para pemakai akan menggunakan pe

menggunakan pengetahua dalam dirinya sngetahua dalam dirinya sendiri endiri dan memilih isu dan memilih isu yang kritisyang kritis untuk kemajuan mereka. Keterlibatan komunikator sangat kecil.

untuk kemajuan mereka. Keterlibatan komunikator sangat kecil. 7.

7. Top-Down ( TG Rendah / DC Tinggi): Semua keputusan, informasi, danTop-Down ( TG Rendah / DC Tinggi): Semua keputusan, informasi, dan tindakan akan mengalir dari tenaga ahli, pengurus, dan lain lain. Suatu tindakan akan mengalir dari tenaga ahli, pengurus, dan lain lain. Suatu  perasaan tidak berdaya dan kelesuan akan berlaku di antara penerima. Usaha  perasaan tidak berdaya dan kelesuan akan berlaku di antara penerima. Usaha  pembangunan akan berlanjut asalkan ada pengarahan yang disampaikan oleh  pembangunan akan berlanjut asalkan ada pengarahan yang disampaikan oleh  pihak eksternal.

 pihak eksternal. 8.

8. Selektip ( TG Rendah / DC Sedang): Seperti di sel yang sebelumnya,Selektip ( TG Rendah / DC Sedang): Seperti di sel yang sebelumnya, komunikator menjadi mitra yang dominan di sini, memilih isu, meletakkan komunikator menjadi mitra yang dominan di sini, memilih isu, meletakkan agenda pembangunan, dan lain lain

agenda pembangunan, dan lain lain 9.

9. Haphazard ( TG Rendah / DC Rendah): pengembangan Usaha di sini adalahHaphazard ( TG Rendah / DC Rendah): pengembangan Usaha di sini adalah kebetulan atau acak, barangkali bahkan kacau.

kebetulan atau acak, barangkali bahkan kacau.

 Nair dan White (

 Nair dan White ( 1987) mengusulkan bahwa bentuk transaksional menyediakan suatu1987) mengusulkan bahwa bentuk transaksional menyediakan suatu kondisi yang paling cocok pembagian-pengetahuan (knowledge-sharing) dasar yang kondisi yang paling cocok pembagian-pengetahuan (knowledge-sharing) dasar yang seimbang antara sumber dan penerima. .Tidak seperti bentuk Ideal (sel 1), ini seimbang antara sumber dan penerima. .Tidak seperti bentuk Ideal (sel 1), ini realistis dan memungkinkan sejak ada suatu bentuk dengan

realistis dan memungkinkan sejak ada suatu bentuk dengan tingkat yang sedikit lebihtingkat yang sedikit lebih rendah dari transaksi. Mereka menunjuk di lingkungan ini akan ada suatu jumlah rendah dari transaksi. Mereka menunjuk di lingkungan ini akan ada suatu jumlah maksimum dialog yang sinergi. Pengambilan keputusan dan keikutsertaan maksimum dialog yang sinergi. Pengambilan keputusan dan keikutsertaan dihubungkan dalam semua proses komunikasi ( Nair dan White, 1987: 37)

dihubungkan dalam semua proses komunikasi ( Nair dan White, 1987: 37)

D. Media Komunitas D. Media Komunitas

Media umum yang biasa dipergunakan dalam komunikasi pembangunan Media umum yang biasa dipergunakan dalam komunikasi pembangunan dianggap tidak dapat menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat, hal ini dianggap tidak dapat menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat, hal ini dikarenakan banyaknya kelompok masyarakat tertentu yang tidak dapat mengakses dikarenakan banyaknya kelompok masyarakat tertentu yang tidak dapat mengakses media massa tersebut. Tingkat pendidikan yang rendah serta wilayah yang jauh dari media massa tersebut. Tingkat pendidikan yang rendah serta wilayah yang jauh dari  pusat kota menyebabkan sulitnya informasi sampai ke komunitas tertentu.

 pusat kota menyebabkan sulitnya informasi sampai ke komunitas tertentu.

Selain itu, media massa hanya dapat dinikmati oleh kaum elit tertentu, juga Selain itu, media massa hanya dapat dinikmati oleh kaum elit tertentu, juga   pengelolaannya pun berdasarkan pada bisnis sehingga acara yang menguntungkan   pengelolaannya pun berdasarkan pada bisnis sehingga acara yang menguntungkan   bagi pengelolalah yang banyak di sampaikan dalam media tersebut. Hal ini   bagi pengelolalah yang banyak di sampaikan dalam media tersebut. Hal ini

(12)

menyebabkan perlunya sebuah media yang dapat menyentuh komunitas yang menyebabkan perlunya sebuah media yang dapat menyentuh komunitas yang terpinggirkan tersebut. Karena media massa saat ini tidak dapat memberdayakan terpinggirkan tersebut. Karena media massa saat ini tidak dapat memberdayakan  partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.

 partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.

Gagasan mengenai media komunitas sesuangguhnya berakar dari kritik-kritik  Gagasan mengenai media komunitas sesuangguhnya berakar dari kritik-kritik  terhadap pendekatan media komunikasi model liberal/mekanistik/vertikal/linear yang terhadap pendekatan media komunikasi model liberal/mekanistik/vertikal/linear yang   banyak dipakai dalam model pembangunan. Asumsi dasarnya adalah bahwa akar    banyak dipakai dalam model pembangunan. Asumsi dasarnya adalah bahwa akar    permasalahan bagi dunia ketiga dan penduduknya (perilaku, nilai-nilai yang tidak    permasalahan bagi dunia ketiga dan penduduknya (perilaku, nilai-nilai yang tidak  inovatif, rendahnya produktivitas, dll) adalah berakat pada kurangnya pendidikan dan inovatif, rendahnya produktivitas, dll) adalah berakat pada kurangnya pendidikan dan informasi. Konsekuensinya akan permasalahan yang dihadapi dunia ketiga akan informasi. Konsekuensinya akan permasalahan yang dihadapi dunia ketiga akan selesai jika informasi ditingkatkan. Atas dasar itu, sistem media massa yang ada selesai jika informasi ditingkatkan. Atas dasar itu, sistem media massa yang ada lantas dirancang pesannya secara baku dan ditempatkan sebagai objek.

lantas dirancang pesannya secara baku dan ditempatkan sebagai objek.

Inilah yang diistilahkan Paulo Freire sebagai “model komunikasi gaya bank”. Inilah yang diistilahkan Paulo Freire sebagai “model komunikasi gaya bank”. Artinya, komunikasi di mana segelintir orang “pintar” memberi pesan, mengalihkan Artinya, komunikasi di mana segelintir orang “pintar” memberi pesan, mengalihkan “tabungan” pengetahuan, nilai dan norma-norma mereka kelak “membelanjakan” “tabungan” pengetahuan, nilai dan norma-norma mereka kelak “membelanjakan” segenap tabungan tersebut untuk kehidupan dan gaya hidup “modern”. Akibatnya segenap tabungan tersebut untuk kehidupan dan gaya hidup “modern”. Akibatnya masyarakat atau komunitas teralienasi dari konteks struktural dan kulturalnya. masyarakat atau komunitas teralienasi dari konteks struktural dan kulturalnya. Masyarakat juga kehilangan kontrol atas media dan isinya

Masyarakat juga kehilangan kontrol atas media dan isinya (Oepen, 1988).(Oepen, 1988).

Dalam prakteknya, model komunikasi yang pada massa orde baru diterapkan Dalam prakteknya, model komunikasi yang pada massa orde baru diterapkan dalam, misalnya, program koran masuk desa, itu ternyata menimbulkan sejumlah dalam, misalnya, program koran masuk desa, itu ternyata menimbulkan sejumlah dampat.

dampat.  Pertama

 Pertama, sifatnya yang top down, elitis, searah telah menciptakan jurang informasi, sifatnya yang top down, elitis, searah telah menciptakan jurang informasi antara elit dan masyarakat kebanyakan. Elit yang jumlahnya sedikit menjadi kaya antara elit dan masyarakat kebanyakan. Elit yang jumlahnya sedikit menjadi kaya media/informasi karena memiliki akses besar terhadap media; mampu membaca dan media/informasi karena memiliki akses besar terhadap media; mampu membaca dan membeli. Sementara masyarakat kebanyakan tetap miskin media/informasi karena membeli. Sementara masyarakat kebanyakan tetap miskin media/informasi karena tidak memiliki akses yang cukup, baik dari sisi ekonomi maupun budaya (Agrawal, tidak memiliki akses yang cukup, baik dari sisi ekonomi maupun budaya (Agrawal, 1986; Jayawera & Amunugama, Eds. 1987).

1986; Jayawera & Amunugama, Eds. 1987).  Kedua

 Kedua, struktur komunikasi yang feodalistik pada model tersebut juga cenderung, struktur komunikasi yang feodalistik pada model tersebut juga cenderung manipulatif/eksploitatif karena adanya monopoli sumber-sumber media dan

manipulatif/eksploitatif karena adanya monopoli sumber-sumber media dan dominasidominasi  pemberi pesan terhadap masyarakat sebagai

 pemberi pesan terhadap masyarakat sebagai penerima.penerima. Kritik atas kegagalan model komunikasi di atas

Kritik atas kegagalan model komunikasi di atas mendorong munculnya modelmendorong munculnya model komunikasi yang partisipatif. Jadi mengembangkan model komunikasi partisipatif  komunikasi yang partisipatif. Jadi mengembangkan model komunikasi partisipatif    pada dasarnya mengembangkan model alternatif dan model komunikasi paradigma   pada dasarnya mengembangkan model alternatif dan model komunikasi paradigma

(13)

dominan. Karena itu bertolak belakang dengan model komunikasi paradigma dominan. Karena itu bertolak belakang dengan model komunikasi paradigma dominan kaum elitis, model ini menekankan partisipasi grassroots dalam proses dominan kaum elitis, model ini menekankan partisipasi grassroots dalam proses komunikasi. Dalam penekanan model komunikasi partisipatif, komunitas diharapkan komunikasi. Dalam penekanan model komunikasi partisipatif, komunitas diharapkan mampu merancang standar dan prioritas sendiri yang mungkin unik untuk mengatasi mampu merancang standar dan prioritas sendiri yang mungkin unik untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

masalah yang dihadapi.

Peran komunikasi dalam model ini memang lebih kompleks dan bervariasi. Peran komunikasi dalam model ini memang lebih kompleks dan bervariasi. Tidak seperti model komunikasi paradigma dominan di mana peran kaun komunikasi Tidak seperti model komunikasi paradigma dominan di mana peran kaun komunikasi   bersifat exact, dalam model komunikasi partisipatif peran komunikasi akan sangat   bersifat exact, dalam model komunikasi partisipatif peran komunikasi akan sangat tergantung pada standar dan tujuan normatif komunitas. Akan tetapi, menurut model tergantung pada standar dan tujuan normatif komunitas. Akan tetapi, menurut model ini, komunikasi partisipatif setidaknya dapat membantu pengembangan identitas ini, komunikasi partisipatif setidaknya dapat membantu pengembangan identitas kultural; bertindak sebagai wahana ekspresi diri masyarakat dalam komunitas; kultural; bertindak sebagai wahana ekspresi diri masyarakat dalam komunitas; menyediakan sarana sebagai alat untuk mendiagnosis masalah-masalah komunitas; menyediakan sarana sebagai alat untuk mendiagnosis masalah-masalah komunitas; serta memfasilitasi artikulasi problem-problem komunitas (Srinivas, 1991).

serta memfasilitasi artikulasi problem-problem komunitas (Srinivas, 1991).

Prinsip dasar model ini adalah partisipasi anggota. Dalam konteks Prinsip dasar model ini adalah partisipasi anggota. Dalam konteks komunikasi pembangunan, partisipasi tersebut terkait beberapa hal, yaitu akses, komunikasi pembangunan, partisipasi tersebut terkait beberapa hal, yaitu akses,  partisipasi, serta swakelola dan swadaya.

 partisipasi, serta swakelola dan swadaya.

Pertama, soal akses. Secara singkat akses dapat diartikan sebagai kesempatan Pertama, soal akses. Secara singkat akses dapat diartikan sebagai kesempatan untuk menikmati sistem komunikasi yang ada. Dalam prakteknya hal ini dua tingkata untuk menikmati sistem komunikasi yang ada. Dalam prakteknya hal ini dua tingkata yaitu kesempatan untuk ikut memilih dan memperoleh umpan balik dari sistem yaitu kesempatan untuk ikut memilih dan memperoleh umpan balik dari sistem komunikasi yang ada.

komunikasi yang ada.

Kedua, soal partisipasi. Partisipasi mengandung pengertian pelibatan anggota Kedua, soal partisipasi. Partisipasi mengandung pengertian pelibatan anggota komunitas dalam proses pembuatan dan pengelolaan sistem komunikasi komunitas dalam proses pembuatan dan pengelolaan sistem komunikasi  pembangunan yang ada. Dalam penerapannya pelibatan ini dilaksanakan pada semua  pembangunan yang ada. Dalam penerapannya pelibatan ini dilaksanakan pada semua tingkatan mulai dari perencanaan, tingkat pengambilan keputusan, serta tingkat tingkatan mulai dari perencanaan, tingkat pengambilan keputusan, serta tingkat  produksi.

 produksi.

Ketiga, soal swakelola dan swadaya. Ini adalah partisipasi yang paling maju. Ketiga, soal swakelola dan swadaya. Ini adalah partisipasi yang paling maju. Dalam konteks ini, anggota komunitas mempunyai kekuasaan dalam pengambilan Dalam konteks ini, anggota komunitas mempunyai kekuasaan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut komunikasi. Kekuasaan ini tidak hanya berkenaan keputusan yang menyangkut komunikasi. Kekuasaan ini tidak hanya berkenaan dengan akses untuk memperoleh informasi dan untuk berperan dalam mengelola dengan akses untuk memperoleh informasi dan untuk berperan dalam mengelola sarana produksi, melainkan juga menyangkut pengelolaan komunitas terhadap sistem sarana produksi, melainkan juga menyangkut pengelolaan komunitas terhadap sistem komunikasi dan pengembangan kebijakan komunikasi.

(14)

Model Komunikasi Elitis vs Partisipatif  Model Komunikasi Elitis vs Partisipatif 

Model

Model Elitis Elitis Model Model Partisipatif Partisipatif  Tujuan

Tujuan Perubahan Perubahan Perilaku,Perilaku,   pengukuhan status quo,   pengukuhan status quo,

rekayasa sosial rekayasa sosial

Pernyataan diri, pembentukan Pernyataan diri, pembentukan kesadaran, tindakan kesadaran, tindakan  pembebasan

 pembebasan Sifat

Sifat Terpusat, Terpusat, mengawasi mengawasi secarasecara ketat, membakukan norma ketat, membakukan norma dan nilai lama, mengarahkan dan nilai lama, mengarahkan   perilaku seseorang guna   perilaku seseorang guna

menciptakan dukungan menciptakan dukungan terhadap kepentingan pusat terhadap kepentingan pusat kekuasaan.

kekuasaan.

Menyebar, mengembangkan Menyebar, mengembangkan lembaga dan memperjuangkan lembaga dan memperjuangkan kepentingan masyarakat kepentingan masyarakat setempat.

setempat.

Isi

Isi Pesan Pesan Kebijakan Kebijakan pusat pusat kekuasaan,kekuasaan,

  peringatan, peraturan,   peringatan, peraturan,

ancaman ancaman

Sesuai masalah setempat, Sesuai masalah setempat,   berdasarkan analisis sebab   berdasarkan analisis sebab

masalah, erat kaitannya dengan masalah, erat kaitannya dengan sejarah dan nilai-nilai setempat. sejarah dan nilai-nilai setempat. Pemberi

Pemberi Pesan Pesan Penguatan Penguatan pusat, pusat, lapisan lapisan atasatas terpelajar 

terpelajar 

Pemberi pesan adalah juga Pemberi pesan adalah juga  penerima pesan

 penerima pesan Penerima

Penerima Pesan Pesan Rakyat Rakyat miskin, miskin, “tidak “tidak  terpelajar”, wong cilik 

terpelajar”, wong cilik 

Penerima pesan adalah juga Penerima pesan adalah juga  pemberi pesan  pemberi pesan Hubungan pemberi Hubungan pemberi dan penerima dan penerima  pesan  pesan Simetrik, dominatif, Simetrik, dominatif, manipulatif  manipulatif  Simetrik, kesetaraan. Simetrik, kesetaraan. Proses

Proses Penyebaran Penyebaran Membujur Membujur dari dari atas atas keke  bawah, searah (monolog).  bawah, searah (monolog).

Selintang kesamping Selintang kesamping (horizontal) atau dari bawah ke (horizontal) atau dari bawah ke atas (bottom up), dua arah atas (bottom up), dua arah (dialogis).

(dialogis). Bentuk

Bentuk Media Media Teknologi tinggi, Teknologi tinggi, mahal mahal dandan   padat modal, jumlah   padat modal, jumlah besar- besaran.

 besaran.

Sederhana, murah, tepat guna, Sederhana, murah, tepat guna, sesuai dengan kemampuan dan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat.

kebutuhan masyarakat. Peram

Peram masyarakat masyarakat Kelompok Kelompok sasaran. sasaran. Kelompok Kelompok partisipanpartisipan Peran

(15)

REFERENSI REFERENSI

Fakih, Mansour dan Topatisamang, Roem. 1988. Biarkan Kami Bicara!. Jakarta: Fakih, Mansour dan Topatisamang, Roem. 1988. Biarkan Kami Bicara!. Jakarta:

P3M. P3M.

Gazali, Efendi (Ed.). 2002.

Gazali, Efendi (Ed.). 2002.   Penyiaran Alternatif Tapi Mutlak: Acuan tentang   Penyiaran Alternatif Tapi Mutlak: Acuan tentang    Penyiaran Publik dan Komunitas

  Penyiaran Publik dan Komunitas. Jakarta: Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP. Jakarta: Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia.

Universitas Indonesia.   Nasution, Zulkarimen. 2002.

  Nasution, Zulkarimen. 2002.  Komunikasi Pembangunan, Pengenalan Teori dan  Komunikasi Pembangunan, Pengenalan Teori dan  Penerapannya

 Penerapannya. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Oepen, Manfred. 1988. “Menerobos Budaya Bisu: Teori dan Praktek Komunikasi Oepen, Manfred. 1988. “Menerobos Budaya Bisu: Teori dan Praktek Komunikasi

Pengembangan Masyarakat” dalam Fakih dan Topatisamang Roem;

Pengembangan Masyarakat” dalam Fakih dan Topatisamang Roem; Biarkan Biarkan  Kami Bicara

 Kami Bicara !, Jakarta.!, Jakarta. Pratikno, Riyono. 1979.

Pratikno, Riyono. 1979. Komunikasi Pembangunan Komunikasi Pembangunan. Bandung: Alumni.. Bandung: Alumni. Srinivas, R. Melkote. 1991.

Srinivas, R. Melkote. 1991. Communication for Development in Third World:Communication for Development in Third World: Theory and Practice

Theory and Practice. London: Sage.. London: Sage.

Suranto, Hanif. Media untuk Pengambangan Komunitas. Suranto, Hanif. Media untuk Pengambangan Komunitas.

Gambar

Gambar  : Perception Matrix (R : Perception Matrix (Receiver Perspective) eceiver Perspective)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui produksi peralatan, jumlah kebutuhan peralatan dan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan pembangunan jalan lingkar tersebut dilakukan analisa terhadap

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT Yang Maha Esa karena dengan rahmatNya rangkaian buku ini selesai. Teruntuk tim kepenulisan PP Himpunan Dai Muda

Jika dalam knight's tour setiap persegi dari papan catur dapat dilewati tepat satu kali dan kuda kembali pada persegi semula maka disebut langkah kuda yang tertutup

Pada Laporan BMN ini dilampirkan pula cetakan Laporan Barang Milik Negara pada satuan kerja Balai Besar Pulp dan Kertas Tahunan Tahun Anggaran 2012 yang

Dalam hal ini, madrasah tidak lagi hanya dipandang sebagai lembaga pendidikan keagamaan atau lembaga penyelenggara kewajiban belajar, tetapi sudah merupakan

Umumnya terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain dengan penyemprotan cairan perasan tumbuhan, penyebaran/penanaman bagian tumbuhan disudut-sudut tertetu

Jumlah mahasiswa yang dapat dikelola akan sangat tergantung dari ruang kelas dan fasilitas yang dapat disediakan oleh perguruan tinggi tersebut, jumlah matakuliah yang

Salah satu model pembelajaran yang dapat membiasakan siswa menggunakan kemampuan bernalarnya adalah model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based