• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kumpulan Materi-Materi bulan Ramadhan Edisi ke-1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kumpulan Materi-Materi bulan Ramadhan Edisi ke-1"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Kumpulan Materi-Materi bulan Ramadhan

Edisi ke-1

 Al-Quran  Hadist  Kata Mutiara  Tanya jawab Oleh Dr. Derysmono, Lc, M.A Jakarta, 03 Maret 2020 Penerbit

Perkumpulan Dai Muda Indonesia Alamat:

Jl. Otista Raya No.64, RT.5/RW.12, Kp. Melayu, Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13330

(3)

3

Kumpulan Materi-Materi bulan Ramadhan. Dr. Derysmono, Lc, S.Pd.I, M.A.; Editor, Hanasa Shelviani; Penata Letak, Hanasa Shelviani ; Desain Cover Abdus Samad H Abdullah; Jakarta: Perkumpulan Dai Muda Indonesia, 2020.

45 hlm.;18X25 cm.

ISBN. 978-623-93161-4-3

--- Judul :

“Kumpulan Materi-Materi bulan Ramadhan” Penulis :

Dr. Derysmono, Lc, S.Pd.I, M.A. Editor:

Hanasa Shelviani Penata Letak : Hanasa Shelviani Desain Cover :

Abdus Samad H Abdullah Penerbit:

Perkumpulan Dai Muda Indonesia

Jl. Otista Raya No.64, RT.5/RW.12, Kp. Melayu, Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13330

daimuda.org * daimudaindonesia@gmail.com Cetakan pertama Syawwal 1441H/Juni 2020M

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT Yang Maha Esa karena dengan rahmatNya rangkaian buku ini selesai. Teruntuk tim kepenulisan PP Himpunan Dai Muda Indonesia terima kasih tak terhingga berkat doa dan dukungannya kumpulan khutbah Jum‟at ini dapat rampung.

E-Book yang berjudul “Materi -Materi Ramadhan Edisi 1” adalah kumpulan materi yang terdiri dari ayat alquran, hadist, kata mutiara dan sesi tanya jawab selama Ramadhan dibuat oleh Dr.Derysmono,Lc,S.Pd.I,M.A. dan Asatidzah HDMI.

Penulis paham bahwa masih banyak kekurangan dalam buku ini. Harapannya adalah ada kritik dan saran yang membangun. Untuk kemajuan kepenulisan PP HDMI, semoga buku ini dapat menjadi referensi pembaca sekalian.

Jakarta, 28 Mei 2020 Tim Penulis

(5)

5

Daftar Isi

Daftar Isi ... 5

Materi Pertama (1) ... 8

Hadist:PUASA adalah RUKUN ISLAM ... 8

Hadist: PUASA SARANA MENDAPAT SYAFA‟AT pada HARI KIAMAT ... 9

Kata Mutiara : SIKAP MENYAMBUT RAMADHAN ... 9

Materi kedua ( 2 ) ... 10

Ayat Alqur‟an: RAMADHAN BULAN di TURUNKANNYA ALQUR‟AN ... 10

Hadist : BALASAN bagi ORANG BERPUASA, DIJAUHKAN dari API NERAKA .. 10

Kata Mutiara : MEMANFAATKAN WAKTU ... 11

Kata Mutiara : HIDUP HANYA TIGA HARI ... 11

Materi ketiga ( 3) ... 12

Ayat Al-Qur‟an : PUASA adalah AMALAN TERBAIK ... 12

Hadist : PUASA adalah AMALAN TIADA TANDING ... 12

Kata Mutiara : WAKTU adalah TAMU ... 13

Kata Mutiara : PENYESALAN TANPA BERAMAL ... 13

Materi ke-empat ( 4 ) ... 14

Ayat Al-Qur‟an : GOLONGAN yang MENDAPAT KERINGANAN untuk TIDAK BERPUASA ... 14

Hadist : GANJARAN PAHALA TIDAK TERHINGGA untuk yang BERPUASA ... 14

Kata Mutiara: MENELANTARKAN WAKTU LEBIH BURUK dari KEMATIAN .... 15

Materi ke-lima (5) ... 16

Ayat al-Qur‟an : PAHALA TANPA BATAS untuk yang BERSABAR ... 16

Hadist : PUASA adalah PERISAI dari API NERAKA ... 16

Kata Mutiara: antara HARAPAN dan KEKHAWATIRAN atas AMAL SHALIH ... 16

Materi keenam ( 6 ) ... 17

Ayat al-Qur‟an :ANJURAN BerINFAQ di JALAN ALLAH ... 17

Hadist : “AL-RAYYAN” PINTU SURGA bagi ORANG BERPUASA ... 17

Hadist : HINDARI DUSTA saat BERPUASA ... 17

(6)

Materi ketujuh ( 7 )... 19

Ayat al-Qur‟an : PAHALA TERBAIK untuk ORANG BERBUAT BAIK ... 19

Hadist : KEBAIKAN yang DILIPATGANDAKAN HINGGA 700x ... 19

Hadist : DUA KEBAHAGIAAN untuk ORANG BERPUASA ... 19

Kata Mutiara : RAMADHAN BAGAI SEBUAH PERLOMBAAN ... 20

Materi ke-delapan ( 8 ) ... 21

Ayat Al-Qur‟an : BANYAK BERDO‟A di BULAN RAMADHAN ... 21

Hadist : DO‟A MUSTAJAB pada SETIAP HARI RAMADHAN dan di BEBASKAN dari API NERAKA ... 21

Hadist : DO‟A MUSTAJAB saat BERPUASA ... 21

Hadist : MEMPERBANYAK DO‟A saat BERBUKA PUASA ... 22

Kata Mutiara : BERDOALAH WAHAI ORANG BERPUASA ... 22

Materi ke-sembilan ( 9 ) ... 23

Ayat al-Qur‟an : JANGAN BERLEBIH-LEBIHAN MAKAN dan MINUM KETIKA SAHUR dan BERBUKA ... 23

Hadist : MAKAN dan MINUM SECUKUPNYA ... 23

Hadist : HINDARI BERLEBIHAN Saat MAKAN dan MINUM ... 23

Hadist : MAKANAN dan MINUMAN Sahur Nabi MUHAMMAD SAW ... 24

Hadist : MAKANAN BERBUKA Nabi MUHAMMAD SAW ... 24

Hadist : MAKAN SAHUR/BERBUKA BERSAMA-SAMA LEBIH BERKAH ... 25

Hadist : DO‟A KETIKA MINUM SUSU ... 25

Hadist : DOA untuk ORANG yang MEMBERI kitaMAKANAN BERBUKA ... 25

Kata Mutiara : BERBEKAL TAKWA ... 26

Materi ke-sepuluh ( 10 ) ... 27

Ayat al-Qur‟an : KEUTAMAAN beri‟tikaf di Masjid ... 27

Hadist: Nabi MUHAMMAD SAW I‟TIKAF di BULAN RAMADHAN ... 27

Kata Mutiara : Jangan Lalai Pemuda ... 28

Tanya Jawab Seputar Ramadhan ... 29

(7)

7

Tanya Jawab ke-4 : Apa saja yang dapat membatalkan puasa/ Shiyam? ... 29 Tanya Jawab ke-5 : Siapa saja yang boleh tidak puasa di bulan Ramadhan? ... 30 Tanya Jawab ke-6 : sahkan puasa orang yang ketika subuhnya dalam keadaan junub? . 30 Tanya Jawab ke-7 : Bagaimana Nabi SAW berinfaq di bulan Ramadhan? ... 31 Tanya Jawab ke-8 : Bolehkah seorang wanita beri‟tikaf di masjid? ... 32 Tanya Jawab ke-9 : Bagaimana rosulullah SAW dan sahabat melakukan persiapan dalam ramdhan? ... 33 Tanya Jawab ke-10 : Hidup sehat ketika ramadhan ala Nabi ... 34

Tanya Jawab ke-11 : Adakah masa dimana terjadi wabah di bulan ramadhan di jaman

rosul atau para sahabat? bila ada bagaimana mereka menghadapi dan mengatasinya? .. 36 Tanya Jawab ke-12 : ... 38

Tips & Tricks dalam beristiqamah dalam meraih pahala sebanyak-banyaknya di bulan ramadahan? ... 38 Tanya jawab ke-13 : Surah-Surah Kesukaan Rosulullah SAW ketika Ramadhan? ... 40 Tanya jawab ke-14 : Apa Esensi dari Ramadhan? ... 42

(8)

MATERI PERTAMA (1)

Ayat Al-Qur’an: KEWAJIBAN PUASA BAGI ORANG BERIMAN

ٌُْنَّيَؼَى ٌُْنِيْجَق ٍِِْ َِِْٝزَّىا َٚيَػ َتِزُم بَََم ًُبَٞ ِّصىا ٌُُنَْٞيَػ َتِزُم ا ٍَُْْٰ٘ا َِِْٝزَّىا بََُّٖٝبٰٰٓٝ

ََُۙ ُْ٘قَّزَر

٣٨١

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. QS. Al-Baqarah: 183

HADIST:PUASA ADALAH RUKUN ISLAM

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

ِالله ُه٘عس اًذَسٍ َُّأٗ ُالله لاإ َٔىإ لا ُأ ِحدبَٖش : ٍظَخ ٚيػ ًُلاعلإا ُِْٜث

َُبضٍس ًِ٘صٗ ، ِّحسىاٗ ، ِحبمضىا ِءبزٝإٗ ، ِحلاصىا ًِبقإٗ ،

“Islam dibangun di atas lima rukun: syahadat laa ilaaha illallah muhammadur rasulullah, menegakkan shalat, membayar zakat, haji dan puasa Ramadhan” (HR. Bukhari no. 8, 4515 – Muslim no. 16)

(9)

9

HADIST: PUASA SARANA MENDAPAT SYAFA‟AT PADA HARI KIAMAT

R

asulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam bersabda,

ُٔزؼٍْ ِ ّةس ْٛأ ًُبٞ ِّصىا ُه٘قٝ ِخٍبٞقىا ًَ٘ٝ ِذجؼيى ُبؼفشٝ ُُآشقىاٗ ًُبٞ ِّصىا

ِوَّٞيىبث ًََّْ٘ىا ُٔزؼٍْ ُُآشقىا ُه٘قٝٗ ٔٞف ْٜؼِّفشف َحَّٖ٘شىاٗ ًَبؼَّغىا

ْٜؼِّفشف

غفشٞف هبق ٔٞف

“Puasa dan Al-Qur‟an, keduanya akan memberi syafaat kelak di hari kiamat. Puasa berkata: „Ya Rabb, aku menahannya makan dan menyalurkan syahwatnya, maka izinkanlah aku memberi syafaat padanya‟. Al Qur‟an berkata: „Ya Rabb, aku menahannya dari tidur di malam hari, maka izinkanlah aku memberi syafaat padanya‟. Allah berfirman: „jika demikian berilah ia syafa‟at‟” (HR. Ahmad 10/118. Ahmad Syakir dalam Ta‟liq-nya terhadap Musnad Ahmad menyatakan bahwa sanadnya shahih).

KATA MUTIARA : SIKAP MENYAMBUT RAMADHAN

“Selamat datang bulan yang membersihkan kita dari dosa-dosa.”

(Umar bin Khattab)

“Para sahabat, enam bulan sebelum Ramadhan berdoa umurnya dipanjangkan agar bisa bertemu Ramadhan. Lalu enam bulan setelahnya, mereka terus berdoa

agar amal di bulan mulia tersebut diterima.” (Mualli bin Al-Fadhal)

(10)

MATERI KEDUA ( 2 )

AYAT ALQUR‟AN: RAMADHAN BULAN DI TURUNKANNYA

ALQUR‟AN

Allah Ta‟ala berfirman,

ِطبَّْيِى ًٙذُٕ َُُآ ْشُقْىا ِِٔٞف َه ِضُّْأ ِٛزَّىا َُبَضٍََس ُشَْٖش

َٙذُْٖىا ٍَِِ ٍدبََِّْٞث َٗ

َُْٔصَْٞيَف َشَّْٖشىا ٌُُنٍِْْ َذَِٖش َََِْف ُِبَق ْشُفْىا َٗ

ُ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah: 185).

HADIST : BALASAN BAGI ORANG BERPUASA, DIJAUHKAN DARI API NERAKA

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam juga bersabda:

سبْىا ِػ ٖٔخٗ لىازث الله ذػبث لاإ الله وٞجع ٜف بٍ٘ٝ ً٘صٝ ذجػ ٍِ بٍ

بفٝشخ ِٞؼجع

“Tidaklah seorang hamba yang berpuasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim.” (HR.

(11)

11

Kata Mutiara : MEMANFAATKAN WAKTU

“Wahai anak keturunan Adam, sesungguhnya engkau adalah hitungan hari. Jika hilang 1 hari, maka hilang pula sebagian dirimu.”

(Hasan al-Basri)

KATA MUTIARA : HIDUP HANYA TIGA HARI

“Hakikat dunia hanyalah tiga hari. Hari kemarin telah berlalu dengan apa yang telah terjadi. Hari esok boleh jadi engkau tak akan menjumpainya. Hari ini adalah milikmu maka laukakanlah amal shalih.”

(12)

MATERI KETIGA ( 3)

AYAT AL-QUR‟AN : PUASA ADALAH AMALAN TERBAIK

Dan firman Allah.

ُ٘

ُ

ََُيْؼَر ٌُْزُْْم ُِْإ ۖ ٌُْنَى ٌشَْٞخ اٍُُ٘٘صَر َُْأ َٗ

“Dan kalau kalian puasa, itu lebih baik bagi kalian kalau kalian mengetahuinya” [Al-Baqarah : 184]

HADIST : PUASA ADALAH AMALAN TIADA TANDING

Rasulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam bersabda kepada Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu‟anhu,

لٞيػ ، ٔى َوثٍ لا َّّٔئف ًَِّ٘صىبث لٞيػ ، بٖى َوثٍ لا َّّٔئف ِحشدٖىبث لٞيػ

ِد٘دُّغىبث

لْػ َّظزٗ ، ًخخسد بٖث ُالله لؼفس لاإ ًحذدع ِلله ُذُدغر لا لَّّئف ،

خئٞغخ بٖث

ُ

“Hendaknya engkau hijrah, karena ia ibadah yang tidak ada tandingannya, hendaknya engkau berpuasa karena puasa itu ibadah yang tidak ada tandingannya, hendaknya engkau bersujud karena tidaklah engkau sujud sekali melainkan Allah tinggikan derajatmu satu derajat dan menghapus satu dosamu” (HR. An Nasa-i no. 2220. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa-i)

(13)

13

KATA MUTIARA : WAKTU ADALAH TAMU

“Wahai anak Adam, waktu siangmu adalah tamu bagimu, maka berbuat baiklah kepadanya. Karena jika engkau berbuat baik kepadanya maka ia akan pergi dengan menyanjungmu. Sebaliknya, jika engkau berbuat buruk kepadanya maka ia akan pergi dengan mencelamu. Demikian pula waktu malammu.”

(al-Hasan al-Basri)

KATA MUTIARA : PENYESALAN TANPA BERAMAL

“Tidaklah aku menyesali sesuatu sebagaimana aku menyesali hari yang matahari telah terbenam dalam keadaan jatah usiaku berkurang sedangkan amalku tak bertambah.”

(14)

Materi ke-empat ( 4 )

AYAT AL-QUR‟AN : GOLONGAN YANG MENDAPAT KERINGANAN UNTUK TIDAK BERPUASA

Allah berfirman,

َشَخُأ ًٍبََّٝأ ٍِِْ ٌحَّذِؼَف ٍشَفَع َٚيَػ َْٗأ بًضٝ ِشٍَ ٌُْنٍِْْ َُبَم َََِْف ٍداَدُٗذْؼٍَ بًٍبََّٝأ

ُقِٞغُٝ َِِٝزَّىا َٚيَػ َٗ

َُٔى ٌشَْٞخ ََُٖ٘ف اًشَْٞخ َع ََّ٘غَر َََِْف ٍِِٞنْغٍِ ًُبَؼَط ٌخَْٝذِف َُّٔ٘

ََُُ٘يْؼَر ٌُْزُْْم ُِْإ ٌُْنَى ٌشَْٞخ اٍُُ٘٘صَر َُْأ َٗ

ُ

(pada) hari-hari yang tertentu. Barangsiapa yang sakit atau safar, maka mengganti di hari lain. Bagi orang yang mampu, maka ia membayar fidyah memberi makan orang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan (membayar kelebihan), maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 184.

Hadist : GANJARAN PAHALA TIDAK TERHINGGA untuk yang BERPUASA

Rasulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam bersabda,

ي

ٛ ِضخأ بّأٗ ِٜى ٖ٘ف ًَبٞصىا لاإ ٔى ًَدآ ِِثا ِوََػ ُّوم َّوخٗ َّضػ ُالله ُه٘ق

ِٔث

ُ

“Allah „azza wa jalla berfirman: setiap amalan manusia itu bagi dirinya, kecuali puasa. Karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalas pahalanya.” (HR. Bukhari no. 1904, Muslim no. 1151).

(15)

15

KATA MUTIARA: MENELANTARKAN WAKTU LEBIH BURUK DARI KEMATIAN

“Menelantarkan waktu lebih buruk dibandingkan kematian karena menelantarkan waktu akan memutusmu dari Allah dan kampung akhirat sedangkan kematian

hanyalah memutusmu dari dunia dan penduduknya.” (Ibnu al-Qayyim)

(16)

Materi ke-lima (5)

Ayat al-Qur‟an : PAHALA TANPA BATAS UNTUK YANG BERSABAR

Allah Ta‟ala berfirman,

با ض ح زْي غ ت ْى ْ زْج أ ٌٔ ز تاَّصنا ىَّف ٕ ي ا ًََّ إ

“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu diganjar pahala oleh Allah tanpa batasan” (QS. Az Zumar: 10).

Hadist : PUASA ADALAH PERISAI DARI API NERAKA

Rasulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam bersabda,

ةَُّ ج وايصنا

“Puasa adalah Perisai.(HR.Bukhari no. 1894, Muslim no.1151).

Kata MUTIARA: ANTARA HARAPAN DAN KEKHAWATIRAN ATAS AMAL SHALIH

“Engkau dapati mereka bersungguh-sungguh dalam beramal shalih. Ketika mereka telah selesai melakukannya, muncul rasa cemas pada diri mereka, apakah

amal mereka diterima atau tidak.” („Abdul „Aziz bin Abu Dawud)

(17)

17

Materi keenam ( 6 )

Ayat al-Qur‟an :ANJURAN BerINFAQ di JALAN ALLAH

Allah berfirman,

اُ٘قْيُر َلا َٗ ِ َّاللَّ ِوِٞجَع ِٜف اُ٘قِفَّْأ َٗ

َ َّاللَّ َُِّإ ۛ اُِْ٘غْزَأ َٗ ۛ ِخَنُيَّْٖزىا َٚىِإ ٌُْنِٝذَْٝؤِث

ِِِْٞغْسَُْىا ُّت ِسُٝ

ُ

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah : 195).

Hadist : “AL-RAYYAN” PINTU SURGA bagi ORANG BERPUASA

Rasulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam bersabda,

لاإ ُُٔيخذٝ لا ، َُبَّٝ َّشىا َََّٚغُٝ ٌةبث بٖٞف ، ٍةاْ٘ثأ ُخّٞبَث خْدىا ٜف

ََُُِ٘ئبَّصىا

“Di surga ada delapan pintu, di antaranya ada pintu yang dinamakan Ar Rayyan. Tidak ada yang bisa memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa” (HR.

Bukhari no. 3257).

Hadist : HINDARI DUSTA SAAT BERPUASA

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,

ّ يا ع ط ع د ي ٌْ أ ى ف ة جا ح َّ لِلّ شْي ه ف ّ ت م ً عْنا ٔ رٔ ُّزنا ل ْٕ ق ْع د ي ْى ن ٍْ ي

(18)

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” HR. Bukhari no. 1903.

Kata Mutiara : BALASAN ORANG BERPUASA dengan NIAT yang SALAH

“Orang yang gemar berbuat riya‟ akan diberi balasan kebaikan mereka di dunia. Mereka sama sekali tidak akan dizholimi. Namun ingatlah, barangsiapa yang melakukan amalan puasa, amalan shalat atau amalan shalat malam namun hanya ingin mengharapkan dunia, maka balasan dari Allah: “Allah akan memberikan baginya dunia yang dia cari-cari. Akan tetapi, amalannya akan lenyap di akhirat nanti karena mereka hanya ingin mencari keuntungan dunia. Di akhirat, mereka juga akan termasuk orang-orang yang merugi”

(19)

19

Materi ketujuh ( 7 )

Ayat al-Qur‟an : PAHALA TERBAIK UNTUK ORANG BERBUAT BAIK

Allah berfirman,

َْْٰٚغُسْىا اَُْ٘غْزَأ َِِٝزَّيِى

َلِئَٰىُٗأ ۚ ٌخَّىِر َلا َٗ ٌشَزَق ٌَُُْٖٕ٘خ ُٗ ُقَٕ ْشَٝ َلا َٗ ۖ ٌحَدبَٝ ِص َٗ

ُٗذِىبَخ بَِٖٞف ٌُْٕ ۖ ِخََّْدْىا ُةبَسْصَأ

ُ ُ

“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.”(Q.S Yûnus : 26).

Hadist : KEBAIKAN YANG DILIPATGANDAKAN HINGGA 700X

Rasulullah SAW bersabda,

ٗ ضػ هبق فؼض خئبَؼجع ٚىإ بٖىبثٍأ ششؼث خْغسىا ٔى ًدآ ِثا وَػ وم

ّٔئف ًبٞصىا لاإ : وخ

ٔث ٛضخأ ٛزىا بّأ ٗ ٜى

“Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: „Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.”(HR. Muslim no.1151).

Hadist : DUA KEBAHAGIAAN untuk ORANG BERPUASA

Rasulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam bersabda,

ِلغَىا ِرٝس ٍِ ِالله َذْػ ُتٞطأ ٌِئبصىا ٌِف ِف٘يَخَى ِٓذٞث ٍذَسٍ ُظفّ ٛزىاٗ

ٍِٔ٘صث َذ ِشَف َّٔثس ٜقى ارإٗ ، َذ ِشَف َشغفَأ ارإ بَُْٖزَشفٝ ُِبزز ْشَف ٌِئبصيى,

ُ

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah itu lebih wangi daripada misik. Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika ia bertemu Rabb-Nya” (HR. Bukhari no. 1904, Muslim no. 1151).

(20)

Kata Mutiara : RAMADHAN BAGAI SEBUAH PERLOMBAAN

“Allah menjadikan bulan Ramadhan sebagai kancah(arena)bagi hamba-Nya untuk berpacu melakukan ketaatan untuk meraih rida-Nya. Ada yang mendahului sehingga mendapat kemenangan. Ada juga yang terbelakang sehingga kalah.”

(21)

21

Materi ke-delapan ( 8 )

Ayat Al-Qur‟an : BANYAK BERDO‟A di BULAN RAMADHAN

Allah Ta‟ala berfirman,

ُِبَػَد اَرِإ ِعاَّذىا َح َْ٘ػَد ُتٞ ِخُأ ٌتٝ ِشَق ِِّّٜئَف َِّْٜػ ِٛدبَجِػ َلَىَؤَع اَرِإ َٗ

ُُٗذُش ْشَٝ ٌَُّْٖيَؼَى ِٜث اٍُِْْ٘ؤُْٞى َٗ ِٜى اُ٘جٞ ِدَزْغَْٞيَف

ُ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo‟a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186).

Hadist : DO‟A MUSTAJAB pada SETIAP HARI RAMADHAN dan di BEBASKAN dari API NERAKA

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,

ٌٍِيْغٍُ ِّوُنِى َُِّإ َٗ, َُبَضٍََس ِشَْٖش ِٚف ِسبَّْىا ٍَِِ َءبَقْزِػ ًٍ َْ٘ٝ ِّوُم ِٚف ِ ّ ِلِل َُِّإ

َُٔى ُتْٞ ِدَزْغََٞف بَِٖث ُْ٘ػْذَٝ ًح َْ٘ػَد

”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do‟a, akan dikabulkan.” (HR. Al Bazaar).

HADIST : DO‟A MUSTAJAB SAAT BERPUASA

Dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu, Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,

(22)

خ

ُح َْ٘ػَد َٗ ُهِدبَؼْىا ًُبٍَِلإا َٗ َشِغْفُٝ َّٚزَز ٌُِئبَّصىا ٌُُُٖر َْ٘ػَد ُّدَشُر َلا ٌخَثَلا ََ

ًُ٘يْظََْىا

ُ

“Tiga orang yang do‟anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do‟a orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad).

HADIST : MEMPERBANYAK DO‟A SAAT BERBUKA PUASA

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,

ًُ٘يْظََْىا ُح َْ٘ػَد َٗ ُشِغْفُٝ َِٞ ِز ٌُِئبَّصىا َٗ ُهِدبَؼْىا ًُبٍَِلإا ٌُُُٖر َْ٘ػَد ُّدَشُر َلا ٌخَثَلاَث

َِ

“Ada tiga orang yang do‟anya tidak ditolak: (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do‟a orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi)

Kata Mutiara : BERDOALAH WAHAI ORANG BERPUASA

“Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak do‟a demi urusan akhirat dan dunianya, juga ia boleh berdo‟a untuk hajat yang ia inginkan, begitu pula jangan lupakan do‟a kebaikan untuk kaum muslimin secara umum.”

(23)

23

Materi ke-sembilan ( 9 )

AYAT AL-QUR‟AN : JANGAN BERLEBIH-LEBIHAN MAKAN DAN MINUM KETIKA SAHUR DAN BERBUKA

Allah berfirman:

َِِٞف ِشْغَُْىا ُّت ِسُٝ لا َُِّّٔإ اُ٘ف ِشْغُر لا َٗ اُ٘ثَشْشا َٗ اُ٘يُم َٗ

"Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A‟raf: 31).

HADIST : MAKAN DAN MINUM SECUKUPNYA

Nabi sallallahu „alaihi wa sallam juga bersabda:

، َُٔجْيُص ََِِْقُٝ دبَََْٞقُى ًََدآ ِِْثا ِتْغَسِث ، ٍِْغَث ٍِِْ اًّشَش ًءبَػِٗ ٌٍَِّٜدآ َلأٍَ بٍَ

ُث َٗ ، ٍِِٔبَؼَغِى ٌثُيُثَف ، َخَىبَسٍَ لا َُبَم ُِْئَف

ِِٔغَفَِْى ٌثُيُث َٗ ، ِِٔثا َشَشِى ٌثُي

“Tidak ada wadah yang dipenuhi anak Adam yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah anak Adam mengkonsumsi beberapa suap makanan untuk menguatkan tulang rusuknya. Kalau memang tidak ada jalan lain (memakan lebih banyak), maka berikan sepertiga untuk (tempat) makanan, sepertiga untuk (tempat) minuman dan sepertiga untuk (tempat) nafasnya." (HR. Tirmizi, no. 2380, Ibnu Majah, no. 3349, dishahihkan oleh Al-Albany dalam kitab shahih Tirmizi, no. 1939)

Hadist : HINDARI BERLEBIHAN Saat MAKAN dan MINUM

Rasulullah sallallahu „alaihi wa sallam bersabda:

ِخٍَبَِٞقْىا ًَ َْ٘ٝ بًػُ٘خ ٌُُْٕشَثْمَأ بَُّّْٞذىا ِٜف بًؼَجِش ِطبَّْىا َشَثْمَأ َُِّإ

“Sesungguhnya orang yang paling banyak kenyang di dunia, mereka adalah orang yang paling lapar di hari kiamat”. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abu Dunya, Dishahihkan oleh Al-Albany dalam kitab As-Silasilah As-Shahihah, no 342).

(24)

Hadist : MAKANAN dan MINUMAN Sahur Nabi MUHAMMAD SAW

Abu Hurairah radhiyallahu „anhu, dari Nabi shallallahu „alaihi wa sallam:

شَزىا ٍِؤَىا س٘سع ٌؼّ

“sebaik-baik (menu) makan sahur seorang Mu‟min adalah tamar (kurma) (HR. Abu Dawud: 23345).

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda;

ءبٍ ٍِ خػشدث ٘ىٗ اٗشسغر

“Bersahurlah!meski hanya dengan –meminum-seteguk air”. (HR. Ibnu Hibban (3476), hadits ini hasan)

Hadist : MAKANAN BERBUKA Nabi MUHAMMAD SAW

Hadits Anas radhiyallahu „anhu, beliau berkata:

داشَٞزف دبجطس ِنر ٌى ُئف دبجطس ٚيػ ٜيصٝ ُأ وجق شغفٝ ٜجْىا ُبم

ءبَىا ٍِ دا٘غز بغز داشَٞر ِنر ٌى ُئف

“Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wasallam berbuka puasa sebelum melakukan sholat magrib dengan ruthob, jika tidak ada ruthob (kurma basah)maka beliau berbuka dengan beberapa butir tamr(kurma kering) dan jika tidak ada tamar maka beliau meminum beberapa teguk air putih”. (HR. Tirmidzi: 696, ini merupakan hadits yang shahih).

Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,

ّٔئف ءبَىبف اشَر ذدٝ ٌى ُئف خمشث ّٔئف شَر ٚيػ شغفٞيف ٌمذزأ شغفأ ارإ

سٖ٘ط

(25)

25

“Jika salah seorang di antara kalian akan berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma sebab kurma itu berkah, kalau tidak ada, maka dengan air karena air itu bersih dan suci.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Hadist : MAKAN SAHUR/BERBUKA BERSAMA-SAMA LEBIH BERKAH

Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:

بَجُٝ ٌُْنٍَِبؼَط َٚيَػ ا ُْ٘ؼََِزْخِا

ِِْٔٞف ٌُْنَى ْك ِس

“Berkumpullah kalian dalam menyantap makanan kalian (bersama-sama), (karena) di dalam makan bersama itu akan memberikan berkah kepada kalian.” [HR. Abu Dawud no. 3764, hasan. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 664].

Hadist : DO‟A KETIKA MINUM SUSU

Rasulullah SAW bersabda:

ٍُِْْٔ بَّْد ِص َٗ بََْزْقَصَس بََِْٞف بََْى ْك ِسبَث ٌَُّّٖيىَا

“Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau rizkikan kepada kami dan tambahkanlah (rizki) kepada kami darinya.” Hasan: Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 3730), at-Tirmidzi (no. 3451) dan an-Nasa-i dalam „Amalul Yaum wal Lailah (no. 286-287).

Hadist : DOA untuk ORANG yang MEMBERI kitaMAKANAN BERBUKA

Rasulullah SAW bersabda;

َوَمَأ َٗ َُ َُِْ٘ئبَّصىا ٌُُمَذِْْػ َشَغْفَا

خَنِئَلاََْىا ٌُُنَْٞيَػ ْذَّيَص َٗ ُسا َشْثَلأْا ٌُُنٍَبَؼَط

(26)

“Telah berbuka di rumahmu orang-orang yang berpuasa, telah makan makananmu orang-orang baik dan semoga para Malaikat bershalawat (berdo‟a) untukmu.” Shahih: Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 3854) dan Ibnu Majah (no. 1747)

Kata Mutiara : BERBEKAL TAKWA

“Berbekallah dengan takwa sesungguhnya engkau tak mengetahui” “Jika malam telah gelap, apakah engkau kan tetap hidup hingga waktu fajar”

(27)

27

Materi ke-sepuluh ( 10 )

Ayat al-Qur’an : KEUTAMAAN beri’tikaf di Masjid

… َََِّٞجَزَٝ َّٚزَز اُ٘ث َشْشا َٗ اُ٘يُم َٗ ٌُْنَى ُالله َتَزَم بٍَ اُ٘غَزْثا َٗ َُُِّٕٗشِشبَث ََُْٟبَف

َٚىِإ ًَبَّٞ ِصىا اَُِّ٘رَأ ٌَُّث ِشْدَفْىا ٍَِِ ِد َْ٘عَلأْا ِظَْٞخْىا ٍَِِ ُضَْٞثَلأْا ُظَْٞخْىا ٌُُنَى

َّْٞيىا

َلاَف ِالله ُدُٗذُز َلْيِر ِذ ِخبَغََْىا ِٜف َُُ٘فِمبَػ ٌُْزَّْأ َٗ َُُِّٕٗشِشبَجُر َلا َٗ ِو

َُُ٘قَّزَٝ ٌَُّْٖيَؼَى ِطبَّْيِى ِِٔربََٝآ ُالله َُِِّٞجُٝ َلِىَزَم بَُٕ٘ثَشْقَر.

”..maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri‟tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka jangan kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa.”(QS. al-Baqarah: 187).

Hadist: Nabi MUHAMMAD SAW I‟TIKAF di BULAN RAMADHAN

Riwayat dari Aisyah,

ٌََّيَع َٗ َِْٔٞيَػ ُالله َّٚيَص َِّٜجَّْىا ََُّأ

َُبَضٍََس ٍِِْ َش ِخا ََٗلأْا َشَشَؼىْا ُفِنَزْؼَٝ َُبَم

.ِِٓذْؼَث ٍِِْ ُُٔخا َٗ ْصَأ َفَنَزْػا ٌَُّث ُالله ُٓبَّف ََ٘ر َّٚزَز

“Bahwa Nabi saw melakukan i‟tikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat,

kemudian istri-istri beliau melakukan i‟tikaf setelah beliau wafat.”

(28)

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam ص ْٔ لأا زْش عْنا ثْف ك حْعا َّى ث ة هْيَّهنا ِ ذ ْ ش ً حْن أ ل َّٔ لأا زْش عْنا ثْف ك حْعا ىِّ َ إ ز خا ٔ لأا زْش عْنا ى ف ا ََّٓ إ ى ن مي ق ف ثي ج أ َّى ث ط ْف ك حْع يْه ف ف ك حْع ي ٌْ أ ْى كُْ ي َّة ح أ ٍْ ً ف .» ّ ع ي ساَُّنا ف ك حْعا ف

“Sungguh saya beri‟tikaf di di sepuluh hari awal Ramadhan untuk mencari malam kemuliaan (lailat al-qadr), kemudian saya beri‟tikaf di sepuluh hari pertengahan Ramadhan, kemudian Jibril mendatangiku dan memberitakan bahwa malam kemuliaan terdapat di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Barangsiapa yang ingin beri‟tikaf, hendaklah dia beri‟tikaf (untuk mencari malam tersebut). Maka para sahabat pun beri‟tikaf bersama beliau. Fath al-Baari 4/271.

Kata Mutiara : Jangan Lalai Pemuda

Betapa banyak pemuda di sore dan siang hari ia tertawa. Sementara kain kafannya telah ditenun sedang ia tidak menyadarinya.

(29)

29

Tanya Jawab Seputar Ramadhan

Oleh Dr. Derysmono, Lc, S.Pd.I, M.A

Tanya Jawab ke-1: Apa saja syarat wajib berpuasa ?

Jawaban :

Syarat wajib melaksanakan puasa adalah: 1. Islam 2. Baligh (cukup umur) 3. Berakal (tidak hilang akal) 4. sehat (tidak sakit), 5. bermukim (bukan musafir), 6. wanita yang suci dari haidh dan nifas.

Tanya Jawab ke-2: Apa rukun berpuasa ?

Jawaban :

Rukun Puasa Puasa tidak akan sah jika tidak memenuhi rukun-ruku puasa, yaitu: 1. Niat, 2. Menahan diri Yaitu me nahan diri dari. segala yang membatalkan puasa seperti : makan, minum dan bersetubuh mulai terbit fajar sampai terbenanam matahari.

Tanya Jawab ke-3: Kapan datangnya bulan Ramadhan?

Jawaban : Datangnya bulan Ramadhan ditetapkan dengan dua jalan, pertama dengan terlihatnya hilal dan kedua, setelah menggenapkan bulan Sya'ban hingga 30 hari.

Tanya Jawab ke-4 : Apa saja yang dapat membatalkan puasa/ Shiyam?

Jawaban :

(30)

Kedua, mengobati dengan cara memasukkan benda (obat atau benda lain) pada salah satu dari dua jalan (qubul dan dubur).

Ketiga, muntah dengan sengaja.

Keempat, melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis (jima‟) dengan sengaja.

Kelima, keluarnya air mani (sperma) disebabkan bersentuhan kulit. Keenam, mengalami haid atau nifas pada saat puasa.

Ketujuh, gila (junun) pada saat menjalankan ibadah puasa. Kedelapan, murtad pada saat puasa.

Tanya Jawab ke-5 : Siapa saja yang boleh tidak puasa di bulan Ramadhan?

Jawaban : 1. Orang sakit

2. Orang bersafar

3. Orang yang Sudah Tua dan Dalam Keadaan Lemah, Juga Orang Sakit yang Tidak Kunjung Sembuh

4. Wanita Hamil dan Wanita Menyusui 5. Wanita yang Mengalami Haidh dan Nifas

6. Orang yang khawatir jika berpuasa dirinya akan mati. Orang seperti ini wajib tidak puasa.

Tanya Jawab ke-6 : sahkan puasa orang yang ketika subuhnya dalam keadaan

junub?

(31)

31 Dalam Riwayat Aisyah ia berkata :

َِْٔٞيَػ ُ َّاللَّ َّٚيَص ِ َّاللَّ َهُ٘عَس ََُّأ

ِِٔيَْٕأ ٍِِْ ٌتُُْخ َُٕ٘ َٗ ُشْدَفْىا ُُٔم ِسْذُٝ َُبَم ٌََّيَع َٗ

ًُ٘صَٝ َٗ ُوِغَزْغَٝ ٌَُّث

ُ

Rasulullah SAW sungguh pernah memasuki waktu fajar pada bulan Ramadhan sementara beliau dalam keadaan junub bukan karena mimpi, maka beliau kemudian mandi dan berpuasa (HR Muslim, dari Aisyah).

Dari Abu Bakr bin Abdurrahman, dia berkata:

ْذَىبَق بََْْٖػ ُ َّاللَّ َٜ ِضَس َخَشِئبَػ َٚيَػ بَْْيَخَد َّٚزَز َُٔؼٍَ ُذْجََٕزَف ِٜثَأ َٗ بََّأ ُذُْْم

َُبَم ُِْإ ٌََّيَع َٗ َِْٔٞيَػ ُ َّاللَّ َّٚيَص ِ َّاللَّ ِهُ٘عَس َٚيَػ ُذَْٖشَأ

ِْ ٍِ بًجُُْخ ُرِجْصَُٞى

َلِىَر َوْثٍِ ْذَىبَقَف َخَََيَع ًُِّأ َٚيَػ بَْْيَخَد ٌَُّث ٍُُُٔ٘صَٝ ٌَُّث ًٍ َلاِزْزا ِشَْٞغ ٍعبََ ِخ

Dahulu aku pergi bersama-sama bersama ayahku kepada „Aisyah radhiyallahu‟anha untuk menanyakan suatu perkara. Beliau menjawab, “Aku bersaksi atas nama Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam. Sungguh beliau pernah memasuki waktu pagi dalam keadaan junub karena berhubungan -dengan istri di malamnya- dan bukan karena mimpi, kemudian beliau mandi dan tetap berpuasa.” Kemudian kami juga bertanya kepada Ummu Salamah, dan ternyata beliau juga memberikan jawaban yang serupa (HR. Bukhari dalam Kitab as-Shiyam)

Tanya Jawab ke-7 : Bagaimana Nabi SAW berinfaq di bulan Ramadhan?

Jawaban :

Rasulullah SAW sangat dermawan di bulan Ramadhan, Sebagaimana dalam hadits Ibnu Abbas disebutkan:

(32)

ُُُ٘نَٝ بٍَ َد َْ٘خَأ َُبَم َٗ ِطبَّْىا َد َْ٘خَأ ٌََّيَع َٗ َِْٔٞيَػ ُ َّاللَّ َّٚيَص ِ َّاللَّ ُهُ٘عَس َُبَم

ِشَْٖش ٍِِْ ٍخَيَْٞى ِّوُم ِٜف ُٓبَقْيَٝ ُوٝ ِشْج ِخ َُبَم َٗ ُوٝ ِشْج ِخ ُٓبَقْيَٝ َِٞ ِز َُبَضٍََس ِٜف

َضٍََس

ُآ ْشُقْىا ُُٔع ِساَذَُٞف َُب

ُ

“Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau bertambah kedermawanannya di bulan Ramadlan ketika bertemu dengan malaikat Jibril, dan Jibril menemui beliau di setiap malam bulan Ramadlan untuk mudarosah (mempelajari) Al Qur‟an” (HR Al Bukhari).

Tanya Jawab ke-8 : Bolehkah seorang wanita beri’tikaf di masjid?

Jawaban :

Menurut pendapat jumhur ulama boleh seorang wanita beri‟tikaf di masjid, dengan dalil berikut ini;

Firman Allah ta‟ala,

َةا َشْسَِْىا بَّٝ ِشَمَص بََْٖٞيَػ َوَخَد بَََّيُم

“Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab…” (Ali „Imran: 37). dan firman-Nya,

بًثبَد ِز ٌُِِّْٖٗد ٍِِْ ْدَزَخَّربَف

“Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka…” (QS. Maryam: 17).

Dari „Aisyah radhiyallahu „anha, ia berkata,

ُِّٚجَّْىا َُبَم

صلى الله عليه وسلم

ُة ِشْضَأ ُذُْْنَف ، َُبَضٍََس ٍِِْ ِش ِخا ََٗلأا ِشْشَؼْىا ِٚف ُفِنَزْؼَٝ

ِشْضَر َُْأ َخَشِئبَػ ُخَصْفَز ْذََّرْؤَزْعبَف ، ُُٔيُخْذَٝ ٌَُّث َرْجُّصىا ِّٚيَصَُٞف ًءبَج ِخ َُٔى

َة

(33)

33

ُِّٚجَّْىا َرَجْصَأ بَََّيَف ، َشَخآ ًءبَج ِخ

صلى الله عليه وسلم

َهبَقَف َخَِٞجْخَلأا َٙأ َس

«

اَزَٕ بٍَ

. »

ُِّٚجَّْىا َهبَقَف َشِجْخُؤَف

صلى الله عليه وسلم

«

َِِِّٖث َُ َْٗشُر ُّشِجْىآ

. »

َلِىَر َفبَنِزْػِلاا َك َشَزَف

ها ََّ٘ش ٍِِْ اًشْشَػ َفَنَزْػا ٌَُّث ، َشَّْٖشىا

ُ

“Nabi shallallahu „alaihi wa sallam biasa beri‟tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Aku mendirikan tenda untuk beliau. Kemudian beliau melaksanakan shalat Shubuh dan memasuki tenda tersebut. Hafshah meminta izin pada „Aisyah untuk mendirikan tenda, „Aisyah pun mengizinkannya. Ketika Zainab binti Jahsy melihat Nabi shallallahu „alaihi wa sallam beri‟tikaf dalam tenda, ia meminta untuk didirikan tenda, lalu didirikanlah tenda yang lain. Ketika di Shubuh hari lagi Nabi shallallahu „alaihi wa sallam melihat banyak tenda, lantas beliau bertanya, “Apa ini?” Beliau lantas diberitahu dan beliau bersabda, “Apakah kebaikan yang kalian inginkan dari ini?” Beliau meninggalkan i‟tikaf pada bulan ini dan beliau mengganti dengan beri‟tikaf pada sepuluh hari dari bulan Syawal.” (HR. Bukhari no. 2033).

Tanya Jawab ke-9 : Bagaimana rosulullah SAW dan sahabat melakukan

persiapan dalam ramdhan?

Jawaban:

Rasulullah SAW dan para sahabatnya menyambut Ramadhan dengan gembira, layaknya menyambut seorang tamu, karena mereka melihat keutamaan yang besar bagi orang-orang yang menyambut Ramadhan, berdasarkan firman Allah,

Allah berfirman,

ِوْضَفِث ْوُق

َُُ٘ؼََْدَٝ بٍََِّّ ٌشَْٞخ َُٕ٘ ْاُ٘زَشْفَْٞيَف َلِىَزِجَف ِِٔزََْزَشِثَٗ ِّٔيىا

(34)

Katakanlah: „Dengan kurnia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”(QS. Yunus [10]: 58).

Dan juga Hadist Rasulullah SAW,

ُُبَضٍََس ٌُْمَﺀبَخ ْذَق

،

ٌكَسبَجٍُ ٌشَْٖش

،

ٍَُٔبَِٞص ٌُْنَْٞيَػ ُٔيىا َﺽَشَزْفا

،

ِِٔٞف ُرَزْفُر

ِخََّْدْىا ُةاَْ٘ثَأ

،

ٌِِٞسَدْىا ُةاَْ٘ثَأ ِِٔٞف ُقَيْغُرَٗ

،

ُِِٞعبََّٞشىا ِِٔٞف ُّوَغُرَٗ

،

ٌخَيَْٞى ِِٔٞف

َخ

ٍشَْٖش ِفْىَأ ٍِِْ ٌشْٞ

،

ًَِشُز ْذَقَف بََٕشَْٞخ ًَِشُز ٍَِْ

“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” HR. Ahmad

Ibnu Rajab Al-Hambali berkata,

ُْٖشَأ َخَّزِع َٔيىا َُُْ٘ػْذَٝ اُّْ٘بَم : ُفَيَّغىا ُضْؼَث َهبَق

َشَْٖش ٌَُْٖغِّيَجُٝ َُْأ ٍش

َُبَضٍََس

،

ٌٍُِْْْٖ َُٔيَّجَقَزَٝ َُْأ ٍشُْٖشَأ َخَّزِع َٔيىبَُّْ٘ػْذَٝ ٌَُّث

“Sebagian salaf berkata, „Dahulu mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka dipertemukan lagi dengan Ramadhan. Kemudian mereka juga berdoa selama enam bulan agar Allah menerima (amal-amal shalih di Ramadhan yang lalu) mereka. Latha‟if Al-Ma‟arif hal. 232

Tanya Jawab ke-10 : Hidup sehat ketika ramadhan ala Nabi

(35)

35

ت

خَم َشَث ِسُ٘سَّغىا ِٚف َُِّئَف اُٗشَّسَع ََ

ُ

“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095). 2. Sahur dengan kurma

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:

ُشََّْزىا ٍِِِْؤَُْىا ُسُ٘سَع ٌَْؼِّ

“Sebaik-baik sahurnya orang mukmin adalah kurma.” (HR. Abu Daud 2345, Ibnu Hibban 3475)

3. Tidur siang sejenak

Rasulullah shallallaahu „alaihi wa sallam bersabda,

ُوِْٞقَر َلا َِِْٞطبََّٞشىا َُِّئَف اُ٘يِْٞق

Qailulah lah (istirahat/tidur sianglah) kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang. (HR. Abu Nu‟aim, shahih)

4. Mandi

Abu Bakr radhiyallahu „anhu berkata,

ِ َّاللَّ َهُ٘ع َس ُذَْٝأ َس ْذَقَى

-صلى الله عليه وسلم

ََْىا ِِٔعْأَس َٚيَػ ُّتُصَٝ ِج ْشَؼْىبِث

َُٕ٘ َٗ َءب

ِّشَسْىا ٍَِِ َْٗأ ِشَغَؼْىا ٍَِِ ٌٌِئبَص

“Sungguh, aku melihat Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam di Al-„Araj mengguyur kepalanya –karena keadaan yang sangat haus atau sangat terik- dengan air, sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa.” (HR. Abu Daud) 5. Makanlah dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan

Allah berfirman,

ا ُٰٓ٘ف ِشْغُر َلا َٗ اُ٘ثَشْشا َٗ اُ٘يُم َٗ

“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.” (QS.

Al-A‟raf: 31)

(36)

Tanya Jawab ke-11 : Adakah masa dimana terjadi wabah di bulan

ramadhan di jaman rosul atau para sahabat? bila ada bagaimana mereka menghadapi dan mengatasinya?

Jawaban :

Pada zaman Rasulullah SAW memang tejadi wabah atau disebut Tho‟un, dan juga zaman sahabat Nabi SAW, hanya saja tidak diketahui persis kapan terjadinya wabah ini di zaman Nabi SAW,

Sebagaimana yang disebutkan Di dalam kitab al-Isya‟ah li Asyrot al-Sa‟ah yang ditulis oleh „Allamah Muhaqqiq Muhammad bin Rasul al-Husaini (1040 H- 1103 H) disebutkan bahwa tho‟un yang paling berbahaya dalam Islam ada lima, yaitu. Pertama, Tho‟un Syirawaih, kejadian ini pada masa Nabi Muhammad ﷺ. kedua, Tho‟un „Amwas pada masa Umar bin Khattab. Ketiga, Tho‟un al-Jarif, terjadi pada Ibnu Zubair. Keempat, Tho‟un Fatayat, terjadi pada tahun 87H. Kelima,Tho‟un al-Asyraf.

Lalu untuk menyikapinya adalah dengan karantina di rumah, sebagaimana pernah ditanyakan oleh Aisyah

Rasulullah SAW sebagaimana pada riwayat Bukhari memerintahkan masyarakat untuk menahan diri rumah masing-masing di tengah penyebaran wabah pada riwayat Ahmad berikut ini:

ٌََّيَع َٗ َِْٔٞيَػ ُالله َّٚيَص ِالله َهُ٘ع َس ُذْىَؤَع : ْذَىبَق بَََّّٖأ ،َخَشِئبَػ َِْػ

ََُّّٔأ " :ٌََّيَع َٗ َِْٔٞيَػ ُالله َّٚيَص ِالله ُهُ٘ع َس َِّٜشَجْخَؤَف ؟ ُُِ٘ػبَّغىا َِِػ

ُءبَشَٝ ٍَِْ َٚيَػ ُالله ُُٔثَؼْجَٝ بًثاَزَػ َُبَم

، َِِْٞ ٍِ ْؤَُْيِى ًخََْزَس َُٔيَؼَدَف ،

(37)

37

بًجِغَزْسٍُ ا ًشِثبَص ِِٔزَْٞث ِٜف ُثُنَََْٞف ،ُُُ٘ػبَّغىا ُغَقَٝ ٍوُخَس ٍِِْ َظَْٞيَف

ِذَِّٖٞشىا ِشْخَأ ُوْثٍِ َُٔى َُبَم َّلاِإ َُٔى ُالله َتَزَم بٍَ َّلاِإ ُُٔجٞ ِصُٝ َلا ََُّّٔأ ٌَُيْؼَٝ

" Artinya, “Dari Siti Aisyah RA, ia berkata, „Ia bertanya kepada Rasulullah SAW perihal tha„un, lalu Rasulullah SAW memberitahukanku, „Zaman dulu tha‟un adalah azab yang dikirimkan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki oleh-Nya, tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang beriman. Tiada seseorang yang sedang tertimpa tha‟un, kemudian menahan diri di rumahnya dengan bersabar serta mengharapkan ridha ilahi seraya menyadari bahwa tha‟un tidak akan mengenainya selain karena telah menjadi ketentuan Allah untuknya, niscaya ia akan memperoleh ganjaran seperti pahala orang yang mati syahid,‟‟” (HR Ahmad).

Kemudian sikap kedua adalah karantina wilayah atau daerah

َءبَخ بَََّيَف ًِبَّشىا َٚىِإ َج َشَخ َشََُػ ََُّأ َخَؼِٞثَس ِِْث ِشٍِبَػ ِِْث ِ َّاللَّ ِذْجَػ َِْػ

َُٔغَيَث َؽ ْشَع

ُِْث ََِِْزَّشىا ُذْجَػ َُٓشَجْخَؤَف ًِبَّشىبِث َغَق َٗ ْذَق َءبَث َْ٘ىا ََُّأ

ِِٔث ٌُْزْؼََِع اَرِإ َهبَق ٌََّيَع َٗ َِْٔٞيَػ ُ َّاللَّ َّٚيَص ِ َّاللَّ َهُ٘عَس ََُّأ ٍف َْ٘ػ

ُشْخَر َلاَف بَِٖث ٌُْزَّْأ َٗ ٍﺽ ْسَؤِث َغَق َٗ اَرِإ َٗ َِْٔٞيَػ اٍَُ٘ذْقَر َلاَف ٍﺽ ْسَؤِث

اُ٘خ

َؽ ْشَع ٍِِْ ِةبَّغَخْىا ُِْث ُشََُػ َغَخَشَف ٍُِْْٔ ا ًسا َشِف

Artinya, “Dari Abdullah bin Amir bin Rabi„ah, Umar bin Khattab RA menempuh perjalanan menuju Syam. Ketika sampai di Sargh, Umar mendapat kabar bahwa wabah sedang menimpa wilayah Syam.

(38)

Abdurrahman bin Auf mengatakan kepada Umar bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, „Bila kamu mendengar wabah di suatu daerah, maka kalian jangan memasukinya. Tetapi jika wabah terjadi wabah di daerah kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.‟ Lalu Umar bin Khattab berbalik arah meninggalkan Sargh,” (HR Bukhari dan Muslim).

Kemudian Nabi SAW mengajarkan sebuah do‟a agar kita terhindar dari wabah dan penyakit yang berbahaya. Doa ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang shahih:

ٜثأ ٜثبزم ٜف بْٝٗسٗ

ِػ ِٞسٞسص ِٝدبْعئث ٜئبغْىاٗ دٗاد

ظّأ

ْٔػ الله ٜضس

َّٜجْىا َُّأ :

صلى الله عليه وسلم

ِّّٜإ ٌََُّّٖيىا ه٘قٝ َُبَم

. ًِبَقْعلأا ِءَِّٜٞع َٗ ، ًِاَزُدىاٗ ، ُُُِْ٘دىاٗ ، ِصَشَجىا ٍَِِ َلِث ُرُ٘ػَأ

رٞسص دبْعئث دٗاد ُ٘ثَأ ٓاٗس

ُ

Artinya, “Diriwayatkan kepada kami di kitab Abu Dawud dan An-Nasa‟i dengan sanad yang bagus dari Anas–radliyallahu anhu–Nabi Muhammad SAW berdoa, „Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari lepra, gila, kusta, dan penyakit-penyakit buruk.‟ (HR Abu Dawud dengan sanad sahih.”

Tanya Jawab ke-12 :

Tips & Tricks dalam beristiqamah dalam meraih pahala sebanyak-banyaknya di bulan ramadahan?

Jawaban :

1. Istiqomah di mulai dari komitmen baik hati maupun lisan

Berdasarkan hadist Rasulullah SAW, dari Anas bin Mâlik , dari Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam , beliau bersabda:

(39)

39

ٌَِٞقَزْغَٝ َّٚزَز ُُٔجْيَق ٌُِٞقَزْغَٝ َلا َٗ ُُٔجْيَق ٌَِٞقَزْغَٝ َّٚزَز ٍذْجَػ ُُبََِٝإ ٌُِٞقَزْغَٝ َلا

َخََّْدْىا ٌوُخَس ُوُخْذَٝ َلا َٗ ُُّٔبَغِى َُٔقِئا ََ٘ث ُُٓسبَخ ٍَُِْؤَٝ َلا

Iman seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga hatinya istiqomah. Dan hati seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga lisannya istiqomah. Dan orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatan-kejahatannya, tidak akan masuk surga. [HR Ahmad]

Dalam hadist lain juga disebutkan,

dari Abu Sa‟id al-Khudri , bahwa Rasulullah SAW bersabda:

بَِْٞف َ َّاللَّ ِقَّرا ُهُ٘قَزَف َُبَغِّيىا ُشِّفَنُر بََّٖيُم َءبَضْػَ ْلأا َُِّئَف ًََدآ ُِْثا َرَجْصَأ اَرِإ

بَْْدَخ َْ٘ػا َذْدَخ َْ٘ػا ُِْإ َٗ بَََْْقَزْعا َذََْقَزْعا ُِْئَف َلِث ُِْسَّ بَََِّّئَف

Jika anak Adam memasuki pagi hari sesungguhnya semua anggota badannya berkata merendah kepada lisan: “Takwalah kepada Allâh di dalam menjaga hak-hak kami, sesungguhnya kami ini tergantung kepadamu. Jika engkau istiqomah, maka kami juga istiqomah, jika engkau menyimpang (dari jalan petunjuk), kami juga menyimpang. [HR Tirmidzi].

2.Ada target ibadah ketika menjalani Ramadhan

Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh „Umar bin Al-Khattab radhiyallahu „anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,

ٚىإ ُُٔر َشْدِٕ ْذَّبَم َََِْف ٙ ََّ٘ بٍ ٍءٛشٍا ِّوُنِى بََِّّإٗ ِدبَِّّْٞىبث هبََػلأا بَََّّإ

بُٖجْٞ ِصُٝ بَُّْٞذِى ُُٔرَشْدِٕ ْذَّبَم ٍَِْٗ ِِٔى ُْ٘عَسٗ ِالله ٚىإ ُُٔرَشْدِٖف ِِٔىُ٘عَسٗ ِالله

(40)

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim).

3.Istiqomah itu berasal dari Allah, maka mintalah kepada-Nya

ُه ُْ٘عَس َهبَق : َهبَق ، بَََُْْٖػ ُالله َٜ ِضَس ِصبَؼىا ِِْث ٗ ٍشََْػ ِِْث ِالله ِذْجَػ َِْػ َٗ

ِالله

َْٞيَػ ُالله َّٚيَص

ٌََّيَع َٗ ِٔ

بََْث ُْ٘يُق ْف ِّشَص ِة ُْ٘يُقىا َفِّشَصٍُ ٌََُّّٖيىا (( :

ٌِيْغٍُ ُٓا َٗسَ . )) َلِزَػبَط َٚيَػ

ُ

.

Dari „Abdullah bin „Amr bin Al-„Ash radhiyallahu „anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “ALLOHUMMA MUSHORRIFAL QULUUB SHORRIF QULUUBANAA „ALA THOO‟ATIK (artinya: Ya Allah, Sang Pembolak-balik hati, balikkanlah hati kami untuk taat kepada-Mu).” (HR. Muslim)

Tanya jawab ke-13 : Surah-Surah Kesukaan Rosulullah SAW ketika

Ramadhan?

Jawaban : 1. Surat al-baqarah, An-Nisa, dan Ali Imran

Dalam sebuah riwayat

Hudzaifah bin Al Yaman Radhiyallahu „Anhu berkata,

َِّٜجَّْىا ُذَْٞرَأ

بَََّيَف ِّٜيَصُٝ ًَبَقَف َُبَضٍََس ٍِِْ ٍخَيَْٞى ِٜف ٌََّيَع َٗ َِْٔٞيَػ ُ َّاللَّ َّٚيَص

(41)

41

َغ ََِع َهبَقَف َُٔعْأ َس َغَفَس ٌَُّث بًَِئبَق َُبَم بٍَ َوْثٍِ ٌِِٞظَؼْىا َِّٜثَس َُبَسْجُع ُهُ٘قَٝ َغَمَس

َسْجُع ُهُ٘قَٝ َذَدَع ٌَُّث بًَِئبَق َُبَم بٍَ َوْثٍِ ُذََْسْىا َلَى بََّْثَس َُٓذََِز ََِِْى ُ َّاللَّ

َُب

بٍَ َوْثٍِ ِٜى ْشِفْغا ِ ّةَس َهبَقَف َُٔعْأ َس َغَف َس ٌَُّث بًَِئبَق َُبَم بٍَ َوْثٍِ َٚيْػَ ْلأا َِّٜثَس

َغَفَس ٌَُّث بًَِئبَق َُبَم بٍَ َوْثٍِ َٚيْػَ ْلأا َِّٜثَس َُبَسْجُع ُهُ٘قَٝ َذَدَع ٌَُّث بًَِئبَق َُبَم

َؼْم َس َّلاِإ َّٚيَص بَََف ًَبَقَف َُٔعْأ َس

ِح َلاَّصىبِث ََُّٔرآَف ٌه َلاِث َءبَخ َّٚزَز َِِْٞز

.

“Aku mendatangi Nabi Shallallahu „Alaihi wa Sallam pada suatu malam di bulan Ramadhan. Maka, beliau pun berdiri untuk shalat. Ketika takbir, beliau membaca; „Allaahu akbar, dzul malakuuti wal jabaruuti wa kibriyaa`i wal „azhamah.‟ Kemudian beliau membaca surat Al Baqarah, lalu surat An Nisa`, lalu Ali Imran. Beliau tidak melalui ayat ancaman melainkan berhenti sejenak. Kemudian beliau ruku‟. Beliau membaca; „Subhaana Rabbiyal „Azhiim‟ (yang lamanya) seperti saat berdiri. Lalu beliau mengangkat kepalanya dan membaca; „Sami‟allaahu liman hamidah, rabbanaa lakal hamd,‟ seperti saat berdiri. Kemudian beliau sujud dan membaca; „Subhaana Rabbiyal a‟laa,‟ seperti saat berdiri. Lalu beliau mengangkat kepalanya dan membaca; „Rabbighfirlii,‟ sama seperti ketika berdiri (lamanya). Kemudian beliau sujud lagi. Beliau membaca; „Subhaana Rabbiyal a‟laa,‟ seperti saat berdiri. Lalu beliau mengangkat kepalanya dan berdiri. Beliau tidak shalat selain hanya dua rakat sampai datang Bilal yang mengumandangkan adzan untuk shalat.” HR. Ahmad

Namun dalam riwayat lain, terutama shalat-shalat 5 waktu ada beberapa surah yang Nabi SAW yang sering dibaca oleh beliau. Dalam buku Kumpulan Ayat-ayat Al-Qur‟an Populer dan Sering Dibaca Imam, Ahmad Lutfi Fathullah menyebutkan beberapa hadist yang menerangkan tentang surat apa saja yang sering dibaca Rasulullah ketika shalat.

(42)

3. Surat at-Tin (QS. 95) 4. Surat asy- Syams (QS. 91).

5. Surat al-Buruj (QS. 85) dan at-Thariq (QS. 86). 6. Surat Qaf (QS. 50)

T

anya jawab ke-14 : Apa Esensi dari Ramadhan?

Jawaban : Allah Ta‟ala berfirman,

َٙذُْٖىا ٍَِِ ٍدبََِّْٞث َٗ ِطبَّْيِى ًٙذُٕ َُُآ ْشُقْىا ِِٔٞف َه ِضُّْأ ِٛزَّىا َُبَضٍََس ُشَْٖش

َذَِٖش َََِْف ُِبَق ْشُفْىا َٗ

َُُْٔصَْٞيَف َشَّْٖشىا ٌُُنٍِْْ

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah: 185).

Dalam Bulan Ramadhan banyak kebaikan, bahkan berlipat ganda balasan yang akan didapatkan oleh orang-orang yang beramal shalih dalam bulan ini.

Tidak hanya siang nya berpuasa, tapi juga malamnya ada qiyam al-lail atau tarawih sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.

dalam kitab Maqashidus Shaum ada banyak manfaat dan hikmah ibadah puasa. Diantaranya ada delapan hal manfaat dan hikmah puasa.

(43)

43

،داٖ٘شىا شغمٗ ،دبئٞغخىا شٞفنرٗ ،دبخسذىا غفس :ذئا٘ف ً٘صيى

سبخضّلااٗ ،دبٞفخىا ٌىبػ شنشٗ ،دبػبغىا شٞف٘رٗ ،دبقذصىا شٞثنرٗ

دبفىبخَىاٗ ٜصبؼَىا شطا٘خ ِػ

Artinya, “Puasa memiliki beberapa faidah: meningkatkan kualitas (iman), menghapus kesalahan, mengendalikan syahwat, memperbanyak sedekah, menyempurnakan ketaatan, meningkatkan rasa syukur, dan mencegah diri dari perbuatan maksiat.”

(44)

Biografi Penulis

Dr. Derysmono, Lc, S.Pd.I, M.A., Lahir di Desa Sako, Rambutan, Banyuasin Sumatera Selatan, 02 Maret 1990. Lahir dari dari pasangan Suhartono dan Mawarnima, Setelah menyelesaikan Sekolah Dasar di Desa Sako di tahun 2001 M, ia melanjut Sekolah Madrasah Tsanawiyah di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga, Desa Saka Tiga, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Setelah itu melanjutkan Madrasah Aliyah Keagamaan di Pesantren yang sama.

Setelah menyelesaikan Pendidikan di Pesantren 2007 M, beliau melanjutkan Kuliah di Lembaga ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta Cabang dari Universitas Muhammad bin Suud, Riyad Arab Saudi. Di saat bersamaan beliau kuliah juga di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Aqidah Jakarta tamat tahun 2011M dan langsung melanjutkan di Tahun 2012 M ke Magister Jurusan Ilmu Al-Quran dan tafsir di Pasca Sarjana Institut PTIQ Jakarta selesai tahun 2015.

Beliau menikah pada 2013, dengan Siti Hajar Syamsul Huda Sukiat Nada, dan dikaruniai seorang Anak Laki-laki, bernama Muhammad Faqiih At-Tasyriiqi.

Pada Tahun 2016 beliau melanjutkan ke jenjang doktoral di Pasca Sarjana Institut PTIQ Jakarta selesai pada 2019.

Buku yang sudah diterbitkan:

 Kumpulan Khutbah Himpunan Dai Muda Indonesia

 Ragam amal sunnah 24 jam di rumah saja

 Panduan Khutbah, Pidato dan Ceramah

(45)

45

e-

Book yang berjudul “Materi -Materi Ramadhan Edisi 1” adalah

kumpulan materi yang terdiri dari ayat alquran, hadist, kata

mutiara dan sesi tanya jawab selama Ramadhan dibuat oleh

Dr.Derysmono,Lc,S.Pd.I,M.A. dan Asatidzah HDMI.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “Kajian Nasi Sorghum sebagai Pangan Fungsional” ini merupakan tugas akhir yang disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknologi Pertanian

Oman Sukmana, M.Si selaku Kepala Jurusan Program Studi Kesejahteraan sosial sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan, dukungan serta motivasinya

yang terjadi akibat gesekan antara drillstring dan formasi. Sumur X-01 merupakan sumur vertikal pada lapangan X yang akan dilakukan pemboran horizontal re-entries dengan membuat

September, 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh kreativitas belajar terhadap hasil belajar. 2) Untuk mengetahui pengaruh kemampuan komunikasi

Jagoan Hosting Indonesia tidak dapat memberikan jaminan tersebut apabila tagihan untuk bulan berikutnya sudah tercetak, atau JagFamily sudah menggunakan bandwidth lebih dari 10GB

Pada evaluasi struktur model level dua dengan koefisien acak diperoleh hanya variabel penjelas S 1 (pendidikan guru kelas) berpengaruh signifikan terhadap β 0jk

Pada tingkat nasional, selain masalah koordinasi dan komunikasi di antara Badan Pengawas, pabean dan institusi penegak hukum lainnya, upaya untuk meningkatkan kesadaran

dimaksudkan agar kaum perempuan yang terjerumus ke dalam tindakan tersebut tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Salah satu program pemberdayaan perempuan yang