• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

EFEK CALON TERHADAP PEROLEHAN

SUARA PARTAI

MENJELANG PEMILU 2009

Jakarta, Februari 2009

Trend Opini Publik

Updated 8-18 Februari 2009

(2)

Latar Belakang

• Demi keadilan pada calon dan untuk meningkatkan kualitas hasil pemilu, Mahkamah Konstitusi telah memutuskan agar diberlakukan suara terbanyak dalam mekanisme penentuan pemenang dalam persaingan antar calon.

• Keputusan ini juga melahirkan pemikiran bahwa persaingan di antara calon anggota legislatif akan semakin keras. Calon-calon yang bekerja keras akan mendapat suara lebih banyak, dan pada gilirannya akan berpeluang lebih besar merebut kursi DPR.

• Di samping itu, berkembang juga pemikiran bahwa efek dari kompetisi ini akan meningkatakan perolehan akhir suara partai. Partai-partai yang lebih dahulu menganut sistem suara terbanyak, sebelum keputusan MK tersebut, dipercaya akan mampu meningktkan perolehan suara partainya. Partai-partai yang paling awal menganut sistem suara terbanyak adalah PAN. Kemudian menyusul

Demokrat dan Partai Golkar.

(3)

Lanjutan

• Juga, kalau argumen di atas benar, maka efek calon pada

perolehan total suara lebih besar di tiga partai tersebut,

dibanding partai-partai lainnya.

• Apakah faktanya mengkonfirmasi hipotesis tersebut?

• Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dilihat

dari trend perolehan suara partai setidaknya dalam setahun

terakhir, sebelum keputusan MK dan setelah keputusan MK, dan

dalam eksperimen pemilihan dengan menggunakan kartu suara

sebagaimaa akan digunakan dalam pemilu nanti.

• Berikut adalah fakta yang membenarkan atau membantah

hipotesis-hipotesis tersebut. Data terakhir yang digunakan

(4)

METODOLOGI

● Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

● Jumlah sampel 2455. Dengan sampel itu margin of error +/- 2,4% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sample dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling.

● Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden

● Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.Dan 50% responden dipilih secara random dengan menelopon setelah wawancara selesai untuk memastikan baru saja telah diwawancari.

(5)

Populasi desa/kelurahan tingkat Nasional

Desa/kelurahan di tingkat

Propinsi dipilih secara random dengan jumlah proporsional

Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK

Di KK terpilih dipilih secara random Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan

Ds 1 … Ds n

Prop.1

Ds 1 … Ds m

Prop.k

RT1 RT2 RT3 …. RT5

KK1 KK2

Laki-laki Perempuan

Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random

(6)

DEMOGRAFI NASIONAL

KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS

LAKI-LAKI 50.0 50.0 <= SD 55.9 60.0 PEREMPUAN 50.0 50.0 SLTP 16.6 19.0 SLTA 20.4 18.0 DESA 59.0 59.0 Universitas 7.0 4.0 KOTA 41.0 41.0

Islam 87.5 87.0 < 400 ribu 38.0 42.0 Kristen 9.6 10.0 400 - 999 ribu 35.3 38.0 Hindu 1.8 2.0 >= 1juta 26.7 20.0 Lainnya 1.1 1

Jawa 42.2 41.6 Sunda 17.0 15.4 Melayu 3.9 3.4 Madura 3.9 3.4 Bugis 4.1 2.5 Betawi 2.0 2.5 Minang 2.9 2.7 Lainnya 23.6 28.5

PENDAPATAN

KELOMPOK PENDIDIKAN

ETNIS AGAMA JENIS KELAMIN

(7)

DEMOGRAFI

KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS

NAD 1.8 1.9 BALI 1.4 1.5

SUMUT 5.5 5.3 NTB 1.8 2.0

SUMBAR 2.3 2.1 NTT 1.8 2.0

RIAU 2.3 2.2 KALBAR 1.8 1.9

JAMBI 1.4 1.3 KALTENG 0.9 0.9

SUMSEL 3.2 3.2 KALSEL 1.4 1.5

BENGKULU 0.9 0.8 KALTIM 1.4 1.4

LAMPUNG 3.2 3.4 SULUT 0.9 1.0

BABEL 0.5 0.5 SULTENG 0.9 1.1

KEPRI 0.5 0.6 SULSEL 3.6 3.5

DKI 3.6 3.5 SULTRA 0.9 0.9

JABAR 17.3 17.4 GORONTALO 0.5 0.4

JATENG 15.0 15.2 SULBAR 0.5 0.5

DIY 1.8 1.6 MALUKU 0.5 0.6

JATIM 16.8 16.7 MALUKU UTARA 0.5 0.4

BANTEN 4.1 4.1 PUPUA 0.9 0.9

IRJABAR 0.3 0.3

(8)
(9)
(10)

Bentuk pertanyaan variabel utama

Lama: Partai mana yang dipilih bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang. Diberikan daftar nama partai dengan urutan sesuai nomor urut partai. Ini

digunakan dalam survei-survei sebelumnya.

Baru: Mana yang akan dipilih bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang.

Diberikan Kartas Suara seperti yang akan digunakan dalam pemilihan umum (ada nomor dan nama partai, nomor dan nama calon di masing-masing partai): Jawaban yang mungkin: Hanya menandai nomor atau nama partai, hanya

menandai nomor atau nama calon, menandai keduanya (nomor atau nama partai dan nomor atau nama calon), dan menandai secara tidak sah (di luar tiga

(11)

Simulasi pilihan dengan kartu suara: Apa yang dipilih (%)

Feb 09

3 9

12 36

44

Tidak menandai Selainnya

Partai dan calon Calon

(12)

Simulasi pilihan dengan kartu suara: Memilih Partai atau Calon menurut tingkat pendidikan (%)

Feb 09

53

22 28

49

40 53

30 37

0 10 20 30 40 50 60

SD SLTP SLTA PT

Calon

(13)

TEMUAN

• Secara umum, masih lebih banyak pemilih yang menandai partai dibanding yang menandai calon.

• Ini mengindikasikan bahwa para calon dan KPU belum mampu membantu dan meyakinkan pemilih agar menandai calon sebagai indikator peningkatan kualitas pemilu.

• Tingkat pendidikan berkaitan cukup kuat dengan cara memilih. Semain baik tingkat pendidikan semakin cenderung memilih calon dibanding memilih partai. • Pertanyaannya apa efek dari perbedaan cara memilih ini terhadap perolehan

(14)

Pertanyaan lama:

Partai yang dipilih bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang (%) Februari 2009

24.3 Belum tahu

(15)

% Suara Parpol menurut hasil survei beberapa lembaga

LSI (Des08) REFORM (Des08)

(16)

Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini? Trend 2004-2008 (%)

7

(17)
(18)

Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini? Trend 2004-2008 (%)

(19)

TEMUAN

• Dalam survei terakhir, Demokrat dipilih oleh 24,3% pemilih, PDIP 17,3%, dan Golkar 15,9%.

• Sementara dukungan pada partai tengah sedikit mengalami kemajuan dibanding dua bulan lalu (Desember 2008). PKB pada Februari ini mendapat dukungan 5%, PPP juga 5%, PKS 6%, dan PAN 4%.

• Hanura mendapat dukungan 2%, Gerindra 4%, PKNU dan PBB masing-masing 1%. • Partai-partai lain mendapat dukungan masih di bawah 1%.

• Sementara itu yang belum menentukan pilihan tinggal 9%. Ini sudah cukup rendah. • Ini menandakan persaingan sudah semakin keras sehingga hampir semua pemilih

sudah menentukan pilihan, dan terdistribusi secara hampir merata ke semua partai sehingga tidak ada partai yang mengalami kemajuan cukup besar dalam dua bulan terakhir ini.

• Persaingan sekarang menjadi lebih keras karena harus menarik pemilih yang sudah memilih.

(20)

Lanjutan…

• Kalau melihat trend pilihan pada partai dalam setahun terakhir, atau sebelum dan sesudah keputusan MK, tidak terlihat perbedaan yang berarti. Setelah keutusan MK dua bulan yang lalu, kecenderungan pilihan pada partai sama, yakni semuanya mengalmi sedikit peningkatan dengan menarik suara yang dua bulan lalu belum memutuskan pilihan.

• Dukungan pada Demokrat, Golkar, dan PDIP kenaikannya sama dalam dua bulan terakhir, dan trendnya sama sebelum dan sesudah keputusan MK tersebut.

Demikian juga untuk PAN dibanding PPP dan PKS misalnya. • Keputusan MK tidak merubah peta persaingan antar partai.

(21)

Yang ditandai (partai, calon, atau keduanya) bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang: Gabungan yang ditandai (%)

8-18 Februari 2009

22.2

Belum tahu

(22)

PERTANYAAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SUARA:

Yang ditandai (partai, calon, atau keduanya) bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang: Hanya menandai partai (%)

8-18 Februari 2009

12.0

Belum tahu

(23)

Yang ditandai (partai, calon, atau keduanya) bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang: Hanya menandai calon (%)

8-18 Februari 2009

7.5

6.0

6.0

2.0

2.0

2.0

2.5

2.0

1.0

1.0

0.5 Demokrat

PDIP

Golkar

PKS

PPP

PKB

PAN

Hanura

Gerindra

PKNU

PBB

(24)

PERTANYAAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SUARA:

Yang ditandai bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang: menandai partai dan juga calon (%)

8-18 Februari 2009

2.5 2.0

2.0 0.9

0.8 0.7 0.6 0.4

0.5 0.2

0.3

Demokrat PDIP Golkar PKS PPP PKB PAN Hanura Gerindra PKNU PBB

(25)

Perbandingan cara memilih partai tiga besar (%)

8-18 Februari 2009

12.0

9.0

7.0 7.5

6.0 6.0

2.5

2 2

Demokrat PDIP Golkar

Partai saja

Calon saja

Partai dan Calon

(26)

PERTANYAAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SUARA: Perbandingan cara memilih partai tiga besar (%)

8-18 Februari 2009

2.2 2.3

1.9 1.8

2.1

2.4

0.8

0.7

0.6

PKB PPP PKS

Partai saja Calon saja

Partai dan Calon

(27)

Perbandingan cara memilih partai tiga besar (%)

8-18 Februari 2009

1.5

1.1

1.0 2.5

1.0

1.8

0.6

0.5

0.3

PAN Gerindra Hanura

Partai saja

Calon saja

(28)

PERBANDINGAN PEROLEHAN SUARA DENGAN DAN TANPA MENGGUNAKAN KARTU SUARA (%)

8-18 Februari 2009

24.0

Belum tahu

Tanpa kartu suara

(29)

Bah

ce: "Efek Calo

n

ara Partai Men

jelan

g

Pemilu

2009",

SURVEI INDONESI

A

KASUS DAPIL:

Pilih

C

alon

atau

Partai, Rata-rata 7 partai

besar

(%)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

100

JATENG III JATENG VIII JATENG VII JATIM VIII

JATIM IX JATIM III JATENG IV

JATIM VII JATENG X JATENG IX JATENG II JATIM XI

JATIM V JATENG VI

JATIM X JATENG V

JATIM IV JATENG I

JATIM I DIY JABAR VI JATIM VI JABAR III SUMSEL I JATIM II BANTEN II

DKI III BANTEN III SUMSEL II

BANTEN I JABAR V JABAR X JABAR VII DKI I JABAR XI DKI II JABAR IV JABAR IX JABAR I JABAR VIII GORONTALO

Ket: DINAMIKA SUARA 7 PA

(30)

TEMUAN

• Tidak ada perbedaan signifikan dalam perolehan akhir suara partai apakah dengan atau tanpa sistem suara terbanyak.

• Proporsi yang memilih calon saja di semua partai hampir sama. Yang memilih partai saja di Demokrat proporsinya sama dengan di PDIP, di PAN sama dengan di PKS atau PPP.

• Yang memilih partai saja lebih banyak dibanding yang memilih calon saja untuk semua partai.

• Dalam survei terakhir, pertanyaan lama dan pertanyaan baru (dengan kartu suara) hasilnya kurang lebih sama.

• Analisis di tingkat Dapil juga demikian. Efek partai jauh lebih besar daripada efek calon terhadap perolhan suara akhir.

• Ini mengindikasikan bahwa calon tidak penting, tidak mampu membuat beda dalam meraup suara akhir bagi partai.

(31)

TEMUAN

• Sebabnya adalah karena semua calon berada di bawah panji-panji partai. Bila citra partai baik, maka siapapun yang dicalonkan, cenderung akan diuntungkan. Sebaliknya, kalaupun kualitas calon baik, kalau ia berada di bawah partai yang citranya kurang baik maka ia cenderung dikelompokan pada kelompok politik yang kurang baik juga sehingga tidak dipilih.

• Semua ini mengindikasikan, sebagaimana diperkirakan selama ini, suara terbanyak lebih banyak hanya meningkatkan persaingan sesama calan dari partai yang sama, bukan dengan calon partai lain. Akibatnya suara terbanyak tersebut untuk sementara bukan membesarkan partai tapi memperbanyak lawan di kandang sendiri.

• Calon yang bagus menjadi tidak berarti bila berada di partai yang dipersepsikan tidak bagus. Sebaliknya, calon yang kurang bagus kemudian menjadi ikut bagus hanya karena partainya dipersepsikan kurang bagus.

(32)

Lanjutan …

• Dalam situasi keterbatasan informasi tersebut, partai kemudian menjadi lembaga yang membantu menyederhanakan kerumitan dan kelangkaan informasi tentang calon. Partai akhirnya yang membantu warga bisa memilih.

• Dalam persaingan yang semakin keras ini, Demokrat masih unggul untuk sementara. Meningkatnya sosialisasi partai-partai lain belum mampu

menurunkan suara Demokrat. Dalam enam bulan terakhir, dukungan pada Demokrat terus meningkat meskipun tantangan dari lawan-lawannya juga

meningkat. Mengapa ini terjadi? Demokrat punya presiden yang identik dengan Demokrat, dan persepsi publik pada presiden dan pemerintahannya secara

umum terus naik sehingga menjadi kekuatan untuk menahan tarikan dari partai-partai di bawahnya?

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)

TEMUAN

• Indeks Citra positif partai paling tinggi dicapai Partai Demokrat, dan dalam enam bulan terakhir citra positif ini makin kuat.

• Ini konsisten dengan menguatnya Demokrat dalam enam bulan terakhir. • Indeks itu juga konsisten dengan urutan perolehan partai.

(39)
(40)

Jika

Jika

pemilihan

pemilihan

presiden

presiden

diadakan

diadakan

hari

hari

ini

ini

,

,

siapa

siapa

yang

yang

akan

akan

dipilih

dipilih

dari

dari

nama

nama

-

-

nama

nama

berikut

berikut

?

?

(semi

(semi

terbuka

terbuka

dengan

dengan

20

20

nama

nama

), Feb 09 (%)

), Feb 09 (%)

50.3

18.5

3.0 4.3 3.9 1.4 1.7 2.0

10.8

0 10 20 30 40 50 60

SBY Mega Wiranto Prabowo Sultan Amin Hidayat N JK Belum

(41)

Jika

Jika

pemilihan

pemilihan

presiden

presiden

diadakan

diadakan

hari

hari

ini

ini

,

,

siapa

siapa

yang

yang

akan

akan

dipilih

dipilih

dari

32.0 33.4 33.1 30.7

25.0

18.0 19.0 18.0 18.5

(42)

Jika

(43)

Lima nama (%)

43

47

51

54

21

21

21

20

10

7

5

6

8

7

5

6

5

4

3

4

14

15

15

10

0

10

20

30

40

50

Okt'08

Des'08

Jan'09

Feb'09

(44)

Tiga nama (%)

48

23

14

16

52

23

9

16

59

22

8

11

0

10

20

30

40

50

60

70

SBY

Megawati

Sultan

Belum tahu

(45)

Tiga Nama (%)

48

25

11

16

53

24

8

15

59

21

7

13

0

10

20

30

40

50

60

70

SBY

Megawati

Prabowo

Belum tahu

(46)

Tiga nama (%)

51

25

8

17

55

25

4

16

60

23

5

12

0

10

20

30

40

50

60

70

SBY

Megawati

Wiranto

Belum tahu

(47)

Tiga nama (%)

55

14

10

21

61

12

6

21

66

11

7

16

0

10

20

30

40

50

60

70

SBY

Prabowo

Wiranto

Belum tahu

(48)

Dua nama (%)

63

15

22

67

11

22

71

11

18

0

10

20

30

40

50

60

70

80

SBY

Wiranto

Belum tahu

(49)

Dua nama (%)

60

18

22

65

15

20

70

14

16

0

10

20

30

40

50

60

70

80

SBY

Prabowo

Belum tahu

(50)

Dua nama (%)

58

21

21

64

15

21

70

13

17

0

10

20

30

40

50

60

70

80

SBY

Sultan

Belum tahu

(51)

Dua Nama (%)

55

27

18

59

25

16

64

23

13

0

10

20

30

40

50

60

SBY

Megawati

Belum tahu

(52)

Trend

Trend

sikap

sikap

elektoral

elektoral

pada

pada

SBY vs. Megawati (%)

SBY vs. Megawati (%)

63 64

(53)

Menginginkan atau tidak menginginkan SBY kembali

menjadi presiden (%)

60

28

12

0

10

20

30

40

50

60

70

(54)

Paralel memilih SBY dan memilih Demokrat (%)

Memilih SBY dari 20 lebih calon

Memilih Demokrat

(55)

TEMUAN

• Dalam survei-survei sebelum Februari 2009 dukungan pada SBY terlihat lebih kuat dalam mengangkat dukungan bagi Demokrat. Pilihan pada SBY naik cukup kuat (dari 43 ke 50) sementara kenaikan Demokrat kurang kuat (dari 23 ke 24). • Tapi Demokrat tidak turun dalam tarikan kencang partai-partai lain dari bawah

karena Demokrat punya gantungan yang sangat kuat dibanding partai-partai lain, yakni Presiden SBY.

• Mengapa SBY mampu menjadi gantungan yang kuat?

(56)
(57)
(58)

Paralel antara Kepuasan dengan dan

Pilihan atas SBY sebagai Presiden bila Pemilu sekarang (%)

67

Kepuasan atas kinerja SBY

Memilih SBY dari 20 lebih calon

(59)

TEMUAN

• Dalam empat tahun menjabat sebagai presiden tingkat kepuasan publik pada kinerja SBY sangat fluktuatif. Kepuasan tertinggi dicapai ketika “bulan madu”, tahun ketika SBY baru terpilih (Akhir 2004 dan awal 2005).

• Penurunan terdalam ditemukan pada Juni 2008, di mana kepuasan pada SBY di bawah 50%, yakni 45%. Karena kenaikan BBM ketiga.

• Tapi pada bulan September-Desember 2008, kepuasan publik pada kinerja Presiden SBY kembali naik secara signifikan,kembali berada di atas tingkat

psikologis 50%, dan berada di angka paling sering muncul dalam survei selama empat tahun terakhir, yakni 50-60%.

• Kepuasan pada kinerja Presiden Februari 2009 70%, makin mendekati keadaan ketika presiden baru 3 bulan menjalankan pemerintahan (Desember 2004), sebesar 80%.

• Terlihat alasan rasional mengapa dukungan pada SBY terus menguat: Karena makin banyak yang merasa puas dengan kinerjanya.

(60)

Kondisi Indonesia secara umum

Keaadaan politik nasional, keamanan dan

ketertiban, penegakan hukum, keadaan

ekonomi nasional, dan Krisis Keuangan

(61)

Keadaan politik dan pemerintahan nasional sekarang

(62)

Keadaan penegakan hukum secara nasional sekarang

Sep' 05 Sep'06 Sep'07 Sep'08

Okt'08

Des'08 Feb'09

Baik

Sedang

Buruk

(63)

Keadaan keamanan dan ketertiban secara nasional

sekarang (%)

52

59

58

55

57

57

60

24

25

30

31

28

29

26

18

14

11

10

12

10

10

6

3

2

4

3

5

4

0

10

20

30

40

50

60

70

Sep' 05 Sep'06 Sep'07 Sep'08

Okt'08

Des'08 Feb'09

Baik

Sedang

Buruk

(64)

Politik, keamanan, dan hukum

• Ada sejumlah kecenderungan menarik dari evaluasi publik atas kondisi politik dan pemerintahan, kemanan, dan penegakan hukum.

• Pada bulan April 2004, ketika Megawati menjabat sebagai presiden, dan ketika pemilu presiden akan dilaksanakan, yang menilai kondisi politik dan

pemerintahan secara negatif (buruk) sebesar 39%, kemudian pada bulan

September menurun pada 31%. Setelah setahun SBY menjadi presiden, penilian negatif ini kembali turun menjadi 24%. Angka ini tidak banyak berubah hingga September 2008. Setelah itu pada Oktober hingga Desember kembali turun, dari 25% (Sept’ 08) menjadi 19% (Des’ 08), dan turun lagi menjadi 17% pada Feb 2009.

• Pada masa Presiden SBY yang mengatakan kondisi politik dan pemerintahan “baik” selalu di atas yang mengatakan sebaliknya meskipun selisihnya tidak terlalu besar. Yang mengatakan “baik” dan “sedang” selalu di atas 60%. Pada masa setahun terakhir Megawati berkuasa, penilaian itu rata-rata di bawah 60%. Dengan kata lain, pada masa SBY sekarang kondisi politik dan pemerintahan

(65)

Lanjutan …

• Dalam penegakan hukum sepanjang empat tahun pemerintahan SBY, yang mengatakan buruk relatif stabil di angka antara 18-22%. Yang mengatakan “baik” selalu dua kali lipat dari yang mengatakan sebaliknya. Dan yang

mengatakan “sedang” juga cukup jauh dari yang mengatakan “buruk” dan relatif stabil.

• Jadi secara umum kondisi penegakan hukum secara nasional dinilai publik “cukup baik.”

• Yang terbaik pada masa SBY adalah kondisi keamanan nasional. Dalam empat tahun terakhir yang mengatakan bahwa kondisi keamanan nasional “buruk” hanya sekitar 10-20%, dan kecenderungannya semakin menurun.

• Sebaliknya, yang mengatan baik selalu di atas 50%. Yang mengatakan sedang selalu dua kali lebih besar dari yang mengatakan buruk, dan cenderung

meningkat.

(66)

Kondisi ekonomi nasional sekarang

dibanding tahun lalu (%)

23

(67)

Kondisi ekonomi nasional sekarang

dibanding tahun lalu (%)

23

(68)

Net kondisi ekonomi nasional:

lebih baik –lebih buruk (%)

(69)

TEMUAN

• Selama pemerintahan SBY-JK, Februari 2009 adalah keadaan terbaik dari sentimen publik atas kondisi ekonomi nasional. Net positif antara yang

mengatakan bahwa kondisi ekonomi nasional tahun ini lebih baik dari tahun lalu sebesar +7%, dan ini tertinggi. Ini menunjukan bahwa yang mengatakan lebih baik lebih banyak dari yang mengatakan lebih buruk.

• Meskipun sedang mengalami krisis global, efek krisis itu belum masuk ke tngkat massa. Para ekonom melihat efek krisis itu relatif jauh lebih kecil dibanding di negara-negara lain di Asia. Tahun lalu ekonomi masih tumbuh 6,1%, hanya sedikit di bawah 2008 (6,3%).

(70)

Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah

berikut “Baik” atau “Sangat Baik,” (%)

(71)

Kinerja pemerintah dalam menggulangi masalah

Korupsi:

Baik atau sangat baik (%)

65

55

45

56

63

77 80

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

(72)

Kinerja pemerintah di sektor pendidikan dan

kesehatan: Baik atau sangat baik (%)

75

Pendidikan Kesehatan

(73)

Temuan

• Penilain positif publik pada kinerja pemerintah dalam menanggulangi masalah kemiskinan dan pengangguran selalu rendah, tapi ada kecenderungan membaik pada September 2008 hingga Februari 2009.

• Bahkan pada Feb. 2009, kinerja untuk mengurangi tingkat kemiskinan dinilai positif oleh mayoritas pemilih (51%). Dan ini tertinggi dalam sejarah

pemerintahan SBY-JK.

• Meskipun masih belum mencapai mayoritas, evaluasi atas kinerja pemerintah menekan tingkat pengangguran juga semakin positif. Feb. 2009 juga mencatat penilian positif tertinggi.

• Yang selalu mendapat penilaian postif dari rakyat atas kinerja pemerintah SBY, selain masalah politik dan hukum, adalah masalah sosial yang berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan.

(74)

Tahu ada krisis keuangan global (%)

56

44 62

38 62

38

0 10 20 30 40 50 60 70

Tahu Tidak tahu

(75)

Mulai merasa pengaruh negatif krisis itu pada ekonomi nasional

(%)

81

19 84

16 82

12

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Ya Tidak

(76)

Melihat pemerintah bekerja keras mencegah pengaruh negatif krisis itu (%)

80

20 81

19 84

16

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Ya Tidak

(77)

pengaruh negatif krisis itu (%)

77

23 85

15 81

19

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Benar Tidak benar

(78)

Yakin atau tidak yakin pemerintah akan mampu mengatasi pengaruh negatif tersebut (%)

76

24 80

20 78

22

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Yakin Tidak yakin

(79)

TEMUAN

• Publik umumnya aware dengan krisis keuangan global, dan melihat pengaruh buruk pada ekonomi nasional.

• Namun demikian publik masih percaya dengan kemampuan pemerintah dan langkah-langkah yang ditempuh sejauh ini untuk menghadapi krisis tersebut. Kepercayaan pada kemampuan pemerintah ini sangat penting bagi masih

(80)

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN KHUSUS:

AWARENESS (TAHU) DAN EVALUASI

(BERARTI)

BLT

BOS

PNPM MANDIRI

PENURUNAN HARGA BBM

Berarti: Seberapa berarti atau tak berarti BLT bagi warga yang

membutuhkan bantuan langsung?; Seberapa berarti atau tidak berarti

BOS untuk membantu warga mampu menjangkau pendidkan?; Seberapa

berarti atau tak berarti PNPM Mandiri bagi penanggulangan kemiskinan

warga?; Seberapa berati atau tak berarti penurunan harga BBM dari Rp

6000 menjadi Rp 5500 bagi warga umumnya?

(81)

Tahu dan berarti program/keputusan pemerintah berikut

(%)

83

94

90

80

85

95

91

90

70

75

80

85

90

95

100

BLT

BOS

PNPM

Penurunan

harga BBM

(82)

Setelah pemerintah memberi bantuan lewat BLT, PNPM, BOS,

dan penurunan harga BBM, apakah beban rakyat untuk

memenuhi kebutuhan pokok menjadi lebih ringan, tetap berat,

atau sebelumnya juga tidak punya masalah dengan sembako?

(%)

59

24

17

0.2

0

10

20

30

40

50

60

70

Lebih ringan

Tetap berat

Sebelumnya juga tidak masalah dengan

harga sembako

(83)

TEMUAN

• Umumnya warga aware dengan empat program

sosial dari pemerintah.

• Hampir semua yang aware menilai program-program

sosial tersebut berarti atau bahkan sangat berarti

(84)

Paralel antara pilihan pada presiden, pada Demokrat,

penilian atas kinerja presiden, penilaian atas kondisi

ekonomi nasional (%).

67

Kepuasan atas kinerja SBY

Memilih SBY dari 20 lebih calon

Keadaan ekonomi nasional lebih baik

(85)

Korelasi komponen-komponen

ekonomi-politik (r-pearson)

1

Ekonomi

nasional

.93

1

Kinerja SBY

.86

.91

1

Pilih

Demokrat

.83

.83

.86

1

Pilih SBY

Ekonomi

Nasional

Kinerja SBY

Pilih

Demokrat

Pilih SBY

(86)

TEMUAN

• Semua indikator sosial-ekonomi dan politik menunjukan

bahwa kinerja pemerintah semakin baik.

• Semua itu merupakan dasar mengapa dukungan terhadap

SBY terus menguat.

(87)
(88)
(89)

“Suka” terhadap pesan/isi iklan dari partai … dan

tokohnya di TV (%)

65

63

54

70

66

59

54

71

64

56

56

57

Demokrat

Gerindra

PDIP

Golkar

PKS

(90)

TEMUAN

• Daya ingat pemilih pada kampanye lewat TV untuk Demokrat paling unggul setelah Gerindra. Tapi Golkar sekarang mengalami kenaikan tajam.

• Daya ingat pada iklan Demokrat di TV dalam dua bulan terakhir tidak meningkat. Demikian juga Gerindra.

• Tapi penilain positif paling tinggi atas iklan di TV diduduki oleh Demokrat, tapi dalam dua bulan terakhir relatif stabil.Ini sejalan dengan realtif stabilnya suara Demokrat.

• Karena frekwensinya sudah menjangkau 70%, dan viewer TV sekitar itu, maka menjadi sulit untuk meningkatkan kuantitas penonton iklan Demokrat dan

Geridra.

(91)

KESIMPULAN

• Sistem suara terbanyak tidak punya pengaruh terhadap peta kekuatan partai. Dengan atau tanpa suara terbanyak, perolehan akhir partai-partai itu untuk sementara ini sama saja.

• Bahkan efek partai lebih kuat dari pada efek calon. Kalaupun persaingan sesama calon meningkat, maka persaingan itu lebih bersifat internal di dalam partai

sehingga tidak punya efek pada peningkatan suara akhir dari partai.

• Partai-partai yang lebih dulu menganut sistem suara terbanyak, baik sbelum mapun sesudah dipberlakukannya sistem itu karena keputusan MK, tidak lebih unggul dari yang terlambat memberlakukannya.

• Calon-calon itu lebih menggantung pada partai dari pada sebaliknya. Calon-calon tidak mampu membesarkan partai. Mereka dipilih karena berada di dalam partai. Kalau kebetulan berada di partai yang dipersepsikan baik ia akan mendapat

(92)

KESIMPULAN

• Kecenderungan lebih banyak yang memilih partai karena jumlah calon yang sangat banyak, informasi tentang mereka terbatas, dan kualitas pemilih

umumnya yang terbatas untuk mampu menyerap kompleksitas calon tersebut. • Partai membantu pemilih menyedehanakan kompleksitas tersebut, dan

membantu untuk memilih, tidak Golput.

• Keunggulan satu partai atas yang lainnya sebagian karena adanya

kepemimpinan nasional yang kuat di partai bersangkutan, terutama SBY untuk Demokrat dan Megawati untuk PDIP.

Referensi

Dokumen terkait

apakah masih ada ramuan herbal untuk ayah saya yang terkena gagal ginjal dengan ureum lebih dari 200 dan kreatinin 26 lebih.. sedangkan ayah saya msh bertahan tanpa cuci

Perkerasan komposit merupakan perkerasan yang memiliki lapisan aus berupa lapisan aspal dengan slab beton di bawahnya.Perkerasan komposit dabat dibagi menjadi tiga tipe yaitu:..

Untuk mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme pada sistem pendingin sekunder RSG-GAS ditambahkan bahan kimia bioksida pengoksidasi dan dilakukan pemantauan terhadap

1) Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi dan sistematik. Proses dokumentasi dalam ISO 9001:2000 menujukan bahwa kebijakan,

peta pikiran dapat menghubungkan antara satu ide dengan ide lainnya dengan memahami konteksnya. Sehingga dapat memudahkan otak untuk memahami dan menyerap

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor perilaku kepemimpinan kepala sekolah, dan iklim kerja organisasi sekolah secara simultan dan signifikan berkontribusi terhadap

[r]

8.4.2 Menentukan teknik dan bentuk instrumen penilaian hasil belajar yang tepat dan sesuai untuk materi pelajaran yang diampu, baik untuk ranah sikap, pengetahuan maupun