PROSPEK KEPEMIMPINAN NASIONAL
EVALUASI PUBLIK ATAS KINERJA PRESIDEN DAN
WAKIL PRESIDEN
Jakarta, 11 Oktober 2006
Survei Nasional Nov 2004- Oktober 2006
www.lsi.or.id
PENDAHULUAN
•
Rakyat telah memberi mandat secara demokratis kepada SBY-MJK untuk
memimpin negeri ini.
•
Dalam masa berkuasa ini, rakyat juga berhak menilai, dan didengar aspirasinya.
•
Rakyat ikut menentukan bulat-lonjongnya negeri ini, dan karena itu mencermati
pandangan rakyat tentang kepemimpinan nasional dan kinerja pemerintah
menjadi penting agar pelaksanaan kekuasaan tidak menyimpang jauh dari
keinginan rakyat.
•
Bila terjadi penyimpangan besar, akan muncul kekecewaan dan ketidakpercayaan
pada pemerintah, dan ini potensial bagi rakyat untuk mencari altenatif di luar
mekanisme untuk memecahkan masalah, termasuk dengan kekerasan. Pada
akhirnya ini akan memperlemah demokrasi itu sendiri.
•
Survei opini publik yang dilakukan dengan cara dan metodologi yang benar
merupakan salah satu cara sistematis untuk menampilkan opini publik nasional ke
permukaan sehingga terjadi komunikasi antara rakyat dan elite politik di Jakarta.
•
Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan survei ini secara periodik untuk
METODOLOGI
●
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih
dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau
lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
●
Jumlah sampel sebesar 1.239 responden, dengan toleransi kesalahan (margin
of error) sebesar +/- 2,8% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan
sample dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling.
●
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang
telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang
terdiri hanya dari 10 responden
Populasi desa/kelurahan tingkat Nasional
Desa/kelurahan di tingkat
Propinsi dipilih secara random dengan jumlah proporsional
Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK
Di KK terpilih dipilih secara random Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan
Ds 1 … Ds n
Prop.1
Ds 1 … Ds m
Prop.k
…
…
RT1 RT2 RT3 …. RT5
KK1 KK2
Laki-laki Perempuan
Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random
DEMOGRAFI
KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS
LAKI-LAKI 50.2 50.0 <= SD 48.4* 60.0 PEREMPUAN 49.8 50.0 SLTP 19.9 19.0 SLTA 23.7 18.0 DESA 60.2 59.0 Universitas 8.0 4.0
KOTA 39.8 41.0
Islam 88.2 87.0 <= 19 tahun 3.0* 15.1 Kristen 8.7 10.0 20 - 29 tahun 19.8 27.1 Hindu 2.7 2.0 30 - 39 tahun 31.9 22.4 Lainnya 0.5 1 40 - 49 tahun 22.6 15.8
>= 50 tahun 22.6 19.6 Jawa 39.4 41.6 Sunda 13.2 15.4 < 400 ribu 39.2 42.0 Melayu 5.7 3.4 400 - 999 ribu 39.1 38.0 Madura 2.9 3.4 >= 1juta 21.7 20.0 Bugis 2.4 2.5 Betawi 2.5 2.5 Minang 3.6 2.7 Lainnya 30.4 28.5
PENDAPATAN
KELOMPOK PENDIDIKAN
ETNIS AGAMA JENIS KELAMIN
DESA-KOTA
KELOMPOK USIA
DEMOGRAFI
KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS
NAD 2.4 1.9 BALI 2.4 1.5 SUMUT 4.8 5.3 NTB 2.4 2.0 SUMBAR 3.2 2.1 NTT 2.4 2.0 RIAU 2.4 2.2 KALBAR 2.4 1.9 JAMBI 0.8 1.3 KALTENG 1.5 0.9 SUMSEL 3.2 3.2 KALSEL 2.4 1.5 BENGKULU 0.8 0.8 KALTIM 1.6 1.4 LAMPUNG 3.2 3.4 SULUT 1.6 1.0 BABEL 0.8 0.5 SULTENG 0.8 1.1 KEPRI 0.8 0.6 SULSEL 3.2 3.5 DKI 4.0 3.5 SULTRA 0.8 0.9 JABAR 14.5 17.4 GORONTALO 0.8 0.4 JATENG 12.9 15.2 SULBAR 0.8 0.5 DIY 1.6 1.6 MALUKU 0.8 0.6 JATIM 13.7 16.7 MALUKU UTARA 0.8 0.4 BANTEN 4.0 4.1 PUPUA 0.8 0.9 IRJABAR 0.8 0.3
80
67 63 63
58 77
45 50 55 60 65 70 75 80
Nov' 04 Sept' 05 Okt' 06
SBY MJK
KEPUASAN TERHADAP KINERJA SBY-MJK
• SBY-MJK memulai pemerintahan mereka pada bulan Oktober 2004 atas dasar dukungan pemilih sangat besar (61%), dan dengan ekspektasi dan optimisme masyarakat yang sangat tinggi. Baru sekitar 1 bulan memerintah (November 2004), hampir semua warga merasa puas dengan apa yang telah dilakukan SBY-MJK (80%).
• Optimisme yang tinggi ini menurun tajam setahun kemudian (september 2005) hingga
mencapai 64%. Kepuasan menurun sebesar 16% dalam satu tahun. Di akhir tahun 2005 dan awal tahun 2006, kekecewaan terhadap SBY-MJK berlanjut hingga mencapai tingkat 55% (Maret 2006). Kekecewaan ini merupakan dampak jangka pendek dari efek negatif kenaikan BBM (akhir tahun 2005).
• Akibat kenaikan BBM ini jumlah orang miskin meningkat sekitar 4 juta orang dibanding tahun sebelumnya (2004-2005), atau naik sekitar 1,79% (Susenas Maret 2006).
• Tapi itu ceritera hinga bulan Maret 2006. Setelah itu, ada indikasi ekonomi mulai merayap, pelan-pelan.
• Indikator ekonomi makro mulai membaik. Hingga triwulan kedua pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2%, dan diperkirakan tahun ini akan tumbuh 5,8%. Ini sedikit lebih baik dibanding pertumbuhan tahun 2005 yang 5,4%. Kita belum tahu dampaknya terhadap jumlah kemiskinan dan jumlah pengangguran. Kita tunggu data Susenas BPS tahun depan. • Indikator makro lainnya adalah tingkat suku bunga yang menurun, dan nilai rupiah yang
relatif stabil.
• Tahun lalu kelangkaan BBM dan kenaikan harga BBM, merupakan isu yang sangat
menonjol. Di tahun 2006 masyarakat secara umum mungkin tidak merasakan masalah ini sepeti tahun lalu.
• Apakah sedikit pemulihan ini dirasakan oleh publik? Apakah ada peningkatan jumlah warga yang merasa keadaan ekonomi membaik setelah Maret 2006 dibanding setahun
sebelumnya?
• Seperti yang akan dipaparkan di bawah, bahwa ekonomi nasional sekarang lebih baik dianding tahun lalu sedikit meningkat, dan ini sejajar dengan kembali naiknya kepuasan publik terhadap kinerja SBY-JK.
• Hal ini berdampak pada kembali meningkatnya kepuasan publik terhadap SBY-MJK. Kalau tahun 2005 yang lalu kepuasan publik pada kinerja SBY sebagai presiden 63%, maka setahun kemudian (sekarang) menjadi 67%.
• Ini kenaikan cukup berarti kalau dibanding Maret 2006 (55%). Apa yang dapat dikatakan adalah bahwa kepuasan terhadap SBY-MJK relatif stabil dalam setahun terakhir. Sejak kenaikan harga BBM pada akhir 2005, tingkat kepuasan terhadap kinerja SBY-MJK kembali pulih setelah jatuh ke 55% pada Maret 2006.
• Kenaikan kepuasan publik terhadap kinerja SBY-MJK Oktober 2006 ini sebenarnya tidak terlalu besar kalau dibandingkan angka september tahun lalu (63%). Ini konsisten dengan evaluasi publik terhadap kondisi ekonomi nasional, dan tingkat optimisme publik untuk
ekonomi nasional setahun ke depan, yang hanya meningkat sedikit seperti akan dipaparkan di bawah.
• Sebelumnya perlu ditegaskan di sini, pasangan SBY-MJK sampai hari ini masih sangat
populer, umumnya publik puas atas kinerja mereka. Ini adalah modal politik penting untuk membuat keputusan-keputasan publik secara lebih desisif, tanpa harus terlalu kawatir dengan masalah popularitas.
KINERJA BIDANG EKONOMI
• Evaluasi atas kondisi ekonomi nasional sekarang dibanding tahun
lalu, dan optimisme atas ekonomi nasional tahun depan.
Kinerja di bidang Ekonomi
Keadaan ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu ...(%)
Kinerja di bidang Ekonomi
Keadaan ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu ...(%)
29
Keadaan ekonomi nasional setahun ke depan dibanding sekarang (%)
Lebih baik Sama Lebih buruk
Keadaan ekonomi nasional setahun ke depan dibanding sekarang (%)
Lebih baik Lebih buruk
Kinerja ekonomi nasional secara umum
• Pada bulan September 2005, yang merasa bahwa ekonomi nasional ketika itu lebih baik dibanding setahun sebelumnya sekitar 24%, dan sekarang menjadi 29%. Dan yang merasa kedaan ekonomi lebih buruk pada bulan sepetember 2005 dibanding setahun sebelumnya sebesar 47%, dan sekarang menjadi 43%. Jadi ada semacam perbaikan, meskipun tidak besar. Masih lebih banyak yang merasa kedaan ekonomi nasional sekarang lebih buruk
dibanding tahun lalu dibanding yang merasa sebaliknya. Tapi dibanding tahun lalu ada sedikit perbaikan, seperti halnya ada sedikit perbaikan ekonomi nasional sebagaimana ditunjukan para teknokrat dan ahli (bukan publik pada umumnya).
• Namun demikian, secara umum optimisme publik atas prospek ekonomi nasional di bawah pemerintah SBY-MJK belum banyak berubah pada tahun ini dibanding tahun
sebelumnya.Meskipun dalam sembilan bulan terakhir kecenderungan optimis semakin kuat. Yang optimis bahwa keadaan ekonomi nasional tahun depan akan lebih baik dari sekarang
meningkat dari 39% pada bulan Januari 2006 ke 44% pada Oktober 2006 sekarang. Dan yang merasa pesimis bahwa keadaan ekonomi nasional tahun depan akan lebih baik dari tahun ini menurun dari 21% pada bulan Januari 2006 menjadi 13% pada bulan Oktober ini. Jumlah orang optimis bertambah, dan sebaliknya jumlah orang pesimis tentang prospek ekonomi Indonesia berkurang.
Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah
berikut. (%)
33 jumlah orang
miskin
Mengurangi jumlah pengangguran
Menjaga harga terkendali
Menjamin tersedianya BBM
Mengendalikan harga BBM
Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah
berikut. (%)
49
Menstabilkan nilai rupiah terhadap dollar
Menjamin tersedianya sembako
Mengundang investor Membangun jalan-jalan
Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah
berikut. (%)
52
Perumahan terjangkau Infrastruktur listrik Sarana air bersih Rekonstruksi wilayah
korban gempa
Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah
berikut “Baik” atau “Sangat Baik,” Sept. 05 – Okt. 06 (%)
Korelasi ekonomi dan kepuasan atas
kerja SBY-MJK
Dengan kondisi ekonomi nasional secara umum:
r
=
.24 (P<.01)
Dengan upaya pemerintah mengatasi isu-isu
ISU-ISU EKONOMI
•
Secara lebih khusus, masih banyak masalah ekonomi yang harus ditangani
pemerintah. Sejumlah isu penting dinilai buruk oleh publik dalam
penanganannya oleh pemerintah: Kemiskinan, pengangguran, stabilitas harga
kebutuhan pokok, dan mengendalikan harga BBM.
•
Tapi dibanding tahun lalu, sekarang ada peningkatan jumlah orang yang merasa
bahwa pemerintah bekerja baik dalam mengendalikan harga BBM dan dalam
menjaga ketersediaan BBM di pasar. Juga ada peningkatan dibanding tahun lalu
tentang baiknya kerja pemerintah dalam mengendalikan nilai rupiah terhadap
dollar, dan dalam upaya mengundang investor.
•
Di samping itu, pemerintah dipandang berkinerja baik dalam upaya mengatasi
masalah infrastruktur (jalan, listrik, sarana pengairan dll.).
•
Plus-minus dari indikator-indikator di atas, kinerja pemerintah di bidang ekonomi
sedikit membaik tahun ini dibanding tahun lalu, dan ini berdampak pada
peningkatan kepuasan publik atas kinerja SBY-JK.
Kerja pemerintah dalam mengatasi
masalah-masalah berikut (%)
68 72 72
55
25
22 23
36
7 6 5 9
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Pemberantasan narkoba
Kerja pemerintah dalam mengatasi
masalah-masalah berikut (%)
66 70
73
53
19
12
20
29
15 18
7
18
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Kerja pemerintah dalam mengatasi
masalah-masalah berikut (%)
50
Pertambangan liar Pelayanan kantor pemerintah
Separatisme di Papua
GAM
Kerja pemerintah dalam mengatasi
masalah-masalah berikut (%)
63 MoU Helsinki
Pelayanan kantor pemerintah
Mendamaikan mantan GAM dan warga lain
Pilkada Buruh-pengusaha
Hasil kerja pemerintah dalam menangani permasalahan berikut … (%) Mengatasi Kriminalitas
Memberantas Perjudian Memberantas Korupsi Melindungi kel minoritas Melindungi TKI Mengatasi Ilegal loging Megatasi pertambangan liar Mengatasi konflik Papua Menangani masalah GAM Menindaklanjuti kesepahaman dengan GAM di
Helsinki
Merukunkan bekas anggota GAM denan Warga Indonesia lainnya
Sep-05 Okt-06
Korelasi isu polkam dan kepuasan atas
kinerja SBY-JK
Pengaruh Polkam
•
Semua indikator Polkam yang digunakan dalam studi ini disikapi secara positif
oleh publik pada umumnya.
•
Publik menilai bahwa pemerintah baik dalam menanggulangi masalah-masalah
polkam seperti kemanan, ketertiban, kriminalitas, terorisme, separatisme,
konflik komunal, pemberantasan korupsi, dll.
•
Namun demikian ada beberpa indikator yang menunjukan penurunan dari jumlah
warga yang menilai pemerintah berkinerja baik dibanding setahun sebelumnya,
terutama dalam masalah pemberantasan korupsi. Pada sepetember 2005, 65%
dari publik menyatakan bahwa pemerintah bekerja baik dalam pemberantasan
korupsi, dan sekarang (Oktober 2006), jumlah itu menurun mejadi 55%
meskipun masih mayoritas.
•
Persepsi yang umumnya positif tentang kinerja pemerintah dalam menangani
masalah-masalah Polkam ini ikut meningkatkan kepuasan publik terhadap
kinerja SBY-JK.
Kerja pemerintah dalam mengatasi
masalah-masalah berikut (%)
80 79
Masalah flu burung
Masalah lumpur panas
di Sidoarja
Kerja pemerintah dalam mengatasi
masalah-masalah berikut “Baik” atau “Sangat Baik,”
Sept. 05 – Okt. 06 (%)
75
70
61
79 80
66
40 45 50 55 60 65 70 75 80 85
Pendidikan Kesehatan Pemberdayaan perempuan
Korelasi kinerja di bidang kesra dan
kepuasan publik atas kinerja SBY-JK
Kinerja departemen dan kementerian:
3.86
3.79
3.76
3.69 3.69 3.68
3.64 3.64 3.64
3.62 3.61
Kinerja departemen dan kementerian:
3.58
3.57 3.57
3.56 3.56 3.56
3.55 3.55
3.54 3.54 3.54
3.52 3.52
3.51
3.49
3.48
Kinerja departemen dan kementerian:
3.47
3.46
3.44
3.42
3.41
3.35
3.34
3.32
3.27
ESDM Jaksa Agung PU Menko kesra Perumahan Daerah
tertinggal
Tenaga kerja
Menko ekuin Kehutanan
Skor rata-rata dari skala 1 - 5
:
Kinerja kementerian dan departemen
•
Dari semua departemen dan kementerian, tidak ada yang dinilai sangat baik,
tapi juga tidak ada yang dinilai buruk atau sangat buruk.
•
Secara umum kinerja departemen dan kementerian berkisar antara sedang dan
baik. Secara umum dinilai moderat saja.
•
Dalam rentang sedang dan baik ini, TNI berada pada posisi tertinggi, dan
kehutanan pada posisi terendah.
•
Namun demikian, dari semua departemen dan kementrian, yang punya
hubungan paling kuat dengan penilian atas kinerja SBY-JK adalah menko
ekonomi, dan departemen-departemen di bawahnya.
Efek terhadap evaluasi atas kinerja SBY-JK
.105
Kondisi ekonomi nasional
.076
Pilih Partai Demokrat
.096
Warga yang tinggal di pedesaan
.143
Kementerian/departemen polhukam
.154
Kementerian/departmen ekuin
.231
Isu ekonomi
Standardized regression
coefficients (Beta)
KEPEMIMPINAN ALTERNATIF
•
Ada yang berpendapat bahwa pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono harus diawasi dan dikritik oleh orang-orang atau partai yang berada
di luar pemerintahan agar pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
bekerja lebih baik untuk rakyat. Seberapa setujukah ibu/bapak dengan pendapat
tersebut?
•
Sejumlah tokoh nasional bersikap kritis terhadap pemerintah. Bila tokoh-tokoh
tersebut dikasih kesempatan untuk menjadi pemimpin nasional, apakah mereka
akan lebih mampu dibanding SBY dalam memecahkan berbagai masalah yang
dihadapi bangsa kita, atau akan sama mampunya dengan SBY, akan sama tidak
mampu seperti SBY, atau akan menjadi lebih tidak mampu dari SBY?
Nama-nama tokoh: Amien Rais, Hidayat Nurwahid, Megawati, Akbar Tandjung, Ryas
Rasjid, dan Wiranto,
Harus ada oposisi di luar pemerintah untuk mengeritik dan mengontrol pemerintah agar bekerja lebih baik untuk rakyat …(%)
80
6
14
0 25 50 75 100
Setuju
Tidak setuju
Tidak tahu
Tokoh-tokoh nasional berikut bila dikasih kesempatan untuk
memimpin akan …(%)
5
Akbar Amien Hidayat N Magawati Ryas R Wiranto
Lebih mampu dr SBY
Akan sama mampu spt SBY
Akan sama tidak mampu spt SBY
Akan lebih tidak mampu dari SBY
Tidak tahu
Tokoh nasional yang dipandang akan lebih mampu
memimpin Indonesia ke depan (%)
37
17
28
18
0 10 20 30 40
SBY Megawati Tokoh lainnya
(ada 16 nama)
Belum ada pemimpin alternatif
•
Hampir semua anggota masyarakat melihat pentingnya oposisi untuk mengkritisi
dan mengontrol jalannya pemerintahan SBY-MJK agar membuat
kebijakan-kebijakan dan implementasinya yang mencerminkan kepentingan rakyat.
•
Tapi tidak ada satu pun tokoh yang mampu mengambil peran oposisi secara
menonjol yang mendapat pengakuan dari rakyat sehingga ia dipandang akan
lebih mampu dibanding SBY dalam memimpin Indonesia.
•
Pada umumnya lebih banyak warga yang menilai bahwa tokoh-tokoh nasional itu
lebih tidak mampu dibanding SBY untuk memimpin Indonesia.
•
SBY masih dipandang sebagai figur yang paling mampu memimpin Indonesia
yang sedang dihadapi berbagai masalah ini.
•
Begitu besarnya selisih antara SBY dan tokoh-tokoh lain dalam mempersepsikan
siapa yang lebih mampu memimpin Indonesia ke depan menunjukan kegagalan
dan kemandegan rekrutmen dan kaderisasi politik di tingkat elite partai.
PILIHAN PRESIDEN
•
Bila pemilihan presiden dilakukan hari ini, siapa yang akan
ibu/bapak pilih sebagai presiden? Pertanyaan terbuka
•
Bila pemilihan presiden dilakukan hari ini, siapa yang akan
Kalau pemilihan umum untuk presiden dilakukan hari ini, siapa yang akan dipilih? Pertanyaan terbuka …(%)
41
13
2.4 2
0 10 20 30 40 50
SBY Megawati Lain-lain Belum tahu
Kalau pemilihan umum untuk presiden dilakukan hari ini, siapa yang akan dipilih? SBY vs Tokoh-tokoh lain …(%)
Pertanyaan tertutup
51
Tokoh lain
Belum tahu
BELUM TERSAINGI
• Lemahnya oposisi dari tokoh-tokoh nasional lain terhadap SBY, dan
kegagalan partai mengorbitkan tokoh alternatif dari yang sudah ada,
membuka peluang besar bagi SBY untuk kembali terpilih sebagai
presiden bila pemilu diadakan sekarang (ketika survei).
• Setelah SBY, masih Megawati yang bisa menjadi pesaing, tapi dengan
selisih kemungkinan dipilih sangat besar, sekitar separuhnya.
Efek terhadap pilihan presiden (SBY vs lainnya)
.246
Pilih Partai Demokrat
.112
Kementrian/departemen polhukam
.119
Isu ekonomi
.267
Kinerja SBY-JK
Standardized regression
coefficients (Beta)
Path analysis kinerja SBY-JK dan Pilihan thd SBY
Pilih SBY
Dep
Polkam
Demokrat
K SBY-JK
Isu ekonomi
Dep ekuin
Kond
Ekonomi
nasional
Orang desa
.25
Determinan pilihan terhadap SBY dibanding yang lain
• Analisis statistik menunjukan bahwa kepuasan terhadap kinerja SBY sebagai presiden
merupakan faktor penting mengapa ia berpeluang besar unuk kembali terpilih. Sumbangan kepuasan ini dianding faktor lain sekitar 27%.
• Di samping itu, sumbangan partisan partai demokrat sebesar 25%.
• Evaluasi atas kemampuan pemeritah menangani isu-isu ekonomi sebesar 11%, dan kinerja departemen/kementerian Polkuham sebesar 10%.
• Sementara itu kepuasan terhadap kinerja SBY-JK banyak terkait dengan penanganan isu-isu ekonomi, kinerja kabinet ekuin dan polhukam, dan evaluasi atas kondisi ekonomi nasional secara umum.
• Sementara itu Kesra, yang merupakan sisi belanja dari pemerintah, tidak punya pengaruh langsung terhadap kepuasan publik atas kinerja SBY-JK setelah dikontrol faktor ekuin dan polhukam.
KESIMPULAN
• Telah terjadi kemandegan dalam rekrutmen dan promosi kepemimpinan nasional oleh partai-partai politik di luar incumbent. Partai masih terpaku dengan tokoh-tokoh veteran pemilu 2004 yang telah terbukti kalah telak oleh SBY-MJK. Akibatnya, SBY sampai hari ini masih sangat populer karena kelangkaan figur alternatif tadi. Bila diadakan pemilihan umum sekarang kemungkina besar SBY akan mengulang sukses besar 2004.
• Margin elektoral yang besar antara SBY dan tokoh-tokoh lain sekarang ini tidak umum ditemukan dalam demokrasi, dan ini harus menjadi perhatian elite politik.
• Di luar incumbent publik mengaharapkan ada oposisi terhadap incumbent, tapi publik melihat tidak ada oposisi yang potensial menjadi pemimpin lebih baik dari SBY bila mereka
memimpin. Elite di luar incumbent belum berhasil meyakinkan publik.
• Di samping kemandegan politik elite di partai-partai lain, kekuatan SBY-JK terletak pada approval atau kepuasan publik terhadap kinerja pasangan ini. Hampir 7 dari 10 warga yang punya hak pilih (67%) merasa puas atau sangat puas dengan kerja SBY-MJK sebagai
presiden-wakil presiden. Tingkat kepuasan ini naik secara signifikan dibanding awal tahun 2006 di mana tingkat kepuasan terhadap SBY sekitar 55%. Dibanding sepetember 2005 yang lalu, kenaikan tidak terlalu berarti, hanya terjadi sekitar 4%.
• Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja SBY-MJK turun ketika tingkat evaluasi positif publik terhadap kondisi ekonomi nasional menurun, atau ketika tingkat evaluasi negatif publik
terhadap kondisi ekonomi nasional meningkat seperti terjadi pada bulan Desember 2005, Januari 2006, dan Maret 2006. Sebaliknya, tingkat kepuasan publik terhadap kineja SBY naik ketika tingkat evaluasi positif publik terhadap kondisi ekonomi nasional naik, dan tingkat evaluasi negatif publik terhadap kondisi ekonomi nasional menurun.
• Naik turunnya evaluasi positif-negatif tentang kondisi ekonomi nasional terkait dengan bagaimana publik menilai kinerja pemerintah dalam mengatasi isu-isu ekonomi spesifik seperti pengurangan kemiskinan dan pengangguran, ketersediaan dan pengendalian harga kebutuhan pokok, terutama BBM, pengendalian nila rupiah, investasi, dan pembangunan infrstaruktur.
• Di samping itu, evaluasi atas kinerja pemerintah dalam menangguangi isu-isu ekonomi terkait erat dengan evaluasi publik atas kinerja kabinet ekuin. Secara umum, kabinet ekuin dinilai publik hanya berkinerja SEDANG, walapun tidak buruk, dan ini membantu
meningktkan kepuasan publik terhadap kinerja SBY-MJK.
• Faktor polhukam juga penting bagi evaluasi positif publik terhadap kinerja SBY-MJK.
Penanganan konflik komunal, separatisme, pemberantasan Narkoba, penciptaan ketertiban umum, adalah beberapa indikator penting dari isu Polhukam, dan sejauh ini pemerintah terkait dipandang bekerja baik dalam mengatasi isu-isu tersebut. Dibanding kabinet ekonomi, kabinet Polhukam secara umum dinilai BAIK oleh publik pada umumnya, tapi dampaknya terhadap SBY-JK tidak sekuat faktor ekonomi.
• Kemandegan rekrutmen elite politik oleh kekuatan di luar incumbent, dan kinerja
incumbent yang BAIK bidang polhukam dan SEDANG di bidang ekonomi membuat SBY tetap populer di mata rakyat pada umumnya. Bila tiga faktor ini berubah secara negatif bagi SBY, maka kepuasan publik terhadapnya dapat merosot.
• Tapi masih ada tiga tahun untuk partai menawarkan figur alternatif, dan membuka peluang untuk direspon secara positif oleh publik.
• Apapun alasannya, sekarang SBY-MJK punya modal politik sangat besar (67%), dan ini harusnya menjadi dasar untuk mengambil keputusan-keputusan teknokratis yang tegas dan cepat terutama untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional, yang ternyata punya dampak langsung sangat penting bagi karir politik SBY sendiri. Bila modal ini tidak
digunakan dalam pembuatan-pembuatan kebijakan secara tegas dan cepat, ia tidak akan banyak berbunga atau berbuah yang akan dipetik tahun 2009 nanti.