• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Ata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Ata"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Atas

Penggunaan Telephone Hemat pada PT XYZ

Jawahir / 55416110011

Magister Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana Jakarta

Dosen : DR Ir Iwan Krisnadi MBA

Abstrak

Dengan semakin meningkatnya penggunaan telephone baik melalui saluran telephone tetap (PSTN) maupun telephone bergerak, tentunya biaya tarif telephone menjadi mahal. Terlebih adanya kecenderungan seseorang untuk menggunakan telephone bergerak (selular). Banyak upaya sudah dilakukan untuk mengendalikan biaya telephone misalnya pembatasan waktu pakai, pemanfaatan waktu malam hari, pemberian password dll.

Sekarang banyak bermunculan Perusahan yang menawarkan jasa telekomunikasi yang jauh lebih murah dibanding dengan biaya tarif PSTN. Sistem Penghemat Tarif Telephone ini bekerja dengan mengalihkan panggilan telephone dengan nomer awal 0 ke jaringan yang dikelola oleh Perusahaan tsb. Tentunya pengertian “mengalihkan pangilan” tsb, bukan berarti melakukan penyadapan atas suatu saluran komunikasi. Dengan penghematan berkisar 25% sd 80% dan dengan kualitas suara yang jernih bisnis ini menjadi alternative dalam rangka mengendalikan biaya telephone. Makalah ini mengambil topik perlindungan konsumen Telephone Hemat dengan judul “Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Atas Penggunaan Telephone Hemat pada PT XYZ.

Keywords: Mengalihkan panggilan, PSTN,Telephone Hemat

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan semakin meningkatnya penggunaan telephone baik melalui

saluran telephone tetap maupun telephone bergerak, tentunya biaya tarif

telephone menjadi mahal. Terlebih adanya kecenderungan seseorang

untuk menggunakan telephone bergerak (selular). Banyak upaya

dilakukan untuk mengendalikan biaya telephone misalnya pembatasan

waktu pakai, pemanfaatan waktu malam hari dll.

Sekarang banyak bermunculan Perusahan yang menawarkan jasa

telekomunikasi yang jauh lebih murah dibanding dengan biaya tarif PSTN.

Diantaranya adalah PT Matrix Mitra Telekomunikasi, PT Mitra Telkom

(2)

Indonesia dll. Sistem Penghemat Tarif Telephone ini bekerja dengan

mengalihkan panggilan telephone dengan nomer awal 0 ke jaringan yang

dikelola oleh Perusahaan tsb. Tentunya pengertian “mengalihkan pangilan” bukan melakukan penyadapan atas suatu saluran komunikasi.

Dengan penghematan berkisar 25% sd 80% dan dengan kualitas suara

yang jernih bisnis ini menjadi alternative dalam rangka mengendalikan

biaya telephone

B. Permasalahan

1. Apakah Undang Undang Perlindungan Konsumen no 8 tahun 1999

dapat melindungi konsumen dalam mengunakan Telephone hemat ?

2. Apakah Undang Undang Telekomunikasi no 36 tahun 1999 dapat

melindungi konsumen dalam hal larangan penyadapan ?

3. Permasalahan apa saja yang bisa muncul dan bagaimana

mengatasinya ?

2. LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Kerja Alat Penghemat Telephone

Panggilan telephone keluar terlebih dahulu melewati Alat Pemisah 0 yakni

alat yang memisahkan panggilan dengan nomer depan 0 menuju saluran

yan dimiliki oleh provider PT XYZ. Sedangkan untuk panggilan dengan

nomer depan bukan “ 0 ” akan diarahkan ke jaringan PSTN milik PT

Telkom.

Dengan demikian Alat pemisah 0 akan mengalihkan tagihan PSTN

(Telkom) ke Jaringan PT XYZ dengan biaya yang relative lebih murah

karena PT XYZ telah melakukan kerjasama jangka panjang dengan

operator Telepon lainnya.

Rancangan Sistem Penghemat Tarif Telehone speri dalam gambar 1 dan

gambar 2.

(3)

PSTN milik PT Telkom.

Dengan demikian Alat pemisah 0 akan mengalihkan tagihan PSTN

(Telkom) ke Jaringan PT XYZ dengan biaya yang relative lebih murah

karena PT XYZ telah melakukan kerjasama jangka panjang dengan

operator Telepon lainnya. Pengalihan nomer pangilan dengan nomer

kepala “0” dilakukan oleh Alat Pemisah 0 tanpa intervensi manusia.

Gambar 1 Bagan system Kerja Alat Penghemat Telephone

Bagan Sistem Kerja Alat Penghemat Telephone

PT Telkom

Bukan kepala 0 PT XYX

Kepala 0

Alat Pemisah 0

HP, SLI, SLJJ LOKAL

Tagihan telephone tujuan non lokan (HP, SLI, SLJJ) akan hilang dari saluran PSTN milik Telkom

(4)

Gambar 2. Instalasi Sistem Penghemat Telephone

2.2. Peraturan Per Undang Undangan yang berlaku

Untuk mencegah terjadinya perselisihan antara konsumen dan pelaku

Usaha, maka perlu dibuatkan hak dan kewajiban antara konsumen dan

pelaku bisnis dalam suatu Perjanjian. Suatu perjanjian adalah suatu

peristiwa dimana seseorang berjanji kepada seseorang lain atau dimana

dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal. Dari

peristiwa ini, timbullah suatu hubungan antara dua orang tersebut yang

dinamakan perikatan yang berisi hak dan kewajiban.

Untuk melindungi konsumen, pemerintah telah mengekuakan UU no 8

tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen khususnya pasal yang

mengatur Hak Konsumen dan Kewajiban Pelaku Usaha sbb :

Pasal 4

Hak konsumen adalah :

a. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam

(5)

b. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang

dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan

yang dijanjikan;

c. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang dan/atau jasa;

d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau

jasa yang digunakan;

e. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya

penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;

f. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;

g. hak unduk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak

diskriminatif;

h. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian,

apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian

atau tidak sebagaimana mestinya;

i. hak hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang undangan

lainnya.

Pasal 7

Kewajiban pelaku usaha adalah :

a. beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;

b. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan,

perbaikan dan pemeliharaan;

c. memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta

tidak diskriminatif;

d. menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau

diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau

jasa yang berlaku;

e. memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau

mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau

(6)

Sedangkan untuk mengatur pengamanan Telekomunikasi, Pemerintah

telah mengeluarkan UU no 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi

khususnya yang mengatur Pengamanan Telekomunikasi sbb :

Pasal 38

Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan

gangguan fisik dan elektromagnetik terhadap penyelenggaraan

telekomunikasi.

Pasal 39

(1) Penyelenggara telekomunikasi wajib melakukan pengamanan dan

perlindungan terhadap instalasi dalam jaringan telekomunikasi yang

digunakan untuk penyelenggaraan telekomunikasi.

(2) Ketentuan pengamanan dan perlindungan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 40

Setiap orang dilarang melakukan kegiatan penyadapan atas informasi

yang disalurkan melaiui jaringan telekomunikasi dalam bentuk apapun.

Pasal 41

Dalam rangka pembuktian kebenaran pemakaian fasilitas telekomunikasi

atas permintaan pengguna jasa telekomunikasi, penyelenggara jasa

telekomunikasi wajib melakukan perekaman pemakaian fasilitas

telekomunikasi yang digunakan oleh pengguna jasa telekomunikasi dan

dapat melakukan perekaman informasi sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Perlindungan Hukum atas Penyadapan

Setelah saluran telephone dengan nomer awal “0” dialihkan dari jaringan

PSTN milik PT Telkom ke jaringan PT XYZ, tagihan tarif menjadi jauh

(7)

Untuk menjalankan bisnis ini, PT XYZ telah melakukan kerjasama jangka

panjang (dengan volume bisnis yang besar) dengan salah satu operator

telepon sehingga harganya bisa lebih murah (negotiable).

Biaya yang bisa dihemat berkisar antara 25% sd 80% setiap bulan.

Tabel 1. Perbandingan tarf Telephone

Pengalihan nomer telepon berawal 0 ke jaringan PT XYZ dilakukan

dengan cara :

1. Meminta ijin secara tertulis kepada pemilik nomer.

2. Membuat kesepakatan yang berisi tentang hak & kewajiban dan

dituangkan dalam bentuk perjanjian antara pemilik nomer dengan

PT XYZ.

3. Memasang alat Pemisah angka awal 0 di tempat pengguna. Alat

tsb akan melakukan filter thd nomer ber awalan angka “0”.

Kemudian mengarahkannya ke jaringan PT XYZ. Pengalihan

(8)

perbuatan penyadapan seperi diatur dalam UU no 36 tahun 1999

tentang Telekomunikasi, khususnya pasal 40 dan pasal 41.

Pasal 40

Setiap orang dilarang melakukan kegiatan penyadapan atas

informasi yang disalurkan melaiui jaringan telekomunikasi dalam

bentuk apapun.

Penjelasan Pasal 40

Yang dimaksud dengan penyadapan dalam pasal ini adalah

kegiatan memasang alat atau perangkat tambahan pada jaringan

telekomunikasi untuk tujuan mendapatkan informasi dengan cara

tidak sah. Pada dasarnya informasi yang dimiliki oleh seseorang

adalah hak pribadi yang harus dilindungi sehingga penyadapan

harus dilarang

Sedangkan untuk memberi jaminan bahwa tagihan tarif telephone

tercatat dengan baik dan benar sudah diatur sbb :

Pasal 41

Dalam rangka pembuktian kebenaran pemakaian fasilitas

telekomunikasi atas permintaan pengguna jasa telekomunikasi,

penyelenggara jasa telekomunikasi wajib melakukan perekaman

pemakaian fasilitas telekomunikasi yang digunakan oleh pengguna

jasa telekomunikasi dan dapat melakukan perekaman informasi

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.2. Perlindungan Hukum atas Perlindungan Konsumen

Berdasarkan pasal 4, Undang Undang no 8 tahun 1999 tentang

(9)

tidak hanya medapatkan perlindungan hak atas kenyamanan,

keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi

barangdan/atau jasa tetapi juga perlindungan “penggunaan”

barang dan/atau jasa.

Jaminan atas kewajiban Pelaku Bisnis

Dalam UU no 8 tahun 1999 tsb belum ditekankan tentang

kewajiban pelaku bisnis untuk mencegah adanya perbuatan

penyadapan sesuai ketentuan Undang Undang Telekomunikasi

yang belaku.

Hal ini akan membuat rasa aman bagi pengguna Telephone

Hemat.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

4. 1 Kesimpulan

1. Dalam UU no 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, perlu

ditambahkan larangan bagi pelaku usaha untuk melakukan

tindakan penyadapan dalam bentuk apapun sesuai ketentuan

Undang Undang Telekomunikasi yang belaku. Sehingga konsumen

merasa aman dan nyaman menggunakan telephone Hemat

2. UU no 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi sudah cukup

melindungi konsumen dari segala hal yang berkaitan dengan

penyadapan.

Juga sudah ada aturan perekaman pemakaian telephone yang

digunakan dan dapat dilakukan perekaman informasi sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Permasalahan yang bisa menimbulkan perselisihan antara

(10)

Karena tidak semua konsumen faham tentang cara kerja

Telephone hemat khususnya masalah pengalihan saluran dengan

nomer awal 0. Selain itu, para konsumen juga belum faham

tentang Undang Undang perlindungan konsumen. Untuk itu perlu

dilakukan penjelasan secukupnya.

4.2 Saran

Perlu dikaji lebh dalam aspek perlindungan konsumen bagi

pengguna telephone hemat. Hal ini disebabkan bisnis ini melakukan

pengalihan nomer telephone yang berawal angka 0 dari jaringan PSTN

Telkom ke jaringan PT XYZ.

REFERENCES

1. Prof Subekti, SH 2005, Hukum Perjanjian, PT Intermasa 2. UUPK no 8 tahun 1999, tentang Perlindungan Konsumen 3. UU no 36 tahun 1999, tentan Telekomnikasi

4. UU no 5 tahun 1999, tentang Larangan Monopoli

5. Bagus Hanindyo Mantri, SH,2007, Program Magster Ilmu Hukum UNDIP Semarang

Gambar

Gambar 1 Bagan system Kerja Alat Penghemat Telephone
Gambar 2. Instalasi Sistem Penghemat Telephone
Tabel 1. Perbandingan tarf Telephone

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, pemilihan subjek foto para fotografer sebagai pelaku bisnis studio foto dengan menyertakan alat ataupun benda yang paling berpengaruh

37 DAK Bidang Kesehatan Pelayanan Kesehatan Dasar -Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Lokasi Kegiatan :

ekstrauniversiter dapat terpatri dalam diri seorang mahasiswa. Media yang digunakan dalam penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa.. yaitu tebagi menjadi dua yaitu

dibuat biakan murni dari koloni jamur Kayu Pinus

Persetujuan atas rencana Perseroan sehubungan dengan pemberian jaminan atas seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan dan/atau pemberian jaminan

Kajian ini mencakup tentang teknik budidaya bunga gerbera dan bauran pemasaran yang meliputi empat aspek yaitu produk, harga, tempat dan promosi dalam pemasaran bunga gerbera

Indyah, Haru AR, Triandi, Wulan Nurachmad , Totok, Ary Deddy, Eryani Lisa Dwi, Antariksa, Agung, Herry.. SAINS

Oleh karena itu, harus ada seorang aktivis, cendekiawan, kiyai, ulama, umaro, dan politisi negarawan yang mampu menyatukan ormas islam dan umat Islam bangsa