• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK

PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG

TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Nama Mahasiswa : Rosmawati

No.Pokok Mahasiswa : 1013116003

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Wini Tarmini, M.Hum. Sumarti, S.Pd., M.Hum. NIP 19641014 1989032001 NIP 19700318 1994032002

Ketua Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Seni

(2)

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA

KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh Rosmawati

Masalah dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan siswa menulis teks pengumuman melalui teknik pelatihan terbimbing. Dengan demikian tujuan penelitian ini mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis teks pengumuman siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012 melalui teknik pelatihan terbimbing pada siswa.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) karena penelitian ini dilakukan oleh guru di dalam kelas. Proses pembelajaran menulis teks pengumuman menerapkan teknik pelatihan terbimbing. Subjek penelitian ini siswa kelas VII-A semester ganjil SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah 31 siswa. Dalam penelitian ini penulis dibantu seorang teman sejawat sebagai kolabolator selama proses pembelajaran. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan tes. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Aspek yang diamati pada setiap siklus, adalah aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks pengumuman dari siklus ke siklus mengalami peningkatan. Pada prasiklus proses pembelajaran mencapai 58% dengan nilai rata-rata 48,38, siswa yang tuntas 8 orang dengan persentase 25,80% dan siswa yang belum tuntas 23 orang dengan persentase 40%. Pada siklus satu proses pembelajaran 68% dengan nilai rata-rata 60,64, siswa yang tuntas 17 orang dengan persentase 54,83%,dan yang tidak tuntas 14 orang dengan persentase 45,17%, dan pada siklus dua proses pembelajaran 80% dengan nilai rata-rata 69,38 siswa yang tuntas 24 orang dengan persentase 77,41%dan yang tidak tuntas 7 orang dengan persentase 22,58%. Dengan demikian penelitian menerapkan teknik pelatihan terbimbing dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks pengumuman sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

(3)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA

KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

Rosmawati

Penelitian Tindakan Kelas

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN

MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA

KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Penelitian Tindakan Kelas

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Sarjana Pendidikan

Oleh

ROSMAWATI NPM 1013124007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(5)

DAFTAR GRAFIK

4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II .. 70

4.2 Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 73 4.3 Persentase Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II ... 74

(6)
(7)
(8)

4.2 Pembahasan ... 68

4.2.1 Perbandingan Hasil Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 70

4.2.2 Hasil Keseluruhan Per Indikator Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 71

4.2.3 Aktivitas Siswa dan Aktivitas Guru ... 72

V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 75

5.2 Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(9)

DAFTAR TABEL

3.1.Indikator Penilaian Kemampuan Menulis Teks Pengumuman ... ... 31

3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Prose's Pembelajaran ... 36

3.3 Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Prose's Pembelajaran ... 37

3.4 Tolok Ukur Penelitian Kemampuan Menulus Teks pengumuman ... 38

4.1 Rata-Rata Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Prasiklus ... 43

4.2 Sebaran Jumlah Siswa Menurut rentang Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Prasiklus ... 44

4.3 Hasil Tes Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Prasiklus ... 45

4.4 Rata-Rata Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Siklus I ... 53

4.5 Sebaran Jumlah Siswa Menurut rentang Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Siklus I ... 54

4.6 Hasil Tes Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Siklus I ... 55

4.7 Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 57

4.8 Rata-Rata Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Siklus II ... 63

4.9 Sebaran Jumlah Siswa Menurut rentang Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Siklus II ... 64

4.10 Hasil Tes Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Siklus II... 66

4.11 Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Siklus I dan Siklus II ... 67

4.12 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus I ... 70

4.13 Nilai Rata-Rata Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 71

4.14 Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 73

(10)

MOTO

“ Dan kepunyaan Allah-lah segala yang ada pada malam dan siang, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”

(QS Al An’Am: 13)

“ Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik,

(11)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Wini Tarmini, M.Hum. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Imam Rejana, M.Si. ...

Sekretaris : Sumarti, S.Pd., M.Hum. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 1985031003

(12)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh syukur dan bahagia atas segala rahmat yang telah dilimpahkan dari Tuhan Yang Mahaesa, penulis mempersembahkan karya tulis ini, kepada orang-orang terkasih berikut ini.

1. Ibu dan Bapak yang memberikan doa untuk menyelesaikan studiku dan menanti keberhasilanku.

2. Suamiku tercinta Aprizal Husni yang selalu memberikan dorongan dan motivasi selama melaksanakan studi dan menanti keberhasilanku.

3. Anak-anakku tersayang A.T. Ghina Zhalfa dan Ahmad Zhafir yang sabar menunggu selama ibu melaksanakan studi.

4. Sahabatku E.Endang Sri Andayani, S.Pd. yang selalu dengan sabar menemani peneliti sampai menyelesaikan studi.

(13)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Talang Padang Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus, pada tanggal 15 Mei 1967. Buah hati dari pasangan Bapak Abdul Syukur dan Ibu Masanah. Peneliti anak keempat dari lima saudara.

Pendidikan yang telah peneliti tempuh adalah di Sekolah Dasar Negeri 4 Talang Padang diselesaikan pada tahun 1981, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Talang Padang diselesaikan tahun 1984, Sekolah Pendidikan Guru PGRI Talang Padang diselesaikan pada tahun 1987, D3/A3 Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Bandarlampung diselesaikan pada tahun 1993.

(14)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Pada Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Pugung TanggamusTahun Pelajaran 2011/2012”.

Penulis telah banyak menerima bantuan, dukungan , dan bimbingan dari berbagai pihak dalam proses penyelesaian penelitian ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, sebagai wujud rasa hormat dan penghargaan atas bantuanya, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut.

1. Dr. Wini Tarmini, M.Hum. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran, keikhlasan, memotivasi, dan pengarahan, serta saran-saran dari penyusunan proposal hingga PTK ini selesai ditulis.

2. Sumarti, S.Pd., M.Hum. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, kritik, dan saran demi kesempurnaan penulisan PTK ini selesai ditulis.

3. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. selaku ketua program studi yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, bantuan, motivasi, dan saran dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Lampung dengan baik.

4. Drs. Imam Rejana, M.si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni telah memberikan pengarahan, bimbingan, bantuan, motivasi, dan saran dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Lampung dengan baik.

5. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung beserta staf telah memberikan pengarahan, bimbingan, bantuan, motivasi, dan saran dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Lampung dengan baik.

6. Bapak dan Ibu dosen FKIP Universitas Lampung yang telah membekali penulis dengan ilmu dan pengetahuan selama menjalani perkuliahan. 7. Keluarga besar SMP Negeri 2 Pugung, seluruh dewan guru, staf TU, dan

karyawan yang telah membantu kelancaran penelitian PTK ini.

8. Teman sejawat, Drs. Dasiyo yang telah membantu proses pelaksanaan penelitian.

9. Teman-teman mahasiswa S-1 dalam Jabatan Progran Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2011 yang telah memberikan motivasi dan partisipasi dalam penyelesaian PTK ini.

(15)

Semoga Tuhan Yang Mahakuasa membalas kebaikan dan pengorbanan bapak, ibu, dan teman-teman. Penulis menyadari dalam penuliasn PTK ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan PTK ini. Penulis berharap mudah-mudahan hasil karya ini bermanfaat dalam meningkatkan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya, dan pembaca umumnya.

Bandar Lampung, Penulis

(16)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses yang cukup panjang. Selain sebagai motivator dan fasilitator, guru dituntut professional dalam menguasai materi agar siswa memahami apa yang menjadi tujuan pembelajaran dan dapat mengungkapkan ide-idenya dalam bentuk tulisan. Ide-ide itu dapat digali dari berbagai sumber, misalnya dengan membaca, menyimak, atau mendengarkan pembicaraan orang lain bahkan dari bentuk yang dilihatnya. Dari kegiatan –kegiatan tersebut dapat dituangkan ke dalam tulisan. Untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan ide dalam rangkaian kalimat yang logis dan terpadu dalam bahasa tulis, siswa harus dapat memilih kata atau diksi yang tepat, pemakaian ejaan yang benar, dan penguasaan kaidah tata bahasa, selain itu juga harus memahami dan mengerti tentang tata cara menulis yang baik (Marwoto, 1987:151).

(17)

dalam buku harian dan surat pribadi, dengan kompetensi dasar (KD) menulis teks pengumuman dengan bahasa efektif, baik dan benar.

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Komunikasi yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicaraan kepada rang lain dengan menggunakan saluran tertentu (Depdiknas, 2003:4). Sebagai salah satu keterampilan berbahasa menulis merupakan kegiatan yang kompleks. Kekompleksitasan terdapat pada kemampuan penulis menyusun dan mengorganisasikan isi tulisannya serta menuangkannya dalam informasi ragam bahasa tulis dan konvensi penulis lainnya. Di balik kerumitannya, menulis mengandung banyak manfaat bagi pengembang mental, intelektual, dan social seseorang. Menulis dapat menyumbang kecerdasan, mengembangkan inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian, serta merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.

(18)

Banyak keterampilan menulis yang dipelajari di sekolah, misalnya menulis naskah drama, naskah pidato, menulis surat, menulis iklan, menulis karangan, menulis pengumuman, dan masih banyak lagi yang lainnya. Pada penelitian ini penulis akan peneliti mengenai kemampuan menulis pengumuman.

Berdasarkan pengamatan awal terhadap proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Pugung semester ganji tahun pelajaran 2011/2012 diperoleh data yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa menulis pengumuman masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari 31 siswa yang hasil belajarnya mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebanyak 5 siswa. Masih rendahnya kemampuan siswa menulis teks pengumuman dengan demikian peneliti beralasan memilih teknik pelatihan terbimbing

(19)

yang baik. Teknik pelatihan terbimbing ini dipandang penulis sangat tepat untuk meningkatkan kemampuan menulis pengumuman pada siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Pugung tahun pelajaran 2011/2012.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1.Bagaimanakah mendiskripsikan proses peningkatan kemampuan menulis pengumuman melalui teknik latihan terbimbing pada siswa kelas VII- A semester ganjil SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011/1012 ? 2.Apakah hasil peningkatan mendiskripsikan kemampuan menulis pengumuman melalui teknik latihan terbimbing pada siswa kelas VII-A semester ganjil SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mendiskripsikan proses peningkatan kemampuan menulis pengumuman melalui teknik latihan terbimbing pada siswa kelas VII-A semester ganjil SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011.

2. Mendeskripsikan bagaimana hasil peningkatan kemampuan menulis pengumuman melalui teknik latihan terbimbing pada siswa kelas VII-A semester ganjil SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna baik secara teoretis maupun praktis.

(20)

1.4.1 Manfaat Secara Teoretis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan keilmuan di bidang kebahasaan, khususnya dalam menulis pengumuman dengan penerapan teknik latihan terbimbing.

1.4.2 Manfaat Penelitian Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa, dan sekolah.

a. Bagi guru

untuk meningkatkan kinerja secara professional, karena guru mampu menilai, memfleksibelkan diri, serta memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam proses pembelajaran.

b. Bagi siswa

1. meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis pengumuman dengan teknik latihan terbimbing;

2. meningkatkan hasil belajar siswa untuk mencapai KKM yang telah ditentukan.

c. Bagi sekolah

(21)

II. LANDASAN TEORI

2.1 Menulis

Menulis pada dasarnya bukan hanya sekedar menuangkan bahasa ujaran ke dalam

bentuk tulisan, tetapi merupakan mekanisme curahan ide, gagasan atau ilmu yang

dituliskan dengan struktur yang benar, berkohorensi dengan baik antar paragraf,

dan bebas dari kesalahan-kesalahan mekanik seperti ejaan dan tanda baca.

2.1.1 Pengertian Menulis

Menulis adalah menuangkan gagasan, pikiran, perasaan dan pengalaman melalui

bahasa tulis ( Depdiknas, 2003:6).

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga

orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka

memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan,2008:22)

Lado (1979:143) dalam Tarigan (2008:22) menyatakan bahwa menulis

merupakan kegiatan menyalin/mengopi huruf-huruf atau menyusun mengeset

suatu naskah dalam huruf-huruf tertentu untuk dicetak bukanlah menulis

kalau orang-orang tersebut tidak memahami bahasa tersebut beserta

representasinya.

Berdasarkan beberapa teori di atas, peneliti mengacu pada pengertian menulis

yang dikeluarkan Depdiknas yaitu menulis adalah menuangkan ide, gagasan,

(22)

merupakan suatu kegiatan mengungkapkan ide, pikiran, dan pengalaman ke

dalam bentuk tulisan sehingga menjadi sebuah tulisan berbentuk pengumuman

dan pembaca merasa tertarik untk mengetahui lebih dalam isi dari tulisan tersebut.

Cirri-ciri tulisan yang baik.

Agar maksud dan tujuan si penulis dapat tercapai, maka penulis harus dapat

memyajikan tulisan yang baik. Adapun ciri-ciri tulisan yang baik merupakan

tulisan yang dapat mencerminkan kemampuan penulis diantaranya, yaitu:

1. Mempergunakan nada yang serasi.

2. Bahasa yang digunakan baik, sehingga pembaca tertarik untuk mengetahui

isinya.

3. Menulis dengan jelas, tidak samar-samar, memanfaatkan struktur kalimat dan

pilihan kata yang tepat, sehingga pembaca mudah memahami makna yang

tersurat dan tersirat

4. Menulis secara menyakunkan, dapat menarik minat pembaca terhadap pokok

pembicaraan serta mendemontrasikan suatu pengertian yang masuk akal

cermat dan teliti.

2.1.2 Fungsi Menulis

Pada prinsipnya fungsi menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak

langsung. Menurut D`Angelo (dalam Tarigan 1999:22) ada beberapa fungsi dari

menulis, yaitu menolong berpikir secara kritis, memudahkan merasakan dan

menikmati hubungan-hubungan, memperdalam tanggap dan persepsi,

memecahkan masalah-masalah yang hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman,

(23)

Daeng Nurjamal dkk (2010:71) menungkapkan bahwa fungsi tulisan adalah dapat

diidentifikasi antara lain sebagai alat untuk menginformasikan sesuatu,

menyakinkan pembaca, mendukung pendapat orang lain, dan menolak atau

menyanggah pendapat orang lain. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa fungsi menulis ialah untuk menginformasikan sesuatu kepada pembaca

untuk menyusun dari pengalaman serta tindakan.

2.1.3 Manfaat Menulis

Menurut Graves (dalam Sabarti dkk 2001:1) manfaat menulis sebagai berikut :

1. Menulis menyumbang kecerdasan.

2. Menulis mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas.

3. Menulis menumbuhkan keberanian.

4. Menulis mendorong kamauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.

Enam manfaat menulis, yaitu : (1) kegiatan menulis adalah sarana untuk

menemukan sesuatu, dalam artian dapat mengangkat ide dan informasi yang ada

di alam bawah sadar pemikiran kita : (2) kegiatan menulis dapat memunculkan ide

baru : (3) kegiatan menulis dapat melatih kemampuan mengorganisasikan

berbagai konsep atau ide yang kita miliki : (4) kegiatan menulis dapat melatih

sikap objektif yang ada pada diri seseorang : (5) kegiatan menulis dapat

membantu diri kita untuk berlatih memecahkan beberapa masalah sekaligus :

(6) kegiatan menulis dalam sebuah bidang ilmu akan memunglinkan kita untuk

menjadi aktif dan tidak hanya menjadi penerima informasi (Horiston dalam

(24)

Berdasarkan dua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat menulis

adah sebagai suatu sarana untuk menyumbangkan kecerdasan, mengembangkan

daya inisiatif, kreatif, memunculkan ide baru, serta dapat melatih kita untuk

memecahkan suatu masalah.

2.2 Pengumuman

Pengumuman adalah suatu bentuk informasi yang perlu disampaikan kepada

umum atau masyarakat banyak. Pengumuman biasanya berisi tentang hal-hal baru

atau aktual yang perlu diketahui oleh masyarakat banyak.

2.2.1 Pengertian Pengumuman

Pengumuman merupakan suatu proses, cara, perbuatan mengumumkan dengan

maksud memberitahukan, mempermaklumkan, dan biasanya ditempel dipapan

yang dapat dilihat banyak orang. Pengumuman adalah berita atau hal yang berisi

imbauan mengikuti sesuatu atau larangan melakukan sesuatu yang ditujukan

kepada orang banyak/khalayak (Wahono, 2006:53).

Pengumuman adalah berita atau informasi yang penting untuk segera diketahui

oleh khalayak (Pardjimin, 2005:43).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengumuman adalah sebuah

pemberitaan atau informasi yang berisikan imbauan atau larangan yang penting

untuk diketahui oleh orang banyak/khalayak.

Jenis pengumuman terdiri atas dua macam:

(25)

isinya lengkap dan jelas.

Ciri-cirinya:

a. Media yang digunakan adalah media formal, seperti televisi dan harian

umum

b. Dibubuhi tanda tangan atau diketahui oleh pejabat yang berwenang

c. Bahasa yang digunakan bahasa baku

2. Pengumuman nonformal: pengumuman yang tidak menggunakan bahasa tidak

resmi namun tetap komunikatif.

Ciri-cirinya:

a. Menggunakan media seperti televise, harian umum dan tempat-tempat

umum

b. Kaidah bahasa baku tidak begitu diperhatikan, yang penting komunikatif

c. Menonjolkan bentuk keindahan pengumuman

Berdasarkan sifatnya pengumuman dibedakan menjadi pengumuman resmi dan

tidak resmi. Menulis pengumuman resmi dapat memperhatikan aturan-aturan

berikut.

1. Pengumuman resmi harus menggunakan kop surat. Kop surat dapat berupa

logo atau nama lembaga yang mengeluarkan pengumuman.

2. Pemberian nomor surat.

3. Uraian pembuka surat pengumuman.

4. Rincian isi pengumuman.

5. Tempat dan waktu pengumuman.

(26)

Contoh Pengumuman

SMP Negeri 2 Pugung

Jalan KH. Hajar Dewantara No. 4 Sumanda Tanggamus

Pengumuman

Nomor: 128/HB-Peng/II/2010

Dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional, SMP Negeri 2 Pugung akan mengadakan lomba membaca cepat bacaan. Oleh karena itu, setiap kelas diminta mengirimkan dua siswa untuk mengikuti lomba mambaca cepat dan menyimpulkan isi bacaan. Lomba diadakan pada

Hari : Senin, 3 Mei 2010 Pukul : 9.00 WIB-sampai selesai Tempat : aula SMP Negeri 2 Pugung

Demikian pengumuman ini saya buat. Atas perhatian para siswa, saya ucapkan terimakasih.

Surabaya, 26 April 2010 Kepala Sekolah

Sunarmi, S.Pd.. M.Pd.

Sementara itu, pengumuman tidak resmi tidak terikat oleh satu aturan apa pun.

Pengumuman tidak resmi boleh tidak mencantumkan kop surat, nomor surat, dan

tanda tangan pembuat pengumuman. Namun, cantumkan waktu, tempat, dan

keperluan yang dimaksud. Hal yang terpenting yaitu maksud pembuat

pengumuman dapat dimengerti oleh pembaca pengumuman. Informasi yang

(27)

Contoh Pengumuman

Pengumuman

Dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional, SMP Negeri 2 Pugung mengadakan lomba membaca cepat bacaan dan menemukan isi bacaan. Lomba ditujukan untuk kelas VII sampai IX. Siswa yang akan mengikuti lomba dapat mendaftarkan diri kepada sekretaris OSIS. Lomba akan diadakan pada Hari, tanggal : Senin, 3 Mei 2010,

Waktu : 9.00 WIB-sampai selesai, Tempat : aula SMP Negeri 2 Pugung, Demikian pengumuman ini. Selamat berlomba!

Pugung, 26 April 2010 Kepala Sekolah

Sunarmi, S.Pd., M.Pd.

Manfaat menulis pengumuman

a) Menyampaikan informasi kepada masyarakat.

b) Mengajak keterlibatan orang lain dalam sebuah kegiatan.

c) Menjabarkan tujuan sebuah informasi.

d) Memberikan informasi secara lengkap.

e) Media informasi yang bersifat terbuka.

2.2.2 Tujuan Menulis Teks Pengumuman

Menulis teks pengumuman bertujuan untuk mengungkapkan gagasan dan maksud

kepada orang lain secara jelas dan singkat. Pada umumnya sebuah teks

pengumuman tidak begitu panjang lebar dan hanya mencantumkan pokok-pokok

(28)

Hal-hal lain dari tujuan menulis itu sendiri dapat dibedakan menjadi.

1. Memberitahukan dan memberi informasi.

2. Mengerakkan hati, mengerakkan perasaan; pengumuman yang memang

ditujukan untuk mengugah perasaan atau mempengaruhi dan membangkitkan

simpatik pembaca agar tertarik untuk mengetahuio maksud dari si penulis.

3. Campuran kedua hal tersebut, yaitu memberitahu dan mempengaruhi.

Tujuan menulis pengumuman yang lain adalah memyampaikan pesan kepada

pembaca. Bila tidak dibaca, kegiatan menulis itu akan sia-sia. Karena

pengumuman itu ditulis, lalu ditempelkan atau diumumkan agar pihak lain

mempunyai rasa ingin tahu dan melaksanakan apa yang terdapat dari

pengumuman itu.

2.2.3 Macam-Macam Pengumuman

Terdapat beberapa jenis pengumuman, diantaranya.

1. Iklan

a. Berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik

pada barang dan jasa yang ditawarkan

b. Pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang/jasa yang dijual

dipasangkan di dalam media massa seperti surat kabar dan majalah atau

ditempat umum.

Macam-macam iklan:

a. Iklan baris kecil (singkat) yang terdiri atas beberapa baris saja di sebuah

kolom.

(29)

c. Iklan bersandi, iklan yang disertai tanda khusus (sandi) yang harus dikutip

oleh penangkap iklan agar sumber pertanyaan atau jawabannya mudah

diketahui.

d. Iklan kecil,iklan yang dikelompokkan menurut klasifikasi tertentu dan

umumnya hanya seluas satu kolom (biasanya tidak menggunakan gambar).

e. Iklan keluarga, iklan yang berisi berita keluarga, misalnya kelahiran, ulang

tahun, pertunangan, perkawinan, dan kematian.

f. Iklan komik, iklan yang berbentuk karikatur/komik.

g. Iklan langsung, iklan dalam bentuk cetakan dan dikirim melalui pos, tetapi

tidak ada hubungannya dengan iklan yang sama dimedia lain.

2. Poster

Plakat yang dipasang ditempat umum berupa pengumuman/iklan.

3. Pamflet

Surat selebaran

4. Brosur

a. bahan informasi tertulis mengenai sustu masalah yang disusun secara

bersistem;

b. cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa jilid;

c. selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap.

5. Slogan

Perkataan/kalimat pendek yang menarik/mencolok dan mudah diingat untuk

(30)

2.2.4 Pengertian Kemampuan Menulis Pengumuman

Kemampuan adalah kesanggupann untuk mengingat, artinya dengan adanya

kemampuan mengingat pada siswa berarti ada suatu indikasi bahwa siswa tersebut

mampu untul menyimpan dan menimbulkan kembali dari sesuatu yang diamati

(Ahmadi, 1998:70).

Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, atau keterampilan yang dimiliki

seseorang (Poerwadarminta, 1986:628). Pendapat lain mengatakan bahwa

kemampuan adalah pengetahuan yang bersifat abstrak dan bersifat sabar

(Kridalaksana, 2001:105).

Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997). Menulis adalah

melahirkan pikiran aatau parasaan. Secara sederhana, menulis adalah menurunkan

lambang-lambang grafis yang mengambarkan yang dipahami seorang sehingga

orang lain dapat menbaca lambang-lambang grafis tersebut (Tarigan, 1994:21).

Sementara itu pengumuman adalah berita atau hal yang berisi imbauan

mengikuti sesuatu atau larangan melakukan sesuatu yang ditujukan kepada orang

banyak/khalayak (Wahono, 2006:53).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis

pengumuman adalah suatu kesanggupan untuk menuangkan gagasan, pikiran

melalui bahasa tulis yang berisikan sesuatu yang tujuannya dikonsumsi khalayak

ramai. Dalam hal ini kalau dikatakan kesanggupan, berarti si penulis

pengumuman mampu menuangkan gagasannya sehingga dapat diterima,

(31)

2.3 Teknik Pembelajaran

Pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila seorang pendidik dapat

menguasai dan memilih teknik pembelajaran yang tepat dalam

menyampaikan materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa, sehingga

proses pembelajaran di kelas dapat berhasil dengan baik dan siswa dapat

memahami materi yang disampaikan oleh guru dan tujuan pembelajaran

dapat tercapai.

2.3.1. Pengertian Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar

yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain adalah sebagai

teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat

ditangkap,dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik

(Roestiyah,2008:1), juga dijelaskan oleh Djamarah dan Zain (2006:75)

bahwa teknik pembelajaran adalah satu alat yang efektif untuk mencapai

tujuan pembelajaran atau jalan untuk mencapai tujuan pembelajaran

.3.2. Macam-Macam Teknik Penyajian Pembelajaran

Teknik pembelajaran sangat diperlukan dalam proses pembelajaran, namun

dalam penerapannya harus disesuaikan dengan materi pelajaran dan tujuan

yang akan dicapai.

Di bawah ini merupakan contoh macam-macam teknik pembelajaran yang

(32)

2.3.2.1 Teknik Diskusi

Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar-mengajar yang dilakukan oleh

seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses interaksi antara dua atau

lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi,

memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif tidak ada yang pasif

sebagai pendengar saja.

2.3.2.2 Kerja Kelompok

Teknik ini sebagai salah satu strategi belajar-mengajar. Ialah suatu cara

mengajar, siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok. Setiap

kelompok terdiri dari 5 (lima) atau 7 (tujuh) siswa, mereka bekerja bersama

dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha

mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan pula oleh guru.

2.3.2.3 Penemuan (Discovery)

Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund discovery

adalah proses mental di mana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep

atau prinsip. Yang dimaksud proses mental tersebut antara lain ialah:

mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan,

menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Suatu konsep

misalnya: segitiga, panas, demokrasi, dan sebagainya, sedangkan yang

dimaksud dengan prinsip antara lain: logan apabila dipanaskan akan

(33)

mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan

memberikan instruksi.

2.3.2.4 Simulasi

Dalam pengajaran modern taknik ini telah banyak dilaksanakan; sehingga

siswa bisa berperan seperti orang-orang atau dalam keadaan yang

dikehendaki.

Simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti oarang yang

dimaksudkan, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih

mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu. Jadi

siswa itu belatih memegang peranan sebagai orang lain. Simulasi mempunyai

bermacam-macam bentuk pelaksanaan ialah: peer teaching, sosiodrama,

psikodrama, simulasi game, dan role playing.

2.3.2.5 Inquiry

Inquiry adalah istilah dalam bahasa Inggris; ini merupakan sustu teknik atau

cara yang digunakan guru untuk mengajar di dalam kelas. Adapun

pelaksanaannya adalah sebagai berikut. Guru membagi tugas meneliti sesuatu

masalah di kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan

masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu. Kemudian mereka mempelajari,

meneliti atau membahas tugasnya di dalam kelompok. Setelah hasil kerja

mereka dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang

(34)

2.3.2.6 Teknik Pemberian Tugas dan Resitasi

Teknik resitasi (penugasan) adalah teknik penyajian bahan guru memberikan

tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Teknik ini diberikan

karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit.

Artinya, banyak bahan yang tersedia dengan waktu yang tidak seimbang.

Agar bahan pelajaran selesai dengan batas waktu yang telah ditentukan,

teknik ini bisa digunakan untuk mengatasinya. Tugas ini biasanya dapat

dilakukan di sekolah, perpustakaan, di rumah, atau di tempat lain, untuk

memotivasi siswa belajar baik individu maupun kelompok.

2.3.2.7 Teknik Eksperimen

Karena kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, segala sesuatu

memerlukan eksperimen. Begitu pula, cara mengajar guru di kelas melakukan

teknik eksperimen. Yang dimaksud adalah salah satu cara mengajar, siswa

melakukan percobaan tentang sesuatu hal; mengamati prosesnya serta

menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan

ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

2.3.2.8 Demonstrasi

Teknik lain yang hampir sejenis dengan eksperimen ialah demonstrasi.

Tetapi, siswa tidak melakukan percobaan; hanya melihat saja apa yang

dikerjakan oleh guru. Jadi, demonstrasi adalah cara mengajar seorang

(35)

Misalnya merebus air sampai mendidih 100 derajat celcius, sehingga seluruh

siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengarkan, mungkin

meraba-raba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut.

2.3.2.9 Karyawisata

Kadang-kadang dalam proses belajar-mengajar siswa perlu diajak ke luar

sekolah untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain. Hal ini bukan

sekadar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan

melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karyawisata, cara

mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau

objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari/menyelidiki sesuatu seperti

pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, suatu peternakan atau

perkebunan, museum, dan sebagainya.

2.3.2.10 Teknik Penyajian Tanya Jawab

Untuk menciptakan kehidupan interaksi belajar-mengajar guru perlu

memberikan tanya jawab. Ialah suatu teknik untuk memberi motivasi kepada

siswa agar bangkit pemikiranya untuk bertanya, selama mendengarkan

pelajaran, atau guru yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu, siswa

menjawab. Tentu saja pertanyaan yang diberikan sesuai dengan isi pelajaran

(36)

2.3.3 Teknik Pelatihan

Latihan adalah suatu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara

bersungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat asosiasi atau

menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen

(Djajadisastra, 1985:60).

Latihan merupakan suatu teknik yang dapat diartikan sebagai cara mengajar di

mana siswa melaksanaakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswamemiliki

tetangakasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari yang dipelajari (Rustiyah.

2008:125). Menurut ahli lain (Sobari,1990:19), latihan merupakan suatu

keterampilan tertentu berdasarkan penjelasan dan petunjuk guru. Melalui teknik

ini dapat dikembangkan keterampilan mengamati, menerapkan, dan

mengkomunikasikan.

Teknik latihan mengajar bertujuan agar siswa

a. Memiliki keterampilan motorik/gerak: seperti menghafal kata-kata, menulis,

mempergunakan alat/membuat suatu benda, melaksanakan gerak dalam

olahraga.

b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlah,

mengurangi, menarik akar dalam hitung, mencongkak, mengenal

benda/bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca

dansebagainya.

c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu dengan hal lain, seperti

(37)

2.3.3,1 Teknik Latihan Terbimbing

Pengertian latihan terbimbing sama dengan bimbingan belajar seperti yang

dikemukakan oleh Jambur dan Surya (1975:35), bimbingan belajar memberi

bantuan kepada siswa dalam memecahkan kesulitan-kesulitan yang berhubungan

dengan masalah belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pendapat

tersebut memberikan pengertian bahwa bimbingan merupakan usaha bantuan

yang lebih berpusat pada masalah belajar yang dihadapi siswa.

Tujuan latihan terbimbing adalah untuk menetapkan, mempertahankan,

,menyempurnakan suatu asosiasi atau keterampilan yang bermakna, dan berguna

bagi siswa yang dilatih, sehingga dengan memberikan latihan secara terbimbing

dapat menyempurnakan suatu konsep dari materi pelajaran yang diperolehnya

(Djajadisastra, 1985:64).

2.3.3.2 Langkah-Langkah Teknik Pelatihan Terbimbing

Dalam pelaksanaan teknik pelatihan terbimbing di kelas, hal-hal yang harus

diperhatikan adalah.

1. Guru harus mempersiapkan siswa dalam kondisi yang aktif.

2. Guru harus membimbing siswa satu per satu, dengan cara mendatangi

siswanya secara individu, lalu diberikan mimbingan mengenai menulis

pengumuman.

3. Setelah guru memberikan bimbingan secara individu kepada siswa, maka siswa

(38)

4. Dalam pelaksanaan penyelesaian tugaspun, guru harus menuntun siswa satu

per satu, siswa diarahkan mampu menulis pengumuman dengan baik.

2.3.3.3 Kelebihan Teknik Pelatihan Terbimbing

Kelebihan teknik pelatihan terbimbing antara lain sebagai berikut.

1. Teknink ini dapat menanamkan kebiasaan baik pada diri siswa.

2. Menambah kecepatan, ketepatan, dan kesempurnaan dalam melakukan sesuatu.

3. Dapat dipakai sebagai cara untuk mengulangi bahan yang telah dikaji.

2.3.3.4 Kelemahan Teknik Pelatihan Terbimbing

Kelemahan teknik pelatihan terbimbing antara lain sebagai berikut.

1. Karena teknik ini menekankan bimbingan yang ahrus dpperlakukan satu per

satu kepada siswa, maka penggunaan teknik ini harus benar-benar dilaksanakan

dengan baik, apabila guru tidak dapat membimbing siswa secara individu maka

teknik ini dikatakan gagal.

2. Memakan waktu cukup panjang, karena siswa harus dibimbing satu per satu.

3. Setiap bimbingan dilakukan dengan sistematika, sengaja, berencan,

teru-menerus dan terarah pada tujuan, maka kegiatan bimbingan merupakan

kegiatan berkelanjutan yang artinya senantiasa diikuti secara terus-menerus

pula, guru dituntut aktif sampai siswa benar-benar berhasil mencapai tujuan

(39)

2.3.3.5 Cara-Cara Mengatasi Kelemahan Teknik Pelatihan Terbimbing

Cara mengatasi kelemahan itu tentu harus disesuaikan dengan kondisi objektif di

mana pembelajaran berlangsung (Roestiyah, 2008:129). Untuk mengatasi

kelemahan-kelemahan dalam teknik pelatihan terbimbing dapat dilakukan dengan

bermacam-macam, antara lain;

1. Latihan harus menarik, gembira, dan tidak membosankan. Untuk itu perlu: (a)

tiap-tiap kemajuan yang akan dicapai harus jelas, (b) hasil latihan terbaik

dengan sedikit menggunakan emosi.

2. Proses latihan dan kebutuhan-kebutuhan harus disesuaikan dengan proses

perbadaan individual: (a) tingkat kecakapan yang diterima pada satu titik perlu

sama, (b) perlu dibei latihan perorangan dalam rangka menambah kelompok.

3. Latihan hanya untuk bahan atau tindakan yang bersifat otomatis.

4. Latihan harus memiliki arti yang luas, karenanya; (a) menjelaskan terlebih

dahulu tujuan latihan tersebut, (b) agar siswa dapat memahami mafaat latihan

itu bagi kehidupan siswa, dan (c) siswa perlu mempunyai sikap bahwa latihan

ini diperlukan untuk belajar.

5. Masa latihan relative singkat, tetapi harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu.

(40)

III. PROSEDUR PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu bentuk penelitian yang

ruang lingkupnya adalah proses pembalajaran di kelas yang melibatkan guru dan

siswa, bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik Pembelajaran di kelas secara

lebih professional (Suyanto dalam Basrowi, 2006:47).

Konsep dalam PTK terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan,

observasi,dan refleksi. Hubungan keempatnya disebut siklus. Berikut siklus

kegiatan dengan rancangan PTK.

Tindakan

(acting)

Perencanaan Pengamatan

(planning) (observating)

Reflesi

(reflecting)

Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kurt Lewin

Pada PTK ini bercirikan harus ada perubahan secara terus menerus. Apabila

(41)

terbimbing ternyata pada siklus pertama belum ada peninglkatan, maka penulis

merencanakan tindakan untuk siklus kedua, dan seterusnya sampai tercapai KKM

yang ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa siklus dalam PTK tidak dapat

dibatasi sampai siklus tertentu.

Pelaksanaan setiap siklus disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Apabila

telah terjadi peningkatan dengan indikator yang diharapkan, maka siklus

diberhentikan, walau masih pada siklus kedua. Dan sebaliknya, apabila dalam

pelaksanaan siklus dirasa tidak ada peningkatan, maka siklus tersebut dapat

dihentikan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari tingkat kejenuhan pada

siswa.

3.2 Setting Penelitian

Tempat dan waktu penelitian diuraikan sebagai berikut.

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus pada siswa kelas

VII-A semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 memiliki 14 rombongan belajar

terdiri dari atas 5 ruang kelas VII, 4 ruang kelas VIII, dan 5 ruang kelas XI.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung sampai mencapai indikator yang telah ditentukan di

(42)

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian pembelajaran ini adalah siswa kelas VII-A SMP Negeri 2

Pugung dengan jumlah siswa 31 orang, terdiri atas 15 orang laki-laki dan 16 orang

perempuan. Penulis memilih kelas VII-A karena nilai Pembelajaran menulis

pengumuman belum mencapai kriteria ketuntasan minimal 65 dan secara klasikal

belum mencapai 75%.

3.4 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai tolok

ukur keberhasilan siswa dan dilakukan sampai ada perubahan yang dialami

siswa. Dari segi proses, penelitian ini dianggap berhasil jika persentase siswa

yang aktif dalam pembelajaran 80%. Sementara itu, dari segi hasil penelitian

tindakan kelas dinyatakan berhasil, jika siswa mendapat nilai sesuai dengan

kriteria ketuntasan minimal 65 atau lebih sebanyak 75% atau lebih.

3.5 Prosedur Tindakan

PTK ini menggunakan siklus, setiap siklus terdiri atas empat kegiatan inti, yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus pertama dengan

menemukan masalah dan berupaya mencari jalan keluarnya dengan perencanaan

untuk perbaikan. Siklus kedus dan selanjutnya akan dilakukan berdasarkan hasil

refleksi pada siklus satu dengan menerapkan teknik latihan terbimbing untuk

meningkatkan kemampuan siswa menulis teks pengumuman apabila hasilnya

(43)

hasil setiap siklus dengan berdiskusi dengan teman sejawat atau kolabolator

sampai mencapai hasil yang telah ditentukan.

3.5.1 Perencanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini adalah.

a. Menyusun RPP sesuai dengan materi yang direncanakan.

b. Menyusun lembar kerja siswa dan lembar pengamatan yang akan digunakan

pada pembelajaran menulis pengumuman dengan teknik pelatihan terbimbing.

c. Menyiapkan lembar wawancara untuk siswa.

3.5.2 Pelaksanaan Tindakan

Tindakan berlangsung di dalam kelas pada jam pelajaran bahasa Indonesia. Siswa

yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-A selama 2 kali

pertemuan (4 x 40 menit) dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

A. Pertemuan Pertama

1. Kegiatan Awal

a. Guru mengkondisikan kelas.

b. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.

c. Guru mengadakan apersepsi dengan bertanya jawab

2. Kegiatan Inti

a.. Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan cara

(44)

b. Guru memberikan motivasi kapada siswa agar membiasakan diri menulis

pengumuman.

c. Guru menghadirkan teks pengumuman.

d. Siswa menyimak teks pengumuman yang dihadirkan guru.

e. Siswa mencoba menulis pengumuman dengan bimbingan guru secara klasikal.

3. Kegiatan Akhir

Guru dan siswa melakukan refleksi bertanya jawab tentang materi yang

baru dipelajari dan nantinya akan dijadikan bahan acuan dalam

perencanaan tindakan berikutnya.

B. Pertemuan Kedua 1. Kegiatan awal

a. Guru mengkondisikan kelas.

b. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

c. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa

2. Kegiatan Inti

a. Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan

cara menulis pengumuman.

b. Guru menghadirkan teks pengumuman

c. Siswa menyimak teks pengumuman yang dihadirkan guru.

d. Siswa mencoba menulis pengumuman dengan bimbingan guru secara

(45)

3. Kegiatan Akhir

a. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi pembelajaran.

b. Guru bersama siswa merefleksikan hasil pembelajaran

c. Guru dan siswa menyimpulkan materi pada hari itu.

d. Guru memberikan tugas rumah.

3.5.3 Observasi

Pelaksanaan observasi bersamaan dengan kegiatan pembelajaran bahasa Indinesia

berlangsung dengan menggunakan instrumen yang telah disediakan. Pada

pelaksanaan observasi ini bekerja sama dengan teman sejawat sebagai kolaborasi

dan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Fokus pengamatan pada

proses pembelajaran untuk mengetahui kegiatan siswa dan guru selama

pembelajaran berlangsung.

3.5.4 Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, mencermati, dan mengkaji secara

mendalam dan menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang

telah dikumpulkan. Setelah uji coba dilaksanakan, maka peneliti melakukan

diskusi dengan teman sejawat tentang hasil yang sudah didapat. Diskusi meliputi

keberhasilan, kekurangan, kegagalan dan hambatan-hambatan yang dijumpai pada

saat melakukan tindakan pada setiap siklus. Kamudian dilakukan evaluasi guru

menyempurnakan tindakan berikutnya dengan mengunakan teknin latihan

(46)

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada waktu melaksanakan penelitian dengan tes dan

ujian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil kemampuan menulis

pengumuman sebelum dan sesudah menggunakan teknik pelatihan terbimbing.

Langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut.

a. Siswa dibagikan teks pengumuman.

b. Siswa dibimbing satu per satu untuk melaksanakan kegiatan menulis

pengumuman.

c. Guru mengevaluasi pekerjaan siswa secara keseluruhan dengan menggunakan indikator yang sudah ditentukan.

Indikator penilaian menulis pengumuman dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Indikator Kemampuan Menulis Pengumuman

No Indikator Deskriptor Penilaian

Skor

1 2 3 4 5 Maksi mal 1. Pilihan

kata/diksi 1. Jika dalam menulis

(47)

2. Jika dalam menulis dari 8 kalimat tidak efektif .

1

3. Ketepatan penggunaan

(48)

ejaan(penggunaan huruf terdapat kop surat, nomor surat, isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta pihak yang mengeluarkan pengumuman. pengumuman serta pihak yang mengeluarkan pengumuman.

4

3. Jika pengumuman yang ditulis terdapat , isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta pihak yang mengeluarkan pengumuman..

Pilihan kata atau diksi adalah upaya yang dilakukan untuk memilih kata-kata tepat

untuk menulis kalimat, paragraf, maupun wacana. Pemilihan kata dilakukan

apabila kata-kata yang mempunyai arti/makna yang hampir sama atau ada

kemiripan arti. Oleh karena dalam menulis teks pengumuman diperlukan kejelian

memilih kata-kata agar hasil menulis pengumumannya dapat dipahami pembaca.

Apabila pilihan kata yang digunakan untuk menulis pengumuman terdapat

kesalahan 1 sampai 2 kata, maka siswa mendapat skor 5. Apabila pilihan kata

(49)

maka siswa mendapat skor 4. Apabila pilihan kata yang digunakan untuk menulis

pengumuman terdapat kesalahan 5 sampai 6 kata, maka siswa mendapat skor 3.

Apabila pilihan kata yang digunakan untuk menulis pengumuman terdapat

kesalahan 7 sampai 8 kata, maka siswa mendapat skor 2. Apabila pilihan kata

yang digunakan untuk menulis pengumuman terdapat kesalahan lebih dari 8 kata,

maka siswa mendapat skor 1.

b. Indikator Struktur Kalimat

Kalimat yang digunakan untuk menulis pengumuman haruslah efektif agar

informasi yang disampaikan jelas dan dapat dimengerti serta tidak menimbulkan

makna ganda. Adapun ciri kalimat efektif adalah kejelasan, ketegasan, kehematan

dan kelogisan. Oleh karena itu menulis pengumuman juga diperlukan keefektifan

kalimat agar sesuai dengan isi pengumumannya. Apabila dalam menulis

pengumuman terdapat kesalahan 1 sampai 2 kalimat tidak efektif, maka siswa

mendapat skor 5. Apabila dalam menulis pengumuman terdapat kesalahan 3

sampai 4 kalimat tidak efektif, maka siswa mendapat skor 4. Apabila dalam

menulis pengumuman terdapat kesalahan 5 sampai 6 kalimat tidak efektif, maka

siswa mendapat skor 3. Apabila dalam menulis pengumuman terdapat kesalahan 7

sampai 8 kalimat tidak efektif, maka siswa mendapat skor 2. Apabila dalam

menulis pengumuman terdapat kesalahan lebih dari 8 kalimat tidak efektif, maka

siswa mendapat skor 1.

d. Indikator Ketepatan Penggunaan Ejaan

Penggunaan ejaan tidak hanya melafalkan kata demi kata, tetapi lebih mengacu

(50)

kata, kelompok kata, atau kalimat. Ejaan berkaitan pula dengan penggunaan tanda

baca pada satuan huruf. Ejaan dan tanda baca adalah ketentuan yang mengatur

penulisan huruf menjadi lebih baik. Dalam menulis pengumunan diperlukan

ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca agar kalimat yang digunakan efektif.

Apabila penggunaan ejaan ( penggunaan huruf kapital, tanda koma, dan tanda

titik) terdapat kesalahan 1 sampai 3, maka siswa mendapat skor 5. Apabila

penggunaan ejaan (penggunaan huruf kapital, tanda koma, dan tanda titik)

terdapat kesalahan 4 sampai 6, maka siswa mendapat skor 4. Apabila penggunaan

ejaan (penggunaan huruf kapital, tanda koma, dan tanda titik) terdapat kesalahan

7 sampai 9, maka siswa mendapat skor 3. Apabila penggunaan ejaan (penggunaan

huruf kapital, tanda koma, dan tanda titik) terdapat kesalahan 10 sampai 12, maka

siswa mendapat skor 2. Apabila penggunaan ejaan (penggunaan huruf kapital,

tanda koma, dan tanda titik) terdapat kesalahan lebih dari 12, maka siswa

mendapat skor 1.

d. Kelengkapan Teks Pengumuman

Informasi atau berita yang akan ditulis untuk membuat sebuah pengumuman

haruslah ditulis secara lengkap sesuai dengan aturan-aturan penulisan

pengumuman, sehingga mempermudah pembaca untuk menangkap isi

pengumuman secara utuh. Apabila pengumuman yang ditulis terdapat kop surat,

nomor surat, isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta

pihak yang mengeluarkan pengumuman, maka siswa mendapat skor 5. Apabila

pengumuman yang ditulis terdapat nomor surat, isi pengumuman, rincian

(51)

pengumuman, maka siswa mendapat skor 4. Apabila pengumuman yang ditulis

terdapat isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta

pihak yang mengeluarkan pengumuman, maka siswa mendapat skor 3. Apabila

pengumuman yang ditulis terdapat isi pengumuman, penutup pengumuman serta

pihak yang mengeluarkan pengumuman, maka siswa mendapat skor 2. Apabila

pengumuman yang ditulis hanya isi pengumuman saja, maka siswa mendapat

skor 1.

Untuk mengukur aktivitas siswa selama pembelajaran, dapat disajikan lembar

observasi aktivitas siswa pada tabel 3.2 sebagai berikut.

Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran

No Aktivitas Siswa Berkaitan dengan Metode

Pemberian Tugas Skor 1 2 3 4 5

1 Siswa berinteraksi bersama teman-temanya selama pembelajaran.

2. Siswa memberikan respon terhadap materi pembelajaran

3. Siswa mengajukan pertanyaan

4. Siswa menjawab pertanyaan

5. Siswa berperan aktif dalam pembelajaran

6. Siswa mengerjakan tugas tepat waktu

7. Siswa mengungkapkan ide dalam pembelajaran

8. Siswa mendiskusikan idenya dengan teman dan mewujudkan dalam bentuk pembelajaran. 9. Siswa mengganggu temannya

10. Siswa keluar masuk kelas dalam jam pelajaran

Jumlah Skor

Kategori : 1. > 75,01 = Sangat Aktif 5. < 40,00 = Tidak Aktif 2. 65,01-75,00 = Aktif

(52)

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai berikut :

Skor Perolehan Nilai Akhir = --- x 100 % Skor Maksimal

Selain aktivitas siswa yang dinilai selama proses pembelajaran, aktivitas guru juga

dinilai oleh pengamat hal ini adalah teman sejawat sebagai kolabolator penelitian

ini. Untuk mengukur aktivitas guru selama proses pembelajaran dapat dilihat pada

tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3 Lembar Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran

No Aspek yang dinilai Skor 5.Menggunakan bahasa yang baik dan benar 6.Melakukan pemantauan aktivitas belajar siswa

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai berikut.

Skor Perolehan

(53)

3.7 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalis dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Membaca, menandai, dan meskor tiap lembar hasil pekerjaan siswa menulis pengumuman.

2. Menjumlah skor keseluruhan hasil pekerjaan siswa.

3. Menentukan tingkat kemampuan siswa dalam menulis pengumuman.

4. Menghitung tingkat kemampuan siswa dalam menulis pengumuman dengan

rumus x = skor yang diperoleh : skor maksimal x 100%.

5. Menemukan tingkat kemampuan siswa berdasarkan tolok ukur pendapat

Depdiknas ( dalam Sakwan 2009:77).

Tabel 3.4 Tolok Ukur Penelitian Kemampuan Menulis Pengumuman

Interval Persentasi Tingkat Kemampuan Keterangan

>75,01 65.01 – 75,00 55,01 – 65,00 40,01 – 55,00

< 40

Baik sekali Baik Cukup Kurang Sangat kurang

(54)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas di SMP Negeri 2 Pugung

Tanggamus dengan subjek siswa kelas VII-A. Peneliti dibantu oleh seorang

kolabolator yaitu guru bahasa Indonesia. Kolabolator membantu peneliti

mengumpulkan data selama proses pembelajaran berlangsung. Kemudian

kolabolator memberikan saran bagi peneliti untuk perbaikan dalam pelaksanaan

pembelajaran berikutnya.

Setiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dua kali tatap muka. Setiap tindakan

dalam setiap siklus merupakan tindakan yang berkesinambungan dengan harapan

ada peningkatan proses pembalajaran maupun hasil yang dicapai. Setiap siklus

terdiri atas perencanaan, tindakan, obsesrvasi, dan refleksi. Refleksi dilakukan

untuk memperbaiki palaksanaan tindakan pada siklus berikutnya. Dalam refleksi

ditulis rekomendasi yang merupakan saran yang harus dilakukan pada siklus

berikutnya.

Aspek yang dinilai dalam upaya peningkatan kemampuan menulis pengumuman

meliputi pilihan kata, struktur kalimat, ketepatan penggunaan ejaan, dan kejelasan

informasi. Aktivitas guru dalam menyiapkan pembelajaran, menyajikan materi

dengan menggunakan teknik latihan terbimbing untuk menulis pengumuman.

Agar maksud dan tujuan tercapai, peneliti melakukan pengenalan pembelajaran

melalui teknik latihan terbimbing kepada siswa dan guru. Tujuannya adalah (1)

(55)

pengumuman; (2) memotivasi siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran;

(3) memberi pencerahan dan pemahaman melalui teknik latihan terbimbing,

4.1.1 Pelaksanaan Pembelajaran

Deskripsi pelaksanaan pembelajaran penelitian tindakan kelas dilaksanakan

dengan mempersiapkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Guru sebagai

peneliti membuat rancangan pembelajaran yang akan digunakan. Peneliti

mempersiapkan bahan pembelajaran dan memyampaikan sedikit teorinya. Siswa

belajar secara aktif dalam mempelajari bahan atau materi yang disampaikan oleh

guru. Peneliti bersama kolabolator mengawasi, memantau, dan membimbing

siswa selama proses pembelajaran di kelas. Hal ini juga didukung oleh situasi dan

kondisi saat pembelajaran, misalnya lingkungan sekolah, situasi kelas, kebersihan

kelas, sarana dan prasarana belajar. Sarana dan prasarana sekolah sangat

mendukung minat siswa untuk lebih giat belajar. Begitu juga dengan situasi dan

kondisi yang kondusif memungkinkan siswa untuk belajar lebih aktif.

4.1.2 Pembelajaran Pada Prasiklus

Palaksanaan pembelajaran menulis teks pengumuman pada prasiklus, kompetensi

dasarnya adalah menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif, baik, dan

benar, dilaksanakan dalam satu kali tatap muka (2x40 menit). Tahapan

(56)

4.1.2.1 Perencanaan (Pleaning)

Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang di dalamnya

berisi (a) tujuan pembelajaran, (b) materi pembelajaran, (c) teknik pembelajaran,

(d) langkah-langkah pembelajaran, (e) sumber belajar, dan (f) penilaian. Peneliti

dan kolabolator mempersiapkan instrumen lain, yaitu daftar aktivitas siswa,

aktivitas guru, lembar observasi, dan daftar pertanyaan untuk menulis yang

didengar selama proses pembelajaran berlansung.

4.1.2.2 Tindakan (acting)

Pelaksanaan pembelajaran menulis teks pengumuman pada siklus satu dilakukan

dua kali tatap muka atau dua kali pertemuan. Peneliti sebagai pelaksana

pembelajaran dibantu oleh seorang guru Bahasa Indonesia sebagai kolabolator.

Siswa kelas VII-A berjumlah 31 orang terdiri atas 15 laki-laki dan 16 perempuan.

a. Kegiatan Awal

Guru memberikan salam, menanyakan keadaan siswa kemudian mendata

kehadiran siswa. Guru memyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

serta bertanya jawab berkaitan dengan materi pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

Setelah guru menjelaskan materi yang akan dilaksanakan, siswa melihat,

mengamati contoh teks pengumuman yang dibagikan oleh guru. Pada kegiatan ini

siswa diberi kebebasan untuk mengembangkan kreativitasnya untuk menulis teks

(57)

c. Kegiatan Akhir

Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya, kemudian siswa dan guru

menyimpulkan hasil Pembelajaran dan guru menilai hasil kerja siswa.

4.1.2.3 Pengamatan (Observating)

Observasi dilaksanakan pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung untuk

mengukur ketercapaian indikator. Observasi yang dilakukan kolabolator sebagai

motivator dan fasilitator. Rencana pembelajaran yang dibuat peneliti belum dapat

membuat siswa aktif, karena guru kurang sabar dalam membimbing dan tidak

memberi kesempatan pada siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan lembar pengamatan yang ditulis teman sejawat sebagai kolabolator,

proses Pembelajaran pada prasiklus ini belum mencapai indikator yang

diharapkan. Pembelajaran menulis merupakan Pembelajaran yang perlu dikuasai

oleh siswa agar cermat dan teliti dalam menulis apapun. Pada prasiklus ini masih

banyak siswa yang belum mampu menulis teks pengumuman dengan baik.

4.1.2.4 Refleksi (Reflecting)

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi, peneliti bersama kolabolator

membahas peningkatan dan kelemahan atau kendala-kendala yang muncul dari

tindakan atau perlakuan yang diberikan, kemudian mencari solusi sebagai bentuk

perbaikan yang akan diterapkan pada siklus berikutnya. Refleksi dapat digunakan

(58)

Hasil refleksi pada prasiklus dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk memulai menulis teks

pengumuman.

2. Masih banyak siswa yang bertanya pada temannya dan menunggu hasil

pekerjaan teman.

3. Peneliti melihat siswa belum terbiasa kerja mandiri, sehingga suasana

Pembelajaran pasif dan monoton.

Pengambilan nilai pada prasiklus secara individual rata-rata nial 48.38 dengan

daya serap 25,80%. Nilai rata-rata tersebut belum mencapai KKM yang

ditentukan di SMP Negeri 2 Pugung, yaitu 65.00, karena siswa belum memahami

cara-cara menulis yang baik. Guru sebagai peneliti kurang memberikan

bimbingan dan motivasi kepada siswa tentang materi menulis. Pelaksanaan

penilaian menulis dilakukan untuk melihat data nilai menulis siswa.

Tabel 4.1 Rata-Rata Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Prasiklus

No Aspek yang Dinilai Rata-Rata

Skor Kategori Keterangan

1. Pilihan Kata/Diksi 43,87 Kurang Belum Tuntas

2. Struktur Kalimat 46,45 Kurang Belum Tuntas

3. Ketepatan Penggunaan Ejaan 49,03 Kurang Belum Tuntas

4. Kelengkapan Teks Pengumuman 53,54 Kurang Belum Tuntas

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel di atas nilai rata-rata yang diperoleh

siswa belum maksimal atau kurang, karena pada indikator pilihan kata nilai yang

diperoleh rata-rata 43,87 dengan kategori kurang, indikator struktur kalimat nilai

yang diperoleh rata-rata 46,45 dengan kategori kurang. indikator ketepatan

penggunaan ejaan nilai yang diperoleh rata-rata 49,03 dengan kategori kurang,

(59)

dengan kategori kurang. Berdasarkan hasil yang diperoleh secara klasikal perlu

perbaikan dalam Pembelajaran, begitu pula dengan aktivitas guru dalam

memberikan materi dan bimbingan pada prasiklus perlu diperbaiki.

Hasil proses pembelajaran siswa dalam menulis teks pengumuman dapat dilihat

pada persentase penilaian pada prasiklus pada tabel 4.2. Peneliti mengambil

kategori skor dengan predikat baik sekali > 75,01, baik 56,01-75,00, cukup

55,01-65,00, kurang 40,01-55,00, dan kurang sekali < 40. Adapun persentase skor

siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Sebaran Jumlah Siswa Menurut Rentang Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Pada Prasiklus

No Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase

( % )

dilihat pada siswa yang mendapat nilai > 75,01 dengan kategori baik sekali tidak

ada, siswa yang mendapat nilai antara 65.01 – 75,00 dengan kategori baik 6 siswa

atau 19,35%, siswa yang mendapat nilai antara 55,01 – 65,00 dengan kategori

cukup 2siswa atau 6,45 %, siswa yang mendapat nilai antara 40,01 – 55,00

dengan kategori kurang 12 siswa atau 35,70 %, siswa yang mendapat nilai < 40

dengan kategori kurang sekali 11 siswa atau 35,48%.

Dari penilaian pada prasiklus, peneliti mendapat perolehan nilai kemampuan

(60)

ketuntasan siswa 25,80% . Dengan demikian hasil perolehan nilai pada prasiklus

sangat kurang dan belum mencapai KKM 65.00 dan indikator ketuntasan

maksimal yaitu 75%. Data nilai tersebut dapat dilihat pada tabel berikut..

(61)

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa 48,38 dengan

kategori kurang, dari jumlah siswa 31 orang, 8 siswa tuntas atau 25,80% dan 23

siswa tidak tuntas atau 74,2%. Hasil ini menunjukkan bahwa pada prasiklus ini

ketuntasan belajar siswa belum mencapai target ketuntasan klasikal yang

ditentukan, yaitu 75%.

4.1.2.5Kelebihan dan Kelemahan pada Prasiklus

a. Kelebihan

1. Siswa lebih terarah dan terfokus dalam mengikuti palajaran.

2. Siswa lebih aktif dan termotivasi.

3. Pengelolaan waktu lebih efisien.

b. Kelemahan

1. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk menulis

pengumuman dengan baik.

2. Hasil belajar siswa belum memuaskan dan masih banyak siswa yang

nilainya belum mencapai KKM yang ditentukan.

3. Masih banyak siswa yang bergantung dengan temannya untuk memulai

menulis teks pengumuman.

c. Solusi

1. Memberi motivasi dan petunjuk yang mudah dipahami siswa.

2. Hendaknya dalam memberikan materi pelajaran menggunakan teknik

pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa supaya

Gambar

Tabel  3.1 Indikator Kemampuan Menulis Pengumuman
Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
Tabel 3.3 Lembar Aktivitas  Guru Dalam Proses Pembelajaran
Tabel 4.4 Rata-Rata Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur peneliti haturkan ke hadirat Allah Yang Mahaagung atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas

Puji Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, serta kemudahan dan kelapangan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan

Puji syukur ke hadirat tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan rahmat, karunia, serta hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kuliah

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “ Implementasi KTSP

Segala puji syukur ke hadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan karunia dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Efektivitas Metode Problem

Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas