Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK
PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG
TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Nama Mahasiswa : Rosmawati
No.Pokok Mahasiswa : 1013116003
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Wini Tarmini, M.Hum. Sumarti, S.Pd., M.Hum. NIP 19641014 1989032001 NIP 19700318 1994032002
Ketua Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Seni
ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA
KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh Rosmawati
Masalah dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan siswa menulis teks pengumuman melalui teknik pelatihan terbimbing. Dengan demikian tujuan penelitian ini mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis teks pengumuman siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012 melalui teknik pelatihan terbimbing pada siswa.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) karena penelitian ini dilakukan oleh guru di dalam kelas. Proses pembelajaran menulis teks pengumuman menerapkan teknik pelatihan terbimbing. Subjek penelitian ini siswa kelas VII-A semester ganjil SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah 31 siswa. Dalam penelitian ini penulis dibantu seorang teman sejawat sebagai kolabolator selama proses pembelajaran. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan tes. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Aspek yang diamati pada setiap siklus, adalah aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks pengumuman dari siklus ke siklus mengalami peningkatan. Pada prasiklus proses pembelajaran mencapai 58% dengan nilai rata-rata 48,38, siswa yang tuntas 8 orang dengan persentase 25,80% dan siswa yang belum tuntas 23 orang dengan persentase 40%. Pada siklus satu proses pembelajaran 68% dengan nilai rata-rata 60,64, siswa yang tuntas 17 orang dengan persentase 54,83%,dan yang tidak tuntas 14 orang dengan persentase 45,17%, dan pada siklus dua proses pembelajaran 80% dengan nilai rata-rata 69,38 siswa yang tuntas 24 orang dengan persentase 77,41%dan yang tidak tuntas 7 orang dengan persentase 22,58%. Dengan demikian penelitian menerapkan teknik pelatihan terbimbing dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks pengumuman sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA
KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh
Rosmawati
Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN
MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA
KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Sarjana Pendidikan
Oleh
ROSMAWATI NPM 1013124007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
DAFTAR GRAFIK
4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II .. 70
4.2 Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 73 4.3 Persentase Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II ... 74
4.2 Pembahasan ... 68
4.2.1 Perbandingan Hasil Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 70
4.2.2 Hasil Keseluruhan Per Indikator Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 71
4.2.3 Aktivitas Siswa dan Aktivitas Guru ... 72
V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 75
5.2 Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 77
DAFTAR TABEL
3.1.Indikator Penilaian Kemampuan Menulis Teks Pengumuman ... ... 31
3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Prose's Pembelajaran ... 36
3.3 Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Prose's Pembelajaran ... 37
3.4 Tolok Ukur Penelitian Kemampuan Menulus Teks pengumuman ... 38
4.1 Rata-Rata Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Prasiklus ... 43
4.2 Sebaran Jumlah Siswa Menurut rentang Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Prasiklus ... 44
4.3 Hasil Tes Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Prasiklus ... 45
4.4 Rata-Rata Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Siklus I ... 53
4.5 Sebaran Jumlah Siswa Menurut rentang Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Siklus I ... 54
4.6 Hasil Tes Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Siklus I ... 55
4.7 Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 57
4.8 Rata-Rata Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Siklus II ... 63
4.9 Sebaran Jumlah Siswa Menurut rentang Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Siklus II ... 64
4.10 Hasil Tes Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Siklus II... 66
4.11 Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Siklus I dan Siklus II ... 67
4.12 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus I ... 70
4.13 Nilai Rata-Rata Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 71
4.14 Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 73
MOTO
“ Dan kepunyaan Allah-lah segala yang ada pada malam dan siang, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
(QS Al An’Am: 13)
“ Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik,
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. Wini Tarmini, M.Hum. ...
Penguji
Bukan Pembimbing : Drs. Imam Rejana, M.Si. ...
Sekretaris : Sumarti, S.Pd., M.Hum. ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 1985031003
PERSEMBAHAN
Dengan penuh syukur dan bahagia atas segala rahmat yang telah dilimpahkan dari Tuhan Yang Mahaesa, penulis mempersembahkan karya tulis ini, kepada orang-orang terkasih berikut ini.
1. Ibu dan Bapak yang memberikan doa untuk menyelesaikan studiku dan menanti keberhasilanku.
2. Suamiku tercinta Aprizal Husni yang selalu memberikan dorongan dan motivasi selama melaksanakan studi dan menanti keberhasilanku.
3. Anak-anakku tersayang A.T. Ghina Zhalfa dan Ahmad Zhafir yang sabar menunggu selama ibu melaksanakan studi.
4. Sahabatku E.Endang Sri Andayani, S.Pd. yang selalu dengan sabar menemani peneliti sampai menyelesaikan studi.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Talang Padang Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus, pada tanggal 15 Mei 1967. Buah hati dari pasangan Bapak Abdul Syukur dan Ibu Masanah. Peneliti anak keempat dari lima saudara.
Pendidikan yang telah peneliti tempuh adalah di Sekolah Dasar Negeri 4 Talang Padang diselesaikan pada tahun 1981, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Talang Padang diselesaikan tahun 1984, Sekolah Pendidikan Guru PGRI Talang Padang diselesaikan pada tahun 1987, D3/A3 Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Bandarlampung diselesaikan pada tahun 1993.
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Pada Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Pugung TanggamusTahun Pelajaran 2011/2012”.
Penulis telah banyak menerima bantuan, dukungan , dan bimbingan dari berbagai pihak dalam proses penyelesaian penelitian ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, sebagai wujud rasa hormat dan penghargaan atas bantuanya, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut.
1. Dr. Wini Tarmini, M.Hum. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran, keikhlasan, memotivasi, dan pengarahan, serta saran-saran dari penyusunan proposal hingga PTK ini selesai ditulis.
2. Sumarti, S.Pd., M.Hum. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, kritik, dan saran demi kesempurnaan penulisan PTK ini selesai ditulis.
3. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. selaku ketua program studi yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, bantuan, motivasi, dan saran dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Lampung dengan baik.
4. Drs. Imam Rejana, M.si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni telah memberikan pengarahan, bimbingan, bantuan, motivasi, dan saran dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Lampung dengan baik.
5. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung beserta staf telah memberikan pengarahan, bimbingan, bantuan, motivasi, dan saran dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Lampung dengan baik.
6. Bapak dan Ibu dosen FKIP Universitas Lampung yang telah membekali penulis dengan ilmu dan pengetahuan selama menjalani perkuliahan. 7. Keluarga besar SMP Negeri 2 Pugung, seluruh dewan guru, staf TU, dan
karyawan yang telah membantu kelancaran penelitian PTK ini.
8. Teman sejawat, Drs. Dasiyo yang telah membantu proses pelaksanaan penelitian.
9. Teman-teman mahasiswa S-1 dalam Jabatan Progran Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2011 yang telah memberikan motivasi dan partisipasi dalam penyelesaian PTK ini.
Semoga Tuhan Yang Mahakuasa membalas kebaikan dan pengorbanan bapak, ibu, dan teman-teman. Penulis menyadari dalam penuliasn PTK ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan PTK ini. Penulis berharap mudah-mudahan hasil karya ini bermanfaat dalam meningkatkan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya, dan pembaca umumnya.
Bandar Lampung, Penulis
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses yang cukup panjang. Selain sebagai motivator dan fasilitator, guru dituntut professional dalam menguasai materi agar siswa memahami apa yang menjadi tujuan pembelajaran dan dapat mengungkapkan ide-idenya dalam bentuk tulisan. Ide-ide itu dapat digali dari berbagai sumber, misalnya dengan membaca, menyimak, atau mendengarkan pembicaraan orang lain bahkan dari bentuk yang dilihatnya. Dari kegiatan –kegiatan tersebut dapat dituangkan ke dalam tulisan. Untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan ide dalam rangkaian kalimat yang logis dan terpadu dalam bahasa tulis, siswa harus dapat memilih kata atau diksi yang tepat, pemakaian ejaan yang benar, dan penguasaan kaidah tata bahasa, selain itu juga harus memahami dan mengerti tentang tata cara menulis yang baik (Marwoto, 1987:151).
dalam buku harian dan surat pribadi, dengan kompetensi dasar (KD) menulis teks pengumuman dengan bahasa efektif, baik dan benar.
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Komunikasi yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicaraan kepada rang lain dengan menggunakan saluran tertentu (Depdiknas, 2003:4). Sebagai salah satu keterampilan berbahasa menulis merupakan kegiatan yang kompleks. Kekompleksitasan terdapat pada kemampuan penulis menyusun dan mengorganisasikan isi tulisannya serta menuangkannya dalam informasi ragam bahasa tulis dan konvensi penulis lainnya. Di balik kerumitannya, menulis mengandung banyak manfaat bagi pengembang mental, intelektual, dan social seseorang. Menulis dapat menyumbang kecerdasan, mengembangkan inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian, serta merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.
Banyak keterampilan menulis yang dipelajari di sekolah, misalnya menulis naskah drama, naskah pidato, menulis surat, menulis iklan, menulis karangan, menulis pengumuman, dan masih banyak lagi yang lainnya. Pada penelitian ini penulis akan peneliti mengenai kemampuan menulis pengumuman.
Berdasarkan pengamatan awal terhadap proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Pugung semester ganji tahun pelajaran 2011/2012 diperoleh data yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa menulis pengumuman masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari 31 siswa yang hasil belajarnya mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebanyak 5 siswa. Masih rendahnya kemampuan siswa menulis teks pengumuman dengan demikian peneliti beralasan memilih teknik pelatihan terbimbing
yang baik. Teknik pelatihan terbimbing ini dipandang penulis sangat tepat untuk meningkatkan kemampuan menulis pengumuman pada siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Pugung tahun pelajaran 2011/2012.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1.Bagaimanakah mendiskripsikan proses peningkatan kemampuan menulis pengumuman melalui teknik latihan terbimbing pada siswa kelas VII- A semester ganjil SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011/1012 ? 2.Apakah hasil peningkatan mendiskripsikan kemampuan menulis pengumuman melalui teknik latihan terbimbing pada siswa kelas VII-A semester ganjil SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mendiskripsikan proses peningkatan kemampuan menulis pengumuman melalui teknik latihan terbimbing pada siswa kelas VII-A semester ganjil SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011.
2. Mendeskripsikan bagaimana hasil peningkatan kemampuan menulis pengumuman melalui teknik latihan terbimbing pada siswa kelas VII-A semester ganjil SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna baik secara teoretis maupun praktis.
1.4.1 Manfaat Secara Teoretis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan keilmuan di bidang kebahasaan, khususnya dalam menulis pengumuman dengan penerapan teknik latihan terbimbing.
1.4.2 Manfaat Penelitian Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa, dan sekolah.
a. Bagi guru
untuk meningkatkan kinerja secara professional, karena guru mampu menilai, memfleksibelkan diri, serta memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam proses pembelajaran.
b. Bagi siswa
1. meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis pengumuman dengan teknik latihan terbimbing;
2. meningkatkan hasil belajar siswa untuk mencapai KKM yang telah ditentukan.
c. Bagi sekolah
II. LANDASAN TEORI
2.1 Menulis
Menulis pada dasarnya bukan hanya sekedar menuangkan bahasa ujaran ke dalam
bentuk tulisan, tetapi merupakan mekanisme curahan ide, gagasan atau ilmu yang
dituliskan dengan struktur yang benar, berkohorensi dengan baik antar paragraf,
dan bebas dari kesalahan-kesalahan mekanik seperti ejaan dan tanda baca.
2.1.1 Pengertian Menulis
Menulis adalah menuangkan gagasan, pikiran, perasaan dan pengalaman melalui
bahasa tulis ( Depdiknas, 2003:6).
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga
orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka
memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan,2008:22)
Lado (1979:143) dalam Tarigan (2008:22) menyatakan bahwa menulis
merupakan kegiatan menyalin/mengopi huruf-huruf atau menyusun mengeset
suatu naskah dalam huruf-huruf tertentu untuk dicetak bukanlah menulis
kalau orang-orang tersebut tidak memahami bahasa tersebut beserta
representasinya.
Berdasarkan beberapa teori di atas, peneliti mengacu pada pengertian menulis
yang dikeluarkan Depdiknas yaitu menulis adalah menuangkan ide, gagasan,
merupakan suatu kegiatan mengungkapkan ide, pikiran, dan pengalaman ke
dalam bentuk tulisan sehingga menjadi sebuah tulisan berbentuk pengumuman
dan pembaca merasa tertarik untk mengetahui lebih dalam isi dari tulisan tersebut.
Cirri-ciri tulisan yang baik.
Agar maksud dan tujuan si penulis dapat tercapai, maka penulis harus dapat
memyajikan tulisan yang baik. Adapun ciri-ciri tulisan yang baik merupakan
tulisan yang dapat mencerminkan kemampuan penulis diantaranya, yaitu:
1. Mempergunakan nada yang serasi.
2. Bahasa yang digunakan baik, sehingga pembaca tertarik untuk mengetahui
isinya.
3. Menulis dengan jelas, tidak samar-samar, memanfaatkan struktur kalimat dan
pilihan kata yang tepat, sehingga pembaca mudah memahami makna yang
tersurat dan tersirat
4. Menulis secara menyakunkan, dapat menarik minat pembaca terhadap pokok
pembicaraan serta mendemontrasikan suatu pengertian yang masuk akal
cermat dan teliti.
2.1.2 Fungsi Menulis
Pada prinsipnya fungsi menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak
langsung. Menurut D`Angelo (dalam Tarigan 1999:22) ada beberapa fungsi dari
menulis, yaitu menolong berpikir secara kritis, memudahkan merasakan dan
menikmati hubungan-hubungan, memperdalam tanggap dan persepsi,
memecahkan masalah-masalah yang hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman,
Daeng Nurjamal dkk (2010:71) menungkapkan bahwa fungsi tulisan adalah dapat
diidentifikasi antara lain sebagai alat untuk menginformasikan sesuatu,
menyakinkan pembaca, mendukung pendapat orang lain, dan menolak atau
menyanggah pendapat orang lain. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa fungsi menulis ialah untuk menginformasikan sesuatu kepada pembaca
untuk menyusun dari pengalaman serta tindakan.
2.1.3 Manfaat Menulis
Menurut Graves (dalam Sabarti dkk 2001:1) manfaat menulis sebagai berikut :
1. Menulis menyumbang kecerdasan.
2. Menulis mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas.
3. Menulis menumbuhkan keberanian.
4. Menulis mendorong kamauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.
Enam manfaat menulis, yaitu : (1) kegiatan menulis adalah sarana untuk
menemukan sesuatu, dalam artian dapat mengangkat ide dan informasi yang ada
di alam bawah sadar pemikiran kita : (2) kegiatan menulis dapat memunculkan ide
baru : (3) kegiatan menulis dapat melatih kemampuan mengorganisasikan
berbagai konsep atau ide yang kita miliki : (4) kegiatan menulis dapat melatih
sikap objektif yang ada pada diri seseorang : (5) kegiatan menulis dapat
membantu diri kita untuk berlatih memecahkan beberapa masalah sekaligus :
(6) kegiatan menulis dalam sebuah bidang ilmu akan memunglinkan kita untuk
menjadi aktif dan tidak hanya menjadi penerima informasi (Horiston dalam
Berdasarkan dua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat menulis
adah sebagai suatu sarana untuk menyumbangkan kecerdasan, mengembangkan
daya inisiatif, kreatif, memunculkan ide baru, serta dapat melatih kita untuk
memecahkan suatu masalah.
2.2 Pengumuman
Pengumuman adalah suatu bentuk informasi yang perlu disampaikan kepada
umum atau masyarakat banyak. Pengumuman biasanya berisi tentang hal-hal baru
atau aktual yang perlu diketahui oleh masyarakat banyak.
2.2.1 Pengertian Pengumuman
Pengumuman merupakan suatu proses, cara, perbuatan mengumumkan dengan
maksud memberitahukan, mempermaklumkan, dan biasanya ditempel dipapan
yang dapat dilihat banyak orang. Pengumuman adalah berita atau hal yang berisi
imbauan mengikuti sesuatu atau larangan melakukan sesuatu yang ditujukan
kepada orang banyak/khalayak (Wahono, 2006:53).
Pengumuman adalah berita atau informasi yang penting untuk segera diketahui
oleh khalayak (Pardjimin, 2005:43).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengumuman adalah sebuah
pemberitaan atau informasi yang berisikan imbauan atau larangan yang penting
untuk diketahui oleh orang banyak/khalayak.
Jenis pengumuman terdiri atas dua macam:
isinya lengkap dan jelas.
Ciri-cirinya:
a. Media yang digunakan adalah media formal, seperti televisi dan harian
umum
b. Dibubuhi tanda tangan atau diketahui oleh pejabat yang berwenang
c. Bahasa yang digunakan bahasa baku
2. Pengumuman nonformal: pengumuman yang tidak menggunakan bahasa tidak
resmi namun tetap komunikatif.
Ciri-cirinya:
a. Menggunakan media seperti televise, harian umum dan tempat-tempat
umum
b. Kaidah bahasa baku tidak begitu diperhatikan, yang penting komunikatif
c. Menonjolkan bentuk keindahan pengumuman
Berdasarkan sifatnya pengumuman dibedakan menjadi pengumuman resmi dan
tidak resmi. Menulis pengumuman resmi dapat memperhatikan aturan-aturan
berikut.
1. Pengumuman resmi harus menggunakan kop surat. Kop surat dapat berupa
logo atau nama lembaga yang mengeluarkan pengumuman.
2. Pemberian nomor surat.
3. Uraian pembuka surat pengumuman.
4. Rincian isi pengumuman.
5. Tempat dan waktu pengumuman.
Contoh Pengumuman
SMP Negeri 2 Pugung
Jalan KH. Hajar Dewantara No. 4 Sumanda Tanggamus
Pengumuman
Nomor: 128/HB-Peng/II/2010
Dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional, SMP Negeri 2 Pugung akan mengadakan lomba membaca cepat bacaan. Oleh karena itu, setiap kelas diminta mengirimkan dua siswa untuk mengikuti lomba mambaca cepat dan menyimpulkan isi bacaan. Lomba diadakan pada
Hari : Senin, 3 Mei 2010 Pukul : 9.00 WIB-sampai selesai Tempat : aula SMP Negeri 2 Pugung
Demikian pengumuman ini saya buat. Atas perhatian para siswa, saya ucapkan terimakasih.
Surabaya, 26 April 2010 Kepala Sekolah
Sunarmi, S.Pd.. M.Pd.
Sementara itu, pengumuman tidak resmi tidak terikat oleh satu aturan apa pun.
Pengumuman tidak resmi boleh tidak mencantumkan kop surat, nomor surat, dan
tanda tangan pembuat pengumuman. Namun, cantumkan waktu, tempat, dan
keperluan yang dimaksud. Hal yang terpenting yaitu maksud pembuat
pengumuman dapat dimengerti oleh pembaca pengumuman. Informasi yang
Contoh Pengumuman
Pengumuman
Dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional, SMP Negeri 2 Pugung mengadakan lomba membaca cepat bacaan dan menemukan isi bacaan. Lomba ditujukan untuk kelas VII sampai IX. Siswa yang akan mengikuti lomba dapat mendaftarkan diri kepada sekretaris OSIS. Lomba akan diadakan pada Hari, tanggal : Senin, 3 Mei 2010,
Waktu : 9.00 WIB-sampai selesai, Tempat : aula SMP Negeri 2 Pugung, Demikian pengumuman ini. Selamat berlomba!
Pugung, 26 April 2010 Kepala Sekolah
Sunarmi, S.Pd., M.Pd.
Manfaat menulis pengumuman
a) Menyampaikan informasi kepada masyarakat.
b) Mengajak keterlibatan orang lain dalam sebuah kegiatan.
c) Menjabarkan tujuan sebuah informasi.
d) Memberikan informasi secara lengkap.
e) Media informasi yang bersifat terbuka.
2.2.2 Tujuan Menulis Teks Pengumuman
Menulis teks pengumuman bertujuan untuk mengungkapkan gagasan dan maksud
kepada orang lain secara jelas dan singkat. Pada umumnya sebuah teks
pengumuman tidak begitu panjang lebar dan hanya mencantumkan pokok-pokok
Hal-hal lain dari tujuan menulis itu sendiri dapat dibedakan menjadi.
1. Memberitahukan dan memberi informasi.
2. Mengerakkan hati, mengerakkan perasaan; pengumuman yang memang
ditujukan untuk mengugah perasaan atau mempengaruhi dan membangkitkan
simpatik pembaca agar tertarik untuk mengetahuio maksud dari si penulis.
3. Campuran kedua hal tersebut, yaitu memberitahu dan mempengaruhi.
Tujuan menulis pengumuman yang lain adalah memyampaikan pesan kepada
pembaca. Bila tidak dibaca, kegiatan menulis itu akan sia-sia. Karena
pengumuman itu ditulis, lalu ditempelkan atau diumumkan agar pihak lain
mempunyai rasa ingin tahu dan melaksanakan apa yang terdapat dari
pengumuman itu.
2.2.3 Macam-Macam Pengumuman
Terdapat beberapa jenis pengumuman, diantaranya.
1. Iklan
a. Berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik
pada barang dan jasa yang ditawarkan
b. Pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang/jasa yang dijual
dipasangkan di dalam media massa seperti surat kabar dan majalah atau
ditempat umum.
Macam-macam iklan:
a. Iklan baris kecil (singkat) yang terdiri atas beberapa baris saja di sebuah
kolom.
c. Iklan bersandi, iklan yang disertai tanda khusus (sandi) yang harus dikutip
oleh penangkap iklan agar sumber pertanyaan atau jawabannya mudah
diketahui.
d. Iklan kecil,iklan yang dikelompokkan menurut klasifikasi tertentu dan
umumnya hanya seluas satu kolom (biasanya tidak menggunakan gambar).
e. Iklan keluarga, iklan yang berisi berita keluarga, misalnya kelahiran, ulang
tahun, pertunangan, perkawinan, dan kematian.
f. Iklan komik, iklan yang berbentuk karikatur/komik.
g. Iklan langsung, iklan dalam bentuk cetakan dan dikirim melalui pos, tetapi
tidak ada hubungannya dengan iklan yang sama dimedia lain.
2. Poster
Plakat yang dipasang ditempat umum berupa pengumuman/iklan.
3. Pamflet
Surat selebaran
4. Brosur
a. bahan informasi tertulis mengenai sustu masalah yang disusun secara
bersistem;
b. cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa jilid;
c. selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap.
5. Slogan
Perkataan/kalimat pendek yang menarik/mencolok dan mudah diingat untuk
2.2.4 Pengertian Kemampuan Menulis Pengumuman
Kemampuan adalah kesanggupann untuk mengingat, artinya dengan adanya
kemampuan mengingat pada siswa berarti ada suatu indikasi bahwa siswa tersebut
mampu untul menyimpan dan menimbulkan kembali dari sesuatu yang diamati
(Ahmadi, 1998:70).
Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, atau keterampilan yang dimiliki
seseorang (Poerwadarminta, 1986:628). Pendapat lain mengatakan bahwa
kemampuan adalah pengetahuan yang bersifat abstrak dan bersifat sabar
(Kridalaksana, 2001:105).
Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997). Menulis adalah
melahirkan pikiran aatau parasaan. Secara sederhana, menulis adalah menurunkan
lambang-lambang grafis yang mengambarkan yang dipahami seorang sehingga
orang lain dapat menbaca lambang-lambang grafis tersebut (Tarigan, 1994:21).
Sementara itu pengumuman adalah berita atau hal yang berisi imbauan
mengikuti sesuatu atau larangan melakukan sesuatu yang ditujukan kepada orang
banyak/khalayak (Wahono, 2006:53).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis
pengumuman adalah suatu kesanggupan untuk menuangkan gagasan, pikiran
melalui bahasa tulis yang berisikan sesuatu yang tujuannya dikonsumsi khalayak
ramai. Dalam hal ini kalau dikatakan kesanggupan, berarti si penulis
pengumuman mampu menuangkan gagasannya sehingga dapat diterima,
2.3 Teknik Pembelajaran
Pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila seorang pendidik dapat
menguasai dan memilih teknik pembelajaran yang tepat dalam
menyampaikan materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa, sehingga
proses pembelajaran di kelas dapat berhasil dengan baik dan siswa dapat
memahami materi yang disampaikan oleh guru dan tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
2.3.1. Pengertian Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar
yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain adalah sebagai
teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan
pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat
ditangkap,dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik
(Roestiyah,2008:1), juga dijelaskan oleh Djamarah dan Zain (2006:75)
bahwa teknik pembelajaran adalah satu alat yang efektif untuk mencapai
tujuan pembelajaran atau jalan untuk mencapai tujuan pembelajaran
.3.2. Macam-Macam Teknik Penyajian Pembelajaran
Teknik pembelajaran sangat diperlukan dalam proses pembelajaran, namun
dalam penerapannya harus disesuaikan dengan materi pelajaran dan tujuan
yang akan dicapai.
Di bawah ini merupakan contoh macam-macam teknik pembelajaran yang
2.3.2.1 Teknik Diskusi
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar-mengajar yang dilakukan oleh
seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses interaksi antara dua atau
lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi,
memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif tidak ada yang pasif
sebagai pendengar saja.
2.3.2.2 Kerja Kelompok
Teknik ini sebagai salah satu strategi belajar-mengajar. Ialah suatu cara
mengajar, siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari 5 (lima) atau 7 (tujuh) siswa, mereka bekerja bersama
dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha
mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan pula oleh guru.
2.3.2.3 Penemuan (Discovery)
Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund discovery
adalah proses mental di mana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep
atau prinsip. Yang dimaksud proses mental tersebut antara lain ialah:
mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan,
menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Suatu konsep
misalnya: segitiga, panas, demokrasi, dan sebagainya, sedangkan yang
dimaksud dengan prinsip antara lain: logan apabila dipanaskan akan
mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan
memberikan instruksi.
2.3.2.4 Simulasi
Dalam pengajaran modern taknik ini telah banyak dilaksanakan; sehingga
siswa bisa berperan seperti orang-orang atau dalam keadaan yang
dikehendaki.
Simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti oarang yang
dimaksudkan, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih
mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu. Jadi
siswa itu belatih memegang peranan sebagai orang lain. Simulasi mempunyai
bermacam-macam bentuk pelaksanaan ialah: peer teaching, sosiodrama,
psikodrama, simulasi game, dan role playing.
2.3.2.5 Inquiry
Inquiry adalah istilah dalam bahasa Inggris; ini merupakan sustu teknik atau
cara yang digunakan guru untuk mengajar di dalam kelas. Adapun
pelaksanaannya adalah sebagai berikut. Guru membagi tugas meneliti sesuatu
masalah di kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan
masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu. Kemudian mereka mempelajari,
meneliti atau membahas tugasnya di dalam kelompok. Setelah hasil kerja
mereka dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang
2.3.2.6 Teknik Pemberian Tugas dan Resitasi
Teknik resitasi (penugasan) adalah teknik penyajian bahan guru memberikan
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Teknik ini diberikan
karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit.
Artinya, banyak bahan yang tersedia dengan waktu yang tidak seimbang.
Agar bahan pelajaran selesai dengan batas waktu yang telah ditentukan,
teknik ini bisa digunakan untuk mengatasinya. Tugas ini biasanya dapat
dilakukan di sekolah, perpustakaan, di rumah, atau di tempat lain, untuk
memotivasi siswa belajar baik individu maupun kelompok.
2.3.2.7 Teknik Eksperimen
Karena kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, segala sesuatu
memerlukan eksperimen. Begitu pula, cara mengajar guru di kelas melakukan
teknik eksperimen. Yang dimaksud adalah salah satu cara mengajar, siswa
melakukan percobaan tentang sesuatu hal; mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan
ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
2.3.2.8 Demonstrasi
Teknik lain yang hampir sejenis dengan eksperimen ialah demonstrasi.
Tetapi, siswa tidak melakukan percobaan; hanya melihat saja apa yang
dikerjakan oleh guru. Jadi, demonstrasi adalah cara mengajar seorang
Misalnya merebus air sampai mendidih 100 derajat celcius, sehingga seluruh
siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengarkan, mungkin
meraba-raba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut.
2.3.2.9 Karyawisata
Kadang-kadang dalam proses belajar-mengajar siswa perlu diajak ke luar
sekolah untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain. Hal ini bukan
sekadar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan
melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karyawisata, cara
mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau
objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari/menyelidiki sesuatu seperti
pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, suatu peternakan atau
perkebunan, museum, dan sebagainya.
2.3.2.10 Teknik Penyajian Tanya Jawab
Untuk menciptakan kehidupan interaksi belajar-mengajar guru perlu
memberikan tanya jawab. Ialah suatu teknik untuk memberi motivasi kepada
siswa agar bangkit pemikiranya untuk bertanya, selama mendengarkan
pelajaran, atau guru yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu, siswa
menjawab. Tentu saja pertanyaan yang diberikan sesuai dengan isi pelajaran
2.3.3 Teknik Pelatihan
Latihan adalah suatu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara
bersungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat asosiasi atau
menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen
(Djajadisastra, 1985:60).
Latihan merupakan suatu teknik yang dapat diartikan sebagai cara mengajar di
mana siswa melaksanaakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswamemiliki
tetangakasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari yang dipelajari (Rustiyah.
2008:125). Menurut ahli lain (Sobari,1990:19), latihan merupakan suatu
keterampilan tertentu berdasarkan penjelasan dan petunjuk guru. Melalui teknik
ini dapat dikembangkan keterampilan mengamati, menerapkan, dan
mengkomunikasikan.
Teknik latihan mengajar bertujuan agar siswa
a. Memiliki keterampilan motorik/gerak: seperti menghafal kata-kata, menulis,
mempergunakan alat/membuat suatu benda, melaksanakan gerak dalam
olahraga.
b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlah,
mengurangi, menarik akar dalam hitung, mencongkak, mengenal
benda/bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca
dansebagainya.
c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu dengan hal lain, seperti
2.3.3,1 Teknik Latihan Terbimbing
Pengertian latihan terbimbing sama dengan bimbingan belajar seperti yang
dikemukakan oleh Jambur dan Surya (1975:35), bimbingan belajar memberi
bantuan kepada siswa dalam memecahkan kesulitan-kesulitan yang berhubungan
dengan masalah belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pendapat
tersebut memberikan pengertian bahwa bimbingan merupakan usaha bantuan
yang lebih berpusat pada masalah belajar yang dihadapi siswa.
Tujuan latihan terbimbing adalah untuk menetapkan, mempertahankan,
,menyempurnakan suatu asosiasi atau keterampilan yang bermakna, dan berguna
bagi siswa yang dilatih, sehingga dengan memberikan latihan secara terbimbing
dapat menyempurnakan suatu konsep dari materi pelajaran yang diperolehnya
(Djajadisastra, 1985:64).
2.3.3.2 Langkah-Langkah Teknik Pelatihan Terbimbing
Dalam pelaksanaan teknik pelatihan terbimbing di kelas, hal-hal yang harus
diperhatikan adalah.
1. Guru harus mempersiapkan siswa dalam kondisi yang aktif.
2. Guru harus membimbing siswa satu per satu, dengan cara mendatangi
siswanya secara individu, lalu diberikan mimbingan mengenai menulis
pengumuman.
3. Setelah guru memberikan bimbingan secara individu kepada siswa, maka siswa
4. Dalam pelaksanaan penyelesaian tugaspun, guru harus menuntun siswa satu
per satu, siswa diarahkan mampu menulis pengumuman dengan baik.
2.3.3.3 Kelebihan Teknik Pelatihan Terbimbing
Kelebihan teknik pelatihan terbimbing antara lain sebagai berikut.
1. Teknink ini dapat menanamkan kebiasaan baik pada diri siswa.
2. Menambah kecepatan, ketepatan, dan kesempurnaan dalam melakukan sesuatu.
3. Dapat dipakai sebagai cara untuk mengulangi bahan yang telah dikaji.
2.3.3.4 Kelemahan Teknik Pelatihan Terbimbing
Kelemahan teknik pelatihan terbimbing antara lain sebagai berikut.
1. Karena teknik ini menekankan bimbingan yang ahrus dpperlakukan satu per
satu kepada siswa, maka penggunaan teknik ini harus benar-benar dilaksanakan
dengan baik, apabila guru tidak dapat membimbing siswa secara individu maka
teknik ini dikatakan gagal.
2. Memakan waktu cukup panjang, karena siswa harus dibimbing satu per satu.
3. Setiap bimbingan dilakukan dengan sistematika, sengaja, berencan,
teru-menerus dan terarah pada tujuan, maka kegiatan bimbingan merupakan
kegiatan berkelanjutan yang artinya senantiasa diikuti secara terus-menerus
pula, guru dituntut aktif sampai siswa benar-benar berhasil mencapai tujuan
2.3.3.5 Cara-Cara Mengatasi Kelemahan Teknik Pelatihan Terbimbing
Cara mengatasi kelemahan itu tentu harus disesuaikan dengan kondisi objektif di
mana pembelajaran berlangsung (Roestiyah, 2008:129). Untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan dalam teknik pelatihan terbimbing dapat dilakukan dengan
bermacam-macam, antara lain;
1. Latihan harus menarik, gembira, dan tidak membosankan. Untuk itu perlu: (a)
tiap-tiap kemajuan yang akan dicapai harus jelas, (b) hasil latihan terbaik
dengan sedikit menggunakan emosi.
2. Proses latihan dan kebutuhan-kebutuhan harus disesuaikan dengan proses
perbadaan individual: (a) tingkat kecakapan yang diterima pada satu titik perlu
sama, (b) perlu dibei latihan perorangan dalam rangka menambah kelompok.
3. Latihan hanya untuk bahan atau tindakan yang bersifat otomatis.
4. Latihan harus memiliki arti yang luas, karenanya; (a) menjelaskan terlebih
dahulu tujuan latihan tersebut, (b) agar siswa dapat memahami mafaat latihan
itu bagi kehidupan siswa, dan (c) siswa perlu mempunyai sikap bahwa latihan
ini diperlukan untuk belajar.
5. Masa latihan relative singkat, tetapi harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
III. PROSEDUR PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu bentuk penelitian yang
ruang lingkupnya adalah proses pembalajaran di kelas yang melibatkan guru dan
siswa, bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik Pembelajaran di kelas secara
lebih professional (Suyanto dalam Basrowi, 2006:47).
Konsep dalam PTK terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan,
observasi,dan refleksi. Hubungan keempatnya disebut siklus. Berikut siklus
kegiatan dengan rancangan PTK.
Tindakan
(acting)
Perencanaan Pengamatan
(planning) (observating)
Reflesi
(reflecting)
Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kurt Lewin
Pada PTK ini bercirikan harus ada perubahan secara terus menerus. Apabila
terbimbing ternyata pada siklus pertama belum ada peninglkatan, maka penulis
merencanakan tindakan untuk siklus kedua, dan seterusnya sampai tercapai KKM
yang ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa siklus dalam PTK tidak dapat
dibatasi sampai siklus tertentu.
Pelaksanaan setiap siklus disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Apabila
telah terjadi peningkatan dengan indikator yang diharapkan, maka siklus
diberhentikan, walau masih pada siklus kedua. Dan sebaliknya, apabila dalam
pelaksanaan siklus dirasa tidak ada peningkatan, maka siklus tersebut dapat
dihentikan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari tingkat kejenuhan pada
siswa.
3.2 Setting Penelitian
Tempat dan waktu penelitian diuraikan sebagai berikut.
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus pada siswa kelas
VII-A semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 memiliki 14 rombongan belajar
terdiri dari atas 5 ruang kelas VII, 4 ruang kelas VIII, dan 5 ruang kelas XI.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung sampai mencapai indikator yang telah ditentukan di
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian pembelajaran ini adalah siswa kelas VII-A SMP Negeri 2
Pugung dengan jumlah siswa 31 orang, terdiri atas 15 orang laki-laki dan 16 orang
perempuan. Penulis memilih kelas VII-A karena nilai Pembelajaran menulis
pengumuman belum mencapai kriteria ketuntasan minimal 65 dan secara klasikal
belum mencapai 75%.
3.4 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai tolok
ukur keberhasilan siswa dan dilakukan sampai ada perubahan yang dialami
siswa. Dari segi proses, penelitian ini dianggap berhasil jika persentase siswa
yang aktif dalam pembelajaran 80%. Sementara itu, dari segi hasil penelitian
tindakan kelas dinyatakan berhasil, jika siswa mendapat nilai sesuai dengan
kriteria ketuntasan minimal 65 atau lebih sebanyak 75% atau lebih.
3.5 Prosedur Tindakan
PTK ini menggunakan siklus, setiap siklus terdiri atas empat kegiatan inti, yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus pertama dengan
menemukan masalah dan berupaya mencari jalan keluarnya dengan perencanaan
untuk perbaikan. Siklus kedus dan selanjutnya akan dilakukan berdasarkan hasil
refleksi pada siklus satu dengan menerapkan teknik latihan terbimbing untuk
meningkatkan kemampuan siswa menulis teks pengumuman apabila hasilnya
hasil setiap siklus dengan berdiskusi dengan teman sejawat atau kolabolator
sampai mencapai hasil yang telah ditentukan.
3.5.1 Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini adalah.
a. Menyusun RPP sesuai dengan materi yang direncanakan.
b. Menyusun lembar kerja siswa dan lembar pengamatan yang akan digunakan
pada pembelajaran menulis pengumuman dengan teknik pelatihan terbimbing.
c. Menyiapkan lembar wawancara untuk siswa.
3.5.2 Pelaksanaan Tindakan
Tindakan berlangsung di dalam kelas pada jam pelajaran bahasa Indonesia. Siswa
yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-A selama 2 kali
pertemuan (4 x 40 menit) dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut
A. Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal
a. Guru mengkondisikan kelas.
b. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.
c. Guru mengadakan apersepsi dengan bertanya jawab
2. Kegiatan Inti
a.. Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan cara
b. Guru memberikan motivasi kapada siswa agar membiasakan diri menulis
pengumuman.
c. Guru menghadirkan teks pengumuman.
d. Siswa menyimak teks pengumuman yang dihadirkan guru.
e. Siswa mencoba menulis pengumuman dengan bimbingan guru secara klasikal.
3. Kegiatan Akhir
Guru dan siswa melakukan refleksi bertanya jawab tentang materi yang
baru dipelajari dan nantinya akan dijadikan bahan acuan dalam
perencanaan tindakan berikutnya.
B. Pertemuan Kedua 1. Kegiatan awal
a. Guru mengkondisikan kelas.
b. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
c. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa
2. Kegiatan Inti
a. Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan
cara menulis pengumuman.
b. Guru menghadirkan teks pengumuman
c. Siswa menyimak teks pengumuman yang dihadirkan guru.
d. Siswa mencoba menulis pengumuman dengan bimbingan guru secara
3. Kegiatan Akhir
a. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi pembelajaran.
b. Guru bersama siswa merefleksikan hasil pembelajaran
c. Guru dan siswa menyimpulkan materi pada hari itu.
d. Guru memberikan tugas rumah.
3.5.3 Observasi
Pelaksanaan observasi bersamaan dengan kegiatan pembelajaran bahasa Indinesia
berlangsung dengan menggunakan instrumen yang telah disediakan. Pada
pelaksanaan observasi ini bekerja sama dengan teman sejawat sebagai kolaborasi
dan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Fokus pengamatan pada
proses pembelajaran untuk mengetahui kegiatan siswa dan guru selama
pembelajaran berlangsung.
3.5.4 Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, mencermati, dan mengkaji secara
mendalam dan menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang
telah dikumpulkan. Setelah uji coba dilaksanakan, maka peneliti melakukan
diskusi dengan teman sejawat tentang hasil yang sudah didapat. Diskusi meliputi
keberhasilan, kekurangan, kegagalan dan hambatan-hambatan yang dijumpai pada
saat melakukan tindakan pada setiap siklus. Kamudian dilakukan evaluasi guru
menyempurnakan tindakan berikutnya dengan mengunakan teknin latihan
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan pada waktu melaksanakan penelitian dengan tes dan
ujian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil kemampuan menulis
pengumuman sebelum dan sesudah menggunakan teknik pelatihan terbimbing.
Langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut.
a. Siswa dibagikan teks pengumuman.
b. Siswa dibimbing satu per satu untuk melaksanakan kegiatan menulis
pengumuman.
c. Guru mengevaluasi pekerjaan siswa secara keseluruhan dengan menggunakan indikator yang sudah ditentukan.
Indikator penilaian menulis pengumuman dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1 Indikator Kemampuan Menulis Pengumuman
No Indikator Deskriptor Penilaian
Skor
1 2 3 4 5 Maksi mal 1. Pilihan
kata/diksi 1. Jika dalam menulis
2. Jika dalam menulis dari 8 kalimat tidak efektif .
1
3. Ketepatan penggunaan
ejaan(penggunaan huruf terdapat kop surat, nomor surat, isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta pihak yang mengeluarkan pengumuman. pengumuman serta pihak yang mengeluarkan pengumuman.
4
3. Jika pengumuman yang ditulis terdapat , isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta pihak yang mengeluarkan pengumuman..
Pilihan kata atau diksi adalah upaya yang dilakukan untuk memilih kata-kata tepat
untuk menulis kalimat, paragraf, maupun wacana. Pemilihan kata dilakukan
apabila kata-kata yang mempunyai arti/makna yang hampir sama atau ada
kemiripan arti. Oleh karena dalam menulis teks pengumuman diperlukan kejelian
memilih kata-kata agar hasil menulis pengumumannya dapat dipahami pembaca.
Apabila pilihan kata yang digunakan untuk menulis pengumuman terdapat
kesalahan 1 sampai 2 kata, maka siswa mendapat skor 5. Apabila pilihan kata
maka siswa mendapat skor 4. Apabila pilihan kata yang digunakan untuk menulis
pengumuman terdapat kesalahan 5 sampai 6 kata, maka siswa mendapat skor 3.
Apabila pilihan kata yang digunakan untuk menulis pengumuman terdapat
kesalahan 7 sampai 8 kata, maka siswa mendapat skor 2. Apabila pilihan kata
yang digunakan untuk menulis pengumuman terdapat kesalahan lebih dari 8 kata,
maka siswa mendapat skor 1.
b. Indikator Struktur Kalimat
Kalimat yang digunakan untuk menulis pengumuman haruslah efektif agar
informasi yang disampaikan jelas dan dapat dimengerti serta tidak menimbulkan
makna ganda. Adapun ciri kalimat efektif adalah kejelasan, ketegasan, kehematan
dan kelogisan. Oleh karena itu menulis pengumuman juga diperlukan keefektifan
kalimat agar sesuai dengan isi pengumumannya. Apabila dalam menulis
pengumuman terdapat kesalahan 1 sampai 2 kalimat tidak efektif, maka siswa
mendapat skor 5. Apabila dalam menulis pengumuman terdapat kesalahan 3
sampai 4 kalimat tidak efektif, maka siswa mendapat skor 4. Apabila dalam
menulis pengumuman terdapat kesalahan 5 sampai 6 kalimat tidak efektif, maka
siswa mendapat skor 3. Apabila dalam menulis pengumuman terdapat kesalahan 7
sampai 8 kalimat tidak efektif, maka siswa mendapat skor 2. Apabila dalam
menulis pengumuman terdapat kesalahan lebih dari 8 kalimat tidak efektif, maka
siswa mendapat skor 1.
d. Indikator Ketepatan Penggunaan Ejaan
Penggunaan ejaan tidak hanya melafalkan kata demi kata, tetapi lebih mengacu
kata, kelompok kata, atau kalimat. Ejaan berkaitan pula dengan penggunaan tanda
baca pada satuan huruf. Ejaan dan tanda baca adalah ketentuan yang mengatur
penulisan huruf menjadi lebih baik. Dalam menulis pengumunan diperlukan
ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca agar kalimat yang digunakan efektif.
Apabila penggunaan ejaan ( penggunaan huruf kapital, tanda koma, dan tanda
titik) terdapat kesalahan 1 sampai 3, maka siswa mendapat skor 5. Apabila
penggunaan ejaan (penggunaan huruf kapital, tanda koma, dan tanda titik)
terdapat kesalahan 4 sampai 6, maka siswa mendapat skor 4. Apabila penggunaan
ejaan (penggunaan huruf kapital, tanda koma, dan tanda titik) terdapat kesalahan
7 sampai 9, maka siswa mendapat skor 3. Apabila penggunaan ejaan (penggunaan
huruf kapital, tanda koma, dan tanda titik) terdapat kesalahan 10 sampai 12, maka
siswa mendapat skor 2. Apabila penggunaan ejaan (penggunaan huruf kapital,
tanda koma, dan tanda titik) terdapat kesalahan lebih dari 12, maka siswa
mendapat skor 1.
d. Kelengkapan Teks Pengumuman
Informasi atau berita yang akan ditulis untuk membuat sebuah pengumuman
haruslah ditulis secara lengkap sesuai dengan aturan-aturan penulisan
pengumuman, sehingga mempermudah pembaca untuk menangkap isi
pengumuman secara utuh. Apabila pengumuman yang ditulis terdapat kop surat,
nomor surat, isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta
pihak yang mengeluarkan pengumuman, maka siswa mendapat skor 5. Apabila
pengumuman yang ditulis terdapat nomor surat, isi pengumuman, rincian
pengumuman, maka siswa mendapat skor 4. Apabila pengumuman yang ditulis
terdapat isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta
pihak yang mengeluarkan pengumuman, maka siswa mendapat skor 3. Apabila
pengumuman yang ditulis terdapat isi pengumuman, penutup pengumuman serta
pihak yang mengeluarkan pengumuman, maka siswa mendapat skor 2. Apabila
pengumuman yang ditulis hanya isi pengumuman saja, maka siswa mendapat
skor 1.
Untuk mengukur aktivitas siswa selama pembelajaran, dapat disajikan lembar
observasi aktivitas siswa pada tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
No Aktivitas Siswa Berkaitan dengan Metode
Pemberian Tugas Skor 1 2 3 4 5
1 Siswa berinteraksi bersama teman-temanya selama pembelajaran.
2. Siswa memberikan respon terhadap materi pembelajaran
3. Siswa mengajukan pertanyaan
4. Siswa menjawab pertanyaan
5. Siswa berperan aktif dalam pembelajaran
6. Siswa mengerjakan tugas tepat waktu
7. Siswa mengungkapkan ide dalam pembelajaran
8. Siswa mendiskusikan idenya dengan teman dan mewujudkan dalam bentuk pembelajaran. 9. Siswa mengganggu temannya
10. Siswa keluar masuk kelas dalam jam pelajaran
Jumlah Skor
Kategori : 1. > 75,01 = Sangat Aktif 5. < 40,00 = Tidak Aktif 2. 65,01-75,00 = Aktif
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai berikut :
Skor Perolehan Nilai Akhir = --- x 100 % Skor Maksimal
Selain aktivitas siswa yang dinilai selama proses pembelajaran, aktivitas guru juga
dinilai oleh pengamat hal ini adalah teman sejawat sebagai kolabolator penelitian
ini. Untuk mengukur aktivitas guru selama proses pembelajaran dapat dilihat pada
tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Lembar Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran
No Aspek yang dinilai Skor 5.Menggunakan bahasa yang baik dan benar 6.Melakukan pemantauan aktivitas belajar siswa
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai berikut.
Skor Perolehan
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalis dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Membaca, menandai, dan meskor tiap lembar hasil pekerjaan siswa menulis pengumuman.
2. Menjumlah skor keseluruhan hasil pekerjaan siswa.
3. Menentukan tingkat kemampuan siswa dalam menulis pengumuman.
4. Menghitung tingkat kemampuan siswa dalam menulis pengumuman dengan
rumus x = skor yang diperoleh : skor maksimal x 100%.
5. Menemukan tingkat kemampuan siswa berdasarkan tolok ukur pendapat
Depdiknas ( dalam Sakwan 2009:77).
Tabel 3.4 Tolok Ukur Penelitian Kemampuan Menulis Pengumuman
Interval Persentasi Tingkat Kemampuan Keterangan
>75,01 65.01 – 75,00 55,01 – 65,00 40,01 – 55,00
< 40
Baik sekali Baik Cukup Kurang Sangat kurang
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas di SMP Negeri 2 Pugung
Tanggamus dengan subjek siswa kelas VII-A. Peneliti dibantu oleh seorang
kolabolator yaitu guru bahasa Indonesia. Kolabolator membantu peneliti
mengumpulkan data selama proses pembelajaran berlangsung. Kemudian
kolabolator memberikan saran bagi peneliti untuk perbaikan dalam pelaksanaan
pembelajaran berikutnya.
Setiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dua kali tatap muka. Setiap tindakan
dalam setiap siklus merupakan tindakan yang berkesinambungan dengan harapan
ada peningkatan proses pembalajaran maupun hasil yang dicapai. Setiap siklus
terdiri atas perencanaan, tindakan, obsesrvasi, dan refleksi. Refleksi dilakukan
untuk memperbaiki palaksanaan tindakan pada siklus berikutnya. Dalam refleksi
ditulis rekomendasi yang merupakan saran yang harus dilakukan pada siklus
berikutnya.
Aspek yang dinilai dalam upaya peningkatan kemampuan menulis pengumuman
meliputi pilihan kata, struktur kalimat, ketepatan penggunaan ejaan, dan kejelasan
informasi. Aktivitas guru dalam menyiapkan pembelajaran, menyajikan materi
dengan menggunakan teknik latihan terbimbing untuk menulis pengumuman.
Agar maksud dan tujuan tercapai, peneliti melakukan pengenalan pembelajaran
melalui teknik latihan terbimbing kepada siswa dan guru. Tujuannya adalah (1)
pengumuman; (2) memotivasi siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran;
(3) memberi pencerahan dan pemahaman melalui teknik latihan terbimbing,
4.1.1 Pelaksanaan Pembelajaran
Deskripsi pelaksanaan pembelajaran penelitian tindakan kelas dilaksanakan
dengan mempersiapkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Guru sebagai
peneliti membuat rancangan pembelajaran yang akan digunakan. Peneliti
mempersiapkan bahan pembelajaran dan memyampaikan sedikit teorinya. Siswa
belajar secara aktif dalam mempelajari bahan atau materi yang disampaikan oleh
guru. Peneliti bersama kolabolator mengawasi, memantau, dan membimbing
siswa selama proses pembelajaran di kelas. Hal ini juga didukung oleh situasi dan
kondisi saat pembelajaran, misalnya lingkungan sekolah, situasi kelas, kebersihan
kelas, sarana dan prasarana belajar. Sarana dan prasarana sekolah sangat
mendukung minat siswa untuk lebih giat belajar. Begitu juga dengan situasi dan
kondisi yang kondusif memungkinkan siswa untuk belajar lebih aktif.
4.1.2 Pembelajaran Pada Prasiklus
Palaksanaan pembelajaran menulis teks pengumuman pada prasiklus, kompetensi
dasarnya adalah menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif, baik, dan
benar, dilaksanakan dalam satu kali tatap muka (2x40 menit). Tahapan
4.1.2.1 Perencanaan (Pleaning)
Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang di dalamnya
berisi (a) tujuan pembelajaran, (b) materi pembelajaran, (c) teknik pembelajaran,
(d) langkah-langkah pembelajaran, (e) sumber belajar, dan (f) penilaian. Peneliti
dan kolabolator mempersiapkan instrumen lain, yaitu daftar aktivitas siswa,
aktivitas guru, lembar observasi, dan daftar pertanyaan untuk menulis yang
didengar selama proses pembelajaran berlansung.
4.1.2.2 Tindakan (acting)
Pelaksanaan pembelajaran menulis teks pengumuman pada siklus satu dilakukan
dua kali tatap muka atau dua kali pertemuan. Peneliti sebagai pelaksana
pembelajaran dibantu oleh seorang guru Bahasa Indonesia sebagai kolabolator.
Siswa kelas VII-A berjumlah 31 orang terdiri atas 15 laki-laki dan 16 perempuan.
a. Kegiatan Awal
Guru memberikan salam, menanyakan keadaan siswa kemudian mendata
kehadiran siswa. Guru memyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
serta bertanya jawab berkaitan dengan materi pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
Setelah guru menjelaskan materi yang akan dilaksanakan, siswa melihat,
mengamati contoh teks pengumuman yang dibagikan oleh guru. Pada kegiatan ini
siswa diberi kebebasan untuk mengembangkan kreativitasnya untuk menulis teks
c. Kegiatan Akhir
Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya, kemudian siswa dan guru
menyimpulkan hasil Pembelajaran dan guru menilai hasil kerja siswa.
4.1.2.3 Pengamatan (Observating)
Observasi dilaksanakan pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung untuk
mengukur ketercapaian indikator. Observasi yang dilakukan kolabolator sebagai
motivator dan fasilitator. Rencana pembelajaran yang dibuat peneliti belum dapat
membuat siswa aktif, karena guru kurang sabar dalam membimbing dan tidak
memberi kesempatan pada siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan lembar pengamatan yang ditulis teman sejawat sebagai kolabolator,
proses Pembelajaran pada prasiklus ini belum mencapai indikator yang
diharapkan. Pembelajaran menulis merupakan Pembelajaran yang perlu dikuasai
oleh siswa agar cermat dan teliti dalam menulis apapun. Pada prasiklus ini masih
banyak siswa yang belum mampu menulis teks pengumuman dengan baik.
4.1.2.4 Refleksi (Reflecting)
Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi, peneliti bersama kolabolator
membahas peningkatan dan kelemahan atau kendala-kendala yang muncul dari
tindakan atau perlakuan yang diberikan, kemudian mencari solusi sebagai bentuk
perbaikan yang akan diterapkan pada siklus berikutnya. Refleksi dapat digunakan
Hasil refleksi pada prasiklus dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk memulai menulis teks
pengumuman.
2. Masih banyak siswa yang bertanya pada temannya dan menunggu hasil
pekerjaan teman.
3. Peneliti melihat siswa belum terbiasa kerja mandiri, sehingga suasana
Pembelajaran pasif dan monoton.
Pengambilan nilai pada prasiklus secara individual rata-rata nial 48.38 dengan
daya serap 25,80%. Nilai rata-rata tersebut belum mencapai KKM yang
ditentukan di SMP Negeri 2 Pugung, yaitu 65.00, karena siswa belum memahami
cara-cara menulis yang baik. Guru sebagai peneliti kurang memberikan
bimbingan dan motivasi kepada siswa tentang materi menulis. Pelaksanaan
penilaian menulis dilakukan untuk melihat data nilai menulis siswa.
Tabel 4.1 Rata-Rata Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Prasiklus
No Aspek yang Dinilai Rata-Rata
Skor Kategori Keterangan
1. Pilihan Kata/Diksi 43,87 Kurang Belum Tuntas
2. Struktur Kalimat 46,45 Kurang Belum Tuntas
3. Ketepatan Penggunaan Ejaan 49,03 Kurang Belum Tuntas
4. Kelengkapan Teks Pengumuman 53,54 Kurang Belum Tuntas
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel di atas nilai rata-rata yang diperoleh
siswa belum maksimal atau kurang, karena pada indikator pilihan kata nilai yang
diperoleh rata-rata 43,87 dengan kategori kurang, indikator struktur kalimat nilai
yang diperoleh rata-rata 46,45 dengan kategori kurang. indikator ketepatan
penggunaan ejaan nilai yang diperoleh rata-rata 49,03 dengan kategori kurang,
dengan kategori kurang. Berdasarkan hasil yang diperoleh secara klasikal perlu
perbaikan dalam Pembelajaran, begitu pula dengan aktivitas guru dalam
memberikan materi dan bimbingan pada prasiklus perlu diperbaiki.
Hasil proses pembelajaran siswa dalam menulis teks pengumuman dapat dilihat
pada persentase penilaian pada prasiklus pada tabel 4.2. Peneliti mengambil
kategori skor dengan predikat baik sekali > 75,01, baik 56,01-75,00, cukup
55,01-65,00, kurang 40,01-55,00, dan kurang sekali < 40. Adapun persentase skor
siswa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2 Sebaran Jumlah Siswa Menurut Rentang Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Pada Prasiklus
No Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase
( % )
dilihat pada siswa yang mendapat nilai > 75,01 dengan kategori baik sekali tidak
ada, siswa yang mendapat nilai antara 65.01 – 75,00 dengan kategori baik 6 siswa
atau 19,35%, siswa yang mendapat nilai antara 55,01 – 65,00 dengan kategori
cukup 2siswa atau 6,45 %, siswa yang mendapat nilai antara 40,01 – 55,00
dengan kategori kurang 12 siswa atau 35,70 %, siswa yang mendapat nilai < 40
dengan kategori kurang sekali 11 siswa atau 35,48%.
Dari penilaian pada prasiklus, peneliti mendapat perolehan nilai kemampuan
ketuntasan siswa 25,80% . Dengan demikian hasil perolehan nilai pada prasiklus
sangat kurang dan belum mencapai KKM 65.00 dan indikator ketuntasan
maksimal yaitu 75%. Data nilai tersebut dapat dilihat pada tabel berikut..
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa 48,38 dengan
kategori kurang, dari jumlah siswa 31 orang, 8 siswa tuntas atau 25,80% dan 23
siswa tidak tuntas atau 74,2%. Hasil ini menunjukkan bahwa pada prasiklus ini
ketuntasan belajar siswa belum mencapai target ketuntasan klasikal yang
ditentukan, yaitu 75%.
4.1.2.5Kelebihan dan Kelemahan pada Prasiklus
a. Kelebihan
1. Siswa lebih terarah dan terfokus dalam mengikuti palajaran.
2. Siswa lebih aktif dan termotivasi.
3. Pengelolaan waktu lebih efisien.
b. Kelemahan
1. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk menulis
pengumuman dengan baik.
2. Hasil belajar siswa belum memuaskan dan masih banyak siswa yang
nilainya belum mencapai KKM yang ditentukan.
3. Masih banyak siswa yang bergantung dengan temannya untuk memulai
menulis teks pengumuman.
c. Solusi
1. Memberi motivasi dan petunjuk yang mudah dipahami siswa.
2. Hendaknya dalam memberikan materi pelajaran menggunakan teknik
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa supaya