• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK

PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG

TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Nama Mahasiswa : Rosmawati

No.Pokok Mahasiswa : 1013116003

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Wini Tarmini, M.Hum. Sumarti, S.Pd., M.Hum. NIP 19641014 1989032001 NIP 19700318 1994032002

Ketua Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Seni

(2)

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA

KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh Rosmawati

Masalah dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan siswa menulis teks pengumuman melalui teknik pelatihan terbimbing. Dengan demikian tujuan penelitian ini mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis teks pengumuman siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012 melalui teknik pelatihan terbimbing pada siswa.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) karena penelitian ini dilakukan oleh guru di dalam kelas. Proses pembelajaran menulis teks pengumuman menerapkan teknik pelatihan terbimbing. Subjek penelitian ini siswa kelas VII-A semester ganjil SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah 31 siswa. Dalam penelitian ini penulis dibantu seorang teman sejawat sebagai kolabolator selama proses pembelajaran. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan tes. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Aspek yang diamati pada setiap siklus, adalah aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks pengumuman dari siklus ke siklus mengalami peningkatan. Pada prasiklus proses pembelajaran mencapai 58% dengan nilai rata-rata 48,38, siswa yang tuntas 8 orang dengan persentase 25,80% dan siswa yang belum tuntas 23 orang dengan persentase 40%. Pada siklus satu proses pembelajaran 68% dengan nilai rata-rata 60,64, siswa yang tuntas 17 orang dengan persentase 54,83%,dan yang tidak tuntas 14 orang dengan persentase 45,17%, dan pada siklus dua proses pembelajaran 80% dengan nilai rata-rata 69,38 siswa yang tuntas 24 orang dengan persentase 77,41%dan yang tidak tuntas 7 orang dengan persentase 22,58%. Dengan demikian penelitian menerapkan teknik pelatihan terbimbing dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks pengumuman sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

(3)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA

KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

Rosmawati

Penelitian Tindakan Kelas

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN MELALUI TEKNIK PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA

KELAS VII-A SMP NEGERI 2 PUGUNG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Penelitian Tindakan Kelas

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Sarjana Pendidikan

Oleh ROSMAWATI NPM 1013124007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(5)

DAFTAR GRAFIK

4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II .. 70

4.2 Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 73 4.3 Persentase Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II ... 74

(6)
(7)
(8)

4.2 Pembahasan ... 68

4.2.1 Perbandingan Hasil Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 70

4.2.2 Hasil Keseluruhan Per Indikator Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 71

4.2.3 Aktivitas Siswa dan Aktivitas Guru ... 72

V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 75

5.2 Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 79

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 84

3. Hasil Tes Merangkum Siswa Kelas VIII-C Prasiklus ... 89

4. Hasil Kumulatif Belajar Siawa Pada Prasiklus ... 90

5. Hasil Tes Merangkum Buku Ilmu Pengetahuan Populer Siklus I ... 91

6. Hasil Kumulatif Belajar Siswa Pada SiklusI ... 92

7. Hasil Tes Merangkum Siswa Pada Siklus II ... 93

8. Hasil Kumulatif Belajar Siswa Pada Siklus II ... 94

9. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus I…. 95

10. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus II.. 96

11. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I.. 97

12. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus II.. 99

13. Hasil Wawancara Siklus I ... 101

14. Hasil Wawancara Siklus II ... 103

15. Kartu Usulan Dosen Pembimbing ... 105

16. Kartu Usulan Dosen Pembahas ... 106

17. Kartu Matrik Dosen Lain ... 108

18. Kartu Matrik Teman Sejawat ... 109

19. Contoh Lembar Soal ... 110

20. Contoh dan Lembar Kerja Siswa ... 112

22. Foto Siswa ... 113

24. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ... 116

25. Daftar Hadir Seminar Proposal ... 117

(10)

DAFTAR TABEL

3.1.Indikator Penilaian Kemampuan Menulis Teks Pengumuman ... ... 31

3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Prose's Pembelajaran ... 36

3.3 Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Prose's Pembelajaran ... 37

3.4 Tolok Ukur Penelitian Kemampuan Menulus Teks pengumuman ... 38

4.1 Rata-Rata Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Prasiklus ... 43

4.2 Sebaran Jumlah Siswa Menurut rentang Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Prasiklus ... 44

4.3 Hasil Tes Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Prasiklus ... 45

4.4 Rata-Rata Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Siklus I ... 53

4.5 Sebaran Jumlah Siswa Menurut rentang Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Siklus I ... 54

4.6 Hasil Tes Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Siklus I ... 55

4.7 Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 57

4.8 Rata-Rata Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Siklus II ... 63

4.9 Sebaran Jumlah Siswa Menurut rentang Nilai Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Siklus II ... 64

4.10 Hasil Tes Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Siklus II... 66

4.11 Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Siklus I dan Siklus II ... 67

4.12 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus I ... 70

4.13 Nilai Rata-Rata Kemampuan Menulis Teks Pengumuman Per Indikator Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 71

4.14 Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 73

(11)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Wini Tarmini, M.Hum. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Imam Rejana, M.Si.

...

Sekretaris : Sumarti, S.Pd., M.Hum.

...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si.

NIP 19600315 1985031003

(12)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh syukur dan bahagia atas segala rahmat yang telah dilimpahkan dari Tuhan Yang Mahaesa, penulis mempersembahkan karya tulis ini, kepada orang-orang terkasih berikut ini.

1. Ibu dan Bapak yang memberikan doa untuk menyelesaikan studiku dan menanti keberhasilanku.

2. Suamiku tercinta Aprizal Husni yang selalu memberikan dorongan dan motivasi selama melaksanakan studi dan menanti keberhasilanku.

3. Anak-anakku tersayang A.T. Ghina Zhalfa dan Ahmad Zhafir yang sabar menunggu selama ibu melaksanakan studi.

4. Sahabatku E.Endang Sri Andayani, S.Pd. yang selalu dengan sabar menemani peneliti sampai menyelesaikan studi.

(13)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Talang Padang Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus, pada tanggal 15 Mei 1967. Buah hati dari pasangan Bapak Abdul Syukur dan Ibu Masanah. Peneliti anak keempat dari lima saudara.

Pendidikan yang telah peneliti tempuh adalah di Sekolah Dasar Negeri 4 Talang Padang diselesaikan pada tahun 1981, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Talang Padang diselesaikan tahun 1984, Sekolah Pendidikan Guru PGRI Talang Padang diselesaikan pada tahun 1987, D3/A3 Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Bandarlampung diselesaikan pada tahun 1993.

(14)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

yang cukup panjang. Selain sebagai motivator dan fasilitator, guru dituntut

professional dalam menguasai materi agar siswa memahami apa yang menjadi

tujuan pembelajaran dan dapat mengungkapkan ide-idenya dalam bentuk tulisan.

Ide-ide itu dapat digali dari berbagai sumber, misalnya dengan membaca,

menyimak, atau mendengarkan pembicaraan orang lain bahkan dari bentuk yang

dilihatnya. Dari kegiatan –kegiatan tersebut dapat dituangkan ke dalam tulisan.

Untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan ide dalam rangkaian kalimat yang

logis dan terpadu dalam bahasa tulis, siswa harus dapat memilih kata atau diksi

yang tepat, pemakaian ejaan yang benar, dan penguasaan kaidah tata bahasa,

selain itu juga harus memahami dan mengerti tentang tata cara menulis yang baik

(Marwoto, 1987:151).

Pembelajaran bahasa Indonesia meliputi empat aspek keterampilan, yaitu (a)

berbicara, (b) mendengarkan, (c) membaca, dan (d) menulis. Hal ini tertuang

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2007:3) untuk SMP salah satu

keterampilan berbahasa yang penting diajarkan adalah keterampilan menulis

(15)

2

dalam buku harian dan surat pribadi, dengan kompetensi dasar (KD) menulis teks

pengumuman dengan bahasa efektif, baik dan benar.

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan siswa berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Komunikasi

yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicaraan kepada

rang lain dengan menggunakan saluran tertentu (Depdiknas, 2003:4). Sebagai

salah satu keterampilan berbahasa menulis merupakan kegiatan yang kompleks.

Kekompleksitasan terdapat pada kemampuan penulis menyusun dan

mengorganisasikan isi tulisannya serta menuangkannya dalam informasi ragam

bahasa tulis dan konvensi penulis lainnya. Di balik kerumitannya, menulis

mengandung banyak manfaat bagi pengembang mental, intelektual, dan social

seseorang. Menulis dapat menyumbang kecerdasan, mengembangkan inisiatif dan

kreativitas, menumbuhkan keberanian, serta merangsang kemauan dan

kemampuan mengumpulkan informasi.

Ketika penulis melakukan aktivitas menulisnya, tentunya memiliki tujuan dan

sesuatu yang ingin disampaikan kepada pembaca. Untuk itu, keterampilan menulis

perlu dipelajari di sekolah, dari sekolah dasar sampai tingkat perguruan yang

paling tinggi sekalipun. Selain itu dalam Pembelajaran menulis juga memerlukan

keterampilan yang cukup banyak seperti pemilihan kata/diksi, ejaan, gaya bahasa,

dan sebagainya. Pembelajaran menulis harus mendapatkan perhatian lebih agar

keterampilan menulis yang dianggap rumit dan kompleks dapat dikuasai dengan

baik oleh semua siswa pada umumnya, dan khususnya bagi siswa kelas VII-A

(16)

Banyak keterampilan menulis yang dipelajari di sekolah, misalnya menulis naskah

drama, naskah pidato, menulis surat, menulis iklan, menulis karangan, menulis

pengumuman, dan masih banyak lagi yang lainnya. Pada penelitian ini penulis

akan peneliti mengenai kemampuan menulis pengumuman.

Berdasarkan pengamatan awal terhadap proses belajar mengajar Bahasa Indonesia

di SMP Negeri 2 Pugung semester ganji tahun pelajaran 2011/2012 diperoleh data

yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa menulis pengumuman masih rendah.

Hal ini dapat dilihat dari 31 siswa yang hasil belajarnya mencapai kriteria

ketuntasan minimal (KKM) sebanyak 5 siswa. Masih rendahnya kemampuan

siswa menulis teks pengumuman dengan demikian peneliti beralasan memilih

teknik pelatihan terbimbing

Berdasarkan gambaran di atas, seorang guru dituntut menguasai pengetahuan

yang luas dan mendalam tentang apa yang akan diajarkan, juga penggunaan

berbagai macam teknik pembelajaran. Jika diamatai proses pembelajaran menulis

pengumuman selama ini, kebanyakan guru dalam menyampaikan materi

didminasi dengan menggunakan teknik yang lebih menekankan pada

pembelajaran satu arah dan berpusat pada guru. Proses pembelajaran terkesan

kaku, monoton, kurang fleksibel, kurang demokratis dan guru cenderung lebih

dominan. Realita seperti ini apabila tidak segera ditangani dengan serius dapat

menjadi terpuruknya kompetensimenulis, khususnya menulis pengumuman.

Pembelajaran melalui teknik latihan terbimbing akan sangat membantu dalam

mengembangkan berbagai potensi kebermaknaan siswa dan membantu siswa

(17)

4

yang baik. Teknik pelatihan terbimbing ini dipandang penulis sangat tepat untuk

meningkatkan kemampuan menulis pengumuman pada siswa kelas VII-A SMP

Negeri 2 Pugung tahun pelajaran 2011/2012.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1.Bagaimanakah mendiskripsikan proses peningkatan kemampuan menulis

pengumuman melalui teknik latihan terbimbing pada siswa kelas VII- A

semester ganjil SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011/1012 ?

2.Apakah hasil peningkatan mendiskripsikan kemampuan menulis pengumuman

melalui teknik latihan terbimbing pada siswa kelas VII-A semester ganjil SMP

Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mendiskripsikan proses peningkatan kemampuan menulis pengumuman

melalui teknik latihan terbimbing pada siswa kelas VII-A semester ganjil

SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011.

2. Mendeskripsikan bagaimana hasil peningkatan kemampuan menulis

pengumuman melalui teknik latihan terbimbing pada siswa kelas VII-A

semester ganjil SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus tahun pelajaran 2011.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna baik secara teoretis maupun praktis.

(18)

1.4.1 Manfaat Secara Teoretis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan keilmuan di

bidang kebahasaan, khususnya dalam menulis pengumuman dengan penerapan

teknik latihan terbimbing.

1.4.2 Manfaat Penelitian Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa, dan sekolah.

a. Bagi guru

untuk meningkatkan kinerja secara professional, karena guru mampu menilai,

memfleksibelkan diri, serta memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas dan

kuantitas dalam proses pembelajaran.

b. Bagi siswa

1. meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis pengumuman

dengan teknik latihan terbimbing;

2. meningkatkan hasil belajar siswa untuk mencapai KKM yang telah

ditentukan.

c. Bagi sekolah

Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mutu lulusan yang lebih

khususnya pembelajaran bahasa Indonesia sastra di SMP Negeri 2 Pugung

(19)

6

II. LANDASAN TEORI

2.1 Menulis

Menulis pada dasarnya bukan hanya sekedar menuangkan bahasa ujaran ke dalam bentuk tulisan, tetapi merupakan mekanisme curahan ide, gagasan atau ilmu yang dituliskan dengan struktur yang benar, berkohorensi dengan baik antar paragraf, dan bebas dari kesalahan-kesalahan mekanik seperti ejaan dan tanda baca.

2.1.1 Pengertian Menulis

Menulis adalah menuangkan gagasan, pikiran, perasaan dan pengalaman melalui bahasa tulis ( Depdiknas, 2003:6).

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan,2008:22)

Lado (1979:143) dalam Tarigan (2008:22) menyatakan bahwa menulis merupakan kegiatan menyalin/mengopi huruf-huruf atau menyusun mengeset suatu naskah dalam huruf-huruf tertentu untuk dicetak bukanlah menulis kalau orang-orang tersebut tidak memahami bahasa tersebut beserta representasinya.

(20)

merupakan suatu kegiatan mengungkapkan ide, pikiran, dan pengalaman ke dalam bentuk tulisan sehingga menjadi sebuah tulisan berbentuk pengumuman dan pembaca merasa tertarik untk mengetahui lebih dalam isi dari tulisan tersebut.

Cirri-ciri tulisan yang baik.

Agar maksud dan tujuan si penulis dapat tercapai, maka penulis harus dapat memyajikan tulisan yang baik. Adapun ciri-ciri tulisan yang baik merupakan tulisan yang dapat mencerminkan kemampuan penulis diantaranya, yaitu:

1. Mempergunakan nada yang serasi.

2. Bahasa yang digunakan baik, sehingga pembaca tertarik untuk mengetahui isinya.

3. Menulis dengan jelas, tidak samar-samar, memanfaatkan struktur kalimat dan pilihan kata yang tepat, sehingga pembaca mudah memahami makna yang tersurat dan tersirat

4. Menulis secara menyakunkan, dapat menarik minat pembaca terhadap pokok pembicaraan serta mendemontrasikan suatu pengertian yang masuk akal cermat dan teliti.

2.1.2 Fungsi Menulis

(21)

8

Daeng Nurjamal dkk (2010:71) menungkapkan bahwa fungsi tulisan adalah dapat diidentifikasi antara lain sebagai alat untuk menginformasikan sesuatu, menyakinkan pembaca, mendukung pendapat orang lain, dan menolak atau menyanggah pendapat orang lain. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi menulis ialah untuk menginformasikan sesuatu kepada pembaca untuk menyusun dari pengalaman serta tindakan.

2.1.3 Manfaat Menulis

Menurut Graves (dalam Sabarti dkk 2001:1) manfaat menulis sebagai berikut : 1. Menulis menyumbang kecerdasan.

2. Menulis mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas. 3. Menulis menumbuhkan keberanian.

4. Menulis mendorong kamauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.

(22)

Berdasarkan dua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat menulis adah sebagai suatu sarana untuk menyumbangkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif, kreatif, memunculkan ide baru, serta dapat melatih kita untuk memecahkan suatu masalah.

2.2 Pengumuman

Pengumuman adalah suatu bentuk informasi yang perlu disampaikan kepada umum atau masyarakat banyak. Pengumuman biasanya berisi tentang hal-hal baru atau aktual yang perlu diketahui oleh masyarakat banyak.

2.2.1 Pengertian Pengumuman

Pengumuman merupakan suatu proses, cara, perbuatan mengumumkan dengan maksud memberitahukan, mempermaklumkan, dan biasanya ditempel dipapan yang dapat dilihat banyak orang. Pengumuman adalah berita atau hal yang berisi imbauan mengikuti sesuatu atau larangan melakukan sesuatu yang ditujukan kepada orang banyak/khalayak (Wahono, 2006:53).

Pengumuman adalah berita atau informasi yang penting untuk segera diketahui oleh khalayak (Pardjimin, 2005:43).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengumuman adalah sebuah pemberitaan atau informasi yang berisikan imbauan atau larangan yang penting untuk diketahui oleh orang banyak/khalayak.

Jenis pengumuman terdiri atas dua macam:

(23)

10

isinya lengkap dan jelas. Ciri-cirinya:

a. Media yang digunakan adalah media formal, seperti televisi dan harian umum

b. Dibubuhi tanda tangan atau diketahui oleh pejabat yang berwenang c. Bahasa yang digunakan bahasa baku

2. Pengumuman nonformal: pengumuman yang tidak menggunakan bahasa tidak resmi namun tetap komunikatif.

Ciri-cirinya:

a. Menggunakan media seperti televise, harian umum dan tempat-tempat umum

b. Kaidah bahasa baku tidak begitu diperhatikan, yang penting komunikatif c. Menonjolkan bentuk keindahan pengumuman

Berdasarkan sifatnya pengumuman dibedakan menjadi pengumuman resmi dan tidak resmi. Menulis pengumuman resmi dapat memperhatikan aturan-aturan berikut.

1. Pengumuman resmi harus menggunakan kop surat. Kop surat dapat berupa logo atau nama lembaga yang mengeluarkan pengumuman.

2. Pemberian nomor surat.

3. Uraian pembuka surat pengumuman. 4. Rincian isi pengumuman.

5. Tempat dan waktu pengumuman.

(24)

Contoh Pengumuman

SMP Negeri 2 Pugung

Jalan KH. Hajar Dewantara No. 4 Sumanda Tanggamus

Pengumuman

Nomor: 128/HB-Peng/II/2010

Dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional, SMP Negeri 2 Pugung akan mengadakan lomba membaca cepat bacaan. Oleh karena itu, setiap kelas diminta mengirimkan dua siswa untuk mengikuti lomba mambaca cepat dan menyimpulkan isi bacaan. Lomba diadakan pada

Hari : Senin, 3 Mei 2010 Pukul : 9.00 WIB-sampai selesai Tempat : aula SMP Negeri 2 Pugung

Demikian pengumuman ini saya buat. Atas perhatian para siswa, saya ucapkan terimakasih.

Surabaya, 26 April 2010 Kepala Sekolah

Sunarmi, S.Pd.. M.Pd.

(25)

12

Contoh Pengumuman

Pengumuman

Dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional, SMP Negeri 2 Pugung mengadakan lomba membaca cepat bacaan dan menemukan isi bacaan. Lomba ditujukan untuk kelas VII sampai IX. Siswa yang akan mengikuti lomba dapat mendaftarkan diri kepada sekretaris OSIS. Lomba akan diadakan pada Hari, tanggal : Senin, 3 Mei 2010,

Waktu : 9.00 WIB-sampai selesai, Tempat : aula SMP Negeri 2 Pugung, Demikian pengumuman ini. Selamat berlomba!

Pugung, 26 April 2010 Kepala Sekolah

Sunarmi, S.Pd., M.Pd.

Manfaat menulis pengumuman

a) Menyampaikan informasi kepada masyarakat.

b) Mengajak keterlibatan orang lain dalam sebuah kegiatan. c) Menjabarkan tujuan sebuah informasi.

d) Memberikan informasi secara lengkap. e) Media informasi yang bersifat terbuka.

2.2.2 Tujuan Menulis Teks Pengumuman

(26)

Hal-hal lain dari tujuan menulis itu sendiri dapat dibedakan menjadi. 1. Memberitahukan dan memberi informasi.

2. Mengerakkan hati, mengerakkan perasaan; pengumuman yang memang ditujukan untuk mengugah perasaan atau mempengaruhi dan membangkitkan simpatik pembaca agar tertarik untuk mengetahuio maksud dari si penulis. 3. Campuran kedua hal tersebut, yaitu memberitahu dan mempengaruhi.

Tujuan menulis pengumuman yang lain adalah memyampaikan pesan kepada pembaca. Bila tidak dibaca, kegiatan menulis itu akan sia-sia. Karena pengumuman itu ditulis, lalu ditempelkan atau diumumkan agar pihak lain mempunyai rasa ingin tahu dan melaksanakan apa yang terdapat dari pengumuman itu.

2.2.3 Macam-Macam Pengumuman

Terdapat beberapa jenis pengumuman, diantaranya. 1. Iklan

a. Berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan

b. Pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang/jasa yang dijual dipasangkan di dalam media massa seperti surat kabar dan majalah atau ditempat umum.

Macam-macam iklan:

a. Iklan baris kecil (singkat) yang terdiri atas beberapa baris saja di sebuah kolom.

(27)

14

c. Iklan bersandi, iklan yang disertai tanda khusus (sandi) yang harus dikutip oleh penangkap iklan agar sumber pertanyaan atau jawabannya mudah diketahui.

d. Iklan kecil,iklan yang dikelompokkan menurut klasifikasi tertentu dan umumnya hanya seluas satu kolom (biasanya tidak menggunakan gambar). e. Iklan keluarga, iklan yang berisi berita keluarga, misalnya kelahiran, ulang

tahun, pertunangan, perkawinan, dan kematian. f. Iklan komik, iklan yang berbentuk karikatur/komik.

g. Iklan langsung, iklan dalam bentuk cetakan dan dikirim melalui pos, tetapi tidak ada hubungannya dengan iklan yang sama dimedia lain.

2. Poster

Plakat yang dipasang ditempat umum berupa pengumuman/iklan. 3. Pamflet

Surat selebaran 4. Brosur

a. bahan informasi tertulis mengenai sustu masalah yang disusun secara bersistem;

b. cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa jilid; c. selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap.

5. Slogan

(28)

2.2.4 Pengertian Kemampuan Menulis Pengumuman

Kemampuan adalah kesanggupann untuk mengingat, artinya dengan adanya kemampuan mengingat pada siswa berarti ada suatu indikasi bahwa siswa tersebut mampu untul menyimpan dan menimbulkan kembali dari sesuatu yang diamati (Ahmadi, 1998:70).

Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, atau keterampilan yang dimiliki seseorang (Poerwadarminta, 1986:628). Pendapat lain mengatakan bahwa kemampuan adalah pengetahuan yang bersifat abstrak dan bersifat sabar (Kridalaksana, 2001:105).

Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997). Menulis adalah melahirkan pikiran aatau parasaan. Secara sederhana, menulis adalah menurunkan lambang-lambang grafis yang mengambarkan yang dipahami seorang sehingga orang lain dapat menbaca lambang-lambang grafis tersebut (Tarigan, 1994:21). Sementara itu pengumuman adalah berita atau hal yang berisi imbauan mengikuti sesuatu atau larangan melakukan sesuatu yang ditujukan kepada orang banyak/khalayak (Wahono, 2006:53).

(29)

16

2.3 Teknik Pembelajaran

Pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila seorang pendidik dapat menguasai dan memilih teknik pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa, sehingga proses pembelajaran di kelas dapat berhasil dengan baik dan siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2.3.1. Pengertian Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain adalah sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap,dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik (Roestiyah,2008:1), juga dijelaskan oleh Djamarah dan Zain (2006:75) bahwa teknik pembelajaran adalah satu alat yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran atau jalan untuk mencapai tujuan pembelajaran

.3.2. Macam-Macam Teknik Penyajian Pembelajaran

Teknik pembelajaran sangat diperlukan dalam proses pembelajaran, namun dalam penerapannya harus disesuaikan dengan materi pelajaran dan tujuan yang akan dicapai.

(30)

2.3.2.1 Teknik Diskusi

Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar-mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.

2.3.2.2 Kerja Kelompok

Teknik ini sebagai salah satu strategi belajar-mengajar. Ialah suatu cara mengajar, siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 (lima) atau 7 (tujuh) siswa, mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan pula oleh guru.

2.3.2.3 Penemuan (Discovery)

(31)

18

mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi.

2.3.2.4 Simulasi

Dalam pengajaran modern taknik ini telah banyak dilaksanakan; sehingga siswa bisa berperan seperti orang-orang atau dalam keadaan yang dikehendaki.

Simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti oarang yang dimaksudkan, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu. Jadi siswa itu belatih memegang peranan sebagai orang lain. Simulasi mempunyai bermacam-macam bentuk pelaksanaan ialah: peer teaching, sosiodrama, psikodrama, simulasi game, dan role playing.

2.3.2.5 Inquiry

(32)

2.3.2.6 Teknik Pemberian Tugas dan Resitasi

Teknik resitasi (penugasan) adalah teknik penyajian bahan guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Teknik ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Artinya, banyak bahan yang tersedia dengan waktu yang tidak seimbang. Agar bahan pelajaran selesai dengan batas waktu yang telah ditentukan, teknik ini bisa digunakan untuk mengatasinya. Tugas ini biasanya dapat dilakukan di sekolah, perpustakaan, di rumah, atau di tempat lain, untuk memotivasi siswa belajar baik individu maupun kelompok.

2.3.2.7 Teknik Eksperimen

Karena kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, segala sesuatu memerlukan eksperimen. Begitu pula, cara mengajar guru di kelas melakukan teknik eksperimen. Yang dimaksud adalah salah satu cara mengajar, siswa melakukan percobaan tentang sesuatu hal; mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

2.3.2.8 Demonstrasi

(33)

20

Misalnya merebus air sampai mendidih 100 derajat celcius, sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengarkan, mungkin meraba-raba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut.

2.3.2.9 Karyawisata

Kadang-kadang dalam proses belajar-mengajar siswa perlu diajak ke luar sekolah untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain. Hal ini bukan sekadar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karyawisata, cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari/menyelidiki sesuatu seperti pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, suatu peternakan atau perkebunan, museum, dan sebagainya.

2.3.2.10 Teknik Penyajian Tanya Jawab

(34)

2.3.3 Teknik Pelatihan

Latihan adalah suatu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara bersungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen (Djajadisastra, 1985:60).

Latihan merupakan suatu teknik yang dapat diartikan sebagai cara mengajar di mana siswa melaksanaakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswamemiliki tetangakasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari yang dipelajari (Rustiyah. 2008:125). Menurut ahli lain (Sobari,1990:19), latihan merupakan suatu keterampilan tertentu berdasarkan penjelasan dan petunjuk guru. Melalui teknik ini dapat dikembangkan keterampilan mengamati, menerapkan, dan mengkomunikasikan.

Teknik latihan mengajar bertujuan agar siswa

a. Memiliki keterampilan motorik/gerak: seperti menghafal kata-kata, menulis, mempergunakan alat/membuat suatu benda, melaksanakan gerak dalam olahraga.

b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlah, mengurangi, menarik akar dalam hitung, mencongkak, mengenal benda/bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dansebagainya.

(35)

22

2.3.3,1 Teknik Latihan Terbimbing

Pengertian latihan terbimbing sama dengan bimbingan belajar seperti yang dikemukakan oleh Jambur dan Surya (1975:35), bimbingan belajar memberi bantuan kepada siswa dalam memecahkan kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pendapat tersebut memberikan pengertian bahwa bimbingan merupakan usaha bantuan yang lebih berpusat pada masalah belajar yang dihadapi siswa.

Tujuan latihan terbimbing adalah untuk menetapkan, mempertahankan, ,menyempurnakan suatu asosiasi atau keterampilan yang bermakna, dan berguna bagi siswa yang dilatih, sehingga dengan memberikan latihan secara terbimbing dapat menyempurnakan suatu konsep dari materi pelajaran yang diperolehnya (Djajadisastra, 1985:64).

2.3.3.2 Langkah-Langkah Teknik Pelatihan Terbimbing

Dalam pelaksanaan teknik pelatihan terbimbing di kelas, hal-hal yang harus diperhatikan adalah.

1. Guru harus mempersiapkan siswa dalam kondisi yang aktif.

2. Guru harus membimbing siswa satu per satu, dengan cara mendatangi siswanya secara individu, lalu diberikan mimbingan mengenai menulis pengumuman.

(36)

4. Dalam pelaksanaan penyelesaian tugaspun, guru harus menuntun siswa satu per satu, siswa diarahkan mampu menulis pengumuman dengan baik.

2.3.3.3 Kelebihan Teknik Pelatihan Terbimbing

Kelebihan teknik pelatihan terbimbing antara lain sebagai berikut. 1. Teknink ini dapat menanamkan kebiasaan baik pada diri siswa.

2. Menambah kecepatan, ketepatan, dan kesempurnaan dalam melakukan sesuatu. 3. Dapat dipakai sebagai cara untuk mengulangi bahan yang telah dikaji.

2.3.3.4 Kelemahan Teknik Pelatihan Terbimbing

Kelemahan teknik pelatihan terbimbing antara lain sebagai berikut.

1. Karena teknik ini menekankan bimbingan yang ahrus dpperlakukan satu per satu kepada siswa, maka penggunaan teknik ini harus benar-benar dilaksanakan dengan baik, apabila guru tidak dapat membimbing siswa secara individu maka teknik ini dikatakan gagal.

2. Memakan waktu cukup panjang, karena siswa harus dibimbing satu per satu. 3. Setiap bimbingan dilakukan dengan sistematika, sengaja, berencan,

(37)

24

2.3.3.5 Cara-Cara Mengatasi Kelemahan Teknik Pelatihan Terbimbing

Cara mengatasi kelemahan itu tentu harus disesuaikan dengan kondisi objektif di mana pembelajaran berlangsung (Roestiyah, 2008:129). Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dalam teknik pelatihan terbimbing dapat dilakukan dengan bermacam-macam, antara lain;

1. Latihan harus menarik, gembira, dan tidak membosankan. Untuk itu perlu: (a) tiap-tiap kemajuan yang akan dicapai harus jelas, (b) hasil latihan terbaik dengan sedikit menggunakan emosi.

2. Proses latihan dan kebutuhan-kebutuhan harus disesuaikan dengan proses perbadaan individual: (a) tingkat kecakapan yang diterima pada satu titik perlu sama, (b) perlu dibei latihan perorangan dalam rangka menambah kelompok. 3. Latihan hanya untuk bahan atau tindakan yang bersifat otomatis.

4. Latihan harus memiliki arti yang luas, karenanya; (a) menjelaskan terlebih dahulu tujuan latihan tersebut, (b) agar siswa dapat memahami mafaat latihan

itu bagi kehidupan siswa, dan (c) siswa perlu mempunyai sikap bahwa latihan ini diperlukan untuk belajar.

5. Masa latihan relative singkat, tetapi harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu.

(38)

III. PROSEDUR PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu bentuk penelitian yang

ruang lingkupnya adalah proses pembalajaran di kelas yang melibatkan guru dan

siswa, bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik Pembelajaran di kelas secara

lebih professional (Suyanto dalam Basrowi, 2006:47).

Konsep dalam PTK terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan,

observasi,dan refleksi. Hubungan keempatnya disebut siklus. Berikut siklus

kegiatan dengan rancangan PTK.

Tindakan

(acting)

Perencanaan Pengamatan

(planning) (observating)

Reflesi

(reflecting)

Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kurt Lewin

Pada PTK ini bercirikan harus ada perubahan secara terus menerus. Apabila

(39)

26

terbimbing ternyata pada siklus pertama belum ada peninglkatan, maka penulis

merencanakan tindakan untuk siklus kedua, dan seterusnya sampai tercapai KKM

yang ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa siklus dalam PTK tidak dapat

dibatasi sampai siklus tertentu.

Pelaksanaan setiap siklus disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Apabila

telah terjadi peningkatan dengan indikator yang diharapkan, maka siklus

diberhentikan, walau masih pada siklus kedua. Dan sebaliknya, apabila dalam

pelaksanaan siklus dirasa tidak ada peningkatan, maka siklus tersebut dapat

dihentikan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari tingkat kejenuhan pada

siswa.

3.2 Setting Penelitian

Tempat dan waktu penelitian diuraikan sebagai berikut.

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Pugung Tanggamus pada siswa kelas

VII-A semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 memiliki 14 rombongan belajar

terdiri dari atas 5 ruang kelas VII, 4 ruang kelas VIII, dan 5 ruang kelas XI.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung sampai mencapai indikator yang telah ditentukan di

(40)

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian pembelajaran ini adalah siswa kelas VII-A SMP Negeri 2

Pugung dengan jumlah siswa 31 orang, terdiri atas 15 orang laki-laki dan 16 orang

perempuan. Penulis memilih kelas VII-A karena nilai Pembelajaran menulis

pengumuman belum mencapai kriteria ketuntasan minimal 65 dan secara klasikal

belum mencapai 75%.

3.4 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai tolok

ukur keberhasilan siswa dan dilakukan sampai ada perubahan yang dialami

siswa. Dari segi proses, penelitian ini dianggap berhasil jika persentase siswa

yang aktif dalam pembelajaran 80%. Sementara itu, dari segi hasil penelitian

tindakan kelas dinyatakan berhasil, jika siswa mendapat nilai sesuai dengan

kriteria ketuntasan minimal 65 atau lebih sebanyak 75% atau lebih.

3.5 Prosedur Tindakan

PTK ini menggunakan siklus, setiap siklus terdiri atas empat kegiatan inti, yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus pertama dengan

menemukan masalah dan berupaya mencari jalan keluarnya dengan perencanaan

untuk perbaikan. Siklus kedus dan selanjutnya akan dilakukan berdasarkan hasil

refleksi pada siklus satu dengan menerapkan teknik latihan terbimbing untuk

meningkatkan kemampuan siswa menulis teks pengumuman apabila hasilnya

(41)

28

hasil setiap siklus dengan berdiskusi dengan teman sejawat atau kolabolator

sampai mencapai hasil yang telah ditentukan.

3.5.1 Perencanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini adalah.

a. Menyusun RPP sesuai dengan materi yang direncanakan.

b. Menyusun lembar kerja siswa dan lembar pengamatan yang akan digunakan

pada pembelajaran menulis pengumuman dengan teknik pelatihan terbimbing.

c. Menyiapkan lembar wawancara untuk siswa.

3.5.2 Pelaksanaan Tindakan

Tindakan berlangsung di dalam kelas pada jam pelajaran bahasa Indonesia. Siswa

yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-A selama 2 kali

pertemuan (4 x 40 menit) dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut

A. Pertemuan Pertama

1. Kegiatan Awal

a. Guru mengkondisikan kelas.

b. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.

c. Guru mengadakan apersepsi dengan bertanya jawab

2. Kegiatan Inti

a.. Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan cara

(42)

b. Guru memberikan motivasi kapada siswa agar membiasakan diri menulis

pengumuman.

c. Guru menghadirkan teks pengumuman.

d. Siswa menyimak teks pengumuman yang dihadirkan guru.

e. Siswa mencoba menulis pengumuman dengan bimbingan guru secara klasikal.

3. Kegiatan Akhir

Guru dan siswa melakukan refleksi bertanya jawab tentang materi yang

baru dipelajari dan nantinya akan dijadikan bahan acuan dalam

perencanaan tindakan berikutnya.

B. Pertemuan Kedua 1. Kegiatan awal

a. Guru mengkondisikan kelas.

b. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran

c. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa

2. Kegiatan Inti

a. Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan

cara menulis pengumuman.

b. Guru menghadirkan teks pengumuman

c. Siswa menyimak teks pengumuman yang dihadirkan guru.

d. Siswa mencoba menulis pengumuman dengan bimbingan guru secara

(43)

30

3. Kegiatan Akhir

a. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi pembelajaran.

b. Guru bersama siswa merefleksikan hasil pembelajaran

c. Guru dan siswa menyimpulkan materi pada hari itu.

d. Guru memberikan tugas rumah.

3.5.3 Observasi

Pelaksanaan observasi bersamaan dengan kegiatan pembelajaran bahasa Indinesia

berlangsung dengan menggunakan instrumen yang telah disediakan. Pada

pelaksanaan observasi ini bekerja sama dengan teman sejawat sebagai kolaborasi

dan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Fokus pengamatan pada

proses pembelajaran untuk mengetahui kegiatan siswa dan guru selama

pembelajaran berlangsung.

3.5.4 Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, mencermati, dan mengkaji secara

mendalam dan menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang

telah dikumpulkan. Setelah uji coba dilaksanakan, maka peneliti melakukan

diskusi dengan teman sejawat tentang hasil yang sudah didapat. Diskusi meliputi

keberhasilan, kekurangan, kegagalan dan hambatan-hambatan yang dijumpai pada

saat melakukan tindakan pada setiap siklus. Kamudian dilakukan evaluasi guru

menyempurnakan tindakan berikutnya dengan mengunakan teknin latihan

(44)

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada waktu melaksanakan penelitian dengan tes dan

ujian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil kemampuan menulis

pengumuman sebelum dan sesudah menggunakan teknik pelatihan terbimbing.

Langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut.

a. Siswa dibagikan teks pengumuman.

b. Siswa dibimbing satu per satu untuk melaksanakan kegiatan menulis

pengumuman.

c. Guru mengevaluasi pekerjaan siswa secara keseluruhan dengan menggunakan indikator yang sudah ditentukan.

Indikator penilaian menulis pengumuman dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Indikator Kemampuan Menulis Pengumuman

No Indikator Deskriptor Penilaian

Skor 1 2 3 4 5 Maksi

mal

1. Pilihan

kata/diksi 1. Jika dalam menulis

pengumuman terdapat 1-2 dari 8 diksi yang tidak tepat.

(45)

32 dari 8 kalimat tidak efektif .

1

3. Ketepatan penggunaan

(46)

ejaan(penggunaan huruf terdapat kop surat, nomor surat, isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta pihak yang mengeluarkan pengumuman. pengumuman serta pihak yang mengeluarkan pengumuman.

4

3. Jika pengumuman yang ditulis terdapat , isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta pihak yang mengeluarkan pengumuman..

Pilihan kata atau diksi adalah upaya yang dilakukan untuk memilih kata-kata tepat

untuk menulis kalimat, paragraf, maupun wacana. Pemilihan kata dilakukan

apabila kata-kata yang mempunyai arti/makna yang hampir sama atau ada

kemiripan arti. Oleh karena dalam menulis teks pengumuman diperlukan kejelian

memilih kata-kata agar hasil menulis pengumumannya dapat dipahami pembaca.

Apabila pilihan kata yang digunakan untuk menulis pengumuman terdapat

kesalahan 1 sampai 2 kata, maka siswa mendapat skor 5. Apabila pilihan kata

(47)

34

maka siswa mendapat skor 4. Apabila pilihan kata yang digunakan untuk menulis

pengumuman terdapat kesalahan 5 sampai 6 kata, maka siswa mendapat skor 3.

Apabila pilihan kata yang digunakan untuk menulis pengumuman terdapat

kesalahan 7 sampai 8 kata, maka siswa mendapat skor 2. Apabila pilihan kata

yang digunakan untuk menulis pengumuman terdapat kesalahan lebih dari 8 kata,

maka siswa mendapat skor 1.

b. Indikator Struktur Kalimat

Kalimat yang digunakan untuk menulis pengumuman haruslah efektif agar

informasi yang disampaikan jelas dan dapat dimengerti serta tidak menimbulkan

makna ganda. Adapun ciri kalimat efektif adalah kejelasan, ketegasan, kehematan

dan kelogisan. Oleh karena itu menulis pengumuman juga diperlukan keefektifan

kalimat agar sesuai dengan isi pengumumannya. Apabila dalam menulis

pengumuman terdapat kesalahan 1 sampai 2 kalimat tidak efektif, maka siswa

mendapat skor 5. Apabila dalam menulis pengumuman terdapat kesalahan 3

sampai 4 kalimat tidak efektif, maka siswa mendapat skor 4. Apabila dalam

menulis pengumuman terdapat kesalahan 5 sampai 6 kalimat tidak efektif, maka

siswa mendapat skor 3. Apabila dalam menulis pengumuman terdapat kesalahan 7

sampai 8 kalimat tidak efektif, maka siswa mendapat skor 2. Apabila dalam

menulis pengumuman terdapat kesalahan lebih dari 8 kalimat tidak efektif, maka

siswa mendapat skor 1.

d.Indikator Ketepatan Penggunaan Ejaan

Penggunaan ejaan tidak hanya melafalkan kata demi kata, tetapi lebih mengacu

(48)

kata, kelompok kata, atau kalimat. Ejaan berkaitan pula dengan penggunaan tanda

baca pada satuan huruf. Ejaan dan tanda baca adalah ketentuan yang mengatur

penulisan huruf menjadi lebih baik. Dalam menulis pengumunan diperlukan

ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca agar kalimat yang digunakan efektif.

Apabila penggunaan ejaan ( penggunaan huruf kapital, tanda koma, dan tanda

titik) terdapat kesalahan 1 sampai 3, maka siswa mendapat skor 5. Apabila

penggunaan ejaan (penggunaan huruf kapital, tanda koma, dan tanda titik)

terdapat kesalahan 4 sampai 6, maka siswa mendapat skor 4. Apabila penggunaan

ejaan (penggunaan huruf kapital, tanda koma, dan tanda titik) terdapat kesalahan

7 sampai 9, maka siswa mendapat skor 3. Apabila penggunaan ejaan (penggunaan

huruf kapital, tanda koma, dan tanda titik) terdapat kesalahan 10 sampai 12, maka

siswa mendapat skor 2. Apabila penggunaan ejaan (penggunaan huruf kapital,

tanda koma, dan tanda titik) terdapat kesalahan lebih dari 12, maka siswa

mendapat skor 1.

d. Kelengkapan Teks Pengumuman

Informasi atau berita yang akan ditulis untuk membuat sebuah pengumuman

haruslah ditulis secara lengkap sesuai dengan aturan-aturan penulisan

pengumuman, sehingga mempermudah pembaca untuk menangkap isi

pengumuman secara utuh. Apabila pengumuman yang ditulis terdapat kop surat,

nomor surat, isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta

pihak yang mengeluarkan pengumuman, maka siswa mendapat skor 5. Apabila

pengumuman yang ditulis terdapat nomor surat, isi pengumuman, rincian

(49)

36

pengumuman, maka siswa mendapat skor 4. Apabila pengumuman yang ditulis

terdapat isi pengumuman, rincian pengumuman, penutup pengumuman serta

pihak yang mengeluarkan pengumuman, maka siswa mendapat skor 3. Apabila

pengumuman yang ditulis terdapat isi pengumuman, penutup pengumuman serta

pihak yang mengeluarkan pengumuman, maka siswa mendapat skor 2. Apabila

pengumuman yang ditulis hanya isi pengumuman saja, maka siswa mendapat

skor 1.

Untuk mengukur aktivitas siswa selama pembelajaran, dapat disajikan lembar

observasi aktivitas siswa pada tabel 3.2 sebagai berikut.

Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran

No Aktivitas Siswa Berkaitan dengan Metode

Pemberian Tugas Skor 1 2 3 4 5

1 Siswa berinteraksi bersama teman-temanya selama pembelajaran.

2. Siswa memberikan respon terhadap materi pembelajaran

3. Siswa mengajukan pertanyaan

4. Siswa menjawab pertanyaan

5. Siswa berperan aktif dalam pembelajaran

6. Siswa mengerjakan tugas tepat waktu

7. Siswa mengungkapkan ide dalam pembelajaran

8. Siswa mendiskusikan idenya dengan teman dan mewujudkan dalam bentuk pembelajaran. 9. Siswa mengganggu temannya

10. Siswa keluar masuk kelas dalam jam pelajaran

Jumlah Skor

Kategori : 1. > 75,01 = Sangat Aktif 5. < 40,00 = Tidak Aktif 2. 65,01-75,00 = Aktif

(50)

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai berikut :

Skor Perolehan Nilai Akhir = --- x 100 % Skor Maksimal

Selain aktivitas siswa yang dinilai selama proses pembelajaran, aktivitas guru juga

dinilai oleh pengamat hal ini adalah teman sejawat sebagai kolabolator penelitian

ini. Untuk mengukur aktivitas guru selama proses pembelajaran dapat dilihat pada

tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3 Lembar Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran

No Aspek yang dinilai Skor 5.Menggunakan bahasa yang baik dan benar 6.Melakukan pemantauan aktivitas belajar siswa

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai berikut.

Skor Perolehan

(51)

38

3.7 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalis dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Membaca, menandai, dan meskor tiap lembar hasil pekerjaan siswa menulis pengumuman.

2. Menjumlah skor keseluruhan hasil pekerjaan siswa.

3. Menentukan tingkat kemampuan siswa dalam menulis pengumuman.

4. Menghitung tingkat kemampuan siswa dalam menulis pengumuman dengan

rumus x = skor yang diperoleh : skor maksimal x 100%.

5. Menemukan tingkat kemampuan siswa berdasarkan tolok ukur pendapat

Depdiknas ( dalam Sakwan 2009:77).

Tabel 3.4 Tolok Ukur Penelitian Kemampuan Menulis Pengumuman

Interval Persentasi Tingkat Kemampuan Keterangan

>75,01 65.01 – 75,00 55,01 – 65,00 40,01 – 55,00

< 40

Baik sekali Baik Cukup Kurang Sangat kurang

(52)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Bedasarkan pembahasan, penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan sebagai

berikut.

1. Pembelajaran dengan menggunakan teknik latihan terbimbing akan

membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis teks

pengumuman khususnya pada siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Pugung

Kecamatan Sumanda Kabupaten Tanggamus.

2. Penilaian kerja siswa yang dipantau dan ditindaklanjuti secara terus menerus

akan membantu siswa meningkatkan kemampuan menulis teks pengumuman

3. Proses pembelajaran menulis teks pengumuman terlihat berhasil setelah

menerapkan teknik latihan terbimbing. Ini terbukti dari siklus ke siklus siswa

yang tuntas mengalami peningkatan dan yang tidak tuntas mengalami

penurunan.

4. Nilai yang diperoleh siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal 65

atau lehih dan ketuntasan maksimal 75% ini dapat dilihat pada persentase

ketuntasan siswa pada setiap siklusnya. Prasiklus siswa yang tuntas 25,80%,

pada siklus satu siswa yang tuntas 54,83%, dan pada siklus dua siswa yang

tuntas 77,41%. Tampak bahwa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan

dari prasiklus ke siklus satu ketuntasan siswa 29,03%, dari siklus satu ke

(53)

76

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan.

1. Sebaiknya guru menggunakan teknik latihan terbimbing untuk meningkatkan

hasil pembelajaran menulis teks pengumuman agar tujuan pembelajaran dapat

tercapai dengan baik.

2. Sebaiknya guru lebih sabar dalam membimbing dan mengarahkan siswa

dalam proses pembelajaran, agar siswa aktif, disiplin, dan mengerjakan

tugasnya dengan penuh tanggung jawab.

3. Sebaiknya siswa lebih disiplin dalam mengikuti pembelajaran dan banyak

berlatih untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.

(54)

DAFTAR PUSTAKA

BSNP. 2006. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Model Silabus

Mata Pelajaran SMP/MTS. Jakarta : BP. Cipta Jaya.

Darmawati, Uti. 2010. Buku Panduan Pendidikan Bahasa Indonesia. Surabaya JePe Pres Media Utama.

Djajadisastra, Jusuf. 1985. Metode-Metode Mengajar. Jakarta: Bina Angkasa.

Depdikbud. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Tarigan, Henri Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung angkasa.

Kesumah, Encep. 2004.Menulis 2.Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.

Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta: Indeks.

Universitas Lampung. 2008. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandarlampung: Gita Perdana.

Nurgiantoro, Burhan. 2001. Penelitian dalam Pengajaran Bahasa dan

Sastra.Yogyakarta: BFE

Pardjamin. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia SMP. Bogor yudistira.

Poerwadarminta. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.1990. Kamus Besar Bahasa

Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka.

Roestiyah, N. K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sugeng, Subagyo. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia SMP. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Gambar

Tabel  3.1 Indikator Kemampuan Menulis Pengumuman
Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
Tabel 3.3 Lembar Aktivitas  Guru Dalam Proses Pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa tingkat kemampuan menulis narasi berdasarkan teks drama siswa kelas VII SMP Negeri 3 Gedongtataan tahun pelajaran

Mendeskripsikan hasil pembelajaran membaca berbagai teks perangkat upacara dengan menerapkan teknik pelatihan terbimbing agar siswa mencapai KKM yang

Metode mengajar dapat juga diartikan sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara

Metode Pemecahan Masalah - Metode mengajar adalah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas,

Adapun menurut Abu &amp; Prasetya (2005) metode merupakan teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam

Metode pembelajaran role playing adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk menyajikan bahan pelajaran kepada siswa/peserta didik dengan memainkan suatu peran

Dengan kata lain metode pembelajaran adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada murid di dalam kelas baik

Dengan kata lain metode pembelajaran adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada murid di dalam kelas baik