• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode – metode Mengajar Menurut Para Ahli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metode – metode Mengajar Menurut Para Ahli"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Metode – metode Mengajar Menurut Para Ahli

Pengertian metode menurut para ahli - Banyak pendapat sama dengan banyak arti, banyak pemahaman, meskipun demikian tidak ada masalahnya selama perbedaan itu akan menghasilkan sebuah pemikiran yang super tepat, benar dan baik. Begitu juga Pengertian metode menurut para ahli beliau menghasilkan pendapat yang berbeda

Pengertian Metode - Mengajar adalah salah satu tugas utama guru, yang disebut dengan fungsi instruksional. Dalam menggunakan fungsi instruksional itu, penggunaan dan penerapan metode pengajaran merupakan salah satu faktor yang penting yang ikut andil dalam kegiatan belajar mengajar .

Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu.

Secara umum atau luas metode atau metodik berarti ilmu tentang jalan yang dilalui untuk mengajar kepada anak didik supaya dapat tercapai tujuan belajar dan mengajar. Prof. Dr.Winarno Surachmad (1961), mengatakan bahwa metode mengajar adalah cara-cara pelaksanaan dari pada murid-murid di sekolah.

Pasaribu dan simanjutak (1982), mengatakan bahwa metode adalah cara sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Jadi metode pelajaran adalah suatu cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan.

(2)

tidak membosankan, tetapi bagaimana memikat perhatian anak didik. Namun di sisi lain penggunaan berbagai metode akan sulit membawa keberuntungan atau manfaat dalam kegiatan belajar mengajar, bila penggunaannya tidak sesuai dengan situasi dan kondisi yang mendukungnya, serta kondisi psikologi anak didik. Maka dari itu disini guru di tuntut untuk pandai-pandai dalam memilih metode yang tepat, (Syaiful Bahri, D. 2002).

Berkaitan dengan metode yang tepat, dalam hal ini pasiburi dan simanjutak, mengatakan bahwa dalam nenentukan metode mana yang akan di ikuti oleh guru dalam penggunaan metode guru harus memperhatikan berbagai macam faktor, diantaranya yaitu:

1. Metode dan tujuan sekolah 2. Metode dan bahan pengajaran 3. Metode dan tangga-tangga belajar 4. Metode dan tingkat perkembangan 5. Metode dan keadaan perseorangan 6. Dasar tertinggi dari metode

Selain itu Prof Dr. Winarno S, mengatakan ada 5 macam yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar antara lain: tujuan berbagai jenis dan fungsinya, anak didik yang berbagai tingkat kematangannya, situasi yang berbagai macam keadaan, fasilitas yang berbagai kualitasnya, pribadi guru seta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.

Semoga dengan adanya Pengertian metode menurut para ahli ini sahabat semua dapat menjadikan referensia atau bahan bacaan, jangan lupa baca artikel yang lain di blog ini.

(3)

Menurut Hamalik (1999:151) metode pemecahan masalah adalah suatu metode mengajar dengan cara siswa dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkannya berdasarkan data atau informasi yang akurat sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Sedangkan pemecahan masalah adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan suatu masalah dan memecahkannya berdasarkan data dan informasi yang akurat sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat.

Metode pemecahan masalah memberikan kesempatan peserta didik berperan aktif dalam mempelajari, mencari dan menemukan sendiri informasi atau data untuk diolah menjadi konsep, prinsip, teori atau kesimpulan. Kemampuan memecahkan masalah harus ditunjang oleh kemampuan penalaran, yakni kemampuan melihat hubungan sebab akibat (Hamalik,1999:152 ).

Metode pemecahan masalah banyak digunakan guru bersama dengan penggunaan metode lain. Belajar memecahkan masalah adalah suatu kegiatan dimana siswa hendaknya terbiasa mengerjakan soal-soal yang tidak hanya memerlukan ingatan yang baik saja. Karena disamping memberikan masalah-masalah yang menantang selama di kelas, seorang guru matematika dapat saja memulai proses pembelajarannya dengan mengajukan masalah yang cukup menantang dan menarik bagi siswa. Siswa dan guru lalu bersama-sama memecahkan masalahnya tadi sambil membahas teori-teori, definisi-definisi maupun rumus-rumus matematika. Jadi dengan menggunakan metode ini guru tidak memberikan informasi dulu, tetapi informasi diperoleh siswa setelah memecahkan masalah.

Menurut Polya dalam Karso (1994:60) masalah dalam matematika bagi siswa adalah persoalan atau soal matematika, suatu persoalan atau soal matematika akan menjadi masalah bagi siswa jika :

(4)

 Belum mempunyai algoritma atau prosedur untuk menyelesaikannya dan  Berkeinginan untuk menyelesaikannya.

Menurut Polya ada 4 langkah pemecahan masalah, yaitu :

1. Memahami masalah

Pada langkah ini Polya memberikan bimbingan kepada siswa bagaimana agar siswa tersebut dapat menentukan datanya atau apa yang diketahui dalam soal tersebut dan menentukan apa yang ditanyakan. Namun jika siswa mengalami kegagalan, maka guru dapat memberikan bimbingan dengan cara disuruh mengubah soal tersebut dengan kalimat sendiri. Selanjutnya siswa disuruh menulis apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan.

2. Menyusun rencana pemecahan

Kegiatan yang perlu dilaksanakan pada langkah ini antara lain, mencari hubungan antara data yang diketahui dengan ata yang belum diketahui, hal ini dapat dilakukan jika siswa mengerjakan langkah pertama benar. Hubungan yang diperoleh sesuai dengan rencana penelitian ini adalah satu atau dua cara yang perlu disederhanakan.

3. Melaksanakan rencana pemecahan

Melaksanakan rencana pemecahan masalah seperti yang telah dilaksanakan pada langkah kedua. Periksa setiap langkah dan harus dilihat dengan jelas bahwa langkah tersebut benar.

4. Memeriksa kembali

Kegiatan yang dilakukan pada langkah terakhir adalah memeriksa kembali hasil yang telah diperoleh dengan soal aslinya.

Secara umum langkah-langkah proses pembelajaran yaitu :

(5)

 Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran dan pemberian motivasi agar siswa tertarik pada materi  Guru membentuk siswa ke dalam kelompok yang sudah direncanakan

 Mensosialisasikan kepada siswa tentang model pembelajaran yang digunakan dengan tujuan agar siswa dapat mengenal dan memahaminya

 Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari

2. Tahap pengembangan

 Mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok

 Siswa diberikan kesempatan untuk menyelesaikan soal bersama kelompoknya  Guru memantau kerja dari tiap-tiap kelompok dan membantu memilih soal-soal

yang cocok dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan

3. Tahap penerapan

 Setelah siswa selesai mengerjakan soal dan yakin dengan jawaban yang diperoleh, lembar jawaban dikumpulkan untuk dinilai

 Memanggil nomor siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan soal, supaya siswa selalu mempersipkan diri sebaik-baiknya

 Guru dan siswa menjawab soal secara bersama-sama 4. Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes prestasi berupa tiga soal yang harus dikerjakan siswa secara individu tanpa saling membantu.

Menurut Gagne tahapan belajar yang lebih tinggi adalah belajar pemecahan masalah. Dalam tipe belajar ini siswa dihadapkan kepada masalah-masalah yang harus

dipecahkannya. Pemecahan masalah dapat dilakukan secara individu atau kelompok. Kegiatan belajar pemecahan masalah biasanya meliputi lima langkah, yaitu:

(6)

Identifikasi masalah adalah suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah dimana suatu objek tertentu dalam situasi tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah. Identifikasi masalah bertujuan agar kita mendapatkan sejumlah masalah yang nantinya akan

diselesaikan atau dicari cara penyelesaiannya.

2. Merumuskan dan membatasi masalah

Pembatasan masalah ialah usaha untuk menetapkan batasan-batasan dari masalah yang akan dipecahkan. Batasan masalah ini berguna untuk mengidentifikasi faktor mana saja yang termasuk dalam ruang lingkup masalah dan yang tidak termasuk dalam ruang lingkup masalah .

3. Menyusun pertanyaan-pertanyaan

Pada tahap ini yang dilakukan adalah membuat pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan dijawab atau dicarikan jalan pemecahannya. Pertanyaan yang akan dibuat didasarkan atas identifikasi dan pembatasan masalah.

4. Mengumpulkan data

Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengumpulkan data-data atau informasi yang akurat yang berhubungan dengan masalah yang akan diselesaikan.

5. Merumuskan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan serta kesimpulan.

Dari pertanyaan-pertanyaan yang dibuat sebelumnya kita merumuskan jawaban berdasarkan data dan informasi yang ada, sehingga dapat diambil suatu kesimpulan.

Dalam proses pembelajaran, disamping perlunya penalaran yang baik juga diperlukan menguasai langkah-langkah memecahkan masalah secara tepat. Menurut John Deway (Dalam Ahmadi, 1997 :123), langkah-langkah yang harus dicapai dalam memecahkan masalah adalah sebagai berikut :

 Menyadari dan merumuskan masalah  Merumuskan hipotesis

(7)

 Menguji hipotesis dangan data  Menarik kesimpulan

Adapun beberapa kelebihan metode pemecahan masalah :

 Mendidik siswa berpikir secara sistematis

 Mampu mencari berbagai jalan keluar dari suatu kesulitan yang dihadapi  Menganalisis suatu masalah dari beberapa aspek

 Mendidik siswa agar tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan  Mendidik siswa percaya pada diri sendiri

Adapun beberapa kelemahan metode pemecahan masalah :

 Tidak semua siswa dapat menentukan masalah.

 Memerlukan waktu yang banyak untuk menemukan suatu masalah.

1. Pengerti Metode Ceramah -

Menurut Nana Sudjana ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya dipersiapkan dengan baik,

didukung dengan alat dan media, sera memperhatikan batas-batas penggunaannya. ( Nana Sudjana 2000:77). Menurut Drs. Muhaimin MA, dkk metode ceramah merupakan kombinasi dari metode hafalan, diskusi dan Tanya jawab (Muhaimin, dkk, 1996: 83). Sedangkan menurut W. Scham dalam bukunya "the process and effects of mass

communication" dala hal ingatan sesuatu yang disampaikan dengan lisan lebih laa ingata dari pada disampaikan dengan tulisan. Selain itu, mmetode ceramah itu pada umumnya dilakukan secara pebicaraan face to face hal ini menurut W. Schram adalah sangat efektif.

Dalam metode ceramah ( lecture method) adalah sebuah cara Melaksanakan pengajaran yang dilakukan oleh guru secara mon0olog dan hubungan satu arah (one way

communication), metode ini dipandang paling efektif dala mengatasi kelangkaan literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya faha siswa.

(8)

Penerapan metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan tidak asing lagi dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan. Cara ini kadang

membosankan, maka dalam pelaksanaannya memerlukan ketrampilan tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan dan dapat menarik perhatian siswa. Namun kita masih mengakui bahwa metode ceramah ini tetap penting dengan tujuan, agar siswa

mendapatkan informasi tentang suatu pokok atau persoalan tertentu.

Metode ini wajar dan dapat digunakan dalam hal-hal sebagai berikut:

 Bahan pelajaran yang akan disampaikan cukup banyak sementara waktu yang tersedia sangat terbatas.

 Guru seorang pembicara yang baik yang memikat serta antusias.

 Guru akn merangkum pokok penting pelajaran yang telah dipelajari, sehingga siswa diharapkan bisa memahami dan mengerti secara menyeluruh.

 Guru memperkenalkan pokok pelajaran yang baru dan menghubungkannya terhadap pelajaran yang telah lalu (Asosiasi).

 Jumlah siswa terlalu banyak sehingga bahan pelajaran sulit disapaikan melalui metode ini.

Langkah-langkah penerapan metode ceramah

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:

a. Langkah Persiapan

(9)

b. Langkah Penyajian

Pada tahap ini guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah.

c. Langkah Generalisasi

Dalam hal ini unsur yang sama dan berlainan dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah.

d. Langkah Aplikasi Penggunan

Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu.

Namun perlu diketahui juga bahwa untuk menggunakan metode ceramah secara murni itu sukar, maka dala pelaksanaannya perlu menaruh perhatian untuk mengkombinasikan dengan teknik-teknik penyajian lain sehingga proses belajar mengajar yang dilaksanakan dapat berlangsung dengan intensif.

Kelebihan Dan Kelemahan Penggunaan Metode Ceramah

Setiap metode pelajaran pasti memiliki kelebihan maupun kelemahan. Adapun kelebihan yang diperoleh dari penggunaan metode ceramah adalah:

1. Suasana kelas berjalan dengan tenang, karena murid melakukan aktivitas yang sama, sehingga guru dapat mengawasi murid sekaligus secara komprehensif. 2. Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu

yang cukup singkat murid dapat menerima pelajaran sekaligus secara bersama. 3. Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat

diuraikan bahan yang banyak.

4. Melatih para pelajar untuk menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga mereka dapat menangkap dan enyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat.

(10)

1. Interaksi cenderung bersifat Centred (berpusat pada guru)

2. Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan ceramah.

3. Mungkin saja siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda dengan apa yang dimaksudkan guru.

4. Siswa kurang menangkap apa yang dimaksud oleh guru, jika ceramah berisi ceramah-ceramah yang kurang atau tidak dimengerti oleh siswa dan akhirnya mengarah verbalisme.

Untuk itu usaha-usaha yang harus dilaksanakan untuk mengatasi kelemahan metode ceramah adalah:

1. Meberi penjelasan dengan memberikan keterangan-keterangan, dengan gerak-gerik, dengan memberikan contoh atau dengan enggunakan alat peraga. 2. Selingilah metode ceramah dengan mmetode yang lain untul menghilangkan

kebodanan anal-anak.

3. Susunlah ceramah itu secara sistematis

4. Penggunaan alat-alat pelajaran visual untuk mepelajari penyajian seperti:

 Papan tulis dan alat-alat teknis papan tulis

 Alat pelajaran dua dimensi: Grafik, bagan dan lain-lainnya.

 Alat pengajaran tiga dimensi: model, market spesiment (bagian dari benda dan sebagainya)

 Gambar-bambar

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi tepung ubi jalar sebagai pengganti gula dan tepung pada pembuatan brownies panggang dan kukus rendah kalori

S etelah berhasil melalui masa sulit pencarian kawasan hutan yang aman dan layak untuk pelepasliaran orangutan, tahun 2012 ini merupakan tahun keber- hasilan bagi Yayasan BOS,

Selain itu juga dilihat dari lingkungan ruang produksi yang sangat bising dan juga lantai produksi yang kotor oleh sisa benang produksi sehingga untuk menanganin

Mata kuliah ini diberikan pada mahasiswa untuk dapat melakukan assessment menegakkan diagnosa fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan

Pemberian kombinasi limbah cair biogas dengan Trichokompos TKKS berpengaruh terhadap pertambahan tinggi bibit, diameter bonggol, luas daun dan volume akar tetapi

Metode ini tidak mengalami fragmentasi eksternal dan kita dapat menggunakan blok kosong yang terdapat dalam daftar ruang kosong untuk

“ PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK YANG DIDEKOMPOSISI BIOFILM BIOFERTILIZER TERHADAP HASIL SAWI DAN SIFAT FISIKA TANAH VERTISOL ” ini tidak terdapat karya yang pernah