• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMAHAMI TENTANG MODEL, STRATEGI, METODE, PENDEKATAN, TEKNIK, DAN TAKTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMAHAMI TENTANG MODEL, STRATEGI, METODE, PENDEKATAN, TEKNIK, DAN TAKTIK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 63

MEMAHAMI TENTANG MODEL, STRATEGI, METODE, PENDEKATAN, TEKNIK, DAN TAKTIK

Raja Lottung Siregar

Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian Email: rasyi.sire83@gmail.com

ABSTRAK

Proses pembelajaran di sekolah yang dilakukan guru dalam mentransfer ilmu kepada siswa tidak akan terlepas dari model, strategi, metode, pendekatan, teknik, dan taktik. Jika hal tersebut dapat dikuasai guru dengan baik, maka pembelajaran akan menarik dan menyenangkan. Selain dari itu juga akan memberikan kemudahan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di sekolah sehingga pesan yang disampaikan akan dipahami siswa. Dengan demikian apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Kata Kunci: Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik, Taktik

A. Pendahuluan

Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Seseorang yang berperan dalam mengatur strategi, untuk memenangkan peperangan sebelum melakukan suatu tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari kuantitas maupun kualitas; misalnya kemampuan setiap personal, jumlah kekuatan persenjataan, motivasi pasukannya, dan lain sebagainya. Selanjutnya ia juga akan mengumpulkan informasi tentang kukuatan lawan, baik jumlah prajuritnya maupun keadaan persenjataannya. Setelah semuanya diketahui, baru kemudian ia akan menyusun tindakan apa yang harus dilakukannya, baik tentang siasat peperangan yang harus dilakukan, taktik dan teknik peperangan, maupun waktu yang pas untuk melakukan suatu serangan, dan lain sebagainya. Dengan demikian dalam menyusun strategi perlu memperhitungkan berbagai factor, baik ke dalam maupun ke luar.

Demikian pula halnya seorang pelatih sepakbola, ia akan menentukan strategi yang dianggapnya tepat untuk memenangkan suatu pertandingan setelah ia memahami segala potensi yang dimiliki tim-nya. Apakah ia akan melakukan strategi menyerang dengan pola 2-3-5 misalnya,

(2)

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 64 atau strategi bertahan dengan pola 5-3-2, semuanya sangat tergantung kepada kondisi tim yang

dimilikinya serta kekuatan tim lawan.1

B. Konsep Teoretis

1. Model Pembelajaran

Secara umum istilah “model” diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain, model juga diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda yang sesungguhnya, seperti “globe” adalah model dari bumi tempat kita hidup. Dalam istilah selanjutnya istilah model digunakan untuk menunjukkan pengertian yang pertama sebagai kerangka konseptual. Atas dasar pemikiran tersebut, maka yang dimaksud dengan “model belajar mengajar” adalah kerangka konseptual dan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasaikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Dengan demikian, aktivitas belajar mengajar benar-benar merupakan kegiatan

bertujuan yang tertata secara sistematis.2 Model berarti suatu kerangka konseptual dan

prosedur yang sistematis yang dilakukan oleh guru yang menjadi suatu pedoman dalam melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

Model pembelajaran menurut Dewey dalam Suyanto adalah suatu rencana atau pola yang dapat kita gunakan untuk merancang tatap muka di kelas atau pembelajaran tambahan di luar kelas dan untuk menyusun materi pembelajaran. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa (1) model pembelajaran merupakan kerangka dasar pembelajaran yang dapat diisi oleh beragam muatan mata pelajaran, sesuai dengan karakteristik kerangka dasarnya; (2) model pembelajaran dapat muncul dalam beragam bentuk dan variasinya sesuai dengan landasan filosofis dan pedagogis yang melatarbelakanginya.

Model pembelajaran menurut Diknas adalah suatu rencana mengajar yang memperlihatkan “pola pembelajaran” tertentu. Pola yang dimaksud dalam kalimat “pola pembelajaran” adalah terlihatnya kegiatan yang dilakukan guru, siswa, serta bahan ajar yang

1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011),

hlm. 125.

2 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),

(3)

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 65 mampu menciptakan siswa belajar, juga tersusun secara sistematis mengenai rentetan peristiwa pembelajaran (sintaks). Senada dengan itu, Winataputra mengartikan model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan dan

melaksanakan aktivitas belajar mengajar.3

Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode, pendekatan, teknik dan taktik. Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus sebagai berikut:

a. Rasional teoretik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.

b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai).

c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil.

d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu tercapai. Untuk lebih jelasnya akan di uraikan di bawah ini.

Istilah model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Contohnya pada model pembelajaran berdasarkan masalah, kelompok kecil siswa bekerja sama memecahkan suatu masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru sedang menerapkan model pembelajaran tersebut, sering kali siswa menggunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan masalah dan berpikir kritis. Model pembelajaran berdasarkan masalah dilandasi oleh teori belajar kontruktivis.

Pada model ini pembelajaran dimulai dengan menyajikan permasalahan nyata yang penyelesaiannya membutuhkan kerja sama di antara siswa-siswa. Dalam model pembelajaran ini guru memandu siswa menguraikan rencana pemecahan masalah, menjadi tahap-tahap kegiatan; guru memberi contoh mengenai penggunaan keterampilan dan strategi yang dibutuhkan supaya tugas-tugas tersebut dapat diselesaikan. Guru menciptakan suasana kelas yang fleksibel dan berorientasi pada upaya penyelidikan oleh siswa.

3 Suyanto dan Asep Djihad, Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional, (Yogyakarta: Multi

(4)

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 66 Model-model pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajarannya, sintaks (pola urutannya) dan sifat lingkungan belajarnya. Sebagai contoh pengklasifikasian berdasarkan tujuan adalah pembelajaran langsung, suatu model pembelajaran yang baik untuk membantu siswa untuk mempelajari keterampilan dasar seperti tabel perkalian atau untuk topik-topik yang banyak berkaitan dengan penggunaan alat. Akan tetapi ini tidak sesuai bila digunakan untuk mengajarkan konsep matematika tinggi.

Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajaran adalah pola yang menggambarkan urutan alur tahap keseluruhan pada umumnya disertai dengan serangkaian kegiatan pembelajaran. Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajaran tertentu menunjukkan dengan jelas kegiatan apa yang harus dilakukakan oleh guru atau siswa. Sintaks (pola urutan) dari bermacam-macam model pembelajaran memiliki komponen yang sama. Contoh, setiap model pembelajaran diawali dengan upaya menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa agar terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran diakhiri dengan tahap menutup pelajaran, di dalamnya meliputi kegiatan merangkum pokok-pokok pelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan siswa.

Tiap-tiap model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang sedikit belajar. Misalnya, model pembelajaran kooperatif memerlukan ingkungan belajar yang fleksibel seperti tersedia meja dan kursi yang mudah dipindahkan. Pada model pembelajaran diskusi, para siswa duduk di bangku yang disusun secara melingkar atau seperti tapal kuda. Adapun model pembelajaran langsung, siswa duduk berhadapan dengan guru. Pada pembelajaran kooperatif siswa perlu berkomunikasi satu sama lain, sedangkan

pada model pembelajaran langsung siswa harus tenang memperhatikan guru.4

Dengan demikian dapat dipahami bahwa model adalah kerangka konseptual, benda tiruan, acuan. Model pembelajaran merupakan bentuk kegiatan pembelajaran yang tergambar yang dilakukan guru dari awal sampai akhir pembelajaran dengan ciri khasnya sendiri dalam mengajar di sekolah. Model pembelajaran ini juga dilakukan secara sistematis sehingga menarik bagi siswa.

4 Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan Kontekstual

Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif/KTI), (Jakarta:

(5)

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 67

2. Strategi Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan, J.R. David mengemukakan bahwa strategi diartikan sebagai “a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular aducational goal”. Jadi dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian di atas. Pertama, strategi pembelajaran merupakan rancangan tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk rancangan penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas, yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi. Tidak semua tujuan dapat dicapai hanya dengan satu strategi saja.

Kemp juga menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat di atas, Dick and Carey juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan

secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.5

Newman dan Logan dalam Abin Syamsuddin Makmur mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha sebagai berikut.

a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.

b. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.

5 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

(6)

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 68 c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan ditempuh sejak

titik awal sampai dengan sasaran.

d. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (kriteria) dan patokan ukuran (standar) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.

Jika kita mencoba menerapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah sebagai berikut.

a. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaan yakni perubahan profil prilaku dan pribadi peserta didik.

b. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.

c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode, dan teknik pembelajaran

d. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan

ukuran baku keberhasilan.6

Strategi pembelajaran dapat dipahami bagaimana kemampuan guru dalam menggunakan metode untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Contohnya, metode ceramah. Dalam menggunakan metode ceramah ini guru menggunakan teknologi, suara guru keras ketika mengajar, guru menyelipkan humor ketika mengajar, yang demikian itu merupakan strategi guru dalam mengajar.

3. Metode Pembelajaran

Metode secara harfiah berarti cara. Dalam pemaknaan yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Kata “mengajar” sendiri berarti memberi pelajaran.

Metode Pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual ataupun secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling

(7)

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 69 sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada

tujuan pembelajaran.7

Metode sebenarnya adalah seperangkat cara yang digunakan oleh seorang guru dalam menyampaikan ilmu atau transfer ilmu kepada anak didiknya yang berlangsung dalam proses belajar dan mengajar atau proses pembelajaran. Dari ungkapan tersebut, dapat diambil sebuah kesimpulan umum, yaitu ketika seorang guru semakin menguasai metode pembelajaran, maka semakin baik pula ia dalam menggunakan metode tersebut. Ketika penguasaan tersebut berjalan dengan baik maka semakin baik pula target pembelajaran yang

ingin dicapai.8

Metode pembelajaran mengandung pengertian suatu jalan yang dilalui untuk mencapai

suatu tujuan.9 Metode pembelajaran juga merupakan cara yang digunakan guru untuk

menyampaikan pelajaran kepada siswa. Karena penyampaian itu berlangsung dalan interaksi edukatif, metode pembelajaran dapat juga diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian, metode pembelajaran merupakan alat untuk menciptakan proses belajar

mengajar.10

Metode menurut J.R. David dalam Teaching Strategies For College Class Room adalah a way achieving something (cara untuk mencapai sesuatu). Untuk melaksanakan suatu strategi digunakan seperangkat metode pengajaran tertentu. Dalam pengertian demikian maka metode pembelajaran menjadi salah satu unsur dalam strategi belajar mengajar. Unsur seperti sumber belajar, kemampuan guru dan siswa, media pendidikan, materi pengajaran, organisasi waktu yang tersedia, kondisi kelas dan lingkungan merupakan unsur-unsur yang mendukung strategi belajar mengajar. Dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah thariqah (jalan/cara).11

Metode digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar dan mengkhususkan aktivitas di mana guru dan siswa terlibat selama proses pembelajaran berlangsung. Biasanya metode digunakan melalui salah satu strategi, tetapi juga tidak tertutup kemungkinan

7 Istarani, Kumpulan 40 Metode Pembelajaran, (Medan: Media Persada, 2014), hlm. 1.

8 Ulin Nuha, Ragam Metodologi & Media Pembelajaran Bahasa Arab Super Efektif, Kreatif, Dan Inovatif,

(Yogyakarta: Diva Press, 2016), hlm. 147.

9 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 65. 10 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm. 80. 11 Abdul Majid, Op.Cit., hlm. 131-132.

(8)

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 70 beberapa metode berada dalam strategi yang bervariasi, artinya penetapan metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda bergantung pada tujuan yang akan dicapai dan

konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.12

Metode pembelajaran adalah bagaimana upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti, metode digunanakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, bisa terjadi satu strategi pembelajaran digunakan beberapa metode. Misalnya, untuk melaksanakan strategi ekspositori bisa digunakan metode ceramah sekaligus metode tanya jawab atau bahkan diskusi dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia termasuk menggunakan media pembelajaran. Oleh karena itu, strategi berbeda dengan metode. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu;

sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan suatu strategi.13

Metode sangat memegang peranan penting dalam pengajaran. Apapun pendekatan dan model yang digunakan dalam mengajar. Menurut Nada Sudjana metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Metode pengajaran Islam memiliki tugas dan fungsi memberikan jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan Islam tersebut. Pelaksanaannya berada dalam ruang lingkup proses kependidikan yang berada di dalam suatu sistem dan struktur kelembagaan yang diciptakan untuk mencapai tujuan pendidikan Islam.

Sebagai komponen ilmu yang menunjang keberhasilan ilmu pengetahuan induknya (dalam hal ini ilmu pendidikan Islam) metode pendidikan Islam tidak bisa lain harus sejalan dengan substansi dan tujuan ilmu pengetahuan induknya. Bila mana antara satu dengan yang lain tidak terdapat kesetaraan dengan substansi dan tujuan maka metodologi pendidikan tidak dapat melaksanakan tugas dan fungsinya.

Metode dalam pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut wawasan keilmuan pendidikan yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits. Bila kita pahami metode sebagai suatu sub sistem ilmu pengetahuan yang berfungsi sebagai alat pendidikan maka seluruh firman Allah dalam Al-Qur’an sebagai sumber ilmu pendidikan mengandung

12 Ibid.

(9)

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 71

implikasi-implikasi metodologis yang komprehensif.14 Metode pembelajaran tentunya tidak

bisa dipisahkan dengan dunia pendidikan khususnya pembelajaran di kelas. Metode adalah cara yang dilakukan guru dalam pembelajaran di kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

4. Pendekatan (Approach) Pembelajaran

Istilah lain yang juga memiliki kemiripan dengan strategi adalah pendekatan (aproach). Sebenarnya pendekatan berbeda dengan strategi maupun metode. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu. Roy Killen misalnya, mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred-approach) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-(teacher-centred-approach).15 Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru memiliki ciri bahwa manajemen dan pengelolaan pembelajaran ditentukan sepenuhnya oleh guru. Peran siswa pada pendekatan ini hanya melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan petunjuk guru. Siswa hampir tidak memiliki kesempatan untuk melakukan aktivitas sesuai dengan minat dan keinginannya. Sebaliknya, pendekatan pembelajaran yang berorientasi siswa, manajemen dan pengelolaan pembelajaran ditentukan oleh siswa. Siswa pada pendekatan ini memiliki kesempatan yang terbuka untuk melakukan aktivitas sesuai dengan minat dan keinginannya. Selanjutnya, pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Pada strategi ini peran guru sangat menentukan baik dalam pemilihan isi atau materi pelajaran maupun penentuan proses pembelajaran. Sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan pembelajaran discoveri dan inkuiri serta strategi

pembelajaran induktif, yakni pembelajaran yang berpusat pada siswa.16

5. Teknik Pembelajaran

Metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan

14 Asmal May, Pengembangan Pemikiran Filsafat Pendidikan Islam, (Pekanbaru: Suska Press, 2012), hlm.

41.

15 Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm. 295. 16 Ibid.

(10)

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 72 demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.

Keterampilan merupakan prilaku pembelajaran yang sangat spesifik. Di dalamnya terdapat teknik-teknik pembelajaran seperti teknik bertanya, diskusi, pembelajaran langsung,

teknik menjelaskan dan mendemonstrasikan. Dalam keterampilan-keterampilan

pembelajaran ini juga mencakup kegiatan perencanaan yang dikembangkan guru, struktur

dan fokus pembelajaran, serta pengelolaan pembelajaran.17

Teknik pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain adalah sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik. Di dalam kenyataan cara atau metode mengajar atau teknik penyajian yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau massage lisan kepada siswa berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, keterampilan serta sikap. Metode yang digunakan untuk memotivasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi ataupun untuk menjawab suatu pertanyaan akan berbeda dengan metode yang digunakan untuk tujuan agar siswa mampu berpikir dan mengemukakan pendapatnya sendiri dalam menghadapi segala persoalan.18

Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Misalnya, cara yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode ceramah yang dilakukan berjalan efektif dan efesien. Dengan demikian, sebelum seseorang melakukan

17 Abdul Majid, Op.Cit., hlm. 133-134.

(11)

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 73 proses ceramah sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi. Misalnya, berceramah pada siang hari dengan jumlah siswa yang banyak tentu saja akan berbeda jika ceramah itu

dilakukan pada pagi hari dengan jumlah siswa yang tebatas.19

6. Taktik Pembelajaran

Pembelajaran tidak diartikan sebagai sesuatu yang statis, melainkan suatu konsep yang bisa berkembang seirama sesuai dengan tuntutan kebutuhan hasil pendidikan yang berkaitan dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang melekat pada wujud pengembangan kualitas sumber daya manusia. Dengan demikian, pengertian pembelajaran yang berkaitan dengan sekolah ialah “kemampuan dalam mengelola secara operasional dan efisien terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan pembelajaran, sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut norma/standar yang berlaku”. Adapun komponen yang berkaitan dengan sekolah dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran, antara lain adalah guru, siswa, Pembina sekolah, sarana/prasarana dan proses

pembelajaran.20

Demikian juga halnya taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalnya, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini,

pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni (kiat).21

Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Dengan demikian, taktik sifatnya lebih individual. Misalnya walaupun dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti mereka

19 Wina sanjaya, Op.Cit., hlm. 296.

20 Martinus Yamin dan Bansu I. Ansari, Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa, (Ciputat:

Referensi, 2012), hlm. 21-22.

(12)

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 74 akan melakukannya secara berbeda, misalnya dalam taktik menggunakan ilustrasi atau

menggunakan gaya bahasa agar materi yang disampaikan mudah dipahami.22

Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan

suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.23

C. Kesimpulan

Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2015. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan Kontekstual Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif/KTI). Jakarta: Kencana.

Arifin, M. 2003. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdani, 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Istarani, 2014. Kumpulan 40 Metode Pembelajaran. Medan: Media Persada.

Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Martinus Yamin dan Bansu I. Ansari. 2012. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Ciputat: Referensi.

22 Wina Sanjaya, Kurikulum, hlm. 296. 23 Abdul Majid, Belajar, hlm. 134

(13)

Raja Lottung Siregar – Memahami tentang Model, Strategi, Metode, Pendekatan, Teknik dan Taktik Page 75 May, Asmal. 2012. Pengembangan Pemikiran Filsafat Pendidikan Islam. Pekanbaru: Suska Press. Nuha, Ulin. 2016. Ragam Metodologi & Media Pembelajaran Bahasa Arab Super Efektif, Kreatif,

Dan Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Suyanto dan Asep Djihad. 2012. Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Wina Sanjaya, 2009. Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

____________, 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Referensi

Dokumen terkait

Alternative Hypothesis (Ha): There is a significant difference between students’ listening comprehension taught using video listening activity. Null Hypothesis (Ho) :

Hasil uji sensoris menunjukkan bahwa moistness , kepadatan, tekstur, warna, rasa, dan aroma Kue Delapan Jam hasil modifikasi berbeda tidak nyata dengan kontrol, sedangkan

Dalam pasal dari undang-undang tersebut hanya disebutkan penyelenggara jalan, tetapi tidak secara langsung disebutkan lembaganya. Jadi dalam hal ini masih

Sebanyak 1600 buah buku telah dicetak dengan wang sakunya sendiri dan diedarkan kepada ahli politik, ketua tentera dan ketua kerajaan dengan cadangan utamanya iaitu ,

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Locus of Control dan kompleksitas tugas mempengaruhi kinerja internal auditor dan budaya Tri Hita Karana sebagai

Penerapan kegiatan Ipteks bagi Masyarakat pada UKM Bambang Sutejo dan UKM Mardi di Desa Nepen, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali merupakan solusi yang tepat supaya

Mata kuliah ini diberikan pada mahasiswa untuk dapat melakukan assessment menegakkan diagnosa fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan