• Tidak ada hasil yang ditemukan

dampak perbedaan sosial dalam pers

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "dampak perbedaan sosial dalam pers"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

DAMPAK PERBEDAAN SOSIAL

SOSIOLOGI

OLEH

KELOMPOK V

XI IPS 2

RAHMAN

ANDI NIRMALA

FIRA YUNIAR

NURFAIZAH DJ

ROSMAWATI

SMA NEGERI 1 BANTAENG

KABUPATEN BANTAENG

(2)

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kita

nikmatnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Guru kami, pak sudarmono,

yang telah menugaskan kami untuk mengerjakan makalah ini. Ucapan terima

kasih juga ditujukan kepada teman-teman yang berperan aktif dalam penyusunan

makalah ini. Adapun topik yang dibahas adalah hal yang menyangkut masalah

“Dampak Perbedaan Sosial”.

Kami juga berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagai acuan

untuk membantu mengetahui “Dampak Perbedaan Sosial”. Saran dan kritik yang

bersifat membangun sangat kami harapkan sebagai upaya penyempurnaan

makalah ini.

Bantaeng, 26 November 2015

Tim Penyusun

(3)

3 DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan ... 1

D. Manfaat ... 1

BAB II PEMBAHASAN A. Pengaruh Diferensiasi Sosial Berdasarkan Kasus Dalam Masyarakat ... 2

B. Dampak Stratifikasi Sosial ... 5

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ... 8

B. Saran ... 8

DAFTAR PUSTAKA

(4)

4

membuat keseimbangan dan kedinamisan dalam hidup bermasyarakat.

Dengan perbedaan-perbedaan yang ada tersebut akan menyebabkan

pembagian tugas di dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Perbedaan-perbedaan dalam masyarakat tersebut ada yang bersifat vertical

maupun horizontal. Pada kesempatan ini kami akan membahas dan

memaparkan dampak perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam masyarakat.

Dalam diferensiasi sosial perbedaan-perbedaan tersebut mempunyai

derajat yang sama dan seyogyanya saling menghormati dalam

perbedaan-perbedaan tersebut. Namun pada kenyataannya perbedaan-perbedaan yang terjadi pada

masyarakat tersebut sering menyebabkan terjadinya konflik. Konflik-konflik

tersebut dapat terjadi karena adanya diferensiasi sosial dalam hal agama, etnik,

ras, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Sehingga pada kesempatan kali ini

kami ingin mengkaji dan menganalisis permasalahan-permasalahan yang

terkait dengan diferensiasi sosial pada masyarakat dengan harapan

menemukan perpecahan masalah yang dapat diterapkan dan berguna dengan

baik. Oleh karena itu pada makalah ini kami mencoba mengulas sedikit

mengenai Diferensiasi Sosial yang ada di lingkungan sekitar.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana dampak perbedaan-perbedaan sosial di masyarakat?

C. Tujuan

Untuk mengetahui Bagaimana dampak perbedaan-perbedaan sosial di

masyarakat.

D. Manfaat

Sebagai referensi mengenai Bagaimana dampak perbedaan-perbedaan

(5)

5 BAB II

PEMBAHASAN

Dampak perbedaa-perbedaan sosial terbagi atas 2 sebagai berikut.

A. PENGARUH DIFERENSIASI SOSIAL BERDASARKAN KASUS

DALAM MASYARAKAT

Memang tidak dapat kita pungkiri bahwa dalam kehidupan sebagian

masyarakat, pengaruh dan perbedaan antara diferensiasi sosial dan stratiifikasi

sosial ini masing-masing sering dicampuradukkan. Banyak contoh-contoh

yang menggambarkan pengaruh diferensiasi dan stratifikasi sosial dalam

kehidupan masyarakat. Berikut ini akan disajikan beberapa contoh pengaruh

diferensiasi dan stratifikasi sosial dalam kehidupan masyarakat.

Dalam contoh nyata di kehidupan sehari-hari kita masih mengenal apa

yang disebut dengan primordialisme , yaitu suatu paham atau perasaan bahwa

kelompok “saya lah” yang paling baik, paling unggul (in group feeling) dibandingkan dengan kelompok lain. Lebih-lebih lagi apabila individu atau

kelompok orang sudah terkena suatu paham ethnosentrisme, yaitu suatu

paham bahwa kebudayaan sendiri/suku bangsa/ bangsa sendirilah yang paling

baik dan paling unggul serta menganggap remeh kebudayaan/suku bangsa/

bangsa lain. Padahal ras merupakan pembedaan sosial yang tidak mengenal

tingkatan, tidak ada perbedaan antara kulit putih, kulit hitam dan kulit kuning

sebab itu merupakan karunia dari Tuhan. Begitu juga dalam hal kebudayaan,

dikenal istilah cultural university yaitu tidak adanya tingkatan kebudayaan,

tidak ada kebudayaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kebudayaan lain.

Anda tentunya masih ingat adanya aliran Nasionalis-Sosialis (NAZI) milik

Hitler yang menganggap bahwa ras Arya-lah yang paling unggul dan

ditakdirkan untuk menguasai dunia. Politik diskriminasi ras di dunia sampai

saat ini masih belum kita rasakan pengaruhnya.

Perlu disadari bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan secara bersuku-suku

dan berbangsa-bangsa untuk dapat saling mengenal dan bekerjasama. Oleh

karena itu, perbedaan suku dan etnis jangan kita jadikan alasan untuk saling

memusuhi. Namun kenyataan, di dunia ini terdapat banyak konflik dan

(6)

6

karena adanya perbedaan etnis timbul karena perbedaan kepentingan.

Kebudayaan dan adat istiadat antara suku bangsa yang satu dengan suku

bangsa lain yang berbeda dan kadangkala berbenturan. Padahal, sebenarnya

tidak ada suku bangsa atau bangsa yang lebih unggul daripada suku bangsa

yang lainnya. Semua suku banga pasti memiliki kelemahan dan keunggulan

masing-masing. Itulah sebabnya suku bangsa yang terdapat di dunia ini harus

saling mengenal, berinteraksi dan saling mengisi agar tercipta kedamaian

dunia.

Anda tentu tahu bahwa Indonesia termasuk bangsa yang mempunyai

sekitar 200 sampai 250 suku bangsa. Masing-masing suku bangsa mempunyai

bahasa dan identitas kebudayaan yang berbeda-beda. Perbedaan inilah

kadang-kadang berpotensi untuk menimbulkan konflik. Masih jelas dalam ingatan kita

tentang konflik antaretnis di Kalimantan yang terjadi karena masing-masing

suku bangsa tersebut kurang memahami dan menghormati adat istiadat,

kebiasaan serta budaya masing-masing.

Di dalam kehidupan beragama seharusnyalah menjadi perekat untuk

berintegrasi sosial dengan baik karena masing-masing merupakan hamba

Tuhan harus saling menghormati dan mengembangkan sikap toleransi. Namun

dalam prakteknya, seringkali kita temukan gesekan-gesekan ditimbulkan

karena adanya perbedan agama atau keyakinan. Hal ini disebabkan karena

adanya suatu keyakinan dari para pemeluk yang agamanya-lah yang paling

benar, sehingga akan terbentuk sikap mental yang berintikan kesombongan

religius/fanatisme buta. Hal ini jelas merugikan dalam rangka proses integrasi

sosial. Agama harus dapat menjadi pengikat rohani di antara para warga dari

bangsa yang berlainan karena nilai-nilai agama selain mengatur hubungan

antar manusia dengan Tuhan, juga mengatur hubungan antara manusia dengan

manusia serta makhluk yang lainnya.

Perbedaan antar jenis kelamin terutama dalam hal menduduki suatu

jabatan tertentu kadang-kadang masih diperdebatkan. Anggapan bahwa

kedudukan laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan kedudukan perempuan

masih banyak melekat dalam falsafah hidup sebagaian masyarakat kita. Akan

tetapi, dengan adanya kemajuan dalam bidang pendidikan dan modernisasi

(7)

7

dalam aspek kehidupan bangsa maka anggapan yang demikian itu diharapkan

akan hilang.

Masih adanya tumbuhnya suatu pendapat bahwa menjadi pegawai negeri

akan lebih baik dan lebih dihormati (walaupun bergaji kecil) dibandingkan

dengan pekerjaan swasta, juga merupakan suatu bukti bahwa suatu pekerjaan

seseorang itu masih dianggap dapat menggambarkan tinggi dan rendahnya

kedudukan seseorang. Padahal suatu profesi atau pekerjaan merupakan

pembedaan sosial yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya bagi

kelangsungan hidup manusia itu sendiri.

Perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat merupakan fenomena sosial

dan bagian dari sistem sosial yang ada di setiap masyarakat.

Perbedaan-perbedaan tersebut dapat menimbulkan pengaruh baik yang bersifat positif

maupun negative. Pengaruh yang bersifat negative terwujud dalam kionflik,

sedangkan pengaruh yang bersifat positif terwujud dengan adanya integrasi.

Untuk itu kita harus dapat menyikapi perbedaan sosial yang ada secara positif.

a. Konflik

Konflik merupakan proses atau keadaan ketika dua pihak atau lebih

berusaha menggagalkan tujuan pihak lain karena terdapat perbedaan

pendapat, nilai-nilai maupun tuntutan masing-masing pihak yang

berselisih melalui ancaman maupun kekersan.

b. Integrasi

Merupakan proses penyatuan dua unsur yang berbeda sehingga dapat

mengakibatkan tercapainya suatu keinginan yang berjalan baik dan

seimbang.

1) Integrasi sosial

Merupakan suatu proses penyusaian diantara unsure-unsur yang

saling berbeda dan terdapat dalam kehidupan sosial.

2) Integrasi nasional

Menurut howard wriggins, integrasi nasional mengandung tiga

pengertian yaitu:

(8)

8

a) Proses penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke

dalam kesatuan wilayah dalam pembentukan suatu identitas

nasional.

b) Proses penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu

masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh.

c) Proses memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak

jumlahnya menjadi satu bangsa.

Factor penghambat integrasi sosial dan nasional antara lain.

 Kurangnya toleransi antar golongan.

 Keadaan frustasi dalam masyarakat.

 Kesenjangan sosial.

 Munculnya sikap etnosentrisme dan promodialisme.

B. DAMPAK STRATIFIKASI SOSIAL

Stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya dan dapat juga terjadi secara di

sengaja, sehingga stratifikasi sosial dapat menimbulkan dampak yang positif

maupun dampak yang negative. Dampak positif dari stratifikasi sosial

diantaranya yaitu adanya keteraturan dankejelasan posisi dalam sebuah

organisasi maupun perusahaan di mana orang yang mempunyai keahlian dan

kemampuan dalam bidangnya diberi tanggung jawab untuk mengelolah

bidang yang dikuasai.

Dampak negative yang timbul dari stratifikasi sosial diantaranya yaitu

adanya kesenjangan dan perpecahan sosial. Orang yan berstatus rendah

biasanya merasa iri kepada orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi

diatasnya sehingga mendorong orang yang mempunyai kedudukan lebih tinggi

seperti pencurian, perampokan, dan lain sebagainya.

a. Dampak positif

Adapun dampak positif dari stratifikasi ini adalah sebagai berikut.

1) Adanya kemauan dari setiap individu di dalam masyarakat untuk

bersaing untuk berpindah kasta, sehingga mendorong setiap individu

untuk berprestasi, bekerja keras.

(9)

9

2) Meningkatkan pemerataan pembangunan setiap daerah, baik atas usulan

masyarakat di wilayah tersebut atau pemerintah guna menghilangkan

kesenjangan sosial.

3) Dengan adanya stratifikasi social, Pengaruh baik yang akan dibawa

adalah motivasi, yaitu adanya dorongan baik dari dalam maupun dari

luar diri seseorang untuk mengejar ketinggalan, untuk melakukan

mobilitas sosial sehingga dia bisa menduduk status sosial yang pantas.

4) Selain itu pengaruh baik dari stratifikasi sosial adalah perubahan sosial

menuju arah yang lebih baik dapat berlangsung lebih cepat dikarenakan

telah adanya motivasi untuk memperbaiki hidup. dimana akan semakin

tercipta sumber daya manusia yang berkualitas

5) Kemudian dengan adanya strafikasi sosial maka setiap orang telah

memiliki peranan sendiri sehingga sudah sadar akan hak dan kewajiban

masing-masing sehingga tidak terjadi pencampuran peranan sosial dan

terciptanya ketertiban social.

b. Dampak Negatif

Pengaruh buruk dari stratifikasi sosial ini adalah munculnya

eksklusivitas dimana eksklusivitas adalah cara pandang yang menganggap

diri sendiri sebagai sosok yang terbaik dan spesial sehingga cenderung

menganggap remeh orang lain, sikap ini dapat kita lihat dimana muculnya

golongan elit.

Pengaruh buruk lainnya dari stratifikasi sosial ini adalah munculnya

sikap etnosentrisme yang dipahami sebagai mengagungkan kelompok

sendiri dapat terjadi dalam stratifikasi social yang ada dalam masyarakat.

Mereka yang berada dalam stratifikasi social atas akan menganggap

dirinya adalah kelompok yang paling baik dan menganggap rendah dan

kurang bermartabat kepada mereka yang berada pada stratifikasi social

rendah.

Dampak negative dari stratifikasi sosial ini dibagi menjadi tiga aspek

sebagai berikut:

(10)

10

1) Konflik antar kelas

Dalam masyarakat terdapata lapisan sosial kerena ukuran seperti

kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Apabila terjadi perbedaan

kepentingan antar kelas akan muncul konflik antar kelas contohnya

demonstrasi buruh yang menganut kenaikan upah, menggambarkan

konflik antara kelas buruh dengan pengusaha.

2) Konflik antar kelompok sosial

Masyarakat yang beranekaragam dan majemuk menjadikan timbulnya

kelompok sosial berdasarkan ideology, profesi, agama, dan ras. Akibatnya

akan muncul usaha untuk menguasai kelompok lain dengan pemaksaan

dan akibatnya muncullah konflik. Contohnya, tawuran pelajar, dan konflik

antar suku.

3) Konflik antar generasi

Konflik ini terjadi antar generasi tua yang mempertahankan nilai,

kondisi atau adat lama dengan generasi mudah yang ingin mengadakan

perubahan. Contohnya sistem musyawarah yang mulai luntur, sopan

santun yang sudah berkurang.

(11)

11 BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahsan diatas dapat di tarik kesimpulan pengaruh dari perbedaan

antara diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial ini masing-masing sering

dicampuradukkan. Banyak contoh-contoh yang menggambarkan pengaruh

diferensiasi dan stratifikasi sosial dalam kehidupan masyarakat, Dalam contoh

nyata di kehidupan sehari-hari kita masih mengenal apa yang disebut dengan

primordialisme , yaitu suatu paham atau perasaan bahwa kelompok “sa ya lah” yang paling baik, paling unggul (in group feeling) dibandingkan dengan kelompok lain. Lebih-lebih lagi apabila individu atau kelompok orang sudah

terkena suatu paham ethnosentrisme, yaitu suatu paham bahwa kebudayaan

sendiri/suku bangsa/ bangsa sendirilah yang paling baik dan paling unggul

serta menganggap remeh kebudayaan/suku bangsa/ bangsa lain. Padahal ras

merupakan pembedaan sosial yang tidak mengenal tingkatan, tidak ada

perbedaan antara kulit putih, kulit hitam dan kulit kuning sebab itu merupakan

karunia dari Tuhan. Stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya dan dapat juga

terjadi secara di sengaja, sehingga stratifikasi sosial dapat menimbulkan

dampak yang positif maupun dampak yang negative.

B. Saran

Penulis mengetahui bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat

jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membutuhkan saran yang

membangun untuk kesempurnaan makalah ini karena dengan adanya saran

tersebut penulis dapat mengetahui letak dari kekurangan makalah ini dan bisa

jadi pertimbangan selanjutnya dalam pembuatan makalah yang lainnya.

(12)

12

DAFTAR PUSTAKA

Alboodl.2009. modul2 sosiologi XI. http://albood1.blogspot.co.id. ( Online)

Diakses pada tanggal 28 November 2015 Pukul 19:46 Wita.

Herawati, Meti. 2011. Dampak Perbedaan Sosial.http://metyug.blogspot.co.id.

(Online) Diakses pada tanggal 28 November 2015 Pukul 19:46 Wita.

Tim Masmedia. 2014. Sosiologi untuk SMA kelas XI. Sidoarjo: Masmedia.

Referensi

Dokumen terkait

Pada parameter berat polong dengan perlakuan 8 kg pupuk kandang sapi per bedengan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk kandang sapi

Ketua Seksyen BSMM SMK Dato’ Usman Awang Daerah Johor Bahru 4.. Ketua Seksyen BSMM Daerah Johor Bahru

Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa dan diklasifikasikan sebagai properti investasi yang dicatat sebagai sewa pembiayaan seperti

Hasil penelitian membuktikan psikoedukasi berpengaruh terhadap penurunan tingkat depresi pada pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi yaitu dari nilai mean

Diksi (pilihan kata). Berdasarkan data di atas, diperoleh gambaran atau temuan bahwa kemampuan PHQXOLV NHPEDOL LVL FHUSHQ ³ Sepotong Burger ´ NDU\D 6DQLFH $OILHWD oleh siswa

Dalam studi kasus ini akan dilakukan analisis terhadap jumlah mahasiswa yang melakukan undur diri, drop out (DO) dilihat dari beberapa atribut atau variabel yang terkait, yaitu

reinforcement (penguatan) untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa mahasiswa semester III B Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Bangun Nusantara

Dalam rangka menjamin pasien memperoleh pelayanan asuhan tenaga kesehatan berkualitas, maka tenaga kesehatan sebagai pemberi pelayanan harus bermutu, kompeten,