Politik dan Ekonomi Cina Kontemporer
Nur Rachmat Yuliantoro & Randy Wirasta Nandyatama
nur.rachmat@ugm.ac.id; randy.wirasta@ugm.ac.id
Setiap Senin, p. 09.30-11.30, September-Desember 2013
Program Studi S-1 Ilmu Hubungan Internasional
FISIPOL Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 55281
Telepon (0274)563362 ext. 210
PENGANTAR
Dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, Republik Rakyat Cina (selanjutnya
dise-but Cina) adalah negara yang dinamis. Di satu sisi Cina merupakan sebuah bangsa dengan
potensi yang sangat kaya, tetapi di sisi lain ia juga memiliki begitu banyak masalah. Tingkat
pertumbuhan ekonomi Cina telah membuat ia menjadi sebuah negara adikuasa di bidang
ekonomi dan perdagangan. Cina semakin diperhitungkan sebagai salah satu aktor utama
yang berperan penting dalam arena politik dan militer global. Cina juga menarik perhatian
internasional karena di tengah-tengah gelombang transisi yang mengarah pada demokrasi
ternyata ia bergeming dengan ideologi komunisme dan sistem dominasi partai tunggalnya.
Memahami politik dan ekonomi Cina kontemporer dalam studi Hubungan
Internasion-al sangatlah penting. Tujuan mata kuliah ini adInternasion-alah membentuk dan mengembangkan
pema-haman yang lebih baik tentang dinamika politik dan ekonomi Cina dewasa ini. Mahasiswa
akan diajak untuk memulai tujuan tersebut dengan tinjauan sekilas tentang geografi,
ke-budayaan, dan sejarah Cina. Tinjauan ini penting sebagai dasar untuk memasuki diskusi
ten-tang inti kehidupan politik dan perkembangan ekonomi Cina, mulai dari sistem politik,
ke-bijakan ekonomi dan perdagangan, hingga beberapa isu kemasyarakatan yang penting. Di
akhir kuliah, peran Cina yang terus berkembang dalam komunitas global akan didiskusikan.
Semua topik penting ini akan dikaji dalam bentuk penyampaian materi secara klasik, diskusi,
pemutaran film dan penugasan, kesemuanya dalam 14 kali pertemuan. Topik-topik yang
tid-ak diberikan di perkuliahan bukan berarti tidtid-ak penting; para mahasiswa diharapkan juga
mempelajari topik-topik tersebut guna memperluas pemahaman mereka.
TUJUAN PERKULIAHAN
1. Membantu mahasiswa memahami perkembangan kehidupan politik, ekonomi dan sosial
Cina dewasa ini. Mahasiswa akan mempelajari bagaimana dinamika sejarah hingga
bu-daya politik dan kepemimpinan telah membentuk dan mengembangkan politik dan
ekonomi Cina. Mereka juga akan mengkaji pembangunan politik serta berbagai
tan-tangan reformasi dan transformasi sistem politik dan ekonomi sosialis Cina.
3. Membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan memperoleh informasi dengan
lebih baik. Mahasiswa diharapkan mampu secara efektif dan efisien menemukan
be-berapa bahan bacaan sebagaimana tercantum dalam silabus ini. Di samping dari koleksi
perpustakaan, mahasiswa juga akan belajar bagaimana mendapatkan informasi dari
berbagai sumber di Internet, termasuk di dalamnya sejumlah sumber yang harus diakses
untuk keperluan perkuliahan.
BAHAN PERKULIAHAN
Tidak ada buku teks yang diwajibkan untuk kelas ini. Meski demikian, mahasiswa
akan menemukan bahwa di setiap Topik Perkuliahan Mingguan, akan ada paling banyak dua
‘bacaan wajib’ (berkode ‘W’), di samping beberapa bacaan tambahan. Dosen pengampu
akan menyiapkan semua ‘bacaan wajib’ untuk dijadikan sebagai acuan utama perkuliahan.
Sesuai dengan tujuan perkuliahan, mahasiswa diharapkan tidak hanya berhenti pada
‘bacaan wajib’ saja. Mahasiswa diminta untuk memperluas bacaan mereka tentang
topik-topik tertentu yang dikaji dalam kuliah ini dan selalu memperbarui pengetahuan dan
pema-haman mereka tentang situasi kontemporer Cina. Di samping melalui berita audiovisual
maupun cetak, mahasiswa sebaiknya secara tetap mengakses beberapa sumber berita
online
dengan liputan yang luas tentang Cina:
The South China Morning Post <http://www.scmp.com/portal/site/SCMP/>
The China Daily <http://www.chinadaily.com.cn>
People’s Daily <http://english.peopledaily.com.cn/>
Xinhua News <http://xinhuanet.com/english/>
China Digital Times <http://chinadigitaltimes.net/>
China Realtime Report <http://blogs.wsj.com/chinarealtime/>
Beberapa laman berikut ini juga dapat diakses untuk mendapatkan informasi yang sangat
kaya dan informatif tentang Cina:
The Virtual Museum of the Cultural Revolution <http://www.cnd.org/CR/english/>
The Fairbank Chinese History Virtual Library <http://www.cnd.org/fairbank/>
The Historical Records of the 1989 Democracy Movement <http://www.cnd.org/June4th>
Chinese Politics Links <http://chinakontor.de/l-chinese-politics.htm>
The Complete Reference to China/Chinese-Related Web Sites <http://www.chinasite.com>
The China Virtual Library <http://sun.sino.uni-heidelberg.de/igcs>
China Power – A New World Order <http://thediplomat.com/china-power/>
China Elections and Governance <http://chinaelectionsblog.net/>
Banyak artikel ilmiah tentang politik dan ekonomi Cina bisa diperoleh melalui koleksi jurnal
elektronik dari Perpustakaan UGM
<http://ezproxy.ugm.ac.id:2048/login>. Beberapa di
antaranya:
The China Quarterly, The China Journal, Modern China
(via JSTOR), serta
The
Journal of Contemporary China
dan
Far Eastern Economic Review
(via ProQuest). Akses
KEHADIRAN, TUGAS, UJIAN DAN PENILAIAN
1.
Sesuai dengan ketentuan Fakultas, mahasiswa yang jumlah kehadirannya kurang dari 3/4
dari total jumlah pertemuan tercatat tidak dibolehkan mengikuti ujian akhir. Artinya, jika
ada 14 pertemuan tercatat untuk kuliah ini, maka mahasiswa diharuskan tercatat
minimal
11 kali
untuk bisa mengikuti ujian akhir. Namun demikian, mengingat mengikuti kuliah
dan ujian adalah hak mahasiswa, ada sedikit perubahan pada ketentuan di atas:
a)
Semua mahasiswa mata kuliah ini pada dasarnya dibolehkan mengikuti ujian akhir,
tetapi untuk mereka yang tercatat hadir 10, 9, atau 8 kali, nilai ujian akhir berkurang
10, 15, atau 20 dari total 40 yang bisa didapat.
b)
Bagi mahasiswa yang tercatat hadir hanya 7 kali atau kurang, tidak ada nilai untuk
ujian akhir.
Bukti catatan kehadiran yang dipergunakan adalah yang diterbitkan oleh Unit Pelayanan
Kuliah, Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas.
Dengan demikian, kehadiran tercatat dalam kuliah tetap penting. Di samping kehadiran,
setiap pertanyaan dan komentar dalam kelas akan sangat dihargai.
Jumlah kehadiran
dan partisipasi kelas menyumbang masing-masing 15% dan 5% dari nilai akhir
.
2.
Penugasan akan diberikan dalam bentuk kuis di kelas (lihat ‘Kegiatan Perkuliahan
Mingguan’).
Nilai dari kuis ini sama dengan 15% dari nilai akhir.
3.
Ujian Tengah Semester (UTS) untuk kuliah ini berupa ujian tulis yang akan dilaksanakan
pada waktu yang akan ditetapkan oleh Fakultas.
Nilai UTS sama besarnya dengan
25% dari nilai akhir
.
4.
Untuk komponen penilaian terakhir, yaitu Ujian Akhir Semester
(UAS), mahasiswa
diminta membuat esai opini singkat dengan ketentuan sebagai berikut:
(a)
Berisikan sebuah isu yang mahasiswa anggap sebagai penting untuk didiskusikan;
diharapkan tidak bersifat deskriptif belaka, tetapi juga memuat posisi mahasiswa
ber-sangkutan tentang isu yang ditulisnya.
(b)
Ditulis sepanjang-panjangnya dalam LIMA halaman A4; menggunakan huruf jenis
Times News Roman 12pt; jarak antarbaris 1,5; serta batas-batas kiri, atas, bawah 2,5
cm dan batas kanan 3 cm. Referensi/kepustakaan bisa ditulis di halaman terpisah.
(c)
Disampuli dengan menggunakan SAMPUL TUGAS yang bisa diunduh di
http://rachmat.staff.ugm.ac.id. Penulisan esai HARUS mengikuti
ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum pada Sampul Tugas.
Esai yang diberi sampul
selain Sampul Tugas tidak akan dinilai.
(d)
Esai harus dikumpulkan dalam waktu SATU JAM sejak awal waktu ujian pada
hari/tanggal yang ditetapkan Fakultas untuk UAS kuliah ini. Selain itu, sesuai dengan
ketentuan pada Sampul Tugas, esai juga harus dikirim pada hari yang sama via email
ke nur.yuliantoro@gmail.com (akun ini khusus untuk pengumpulan tugas; untuk
per-tanyaan dan komentar mengenai kelas, gunakan akun yang ada di awal silabus).
Nilai esai opini ini, meliputi penilaian atas L-S-B-R (logika, substansi, bahasa, dan
referensi), menyumbang 40% dari nilai akhir.
5.
Ketentuan penting berkenaan dengan ketidakhadiran dalam kelas atau UTS, pengurangan
nilai esai opini, keterlambatan pengumpulan esai, dan penjiplakan:
pengganti/susulan hanya dan jika hanya
ia sakit dan diharuskan untuk beristirahat
(dibuktikan dengan surat keterangan dokter yang sah; surat harus asli dan bertanggal
sebelum atau saat ujian) atau
keluarga intinya mendapatkan musibah
(dikuatkan
dengan surat pemberitahuan yang sah). Surat keterangan/pemberitahuan dalam kedua
kasus di atas harus segera disampaikan kepada dosen pengampu.
Mahasiswa akan mendapatkan
pengurangan nilai esai opini
jika
ia tidak memenuhi
ketentuan-ketentuan yang tertera pada Sampul Tugas dan/atau hadir kurang dari
yang dipersyaratkan untuk mendapatkan nilai penuh tanpa pemotongan
(lihat poin 1).
Esai yang dikumpulkan setelah waktu yang dibolehkan atau dikirimkan via email
setelah hari ujian (lihat poin 4d),
tidak akan dinilai
. Dosen pengampu
tidak akan
menerima alasan apa pun
dari mahasiswa yang mengumpulkan/mengirim esai
melebihi tenggat waktu ini.
Mahasiswa yang terbukti dengan sah melakukan
penjiplakan
(sebagian, seluruhnya,
salin-(terjemah)-tempel, dengan atau tanpa mencantumkan sumber referensi) dalam
esai opininya
akan langsung mendapatkan nilai E untuk kuliah ini, bukan hanya
esainya.
Mahasiswa bersangkutan juga bisa diajukan ke Fakultas untuk mendapatkan
sanksi akademis sesuai dengan peraturan yang berlaku.
KEGIATAN PERKULIAHAN MINGGUAN
Kelas ke-1 (9 September 2013): Pendahuluan – Mengapa Mempelajari Politik dan
Ekonomi Cina Kontemporer?
M. Dillon, Contemporary China: An Introduction, Routledge, New York, 2009, pp. 4-19. [‘W’] T. Cheek, Living with Reform: China since 1989, Fernwood Publishing, Nova Scotia, 2006, pp. 1-31.
[‘W’]
A. Dirlik, ‘China Studies at a Crossroads,’ Asian Studies Review, vol. 28, no. 3, September 2004, pp. 303-311.
Zhiqun Zhu, ‘The People’s Republic of China Today,’ dalam Zhiqun Zhu (ed.), The People’s Repub-lic of China Today: Internal and External Challenges, World Scientific, Singapore, 2010, pp. 1-24.
Kelas ke-2 (16 September 2013): Cina dalam Lintasan Sejarah – Masa Dinasti hingga
Berdirinya RRC.
R. Mitter, ModernChina: A Very Short Introduction, Oxford University Press, Oxford, 2008, pp. 1-39. [‘W’]
Dong Wang, ‘The Discourse of Unequal Treaties in Modern China,’ Pacific Affairs, vol. 76, no. 3, Fall 2003, pp. 399-425.
J.K. Fairbank & M. Goldman, China: A New History, 2nd enlarged edn, Belknap Press of Harvard University Press, Cambridge, 2006, pp. 1-25.
Pemutaran film: Bodyguards and Assassins.
Kuliah ke-3 (23 September 2013): Mao Zedong, Komunisme, dan Revolusi Cina.
Cheek, pp. 32-53. [‘W’]
J. Gittings, The Changing Face of China: From Mao to Market, Oxford University Press, New York, 2006, pp. 42-57. [‘W’]
J. Chang & J. Halliday, Mao: An Unknown Story, Random House, New York, 2005.
S.R. Schram, ‘Mao Zedong a Hundred Years On: The Legacy of a Ruler,’ The China Quarterly, No. 137, March 1994, pp. 125-143.
L.W. Pye, ‘Reassessing the Cultural Revolution’, The China Quarterly, No. 108, December 1986, pp. 597-612.
Kuliah ke-4 (30 September 2013): Deng Xiaoping – Reformasi Ekonomi & Tiananmen.
Cheek, pp. 54-102. [‘W’] Gittings, pp. 223-249. [‘W’]
L.W. Pye, ‘An Introductory Profile: Deng Xiaoping and China’s Political Culture,’ The China Quar-terly, no. 135, September 1993, pp. 412-443.
R. Baum, Burying Mao: Chinese Politics in the Age of Deng Xiaoping, Princeton University Press, New Jersey, 1994, pp. 3-23.
R. Baum, ‘China after Deng: Ten Scenarios in Search of Reality,’ The China Quarterly, no. 145, 1996, pp. 153-175.
Various contributors, ‘The Nature of Chinese Politics Today,’ The China Journal, no. 45, January 2001, pp. 21-142.
S. Heilmann, ‘From Local Experiments to National Policy: the Origins of China‘s Distinctive Policy Process,’ The China Journal, No. 59, January 2008, pp. 1-30.
J. Fewsmith, China since Tiananmen, 2nd edn, Cambridge University Press, Cambridge, 2008, pp. 1-162.
Kuis (dikerjakan di kelas).
Kuliah ke-5 (7 Oktober 2013): Institusi Politik dan Kepemimpinan di Cina.
Weixing Chen & Yang Zhong, ‘Introduction: Leadership in a Changing China,’ dalam Weixing Chen & Yang Zhong (eds.), Leadership in A Changing China, Palgrave Macmillan, New York, 2005, pp. 3-11 [‘W’]
You Ji, ‘The 17th Party Congress and the CCP’s Changing Elite Politics,’ dalam D.L. Yang & Litao
Zhao (eds.), China’s Reforms at 30: Challenges and Prospects, World Scientific Publishing, New Jersey, 2009, pp. 55-91. [‘W’]
I. Wibowo, Negara dan Masyarakat, Berkaca dari Pengalaman Republik Rakyat Cina, Gramedia dan Pusat Studi Cina UI, Jakarta, 2000, Bab 2.
K.E. Brodsgaard & Zheng Yongnian (eds.), The Chinese Communist Party in Reform, Routledge, London, 2006.
W.W. Lam, Chinese Politics in the Hu Jintao Era: New Leaders, New Challenges, M.E. Sharpe, New York, 2006.
S. Ogden, ‘Don’t Judge a Country by its Cover: Governance in China,’ dalam Shiping Hua & Sujian Guo (eds.), China in the Twenty-first Century: Challenges and Opportunities,
Palgrave-Macmillan, New York, 2007, pp. 49-85.
J. Fewsmith, ‘Staying in Power: What Does the Chinese Communist Party Have to Do?,’ dalam Cheng Li (ed.), China’s Changing Political Landscape: Prospect for Democracy, Brooking In-stitution Press, Washington, D.C., 2008, pp. 212-216.
Yongshun Cai, ‘Local Governments and the Suppression of Popular Resistance in China,’ The China Quarterly, no. 193, March 2008, pp. 24-42.
Weixing Chen, ‘China’s Leadership Succession and Change,’ dalam Zhiqun Zhu (ed.), pp. 27-44. T. Saich, Governance and Politics of China, 3nd edn, Palgrave, London, 2011, pp. 108-178.
Kuliah ke-6 (14 Oktober 2013): Pembangunan Ekonomi Cina – Pengantar.
S. Green, Reforming China’s Economy: A Rough Guide, The Royal Institute of International Affairs and Cambridge University, London, 2003. [‘W’]
L. Yueh, The Economy of China, Edward Elgar, Cheltenham, 2010, pp. 1-9. [‘W’] Saich, pp. 262-296.
Dillon, pp. 23-55.
D. Guthrie, China and Globalization: The Social, Economic and Political Transformation of Chinese Society, revised edn, Routledge, New York, 2008, pp. 27-70.
Climate Problem, ANU E-Press and Asia Pacific Press, Canberra, 2008, pp. 153-169.
A. Kiedel, China’s Economic Rise – Fact and Fiction, Carnegie Endowment for International Peace Policy Brief No. 61, July 2008.
Rongxing Guo, An Introduction to the Chinese Economy: The Driving Forces behind Modern Day China, John Wiley & Sons (Asia), Singapore, 2010, pp. 153-176.
Kuliah ke-7 (21 Oktober 2013): Demokratisasi dan Pembangunan Politik Cina.
B. Gilley, China’s Democratic Future: How It Will Happen and Where It Will Lead, Columbia Uni-versity Press, New York, 2004, pp. 3-14. [‘W’]
N.K. Po, ‘Critical developments in Chinese politics,’ dalam C. Tubilewicz (ed.), Critical Issues in Contemporary China, Routledge, New York, 2006, pp. 19-47. [‘W’]
Guthrie, pp. 235-278.
M.E. Gallagher, ‘“Reform and Openness”: Why China’s Economic Reforms Have Delayed Democ-racy,’ World Politics, vol. 54, no. 3, April 2002, pp. 338-372.
Minxin Pei, ‘How Will China Democratize?’, Journal of Democracy, vol. 18, no. 3, July 2007, pp. 53-57.
B. Alpermann, ‘Grassroots Political Reforms in Rural China’, dalam J.M. Phillips & L.J. Moore (eds.), China: Economics, Political and Social Issues, Nova Science Publishers, New York, 2009, pp. 239-256.
Keping Yu, Democracy is A Good Thing – Essays on Politics, Society, and Culture in Contemporary China, Brookings Institution Press, Washington, D.C., 2009.
E. Friedman, ‘China: A Threat to or Threatened by Democracy?,’ Dissent, vol. 56, no. 1, Winter 2009, pp. 7-12.
Bo Zhiyue, China’s Elite Politics, World Scientific, Singapore, 2010, pp. 383-391.
N.R. Yuliantoro, ‘Reformasi Politik dengan Karakteristik China’: Menuju Demokrasi?, penelitian mandiri, Program S-2 Ilmu HI FISIPOL Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2011.
28 Oktober atau 4 November 2013:
UJIAN TENGAH SEMESTER
Kuliah ke-8 (11 November 2013): Persoalan Lingkungan Hidup Cina.
C. Karasov, ‘On the Different Scale: Putting China’s Environmental Crisis inPerspective,’
Environmental Health Perspectives, vol. 108, no. 10, October 2000, pp. 452-459. [‘W’]
R.L. Edmonds, ‘China’s environmental problems,’ dalam C. Tubilewicz (ed.), Critical Issues in Con-temporary China, Routledge, New York, 2006, pp. 113-142. [‘W’]
E.C. Economy, China’s Environmental Challenge: Political, Social, and Economic Implications, Testimony before the Congressional Executive Commission on China, Council of Foreign Relations, 27 January 2003.
Dillon, pp. 126-133.
C. Zissis & J. Bajoria, China’s Environmental Crisis, Council of Foreign Relations, 4 August 2008. Junfeng Zhang, et.al., ‘Environmental health in China: progress towards clean air and safe water,’
Lancet, no. 375, 2010, pp. 1110-1119.
J.J. Kassiola & Sujian Guo (eds.), China’s Environmental Crisis: Domestic And Global Political Im-pacts And Responses, Palgrave Macmillan, New York, 2010.
Kuliah ke-9 (18 November 2013): Demografi dan Pembangunan Manusia Cina.
B. Naughton, ‘Population Growth and the ‘One-Child’ Family,’ The Chinese Economy: Transitions and Growth, The MIT Press, Cambridge, 2007, pp. 161-178. [‘W’]
R.F. Ash, ‘Population change and food security in China,’ dalam Tubilewicz (ed.), pp. 143-166. [‘W’]
X.B. Zhao & S.P. Tong, ‘Unequal Economic Development in China: Spatial Disparities and Regional Policy Reconsideration,’ Regional Studies, vol. 34, no. 6, 2000, pp. 549-561.
S. Greenhalgh, ‘Missile Science, Population Science: The Origins of China’s One-Child Policy,’ The China Quarterly, vol. 182, June 2005, pp. 253-276.
New England Journal of Medicine, vol. 353, no. 11, September 2005, pp. 1171-1176.
Zhongwei Zhao & Fei Guo (eds.), Transition and Challenge: China’s Population at the Beginning of the 21st Century, Oxford University Press, Oxford, 2007.
M.A. Hamburg, ‘Public Health and China: Emerging Diseases and Challenges to Health,’ dalam K.M. Campbell & W. Darsie (eds.), China’s March on the 21st Century, The Aspen Institute,
Washington, D.C., 2007, pp. 61-73.
K.W. Chan & W. Buckingham, ‘Is China Abolishing the Hukou System?,’ The China Quarterly, No. 195, September 2008, pp. 582-606.
Ding Lu, ‘China’s Demographic Dividends: Past Gains and Future Pains,’ dalam Zhiqun Zhu (ed.), pp. 155-178.
Kuliah ke-10 (25 November 2013): Korupsi sebagai Masalah Utama Cina.
Zhiyue Bo, ‘Economic Development and Corruption: Beijing beyond ‘Beijing’,’ Journal of Contem-porary China, vol. 9, no. 25, 2000, pp. 467-487. [‘W’]
Minxin Pei, ‘Fighting Corruption: A Difficult Challenge for Chinese Leaders,’ dalam Cheng Li (ed.),
China’s Changing Political Landscape: Prospect for Democracy, Brookings Institution Press, Washington, D.C., 2008, pp. 229-250. [‘W’]
Ting Gong, ‘Forms and Characteristics of China’s Corruption in the 1990s: Change with Continuity,’
Communist and Post-Communist Studies, vol. 30, no. 3, 1997, pp. 277-288.
Minxin Pei, ‘Will China Become Another Indonesia?,’ Foreign Policy, Fall 1999, pp. 94-109. Zengke He, ‘Corruption and anti-corruption in reform China,’ Communist and Post-Communist
Stud-ies, vol. 33, no. 2, 2000, pp. 243-270.
Ting Gong, ‘Corruption and local governance: the double identity of Chinese local governments in market reform,’ The Pacific Review, vol. 19, no. 1, March 2006, pp. 85-102.
Yong Guo, ‘Corruption in Transitional China: An Empirical Analysis,’ The China Quarterly, no. 194, June 2008, pp. 349-364.
N.R. Yuliantoro, Menjadi Kaya itu Mulia! Reformasi Ekonomi dan Penjelasan Kultural-Struktural Korupsi di Cina, Institute of International Studies, Yogyakarta, 2012.
Kuliah ke-11 (2 Desember 2013): Kehidupan Cina Modern (1) – Dari Kultur Pop
hingga Seks.
Jianying Zha, ‘Popular Culture in China Today’, dalam Campbell & Darsie (eds.), pp. 77-83. [‘W’] E. Jeffreys, ‘Advanced producer or moral polluters?,’ dalam D.S.G. Goodman (ed.), The New Rich in
China: Future Rulers, Present Lives, Routledge, London, 2008, pp. 229-244.[‘W’] Dillon, pp. 59-65, 103-125.
Xiaoming Hao & Yanru Chen, ‘The Chinese Cinema in the Reform Era,’ Journal of Popular Film and Television, vol. 28, no. 1, Spring 2000, pp. 36-45.
P. Massonnet, The New China: Money, Sex, and Power, Tuttle Publising, Boston, 2000. Pemutaran Film: China’s Sexual Revolution.
Kelas ke-12 (9 Desember 2013): Kehidupan Cina Modern (2) – Teknologi Informasi &
Ketimpangan Ekonomi.
C. Mackerras, ‘Critical social issues,’ dalam Tubilewicz (ed.), pp. 193-226. [‘W’]
Bo Li & Yang Zhong, ‘The Internet and Political Participation in China,’ dalam Shiping Hua & Sujian Guo (eds.), pp. 153-168. [‘W’]
Zhihong Qian & Tan-Chee Wong, ‘The Rising Urban Poverty: a dilemma of market reforms in Chi-na,’ Journal of Contemporary China, vol. 23, no. 9, 2000, pp. 113-25.
Guobin Yang, ‘The Co-Evaluation of the Internet and Civil Society in China,’ Asian Survey, vol. 43, no. 3, May/June 2003, pp. 405-422.
D. Bandurski, ‘China’s Guirella War for the Web,’ Far Eastern Economic Review, July/August 2008, pp. 41-44.
R.A. Fannin, Silicon Dragon: How China is Winning the Tech Race, McGraw Hill, New York, 2008. Junhao Hong, ‘An Unprecedented Challenge: Can the Internet be Successfully Controlled?,’ dalam
Kuliah ke-13 (16 Desember 2013): Sekilas Politik Luar Negeri Cina.
E.S. Medeiros & M.T. Frevel, ‘China’s New Diplomacy’, Foreign Affairs, vol. 82, no. 6, Novem-ber/December 2003, pp. 22-35. [‘W’]
Dillon, pp. 214-252. [‘W’]
Xinning Song, ‘Building International Relations Theory with Chinese Characteristics’, Journal of Contemporary China, vol. 10, no. 26, February 2001, pp. 61-74.
C.F. Bergsten, B. Gill, N.R. Lardy & D. Mitchell, China: The Balance Sheet - What the World Needs to Know Now About the Emerging Superpower, Public Affairs, New York, 2007, pp. 209-234. L.S. Friedman, China - Introducing issues with opposing viewpoints, Greenhaven Press, Farmington
Hills, 2009, pp. 80-124. Saich, pp. 336-363.
Junhao Hong, ‘China’s Cyber Forums and Their Influence on Foreign Policymaking’, dalam R. Hasmath & J. Hsu (eds.), China in an Era of Transition: Understanding Contemporary State and Society Actors, Palgrave Macmillan, New York, 2009, pp. 209-229.
Zhaoying Han, ‘China’s Public Diplomacy in a New Era,’ dalam Zhiqun Zhu (ed.), pp. 291-310.
Kuliah ke-14 (23 Desember 2013): Penutup – Apa yang Telah Dipelajari?
Dillon, pp. 253-259. [‘W’]
G.C. Chang, The Coming Collapse of China, Random House, New York, 2001.
J.N. Wasserstrom, China in the 21st Century: What Everyone Needs to Know, Oxford University Press, New York, 2010, pp. 116-131.
Zhiqun Zhu, ‘Whither China in the 21st Century?,’ dalam Zhiqun Zhu (ed.), pp. 429-440.
N.R. Yuliantoro, ‘Revolusi Melati’ dan Stabilitas Politik: Melihat Masa Depan Cina, risalah disam-paikan dalam Seminar ‘The Future Challenges of East Asia Region’, Center for East Asian Re-search and Studies (CEARS) FISIPOL Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 28 November 2011.